STUDI SIFAT-SIFAT
MUTAN PADI GOGO
Ita Dwimahyani*
ABSTRAK STUDI 7 galur
SIFAT-SIFAT
mutan
SM-128/19-K, varietas
adalah
galur
penyakit
sangat
lebih
besar,
dari
pada
nyata umllr
2-K,
kandungan
galur yang
mutan,
tiga
sehingga
dan
dan
daripada
berpotensi
dari dan
produksi
pada sedikit
hasil
terhadap
ketujuh
galur
butir
gabah
mempunyai tinggi
blast,
penelitian
tahan
agronomi
lebih
yang
penyakit
lebih
umumnya
disertakan
dari
induknya.
MG-31-K,
SM-128/19-K
dan MG-
hampir
induknya.
Adapun
ketujuh
yaitu galur
kering
sifat
MG-31-K,
Sifal-sifat
terhadap
evaillasi sifat
induknya.
mutan
kecllali gallir mutan
yang
galur
hasil
Sentani.
Ternyata
tahan
mempelajari
galur
BI.-II/2-K, dengan
ketahanan
protein.
lebih
Dari
rendah
protein
nomor
lebih ungglll
Malam
amilosa
lama
umumnya
dan
untuk
yaitu
nasional
ke keringan,
dari
Malam
BL-ll/1-K
terhadap
sifat
penelitian
Seratus
varietas
pendek
lebih
amilos
MG-2-K,
induknya.
lebih
dilakukan
varietas
dan
menunjukkan
Kandungan dengan
Malam
kandungan
blast
mutan
MG-4/2-K,
ketahanan
mutan
Telah
iradiasi
Seratus
agronomi,
ketujuh
PADI GOGO.
dari
MG-4/4-K,
induk
dipelajari sifat
hasil
sama
dengan
MG-31-K,MG-4/2-K mutan
yang
dan
BL-Il/2-K
lain juga dari
dari
mempunyai
varietas
sifat
induk Seratus
lintuk dilepas.
ABSTRACT STUDIES lines
ON
derived
128/19-K, variety
THE
from
MG-4/4-K, Seratus
investigated.
some
agronomic
mutant
tolerance
they
matured
The
traits,
more
However, They
were later
lines Malam.
content
of Seratus and
superior
than
*
Pusat
The
and
or UPLAND of
MG-2-K,
observed amylose to
Malam.
content
BL-II/2-K
were
and
upland were
and
and
protein
blast
in plant higher
and MG-2-K,
those mutant
selected
as the
characters variety:
BL-ll/2-K
rice
height than
their lines
lines,
the
original
bigger
still
lines
original
lines
variety.
in seed variety.
lines
size. Except
was as low as
maintained
because
have
mutants
content
SM-
reaction,
All
three mutant
promising
blast
the original amylose
the
the
but
7 mutant
Sentani,
reaction,
to
of
MG-31-K,
with
variety
content.
compared
shorter
of the mutant
The rice
drought
relatively
content Among
upland
BL-ll/I-K
characters
SM-128/19-K
protein
MUTANTS.
Malam
standard
drought
yielding
RICE
Seratus
national
significantly but
: MG-31-K,
Seratus
MG-4/2-K
MG-4/2-K,
Malam
been
showed
CUARACTERS irradiation
the protein viz. MG-31-K,
they
were
more
the others.
Aplikasi
Isotop
dan Radiasi,
BATAN
351
PENDAHULUAN Pemuliaan memperbaiki Penemuan
tanaman
sifat tanaman
mengenai
lembaran
dapat
baru dalam
dimanfaatkan
keragaman
genetik
jumlah
faktor
faktor
Teknik
dan
(1,2).
perhatian
imbas
memperbaiki
imbas dapat tanaman
Dalam
menilai
tanaman,
yang
panjang
utama
dalam
dua
faktor,
Pemuliaan menghasilkan
potensi
sifat-sifat
umumnya
seperti
mutasi
biotipe-2.
produksi,
dan
telah
banyak
umur,
tinggi
(4,5).
untuk
ketahanannya
memperpendek
terhadap
adaptasinya
padi yang dilakukan
ini bertujuan
penyakit terhadap
di PAIR telah
mutan padi gogo yang tahan
Penelitian
akibat
berinteraksi
padi
padi gogo ditujukan
pada tanaman galur
saling
hama dan penyakit
hasil,
sebagai
(3).
tanaman
oryzae), kekeringan
beberapa
coklat
tanaman
oleh
Keragaman
tanaman
pemuliaan
terhadap
varietas
(pyricularia blast lahan bermasalah.
.disebabkan
genetik fenotip
pada
sifat
perbaikan
tanaman
faktor
dan ketahanannya
meningkatkan
wereng
membuka
dari bahan
tinggi
dan faktor genetik.
penampilan
mutasi
Usaha umur,
varietas
lingkungan
lingkungan
tanaman
tanaman
sebab mutasi
seleksi
menjadi
pada
genetik
kuanti tat if seperti
selalu
suatu
dalam mempengaruhi
berhasil
tanaman,
keragaman
untuk
tanaman.
Keragaman yaitu
sifat
mutasi
terapan
~~~p~n "Ymliu~uifl
kuantitatif
dilakukartnya
anakan
pengetahuan
di imbaskannya
ilmu pemuliaan
memungkinkan
pemuliaan
ilmu
baik secara
untuk memperbanyak
sehingga
malai,
merupakar.
terhadap
untuk
hama
mempelajari
galur mutan padi gogo tersebut.
BAHAN DAN METODA Dalam dari
penelitian
radiasi
varietas
128/19-K,
MG-4/4-K,
Percobaan
di lakukan
ketahanan
kekeringan,
sifat agronomi, bak
setiap
352
MG-4/2-K, dalam
Malam
yaitu
MG-2-K,
beberapa
pengujian
tujuh
tanah
galur
galur
galur
mutan
BL-11/1-K
tahap
terhadap
nomor
mutan MG-31-K,
dan
hasil SM-
BL-11/2-K.
yai tu
penguj ian
penyakit
blast,
pengamatan
terhadap
Percobaan
di lakukan
ami lose dan protein.
Ketahanan Terhadap Kekeringan.
berisi nomor
Seratus
analisa
Pengujian pada
ini digunakan
latosol mutan
Pasar
di tanam
Jumat 25
di
benih
rumah padi
kaca.
pada
Untuk
kondisi
kelembaban
tanah
digenangi
normal.
selama
1 Bar yang setelah
pada
Kemudian
tanaman
(6). Disertakan varietas Pelita
dengan
menggunakan
Tanaman
peka
tanaman
peka
minggu
tanaman
sumber
inokulum.
diantara
di tanam
tahan
pada tanaman
peka
mengikuti
tujuh nomor dengan
Keneana
galur-galur
yang
persentase
Sentani
dengan
ulangan.
jumlah
setiap per
amilose
HASIL
Agronollli. Ketujuh
Seratus
Data
Dari
agronomi
hampa,
produksi
hasil
panen
minggu satu
sebagai
dari
dilakukan
Tetep
sebagai serangan
mati), dilakukan
IRRI
nomor
tingkat
dilakukan
di
nasional
30 x 25 em dengan meliputi jumlah dan
pada
lima
hasil
skor
(7).
varietas
butir
penguj ian
dan
galur mutan ditnam
dan
malai,
1000
sampling
diambil
tiga
Dalam waktu
Pereobaan
Malam
panjang
berat
berdasarkan
89/90.
Penilaian
yang dilakukan
produktip,
gabah
dilakukan
plot.
plot.
sifat
anakan
persentase
Pengamatan
induk
MH
kerusakan
luas plot 3 x 4 m dan jarak tanam
Pengamatan
tanaman, malai,
varietas
diuj i.
dari SES yang dibuat
Pasar Jumat pada MH 89/90. dengan
di
Setelah
skor 9 (tanaman
berdasarkan
Peng8lllatan Terhadap Sifat
dilakukan
digunakan
peka.
terhadap
penilaian
dan
pada
varietas
kontrol
peka meneapai
IRRI
galur mutan yang diuji ditanam
disertakan
sebagai
skor
tahan
berumur
dan
-
skor
2 minggu,
1-9 dari
kontrol
blast.
dilakukan
bersama
standar
an. Setelah
blast
data
peneatatan
Sukabumi
penyakit
tanaman
kekeringan
selama
Pereobaan
dari
terserang
peka
dan
isolat
di gulud
Kemudian
metoda
lapangan
evaluasi
Blast.
dengan
telah
kontrol
penyekoran ketahanan
dulu
diinokulasi
tanaman
kontrol
tekanan
peneatatan
dan dilakukan
sistem
Terhadap Penyakit
2 minggu,
ini dibiarkan
kembali
berdasarkan
sampai
Dilakukan
kering
digenangi
berumur
varietas Salumpikit sebagai 1/1 sebagai kontrol peka.
Pengujian lapangan
Tensiometer.
kondisi
itu tanaman
kepulihan
tanaman
12 jam lalu dikeringkan
terbaea
kekeringan.
Setelah
gabah
: tinggi gabah
umur
per
tanaman.
tanaman kering
terhadap
2
dari bersih
kandungan
dan protein.
DAN PEMBAHASAN Data
kekeringan kemampuan
skor kekeringan disajikan relatif
dan skor kepulihan
pada
tanaman
Tabel untuk
1. Skor dapat
pada pengujian kekeringan
menahan
terhadap
menunjukkan
sekeeil
mungkin
353
kerusakan akibat kekeringan, sedang skor kepulihan menunjukkan kemampuan tanaman untuk dapat pulih (tumbuh normal) dari kerusakan akibat kekeringan setelah kondisi pengairan normal (8). Ditinjau dari data skor kekeringan terlihat secara keseluruhan bahwa galur mutan yang diuji menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan induknya dalam hal ketahanannya terhadap kekeringan. Varietas induk Seratus Malam menunjukkan data skor yang sama dengan varietas Pelita 1/1 sebagai kontrol peka. Galur mutan MG 31-K dan SM 128/19-K menunjukkan data skor kekeringan yang lebih baik daripada galur mutan yang lainnya. Ditinjau dari data skor kepulihan, galur mutan MG-31-K, SM-128/19-K dan MG-2-K menunjukkan reaksi pemulihan yang lebih baik daripada galur mutan MG-4/2-K,MG-4/4-K, BL-11/1-K dan BL-11/2-K. Varietas induk Seratus Malam menunjukkan data skor kepulihan yang sama dengan varietas kontrol peka Pelita 1/1. Dari skor kekeringan dan kepulihan tersebut
ternyata
hanya
galur mutan MG-31-K yang memiliki kemampuan untuk menahan kerusakan akibat kekeringan mendekati kemampuan varietas tahan kekeringan Salumpikit. Pengujian ini membuktikan adanya kemungkinan perbaikan sifat tahan terhadap kekeringan pada varietas Seratus Malam. Hasil pengujian terhadap penyakit blast disajikan pada Tabel 2. Dari tabel tersebut tampak bahwa galur mutan MG-31-K, SM-12B/19-K, MG-4/4-K, MG-2-K, BL-l1/l-K dan BL-11/2-K menunjukkan sifat tahan terhadap penyakit blast yang lebih baik daripada varietas induk Seratus Malam. Sifat tahan penyakit blast pada varietas Seratus Malam menunjukkan skor yang sama dengan varietas kontrol peka Kencana. Galur mutan MG-4/2-K menunjukkan sifat yang agak peka terhadap penyakit blast, walaupun tidak sepeka varietas Seratus Malam. Terbukti bahwa sifat tahan terhadap kekeringan tidak selalu diikuti oleh sifat tahan terhadap penyakit blast. Akan tetapi pada galur mutan yang diuji, secara I keseluruhan menunjukkan kemajuan sifat tahan terhadap penyakit blast
yang
lebih baik
daripada
induknya. Ketahanan ini hanya terb,ataspada isolat ras Sukabumi pada pengujian di PAIR Pasar Jumat. Ra~ penyakit blast berkembang berbeda menurut tempat dan musim, sehingga perlu penelitian lebih lanjut I pada galur mutan tersebut terhadap isolat ras yang lain.
354
Dari hasil pengamatan sifat agronomi (Tabe!.3), tampak bahwa pada umumnya mutan tersebut lebih pendek dibandingkan dengan varietas induk Seratus Malam. Jumlah anakan produktif mutan-mutan Seratus· Malam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan induknya. Pada pengamatan panjang malai lima galur mutan tidak menunjukkan perbedaan dari induknya, kecuali galur mutan MG- 31-K dan MG-4/4-K nyata lebih pendek dari induknya. Pada pengamatan jumlah gabah per malai
pada
umumnya
tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Hanya pada galur mutan MG-31-K jumlah gabah per malai nyata berkurang dibandingkan jumlah gabah per malai varietas induk Seratus Malam. Persentase gabah hampa tidak menunjukkan beda yang nyata dengan induknya. Keragaman yang terlihat lebih disebabkan oleh lingkungan saja. Pada pengamatan berat seribu butir, galur mutan MG-31-K, MG4/4-K, MG-4/2-K, BL-ll/l-K dan BL-ll/2-K menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap varietas induk Seratus Malam. Pada pengamatan umur tanaman semua galur mutan menunjukkan umur yang nyata atau sangat nyata lebih panjang daripada induknya kecuali galur mutan MG-4/2-K umurnya hampir sama seperti induknya. Pada pengamatan produksi gabah, galur mutan MG-31-K, MG-4/2-K dan BL-ll/2-K menunjukkan peningkatan produksi yang nyata dibandingkan dengan produksi varietas induk Seratus Malam. Secara keseluruhan produksi mutan-mutan tersebut cenderung lebih tinggi daripada varietas induknya. Galur mutan MG-4i 4-K,
MG-4/2-K,
BL-ll /l-K
dan
BL-ll/2-K
cenderung mempunyai rasa nasi yang enak dilihat dari kandungan amilosenya (Tabe1.3),sedangkan galur mutan MG-31-K, SM-128/19-K, dan MG-2-K mempunyai kandungan amilosa yang tinggi (> 24 %) sehingga dikhawatirkan rasa nasinya tidak seenak varietas induk Seratus Malam. Kandungan protein galur mutan tersebut tidak menunjukkan perbedaan dari induk Seratus Malam, kecuali mutan MG-31-K menunjukkan sedikit peningkatan kandungan proteinnya dibanding varietas induk Seratus Malam. Dari hasil percobaan di lapangan tampak bahwa mutan MG-4/2-K mempunyai sifat yang menarik. Mutan ini umurnya hampir seperti induknya, tetapi berbatang sangat nyata lebih pendek
sarna dan
355
butir
gabahnya
kemampuan dapat
juga
produksi
yang
diharapkan
MG-3I-K tinggi,
pendek,
coklat
seperti
produksinya besar, enak
juga
hanya
mutan
ini
adalah
produksinya
nyata
lebih
dan
besar
mutan
ini juga
tahan
penyakit
enak dan umur agak dalam. galur
pendek,
biotip
karena
itu
kekeringan
diatas
dalam
maka
Dengan
mendukung
sangat
kurang
batangnya
agak
yang
Disamping
2, tahan
coklat
umurnya
gabahnya
tinggi.
mutan
tinggi,
tahan wereng
induknya.
induknya,
lain
untuk dilepas
cenderung
kedua
dari
dari
dan rasa nasl yang enak.
butir
boiotip
besar
Data
potensi
dan proteinnya
bIas, hanya rasa nasinya Sama
tinggi
coklat blotipe-~
batangnya
wereng
lebih
dilepas.
juga mempunyai
induknya
tahan
nyata
lebih
untuk
tahan hama wereng
dari
sangat
mutan
butir
2, tahan
gabah
penyakit
dibanding
BL-ll/-2-K nyata
bIas,
varietas
lebih
rasa nasi
induk
Seratus
Malam. Pengaruh perubahan semua
sHat
galur
satu
berserta
amilosa
(Tabel Dengan
oleh
gen
atau
dua
sifat
dengan
bahwa
yang
gen-gen
menunjukkan
antar
lain
tertentu,
maka
kedua
tidak
sHat
mengalami
gennya. nyata, Dalam panjang karena
356
telah
Sebaliknya
apabila
kemungkinan
kedua
hal
ini
apablia
gen yang mengotrol Begitu
umur tanaman
juga
antara sifat
dua sifat
mutasi
juga
tidak
tidak
mempunyai
jumlah
dengan kandungan
1000 butir amilosa.
antara
dikontrol
gabah
dengan
galur
pada
korelasi
oleh yang
malai juga mengontrol
berat
berlatar
tampaknya
paling
gen
tidak
dikontrol
hubungan
3,
dikontrol pada
perubahan
panjang
antara
mutasi
tersebut
terjadi
malai akan terjadi
per malai. antara
dipelajari
sHat
tersebut
mutan
yang
induknya
adanya
dan data pada Tabel
berat
kandungan
hubungannya
suatu
oleh gen yang sama. Berdasar asumsi diatas
terjadi
malai,
dengan
berserta
penampilan
mutan
korelasi
hanya
per
tanaman
dari
galur
koefisien
nyata
bahwa
lebih
pada
gabah
sifat
mutan
dan
bahwa
yang
jumlah
galur
sama,
perubahan
menghitung
dan umur
menimbulkan
3, ter lihat
lainnya
korelasi
gabah
sedangkan
asumsi
genetis
Ternyata malai
dengan
dengan
telah
Pada Tabel
mengalami
satu
produksi
4),
belakang
dipelajari
dipelajari
panjang dengan
irradiasi. gamma
as~lnya.
sHat
tersebut.
sHat
nyata.
yang
induknya
1000 butir
dengan
tanaman
Hubungan
sHat
antara
pada
mutan
sHat.
antar
perlakuan
dua yang
satu
gen.
mengontrol per malainya jumlah
gabah
produksi
dan
KESIMPULAN 1. Ketahanan
terhadap
kemampuan
pulih
2. Ketujuh
3. Galur dengan
panjang
butir
amilosa
yang tidak
mengalami 5. Berdasarkan
terkai t
dengan
saling mutasi
dan
tahan
berbatang
umurnya
lebih
MG-4/2-K
dan
jumlah
gabah
gabah
dan
umur
nyata oleh
mengalami
berkorelasi.
terhadap
per
tanaman
yang
perubahan Diduga
pendek
dalam
dari produk-
lain.
malai,
berat
dengan
berkorelasi. gen
lebih
BL-11/2-K
induk dan galur mutan yang
dikontrol
diteli ti
lebih induknya.
umumnya
MG-3l-K,
masing-masing
1000
kandung-
Diduga
sifat
sarna. Ketujuh
lebih
galur
dari
mutan
galur
satu
sifat
tersebut
telah
pada dua gen pengendalinya.
keunggulan
31-K, MG-4/2-K
DAFrAR
pada
dengan
produksi
berkorelasi
mutan
selalu
diteliti
besar
mutan
malai
dengan
yang yang
lebih
Galur
yang
bIas daripada
di teli ti
lebih tinggi dari
4. Sifat
an
yang
gabah
induknya. sinya
mutan
dan penyakit
mutan
tidak
(recovery).
galur
kekeringan
kekeringan
sifat
dan BL-11/2-K
yang
dimiliki,
berpotensi
galur
mutan MG-
untuk dilepas.
PUSTAKA
1. GAUL. H., "Studies on diplontic selection after x-radiation of barley seeds", Effect on Ionizing Radiation on Seeds. (Proc. Symp. Karlsruhe, 1960j, IAEA, Vienna (1961) 117. 2. IAEA, Manual on Vienna (1977). 3. MAKMUR, sara.
Mutation
A., Pokok-pokok Jakarta (1985).
Breeding
Pengantar
(Tech.
Rep.
Pemuliaan
No.
119),
Tanaman,
Bina
IAEA
Ak-
4. MUGIONO, dan ISMACHIN, M., Pemuliaan mutasi untuk resistensi padi terhadap penyakit'bakteri busuk daun dan wereng coklat; Majalah BATAN XIV 1 (1981) 9. 5. MUGIONO, dan ISMACHIN, M., Indonesia VI 2 (1980) 15.
Early
maturity
rice
mutant,
6. TOOLE, J.C.O., and MAGULING, M.A., Drought Screening House Operations Manual, Agronomy Depart. IRRI. Manila
Atom
Green (1974).
357
'i. IRRI, Standard 8. IRRI,
Drought
Evaluation Resistance
IRRI, Los Banos
358
(1962).
System, in
IRRI, Los Banos ( 1971).
Crops
With
Emphasis
on
Rice,
---------------
------------------
Tabel
1. Nilai skor kekeringan mutan yang diuji
dan nilai
skor kepulihan
8kor kekeringan No.
No. Galur
I
II
III
galur
8kor kepulihan
I
II
III
---------------------------------------------------------------1 431-K MG 8eratus 325 1 45 1 4 2-K mal am 45 2 2 4 1 3 3 1 8M 128/19-K Peli 11/1-K ta Ii1 (KP) BL 11/2-K 4/4-K 4/2-K 8alumpikit (KT)
1.
Tabel
No.
2. Reaksi galur mutan Pyricularia oryzae
No. Galur
% Kerusakan ----------------
terhadap
isolat
8kor ----------------
cendawan
I I II III II III --------------------------------------------------------------°°°° °
MR M8 M 8 50 6 1 R a1 7 15 5 1R 1 2 175507 (KT) 0,5 0,5 0,5 1. MG 31-K
75 10 1 0,5
Ket.
50
359
w 0')
o Tabel
_________
1 __________
"_"
. Evaluasi
,i (l);im , ,, , ,
sifat agronomi
mutan padi gogO.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------, 1'16-4/4-K I1,1I,1,II11 •i,II11I1 I I1,1I,1 II,I! I! I I I, 1 I I, I, I alilose I1 ______________________________________________________ 12611 12311 108 (CI) 2,21 1,80 1,38 (cil j9 ,86 120U 119*, 118* 115 118. crrotein 112 : I'IG-31-K Bl-I1I1-K SERATUS : SENTANI 1'16-412-K 1000 bt: 11. 51 116-2-1( B(-I1/2-1( 20,84 No. galur :21,93 SI'I-128/19-1(: ::: 23,39U: 24,41 219,1 25,0 2,6li prod. 30,3 209,7 26,5 23,2 24,9 24,5 24,1 29,8 1,799 13,4 174, 19,5 199,8 182,9 13,7 198,9 97,6 16,058 10,8 12,1 12,6 12,09 2,59 2,58 5,813 2,841 8,31 3,996 1,953 29,49 1,24 1,87 25,92 21,75 25,39 21,12 22,59 19,57 10,80 bl 8,35 9,40 9,11 9,20 9,69 9,18 25,28": 22,84 21,32 25,26": 25,6 4,31 131,6U per 1,40 28,0 23,S 26,9 33,8 26,S 207,7 14,5 14,7 185,7 14,6 12,2 161,0 11,037 42,91 1,73 28,19 9,13 25,00U: 6,28 25,20": 22,25 21,75 127,8" 127,9" 125,3" 153,0 130,5" (haril : 125,211 gbh. ton/ha : : lalai: 126,3U : Kandungan : K..andungan I. JUI.gab. : 6ab.halp : Bert. Tgg.tan. JUI.ank. : Panj.lli. : Ulur tan. Produksi
m
------------------
Ii
Berbeda
el) Berbeda
nyata
i
----------
terhadip
sang at nyata
i
----------
varietas terhadap
-----------
Seratus varietas
----------
"alai Seratus
"alai
----------
--------
---------
------------
-----------
-------------
Tabel
4. Koefisien varietas
korelasi
beberapa
Tinggi
tanaman
ank
prodk
F'anjang ilia Iai JIIIh gbh/malai Brt. . Umur
1000
btr.
tan aman
Produksi
gabah
Kandgn
alllilosa
Kandgn
protein
agronomi
dari
galur
mutan
dan
Tingg.
Jumlah
Fanj.
JU[II ah
Berat
Umur
Proak.
Kandgn
Kandgn
Tan.
anakan
Malai
Gabah!
1000
Tan.
Gabah
Amils.
Protn.
Malai
butir
Prodk.
Jmlh
sifat
as'll
o~173
0,530
0,626
0~122
0~244
-0,256
0,317
0,104
0,001
0,637
-O~307
-0;276
0,557
-0,619
0;886*
0,401
0~225 0,430
-0,151
-0,237
-0,450
0~052 -0,339 0,038 O· rQ* 0,243 .), -0, i56
,
-0~631
0,051
0;709* -0,324
-0,451 0,182 -0,403 0,495 -0,198
361
DISKUSI
MINANTYORINI Pada nilai
skor uji kekeringan
tas yaitu Kencana.
ITA
Varietas
Apakah
dan bIas
itu varietas
tertampang
Kencana
satu
nama varie-
atau Kencana
Bali?
DWIMAHYANI
Kencana
sebagai
leh dari Balittan
kontrol
Bogor.
yang peka
terhadap
BIas
kami
pero-
Yang dimaksud
adalah Kencana
Bali.
mutan umumnya
rendah. Apakah
yang dimaksud
SOETJIPTO
Kadar amilosa rendah
galur-galur
sama seperti
rendah mungkin
ITA
Yang
bila
dengan
kurl1ng dari
pulen.
orang
amilosa
amilosa
Mohon
%
rasa
Masalah yang
Tergantung
suka
dari
amilosa
terlalu
penjelasan.
pulen
(enak).
pera,
juga pada daerah
galur-galur Kadar
rasa
24
bergantung
rasa
pada 24 %.
Diatas
nasinya
suka
rendah
kurang
rasa nasinya.
24
(pulut).
sebagian
kadar
kandungan
berkai tan dengan
ketan
? Bila kadar
menyukainya.
DWIMAHYANI
dimaksud
ialah
pada padi Yaponica
petani kurang
%
kepada
ada
nasinya
Di
bawah
pera, 8
selera,
sebagian
mutan
amilosa
%
dan
adalah
karena
yang
ini
suka
ada nasi
dan cara memasaknya.
BAMBANG K.
1. Saya kira perlu disebutkan 2. Sebaiknya
diuj i juga
ketahanannya
terhadap
hui galur-galur
3. Sebaikl1ya utama.
ITA
juga
di
laboratorium
beberapa
tersebut
diuji
cocok
neck
sehingga
dapat
ras. Dengan
demikian
untuk daerah
mana ?
bIas,
karena
ini
DWIMAHYANI
1. Isolat bIas yang digunakan
362
bIas mana yang digunakan.
adalah
ras Sukabumi.
diketahui
akan
merupakan
diketa-
kendala
2. Terima
kasih
dengan
atas
beberapa
3. Pengujian dapat
sarannya,
memang
sedang
diuji
di
laboratorium
ras.
terhadap
dilaporkan
neck bIas juga sedang dilakukan
sehingga
belum
di sini.
SUTARTO Tanaman kokoh
yang dan
tahan
baik karena Apakah
an adalah
pendek
roboh.
dinyatakan
Tanaman
yang
mampu berfotosintesa
Anda
parameter
lebih
sependapat
dengan
yang kurang mantap,
lebih lebih
baik
tinggi
lebih baik dengan kami
bahwa
tinggi
karena
tanaman
dinyatakan
lebih
sinar matahari. tanaman
merupakan
dan yang baik dari pertumbuhan
tanam-
indeks luas daun.
ITA DWIMAHYANI Kalau indeks
tujuan luas
produksi. semua dengan
akhir daun
adalah hanyalah
Oleh karena
komponen
sebagian
itu, untuk
produksi
lingkungan
produksi
harus
beras,
komponen
mendapatkan dalam
maka
faktor
yang
produksi
proporsi
yang
tinggi
terkait
dan
dengan
yang maksimal, tepat
sesuai
tumbuhnya.
363