STUDI GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN (Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: ERNA SAFITRI PURWANINGTYAS A 14204060
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ERNA
SAFITRI
PURWANINGTYAS.
STUDI
GENDER
DALAM
PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN. Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Di bawah bimbingan SITI SUGIAH MUGNIESYAH). Pemerintah mengakui belum meratanya pelayanan ketenagalistrikan seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (RPJMN) 2004-2009, untuk itu salah satu arah kebijakan pembangunan ketenagalistrikan ditujukan ke arah peningkatan partisipasi investasi swasta, pemerintah daerah, koperasi dan masyarakat dalam menyediakan sarana dan prasarana ketenagalistrikan. Yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) merespon kebijakan tersebut dengan mengintroduksikan elektrifikasi pedesaan yang menggunakan sumber energi terbaharui yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH (Micro Hydropower Plant or
MHP).
Publikasi
berkenaan
keberhasilan
Yayasan
IBEKA
dalam
pemberdayaan miskin belum didasarkan pada suatu penelitian yang bersifat berperspektif gender. Menarik untuk mengetahui secara lebih utuh tentang kegiatan Yayasan IBEKA khususnya dalam konteks peningkatan kualitas sumberdaya manusia, baik laki-laki maupun perempuan, dengan mengacu pada kebijakan pemerintah melalui INPRES Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai: (1) Penetapan target sasaran oleh Yayasan IBEKA dibanding dengan kriteria BPS, (2)
Pelaksanaan program PLTMH berdasar pada prinsip-prinsip pemberdayaan, (3) Akses, kontrol, manfaat dan partisipasi perempuan dan laki-laki dari rumahtangga miskin, serta efek yang ditimbulkan dari program PLTMH, (4) Pemenuhan kebutuhan praktis dan strategis gender dalam program PLTMH, (5) Pemenuhan level kesetaraan gender dan level isu perempuan menurut Kerangka Longwe. Penelitian dilaksanakan di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Dengan pertimbangan bahwa di lokasi ini terdapat program pembangunan PLTMH yang telah dilaksanakan pada periode waktu 2004-2008 serta sebagai proyek percontohan (pilot project) pembangunan PLTMH. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilengkapi dengan data kualitatif. Data yang diambil mencakup data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode survei. Data sekunder diperoleh melalui kegiatan studi dokumentasi, khususnya yang menyangkut potensi desa serta laporan dan dokumentasi, khususnya yang menyangkut potensi desa serta laporan dan dokumentasi lain yang berkenaan dengan pelaksanaan PLTMH di Desa Cinta Mekar. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2008. Penelitian ini mengacu kepada beragam konsep, pendekatan, dan teoriteori
yang
berkenaan
dengan
gender
dan
pembangunan,
pendekatan
pemberdayaan masyarakat, evaluasi program sistem, serta aspek-aspek berkenaan program PLTMH sebagaimana dirancang oleh Yayasan IBEKA dan PT Hidropiranti Inti Bhakti Swadaya. Dari beragam konsep tersebut dirumuskan variabel-variabel terpengaruh yang meliputi: Tingkat Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat yang diperoleh Rumahtangga Miskin Laki-laki dan Perempuan pada
tahapan siklus Program PMLTH. Beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu Tingkat Pendidikan Formal, Status Bekerja, Tingkat Kekayaan, Status Rumahtangga, Tingkat Kontrol dalam Rumahtangga, Tingkat Dukungan dari Pemerintah, Frekuensi Kunjungan Fasilitator, Jumlah Dana Program dan Tingkat Kesesuaian Program terhadap Kebutuhan RMKL dan RMKP. Selanjutnya, dengan menggunakan pendekatan Kerangka Pemberdayaan Longwe, berdasar semua pencapaian pada semua variabel tidak bebas yang ditemukan dalam penelitian dianalisis Tingkat Kesetaraan dan Tingkat Pengakuan atas “isu-isu perempuan” yang diwujudkan melalui program PLTMH Desa Cinta Mekar. Penerima program PLTMH adalah mereka yang tergolong rumahtangga miskin sesuai dengan kriteria baik yang ditetapkan oleh Yayasan IBEKA maupun BPS, yang meliputi rumahtangga miskin yang dikepalai laki-laki dan perempuan. Tingkat akses RMKL baik terhadap tahap perencanaan, maupun pelaksanaan program mayoritas lebih tinggi dari RMKP, sedangkan pada tahap pemanfaatan program tergolong sedang. Pada RKML mayoritas pengambilan keputusan dilakukan bersama antara suami dan istri yang salah satunya dominan. Untuk kontrol perencanaan, pelaksanaan serta pemanfaatan program, secara umum RMKL dan RMKP mayoritas tergolong sedang. Pada RMKP seluruhnya tergolong rendah, karena pengambilan keputusan sepenuhnya dilakukan oleh istri (perempuan). Untuk tingkat partisipasi program PLTMH, RMKL mayoritas lebih tinggi/lebih berpartisipasi, karena menyangkut jenis pekerjaan fisik. Kebutuhan praktis anggota rumahtangga miskin terbantu dengan adanya pemasangan listrik dan bantuan beasiswa, sedangkan kebutuhan strategis terlihat
dari adanya perempuan yang akses dan kontrol terhadap kelembagaan pendukung PLTMH Mengacu pada Longwe, terlihat bahwa Program PLTMH tampaknya telah memasuki area pemberdayaan pada tingkat akses terhadap sumberdaya program, tingkat kontrol serta partisipasi. Dalam konteks pemberdayaan level isu-isu perempuan, pembangunan PLTMH termasuk pada level negatif. Beberapa kendala dalam Program PLTMH antara lain, adanya pergantian operator
PLTMH
karena
kelalaian
dalam
bertugas,
adanya
isu
yang
mempertanyakan kepemilikan status bangunan sipil PLTMH, dan mengacu pada INPRES No.9 Tahun 2000 tentang PUG, bahwa program PLTMH dinilai belum menintegrasikan gender secara eksplisit di dalam tujuan program, untuk itu perlu adanya saran atau masukan yakni kecermatan pihak Yayasan IBEKA dan Koperasi Mekarsari dalam menentukan operator, perlunya pendekatan ke masyarakat dalam rangka pembentukan rasa memiliki bersama (masalah status bangunan sipil), serta Yayasan IBEKA lebih bisa mengintegrasikan relasi gender pada visi dan misinya dalam program-program yang akan datang.
STUDI GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN (Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat)
Oleh: ERNA SAFITRI PURWANINGTYAS A 14204060
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Erna Safitri Purwaningtyas
Nomor Pokok : A14204060 Judul
: Studi Gender Dalam Program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Bagi Rumahtangga Miskin (Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Siti Sugiah Mugniesyah, MS. NIP. 130 779 504
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus Ujian:
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STUDI
GENDER
DALAM
PROGRAM
PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN (KASUS DI DESA CINTA MEKAR, KECAMATAN SERANGPANJANG, KABUPATEN SUBANG, PROPINSI JAWA BARAT)” BELUM PERNAH DIAJUKAN
PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
MANAPUN
UNTUK TUJUAN
MEMPEROLEH
LEMBAGA LAIN
GELAR AKADEMIK
TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK
LAIN
KECUALI
SEBAGAI
BAHAN
RUJUKAN
YANG
DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, September 2008
Erna Safitri Purwaningtyas A14204060
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Wonogiri Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 15 Mei 1987, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Widodo dan Ibu Sunarti. Pada tahun 1995 penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN 02 Jatinegara Pagi, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SLTPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri sampai tahun 2001. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 1 Wonogiri dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis di terima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dengan program studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Selama menempuh kegiatan akademik, penulis pernah aktif sebagai staf public relation Koran Kampus IPB pada tahun 2008 dan menjadi pimpinan perusahaan Buletin D’Green Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian pada tahun 2007. Penulis aktif menjadi panitia kegiatan kemahasiswaan, seperti acara Pekan Olahraga Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Ilmu Penyuluhan pada tahun 2008.
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallohuwataala, yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, dan pengetahuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Studi Gender dalam Program Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Bagi Rumahtangga Miskin (Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat).” Dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada : 1. Ir. Siti Sugiah Mugniesyah, MS selaku dosen pembimbing dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis sejak awal penyusunan proposal hingga penulisan skripsi. 2. Dra. Winati Wigna, MDS, yang bersedia menjadi penguji utama dan memberikan banyak masukan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. 3. Ir. Heru Purwandari, MSi, selaku penguji dari Departemen KPM yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini. 4. Keluargaku tercinta: Bapak Widodo dan Ibu Sunarti atas segala do’a dan kasih sayangnya, Adikku Ditya yang senantiasa memberikan semangat. 5. Keluarga Paman: Om Agus dan Tante Ani serta Salsa; Om Ali atas kesediaan memberikan fasilitas tempat tinggal dan sarana selama penulis menempuh studi. 6. Ibu Tri Mumpuni, Bapak Iskandar, Bu Yeti, Pak Sapto, dan staf Yayasan IBEKA, atas bantuan data selama penelitian 7. Teman satu bimbingan, Restu Diresika Kisworo atas semangat, kebersamaan dan kerjasama dari awal Studi Pustaka hingga skripsi ini selesai. 8. Teman-teman seangkatan KPM 41, atas pengalaman selama empat tahun bersama- sama menyelesaikan studi dari Departemen Ilmu-ilmu Sosial dan