Suara Angkasa Edisi Juli 2011
1
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Majalah
SUARA ANGKASA
Penanggung Jawab Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos Wakil Kolonel Sus Drs. Mulyono Dewan Redaksi Kol Sus Basuki Mindarwono Kol Adm Prabowo, S.AP Kol. Pnb Chandra Siahaan, S.IP Pemimpin Redaksi Kol Sus Titiek Purbaningsih Wakil Pemred Mayor Sus Heri Susanto, SS Redaktur Pelaksana PNS III/D Dra. Sri Hatmini Staf Redaksi Mayor Sus Sonaji Wibowo, S.IP Mayor Adm Sumadji Kapten Sus A. Muhsin PNS III/A Yulia Himawati, A. Md Desain Grafis Mayor Sus Arsyad Kapitan, A. Md Fotografer Sertu Mardi Serda W. Nugroho Distribusi Letkol Sus Drs. Taibur Rahman Kapten Adm Sri Suminingtri
Puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas perkenanNya, penerbitan majalah Suara Angkasa edisi Juli dapat terwujud. Pembaca setia Suara Angkasa yang kami hormati, salam hangat dari redaksi semoga pembaca selalu dalam keadaan sehat, bahagia, damai, sejahtera dan selalu bergairah untuk tidak lupa membaca majalah Suara Angkasa yang kita cintai. Seiring berjalannya waktu kini kita telah memasuki bulan Juli yang bagi Angkatan Udara menyimpan memori yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa yaitu penyerangan terhadap kedudukan Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa oleh Kadet Penerbang kita serta gugurnya A.Adisutjipto, Prof. dr.Abdulrachman Saleh dan Adisoemarmo di Ngoto karena pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpanginya ditembak jatuh pesawat P-40 Kittyhawk Belanda. Peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU dan tahun ini merupakan Hari Bakti TNI AU ke-64. Pada edisi Juli kali ini Suara Angkasa mengajak pembaca untuk berekreasi ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang pada tahun ini secara resmi menjadi bagian dari Subdisjarah Dispenau. Dengan gamblang pembaca dapat mengenal Muspusdirla dengan membaca pada laporan utama. Pembaca juga diajak untuk mengenal serta mengenang salah seorang pahlawan Angkatan Udara yaitu Ignatius Dewanto. Tidak kalah menariknya artikel-artikel lainnya seperti hukum, bintal, kesehatan serta laporan kegiatan satuan-satuan yang dihimpun dalam berita daerah. Masih banyak lagi tulisan yang sayang untuk dilewatkan karena akan menambah wawasan kita. Apresiasi redaksi sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dengan memberikan sumbangan artikel/tulisan hingga diterbitkannya majalah ini. Akhir kata dengan segala kerendahan hati ijinkanlah redaksi mempersembahkan Suara Angkasa ke hadapan para pembaca setia, semoga bermanfaat. Selamat membaca.
Alamat Redaksi Dinas Penerangan TNI AU Cilangkap, Jakarta 13870 Telp. (021) 8709156 (021) 8709259 Fax. (021) 8714181 E-mail :
[email protected]
Redaksi menerima kiriman naskah, foto, gambar, dan karikatur dari pembaca sesuai misi majalah ini; naskah diketik 2 (dua) spasi, maksimum 6 halaman quarto
3
ASEAN Air Chief Conference ke-8 di Thailand
Kegiatan Kasau
20 Kulit Muka : Ilustrasi Museum dan Dunia Maya
05 Laporan Utama Museum dan Tantangan Globalisasi
Tamu Kasau Kasau Terima Athan Inggris ........................................................... 19 Psikologi Pensiun, Stress, dan Bahagia ........................................................ 23 Manajemen Manajemen Waktu, Kunci Kesuksesan.............................................26 Lambangja Safety First ..............................................................…………….......28 Bintal Bekal Mudik, ke Rabbul ‘Alamin........ .................................…………32
12 Opsdiklat Cope West 2011
Cerpen Impian Makmur Sang Pemuda Desa ....…………………............…. 36 Kisah Diincar Pasukan GAM................………………………....…...............38 Sejarah Ignatius Dewanto, Fighter Angkatan Udara........................................44 Antariksa Sepuluh Fenomena Antariksa Paling Misterius .............................…46
76
Outbound Outbound dan Presstour Media Dirgantara
Kesehatan Waspada Pangan Mengandung ......………………………….......…..48 Berita Daerah Pesawat Tempur F-5 Tiger Lakukan Operasi di .........…....…….......51 Berita Sertijab Marsdya Dede Rusamsi Jabat Wakasau .............………............….65
4
Laporan Utama
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Museum dan Tantangan
Globalisasi M
emasuki era globalisasi, suatu keadaan di mana manusia di muka bumi ini merasa saling dekat, kenal dan pada akhirnya saling mempengaruhi, dunia terasa kecil dan sempit. Apa yang menjadi tren di satu negara, serta merta akan dengan cepat mudah menyebar ke negara-negara lain bahkan seluruh dunia. Tidak hanya gaya hidup yang positif bahkan sesuatu yang mungkin bersifat negatif akan dengan cepat “menular”. Ambillah contoh, bagaimana dunia tersihir oleh penampilan penyanyi remaja, kelahiran Kanada, Justine Bieber. Penyanyi berbakat ini ditemukan Scooter Braun, seorang agen pencari bakat, melalui video kompetisi menyanyi lokal “Stratford Star” di Ontario dan dipublikasikan di You Tube oleh ibundanya. Justine yang memang berbakat ini digarap sedemikian rupa, hingga lagu-lagunya digemari di seluruh dunia. Justine, tidak akan sebesar ini ketika internet belum ditemukan, situs-situs di dalamnya belum ada. Demikian salah 5
satu tanda globalisasi, di mana sesuatu yang bersifat lokal bisa saja dipengaruhi dengan apa yang terjadi ribuan mil dari tempat kejadian itu. Hubungan sosial antarindividu semakin intens tanpa harus terbatas ruang dan waktu. Siapapun kita, tidak bisa menghindar dari keadaan ini. Pergeseran-pergeseran nilai-nilai dan budaya tak bisa dihindari. Globalisasi telah menciptakan suatu kondisi dimana budaya yang dicap sebagai budaya modern dengan berbagai standar yang telah dikonstruksikan dan dicitrakan “seolah-olah sangat dibutuhkan” oleh masyarakat. Hal ini menjadi penyebab secara internal mengapa masyarakat ingin mengadopnya dan menirunya dalam kehidupan publik mereka bahkan dalam kehidupan pribadi sekalipun. Masyarakat/individu 6
akan menjadi bangga jika mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai budaya baru dan meninggalkan budaya lama karena dianggap tidak relevan, ketinggalan jaman, dan kuno. Benar apa yang dikemukakan Antonio Gramsci, pemikir dari Italia, globalisasi dekat dengan kata hegemoni, di mana sebuah sistem melakukan pemaksaan terhadap yang lain melalui cara yang halus di bawah kesadaran manusia. Kondisi ini telah berkembang di Indonesia, dan sudah sepantasnya untuk diwaspadai terutama terhadap generasi muda. Jangan sampai kita mengadop mentahmentah apa yang datang dari luar, hanya karena biar tidak terkesan ketinggalan, dan meninggalkan budaya sendiri. Semestinya budaya sendiri menjadi identitas dan jati diri yang memperkuat dan
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
memperkokoh kepribadian bangsa. Karena derasnya pengaruh globalisasi juga, museum sebagai warisan budaya bangsa jauh dari kata menarik dibandingkan dengan kehadiran mal-mal ataupun pusat perbelanjaan sejenis yang marak di kota-kota besar negeri tercinta ini. Rendahnya pengunjung terutama generasi muda, bisa jadi karena mereka belum merasakan manfaat kehadiran museum, baik sebagai lembaga ataupun sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. Yang terjadi, mereka berkunjung ke museum karena ada tugas dari sekolah atau lembaga tertentu dan bukan atas kesadaran sendiri. Tidak jadi masalah apapun alasannya untuk berkunjung ke museum, mungkin harus dengan begitu caranya, untuk kenal dan mencintai museum. Tugas kita semua terutama insan
penerangan “memasyarakatkan” museum sebagai tempat wisata yang menarik maupun sumber pengetahuan. Apa itu Museum Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan kegiatan seni. Menurut ICOM (International Council of Museum /Organisasi Permuseuman Internasional di bawah Unesco), museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasilhasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Definisi museum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum; adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan,
7
pengamanan dan pemanfaatan bukti-bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Ada beberapa tipe/jenis museum tergantung dari koleksinya yang meliputi beberapa kategori seperti museum seni (murni dan terapan), museum pesawat,
8
arkeologi, antropologi, etnologi, sejarah, sejarah kebudayaan, sejarah militer, ilmu pengetahuan, teknologi, museum anak-anak, map, botani dan zoology, filateli dll. Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Pada awalnya, museum merupakan tempat menyimpan barangbarang atau benda-benda koleksi
pribadi atau keluarga dan jarang sekali menyimpan benda-benda alam atau benda-benda antik hasil karya manusia. Benda-benda koleksi ini biasanya di tempatkan dalam suatu ruangan atau almari khusus. Museum TNI AU Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu lembaga yang sangat concern dengan masalah permuseuman. Museum dibangun sebagai upaya mewariskan nilai-nilai kejuangan kepada generasi penerus bangsa dalam menjaga dan mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi Angkatan Udara gagasan mendirikan museum tertuang dalam Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara No. 491 Tanggal 6 Agustus 1960 tentang Dokumentasi/Museum AURI. Setahun kemudian, atau tepatnya tanggal 1 April 1967 rencana itu terealisasi, di mana secara organisatoris museum
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
berada di bawah Asisten Direktorat Budaya Sejarah Direktorat Hubungan Masyarakat Angkatan Udara, berkedudukan di Jakarta. Museum diresmikan pada tanggal 4 April 1969 di Markas Komando Wilayah Udara (Makowilu) V, Jl. Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bertepatan dengan peringatan ke-21 Hari Bakti Angkatan Udara, lembaga pendidikan AAU mendirikan museum sebagai upaya memvisualisasikan pengabdian dan pengorbanan para perintis dan pejuang Angkatan Udara. Kedua museum kemudian digabung dan ditetapkan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang berkedudukan di Yogyakarta, bukan di Jakarta lagi, tepatnya di kawasan Kesatrian Akabri Bagian Udara. Mengingat koleksi yang terus bertambah dan pertimbangan lokasi yang kurang strategis untuk umum karena berada di dalam kesatrian, maka museum dipindahkan ke gedung bekas pabrik gula yang sudah direhabilitasi di Wonocatur, Yogyakarta. Museum ini diresmikan penggunaannya pada tanggal 29 Juli 1984. Sesuai perkembangan, organisasi museum pun mengalami perubahan yaitu dengan masuknya Monumen Perjuangan TNI AU dan Museum Amerta Dirgantara Mandala (Mustadirla) menjadi bagian dari Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) ini. Monumen Perjuangan TNI AU merupakan monumen untuk memperingati jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang ditembak oleh pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda, pada tanggal 29 Juli 1947 dan menyebabkan gugurnya beberapa perintis Angkatan Udara. Untuk mengenang peristiwa tersebut, di lokasi jatuhnya pesawat, tepatnya di Desa Jati-
ngarang, Kelurahan Tamanan dekat Desa Ngoto, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, dibangun monumen tersebut. Sedangkan Museum Amerta merupakan semacam museum hidup untuk menampung dan memelihara pesawat yang sudah dihapus dari kekuatan TNI AU, tetapi masih dapat diterbangkan. Jadilah museum ini dengan koleksi pesawat yang masih layak terbang dan berlokasi di Lanud Suryadarma, Kalijati. Setidaknya ada beberapa museum dan monumen di Angkatan Udara. Sesuai Keputusan Kasau Nomor Kep/4/III/2004 tanggal 1 Maret 2004 Lampiran “M” tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Diswatpersau, Muspus-
kesejarahan di lingkungan Angkatan Udara. Keterpaduan antara museum dan sejarah pada dasarnya sebagai bentuk integrasi antara pembinaan kesejarahan dan museum. Di museum tersimpan bukti-bukti autentik sejarah masa lalu dan bukti adanya suatu peristiwa sejarah. Integrasi pembinaan keduanya sangat mendukung untuk tugas-tugas dan kemajuan TNI AU ke depan. Pada tingkat Mabes TNI, museum berada di bawah Pusat Sejarah TNI, sedangkan pembinaan museum Matra Darat di bawah Dinas Sejarah, Matra Laut berada di bawah Subdisjarah. Di lingkungan TNI AU, pembinaan museum juga berada di bawah Subdisjarah Diswatpersau. Ka-
Usai kuker Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos foto bersama seluruh anggota Muspusdirla sebagai bagian dari Dispenau
dirla dan Mustadirla merupakan staf pelaksana teknis Subdisjarah yang salah satu tugasnya melaksanakan perawatan benda-benda sejarah TNI AU. Dalam pelaksanaan tugasnya Muspusdirla dan Mustadirla bertanggung jawab kepada Subdisjarah sebagai penyelenggara fungsi pembinaan
rena kebutuhan organisasi dan berbagai pertimbangan, tahun 2005 Subdisjarah menjadi bagian dari Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), sedangkan museum pembinaannya berada di bawah Subdis Bintal Diswatpersau. Dengan kondisi seperti ini pembinaan kesejarahan TNI AU di 9
bidang museum tidak berjalan simultan dan terkoordinasi dengan baik, karena terpisahnya antara pembina kesejarahan dengan museum. Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor: Perpang/21/ III/2011 tentang Alih Kodal Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Dari Diswatpersau ke Dispenau, tanggal 30 Maret 2011 yang ditindaklanjuti dengan Instruksi Kepala Staf Angkatan Udara Nomor: Ins/2/IV/2011 tentang Pelaksanaan Pembinaan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) dari Diswatpersau ke Dispenau tanggal 6 April 2011, museum kembali menjadi bagian dari Subdisjarah Dispenau. Pertimbangannya, pembinaan kesejarahan akan lebih terkoordinasi dan terintegrasi, di samping lebih memaksimalkan fungsi museum sebagai sarana edukasi historis, pewarisan sosiologis dan sarana mengintegrasikan pengamat dan pelaku sejarah (komunikatif integratif). Dengan demikian pembinaan museum akan lebih terfokus dan terarah, karena berada dalam satu bidang kesejarahan. Personel yang mengawakinya pun personel-personel yang memilki kualifikasi sejarah.
10
Meningkatkan Minat dan Apresiasi Masuknya museum dalam jajaran Dinas Penerangan adalah satu kebijakan tepat di era globalisasi ini; di mana komunikasi merupakan salah satu kunci meraih keberhasilan tujuan. Komunikasi merupakan satu aspek penting yang perlu diperhatikan untuk lebih menarik minat dan apresiasi terhadap museum. Bentuk komunikasi ini bisa berupa publikasi baik cetak maupun elektronik. Dengan aktivitas publikasi yang beragam akan memberi warna dan denyut kehidupan museum yang lebih kompetitif. Publikasi yang andal akan mewujudkan realitas di mana masyarakat dapat memahami peran serta museum. Inilah tanggung jawab kita bersama, insan penerangan untuk mempublikasikan museum. Publikasi berupa tulisan-tulisan di web atau media cetak diharapkan dapat memberikan kesadaran dan meningkatkan ketertarikan keberadaan museum. Tentu hal ini perlu dilakukan secara aktif dan interaktif. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi patut menjadi motivator untuk mengenalkan museum. Artinya, museum juga memiliki potensi besar untuk memperkenalkan semua
aktivitas yang dihasilkan dengan tampilan berbasis multimedia. Kehadiran museum di Web diharapkan menjadi media iklan yang lebih persuasif agar masyarakat lebih memahami aktivitas museum. Publikasi harus dilakukan secara terus menerus untuk “mempengaruhi”, dan menarik minat masyarakat dengan tampilan Web yang menarik pula. Tak hanya teknologi informasi, teknologi pada umumnya harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya agar dapat mendukung kelangsungan semua kegiatan dalam mengembangkan museum. Menggugah minat masyarakat terhadap museum apalagi meningkatkannya bukanlah usaha yang mudah. Namun, minimal semuanya itu bisa dimulai dari diri sendiri setiap pribadi yang mempunyai tanggung jawab untuk hal dimaksud. Kebanggaan atau kesadaran terhadap apa yang harus dikerjakan oleh setiap anggota museum khususnya, merupakan ‘ruh’ yang dapat memotivasi bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kepedulian dan keaktifan setiap pribadi yang terlibat di dalamnya merupakan keharusan yang dilakukan sekarang juga. Setiap anggota menjadikan diri sendiri sebagai key person; memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang lain agar bisa menariknya memahami peranan museum. Seperti halnya metode MLM (multi level marketing) ataupun mouth to mouth, pengetahuan tentang museum dari mulut ke mulut juga merupakan cara yang cukup signifikan untuk menggugah orang lain berbuat sama. Setelah pengetahuan dan pemahaman ada dalam diri seseorang, kita perlu meyakinkan bagaimana orang tersebut mau
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
berbuat sama tentunya dengan tingkat kesadaran yang berbeda. Beberapa bentuk ‘do’ berkait dengan hal ini, misalnya mau berkunjung ke museum, mau mengikuti eveneven museum, dan menyebarkan brosur dan tulisan tentang museum. Museum tidak boleh menjadi lembaga yang pasif, tetapi sebaliknya museum harus peserta aktif dalam pembangunan. Apabila publik tidak datang ke museum, maka museumlah yang datang ke publik. Museum harus mampu menghadapi tantangan global di mana kontak antarbudaya tidak dapat dielakkan, termasuk berani menghadapi ‘image” museum yang dianggap kuno, kemudian mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Mengubah “image” kata pepatah “bagai mengubah tekuk”, yang berarti mengubah kebiasaan tidaklah mudah, tetapi harus yakin hal itu dapat dilakukan secara terus menerus dan berhasil. Bukankah, “belakang parang pun kalau diasah akan tajam”? Di sisi lain, benda-benda koleksi yang dipamerkan pun harus dirancang sedemikian rupa termasuk menunjukkan adanya isu-isu masa kini yang berjalan
dengan fakta sejarah. Kegiatan yang dilakukan di museum tidak sekadar melihat benda koleksi yang indah, tetapi bagaimana agar yang datang ke museum pulang tetapi ingin kembali datang ke museum karena museum dianggap mempunyai daya tarik
tersendiri. Museum bisa juga menjadi tempat menggelar kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium atau ceramah dan sejenisnya untuk menambah pengetahuan. Pengelola museum tak perlu merasa terbebani dengan peran museum yang meluas, tidak sekadar menjadi tempat barangbarang sejarah itu diletakkan, karena ada yang lebih penting dari itu yaitu bagaimana nilai sejarah dari benda itu dapat tersampaikan kepada masyarakat. Dengan demikan, museum bisa menjadi media yang efektif untuk menyajikan proses perkembangan suatu organisasi maupun peradaban suatu bangsa. Di sinilah peran museum yang tidak sekadar “menyimpan benda bersejarah”, tetapi media untuk menanamkan nilai dan semangat patriotisme dan nasionalisme yang mengakar guna mengantisipasi meluasnya era globalisasi. *(Berbagai sumber) 11
2011
Latihan Bersama TNI AU dan USAF
Cope West
2011
Cope West Latihan Bersama TNI AU dan USAF
12
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, dalam hal ini Wing I Lanud Halim Perdanakusuma dan Angkatan Udara Amerika (United States Air Force/USAF) melaksanakan latihan bersama, Cope West 2011, selama lima hari di Jakarta, pada akhir Juni lalu. Latihan dibuka oleh Wakasau Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi didampingi Commander 13th Air Force USAF Lt. Gen Stanley T. Kresge. USAF
menyertakan tiga pesawat angkut C-130 Hercules dan 77 orang personel dari 374th Airlift Wing yang bermarkas di Yokota, Jepang; sedangkan TNI AU melibatkan satu pesawat C-130 Hercules. Latihan ini merupakan latihan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang angkut taktis. Latihan ini dirancang untuk meningkatkan interoperability antara TNI AU dan USAF. Kedua angkatan udara saling bertukar teknik angkutan udara, pengiriman lewat udara serta meningkatkan
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Wakasau Marsdya TNI Dede Rusamsi berbincang dengan Commander 13th Air Force USAF Lt. Gen Stanley T. Kresge
13
Perwakilan USAF menyerahkan seperangkat peralatan sekolah kepada salah satu satu siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Warakas, Kecamatan Binuang, Kab. Banten.
14
stabilitas regional melalui kerja sama dan kesamaan tujuan. Semua materi dibahas dari pagi, dipraktikkan dan dievaluasi bersama mulai dari teknik penyusunan barang, koordinat penjatuhan, pendataan arah angin, situasi sekitar titik sasaran, durasi penjatuhan, sampai posisi pesawat saat menjatuhkan barang. Peserta latihan, dalam hal ini prajurit Paskhas, dalam latihan ini melaksanakan terjun static dengan pesawat militer angkut C-30 Hercules milik USAF. Menurut Wakasau, masingmasing pihak memiliki pendekatan dan prosedur yang berbeda dalam hal pengangkutan udara; melalui latihan ini kedua angkatan bisa saling belajar, saling mengisi sehingga tercipta pemahaman dan pengertian bersama antara kedua pihak dalam operasi bersama. Lebih lanjut dikatakan, latihan bersama ini merupakan kesempatan bagi kedua pihak untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan untuk membangun satu keterpaduan standar prosedur operasional bersama dalam rangka mewujudkan operasi bersama yang lebih efektif dan efisien. Hal senada juga dikatakan oleh Commander 13th Air Force USAF Lt. Gen Stanley T. Kresge, latihan bersama ini bukan hal yang mudah,
latar belakang budaya, bahasa, kondisi geografis dan lainnya yang sangat berbeda menjadi salah satu kendala yang harus diatasi mengingat pentingnya latihan ini. Kresge menegaskan, kerja sama yang erat antara TNI Angkatan Udara dan USAF dapat menajdi tonggak bagi hubungan bilateral kedua negara untuk menjadikan kawasan Asia Pasifik yang sejahtera dan damai. Kegiatan latihan bersama yang dilaksanakan selama lima hari ini memfokuskan pada materi latihan tactical low level, cargo drop dan personel drop serta unsur-unsur operator pesawat Hercules dengan melibatkan penerbang-penerbang beserta awak pesawat khususnya dari Skadron Udara 31 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, dan dari 374 th Air Lift Wing, Yokota Air Base, Japan. Jumlah personel yang terlibat berjumlah 139 dari Skadron Udara 31 dan Paskhasau serta 86 dari USAF. Terjun Malam Dua puluh dua personel dari Batalyon 461 Paskhasau yang terlibat dalam latihan ini melaksanakan terjun statik pada malam hari dengan menggunakan pesawat Hercules USAF YJ6 di Lanud Halim Perdanakusuma, pada hari ketiga latihan dan di Detasemen TNI Angkatan Udara, Gorda, Tangerang. Sebelumnya ke -22 personel anggota Paskhas telah melaksanakan diskusi kelas, dilanjutkan dengan latihan kering di dalam pesawat Hercules C-130 USAF yang sudah stand by di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma. Diskusi kelas dan praktik langsung di lapangan ini dipimpin oleh MSgt Jhon Ganon dan MSgt Jason Nuy, USAF. Sedangkan dari Paskhasau dipimpin oleh Letda Psk Adim Dwi Prasanda dari
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Batalyon 461 Paskhasau. Menurutnya terjun dengan menggunakan ram door sangatlah jarang dilakukan oleh anggota Paskhasau. Selama ini , lebih sering menggunakan pintu samping pesawat Hercules C-130. Jadi, kesempatan berharga ini, secara langsung akan meningkatkan kapabilitas dan kemampuan personel Paskhas. Bantuan untuk Warga Sekitar Kepedulian TNI Angkatan Udara terutama pada masyarakat sekitar Lanud tidak pernah surut. Dengan telah dilaksakannya latihan bersama “Cope West” di Lanud Gorda, Serang, Banten, Angkatan Udara hal ini Wing I Lanud Halim Perdanakusuma dan USAF menyumbangkan sebanyak 260 set alat tulis menulis dan perlengkapan olahraga untuk siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 3 Warakas, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang. Bantuan diterima oleh Kepala Sekolah Bapak Muh. Artani beserta beberapa perwakilan kelas disaksikan oleh guru-guru wali kelas serta seluruh pelajar. Menurut Mayor Nav. Sudaryanto selaku perwakilan Wing I menyatakan sumbangan ini merupakan bentuk terimakasih Angkatan Udara kepada warga sekitar Lanud Gorda yang telah menunjukkan kerjasamanya selama kegiatan berlangsung. Hal senada diungkapkan juga oleh Lt. Col Pete Kelley, Detacement Commander for Yakota Cope West Team yang juga menyerahkan secara simbolis bantuan ini. Dengan bantuan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaannya siswa-siswi terhadap dunia kedirgantaraan; lebih mengenal siapa dan apa profesi seorang insan Angkatan Udara. Begitu pula dengan kegiatan penerjunan personel Paskhas TNI AU 461 yang
tepat mendarat di drop zone Lanud Gorda. Payung-payung statik Paskhasau yang bertebaran di langit Gorda menjadi pemandangan tersendiri dan berkesan bagi masyarakat Banten.*
Mayor Nav Sudaryanto selaku perwakilan TNI AU menyerahkan bingkisan ucapan terimakasih kepada Bapak Muh. Artani sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 3 Warakas, Kecamatan Binuang, Kab. Banten. Disaksikan oleh Lt. Col Pete Kelley Detacement Commander for Yakota Cope West Team.
15
Tiga Puluh Tahun Hubungan TNI AU - RTAF Tahun ini genap 30 tahun kerjasama Angkatan Udara dengan RTAF (Royal Thai Air Force) dan 15 kali sudah kedua Angkatan Udara melaksanakan latihan bersama secara bergantian, setiap dua tahun sekali. Upacara pembukaan latihan ini dipimpin langsung oleh Kasau dan CinC RTAF dan dihadiri para perwira senior dan peserrta latihan dari kedua Angkatan Udara. Dalam sambutan kedua pimpinan menyampaikan, kegiatan latihan bersama ini merupakan salah satu cara untuk mem-pertahankan dan meningkatan hubungan militer
16
dan kerjasama yang semakin baik, erat, dan semakin kuat dihadapkan dengan situasi keamanan di wilayah Asean maupun kawasan dunia. Latihan ini juga harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang dan peserta lainnya pada kedua negara. Kedua pimpinan berharap para peserta latihan dapat meningkatkan kemampuan perorangan sehingga latihan ini berhasil aman baik lancar dengan memperhatikan prosedur keselamatan terbang dan kerja. Pada kesempatan ini pula
Kepala Staf RTAF memberikan buku 30 thn Anniversary Elang Thainesia “Everlasting Friendship RTAF-TNIAU” kepada Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat dan tanda kehormatan, “Knight Grand Cross First Class of Most Nobel Honor in Thailand” sebagai penghargaan tertinggi kepada Kasau atas jasa-jasanya dalam memajukan dan meningkatkan hubungan kerjasama militer kedua Angkatan Udara. Selama ini Angkatan Udara telah melaksanakan banyak sekali kerjasama dengan RTAF tidak hanya Elang Thainesia tetapi juga pertukaran/ kunjungan perwira/taruna,
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
pertukaran siswa Sesko maupun Air War College (level Sesko TNI, mulai tahun 2012) intelijen exchange, bilateral golf, pemberian tanda kehormatan, pemberian honorary wing kepada para perwira yang memberikan kontribusi untuk kemajuan kedua Angkatan Udara.*
17
Tahun kedua diharapkan: 1. Kesepakatan dari ASEAN Air Force meliputi kerjasama yang saling dapat diterima. 2. Kesepakatan dari ASEAN Air Force diperlukan untuk membangun dan meningkatkan operasi dan latihan bersama yang berkaitan dengan operasi areas of disaster mangement operations.
ASEAN Air Chief Conference ke-8 di Thailand Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP menghadiri kegiatan ASEAN Air Chief Conference ke-8 yang berlangsung selama empat hari pada pertengahan Juni di Hua Hin, Thailand. Commander in Chief RTAF (Royal Thai Air Force) ACM Itthaporn Subhawong bertindak sebagai tuan rumah sekaligus pimpinan konferensi menyambut hangat kehadiran para kepala staf Angkatan Udara dari sepuluh negara ASEAN. Konferensi yang mengambil tema “Strengthening Security Coorporation of ASEAN Air Forces Towards ASEAN Community 2015” dilaksanakan untuk terus membangun dasar-dasar yang kuat serta mengatur mekanisme dan melanjutkan perkembangan kemajuan kerja sama antara angkatan udara negara-negara ASEAN, yang di dalamnya dibahas berbagai isu antara lain ancaman kejahatan nontradisional, terorisme terhadap hubungan baik negara ASEAN terutama kepada Angkatan Udara negara ASEANserta bagaimana menyelesaikan permasalahan. Selain masalah keamanan yang sangat kompleks dan dinamikanya sangat tinggi, hal lain yang menjadi isu utama pada konferensi kali ini adalah bantuan kemanusiaan dan penanganan bencana alam (humanitarian assistance and disaster relief), 18
di mana ASEAN Air Force akan membuat dasar kerjasama yang kuat untuk saling membantu dan berkontribusi dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan penanganan akibat bencana; kerjasama anti terorisme seperti pertukaran informasi intelijen; serta kerjasama lainnya bidang keselamatan terbang, industri pertahanan, riset dan pengembangan. Pada forum ini, Kasau menyampaikan gagasan guna membangun kerjasama melalui tiga tahapan pendekatan. Tahun pertama diharapkan: 1. Kesepakatan bersama dari ASEAN Air Force dalam rangka meningkatkan kemampuan Angkatan Udara di kawasan ASEAN dengan meningkatkan kerjasama serta berbagi kemampuan dalam misi-misi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. 2. Pertemuan ASEAN Air Force berikutnya diharapkan dapat menindaklanjuti kesepakatan yang telah disetujui tahun ini. Pada pertemuan ini diharapkan kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama di kawasan serta berbagai kemampuan terutama dalam melaksanakan OMSP. 3. Kesepakatan merupakan hal yang paling utama dalam upaya membangun kerjasama.
3. Kesepakatan dari ASEAN Air Force dalam meningkatkan kemampuan dan membangun latihan bersama dalam melaksanakan operasi gabungan dan operasi bersama. 4. Kesepakatan dari ASEAN Air Force dalam melaksanakan pertemuan forum diskusi para kepala staf angkatan udara dalam rangka meningkatkan kerjasama, berbagi informasi, dan melaksanakan koordinasi. 5. Kesepakatan dari para Kepala Staf Angkatan Udara ASEAN sangat diperlukan untuk meningkatkan airman to airman talks; berbagi pengalaman di antara masing-masing anggota. Tuan rumah konferensi Kasau seASEAN ini dilakukan secara bergantian setiap tahun. Konferensi pertama diselenggarakan di Thailand, pada bulan Maret 2004. Kedua, Royal Royal Malaysian Air Force, pada Desember 2005. Ketiga, TNI Angkatan Udara pada, November 2006. Keempat, Philippine Air Force pada bulan Juli 2007. Kelima, Republic of Singapore Air Force pada Februari 2008. Keenam, Royal Brunei Air Force pada bulan Agustus 2009. Ketujuh, Vietnam People’s Air Force pada bulan August 2010.*
Tamu Kasau
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Kasau Terima Athan Inggris. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., menerima kunjungan Atase Pertahanan (Athan) Inggris yang baru Kol Philip J Thorpe untuk perkenalan dan Athan Inggris yang lama Kol Nigel J Rowe untuk pamitan sehubungan dengan akhir masa tugasnya, di Mabesau Cilangkap, bebrapa waktu lalu. Perkenalan dan pamitan Athan Inggris berlangsung penuh keakraban dan pada kesempatan itu Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP didampingi Aspam Kasau Marsda TNI Gunpanadi dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro S.Sos.*
Kasau Terima Brigadier General Kevin G. O”Connell. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., menerima kunjungan Director for Logistics, Engineering, and Security Assistance, J-4 United State Pacific Commad (US Pacom) Brigadier General Kevin G. O’Connell di Mabesau Cilangkap, pada pertengahan April.Dalam pertemuan itu membahas peningkatan kerjasama antara TNI AU dengan US Pacom yang selama ini sudah berjalan dengan baik.Brigadier General Kevin G. O’Connell yang beristrikan Etie Podo dari Yogyakarta merupakan Alumni Army ROTC High Poinnt College North Carolina tahun 1982, pernah menjabat sebagai Komandan Divisi 1 Kitzingen, Germany dan mengikuti operasi di Taji, Iraq. Selain itu juga mendapat berbagai penghargaan diantaranya The Bronze Star, The Defence Maritorious Service Medal dan The Army Achievement Medal.* 19
Kegiatan Kasau
Temu Wicara TNI AU dengan MK Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP membuka acara temu wicara TNI AU dengan Mahkamah Kunstitusi RI (MKRI) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Temu wicara ini bertujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman perwira TNI Angkatan Udara mengenai konstitusi di Indonesia serta peran, tugas, dan serta fungsi MK dalam menyelesaikan perkara uji materiil (judicial review) undang-undang terhadap UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perselisihan hasil pemilu, pilkada dan peselisihan antar partai peserta pemilu. Menurut Ketua MK Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., temu wicara ini merupakan pendidikan dasar berkonstitusi yang berfokus pada pendalaman kesadaran berkonstitusi bagi perwira TNI Angkatan Udara. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti oleh dua ratus perwira TNI Angkatan Udara yang terdiri dari seratus perwira korp penerbang dan navigator serta seratus perwira korp hukum yaitu kepala hukum (Kakum) dan perwira hukum (Pakum) Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP menyerahkan cindera mata kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., jajaran TNI Angkatan Udara.* usai membuka acara temu wicara MK-TNI AU.
Menyampaikan Duka Cita. Dalam kunjungan kerja ke AAU, selain bertatap muka dengan para Karbol, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP dan rombongan juga mengunjungi keluarga Sertu Ninang Sriwiyono untuk menyampaikan duka cita. Sertu Ninang tewas dalam kecelakaan saat melaksanakan tugas sebagai instruktur terbang layang Karbol. Kepada para Karbol Kasau berpesan bahwa kecelakaan atau musibah dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, namun sebagai insan Angkatan Udara yang menggunakan dirgantara sebagai medianya, haruslah menyadari bahwa kita harus lebih waspada dan lebih teliti dalam melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan penerbangan.* (Pentak Lanud Adi) 20
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP, didampingi Kalakespra Saryanto Marsma TNI Bambang Yudhadi, SpB, SpKP memukul gong tanda dimulainya JIAMS 2011.
Kasau Buka Simposium JIAMS 2011 Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP membuka simposium dan temu ilmiah “The 3 rd Jakarta Internasional Aerospace Medicine Symposium 2011” (The 3 rd JIAMS) dengan tema “International Cooperation In Aerospace Medicine” di Jakarta, beberapa waktu lalu. Acara ini diselenggarakan oleh Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (Ruspau) bekerjasama dengan Perhimpunan Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa Indonesia (Perkespra) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan Indonesia. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., sebagai keynote lecturer menyampaikan, safety adalah
tanggung jawab perorangan, tim dan komando. Oleh karena itu semua pihak wajib membangun culture building yang kokoh dalam hal safety. Safety bukan retorika, tetapi harus teraktualisasi dalam kegiatan operasional sehari-hari. “Dengan makin meningkatnya aircraft accident, memacu kita untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh kinerja dengan menerapkan prosedur, aturan dan disiplin secara ketat”, papar Kasau. Dikatakan, setiap atasan harus tegas untuk menindak dan memberi sanksi terhadap pelanggaran dan penyimpangan di lapangan secara konsisten, sehingga tercipta kedisiplinan yang membangun budaya taat aturan secara menyeluruh.
“Lakespra Saryanto seyogyanya berada di depan dalam meminimalisir supervision unsafe bidang kesehatan. Keunggulan kompetitif dari segi perfectness, accuracy and speed, perlu memperoleh akreditasi internasional karena berorientasi pada manajemen kualitas Lakespra Saryanto perlu lebih visioner meraih masa depan sebagai pusat penelitian kesehatan penerbangan dan bahkan center of exellance for disorientation & G-force”, tegas Kasau. Simposium mengundang juga narasumber dari luar negeri seperti Amerika Serikat, China, Singapura, Malaysia dan Brunai darusalam.*
21
Kasau Tinjau Depohar 10
Kasau Kunjungi Pusdiklat Hanudnas Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., beserta staf melakukan kunjungan kerja ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pertahanan Udara Nasional (Pusdiklat Hanudnas), Kenjeran, Surabaya, akhir April. Dalam kesempatan tersebut Komandan Pusdiklat Kolonel Pnb Supriharsanto menjelaskan bahwa Pusdilat Hanudnas merupakan pelaksana program pendidikan dan latihan hanudnas yang menyelenggarakan pendidikan Pelatihan sistem Hanudnas untuk para pamen, ground control interseption (GCI), indentifikasi, pernika hanudnas, suspa transmisi data air situation (TDAS) dan sishanudnas bagi para pama, ploter dan militeri civil coordination (MCC) bagi bintara dan tamtama serta pelaksanaan praktek para siswa menggunakan simulator pusdiklat telah memadai. Semetara itu, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP mengatakan program TNI Angkatan Udara kedepan dalam mewujudkan minimum essensial force (MEF) akan menambah radar-radar untuk memenuhi kebutuhan pengindraan wilayah udara nasional yang sangat luas, untuk itu peran Pusdiklat Hanudnas sangat penting sehingga harus selalu di perbarui sesuai perkembangan teknologi, selain itu juga akan menambah satuan peluru kendali (Rudal) jarak menengah guna menjaga kedaulatan NKRI.* 22
Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., selama bulan April lalu, melakukan kunjungan kerja ke beberapa satuan kerja seperti Pusdiklat Hanudnas, Depohar 10, dan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Di Depohar 10, Bandung Kasau dan rombongan meninjau satuan jajaran Depohar 10 yang ada. Depohar 10 membawahi lima Sathar yaitu Sathar 11 yang melaksanakan perbaikan tingkat berat pesawat angkut sedang, ringan dan latih seperti pesawat F-27, F-28, Boeing 737-200, CN-235, T34 Charlie, AS-202 Bravo, Cessna, dan KT-1B. Sathar 12 melaksanakan kegiatan pelapisan, pengecatan, fabrikasi dan pengelasan. Sathar 13 melaksanakan pemeliharan komponen engine, propeller, hydraulik, listrik dan komponen instrumen, serta kalibrasi AUP dan memeriksaan materiil. Sathar 15 melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan tingkat berat terhadap pesawat C-130 Hercules, serta Sathar 16 melaksanakan perbaikan tingkat berat helikopter jenis Bell G-47 Solloy, SA-330 Puma, NAS-332 Super Puma, dan EC-120 Colibri.* (Pentak Lanud Abd)
Kasau di Lanud Abdulrahman Saleh Dalam kunjungan kerja ke Lanud Abdulrahman Saleh Kasau meresmikan stadion Dirgantara. Kasau memberikan arahan dengan menjelaskan tentang perkembangan organisasi NII yang akhir-akhir ini kembali muncul ke permukaan. Diharapkan anggota beserta keluarganya selalu waspada dan tidak terlibat di dalamnya. Selanjutnya Kasau beserta rombongan menerima paparan dari Danlanud Abdulrahman Saleh Marsma TNI A. Dwi Putranto dilanjutkan kunjungan ke Skadron Udara 21, 32, 4, Skatek 022 dan terakhir di Sathar 31 Depohar 30. Disetiap Skadron Udara Kasau beserta rombongan mendapat penjelasan dari para Komandan Skadron mengenai tugas pokok dari masing-masing Skadron tersebut.* (Pentak Lanud Abd)
Psikologi
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Pensiun, Stress dan Bahagia
M
anusia tidak lepas dari aktivitas bekerja. Ada orang bekerja untuk mencari uang, ada yang bekerja untuk mengisi waktu luang, ada juga yang bekerja untuk mencari identitas dan sebagainya. Bila ditelusuri lebih lanjut sebuah pekerjaan lebih berkaitan dengan kebutuhan psikologis seseorang dan bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan materi semata. Secara materi seorang dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papannya dengan bekerja. Namun secara psikologis, bekerja bertujuan untuk memenuhi rasa identitas status ataupun fungsi sosialnya. Seiring bertambahnya usia, kondisi fisik untuk bekerja semakin terbatas. Selain itu tingkat kepuasan kerja pada orang dewasa dengan orang dewasa lainnya juga berbeda. Bagi pria lanjut usia biasanya lebih tertarik pada pekerjaan yang statis daripada pekerjaan yang bersifat dinamis dan menantang. Dampak yang mereka peroleh adalah pe-
kerjaan yang memberi keputusan pada dirinya walaupun pekerjaan ini jelas berbeda dengan pekerjaan orang yang lebih muda atau pekerjaan pada masa mudanya. Stress yang dialami wanita pada dasarnya sama dengan yang dialami pria, hanya saja wanita cenderung mengalami stress lebih besar pada masa premenopause dan menopause. Sedangkan pada pria kecenderungan stress lebih besar pada saat memasuki masa pensiun dari pekerjaannya. Secara umum, arti kata pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan. Seseorang yang pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam gaji sampai meninggal dunia. Beberapa ahli mengemukakan beberapa pendapatnya tentang pensiun. Mereka mengatakan bahwa pensiun adalah suatu kondisi dimana individu tersebut telah berhenti bekerja
pada suatu pekerjaan yang biasa dilakukan. Merekapun menerangkan batasan yang lebih jelas dan mengatakan bahwa pensiun adalah proses pemisahan seseorang individu dari pekerjaannya, dimana dalam menjalankan perannya seseorang digaji. Dengan kata lain masa pensiun mempengaruhi aktivitas seseorang dari situasi kerja ke situasi di luar pekerjaan. Sedangkan berdasarkan pandangan psikologi perkembangan, pensiun dapat dijelaskan sebagai suatu masa transisi ke pola baru ataupun merupakan akhir pola hidup. Transisi ini meliputi perubahan peran dalam lingkungan sosial, perubahan minat, nilai dan perubahan dalam aspek kehidupan seseorang. Jadi seseorang yang memahami purna pensiun, bisa merubah arah kehidupannya dengan mengerjakan aktivitas lain, tetapi bisa juga tidak mengerjakan aktivitas tertentu lagi. Masa pensiun ini dapat menimbulkan masalah karena tidak semua orang siap untuk menghadapinya. Pensiun akan memutus23
kan seseorang dari aktivitas rutin yang telah dilakukan selama bertahuntahun, selain itu akan memutuskan rantai sosial yang mudah terbina dengan rekan kerja dan yang paling vital adalah menghilangkan identitas diri seseorang yang sudah melekat begitu lama. Bila ditinjau dari sisi lansia sebagai pribadi, peningkatan angka harapan hidup dengan sendirinya akan menyebabkan orang dapat hidup lebih lama atau lebih besar kemungkinan untuk menikmati hidup lebih lama atau lebih besar kemungkinan untuk menikmati hidup lebih panjang. Tetapi disisi lain banyak diantara mereka yang kehilangan aktivitasnya karena sudah harus pensiun. Ditinjau dari sudut pandang psikologis, pensiun menyebabkan seseorang akan mempertanyakan kembali “Siapa Diriku”. Hal ini dikenal dengan konsep diri. Konsep diri adalah bagaimana kita melihat diri kita sebagaimana orang lain melihat kita. Prinsipnya adalah penilaian yang direfleksikan kembali. Konsep diri merupakan hal yang penting artinya dalam kehidupan seseorang, karena konsep diri menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam berbagai situasi. Masa pensiun bisa mempengaruhi konsep diri, karena pensiun menyebabkan seseorang kehilangan peran (role), identitas dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi harga diri mereka. Pensiun akan menyebabkan seseorang kehilangan perannya dan pada akhirnya bisa mempengaruhi konsep diri menjadi negatif. Akibat psikologis dari hal ini akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan juga proses penyesuaian dirinya. Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan macam apa yang akan 24
dihadapi kelak. Dalam era modern seperti sekarang ini, pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting yang biasa mendatangkan kepuasan (karena uang, jabatan dan memperkuat harga diri). Oleh karena itu, sering kali terjadi orang yang pensiun bukannya bisa menikmati masa tua dengan hidup damai, sebaliknya ada yang justru mengalami problem serius (kejiwaan ataupun fisik). Individu yang melihat masa pensiun hanya dari segi finansial kurang bisa beradaptasi dengan baik dibandingkan dengan mereka yang dapat melihat masa pensiun sebagai masa di mana manusia beristirahat menikmati hasil jerih payahnya selama ini di masa tuanya. Golongan pensiun sendiri terbagi menjadi kelompok yang optimis dan kelompok pesimis. Ada yang bahagia karena dapat menyelesaikan tugas dan pengabdiannya dengan “selamat” tanpa cela. Sebaliknya ada juga yang merasa khawatir akan kehidupan di masa yang akan datang. Fase Penyesuaian Diri pada Saat Pensiun Penyesuaian diri pada saat pensiun merupakan saat yang sulit dan terdapat tiga fase proses pensiun: 1. Preretiremant phase (fase pra pensiun). Fase ini bisa dikaji pada dua bagian lagi yaitu Remote dan Near. Pada remote phase, masa pensiun masih dipandang sebagai suatu yang jauh. Biasanya fase ini dimulai ketika seorang pertama kali mendapat pekerjaan dan masa ini berakhir ketika orang tersebut mulai mendekati masa pensiun. Sedangkan pada near phase, biasanya banyak orang mulai sadar bahwa mereka akan segera memasuki masa pensiun dan hal ini membutuhkan penyesuaian diri yang baik.
2. Retirement phase (fase pensiun). Masa pensiun ini sendiri terbagi dalam empat fase besar dan dimulai dengan : - Tahap pertama, yakni honeymoon phase. Periode ini biasanya terjadi tidak lama setelah orang memasuki masa pensiun. Sesuai dengan istilah honeymoon (bulan madu) maka perasaan yang muncul ketika memasuki fase ini adalah perasaan gembira karena bebas dari pekerjaan rutinitas. Biasanya orang mulai mencari kegiatan pengganti lain seperti mengembangkan hobi. Kegiatan inipun tergantung pada kesehatan, keuangan, gaya hidup dan situasi keluarga. Orang yang selama masa kegiatan aktifnya bekerja dan gaya hidupnya tidak tertumpu pada pekerjaan, biasanya akan mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan kegiatan lain yang juga menyenangkan. - Setelah fase ini berakhir maka akan masuk fase kedua yaitu disencharment phase, pada fase ini orang yang pensiun mulai merasa depresi, merasa kosong. Untuk beberapa orang pada fase ini, ada rasa kehilangan baik itu kehilangan kekuasaan, martabat, status, penghasilan, teman kerja maupun aturan tertentu. Pensiun yang terpukul pada fase ini akan memasuki Re Orientatin Phase, yaitu fase dimana seseorang mulai mengembangkan pandangan yang lebih realistis mengenai alternatif hidup. Mereka mencari aktivitas baru setelah mencapai tahapan ini, para pensiunan akan masuk pada stability phase yaitu fase dimana mereka mulai mengembangkan suatu kriteria mengenai pemilihan aktivitas, dimana mereka merasa dapat hidup tentram terhadap pilihannya. 3. End of retirement (fase pasca pensiun). Biasanya fase ini ditandai
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
dengan penyakit yang mulai menggerogoti seseorang, ketidakmampuan dalam mengurus diri sendiri dan keuangan yang sangat melorot. Peran jadi seorang pensiun digantikan dengan peran orang sakit yang membutuhkan orang lain untuk tempat bergantung.
sehingga dalam menghadapi masa pensiun, mereka lebih bisa bersyukur dan menerima kenyataan. Mereka lebih memilih untuk berpikir positif dan menikmati masa pensiun mereka yang bisa dilakukan dengan melakukan hobinya atau hidup santai bersama keluarga agar terhindar dari stress.
Post Power Syndrome Post power syndrome banyak dialami oleh mereka yang baru saja mengalami masa pensiun. Istilah tersebut muncul untuk mereka yang mengalami gangguan psikologis saat memasuki waktu pensiun. Stress, depresi, tidak bahagia, merasa kehilangan harga diri dan kehormatan adalah beberapa hal yang dialami oleh mereka yang terkena post power syndrome. Pada pria lebih rentan terhadap post power syndrome, sedangkan pada wanita umumnya lebih menghargai relasi daripada prestise. Prestise dan kekuasaan ini lebih dihargai oleh pria. Individu dengan tipe kepribadian A lebih rentan untuk mengalami stress, frustasi, merasa diremehkan ketika ia memasuki masa pensiunnya, bila dibandingkan dengan individu dengan tipe kepribadian B. Tipe kepribadian A mempunyai tuntutan lebih dalam pekerjaan mereka dan berorientasi pada prestasi termasuk individu yang ambisius. Di sisi lain, mereka mudah marah dan terkadang bersikap agresif. Dalam menghadapi masa pensiun, mereka cenderung lebih sulit menerima keadaan karena pada masa produktifitasnya, mereka menghabiskan waktunya untuk bekerja bahkan saat luang sekalipun. Sedangkan tipe kepridadian B. Lebih rileks dan tenang. Pada masa produktifitasnya, mereka lebih memanfaatkan waktu luang yang ada untuk beristirahat sejenak. Mereka tidak merasa tertuntut oleh waktu yang terbatas dan tidak terlalu terpengaruh oleh situasi kompetitif,
Ciri-ciri orang yang rentan menderita post power syndrome adalah: · Orang-orang yang senang dihargai dan dihormati orang lain, yang permintaannya selalu dituruti dan suka dilayani orang lain. · Orang-orang yang membutuhkan pengakuan dari orang lain karena kurangnya harga diri. Jadi kalau ada jabatan dia merasa lebih diakui oleh orang lain. · Orang-orang yang menaruh arti hidupnya pada prestise jabatan dan mengatur hidup orang lain atau untuk menguasai orang lain. Dengan kata lain orang yang menganggap kekuasaan adalah segala-galanya atau merupakan hal yang sangat berarti dalam hidupnya. Beberapa gejala post power syndrome yaitu: · Gejala fisik, misalnya jauh lebih tua dibandingkan waktu ia bekerja. Rambutnya didominasi warna putih (uban), berkeriput dan menjadi pemurung, sakit-sakitan, tubuhnya menjadi lemah. · Gejala emosi, misalnya cepat tersinggung merasa tidak berharga, ingin menarik diri dari lingkungan pergaulan, ingin bersembunyi dan sebagainya. · Gejala prilaku, misalnya malu bertemu dengan orang lain, lebih mudah melakukan pola-pola kekerasan atau menunjukkan kemarahan baik di rumah atau di tempat lain.
Menghadapi Masa Pensiun yang Bahagia 1. Rencanakan masa pensiun beberapa bulan atau beberapa tahun sebelumnya dengan pikiran yang jernih dan tenang sehingga pengaturan keuangan di masa pensiun dapat direncanakan secara bersamaan. 2. Hadapi masa pensiun dengan santai. Ketegangan dan kecemasan tidak menjadikan segalanya lebih baik. Pengalaman dan ketrampilan dapat digunakan untuk merencanakan masa depan. 3. Gunakan waktu pensiun dengan sebaik-baiknya dan serileks mungkin, lakukan kegiatan yang menjadi hobi seperti berkebun, olahraga dan lainnya agar tidak merasa jenuh. 4. Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, junk food dan meminum minuman beralkohol. 5. Lakukan kegiatan sosial yang menarik dan mulailah meniti karier dikehidupan pasca pensiun disertai optimisme bahwa hidup akan menjadi jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. 6. Hilangkan kesepian dan libatkan diri pada orang-orang terdekat. 7. Jangan biarkan pesimisme mempengaruhi dan menguasai pikiran 8. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoa meditasi dan lainnya akan membuat hidup terasa lebih damai dan tenang.* (Buletin Psyche)
25
Manajemen
Manajemen Waktu,
Kunci Kesuksesan B
Betapa seringnya kita mendengar pepatah yang mengatakan “waktu adalah uang”. Tapi sebenarnya berapa banyak di antara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya? Sebenarnya, jika kita ingin mengatur kehidupan dan membuatnya menyenangkan, sebagai permulaan yang kita butuhkan adalah mengatur waktu. Tak perlu dipertanyakan lagi, pengaturan waktu yang efektif merupakan hal mendasar untuk lingkup berbagai wilayah kehidupan.
Tak mengejutkan kalau dalam seluruh industri pengaturan waktu menjadi sebuah kebutuhan. Tapi jika kita meninjau lebih dalam, akan dapat melihat bahwa sebenarnya pengaturan waktu tak jauh beda dengan manajeman diri. Karena pada kenyataanya, kita tak dapat mengatur waktu, tapi dapat mengatur diri sendiri dan apa yang kita lakukan dalam setiap kesempatan. Kebanyakan ahli sepakat bahwa sukses merupakan hasil dari kebiasaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana kita menggunakan waktu, yakni dimulai dengan kebiasaan kita (kontrol diri). Dan kebiasaan ini dimulai sebagai pembuatan keputusan secara sadar. Sekali bisa, seterusnya kebiasaan bagus ini jadi hal alami. Dalam banyak kasus, sukses bukan dihasilkan dari hal yang tak biasa, tapi lebih sebagai hasil dari kemampuan seseorang untuk ‘menguasai keduniawian’. Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas ini 26
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
akan berubah jadi pencapaian besar. Jika kita ingin mengatur kehidupan dan membuatnya menyenangkan, sebagai permulaan yang kita butuhkan adalah mengatur waktu karena seringkali kita tidak dapat memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang kita miliki. Berikut ini ada beberapa langkah sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik yaitu : 1. Jangan Menangguhkan, Lakukan saat ini juga. Saat orang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya gerak pencapaian pada tujuan saat ini dan menghalangi kesempatan di masa mendatang lantaran waktu yang tersumbat. Cara untuk mencegah penundaan adalah dengan merancang deadline untuk tujuan yang harus dicapai. 2. Lacak Aktivitas. Memori atau ingatan adalah penuntun yang payah jika ini berhubungan dengan bagaimana kita melewati waktu. Cara yang terbaik adalah merekam aktivitas kita sepanjang hari adalah dengan membuat agenda atau jadwal kegiatan sepanjang hari. Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki beberapa jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau melakukan tindakan yang efisien, kurangi waktu yang Anda gunakan untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak membawa manfaat apa-apa. 3. Berkonsentrasi pada Hasil. Banyak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang menumpuk tapi sama sekali tidak membuahkan hasil. Itu semua karena mereka tidak terfokus pada hal yang ingin dicapai. Dengan lebih berkonsentrasi atau terfokus pada sedikit hal yang tentunya merupakan prioritas utama, dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat. 4. Buat Rencana. Kapan pun kita
ingin mencapai sesuatu buatlah dengan jelas rencana tindakan yang akan kita ambil untuk sesuatu yang ingin dicapai. Ini akan memberi kita kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu dan memonitor kemajuannya. 5. Bersikap Tegas. Belajarlah berkata tidak kepada orang lain. Waktu sangatlah berharga jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan kita untuk kepentingan rencana mereka yang mungkin sama sekali tidak penting atau bermanfaat. Tugas pertama kita untuk dapat mengatur waktu dengan lebih baik adalah membuat daftar seberapa banyak waktu yang terbuang sia-sia selama sehari, dari sana atur ulang jadwal aktivitas atau kegiatan untuk melakukan yang lebih maksimal lagi, tapi yang terpenting adalah berpegang teguhlah pada jadwal yang telah dibuat. 6. Ingat Prisip 80/20. 20% kunci aktivitas kita akan memberi kita 80% dalam bentuk hasil. Tujuannya adalah untuk memastikan kalau kita berkonsentrasi sebanyak usaha yang mungkin kita lakukan untuk hasil tertinggi dari tujuan. 7. Gunakan Waktu Perjalanan dengan Bijaksana. Sangat mudah untuk mengabaikan waktu yang dilakukan untuk menempuh perjalanan dalam penafsiran manajeman waktu. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah ini merupakan waktu yang sesuai dimana kita dapat juga menggunakannya secara lebih produktif. Sebagai contoh, jika kita memilih naik bus atau kereta untuk menuju tempat kerja, apakah ini menyediakan kesempatan untuk membuat penggunaan waktu jadi lebih baik? Atau jika kita nyetir sendiri, apa kita bisa mendengarkan rekaman pendidikan atau motivasional yang dapat membuat kita memperbaiki ketrampilan dan lebih produktif? 8. Bangun Rancangan Aksi.
Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan. Ini beda dengan To Do list dimana fokus utamanya adalah pencapaian tujuan, dari pada hanya membuat tujuan untuk dicapai dalam periode waktu. Kapanpun kita ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gamblang dari rencana tindakan, ini akan memberi kita kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor kemajuannya dalam perwujudan. 9. Merespon dengan Cepat. Sebagai contoh, urus tagihan kita begitu menerima surat. Jangan biarkan tagihan dan surat-surat itu membebani. Jika kita tak bisa membalas sebuah surat saat itu juga, buat file di tempat khusus yang mudah dilihat, dan tuliskan di amplop tindakan yang dibutuhkan serta tanggal dimana kita dapat menyelesaikannya.Ketika memungkinkan, lakukan tindakan pada hari yang sama saat menerimanya. Jangan biarkan komputer, meja dan pikiran jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna. 10. Jadwalkan Waktu untuk Bersantai. Saat kita mengatur waktu, pastikan untuk menyisihkan saat untuk bersantai. Tugas pertama kita untuk dapat mengatur waktu dengan lebih baik adalah membuat daftar seberapa banyak waktu yang terbuang sia-sia selama sehari, dari sana atur ulang aktivitas kita untuk melakukan yang lebih maksimal dalam setiap menit. Lebih dari segalanya, berpegang teguhlah pada rencana kita. Jadwal yang kita buat hanya dapat terlaksana dengan benar hanya jika keukeh dengan itu. Nah, dengan mengikuti tips ini kami harap kita semua akan memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan hal-hal yang ingin dicapai dalam hidup.*
27
Lambangja
S
afety first bukan hanya sebuah slogan, tetapi ini harus diwujudkan melalui tindakan. Safety merupakan suatu kata yang sangat famil iar bagi setiap pilot atau penerbang di seluruh penjuru dunia. Kata yang selalu menghiasi majalah-majalah kedirgantaraan, yang selalu dikumandangkan dalam setiap ceramah Lambangja, menjadi penekanan pada saat briefing penerbangan dan harus benar-benar dilakukan saat pelaksanaan penerbangan itu sendiri. Khususnya bagi personel Angkatan Udara, kata safety merupakan mitra dari kata mission, yang berarti safety dan mission merupakan nafas dan nadi dari kegiatan penerbangan. Untuk dapat mewujudkan zero accident dalam dunia penerbangan tidak cukup hanya dilakukan dengan mengumandangkan slogan-slogan atau menyusun ketentuan dan aturan sebagai piranti lunak yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang terkait dengan dunia penerbangan. Bisa juga didukung dengan berbagi pengalaman antar sesama airmen, membaca buku-buku atau artikelartikel yang memberikan informasi tentang Keselamatan Terbang dan Kerja (Lambangja).
Safety First Oleh Lettu Pnb Oktoberiandi
28
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Saya sengaja menulis artikel ini untuk berbagi informasi, saling mengingatkan sebagai sesama airmen untuk dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap insiden dan accident yang pernah terjadi di masa lampau, sebagai bahan referensi agar dapat mencegah kejadian-kejadian tersebut terulang kembali. Dengan mengetahui setiap penyebab terjadinya insiden dan accident, kita dapat mempersiapkan segala cara untuk mengantisipasinya, agar kita tidak mati sia-sia, karena masih banyak yang harus kita lakukan di masa mendatang. Istri dan anak kita menunggu di rumah, orang tua kita belum siap berpisah dengan kita dan yang pasti negara ini membutuhkan manusia-manusia handal yang selalu dapat membuat negara ini lebih baik dari hari ke hari. Penyebab-penyebab terjadinya incident dan accident Setelah kita mendengar dan melihat banyaknya kecelakaan pesawat yang terjadi, yang menewaskan ratusan bahkan ribuan manusia tanpa pandang bulu, baik pejabat, warga kelas menengah atau pun kelas ekonomis, mulai dari pesawat berkapasitas satu orang, belasan, puluhan dan bahkan ratusan dengan pesawat super jumbo. Baik pesawat bertenaga jet engine, turbo prop maupun pesawat propeller, bahkan tidak peduli apakah pesawat tersebut dari jenis latih, angkut atau tempur sekalipun. Mungkin kita tidak akan pernah bisa melupakan jatuhnya pesawat E3 Sentry AU Amerika dari Elmendorf pada tahun 1995, jatuhnya pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines flight RI 091 pada tahun 2005 di kawasan Padang Bulan, Medan, yang menewaskan ratusan orang dan jatuhnya pesawat OV-10 Bronco pada tahun 2007 yang menewaskan salah seorang pilotnya, merupakan bebe-
rapa contoh pesawat yang jatuh pada fase take off. Sedangkan Adam Air Flight 574 yang jatuh dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado, jatuhnya A-2106 dalam pelaksanaan misi foto udara di Bogor dan jatuhnya pesawat super jumbo Air France AF 447 di samudera Atlantik dalam perjalanannya dari Brazil menuju Perancis. Ini merupakan beberapa contoh pesawat yang mengalami accident pada saat on route (cruising). Kita juga ingat accident A-2703 yang menabrak hanggar PTDI di Bandung, A-1302 yang undershoot di Bandara Wamena, jatuhnya A-1325 di Madiun, overshootnya pesawat Lion di Solo dan pesawat Garuda di Jogjakarta, dan yang paling anyar adalah jatuhnya pesawat Tupolev Tu 154 di dekat bandara Smolensk-Rusia pada tanggal 10 Februari 2010 yang ditumpangi oleh Presiden Polandia Lech Kaczynski beserta istri, Kepala Staf Angkatan Darat, Wakil Kementrian Luar Negeri Andrzej Kremer dan Gubernur Bank Sentral Polandia merupakan beberapa contoh pesawat yang mengalami accident pada fase landing. Dari contoh-contoh di atas, menunjukkan bahwa ternyata seluruh rangkaian penerbangan memiliki resiko yang sangat fatal, baik pesawat itu masih di ground, take off, climbing, cruising (on route), descend, landing dan sampai ke ground lagi. Tapi yang paling kritis adalah pada fase take off dan landing. Dibanding take off, landing memiliki derajat kritis yang paling besar dan paling berbahaya dalam melaksanakan operasi penerbangan. Berikut ini adalah bahaya-bahaya yang sering menyebabkan pesawat mengalami incident atau accident. Jauh lebih sering merupakan kombinasi dari beberapa kejadian sekaligus :
Tabrakan dengan Kendaraan Ini terjadi hanya di ground, baik pada saat taxy mau take off atau taxy setelah landing. Untuk mencegahnya, setiap kendaraan yang lalu lalang di bandara harus minta ijin terlebih dahulu kepada pengatur lalu lintas didarat. Jika diabaikan dapat berakibat fatal. Ini pernah terjadi pada Flight 006 Singapore Airlines tahun 2000 di Bandara Internasional Chiang KaiShek, Taiwan. Pilot salah mengintrepretasikan arahan dari ATC dan nyasar ke landasan pacu yang masih dibangun dan menabrak kendaraan konstruksi yang sedang beroperasi. Tabrakan dengan Pesawat Ini bisa terjadi pada saat pengoperasian pesawat baik di ground, saat take off dan landing maupun pada saat on route. Ada kemungkinan besar risiko ini terjadi di bandara yang padat lalu lintasnya, pesawat yang mendarat berada di atas pesawat yang tinggal landas. Atau sebaliknya ada pesawat yang tiba-tiba memotong jalur landing pesawat tanpa ijin dari ATC. Dan juga ada pesawat yang tidak mematuhi aturan ketinggian dan route sehingga akhirnya terjadi tabrakan. Siapapun tidak ingin mengalaminya tapi berbicara kemungkinan selalu mungkin terjadi. Salah satu accident tragis yang terjadi tahun 1978, menelan korban terbesar sebanyak 583 jiwa, dimana dua buah B747 (KLM posisi take off dan PANAM posisi approach landing) bertabrakan di atas landasan Bandara Tenerife. Genangan Air di Landasan Ini berbahaya bagi pesawat pada saat take off dan landing. Disamping itu juga mempengaruhi performance pesawat. Pada saat take off, genangan air akan menghambat jalannya roda sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk 29
cukup kuat akan mendorong salah satu sayap menyentuh landasan yang bisa berakibat fatal.
mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk terbang. Yang lebih buruk jika cipratan air masuk ke dalam mesin pesawat dalam jumlah banyak yang dapat menyebabkan mesin mati. Sedangkan saat landing akan menciptakan bahaya hidroplanning. Dimana roda pesawat mengambang dipermukaan air dan sulit direm. Akibatnya pesawat dapat overshoot atau tergelincir. Ban Pecah Bisa menyebabkan accident pada saat take off atau landing. Pada saat take off, ban yang pecah akan sangat berbahaya karena ada kecendrungan untuk lari menyamping kearah ban yang pecah. Pecahan ban pun bisa membahayakan pesawat seperti yang terjadi pada tragedi Air Franch, Concorde tahun 2000 yang sekaligus menamatkan karir pesawat penumpang supersonik ini. Sedangkan saat landing sebisa mungkin penerbang mendarat dengan kecepatan yang sesuai prosedur dan memperlambat pesawat dengan peralatan air brake ataupun thrust reverser. Jangan memaksakan selalu memakai brake roda pesawat untuk menghindari ban pecah dan memperpanjang umur ban pesawat.
30
Low Visibility Bisa diakibatkan oleh cuaca, kabut, dan sebagainya. Sangat berbahaya baik saat take off dan landing maupun on route. Pada saat take off, penerbang tidak dapat melihat jika ada sesuatu dilandasan (runway incursion). Penerbang akan terlambat melihatnya sehingga akan terlambat pula dalam mengambil suatu tindakan. Sementara untuk landing, penerbang harus melakukan divert ke bandara lain. Jangan memaksakan diri dengan terbang instrumen jika bandara tidak memiliki peralatan yang cukup memadai. Untuk bandara perintis dengan cuaca yang sering berubahubah dan berkabut dengan topografi yang berbukit-bukit dan membahayakan seperti di Papua misalnya, ada peraturan ketat “No See No Fly” yang harus dipatuhi oleh pilot agar keselamatan penerbangan tetap terjaga. Angin dari Samping yang Cukup Keras Ini bisa terjadi pada saat take off atau landing. Bagi pesawat besar mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam mempertahankan arah baik take off atau landing tapi jangan diabaikan, karena angin yang
Temperature Inversion Adalah perubahan temperatur/ suhu secara kebalikan. Suhu akan bertambah dingin atau setidaknya sama pada ketinggian 500-1000 kaki. Di Timur Tengah saat musim panas sering terjadi kebalikannya. Sekitar 35 derajat di landasan dan 40 derajat pada ketinggian 1000 kaki. Sangat berbahaya karena berpengaruh pada performa mesin yang turun drastis. Kejadian ini sulit dideteksi baik oleh peralatan maupun peralatan meterologi. Pilot yang mengalaminya harus segera memberitahukan kepada ATC agar dapat mengingatkan pesawat berikutnya yang akan take off ataupun landing. Bird Strike Ini bisa terjadi pada saat take off atau landing. Aneh tapi nyata, burung sekecil itu dapat mengakibatkan bahaya bagi pesawat terbang yang berukuran besar. Tapi patut diingat bahwa take off dan landing adalah situasi kritis bahkan bahaya sekecil apapun berakibat fatal. Sebagai contoh saja tahun 1995, pesawat E-3 Sentry AU Amerika jatuh sesaat setelah take off dari Elmendorf, Anchorage, Alaska. Penyelidikan menunjukan ada ceceran bangkai angsa disekitar landasan tempat kecelakaan. Terbukti bahwa ancaman ini fatal akibatnya dan sanggup menjatuhkan pesawat sebesar sang radar terbang Boeing B707 tersebut. Engine Failure Ini bisa terjadi pada saat take off, landing maupun saat on route. Engine Failure menjadi salah satu poin paling penting dalam crew briefing sehingga seluruh awak pesawat selalu waspada dalam menghadapi
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
keadaan terburuk. Jika saat take off terjadi pada kecepatan V1, membatalkan maupun meneruskan take off mempunyai tingkat bahaya yang kurang lebih sama. Pada saat on route dan landing juga akan berakibat fatal jika pilot tidak bisa mengatasinya.Untuk mengantisipasinya, pilot dan crew harus menguasai sistem pesawat dan emergency procedure, mengetahui dan memahami peran, tugas dan tanggung jawabnya masingmasing. Wind Shear & Microbust Wind Shear adalah angin yang berubah secara tiba-tiba. Paling berbahaya jika terjadi perubahan 180 derajat. Angin dari arah depan mendadak berubah arah menjadi dari arah belakang mengakibatkan pesawat kehilangan gaya angkat secara tiba-tiba. Sedangkan microbust diakibatkan dari Awan Comulunimbus (Cb) yang musuh utama pilot dan siapapun akan berusaha menghindari. Karena jika terjadi downdraft yang disebabkan microbust, tak ada ampun pesawat sebesar apapun mampu dibanting sampai jatuh. Dahsyatnya kombinasi wind shear dan microbust telah menyebabkan kecelakaan yang menimpa pesawat B727 (PANAM) tanggal 9 Juli 1982, berpenumpang 141 orang kehilangan gaya angkat, dibanting dan jatuh setelah take off dari Bandara Moisant, New Orleans. Otoritas penerbangan Amerika, FAA (Federal Aviation Administration) menaruh perhatian besar pada masalah ini apalagi sejak tahun 1960, sekitar 500 pesawat celaka atau nyaris celaka dengan pola yang hampir sama, dihempaskan baik saat take off maupun landing. Fenomena yang kasat mata ini dan berlangsung singkat (rata-rata 10 menit) sulit dilacak sampai pada dekade 90-an dipasang peralatan
Low Level Windshear Alert System yang mampu memberikan peringatan dua menit sebelum microbust itu muncul. Wind Turbulence Merupakan fenomena yang diakibatkan oleh wing tips vortec. Aliran angin dari ujung sayap melingkar dan makin membesar kebawah. Lintasan yang dilalui pesawat akan menghasilkan wind turbulence yang membahayakan pesawat dibelakangnya. Beberapa prosedur take off dan landing untuk menghadapi wind turbulence ini memang dipelajari oleh setiap penerbang tapi pihak ATC juga dapat membantu dengan memberikan jeda setidaknya 5 menit baik take off maupun landing agar wind turbulence menghilang. Ini juga perlu diantisipasi bagi pesawat yang melaksanakan terbang formasi. Oleh karena itu, dengan adanya artikel ini, besar sekali harapan penulis
untuk tercapainya Zero Accident dalam dunia penerbangan di Indonesia pada umumnya dan TNI AU secara khusus, sehingga upaya untuk mewujudkan National Air Power akan tercapai dengan baik dan akan mempercepat terwujudnya visi besar TNI AU ke depan yaitu Menjadi The First Class Air Force. Ingat, Think Big without Big Action is Nothing. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita semua, memberkahi TNI AU dan memberkahi negara Indonesia tercinta. Amin... Referensi Dikutip dari beberapa sumber: - Pelangi Dirgantara, Chappy Hakim, Dispenau, 1999. - Road Map to Zero Accident TNI AU 2006-2010 - Bahaya-bahaya yang mengintai pesawat saat Take off – Landing, Sudiro Sumbodo, 2008 (internet). - http://www.kaskus.us/ - http://www.tni-au.mil.id/ - dan literature-literatur lainnya. 31
Bintal
S
etiap tahun kita menjalani ibadah Ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam: siangnya kita berpuasa, malamnya kita tegakkan shalat malam, tetapi benarkah nuansa ketaatan itu akan terus bertahan seumur hidup kita, atau ternyata itu hanya pada bulan Ramadhan saja? Berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin ke masjid, tetapi begitu Ramadhan habis, seakan tidak kenal masjid lagi. Berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin membaca Al Qur’an, tetapi begitu Ramadhan selesai, Al Qur’an dilupakan begitu saja. Mirip dengan kisah wanita yang Allah ceritakan di atas. Selama Ramadhan ketaatan dirangkai, begitu Ramadhan habis, semua ketaatan yang indah itu dicerai beraikan kembali. Ini sebuah pelajaran yang sangat mahal. Allah merekam kisah seorang wanita yang hidupnya sia-sia. Dari pagi sampai sore ia hanya memintal benang. Sore hari ketika pintalan itu selesai, ia cerai-beraikan kembali. Tidak ada ajaran bahwa kita wajib mentaati Allah dan rasulNya hanya di bulan Ramadhan saja, setelah itu kita kembali berbuat dosa. Ramadhan sebagai titik tolak kembali ke fitrah sejati. Bahwa dari Ramadhan kita bangun komitmen ketaatan seumur hidup seperti ketaatan selama Ramadhan. Dalam surah An-Nahl 92, Allah berfirman, yang artinya, “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali”.
Bekal Mudik, ke Rabbul ‘Alamin Oleh Agus Solehudin Allah melarang agar akhlak wanita tersebut tidak terulang kembali. Perbuatan sia-sia adalah kerugian yang nyata, karena itu Nabi SAW mengingatkan agar kita selalu istiqamah. Ketika salah seorang sahabatnya minta nasihat yang bisa dijadikan pegangan seumur hidupnya, Nabi menjawab, Qul aamantu billahi tsummastaqim (katakan aku beriman kepada Allah dan beristiqamahlah). Dalam hadits lain Nabi SAW juga sering mengingatkan sahabat-sahabatnya, Laa takun mitsla fulaan, kaana yaquumul laili tsumma taraka (janganlah kamu menjadi seperti fulan, tadinya ia selalu bangun malam, tapi sayang ia kemudian meninggalkannya). Setelah manusia kembali suci dan fitri usai berpuasa Ramadhan, maka kefitrian tersebut membawa dirinya untuk kangen dan rindu terhadap kampung halaman, bertemu dengan orang tua dan sanak saudara. Di Indonesia khususnya, kita kenal dengan budaya “mudik” atau pulang kampung. Bagi yang tidak pulang kampung, usai menjalankan shaum Ramadhan saling berkunjung kepada tetangga maupun sanak saudara lainnya. Mereka sadar, meski dosa mereka terhadap Allah sudah dihapuskan melalui ritual ibadah Ramadhan, namun kesalahan mereka antarsesama belum termaafkan sebelum mereka bersalaman atau saling tukar kunjungan. Inilah yang disebut dengan hablun minallah wa hablun minannas. Allah telah membuat takdir dan ketetapan pada makhlukNya termasuk juga seperti seekor ikan salmon. Jenis ikan ini biasanya terlahir di sebuah sungai beraliran deras di beberapa belahan dunia. Biasanya induk ikan salmon saat bertelur akan mencari tempat yang berair tenang di tepian sungai hingga proses bertelur dan perkembangbiakkan bayi-bayi salmon itu sudah cukup 32
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
masanya. Bayi-bayi salmon itu mencoba untuk memberanikan diri berenang ke tengah sungai. Arus deras sungai akan menerpa dan membawa mereka terus hingga hilirnya. Bayibayi Salmon itu tumbuh dewasa sejalan dengan perjalanan mereka terbawa arus. Hingga mereka mencapai muara dan terus hingga ke laut lepas. Mereka tumbuh dewasa. Berkembang dan membuat komunitas di lautan. Suatu saat, ketika mereka sudah mencapai umur-dalam bahasa manusia, ini disebut akil baligh, mereka akan diberikan ilham oleh Sang Maha Pencipta untuk rindu akan kampung
Mereka harus berjibaku dan berjuang dan tidak ada lagi waktu untuk mencari makanan. Dalam masa ini, mereka pun melalui proses berpuasa seperti manusia. Namun betapa dahsyatnya, meski tidak lagi makan mereka malah bertenaga menerjang arus bahkan melompati beberapa air terjun yang mereka jumpai. Beberapa air terjun ini bahkan ada yang berketinggian lebih dari belasan meter. Namun, dengan tekad pulang kampung, rupanya mereka mampu melakukan itu. Pada titik ini, kalau kita amati ternyata fenomena perjuangan ikan salmon tersebut juga banyak didapati
Ketika pulang dari Shiffin, Sayyidina Ali k.w. melewati pekuburan di pinggiran kota Kufah. Beliau berkata seraya menghadap ke arah pekuburan: “Wahai penghuni kampung yang sunyi; wahai orang yang berdiam di kubur yang gelap; wahai orang yang berbaring di atas tanah, yang terasing, yang sendirian, yang kesepian. Kalian telah mendahului kami, insya Allah kami akan menyusul kalian. Rumah kalian sudah ditinggali orang lain, istri/suami kalian sudah menikah lagi, harta kalian sudah dibagi-bagikan. Inilah kabar dari kami, bagaimana kabar dari kalian?”
halaman. saat itulah secara berombongan mereka akan pulang kampung, persis seperti manusia yang melakukan mudik. Lalu Allah tunjukkan mereka jalan menuju pulang dengan menganugerahkan penginderaan yang mampu membedakan setiap senyawa kimia air sehingga mereka bisa menyusuri jalan. Perlu diketahui, bahwa begitu mereka sudah mulai masuk ke sungai berarus deras, maka mereka berenang melawan arus. Saat itu, mereka tidak bisa lagi bersantai.
pada manusia saat mereka mudik. Ada yang rela duduk di atas gerbong kereta, menaiki kapal laut lewat tambang penambat, bukannya tangga, berdiri di bis/kereta berjam-jam dan berdesak-desakan, dan sebagainya. Demikian itu semua menggambarkan perjuangan untuk bisa pulang ke kampung halaman. Setelah melalui ibadah puasa yang memberikan dorongan dan kekuatan untuk mudik, baik manusia maupun salmon akhirnya sampai juga ke tanah asalnya.
Imam Ali kw kemudian berkata kepada para sahabatnya, demi Allah, sekiranya Allah mengizinkan mereka berbicara, mereka akan berkata sesungguhnya bekal yang paling baik adalah taqwa. Bekal inilah yang sering kita abaikan. Setiap hari kita bekerja keras mempersiapkan bekal untuk mudik beberapa hari ke kampung halaman kita, tidak pernah terpikir bahwa kita harus berusaha keras untuk bekal mudik ke tempat asal kita, Allahu Rabbul’alamin. Bukan untuk beberapa hari, tapi untuk perjalanan 33
jauh dan panjang, yang satu harinya sama dengan seribu tahun pada hitungan sekarang. Berapa banyak diantara kita yang membanting tulang untuk persiapan masa pensiun yang hanya beberapa tahun, tapi lupa untuk mempersiapkan masa pensiun ribuan tahun setelah ajal menjemput kita. Tahukah apa yang terjadi pada perjalanan akhir “mudik” kita, pada hari pertama kita meninggalkan dunia. Inilah apa yang diceritakan haditshadits sahih kepada kita. Pada hari terakhir anak Adam meninggalkan dunia , dan hari pertama ia berada di akhirat, hartanya, anak-anaknya, dan amalnya dihadapkan kepadanya. Mula-mula ia menengok ke arah hartanya seraya berkata, demi Allah aku dahulu sangat rakus dan pelit ketika mengurus kamu, sekarang apa yang akan engkau berikan kepadaku. Hartanya menjawab, ambillah dariku kain kafanmu. Kemudian ia menoleh kepada anak-anaknya, demi Allah, aku dahulu sangat mencintai kalian dan berusaha melindungi kalian. Sekarang apa yang mau kau berikan padaku? Aku hanya dapat menghantarkanmu sampai liang lahat. Lalu ia menoleh kepada amalnya, “Demi Allah, dahulu aku enggan untuk mendekatimu, kamu terasa berat sekali bagiku. Sekarang apa yang kau berikan padaku? Amalnya berkata: “Aku akan menjadi sahabat dalam kuburmu, dalam padang mahsyar nanti, sampai engkau berhadapan dengan Tuhanmu.” Allah SWT melukiskan dalam al-Qur’an surat Al-Ghasiyah, tentang perilaku kita saat kita ‘mudik’ nanti. Siapa yang akan menjemput dan menemani kita sejak alam kubur nanti sampai ke hadapan Allah? Apakah orang yang berwajah indah dan menentramkan “wujuuhun na’imah”, ataukah orang yang berwajah buruk, seram dan menakutkan “wujuuhun khosyi’ah”. Kalau kita melihat amalamal kita, apakah kita akan terkejut, 34
mungkinkah kita akan lebih dekat dengan wajah yang menakutkan daripada wajah yang ceria. Bukankah kita sangat lalai dalam menjalankan ibadah? Saat di kesunyian malam, ketika Allah yang Rahman dan Rahim menanti kita untuk menemui Nya, kita malah tertidur lelap? Saat kita berpuasa, lidah kita tetap saja menggunjing; mata kita selalu saja menikmati pemandangan yang dimurkaiNya. Kita merasa sangat miris bila mendengar berita dari infotainmen di negeri kita. Ratting berita-berita yang mengandung unsur asusila demikian marak. Setiap hari ada kasus perselingkuhan yang disuguhkan kepada masyarakat. Seolah-olah perbuatan ini tidak dianggap bejat lagi, sudah biasa saja, tidak memalukan lagi. Ibarat pepatah, hilang gatal karena digaruk, hilang geli karena digelitik. Bisa dibayangkan bila suatu bangsa sudah meremehkan perzinaan maka jangan heran kalau zina tersebar di manamana dengan luar biasa. Bila kita membaca tanda-tanda zaman yang diberitakan oleh Rasulullah Saw., apakah kita sudah sampai kepada masa terjelek yang diramalkan Rasul? Pada waktu hari kiamat sudah semakin dekat, di masa itu perbuatan zina sudah dianggap biasa saja, manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Na’udzu billah. Allah Maha Melihat, bukan berarti yang namanya kebusukan tidak akan tersingkap di dunia ini dan hanya akan tersingkap di akhirat nanti. Allah Maha Melihat hamba-Nya, artinya Allah SWT akan memberikan balasan kepada sang hamba baik di dunia ini maupun diakhirat kelak sesuai dengan amal baik/buruk yang dilakukannya, tanpa terlewat sekecilpun. Balasan yang Allah tampakkan di dunia ini, boleh jadi menjadi peringatan bagi manusia untuk tidak sombong dan angkuh. Antara lain, angkuh bahwa perbuatan kejinya pasti
tidak akan dilihat orang. Justru dengan ditampakkannya itu, Allah SWT hendak menyadarkan bahwa keagungan dan kesombongan itu hanyalah milik Allah SWT, tidak pantas disandang oleh makhluk-Nya. Hendaknya atas tersingkapnya kesalahan sang hamba, ia harus bertaubat dengan sebenarnya, bukan dengan menambah dosa lainnya. Bagaimana mungkin kita bisa memperoleh wajahwajah yang ceria, gembira saat kita nanti mudik kembali menghadap Allah rabbul ‘alamin, kalau tangan ini penuh dengan lumuran dosa. Sambil mengenang saudarasaudara kita yang sudah mendahului kita, marilah kita renungkan persiapan bekal apa yang akan kita bawa saat mudik kepada Allah kelak. Satu bulan penuh kita mengisi siang dan malam untuk beribadah dan beramal saleh. Kini siang dan malam yang penuh berkah itu telah lewat. Padahal perjalanan kita sangat jauh dan bekal kita masih sangat sedikit. Marilah kita bermohon kepada Allah SWT, agar kita tidak menghancurkan ibadah shaum dan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan, dengan melalaikan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya di bulan-bulan lain. Semoga Allah SWT akan memberikan kemenangan yang hakiki dimana kita betul-betul dapat meraih kembali fitrah kesucian kita. Semoga Allah SWT dapat menganugerahkan ilham kepada kita dalam kebaikan dan mengamalkan kebaikan, serta diberikan mata yang indah dan mudah menangis karena takut kepada-Nya, diberikan hati bersih yang mudah hancur melihat penderitaan hambahamba-Nya, dan diberikan tangan yang mudah memberikan bantuan kepada makhluk-Nya, serta darah yang tercurah dalam perjuangan menegakkan agama-Nya. Amin. Wallahu’alam bi murodih.* (Penulis adalah Parohani Subdisbintal Diswatpersau)
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Pati TNI AU yang Diwisuda Purnawira 29 Juli 2011 Marsekal TNI Subandrio Marsdya TNI Wardjoko Marsdya TNI Edy Harjoko Marsda TNI Sudjadijono,S.E, Marsda TNI Dikdik Amir Hasan, S.IP.,M.M, Marsda TNI Ir.K.Inugroho.,M.M, Marsda TNI Eko Djati Prianto.,S.IP, Marsda TNI Dradjad Rahardjo, S.IP, Marsda TNI Imam Wahyudi.,S.E.,S.IP., M.M.,M.Sc, Marsda TNI Sagom Tamboen, S.IP, Marsda TNI R. Abiadi Hasan Djajasasmita, Marsda TNI Pandji Utama Iskaq, S.IP, Marsda TNI Yunianto Sudirman Yogasara, Marsda TNI Amirullah Amin, Marsda TNI Ir. Yoseph Rasiman, M.M, Marsma TNI Suharso, Marsma TNI Benyamin Dandel, S.IP, Marsma TNI Anggoro, Marsma TNI Ir. Bambang Priambodo, Marsma TNI L. Bambang Slamet Riyanto, S.E, Marsma TNI Muh. Imron Munaf, S.E, Marsma TNI Suradjianto, S.E., S.IP, Marsma TNI Ir. Bambang B. Sulistiyono, S.Sos, M.AP, Marsma TNI Drs. Paulus Djoko Harsoyo, Marsma TNI Drg. Hartono, Marsma TNI Robertus Sudibyo Basuki, Marsma TNI Sigit Herdiyanto, S.IP, Marsma TNI Tri Haryanto, Marsma TNI Nasional Suprodjo, Marsma TNI Wasito PHS., S.E,
mantan Kasau mantan Kabasarnas mantan Kasum TNI mantan Aspers Panglima TNI mantan Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sumber Kekayaan Alam Lemhannas RI mantan Irjenau mantan Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas mantan Pangkohanudnas mantan Koorsahli Kasau mantan Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informatika Kemhan mantan Pati Sahli Tk III Bidang Jahrit Panglima TNI mantan Koorsahli Kasau mantan Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Idiologi Lemhannas RI mantan Asrenum Panglima TNI mantan Koorsahli Kasau mantan Waaslog Kasau mantan Pati Sahli Tk. II Bidang Sosbud HAM Panglima TNI mantan Kadisadaau mantan Dirrenbanghan Ditjenrenhan Kemhan mantan Pati Sahli Kasau Bidang Sumdanas mantan Dirmin Mako Akademi TNI mantan Kadismatau mantan Direktur SDM dan Logistik Bidang II Non Akademik Unhan Kemhan mantan Pati Sahli Kasau Bidang Air power mantan Pati Sahli Kasau Bidang Kersalem mantan Ir Basarnas mantan Irpeg Itjen Kemhan mantan Pati Sahli Tk. II Kawasan Aspas Sahli Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI mantan Pati Sahli Kasau Bidang Strahan mantan Waasrena Kasau
35
Cerpen
Impian Makmur Sang Pemuda Desa Oleh A. Muhsin
S
iapa sangka sang pemuda dari pelosok desa bernama Makmur kini bisa menjadi seorang jutawan. Ia merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudara, dilahirkan di desa Karangjati Sumatera Selatan. Terlahir dari pasangan suami istri bernama bapak Bondan dan ibu Nurmala. Sejak kecil Makmur beserta keluarganya hidup dalam kesusahan, maklum saja kedua orang tuanya hanyalah petani biasa. Mereka tak sanggup membiayai sekolah anakanaknya. Jangankan untuk biaya sekolah, untuk menghidupi ketujuh anak-anaknya saja, bapak dan ibunya harus bekerja keras. Makmur hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas empat
36
Sekolah Dasar saja. Makmur kecil bersama dengan kakak-kakaknya harus rela mengorbankan masa kecilnya karena ia harus membantu kedua orang tuanya bekerja di sawah. Diusianya yang ke limabelas tahun ia sering merenung sendirian. Biasanya hal itu ia lakukan saat duduk di bawah pohon mangga yang ada di belakang rumahnya. Sesekali ia menghela nafas panjang sambil memukul-mukulkan sebatang ranting yang dipegangnya. Tak lama kemudian ia bersandar ke batang pohon mangga. Pandangannya jauh ke depan, matanya tak berkedip, angannya melayang melambung tinggi jauh ke awang-awang. Tanpa disadari dalam hatinya ada keinginan untuk bisa hidup lebih enak dan berkecukupan. “Betapa nikmatnya ya orang-orang yang hidupnya berkecukupan,” batinnya. “Kalau sudah besar nanti saya akan berusaha mencari pekerjaan supaya bisa menjadi orang kaya,” tekad Makmur dalam hati. “ Jika sudah kaya, saya akan beli rumah yang bagus, mobil dan televisi yang besarrrr sekali,” kembali ia berguman. Maklumlah televisi yang ada di kampungnya hanyalah empat belas inci, itupun hanya ada di rumah H. Somad dan di Balai Desa. Selagi angannya melambung tinggi tiba-tiba terdengar teriakan ibunya “Makmur, tolong ambil kayu bakar, cepetan, kalau nggak nanti kamu nggak makan.” “Ya, ya, bu,” jawab Makmur buru-buru mengambil kayu bakar yang ada di belakang rumahnya. Meski sebetulnya Makmur masih ingin melamun membayangkan masa depannya, namun dengan terpaksa ia harus melaksanakan perintah ibunya untuk mengambil kayu bakar, sebab kalau tidak, iapun akan kelaparan karena ibunya terlambat menanak nasi.
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Sambil membelah dan mengumpulkan kayu bakar, angannya masih membayangkan betapa enaknya bagi anak-anak sebayanya yang memiliki segalanya. Mereka tak perlu repotrepot membelah kayu bakar atau membantu mencangkul di sawah seperti dirinya. Teman-temannya bisa bersekolah dan bermain selepas sekolah. Bisa membeli jajanan sesuka hatinya, karena mereka diberi uang jajan secukupnya. Sedangkan dirinya tak pernah merasakan bagaimana rasanya bermain atau membeli jajanan. Setiap kali teman-temannya jajan, ia hanya bisa melihat dan menelan ludah saja. Dalam hatinya ada keinginan untuk minta uang kepada kedua orang tuanya, namun ia juga menyadari kalau permintaannya pasti tak akan dikabulkan. Tidak diberi itu bukan karena kedua orang tuanya pelit, tapi karena memang tidak ada uang untuk diberikan. Pernah suatu hari ia minta uang kepada ibunya untuk membeli sepotong kue, namun tak diberi. Makmur menangis sejadijadinya, namun bukan uang yang ia terima tapi malah cubitan dan omelan dari ibunya. Sejak kejadian itu ia tak pernah berani meminta uang kepada kedua orang tuanya lagi. Semua keinginannya ia pendam jauh-jauh ke dalam lubuk hatinya saja, karena ia tahu percuma punya keinginan toh akhirnya tak pernah kesampaian. Ia jalani hidup seadanya, hingga remaja. Saat usianya mencapai delapan belas tahun terbersit dalam hatinya keinginan untuk merubah nasib agar bisa lebih baik. Ia memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota. Jakarta menjadi pilihannya, karena pak De nya juga merantau di sana. Kebetulan saat itu pak De nya pulang kampung dan sebelum kembali ke Jakarta ia mengajaknya. “Dari
pada kamu hidup di kampung, beginibegini aja, bagaimana kalau kamu ikut pak De ke Jakarta. Siapa tahu disana hidupmu akan bisa lebih baik,” katanya. “ Terus, disana nanti saya kerja apa pak De,” tanya Makmur. “Ya kamu bisa kerja apa saja.” “Disana nanti kamu bisa berdagang atau menjadi kuli bangunan atau yang lainnya. Soal itu jangan dipikirkan, yang penting kamu datang dulu ke Jakarta baru nanti disana ditentukan kamu mau kerja apa, yang penting tekun,” tambah pak De nya. “Kalau kamu mau, besuk lusa kita berangkat,” imbuhnya. “ Ya pak De, saya pikirkan dulu.” Sepeninggal Pak De nya, Makmur berpikir keras atas ajakannya. Praktis semalaman ia nggak bisa tidur memikirkan tawaran itu. Hingga akhirnya ia putuskan untuk mencoba merantau ke Jakarta. Dengan hati yang bulat, keesokan harinya ia sampaikan keinginan untuk merantau kepada kedua orang tuanya. “Bapak dan ibu, mohon doa restunya saya mau ikut pak De merantau ke Jakarta,” katanya minta ijin. “Lha nanti bagaimana kamu disana nak,” tanya ibunya khawatir. “Sudahlah bu, bapak dan ibu nggak usah khawatir, insya Allah anakmu bisa menjaga diri dan berhasil,” jawab Makmur penuh keyakinan. Keesokan harinya dengan langkah mantab penuh keyakinan ia pergi bersama pak De nya merantau ke Jakarta. Ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Jakarta, ia bagaikan patung. Matanya melotot, mulut menganga dan kepalanya tengok ke kanan dan ke kiri memperhatikan dengan penuh keheranan dan kebingungan melihat gedung-gedung tinggi menjulang serta kendaraan lalu lalang.
Maklumlah, di kampung halamannya jangankan gedung tinggi, rumah yang agak lumayan bagus jumlahlah bisa dihitung dengan jari, kendaraan yang ada cuma truk pengangkut hasil ladang. Puas menikmati pemandangan di kota besar, Makmur bersama pak De nya bergegas naik bajaj. Selama perjalanan, Makmur membayangkan rumah pak De nya megah seperti bangunan yang ia lihat selama perjalanan. Betapa kagetnya Makmur ketika turun dari bajaj, pak De nya mengajak berjalan masuk gang sempit menyusuri pinggiran kali yang airnya berwarna hitam pekat serta baunya menyengat hidung hingga membuat perut terasa mual. Ada keinginan untuk menanyakan hal itu pada pak De nya, namun mulut terkunci tak ada keberanian. Beberapa saat berjalan sampailah mereka berdua di sebuah rumah petak terbuat dari triplek beratapkan seng. Makmur masih belum mengerti kenapa harus berhenti disitu, tapi ia tetap diam saja. “Nah kita sudah sampai. Ayo silahkan masuk,” kata pak De nya mempersilahkan masuk rumah. Makmur tidak segera masuk, tapi masih bingung dan heran kenapa rumah pak De nya tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Rumah yang ada di hadapannya berukuran sangat kecil, kumuh dan berhimpithimpitan satu sama lainnya. Meski rumah Makmur yang ada di kampung juga tergolong jelek, namun jika dibandingkan dengan rumah pak De nya di Jakarta masih jauh lebih baik. Makmur tersadar dari lamunannya ketika pak De nya kembali mempersilahkan untuk masuk rumah yang ada di hadapannya. “ Ayo Makmur masuk, nanti kamu bisa istirahat dulu menghilangkan rasa cape setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Makmur merebahkan tubuhnya 37
diatas dipan beralaskan selembar tikar yang sudah pada sobek di pingirpinggirnya. Belum sempat ia memejamkan mata, sayup-sayup terdengar suara seorang perempuan yang berbicara dengan pak De nya. “ Pak siapa anak muda yang barusan bersama bapak,” tanya seorang perempuan yang ternyata bu De nya. “ O, itu Makmur, keponakan di kampung. Ia anak dari adikku,” jawabnya. “ Terus kenapa ia ada disini,” kembali bu De nya bertanya dengan nada ketus. “ Ya cari kerjaanlah, soalnya di kampung nggak ada kerjaan.” “ Pak, kita ini orang susah, jangan nambahin susah dong. Bapak sadar nggak sih untuk makan sehari-hari aja kita masih kurang, lha kalau ditambah dengan keponakanmu itu kita mau makan apa,” gerutu bu De nya dengan muka masam. “ Sett,,, jangan keras-keras, nanti kedengaran Makmur, nggak enak,” kata pak De nya sambil meletakkan jari telunjuknya ke mulut. “Alahhhh, biarin wong nyatanya begitu kok. Pokoknya saya nggak mau repot,” teriak bu De nya sambil melempar piring yang terbuat dari seng. Mendengar percakapan itu hati Makmur menjadi gelisah. Ada rasa penyesalan kenapa ia harus ikut pak De nya ke Jakarta. Tapi disisi lain iapun ingin merubah nasibnya. Jika ia tetap berada di kampung, dipastikan hidupnya takkan pernah ada perubahan. Menyadari hal itu ia bertekad tetap akan merusaha merubah nasibnya di perantauan. Iapun berjanji dalam hati, kalau ia takkan pulang kampung sebelum impiannya menjadi kenyataan, meski untuk itu ia harus rela menahan perasaan dan dengan hati tertekan ia tetap bertahan untuk sementara. Keesokan harinya ia mulai berusaha mencari uang dengan cara
38
menjadi kuli bangunan. Meski gajinya tak seberapa ia tetap bertahan. Sambil bekerja Makmur mengamati beberapa orang pedagang. Dari sekian banyak makanan atau minuman yang dijajakan, Makmur tertarik dengan penjual minuman yang berwarna kuning rasa jeruk dan warna coklat dengan rasa coklat pula. Minuman itu diberi es batu, terlihat banyak pembelinya. Dalam hati Makmur berpikir kalau berjualan minuman itu modalnya sedikit dan tidak banyak menguras tenaga seperti jadi kuli bangunan. Beberapa hari kemudian ia mencoba berjualan minuman dan ternyata hasilnya cukup lumayan. Genap satu bulan tinggal di rumah pak De nya, Makmur berniat mengontrak rumah sendiri, karena ia tak tahan akan sikap bu De nya dan tak mau melihat keluarga pak De nya bertengkar terus gara-gara keberadaannya. Hidup mandiri memang terasa berat namun terasa nyaman karena ia bebas beraktivitas. Satu tahun Makmur berusaha cari uang dengan bermacam-macam barang dagangan dari mulai jual es, nasi uduk sampai berjualan jam tangan dengan harga murah. Sedikit demi sedikit ia mualai bisa menabung. Saat kehidupannya agak lumayan ia berkenalan dengan dengan gadis bernama Astuti yang tidak lain adalah anak dari pemilik kost. Makmur dan Astuti saling jatuh cinta. Cara menjalin tali kasih diantara keduanya cukup unik, jika ingin pergi berduaan Astuti cukup menulis diatas secarik kertas gulungan yang diikat dengan seutas tali dijulurkan dari lantai atas, sedangkan Makmur menerimanya dari celah-celah bilik yang terbuat dari bambu. Tak disangka-sangka hubungan Makmur dengan Astuti diketahui oleh kedua orang tuanya, hingga
membuatnya marah. “ Nduk, kamu jangan pacaran dengan Makmur,” kata ibunya suatu hari. “ Memangnya kenapa to Bu kok nggak boleh pacaran dengan mas Makmur, dia orangnya baik Bu,” jawab Astuti membela diri. “ Meski dia baik, tapi kamu mau dikasih makan apa, wong kerjanya aja nggak jelas gitu.” “ Ibu tidak ingin kamu hidup susah,” tambah ibunya menasehati. Makmur hari itu juga dipanggil ibunya Astuti. “ He, Makmur, kalau kamu memang benar-benar mencintai anakku, kamu harus lebih giat lagi dalam berusaha karena saya tidak mau anak saya hidup susah jika nanti menikah denganmu,” kata ibunya. Mendapat cemoohan dari orang tua Astuti bukannya membuat Makmur patah semangat, justru sebaliknya ia lebih giat lagi dalam berusaha. “ Saya harus sukses dan bisa membuktikan kalau saya pantas mempersunting Astuti. Tekad Makmur benar-benar bisa terwujud setelah ia beralih profesi dari berdagang menjadi sopir taxi. Dari sopir taxi inilah ia mampu menabung dan bisa membeli rumah sendiri meski berupa rumah petak. Beberapa tahun kemudian ia benar-benar mampu mewujudkan impiannya setelah ia menekuni bidang lain yaitu pemasangan iklan di media massa. Setapak demi setapak ia melangkah dan berusaha keras tak pernah mengenal lelah atau sakit hati dalam mewujudkan impiannya. Impian Makmur sang pemuda desa, kini terwujud. Pemuda yang tadinya miskin dan hidup susah kini benar-benar jadi seorang jutawan. Disamping mampu mewujudkan impiannya iapun dapat mempersunting Astuti gadis pujaan berkat kegigihannya dalam berusaha yang tidak mengenal putus asa.*
Kisah
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Diincar Pasukan GAM Oleh Marsma TNI Sujendro
W
aktu itu kesepakatan damai antara perwakilan pemerintah RI dengan GAM belum tercapai. Hingga penghujung tahun 2000 kondisi keamanan di seluruh wilayah Banda Aceh justru menjurus kearah tidak terkendali. Sebagai anggota Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Banda Aceh, pada hari Sabtu tanggal 30 September 2000, Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) yang kedua yaitu Letkol Pnb Khoirul Arifin (AAU’83, sekarang Paban I Spers Mabesau) mendapat undangan di gedung DPRD Banda Aceh. Rencananya setelah acara di DPRD itu
selesai, Komandan Lanud akan menghadiri resepsi pernikahan salah satu anggota Lanud SIM, Prada Warto di kampung Bueng Jala, sebelah utara runway Bandara SIM. Komandan Lanud memerintahkan Prada Amrizal (sekarang spri Komandan Lanud Padang) untuk menjadi sopirnya dan Prada Bukri yang merupakan seorang petembak jitu dari Lanud SIM itu, untuk menjadi ajudannya sekaligus pengawal. Pukul 07.45 WIB Komandan Lanud beserta kedua anak buahnya berangkat menuju gedung DPRD di Banda Aceh. Usai acara Komandan Lanud memerintahkan Prada Amrizal untuk
singgah dulu di mess Pringgondani yang ada di jalan Pante Pirak, sekitar enam ratus meter dari gedung DPRD Banda Aceh, untuk mengganti pakaian. Perjalanan dianjutkan ke Kampung Bueng Jala dengan melewati Ule Karueng. Beberapa saat berlalu kendaraan melewati depan komplek perkantoran Gubernur Aceh, kemudian belok kanan menuju arah Pasar Ule Karueng. Suasana di jalanan lengang dan sepi; padahal biasanya jalan itu sangat ramai dengan lalu-lalangnya pejalan kaki maupun pengendara mobil atau sepeda motor. Ketika perasaannya sedang bertanya-
39
tanya, tiba-tiba terdengar suara raungan empat buah sepeda motor (2 buah GL-Pro, 1 buah King, 1 buah Grand) yang masing-masing ditumpangi dua orang yang mengejar dari arah belakang mobilnya. Tiga buah sepeda motor (2 buah GL-Pro dan 1 buah King) yang masing masingmasing ditumpangi dua orang itu, menyalip dari sisi kanannya. Pada saat ketiga sepeda motor itu berada di samping kanan mobil, Prada Amrizal sempat melirik ada dua orang yang sedang membonceng sepeda motor membawa senjata api AK-47. Tali sandang dari senjata api AK-47 itu, mereka kalungkan dilehernya sehingga senjata api AK-47 nya menjadi tergantung depan dadanya dan ditutupi oleh jaket panjang. Tidak begitu lama, para pembonceng ketiga sepeda motor dengan menggunakan tangan kirinya memberi “kode” kepada Prada Amrizal untuk menepikan mobil. Bersamaan dengan itu, rupanya Komandan Lanud juga melihat orangorang yang memberikan “kode” tadi. Komandan Lanud segera memerintahkan Prada Amrizal untuk 40
menepikan mobilnya. Ia segera menghentikan mobilnya, namun tidak di tepi jalan seperti keinginan ketiga pembonceng sepeda motor tadi. Ia sengaja menghentikan mobilnya ditengah jalan dengan kondisi mesin mobil masih tetap hidup. Pintu mobil tetap terkunci. Prada Bukri segera mengokang senjata SS1-IV nya, kemudian mengubah posisi pengatur tembakan pada posisi otomatis (tembakan rentetan). Ketiga sepeda motor yang menyalip tadi langsung berhenti di pinggir jalan dengan jarak sekitar tujuh meter di depan mobil Prada Amrizal. Salah seorang dari pemboncengnya turun dan menghampiri pintu mobil yang ada di sisi kanan depan sopir; satu sepeda motor yang lainnya berhenti di belakang mobil. Orang tadi langsung mengetuk kaca pintu mobil. Karena curiga dan memperkirakan akan terjadi hal-hal yang tidak baik, Prada Amrizal sengaja hanya membuka kaca sekitar lima belas sentimeter saja. “Assalamualaikum”, sapanya. “Walaikumsalam,” jawab Prada Amrizal. “Mau ke mana Pak?”
“Mau ke undangan..” “Di mana undangannya?” “Di Bueng Jala..” “Pinjam mobilnya sebentar ..yaa..” Pada saat itu, yang menjawab adalah Komandan Lanud, kok.. manis mobil satu-satunya kok mau dipinjam. Mendapat jawaban tersebut, orang itu langsung diam sejenak, sambil melirik dari celah kaca ke arah dalam mobil. Karena melihat Prada Bukri yang waktu itu duduk di sebelah kiri Prada Amrizal masih memakai baju PDH TNI-AU, ia langsung bertanya, TNI..aa..” (TNI..yaa). “Iyaa.” Orang itu langsung berteriak, ada..TNI...ada ..TNI, dan berubah menjadi beringas. Ia langsung menendang-nendangkan kaki kanannya ke ban kanan depan mobil sambil b e r t e r i a k . . . . . ” m i n g g i r. . . m i n g gir....berkali-kali. Teman-temannya langsung berdiri di dekat motornya masing-masing. Melihat situasi seperti itu, Komandan Lanud yang duduk di tengah, memerintahkan untuk minggir. Mendapat perintah itu, Prada Amrizal teringat kebrutalan pasukan GAM ketika dirinya sempat ditawan pada tanggal 9 November 1999 silam. Prada Amrizal untuk kali ini tidak taat perintah Komandan. “Mohon maaf...Komandan... untuk kali ini saja, saya terpaksa tidak mengikuti perintah Komandan, karena saya memiliki rencana yang lain,” Amrizal beralasan. Segera memasukkan “gigi satu” ke persenelingnya dan menjalankan mobil secara perlahan; tangan kirinya segera mengarahkan mobilnya menuju ke seolah-olah melaksanakan perintah Komandan Lanud dan orang yang menyergapnya. Setelah yakin akan rencananya, dan tanpa perintah Komandan Lanud, Prada Amrizal langsung berkata: “Ijin..nDan (Komandan)..kita kabuuur.” Mobil tancap gas menuju ke tengah jalan lagi. Salah seorang dari penyergap yang berpostur tubuh tinggi besar, berupaya menghalangi laju
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Komandan Lanud sampai di depan Bandara SIM. Pada saat itu, di arah kejauhan terlihat beberapa anggota TNI-AD dari Bataliyon Infantri “Kujang” Siliwangi dan beberapa orang anggota Brimob dari kepolisian sedang beristirahat. Komandan Lanud segera turun dari mobil dan menginformasikan kepada komandan regu dari TNI-AD dan Brimob yang ada disitu, bahwa ada empat buah sepeda motor dengan delapan orang penumpangnya yang bersenjata dua pucuk senjata AK-47 yang patut diduga adalah pasukan GAM sedang mengejar mobilnya. Mereka segera melakukan “sweeping” dan sempat kontak tembak dengan GAM. Empat orang anggota pasukan GAM itu tertembak, mati.
mobil dengan cara yang bersangkutan maju ke depan sehingga berada tepat di depan mobil. Prada Amrizal tetap tidak peduli terhadap apa yang ada di depannya, tetap menambah gas mobilnya sehingga orang yang mencoba menghalanginya itu justru malah ketakutan dan langsung loncat kekanan. Namun karena terlalu dekat,
paha kirinya sempat tertabrak sehingga yang bersangkutan sempat sempoyongan. Prada Amrizal terus melaju dan menjalankan mobilnya dengan cara zig-zag. Pasukan GAM berusaha mengejar namun tidak nampak lagi karena jarak yang cukup jauh. Sepuluh menit kemudian mobil
Kejar-kejaran dengan GAM Dua hari kemudian, sesudah kejadian itu, tepatnya tanggal 2 Oktober 2000, Prada Amrizal minta ijin ke Komandan Lanud untuk pergi ke wartel yang ada di Pasar Lambaro, sekitar enam kilometer dari Lanud SIM. Baru setengah perjalanan, tepatnya di dekat gudang pupuk, tibatiba dari arah belakang munyusul sebuah sepeda motor “King” yang ditumpangi oleh tiga orang. Setelah posisi sepeda motornya sejajar, ketiga orang yang ternyata wajahnya sudah tidak asing lagi bagi Prada Amrizal karena mereka telah ikut melakukan “sweeping” terhadap dirinya dua hari yang lalu, langsung berteriak. “Kalau kamu mau selamat...serahkan mobil yang kemarin!” (maksudnya menyerahkan mobil dinas Komandan Lanud SIM kepada mereka). “Minta saja sendiri ke Pangkalan...Bang.” “Kau ingat itu!” Mereka menambah kecepatan
41
pejabat walikota Depok) berkunjung ke Banda Aceh. Sebagai anggota Muspida, Komandan Lanud SIM pun diundang untuk turut menyambut kedatangannya di Bandara Sultan Iskandar Muda dan malam harinya diundang juga untuk buka puasa bersama di rumah dinas kediaman gubernur. Komandan Lanud, tetap, dengan sopir Prada Amrizal dan pengawal merangkap ajudan Prada Bukri. Usai sholat Maghrib, Prada Amrizal menuju ke samping kanan pos jaga polisi yang ada di pintu masuk utama Pendopo. Belum begitu lama Prada Amrizal berdiri disana, tiba-tiba terlihat sebuah sepeda motor yang dinaiki oleh dua orang sedang melaju dengan sangat kencang menuju ke sepeda motornya dan meninggalkan Prada Amrizal. Ancaman anggota GAM terhadapnya tak hanya sampai di sini. Pada tanggal 27 Oktober 2000, ia berniat menelpon orang tuanya lagi. Pukul 18.05 WIB, ia ke pasar Lambaro. Sampai di sana bertemu dengan teman akrabnya. Setelah ngobrol sebentar, ia segera masuk ke wartel. Ketika baru saja akan menekan nomor yang dituju, tiba-tiba teman akrabnya itu dari luar wartel berkata:“Bang..Bang..cepat lari...Bang..ada anggota GAM.” Mendengar peringatan ia segera bergegas keluar dari ruangan wartel. Baru saja keluar dari pintu ruangan wartel, ia langsung disergap oleh empat orang anggota GAM. Namun ia bisa lolos, terus lari ke arah gang yang ada di perumahan penduduk di belakang wartel. Keempat anggota GAM itu tetap mengejar Prada Amrizal sambil memanggil-manggil nama Amrizal dan mengancam akan membunuhnya. Setelah berlari sejauh sekitar enam puluh meter, Prada Amrizal menemui jalan buntu. Ia langsung mencabut pistol FN-46 yang selalu dibawa. Kemudian ia mem-
42
balikkan badannya dan berhenti di tempat. Ia mengarahkan laras pistolnya ke arah datangnya keempat anggota GAM yang masih mengejarnya. Keempat anggota GAM itu rupanya tidak bersenjata dan tidak menduga bahwa Prada Amrizal membawa pistol. Mengetahui, Prada Amrizal telah “siap” menembakan pistolnya, keempat anggota GAM, gantian lari ketakutan menuju ke arah Pasar Lambaro. Dengan masih memegang pistol FN-46 nya, Prada Amrizal gantian mengejar keempat anggota GAM itu. Mereka lari tunggang langgang ketakutan, dan berpencar ke segala arah. Dilempar Granat Tangan Sembilan belas hari kemudian, yaitu tepatnya tanggal 16 Nopember 2000, Letkol Pnb Khoirul Arifin menyerahkan jabatan Komandan Lanud SIM kepada penggantinya Mayor Psk Eris Widodo Y. (AAU’88 sekarang menjabat Komandan WingI Paskhasau). Beberapa hari kemudian, Menteri Kehutanan RI yaitu bapak Nur Mahmudi (sekarang
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
arah depan Pendopo. Orang yang membonceng sepeda motor itu langsung melemparkan sebuah granat tangan ke arah dirinya. Beruntung granat tangan itu mengenai pagar teralis besi yang ada di dekat pos jaga dan terpental lagi ke tengah jalan raya. Beruntung lagi serpihan granat itu “mampir” di bangunan air mancur yang ada dekat pos jaga. Setelah terdengar suara ledakan itu, suasana menjadi kacau balau; semua lampu yang ada sekitar endopo langsung padam. Suasana di sekitar pendopo gelap gulita, sunyi, sepi dan mencekam Prada Amrizal pun langsung tiarap, dan mencabut pistol FN-46 dari balik bajunya, siap-siap kalau ada serangan susulan, kemudian mengokangnya. Sambil merayap, ia menuju ke ruangan tempat per-
temuan Gubernur Aceh, Menteri Kehutanan RI dan tamu undangan dengan maksud untuk melindungi Komandan Lanud serta para tamu, Karena merayap ke sana ke mari itulah, celana panjang dan baju batiknya lengan panjang yang dipakainya robek-robek dilutut dan sikunya. Sampai di depan pintu tempat pertemuan, ia sempat melihat ke kiri dan ke kanan sejenak untuk meyakinkan, kondisi di sekitarnya aman. Ia segera berdiri dan berjalan menuju ke pintu ruangan tempat pertemuan yang waktu itu pintunya tertutup dan terkunci dari dalam. Ia mendobrak pintu ruangan pertemuan itu dengan cara menendangkan telapak kaki kanannya berkali-kali. Pintu terbuka, Prada Amrizal langsung mencari saklar lampu, dan “byaar, lampu menyala. Tiba-tiba dengan serentak juga terdengar suara teriakan,...”aaaaaaaa”, jeritan histeris yang serempak dari ibu-ibu dan bapakbapak tamu undangan yang sedang sangat ketakutan dan posisi tiarap di lantai. Melihat “orang asing” (Prada Amrizal) yang berdiri di dekat pintu dengan celana dan baju robek, dan kedua telapak tangan menggenggam sepucuk pistol FN-46 yang larasnya diacungkan ke atas para tamu semakin ketakutan. Melihat kondisi seperti itu, Komandan Lanud yang pada saat itu sudah berada dalam posisi jongkok dan berada didekat Menteri Kehutanan dan isterinya, berusaha menenangkan para tamu. “ Tenang...tenang... tenang...Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang bawa pistol itu adalah anak buah saya”, ujar Komandan dengan tenang. Suasana yang mencekam di dalam ruangan pertemuan pun menjadi sedikit mencair. Namun karena kondisi keamanan diluar sekitar Pendopo masih belum dapat dijamin maka acara ramah tamah dengan Menteri Kehutanan RI pada malam itu terpaksa tidak dilanjutkan.* 43
Sejarah
Ignatius Dewanto Fighter Angkatan Udara yang Menembak Allan Pope
I
gnatius Dewanto (lahir di Jogyakarta, Indonesia, 9 Agustus 1929) dari pasangan M. Marjahardjana dan Theresia Sutijem adalah seorang tokoh dan pejuang TNI AU. Namanya begitu melegenda sebagai seorang fighter terbaik yang pernah dilahirkan TNI AU. Salah satu buktinya adalah keberhasilannya menembak jatuh Allan Pope seorang penerbang bayaran dari Amerika yang bekerja untuk pemberontak Permesta. Karier Militer Karier militer Dewanto dimulai saat ia bergabung dengan Tentara Pelajar (TP). Dewanto muda tergabung ke dalam kesatuan Slamet Riyadi. Kariernya cukup gemilang hingga dipercaya sebagai kepala regu (1950). Sebelumnya (1948) pernah menjadi kepala pabrik granat di TP. Usai gencatan senjata (1948), Dewanto ditempatkan di Semarang khusus bagi TP yang mampu berbahasa Belanda untuk dijadikan counterpart antara polisi militer Belanda dengan tentara Indonesia. Tanggal 25 Juli 1950, lewat pengumuman Kementerian Pertahanan RI, dinyatakan bahwa Staf Angkatan Udara membutuhkan penerbang. Dewanto lantas mendaftar dan akhirnya diterima. Dewanto sempat dikirim ke Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA), California, November 1950 untuk jadi penerbang. Setelah lulus, pada tahun 1954 Dewanto masuk Skadron Udara 3 tempat bercokolnya P-51 Mustang sebagai instruktur. Operasi Militer Melawan Permesta Tahun 1958 Indonesia tengah mengalami gangguan keamanan dari gerombolan Permesta, dengan kekuatan udaranya melakukan penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan udara di Ambon. Ignatius Dewanto salah satu penerbang yang ikut dalam operasi penumpasan gerombolan Permesta. Apron Liang, 18 Mei 1958, Kapten Udara Ignatius Dewanto tengah bersiap di kokpit P-51 Mustang. Pagi itu, dia ditugaskan menyerang pangkalan udara Aurev (Angkatan Udara Revolusioner, AU Permesta) di Sulawesi Utara. Saat itulah, hanya beberapa saat sebelum Dewanto take off menuju Manado, sebuah berita memaksanya membatalkan serangan ke Manado dan harus mengarahkan pesawat ke Ambon karena kota tersebut dibom oleh B-26 Invader Aurev. Ketika di udara, Dewanto mendapatkan Ambon mengepulkan asap di mana-mana. Puing-puing berserakan, menandakan baru saja mendapat serangan udara. Berputar sejenak, B-26 tak kunjung terlihat. Pesawat kemudian diarahkannya ke barat Ferry tank dilepas untuk menambah kelincahan pesawat. Dewanto terbang rendah. Berbarengan saat pandangannya tertumbuk ke konvoi kapal ALRI, sekelebat dilihatnya pesawat B-26. Pesawat tersebut ternyata tengah melaju ke arah konvoi kapal perang ALRI. Dewanto terbang mengejar dan beruntung bisa menempatkan diri persis berada di belakang B-26. Walau sempat ragu karena posisi musuh tepat antara kapal, Dewanto langsung melontarkan roketnya dan tembakan senapan mesin 12,7 44
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
mm pesawatnya. Saat bersamaan, KRI Sawega, salah satu kapal dalam konvoi kapal ALRI, juga menembakkan senjatanya: Bofors, Oerlikon 12,7 mm, Water Mantle 7.62 mm. Alhasil, B-26 yang diterbangkan seorang serdadu bayaran bernama Allen Lawrence Pope beserta juru radio Hary Rantung (bekas AURI), terbakar dan tercebur ke laut. Bagi Dewanto, ketegangan belum berakhir, karena saat dalam perjalanan pulang, Dewanto berpapasan dengan B-26 lainnya. Head on attack perang udara berhadaphadapan tak terelakkan. Dengan beraninya Dewanto menghujani B-26 yang diterbangkan Connie Seigrist, penerbang berkulit putih, dengan senapan mesinnya. Tidak ada pesawat yang jatuh dalam pertempuran udara kali ini, tapi keduaduanya mengalami kerusakan pesawat yang cukup signifikan akibatnya. Kontroversi Siapa yang Menembak Jatuh B-26 Allen Pope Selama sidang peradilan militer untuk mengadili Pope, pihak AURI dan ALRI dengan segala macam argumentasinya saling mengklaim bahwa tembakan mereka yang berhasil merontokkan pesawat AUREV. Tanggal 11 Juni 1997, ketika menjawab pertanyaan Conboy, salah seorang penulis buku Feet to the Fire, Pope terus terang mengatakan tidak pernah tahu dengan persis. Pengakuan Harry Rantung bahwa dia hanya operator radio dan tak melihat (menurut Saleh Kamah) pesawat Dewanto, juga perlu dikoreksi. Tempat duduk Rantung dalam pesawat B-26 adalah di bagian ekor. Ia memang harus berada di sana, sebab tugasnya adalah sebagai penembak senapan mesin, seandainya pesawat tersebut dikejar lawan. Oleh karena itu dia memang juga menyaksikan, ketika sebuah Mustang
(yang diterbangkan Dewanto) AURI melakukan pengejaran. Pengakuan tersebut juga dikemukakan oleh Rantung dalam persidangan Pope. Tetapi tembakan siapa yang menjatuhkan pesawat Pope, sampai sekarang memang masih tetap misteri. Inspektur Polisi Nurdin Baso di atas Kapal Sawega melihat dengan jelas sebuah Mustang berada di belakang B-26 yang sedang menyerang kapalnya. Secara otomatis dia memastikannya pesawat AUREV. Oleh karena ketika di Ambon, Nurdin Baso sudah pernah dua kali diserang pesawat serupa. Bersama temantemannya di Sawega, mereka ramairamai langsung menembaki Mustang tersebut, dan memaksa Dewanto harus terbang menjauh. Ketika sedang menghindar, Dewanto tanpa sengaja justru bertemu dengan pesawat B-26 AUREV yang diterbangkan Connie Seigrist yang baru saja selesai menyerang Amahai. Mereka berdua kemudian melakukan dogfight dengan saling menembakkan senapan mesin. Keterbatasan bahan bakar menjadikan pertempuran udara tersebut berlangsung singkat oleh karena kedua-duanya kemudian saling menjauh. Karier dan Kehidupan Selanjutnya Dewanto sempat menjabat
Deputi Menteri/Pangau Urusan Operasi (diangkat 1 juli 1965) menggantikan Marsekal Muda Udara Sri Mulyono yang dipromosikan sebagai Menteri Negara diperbantukan Presiden. Seperti banyak nama lainnya, Dewanto sempat diamankan usai Gerakan September 1965. Dewanto ditahan beberapa bulan di kantor Pertahanan Udara Halim. Sementara Sri Mulyono di Nirbaya. Sebelum benar-benar terjun ke penerbang sipil, Dewanto sempat menjadi Atase Udara di Moskow (1966). Hanya setahun, dia kembali ke Indonesia dan akhirnya diberhentikan dengan hormat dari dinas tentara terhitung 31 Maret 1967. Dewanto meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang PA-23 Aztec milik Sabang Merauke Raya AC pada tahun 1970. Jenazahnya baru ditemukan delapan tahun kemudian. Atas izin presiden Soeharto, jenazah pahlawan AURI yang namanya diabadikan di gedung serbaguna “Dewanto” di Lanud Iswahjudi, Madiun dan gedung Denma Mabesau serta pemegang 16 tanda kehormatan ini dikebumikan di TMP Kalibata setelah disemayamkan di Mabes TNI AU Pancoran. Selamat jalan pahlawanku jasamu kan kukenang selalu.*
45
Antariksa
10 Fenomena Antariksa
Paling Misterius
1. Tabrakan antargalaksi. Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun. Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist 2. Quasar Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979. Credit: NASA-MSFC.
46
3. Materi gelap (dark matter) Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini. Credit: Andrey Kravtsov.
4. Gelombang gravitasi (gravity waves). Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruangwaktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini. Credit: Henze/NASA.
5. Energi vakum Fisika kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta. Credit: NASA-JSC-ES&IA.
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
6. Mini black hole. Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masingmasing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda. Credit: NASA-MSFC.
7. Neutrino. Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari ice cube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison.
8. Ekstrasolar planet (exoplanet). Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi. Credit: ESO.
10. Antimateri Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein, E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri. Credit: Penn State U./ NASA-MSFC. Melihat berbagai fenomena tersebut, mengingatkan kita betapa micro sebenarnya keberadaan kita dalam alam semesta ini.* (sumber internet)
9. Radiasi kosmik. Latarbelakang radiasi ini disebut juga cosmic microwave background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius). Credit: NASA/WMAP Science Team. 47
Kesehatan
M
asalah pangan menjadi suatu hal yang patut kita perhatikan. Pangan menjadi sumber utama yang paling dibutuhkan oleh tubuh manusia . Selain itu kita juga harus tahu jenis makanan apa saja yang bisa masuk ke dalam tubuh agar bisa dicerna dengan sempurna. Salah dalam memilah milah makanan bisa menjadi faktor pencetus berbagai macam penyakit yang akhirnya dapat merugikan diri sendiri . Cermati dengan baik makanan dan kandungan yang ada di dalamnya yang tanpa sengaja kita tidak tahu bahayanya. Berbagai macam makanan yang beredar luas dewasa ini diyakini banyak mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin B, Methanil yellow. Oleh karenanya kita perlu mengetahui satu persatu apa saja bahayanya.
Waspada Pangan Mengandung
Bahan Berbahaya Formalin Seperti apa itu formalin? Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin ini dilarang digunakan sebagai pengawet pangan. Selain itu formalin sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Jika terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar, reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang, otak, ginjal, syaraf. Konsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker, jika tertelan formalin sebanyak 30 ml (3 sendok makan) menyebabkan kematian. Beberapa penyalahgunaan formalin pada pangan diantaranya: mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering. Ciri-ciri pangan mengandung formalin dapat kita kenali, seperti mie basah berformalin (tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 250C dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 100C, tidak lengket dan mie lebih mengkilat dibanding mie normal, bau agak menyengat bau formalin), Tahu berformalin (tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 250C dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 100C, tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat), Ikan segar atau hasil laut berformalin (tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 250C, warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih, bau agak menyengat bau formalin, tidak dihinggapi lalat), Ikan asin berformalin (tidak rusak sampai 1 bulan pada suhu kamar 250C, bersih cerah tidak berbau khas ikan asin, tidak dihinggapi lalat), Baso berformalin (tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar 250C, tekstur sangat kenyal, bau agak menyengat bau formalin). Boraks Apa itu boraks? Boraks adalah senyawa berbentuk Kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan dan tekanan normal. Boraks 48
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
mengandung boraks (tekstur sangat kenyal, berasa “tajam” rasa sangat gurih membuat lidah bergetar, terasa getir), dan kerupuk mengandung boraks (tekstur sangat renyah, dapat memberikan rasa getir).
merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O7. 10H2O) jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Salah satu bentuk turunan boraks yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng. Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan. Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertian. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada kulit dan mata, mual, sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian. Ciri-ciri pangan mengandung boraks dapat kita kenali, seperti mie basah mengandung boraks (tekstur sangat kenyal, penampakan mengkilat, tidak lengket dan tidak cepat putus), Baso mengandung boraks (tekstur sangat kenyal, pada baso daging warnanya tidak kecoklatan namun lebih cenderung keputihan), lontong
Rodamin B Apa itu Rhodamin B? Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk industry tekstil dan kertas. Rhodamin B dilarang digunakan untuk pewarna pangan. Bahaya akut rodhamin B bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni berwarna merah atau merah muda. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati. Beberapa penyalahgunaan rhodamin B pada pangan antara lain kerupuk, terasi, dan jajanan berwarna merah. Ciri-ciri makanan yang mengandung rhodamin B (warna merah mencolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna tidak homogen misalnya pada kerupuk dan es putar).
Methanil Yellow Apa itu methanil yellow? Methanil yellow atau kuning metanil adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil (kain) dan cat. Methanil yellow dilarang digunakan untuk pangan. Bahaya methanil yellow bila tertelan bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya kronis akibat konsumsi methanil yellow dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kanker pada kandung kencing dan saluran kencing. Ciri-ciri makanan yang mengandung methanol yellow (warna kuning mencolok dan terpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen seperti pada kerupuk). Dengan melihat banyaknya pengawet yang dipakai pada makanan yang banyak beredar di pasaran, kita harus berusaha sedapat mungkin menghindarinya agar kita beserta keluarga terhindar dari penyakit-penyakit akibat penggunaan pengawet tersebut. Paling tidak ada 5 (lima) kunci keamanan makanan
49
yang akan kita konsumsi, yakni : 1. Jagalah kebersihan dengan cara: cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan sesering mungkin selama pengolahan pangan, cucilah tangan sesudah dari toilet, cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan serta jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya. Mengapa kita harus menjaga kebersihan? Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, namun mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh pangan, serbet dan peralatan terutama pada talenan yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit. 2. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang, dengan cara: pisahkan daging sapi, daging unggas dan pangan hasil laut dari pangan lain, gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan untuk mengolah pangan mentah, simpan pangan dalam wadah untuk
menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang. Mengapa harus kita pisahkan? Pangan mentah terutama daging sapi, daging unggas, pangan hasil laut dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan. 3. Masaklah dengan benar, dengan cara: masaklah pangan dengan benar terutama daging sapi, daging unggas, telur dan pangan hasil laut, rebuslah pangan seperti sup sampai mendidih dan usahakan agar suhu internalnya mencapai 700 C. Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. Agar lebih yakin, gunakan termometer, panaskan kembali pangan secara benar. Mengapa harus dimasak dengan benar? Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Pangan yang dimasak dengan suhu 70 0 C dapat memberi kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh dan potongan daging besar. 4. Jagalah pangan pada suhu aman, dengan cara: jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih 2 jam, simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 50C), pertahankan suhu pangan lebih dari 60 0 C sebelum disajikan, jangan menyimpan pangan terlalu lama dalam lemari pendingin, jangan biarkan pangan beku mencair pada suhu ruang.
50
Mengapa? Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di bawah 5 0 C atau di atas 60 0 C, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa mikroba patogen dapat tumbuh pada suhu di bawah 50C. 5. Gunakan air dan bahan baku yang aman, dengan cara: gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman, pilihlah pangan segar dan bermutu, pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, seperti susu yang sudah dipasteurisasi,
cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang dimakan mentah, jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsa. Mengapa? Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya, dapat mengurangi risiko.* (Sumber WHO dan Bahan POM RI/Kominfo)
Berita Daerah
Empat pesawat tempur F-5 Tiger dari Skadron Udara 14 Iswahjudi melaksanakan Operasi Pagar Camar, Lintas Camar, Alur Camar 2011 Combine Latihan Terbang Jelajah selama empat hari di Lanud El Tari, Kupang, akhir Juni. Dalam operasi tersebut, hadir Dan Skadron Udara 14 Iswahjudi Mayor Pnb M. Arwani yang di terima Danlanud El Tari Letkol Nav Joko Winarto, SE sebagai Dansatlakops. Operasi tersebut didukung juga dengan dua pesawat Hercules dari Skadron Udara 32, pesawat Helikopter Colibri dari Skadron Udara 7 sebagai tim SAR yang tergabung dengan personel Kompi ‘’D’’ BS Paskhas, Kupang. Operasi bertujuan mewujudkan sistem pertahanan dan keamanan yurisdiksi wilayah udara dari gangguan dan ancaman pesawat asing yang melintasi alur laut kepulauan Indonesia serta untuk menegakkan kedaulatan di udara.*
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Pesawat Tempur F-5 Tiger Lakukan Operasi di Lanud El Tari
(Pentak Lanud Eli)
Danlanud SIM sambut Wakil Jaksa Agung RI. Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Maman Suherman, S.AP. M.Si., beserta unsur Muspida Propinsi Nangroe Aceh Darussalam menyambut kedatangan Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia Bapak DR.H.Darmono, di VIP Room Lanud SIM pertengahan April. Kedatangan Wakil Jaksa Agung ke Propinsi Aceh, selain kunjungan kerja kepada jajaran Kejaksaan juga silaturahmi dengan unsur Muspida Propinsi NAD serta melihat kondisi nyata propinsi Aceh dari dekat. Kunjungan dilaksanakan selama tiga hari dengan agenda berbagai macam kegiatan kemasyarakatan, lembaga pendidikan dan MAA (Majelis Adat Aceh), serta tidak ketinggalan kunjungan sosial lainnya.* (Pentak Lanud Sim) 51
Pangkohanudnas Terima Atase. Pangkohanudnas Marsda TNI Eddy Suyanto, ST menerima kunjungan kehormatan Defence Attache Singapore (Atase Darat Singapura) yang baru Kolonel Yew Chee Leung dan Atase Darat Singapura yang lama Kolonel David Chua, di ruang tamu Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, awal Mei. Kunjungan sebagai perkenalan Kolonel Yew Chee Leung sebagai Atase Darat Singapura yang baru dan mohon diri Kolonel David Chua karena tugasnya di Indonesia berakhir. Dalam kesempatan tersebut Pangkohanudnas memberikan cindera mata kepada Kolonel David Chua.* (Pen Kohanudnas)
Lanud Iswahjudi Gelar Kejuaraan Menembak Terbuka Lanud Iswahjudi menyelenggarakan kejuaraan menembak terbuka dalam rangka mencari bibitbibit atlet berbakat serta sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi. Kejuaraan Menembak Terbuka dilaksanakan selama dua hari, pada awal Mei, yang dibuka oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 408 peserta dari TNI/Polri maupun eksekutif/umum. Kejuaraan mempertandingkan enam cabang lomba yaitu menembak eksekutif, presisi pistol prestasi, tembak reaksi non-IPSC, presisi senapan panjang TNI/Polri dan umum, senapan angin TNI/Polri serta tembak tambahan yaitu tembak dual plate. Untuk cabang menembak eksekutif diikuti oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, Danwing 3 Kolonel Pnb. Samsul Rizal, Dandepohar 20/60, Danyon 463 Paskhas, serta undangan dari pejabat TNI/Polri dan sipil se-eks karesidenan Madiun. Keluar sebagai juara masing-masing untuk juara I 52
direbut oleh Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo, juara II direbut Kepala Kejaksaan Negeri Madiun dan juara III dimenangkan Bupati Madiun. Juara cabang lomba presisi tembak pistol prestasi perorangan diraih Kolonel Pnb Henry Irsal dari
Mabesau, untuk beregu direbut regu Wing 3 Paskhas, Bandung. Sedangkan untuk tembak presisi senapan panjang perorangan direbut M. Taufik dari Batalyon 463 Paskhas, dan untuk beregu direbut regu Wing 3 Paskhas, Bandung.* (Pentak Lanud Iwj)
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Tim Putra Lanud Husein Juara. Tim bola voli putra Lanud Husein Sastranegara meraih gelar juara pertama dalam pertandingan antarsatuan jajaran Koopsau I. Acara yang digelar dalam rangka hari jadi ke-60 Koopsau ini bertempat di hanggar C47 Satuan Pemeliharaan 11 Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, awal Mei. Kejuaraan diikuti oleh lima peserta yaitu Koopsau I, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Atang Sanjaya, Lanud Husein Sastranegara dan Lanud Suryadarma. Tim putra Lanud Husein Sastranegara mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah, sehingga masuk ke babak final dan dalam final berhasil mengalahkan tim voli Lanud Halim Perdanakusuma (juara bertahan), dengan skor 2 – 0 (25-19 dan 25-16). Kemenangan ini membawa tim bola voli Lanud Husein Sastranegara menjadi juara pertama. Untuk menyemangati timnya, Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb. Asep Adang menyempatkan hadir dan foto bersama tim usai pertandingan.* (Pentak Lanud Hsn)
Danlanud Adi Buka Pendidikan Wara A-35. Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Hadiyan Sumintaatmadja (sekarang Sesmilpres) menyiram salah seorang siswa sebagai tanda dibukanya Sekolah Pendidikan Wara Angkatan ke-35, beberapa waktu lalu di Ksatrian Wara Skadik 105 Kaliurang Yogyakarta. Pendidikan bintara Wara ini berlangsung selama lima bulan dan diikuti oleh 34 siswa.* (Pentak Lanud Adi)
53
Gaktib Lanud Abdulrachman Saleh. P o m a u Lanud Abdulrahman Saleh melaksanakan operasi gaktib bersama Polri di setiap pos masuk Lanud, akhir April. Gaktib yang dilaksanakan setiap bulan ini bekerja sama dengan Polri karena tak hanya para anggota TNI AU saja yang diperiksa kelengkapan saat berkendara saat melewati pos. Terbukti tak sedikit dari warga sipil yang terjaring dalam gelar gaktib ini karena tidak memiliki kelengkapan surat dan keamanan dalam berkendara. Meski tak sedikit dari warga sipil yang terjaring namun tak seorangpun dari anggota TNI AU yang terjaring. Hal ini menunjukkan bahwa penegakan disiplin di Lanud Abd Saleh telah ditegakkan dan berjalan sebagaimana mestinya.* (Pentak Lanud Abd)
RAAF Kunjungi Koharmatau. Empat personel Royal Australian Air Force (RAAF) yang dipimpin Air Commodore Anthony Philip Jhones beserta 3 orang pengikut mengunjungi Koharmatau, pertengahan April. Kedatangan personel RAAF tersebut disambut oleh Komandan Koharmatau Marsda TNI Ferdinand AM di ruang Komandan. Turut menyambut kedatangan tamu dari Australia tersebut, Wadan Koharmatau Marsma TNI Suroso, Kadislambangjaau Marsma TNI Jamhari, Kajamkual Koharmatau Kolonel Tek Hadi Purnomo dan Kolonel Tek Djoko Brahmanto. Kunjungan ini dalam rangka Joint Working Group mengenai safety and air worldness.* (Pen Koharmatau)
Samapta Lanud Timika. Komandan Lanud Timika Letkol Pnb. Riadi Widyoko menyaksikan anggota Lanud Timika melakukan samapta B yaitu sit up, sesudah sebelumnya melakukan samapta A, akhir Juni. Samapta merupakan salah satu cara membina kesehatan dan kebugaran jasmani agar selalu sehat dan siap melaksanakan tugas. Samapta dilaksanakan setiap enam bulan sekali tidak hanya di Lanud Timika tetapi oleh seluruh satker di lingkungan TNI AU.* (Pentak Lanud Tmi) 54
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Bertahan Hidup dalam Keadaan Darurat Sebanyak delapan puluh dua personel yang terdiri perwira, bintara dan tamtama dari Skadron Udara di jajaran Lanud Halim Perdanakusuma dan Pramuka Saka Dirgantara, PMI, BNPB serta dua belas peserta dari media elektronik mengikuti latihan survival dasar yang berlangsung selama tiga hari di Lanud Suryadarma, Subang. Bertindak sebagai Direktur Latihan Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb. Ir. Tri Bowo Budi S, MM. Latihan dibuka oleh Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M. Nurullah, pertengahan April. Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M. Nurullah, dalam sambutannya mengatakan, dengan dilaksanakan latihan survival dasar diharapkan dapat mewujudkan kemampuan personel, khususnya awak pesawat dalam menghadapi keadaan darurat dan kondisi medan yang berat, sehingga mampu bertahan hidup baik di darat maupun di air.
Latihan ini juga untuk memupuk mental dan fisik serta jiwa juang dalam menghadapi keadaan emergensi terutama pada tugas-tugas penerbangan operasi dan latihan. Dalam latihan survival dasar ini para peserta dibekali ilmu peta, ilmu tumbuhan, rapling, shelter, kompas siang dan kompas malam, praktik
memasak binatang tangkapan, penyeberangan basah, pelajaran sea survival, penggunaan perahu karet, berenang dengan live vest, bermalam di air, praktik signal, dan praktik pemasangan panel, serta pelajaran flare smoke.* (Pentak Lanud Hlm)
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M. Nurullah menyerahkan topi rimba kepada peserta latihan.
55
Museum OMU I Adi Soemarmo Diresmikan Dankodikau Marsda TNI Bagus Puruhito meresmikan Museum Opsir Muda Udara I Adi Soemarmo Wiryokusumo di Lanud Adi Soemarmo, akhir Mei. Museum ini dibuat untuk mengumpulkan data sejarah yang ada di wilayah Lanud Adi Soemarmo, dengan tujuan agar nilai-nilai sejarah tidak terlupakan bagi generasi muda. Museum ini berisi tentang sejarah OMU I Adi Soemarmo, perjuangan Kopral Udara Semi dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II tahun 1948 dalam rangka menegakkan NKRI, serta monumen-monumen sejarah yang berada di Lanud Adi Soemarmo. Untuk mendukung keberadaan museum tersebut disajikan pula koleksi berupa propelier Douglas C-47 pesawat Dakota, senjata yang digunakan pada saat latihan Berganda para siswa dan perlengkapan pendidikan selama siswa dididik di Lanud Adi Soemarmo. Adapula miniatur berbagai macam pesawat TNI AU serta foto-foto kegiatan siswa sejak tahun 1960-an dan informasi kedirgantaraan lainnya. Museum dibuka untuk umum. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan batu prasasti oleh Dankodikau didampingi oleh Komandan Lanud Adi Soemarmo berserta para pejabat Kodikau.* (Pentak Lanud Smo)
Kunjungi AWR Gunung Tamang. Danlanud Supadio Kolonel Pnb Kustono, S.Sos, awal Mei berkunjung ke AWR Gunung Tamang yang terletak di Kabupaten Kubu Raya menggunakan pesawat Heli Super Puma NAS 332/H 3214 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Bogor yang dipiloti Kapten Pnb Didik. Ikut dalam rombongan antara lain Kadislog Letkol Tek Chandra Komar, Dansatpom Mayor Pom I Dewa Gede Jatmika, Kaintelpam Mayor Sus Bachtiar, dan Kasifasint Mayor Sus Fadli Mawardi. AWR (air weapon range) ini masih dalam tahap pembangunan. Beberapa bagian yang sudah selesai dibangun helipad, bangunan mess/ kantor dan pagar keliling, jalur penembakan, clearing jalan, rumah genset dan genset. Pesawat helikopter yang sedang standby SAR di Lanud Supadio ini merupakan pendaratan kedua setelah bulan Februari silam juga berkunjung ke AWR Gunung Tamang.* (Pentak Lanud Spo)
Latihan Menembak dan Hanlan. Untuk mengasah kemampuan dan profesionalisme dalam menghadapi tugas-tugas ke depan seluruh anggota militer Lanud Sjamsudin Noor, Banjarmasin melaksanakan latihan menembak dan pertahanan pangkalan (Hanlan) di wilayah AWR Dwi Harmono kecamatan Kurau Pelaihari, belum lama ini. Danlanud Sjamsudin Noor Letkol Pnb Mokh. Mukhson menekankan kepada seluruh peserta latihan untuk melaksanakan kegiatan latihan secara sungguh-sungguh dan mengutamakan keselamatan sehingga tujuan dari latihan dapat tercapai dengan baik.* (Pentak Lanud Sam) 56
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Resmikan SPSM. Dankodikau Marsda TNI Budijono, (sekarang Koorsahli Kasau), pertengahan April meresmikan sarana pengolahan sampah mandiri (SPSM) di Lanud Adisutjipto. Peresmian secara simbolis dilakukan dengan pelepasan balon dan burung serta pemecahan kendi. Di penghujung acara, Dankodikau juga menyerahkan bak sampah kepada para ketua rukun tangga di perumahan komplek Lanud Adisutjipto. SPSM yang terletak di komplek perumahan Blok T tersebut, merupakan sarana untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga yang pengelolaannya dilakukan oleh para purnawirawan yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara, bekerja sama dengan Lanud Adisutjipto. Dengan adanya SPSM secara tidak langsung Lanud Adisutjipto turut mendukung program pemerintah dalam kebersihan, terutama pengolahan sampah. Dankodikau berharap, sarana pengolahan sampah mandiri ke depan dapat bermanfaat tidak hanya bagi warga komplek perumahan Lanud Adisutjipto saja, namun juga untuk masyarakat sekitar.* (Pentak Lanud Adi)
Sistem Payroll untuk Pembayaran Gaji. Sejak bulan Maret dan April 2011 seluruh personel Lanud Medan menggunakan sistem pembayaran gaji dengan payroll yang bekerja sama dengan Bank BNI. Danlanud Medan Kolonel Pnb Taufik Hidayat S.E selaku penanggung jawab pemindahan gaji anggota Lanud Medan dari bank BRI ke bank BNI telah menandatangani perjanjian antara pihak Lanud Medan dan pihak bank BNI yang dilaksanakan di ruang kerja Danlanud, beberapa waktu lalu.* (Pentak Lanud Mdn)
Lari Siang. Sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap prajurit harus memiliki kesamaptaan jasmani untuk mendukung pelaksanan tugas. Guna terus membina dan mempertahankan kesamaptaan seluruh prajuritnya, Lanud Pekanbaru secara teratur dan terukur melaksanakan program yang terkait dengan kesamaptaan jasmani seluruh anggotanya. Salah satunya adalah lari siang yang dijadwalkan setiap hari Kamis setelah apel siang. Selain bertujuan membina kesamaptaan prajurit, pelaksanaan lari siang juga bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan espirit de corps antarsesama prajurit.*(Pentak Lanud Pbr)
57
Kuker Pangkohanudnas. Pangkohanudnas Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T., mengadakan kunjungan kerja ke Satrad jajaran Kosekhanudnas I dan Kosekhanudnas II selama tiga hari, pada akhir Mei silam. Jajaran Kosekhanudnas I yang dikunjungi adalah Satrad 214 Pemalang dan Satrad 215 Congot, sedangkan jajaran Kosekhanudnas II, Satrad 221 Ngliyep dan Satrad 222 Ploso. Kunjungan ini dimaksudkan untuk bersilaturahmi secara langsung dengan para anggota yang berdinas di satuan jajaran, sekaligus melihat sejauhmana pelaksanaan tugas maupun kesiapan operasional satuan jajaran Kohanudnas.* (Pen Kohanudnas)
Gaji Anggota Lewat ATM. Danlanud Palembang Letkol Pnb. Adam Suharto menerima buku tabungan serta kartu ATM BRI menandai kerjasama Lanud Palembang dengan Bank BRI cabang Palembang dalam hal pembayaran gaji anggota. Bank BRI Cabang Palembang Sriwijaya diwakili oleh Funding Officer, Netty Line. Terhitung mulai tanggal 1 Juni 2011, pembayaran gaji anggota Lanud Palembang yang selama ini menggunakan cara manual berubah menggunakan sistem pembayaran lewat ATM BRI. Sistem ini mempermudah anggota saat pembayaran gaji tiap awal bulan dan tidak lagi terpengaruh oleh hari libur. Pada kesempatan tersebut disinggung pula oleh Komandan, ke depan apabila memungkinkan kerajasama lain seperti perumahan untuk anggota dengan bunga ringan.* (Pentak Lanud Plg)
Lanud Rembiga Gelar Static Show. Untuk menumbuhkembangkan minat dan kecintaan terhadap Angkatan Udara bagi warga Mataram dan masyarakat Nusa Tenggara Barat, Lanud Rembiga menggelar static show pesawat T-34 Charly yang digunakan oleh para Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) A-85 dalam rangka latihan Navigasi Jarak Jauh (NJJ), akhir Mei. Acara ini mendapat perhatian besar dari masyarakat terutama para pelajar. Danlanud Rembiga Letkol Pnb. Antariksa Anondo di Base Operation Lanud Rembiga menerima para pelajar, selanjutnya mereka mendapat penjelasan cara mengawaki dan mengoperasionalkan pesawat terbang tersebut.* (Pentak Lanud Rba)
58
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Sambut Presiden SBY. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhir Mei, mengadakan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat. Kedatangan Presiden disambut oleh Gubernur Kalbar beserta para pejabat militer/Polri dan sipil di antaranya Danlanud Supadio Kolonel Pnb Kustono, S.Sos. Presiden di Kalimantan selama dua hari dengan kegiatan diantaranya membuka secara resmi acara Bulan Bakti Gotong Royong ke-8 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 tahun 2011 di Sentra Bisnis Ayani Mega Mal, penyerahan 500 unit perumahan swadaya di tujuh kabupaten dan kota oleh Menpera, bibit cabai kepada Pok GPOP, bantuan langsung oleh Menkop dan UKM, PNPM Mandiri dan perbatasan, mobil pintar, dan penyerahan penghargaan. Pada kesempatan itu dilakukan pula dialog dengan para kepala desa, lurah dan kader PKK/LPM, dilanjutkan dengan peninjauan gelar dagang dan bisnis expo.* (Pentak Lanud Spo)
F-16 TNI AU Amankan KTT Asean. Satu flight pesawat tempur TNI Angkatan Udara jenis F-16 Fighting Falcon, dari Skadron Udara 3, Lanud Iswahjudi, yang dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Ian Fuady, terlibat pada pengamanan pelaksanaan KTT ke-18 Asean, pada awal Mei silam di Jakarta selama empat hari. Setiap hari pesawat secara bergantian melakukan patroli penerbangan untuk mengamankan wilayah udara Jakarta dan sekitarnya.Selain mengadakan Ops Hanud Pam VVIP KTT, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon juga melaksanakan latihan Hanud Kilat A/11, latihan Hanud Cakra A/11 dan Operasi Tangkis Petir hingga tanggal pertengahan Mei.* (Pentak Lanud Hlm) 59
Murid TK Angkasa Kunjungi Lanud Tanjungpinang Murid TK Kunjungi Pesawat. Keceriaan murid-murid TK Angkasa I dan II Lanud Tanjungpinang begitu terlihat saat menyaksikan langsung pesawat TNI AU jenis Cassa 212 beserta kru di Bandara Raja Haji Fisabilillah Lanud Tanjungpinang Kepulauan Riau. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Ardhya Garini (Yasarini). Tujuannya agar murid-murid dapat mengenal dan melihat secara langsung pesawat yang dimiliki TNI Angkatan Udara seperti pesawat Cassa 212 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh,Malang. Pesawat Cassa 212 yang singgah di Lanud Tanjungpinang ini sedang melakukan patroli Eyes in the Sky (EIS) bersama anggota Dinas Survei dan Pemotretan Udara Angkatan Udara (Disurpotrudau) di sekitar perairan dan pulaupulau terluar. Melihat-lihat sambil mengamati pesawat membuat anak-anak betah berlama-lama di dalam pesawat. Tidak ketinggalan para murid dan guru TK juga foto bersama dengan Komandan Lanud Tanjungpinang dan Ketua Yasarini Lanud Tanjungpinang (Ketua PIA Ardhya Garini Cab.13 Daerah I Lanud Tanjungpinang). Kunjungan siswa TK ini merupakan salah satu upaya Lanud Tanjungpinang dalam menumbuhkan minat kecintaan terhadap dunia kedirgantaraann sejak dini, khususnya tentang TNI Angkatan Udara kepada murid-murid sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini juga merupakan salah satu tugas Lanud Tanjungpinang dalam bidang pembinaan potensi dirgantara.* (Pentak Lanud Tpi)
Terjun Payung Fasida Kalbar. Para penerjun dari Fasida Kalbar mendarat tepat pada sasaran, di tengah-tengah GOR Universitas Tanjung Pura dalam memeriahkan diesnatalis Universitas Tanjung Pura (Untan) ke-52, beberapa waktu lalu. Kelima penerjun itu Mei Sulawesiyanto,S.H, Iptu Pol Mohammad Yudhi (Brimob Polda Kalbar), Ir. Sigit Sugihardi, Drs. Ramli Ramelan dan Iwan Dirgantara, S.H. Mereka melompat dari perut helikopter Super Puma NAS 332/H 3214 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaya, Bogor yang diawaki Kapten Pnb Ronald beserta kru. Seluruh parasut mengembang sempurna. Atraksi ini mengundang decak kagum penonton yang memang sudah berjubel menunggunya.* (Pentak Lanud Spo)
60
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Dua Penerbang Skadud 12 Terbang Solo “Black Panther” Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru sukses melaksanakan terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200. Kedua penerbang muda tersebut adalah Letda Pnb Oliv Rizando Azka dan Letda Pnb Dedy Pratomo. Keduanya merupakan siswa Transisi Hawk 100/200 angkatan XIV. Keberhasilan kedua Fighters tersebut ditandai dengan acara tradisi pemecahan telur dan penyiram air kembang oleh Komandan Lanud Pekanbaru
Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE yang diikuti oleh Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Prasetya Halim dan beberapa pejabat Lanud Pekanbaru, pertengahan Mei. Pada kesempatan tersebut Danskadron Udara 12 Letkol Pnb Prasetya Halim menyampaikan, keberhasilan terbang solo bagi setiap siswa transisi Hawk 100/200 merupakan momentum awal dalam pengembangan profesi setiap penerbang sebelum mengikuti tahapan pendidikan lebih
lanjut, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri para penerbang dalam melaksanakan setiap misi penerbangan yang diemban. Tradisi terbang solo yang selalu digelar pada saat keberhasilan setiap siswa transisi mengawaki pesawat Hawk 200 secara mandiri tersebut diawali dengan berbagai acara yang cukup berkesan yang telah disiapkan oleh para penerbang senior Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru.*(Pentak Lanud Pbr)
Mayor Pnb David Ali Terbang Solo Bertempat di Shelter Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, akhir Maret lalu Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Mujianto, ST memimpin upacara tradisi terbang solo atas nama Mayor Pnb David Ali yang berhasil melaksanakan terbang solo dengan pesawat tempur Su-27/30. Acara tradisi ini ditandai dengan penyiraman air kembang dan pemecahan telur di kepala Mayor Pnb David Ali. Sebagai penerbang pesawat Su-27/30 Mayor Pnb David Ali alumni AAU tahun 1998 sudah mengantongi 1300 jam terbang, dan sebelumnya bertugas sebagai Instruktur Penerbang Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta.* (Pen Lanud Hnd) 61
Duaribu dan Seribu Jam Terbang. Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto menyematkan badge kepada Danskadron Udara 3 Letkol Pnb. Ian “Hyema” Fuady setelah berhasil meraih 2000 jam terbang untuk pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, pada akhir Juni lalu. Letkol Ian Fuady merupakan penerbang kelima yang berhasil meraih 2000 jam terbang pesawat F-16. Setelah dipasangi badge 2000 jam terbang Letkol Pnb. Ian Fuady menjalani tradisi penyiraman air kembang oleh Danlanud. Pada kesempatan itu Kapten Pnb Gusti Made Yoga “Battle” Ambara menjalani tradisi yang sama setelah meraih 1000 jam terbang untuk pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Kapten Pnb Gusti Made Yoga Ambara, merupakan alumnus AAU tahun 2000; saat ini menjabat Dan Flight “C” Skadron Udara 3.* (Pentak Lanud Iwj) 62
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Kasau Wisuda 46 Penerbang Sebanyak 27 penerbang memperkuat TNI Angkatan Udara. Ke-27 penerbang ini merupakan lulusan Sekolah Penerbang Angkatan ke-82, yang diwisuda Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP pada upacara Wingday di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, akhir Juni. Selain mewisuda 27 penerbang dari Sekolah Penerbang Angkatan ke-82, Kasau juga mewisuda 19 penerbang dari sekolah Penerbang Angkatan ke-81 PSDP TNI. Sebelumnya, ke-19 penerbang ini terlebih dahulu dilantik menjadi Letnan Dua menggantikan pangkat lama yang disandang, yaitu Sersan Mayor Siswa. Penerbang lulusan PSDP TNI ini selanjutnya bertugas di TNI Angkatan Darat sebanyak 10 orang dan 9 penerbang di TNI Angkatan Laut. Lulusan terbaik pada Sekolah
Penerbang Angkatan ke-81 diraih Letnan Dua Cpn I Gusti Bagus Mahendra Putra. Penerbang putra Bali ini selanjutnya bertugas di TNI Angkatan Darat. Sedang putra dari Malang, Letnan Dua Pnb Bayu Anugrah Rahardjo Putra menjadi lulusan terbaik di Sekolah Penerbang Angkatan ke-82. Masing-masing lulusan terbaik tersebut menerima trophy dari Kepala Staf Angkatan Udara. Kepala Staf dalam sambutannya mengatakan kehadiran para penerbang muda dalam jajaran TNI memiliki arti yang sangat strategis, karena para penerbang merupakan ujung tombak kekuatan udara nasional. Dalam menghadapi tantangan ke depan yang makin kompleks, lanjut Kepala Staf, setiap personel penerbang militer dituntut untuk memiliki pengetahuan, ketram-
pilan terbang, tingkat intelegensia tinggi, kesamaptaan jasmani yang prima serta meningkatkan budaya keselamatan terbang dan kerja, agar tugas yang dilaksanakan dapat berjalan aman dan lancar. Kasau juga menekankan kepada para penerbang muda agar senantiasa meningkatkan airmanship dalam setiap pola pikir, pola sikap dan pola tindak serta selalu mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi. Upacara dimeriahkan fly pass pesawat AS202 Bravo dan T-34 Charlie. Tidak hanya pesawat yang ber-home base di Lanud Adisutjipto saja yang unjuk kehebatan, namun pesawat F-16 dan F-5 yang ber-home base di Lanud Iswahjudi Madiun pun turut memeriahkan acara ini.* (Pentak Lanud Adi)
Tiga Penerbang Skadud 31 Raih Kaptensi Tiga penerbang dari Skadron Udara 31 masingmasing Kapten Pnb Sony Aji Pramono, Kapten Pnb Dion Aridito dan Kapten Pnb Kamto Adi Saputro, berhasil menyelesaikan program “captaincy” penerbang pesawat C-130 Hercules. Keberhasilan ketiga penerbang tersebut ditandai dengan dilaksanakannya “mutual flight”, dimana ketiganya menerbangkan pesawat C-130 Hercules tanpa didampingi oleh instruktur, dilanjutkan upacara tradisi pemecahan telor dan penyiraman air bunga oleh Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Iman Handoyo, awal Mei di Appron Skadron Udara 31. Acara tradisi pemecahan telor dan penyiraman air bunga disaksika oleh Komandan Skadron Udara 2, para Instruktur Penerbang dan anggota Skadron Udara 31. Ketiga Penerbang tersebut merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2003 dan Sekbang TNI-AU Angkatan 70 serta sampai saat ini ketiga penerbang yang berprestasi ini, rata-rata telah mengantongi 1000 jam terbang.*(Pentak Lanud Hlm)
63
Presiden Lantik 635 Perwira TNI Presiden SBY melantik 635 Perwira TNI yang terdiri dari Akademi Militer 295 orang, Akademi Angkatan Laut 216 orang dan Akademi Angkatan Udara sebanyak 124 orang, bertempat di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara (AAU), pertengahan Juli. Dalam acara tersebut dilakukan penyematan tanda pangkat dan pengambilan sumpah perwira yang merupakan janji para perwira remaja dalam mengabdi kepada Bangsa dan Negara. Untuk alumni 2011 ini berhasil menjadi yang terbaik dari masing masing angkatan adalah Letda Zeni Hendrik Pardamean Hutagalung dari Akademi Militer, Letda Laut/Pelaut Rian Risky Putranto dari Akademi
Angkatan Laut, Letda Elektronika Yanifa Eska Siswiyanto dari Akademi Angkatan Udara. Upacara yang berlangsung khidmat ini dimeriahkan atraksi tim Aerobatik Jupiter TNI AU, drumband Karbol AAU, terjun payung, aeromodelling dan atraksi pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Shukoi. Selain Presiden, upacara dihadiri oleh para Menteri Kabinet Pembangunan Indonesia bersatu jilid II, Atase pertahanan Negara Negara sahabat, para pejabat di lingkungan TNI, Gubernur DIY dan sejumlah pejabat daerah serta para orang tua perwira remaja yang dilantik.* (Pen AAU)
Lanud Tanjungpinang Gelar Baksos Kesehatan Lanud Tanjungpinang menggelar Bakti Sosial Kesehatan kepada masyarakat umum di sekitar komplek Angkasa Loka dan Poliklinik Lanud Tanjungpinang serta anak-anak yatim piatu dari 6 yayasan panti asuhan dari Kab. Bintan dan Kota Tanjungpinang, pertengahan Juli.
64
Baksos kesehatan dalam menyambut hari Bhakti TNI AU ke64 ini dilaksanakan di Poliklinik Lanud Tanjungpinang, meliputi Khitanan massal, donor darah dan klinik pengobatan umum dan pemeriksaan gigi secara gratis. Pesera Khitanan massal terdiri dari 6 yayasan panti asuhan yaitu: Panti Asuhan AlQoriah, Panti Asuhan Umi Al Fitrah, Panti Asuhan Al Ghazi, Panti Asuhan Fahtizul Quran dari Kota Tanjungpinang, serta Panti Asuhan Bina Insani dari Kabupaten Bintan. Pada acara tersebut Danlanud Tanjungpinang Letkol Pnb M J. Hanafie juga ikut menyumbangkan darahnya untuk meringankan beban orang yang membutuhkan. Selain personel Lanud TPI, para pendonor adalah personel dari Satrad 213, TNI AD, AL dan Kepolisian serta instansi
pemerintah lainnya. Secara simbolis Danlanud Tanjungpinang juga menyerahkan bingkisan dan memakaikan sarung dan peci kepada anak-anak panti asuhan yang akan mengikuti khitanan massal. Dari pelaksaan baksos tersebut, PMI berhasil mengumpulkan 40 kantong darah, khitanan massal sebanyak 60 anak, pelayanan pengobatan umum 150 orang dan 60 orang menerima pelayanan pengobatan gigi. Hadir dalam acara tersebut, Asisten III Pemko Tanjungpinang Drs. Wan Samsi, Dandim 0315/Bintan Letkol Inf JImmy Watuseke, Danlanudal Letkol Laut (T ) Bambang Wahjuniarto SE, Polres Tanjungpinang, Ketua PIA Ardhya Garini Cab. 13 Daerah I Ny. Florensia Hanafie, seluruh personel Lanud Tanjungpinang serta masyarakat umum dan anak-anak panti asuhan.*(Pentak Lanud Tpi)
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
TNI Angkatan Udara kembali menggelar kegiatan Karya Bakti Kesehatan dalam rangka memperingati ke-64 Hari Bakti TNI Angkatan Udara Tahun 2011 yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Pacitan Jatim selama dua hari, pada akhir Juli. Bakti kesehatan ini diikuti lebih dari lima ribu pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Masyarakat Pacitan dan sekitarnya secara cuma-cuma mendapatkan
TNI AU Gelar Bakti Kesehatan di Pacitan pengobatan umum, pembuatan gigi palsu, bedah minor, bedah bibir sumbing, pelayanan KB metode operasi wanita (MOW), metode operasi pria (MOP), dan implan, pengobatan mata (pemeriksaan mata, pemberian kaca mata dan operasi katarak), pengobatan gigi dan mulut serta khitan. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., mengatakan, karya bakti di Kabupaten Pacitan ini merupakan bentuk bakti sosial dan terima kasih TNI AU kepada warga Pacitan, karena TNI AU memiliki aset berupa
detasemen dan seringnya daerah Pacitan dijadikan latihan bagi siswa dari Lanud Adi Soemarmo serta sebagai tempat latihan penembakan dari udara ke darat pesawat tempur TNI AU. “TNI AU setiap tahun rutin mengadakan karya bakti, hal serupa juga dilaksanakan oleh Kotama TNI AU, Lanud-lanud serta satuan kecil TNI AU”, ungkap Kasau. Sementara Bupati Pacitan Drs. Indartato, M.M., mengatakan terima kasih atas terpilihnya Kabupaten Pacitan sebagai lokasi karya bakti TNI AU, karena pemerintah Kabupaten Pacitan sama dengan TNI AU yakni peduli terhadap kesehatan masyarakat. Di samping itu Pemerintah Kabupaten Pacitan mempunyai tiga program kesehatan yaitu menciptakan hidup sehat bagi penduduknya, meningkatkan hidup sejahtera dan meningkatnya harapan hidup panjang. Dalam pelaksanaan kegiatan Karya Bakti ini, TNI AU mengerahkan para dokter dan medis dari berbagai satuan TNI AU diantaranya, Ruspau Antarariksa Halim Perdanakusuma, Lakespra Saryanto Jakarta, Lakesgilut TNI AU, RS. Dr. Salamun Bandung, Rumkit Hardjolukito Yogyakarta, Rumkit Lanud Adi Soemarmo Solo, Rumkit Lanud Iswahjudi Madiun dan Rumkit Lanud Abdulrachman Saleh Malang, TNI AU juga melibatkan Walubi dan YKI (Yayasan Kemanusiaan Indonesia)/ The John Fawcett Foundation yang mengerahkan dua unit mobil klinik mata keliling yang berpusat di Bali serta melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. Selain melayani kesehatan penduduk, TNI AU juga menghibur masyarakat sekitar dengan pemutaran film tentang kedirgantaraan dan hiburan yang dilaksanakan oleh tim Dispenau dan Satkomlekau di lapangan alun-alun Kota Pacitan.* 65
Sertijab
Sertijab Danlanud Supadio. Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau), akhir April lalu memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Supadio dari Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E kepada Kolonel Pnb Kustono, S.Sos di apron hanggar Lanud Supadio. Kolonel Pnb Kustono, S.Sos alumnus AAU tahun 1989, sebelumnya menjabat Kadisops Lanud Adisutjipto. Sedangkan Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E menjadi Pamen Koopsau I. Usai sertijab Pangkoopsau I melakukan salam komando dengan pejabat lama dan baru.*(Pentak Lanud Spo)
Letkol Pnb Bambang Gunarto jabat Danskadron Udara 17. Akhir April lalu bertempat di Apron Skadron Udara 17 Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M. Nurullah, S.IP melantik Letkol Pnb Bambang Gunarto sebagai Komandan Skadron Udara 17 menggantikan Letkol Pnb Ronald Siregar. Komandan Skadron Udara 17 yang baru, Letkol Pnb. Bambang Gunarto alumnus AAU tahun 1993 yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Potensi Kedirgantaraan (Kasipotdirga) Dinas Operasi Lanud Halim sedangkan Letkol Pnb. Ronald Siregar yang alumnus AAU tahun 1992, menempati jabatan baru sebagai Pabandya Stratis Operasi di Mabesau, Cilangkap, Jakarta. Turut hadir menyaksikan pelantikan Komandan Wing 1 Kolonel Pnb Ir. Tri Bowo Budi S., MM, para Kepala Dinas, Komandan Skadron dan Kasi jajaran Lanud Halim serta para undangan lainnya. Usai sertijab ketiga pejabat melakukan salam komando.*(Pentak Lanud Hlm)
Mayor Pnb. James Yanes Singal Jabat Danskadron Udara 21. Danlanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Dwi Putranto, akhir April lalu memimpin upacara Sertijab Danskadron Udara 21 dari Letkol Pnb Fairlyanto kepada Mayor Pnb James Yanes Singal di lapangan apel Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh. Upacara serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan Pataka oleh Danlanud Abdulrahman Saleh kepada komandan baru. Sertijab dihadiri oleh seluruh pejabat Lanud beserta Insub. Selanjutnya Letkol Pnb Fairlyanto menempati posnya yang baru sebagai Parik Opslat Itjenau sementara Mayor Pnb James Yanes Singal sebelumnya menjabat sebagai Ka Ruops Lanud Adisutjipto Yogyakarta.* (Pentak Lanud Abd)
66
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Sertijab Danlanud Sugiri Sukani. Mayor Psk Is Budiarto dilantik menjadi Komandan Lanud S. Sukani menggantikan Mayor Psk Suwito dalam suatu upacara militer yang di pimpin oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi (Sekarang Wakasau) di lapangan apel Mako Lanud S. Sukani, pertengahan Mei. Mayor Psk Is Budiarto adalah lulusan Akabri Udara tahun 1998, yang sebelumnya menjabat Wadanyon Paskhas 465 di Pontianak Kalbar. Sedangkan Mayor Psk Suwito alumnus AAU tahun 1996 menempati pos baru sebagai Ps. Pabandya Watpers Spers Makorpaskhas Bandung. Selesai upacara sertijab Pangkoopsau I melakukan salam komando dengan pejabat lama dan baru.*(Pentak Lanud Ski)
Sertijab Kaskoopsau II. Jabatan Kas Koopsau II diserahterimakan dari Marsma TNI Ida Bagus Anom M, SE kepada Kolonel Pnb Tri Budi Satriyo. Kolonel Pnb Tri Budi Satriyo yang alumnus AAU tahun 1984 sebelumnya menjabat sebagai Kasubdis Binprof Penerbang dan Navigasi di Spers Mabesau, Jakarta. Sementara Marsma TNI Ida Bagus Anom M, SE alumnus AAU tahun 1981 selanjutnya menempati pos baru sebagai Wakil Asisten Operasi Kasau. Serah terima jabatan dipimpin oleh Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar ditandai dengan penyematan tanda jabatan kepada pejabat baru.* (Pen Koopsau II)
Letkol Pnb M. Mukhson Jabat Danlanud Sjamsudin Noor. Jabatan Danlanud Sjamsudin Noor, pertengahan Mei diserahterimakan dari Letkol Pnb Singgih Hadi kepada Letkol Pnb M. Mukhson dalam suatu upacara militer dengan Irup Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar di lapangan Angkasa Lanud Sjamsudin Noor. Hadir pada kesempatan itu para pejabat Koopsau II serta para pejabat militer, Polri dan sipil yang ada di wilayah Kalimantan Selatan. Letkol Pnb M. Mukhson alumnus AAU tahun 1993 sebelumnya menjabat sebagai Kadisops Lanud Surabaya, sedangkan Letkol Pnb Singgih Hadi alumnus Sekolah Penerbang IDP Angkatan VI tahun 1991 selanjutnya menjabat sebagai Kabag Siopslat Matra Udara Pusdiklat TNI. Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar menyerahkan tongkat komando kepada pejabat baru, pada upacara serah terima jabatan tersebut.* (Pertak Lanud Sam) 67
Sertijab Asren, Kakum dan Dandenintel Koopsau I. Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau) memimpin acara serah terima jabatan tiga pejabat Koopsau I yaitu Asisten Perencanaan (Asren) dari Kolonel Pnb Asep Chaerudin kepada Kolonel Pnb Hari Budianto, Kepala Hukum dari Kolonel Sus Hadiri, SH kepada Kolonel Pnb Supri Abu, SH, serta Dandenintel dari Letkol Sus Siswanta kepada Letkol Sus Yohanes Andi Susanto, bertempat di gedung serbaguna Makoopsau I, Jakarta, pertengahan April silam. Pada kesempatan itu Marsda TNI Dede Rusamsi menyampaikan terima kasih kepada para pejabat atas sumbangan pikiran dan tenaganya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Koopsau I selama ini. Setelah acara serah terima jabatan, dilanjutkan acara tambahan, penyerahan cinderamata dari Pangkoopsau I kepada para pejabat lama dan ucapan selamat.*(Pen Koopsau I)
Sertijab Seslem, Dirjian serta Dandenma Seskoau. Awal April, bertempat di Bangsal Srutasala Seskoau Lembang, Bandung, Komandan Seskoau Marsda TNI Boy Syahril Qamar SE bertindak selaku inspektur upacara pada acara serah terima jabatan Sekretaris Lembaga (Seslem) Seskoau dari Kolonel Lek Tanto Suryanto kepada Kolonel Lek Bambang Sosiriyantho dan Direktur Pengkajian (Dirjian) Air Power Seskoau dari Kolonel Pnb Sungkono kepada Kolonel Pnb Dyah Yudanardi. Di tempat yang sama, pada pertengahan April, Danseskoau Marsda TNI Boy Syahril Qamar, juga memimpin serah terima jabatan Dandenma Seskoau dari Letkol Kal Indratmoko Surjo kepada Letkol Kal Suwasto Hadijoyo. Serah terima jabatan ditandai dengan pemasangan tanda jabatan oleh Danseskoau Marsda TNI Boy Syahril Qamar kepada para pejabat baru. * (Pen Seskoau) Sertijab Dansatrad 241 Buraen. Bertempat di gedung serbaguna Fasyos Kosek Hanudnas IV, pertengahan April dilaksanakan upacara Sertijab Komandan Satuan Radar 241 Buraen dari Letkol Lek Sudirman kepada Letkol Lek Laurensius Dwi Sulistyo Hutomo. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Pangkosek Hanudnas IV Marsma TNI Muhammad Syaugi S.Sos. Acara dihadiri oleh Pejabat Kosek Hanudnas IV, Danlanud Manuhua, Danyon Paskhas 468 Sarotama, Dansatrad 242 Tanjung Warari, Dansatrad 244 Merauke dan undangan lainya. Letkol Lek Laurensius Dwi Sulistyo Hutomo sebelumnya berdinas sebagai Komandan Satrad 234 Sibolga Kosek Hanudnas III sedangkan Letkol Lek Sudirman selanjutnya menempati jabatan sebagai Pabandyaharkomlek Skomlek Kosek Hanudnas II.* (Pen Kosekhanudnas IV) 68
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Marsma TNI Bagus Puruhito Jabat Dankodikau Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP bertempat di lapangan apel Kodikau, awal Mei memimpin upacara sertijab Dankodikau dari Marsda TNI Budijono kepada Marsma TNI Bagus Puruhito. Dalam amanatnya Kasau mengatakan, lembaga pendidikan merupakan ujung tombak organisasi karena dari tempat inilah tuntutan kualitas sumber daya manusia dihasilkan. Karenanya pembentukan profesionalitas personel dimulai dari poros-poros utama yaitu lingkungan pendidikan, latihan dan penugasan. Regenerasi prajurit Angkatan Udara, lanjut Kasau, merupakan sebuah pekerjaan besar dalam sistem pembinaan personel yang tidak akan pernah berhenti. Melalui Kodikau kualitas prajurit Angkatan Udara ditempa, dengan berbagai pendidikan yang diselenggarakan melalui pendidikan pertama, pendidikan pembentukan dan pengembangan serta pendidikan spesialisasi. Kasau menambahkan sepuluh komponen pendidikan merupakan kunci utama untuk menghasilkan hasil didik yang siap pakai dengan kinerja tinggi baik secara intelektual maupun moral. Kesepuluh komponen meliputi kurikulum, paket intsruksi, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, alins dan alongins, metode pengajaran, evaluasi, fasilitas pendidikan serta anggaran. Marsda TNI Budijono alumnus AAU 1977 selanjutnya menjabat sebagai Koorsahli Kasau, sedangkan Marsma TNI Bagus Puruhito sebelumnya menjabat sebagai Kas Koopsau I. Jabatan Kas Koopsau I, selanjutnya dijabat oleh Marsma TNI Agus Supriyatna yang sebelumnya sebagai Danlanud Sultan Hasannudin. Serah terima jabatan Kas Koopsau I dipimpin oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau) pada akhir April. * (Pen
Sertijab Dankodikau
Sertijab Kas Koopsau I
Koopsau I)
Serah Terima Jabatan Dansatrad 221 Ngliyep. Pangkosek Hanudnas II, Marsma TNI Abdul Muis melantik Komandan Satuan Radar (Satrad) 221 Ngliyep dari Letkol Lek Siswo Guwoyo kepada Mayor Lek Ridwan Kurniawan, ST, pertengahan Mei di gedung serbaguna Loelly Wardiman. Upacara tersebut dihadiri para Asisten dan anggota Makosek Hanudnas II. Mayor Lek Ridwan Kurniawan alumnus AAU tahun 1998 sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi Satrad 211 Tanjungkait, Kosek Hanudnas I, sedangkan Letkol Lek Siswo Guwoyo akan menempati posnya yang baru di Kosek Hanudnas IV, Biak sebagai Kepala Posek.* (Pen Kosekhanudnas II) 69
Marsma TNI Amarullah Jabat Dankorpaskhas. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, memimpin upacara serah terima jabatan Dankorpaskhas dari Marsma TNI Harry Budiyono kepada Marsma TNI Amarullah di Mako Korpaskhas Lanud Sulaiman, Bandung, pertengahan April lalu. Dalam kesempatan tersebut Kasau menyerahkan pataka kepada Dankorpaskhas yang baru Marsma TNI Amarullah. Serah terima jabatan dihadiri Kasum TNI Letjen TNI Y. Suryo Prabowo, pejabat TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri dan sesepuh Korpaskhas diantaranya Marsekal TNI Subandrio, Marsdya TNI (Pur) Budi Santoso serta para pejabat Muspida.*
Marsma TNI Sunaryo sebagai Pangkoopsau I. Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP bertindak selaku Irup pada upacara Sertijab Pangkoopsau I dari Marsda TNI Dede Rusamsi kepada penggantinya Marsma TNI Sunaryo di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, belum lama ini. Marsma TNI Sunaryo adalah peraih Adimakayasa (lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara 1982). Dalam sertijab tersebut Kasau menyerahkan pataka kepada pejabat baru.*(Pen Koopsau I)
Kolonel Pnb Herarldy Dumex Dharma Jabat Danlanud Suryadarma
Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau) usai memimpin upacara serah terima jabatan komandan Lanud Suryadarma melakukan salam komando dengan pejabat lama dan pejabat baru. 72
Jabatan Komandan Lanud Suryadarma, Subang, Jawa Barat diserahterimakan dari Kol. Pnb. Irwan Is. Dunggio S.Sos kepada Kol Pnb Heraldy Dumex Dharma S.AP., Msi., dalam suatu upacara militer di apron Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, akhir April. Pejabat lama selanjutnya sebagai perwira menengah Koopsau I, Jakarta dalam rangka pendidikan Sekolah Staf dan Komando TNI di Bandung tahun ajaran 2011. Pejabat baru sebelumnya Asisten Personel Komando Operasi TNI AU II. Serah terima jabatan dipimpin oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau). Kolonel Pnb Heraldy Dumex Dharma, S.AP., Msi., alumnus AAU tahun 1988 adalah instruktur penerbang pesawat helikopter TNI AU. Dalam riwayat penugasannya telah menginjakkan kaki di Kalijati sejak tahun 1989, kemudian berturut-turut pernah menjabat pula di lingkungan Lanud Suryadarma sebagai Komandan Skadron Udara 7 tahun 2003, Kepala Dinas Operasi Lanud Suryadarma tahun 2005.* (Pentak Lanud Sdm)
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Sertijab Danlanud Palembang. Danlanud Palembang diserahterimakan dari Letkol Pnb Rudy Iskandar kepada Letkol Pnb Adam Suharto. Upacara Sertijab dipimpin oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau), pada akhir April 2011 bertempat di lapangan apel Mako Lanud yang diikuti oleh seluruh anggota Lanud Palembang serta satuan samping TNI dan Polri. Dalam kesempatan tersebut Panglima menyerahkan tongkat komando kepada pejabat baru.*(Pentak Lanud Plg)
Kolonel Pnb Barhim Jabat Danlanud Sultan Hasanuddin. Pangkoopsau II Marsda TNI Agus Munandar melakukan salam komando dengan Marsma TNI Agus Supriatna, pejabat lama dan Kolonel Pnb Barhim, pejabat baru, usai meminpin upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin pada akhir April. Marsma TNI Agus Supriatna alumnus AAU tahun 1983, menjabat Komandan Lanud Sultan Hasanuddin sejak 12 Februari 2010, sedang Kolonel Pnb Barhim alumnus AAU tahun 1984 sebelumnya menjabat sebagai Asops Kohanudnas. Hadir dalam acara para pejabat sipil dan militer Pemda Sulawesi Selatan termasuk Gubernur Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH.* (Pentak Lanud Hnd)
Sertijab Dansatpom Lanud Tarakan. Danlanud Tarakan Letkol Nav Budi Handoyo memimpin sertijab Dansatpom Lanud dari Kapten POM Andri Sandya kepada Lettu POM Beni Pratama bertempat di Mako Lanud Tarakan, awal April. Pejabat baru,Lettu POM Beni Pratama, alumnus AAU 2004, sebelumnya bertugas sebagai Kasi Idik Satpom Lanud Palembang. Sedangkan pejabat lama, Kapten Pom Andri Sandya, alumnus AAU 2003, selanjutnya menempati jabatan baru sebagai Kasi Idik Satpom Lanud Medan. Ketiga pejabat memberikan salam komando usai acara serah terima jabatan.*(Pentak Lanud Trk) 73
Sertijab Danlanud Pekanbaru. Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau) melakukan salam komando dengan Kolonel Pnb Nanang Santoso dan Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE usai memimpin serah terima jabatan Komandan Lanud Pekanbaru. Jabatan Komandan Lanud Pekanbaru diserahterimakan dari Kolonel Pnb Nanang Santoso kepada Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE di Apron Baseops Lanud Pekanbaru, pertengahan April. Hadir pada acara tersebut, Wagub Riau, HR. Mambang Mit, Pangkosek III, Marsma TNI Bonar Hutagaol, Danlanal Dumai, pejabat TNI dan Polri Pekanbaru serta unsur Muspida di lingkungan Pemprov Riau dan tamu undangan lainnya.*(Pentak Lanud Pbr)
Letkol Pnb M. Jusuf Hanafie Jabat Danlanud Tanjungpinang. Letkol Pnb Pnb M.Jusuf Hanafie menjabat sebagai Danlanud Tanjungpinang menggantikan Letkol Pnb A.M. Amran Rasjid dalam suatu upacara militer yang dipimpin Pangkoopsau I Marsda TNI Dede Rusamsi (sekarang Wakasau), di Lanud Tanjungpinang, akhir April 2011. Letkol Pnb M.Jusuf Hanafie sebelumnya sebagai Kepala Indonesian Liaison Butter Worth di Malaysia, sedangkan pejabat lama Letkol A.M. Amran Rasjid menjabat sebagai Pamen DP di Koopsau I Jakarta. Usai acara sertijab Pangkoopsau I menyerahkan pataka kepada pejabat baru Danlanud Tanjungpinang. *(Pentak Lanud Tpi)
Jabatan Aslog dan Aspers Diserahterimakan. Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Mochammad Barkah memimpin upacara serah terima jabatan Aslog dan Aspers Kosekhanudnas I di aula Iskandar Makosekhanudnas I, Jakarta, beberapa waktu lalu. Serah terima jabatan ditandai dengan penanggalan dan pemasangan tanda jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru serta penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Kolonel Tek Y. Catur P dipercaya menggantikan pejabat lama Kolonel Tek Asmawie Prawiro sebagai Aslog Kosekhanudnas I sedangkan Letkol Pnb Danet Hendriyanto menjabat Aspers Kosekhanudnas I yang baru menggantikan Kolonel Pnb Bowo Budiarto.*(Pen Kohanudnas) 74
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Jabatan Asops, Aspers serta Dandenma Koopsau II Diserahterimakan Pangkoopsau II Marsda TNI R. Agus Munandar, bertindak selaku inspektur upacara pada acara pengukuhan Kolonel Pnb Andyawan Martono Putra sebagai Asops Kas Koopsau II dikarenakan pejabat lama Kolonel Pnb Arief Mustofa sedang melaksanakan pendidikan Sesko TNI dan sertijab Aspers Kas Koopsau II dari Kolonel Pnb Heraldy Dumex Dharma, S.AP, M.Si kepada Kolonel Pnb Tyas Nur Adi, serta Dandenma Koopsau II dari Mayor Kal Destri Santoni, S.Si kepada Mayor Psk Wendy Bachtiar Madonsa, S.Pd, di Markas Koopsau II, Makassar, pertengahan April. Upacara dihadiri para Asisten Pangkoosau II, pejabat teras Makoopsau II dan perwira lainya. Kolonel Pnb Andyawan Martono Putra, alumnus AAU tahun 1989, sebelumnya menjabat sebagai Dan Wing III Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Tyas Nur Adi, alumnus AAU tahun 1989, sebelumnya menjabat sebagai Kasubdis Intelud Dispamsanau. Sedangkan pejabat lama Kolonel Pnb
Heraldy Dumex Dharma, S.AP, M.Si alumnus AAU tahun 1988, selanjutnya bertugas sebagai Komandan Lanud Suryadarma, Subang. Dandenma Koopsau II yang baru, Mayor Wendy Bachtiar Madonsa, S.Pd yang alumnus Sepa Prajurit Karier tahun 1998, sebelumnya menjabat sebagai Pabanda Dalops Sops Koopsau II. Sementara Mayor Kal Destri Santoni, S.Si yang alumnus Sepa Prajurit Karier tahun 1996, selanjutnya bertugas sebagai Kepala GPL Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Pangkoopsau II berharap agar para pejabat baru segera melakukan koordinasi dengan satuan atas, bawah dan samping sehingga tugastugas organisasi dapat dilaksanakan secara optimal. Kepada ketiga pejabat baru, Pangkoopsau II minta untuk melakukan terobosanterobosan baru serta melakukan inovasi baru dalam rangka pendinamisasian organisasi.* (Pen Koopsau
Sertijab Dansatrad 212 Ranai. Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Mochammad Barkah memimpin upacara sertijab Dansatrad 212 Ranai dari Letkol Lek Habib Rachman, ST kepada Mayor Lek Eka Putra Pergantian, pertengahan April lalu. Serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan tongkat komando oleh Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Mochammad Barkah kepada pejabat baru, Mayor Lek Eka Putra Pergantian. Dalam amanatnya Pangkosekhanudnas mengingatkan pentingnya tugas Satuan Radar 212 sebagai radar peringatan dini dalam mengamankan kedaulatan Negara, karena Satrad ini letaknya sangat strategis yaitu berhadapan langsung dengan negara tetangga.* (Pentak Kosek Hanudnas I)
II)
75
Sertijab Danlanud Adisutjipto. Jabatan Danlanud Adisutjipto, awal Mei diserahterimakan dari Marsma TNI Hadiyan Sumintaatmadja kepada penggantinya Marsma TNI Abdul Muis. Upacara sertijab dilaksanakan di Lapangan Jupiter dipimpin oleh Dankodikau Marsda TNI Bagus Puruhito. Marsma TNI Hadiyan Sumintaatmadja, selanjutnya mengemban tugas baru di Sekretariat Kementrian Negara Republik Indonesia sebagai Sekretaris Militer Presiden, sedang Marsma TNI Abdul Muis sebelumnya menjabat sebagai Panglima Kosek Hanudnas II Makassar. Sertijab ditandai dengan penyerahan tongkat komando kepada pejabat baru oleh Dankodikau Marsda TNI Bagus Puruhito.* (Pentak Lanud Adi)
Mutasi Beberapa Pejabat di Lanud Iswahjudi Pada bulan April ada lima pejabat di Lanud Iswahjudi yang mengalami mutasi yaitu Kadisops, Kadispers, Danskadron Udara 14, Danskadron Udara 15, serta Danskatek 042. Serah terima jabatan kelimanya dilaksanakan di Lanud Iswahjudi, dipimpin oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, meskipun pada waktu yang berbeda. Jabatan Kadisops diserahterimakan dari Kolonel Pnb Khairil Lubis kepada Kolonel Pnb H.Haris Hariyanto serta Kadispers dari Kolonel Pnb Samsul Rizal kepada Letkol Pnb Ir Teddy Rizalihadi, bertempat di ruang briefing Malanud. Kolonel Pnb H. Haris Haryanto, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Adisutjipto, sementara Kolonel Pnb Khairil Lubis menduduki jabatan baru sebagai Danwingdik Terbang Lanud Adisutjipto. Sedangkan Letkol Pnb Ir. Teddy Rizalihadi sebelumnya menjabat Pabandyalatma Paban III Sopsau, Mabesau Jakarta, sedangkan Kolonel Pnb Samsul Rizal menjabat Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi menggantikan Kolonel Pnb Andyawan M.P; yang menempati pos baru sebagai Asisten Operasi Kas Koopsau II di Makassar. Tiga jabatan lainnya yang juga diserahterimakan yaitu Komandan Skadron Udara 14 dari Letkol Pnb Budi Achmadi kepada Mayor Pnb Arwani, Komandan Skadon Udara 15 dari Letkol Pnb Irwan Pramudya kepada Mayor Pnb Satrio Utomo serta Komandan Skadron Teknik 042 76
dari Letkol Tek Eko Fibriyanto kepada Mayor Tek Eri Suryanto. Mayor Pnb Arwani, sebelumnya menjabat sebagai Kasi Angkutan Disops Lanud Iswahjudi, Mayor Pnb Satrio Utomo, sebelumnya menjabat Kasi Opslat Disops Lanud Iswahjudi dan Mayor Tek Eri Suryanto, sebelumnya menjabat Kasubsi F-5, F-16 Pespur Disaeroau Mabesau. Sementara Letkol Pnb Budi Achmadi selanjutnya menduduki jabatan sebagai Pabandyalatma Paban III/Lat Sopsau, Letkol Pnb Irwan Pramudya sebagai Pabandyadalkual Paban VI/Binprofops Sopsau, sedangkan Letkol Tek Eko Fibriyanto menjadi Kasiadapespur Subdisadaareo, Disaeroau. *(Pentak Lanud Iwj)
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Marsda TNI Dede Rusamsi Jabat Wakasau Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP melantik Marsda TNI Dede Rusamsi sebagai Wakasau menggantikan Marsdya TNI Sukirno KS di Mabesau Cilangkap, Jakarta, awal Mei. Marsda TNI Dede Rusamsi lahir di Tasikmalaya 19 Desember 1957, pendidikan militer yang diikuti antara lain Akademi Angkatan Udara tahun 1981, Sekkau tahun 1989, Seskoau tahun 1996 dan Lemhannas KSA XXXVII tahun 2007. Jabatan yang pernah diemban antara lain Komandan Skadron Udara 14 Lanud
Iswahjudi, Asisten Athan RI Udara di Washington DC AS, Korspri Panglima TNI, Komandan Lanud Iswahjudi, Kaskoopsau II, Wadan Kodikau, Pati Sahli TK III Bidang Ekkudag Panglima TNI dan Pangkoopsau I. Sedangkan Marsdya TNI Sukirno, K.S yang merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1977 selanjutnya menjabat sebagai Irjen TNI. Hadir pada acara tersebut antara lain, Koorsahli Kasau Marsda TNI
Budijono, Asrena Kasau Marsda TNI Erry Biatmoko, Aspam Kasau Marsda TNI Gunpanadi, Asops Kasau Marsda TNI Ignatius Basuki, Aspers Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo dan para pejabat Kotama Angkatan Udara serta pejabat staf Mabesau. Usai serah jabatan Wakasau dilanjutkan serah terima jabatan Wakil Ketua Umum PIA Ardhya Garini dari Ny. Sukirno, K.S kepada Ny. Dede Rusamsi yang disaksikan Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ny. Maya Imam Sufaat.*
Lima Perwira Tinggi Naik Pangkat Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 36/TNI/Tahun 2011, tanggal 11 Juni 2011 tentang Kenaikan Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, ada empat perwira tinggi dan tiga perwira menengah TNI AU mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Empat perwira tinggi yang naik pangkat adalah Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, Wakasau (sebelumnya marsekal muda), Marsekal Muda TNI Sukarto, Deputi Bidang Potensi SAR Basarnas (sebelumnya marsekal pertama), Marsekal Muda TNI Sunaryo, Pangkoopsau I, (sebelumnya marsekal pertama). Marsekal Muda TNI FHB Soelistyo, Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kemenko Polhukam RI, (sebelumnya marsekal pertama). Adapun tiga pejabat pamen yang menjadi bintang satu adalah, Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi (Direktur Operasi dan Latihan Basarnas), Marsekal Pertama TNI Hasan Londang (Pati Sahli Kasau Bidang Strategi Pertahanan), dan Marsekal Pertama TNI Tri Budi Satriyo (Kaskoopsau II). Sedangkan berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor: Sprin/1384/VII/2011 tanggal 13 Juli 2011 tentang kenaikan Pangkat ke/dalam golongan Pati TNI yang berlaku terhitung mulai tanggal 12 Juli 2011, terdapat beberapa Pati yang naik antara lain Marsda TNI Hadiyan Suminta Atmaja (Sesmilpres Kemsetneg RI), Marsma TNI Sugihardjo (Wagub AAU), Marsma TNI Warsono (Irbinsumda Itjenau), dan Marsma TNI Agoes Haryadi (Pangkosekhanudnas II).* 77
78
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
79
Pagi itu, jam masih menunjukkan pukul 05.30 WIB, namun DAAU Halim Perdanakusuma sudah ramai. Beberapa anggota TNI AU tampak duduk bersama keluarga mereka yang hendak ikut dalam penerbangan ke Jogjakarta. Rombongan Dispenau juga sudah lengkap. Beberapa sibuk mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa, dan sebagian lagi mendata wartawan yang datang satu per satu. Hari itu Dispenau mengadakan press tour dan outbound ke Jogjakarta selama 2 hari (30/6 sampai 1/7). Rencananya pesawat Hercules yang akan membawa rombongan akan berangkat pukul 07.00 WIB. Namun, hingga pukul 06.00 WIB, baru dua wartawan yang datang. Beberapa anggota Dispen mulai sibuk menghubungi para kuli tinta yang telah sepakat untuk ikut. Hingga akhirnya, pukul 07.00 WIB sebanyak 26 wartawan dari berbagai media massa siap untuk berangkat. “Semuanya ada 30 orang. Empat wartawan lainnya berasal dari Jogjakarta. Tiga koresponden dan 80
satu wartawan lokal” jelas Letkol Bintang selaku Ketua Pelaksana kegiatan. Perjalanan dengan Hercules memakan waktu satu jam. Banyak di antara wartawan yang baru pertama sekali naik pesawat ini. Berbagai komentar bermunculan; mulai dari kursi yang berjaring-jaring dan pertanyaan tentang penumpang lain yang ikut dalam pesawat. Tapi situasi ini tidak lama. Begitu pesawat mulai take off, semua mulai berpegangan di kursi dan tidak terlalu lama hampir seluruh rombongan tertidur. Begitu mendarat di Lanud Adisutjipto, rombongan disambut oleh Danwingdik Terbang Lanud Adi Kol. Pnb M. Khairil Lubis dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro yang lebih dahulu tiba di Jogjakarta. Dari sini, rombongan dibawa ke ruang briefing untuk mengikuti penjelasan Danwingdik Terbang tentang Lanud Adi serta kegiatan yang dilaksanakan. Perjalanan dilanjutkan meninjau Skadik 104 dengan Simulator T-34 Charlie yang sangat menarik perhatian. Simulator Flight Training Device ini diterima TNI AU tahun 2008 dan merupakan karya putra bangsa Indonesia. Suguhan yang menarik lainnya adalah atraksi Jupiter Aerobatic Team (JAT) di langit Yogjakarta.
Suara Angkasa Edisi Juli 2011
Puluhan wartawan bertahan di panasnya aspal runway untuk menyaksikan berbagai maneuver yang ditampilkan tim aerobatik andalan TNI AU ini. Dari Lanud Adi, perjalanan dilanjutkan untuk meninjau Akademi Angkatan Udara. Gubernur AAU Marsda TNI I.G. Putu Dunia menerima rombongan yang dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas Karbol mulai dari ruang kelas, laboratorium sampai ruang makan. Di tempat ini wartawan juga diperkenalkan dengan berbagai tradisi Karbol saat makan siang. Selesai dari AAU, rombongan melanjutkan perjalanan ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) yang diterima langsung oleh Kepala Museum Letkol Sus Sudarno. Rombongan dibawa berkeliling museum dan diperkenalkan dengan berbagai tipe pesawat yang pernah dimiliki oleh TNI Angkatan Udara. Kekaguman pada kekuatan udara yang dimiliki saat itu menimbulkan berbagai pertanyaan wartawan tentang kekuatan udara yang dimiliki TNI AU saat ini dan program pengadaaan pesawat ke depan. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh wartawan untuk mewawancarai Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro.
Perjalanan keliling (tour) diakhiri dengan meninjau Monumen Perjuangan TNI AU Ngoto tempat ditembakjatuhnya pesawat VT-CLA oleh Belanda. Di sini, para wartawan diterima oleh Mayor Sus Asep yang menerangkan tentang sejarah peristiwa Ngoto. Di monumen yang asri ini, rombongan memanfaatkan waktu untuk berkeliling dan beristirahat di pendopo yang ada. Kunjungan diakhiri dengan pengisian buku tamu dan menuliskan pesan dan kesan tentang monument. Membangun Kerjasama Penatnya perjalanan ternyata belum berakhir. Rombongan melanjutkan perjalanan menuju Jogyakarta Adventure Zone (JAZ), suatu lokasi military outbound yang dikelola koperasi Lanud Adisutjipto. JAZ terletak tidak jauh dari Lanud Adi. Luas areanya kurang lebih 5 Ha dan memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk melaksanakan pelatihan ala militer. Pemandangannya juga sangat indah dengan danau kecil alami yang terdapat di tengah areal sehingga menjadi pusat perhatian. Begitu tiba di tempat ini, para wartawan digiring naik ke bukit yang terdapat lapangan rumput untuk pembukaan outbound dengan Danwingdik
81
Terbang selaku inspektur upacara. Begitu upacara pembukaan selesai, pelatihan dimulai. Wartawan dilatih PBB, dan dibagi dalam empat kelompok kecil untuk membangun kerjasama mereka. Para kuli tinta yang berasal dari berbagai media massa tersebut diajak untuk meniru berbagai gerakan, nyanyian dan teriakan. Rasa penat yang dirasakan hilang seketika diganti dengan gelak tawa peserta saat melihat rekan lainnya melakukan gerakan lucu.
Tidak sekadar outbound, pelatih yang sebagain besar instruktur penerbang Lanud Adi juga memberikan pembekalan tentang kepemimpinan dan motivator untuk membangun kepercayaan diri serta memaksimalkan kemampuan diri. Materi yang dibawakan oleh Darmawan “Bebet” seorang psikolog ini langsung dipraktekkan. Para wartawan diminta untuk mencoba menusukkan sedotan ke dalam kentang, memukul botol minuman dengan tangan kosong, sampai berjalan di atas bara api. Tidak itu saja, untuk membangun kerjasama, kekompakan, dan keberanian, latihan ala militer juga disuguhkan. Mulai dari cross country, crossing river, team work games, fire games, water games, flying fox, paintball dan shooting target serta offroad dilalap habis oleh peserta. Sekalipun letih, peserta terlihat sangat menikmati. Akhir dari kegiatan, diadakan evaluasi berisi ulasan dari setiap kegiatan melalui penyajian foto-foto peserta. Gelak tawa dan celetukan lucu kerap terdengar sehingga suasana sangat cair. Tidak ada lagi kekakuan, batas tembok yang dapat menghambat kerjasama. Memang inilah yang diharapkan dari kegiatan press tour dan out bound ini, yaitu terjalin kerjasama dan sinergisitas antara TNI AU dan media massa secara positif. Tentu saja ini merupakan kekuatan yang sangat didambakan semua pihak. Semoga di tahun-tahun mendatang kegiatan seperti ini dapat berlanjut.* (Letkol Sus Lisa M. Tarigan, MSi)
82