BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Biaya Hidup, 2012 ABSTRAKSI Data pengeluaran rumah tangga bukan makanan, minuman, rokok dan tembakau maupun makanan, minuman, rokok dan tembakau yang dipantau di setiap rumah tangga terpilih selama tahun 2012 diperoleh melalui pelaksanaan SBH 2012. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui pola konsumsi masyarakat di 86 kota/kabupaten, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bobot/penimbang (weight) setiap barang dan jasa terhadap total pengeluaran rumah tangga. Diagram timbang tersebut kemudian dipakai untuk menghitung IHK masing-masing komoditas, kota dan IHK gabungan 82 kota (melibatkan 86 kota termasuk lima kota administratif di Jakarta, namun hasilnya digabung sebagai representasi DKI Jakarta) untuk menentukan tingkat inflasi nasional. Paket komoditas dari hasil SBH 2012 merupakan gambaran dari komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan dan juga sebagai pola konsumsi rumah tangga perkotaan. Yang ragam dan jenisnya mampu memberikan gambaran tentang kondisi yang sesungguhnya yang dikonsumsi oleh masyarakat . Paket komoditas tersebut akan dipantau harganya secara berkala dipasar tradisional dan modern/swalayan serta outlet-outlet pada department store, yang selanjutnya diproses untuk memperoleh angka inflasi yang realities dan dapat dipertanggung jawabkan, akurat serta memenuhi standard internasional. Dengan angka inflasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diharapkan mampu menangkap perkembangan perekonomian di tingkat kota maupun secara nasional. Kegiatan tahun 2013 masih merupakan rangkaian kegiatan lanjutan SBH 2012. Kegiatan lanjutan tahun 2013 mencakup: proses editing, integrasi data, evaluasi kualitas, konsolidasi perubahan tahun dasar, workshop-workshop hasil diagram timbang, penentuan kualitas komoditas, pendataan komoditas/ topik terkait inflasi, dan sebagainya. Outcome dari Survei Biaya Hidup 2012 antara lain adalah meningkatnya kualitas Data Harga Konsumen dan inflasi sesuai kondisi terkini. Berdasarkan hasil SBH2012, penyusunan Indeks Harga Konsumen akan mengacu pada pola dan jenis barang/jasa yang dikonsumsi masyarakat sesuai kondisi sekarang, untuk mengggantikan cara penghitungan inflasi yang sebelumnya mengacu pola konsumsi tahun 2007 TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN - Memperoleh diagram timbang yang baru untuk penghitungan IHK yang merupakan gambaran dari pola konsumsi masyarakat kota. ;- Memperbaharui tahun dasar IHK 2007 dengan tahun dasar baru 2012, sehingga diperoleh angka tingkat inflasi yang lebih akurat. ;- Mendapatkan angka IHK dan inflasi yang lebih luas cakupannya baik cakupan wilayah maupun jumlah dan ragam komoditas sesuai dengan perkembangan terakhir.
Penanggung Jawab Kegiatan PENYELENGGARA Subdit. Stat. Harga konsumen PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Direktur Stat. Harga PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Stat. Harga Konsumen PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Stat. Harga Konsumen PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA Subdit. Stat. Harga Konsumen
PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Stat. Harga Konsumen
Informasi Pengumpulan Data FREKUENSI KEGIATAN Triwulanan RIWAYAT KEGIATAN Survei harga pertama kali dilakukan pada tahun 1957/1958 di kota jakarta dengan menggunakan 62 komoditas. kemudian pada tahun 1968/1969 berubah namanya menjadi SBH dengan 8 kota yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, yogyakarta, Surabaya, Denpasar, ujung Pandang dengan 100 komoditas. Pada tahun 1970/1971 dilakukan SBH kembali sebagai tambahan dari SBH tahun 1968/1969 hanya dilakukan di 3 kota yaitu Manado, Pontianak, dan banjarmasin dengan menggunakan 100 komoditas juga. SBH tahun 1977/1978 dilakukan di banda aceh, padang, pekanbaru, jambi, palembang, bengkulu, tanjung karang, jakarta, yogyakarta, denpasar, mataram, kupang, manado, palu, ujung pandang, kendari dengan menggunakan 115 komoditas. Tahun 1988/1989 SBH dilakukan di 27 Ibukota provinsi dengan komoditas sebanyak 225. SBH tahun 1996 dilakukan di 27 ibukota provinsi dan 17 kota (sehingga jumlahnya menjadi 44 kota) dengan komoditas sebanyak 251-353. SBH tahun 2002 dilakukan di 30 ibukota provinsi dan 15 kota (sehingga jumlahnya menjadi 45 kota) dengan komoditas sebanyak 283-339. SBH tahun 2007 dilakukan di 33 ibukota provinsi dan 33 kota (sehingga berjumlah 66 kota) dengan komoditas sebanyak 284-441. SBH tahun 2012 delaksanakan di 33 ibukota provinsi dan 49 kabupaten /kota PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA 1. SBH 2012 terintegrasi dengan SUSENAS, sedangkan pada SBH sebelumnya tidak;2. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan, sedangkan pada SBH sebelumnya menggunakan sistem putaran dimana 1 putaran ssama dengan 6 bulan FREKUENSI PENGUMPULAN DATA - Lainnya TIPE PENGUMPULAN DATA Cross Sectional INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL REFERENSI YANG DIGUNAKAN - United Nation;- System of Nation Accounts KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN Classification of Individual Cosumption According to Purpose (COICOP) JADWAL KEGIATAN
Metodologi CARA PENGUMPULAN DATA Survei JENIS RANCANGAN SAMPEL METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
1) memilih sejumlah PSU di setiap kota SBH secara PPS-WR (probability proportional to size with replacement) dengan muatan (size) banyaknya rumah tangga SP 2010.;2.) Memilih satu BS secara PPS dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1 dari PSU terpilih di setiap Triwulan.;3.) Memilih sejumlah rumah tangga biasa (=10 ruta) secara sistemastik.
Rancangan Sampel Probabilitas KERANGKA SAMPEL Pemilihan Tahap I : daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), daerah sulit/tidak sulit, klasifikasi desa (rural/urban); Tahap II: Daftar Blok Sensus pada Wilayah terpilih;Tahap III : Daftar rumah tangga biasa termasuk institusional haousehold (panti asuhan, barak polisi, penjara, dsb) dalam setiap BS sampel hasil pencacahan lengkap SP2010. KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION) PERKIRAAN SAMPLING ERROR ALOKASI SAMPEL CAKUPAN WILAYAH Sebagian kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN --UNIT OBSERVASI rumah tangga CAKUPAN RESPONDEN Rumah tangga biasa terpilih di 82 kabupaten/kota MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Tidak
Pengumpulan Data METODE PENGUMPULAN DATA Lainnya MELAKUKAN PILOT STUDY Ya INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN Kuesioner PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Mitra
JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim 876 Orang Pencacah 1705 Orang MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Supervisi PENYESUAIAN NON RESPON Penggantian Sampel
Pengolahan Data UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Integrasi Pengolahan METODE PENGOLAHAN - Batching - Editing - Coding - Data Entri/Scan - Verifikasi - Validasi - Tabulasi TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN Visual Basic
Estimasi dan Analisis METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN Estimasi total karakteristik KOMPOSISI DAN PENIMBANG METODE ANALISIS UNIT ANALISIS Kota SBH SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Tidak
Kualitas dan Interpretasi Data
PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Lainnya RELIABILITAS DATA PENINGKATAN KUALITAS DATA Menambah sampel kota SBH dari 66 kota pada SBH 2007 menjadi 82 kota pada SBH 2012 PERBANDINGAN DATA Data hasil SBH 2012 dibandingkan dengan data SBH 2007 (5 tahun sebelumnya) METODE REVISI DATA jika ada data yang tidak wajar, akan dikonfirmasi kembali ke kota-kota SBH terkait. INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA -
Evaluasi MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG -
Diseminasi TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d. 2012 DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Tidak LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT Hanya Wilayah Tertentu DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA raw data, individual data
Aksesibilitas Direktorat Diseminasi Statistik
[email protected], www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan PERSYARATAN Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan:
Survei Biaya Hidup, 2012 PENOLAKAN Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.