Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas Oleh : Septian Aji Dewangkara 4108 100 087 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio WP, M.SC Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST, MT
7/23/2013
1
Latar Belakang • Pasar Sale and Purchase kapal bekas yang tinggi di Indonesia. • Risiko dari pembelian kapal bekas • Metode Risk Based Inspection diimplementasikan untuk menilai kapal bekas. • Estimasi harga kapal bekas yang tidak menentu.
7/23/2013
2
Rumusan Masalah • Bagaimana estimasi harga kapal bekas yang saat ini dilakukan ? • Bagaimana strategi implementasi RBI pada estimasi harga kapal bekas ? • Bagaimana implementasi metode RBI untuk estimasi harga pada contoh kapal bekas ?
7/23/2013
3
Batasan Masalah • Nilai mata uang diasumsikan tidak berubah selama perhitungan. (Ceteris Paribus) • Metode yang digunakan adalah risk based inspection. • Kapal yang digunakan adalah kapal container. • Metode Penilaian kapal yang digunakan didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia (SPI)
7/23/2013
4
Tujuan • Melakukan studi RBI untuk estimasi kapal bekas. • Menentukan dan mengestimasi berapa nilai risiko yang terjadi dalam pembelian kapal bekas. • Menganalisa bagaimana dan seberapa besar pengaruh nilai risiko tersebut terhadap harga kapal bekas, dimana harga ini akan ditanggung oleh pihak pembeli.
7/23/2013
5
Manfaat • Sebagai acuan identifikasi risiko yang dapat terjadi dalam pembelian kapal bekas. • Sebagai pertimbangan dalam membeli kapal bekas.
7/23/2013
6
Hipotesis • Hipotesis awal dari tugas akhir ini adalah bahwa pendekatan Risk Based Inspection secara teknis dapat diimplementasikan pada estimasi harga kapal bekas
7/23/2013
7
Metodologi Penelitian
7/23/2013
8
Penilaian Harga Kapal Bekas Definisi nilai sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) tahun 2002, yang dimaksud dengan : •Nilai Pasar (Market Value) •Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement cost) •Biaya Pembangunan/Penggantian baru (Reproduction/Replacement Cost New)
7/23/2013
9
Penilaian Harga Kapal Bekas Metode penilaian yang digunakan : Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost ) - Adalah metode penilaian yang didasarkan kepada estimasi Nilai Pasar saat ini atas Kapal untuk Penggunaan dan Kapasitas serta Teknologi yang sama dikurangi kerusakan fisik dan semua bentuk keusangan dan optimalisasi yang relevan (SPI 0.5.12.1)
7/23/2013
10
Penilaian Harga Kapal Bekas Pemeriksaan kapal Sesuai dengan SPI maka dilakukan pemeriksaan/ inspeksi kapal terhadap bagian-bagian kapal berikut ini.
7/23/2013
11
Pendekatan Risk Based Inspection Teknik yang digunakan : FMEA • mencakup
daftar komponen,penyebab potensi kegagalan,efek kegagalan • menggunakan RPN yang digunakan pada masing-masing komponen • RPN untuk setiap mode kegagalan dinilai terkait dengan kegagalan struktur pada kapal dapat dihitung sebagai, RPN = S(Severity)*O(Occurrence)*D(Detection) Dimana,
S(Severity) = peringkat keparahan O(Occurrence) = peringkat kejadian D(Detection) = peringkat deteksi
7/23/2013
12
Pendekatan Risk Based Inspection Peringkat keparahan (S) • nilai semua dinilai efek (atau dampak) dari mode
kegagalan tergantung pada tingkat keparahan mereka • skala yang digunakan 1- 10, di mana '1 'berarti' rendah 'dan '10' berarti 'sangat tinggi‘ Berikut ini peringkat keparahan yang telah dibuat. severity
7/23/2013
1 tidak berakibat apapun 2 berakibat kerusakan tapi sama sekali tidak mempengaruhi operasi kapal operasi kapal masih berjalan, 3 hanya mengurangi performa sehingga tidak optimal potensi cedera,mengurangi performa operasi, 4 sementara repair pada jadwal docking berikutnya potensi cedera tinggi,potensi kebocoran kapal, 5 potensi pencemaran laut,kerugian ekonomi rendah potensi korban jiwa,potensi kebocoran kapal, 6 merusak muatan,kerugian ekonomi sedang potensi korban jiwa,potensi kebocoran kapal,merusak muatan, 7 kerugian ekonomi sedang,operasi kapal dapat dihentikan potensi beberapa korban jiwa,kerugian ekonomi tinggi, 8 kapal tidak bisa beroperasi,potensi kerusakan muatan,mesin potensi beberapa korban jiwa,kerugian ekonomi tinggi, 9 kapal tidak bisa beroperasi,potensi kerusakan kapal potensi banyak korban jiwa,kerugian ekonomi sangat tinggi, 10 kapal dapat tenggelam,kebakaran dengan sangat cepat
remote low
medium
high
very high 13
Pendekatan Risk Based Inspection Peringkat kejadian (O) • peringkat
kejadian ini dibuat berdasarkan bagian mana yang paling sering mengalami repair maka bagian/struktur kapal tersebut memiliki peringkat lebih tinggi • Sebelum dibuat tabel dilakukan analisis terlebih dahulu yang membuktikan bagian kapal tersebut memang lebih banyak di repair. • Pada pembagian kapal telah dibagi menjadi 3 bagian yaitu kondisi lambung, kondisi permesinan & outfitting, dan kondisi perlengkapan. 3 bagian itu yang kemudian di analisa dari frekuensi reparasi dari beberapa kapal.
7/23/2013
14
Pendekatan Risk Based Inspection Rekapitulasi reparasi beberapa kapal Bagian
Nama Kapal
KM. Bintang Jasa 11 KM. Bintang Jasa 17 KM. Tanto Hari KM. Tanto Sinergi KM. Tanto Rejeki KM. Territory Trader KM. Bintang Jasa 15 KM. Bintang Jasa 19 KM. Musi River KM. Tanto Ceria KM. Tanto Harmoni KM. Sinar Johor Total
7/23/2013
Dasar/bottom (kg)
0 0 0 0 0 2000 500 500 2000 5000 5000 0 15000
Lambung/side shell (kg)
5000 5000 5000 5000 5000 2000 10000 10000 504 0 0 3950 51454
bagian
Plat frame Sekat & bracket Tanktop Deck Plate Keel (kg) /bulkhead (equal (kg) (kg) (kg) profile) (kg) 3000 5000 0 0 1500 1000 0 0 0 0 1000 2200 13700
0 0 0 0 0 1000 750 500 136 5000 0 3520 10906
2000 2000 0 0 0 2000 500 500 135 0 0 0 7135
0 0 0 0 0 1500 0 0 1356 0 0 6550 9406
1000 1000 1000 1000 1000 1000 500 500 0 1000 1000 1100 10100
total
11000 13000 6000 6000 7500 10500 12250 12000 4131 11000 7000 17320
poros & poros & mesin pompa balingperpipaan daun bantu &tanki baling (repair) kemudi (repair) (repair) propeler (repair) (repair)
mesin utama (repair) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7
15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Pendekatan Risk Based Inspection Probabilitas reparasi bagian-bagian kapal
7/23/2013
16
Pendekatan Risk Based Inspection Peringkat kejadian (O) • Peringkat
kejadian disusun berdasarkan presentase diatas beserta keseringan reparasi bagian itu muncul • skala yang digunakan 1- 10, di mana '1 'berarti' rendah 'dan '10' berarti 'sangat tinggi‘ Berikut ini peringkat keparahan yang telah dibuat. occurance remote : tidak mungkin terjadi kerusakan
7/23/2013
1 tidak ada 2 peralatan 3 mesin utama,mesin bantu,pompa & tanki 4 replating sekat 5 perpipaan 6 replating deck plate 7 replating tank top 8 replating keel plate & bottom plate 9 rudder & propeler 10 replating side shell & equal profile
low : relatif jarang terjadi kerusakan
medium : kadang-kadang terjadi kerusakan
high : sering terjadi kerusakan very high : selalu terjadi kerusakan17
Pendekatan Risk Based Inspection Peringkat deteksi (D) • Cara
mengetahui peringkat deteksi sendiri adalah dengan melihat perawatan atau pengamatan visual dari bagian kapal. • Peringkat deteksi sendiri didapat dari referensi tentang identifikasi risiko FMEA, didukung dengan data dari kapal dan referensi umum dari klasifikasi tentang survey-survey yang dilakukan pada kapal. dibuat. very high high
medium
low 7/23/2013
remote
detection potensi kerusakan tidak akan terdeteksi sama sekali potensi kerusakan kemungkinan akan terdeteksi kecil sekali potensi kerusakan kemungkinan akan terdeteksi kecil potensi kerusakan kemungkinan kecil terdeteksi potensi kerusakan terdeteksi sedang,tetapi jarang terkontrol potensi kerusakan terdeteksi sedang dan terkontrol secara berkala potensi kerusakan kemungkinan akan terdeteksi tinggi potensi kerusakan terdeteksi tinggi,dan sering terkontrol potensi kerusakan terdeteksi sangat tinggi dan terkontrol selalu potensi kerusakan akan selalu bisa terdeteksi
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
18
Pendekatan Risk Based Inspection Analisis identifikasi dan peringkat risiko •Peringkat-peringkat risiko telah dibuat,kemudian menganalisis risiko-risiko pada bagian kapal. •Membuat RPN pada tiap bagian kapal yang telah dikelompokkan •Diberikan identifikasi risiko kegagalan struktur yang terjadi beserta peringkat risikonya. •Hasil identifikasi risiko seperti ditunjukkan pada tabel berikut 7/23/2013
19
Pendekatan Risk Based Inspection Tabel Identifikasi dan Peringkat Risiko Kondisi Badan Kulit Luar mode kegagalan effect kerugian korosi ketebalan pelat menipis kebocoran muatan,potensi kebocoran kapal, pelat sisi atas pencemaran laut korosi ketebalan pelat menipis kebocoran kapal,kapal dapat tenggelam, pelat sisi bawah banyak luka dan korban jiwa korosi ketebalan pelat menipis kebocoran kapal,kapal dapat tenggelam, pelat keel banyak luka dan korban jiwa korosi ketebalan pelat menipis kebocoran kapal,kapal dapat tenggelam, palat alas banyak luka dan korban jiwa Rangka dan Sekat struktur mode kegagalan effect kerugian korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,kebocoran muatan kapal, sekat potensi kebakaran,potensi kerusakan muatan korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,pengurangan kekuatan sisi, profil sisi potensi kebocoran kapal korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,kebocoran muatan kapal, profil dalam alas ganda pengurangan kekuatan, potensi kebocoran kapal profil di dek korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,kerusakan dek,potensi cedera profil dalam ceruk korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,potensi kebocoran kapal korosi ketebalan pelat menipis deformasi pelat,pengurangan kekuatan, profil dibawah kamar mesin potensi kebocoran kapal,potensi kerusakan mesin pelat geladak struktur mode kegagalan effect kerugian pelat dek korosi ketebalan pelat menipis kerusakan dek,potensi cedera pelat dinding korosi ketebalan pelat menipis kerusakan dinding korosi ketebalan pelat menipis kebocoran muatan, pelat tank top potensi merusak muatan,potensi cedera struktur
7/23/2013
remote 1 sampai 4
low 5 sampai 45
S O D 5 10 3
RPN tingkat risiko harga penggantian/repair (Rp/kg) 150 medium 26500
9 10
5
450 high
26500
9
8
5
360 medium
30475
9
8
5
360 medium
26500
4
5
tingkat risiko 160 medium
31800
5 10
5
250 medium
37100
6 10
6
360 medium
66250
4 10 5 10 8 8
4 6 7
160 medium 300 medium 448 high
37100 37100 79500
4 2 5
2 2 4
48 medium 24 low 140 medium
26500 26500 34600
8
6 6 7
medium high very high 46 sampai 427 428 sampai 864 865 sampai 1000
20
Pendekatan Risk Based Inspection Tabel Identifikasi dan Peringkat Risiko Kondisi Permesinan & Outfitting struktur mesin utama mesin bantu poros dan daun kemudi poros dan baling-baling propeler struktur pipa di kamar mesin pipa di ballast struktur pompa air bersih pompa pemadam pompa bilga pompa air ballast pompa BBM pompa minyak pelumas pompa pendingin
sistem permesinan mode kegagalan effect human error,kurang perawatan, mesin gagal beroperasi umur kapal human error,kurang perawatan, mesin bantu gagal beroperasi umur kapal,kebocoran kurang perawatan rusak/aus,rusak bantalan,flens korosi,kena fouling kehilangan trush sistem perpipaan mode kegagalan effect kurang perawatan,human error kebocoran pipa korosi,kurang perawatan
kebocoran pipa pompa mode kegagalan effect kurang perawatan,human error pompa rusak kurang perawatan,human error pompa rusak kurang perawatan,human error pompa rusak kurang perawatan,human error pompa rusak kurang perawatan,human error pompa rusak kurang perawatan,human error
pompa rusak
kurang perawatan,human error
pompa rusak
kerugian kapal tidak bisa dijalankan, biaya perawatan tinggi kapal tidak dapat beroperasi, tidak ada instalasi listrik fungsional kemudi terganggu kecepatan kapal berkurang kerugian kebakaran pada ruang mesin, potensi korban jiwa sistem ballas terganggu kerugian pompa tidak dapat berfungsi pompa tidak dapat berfungsi pompa tidak dapat berfungsi pompa tidak dapat berfungsi pompa tidak dapat berfungsi, kapal tidak dapat beroperasi pompa tidak dapat berfungsi, menggangu operasi kapal pompa tidak dapat berfungsi, menggangu operasi kapal
S 8
O 3
D 8
RPN tingkat risiko 192 medium
7
3
8
168 medium
50000
4 4
9 9
5 5
180 medium 180 medium
37000000 175500000
8
5
7
tingkat risiko 280 medium
4
5
7
140 medium
3 5 3 4 6
3 3 3 3 3
7 7 7 7 7
63 105 63 84 126
5
3
7
105 medium
4500000
5
3
7
105 medium
4500000
7
3
6
tingkat risiko 126 medium
27000
5
3
6
90
medium
27000
3
3
6
54
medium
27000
tingkat risiko medium medium medium medium medium
harga penggantian/repair (Rp/HP) 40000
4500000 4500000 4500000 4500000 4500000
tanki struktur tanki minyak BBM Tanki Minyak pelumas Tanki Air Tawar
7/23/2013
mode kegagalan korosi
effect ketebalan pelat menipis
korosi
ketebalan pelat menipis
korosi
ketebalan pelat menipis
kerugian potensi kebocoran, potensi pencemaran laut potensi kebocoran, potensi pencemaran laut potensi kebocoran
21
Pendekatan Risk Based Inspection Tabel Identifikasi dan Peringkat Risiko Kondisi Perlengkapan peralatan dek dan tambat struktur mode kegagalan effect kerugian Crane kurang perawatan,depresiasi umur depresiasi fungsi bongkar muat tidak maksimal Jangkar dan Rantai korosi cat pelindung hilang potensi ukuran mengecil korosi baja menipis potensi kerusakan, Winch tidak dapat lego jangkar Bollard korosi baja menipis potensi kerusakan Capstand korosi baja menipis potensi kerusakan korosi baja menipis potensi kerusakan, Tiang sulit menentukan arah kapal Penutup palkah korosi pelat menipis kebocoran pada muatan Railing dan Tangga korosi pelat meinipis potensi cedera Tali temali depresiasi umur tali tali putus proses tambat tidak optimal peralatan navigasi struktur mode kegagalan effect kerugian kurang perawatan,human error kerusakan kemudi kapal terganggu, Steering wheel operasi dapat dihentikan,potensi korban jiwa Compass kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu,operasi dapat dihentikan Radar kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu,operasi dapat dihentikan Echo Sounder kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu GPS kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu,operasi dapat dihentikan AIS kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu,operasi dapat dihentikan Clinometer kurang perawatan,human error kerusakan informasi kemiringan kapal terganggu peta kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu Teropong kurang perawatan,human error kerusakan navigasi kapal terganggu peralatan keselamatan struktur mode kegagalan effect kerugian kurang perawatan,human error kerusakan sistem keselamatan tidak bekerja, Life Buoy potensi korban jiwa kurang perawatan,human error kerusakan sistem keselamatan tidak bekerja, Life Jacket potensi korban jiwa kurang perawatan,human error kerusakan sistem keselamatan tidak bekerja, Life Raft potensi banyak korban jiwa kurang perawatan,human error kerusakan sistem keselamatan tidak bekerja, Sekoci potensi banyak korban jiwa Flare kurang perawatan,human error kerusakan sistem keselamatan tidak bekerja peralatan komunikasi struktur mode kegagalan effect kerugian Radio Komunikasi kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik Telephone kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik SSB kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik HT kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik Fax kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik Sound System kurang perawatan,human error kerusakan sistem komunikasi tidak bekerja baik peralatan akomodasi struktur mode kegagalan effect kerugian TV kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti Radio kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti Meja kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti kursi kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti Tempat Tidur kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti Lemari kurang perawatan,human error kerusakan tidak ada kerugian berarti
7/23/2013
S 3 3 3
O 2 2 2
D 3 3 3
RPN 18 18 18
tingkat risiko low low low
2 2 3
2 2 2
3 3 3
12 12 18
low low low
5 4 2
2 2 2
5 3 3
50 24 12
medium low low
7
2
3
42
tingkat risiko low
6 6 3 7 7 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3
36 36 18 42 42 18 18 18
low low low low low low low low
6
2
5
60
tingkat risiko medium
6
2
8
96
medium
8
2
8
128
medium
8
2
8
128
medium
4
2
7
56
medium
3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
24 24 24 24 24 24
tingkat risiko low low low low low low
1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
tingkat risiko remote remote remote remote remote remote
harga penggantian
27000/kg
22
Implementasi Risk Based Inspection Flowchart / model penilaian kapal bekas dengan metode RBI
7/23/2013
23
Implementasi Risk Based Inspection Gambaran umum contoh kapal Data Kapal Nama No IMO Year of built Jenis Kapal Bendera Klasifikasi LOA (m) LPP (m) B (m) H (m) T (m) DWT (Ton)
7/23/2013
: Mentaya River : 7928237 : 1981 : ContainerShip : Indonesia : BKI : 101,3 m : 92,6 m : 17 m :9m : 5,35 m : 4380 ton
•Sistem / peralatan utama Mesin induk •Merek : MAK •Pabrik pembuat : MAK MASCHINENBAU •Model : 9 M 453 AK •Seri : 26411 •BHP : 3670 HP •RPM : 600 putaran per menit •Jumlah mesin :1 Mesin bantu •Merek : MAN •Pabrik pembuat : MAN DIESEL ENGINE CO., LTD. •Model : D 2542 MTE •BHP : 385 •Jumlah mesin :3
24
Implementasi Risk Based Inspection Status Survey
status survey
7/23/2013
25
Implementasi Risk Based Inspection Inspeksi Dokumen kapal Inspeksi dilakukan untuk mengetahui kelengkapan surat-surat kapal seperti: •Sertifikat Kelayakan Kapal •Sertifikat Lambung •Sertifikat Mesin •Surat Ukur Internasional •Sertifikat Keselamatan Kapal Barang •Sertifikat Radio Komunikasi •Sertifikat Bebas polusi •Sertifikat Bebas Tikus •Gross Akte
7/23/2013
26
Implementasi Risk Based Inspection Inspeksi Kondisi lambung kapal
7/23/2013
27
Implementasi Risk Based Inspection Kondisi lambung kapal
pelat bottom
pelat keel pelat sisi bawah pelat sisi atas
• Pada kondisi lambung, bagian yang diketahui pada saat survey adalah bagian kulit luar kapal. • Pada bagian ini diperhitungkan ketebalan pelat kapal pada saat terakhir dilakukan ultrasonic test. • Diasumsikan bahwa corrosion rate atau laju korosi yang mengakibatkan penipisan pelat kapal adalah 0.1 mm / year •sesuai aturan BKI penipisan tebal pelat kapal yaitu maksimal 20% dengan ketebalan pelat 12mm dan 14mm untuk keel plate •Hasil risiko dan mitigasi risikonya adalah keterangan ketebalan pelat risiko mitigasi risiko kuantitas (kg) keterangan ketebalan pelat risiko mitigasi risiko kuantitas (kg) keterangan ketebalan pelat risiko mitigasi risiko kuantitas (kg) keterangan ketebalan pelat risiko mitigasi risiko kuantitas (kg)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
kulit luar ceruk buritan ruang mesin 10 9.7 medium medium tidak repair 500 ceruk buritan ruang mesin 9.8 9.8 high high repair repair 1000 2000 ceruk buritan ruang mesin 13 12 medium medium tidak tidak
ruang muat 9.8 medium repair 1000 ruang muat 9.8 high repair 5000 ruang muat 12 medium tidak
ceruk haluan 10 medium tidak ceruk haluan 10 medium tidak ceruk haluan 12.6 medium tidak
ceruk buritan ruang mesin ruang muat ceruk haluan 9.9 9.7 10.9 10.7 medium high medium medium tidak repair tidak tidak 2000
Implementasi Risk Based Inspection Inspeksi Kondisi permesinan & outfitting kapal
7/23/2013
29
Implementasi Risk Based Inspection Kondisi permesinan & outfitting kapal
• Pada kondisi permesinan & outfitting dilakukan survey dan analisis dari survey kondisi dan data docking terakhir. • biaya keluar dari bagian yang berpotensi mengalami kerusakan dan dilakukan reparasi pada docking survey selanjutnya
pompa
pipa
permesinan
sistem
sistem permesinan & outfitting struktur kondisi telah dilakukan overhaul engine total mesin utama pada survey pembaharuan kelas telah dilakukan overhaul engine total mesin bantu pada survey pembaharuan kelas poros dan daun kemudi setiap dock survey dilakukan reparasi poros dan baling-baling propeler setiap dock survey dilakukan reparasi pipa di kamar mesin kondisi masih baik tanpa ada kebocoran pipa di ballast kondisi masih baik tanpa ada kebocoran pompa air bersih telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa pemadam telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa bilga telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa air ballast telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa BBM telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa minyak pelumas telah dilakukan perawatan pada docking terakhir pompa pendingin telah dilakukan perawatan pada docking terakhir
risiko
mitigasi
medium perawatan medium perawatan medium medium medium medium medium medium medium medium medium medium medium
perawatan perawatan tidak tidak perawatan perawatan perawatan perawatan perawatan perawatan perawatan
Implementasi Risk Based Inspection Inspeksi Kondisi perlengkapan kapal
7/23/2013
31
Implementasi Risk Based Inspection Kondisi perlengkapan kapal
• Pada kondisi perlengkapan dilakukan survey dan analisis dari data docking terakhir. • Diperhitungkan juga dari surat-surat kapal yang berlaku pada kondisi peralatan kapal seperti pada peralatan keselamatan maupun peralatan navigasi kapal •Biaya keluar dari potensi pergantian atau reparasi pada docking survey selanjutnya. Sistem peralatan sistem Dek dan tambat
struktur -
jangkar
kondisi & -
rantai -
penutup
-
palkah -
alat-alat
-
tambat Navigasi
-
alat
-
alat
mitigasi
Setiap dock survey dilakukan Medium
Perawata
reparasi atau perawatan
n
Medium
pelat penutup palkah masih 11-12 low
Tidak
mm
Tidak
kondisi alat-alat tambat masih berfungsi baik
-
semua
alat
navigasi
masih low
Tidak
semua sertifikat dan peralatan low
Tidak
befungsi baik
navigasi Keselamatan
risiko
-
keselamatan
telah diuji dan masih dalam kondisi baik
Komunikasi
-
alat
-
komunikasi Akomodasi
-
barang akomodasi
semua alat komunikasi masih low
Tidak
berfungsi baik -
semua
barang
atau
alat low
akomodasi tidak ada yang rusak
Tidak
Implementasi Risk Based Inspection Rekapitulasi biaya penggantian dengan metode yang eksisting
Implementasi Risk Based Inspection Rekapitulasi biaya penggantian dengan metode RBI
7/23/2013
34
Implementasi Risk Based Inspection
7/23/2013
35
Implementasi Risk Based Inspection Analisis perbandingan terhadap metode Risk Based Inspection • Total biaya dari penilaian dengan metode risk based inspection lebih besar atau meningkat jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan dengan metode yang eksis. • Dikarenakan biaya yang dikeluarkan bukan hanya untuk kerusakan kapal yang terlihat. tetapi metode risk based inspection merupakan metode yang mengoptimalkan pemeriksaan berdasarkan kekritisan mode kegagalan • Maka dari itu bagian struktur kapal yang berpotensi mengalami kerusakan pada docking berikutnya juga dipertimbangkan sebagai pengurangan harga kapal bekas. •Penambahan biaya tersebut terdapat pada bagian kulit luar dan equal profile, dan sistem permesinan kapal.
7/23/2013
36
Kesimpulan dan Saran kesimpulan • Penilaian kapal bekas yang saat ini dilakukan dengan menggunakan metode Pendekatan harga penggantian (Depreciated Replacement Cost), yang menggunakan harga pasar kapal bekas dan biaya penggantian atas kerusakan fisik kapal. • Kondisi penilaian kapal bekas yang ada saat ini perlu ditinjau untuk dilakukan implementasi risiko. Hal ini dilakukan untuk mengetahui risiko pada bagian-bagian kapal yang akan dijual atau dibeli apakah memiliki potensi untuk terjadinya kerusakan sehingga merugikan pihak pembeli. Maka dari itu dengan implementasi Risk Based Inspection dapat diketahui nilai risiko yang berpotensi tidak memenuhi batas minimum class sehingga perkiraan estimasi harga kapal bekaspun semakin akurat.
7/23/2013
37
Kesimpulan dan Saran kesimpulan
• Identifikasi Risiko pada kapal yang akan dijual menunjukkan bagian kulit luar kapal dan bagian equal profiles adalah yang menunjukkan risiko high. Karena itu pada bagian tersebut dikeluarkan biaya penggantian atau reparasi kapal. • Pada pendekatan harga pasar, yang dilakukan pendekatan regresi pada beberapa kapal sejenis didapatkan harga pasar pada kapal yang dinilai sebesar 24.832.900.500 rupiah. • Pada metode yang eksis biaya yang dikeluarkan sebesar 250.912.500 rupiah. sedangkan pada metode risk based inspection biaya yang dikeluarkan sebesar 1.033.812.500 rupiah. Peningkatan yang terjadi sebesar 212% atau lebih dari 2 kali dari biaya yang eksis. Sedangkan untuk harga kapal, estimasi harga kapal bekas yang menggunakan metode yang eksis adalah 24.581.988.000 rupiah. Pada implementasi metode risk based inspecton harga kapal tersebut mengalami penurunan sebesar 3.18% dikarenakan harga penggantian atau reparasi yang mengalami peningkatan. Harga kapal tersebut menjadi 23.779.088.000 rupiah.
7/23/2013
38
Kesimpulan dan Saran Saran • perlu diadakan penelitian untuk metode risk based inspection pada bagian kapal yang lebih spesifik untuk mengetahui kerusakan kapal. •pada penilaian kapal bekas perlu dilakukan metode pendekatan risiko lain untuk mencari efektifitas penilaian kapal
7/23/2013
39
TERIMA KASIH Oleh : Septian Aji Dewangkara 4108 100 087
Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7/23/2013
40