PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKETIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DI SEKOLAH DASAR Sujono Surokarijo ABSTRAK; Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk penerapkan program PAKEM dapat terwujud, bila pada pembelajajaran IPA memanfaatkan lingkungan sekolah berserta isinya termasuk tumbuh-tumbuhan yang ada sebagai
sumber belajar dan media
pembelajaran. Kata kunci: Lingkungan sekolah, tumbuhan obat, PAKEM, sumber belajar. serta
PENDAHULUAN Pembelajaran
memiliki
sifat
yang
pendekatan-pendekatan
yang
dapat
dilakukan dalam menyajikan bahan ajar.
sangat kompleks karena melibatkan beberapa
Saat sekarang Pemerintah Indonesia
aspek, yaitu aspek paedogogis, psikologis
mengembangkan dan menerapkan program
maupun didaktis secara bersamaan. Aspek
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), untuk
paedogogis, proses pembelajaran kegiatannya
menciptakan
berada dalam suatu lingkungan pendidikan.
pendidikan anak. Program ini merupakan
Oleh karena itu guru harus membimbing
program UNESCO
peserta didik dapat berhasil dalam belajar.
Kementerian Pendidikan Nasional Republik
Aspek psikologis menunjukkan bahwa dalam
Indonesia.
proses belajar itu mengandung beberapa
pembelajaran
varisasi seperti belajar motorik, belajar konsep,
menyenangkan (PAKEM) salah satu pilarnya.
belajar sikap, dan seterusnya (Gagne RM, 1984).
Perbedaan
tersebut
menuntut
masyarakat
yang
(seperti buku-buku pelajaran, ruang belajar,
pemahaman
perpustakaan,
belajar
perlengakapan
laboratorium)
kreatif,
model
efektif
dan
yang memungkinkan peserta didik melakukan
mengembangkan
sarana
MBS,
PAKEM adalah model pembelajaran
metode,
belajar,
program
aktif,
kegiatan
sumber
peduli
bekerja sama dengan
Dalam
pembelajaran yang berbeda, baik menyangkut media,
yang
beragam
keterampilan,
dengan
sambil
untuk sikap
penekanan
bekerja,
dan
kepada
sementara
guru
ataupun prasarana (seperti halaman sekolah,
menggunakan berbagai sumber dan media
taman sekolah), serta penunjang lainya ketika
pembelajaran
proses belajar berlangsung. Aspek didaktis
lingkungan (baik lingkungan kelas maupun
menunjuk pada pengaturan belajar peserta
sekolah) supaya pembelajaran lebih menarik,
didik oleh guru.
menyenangkan dan efektif.
Dalam hal ini guru harus
dapat menentukan secara tepat jenis belajar
Landasan
termasuk
filosofis
pemanfaatan
PAKEM
adalah
yang diterapkan sesuai kompetensi dasar yang
filsafat Konstruktivisme, progresivisme
harus dicapai.
filsafat pragmatisme.
Untuk kepentingan tersebut guru harus
1. Aktif.
Pembelajaran
lebih
merupakan
mempunyai pengetahuan yang luas mengenai
pembelajaran
materi bahan ajar, sumber belajar, metode
melibatkan aktifitas peserta didik dalam
mengajar maupun model-model pembelajaran
mengakses informasi dan pengetahuan
64
yang
aktif
dan
banyak
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
untuk dibahas dan dikaji dalam proses
memberikan peluang siswa untuk aktif
pembelajaran,
mereka
berbuat sesuatu sambil sambil mempelajari
mendapatkan berbagai pengalaman yang
berbagai pengetahuan (Sowars, 2000: 3-
dapat
10).
sehingga
meningkatkan
pemahaman
dan
komptensinya.
Pembelajaran
aktif
memungkinkan
peserta
didik
mengembangkan
kemampuan
melibatkan
semua
aspek
kepribadian
berpikir
manusia, yaitu mulai dari aspek yang
tingkat tinggi, seperti menganalisis dan
berhubungan dengan pikiran, perasaan,
mensintesis serta mengevaluasi terhadap
bahasa tubuh, pengetahuan, sikap, dan
berbagai peristiwa belajar dan menerapkan
keyakinan.
dalam
Pada
Dryden (2000: 100) bahwa dalam belajar
harus
siswa akan memperoleh 10% dari apa yang
menciptakan suasana sedemikian rupa
dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30%
sehingga
bertanya,
dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang
mempertanyakan mengenai informasi yang
dilihat dan didengar, 70% dari apa yang
mereka
dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan
kehidupan
pembelajaran
aktif
sehari-hari. ini,
siswa
terima,
guru
aktif
dan
mengemukakan
gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun
Menurut
Magnesen
dalam
dan dilakukan. 2. Kreatif. Kreatif artinya memiliki daya cipta,
pengetahuannya, bukan hanya proses pasif
memiliki
yang hanya menerima penjelasan dari guru
(Silberman, 1996: 9). Peran aktif siswa
tentang pengetahuan. Pendapat ini sejalan
dalam
dengan pendapat Vigotsky bahwa
menghasilkan generasi yang kreatif, artinya
ada
kemampuan untuk berkreasi
proses
pembelajaran
generasi
Dengan aktif berbicara (diskusi) anak lebih
sesuatu untuk kepentingan dirinya dan
mengerti
yang
orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar
dipelajari. Pendapat yang senada juga
guru menciptakan kegiatan-kegiatan belajar
dikemukakan oleh Katz dan Chard bahwa
yang
anak
berbagai
konsep
perlu
atau
keterlibatan
materi
fisik
untuk
yang
mampu
akan
keterkaitan antara bahasa dan pikiran.
beragam tingkat
menghasilkan
sehingga
memenuhi
kemampuan
siswa.
mencegah mereka dari kelelahan dan
Menurut Semiawan (1999: 66), daya kreatif
kebosanan. Siswa yang lebih banyak duduk
tumbuh
diam akan menghambat perkembangan
merupakan
motorik, akademik, dan kreativitasnya.
mendalam dan unik bagi seseorang. Untuk
Siswa usia SD lebih cepat lelah jika
dalam
menimbulkan
diri
seseorang
pengalaman
daya
yang
kreatif
dan paling
tersebut
duduk diam dibandingkan kalau sedang
diperlukan suasana yang kondusif yang
berlari, melompat, atau bersepeda Akan
menggambarkan kemungkinan tumbuhnya
tetapi, dengan belajar yang aktif, motorik
daya tersebut. Suasana
halus dan motorik kasar mereka akan
dimaksud dalam PAKEM adalah suasana
berkembang dengan baik. Melalui belajar
belajar yang memberi kesempatan siswa
aktif
untuk terlibat secara aktif dan memberi
segala
berkembang
64
Oleh karena itu, proses belajar harus
potensi secara
anak optimal
dapat dan
kesempatan
pada
siswa
kondusif yang
untuk
dapat
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
mengemukakan gagasan dan ide tanpa
bereksplorasi
takut disalahkan oleh guru. Pembelajaran
perkembangan otak, berbahasa, bernalar,
kreatif
dan bersosialisasi.
menuntut guru untuk mampu
merangsang kreatifitas peserta didik, baik
dapat
4. Menyenangkan.
membantu
Menyenangkan
adalah
dalam mengembangkan kecakapan berpikir
suasana pembelajaran sedemikian rupa
maupun dalam melakukan suatiu tindakan.
agar
Berpikir
kreatif
perhatiannya secara penuh dalam belajar.
berpikir
kritis,
selalu
dengan
menemukan
memusatkan
hasil
melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak
perhatian
peserta
ada atau memperbaiki sesuatu.
meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran
Pembelajaran
efektif
dan
didik
Menurut
3. Efektif.
yakni
dimulai
peserta
penelitian, didik
tingginya
terbukti
dapat
menuntut
menyenangkan merupakan suatu proses
keterlibatan peserta didik secara aktif,
pembelajaran yang di dalamnya terdapat
mereka
kegiatan
sebuah kohesi yang kuat antara pendidik
pembentukan
dan poeserta didik, tanpa ada perasaan
kompetensi. Peserta didik harus didorong
terpaksa. Dalam hal ini guru memposisikan
mau menerima dan menafsirkan informasi
sebagai mitra belajar peserta didik. Kondisi
yang tersaji sampai informasi tersebut
yang menyenangkan, aman, dan nyaman
dapat
akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak
merupakan
pembelajaran
dalam
diterima
Pembelajaran
pusat
oleh
akal
sehat.
efektif dapat terwujud bila
berpikir)
dan
mengoptimalkan
proses
pembelajaran yang dilaksanakan dapat
belajar dan meningkatkan kepercayaan diri
menumbuhkan daya kreatif bagi peserta
anak.
didik sehingga dapat membekali siswa dengan proses
berbagai
kemampuan.
pembelajaran
Setelah
berlangsung,
Di
lingkungan
Sekolah
terdapat
berbagai macam tumbuhan obat baik yang dibudidayakan
ataupun
yang
tidak
kemampuan yang diperoleh peserta didik
dibudidayakan warga masyarakat. Anak usia
tidak hanya berupa pengetahuan yang
SD belajar efektif bila melalui tindakan nyata
bersifat
dharapkan
dan menggunakan lingkungan dimana peserta
berupa kemampuan yang lebih bermakna.
didik tersebut berada. Maka tulisan ini akan
Artinya
mencoba memaparkan beberapa tumbuhan
verbalisme
siswa
namun
dapat
mengembangkan
berbagai potensi yang ada dalam dirinya
obat
sehingga menghasilkan kemampuan yang
sekolah, dan dapat dijadikan sumber belajar
beragam.
peserta didik SD.
Pembelajaran
efektif
dapat
yang biasa terdapat di lingkungan
dicapai dengan tindakan nyata (learning by doing)
dengan
menggunakan/memafaatkan dimana
peserta
didik
tersebut
berada
tersedia secara bervariasi. Untuk peserta didik kelas rendah SD dapat dikemas bermain.
Tumbuhan obat yang sering ditemukan
lingkungan
berserta berbagai sumber belajar yang
dengan
PEMBAHASAN
Bermain
dan
di lingkungan sekolah antara lain: 1. Kamboja (Plumeria acuminate Ait). Tumbuhan
banyak
ditemukan
di
halaman rumah sebagai tanaman hias atau di
makam
Kandungan 64
ini
sebagai
pohon
pelindung.
kimia dan efek farmakologis.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
Bunga kamboja mempunyai rasa manis,
obat batuk, penutup luka, menambah nafsu
dan
makan,
berbau
arum.
Getah
kamboja
memperkuat
lambung
mengandung senyawa triterpenoid, amyrin,
memperbaiki
dan
Perawatan
tumbuhan
plumeired serta minyak yang terdiri dari
Tanaman
ini
geraniol, sitronellol, famrnesol dan fenil
masyarakat karena ada nilai ekonomi.
alcohol. Efek farmakologis, seluruh bagian
Berkembang biak secara vegetative, yaitu
tumbuhan kamboja dapat digunakan untuk
menanam rimpangnya yang sudah cukup
obat penurun panas, peluruh kencing, obat
tua.
leupol. Kulit
batang
mengandung
pencernaan
dan
sudah
dan
makanan. penyebaran.
dibudi
dayakan
batuk, disentri basiler, radang hati sakit gigi berlubang.
Perawatan
tumbuhan
dan
penyebaran. Tumbuhan ini (bukan tanaman manja) biasa ditanam sebagai tanaman hias, perawaatanya cukup sederhana bila musim
kemarau
cukup
di
siram
air
secukupnya. Penebarannya dapat berupa generative yaitu
biji ataupun vegetative
yaitu stek. 3. Kunyit (Curcuma domestica). Di pedesaan tanaman ini banyak ditemui di pekarangan.
Sedang
di
kota
untuk
penghijauan dapat ditanam di tanah-tanah kosong atau dalam pot. Kandungan kimia dan efek farmakologis. Rimpang kunyit mengandung caffeic acid, oleh karenya kunyit mempunyai rasa agak pahit, sedikit pedas, berbau aromatic dan tidak beracun. Efek
2. Jahe (Zingiber officinale).
farmakologis.
Kunyit
dapat
Jahe biasa ditanam di pekarangan, di kota
melancarkan darah, meluruhkan kentut dan
banyak ditanam sebagai tanaman hias ada
haid,
yang di tanah langsung ataupun di dalam
persalinan,
pot.
empedu,
Kandungan
kimia
dan
efek
anti
radang,
mempermudah
memperlancar merangsang
semangat
mengurangi
karena adanya zingerol. Dalam rimpang
tanaman, kunyit hidup subur pada tanah
jahe terdapat oleoresin di didalamnya
yang subur dan kelembaban air tanah
terdapat shogoal, zingerone, resin
cukup. Brerkembang biak dengan rimpang
minyak asiri. Dalm minyak asiri sendiri
lelah.
dan
farmakologis. Rimpang jahe terasa pedas
serta
rasa
pengeluaran
Penyebaran
yang cukup tua.
terdapat zingberen dan zingiberol. Efek farmakologis. Rimpang jahe dapat digunakan sebagai obat penghangat tubuh, 64
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
yang dimiliki krokot antara lain sebagai penurun panas, penghilang sakit, peluruh kencing, penenang, penurun gula darah, penguat jantung serta pelancar darah. Krokot berkembang biak secara vegetative maupun
generative.
tumbuhan
krokot
Seluruh
dapat
bagian
dipergunakan
sebagai obat.
4. Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack. Tumbuhan
ini
banyak
ditanam
orang
sebagai tanaman hias. Kandungan
kimia
dan efek farmakologis. Kulit kemuning mengandung
mexotionin,
coumarin.
Bunganya mengandung scopeletin; sedang buah
kemuning
farmakologis diantaranya radang,
yang
dimilki
anastesia,
anti
peredaran
mengandung.
Efek
kemuning
penenang,
anti
rematik,
memperlancar
darahdan
antiswelling.
6. Lengkuas/laos (Alpinia galanga (L) Wild). Lengkuas biasa ditanam di pekarangan, di kota lengkuas kebanyakan
ditanam di
Kemuning berkembang biak melalui dua
halaman sebagai tanaman hias. Tanaman
cara
cara
lengkuas senyawa kimia kaiofilin oksida,
secara
isorhamneetin, galangin dan ramnositrin,
yaitu
dicangkok
vegetative atau
stek,
dengan ataupun
generative yaitu biji.
Sedang
rimpangnya
mengandung
metilsinamat, sineol, gaalangol, kadinena, hidrates, eugenol maupun kanmfor. Oleh karenanya rimpang lengkuas terasa pedas dan hangat. Efek
farmakologis
lengkuas
yaitu
menetralkan racun, menurunkan panas, menghilangkan
rasa
sakit,
meluruhkan
kentut, meluruhkan kencing, memperkuat lambung dan meningkatkan nafsu makan. Sedang rimpang laos dapat digunakan
5. Krokot (Portulaca oleracea L.). Krokot
banyak
ditemukan
sebagai
tumbuhan liar di tanah kosong seperti halaman, pekarangan ataupun di hutan dan berupa gulma. Krokot mengandung KCl, KSO4, KNO3, tannin, nicotinic acid, saponin, vitamin (A,B, danC). Efek farmakologis 64
sebagai obat demam, kejang panas, masuk angin, tidak nafsu makan, menghilangkan bahu mulut dan bahu badan, sakit gigi, sakit tenggorokan, radang, pelancar haid, merawat payu dara, rematik, panu. Buah lengkuas dapat menyembuhkan lambung
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
serta ulu hati sakit, muntah, mual, diare. Lengkuas dapat tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 900 meter dpl., curah hujan 2500 – 4000 mm per tahun. Lengkuas
berkembang
biak
secara
vegetative, yaitu pada rimpang lengkuas akan muncul tunas muda. Tunas tersebut dipisah-pisahkan dan ditanam. Walaupun lengkuas dapat berkembang biak secara generative, tetapi hal ini jarang dilakukan
8. Melati (Jasminum sambac (L) Ait) Melati banyak ditanam di halaman rumah
oleh para pembudidaya lengkuas.
sebagai tanaman hias. Melati tumbuhan perdu, berbunga kecil berwarna putih dan berbahu harum. Bunga dan daun melati mempunyai rasa manis dan pedas. Sedang akar melati mempunyai rasa pedas, manis dan agak beracun. Senyawa kimia yang terkandung
dalam
tumbuhan
melati
diantaranya asam format, asam asentat, asam
7. Lidah Buaya (Aloe barbandensis). Lidah
buaya
banyak
ditanam sebagai
tanaman hias baik di halaman ataupun di taman. Lidah buaya memiliki rasa pahit dan bersifat
dingin.
Senyawa
kimia
yang
terkandung dalam lidah buaya antara lain aloin,
barbaolin,
aloenin
dan
aloesin.
Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman, bila masuk tubuh manusia akan masuk ke meridian jantung, hati dan pancreas. Efek farmakologis lidah buaya rasa
anti
inflamasi,
dan
memperbaiki
proses kerja pancreas. Lidah buaya dapat mengobati kepala pusing, sembelit, kejang pada anak, batuk rejan, muntah darah,
benzoate,
methyl
linalool
ester,
methyl anthranilate, methyl palmitat, methyl linolenat, geranine dan jasmon. Efek farmakologis bunga dan daun melati diantaranya anti radang peluruh kemih, merangsang
pengeluaran
keringat,
pelancar pernapasan, mengobati demam, radang mata merah, sesak napas, biduran serta diare. Sedang akarnya digunakan untuk menghilangklan rasa sakit, sussah tidur, sakit gigi, serta cacingan. Melati berkembang biak secara vegetative yaitu dengan
menggunakan
Perawatan
tumbuhan
setek
batang.
dengan
disiran
secukupnya, menjaga kelembaban tanah.
kencing manis, wasir, meluruhkan haid dfan menyuburkan
rambut.lidah
buaya
berkembang biak melalui tunasi yang ada di pangkal batang atau sering disebut anakan.
64
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
tepi
jalan.
Meniran
tergolong
tanaman
liar.Mreniran mempunyai rasa agak asam dan pahit. Senyawa kimia yang terkadung di dalamnya
antara
lain
saponin,
flavonoid,
hipofilantin, filantin dan tannin. Hipofilantin dan filantin berfungsi melindungi sel hati dari zat toksin. Efek farmakologis yang dimiliki meniran adalah peluruh seni, pembersih hati, anti 9. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (BL.)
radang,
Miq).
penerang penglihatan dan penambah nafsu
Tumbuhan
ini
banyak
masyarakat
sebagai
dibudidayakan
pereda
demam,
peluruh
haid,
makan. Seluruh bagian tumbuhan meniran
ia
dapatr dipakai untuk obat radang ginjal,
termasuk tanaman perdu. Kumis kucing
disentri amuba, hepatitis, pelruh eni, kencing
memiliki rasa sedikit pahit, agak asin lagi
batu, kencing nanah, rematik dan rabun senja.
pula
yang
Meniran berkembang biak secara generative
terkandung dalam tumbuhan ini antara lain
yaitu menggunakan biji. Jenis tumbuhan yang
minyak asiri, orthosiphong- likosida, minyak
tertulis di atas hanya sebagian kecil yang tak
lemak,
Efek
berarti, tentang tumbuhan obat yang sering
anti
ditemui di masyarakat, baik di lingkungan
sepet.
Senyawa
saponin
farmakologis
pagar
dan
yang
hidup,
kimia
myoinositol.
dimiliki
adalah
radang, peluruh air seni dan penghancur
sekolah,
batu
bagian
bahkan di tepi jalan. Di Indonesia, dikenal lebih
dapat
dari 20.000 jenis tumbuhan obat, namun baru
dimanfaatkan untuk mengobati beberapa
1.000 jenis tumbuhan yang terdata dan baru
penyakit, batu kantung empedu, bengkak
sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan
kandung kemih, encok, infeksi kandung
untuk pengobatan (Arief Hariana, h.5). Oleh
kemih, infeksi saluran kencing
dan sakit
karena itu guru harus menambah pengetahuan
kencing batu. Penyebaran tumbuhan kumis
baik dari warga masyarakat ataupun sumber
kecing adalah vegetative, yaitu dengan
bahan ajar lain seperti buku-buku guna
menanam batang setek.
menambah
saluran
tumbuhan
kencing. kumis
Seluruh kucing
sekitar
rumah
kekayaan
warga
masyrakat
pengetahuan
hayati
yang ada di Indonesia. Jenis
tumbuhan
daerah pedesaan karena
lahan
di
atas,
untuk
tidak menjadi masalah
masih
luas.
Sehubungan
tumbuhan di atas tumbuhan perdu maka bila di tanam di lingkungan sekolah yang ada di perkotaan tidak akan mengalami kendala. Tumbuhan tersebut bisa di tanam di halaman 10. Meniran (Phlianthus urinaria Linn). Tumbuhan ini banyak ditemukan di tanah kosong, halaman, pekarangan bahkan di
64
ataupun taman sekolah sebagai apotik hidup (anjuran kementerian
Kementerian Pertanian)
Keshatan maupun
dan untuk
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
merealiser
penghijauan
kota
(anjuran
Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta).
2. Sekolah mengembangkan sikap positip peserta didik, karena mendorong
rasa
senang pada peserta didik pada lingkungan dimana mereka berada. 3. Sekolah ikut berpartisipasi aktif dalam mewujutkan pengijauan kota, bagi sekolah yang ada di perkotaan. 4. Sekolah membantu terwujutnya pengadaan apotik hidup sesuai program yang di canangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
PENUTUP Pemanfaatan
lahan
lingkungan
sekolah dengan menanami aneka tanaman termasuk tumbuhan obat, akan berdampak positip, karena dengan kegiatan ini: 1. Penyelenggaraan program PAKEM dapat terwujut. Pada pembelajaran IPA, fungsi tumbuhan sebagai sumber belajar merangkap media pembelajaran.
Dalam
kegiatan
pembelajaran, peserta didik, akan: a. Aktif, sewaktu bahan ajar disajikan, kegiatan peserta didik akan mengamati, mencatat temuan yang diperoleh dari obyek yang dipelajari. b. Kreatif, hasil temuan yang diperoleh dianalisis dan dikaji. Dalam pengkajian ini akan timbul gagasan-gagasan baru. c.
Efektif, belajar
dengan
benda
asli
sebagai obyek paling efektif dari pada dengan benda tiruan, model ataupun bentuk lainnya. Hal ini diperkuat oleh teori kerucut pengalaman Edward Dale. d. Menyenangkan, disini peserta didik akan merasa senang karena melihat variasi pertumbuhan
berbagai
tumbuh-
tumbuhan.
64
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
DAFTAR PUSTAKA Arief Hariana (2005), Tumbuhan Obat & Kahsiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya, Dinas Perkebunan, Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, (1995). Pengelolaan Pekarangan dengan Tanaman Perkebunan. Surabaya. Dryden, Gordon. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa. Eisele, Beverly. 1991. Managing the Whole Language Classroom: Creative Teaching Boston: Press,Inc. Gagne RM (1984), The Condition of Learning. Departemen of Educational Research, Florida State University, Tallahassee, FL 32306. Jhonson A. Zahorik. 2002. Constructivist Teaching. Indiana: Phi-Delta Kappa Educational Foundation Kratf, N. 2000. Criteria for Authentic Project-Based Learning. Denver: RMC Reseach Corporation. Morrow, L.M. 1999. Literacy Development in Early Years (Helping Children Read and Write). Rutger: The State University. Murhyanto (1991), Budidaya Tanaman Jahe. Jakarta: Penebar Swadaya. Semiawan, Conny. 1999. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Imu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Siberman, Melvin. 1996. Active Learning 101 Strategi to Teach Any Subjec. Boston: Allyn and Bacon. Sowars, Jayne. 2000. Language Arts in Early Education. United States: Delmar Thomson Learning. Daftar Riwayat Hidup Peneliti : Drs. Sujono Surokarijo, M.Pd., adalah Dosen PGSD FIP UNJ.
64
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014
64
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.VI No.2 Oktober 2014