STUDI EKSPLORASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH DASAR UNGGULAN AISIYAH BANTUL
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Arif Tri Hananta NIM 11108241142
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2015
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 1
STUDI EKSPLORASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH DASAR UNGGULAN AISIYAH BANTUL STUDY ON ENTREPRENEURSHIP EDUCATION EXPLORATION IN SEKOLAH DASAR UNGGULAN AISIYAH Oleh: Arif Tri Hananta (PGSD FIP UNY)
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk pendidikan kewirausahaan di Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian wakil kepala sekolah bagian kurikulum, guru kelas, orang tua, dan siswa. Objek penelitian berupa pelaksanaan pendidikan kewirausahaan meliputi proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan kewirausahaan direncanakan melalui rapat pembahasan program kemudian hasilnya dijabarkan guru dalam kegiatan sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilaksanakan secara terintegrasi melalui mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kultur sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan melalui kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan market day, home skill, dan kunjungan industri. Evaluasi pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan membuat daftar cek list untuk menilai perkembangan serta kemampuan siswa dalam kewirausahaan Kata kunci: pendidikan, kewirausahaan Abstract This study aims to identify the planning process, the implementation and evaluation of entrepreneurship education in Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul. The type of this research is descriptive qualitative. The subject o this research are vice headmaster as a curriculum division, teachers, parents, and students. The object of this research is the implementation of entrepreneurship education including the planning process, the implementation, and the evaluation. The methods of collecting data are observation, interview, and documentation. The results show that the entrepreneurship education planning are planned by the program discussion meeting, then the results are displayed by the teachers in school activities. The implementation of entrepreneurship education is integrated to the school subjects, extracuricular activities, and school culture. The implementation of entrepreneurship education through extracuricular activities has done by market day, home skill, and industrial visit program. The evaluation of entrepreneurship education is done by making check list to evaluate the progress and ability of students in entrepreneurship. Keywords: education, entrepreneurship
memiliki akhlak mulia, kreatif, inovatif
PENDAHULUAN Pendidikan adalah upaya sadar dan
(karakter wirausaha), karakter kebangsaan.
terencana dalam proses pembimbingan dan
Realitanya, sistem pembelajaran saat ini
pembelajaran bagi individu agar tumbuh dan
masih belum efektif membangun peserta
berkembang menjadi manusia yang mandiri,
didik
bertanggungjawab, kreatif, berilmu, sehat
kebangsaan, dan kewirausahaan. Hal ini
dan
berkarakter
memiliki
akhlak
mulia,
karakter
mulia.
Kebijakan
ditunjukkan dengan banyaknya kasus yang
pendidikan
nasional
terjadi pada pelajar, degradasi moral, jumlah
dimaksudkan untuk menjadikan peserta didik
pengangguran terdidik yang tinggi, serta
pembangunan
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
jumlah wirausaha yang masih relatif sedikit
paling dasar diharapkan mampu memberikan
(Lutma Ratna, 2013:2).
pengaruh besar pengembangan pendidikan
Tingginya angka penggangguran yang
kewirausahaan. Hal ini dilakukan sebagai
sulit teratasi ditambah lagi jumlah angkatan
upaya memasyarakatkan kewirausaan dan
kerja yang semakin bertambah menyebabkan
proses internalisasi serta aktualisasi nilai-
semakin
nilai
kompetitifnya
mendapatkan
pekerjaan. Banyaknya angka pengangguran
kakakter
kewirausahaan
di
ranah
pendidikan.
produktif ini disebabkan karena keterampilan
Menurut Lutma (2013:7) pendidikan
yang kurang. Keterampilan yang minim
kewirausahaan di sekolah dasar masih belum
dimiliki oleh usia produktif harus segera
mendapatkan perhatian yang serius dari
diatasi
lembaga
pemerintah. Banyak kebijakan serta instruksi
pendidikan pemerintah dapat melakukan
yang belum mengarah kepada terlaksananya
kebijakan pendidikan kewirausahaan sedini
pendidikan kewirausahaan di sekolah dasar.
mungkin
pendidikan,
Padahal apabila pendidikan kewirausahaan
termasuk di sekolah dasar dengan upaya
diterapkan sejak dini akan memberikan
menanamkan karakter kewirausahaan peserta
dampak yang sangat besar bagi terciptanya
didik agar dapat terbentuk sejak awal.
karakter kewirausahaan bagi peserta didik.
pemerintah.
dalam
Melalui
lingkup
karakter
Menurut
sebagai dasar pendidikan kewirausahaan
kewirausahaan
dinilai
menumbuhkan
negara yang sedang berkembang seperti di
keingintahuan intelektual. Ide pendidikan
Indonesia. Dengan karakter ini akan tercipta
kewirausahaan adalah membentuk pola pikir
banyak seorang sumber daya yang terampil
fleksibel agar kreativitas terdorong. Menurut
yang memiliki jiwa kewirausahaan. Karakter
Nuh "Kreativitas tidak akan pernah muncul
kewirausahaan
jika model pemikirannya masih kaku dengan
produktifitas dan daya saing di era global
pendekatan-pendekatan yang dogmatis. Ini
yang berdampak meningkatkan kemandirian
yang harus dibongkar terlebih dahulu,” (Ester
bangsa dan menciptakan banyak peluang
Lince Napitupulu, 2012)
lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.
Pendidikan
pembentukan
penting
untuk
Sekolah Dasar merupakan jenjang
Ngadi
(2005:5)
sangat
ini
Namun
karakter
dibutuhkan
akan
pendidikan
bagi
meningkatkan
kewirausahaan
pendidikan formal yang paling dasar dan
khususnya di tingkat sekolah dasar saat ini
dirasa
belum banyak diterapkan. Di kota pendidikan
tepat
untuk
mulai
diterapkan
pendidikan kewirausahaan (Barnawi dan
masih
Mohammad
menerapkan
Arifin,
2012:58).
Melalui
penanaman karakter dari tingkat pendidikan
Hanya
sedikit
sekolah
pendidikan
beberapa
sekolah
yang
sudah
kewirausahaan. swasta
besar
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 3
sedangkan
sekolah
menerapkan.
negeri
Beberapa
belum
faktor
yang
menyebabkan sekolah belum menerapkan
bertaqwa menuju sekolah yang tangguh berwawasan global. Sekolah
Dasar
Unggulan
Aisiyah
pendidikan kewirausahaan diantaranya masih
Bantul merupakan sekolah swasta ortom
terbatasnya pengetahuan pendidik terkait
muhamadiyah
yang
kewirausahaan. Kepala sekolah dan guru
pemberdayaan
wanita
masih
pengetahuan
keluarga. Munculnya program pendidikan
penerapan
kewirausahaan pada sekolah dasar berkat
belum
maupun
mendapatkan
pelatihan
tentang
bergerak dan
dalam
penguatan
harapan dari masyarakat akan pendidikan
pendidikan kewirausahaan. Kewirausahaan juga dianggap masih
yang transformatif yang bisa menyiapkan
belum sesuai bagi anak usia sekolah dasar.
peserta didik menghadapi permasalahan dan
Kewirausahaan masih terlalu sulit untuk
tantangan ke depan.
dipelajari di pendidikan dasar. Anak sekolah
Bertitik
pada
atas,
peneliti
anak yang masih cenderung senang bermain.
kewirausahaan di Sekolah Dasar Unggulan
Menurutnya pendidikan kewirausahaan akan
Aisiyah Bantul agar sekolah lain dapat
lebih
mengikuti
dan
pendidikan menengah dan perguruan tinggi.
pendidikan
kewirausahaan.
Karena pada usia tersebut peserta didik telah
kewirausahaan
mampu
kewirausahaan.
pendidikan nasional agar peserta didik
Beberapa kendala lain di sekolah belum
memiliki bekal keterampilan dan memahami
menerapkan
kewirausahaan. Melalui keterampilan dan
apabila
untuk
diterapkan
belajar
pendidikan
pada
kewirausahaan
meneliti
di
dasar belum memiliki kemampuan, dan skiap
baik
ingin
penjelasan
mengimplementasikan
sejalan
tersebut
pendidikan
Pendidikan
dengan
diharapkan
tujuan
dipengaruhi oleh keterbatasan sarana dan
pemahaman
peserta
prasarana sekolah yang masih minim.
didik memiliki kemandirian, sikap kreatif, dan
dan inovatif dalam berbagai hal, sehingga
wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
kelak dimasa depan peserta didik dapat
Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul
menghadapi permasalahan kehidupan serta,
bagian Kurikulum diketahui sekolah tersebut
menciptakan
mengembangkan
meningkatkan
Berdasarkan
hasil
observasi
program
pendidikan
kewirausahaan. Sejalan dengan visi misi sekolah program ini bertujuan agar peserta didik
memiliki
karakter
yang
unggul,
berprestasi, cerdas, mandiri, berkarakter, dan
Indonesia.
lapangan taraf
pekerjaan, kehidupan
dan bangsa
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
METODE PENELITIAN
selama di
Jenis Penelitian
analisis yaang digunakan adalah Model Miles
Penelitian
ini
menggunakan
lapangan.
Sedangkan model
and Huberman yang meliputi tiga hal, yaitu
pendekatan deskriprif kualitatif.
data reduction (reduksi data), data display
Waktu dan Tempat Penelitian
(penyajian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
Unggulan
Aisiyah
Bantul
data),
dan
conclusion
drawing/verification.
dan
dilakukan pada bulan Februari-April 2015.
HASIL
Subjek Penelitian
PEMBAHASAN
Subjek penelitian ini adalah wakil
PENELITIAN
DAN
Pada tahapan perencanaan program dan
kepala sekolah bagian kurikulum, guru kelas
kebijakan
dari kelas I hingga kelas VI, wali murid, dan
kewirausahaan membutuhkan banyak pihak
siswa.
dapat
yang terlibat dalam penyusunan program
yang dibutuhkan
diantaranya dinas pendidikan dasar, dewan
Pihak-pihak
memberikan peneliti
informasi
tentang
tersebut
situasi
dan
kondisi
tentang
pendidikan
sekolah, kepala sekolah, pimpinan yayasan, guru, wali murid dan warga sekolah. Mereka
sebenarnya. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif dengan mengikuti
kegiatan
pendidikan
kewirausahaan di Sekolah Dasar Unggulan Aisiyan Bantul. Wawancara dilakukan secara mendalam dengan terlebih dahulu membuat pedoman
sekolah
wawancara,
menentukan
dan
membuat janji dengan narasumber, dan
terlibat sebagai perumus dan menentukan tujuan dan visi misi sekolah yang akan dilaksanakan. Perumusan kebijakan diawali dengan pemaparan visi dan misi serta tujuan yang telah disusun oleh penanggungjawab program yaitu wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
Kemudian
melakukan
evaluasi
seluruh dengan
peserta berbagai
pertanyaan terkait dengan program. Manfaat dari proses evaluasi ini agar tujuan sekolah
menyiapkan alat perekam. Dokumentasi yang
tidak menyimpang dari tujuan pendidikan
didapat adalah foto, rekaman wawancara, dan
nasional.
berkas-berkas
pelaksanaan
pendidikan
kewirausahaan di sekolah. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
Struktur organisasi program pendidikan kewirausahaan di Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah
Bantul
menjadi
tanggungjawab
kepala sekolah, namun dalam pelaksanaan wakil kepala sekolah bagian kurikulum memiliki
peranan
untuk
mengatur
dan
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 5
merencanakan
program.
Pada
tahapan
kewirausahaan
dapat
diimplementasikan
pelaksanaan diserahkan oleh guru kelas.
secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan di
Guru kelas berperan untuk merencanakan
sekolah. Pendidikan kewirausahaan secara
pembelajaran,
terpadu dapat diterapkan ke dalam kurikulum
mendidik,
dan
menilai
perkembangan peserta didik.
dengan mengidentifikasi kegiatan yang dapat
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan bertujuan
untuk
merealisasikan pendidikan kewirausahaan.
mengembangkan
Pendidikan kewirausahaan di Sekolah
kemampuan peserta didik agar memiliki
Dasar
karakter kewirausahaan misalnya memiliki
diintegrasikan melalui mata pelajaran. Pada
daya kreativitas, mandiri, inovatif, berani
tahap perencanaan guru mengidentifikasi
mengambil
jawab
materi yang ada dalam silabus yang sesuai
bersikap jujur. Hal ini sesuai dengan
dengan nilai-nilai kewirausahaan yang akan
pendapat
(2010:20)
di terapkan kepada peserta didik. Hal ini
pendidikan kewirausahaan merupakan proses
sesuai dengan pendapat Endang Mulyani,
penanaman kreativitas dan inovasi dalam
dkk
mengatasi
berbagai
kewirausahaan kedalam mata pelajaran dapat
resiko dan peluang untuk berhasil. Tujuan
dilakukan melalui metode, materi, dan
pelaksanaan pendidikan kewirausahaan untuk
penilaian
mengembangkan
pelajaran sebenarnya dapat diinternalisasikan
resiko
Eman
bertanggung
Suherman
masalah,
hambatan
karakter
kewirausahaan.
Unggulan
(2010:59)
Aisiyah
Bantul
penginternalisasian
pembelajaran.
Semua
nilai
mata
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat
nilai-nilai
kewirausahaan,
melalui
dilakukan terintegrasi dengan kegiatan di
penambahan
materi
dengan
sekolah.
kewirausahaan. Guru juga mengembangkan
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
berkaitan
kemampuan peserta didik melalui metode
di Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul
pembelajaran
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.
menganalisis dan menyelesaikan masalah.
Hal ini sebagai upaya untuk menciptakan
Dalam pembelajaran dikembangkan pula
suasana kewirausahaan. Proses pelaksanaan
keterampilan, inovasi, dan kreativitas peserta
pendidikan
didik.
kewirausahaan
guru
kelas
memiliki peranan penting. Selain untuk menilai
perkembangan
aktif,
mengajak
Pembelajaran yang dilakukan pada tiap
dan
kelas juga memiliki perbedaan disesuaikan
mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan
dengan tingkat perkemnbangan. Hal ini
melalui kegiatan terpadu di sekolah. Hal ini
sejalan dengan Endang Poerwanti dan Nur
sependapat dengan Endang Mulyani, dkk
Widodo
(2010:
perkembangan pada anak melewati tahapan-
58-59)
menyatakan
siswa
yang
pendidikan
(2005:17)
mengemukakan
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
tahapan tertentu, dan setiap tahapan memiliki
semua warga sekolah. Melalui market day
ciri yang khusus dan berbeda dengan tahapan
dapat menjadi ajang kreativitas peserta didik
lainnya.
nilai
dalam berkarya dan menjual hasil karyanya
kewirausahaan disesuaikan dengan mata
sendiri sehingga peserta didik memiliki
pelajaran diajarkan. Selain itu materi yang
karakter kewirausahaan.
diberikan
dengan
Perbedaan
harus
materi
sesuai
serta
dengan
tingkat
Muhammad
Hal ini sejalan
Saroni
(2012:147)
perkembangan peserta didik serta kebutuhan
bahwa market day di sekolah dapat dijadikan
yang berbeda.
penanaman jiwa pendidikan kewirausahaan nilai-nilai
kepada peserta didik. Melalui market day
kewirausahaan kepada peserta didik melalui
peserta didik memahami tentang semangat
metode berpartisipasi aktif dan mengalami
untuk
langsung atau praktik. Hal ini sejalan dengan
kreativitas
Endang Mulyani, dkk (2010:34) menyatakan
dagangannya. Peserta didik juga belajar
metode pembelajaran kewirausahaan pada
melatih sedini mungkin dalam hal mengelola
sekolah dasar menekankan pembelajaran
uang secara mandiri.
Pengintegrasian
mengedepankan dalam
kualitas menjual
dan barang
yang aktif serta menyenangkan. Melalui
Untuk menilai proses market day siswa
metode ini pembelajaran lebih berorientasi
guru kelas membuat daftar cek list untuk
pada peserta didik. Sehingga peserta didik
menilai perkembangan serta kemampuan
lebih
lebih
peserta didik. Selain daftar cek list guru kelas
menyenangkan, dan tidak membuat cepat
membuat tabel keuntungan jual beli kepada
bosan. Selain itu peserta didik akan juga
peserta didik. Tabel
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
sebagai menghitung besarnya modal serta
dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
hasil yang didapatkan dari proses jual beli.
aktif,
pembelajaran
Pendidikan kewirausahaan di Sekolah
Melalui
tabel
tersebut berfungsi
tersebut
siswa
dapat
Dasar Unggulan Aisiyah Bantul diterapkan
mengetahui keuntungan yang didapatkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Internalisasi
atau
pendidikan kewirausahaan melalui kegiatan
menjadi refleksi bagi peserta didik untuk
ekstrakurikuler dilakukan dengan kegiatan
kesempatan market day selanjutnya dapat
market day, home skill, dan kunjungan ke
lebih baik. Pada peserta didik dikelas tinggi
tempat industri.
mereka lebih diberikan wewenang lebih
1) Market day (jual beli)
untuk belajar mengatur pelaksanaannya.
Kegiatan market day di Sekolah Dasar
bahkan
kerugian.
Sehingga
dapat
Melalui cara ini kreativitas, tanggung jawab,
Unggulan Aisiyah Bantul adalah kegiatan
kemandirian
peserta
berwirausaha di sekolah yang melibatkan
menjadi lebih baik.
didik
diharapkan
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 7
Mulyani,dkk (2010:64) menyatakan nilai-
2) Home skill Dasar
program
ini
memberikan
nilai kewirausahaan dapat dilakukan dalam
keterampilan tambahan kepada peserta didik
kultur
agar bisa lebih mandiri. Kreativitas juga
suasana kehidupan dimana peserta didik
dikembangkan melalui beberapa kegiatan.
berinteraksi
Selain itu program ini juga mengembangkan
sekolah. Kegiatan yang dilakukan disekolah
keterampilan dasar di rumah maupun di
diantaranya seluruh guru dan karyawan
sekolah.
berpartisipasi untuk meramaikan kegiatan
Keterampilan yang diajarkan kepada peserta didik diantaranya melipat
sarung
mukena,
melipat baju,
tempat
membuat
sholat,
karya
melipat
Kultur
dengan
day,
sekolah
seluruh
pameran
adalah
elemen
karya.
di
Selain
berpartisipasi juga memberikan motivasi kepada peserta didik yang hasil jualannya
dan
belum terjual khususnya di kelas awal.
sebagainya. Dalam proses pembelajaran guru
Melalui kegiatan ini akan tercipta keadaan
menekankan siswa untuk berperan aktif,
yang mendukung suasana kewirausahaan
mempraktikkan
yang kompetitif dan menyenangkan bagi
secara
origami
market
sekolah.
langsung
dan
memberikan kesmpatan untuk bertanya.
peserta didik.
3) Kunjungan tempat industri
Sekolah
Kunjungan ke beberapa tempat industri berfungsi
sebagai
upaya
memberikan
Dasar
Unggulan
Aisiyah
Bantul merupakan sekolah yang berlatar belakang agama Islam. Bentuk kegiatannya
pengetahuan dan pengalaman kepada peserta
yang
didik. Melalui kunjungan industri dapat
kewirausahaan diantaranya sholat sunah
memberikan pengetahuan dan pengalaman
dhuha berjamaah. Melalui program ini
peserta
peserta didik diajarkan untuk taqwa kepada
didik
secara
langsung
serta
berkaitan
dengan
pendidikan
memberikan inspirasi untuk kelak dimasa
Allah
depan peserta didik mengembangkan potensi
melaksanakan sholat dhuha bagi kesuksesan
yang dimiliki di daerah sekitar mereka.
hidup di dunia dan akhirat kelak.
juga
dijelaskan
pentingnya
Setelah mereka terinspirasi ada kemungkinan
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
untuk peserta didik berkeinginan untuk
melalui kultur sekolah secara fisik dilakukan
menjadi seorang wirausaha.
dengan poster-poster yang ditempatkan pada
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
tempat-tempat yang strategis serta di dalam
di Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul
dan luar ruang kelas. Penyediaan buku-buku
melalui kultur sekolah dilakukan melalui
yang dapat memicu anak untuk mempelajari
berbagai bentuk aktivitas maupun secara
tentang kewirausahaan serta terinspirasi dan
fisik.
bercita-cita menjadi wirausahawan.
Hal
ini
sejalan
dengan
Endang
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
Aisiyah
tingkat perkembangan peserta didik. Hal ini
Bantul dalam mengukur keberhasilan proses
dilakukan agar peserta didik kemampuan dan
pembelajaran kewirausahaan terintegrasi ke
potensi peserta didik dapat berkembang
dalam mata pelajaran tergabung dengan mata
secara maksimal.
Sekolah
Dasar
Unggulan
pelajaran tersebut. Hal ini dikarenakan kewirausahaan
bukan
merupakan
Hasil dari pelaksanaan pendidikan
mata
kewirausahaan di Sekolah Dasar Unggulan
pelajaran. Sehingga penilaian terkait nilai-
Aisiyah Bantul terhadap karakter peserta
nilai kewirausahaan tidak dilakukan.
didik belum bisa diukur secara pasti. Hal ini
Untuk menilai proses market day, home
dikarenakan
untuk
seseorang
membuat daftar cek list untuk menilai
membutuhkan waktu yang lama. Namun
perkembangan serta kemampuan peserta
dengan
didik. Kemampuan peserta didik dinilai dan
kewirausahaan dan pengetahuan tentang
dibandingkan
kewirausahaan, peserta didik dirasa lebih
dibandingkan
meningkat
sebelumnya.
Dari
hasil
tertanam
karakter
skill, dan kunjungan industri guru kelas
apakah
sudah
menguku
pemberian
mandiri,
kreatif,
atau
pembiasaan
percaya
belum
karakter
diri,
penilaian perkembangan siswa dalam market
bertanggungjawab
day , home skill, dan kunjungan industri tidak
pembelajaran.
dimasukan seperti kegian ekstrakurikuler
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di
lainnya dalam laporan belajar. Selain daftar
Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah Bantul
cek
memiliki
list
guru
kelas
membuat
tabel
keuntungan jual beli kepada peserta didik. Proses penyusunan indikator dalam
dalam
dalam
dan
berbagai
tahapan
kewirausaan
aktivitas
kendala. Diantaranya
perencanaan
melalui
pendidikan
mata
pelajaran,
penilaian guru kelas
memiliki peranan
ekstrakurikuler dan kultur sekolah. Pada
penting,
untuk
tahapan
perencanaan
perkembangan peserta didik dan ketercapaian
kesulitan
untuk
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Endang
kewirausahaan ke dalam mata pelajaran.
Mulyani,
Pelaksanaan
diantaranya
dkk
mengamati
(2010:46)
menyatakan
guru
mengalami
memasukkan
pendidikan
nilai-nilai
kewirausahaan
melihat
melalui kegiatan ekstra kurikuler antara lain
sudah
kurang terkontrolnya aktifitas siswa dalam
dilakukan. Sehinggaa hasil pembelajaran
hal jual beli, sehingga terkadang timbul
dapat diukur dan dievaluasi apakah kegiatan
suasana yang kurang kondusif. Keterbatasan
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
waktu sering mengganggu mata pelajaran
atau belum. Penentuan indikator disesuaikan
selanjutnya.
dengan tujuan pembelajaran, kebutuhan dan
kewirausahaan
indikator keberhasilan
berfungsi
untuk
pembelajaran
yang
Pelaksanaan melalui
pendidikan
kultur
sekolah
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 9
memiliki keterbatasan jumlah buku yang
program. Pada proses ini program dan
dapat
kebijakan sekolah dikaji serta dievaluasi
memberikan
informasi
berkaitan
dengan kewirausahaan. Buku-buku kisah
agar
sukses seorang pengusaha, karya kreatif, dan
berjalan dengan baik. Program yang
majalah anak. Selain itu di Sekolah Dasar
telah disetujui kemudian dimasukan
Unggulan Aisiyah Bantul memiliki sebuh rak
dalam
display yang menampung hasil karya terbaik
menjabarkan
siswa, namun dari segi penempatan rak
pembelajaran dalam bentuk kegiatan
display tersebut masih kurang tepat.
kepada peserta didik.
Upaya
mengatasi
kendala
pelaksanaan
2.
program
draff
kewirausahaan
kurikulum dalam
dapat
dan
guru
perencanaan
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan
pendidikan kewirausahaan di Sekolah Dasar
dilaksanakan melalui berbagai cara,
Unggulan Aisiyah Bantul dilakuakan dengan
diantarnya terintegrasi melalui mata
menjalin komunikasi dan kerjasama dengan
pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan
wali murid untuk mengontrol serta saling
kultur sekolah. Proses pengintegrasian
mendukung program. Wali murid juga
nilai-nilai kewirausahaan ke dalam mata
diharapkan mampu memberikan masukan
pelajaran dilakukan melalui tahapan
kepada sekolah. Peningkatkan kemampuan
guru mengidentifikasi materi yang ada
guru dalam menginternalisasikan nilai-nilai
dalam silabus yang dapat dimuati nilai
kewirausahaan penting dilakukan. Melalui
kewirausahaan.
kegiatan pelatihan, berkomunikasi dengan
pengintegrasiaan terbatas pada mata
pihak-pihak
yang
pelajaran
kewirausahaan
serta
terlibat saling
dalam
memberikan
Namun
tertentu
pendidikan
saja.
dalam
Pelaksanaan
kewirausahaan
melalui
masukan antar guru dalam pelaksanaan
kegiatan
pendidikan kewirausahaan dikelas masing-
market day, home skill, dan kunjungan
masing.
tempat industri. 3.
ekstrakurikuler
Evaluasi
dan
diantaranya
proses
SIMPULAN DAN SARAN
pendidikan
Simpulan
kegiatan market day, home skill dan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kewirausahaan
penilaian dalam
kunjungan industri guru kelas membuat
pembahasan di Sekolah Dasar Unggulan
daftar
Aisiyah Bantul dapat diambil kesimpulan
perkembangan serta kemampuan peserta
sebagai berikut:
didik.
1.
kewirausahaan belum bisa diukur secara
Perencanaan pendidikan kewirausahaan direncanakan melalui rapat pembahasan
cek
list
Namun
untuk
dari
menilai
pendidikan
10 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
Penelitian Kurikulum
pasti, karena membutuhkan waktu yang lama.
Saran Berdasarkan hasil penelitian penulis menyampaikan saran sebagai berikut; 1. Nilai-nilai diintegrasikan
ke
seluruh
mata
pelajaran. 2. Pendidikan kewirausahaan melalui
Pengembangan
Endang Poerwanti dan Nur Widodo. (2005). Perkembangan Peserta Didik. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang Ester
kewirausahaan
dan
Lince Napitupulu. (2012). Guru Kewirausahaan Disiapkan. Diakses dari http://edukasi.kompas.com/read/2013/ 03/01/205611895/.Guru.Kewirausaha an. disiapkan. Pada tanggal 21 Februari 2015, Jam 21.15 WIB.
ekstrakurikuler di masukkan ke dalam laporan hasil belajar siswa agar perkembangan siswa dapat dipantau serta dilihat perkembangannya. 3. Pengoptimalan
fasilitas
sekolah
dengan menciptakan ruangan untuk
Lutma Ratna. (2013). Analisis Nilai-Nilai Kewirausahaan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Tesis. Bandung. Pasca Sarjana UPI Muhammad Saroni. (2012). Mendidik & Melatih Entrepreneur Muda. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
karya peserta didik yang berguna untuk
memicu
kreativitasnya
siswa
agar
terbangun
serta
menambah koleksi buku-buku yang berhubungan dengan kewirausahaan agar pengetahuan dan terinspirasi untuk menjadi wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA Barnawi dan Mohammad Arifin. (2012). School Preneurship Membangkitkan Jiwa dan Sikap Kewirausahaan Siswa. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media Eman
Suherman. (2010). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Endang Mulyani, Pengembangan Kewirausahaan.
dkk
(2010). Pendidikan Jakarta: Badan
Ngadi. (2005). Model Pengembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship) di Sekolah Melalui Strategi Berbasis Sekolah. Madura: Modul dalam Rangka Hari Guru Nasional Internasional dengan Penyelenggara PGRI Kabupaten Sumenep Tahun 2005.
Studi Eksplorasi Pendidikan...(Arif Tri Hananta) 11