STUDII PERBA ANDING GAN AN NALISIS HARGA A SATU UAN P PEKERJ JAAN BE ETON BERTUL B LANG O OLEH KON NTRAKT TOR DE ENGAN METOD DE LAP PANGAN N TERH HADAP P METODE SNI 2008 PA ADA BE EBERAP PA PROY YEK BA ANGUNA AN GED DUNG DI D KOTA A MEDA AN
TUGAS AKHIR
Dituliis untuk Meenyelesaikan n Pendidiikan Program m Diploma IV
Oleh h
YUDIK KA WISNU U PRATOM MO N NIM: 1005141019
MA ANAJEM MEN REK KAYASA KONSTR K RUKSI GE EDUNG JURUS SAN TEK KNIK SIP PIL POLITEK P KNIK NEGERI ME EDAN MEDA AN 2014 4 i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani, serta rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas akhir ini berjudul “STUDI PERBANDINGAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG OLEH KONTRAKTOR DENGAN METODE LAPANGAN TERHADAP METODE SNI 2008 PADA BEBERAPA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN“. Tugas akhir ini merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan, pada akhir semester VIII sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir Program Pendidikan Diploma IV Politeknik Negeri Medan. Sesuai dengan judulnya, dalam laporan akan dibahas mengenai studi perbandingan analisis harga satuan pekerjaan beton bertulang oleh kontraktor dengan metode lapangan terhadap metode SNI 2008 pada beberapa proyek di Kota Medan. Dalam proses pembuatan Tugas akhir ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi,
maupun
administrasi.
Oleh
karena
itu,
sudah
selayaknya
penyusun menyampaikan terima kasih banyak kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;
2. Bapak Ir. Samsudin Sialen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;
3. Bapak Marsedes Purba, B.Sc.Ci. Eng. M.Sc., Kepala Progran Studi MRKG, dan juga sebagai Dosen Pembimbing 1; 4. Bapak Sopar Parulian, S.T., M.T., Dosen Pembimbing 2; 5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 6. Bapak Unawan Sanjoyo, Project Manager PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., Medan; 7. Bapak Pondang Napitupulu, Project Manager PT. Welly Karya Nusantara;
ii
8. Orang tua dan keluarga yang turut mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini, baik berupa materi maupun dukungan moral dan spiritual; 9. Rekan–rekan mahasiswa yang turut membantu dan memberikan sumbangan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini, dan semua pihak yang namanya tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Walaupun penyusun sudah berupaya semaksimal mungkin, kemungkinan masih terdapat kekurangan didalam tugas akhir ini. Oleh karena itu, penyusun dengan senang hati menerima saran dan kritik yang dapat memperbaiki laporan ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi siapa saja yang membacanya.
Medan, 30 Agustus 2014
Hormat penulis
YUDIKA WISNU PRATOMO NIM: 1005141019
iii
ABSTRAK Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek. Keuntungan finansial yang diperoleh kontraktor tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari. Tujuan dari tugas akhir ini untuk menghitung perbandingan harga satuan pekerjaan beton bertulang berdasarkan ketentuan SNI-ABK 2008 dan metode lapangan dalam bentuk persentase selisih dan rasio, mengetahui komponen pembeda diantara kedua metode tersebut dalam penyusunan analisis harga satuan, dan mengetahui dampak dari penggunaan SNI-ABK 2008 pekerjaan beton bertulang dalam estimasi biaya proyek terhadap total nilai proyek. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi terhadap pihak-pihak kontraktor, mengadakan konsultasi dan melakukan studi literatur. Hasil dari analisis yang telah dilakukan adalah ditemukannya perbedaan harga satuan (% tase) pada item-item pekerjaan beton bertulang antara acuan SNI dan lapangan. Pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu didapatkan hasil rata-rata selisih untuk bahan sebesar 8.09%, untuk upah sebesar 5.89%, dan untuk total pekerjaan sebesar 6.51% lebih kecil dari SNI. Dengan selisih terbesar pada pekerjaan bekisting kolom untuk satuan bahan dan total pekerjaan, dan pekerjaan beton K-100 untuk satuan upah. Sedangkan pada Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU didapatkan hasil ratarata selisih untuk bahan sebesar 241.30%, untuk upah sebesar 20.20%, dan untuk total pekerjaan sebesar 112.22% lebih kecil dari SNI. Dengan selisih terbesar pada pekerjaan bekisting pelat lantai untuk satuan bahan dan total pekerjaan, dan pekerjaan bekisting kolom untuk satuan upah. Ini berarti rata-rata analisis harga satuan untuk bahan, upah, dan total pekerjaan pada pekerjaan beton bertulang menggunakan SNI-ABK 2008 nilainya lebih besar dibandingkan analisis harga satuan metode lapangan untuk kedua proyek ini. Adapun perbedaan komponen dalam penyusunan kedua metode tersebut, diantaranya: 1) Indeks, pada SNI indeks upah dan bahan masih menganut nilai tunggal dan tetap, tidak terpengaruh faktor risiko lapangan. Sedangkan pada metode lapangan tetap memakai SNI sebagai acuan akan tetapi berimprovisasi sesuai pengalaman kerja tiap kontraktor 2) Metode kerja, daftar susunan bahan dan upah masih memperlihatkan metode konvensial (misal: belum ada pembuatan beton ready mix, dengan mesin dan bantuan alat-alat berat). Sedangkan pada lapangan tetap memakai susunan indeks dalam SNI tapi dengan nilai yang dimodifikasi karena pelaksanaan di lapangan lebih modern, lebih mengandalkan peralatan mesin maupun alat berat dan tergantung kondisi lingkungan proyek. Dampak penggunaan metode SNI terhadap estimasi biaya proyek adalah terjadi pembengkakan biaya, dengan selisih 1.503% terhadap Pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu, dan 4.54% terhadap Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU.
iv
Kata Kunci: Estimasi tahap penawaran, SNI-ABK 2008, metode lapangan, perbandingan selisih (%) dan rasio, pembengkakan biaya
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
ABSTRAK .......................................................................................................
v
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1-1
1.1
Latar Belakang ........................................................................................
1-1
1.2
Perumusan Masalah ................................................................................
1-3
1.2.1 Deskripsi Permasalahan ................................................................
1-3
1.2.2 Signifikansi Masalah .....................................................................
1-3
1.2.3 Rumusan Masalah .........................................................................
1-4
1.3
Batasan Masalah .....................................................................................
1-4
1.4
Tujuan Tugas Akhir ................................................................................
1-5
1.5
Manfaat Tugas Akhir ..............................................................................
1-5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2-1
2.1
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi .........................................................
2-1
2.1.1 Proyek Konstruksi .........................................................................
2-1
2.1.2 Tahapan Proyek .............................................................................
2-2
2.1.3 Biaya Proyek .................................................................................
2-4
2.1.4 Estimasi Biaya ...............................................................................
2-7
2.1.5 Proses Estimasi Tahap Penawaran ................................................ 2-10 2.2
Rencana Anggaran Biaya ....................................................................... 2-14 2.2.1 Volume/ Kubikasi Pekerjaan......................................................... 2-15
v
2.2.2 Harga Satuan Pekerjaan ................................................................ 2-15 2.2.3 Analisis Harga Satuan ................................................................... 2-17 2.3
Metode Perhitungan ................................................................................ 2-18 2.3.1 Analisis Harga Satuan Metode SNI .............................................. 2-19
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
3-1
3.1
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian .......................................
3-1
3.1.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................
3-1
3.1.2 Hipotesis Penelitian .......................................................................
3-1
3.2
Pertanyaan Penelitian .............................................................................
3-2
3.3
Metode Penelitian ...................................................................................
3-2
3.3.1 Kerangka Metode Penelitian .........................................................
3-2
3.3.2 Tahapan Penelitian ........................................................................
3-3
3.3.3 Metode Pengumpulan Data ...........................................................
3-5
3.4
Variabel Penelitian .................................................................................
3-6
3.5
Instrumen Penelitian ...............................................................................
3-6
3.6
Metode Analisis Data .............................................................................
3-6
BAB 4 ANALISIS DATA ..............................................................................
4-1
4.1
4-1
Deskripsi Proyek..................................................................................... 4.1.1 Data Umum Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara ............................................
4-1
4.1.2 Data Umum Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara .......................................
4-2
4.1.3 Jenis Pekerjaan Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara ............................................
4-2
4.1.4 Jenis Pekerjaan Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara .......................................
4-3
4.2
Pra Analisis Penentuan Obyek Penelitian ..............................................
4-4
4.3
Analisis Penelitian pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu ..............................................................................
4-7
4.3.1 Analisis Harga Satuan dengan Ketentuan SNI..............................
4-7
4.3.2 Analisis Harga Satuan oleh Kontraktor......................................... 4-10
vi
4.3.3 Komparasi Harga Satuan pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu......................................................... 4-14 4.3.4 Persentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu ......... 4-16 4.4
Analisis Penelitian pada Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU ...................................................................... 4-18 4.4.1 Analisis Harga Satuan dengan Ketentuan SNI.............................. 4-18 4.4.2 Analisis Harga Satuan oleh Kontraktor......................................... 4-21 4.4.3 Persentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan pada Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU ............................................................................................... 4-23
4.5
Pembahasan ............................................................................................ 4-26 4.5.1 Rangkuman Hasil Analisis Perbandingan SNI-ABK 2008 terhadap Harga Satuan Kedua Proyek........................................... 4-26 4.5.2 Perbedaan Komponen Bahan dan Upah Pekerjaan Beton Bertulang antara SNI-ABK 2008 dengan Lapangan ..................... 4-29 4.5.3 Dampak Pemakaian SNI-ABK 2008 Pekerjaan Beton Bertulang terhadap Nilai Proyek .................................................................... 4-30
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................
5-1
5.1
Simpulan ..............................................................................................
5-1
5.2
Saran.....................................................................................................
5-2
DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1
Rekapitulasi bobot pekerjaan beton bertulang Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu............
Tabel 4.2
Rekapitulasi bobot pekerjaan beton bertulang Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU
Tabel 4.3
4-17
Persentase harga satuan pekerjaan bekisting pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu............
Tabel 4.13
4-17
Persentase harga satuan pekerjaan penulangan pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu
Tabel 4.12
4-16
Presentase harga satuan pekerjaan beton pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu............
Tabel 4.11
4-15
Presentase harga satuan pekerjaan beton bertulang pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu
Tabel 4.10
4-15
Komparasi harga satuan pekerjaan bekisting pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu............
Tabel 4.9
4-15
Komparasi harga satuan pekerjaan penulangan pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu
Tabel 4.8
4-14
Komparasi harga satuan pekerjaan beton pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu............
Tabel 4.7
4-11
Komparasi harga satuan pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu .................................
Tabel 4.6
4-7
Analisis harga satuan oleh kontraktor Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu .................................
Tabel 4.5
4-6
Analisis harga satuan SNI 7394-2008 Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu .................................
Tabel 4.4
4-5
4-17
Rata-rata selisih harga satuan bahan dan upah terhadap SNI pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu ...........................................................................
4-18
viii
Tabel 4.14
Analisis harga satuan Metode SNI 7394-2008 Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU
Tabel 4.15
Analisis
harga
satuan
oleh
kontraktor
Proyek
Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU Tabel 4.16
Pengembangan
Gedung
Kuliah
Fakultas
Kedokteran USU .................................................................
4-24
Persentase harga satuan bahan pekerjaan beton bertulang Proyek
Pengembangan
Gedung
Kuliah
Fakultas
Kedokteran USU ................................................................. Tabel 4.19
4-24
Persentase harga satuan pekerjaan beton bertulang pada Proyek
Tabel 4.18
4-21
Komparasi harga satuan SNI dan Lapangan Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU
Tabel 4.17
4-19
4-25
Persentase harga satuan upah pekerjaan beton bertulang pada Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU .................................................................
Tabel 4.20
4-25
Rata-rata selisih harga satuan bahan dan upah SNI terhadap Lapangan Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU...................................................
Tabel 4.21
Komponen pembeda dalam penyusunan analisis harga satuan antara SNI dan lapangan ..........................................
Tabel 4.22
4-25
4-29
Komparasi dan selisih total biaya proyek berdasarkan SNI dan lapangan .......................................................................
4-28
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Tahapan-tahapan proyek .....................................................
Gambar 2.2
Macam dan penggunaan perkiraan biaya selama siklus
2-3
proyek..................................................................................
2-5
Gambar 2.3
Bagan rencana anggaran biaya ............................................
2-15
Gambar 2.4
Skema harga satuan pekerjaan ............................................
2-16
Gambar 2.5
Analisa harga satuan pekerjaan ...........................................
2-17
Gambar 3.1
Tahapan penelitian ..............................................................
3-5
Gambar 4.1
Grafik analisis harga satuan pekerjaan beton bertulang antara SNI dengan lapangan Proyek Dispenda Pemprovsu
Gambar 4.2
Grafik analisis harga satuan bahan antara SNI dengan Lapangan Proyek Dispenda Pemprovsu..............................
Gambar 4.3
4-27
Grafik analisis harga satuan upah antara SNI dengan Lapangan Proyek Dispenda Pemprovsu..............................
Gambar 4.4
4-26
4-27
Grafik analisis harga satuan pekerjaan beton bertulang antara SNI dengan Lapangan Proyek Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU...................................................
Gambar 4.5
4-28
Grafik analisis harga satuan bahan antara SNI dengan Lapangan dan RAP Proyek Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU .................................................................
Gambar 4.6
4-28
Grafik analisis harga satuan upah antara SNI dengan Lapangan Proyek Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU .....................................................................................
4-29
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Gambar Bestek dan RAB Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dispenda Pemprovsu LAMPIRAN B Gambar Bestek dan RAB Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran USU LAMPIRAN C Dokumen SNI 7394:2008 LAMPIRAN D Rekapitulasi total biaya kedua proyek dengan ketentuan SNI 2008
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dunia konstruksi yang berkembang pesat dan penuh persaingan menuntut
kita untuk dapat memahami dan menguasai segala aspek yang berhubungan dengan bidang konstruksi yang semakin berkembang dan inovatif sebagai bahan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian proyek konstruksi. Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat (Wahyu Wuryanti, 2005:1). Dalam tahap konstruksi dari suatu siklus pekerjaan sebuah proyek, biaya merupakan faktor utama dalam perencanaan proyek karena menyangkut modal yang harus disediakan dalam pelaksanaan nantinya oleh kontraktor. Konsultan perencana dan pemilik sebagai penyediaan dana untuk proyek juga sangat berkepentingan dengan faktor biaya tersebut. Pembiayaan suatu bangunan tidak terlepas dari pengaruh situasi ekonomi umum dan perilaku para peserta bisnis konstruksi. Dalam hal ini, pembengkakan biaya dapat identik dengan penyebab biaya konstruksi tinggi (Peter F. Kaming dkk., 2002:1). Dalam menaksir atau menentukan nilai suatu proyek tidaklah mudah, kompleksnya jenis pekerjaan serta penggunaan tenaga, bahan dan alat yang berbeda-beda tiap item pekerjaan yang bahkan hampir sama menambah tingkat kompleksitas dalam penyusunan rencana anggaran biaya (RAB), time schedule, dan jadwal pendatangan sumber daya yang diperlukan suatu proyek. Penentuan komposisi tenaga, bahan dan alat pada suatu pekerjaan umumnya didapat dari pengalaman empiris. Diperlukan kecermatan dalam penyusunan anggaran proyek, yang di dalamnya membutuhkan pengalaman untuk mengestimasi nilai sebuah proyek.
xii
Untuk memudahkan para konsultan dan pelaksana dalam mengestimasi biaya konstruksi, saat ini BSN telah mengeluarkan update standarisasi tentang indeks harga satuan pekerjaan beton salah satunya SNI 7394-2008 yang telah mengalami revisi dari versi-versi sebelumnya. Namun itupun dirasa kurang cukup mengingat pesatnya perkembangan konstruksi saat ini. Seperti contoh pekerjaan pengecoran beton menggunakan ready mix dengan berbagai macam bentuk peralatan mesin dan alat berat yang juga tergantung situasi kondisi proyek serta spesifikasi bangunan. Dengan jenis pekerjaan proyek seperti ini, mengandalkan sepenuhnya indeks pekerjaan beton pada aturan SNI terbaru 7394-2008 dirasa kurang tepat dan cenderung menyusahkan pelaksana karena indeks bahan dan peralatan yang tidak sesuai lagi. Perlu diingat lagi, indeks harga satuan SNI pun masih menganut nilai tunggal, sehingga tidak ada pilihan yang banyak bagi para konsultan maupun pelaksana konstruksi menentukan indeks mana yang mendekati cocok untuk dipakai sesuai keadaan proyek. Namun masalah konstruksi yang lain juga bisa timbul jika kenyataannya para pelaksana tidak mengacu pada standar yang ada dalam mengestimasi biaya konstruksi, salah satunya bisa terjadi pembengkakan biaya atau bisa jadi kerugian di pihak pelaksana. Ini bisa terjadi jika pihak-pihak yang bersangkutan tidak mengindahkan ketentuan SNI, tidak tahu menahu adanya standarisasi indeks atau bahkan sengaja mengambil keuntungan proyek yang tidak semestinya (korupsi). Cukup kompleks untuk membuktikan bahwa satu atau beberapa proyek telah terjadi kasus pembengkakan biaya yang tidak wajar. Ini dikarenakan kurang transparannya informasi biaya proyek untuk dipaparkan ke publik. Contoh nyata yang bisa disimak yaitu pembangunan gedung perwakilan DPD di 33 provinsi tahun 2011 yang diduga merugikan keuangan negara. Adanya dugaan mark-up biaya konstruksi yang tidak masuk akal, khususnya pada harga satuan untuk pembangunan gedung per meter persegi. Akumulasi harga yang diperuntukan bagi pembangunan gedung seluas 2628,75 meter persegi selayaknya berkisar 3-4 juta rupiah per meter persegi. Sedangkan yang terjadi, beberapa pihak mengklaim dengan bukti yang kuat sesuai data tentang pembangunan gedung yang didapat dari Rencana Kerja Anggaran (RKA) DPD Tahun 2011 menyebutkan DPD yang membangun 33 kantor perwakilan menelan anggaran 825 miliar rupiah. Setiap
xiii
pembangunan gedung, menghabiskan anggaran Rp 25 miliar yang berarti 10 juta per meter perseginya. Pada penelitian ini penulis akan membuktikan keakuratan harga satuan SNI terhadap analisis harga satuan dari beberapa proyek yang akan diteliti dengan membandingkan Analisis Biaya Konstruksi SNI 7394-2008 terhadap dokumen kontrak maupun penawaran oleh kontraktor.
1.2
Perumusan Masalah
1.2.1
Deskripsi Permasalahan Dalam suatu proyek terdapat tiga macam perkiraan biaya yaitu Perkiraan
Biaya Pendahuluan (PBP), Anggaran Biaya Proyek (ABP), dan Anggaran Biaya Definitif (ABD) (Hermawan, 2007:22). 1. Perkiraan Biaya Pendahuluan (PBP), PBP dikerjakan pada akhir tahap konseptual dengan tingkat akurasi yang dihasilkan sebesar -30+50% 2.
Anggaran Biaya Proyek (ABP) ABP dikerjakan pada akhir tahap definisi dengan tingkat akurasi sebesar -15+30%
3. Anggaran Biaya Definitif (ABD), ABD dikerjakan setelah kontraktor terpilih dan tahap implementasi berjalan 8 sampai 10 bulan dengan tingkat akurasi 5+15%. Tujuan utama dari estimasi adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya, biaya dan durasi dan hasil dari estimasi biaya biasa juga disebut dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) atau proposal biaya. Sebelum dilakukan estimasi perlu adanya studi secara mendetail akan pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam estimasi, proses analisis biaya konstruksi adalah suatu proses untuk mengestimasi biaya langsung yang secara umum digunakan sebagai dasar penawaran. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya penawaran konstruksi adalah menghitung secara detail harga satuan pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah kerja (Wahyu, Wuryanti, 2005:1). Saat ini sudah ada upaya yang dilakukan oleh Puslitbang Pemukiman, Departemen Kimpraswil untuk memperbaharui BOW tersebut dengan membuat Standar Nasional Indonesia (SNI). Hingga sekarang SNI tentang Analisis Biaya
xiv
Konstruksi (ABK) telah direvisi pada tahun 2002 dan yang terbaru pada tahun 2008, meskipun belum mencakup seluruh jenis pekerjaan. Pada acuan tersebut yang dicantumkan adalah nilai-nilai indeks atau koefisien yang didefinisikan sebagai faktor pengali pada perhitungan biaya bahan dan upah kerja tukang pada setiap satuan jenis pekerjaan. Metode ini dapat dilakukan apabila rencana gambar teknis dan persyaratan teknis telah tersedia sehingga volume pekerjaan dapat dihitung.
1.2.2
Signifikansi Masalah Jika saat perkiraan nilai proyek pada tahap definisi untuk pengajuan
tender, para estimator benar-benar menerapkan nilai-nilai koefisien Analisis Biaya Konstruksi (ABK) pada standarisasi SNI maka besar kemungkinan biaya proyek menjadi tinggi. Belum lagi faktor-faktor risiko yang cukup signifikan dalam mempengaruhi besar nilai proyek, seperti faktor lingkungan, ketersediaan tenaga kerja, cuaca, mobilitas peralatan dan bahan, dan lain-lain. Padahal diharapkan Anggaran Biaya Proyek (ABP), ABP saat dikerjakan pada akhir tahap definisi memiliki tingkat akurasi sebesar -5+15%. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian untuk membandingkan Analisis Biaya Konstruksi SNI 2008 terhadap analisis biaya konstruksi yang dibuat kontraktor untuk melihat sejauh mana persentase selisih dan rasio perbandingan harga satuan tiap item pekerjaan konstruksi yang dianalisis. Dan juga akan melihat kekurangan dan kelebihan ketentuan SNI terhadap estimasi biaya oleh kontraktor di beberapa proyek ditinjau dari segi biaya, mutu, dan waktu.
1.2.3
Rumusan Masalah Rumusan atau pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui: 1. Berapa besar persentase selisih dan rasio harga satuan material, upah dan pekerjaan antara ketentuan SNI 2008 terhadap analisis harga satuan kontraktor di proyek-proyek yang diteliti?
xv
2. Komponen apa saja yang menjadi perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan antara SNI dan analisis harga satuan kontraktor di proyek-proyek yang diteliti? 3. Apa dampak yang terjadi jika ketentuan SNI 2008 tentang pekerjaan beton bertulang dipakai dalam estimasi biaya perencanaan pada proyek yang diteliti, ditinjau dari segi biaya dan mutu?
1.3
Batasan Masalah Agar penyusunan tugas akhir ini dapat terarah, penulis membatasi masalah
dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Cakupan penelitian hanya analisis biaya konstruksi pekerjaan struktur atas beton bertulang; 2. Biaya diperhitungkan adalah biaya langsung (bahan, dan upah), tidak termasuk biaya tidak langsung (overhead, pajak, dll.); 3. Indeks yang digunakan adalah indeks SNI–ABK 7394-2008 dan penawaran kontraktor; 4. Estimasi yang akan dianalisis pada Proyek Rehab Besar Gedung Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dan Proyek Pengembangan Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
1.4
Tujuan Tugas Akhir Dari rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan penelitian ini
adalah: 1. Mengetahui selisih (% tase) dan rasio perbandingan harga satuan bahan, upah, dan pekerjaan antara ketentuan SNI-ABK 2008 dan penawaran kontraktor; 2. Mengetahui komponen yang menjadi perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan; 3. Mengetahui dampak yang terjadi pada penggunaan SNI-ABK 2008 tentang pekerjaan beton bertulang terhadap estimasi biaya perencanaan pada proyek yang diteliti, ditinjau dari segi biaya, dan mutu.
1.5
Manfaat Tugas Akhir
xvi
Adapun penulisan tugas akhir ini memiliki manfaat yang cukup baik bagi penulis maupun pihak lain yang membutuhkan, antara lain: 1. Penelitian ini bisa dijadikan referensi oleh kontraktor untuk mengetahui nilai lebih dan kurang dalam pemakaian analisis biaya konstruksi SNI terbaru yaitu SNI–ABK 2008 dibandingkan metode analisis biaya yang dipakai kontraktor dalam dokumen penawaran yang diteliti; 2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai penggunaan analisis biaya konstruksi dalam menentukan harga satuan.
xvii