Survei Terpadu Geologi Daerah Panas Bumi Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara Andri Eko Ari Wibowo1) dan Dikdik Risdianto1) KP.Panas Bumi, Pusat Sumber Daya Geologi
1)
SARI Sistem panas bumi kalawat berada pada tatanan tektonik jalur magmatik Sulawesi bagian Utara dengan lingkungan vulkanik. Secara geologi, batuan di daerah survei didominasi oleh batuan Vulkanik. Pembentukan sistem panas bumi di daerah tersebut erat kaitannya dengan aktivitas tektonik yang searah dengan pola Subduksi Sulawesi Utara. Manifestasi berupa air panas dengan temperatur 88,7 °C, pH netral, dan alterasi argilik-argilik lanjut. Sumber panas berasal dari aktivitas G.Mahawu yang berumur Kuarter. Batuan penudung berasal dari proses alterasi hidrotermal yang menghasilkan mineral lempung yang tersebar di sekitar air panas. Permeabilitas batuan reservoir terbentuk pada batuan piroklastik Tondano. Fluida panas pada sistem panas bumi Kalawat bertipe bikarbonat dan berada pada zona partial equilibrium. Temperatur reservoir diambil melalui perhitungan geotermometer NaK (200°C), termasuk entalpi sedang. Daerah prospek panas bumi berdasarkan data anomali CO 2, Hg dan pola struktur geologi, 2 mencapai luas 12 km di sekitar airpanas Kaleosan. Total potensi sumber daya hipotetis adalah 51 MWe.
Kata kunci : panas bumi, potensi, Kalawat, Sulawesi Utara
Pendahuluan Indonesia
tenaga listrik. Salah satu daerah yang mempunyai
memiliki potensi panas bumi tersebut
kebijakan
adalah Kecamatan Kalawat, Kabupaten
peningkatan keamanan pasokan energi
Minahasa
sebagaimana tercantum dalam Perpres
Nasional,
yang
manifestasi panas bumi permukaan
Energi
berupa mata air panas yang belum
Nasional 2010 – 2025, bahwa peran panas
bumi
sebesar
6,3%
Sulawesi
di daerah ini ditandai dengan kehadiran
dituangkan
dalam Blueprint Pengelolaan
Provinsi
Utara. Keberadaan potensi panas bumi
Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
Utara,
diselidiki lebih lanjut. Untuk mengetahui
dalam
aspek kepanasbumian di daerah ini
komposisi bauran energi nasional pada
diperlukan penyelidikan dengan metode
tahun 2025.
geologi dan geokimia. Realisasi dari kebijakan tersebut adalah pemerintah
melakukan
Penyelidikan ini dimaksudkan untuk
kegiatan
mengumpulkan data geosains dengan
penyelidikan terpadu panas bumi untuk
mengetahui karakteristik batuan dan
mencari daerah panas bumi prospek yang
dapat
fluida dalam sistem panas bumi daerah
dikembangkan sebagai 1
Kalawat
di
Kecamatan
Kalawat,
terkandung dalam sampel air, dan
Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi
anomali distribusi horizontal pada tanah
Sulawesi Utara dengan tujuan untuk
dan udara tanah pada kedalaman satu
mengetahui sebaran prospek (vertikal,
meter sebagai indikasi sumber daya
horizontal)
panas
serta
besarnya
potensi
panas bumi pada kelas sumber daya.
termasuk
ke
Parameter
yang
digunakan meliputi sifat fisika dan kimia manifestasi, data hasil analisis kimia
Daerah panas bumi Kalawat secara administratif
bumi.
air, serta Hg tanah dan CO2 udara
dalam
tanah.
wilayah Kecamatan Kelawat dengan
Hasil Penyelidikan
koordinat 124° 53' 58" - 125° 4' 49" BT dan 1° 22' 24" - 1° 33' 11" LS atau pada
Geologi Regional
posisi 711344 – 731467 mE dan Pulau Sulawesi berada pada daerah
151900 – 171774 mN pada sistem
aktif margin dari Lempeng Eurasia yang
koordinat UTM zona 51 belahan bumi
mengalami empat aktivitas tektonik
bagian utara (Gambar 1).
utama, yaitu pada pertengahan Zaman Metodologi Metode
Kapur, Oligosen Akhir, Miosen Tengah,
geologi
digunakan
untuk
dan pertengahan Pliosen yang masing-
mengetahui sebaran batuan, mengenali
masing
gejala tektonik, dan karakteristik fisik
perkembangan 3 blok (Blok Banda,
manifestasi panas bumi. Pemetaan
Blok Tukang Besi, dan Blok Banggai
morfologi,
Sula) terhadap daerah aktif margin dari
satuan
batuan,
struktur
berhubungan
geologi dan manifestasi panas bumi,
bagian
dimaksudkan untuk lebih mengetahui
(Villeneuve,
hubungan antara semua parameter
tektonik
geologi
dalam
dengan daerah penyelidikan adalah
pembentukan sistem panas bumi di
aktivitas tektonik yang terjadi pada Kala
daerah tersebut.
Oligosen,
Metode
yang
geokimia
mengetahui kondisi
dilakukan
karakteristik
reservoir
Karakteristik diperoleh
berperan
panas
beberapa dari
fluida
jenis
timur
dengan
Lempeng
dkk.,
utama
yaitu
2001).
yang
Eurasia Aktivitas
berhubungan
berupa
peristiwa
tumbukan (collision) antara blok dari
untuk
bagian Lempeng Eurasia dengan Blok
dan
Banda yang ada di bagian selatannya.
bumi.
Tatanan
parameter
tektonik
tersebut
mengakibatkan Pulau Sulawesi sebagai
manifestasi,
kumpulan batuan dari busur kepulauan,
konsentrasi senyawa kimia terlarut dan
batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah
terabsorpsi dalam fluida panas yang 2
dari
mikrokontinen
terbawa
Tunjaman Sangihe Timur diduga aktif
bersama proses penunjaman, tubrukan,
sejak awal Kuarter dan menghasilkan
serta proses tektonik lainnya (van
Lajur gunungapi Kuarter di bagain timur
Leeuwen, 1994).
lengan utara Sulawesi dan menerus ke
Berdasarkan Manado,
yang
Peta
Geologi
Sulawesi
arah baratdaya hingga daerah G. Una-
Lembar
(Effendi
una.
dan
Geologi
Bawono, 1997), secara umum geologi regional daerah penyelidikan terdiri dari
Geomorfologi
batuan sedimen, endapan permukaan,
dapat
dan batuan gunungapi, terbentuk mulai
daerah
dikelompokan
satuan,
Miosen hingga Holosen.
di
yaitu
penelitian
menjadi
Satuan
tujuh
Geomorfologi
Puncak G.Klabat, Satuan Geomorfologi
Struktur geologi di daerah penyelidikan
Tubuh G.Klabat, Satuan Morfologi Kaki
berupa sesar normal yang dominan
G.Klabat, Satuan Geomorfologi Tubuh
berarah
Parasit
barat
laut-tenggara
dan
G.Klabat,
Satuan
Morfologi
sebagian kecil mempunyai arah timur
Tubuh Tua G.Klabat, Satuan
laut-baratdaya. Kabupaten Minahasa
G.Taedai,
Utara dan Bitung berada di bagian
Tondano.
timur dari lengan utara Sulawesi yang merupakan terbentuk
busur karena
gunungapi adanya
Secara
yang
dengan
Tersier
Timur di sebelah timur dan selatan
Effendi
dan
dalam
Bawono,
1997).
batuan
luas.
Sulawesi
Klabat
yaitu
satuan
8,
Lava
Klabat
9,
Aliran
Piroklastik Klabat 1, Aliran Piroklastik Klabat 2, Aliran Piroklastik Klabat 3,
yang terbentang dari sekitar Tolitoli Manado.
satuan
Lava Klabat 6, Lava Klabat 7, Lava
dan menghasilkan gunungapi Tersier
dekat
20
Klabat 3, Lava Klabat 4, Lava Klabat 5,
Utara diduga aktif sejak awal Tersier
sampai
2),
dan
Lava Klabat 1, Lava Klabat 2, Lava
menghasilkan
Tunjaman
Kuarter,
menjadi
(Gambar
berumur
Taedei, Silisifikasi, Lava Pra-Klabat,
batuan plutonik dan gunungapi yang tersebar
hingga
yang
dan
batuan Vulkanik Tua Tondano, Lava
terjadinya kegiatan magmatisme dan yang
penyelidikan
scorea
(pumice)
dikelompokkan
Penunjaman tersebut mengakibatkan
kegunungapian
komposisi
batuapung
Sulawesi dan Lajur Tunjaman Sangihe
(Simandjuntak
daerah
aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik
Utara di sebelah utara lengan utara
utara
umum
Geomorfologi
didominasi oleh lava andesit basal,
tunjaman
ganda, yaitu Lajur Tunjaman Sulawesi
lengan
Satuan
Tubuh
Lahar Klabat, Lava Parasitik Sunedi,
Sedang 3
Lava Parasitik Timanapah, Jatuhan
Hasil
analisis
Fracture
and
Fault
Piroklastik Klabat.
Density (Gambar 3) yang ditarik dari Citra dan peta SRTM menunjukkan beberapa wilayah dengan nilai anomali
Struktur Geologi
yang cukup tinggi dan ditandai dengan
Struktur geologi yang berkembang di
warna kuning kemerahan di sekitar air
daerah
panas
survei
menunjukkan
arah
dan
juga
di
bagian
barat
tegasan utama baratlaut-tenggara dan
G.Klabat. hal tersebut mencerminkan
utara-selatan
kemungkinan
yang
dikontrol
oleh
terbentuknya
daerah
subduksi di bagian utara Sulawesi
permeabel yang dapat meloloskan air
Utara yang menunjam ke arah selatan
permukaan kedalam
serta subduksi di bagian tenggara
dalam
Sulawesi Utara yang menunjam ke
hidrotermal di daerah tersebut.
arah barat laut. Sesar yang berarah
beberapa
Taedei. Sesar Kuwil dan Taedei diduga basement
Sampiri,
Kakidian,
Makakarang, merupakan
sesar
temperatur
air
panas
dengan
aktivitas
Manifestasi
Gunung
lainnya
adalah
Mahawu. berupa
batuan ubahan di sekitar mata air
ini
panas Kaleosan.
dan
pasangan
yang
berarah
Kelompok air panas Kaleosan berada
sebaliknya. Sesar lain berarah utara –
di desa Kaleosan, kecamatan Kalawat
selatan
sesar
mempunyai temperatur air panas 68 –
memfasilitasi
88oC, pH netral 6,75 – 7,17, debit 0,1 –
sesar
antitetik
bumi
maksimum sekitar 88 C yang berkaitan
Sawangan, Sesar
panas
0
Dimembe,
Kumersot.
manifestasi
dengan
berarah berarah baratdaya – timurlaut oleh
sistem
permukaan berupa mata air panas
yang
membentuk depresi Klabat. Sesar yang
ditunjukkan
mensuplai
Daerah panas bumi Kalawat memiliki
sesar Kuwil, sesar Talawaan dan sesar
sesar
akuifer
Manifestasi
baratlaut – tenggara, ditunjukkan oleh
merupakan
untuk
sistem
basement
ditunjukan
Timampah
yang
munculnya
kawah
oleh
juga
G.Klabat.
Sesar
1 lt/dtk, dan daya hantar listrik (DHL) cukup tinggi 1434 – 2000 µm/cm.
vulkanik membentuk pola ring fracture semi
radial
yang
menghubungkan
Air panas Sampiri berada di desa
antara tubuh tua dari produk Klabat
Sampiri,
kecamatan
Kalawat
lama dan juga kawah G.Klabat.
mempunyai temperatur air panas 40 –
Analisis Fracture Fault Density
42oC, pH netral 7,2, debit 0,2 – 1 lt/dtk,
4
dan daya hantar listrik (DHL) cukup
fluida
rendah 392 - 518 µm/cm.
kedalaman. Untuk air panas lainnya
kecamatan
dengan
batuan
di
yaitu Sampiri dan Sawangan, yang
Air panas Sawangan berada di desa Sawangan,
panas
bertemperatur rendah, mempunyai tipe
Kalawat
bikarbonat. Hal ini diperkirakan adanya
mempunyai temperatur air panas 39,7,
pencampuran
pH netral 7,12, debit 2 lt/dtk, dan daya
yang
intensif
antara
fluida panas dengan air permukaan.
hantar listrik (DHL) rendah 214 µm/cm.
Plotting
GEOKIMIA
pada
diagram
Na-K-Mg
(gambar 4), kelompok mata air panas Data pengukuran di lapangan dari
Kaleosan berada di perbatasan zona
daerah panas bumi Kalawat diperoleh 7
partial equilibrium dan immature water.
sampel air panas, 3 sampel air dingin,
Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
13 sampel isotop, dan 136 sampel
air
tanah.
panas
Kaleosan
berasal
dari
kedalaman namun ada pengaruh atau
Karakteristik Air Panas Hasil
pengeplotan
pencampuran dengan air permukaan.
pada
Sedangkan air panas Sampiri dan
diagram 4),
Sawangan berada di zona immature
pada
water, yang mengindikasikan bahwa air
kelompok air panas Kaleosan termasuk
panas ini dominan dipengaruhi oleh air
dalam tipe klorida. Indikasi fisik di
permukaan.
lapangan
memperlihatkan
bahwa
Pada diagram Cl-Li-B (gambar 4), mata
kelompok
air
Kaleosan
air panas di daerah Kalawat umumnya
mempunyai temperatur yang cukup
berada cenderung kearah Cl, yang
tinggi disertai dengan hembusan gas
menunjukkan lingkungan pemunculan
yang cukup intensif. Indikasi kimia
mata air panas di pengaruhi oleh
fluida
aktivitas magmatik.
segitiga
Cl-SO4-HCO3
menunjukkan
air
bahwa
(gambar fluida
panas
panas
menunjukkan
kandungan klorida yang tinggi pada
Isotop
fluida tersebut (±400 ppm) dan nilai
Deuterium
yang
panas Kaleosan, setelah diplot kedalam
yang tinggi menunjukkan bahwa fluida
diagram hubungan antara Oksigen-18
panas berasal langsung dari reservoir terjadi
dan
daerah Kalawat, yaitu kelompok air
sekitar 2000 µS/cm. Kandungan klorida
sedikit
O
diperoleh dari sampel mata air panas
daya hantar listrik (DHL) yang tinggi
dan
18
dan Deuterium dimana pada umumnya
pencampuran
cenderung menjauhi garis air meteorik
dengan air permukaan, sedangkan nilai
(Meteoric Water Line) (gambar 5) yang
DHL tinggi diperkirakan akibat interaksi 5
mengindikasikan
telah
18
pengkayaan
O
terjadinya
akibat
Na/K
adanya
dimungkinkan.
perhitungan
Berdasarkan
geotermometer
Na-K,
interaksi fluida panas dengan batuan di
maka perkiraan suhu bawah pemukaan
kedalaman.
sebesar 200°C, yang termasuk entalpi
bahwa
Hal
ini
kelompok
mencerminkan panas
sedang. Penghitungan geotermometer
berasal
pada air panas Sampiri dan Sawangan
dan
tidak dapat digunakan karena hasil
kemungkinan pengenceran oleh air
ploting pada diagram segitiga Na/1000-
meteorik adalah sangat kecil. Untuk air
K/100-Mg berada pada zona immature
panas Sampiri dan Sawangan, hasil
water dimana terjadi pengenceran oleh
ploting terletak mendekati garis air
air permukaan.
Kaleosan
mata
air
kemungkinan
langsung
dari
meteorik.
Hal
bahwa
air
Sawangan
kedalaman
ini
mengindikasikan
panas
Sampiri
dipengaruhi
Distribusi CO2 dan Hg
dan
oleh
Anomali konsentrasi Hg tanah (gambar
air
6) diatas 90 ppb dimana kandungan Hg
permukaan.
diatas Pendugaan suhu bawah permukaan Perkiraan
temperatur
nilai
terkonsentrasi
bawah
manifestasi
ambang
batas
sekitar
daerah
di
panas
bumi
Kaleosan
permukaan daerah Kalawat dengan
dengan kisaran nilai Hg antara 190 –
menggunakan
300
geotermometer
SiO2
ppb.
Secara
umum
pola
(conductive-cooling) rata-rata berkisar
penyebaran Hg terkonsentrasi di sekitar
antara 150 – 167°C dan termasuk
pemunculan mata air panas Kaleosan,
kedalam
entalphi
sedangkan
menggunakan
geotermometer
sedang,
dibagian
Utara
daerah
Na-K
penyelidikan terdapat anomali Hg yang
rata-rata berkisar antara 193 - 215°C
relatif tinggi ke sedang, hal ini muncul
yang menunjukkan temperatur relatif
akibat adanya aktivitas penambangan
cukup tinggi, sedangkan menggunakan
emas rakyat di sekitar area tersebut.
geotermometer
Sedangkan distribusi temperatur, pH
Na-K-Ca
rata-rata
berkisar 170°C.
tanah, dan CO2 udara tanah tidak
Melihat
memperlihatkan
karakteristik kimia dari air
hubungan
yang
panas di daerah penyelidikan, terutama
signifikan dengan keberadaan sistem
air panas Kaleosan, seperti pH normal,
panas bumi di daerah Kalawat.
suhu permukaan yang tinggi, terdapat
PEMBAHASAN
sinter silika, bertipe klorida, dan berada Sistem Panas Bumi
di perbatasan zona partial equilibrium, maka
penggunaan
geotermometer 6
Daerah panas bumi Kalawat memiliki
(gunungapi
morfologi yang berfariatif, tinggian yang
penudung
yang
terbentuk akibat proses vulkanisme
penahan
panas
terlampar
di
dan
kepermukaan terbentuk dari proses
komplek
G.Mahawu
bagian
alterasi atau ubahan batuan akibat
baratdaya areal survey, sedangkan di
terjadinya perubahan fisik dan mineral
antaranya tepatnya di sekitar air panas
pada batuan yang nampak hingga
Kaleosan dan air madidi membentuk
permukaan dengan ditunjukkan oleh
perbukitan
yang
keberadaan alterasi argilik di sekitar air
elevasinya lebih rendah. Pembentukan
panas dan produk aliran piroklastik di
sistem
sekitar
sekitar
di
bergelombang
panas bumi di daerah ini
kemungkinan
di
terbentuknya G.Mahawu, panas
G.Klabat
awali
aktifitas dikarenakan
barada
di
sejak
aktif
tipe
A).
berfungsi dan
Rumengkor.
Munculnya
air
air
panas di sekitar Kaleosan dan Sampiri
vulkanisme
kemungkinan
posisi
terbentuknya sesar Kaleosan dan sesar
lereng
air
mahawu,
Sampiri.
diakibatkan
Air
panas
ditemukan adanya rembesan air panas
transisi
ataupun batuan ubahan yang aktif.
berada di zona outflownya.
Terdapat penyekat yang nampak sekali
berada
upflow
oleh
Kaleosan
kemungkinan
pada
sedangkan
zona sampiri
Sumber panas dalam sistem panas
dari analisis struktur geologi, yang ataupun
sebagai
lolosnya
sedangkan di sekitar G.Klabat tidak
memisahkan
batuan
bumi Kalawat berasal dari aktifitas
membatasi
vulkanik aktif dari G.Mahawu. Batuan
aktifitas hidrotermal di sekitar Kaleosan
reservoir dalam sistem ini kemungkinan
yaitu sesar Kuwil.
berasal dari rekahan yang berjenis
Munculnya airpanas di sekitar Kaleosan
tensional pada batuan vulkanik tua
dengan temperatur mencapai 88°C
(produk
diawali
masuk
terelaskan dan belum terisi oleh mineral
meresap hingga ke aquifer dalam, dan
silica maupun kalsit. Produk piroklastik
terakumilasi di sekitar Gunung Mahawu
Tondano memiliki ketebalan mencapai
dalam
ratusan
ketika
suatu
air
meteorik
reservoir.
Air
dari
Tondano)
meter
yang
yang
mirip
telah
dengan
permukaan dan fluida magmatik yang
batuan klastik dan terkekarkan kuat.
berasal dari aktifitas magmatik maupun
Batuan
yang
batuan
sebagai segel supaya fluida di reservoir
oleh
tidak keluar. Munculnya ubaha mineral
dari
lempung dengan jenis kaolin, illit dan
terkandung
bercampur sumber aktifitas
dan
panas
dalam terpanaskan
yang
vulkanisme
berasal
G.Mahawu
haloysit 7
penudung
yang
yang
berfungsi
memiliki
sifat
impermeable atau menahan lajunya
Rumengkor (Gambar 8). Area prospek
fluida nampak sekali dipermukaan.
ini
Air panas Kaleosan termasuk ke dalam
geologi struktur, anomali geokimia CO2
hasil
kompilasi
tersebut didapat luas area prospek
mata air panas Kaleosan pada zona equilibrium
oleh
dan Hg. Dari hasil kompilasi metode
tipe air panas klorida. Keberadaan
partial
didukung
panas bumi ini sekitar 12 km2 untuk
memberikan
kelas sumber daya hipotetis.
gambaran bahwa kondisi air panas kemungkinan berasal langsung dari kedalaman dengan temperatur cukup tinggi
serta
menunjukkan
KESIMPULAN
bahwa Daerah
kondisi mata air panas Kaleosan ini
timurnya. Sistem panas bumi yang
meteorik. Sedangkan mata air panas
terbentuk berkaitan dengan aktifitas
Sampiri dan Sawangan yang bertipe
vulkanisme G.Mahawu dengan batuan
bikarbonat yang berada pada zona
penudung berupa alterasi argilik pada
mengindikasikan
piroklastik Tondano untuk menahan
pemunculan air panas kemungkinan
naiknya fluida klorida ke permukaan.
telah mengalami kontaminasi oleh air permukaan
atau
Luas areal prospek 12 km2 dengan
pengaruh
geotermometer
pengenceran air permukaannya cukup dominan.
Manifestasi
Kaleosan
diperkirakan
panas
200°C
diperoleh
potensi kelas sumber daya hipotetis
bumi
upflow
pada
distribusi air panas berada di lereng
air permukaan atau pengenceran air
water,
berada
lingkungan vulkanik G.Mahawu dengan
sedikit sekali mendapat pengaruh dari
immature
Kalawat
sebesar 51 MWe medium entalpi.
dari
sistem panas bumi Kalawat karena
DAFTAR PUSTAKA
mempunyai tipe klorida dan berada
Effendi,
dkk.
1997.
Peta
Geologi
zona partial equilibrium, sedangkan
Lembar Manado, Sulawesi. Pusat
manifestasi Sampiri dan Sawangan
Penelitian
diperkirakan merupakan outflownya.
Geologi, Bandung.
Sebaran area prospek panas bumi
Water
berdasarkan hasil penelitian metode
Exploration
geologi,
Engineering,
dan geokimia baratdaya
Pengembangan
Fournier, R.O., 1981. Application of
Area Prospek
bagian
dan
terdapat di
daerah
Geochemistry
Geothermal
and Geothermal
Reservoir System:
Principles and Case Histories. John
survey,
Willey & Sons. New York.
sekitar airpanas Kaleosan hingga ke
8
Utara“, Badan Geologi, Pusat Sumber
Giggenbach, W.F., 1988. Geothermal Solute Equilibria Deviation of Na-K-
Daya Geologi
Mg-Ca Geo- Indicators. Geochemica
Van Leeuwen, T.M., 1994. 25 Years of
Acta 52. pp. 2749 – 2765.
Mineral Exploration and Discovery in
Lawless, J., 1995. Guidebook: An
Indonesia. Journal of Geochemical
Introduction to Geothermal System.
Exploration.
Short course. Unocal Ltd. Jakarta. Mahon K., Ellis, A.J., 1977. Chemistry
Villeneuve,
2001.
Geology of
Central
Sulawesi
Belt
The
(Eastern
and Geothermal System. Academic
Indonesia): Constrain of Geodynamic
Press Inc. Orlando.
Models. International Journal Earth Science. Springer-Verlag.
Simandjuntak, 1992. An Outline of Tectonics of the Indonesian Region.
Wohletz, K. and Heiken, G., 1992.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Volcanology and Geothermal Energy.
Geologi, Bandung.
University
Tim
Survei
Pendahuluan,
“Penyelidikan
Panas
Pendahuluan
Geologi
Berkeley
2013, Bumi dan
Geokimia Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, Provinsi Sulawesi
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
9
of
California
Press,
Gambar 2. Peta Geologi daerah Pariangan
Gambar 3. Fracture and Fault Density daerah Kalawat
Gambar 4. Diagram segitiga Cl-SO4-HCO3, Na-K-Mg, Cl-Li-B 10
Gambar 5. Grafik isotop δ18O terhadap δ2H (Deuterium)
Gambar 6. Peta kontur sebaran Hg tanah daerah Kalawat
11
Gambar 7. Model Tentatif sistem panas bumi Kalawat
Gambar 8. Peta kompilasi geologi dan geokimia daerah panas bumi Kalawat
12