[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 3
Porter’s generic value chain : Segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus meciptakan nilai bagi para pelanggannya dengan cara menyediakan barang dan jasa sesuai keinginan pelanggannya, tetapi hal itu membutuhkan biaya.
Revenue Costs
Sup port Acti vitie s
Firm Infrastructure Human Resource Technology development Management Procurement Inbound logistics
Operations
Outbound logistics
Marketing & Sales
Margin Service
Primary Activities Michael Porter, Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (New York: Free Press, 1985).
Primary value activities : 1. Inbound logistics = aktivitas penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman input 2. Operations = aktivitas proses transformasi input menjadi produk akhir 3. Outbound logistics = aktivitas pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi fisik 4. Markeing & sales = aktivitas menarik pelanggan untuk membeli 5. Service = aktivitas jasa untuk meningkatkan atau memelihara nilai produk
Support value activities : 6. Firm infrastructure = aktivitas pendukung keseluruhan value chain, contoh : manajemen umum, perencanaan, keuangan, akuntansi 7. Human resource = aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi seluruh karyawan 8. Technology development = prosedur teknologi dalam proses peningkatan kualitas produk 9. Procurement = fungsi pembelian input untuk value chain perusahaan
Aktivitas perusahaan pada tingkat value system dan value chain :
1. Dapat membantu agar tetap memiliki perspektif 2. Memberi struktur untuk mengarahkan analisis atas tingkatan yang lebih rendah 3. Mempertimbangkan misi dan strategi perusahaan agar tetap konsisten dan proses bisnis bias berkembang
Value system
-
Value system = serangkaian sistem yang memuat aliran kegiatan antar pihak yang terlibat dalam core business perusahaan.
-
Langkah – langkah membuat value system :
1. Buat firm dengan bentuk lingkaran atau oval di tengah 2. Perhatikan aliran resources (uang, persediaan, tenaga kerja, property, asuransi, jasa, energy, dll) yang masuk perusahaan beserta asalnya dari mana, buat tanda panah sebagai penghubung 3. Perhatikan aliran resources (uang, persediaan, tenaga kerja, property, asuransi, jasa, energy, dll) yang keluar dari perusahaan beserta tujuannya kemana, buat tanda panah sebagai penghubung 4. Buat external party (vendor, pelanggan, karyawan, investor) dengan simbol persegi panjang atau persegi sebagai asal dan tujuan aliran resources baik uang maupun non-uang -> untuk eksternal party yang berbeda tapi sumberdaya nya sama atau sebaliknya perusahaan sama tapi sumberdaya beda maka bias disatukan atau dipisahkan, subjektif sekali 5. Buat aliran uang dan non-uang masuk dan keluar perusahaan dengan menggunakan tanda panah pada model
-
Sumber aliran uang masuk : 1. Dari investor = untuk arus kas (tambahan modal atau asset) 2. Dari kreditur = untuk arus kas (tambahan pinjaman modal) 3. Dari pelanggan = untuk pembayaran atas barang, layanan perbaikan, dan sewa barang
-
Sumber aliran uang keluar : 1. Kepada investor = untuk arus kas masa lalu (pembayaran dividen) 2. Kepada kreditur = untuk arus kas masa lalu (pembayaran hutang) 3. Kepada pemasok = untuk pembayaran bahan mentah, persediaan, properti, peralatan, layanan, utilities 4. Kepada karyawan = untuk tenaga kerja (pembayaran gaji, tunjangan, dll)
Value chain level
Finance acquisition duality
cash cash
cash
cash
Finance repayment
Sale of inventory
labor Labor Acquisition
Material Issue
duality
Cash disbursement
duality
Labor Operation duality
WIP Job
Machine Operation
material s
Cash receipt
finished goods
equipment
Materials Acquisition
Purchase of fixed assets
duality
duality
Cash disbursement
-
cash
Cash disbursement
Value chain level = Menggambarkan interkoneksi dari siklus transaksi pada suatu perusahaan dan aliran resources antar mereka.
-
Value chain level dibagi sesuai functional area dengan jobdesc masing – masing dan tetap memakai simbol lingkaran atau oval untuk functional area, tanda panah untuk aliran, danpersegi panjang atau persegi untuk jobdesc.
-
Pada tingkat ini analisis fokus pada aliran resources (input) pada proses bisnis internal. Lalu identifikasi apa yang dilakukan perusahaan pada input dan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan output.
-
Tiap organisasi biasanya paling tidak memiliki tiga jenis proses bisnis: Proses akuisisi/pembayaran (acquisition/payment): bertujuan untuk akuisisi, memelihara dan membayar resources yang dibutuhkan organisasi Karena akuisisi financial resources & human resources memiliki kompleksitas yang berbeda, banyak perusahaan memisahkan aktivitas ini menjadi proses bisnis terpisah: proses keuangan (financing process) & proses sumber daya manusia (human resources process) Proses konversi (conversion): bertujuan untuk mengubah resources yang dibutuhkan menjadi produk & jasa untuk pelanggan Proses penjualan/koleksi (sales/collection): bertujuan untuk menjual dan mengirimkan barang & jasa bagi pelanggan dan mengumpulkan pembayaran
-
Didalam value chain level terdapat relasi dualitas yang terdiri dari : 1. Increment economic events : meningkatkan resources (stock inflow) 2. Decrement economic events : mengurangi resources (stock outflow)
-
Tiap event (aktivitas) ekonomis dalam tiap siklus pada value chain, berkaitan dengan suatu aliran resource yang masuk/keluar. *Contoh : jika ada 3 aliran masuk ke siklus dan hanya ada 1 aliran keluar, maka harus ada 3 event yang menggunakan resources itu da nada 1 event yang menyediakan resources itu.
-
Langkah – langkah membuat value chain level : 1. Tulis script berdasarkan deskripsi dan model value system 2. Hubungkan scenes (simbol – simbol lingkara atau oval) dengan aliran resources-> scenes pertama dan terakhir merupakan proses keuangan 3. Tentukan economic exchange events untuk tiap scene. Tiap scene paling tidak harus memiliki satu economic decrement event dan satu economic increment event. Tiap aliran resource yang masuk harus dikaitkan dengan suatu economic decrement event dan arus ada suatu event dalam proses yang “menggunakan” resource tsb. Tiap aliran resource yang keluar harus dikaitkan dengan suatu economic increment event dan harus ada suatu event dalam proses untuk mendapatkan atau menghasilkan resource tsb.
-
Pemodelan sistem perusahaan pada tingkatan value system dan value chain memberikan gambaran tentang strategi dan stockflow suatu perusahaan dan mengindikasikan perpindahan tanggung jawab atau kepemilikan dari satu agen atau siklus transaksi ke agen atau siklus transaksi lainnya.
-
Contoh alur dari value chain level di atas : Uang yang didapatkan dari proses keuangan digunakan sebagai input untuk proses akuisisi/pembayaran dan proses penggajian -> Proses penggajian menggunakan uang dan menghasilkan tenaga kerja -> Proses akuisisi/pembayaran menggunakan uang untuk menghasilkan instrumen, material, overhead & peralatan -> Proses konversi mengubah tenaga kerja, material, overhead dan peralatan menjadi aksesoris & layanan perbaikan -> Proses penjualan/pengumpulan menggunakan aksesoris, layanan perbaikan dan instrumen untuk mendapatkan uang.
Oleh : Aprisya Falahearlya