MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA DALAM BERTANYA PADA MATERI RANTAI MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE DI KELAS IV SDN NO.14/I SUNGAI BAUNG Suhaili ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, penyebab rendahnya keberanian bertanya siswa dan hasil belajar sains adalah: persediaan media yang masih kurang serta penggunaan metode maupun model pembelajaran yang monoton yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru hendaknya bisa menggunakan model pembelajaran yang mampu menekankan keterampilan proses dalam upaya peningkatan peran aktif siswa di kelas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keberanian bertanya dan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelaran picture and picture. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian bertanya dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No. 14/I Sungai Baung Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dirancang empat kegiatan, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No 14/I Sungai Baung dengan jumlah siswa 19 orang. Waktu pelaksanaan semester I tahun ajaran 2012/2013 pada materi rantai makanan. Tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, angket dan test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan Keberanian bertanya siswa dengan rata skor 56,31 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor menjadi 71,05. Dari siswa yang tuntas belajar 13 siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus II. Hal ini menunjukkan ketuntasan klasikal dari 68,42% pada siklus I dan menjadi 94,73% pada siklus II. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II disebabkan adanya perbaikan tahap perencanaan, pelasanaan, observasi, dan refleksi serta perubahan anggota kelompok setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan adanya hasil dari usaha perbaikan dari proses belajar untuk meningkatkan keberanian bertanya siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan Keberanian Bertanya siswa dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No 14/I Sungai Baung. Kata kunci : Keberanian Bertanya, Hasil belajar Sains, Model Pembelajaran picture and picture.
PENDAHULUAN Mendefinisikan sains secara sederhana, singkat dan yang dapat diterima secara universal sangat sulit dibandingkan dengan mendefinisikan ilmu-ilmu lain. Beberapa ilmuwan memberikan definisi sains sesuai dengan pengamatan dan pemahamannya. Carin mendefinisikan science sebagai The activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it’s hidden order, yaitu “Suatu kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam semesta dan penemuan dan pengungkapan serangkaian rahasia alam”. Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis. Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang tidak atau belum diketahui. Rasa ingin tahu merupakan dorongan atau rangsangan yang efektif untuk belajar dan mencari jawaban (suhito, 1987; dalam Ribowo, 2006). Pendidikan sains sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki pera nan penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pada peningkatan ini, khu susnya di dalam menghasilkan peserta didik di SDN No. 14/I Sungai Baung yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berani siatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan/sains dan teknologi (IPTEK). Berdasarkan definisi maka dapat disimpulkan bahwa sains selain sebagai produk juga sebagai proses tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pernyataan di atas selaras dengan pendapat Carin yang menyatakan bahwa sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum dan teori sains. Fakta merupakan kegiatankegiatan empiris didalam sains dan konsep, prinsip, hukum-hukum, teori merupakan kegiatan-kegiatan analisis didalam sains. Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan oleh pemerintah secara menyeluruh, artinya bersama-sama membangun kualitas pendidikan dengan melibatkan peran serta masyarakat khususnya peran serta orang tua yang merupakan pendidikan awal bagi seorang anak, sedangkan salah satu warga sekolah sebagai ujung tombak kegiatan belajar mengajar adalah guru, oleh karena guru sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menggunakan tehnik mengajar yang bermakna, karena tehnik mengajar merupakan salah satu motor penggerak yang mengaktifkan siswa dalam proses balajar mengajar. Tehnik mengajar yang bermakna memiliki peranan penting dalam proses balajar mengajar sehingga dapat memberikan semangat, rasa senang dalam belajar siswa yang berdampak pada keberanian bertanya untuk berprestasi yang lebih bagus, untuk itu guru dapat memilih dan menentukan pendekatan dan metode yang disesuaikan dengan kemampuan, keadaan siswa serta keadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang proses belajar mengajar. Namun dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana seperti media elektronik untuk mengajar yang dimiliki oleh sekolah maka dari itu peneliti memilih tindakan yaitu menggunakan model pembelajaran Picture And Picture atau model pembelajaran yang menggunakan gambar untuk menyampaikan materi, gambar tersebut diperoleh dari media cetak. Melalui gambar yang ditampilkan dalam proses pembelajaran maka siswa akan termotivasi untuk bertanya dalam belajar.
Menurut Ahmad Zuhdi, (2010:63) Model Pembelajaran Picture And Picture merupakan pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pada Model Pembelajaran Picture And Picture mempunyai kelebihan yaitu 1). Guru lebih banyak mengetahui kemampuan masing-masing siswa 2). Melatih siswa berpikir logis dan sistemastis. Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung tahun pelajaran 2012/2013. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui penerapan Model pelajaran picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VI di SDN No.14/I Sungai Baung serta dapat Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung tahun pelajaran 2012/2013. Drs. Andi Suhandi, M.Pdi dan Drs. Epinur, M.Pd adalah dosen Jurusan Ilmu Pendidikan (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), FKIP Universitas Jambi. Siswa yang mengalami pembelajaran Sains dengan Model picture and picture akan tampak berbeda dari siswa yang mengalami pengajaran Sains secara tradisional. Pada pengajaran Model picture and picture, siswa melihat proses sains sebagai keterampilan yang dapat mereka gunakan, menjadi lebih ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di dunia ini, memandang guru sebagai fasilitator, dan lebih banyak bertanya, terampil dalam mengajukan sebab akibat dari hasil pengamatan dan penuh dengan ide murni (Eddy Hidayat dalam Prayekti, 2002: 778). Hal ini semua, akan meningkatkan Aktivitas Siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Sains di kelas khususnya di SDN No. 14/I Sungai Baung.
METODE PENELITIAN Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam peneliti ini adalah 4 bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan kemarin 2012 sampai dengan tahap pengiriman lapor akhir pada bulan November 2012. Sedangkan tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan di Sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung, sedangkan lokasi penelitian ini terletak di desa Sungai Baung Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Sesuai dengan jadwal pelajaran Sains sesuai dengan materi Rantai Makanan dengan Model picture and picture, dan sesuai dengan kesepakatan, peneliti dan Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung, sedangkan lokasi penelitian ini terletak di desa Sungai Baung Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari Penelitian tindakan kelas ini akan di laksanakan selama tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat fase: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa perencanaan yaitu : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture
2) 3) 4) 5)
Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan guru Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas Arikunto (2005: 18).Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi awal sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui seberapa besar aktifitas bertanya siswa pada mata pelajaran Sains. Setelah itu Peneliti melaksanakan pembelajaran dikelas dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran picture and picture pada pokok bahasan Rantai Makanan. 1. 2. 3. 4.
Waktu Tempat Pelaksanaan Kompetensi Dasar
: Pada jam pelajaran sains materi Rantai Makanan : Kelas IV sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung. : Guru sebagai peneliti : Mendiskripsikan Urutan Rantai Makanan PADI
TIKUS
BURUNG
ULAR
5. Materi Pembelajaran :
Bagian-bagian Rantai Makanan.
Pada tahap ini, dilakukan semua hal yang telah direncanakan sebelumnya, yakni melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Observasi adalah peninjauan secara cermat. Djojosuroto dan Sumaryati (2000: 40) menuliskan bahwa terdapat dua jenis metode observasi, yakni metode observasi partisipasi dan metode simulasi. Dalam melakukan observasi, peneliti langsung dalam proses pembelajaran, sehingga termasuk ke dalam observasi partisipan. Dalam tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan. Evaluasi dilakukan dalam rangka mengukur pengamatan dan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang akan ditingkatkan terhadap proses pembelajaran baik kegiatan siswa dan guru melalui hasil observasi.
Lembar Obsevasi Guru Tabel 1.1 Observasi Guru No
Jumlah Skor
Kemampuan Guru
1
Melakukan apersepsi
2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
Memotivasi siswa agar berani bertanya
4
Menyajikan Materi Pelajaran
5
Menarik perhatian minat siswa
6
Penguasaan kelas
7
Menggunakan alat bantu mengajar
8
Penguasaan materi pelajaran
9
Menerapkan model pembelajaran Picture and picture
10
Mengajukan pertanyaan kepada siswa
11
Menambah penguatan terhadap jawaban siswa
12
Bersama siswa membuat kesimpulan
Jumlah Rata-rata Persentase Rata-rata
Keterangan pengisian Skor/bobot Penilaian: Skor 1 = Kuran Skor 2 = Cukup Skor 3 = baik Skor 4 = Sangat baik Lembaran Observasi Siswa Tabel 1.2 Lembar Keberanian Bertanya Siswa No
Aspek Yang di Amati
1 Ketepatan bertanya 2 Singkat 3 Kejelasan Pertanyaan 4 Relevan 5 Keberanian Bertanya 6 Kualitas Pertanyaan Jumlah rata-rata Persentase rata-rata
1
Kriteria 2 3
4
Keterangan pengisian Skor/bobot Penilaian: Skor 1 = Kuran Skor 2 = Cukup Skor 3 = baik Skor 4 = Sangat baik HASIL PENELITIAN Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan dimana tiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 14/I Sungai Baung dengan jumlah siswa 19 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada Keberanian Bertanya Siswa dalam pembelajaran sains pada materi rantai makanan. Pada penelitian ini, data tingkat Keberanian Bertanya siswa diperoleh dari hasil analisis angket Keberanian Bertanya siswa yang dilaksanakan tiap akhir siklus, selain tingkat Keberanian Bertanya siswa diukur juga hasil belajar siswa yang diambil melalui evaluasi menggunakan tes yang diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan pembelajaran berakhir. Sedangkan data selama proses belajar mengajar di kelas diperoleh dari lembar observasi, yaitu lembar observasi untuk siswa dan guru. Pada tiap-tiap siklus sebelum mengambil data dilakukan dengan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa sejauh mana materi pembelajaran yang akan dipelajari. Hasil penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 November s/d 6 Desember. Hasil penelitian untuk tiap siklus yang telah diperoleh dan diuraikan sebagai berikut: Hasil Penelitian Siklus I Penelitian pada siklus I dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu : 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi. Perencanaan Siklus I Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan yang terdiri dari : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture 2) Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3) Membuat alat/media pembelajaran yang diperlukan 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan dan guru 5) Menyiapkan angket Keberanian Bertanya siswa 6) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 7) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan tindakan siklus I mulai pada hari Rabu tanggal 21 November hari Kamis tanggal 22 November 2012, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: Pertemuan 1 Pertemuan ke-1 pada pukul 07.30 - 09.00 WIB, hari rabu, tanggal 21 November 2012 dengan Keberanian Bertanya pada materi rantai makanan.
Pertemuan 2 Pertemuan ke-2 pada pukul 09.15 – 11.15 WIB, hari kamis, tanggal 22 November 2012 dengan Keberanian Bertanya materi rantai makanan dan melakukan tes. Tahap pelaksanaan masing-masing pertemuan 1 dan 2 yaitu :
Kegiatan Awal
Appersepsi Mempersiapkan kelas, guru dan siswa saling memberi salam, berdo’a, serta mengabsen kehadiran siswa, mengingatkan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat pembelajaran. Kegiatan inti Eksplanasi - Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai - Guru menyajikan materi sebagai pengantar - Guru menunjukan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Eksplorasi - Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok terdiri dari 5 orang untuk berdiskusi tugas yang diberikan guru. - Guru memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa untuk dikerjakan bersama dalam kelompok.. - Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja kelompok - Guru menunjuk atau memanggil siswa dalam kelompok secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan menyampaikan hasil diskusinya dan dibahas bersama kelompok yang lain. - Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Elaborasi - Guru memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari - Guru menyuruh siswa membuat laporan hasil diskusi kelompok. - Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. - Dari alasan tersebut, guru mulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Konfirmasi - Selanjutnya LKS dibahas bersama siswa untuk dikoreksi. - Evaluasi/Umpan Balik - Guru memberikan umpan balik kepada siswa - Guru menanyakan apakah siswa telah mengerti tentang pelajaran hari ini. Penutup Rangkuman Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran
Penghargaan Guru memberi reward kepada kelompok yang telah mengemukakan hasil diskusinya dengan baik. Tindak lanjut Guru memberikan PR yang berhubungan dengan materi ajar. Tahap observasi siklus I yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dalam keberanian bertanya siswa dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1.3 Data Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru Siklus I Kemampuan Guru
Jumlah Skor
No 1
Melakukan apersepsi
3
2
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
Memotivasi siswa agar berani bertanya
3
4
Menyajikan Materi Pelajaran
2
5
Menarik perhatian minat siswa
3
6
Penguasaan kelas
3
7
Menggunakan alat bantu mengajar
3
8
Penguasaan materi pelajaran
2
9
Menerapkan model pembelajaran Picture and picture
3
10
Mengajukan pertanyaan kepada siswa
3
11
Menambah penguatan terhadap jawaban siswa
2
12
Bersama siswa membuat kesimpulan
Jumlah Skor Keseluruhan
2 32/Cukup Aktif
Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas guru pada siklus I adalah termasuk kategori cukup aktif karena skor aktivitasnya = 32. Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa observasi guru dalam melaksanakan model picture and picture dan soal dalam proses pembelajaran siklus I guru melaksanakan dengan baik, sedangkan pengamatan observasi keberanian bertanya siswa pada sisklus satu adalah :
Tabel 1.4 Data Hasil Keberanian Bertanya Siswa Siklus I No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Al Masri Apritanto Azwar Parid Hiatul Muslimah Khoirun Nisa Nina Riska Rahmat Abil Dian Zahwa Firdaus Lidia Wahyu Nuraini Reni Gunawan Wildan Jumlah Nilai Rata-rata Kelas
Jumlah Pertanyaan 1 2 3 4
-
-
-
-
-
-
-
-
Σ
3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 55 2,89
Ketuntasan T T ST T CT CT CT T ST CT CT T T T CT T T ST T 13 68,42
Pada setiap siklus dilakukan evaluasi berupa belajar dan tes pada akhir siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan keberanian bertanya siswa terhadap materi yang dipelajari secara keseluruhan, Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas siswa pada siklus I adalah termasuk kategori Cukup Aktif karena skor aktivitasnya = 2,89 Berdasarkan hasil pengamatan dan pemanatauan Keberanian Bertanya siswa yang dicapai pada siklus I dapat dilihat belum mencapai target penelitian dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Hal ini terlihat rendahnya nilai yang dicapai siswa dengan rata-rata 2,89, sementara target penelitian ini adalah ≥85% dari 19 orang siswa telah tuntas atau mendapat nilai rata-rata ≥ 65. Skor Ketuntasan keberanian bertanya siswa pun masih dalam kategori cukup tinggi yaitu 68,42 sementara target penelitian yang ditentukan adalah dalam kategori tinggi atau dengan skor 70-80. Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, antara lain : a) Siswa belum berani bertanya ketika guru menerangi pelajaran b) Siswa belum terbiasa belajar menggunakan model picture and picture sehingga sebagian siswa belum berani bertanya dalam belajar. c) Kurangnya interaksi siswa dengan guru.
d) Siswa kurang mengulang kembali pelajaran dirumah e) Siswa tidak serius, kurang cermat dan asal cepat selesai dalam mengerjakan soal. f) Siswa belum aktif bertanya kepada guru maupun temanya. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I untuk meningkatkan keberanian bertanya siswa dan hasil belajar siswa, maka perlu dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan sebagai berikut : a) Dalam memulai belajar guru harus memperhatikan kesiapan siswa b) Guru harus membiasakan siswa belajar dengan berdiskusi dalam kelompoknya dan melakukan tanya jawab pada saat siswa mempelajari dengan model picture and picture. c) Guru harus kreatif dalam menyampaikan materi dengan jelas, agar siswa mengerti. d) Guru menjalin komunikasi dengan orang tua murid e) Guru harus melatih siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat f) Guru memberikan penjelasan kepada siswa agar selalu memperhatikan pertanyaan dan gagasan siswa lain agar dapat menemukan konsep yang sedang dipelajari g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi, maka peneliti merasa perlu melanjutkan penelitian ini pada siklus II. Dengan kelemahan atau kendala yang ditemui pada pelaksanaan siklus I akan dijadikan dasar untuk perbaikan siklus II yaitu : a) Meningkatkan keberanian bertanya siswa untuk belajar dengan menggunakan model picture and picture b) Guru memberikan penjelasan lebih rinci tata cara belajar dengan menggunakan model picture and picture c) Guru lebih meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian pada siklus II dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu : 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi. Perencanaan Siklus II Tahap ini pada siklus II meliputi kegiatan yang terdiri dari : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture 2) Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3) Membuat alat/media pembelajaran yang diperlukan 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan dan guru 5) Menyiapkan angket Keberanian Bertanya siswa 6) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 7) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II mulai pada hari Rabu tanggal 28 November hari Kamis tanggal 29 November 2012, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: Pertemuan 1
Pertemuan ke-1 pada pukul 07.30 - 09.00 WIB, hari rabu, tanggal 28 November 2012 dengan Keberanian Bertanya pada materi rantai makanan. Pertemuan 2 Pertemuan ke-2 pada pukul 09.15 – 11.15 WIB, hari kamis, tanggal 29 November 2012 dengan Keberanian Bertanya materi rantai makanan dan melakukan tes. Tahap pelaksanaan masing-masing pertemuan 1 dan 2 yaitu :
Kegiatan Awal
Appersepsi Mempersiapkan kelas, guru dan siswa saling memberi salam, berdo’a, serta mengabsen kehadiran siswa, mengingatkan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat pembelajaran. Kegiatan inti Eksplanasi - Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai - Guru menyajikan materi sebagai pengantar - Guru menunjukan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Eksplorasi - Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok terdiri dari 5 orang untuk berdiskusi tugas yang diberikan guru. - Guru memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa untuk dikerjakan bersama dalam kelompok.. - Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja kelompok - Guru menunjuk atau memanggil siswa dalam kelompok secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan menyampaikan hasil diskusinya dan dibahas bersama kelompok yang lain. - Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Elaborasi - Guru memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari - Guru menyuruh siswa membuat laporan hasil diskusi kelompok. - Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. - Dari alasan tersebut, guru mulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Konfirmasi - Selanjutnya LKS dibahas bersama siswa untuk dikoreksi. - Evaluasi/Umpan Balik - Guru memberikan umpan balik kepada siswa - Guru menanyakan apakah siswa telah mengerti tentang pelajaran hari ini.
Penutup Rangkuman Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran Penghargaan Guru memberi reward kepada kelompok yang telah mengemukakan hasil diskusinya dengan baik. Tindak lanjut Guru memberikan PR yang berhubungan dengan materi ajar. Tahap observasi siklus I yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Tahap observasi siklus II yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dalam keberanian bertanya siswa dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1.5 Data Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru Siklus II Kemampuan Guru
Jumlah Skor
No 1 2
Melakukan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 4
3
Memotivasi siswa agar berani bertanya
3
4
Menyajikan Materi Pelajaran
4
5
Menarik perhatian minat siswa
3
6
Penguasaan kelas
4
7
Menggunakan alat bantu mengajar
4
8
Penguasaan materi pelajaran
4
9
Menerapkan model pembelajaran Picture and picture
4
10
Mengajukan pertanyaan kepada siswa
4
11
Menambah penguatan terhadap jawaban siswa
4
12
Bersama siswa membuat kesimpulan
Jumlah Skor Keseluruhan
4 46/Tuntas
Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas guru pada siklus I adalah termasuk kategori Tuntas karena skor aktivitasnya = 46. Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa observasi guru dalam melaksanakan model picture and picture dan soal dalam proses pembelajaran siklus I guru melaksanakan dengan baik, sedangkan pengamatan observasi keberanian bertanya siswa pada sisklus satu adalah :
Tabel 4.4 Data Hasil Keberanian Bertanya Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa Al Masri Apritanto Azwar Parid Hiatul Muslimah Khoirun Nisa Nina Riska Rahmat Abil Dian Zahwa Firdaus Lidia Wahyu Nuraini Reni Gunawan Wildan Jumlah Nilai Rata-rata Kelas
Jumlah Pertanyaan 1 2 3 4
Σ
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 3,89
Ketuntasan ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST 18 94,73
Pada setiap siklus dilakukan evaluasi berupa belajar dan tes pada akhir siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan keberanian bertanya siswa terhadap materi yang dipelajari secara keseluruhan, Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas siswa pada siklus I adalah termasuk kategori Aktif karena skor aktivitasnya = 3,89 Berdasarkan hasil tes dan angket Keberanian Bertanya siswa yang dicapai pada siklus II telah mencapai target penelitian. Hal ini terlihat pada nilai yang dicapai siswa dengan rata-rata 3,89 dan 94,73% siswa yang tuntas, dengan target penelitian ini adalah ≥85% siswa tuntas. Skor Keberanian Bertanya siswa dalam kategori tinggi yaitu 94,73. Hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut : a) Siswa merasa senang dalam pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture b) Siswa sudah terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran picture and picture dan Mulai Berani bertanya dalam belajar. c) Siswa lebih menguasai materi dan serius dalam mengikuti pelajaran dan dapat menyimpulkan materi yang dipelajari.
d) Adanya perubahan tingkah laku siswa dalam belajar . Seperti aktif dalam kelompok, bertanya kepada guru dan teman. e) Hasil belajar seluruh siswa dinyatakan tuntas dengan mencapai nilai rerata 81,57 f) Keberanian dalam Bertanya belajar siswa dinyatakan tinggi dengan skor 71,05 g) Aktifitas guru sudah mencapai kategori aktif h) Aktifitas siswa sudah mencapai kategori aktif
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang terjadi dari siklus I ke siklus II, dapat dilihat perubahanya dengan jelas. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar hanya 8 dari 19 orang siswa, sedangkan pada siklus II sebanyak 18 dari 19 orang siswa telah tuntas. Skor Keberanian Bertanya siswa dalam kategori cukup tinggi = 68,42 pada siklus I menjadi kategori tinggi pada siklus II dengan skor 94,73. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II disebabkan adanya perbaikan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta perubahan anggota kelompok setiap siklusnya. Hal ini menunjukan adanya hasil dari usaha perbaikan dari proses belajar untuk meningkatkan Keberanian Bertanya siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian dari siklus I dan II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut : Tabel 1.3 Rekapitulasi Observasi guru siklus I sampai Siklus II No 1
Nama Sekolah SDN 14/I Sungai Baung
Variabel Penelitian Keberanian Bertanya
Hasil PTK Siklus I Siklus II 32 %
46 %
Tabel 1.4 Rekapitulasi Keberanian Bertanya Siswa di Siklus I sampai Siklus II No 1
Nama Sekolah SDN 14/I Sungai Baung
Variabel Penelitian Keberanian Bertanya
Hasil PTK Siklus I Siklus II 68,42 %
94,73 %
Dari tabel 4.6 diatas, variabel yang diukur baik pada masing-masing SDN maupun secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus. Pada akhir siklus II seluruh target Kriteria dapat dipenuhi, oleh karenanya hipotesis yang diajukan DAPAT DITERIMA. Seperti telah dikemukakan pada BAB I, masalah yang diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture Di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung”. Masalah ini dilatar
belakangi oleh kenyataan yang terjadi bahwa keterampilan bertanya siswa pada mata pelajaran Sain Relatif rendah. Herawati (2003:45) menyimpulkan bahwa “pertanyaan guru berperan penting dalam membentuk sikap, pemikiran dan keberhasilan belajar siswanya”. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengadakan pertanyaan 1) mengembangkan pendekatan, 2) menimbulkan keingintahuan, 3) merangsang fungsi berpikir, 4) mengembangkan keterampilan berpikir 5) memfokuskan perhatian siswa, 6) menstruktur tugas yang akan diberikan, 7) mendiagnosis kesulitan belajar siswa, 8) mengkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dan siswanya, 9) merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelejaran picture and picture dapat meningkatkan Keberanian Bertanya dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung. Terdapat peningkatan Keberanian Bertanya belajar siswa dengan rata-rata skor 2,89 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor meningkat menjadi 3,89. Dari siswa yang tuntas belajar 13 siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus II. Hal ini menunjukan ketuntasan klasikal dari 68,42% pada siklus I dan menjadi 94,73% pada siklus II. Dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture terdapat hubungan yang positif antara Keberanian Bertanya dan hasil belajar yang dimiliki siswa. Semakin tinggi Keberanian Bertanya yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis menyarankan jika penerapan model pembelajaran picture and picture belum dapat meningkatkan Keberanian Bertanya dan hasil belajar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, maka disarankan agar dilakukan refleksi sebagai berikut : 1. Siswa yang belum tuntas perlu diberi stimulus yang khusus agar mereka lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Disamping itu, perlu diingatkan kembali agar siswa mempersiapkan diri lebih baik lagi sebelum mengikuti scenario pembelajaran. 2. Tujuan dan manfaat pembelajaran perlu dijelaskan dengan lugas, para siswa perlu diyakinkan bahwa memahami tujuan dan manfaat pembelajaran adalah untuk kepentingan mereka sendiri dalam mengarahkan proses pembelajaran menuju tercapainya kompetensi sebagai hasil pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN Ahmad Zuhdi, 2010 Penelitian menggunakan gambar. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Bachtiar Rifai 2007, definisi sains sebagai pengetahuan sistematis. Uswatun Khasanah Mulyasa 2002 Tanya Jawab. Jakarta: Bumi Aksara