HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJERIAL, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN PRODUKTIVITAS GURU SMA SWASTA DI DISTRIK SENTANI KOTA KABUPATEN JAYAPURA SUDARSONO GS ABSTRACT Productivity is a factor that determines teacher education programs in schools. Therefore need to be developed, so that the teacher is a strategic element as educators who have the professional skills and able to give birth to the educational process relevant to the situation, condition, and needs of the community. Conversely low teacher performance will impact negatively on the educational process in the school. This study aimed 1) to determine and analyze the effect of managerial capability variables, school leadership and teachers' motivation to work simultaneously on the productivity of the private high school teacher in District Sentani Jayapura City, 2) to identify and analyze the effect of managerial capability variables, leadership school and work motivation of teachers partially on the productivity of the private high school teacher in District Sentani Jayapura City, and 3) to identify and analyze the more dominant influence variables (managerial skills, leadership principals, and teachers' work motivation) on the productivity of school teachers Private Senior High District City of Jayapura Sentani. This type of research is a quantitative descriptive. The research is conducted to examine the status of a group of people, an object, a set of conditions in the present. The study was conducted with a quantitative method by distributing questionnaires to 109 respondents in the Private High School in District Sentani Jayapura City. Sampling studies using non-probability sampling with a total sampling technique. The results showed the influence of managerial capability variables on teacher productivity is 54.3%, the influence of principal leadership variables on teacher productivity is 61.6%, the influence of teachers' work motivation variables on teacher productivity is 68.6%, while the variable effect of managerial ability and school leadership on teacher productivity is 34.2%, the effect of variable managerial ability and motivation of teachers to teacher productivity is 43.6%, the variable effect of principal leadership and work motivation teachers teacher productivity is 38.4%, and the effect of variable managerial skills, school leadership and work motivation of teachers to teacher’s productivity is 43.0%. Keywords : managerial ability, principal leadership, teacher work motivation and productivity teacher Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal tiga menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
A. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan adalah sasaran pembangunan di bidang pendidikan Nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Dalam 1
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Saat ini masih banyak guru yang belum kreatif dan produktif. Mereka hanya menjadi guru yang sebatas mengajar saja. Padahal banyak sekali yang bisa dikembangkan dari mata pelajaran yang diampunya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah atas Swasta di perlukan pengelolaan yang baik dan peningkatan kemampuan, masing-masing komponen, seperti sistem kelembagaan, kemampuan manajerial dan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru serta produktivitas guru pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas tenaga kependidikan serta pengadaan sarana dan prasarana yang memadai. Sekolah sebagai suatu organisasi memerlukan guru dan staf yang memiliki kemampuan dan motivasi kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan organisasi. Oleh karena itu, baik kepala sekolah maupun guru sebagai komponen personal sekolah, diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang baik dan produktif dalam melakukan pekerjaannya, sehingga secara optimal dapat mencapai hasil yang diharapkan dari tugasnya.. Guru yang professional adalah orang yang memiliki kedewasaan pribadi dan yang secara sadar dan penuh tanggung jawab memberikan pendidikan kepada peserta didik. Profesional guru itu ditunjukkan dalam tingkat kinerjanya yang tinggi di sekolah. Produktivitas guru dapat diwujudkan melalui kemampuan mendidik, mengajar dan
melatih para peserta didik dalam proses pembelajaran (Uzer Usman, 2008:6). Para guru yang kinerjanya kurang memuaskan tidak hanya gagal meningkatkan standar kinerjanya sendiri, tetapi juga berdampak pada kinerja orang-orang yang berhubungan dengan mereka seperti para staff lain, para siswa. Kinerja guru rendah dapat memberikan dampak yang negative pada reputasi dan peringkat sekolah, pencapaian dan kemajuan murid. Di sekolah swasta sangat berbeda dengan sekolah negeri, sekolah swasta adalah sekolah yang di bentuk oleh Yayasan atau perorangan untuk turut serta di dalam memberikan peran sertanya memajukan bidang pendidikan (UU Pendidikan pasal 50 ayat 4). Alasan memilih sekolah swasta sebagai subjek penelitian karena pada sekolah swasta, terdapat keterbatasan-keterbatasan atau bahkan kelebihan yang tidak bisa disamakan dengan sekolah negeri. Kemudian pada sekolah swasta kepala sekolah diangkat oleh yayasan kemudian nantinya baru di legalkan ke dinas pendidikan. Proses pengangkatan inilah yang menjadi faktor penentu apakah melalui seleksi yang baik artinya melalui penjenjangan atau langsung penunjukan sehingga kompetensinya perlu di pertanyakan. Selain itu kepala sekolah dan guru selain bertanggung jawab pada dinas pendidikan juga bertanggung jawab pada pimpinan langsung di atasnya yaitu ketua yayasan. Satu sisi bertanggung jawab pada dinas dan sisi lain bertanggung jawab kepada yayasan. Terkadang juga sekolahsekolah swasta berjalan sendiri tanpa menghiraukan aturan yang telah ditetapkan oleh Dinas. Di Distrik 2
Sentani Kota terdapat lima Sekolah Menengah Atas Swasta. yaitu SMA Asisi Sentani, SMA Kristen Koinonia, SMA Alfatah YPKP, SMA YPPGI Sentani, dan SMA YPK 2 Sentani (Data Dinas Pendidikan Kab Jayapura tahun 2012).
7. Seberapa besar hubungan kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura?
B. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura? 2. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura? 3. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja guru dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura? 4. Bagaimana hubungan antara kemampuan manajerial dan kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura? 5. Bagaimana hubungan antara kemampuan manajerial dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura? 6. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru sekolah menengah atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura?
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. 2. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. 3. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura 4. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara kemampuan manajerial dan kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas Swasta Di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. 5. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. 6. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara 3
kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. 7. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar hubungan antara kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara simultan terhadap produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura
suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial budayanya; para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya. Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian (Harold Koontz dan Cyril O’Donner dalam Melayu S.P Hasibuan, 2003:3). Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisiens untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Melayu S.P Hasibuan, 2003:2). Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan pengendalian (Harold Koonzt dan Cyril O’Donner dalam Sribudi Cantika Yuli, 2005:4). Menurut G.R. Terry, dalam “ Management is a Distinct proses consisting of planning. Organizing actuating and controlling performed ti determine and accomplish stated objectives by the use human being and other resources”. artinya manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya (Dalam Sribudi Cantika Yuli, 2005;4-5) 1. Menurut James F. Stoner, “ Management is Process of
D. KAJIAN PUSTAKA Dalam mengelola sekolah, kepala sekolah harus memahami fungsi-fungsi manajemen dengan baik, sehingga mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen sebagai ilmu yang objektifrasional, bisa di pelajari oleh siapapun. Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Manajemen sebagai seni karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antara manusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari. Manajemen sebagai profesi karena para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan, dan programprogram latihan formal menunjukan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan; para profesional mendapatkan status tertentu, bukan karena favoritisme atau karena 4
Planning, Organizing, Leading dan controlling the efforts of organization members and using all other organizational resource to active stated organizational goals”. Artinya manajemen adalah proses perencanaan pengorganisasian dan penggunaan sumbersumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Dalam Sribudi Canitika Yuli 2005:5). Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang agar bersedia mengikuti bimbingan atau ajakannya dalam mengambil keputusan tertentu (leadership is the ability to influence people to wilingly follow one’s guidence or adhree to one’s decision) (Rue dan Byars 2000:310). Pendapat di atas dapat diartikan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orangorang ke arah pencapaian tujuan organisasi (leadership is the ability to influence people toward the attainment of organizational goals) (Daft, 1991:310). Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan organisasi (leadership as the ability to influence gruop toward the achievement of goals) (Robbin, 1993:365). Handoko mendefinisikan motivasi sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi
motivasi adalah apa yang ada pada seseorang yang akan mewujudkan suatu prilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Handoko dalam Sri Budi Cantika Yuli 2005:142). Produktivitas sangat berhubungan dengan kinerja, kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang di berikan kepadanya “ (Mangkunegara dalam Purnomo Listianto dan Bambang Setiaji, 2003:114). Penelitian Abbass, 2011. Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK Di Kota Manado. Dalam penelitian ini ditemukan hubungan yang positif antara motivasi dan iklim kerja dengan produktivitas guru SMK di Kota Manado. E. METODOLOGI PENELITIAN Waktu penelitian direncanakan dari bulan Januari hingga Maret 2013 di seluruh SMA Swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru baik yang berstatus pegawai Negeri atau guru Yayasan serta guru honorer yang bertugas (mengajar) di Sekolah Menengah Swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Adapun jumlah menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura pada Tahun 2013 terdiri dari 113 orang yang dapat dirincikan, 63 PNS dan 50 guru yayasan serta honorer, guru lakilaki sebanyak 41 dan guru perempuan sebanyak 72 orang (Data Dinas 5
Pendidikan Kab. Jayapura, tahun 2013). Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan penelitian sampel, melainkan menggunakan penelitian populasi dalam arti ingin meneliti semua subjek (guru) yang ada dalam wilayah penelitian yaitu semua guru baik yang berstatus pegawai Negeri, guru Yayasan serta guru honorer yang bertugas (mengajar) di Sekolah Menengah Atas Swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskripstif kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah SMA swasta di Distrik Sentani Kota. Dari sumber data dalam penelitian ini di harapkan dapat di peroleh data tentang hubungan antara kemampuan mamajerial, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru di SMA Swasta Distrik Sentani Kota kabupaten Jayapura. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan software SPSS 16.00 for windows, dengan urutan : 1. Uji Asumsi Klasik 2. Uji Autokolerasi 3. Uji Heterokedasitas 4. Uji Normalitas 5. Uji Hipotesis 6. Uji Linier Berganda 7. Koefisien Determinasi (R2)
pada tahun 2000, pertumbuhan pendidikan di daerah ini cukup pesat terutama SMA baik negeri maupun swasta. Sehingga sampai saat ini terdapat delapan belas SMA/MA Negeri atau Swasta. Distrik Sentani Kota saja mempunyai 1 SMA negeri, dan 5 SMA Swasta/2 MA, serta 3 SMK. Berikut data guru yang menjadi objek penelitian dari lima sekolah sasaran. 2. Pembahasan a. Hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X1 (kemampuan manajerial) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,491 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan produktivitas guru adalah sedang dan positif, dimana dengan meningkatnya kemampuan manajerial kepala sekolah maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kemampuan manajerial kepala sekolah dengan produktivitas guru sebesar 0.491 atau 49.1% yang dibentuk oleh indikator 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, dan 3) pengawasan, dan masih menyisahkan 50,9% dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya
F. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Subjek Penelitian Kabupaten Jayapura terdiri dari delapan belas Distrik. Distrik Sentani Kota merupakan salah satu Distrik yang terletak di tengah Ibu Kota Kabupaten Jayapura, diapit oleh dua Distrik terdekat yaitu Distrik Sentani Barat dan Distrik Waibu. Sejak pemekaran dan menjadi pemerintahan yang defenitif Kabupaten Jayapura 6
budaya kerja, lingkungan dan lain sebagainya. Hal ini memberi makna bahwa maju tidaknya suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajerial kepala sekolah. b. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X2 (kepemimpinan kepala sekolah) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,592 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru adalah sedang dan positif, dimana dengan meningkatnya kepemimpinan kepala sekolah maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Hasil penelitian ini secara empiris mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rudiyanto (2007) tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan kriteria Gary Dessles. Dari hasil penelitian di lapangan, observasi peneliti menemukan kepemimpinan kepala SMA Swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura sudah cukup baik, namun ada beberapa hal lagi yang perlu ditingkatkan, misalnya mengenai komunikasi
dengan para guru dan juga transparansi anggaran sekolah c. Hubungan antara motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X3 (motivasi kerja guru) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,377 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru adalah rendah dan positif, dimana dengan meningkatnya motivasi guru maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Berelson dan Gary mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. d. Hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel 7
X1 dan X2 (kemampuan manajerial kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,342 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan produktivitas guru adalah rendah dan positif, dimana dengan meningkatnya kemampuan manajerial kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Terry yang mengatakan manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan kemampuan manajerial kepala SMA Swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura belum sesuai dengan kepemimpinan yang diterapkan oleh para kepala sekolah, sehingga hal ini mempunyai hubungan yang rendah.
Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X1 dan X3 (kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,436 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru adalah sedang dan positif, dimana dengan meningkatnya kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Penelitian Siti Askariyah (2006) Secara teoritis kemampuan manajerial secara terpisah dapat mempengaruhi produktivitas guru di sekolah. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Berelson dan Gary mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
e. Hubungan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di
f. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di
8
sebesar 0,430 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru adalah sedang dan positif, dimana dengan meningkatnya kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Hasil penelitian ini secara empiris mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rudiyanto (2007) tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan kriteria Gary Dessles. Penelitian ini menghasilkan bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh kemampuan manajerial kepemimpinan dan motivasi kerja. Hal ini memberi makna bahwa maju tidaknya suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajerial kepala sekolah. Seorang pemimpin harus mampu menetapkan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi dan juga harus dapat merancang taktik dan strategi yang tepat. Sekolah yang efektif tercipta karena kepemimpinan yang diterapkan disekolah diarahkan pada proses pemberdayaan para guru sehingga kinerja guru mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X2 dan X3 (kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r sebesar 0,384 hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan produktivitas guru adalah rendah dan positif, dimana dengan meningkatnya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru maka akan diikuti dengan meningkatkan produktivitas guru. Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama belum maksimal dimiliki. g. Hubungan antara kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara simultan dengan produktivitas guru Sekolah Menengah Atas swasta di Distrik Sentani Kota Kabupaten Jayapura Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X1, X2 dan X3 (kemampuan manajerial, kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru) dengan variabel Y (produktifitas guru) digunakan koefisien korelasi (r) dan menggunakan analisis korelasi product moment SPSS Versi 16.00 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r
G. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan 1. Terdapat hubungan antara variabel kemampuan manajerial Kepala Sekolah (X1) dengan produktivitas 9
2.
3.
4.
5.
6.
7.
guru (Y) dengan kategori sedang. Terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X2) dengan produktivitas guru (Y) dengan kategori sedang. Terdapat hubungan antara variabel motivasi kerja guru (X3) dengan produktivitas guru (Y) dengan katagori rendah. Terdapat hubungan antara variabel kemampuan manajerial (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) dengan produktivitas guru (Y) dengan kategori rendah. Terdapat hubungan antara variabel kemampuan manajerial (X1) dan motivasi kerja guru (X3) dengan produktivitas guru (Y) dengan katagori sedang. Terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X2) dan motivasi kerja guru (X3)dengan produktivitas guru (Y) dengan kategori rendah. Terdapat hubungan antara variabel kemampuan manajerial (X1), kepemimpinan kepala sekolah (X2) dan motivasi kerja guru (X3) dengan produktivitas guru (Y) dengan kategori rendah.
2. Bagi guru harus selalu berupaya mengembangkan dirinya untuk menjadi guru yang kreatif dan produktif sehingga mamapu menjawab tantangan pekerjaan dan kemajuan teknologi serta menjawab permasalahan yang ada di peserta didik sebagai mana yang di tuntut dalam Penilaian Kinerja Guru Menurut Permeneg PAN No. 16 Tahun 2009. 3. Bagi Pengawas mempunyai tanggung jawab besar untuk memberi masukan dan pengetahuan kepada kepala sekolah dan guru terutama pada sekolah binaannya sehingga menjadi sekolah yang unggul baik dalam proses belajar mengajar maupun siswa yang dihasilkannya. 4. Bagi Kepala Dinas Pendidikan sebagai leader dalam mengambil kebijakan, untuk lebih mengedepankan bagaimana upaya yang harus di lakukan untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah, yang pada saat ini difasilitasi oleh kementerian pendidikan dalam program Diklat Calon Kepala Sekolah sebagaimana yang ketentuan dalam Permendikas N0. 28 Tahun 2010 Tentang Pengangkatan Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah. 5. Bagi penelitian mendatang perlu menggali informasi yang lebih detail dari fenomena produktivitas guru, perlu menambahkan variabel lain yang berkaitan dengan produktivitas kerja. Misalnya
2. Saran 1. Bagi kepala sekolah supaya lebih mendalami peranan dan fungsinya sebagai kepala sekolah yang memiliki kewajiban untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya sebagai mana yang dituntut dalam permendiknas No 13 tahun 2007.
10
variabel budaya organisasi, iklim kerja, yang sejenisnya.
(http://www.tesisonline.html (akses tanggal 03 Maret 2013). Nawawi, Hadari & M. Martini Nawawi. 1995. Kepemimpinan Yang Efektif. Jogjakarta: Gajah Mada University Perss. Moh, Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan Permeneg PAN/RB No. 16 Tahun 2009, Tentang Penilaian Kinerja Guru dan Angka Kredit Guru Permendiknas No. 10 Tahun 2010, Tentang Pengangkatan Kepala Sekolah Permendiknas No.35 Tahun 2010, Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Guru dan Perhitungan Angka Kredit Guru Ridwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian ( untuk mahasiswa S1, S2 dan S3). Bandung : Alfabeta. Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabheta Sagala, H. Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional guru dan tenaga Pendidikan. Bandung: Alfabheta. Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas, Bumi Aksara Jakarta Sugiyono 2003. Statistik Untuk Penelitian (cetakan ke tujuh).Bandung: Alfabheta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabheta. Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia ( Praktik Penelitian ). Jakarta : CAPS.
H. DAFTAR PUSTAKA Abbass. 2011. Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK Di Kota Manado. Tesis (http://www.tesisonline.html (akses tanggal 03 Maret 2013). Arikunto, Suharsimi. 2008. DasarDasar Evaluasi Pendidikan. (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara _________. 2010. Prosedur Penelitian. (edisi revisi). Yogyakarta: PT Rineka Cipta Depdiknas. 1999. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Ekosiswoyo, Rasdi. 2003. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru. Tesis (http://www.tesisonline.html (akses tanggal 03 Maret 2013). Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3, Universitas Diponegoro Semarang. Harsiwi, Agung M. 2003. Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Karakteristik Personal Pemimpin. Kinerja, Bisnis, dan Ekonomi. Yogyakarta: volume 5, no. 1 Juni 2001 Komang, I, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Graha Ilmu Komariah, Aan & Cepi Triatna. 2005. Visionary Leadership – Menuju Sekolah Efektif. Jakarta : Bumi Aksara. Kurnia. 2004. Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional dari Motivasi terhadap kinerja karyawan di CV. Hana Pratama Sukoharjo. Tesis 11
Toha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi-Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Perss. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistim Pendidikan Nasional Usman, Husaini. 2006. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 2008. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Moh. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Wahjosumidjo, 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar. Bandung: Alfabheta Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada Wuradji. 2009. The Educational Leadership.(Kepemimpinan Transformasional) Yogyakarta: Gama Media. Wijaya, Muksin. 2005. Kepemimpinan Tranformasional di Sekolah dalam meningkatkan Outcomes peserta didik. Jurnal pendidikan Penabur, N0.5/IV/Desember 2005. Hal 118-127. http://www.motivation_from_wikipedi a.html (akses tanggal 03 Maret 2013). http://www.motivation_to_learn.html (akses tanggal 03 Maret 2013).
12