SURVEI KEPUASAN MANAJEMEN FITNESS CENTER TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRODI IKOR KONSENTRASI KEBUGARAN DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TAHUN 2014
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Olahraga
Oleh: Fatoni Yanuar Akhmad B.S 10603141007
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
i
MOTTO
1. Selalu ada jalan bagi yang mau berusaha (Luqman Al-Hakim). 2. Bersyukur atas segala nikmat Allah SWT, maka nikmat itu akan selalu ditambah (Q.S. Ibrahim : 7). 3. Manusia yang mulia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya (Ary Ginanjar). 4. Tak ada hal yang sia-sia, tinggal bagaimana kita bisa mensyukuri dan mengambil hikmahnya (Fatoni Yanuar). 5.
Indahnya hidup bukan seberapa banyak orang mengenal kita, tapi seberapa banyak orang bahagia dengan keberadaan kita. Jadilah seseorang yang dinanti-nanti kedatangannya, jangan menjadi seseorang yang dinanti-nanti kepergiannya (Zam Zam Adnan).
v
PERSEMBAHAN
“Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku terus berjanji tak kan khianati pintanya, Ayah dan Ibu dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan ku buktikan... ku mampu penuhi mau mu...” ~~~ YANG TERBAIK BAGIMU ~~~
Persembahan skripsi ini secara khusus dari penulis ingin menyampaikan puji syukur atas limpahan karunia Allah SWT, serta mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta, Buddy Ismanto H.S dan Ibunda tercinta, Sri Hartini, kakak-kakakku yang tersayang Elies Meilinawati-Abdul Kholiq dan Eri Yanuar A.B.S-Riris, adikku tersayang Faisal Yanuar A.B.S serta seluruh keluarga atas doa dan dukungannya, baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar. Penulis sadar bahwa doa restu orang tua dan keluarga adalah sebagian restu dari Allah SWT. Oleh karena itu penulis memohon doa restu kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, semoga setelah selesainya studi ini penulis bisa melanjutkan cita-citanya setinggi mungkin, dimudahkan segala urusannya dan mendapatkan keberkahan setiap langkah-langkah masa depannya. Amin.
vi
SURVEI KEPUASAN MANAJEMEN FITNESS CENTER TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRODI IKOR KONSENTRASI KEBUGARAN DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TAHUN 2014 Oleh : Fatoni Yanuar Akhmad B.S. NIM 10603141007 ABSTRAK Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan PKL masih menemui beberapa kendala yang mempengaruhi kepuasan manajemen fitness Center, seperti terkait kompetensi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah manajemen fitness center yang digunakan sebagai tempat PKL tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah manager, instruktur, dan karyawan yang bersinggungan dengan mahasiswa konsentrasi kebugaran yang melaksanakan PKL. Instrumen penelitian berupa angket yang telah dilakukan uji coba sebelumnya, dengan uji validitas per butir instrumen menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, dan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien sebesar 0,981. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 berada dalam kategori tinggi sebesar 80%, kemudian 9,09% masuk dalam kategori sangat tinggi, dan sisanya 10,91% masuk dalam kartegori rendah. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian keseluruhan dapat disimpulkan bahwa survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 masuk dalam kartegori tinggi. Kata Kunci : Kepuasan, Kompetensi, PKL
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini ingin megetahui survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mengizinkan penulis untuk menyelesaikan studi di UNY.
2.
Bapak Rumpis Agus Sudarko, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY yang telah memberikan izin penelitian.
3.
Bapak Yudik Prasetyo, M.Kes., selaku Kajur PKR sekaligus Kaprodi IKOR FIK UNY dan juga sebagai Dosen Pembimbing, yang telah menyetujui judul skripsi ini dan bersedia memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi sehingga karya ini terselesaikan.
4.
Bapak Dapan, M.Kes., selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan arahan selama menempuh studi di FIK UNY.
viii
5.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., dan Bapak Komarudin, M.A., yang telah memberikan pembelajaran hidup yang berharga selama penulis studi di kampus dan memberikan kesempatan lebih untuk terus belajar.
6.
Bapak dan Ibu Dosen Pengajar serta jajaran staf karyawan FIK UNY yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berharga bagi penulis.
7.
Teman-teman seperjuangan mahasiswa IKOR 2010 dan semua teman-teman FIK UNY yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.
8.
Teman-teman Organisasi mahasiswa baik lingkup internal dan eksternal UNY: keluarga besar UKM Sepakbola UNY, BEM FIK UNY 2011, HIMA IKOR 2012, UKMF KM Al-Hidayah FIK, BEM KM UNY 2013/2014 dan keluarga Ikatan Mahasiswa Kulon Progo (IMKP), KAMMI UNY, Forum BEM DIY (FBD) atas kebersamaan, pembelajaran, pengalaman, dan kekeluargaannya selama ini.
9.
Teman-teman yang selalu menemani tidur dan berbagi cerita di istana persinggahan saat lelah dan istirahat : Altius Wismor (Nanang, Kuncoro, dek Rifki, Yoga, Wahyu) dan Gaza University (Mas Ngadino, Fajar, Fadli, Taat, Fauzi) senang menjadi bagian dari kalian.
10. Kepada seluruh manajemen fitness center dan semua sahabat yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, dukungan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
ix
Semoga amal baik dari berbagai semua pihak tersebut mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan karya tulis ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 21 Maret 2015 Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERSETUJUAN ..............................................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................
iii
PENGESAHAN ...............................................................................................
iv
MOTTO............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... B. Identifikasi Masalah ............................................................................. C. Pembatasan Masalah ............................................................................ D. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... E. Tujuan Penelitian .................................................................................. F. Manfaat Penelitian ................................................................................
1 7 8 8 9 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ..................................................................................... 1. Pengertian Kepuasan ....................................................................... 2. Faktor-Faktor Kepuasan .................................................................. 3. Hakekat Kompetensi........................................................................ 4. Karakteristik Prodi Ikor ................................................................... 5. Praktik Kerja Lapangan ................................................................... B. Penelitian Relevan ................................................................................ C. Kerangka Berpikir ................................................................................
xi
11 11 13 16 36 38 39 41
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .................................................................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... C. Definisi Operasional Variabel Penelitian.............................................. D. Populasi dan Sampel ............................................................................ E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ........................... F. Teknik Analisis Data ............................................................................
45 46 46 47 48 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian ..................................................................................... B. Hasil Penelitian..................................................................................... 1. Faktor Motif ..................................................................................... 2. Faktor Perangai ................................................................................ 3. Faktor Konsep Diri........................................................................... 4. Faktor Pengetahuan .......................................................................... 5. Faktor Keterampilan ........................................................................ C. Pembahasan ..........................................................................................
60 60 63 65 66 68 70 74
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ C. Saran-saran ...........................................................................................
79 80 81
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
82
LAMPIRAN .....................................................................................................
84
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Fitnes Center Lokasi PKL Prodi Ikor FIK UNY Tahun 2014 ......... 48 Tabel 2. Kisi – Kisi Angket Penelitian ............................................................ 51 Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ........................................... 54 Tabel 4. Responden Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 56 Tabel 5. Pengkategorian Skor Alteratif Jawaban Angket ................................ 57 Tabel 6. Pengkategorian Faktor Kepuasan Terhadap Kompetensi .................. 59 Tabel 7. Pengkategorian Data Faktor Kepuasan Manajemen Fitness Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa ............................ 61 Tabel 8. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Motif .................................... 63 Tabel 9. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Perangai ............................... 65 Tabel 10. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Konsep Diri ....................... 67 Tabel 11. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Pengetahuan ...................... 69 Tabel 12. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Keterampilan ..................... 71 Tabel 13. Sumbangan Presentase Per Faktor ................................................... 73
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Faktor-Faktor Kompetensi Kerja ................................................. 27 Gambar 2. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Kepuasan Manajemen Fitnes Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa ..... 62 Gambar 3. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Motif .................... 64 Gambar 4. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Perangai ............... 66 Gambar 5. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Konsep Diri ......... 68 Gambar 6. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Pengetahuan ........ 70 Gambar 7. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Keterampilan ....... 72 Gambar 8. Diagram Batang Sumbangan Persentase Per Faktor .................... 73
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 85 Lampiran 2. Keterangan Expert Judgement ....................................................... 87 Lampiran 3. Uji Coba Angket Penelitian ........................................................... 89 Lampiran 4. Hasil Uji Coba Penelitian .............................................................. 93 Lampiran 5. Uji Validitas dan Realibilitas ......................................................... 95 Lampiran 6. Angket Penelitian .......................................................................... 98 Lampiran 7. Data Penelitian ...............................................................................102 Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian ..........................................................110 Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian .................................................................121
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Muhajir, 2004: 2). Kebugaran merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang bugar berarti ia sehat secara dinamis. Sehat dinamis akan menunjang terhadap berbagai aktivitas fisik maupun psikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja seseorang dan juga akan memberikan dukungan yang positif terhadap produktivitas bekerja atau belajar. Seseorang yang memiliki derajat kebugaran yang baik akan memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan fisik, yang diberikan kepadanya. Selain dari pada itu ia akan mengalami kelelahan yang tidak berlebih setelah ia melaksanakan tugasnya. Ia masih dapat melakukan tugas-tugas lainnya. Orang yang bugar tentu memiliki kemampuan recovery (pulih kembali) dalam waktu yang relatif singkat apabila dibandingkan dengan orang yang tidak bugar.
1
Dalam menjaga kebugaran jasmani, seseorang perlu melakukan latihan secara rutin dan teratur. Menurut Agus Mukholid (2004 : 12) yang dimaksud dengan latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Beban atau intensitasnya semakin hari semakin bertambah agar memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama. Selain itu, latihan kebugaran jasmani bisa diartikan dengan jenis latihan fisik (jasmani) melalui gerakangerakan anggota tubuh atau gerakan tubuh secara keseluruhan, dengan maksud untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), dunia kerja manusia mengalami intensitas yang tinggi. Hal ini menandakan bahwa aktivitas manusia semakin berat. Sehingga untuk menjaga kebugaran jasmani/fisik seseorang tidak dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, sekarang ini banyak orang yang mengeluh sakit, capek, pegal dan lelah. Banyak orang yang berusaha meluangkan waktu untuk berolahraga, tetapi karena faktor kesibukan dan minimnya pemahaman seseorang
tentang pentingnya olahraga atau menjaga
kebugaran, menyebabkan banyak orang tidak bisa keluar dari masalah tersebut. Melihat kondisi ini, beberapa pakar baik di bidang olahraga, ekonomi, maupun bidang lainnya dituntut untuk menjawab masalah kurangnya menjaga kebugaran jasmani tersebut. Salah satu wujud dari
2
usaha pemenuhan kebutuhan kebugaran bagi manusia ini dengan cara menggiatkan aktivitas fisik dengan hadirnya pusat-pusat kebugaran atau fitness center. Perkembangan fitness center yang pesat, mampu menjadi salah satu solusi masalah kurangnya menjaga kebugaran jasmani yang dialami manusia. Adanya fitness center, seseorang dapat melakukan aktivitas fisik dengan maksimal tanpa memerlukan lapangan atau tempat yang luas. Peralatan dan program latihan yang lengkap dapat diperoleh dengan bergabung di salah satu fitness center yang ada. Dalam perkembangan selanjutnya, fitness center menjadi salah satu usaha yang prospektif dan banyak diminati dalam dunia bisnis. Fitness center mulai menjamur di berbagai daerah. Fitness center juga dapat ditemui hampir di setiap hotel berbintang. Masyarakat merespons dengan positif kemunculan fitness center tersebut, para calon member dalam menentukan pilihan tempat fitness center yang digunakan untuk berlatih mereka sangat selektif. Ada beberapa fitness center yang tidak banyak mempunyai member dan ada pula yang ramai dikunjungi, fitness center yang dianggap baik itulah yang ramai sering dikunjungi oleh banyak member. Dalam menghadapai situasi persaingan yang ketat tesebut, hal utama yang harus diperhatikan oleh manajemen fitness center adalah kepuasan konsumen, agar perusahaan dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar fitness center yang semakin besar. Perusahaan
3
harus
mampu
mengidentifikasi
dan
menganalisis
kebutuhan
konsumen, hal-hal apa saja yang dianggap penting oleh
para
konsumennya dan perusahaan juga harus berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin agar dapat memuaskan pelanggannya. Tentu saja selain adanya kelengkapan fasilitas fitness center tersebut, konsumen juga akan melihat kemampuan atau kompetensi dari seorang instruktur kebugaran (personal trainer) dari fitness center tersebut. Orang-orang yang masih awam tentang latihan-latihan beban, atau orang yang ingin program khusus (misal: penggemukkan dan penurunan berat badan), dan latihan maupun program yang lain, konsumen akan melihat dan menilai, apakah instruktur tersebut benar-benar kompeten atau tidak. Program studi Ikor (Ilmu Keolahragaan) FIK UNY merupakan salah satu program studi yang dimana prospek mahasiswa, khususnya mahasiswa konsentrasi kebugaran, ke depan akan menjadi seorang instruktur kebugaran. Sebagai seorang instruktur kebugaran diharapkan dapat menjadi seorang programer dan trainer kebugaran yang kompeten dan profesional. Mahasiswa nantinya dapat menjadikan personal trainer sebagai karir masa depan yang baik. Instruktur kebugaran yang baik mampu memberi panduan cara menggunakan peralatan fitness/gym dengan benar, memberi saran tentang cara latihan yang baik, dan membuat program jenis latihan yang cocok bagi konsumen / member fitness center.
4
Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman mahasiswa, Prodi Ikor FIK UNY menjalin kerjasama dengan berbagai fitness center di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerjasama tersebut terjalin dalam agenda kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan setiap tahun. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Ikor FIK UNY, khususnya mahasiswa konsentrasi kebugaran, dapat memperoleh pengalaman untuk menjadi instruktur kebugaran. Selain itu, harapannya juga fitness center akan terbantu dengan adanya mahasiswa PKL yang ada, sehingga hubungan baik antara Prodi Ikor FIK UNY dengan pihak fitness center terjalin dengan baik. Kegiatan PKL memberikan berbagai pengaruh positif bagi para mahasiswa, namun di sisi lain mahasiswa juga masih perlu banyak bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing dan instruktur pendamping mengenai pembelajaran ataupun program-program yang nantinya akan diterapkan selama kegiatan PKL berlangsung. Namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang bingung, ragu-ragu, dan belum percaya diri dalam menjalan kegiatan PKL dan menerapkan ilmunya yang diperoleh selama di kampus. Sehingga bimbingan dan arahan dari dosen masih dirasakan kurang maksimal dan kurang mencukupi bagi mahasiswa. Oleh karenanya ini akan memberikan pengaruh kepada mahasiswa ke depan dan mendapat pengaruh tanggapan juga dari fitness center.
5
Mahasiswa sebagai pelaku PKL selain masih membutuhkan bimbingan, mahasiswa juga dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan fitness center baik dalam hal kegiatan pada saat jam PKL maupun di luar jam PKL. Pada faktanya masih banyak mahasiswa yang nerves ataupun gugup dalam menjalankan program latihan pada saat kegiatan PKL. Karena hal tersebut memang menjadi pengalaman pertama yang mereka dapatkan untuk mempraktikkan langsung pemrograman dan melakukan training secara langsung kepada member fitness center dari ilmu yang didapatkan saat di perkuliahan. Selama kegiatan PKL berlangsung setiap tahun, belum diketahui tanggapan mengenai tentang kepuasan pihak manajemen fitness center terhadap kompetensi dan kinerja mahasiswa Prodi Ikor dalam melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui secara mendalam survei mengenai kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan pada tahun 2014. Hal ini perlu dilakukan agar kerjasama yang terjalin antara Prodi Ikor FIK UNY dengan beberapa fitness center tetap terjaga dengan baik, sehingga perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak yang terkait.
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pengamatan dari peneliti, muncul masalah yang dapat diidentifikasi yaitu : 1.
Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
(Iptek), dunia kerja manusia mengalami intensitas yang tinggi. 2.
Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat terpenuhi dengan baik tanpa ada latihan fisik yang baik atau olahraga.
3.
Pemahaman seseorang tentang fungsi fitness Center masih sangat minim (kurang), terutama dalam hal sumber daya manusianya (SDM) sebagai instruktur kebugaran.
4.
Masih terdapat mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran yang masih bingung, ragu-ragu, dan belum percaya diri dalam proses kegiatan PKL.
5.
Masih adanya dosen pembimbing yang dirasakan masih kurang maksimal dalam memberi bimbingan dan arahan dalam kegiatan PKL.
6.
Masih terdapat mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran yang belum memiliki kompetensi yang baik dalam melaksanakan program latihan kebugaran yang diterapkan pada saat kegiatan PKL.
7.
Belum diketahuinya survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan pada tahun 2014.
7
8.
Masih terdapat beberapa instruktur pendamping mahasiswa PKL dan pihak manajemen fitness center yang belum puas dengan kompetensi dan kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan kegiatan PKL.
C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, dapat dilihat terdapat banyak masalah yang berhubungan dengan kualitas kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran FIK UNY, karena terbatasnya waktu maka peneliti hanya akan membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu pada survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014.
D. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pembatasan masalah di atas, perumusan masalahnya adalah bagaimana survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014?
8
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014.
F. Manfaat Penelitian Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan ada dampak yang positif yaitu : 1.
Manfaat teoritis : penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada manajemen fitness center dan Prodi Ikor FIK UNY tentang survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014.
2.
Manfaat praktis : a.
Menambah wawasan bagi peneliti untuk mengetahui masalah dan solusi untuk peningkatan kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran yang melaksanakan PKL di fitness center.
9
b.
Meningkatkan kepercayaan pihak manajemen fitness center terhadap kualitas kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran yang melaksanakan PKL di fitness center.
c.
Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam pelaksanaan PKL sebagai instruktur kebugaran di fitness center di tahun depan.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1.
Pengertian Kepuasan Ada beberapa pendapat yang mengartikan kepuasan itu sendiri. Kita bisa melihat dalam beberapa referensi yang mendefinisikannya. Kepuasan kerja berarti keadaan psikis yang menyenangkan yang dirasakan oleh seseorang dalam suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua kebutuhan secara memadai (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php). Kepuasan
merupakan
suatu
tingkatan
dimana
kebutuhan,
keinginan, dan harapan seseorang dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya kesetiaan yang berlanjut (Band, dalam Fika Enggar P., 2013: 11). Dalam dunia usaha, Mowen (Fika Enggar P., 2013: 11) menambahkan bahwa kunci terciptanya kepuasan pelanggan terletak pada kinerja yang ditunjukkan oleh agen yang diartikan sebagai kualitas agen tersebut. Konsumen yang merasa senang atau puas atas produk atau jasa yang telah dibeli, akan berpikir untuk membeli lagi produk atau jasa tersebut. Pembelian yang berulang tersebut akan membuat konsumen menjadi loyal atas suatu produk. Hal ini bisa diketahui bahwa kepuasan seseorang sangat berhubungan erat dengan kualitas pelayanan dan produk dari penyedia layanan tersebut.
11
Menurut Memet Mulyadi dalam Musliman (2011: 12), kepuasan merupakan keaadan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditampilkan dalam sikap positif dalam berbagi kegiatan dan tanggapannya menghadapi lingkungan luar. Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi dalam Musliman (2011: 12), kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang diharapkan. Jadi kepuasan ialah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan harapan (expectations). Dari pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan seseorang itu akan terwujud melalui hubungan positif antara harapan pelanggan terhadap kualitas/kinerja sebuah produk atau jasa yang diberikan oleh produsen. Produsen semakin besar kualitas/kinerja produk atau jasa yang diberikan sesuai dengan harapan pelanggan, akan semakin besar pula kepuasan pelanggannya. Ada pula yang mengartikan kepuasan berkaitan dengan kepuasan kerja. Kepuasan atau ketidakpuasan seseorang dalam pekerjaan merupakan keadaan yang bersifat subyektif, yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima dari pekerjaannya
dibandingkan
12
dengan
apa
yang diharapkan,
diinginkan, dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya. (Faustino Cardoso G., 2001). 2.
Faktor – Faktor Kepuasan Faktor yang mempengaruhi kepuasan seperti yang dikatakan Fandy Tjiptono (1996: 159) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Contoh faktor internal antara lain adalah karyawan yang kasar, jam karet, kesalahan pencatatan transaksi. Faktor eksternal antara lain adalah gangguan pada infrastruktur umum, cuaca, masalah pribadi pelanggan dan aktivitas kriminal. Faktor internal, menurut Rhenald Kasali (2010 : 15-16) identik dengan apa yang sudah melekat pada diri seseorang. Faktor inilah yang muncul melalui nilai-nilai kerja keras, kejujuran, peduli, disiplin dan kreativitas. Inilah yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, stakeholder, komunitas. Secara umum faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan bergantung pada mutu suatu produk atau jasa. Kualitas jasa dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wickof dalam Lovelock (1988) yang dikutip oleh Fandi Tjiptono (1996 : 159) kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan seseorang.
13
Menurut Parasuraman, dkk dalam Rambat Lupiyoadi yang dikutip oleh Musliman (2011: 14) dalam suatu studi mengenai dimensi kualitas jasa (SERVQUAL) menyimpulkan bahwa terdapat 5 dimensi untuk mengukur kualitas jasa yaitu : 1.
Tangibles (berwujud), yaitu kemampuan dalam menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung, kamar mandi, dan ruang fasilitas lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan, serta penampilan pegawainya. 2.
Emphaty (kemudahan), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginannya.
3.
Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan yang diharapkan, sikap simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
4.
Responsivennes (daya tanggap), kebijakkan untuk membantu dan memberikan pelayanan dan tanggapan dengan tepat dan cepat (responsif) dengan penyampaian informasi yang jelas.
14
5.
Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya. Hal ini meliputi komunikasi, keamanan, kompetensi, dan keramahan. Menurut Sviokla yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi dalam
Musliman (2011: 16) kualitas ada 8 dimensi pengukuran, yaitu : 1.
Kinerja (performance), hal ini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merk, atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu.
2.
Keanekaragaman produk (feature), ini biasanya diukur secara subyektif oleh masing-masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk.
3.
Keandalan (reliability), hal ini yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
4.
Kesesuaian (conformance), dalam industri jasa dapat diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi, dan beberapa kesalahan lain.
5.
Daya Tahan (durability), hal ini meliputi segi teknis pelayanan dan
penerapan
dalam
melakukan
pelayanan
cara
berkomunikasi dengan konsumen. 6.
Kemampuan
Pelayanan
(serviceability),
dimensi
ini
menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas produk tetapi juga waktu sebelum
15
produk disimpan. 7.
Estetika (questhetics), penilaian terhadap keindahan yang dirasakan oleh beberapa komponen.
8.
Kualitas
yang dipersepsikan (perceived quality), harus
mempunyai kualitas dalam pembuatan produk atau jasa yang sesuai dengan standar. Menurut Locke (dalam Farkhan Kurniawan yang dikutip Musliman, 2011: 16) sumber kepuasan kerja seseorang adalah kerja itu sendiri, gaji, promosi, penghargaan, keuntungan yang didapat, kondisi kerja, supervise, kerjasama antar pekerja, serikat kerja dan manajemen. Menurut Luthans (dalam Farkhan Kurniawan yang dikutip Musliman, 2011: 16) mengemukakan enam dimensi yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pembayaran, work it-self, promosi, supervise, kelompok kerja, dan kondisi kerja. 3.
Hakekat Kompetensi, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Mahasiswa Prodi Ikor Konsentrasi Kebugaran FIK UNY a.
Hakekat Kompetensi Kompetensi oleh Spencer yang dikutip oleh Moeheriono
(2014: 5) dapat diartikan sebagai karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab -akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di
16
tempat kerja atau pada situasi tertentu. Kemudian, dikatakan bahwa
kompetensi
merupakan
sebuah
karakteristik
dasar
seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu periode tertentu. Selanjutnya juga dikatakan karakteristik dasar individu yang dapat diukur dan ditentukan untuk menunjukkan perilaku dan tingkat performa kerja tertentu pada diri seseorang (Spencer & Spencer, 1993). Kompetensi ini dapat dijadikan suatu pendekatan model input, yang fokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan-keterampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu. Pendekatan ini adalah suatu model output, dengan mana efektivitas manajemen ditentukan, yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan baik. Pendapat lain dikemukakan oleh Kravetz dalam Buyung Ahmad S. (2007), bahwa kompetensi adalah sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap hari. Fokusnya adalah pada perilaku di tempat kerja, bukan sifat-sifat kepribadian atau keterampilan dasar yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam tempat kerja. Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang pasif. Seseorang mungkin pandai, tetapi
17
jika mereka tidak menerjemahkan kepandaiannya ke dalam perilaku di tempat kerja yang efektif, kepandaiannya tidak berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Akan tetapi banyak perusahaan konsultan manajemen internasional,
mendefinisikan
dengan
kompetensi
adalah
“.....karakteristik dasar yang terdiri dari keterampilan (skills), pengetahuan (knowledge), sikap (attitudes), dan sifat-sifat pribadi lain (personality) yang mampu membedakan seseorang hanya yang melakukan dan tidak melakukan.....”, artinya inti utama dari sistem atau model kompetensi ini sebenarnya adalah sebagai alat penentu untuk memprediksikan keberhasilan kerja seseorang pada suatu posisi tertentu. Itulah awal munculnya pendapat dan ide dari sejarah kompetensi
secara luas, tetapi
dalam praktik
sehari-hari
selanjutnya akan diperlihatkan bahwa ternyata sistem kompetensi bisa diaplikasikan oleh manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk banyak hal termasuk rekrutmen, pengukuran kinerja, kompensasi (rewards), dan kebutuhan untuk pelatihan-pelatihan (Training Need Assessment) atau disebut TNA. Sebab, pada prinsipnya dalam model kompetensi ini telah memerinci lebih jauh lagi mengenai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap individu (attitude) seseorang atau disebut KSA.
18
Oleh karena itu, dengan adanya sistem kompetensi, maka pengembangan sumber daya manusia tidak hanya dapat dilihat sebagai manusia dengan kelebihan dan keunikannya yang perlu dikembangkan saja, melainkan manusia harus dilihat sebagai aset yang berharga. Selanjutnya, seseorang/perusahaan bisa mengelola pada era human capital sesungguhnya, yang justru nantinya menjadi tujuan utama manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi di zaman serba maju dan modern ini. Sebenarnya, hubungan antara kompetensi dengan kinerja sangat erat sekali, hal ini tampak pada hubungan dari keduanya, yaitu hubungan sebab akibat (causally related). Oleh karena itu, menurut Spencer, hubungan antara kompetensi seseorang dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan seseorang apabila ingin meningkatkan kinerjanya seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya (the right man on the right job). Oleh karenanya, dikatakan bahwa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) memang harus dikelola secara benar dan seksama agar tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang optimal. Menurut Spencer (1993) dalam Moeheriono (2014: 10), bahwa kompetensi mempunyai hubungan sebab-akibat (causally related) jika dikaitkan dengan kinerja seseorang, serta kompetensi
19
yang terdiri atas : motif (motive), sifat/perangai/watak (trait), konsep diri (self concept), dan keterampilan (skill) serta pengetahuan (knowledge), diharapkan dapat memprediksikan perilaku seseorang sehingga pada akhirnya dapat memprediksi kinerja orang tersebut. Kompetensi selalu mengandung maksud dan tujuan tertentu yang merupakan dorongan motif atau sifat yang menyebabkan suatu tindakan seseorang untuk memperoleh suatu hasil. Suatu kompetensi adalah apa yang seseorang mampu kerjakan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari satu pekerjaan. Kinerja atau hasil yang diinginkan dicapai dengan perilaku di tempat kerja yang ditunjukkan dengan kerangka :
Dari kerangka di atas dapat diketahui bahwa secara teoritis, karakteristik diri / kepribadian sebagai dasar perilaku di tempat kerja, sedangkan perilaku di tempat kerja yang mengandung unsurunsur kepribadian yang menghasilkan kerja. Untuk praktik, sesuatu pekerjaan spesifik harus diidentifikasi kriteria-kriteria utamanya yang kemudian dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi dan indikator-indikator kinerja, kunci yang harus dicapai berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kepribadian di sini adalah merupakan dasar dari kompetensi dan kinerja yang merupakan kemampuan, kemauan, dan sikap untuk mencapai standar kinerja
20
yang
telah
ditetapkan
dalam
setiap
pekerjaan
spesifik.
Kemampuan, kemauan, dan sikap ini dapat diamati dalam perilaku seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya, motivasi sesungguhnya tidak lain adalah sikap seseorang dalam bekerja, seperti bersemangat, tekun, ulet, yang tidak dapat diamati di luar kerja. Dasar motivasi adalah kebutuhan-kebutuhan manusia, yang menimbulkan dorongan atau tidak untuk berperilaku tertentu. Tujuan kebutuhan dalam penentuan tingkat atau level kompetensi seseorang hanyalah untuk mengetahui tingkat kinerja seseorang tersebut, apakah hasilnya nanti termasuk dalam kategori level tinggi atau di bawah rata-rata / rendah. Kompetensi atau kemampuan seseorang termasuk dalam kategori tinggi atau baik nantinya akan dibuktikan dan ditunjukkan, apabila ia sudah melakukan kinerja dengan baik. Sebaliknya, apabila mempunyai kompetensi tingkat rendah ia akan cenderung berkinerja rendah pula. Menurut M. Lyle Spencer and M. Signe Spencer (1993) dalam Moeheriono (2014: 14) terdapat 5 karakteristik kompetensi dasar seseorang, sifat-sifat tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut, yaitu : 1) Motif (Motive) ialah sesuatu dimana seseorang secara konsisten
berpikir
dan
melakukan tindakan.
21
berkeinginan
sehingga
mampu
2) Perangai (Traits) ialah watak yang membuat seseorang untuk mempunyai sikap perilaku atau bagaimanakah seseorang untuk dapat merespon sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya percaya diri (self-confidence), kontrol diri (self-control), ketabahan atau daya tahan (hardiness). 3) Konsep Diri (Self Concept) ialah bawaan sikap atau nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai tersebut dapat diukur dengan tes responden untuk mengetahui apa nilai yang dimiliki oleh seseorang (value), apa yang pernah dilakukan atau apa yang ingin seseorang lakukan. 4) Pengetahuan (Knowledge) ialah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang atau area tertentu. Ini merupakan kompetensi yang kompleks dan agak rumit. Karena hal ini disebabkan sulitnya mengukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang secara nyata digunakan dalam suatu kinerja. 5) Keterampilanan (Skills) ialah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental. Dan keterampilan biasanya berhubungan langsung dengan keahlian dan bakat seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Menurut Miftahul Huda (2014: 165 - 171) yang diambil dari Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi kompetensi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam
22
hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: 1) Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilakuperilaku
yang
menekankan
aspek
intelektual,
seperti
pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berpikir. 2) Affective Domain (Ranah Afektif), yang berisi perilakuperilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 3) Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek ketrampilan motorik seperti gerak tangan, gerak tubuh, dan fisik. Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang kompleks. Ketiga domain tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
23
1) Domain Kognitif terdiri dari: a) Pengetahuan (Knowledge), berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingatkan peristilahan, definisi, faktafakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. b) Pemahaman
(Comprehension),
berisikan
kemampuan
mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan
mengorganisasikan,
menerjemahkan,
memaknai,
memberi
membandingkan, deskripsi,
dan
menyatakan gagasan utama. c) Penerapan (Application), di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. d) Analisis (Analysis), di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagibagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. e) Sintesis (Synthesis), seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan
24
solusi yang dibutuhkan. Hal ini lebih cenderung mengarah ke kreasi. f) Evaluasi (Evaluation), dikenali dari kemampuan untuk memberikan
penilaian
terhadap
solusi,
gagasan,
metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. 2) Domain Afektif terdiri dari: a) Penerimaan
(Receiving/Attending),
kesediaan
untuk
menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam
pengajaran
bentuknya
berupa
mendapatkan
perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya. b) Tanggapan (Responding), memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. c) Penghargaan (Valuing), berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. d) Pengorganisasian (Organization), memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikannya satu dengan yang lain. e) Pembentukkan Watak (Characterization), memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya.
25
3) Domain Psikomotor terdiri dari: a) Persepsi (Perception), penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. b) Kesiapan (Set), kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. c) Tanggapan Terbimbing (Guided Response), tahap awal dalam mempelajari ketrampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. d) Mekanisme (Mechanism), membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan trampil. e) Tanggapan Tampak yang Cepat (Complex Overt Response), gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. f) Penyesuaian
(Adaptation),
ketrampilan
yang
sudah
berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. g) Penciptaan (Origination), membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, inisiasi, atau masalah tertentu. Dalam bidang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah
sampai
pendidikan
tinggi
memerlukan
adanya
keterkaitan dan kesesuaian antara lembaga pendidikan dan dunia kerja
(link
antara
universitas
26
dengan
industri).
Sebagai
konsekuensinya, kompetensi harus dirancang berdasarkan pada praktik-praktik dalam industri, sebaliknya praktik-praktik dalam industri seharusnya didasarkan pada kepribadian yang telah diperoleh dari lembaga pendidikan. Di Indonesia, ini berarti perlu adanya kerjasama antara badan yang mempunyai otoritas menentukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang berwenang memberikan sertifikasi profesi. Jika tidak, maka kompetensi ini kemungkinan besar tidak akan sesuai dengan standar kompetensi kerja dalam industri. Berarti hal ini tidak mampu menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang “siap pakai”. Kompetensi kerja secara teoritis dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti pelatihan, pengembangan karir, imbalan berdasarkan kompetensi, seleksi, petunjuk strategik, yang dapat dilihat dari kerangka berikut :
Gambar 1. Faktor-Faktor Kompetensi Kerja (Sumber: Buyung Ahmad S., 2007)
27
b. Hakikat Standar Kompetensi Standar adalah suatu kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan berdasarkan atas sumber prosedur, dan manajemen yang
efektif.
Sedangkan
kriteria
adalah
sesuatu
yang
menggambarkan ukuran yang dikehendaki (Suharsimi Arikunto dalam Fika Enggar P., 2013: 14). Pendapat lain, standar ialah suatu ukuran, patokan, tingkat, kriteria, atau persyaratan tertentu yang disepakati untuk dicapai (Moeheriono, 2014: 20). Standar juga merupakan ketetapan yang ditentukan untuk mengukur ketercapaian yang harus dimiliki. Menurut Roth (dalam Fika Enggar P., 2013: 14) penggunaan standar sangat vital dalam pengembangan suatu profesi. Standar kompetensi adalah suatu ukuran atau kriteria yang berisi rumusan mengenai kemampuan seseorang yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan didukung sikap serta penerapannya di bidang kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam berbagai
bentuknya,
standar
merupakan gambaran suatu profesi. Standar suatu profesi menetapkan siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh masuk ke dalam kategori profesi tersebut. Standar suatu profesi membangun “public trust” terhadap eksistensi profesi tersebut bagi kepentingan masyarakat luas dan sekaligus pula membangun “public acceptance” terhadap segala aspek yang berkaitan
28
dengan operasional suatu profesi. Secara konseptual standar juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa programprogram pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang harus dipenuhi oleh calon sebelum masuk ke dalam profesi yang bersangkutan. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seseorang, maka yang bersangkutan harus mampu : mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan, mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, mengambil sikap / keputusan apabila terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, dan mampu menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda. c. Hakekat Kompetensi Mahasiswa Prodi Ikor Konsentrasi Kebugaran FIK UNY Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran FIK UNY ialah mahasiswa Prodi Ikor pada saat mulai dari semester 5 telah mengambil konsentrasi kebugaran. Konsentrasi kebugaran adalah konsentrasi yang mempelajari tentang kebugaran jasmani dan olahraga kesehatan. Konsentrasi ini menyiapkan mahasiswa sebagai ahli kebugaran jasmani dan instruktur kebugaran. Mahasiswa harus menempuh kurikulum matakuliah konsentrasi kebugaran dengan mata kuliah sebagai berikut :
29
1.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
Adaptasi Latihan (Exercise Adaptation) SKN 201 / 2 (Teori) Dasar-dasar Latihan Beban Matakuliah ini mengkaji macam-macam pemanasan sebelum latihan, proses adaptasi latihan yang terjadi secara aerobik maupun anaerobik.
2.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
Latihan Beban I (Weight Training) SKN 202 / 2 (1 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Dasar-dasar Latihan Beban Matakuliah ini berisi tentang pembuatan program latihan dan evaluasi berdasarkan frekuensi, intensitas, tipe dan waktu dengan penggunaan alat untuk latihan sesuai dengan target yang diinginkan.
3.
Matakuliah
Kebugaran Jasmani Komponen Motorik (Motoric Component Of Physical Fitness) SKN 303 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Matakuliah ini mengkaji konsep kebugaran motorik, dasar-dasar pelatihan kebugaran motorik, metode latihan kebugaran motorik, perencanaan program kebugaran motorik, dan praktik program kebugaran motorik yang mencakup kecepatan, kelincahan, koordinasi, kekuatan, ketahanan otot, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan aktivitas anaerobik.
Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
4.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
Dansa Aerobik (Aerobic Dance) SKN 304 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Matakuliah ini mengkaji aktivitas aerobic dance seperti sport aerobic, salsa, aquarobic, senam aerobik dengan alat. Matakuliah ini menitik beratkan pada aspek kreativitas mahasiswa untuk menciptakan gerakan gerakan yang dilakukan dengan irama iringan musik.
30
5.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
Aktivitas Aerobik (Aerobic Activity) SKN 305 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Matakuliah ini membahas dan mengkaji konsepkonsep pembinaan kebugaran jasmani melalui aktivitas aerobik, yang mencakup penggunaan alat yang bersifat elektronik, maupun aktivitas di luar ruang baik di lapangan terbuka ataupun di track. Matakuliah ini menitik beratkan pada aspek perencanaan, implementasi dan evaluasi.
6.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
Latihan Beban II (Weight Training) SKN 306 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Latihan Beban I Matakuliah ini membahas personal trainer dalam bidang kebugaran jasmani, program latihan kondisi fisik bagi atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga, dan konsultan dalam latihan beban/kebugaran.
Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani (Test and Measurement Of Physical Fitness) Kode / SKS SKN 307 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Prasyarat Deskripsi Matakuliah ini membahas dan mendalami pengertian tes, pengukuran dan evaluasi kebugaran jasmani, persyaratan tes yang baik, komponenkomponen yang di tes dan diukur yang meliputi tes kesehatan dan tes biomotor, dan mengklasifikasi hasil-hasil tes dan pengukuran. Matakuliah ini menekankan aspek pemahaman, penyusunan dan implementasi di lapangan. Sumber: Panduan Kurikulum 2009 Prodi Ikor FIK UNY (2009: 48 – 50)
7.
Matakuliah
Sebelum
mahasiswa
menempuh
kurikulum
matakuliah
konsentrasi kebugaran, mahasiswa juga telah menempuh kurikulum matakuliah jurusan dimana matakuliah ini sebagai acuan mahasiswa untuk menentukan pilihan konsentrasi. Matakuliah jurusan yang
31
bersinggungan dengan konsentrasi kebugaran yaitu sebagai berikut : 1.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
2.
Matakuliah Kode / SKS Prasyarat Deskripsi
3.
Teori dan Metodologi Latihan Orkes (Theory and Methodology Of Sports For Health Training) SKO 308 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Matakuliah ini berisi tentang konsep kebugaran, komponen kebugaran, teori latihan kebugaran, metode peningkatan kebugaran, perencanaan program latihan (kebugaran, terapi dan rehabilitasi fisik, adaptif) dan evaluasi serta pengukuran kebugaran. Kebugaran Jasmani Komponen Kesehatan (Physical Fitness Health Component) SKO 309 / 3 (2 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Matakuliah ini mengkaji konsep kebugaran jasmani, dasar-dasar pelatihan kebugaran jasmani, metode latihan kebugaran jasmani, perencanaan program kebugaran jasmani, dan praktik program olahraga untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Matakuliah
Dasar-Dasar Latihan Beban (The Principles Of Weight Training) Kode / SKS SKO 210 / 2 (1 SKS Teori & 1 SKS Praktik) Prasyarat Deskripsi Matakuliah ini berisi tentang pengertian latihan beban, konsep dasar latihan beban, metode latihan beban, pengenalan cara penggunaan alat untuk latihan. Pada sesi praktik dikenalkan cara penggunaan alat, cara mencari beban latihan, praktik menjalani program latihan dan praktik evaluasi kebugaran. Sumber: Panduan Kurikulum 2009 Prodi Ikor FIK UNY (2009 : 37 - 38)
Mahasiswa Prodi Ikor FIK UNY kelak apabila telah menyelesaikan studinya di kampus, harapannya mampu pula menjadi instruktur kebugaran. Instruktur kebugaran adalah orang yang
32
memiliki cinta untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan kebugaran dan ingin membantu orang lain untuk mengajak ke gaya hidup
yang sehat.
Instruktur kebugaran
dalam kebutuhan
permintaannya tinggi, karena banyak orang mengalami penurunan kebugaran badan dan keinginan untuk hidup sehat. Ada banyak kesempatan bagi instruktur kebugaran untuk unggul dalam karir dalam kebugaran fisik dan pembinaan kesehatan. Seseorang memutuskan untuk menjadi instruktur kebugaran, penting untuk seseorang memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang benar-benar akan dikerjakan untuk memastikan dapat memenuhi persyaratan yang berlaku. Faktor yang paling jelas untuk dipertimbangkan sebelum berencana untuk menjadi seorang instruktur kebugaran adalah bahwa seseorang harus sangat sehat secara fisik untuk melakukan pekerjaan ini. Karena seseorang akan mendemonstrasikan berbagai rutinitas program kebugaran dan akan menjadi teladan bagi orang lain untuk menginginkan gaya hidup sehat yang aktif. Seseorang mulai melihat langkah-langkah untuk menjadi instruktur kebugaran, seseorang juga harus mengikuti berbagai training dan prosedur sertifikasi yang akan membuat seseorang menganggap bahwa instruktur kebugaran sebagai karier. Seseorang mungkin akan diminta untuk berpartisipasi dalam karier pelatihan program kebugaran yang akan mengarah ke sertifikasi atau gelar
33
sarjana dari perguruan tinggi yang berhubungan dengan ilmu kebugaran fisik dan instruktur, agar dapat mengajari orang lain. Itu sangat penting untuk memilih program pelatihan yang ditawarkan oleh sebuah lembaga instruktur terakreditasi dan ternama sehingga bisa menerima pendidikan terbaik dan kesempatan untuk bekerja sebagai instruktur kebugaran. Instruktur
kebugaran
harus
dapat
membimbing
dan
memantau hasil klien selama berlatih. Seorang instruktur kebugaran harus dapat membantu menentukan latihan yang tepat bagi klien. Instruktur kebugaran bekerja untuk menilai tingkat kebugaran, mengatur program latihan, dan membuat klien tetap termotivasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang instruktur kebugaran (diambil dari www.duniafitnes.com), yaitu: 1. Bersertifikat Instruktur
kebugaran
harus
disertai
sertifikasi
melalui
organisasi pelatihan kebugaran ternama dan terakreditasi, ilmu latihan yang baik, dan gelar sarjana terkait lainnya. 2. Berpengalaman Instruktur kebugaran harus memiliki pengalaman yang cukup dalam membuat program latihan untuk klien. 3. Memahami kesehatan klien Instruktur kebugaran harus memiliki pengetahuan dalam wilayah kesehatan, misal apabila klien mengalami cedera, sakit,
34
atau kondisi lain (seperti sedang hamil, masalah jantung, menstruasi, diabetes, dll). 4. Menjadi pendengar yang baik Instruktur kebugaran yang baik akan mendengarkan dengan baik apa yang klien alami dan memastikan untuk memahami tujuan klien dalam latihan (misal : menambah atau menurunkan berat badan). 5. Perhatian Instruktur kebugaran yang baik hanya akan fokus pada seorang klien pada saat sesi latihan dan memberikan perhatian yang lebih kepada klien, sehingga klien mengalami kemajuan yang teratur dan mencapai apa yang ditujukan. 6. Berkepribadian baik Kepribaian yang baik wajib dimiliki oleh instruktur kebugaran supaya klien merasa nyaman dan terbuka. Kepribadian baik pada sikap, tingkah laku, dan penampilan. Klien percaya dan lebih menghargai instruktur kebugaran apabila perihal di atas bisa dimiliki dan ada pada diri instruktur kebugaran terutama personal trainer. Mahasiswa untuk memenuhi kepuasan berkaitan dengan kompetensi kepada pihak manajemen fitness center dalam kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) perlu dilakukan sebuah pengelolaan kualitas yang baik. Mulai dari kualitas kompetensi program-program
35
latihan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran maupun kualitas produk-produk yang lain yang dihasilkan oleh mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selama kegiatan PKL berlangsung. Prodi Ikor melakukan kerjasama dengan pihak fitness center akan bisa terus terjalin dengan baik. Jadi dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan manajemen terhadap kompetensi mahasiswa yaitu mengambil faktor motif (motive), perangai (traits), konsep diri (self concept), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skills). 4.
Karakteristik Program Studi Ikor FIK UNY Program studi Ikor (Ilmu Keolahragaan) sesuai visi dan misi program studi yaitu pada tahun 2020 terwujud Program Studi Ilmu Keolahragaan menghasilkan
yang
responsif
dan
inovatif
serta
mampu
tenaga ahli bidang Olahraga Kesehatan dan
Manajemen Olahraga yang bernurani, cendekia, mandiri, dan kreatif dengan kemampuan yang bersaing di level nasional dan internasional. Berdasar visi yang telah disusun, Prodi Ikor mengemban misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang kreatif serta inovatif sesuai dengan perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat. Melaksanakan penelitian yang mendukung proses pembelajaran, pengembangan ilmu, dan menghasilkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
36
masyarakat. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan
hasil-hasil
penelitian
dan
dinamika
perkembangan
masyarakat sehingga terwujud masyarakat sehat melalui olahraga dan masyarakat olahraga yang sadar sehat. Memelihara suasana akademis yang menjamin mutu dan sinergitas penyelenggaraan program studi secara sistematis, efisien, dan demokratis sehingga mendukung tercapainya visi prodi. Visi dan misi prodi dirumuskan tujuan sebagai berikut yaitu menghasilkan tenaga ahli bidang olahraga yang bernurani, cendekia, mandiri, serta kreatif dengan konsentrasi Olahraga Adaptif, Terapi Fisik, Kebugaran Jasmani, dan Manajemen Olahraga. Mewujudkan masyarakat sehat melalui olahraga dan masyarakat olahraga yang sadar sehat melalui kegiatan penelitian dan
pengabdian
pada
masyarakat.
Mengembangkan
ilmu
keolahragaan yang terkait dengan olahraga kesehatan dan manajemen olahraga melalui penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya. Profil lulusan prodi Ikor berhak menggunakan gelar Sarjana Olahraga (S.Or). Lulusan memiliki peluang kerja yang disesuaikan dengan konsentrasi keahlian yang dipilih. Secara umum profil lulusan Prodi Ikor FIK UNY adalah sebagai berikut: Praktisi Keolahragaan, Konsultan Keolahragaan, Instruktur Keolahragaan,
37
Peneliti Keolahragaan, Tenaga Kesehatan non-medis Bidang Keolahragaan. 5.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Prodi Ikor FIK UNY menyiapkan dan menghasilkan tenaga profesional dalam bidang olahraga kesehatan seperti terapi, rehabilitasi fisik, kebugaran dan manajemen olahraga. Di dalam menyiapkan tenaga profesional, Prodi Ikor memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa tentang profesi di bidang olahraga keehatan dan manajemen melalui program praktik kerja lapangan (PKL). Dalam kegiatan PKL mahasiswa diterjunkan di pusat kebugaran (fitness center), pusat terapi, pusat rehabilitasi fisik, sekolah luar biasa (SLB), dan instansi/dinas/lembaga terkait tentang olahraga dalam jangka waktu tertentu. Di tempat PKL mahasiswa diwajibkan mengamati, mengenal, dan mempraktikkan semua kompetensi di bidang olahraga kesehatan dan manajemen olahraga. Pengalaman yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal mahasiswa memasuki dunia kerja sebagai tenaga kerja di bidang olahraga kesehatan dan manajemen olahraga yang handal, memiliki ketrampilan, keahlian, dan tanggungjawab (profesional). Praktik kerja lapangan (PKL) bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dalam mempraktikkan bekal yang diperoleh dari bangku kuliah, mendewasakan cara berpikir dan
38
meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kesehatan melalui olahraga, dan mendapatkan inovasi dalam kegiatan olahraga untuk perkembangan olahraga.
B. Penelitian yang Relevan 1 . Penelitian yang relevan dengan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Fika Enggar Prayogo yang berjudul Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Guru Penjasorkes Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Prodi PJKR di SMA dan Sederajat seKota Yogyakarta Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei. Sampel penelitian ini adalah guru penjasorkes yang
membimbing PPL mahasiswa Prodi PJKR di Kota
Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa angket yang digunakan oleh Arfan Wakhid Rosadi dengan uji validitas per butir instrumen menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, dan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien sebesar 0,981. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk persentase. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2012 s/d 6 Maret 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan guru penjasorkes terhadap kompetensi
39
mahasiswa PPL prodi PJKR di SMA dan sederajat se-Kota Yogyakarta pada tahun 2012 berada dalam kategori cukup puas sebesar 70%, sisanya sebesar 20% masuk dalam kategori memuaskan, dan 10% masuk dalam kartegori kurang puas. Dengan demikian
berdasarkan
hasil
penelitian
keseluruhan
dapat
disimpulkan bahwa tingkat kepuasan guru pendidikan jasmani SMA dan sederajat se-Kota Yogyakarta terhadap kinerja mahasiswa PPL UNY Prodi PJKR tahun 2012 masuk dalam kartegori cukup puas. 2.
Penelitian
yang
relevan
berikutnya
adalah
penelitian
yang
dilakukan oleh Arfan Wakhid Rosadi dengan judul “Penilaian Tingkat Ketercapaian Standar Kompetensi PPL tahun 2010 Mahasiswa PJKR FIK UNY Oleh Guru Pembimbing Pendidikan Jasmani di SMA Se - Kabupaten Sleman.” Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode
survai.
Sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
guru
pembimbing PPL pendidikan jasmani SMA se-Kabupaten Sleman sebanyak 18 guru. Instrumen penelitian berupa angket dengan uji validitas per butir instrumen menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson, dan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dan
diperoleh koefisian sebesar 0,981.
Teknik analisis data menggunakan dituangkan dalam bentuk persentase.
40
analisis
deskriptif
yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian tingkat ketercapaian standar kompetensi PPL tahun 2010 mahasiswa prodi PJKR FIK UNY oleh guru pembimbing pendidikan jasmani di SMA se-Kabupaten Sleman berada dalam kategori cukup baik sebanyak 11 orang (61,11%), dalam kategori baik sebanyak 7 orang (38,89%), dan tidak ada yang masuk dalam kategori kurang baik dan kategori tidak baik. Sementara hasil penelitian per faktor, faktor kompetensi pedagogik berada pada kategori cukup baik sebanyak 11 orang (61,11%), faktor kompetensi kepribadian berada pada kategori cukup baik sebanyak 11 orang (61,11%), faktor kompetensi profesional berada pada kategori cukup baik sebanyak 11 orang (61,11%), dan faktor kompetensi sosial berada pada kategori baik sebanyak 9 orang (50%). Dengan berdasarkan
hasil
penelitian keseluruhan
dapat
demikian
disimpulkan
ketercapaian standar kompetensi PPL tahun 2010 mahasiswa PJKR FIK UNY berkategori cukup baik.
C. Kerangka Berpikir Kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran adalah proses dari aktualisasi penguasaan kompetensi yang akan dicapai oleh seorang instruktur kebugaran. Kompetensi itu meliputi faktor motif, perangai, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan. Harapannya tentu saja mahasiswa harus mampu memiliki ke lima faktor kompetensi tersebut,
41
sehingga proses dan tujuan dari kegiatan praktik kerja lapangan tersebut dapat berjalan dengan baik. Faktor-faktor dalam penguasaan kompetensi itu dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari internal dan faktor yang berasal dari eksternal. Faktor internal ini erat kaitannya dengan penguasaan kompetensi yang berasal dari diri sendiri baik itu berupa hardskill maupun softskill. Sementara faktor eksternal identik dengan kondisi lingkungan kerja dan sarana prasarana yang memadai untuk melakukan proses kegiatan PKL. Kedua faktor ini tidak bisa dipisahkan. Faktor internal akan berpengaruh untuk merespon kondisi eksternal yang tidak bisa diprediksi sewaktuwaktu. Untuk itulah dengan adanya praktik kerja lapangan (PKL) dimaksud untuk melatih dan mengenalkan kedua hal tersebut supaya kelak mahasiswa bisa menjadi instruktur kebugaran yang memiliki kompetensi yang baik. Program studi Ikor (Ilmu Keolahragaan) FIK UNY merupakan salah satu program studi yang dimana prospek mahasiswa, khususnya mahasiswa konsentrasi kebugaran, ke depan akan menjadi seorang instruktur kebugaran. Sebagai seorang instruktur kebugaran diharapkan dapat menjadi seorang programer dan trainer kebugaran yang kompeten dan profesional. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman mahasiswa, Prodi Ikor FIK UNY menjalin kerjasama dengan berbagai fitness center. Kerjasama tersebut terjalin dalam agenda kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan setiap tahun. Dengan
42
adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Ikor FIK UNY, khususnya mahasiswa konsentrasi kebugaran, dapat memperoleh pengalaman untuk menjadi instruktur kebugaran. Untuk memenuhi kepuasan pihak manajemen fitness center berkaitan dengan kompetensi mahasiswa dalam kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) perlu dilakukan sebuah pengelolaan kualitas kompetensi yang baik meliputi faktor-faktor motif (motive), perangai (traits), konsep diri (self concept), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skills). Kualitas kompetensi ini akan terlihat mulai dari kinerja, program-program latihan, maupun kualitas produk-produk yang lain yang dihasilkan oleh mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selama kegiatan PKL berlangsung. Prodi Ikor FIK UNY akan dapat melakukan kerjasama yang baik dengan pihak fitness center untuk kegiatan PKL selanjutnya. Dari berbagai penjelasan kerangka berpikir di atas, maka dapat disusun bagan kerangka berpikir sebagai berikut :
43
44
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
deskriptif
kuantitatif
menggunakan metode survei dan teknik pengambilan datanya diukur dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada responden. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014. Skor yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk presentase. Menurut Best sebagaimana dikutip oleh Sukardi (2010: 157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik angket atau kuesioner (questionnaires). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
45
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari s/d 21 Februari 2015. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di fitness center yang menjadi lokasi kegiatan PKL mahasiswa Prodi Ikor periode tahun 2014. Menurut data yang diperoleh peneliti dari Prodi Ikor, total ada 11 fitness center tempat pelaksanaan kegiatan PKL yaitu Club Arena Fitness Center (Jambuluwuk Hotel, Jayakarta Hotel, Ros – In Hotel, Ibis Hotel), Pesona Merapi Fitness Center, GAMA Medical Center, Cakra Sport Center Cakra Kembang Hotel, Kirana Health Club Jogjakarta Plaza Hotel, YHI Wellness Fitness Center Melia Purosani Hotel, Gaharu Fitness Center Tentrem Hotel, dan Kartika Dewi Fitness Center.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran. Pengertian variabel dalam penelitian ini adalah tingkat perasaan manajemen fitness center menyatakan hasil perbandingan kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran yang diterima dan yang diharapkan dalam program praktik kerja lapangan (PKL) yang tercermin dalam beberapa faktor yaitu motif (motives), perangai (traits), konsep diri (self concept), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skills) mahasiswa dalam kegiatan PKL tahun 2014.
46
D. Populasi dan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah manajemen fitness center. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 174). Populasi dalam penelitian ini adalah manajemen fitness center yang digunakan sebagai tempat PKL tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah manager, instruktur, dan karyawan fitness center yang bersinggungan dengan mahasiswa konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan PKL. Jumlah yang diambil dari fitness center yang bekerjasama dengan Prodi Ikor dalam kegiatan PKL tahun 2014 yaitu berjumlah 11 fitness center dengan jumlah sebanyak 55 responden. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subyeknya kurang dari 100. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174), penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyek tidak terlalu banyak. Dengan subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berikut adalah nama-nama fitness center yang melakukan kerjasama dengan Prodi Ikor FIK UNY dalam kegiatan PKL pada tahun 2014:
47
Tabel 1. Fitness Center Lokasi PKL Prodi Ikor FIK UNY Tahun 2014 No. Nama Fitness Center Jumlah Responden 1
Club Arena Fitness Center Jambuluwuk Hotel
6
2
Club Arena Fitness Center Ros - In Hotel
5
3
Club Arena Fitness Center Ibis Hotel
6
4
Club Arena Fitness Center Jayakarta Hotel
5
5
GAMA Medical Center
3
6
Cakra Sport Club Fitness Center
3
7
Kirana Health Club Jogjakarta Plaza Hotel
5
8
YHI Wellness Fitness Melia Purosani Hotel
6
9
Gaharu Fitness Center Tentrem Hotel
5
10
Pesona Merapi Fitness Center
5
11
Kartika Dewi Fitness Center
6
Total
55
Sumber : Sekretaris Jurusan PKR Program Studi Ikor tahun 2014
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner atau angket yang berisi butir-butir pernyataan. Menurut Mardalis dalam Musliman (2011: 28) menyatakan bahwa “kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada 48
seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan peneliti”. Penyusunan kuesioner atau angket tersebut didasarkan pada kajian teori yang telah disusun sebelumnya. Kemudian atas teori-teori tersebut dikembangkan dalam indikator–indikator yang selanjutnya dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 209) ada tiga langkah yang harus ditempuh dalam menyusun instrumen, yaitu: a.
Mendefinisikan Konstrak Definisi konstrak adalah membuat batasan mengenai ubahan atau variabel yang akan diukur. Konstrak dalam penelitian ini adalah kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi dari mahasiswa kebugaran Prodi Ikor FIK UNY dalam melaksanakan kegiatan PKL
b.
Menyidik Faktor Berdasarkan kajian pustaka, peneliti menggunakan pendapat dari M. Lyle Spencer and M. Signe Spencer (1993) dalam Moeheriono (2014 : 14), mengenai minat dan definisi konstrak yang akan diteliti dan berdasarkan kajian pustaka tentang faktor yang telah diuraikan pada bab dua, beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa yaitu berupa motif (motives), perangai (traits), konsep diri (self concept), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skills)
49
c.
Menyusun Butir-Butir Soal Dalam hal ini adalah bahwa butir-butir yang disusun haruslah sedapat mungkin berhubungan mengenai faktor kepuasan terhadap kompetensi. Untuk menyusun butir-butir soal, maka faktor tersebut selanjutnya dijabarkan dalam beberapa indikator kisi-kisi instrumen kuesioner atau angket
50
Berikut faktor dan indikator kisi – kisi pernyataan instrumen dari kuesioner atau angket yang digunakan yaitu : Tabel 2. Kisi – Kisi Angket Penelitian Variabel Faktor Indikator
a. Motif (motive)
b. Perangai (traits)
c. Konsep Diri Kepuasan Manajemen Fitnes Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa
(self concept)
d. Pengetahuan (knowledge)
e. Keterampilan (skills)
Nomor Butir
Jumlah
Kualitas Kerja Partisipasi Pencapaian Tujuan Percaya Diri Kontrol Diri Ketahanan Diri
1,2,3,4 5,6,7* 8,9
9 butir
10,11,12 13,14,15* 16,17
8 butir
Penampilan Kerapian Kebersihan Kedisiplinan Keramahan
18,19 20,21 22,23 24,25,26* 27,28
Penguasaan Materi Penyampaian Informasi Kesesuaian Program
29,30,31*
Kemampuan Penggunaan dan Pengelolaan Sarana Peralatan Kemampuan Pelayanan
39,40,41, 42*
Jumlah
32,33,34, 35*
11 butir
10 butir
36,37,38
8 butir
43,44,45, 46 46 butir
Keterangan : ( * ) Pernyataan Negatif
51
Angket yang telah disusun berdasarkan kisi – kisi di atas, terlebih dahulu akan dikonsultasikan dengan ahli di bidangnya (expert judgement) dan dilanjutkan dengan uji coba instrumen (try out) sebelum digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterbacaan angket dan mendapatkan instrumen yang benar – benar valid dan reliabel. Uji coba instrumen dilakukan kepada sampel yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kondisi subyek yang sesungguhnya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 201 – 211), uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui instrumen yang telah disusun benar – benar merupakan instrumen yang baik. Baik buruknya instrumen ditunjukkan oleh tingkat kesahihan dan tingkat keterandalan. Oleh karena itu pengujian validitas dan reliabilitas instrumen perlu dilakukan.
Tahap – tahap uji validitas dan
reliabilitas instrumen dilakukan sebagai berikut di bawah ini. 2.
Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden yang digunakan untuk penelitian sesungguhnya. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Selain itu juga untuk melihat kesahihan atau keterandalan instrumen dan untuk
52
mengetahui tiap butir pernyataan dari faktor – faktor variabel sudah dapat dipahami dengan tepat dan benar maksudnya oleh responden. a.
Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen merupakan salah satu faktor yang
sangat penting yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penyusunan suatu tes. Uji validitas instrumen merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas rendah bila instrumen itu kurang valid, dan sebaliknya, suatu instrumen memiliki validitas tinggi bila instrumen itu valid atau sahih. Sedangkan suatu instrumen dapat dikatakan valid bila instrumen itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2010: 212). Sedangkan menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 122), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen pada penelitian ini akan menggunakan teknik korelasi Product moment dari Karl Pearson, dengan bantuan komputer program SPS (Seri Program Statistik) menurut Singgih Santoso (2003: 21) yaitu dengan rumus :
53
r
n
=
{n
XY
X2
X X
2
}{n
Y Y2
Y
2
}
Keterangan : X Y R xy N
: skor item instrumen yang digunakan : skor total instrumen dalam variabel tersebut : koefisien korelasi pearson antara item instrumen yang akan digunakan dan variabel yang bersangkutan : jumlah responden Berdasarkan perhitungan hasil uji coba instrumen yang
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan bantuan komputer program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS V.20 didapatkan hasil bahwa dari 46 butir pernyataan dari uji coba instrumen dinyatakan valid semua, dengan rincian hasil analisis validitas instrumen dalam tabel berikut : Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian No. Faktor Kepuasan ∑ Total ∑ Valid ∑ Gugur terhadap Kompetensi 1.
Motif
9
9
0
2.
Perangai
8
8
0
3.
Konsep Diri
11
11
0
4.
Pengetahuan
10
10
0
5.
Keterampilan
8
8
0
46
46
0
Jumlah
54
b.
Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), reliabilitas adalah
tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Artinya, hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama mendapatkan hasil yang relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Pengertian relatif menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara pengukuran. Bila perbedaan itu besar, maka hasil pengukuran itu tidak dapat dipercaya atau tidak reliabel. Dalam penelitian ini, untuk mencari reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan bantuan komputer program SPS (Seri Program Statistik) menurut Suharsimi Arikunto (2010: 238) yaitu dengan rumus: R tt = ( K ) / ( K - 1 ) ( 1 - ∑ α b 2 / α 2 t) Keterangan : R tt : K : ∑ α b 2: α 2t :
reliabilitas instrumen jumlah butir pertanyaan variansi butir variansi total
55
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari uji coba instrumen sebanyak 15 responden dari manajemen fitness center sebagai berikut : Tabel 4. Responden Uji Coba Instrumen Penelitian No. Nama Fitness Center Jumlah Responden 1.
GOR UNY Fitness Center
7
2.
Lembah Fitness Center UGM
4
3.
Bahtera Fitness Center
4
Jumlah
15
dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh reliabilitas sebesar 0,981. Sehingga instrumen yang digunakan dapat dikatakan reliabel untuk melakukan penelitian ini. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,981
3.
46
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup (Closed End Items) adalah suatu kuisioner dimana pernyataan-pernyataan yang ditulis telah disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang disediakan (Suharsimi Arikunto, 2010: 195).
56
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 111) dijelaskan bahwa untuk menentukan skor dalam penelitian ini dapat menggunakan “skala Likert”. Skala Likert yang memiliki 5 alternatif jawaban dengan menghilangkan alternatif jawaban tengah karena merupakan jawaban yang ragu-ragu atau netral. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan
sebuah
pernyataan
dan
kemudian
diminta
untuk
memberikan jawaban sesuai bentuk kepuasan dari kompetensi mahasiswa yang dirasakan dan untuk setiap pernyataan tersedia empat pilihan jawaban yaitu: “SP = sangat puas”, “P = puas”, “TP = tidak puas”, dan “STP = sangat tidak puas”, hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Dari kategori di atas alternatif jawaban diberi skor berikut : Tabel 5. Pengkategorian Skor Alternatif Jawaban Angket Skor No.
Alternatif Jawaban
Positif
Negatif
1.
Sangat Puas
4
1
2.
Puas
3
2
3.
Tidak Puas
2
3
4.
Sangat Tidak Puas
1
4
57
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan statistik deskriptif dengan perhitungan persentase. Statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas, mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu (Anas Sudijono, 2008 : 4 - 5). Untuk memberikan makna dari hasil data yang ada, digunakan teknik analisis deskriptif presentase, dengan rumus dari Anas Sudijono (2008: 43) sebagai berikut :
P=
f x 100% N
Keterangan : P f N
= Persentase = Frekuensi = Jumlah Responden
Data dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi,
Rendah,
dan
Sangat
Rendah.
Pengkategorian
tersebut
menggunakan mean dan standar deviasi menurut B. Syarifudin (2010: 112) dalam skala berikut :
58
Tabel 6. Pengkategorian Faktor Kepuasan Terhadap Kompetensi No. No. Rentang Kategori 1 X > M + 1,5 SD Sangat Tinggi 2 M < X ≤ M + 1,5 SD Tinggi 3 M – 1,5 SD < X ≤ M Rendah 4 M – 1,5 SD ≥ X Sangat Rendah Keterangan : M = nilai rata – rata (mean) X = skor S = standar deviasi
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian Data penelitian tentang identifikasi hasil mengenai survei kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014, diperoleh dengan cara penyebaran angket yang berisi pernyataanpernyataan yang berjumlah 46 pernyataan. Kemudian diisi oleh manajemen fitnes center yang melaksanakan kerjasama dengan Prodi Ikor FIK UNY dalam kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dengan jumlah 55 responden. Secara keseluruhan memperoleh nilai maksimum total sebesar 166.00, nilai minimum total sebesar 99.00, rerata diperoleh total sebesar 130.51, median 131.00, modus 131.00, serta standar deviasi (SD) 13.30. Data yang diperoleh di dalam penelitian ini berbentuk skor yang berasal dari faktor motif, perangai, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan. Data selengkapnya dapat dilihat dalam tabel yang ada di lampiran.
B. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai survei kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 disajikan sebagai berikut:
60
Identifikasi survei kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 masing-masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum total sebesar 166.00, nilai minimum total sebesar 99.00, rerata diperoleh total sebesar 130.51, median 131.00, modus 131.00, serta standar deviasi (SD) 13.30. Data yang diperoleh di dalam penelitian ini berbentuk skor yang berasal dari faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran. Setelah data faktor-faktor didapat, kemudian dikonversikan ke dalam empat kategori. Data tabel distribusi pengkategorian faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa sebagai berikut: Tabel 7. Pengkategorian Data Faktor Kepuasan Manajemen Fitness Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa No 1. 2. 3. 4.
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Interval X > 149,5 115 < X ≤ 149,5 80,5 < X ≤ 115 80,5 ≥ X
Jumlah Diketahui: Mean Ideal =
x ( 184.00 + 46.00 ) = 115
SD Ideal
x (184.00 - 46.00 ) = 23
=
61
Frekuensi 5 44 6 0 55
Persentase (%) 9.09 % 80 % 10.91 % 0.00% 100%
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa yaitu sebanyak 5 responden (9.09%) menyatakan Sangat Tinggi, 44 responden (80%) menyatakan Tinggi, 6 responden (10.91%) menyatakan Rendah, dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa adalah dominan “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa dengan nilai 130.51, maka nilai tersebut juga masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas selanjutnya akan disajikan ke dalam bentuk
persentase
diagram batang berikut:
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori
Gambar 2. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Kepuasan Manajemen Fitnes Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa
62
Faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa (X) terdiri atas lima faktor, yaitu faktor motif, faktor perangai,
faktor
konsep
diri,
faktor
pengetahuan,
dan
faktor
keterampilan. Deskripsi faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1.
Faktor Motif (X1) Dari hasil penelitian didapatkan faktor motif diukur dengan angket
berjumlah 9 butir dengan skor 1 s.d. 4. Data yang diperoleh dari faktor motif diketahui bahwa masing-masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum sebesar 35.00, nilai minimum 16.00, rerata diperoleh sebesar 25.49, median 26.00, modus 27.00 serta standar deviasi (SD) 3.54. Setelah data faktor motif telah didapat, maka akan dikonversikan ke dalam empat kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor motif. Tabel 8. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Motif No Kategori Interval Frek 1. Sangat Tinggi X > 29.25 5
% 9.09%
2.
Tinggi
22.5 < X ≤ 29.25
43
78.18%
3.
Rendah
15.75 < X ≤ 22.5
7
12.72%
4.
Sangat Rendah
15.75 ≥ X
0
0.00%
55
100%
Jumlah Diketahui: Mean Ideal =
x (36+9) = 22.50
SD Ideal
x (36-9) = 4.50
=
63
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor motif masingmasing secara berurutan yaitu sebanyak 5 responden (9.09%) menyatakan Sangat Tinggi, 43 responden (78.18%) menyatakan Tinggi, 7 responden (12.72%) menyatakan Rendah, dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa faktor kepuasan manajemen terhadap kompetensi dari faktor motif adalah dominan “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor motif dengan nilai 25.49, maka nilai tersebut juga masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas tabel pengkategorian data faktor motif di atas, selanjutnya akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang berikut :
90% 80%
persentase
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori Gambar 3. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Motif
64
2.
Faktor Perangai (X2) Dari hasil penelitian didapatkan faktor perangai diukur dengan
angket berjumlah 8 butir dengan skor 1 s.d. 4. Data yang diperoleh dari faktor perangai diketahui memperoleh nilai maksimum 29.00, nilai minimum 17.00, rerata diperoleh sebesar 23.05, median 23.00, modus 23.00, serta standar deviasi (SD) 3.54. Setelah
data
faktor
perangai
telah
didapat,
maka
akan
dikonversikan ke dalam empat kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor perangai. Tabel 9. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Perangai No. Kategori Interval Frek. % 1 Sangat Tinggi 7.27% X > 26 4 2
Tinggi
20 < X ≤ 26
46
83.63%
3
Rendah
14 < X ≤ 20
5
9.09%
4
Sangat Rendah
14 ≥ X
0
0.00%
55
100%
Jumlah Diketahui: Mean Ideal=
x (32+8) = 20
SD Ideal =
x (32-8) = 4
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor perangai yaitu sebanyak 4 responden (7.27%) menyatakan Sangat Tinggi, 46 responden (83.63%) menyatakan Tinggi, 5 responden (9.09%) menyatakan Rendah, dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa factor kepuasan manajemen
65
terhadap kompetensi mahasiswa dari faktor perangai adalah “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor perangai dengan nilai 23.05, maka nilai tersebut masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas tabel pengkategorian data faktor perangai selanjutnya disajikan ke dalam bentuk diagram batang berikut: 90% 80%
persentase
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori
Gambar 4. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Perangai
3.
Faktor Konsep Diri (X3) Dari hasil penelitian didapatkan faktor konsep diri mahasiswa Prodi
Ikor Konsentrasi kebugaran diukur dengan angket berjumlah 11 butir dengan skor 1 s.d. 4. Data yang diperoleh dari faktor konsep diri diketahui bahwa masing-masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum 41.00, nilai minimum 23.00, rerata diperoleh sebesar 30.80, median 30.00, modus 30.00, serta standar deviasi (SD) 3.51. Setelah data faktor konsep diri telah didapat, maka akan dikonversikan ke dalam
66
empat kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor konsep diri. Tabel 10. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Konsep Diri No
Kategori
Interval
Frek
%
X > 35.75
5
9.09%
1.
Sangat Tinggi
2.
Tinggi
27.5 < X ≤ 35.75
44
80%
3.
Rendah
19.25 < X ≤ 27.5
6
10.90%
4.
Sangat Rendah
19.25 ≥ X
0
0.00%
55
100%
Jumlah Diketahui: Mean Ideal =
x (44+11) = 27.5
SD Ideal
x (44-11) = 5.5
=
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor konsep diri di atas, masing-masing secara berurutan yaitu sebanyak 5 responden (9.09%) menyatakan Sangat Tinggi, 44 responden (80%) menyatakan Tinggi, 6 responden (10.90%) menyatakan Rendah, dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa faktor kepuasan manajemen terhadap kompetensi mahasiswa dari faktor konsep diri adalah dominan “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor konsep diri dengan nilai 30.80, maka nilai tersebut masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas tabel pengkategorian data faktor konsep diri di atas, selanjutnya akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang berikut :
67
persentase
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori
Gambar 5. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Konsep Diri 4.
Faktor Pengetahuan (X4) Dari hasil penelitian didapatkan faktor pengetahuan diukur dengan
angket berjumlah 10 butir dengan skor 1 s.d. 4. Data yang diperoleh dari faktor pengetahuan diketahui bahwa masing-masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum sebesar 36.00, nilai minimum 22.00, rerata diperoleh sebesar 28.38, median 29.00, modus 29.00,
serta standar
deviasi (SD) 2.75. Setelah data faktor pengetahuan telah didapat, maka akan dikonversikan ke dalam empat kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor pengetahuan :
68
Tabel 11. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Pengetahuan No Kategori Interval Frek % 1. Sangat Tinggi 5.45% X > 32.5 3 2.
Tinggi
25 < X ≤ 32.5
46
83.63%
3.
Rendah
17.5 < X ≤ 25
6
10.90%
4.
Sangat Rendah
17.5 ≥ X
0
0.00%
55
100%
Jumlah Diketahui: Mean Ideal =
x (40+10) = 25
SD Ideal
x (40-10) = 5
=
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor pengetahuan masing-masing secara berurutan tampak bahwa 3 responden (5.45%) menyatakan Sangat Tinggi, 46 responden (83.63%) menyatakan Tinggi, 6 responden (10.90%) menyatakan Rendah, dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa faktor kepuasan manajemen terhadap kompetensi mahasiswa dari faktor pengetahuan adalah “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor pengetahuan dengan nilai 28.38, maka nilai tersebut juga masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas tabel pengkategorian di atas, selanjutnya disajikan sebagai berikut :
69
persentase
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori Gambar 6. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Pengetahuan 5.
Faktor Keterampilan (X5) Dari hasil penelitian didapatkan faktor keterampilan diukur dengan
angket berjumlah 8 butir dengan skor 1 s.d. 4. Data yang diperoleh dari faktor keterampilan diketahui bahwa masing-masing secara berurutan memperoleh nilai maksimum 31.00, nilai minimum 17.00, rerata diperoleh sebesar 22.78, median 23.00, modus 24.00, serta standar deviasi (SD) 3.13. Setelah data faktor keterampilan telah didapat, maka akan dikonversikan ke dalam empat kategori. Berikut ini adalah tabel pengkategorian data mengenai faktor keterampilan.
70
Tabel 12. Distribusi Pengkategorian Data Faktor Keterampilan No Kategori Interval Frek % 1. Sangat Tinggi 9.09% X > 26 5 2.
Tinggi
20 < X ≤ 26
38
69.09%
3.
Rendah
14 < X ≤ 20
12
21.81%
4.
Sangat Rendah
14 ≥ X
0
0.00%
55
100%
Jumlah Diketahui: Mean Ideal=
x (32+8) = 20
SD Ideal =
x (32-8) = 4
Berdasarkan tabel distribusi pengkategorian faktor keterampilan masing-masing
secara
berurutan
tampak
5
responden
(9.09%)
menyatakan Sangat Tinggi, 38 responden (69.09%) menyatakan Tinggi, 12 responden (21.81%) menyatakan Rendah dan 0 responden (0.00%) menyatakan Sangat Rendah. Apabila dilihat dari frekuensi tiap kategori, terlihat bahwa faktor kepuasan manajemen terhadap kompetensi mahasiswa dari faktor keterampilan adalah “Tinggi”, dan bila dilihat dari rerata (Mean) pada faktor keterampilan dengan nilai 22.78, maka nilai tersebut juga masuk dalam kategori “Tinggi”. Untuk memperjelas tabel pengkategorian data faktor keterampilan di atas, selanjutnya akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang berikut :
71
80%
persentase
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Kategori
Gambar 7. Diagram Batang Pengkategorian Data Faktor Keterampilan Dari keseluruhan data yang diperoleh diketahui total nilai dan presentase sumbangan masing-masing faktor yang berasal dari faktorfaktor
kepuasan
manajemen
fitnes
center
terhadap
kompetensi
mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 yaitu faktor motif (X1) total 1402 dengan prosentase 19.53%, faktor perangai (X2) total 1268 dengan prosentase 17.66%, faktor konsep diri (X3) total 1694 dengan prosentase 23.60%, faktor pengetahuan (X4) total 1561 dengan prosentase 21.74%, serta faktor keterampilan (X5) total 1253 dengan prosentase 17.45%. Adapun sumbangan persentase per faktor dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
72
Tabel 13. Sumbangan Presentase Per Faktor No.
Faktor
1 2
X
Motif (X1) Perangai (X2)
Total 1402 1268
% 19.53% 17.66%
3
Konsep Diri (X3)
1694
23.60%
4
Pengetahuan (X4)
1561
21.74%
5
Keterampilan (X5)
1253
17.45%
7178
100%
Jumlah
Untuk memperjelas tabel sumbangan persentase per faktor, selanjutnya akan disajikan ke dalam bentuk diagram batang berikut: 25%
persentase
20% 15% 10% 5% 0% X1
X2
X3
X4
X5
sumbangan Gambar 8. Diagram Batang Sumbangan Persentase Per Faktor
Dari data statistik di atas dapat diketahui bahwa sumbangan terbesar dari analisis survei faktor-faktor kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 yaitu faktor konsep diri (X3).
73
C. Pembahasan Hasil
penelitian
yang
telah
dianalisis
kemudian
dibahas
berdasarkan seberapa persen tingkat kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 berdasarkan kategori yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa mayoritas manajemen fitness center yang terdiri dari 55 responden sebesar 80% dari manajemen fitness center memiliki kepuasan yang ”Tinggi”, sedangkan sisanya terbagi ke dalam 2 kategori yakni, sebesar 9.09% memiliki kepuasan “Sangat Tinggi”, dan 10.91% masuk dalam kategori “Rendah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa survei kepuasan manajemen fitnes center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 adalah “Tinggi” yaitu 44 responden (80%), sehingga mayoritas mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan di fitness center sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih banyak yang belum memiliki kinerja istimewa sehingga hasil ini bisa dijadikan acuan untuk kembali meningkatkan kemampuan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa PKL. Secara spesifik hasil penelitian tersebut juga dapat dilihat dari masing-masing faktor yang
mempengaruhi
kepuasan
74
manajemen fitnes center terhadap
kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 yakni dilihat dari faktor motif, faktor perangai, faktor konsep diri, faktor pengetahuan, dan faktor keterampilan. Faktor kepuasan manajemen terhadap kompetensi mahasiswa hasil analisis berdasarkan masing-masing faktor sebagai berikut tersebut meliputi: 1. Faktor Motif, sebagian besar manajemen menyatakan tingkat kepuasannya “Tinggi” yaitu 43 responden (78,18%). Hal yang demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sudah menunjukkan kualitas kerja, partisipasi, dan pencapaian tujuan yang baik selama pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan. Sebanyak 5 responden (9.09%) menyatakan “Sangat Tinggi”. Tapi masih ada sebesar 7 responden (12.72%) menyatakan kepuasannya “Rendah” terhadap kualitas kerja, partisipasi, dan pencapaian tujuan dari kinerja mahasiswa berdasarkan faktor motif, tentu hasil ini menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi Prodi Ikor FIK UNY untuk meningkatkan motif mahasiswa dimana seseorang secara
konsisten berfikir sehingga mampu melakukan
tindakan agar benar-benar siap terjun di lapangan. 2. Faktor Perangai, sebagian besar manajemen menyatakan tingkat kepuasannya “Tinggi” yaitu sebanyak 46 responden (83,63%). Hal tersebut dapat diartikan bahwa mahasiswa dalam pelaksanaan praktik
75
kerja lapangan penuh percaya diri, mampu mengontrol diri, dan mengendalikan ketahanan diri mahasiswa itu sendiri. Sebayak 4 responden (7.27%) menyatakan “Sangat Tinggi”. Tapi juga ada 5 responden (9.09%) menyatakan kepuasannya “Rendah”. Masih diperlukan evaluasi untuk prodi maupun jurusan agar bisa meningkatkan perangai kepribadian yang dimiliki mahasiswa. Yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa dan berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan. 3. Faktor Konsep Diri, sebagian besar yaitu 44 responden (80%) menyatakan kepuasannya “Tinggi”. Hal ini mengindikasikan bahwa masing-masing individu mahasiswa dalam melaksanakan praktik kerja lapangan bisa berpenampilan baik, dapat menjaga kerapian dan kebersihan diri, berusaha disiplin dalam setiap kegiatan PKL, dan selalu ramah kepada manajemen maupun member fitness center. Sebanyak 5 responden (9.09%) menyatakan “Sangat Tinggi”. Sebanyak 6 responden (10.90%) masih menyatakan kepuasannya “Rendah”. Menurut informasi yang didapat oleh peneliti, mahasiswa PKL perlu meningkatkan kedisiplinan terutama mengenai soal tepat waktu
saat
tiba
di
tempat
PKL dan
meningkatkan
cara
berpenampilan, menjaga kerapian, dan kebersihan diri terutama pada segi fisik mahasiswa.
76
4. Faktor Pengetahuan, sebagian besar manajemen menyatakan bahwa tingkat kepuasan terhadap pengetahuan mahasiswa “Tinggi” yaitu sebanyak 46 responden (83,63%). Hal ini dapat diartikan bahwa pengetahuan tentang penguasaan materi dapat diaplikasikan di dalam kegiatan PKL dengan baik, mahasiswa mampu menyampaikan informasi secara komunikatif, runtut, dan jelas kepada komunikan. Kemudian kesesuaian program dari mahasiswa dalam pelaksanaan PKL dirasakan sudah baik oleh pihak manajemen maupun member fitness center. Sebanyak 3 responden (5.45%) menyatakan “Sangat Tinggi”. Ada 6 responden (10.90%) masih menyatakan kepuasannya “Rendah”. Bentuk kurang puas dari faktor ini berupa kurangnya kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan pihak manajemen, instruktur, dan karyawan fitness center oleh mahasiswa PKL, serta dengan member karena keterbatasan informasi dari mahasiswa. 5. Faktor Keterampilan, sebagian besar manajemen menyatakan bahwa tingkat kepuasan dari keterampilan mahasiswa adalah “Tinggi” mencapai 38 responden (69,09%). Hal ini disebabkan karena kemampuan dan kesanggupan mahasiswa dalam menggunakan dan mengelola sarana dan prasarana peralatan milik fitness center dapat dilakukan dengan baik dan prosedural. Mahasiswa juga dirasakan mampu memberikan pelayanan yang prima terhadap manajemen maupun kepada member fitness center. Sebanyak 5 responden
77
(9.09%) menyatakan “Sangat Tinggi”. Sebanyak 12 responden (21.81%) menyatakan kepuasannya masih “Rendah”. Hasil ini perlu dilakukan evaluasi kembali melihat banyak manajemen fitness center selaku responden memberikan kepuasan yang rendah terhadap keterampilan
beberapa
mahasiswa
PKL
dan
perlu
adanya
pengawasan yang dilakukan oleh jurusan dalam peningkatan keterampilan mahasiswa konsentrasi kebugaran.
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan dalam batas-batas penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 adalah “Tinggi” mencapai 80%, sedangkan sisanya terbagi ke dalam 2 kategori yakni, sebesar 9.09% memiliki kepuasan “Sangat Tinggi”, dan 10.91% masuk dalam kategori “Rendah”. Faktor kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa terdiri atas lima faktor, yaitu faktor motif, faktor perangai, faktor konsep diri, faktor pengetahuan, dan faktor keterampilan. Hasil deskripsi faktor-faktor tersebut yang paling dominan dijelaskan sebagai berikut yaitu faktor motif kepuasannya “Tinggi” (78,18%), faktor perangai
kepuasannya
“Tinggi”
(83,63%),
faktor
konsep
diri
kepuasannya “Tinggi” (80%), faktor pengetahuan kepuasannya “Tinggi” (83,63%), dan faktor keterampilan kepuasannya “Tinggi” (69,09%). Dari data statistik di bab 4 juga dapat diketahui bahwa sumbangan terbesar dari analisis survei kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014 yaitu faktor konsep diri.
79
B. Keterbatasan Penelitian Kendatipun
penelitian
ini
berhasil
mengungkapkan
survei
kepuasan manajemen fitness center terhadap kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melaksanakan praktik kerja lapangan tahun 2014, bukan berarti bahwa hasil penelitian ini tanpa ada kelemahan. Beberapa kelemahan yang mungkin dapat dikemukakan disini antara lain : 1. Dalam penelitian ini pengambilan datanya menggunakan instrumen angket sehingga ada kemungkinan dalam pengisiannya, responden dipengaruhi oleh kondisi yang berbeda-beda (suasana yang susah, marah, gembira, sedih, lelah, dan sebagainya) dan sulit dikontrol. 2. Penelitian ini menggunakan angket, tidak menutup kemungkinan bahwa
responden
tidak
terlalu
bersungguh-sungguh
dalam
mengisinya. Karena peneliti tidak mengawasi secara langsung dalam pengisian angket. Penelitian ini hanya terbatas pada manajemen fitness center saja, sehingga sangat mungkin penilaiannya subjektif. 3. Keterbatasan peneliti dalam menjangkau responden, sehingga waktu penelitian tidak bisa dilaksanakan dengan waktu yang relatif singkat.
80
C. Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, kami memiliki harapan ada peningkatan ke arah yang lebih baik. Maka dari itu ada beberapa saran yang dapat disampaikan oleh peneliti diantaranya : 1.
Bagi
mahasiswa,
diharapkan
mahasiswa
hendaknya
dapat
meningkatkan kompetensi sehingga dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan dengan baik, bersungguh-sungguh, meningkatkan motivasi, dan memberi rasa nyaman bagi fitness center lokasi PKL, dan mampu membawa nama baik lembaga dan jurusan di tahun berikutnya. 2.
Untuk pihak fitness center, harapannya juga bisa memberikan dorongan dan motivasi supaya mahasiswa PKL dapat menjadi calon instruktur yang baik dan profesional sesuai dengan kompetensi yang diinginkan.
3.
Bagi lembaga (universitas, fakultas, jurusan) dan instansi terkait, diharapkan mampu meningkatkan mutu kompetensi untuk mahasiswa agar lebih baik lagi, adanya pengawasan dan pengarahan yang lebih baik lagi dari jurusan maupun dosen pembimbing saat pelaksanaan kegiatan PKL, dan pemerataan pelaksanaan kegiatan PKL sesuai kompetensi mahasiswa.
81
DAFTAR PUSTAKA Agus Mukholid. (2004). Latihan Kebugaran Jasmani. Jakarta : Elek Media. Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arfan Wakhid Rosadi. (2010). Penilaian Tingkat Pencapaian Standart Kompetensi PPL Tahun 2010 MahasiswaPJKR FIK UNY oleh Guru Pembimbing Pendidikan Jasmani di SMA Se-Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta : FIK UNY. B. Syarifudin. (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan SPSS. Jakarta : Grafindo. Buyung Ahmad S. (2007). Kompeten dan Kompetensi. Diakses dari https://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/. Pada tanggal 7 September 2014. Pukul 21.40 WIB. DuniaFitnes.com. (2012). Tips Memilih Personal Trainer yang Tepat. Diakses dari http://duniafitnes.com/training/tips-memilih-personaltrainer-yang-tepat.html. Pada tanggal 11 September 2014. Pukul 21.30 WIB. Fandy Tjiptono. (1996). Manajemen Jasa Edisi ke Dua. Yogyakarta : Andi Offset. Faustino Cardoso G. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Offset. Fika Enggar P. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Guru Penjasorkes Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Prodi PJKR di SMA dan Sederajat Se-Kota Yogyakarta tahun 2012. Skripsi. Yogyakarta : FIK UNY. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. (2008). Pengertian Kepuasan. Diakses dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Pada tanggal 10 September 2014 pada pukul 21.30 WIB. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. Miftahul Huda. (2014). Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
82
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta : Rajawali Pers. Muhajir. (2004). Manfaat Melakukan Kesegaran Jasmani (Physical Fitness). Surakarta: UNS Press. Musliman. (2011). Tingkat Kepuasan Guru Penjas kerjasama antara Prodi PJKR FIK UNY dengan Sekolah Menengah (SMA/SMK) se-Kota Yogyakarta dalam Kegiatan KKN-PPL UNY tahun 2011. Skripsi. Yogyakarta : FIK UNY. Panggung Sutapa. (2006). Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK UNY. Rhenald Kasali. (2010). Myelin Mobilisasi Intangibles Menjadi Kekuatan Perubahan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Tim Penyusun Kurikulum 2009 Prodi IKOR FIK UNY. (2009). Panduan Kurikulum 2009 Prodi IKOR FIK UNY. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Singgih Santoso. (2003). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Suharsimi Arikunto. (2010).Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.
83
84
Lampiran 1. Surat izin Penelitian
85
DAFTAR LAMPIRAN FITNESS CENTER LOKASI PKL TAHUN 2014 No.
Nama Fitness Center
1
Club Arena Fitness Center Jambuluwuk Hotel
2
Club Arena Fitness Center Ros - In Hotel
3
Club Arena Fitness Center Ibis Hotel
4
Club Arena Fitness Center Jayakarta Hotel
5
GAMA Medical Center
6
Cakra Sport Club Fitness Center
7
Kirana Health Club Jogjakarta Plaza Hotel
8
YHI Wellness Fitness Melia Purosani Hotel
9
Gaharu Fitness Center Tentrem Hotel
10
Pesona Merapi Fitness Center
11
Kartika Dewi Fitness Center
12
GOR UNY Fitness Center
13
Lembah UGM Fitness Center
14
Bahtera Fitness Center
86
Lampiran 2. Keterangan Expert Judgement
87
88
Lampiran 3. Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ANGKET PENELITIAN SURVEI KEPUASAN MANAJEMEN FITNES CENTER TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRODI IKOR KONSENTRASI KEBUGARAN DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TAHUN 2014 RESPONDEN Nama : Fitness Center : Jabatan : PENGANTAR Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan untuk penyelesaian tugas akhir skripsi dengan judul “Survei Kepuasan Manajemen Fitnes Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa Prodi Ikor Konsentrasi Kebugaran
Dalam
Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tahun 2014”, saya mohon kepada Bapak/Ibu selaku manajemen fitness center untuk berkenan menjadi responden dengan mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini dalam menentukan kepuasan kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan tahun 2014. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan tanda checklist ( √ ) pada alternatif jawaban yang tersedia. Adapun alternatif jawaban tersebut antara lain sebagai berikut : SP = (Sangat Puas) P = (Puas) TP = (Tidak Puas) STP = (Sangat Tidak Puas) Terimakasih atas segala perhatian dan bantuan dari Bapak/Ibu dalam mengisi angket ini. Contoh : No. 1
Pernyataan
SP
Kualitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL
89
√
P
TP
STP
No. Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8
9
10 11
12
13
14
15 16
17
SP
Faktor Motif (Motive) Kualitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Profesionalitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Tanggungjawab mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Kesejawatan antar mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Partisipasi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam mengikuti program kegiatan internal fitness center Partisipasi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam mengikuti program kegiatan eksternal fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sering terlihat bermalas-malasan pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran telah melaksanakan program latihan sesuai dengan tujuan yang diinginkan member Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran telah melaksanakan program PKL sesuai tujuan dari manajemen fitness center Faktor Perangai (Traits) Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam adaptasi di lingkungan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam melakukan pengukuran kepada member fitness center sebelum program dilaksanakan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam memberikan program latihan kepada member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu bergaul secara baik dan sesuai adab/norma dengan manajemen dan karyawan fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu mengontrol diri saat ada keluhan masalah dari member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sering marah-marah setiap ada keluhan dari member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjaga hubungan yang baik dengan manajemen fitness center selama kegiatan PKL berlangsung Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjaga hubungan yang baik dengan member fitness center selama kegiatan PKL berlangsung
90
P
TP
STP
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 32
33
34
35
36
Faktor Konsep Diri (Self Concept) Estetika mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sudah tampak pada saat kegiatan PKL Penampilan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sudah meyakinkan pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu berpakaian rapi pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kerapian diri (rambut,sepatu,dsb) pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kebersihan pakaian pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kebersihan diri (rambut,kuku,wajah,dsb) saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu datang tepat waktu pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu pulang sesuai jadwal pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran suka membolos pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu bersikap sopan terhadap manajemen fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu bersikap ramah terhadap member fitness center Faktor Pengetahuan (Knowledge) Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melakukan pengukuran sudah sesuai prosedur Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam membuat program latihan sesuai ilmu yang didapat Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran masih kurang dalam membuat variasi program latihan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjelaskan program latihan kepada member dengan komunikatif Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjelaskan penggunaan peralatan yang baik dan benar kepada member Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran memberikan penjelasan keamanan dan keselamatan latihan kepada member fitness center saat melaksanakan program latihan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam menyampaikan program/informasi kepada member fitness center selalu tidak lengkap Kesesuaian metode program latihan yang diberikan oleh mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sesuai dengan program latihan yang ditawarkan oleh pihak fitness center
91
37
38
39
40 41
42
43
44 45 46
Kesesuaian pelaksanaan program PKL yang telah direncanakan dengan yang telah dilakukan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran memberikan beban latihan sesuai dengan kemampuan member Faktor Keterampilan (Skills) Mahasiswa mampu optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL ketika memberikan program latihan kepada member fitness center Mahasiswa mampu melakukan optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran turut ikut merawat dan menjaga kondisi alat dan fasilitas latihan saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL tidak sesuai prosedur Kesediaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam membantu kesulitan member pada saat memberikan program latihan Kepekaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran menerima kritik dan saran dari instruktur pembimbing Kepekaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran menerima kritik dan saran dari manajer fitness center Perhatian mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran kepada member fitness center saat memberikan program latihan
92
Lampiran 4. Hasil Uji Coba Instrumen DATA UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN No. R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 JML
P1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 49
P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 49 51 49 44 48 50 49 51 49 52 50 49 51
P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51 51 46 49 50 49 50 50 44 47 50 50 52 52 49
93
P31
P32
P33
P34
P35
P36
P37
P38
P39
P40
P41
P42
P43
P44
P45
2 2 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 4 42
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 49
3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 51
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 48
3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 4 46
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 50
3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 47
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 50
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 51
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 51
3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 48
3 2 3 2 2 4 1 4 3 3 4 3 3 2 4 43
3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 48
3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 48
3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 47
P46 TOTAL 3 138 3 133 3 137 3 139 3 133 4 184 4 148 4 184 3 143 3 135 4 154 4 161 3 134 3 146 4 181 51 2250
94
Lampiran 5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
a.
Reliability Statistics %
15
100.0
0
.0
15
100.0
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on Standardized Items
Listwise deletion based on all variables in
.756
.984
the procedure. Item Statistics Mean
N of Items
Std. Deviation
N
VAR00001
3.2667
.45774
15
VAR00002
3.2667
.45774
15
VAR00003
3.2667
.45774
15
VAR00004
3.4000
.50709
15
VAR00005
3.2667
.70373
15
VAR00006
2.9333
.70373
15
VAR00007
3.2000
.77460
15
VAR00008
3.3333
.48795
15
VAR00009
3.2667
.70373
15
VAR00010
3.4000
.50709
15
VAR00011
3.2667
.45774
15
VAR00012
3.4667
.51640
15
VAR00013
3.3333
.48795
15
VAR00014
3.2667
.45774
15
VAR00015
3.4000
.63246
15
VAR00016
3.4000
.50709
15
VAR00017
3.4000
.50709
15
VAR00018
3.0667
.45774
15
VAR00019
3.2667
.59362
15
VAR00020
3.3333
.48795
15
VAR00021
3.2667
.45774
15
VAR00022
3.3333
.48795
15
VAR00023
3.3333
.48795
15
VAR00024
2.9333
.59362
15
VAR00025
3.1333
.63994
15
VAR00026
3.3333
.48795
15
VAR00027
3.3333
.48795
15
95
47
VAR00028
3.4667
.51640
15
VAR00029
3.4667
.51640
15
VAR00030
3.2667
.45774
15
VAR00031
2.8000
.77460
15
VAR00032
3.2667
.45774
15
VAR00033
3.4000
.50709
15
VAR00034
3.2000
.56061
15
VAR00035
3.0667
.70373
15
VAR00036
3.3333
.48795
15
VAR00037
3.1333
.51640
15
VAR00038
3.3333
.48795
15
VAR00039
3.4000
.50709
15
VAR00040
3.4000
.50709
15
VAR00041
3.2000
.56061
15
VAR00042
2.8667
.91548
15
VAR00043
3.2000
.56061
15
VAR00044
3.2000
.56061
15
VAR00045
3.1333
.51640
15
VAR00046
3.4000
.50709
15
VAR00047
150.0000
18.84523
15
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
296.7333
1389.352
.909
.
.751
VAR00002
296.7333
1393.638
.782
.
.751
VAR00003
296.7333
1393.638
.782
.
.751
VAR00004
296.6000
1393.114
.719
.
.751
VAR00005
296.7333
1389.924
.575
.
.751
VAR00006
297.0667
1387.352
.624
.
.750
VAR00007
296.8000
1387.743
.558
.
.751
VAR00008
296.6667
1388.238
.883
.
.750
VAR00009
296.7333
1384.495
.679
.
.750
VAR00010
296.6000
1395.114
.665
.
.752
VAR00011
296.7333
1393.638
.782
.
.751
VAR00012
296.5333
1393.981
.683
.
.752
VAR00013
296.6667
1390.524
.819
.
.751
VAR00014
296.7333
1389.352
.909
.
.751
VAR00015
296.6000
1393.829
.558
.
.752
96
VAR00016
296.6000
1392.543
.734
.
.751
VAR00017
296.6000
1399.400
.551
.
.753
VAR00018
296.9333
1396.495
.698
.
.752
VAR00019
296.7333
1390.638
.668
.
.751
VAR00020
296.6667
1394.238
.716
.
.752
VAR00021
296.7333
1389.352
.909
.
.751
VAR00022
296.6667
1393.667
.732
.
.751
VAR00023
296.6667
1391.381
.795
.
.751
VAR00024
297.0667
1387.781
.733
.
.750
VAR00025
296.8667
1381.267
.818
.
.749
VAR00026
296.6667
1399.095
.582
.
.753
VAR00027
296.6667
1391.381
.795
.
.751
VAR00028
296.5333
1393.981
.683
.
.752
VAR00029
296.5333
1390.838
.765
.
.751
VAR00030
296.7333
1393.067
.799
.
.751
VAR00031
297.2000
1370.029
.871
.
.747
VAR00032
296.7333
1389.352
.909
.
.751
VAR00033
296.6000
1390.257
.795
.
.751
VAR00034
296.8000
1386.886
.799
.
.750
VAR00035
296.9333
1385.067
.668
.
.750
VAR00036
296.6667
1388.238
.883
.
.750
VAR00037
296.8667
1391.981
.735
.
.751
VAR00038
296.6667
1391.952
.779
.
.751
VAR00039
296.6000
1388.829
.833
.
.751
VAR00040
296.6000
1388.829
.833
.
.751
VAR00041
296.8000
1388.314
.765
.
.750
VAR00042
297.1333
1376.838
.631
.
.749
VAR00043
296.8000
1388.314
.765
.
.750
VAR00044
296.8000
1388.886
.751
.
.751
VAR00045
296.8667
1388.267
.833
.
.750
VAR00046
296.6000
1388.829
.833
.
.751
VAR00047
150.0000
355.143
1.000
.
.981
Scale Statistics Mean 300.0000
Variance 1420.571
Std. Deviation
N of Items
37.69047
97
47
Lampiran 6. Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN SURVEI KEPUASAN MANAJEMEN FITNES CENTER TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRODI IKOR KONSENTRASI KEBUGARAN DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TAHUN 2014 RESPONDEN Nama : Fitness Center : Jabatan : PENGANTAR Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan untuk penyelesaian tugas akhir skripsi dengan judul “Survei Kepuasan Manajemen Fitnes Center Terhadap Kompetensi Mahasiswa Prodi Ikor Konsentrasi Kebugaran
Dalam
Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Tahun 2014”, saya mohon kepada Bapak/Ibu selaku manajemen fitness center untuk berkenan menjadi responden dengan mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini dalam menentukan kepuasan kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan tahun 2014. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan tanda checklist ( √ ) pada alternatif jawaban yang tersedia. Adapun alternatif jawaban tersebut antara lain sebagai berikut : SP = (Sangat Puas) P = (Puas) TP = (Tidak Puas) STP = (Sangat Tidak Puas) Terimakasih atas segala perhatian dan bantuan dari Bapak/Ibu dalam mengisi angket ini. Contoh : No. 1
Pernyataan
SP
Kualitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL
98
√
P
TP
STP
No. Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8
9
10 11
12
13
14
15 16
17
SP
Faktor Motif (Motive) Kualitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Profesionalitas kinerja mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Tanggungjawab mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Kesejawatan antar mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam kegiatan PKL Partisipasi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam mengikuti program kegiatan internal fitness center Partisipasi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam mengikuti program kegiatan eksternal fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sering terlihat bermalas-malasan pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran telah melaksanakan program latihan sesuai dengan tujuan yang diinginkan member Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran telah melaksanakan program PKL sesuai tujuan dari manajemen fitness center Faktor Perangai (Traits) Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam adaptasi di lingkungan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam melakukan pengukuran kepada member fitness center sebelum program dilaksanakan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran percaya diri dalam memberikan program latihan kepada member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu bergaul secara baik dan sesuai adab/norma dengan manajemen dan karyawan fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu mengontrol diri saat ada keluhan masalah dari member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sering marah-marah setiap ada keluhan dari member fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjaga hubungan yang baik dengan manajemen fitness center selama kegiatan PKL berlangsung Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjaga hubungan yang baik dengan member fitness center selama kegiatan PKL berlangsung
99
P
TP
STP
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 32
33
34
35
36
Faktor Konsep Diri (Self Concept) Estetika mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sudah tampak pada saat kegiatan PKL Penampilan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sudah meyakinkan pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu berpakaian rapi pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kerapian diri (rambut,sepatu,dsb) pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kebersihan pakaian pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu menjaga kebersihan diri (rambut,kuku,wajah,dsb) saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu datang tepat waktu pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu pulang sesuai jadwal pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran suka membolos pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu bersikap sopan terhadap manajemen fitness center Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran selalu bersikap ramah terhadap member fitness center Faktor Pengetahuan (Knowledge) Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melakukan pengukuran sudah sesuai prosedur Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam membuat program latihan sesuai ilmu yang didapat Kompetensi mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran masih kurang dalam membuat variasi program latihan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjelaskan program latihan kepada member dengan komunikatif Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran mampu menjelaskan penggunaan peralatan yang baik dan benar kepada member Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran memberikan penjelasan keamanan dan keselamatan latihan kepada member fitness center saat melaksanakan program latihan Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam menyampaikan program/informasi kepada member fitness center selalu tidak lengkap Kesesuaian metode program latihan yang diberikan oleh mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran sesuai dengan program latihan yang ditawarkan oleh pihak fitness center
100
37
38
39
40 41
42
43
44 45 46
Kesesuaian pelaksanaan program PKL yang telah direncanakan dengan yang telah dilakukan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran memberikan beban latihan sesuai dengan kemampuan member Faktor Keterampilan (Skills) Mahasiswa mampu optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL ketika memberikan program latihan kepada member fitness center Mahasiswa mampu melakukan optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran turut ikut merawat dan menjaga kondisi alat dan fasilitas latihan saat kegiatan PKL Mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana pada saat kegiatan PKL tidak sesuai prosedur Kesediaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran dalam membantu kesulitan member pada saat memberikan program latihan Kepekaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran menerima kritik dan saran dari instruktur pembimbing Kepekaan mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran menerima kritik dan saran dari manajer fitness center Perhatian mahasiswa Prodi Ikor konsentrasi kebugaran kepada member fitness center saat memberikan program latihan
101
Lampiran 7. Data Penelitian FAKTOR - FAKTOR KEPUASAN MANAJEMEN FITNESS CENTER TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRODI IKOR DALAM MELAKSANAKAN PKL TAHUN 2014
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38
P1 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
FAKTOR MOTIF (X1) P2 P3 P4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3
P5 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
102
P6 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3
P7 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2
P8 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
P9 TOTAL 3 23 3 24 2 23 2 22 3 26 2 23 2 16 2 19 2 27 3 27 3 27 2 25 3 29 3 27 3 25 4 33 4 34 3 27 3 27 3 26 3 25 3 26 3 27 3 26 3 27 3 27 2 25 4 32 3 26 3 26 3 24 3 24 2 22 2 20 3 27 2 24 3 26 3 26
R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 JML
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22
3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 156
P10 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 154
3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 2 2 149
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 163
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 162
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 154
3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 151
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 157
FAKTOR PERANGAI (X2) P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 TOTAL 3 2 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 2 3 23 1 2 4 3 2 3 3 20 3 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 2 2 3 3 22 2 2 2 3 2 3 2 19 3 2 3 4 1 3 3 22 2 2 4 3 3 4 4 25 2 3 3 3 3 3 3 23 2 3 3 3 4 3 3 23 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 3 4 4 3 26 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 3 4 3 3 26 4 4 4 4 1 4 4 29 3 4 4 4 1 4 4 27 3 3 2 3 3 3 2 22 3 3 3 4 2 3 4 25 3 3 3 3 2 3 3 23 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 2 3 3 23
103
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 156
27 27 25 18 26 23 25 27 23 23 25 24 26 33 35 21 24 1402
R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 JML
No R1 R2 R3 R4 R5 R6
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 158
P18 3 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 150
3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 154
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 168
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 160
2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 1 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 144
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 168
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 166
23 23 24 24 23 27 23 24 21 21 22 17 25 18 22 23 23 22 24 17 24 21 24 22 23 24 23 23 23 26 28 22 24 1268
FAKTOR KONSEP DIRI (X3) P1 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 TOTA 9 0 1 2 P23 P24 5 6 7 8 L 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 28 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 30 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 30 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 31 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 30
104
R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49
2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
2 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3
2 1 3 2 1 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
105
2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
3 4 3 3 2 2 3 3 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
28 29 32 30 28 28 36 33 35 41 40 31 32 30 32 32 29 32 33 32 27 36 28 30 33 33 29 23 33 30 28 30 31 28 32 27 32 26 30 29 32 31 33
R50
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
26
3 3 4 2 3
2 3 3 1 3 15 4
3 4 3 2 3 16 2
2 4 3 2 2 15 5
2 4 3 2 3 16 1
2 4 3 2 2
3 4 3 2 2 124
4 4 2 2 3 14 3
3 3 3 3 3 17 0
3 3 3 2 3 16 6
30 40 33 23 30
156
3 4 3 3 3 14 7
R5 1 R52 R53 R54 R55 JM L
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30
156
P29
P30 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1694
FAKTOR PENGETAHUAN (X4) P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 TOTAL 3 3 3 3 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 2 3 3 27 3 3 3 3 2 2 2 3 27 2 3 3 3 2 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 1 3 27 2 2 3 3 3 2 3 3 25 2 3 3 3 4 3 4 2 28 1 3 3 3 3 4 4 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 3 3 3 29 4 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 4 3 3 31 3 2 3 3 4 3 3 3 31 1 4 4 4 1 4 4 4 34 1 4 4 4 1 4 4 4 33 2 3 3 3 2 3 3 3 28 2 3 3 3 2 3 3 3 28 2 3 3 3 2 3 3 3 28 2 3 3 3 3 3 3 3 29 2 3 3 3 2 3 3 3 28 3 3 3 3 2 3 3 3 29 2 3 3 3 2 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 3 3 3 29 3 3 3 3 2 3 3 3 29 2 3 4 3 4 4 3 3 32 2 3 2 3 2 3 3 2 26 2 3 3 3 2 3 3 3 28
106
R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 JML
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 3 159
P39 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 161
2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 137
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 157
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 165
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 160
3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 136
3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 162 161 163
FAKTOR KETERAMPILAN (X5) P40 P41 P42 P43 P44 P45 P46 TOTAL ∑ X1 - X5 2 3 2 3 2 2 3 19 121 2 2 3 3 2 2 3 20 126 3 3 2 3 2 2 3 21 121 3 2 3 3 3 3 3 23 124 3 3 2 3 3 3 3 23 131 2 3 2 3 1 1 3 17 119 3 2 2 2 3 2 3 19 107 2 3 3 3 2 2 2 20 118 3 4 3 3 3 4 3 26 142 3 3 3 3 3 3 3 24 134 3 3 3 3 3 3 3 24 132 3 3 2 3 3 3 3 23 128 3 3 3 3 3 3 3 24 146 3 3 3 3 3 3 3 24 139
107
29 29 23 22 28 22 29 29 28 27 29 24 29 28 25 26 29 23 31 28 29 30 36 24 30 1561
R15 4 4 4 4 3 3 3 3 R16 4 4 4 1 4 4 4 4 R17 4 4 4 1 4 4 4 4 R18 3 3 3 2 3 3 3 3 R19 3 3 3 2 3 3 3 3 R20 3 3 3 3 3 3 3 3 R21 2 3 3 2 3 3 3 3 R22 3 3 4 2 3 3 3 3 R23 4 3 4 2 3 2 3 3 R24 3 3 4 2 3 3 3 3 R25 3 3 3 3 3 3 3 3 R26 3 3 3 3 3 3 3 3 R27 3 3 3 2 3 3 3 3 R28 4 3 4 1 3 2 3 4 R29 3 2 3 2 3 2 3 3 R30 3 3 3 2 3 3 3 3 R31 3 3 3 3 2 3 2 3 R32 3 3 3 3 2 3 2 3 R33 2 2 2 3 2 2 2 3 R34 2 2 2 3 2 2 2 2 R35 3 3 3 2 3 3 3 3 R36 2 2 2 3 2 2 2 2 R37 4 3 3 3 3 3 4 3 R38 3 3 3 2 3 3 3 3 R39 3 3 3 2 3 3 3 3 R40 4 4 3 2 3 3 3 3 R41 3 3 3 3 3 3 3 3 R42 2 3 2 2 2 2 2 2 R43 3 3 2 3 3 3 3 2 R44 3 3 2 3 3 3 3 3 R45 3 3 3 3 3 3 3 3 R46 2 2 3 3 3 3 3 2 R47 3 3 3 3 3 3 3 2 R48 2 3 3 3 2 2 2 2 R49 3 2 3 2 2 2 2 1 R50 3 2 2 3 3 2 2 3 R51 3 3 3 3 3 3 3 3 R52 3 3 4 3 4 4 4 4 R53 4 4 4 3 4 4 4 4 R54 3 3 3 3 3 3 3 3 R55 3 3 2 3 3 3 3 3 JML 163 159 164 139 160 153 155 160
108
28 29 29 23 23 24 22 24 24 24 24 24 23 24 21 23 22 22 18 17 23 17 26 23 23 25 24 17 22 23 24 21 23 19 17 20 24 29 31 24 23 1253
145 166 163 131 135 131 131 133 132 133 138 136 127 151 124 131 129 129 114 99 136 111 131 131 132 129 134 103 133 121 128 125 130 120 129 121 132 158 163 114 131 7178
Nilai Maks Nilai Min Mean Median Modus SD M + 1,5 SD M - 1.5 SD
Motif 35 16 25,49 26 27 3,54 30,80 20,18
Perangai 29 17 23,05 23 23 2,30 26,50 19,61
Skor Tertinggi Skor Terendah Mean Ideal SD Ideal Mi + 1.5 SDi Mi - 1.5 SDi
36,00 9,00 22,50 4,5 29,25 15,75
32,00 8,00 20,00 4 26,00 14,00
KOMPETENSI Konsep Diri Pengetahuan 41 36 23 22 30,80 28,38 30 29 30 29 3,51 2,75 36,07 32,50 25,53 24,26 44,00 11,00 27,50 5,5 35,75 19,25
109
40,00 10,00 25,00 5 32,50 17,50
Keterampilan 31 17 22,78 23 24 3,13 27,47 18,09 32,00 8,00 20,00 4 26,00 14,00
∑ X1-X5 166 99 130,51 131 131 13,30 150,46 110,56 184,00 46,00 115,00 23 149,50 80,50
Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian
110
CLUB ARENA INTERNATIONAL FITNESS CENTER & SPA No.
Nama Fitness Center
1
Club Arena Fitness Center Jambuluwuk Hotel
2
Club Arena Fitness Center Ros - In Hotel
3
Club Arena Fitness Center Ibis Hotel
4
Club Arena Fitness Center Jayakarta Hotel
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian DOKUMENTASI PENELITIAN
Penulis bersama Manager Club Arena
Penulis bersama Manager Gaharu
Penulis bersama Supervisor Kirana
Penulis bersama Manager GOR Fitness
121
Responden sedang mengisi angket
Responden sedang mengisi angket
GOR UNY Fitness Center
Lembah UGM Fitness Center
Fasilitas Fitness Milik Gaharu Tentrem
122
Ruang Ganti Milik Gaharu Tentrem