PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Fandhi Yusuf NIM 11108241125
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2015
Peran Komite Sekolah … (Fandhi Yusuf) 1
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL ROLE OF SCHOOL COMMITTEE IN LEARNING QUALITY IMPROVEMENT IN SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL oleh: fandhi yusuf, pgsd fip uny,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan guna mendeskripsikan peran komite sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran yang meliputi pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah, dan wali siswa. Analisis data menggunakan reduksi data, menyajikan data dan verifikasi data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini adalah (1) komite sekolah memberikan pertimbangan dalam RAKS, finalisasi kurikulum, pengembangan minat bakat, pembelajaran, dan penciptaan lingkungan belajar; (2) komite sekolah memberikan dukungan fasilitas pendukung pembelajaran, pengawasan belajar siswa di rumah, memberikan pelatihan membaca; (3) komite sekolah mengontrol penggunaan anggaran, standar pelayanan minimal sekolah, dan pembelajaran; (4) komite sekolah memediasi wali dengan sekolah dan memediasi sekolah dengan DPRD Kabupaten Bantul. Dalam melaksanakan Peran tersebut komite sekolah dibantu dewan kelas. Kata kunci: peran Komite Sekolah, Mutu Pembelajaran
Abstract This research was to describe role of school committee in improving the learning quality that includes giving advice, support, control, and mediation. This research was descriptive qualitative. The collection of data through observation, interviews, documentation, and field notes. The instrument is researcher himself. Subject of research are the principal, teachers, students, school committees, and student trustee. Data analysis using data reduction, presenting data and data verification with source and method triangulation. Results of this research were (1) school committee is giving advice in RAKS, curriculum finalization, development of interest and talent, learning, and creation of learning environments; (2) school committee supports by giving facilities to support teaching, supervision of student learning, training in reading; (3) school committees control budget usage, school’s SPM, and learning; (4) committee mediates school trustee with school and school with DPRD of Bantul. In carrying out the role, school committee assisted by class council. Keywords: The role of the school committee, learning quality
institusi
PENDAHULUAN
pendidikan.
pendidikan Pendidikan
memegang
peranan
penting
dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Melalui pendidikan, manusia akan mengembangkan
segala
potensinya.
Peran
penting pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia diakomodasi pemerintah melalui
tersebut
melaksanakan
proses
Salah adalah
satu
institusi
sekolah
pendidikan
yang melalui
kegiatan pembelajaran oleh guru kepada siswa. Pembelajaran di sekolah oleh guru harus dilaksanakan
dengan
Pembelajaran
yang
baik bermutu
dan
bermutu.
membutuhkan
persiapan yang baik. Persiapan tersebut meliputi
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
perencanaan
dan
pemilihan
strategi
dengan pendidikan di sekolah diatur melalui
pembelajaran.
Abdul
Madjid
(2011:111)
Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010.
menyatakan bahwa proses pembelajaran harus
Adapun menurut Peraturan Pemerintah Nomor
diawali dengan perencanaan yang baik, serta
17
didukung dengan komunikasi yang baik, juga
penyelenggaraan pendidikan pasal 188 ayat (2)
harus didukung dengan pengembangan strategi
dinyatakan
yang mampu membelajarkan siswa.
dirumuskan antara lain (a) penyediaan sumber
tahun
2010
tentang
bahwa
peran
pengelolaan
serta
dan
masyarakat
Strategi pembelajaran merupakan bagian dari
daya pendidik; (b) penyelenggaraan satuan
proses perencanaan pembelajaran. Hamzah B.
pendidikan; (c) penggunaan hasil pendidikan; (d)
Uno (2006:3-4) menyatakan bahwa perencanaan
pengawasan penyelenggaraan pendidikan; (e)
pembelajaran perlu dilakukan agar dapat dicapai
pengawasan
perbaikan
perbaikan
pemberian pertimbangan dalam pengambilan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi antara
keputusan yang berdampak pada pemangku
lain (1) untuk memperbaiki mutu pembelajaran
kepentingan pendidikan pada umumnya; (g)
perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran
pemberian bantuan atau fasilitas kepada satuan
yang diwujudkan dalam desain pembelajaran; (2)
pendidikan
untuk merancang suatu pembelajaran diperlukan
pendidikan dalam menjalankan fungsinya.
pembelajaran.
Upaya
pengelolaan
dan/atau
pendidikan;
penyelenggara
Peran
pembelajaran mengacu pada cara seseorang
peningkatan
belajar; (4) untuk merancang suatu desain
diakomodasi melalui sebuah badan bernama
pembelajaran berdasar pada individu siswa; (5)
Komite
pembelajaran yang dilakukan akan bermuara
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal
pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam
56
hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran,
sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri,
dan tujuan pengiring dari pembelajaran; (6)
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu
sasaran
desain
pelayanan dengan memberikan pertimbangan,
pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
belajar; (7) perencanaan pembelajaran harus
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada
melibatkan semua variabel pembelajaran dan (8)
tingkat satuan pendidikan.
dari
perencanaan
inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah
mutu
(3)
Pembentukan
orangtua
pendidikan
Sekolah.
ayat
dan
satuan
pendekatan sistem; (3) perencanaan desain
akhir
masyarakat
(f)
Menurut
menyatakan
Komite
UU
bahwa
Sekolah
Sistem
komite
dapat
menumbuhkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
terhadap sekolah. Di sisi lain, sekolah dapat
ditentukan oleh peran
mengurangi
memiliki
sekolah
penetapan metode pembelajaran yang optimal
Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya
rasa
di
dalam
ketergantungannya
masyarakat
kepada
guru dan sekolah.
pemerintah yang banyak mengintervensi proses
Keterlibatan orangtua dan masyarakat turut
pembelajaran di sekolah. Dengan intervensi
memberi sumbangsih dalam keberhasilan suatu
tersebut sekolah tidak dapat berkembang secara
pembelajaran. Keterlibatan masyarakat terkait
mandiri, khususnya dalam meningkatkan mutu
Peran Komite Sekolah … (Fandhi Yusuf) 3
pembelajarannya. Intervensi
tersebut juga
sekolah tidak terlepas dari upaya mensinergikan
menyebabkan sekolah cenderung patuh dan
dukungan dan peran serta masyarakat untuk
menjalankan perintah dari atasan saja.
bersama-sama
Peran masyarakat dengan pemerintah dalam
sekolah
mengusahakan
tercapainya peningkatan mutu, pemerataan dan
pendidikan sama pentingnya. Tetapi keterlibatan
efisiensi
masyarakat terbatas pada iuran BP3, kurang
demokratis dan akuntabel dalam rangka tujuan
dilibatkan pada proses
pendidikan nasional.
pencapaian target
pengelolaan
pendidikan
secara
kurikulum dan pelayanan belajar yang bermutu.
Salah satu Komite Sekolah yang telah
Komite Sekolah sebagai lembaga pada tingkat
menjalankan perannya dalam peningkatan mutu
sekolah, harus mampu memaksimalkan peran
pembelajaran
dan fungsinya. Dengan demikian, sekolah dapat
Unggulan Aisyiyah Bantul. Komite Sekolah
berkembang secara mandiri.
tersebut mampu menjadi partner bagi SD
adalah
Komite
Sekolah
SD
Dibentuknya Komite Sekolah diharapkan
Unggulan Aisyiyah yang baru berdiri pada tahun
mampu meminimalisir peran kepala sekolah
2006. Dengan usia yang masih muda, SD
yang masih dominan dalam pembuatan program
Unggulan
sekolah (Syaiful Sagala, 2007:242). Dominasi
peringkat lulusan ujian nasional yang baik
kepala sekolah terlihat dari berjalannya roda
ditingkat kecamatan Bantul. Selain itu, Komite
organisasi sekolah yang cenderung menerapkan
Sekolah juga mendorong prestasi non-akademik
pola otoritarian, yaitu pada saat memutuskan
sekolah yang dibuktikan dengan banyaknya
segala sesuatunya tanpa pertimbangan dari
prestasi siswa pada lomba-lomba diberbagai
berbagai
bidang.
pihak,
terutama
dalam
membuat
berbagai program di sekolah. Hal ini, membuat Komite
Sekolah
tidak
dapat
memberikan
Berdasarkan
mampu
observasi
memperoleh
awal
yang
dilaksanakan pada Februari 2015, diketahui bahwa peran Komite Sekolah SD Unggulan
masukan kepada sekolah. Menurut
Aisyiyah
Hasbullah
(2010:105),
Aisyiyah Bantul dalam meningkatkan mutu
pembentukan Komite Sekolah di sekolah masih
pembelajaran diantaranya diwujudkan dengan
banyak hanya untuk formalitas saja. Padahal
membantu secara sarana dan prasarana sekolah.
peran dan fungsi Komite Sekolah telah diatur
Hal tersebut dapat dilihat dari pembangunan
dalam
Komite
secara fisik sekolah yang sedang berlangsung.
Sekolah dan sekolah bersifat mandiri, tetapi
Komite Sekolah juga mendukung sekolah dalam
harus menjadi mitra dan saling bekerjasama
melaksanakan kegiatan pengembangan minat
dalam penyelenggaraan pendidikan.
dan bakat siswa.
Undang-Undang.
Meskipun
Komite Sekolah merupakan upaya untuk
Komite Sekolah SD Unggulan Aisyiyah
mensinergikan dukungan dan peran masyarakat
Bantul juga memiliki subbagian bernama Dewan
dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Kelas. Dewan Kelas merupakan subbagian dari
Ali Mustadi (2015:18) menyatakan bahwa
Komite Sekolah
pembentukan dewan pendidikan dan komite
sebagaimana Komite Sekolah namun pada
yang menjalankan fungsi
4
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
lingkup suatu kelas. Secara umum Dewan Kelas
Bantul terletak di Jalan KH Wachid Hasyim,
memiliki kegiatan antara lain melakukan temu
Sanggrahan DK Bantul Karang, Ringinharjo,
wali setiap bulan, membantu pada pembelajaran
Bantul.
di tiap kelas, melaksanakan open class atau masuk ke dalam kelas untuk melihat proses pembelajaran di kelas sesuai kesepakatan dengan
Subjek Penelitian Subjek
penelitian
ini
adalah
guru kelas. Selain itu, bentuk dukungan Dewan
Komite
Kelas tersebut antara lain pemberian kipas, rak,
karyawan, siswa, dan orang tua siswa.
komputer, dan almari. Peran
Komite
Sekolah,
Kepala
pengurus
Sekolah,
guru,
Pada penelitian ini subyek yang diteliti Sekolah
SD
Unggulan
disebut
juga
informan.
Informan
tersebut
Aisyiyah Bantul berdampak terhadap mutu
dikategorikan menjadi informan kunci, informan
pembelajaran sekolah. Hal tersebut dapat dilihat
utama, dan informan tambahan.
dari prestasi siswa dalam berbagai kejuaraan yang diikuti dan prestasi ujian nasional SD Unggulan
Aisyiyah
Bantul
yang
baru
meluluskan tiga angkatan yang selalu menempati peringkat atas Kecamatan Bantul.
a. Informan kunci adalah Komite Sekolah dan Kepala Sekolah. b. Informan utama adalah guru dan siswa. c. Informan tambahan adalah orang tua siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Penelitian ini dimaksudkan
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
pada
untuk mendeskripsikan peran Komite Sekolah
menggunakan
dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di
observasi, dan catatan lapangan.
wawancara,
penelitian
ini
dokumentasi,
SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
kualitatif
merupakan
menggunakan
instrumen
penelitian berupa pedoman observasi, pedoman dalam
penenlitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan
ini
wawancara, pedoman wawancara, dan catatan lapangan.
suatu
paradigma penelitian untuk mendeskripsikan
Keabsahan Data
secara naratif suatu peristiwa, perilaku orang
Penelitian
ini
menggunakan
teknik
atau suatu keadaan pada tempat tertentu secara
pemeriksaan data triangulasi yang meliputi
rinci dan mendalam.
triangulasi sumber dan metode.
Tempat Penelitian
Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilaksanakan di SD Unggulan
Penelitian ini menggunakan teknis analisis
Aisyiyah Bantul. SD Unggulan Aisyiyah
data interactive analysis dari Hubberman dan
Peran Komite Sekolah … (Fandhi Yusuf) 5
Milles (Sugiyono, 2007: 246) yaitu komponen
kebutuhan.
Hal
tersebut
dilakukan
setelah
dalam analisis data model interaktif. Teknik
melakukan koordinasi dengan wali kelas pada
analisis data tersebut meliputi reduksi, display,
forum temu wali atau forum Dewan Kelas.
dan verifikasi.
Secara nonmaterial, bentuk dukungan Komite Sekolah berupa dukungan tenaga dan dukungan
HASIL PENELITIAN
moral bagi program sekolah dan pembelajaran.
1. Peran Pemberi Pertimbangan
Dukungan tenaga diberikan ketika salah satu
Komite Sekolah menjalankan peran sebagai
wali siswa memberikan pelatihan membaca.
pemberi pertimbangan dalam upaya peningkatan
Kemudian
mutu
memberikan
sekolah diberikan oleh Komite Sekolah dengan
pertimbangan dalam upaya peningkatan mutu
ikut memahamkan wali siswa terkait program
pembelajaran dalam kebijakan dan program
dan anggaran yang akan digunakan. selain itu
sekolah dengan terlibat dalam memberikan
juga
pertimbangan pada pembahasan RKAS, RAPBS,
Selanjutnya, dukungan moral pada pembelajaran
dan
memberikan
diwujudkan dengan memberi pengawasan bagi
kegiatan
siswa dalam beribadah dan belajar di rumah,
pengembangan minat dan bakat siswa yang akan
serta turut membantu dalam lobi dengan instansi
dilaksanakan; memberikan pertimbangan dalam
luar sekolah agar pihak sekolah dimudahkan
penggunaan media, metode pembelajaran, dan
dalam melaksanakan pembelajaran di instansi
pengelolaan kelas; dan penciptaan lingkungan
tersebut, misalnya ketika siswa belajar tentang
belajar yang kondusif. Selain itu, untuk peran
nasionalisme di KODIM.
pertimbangan pada ranah kelas secara lebih
3. Peran Pengontrol
pembelajaran
kurikulum
pertimbangan
dengan
sekolah; terkait
jenis
dukungan
moral
menyebarluaskan
pada
program
program
sekolah.
spesifik dilakukan oleh Dewan Kelas yang
Komite Sekolah telah menjalankan peran
merupakan organisasi wali siswa ditingkat kelas
pengontrol dalam upaya peningkatan mutu
selaku perpanjangan dari Komite Sekolah di
pembelajaran dengan melakukan kontrol dalam
tingkat kelas.
perencanaan pendidikan dengan terlibat dalam
2. Peran Pendukung
pemaparan program sekolah dan anggaran,
Komite Sekolah memiliki peran pendukung
kemudian Komite Sekolah turut memberikan
dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran
kritikan dan masukan. Misalnya program kemah
dengan memberikan dukungan secara material
yang sedianya akan diikuti kelas I-V, atas kritik
dan nonmaterial. Secara material berupa tanah
dan masukan Komite Sekolah menjadi hanya
wakaf pada awal masa pembangunan sekolah,
untuk kelas IV dan V saja, kemudian kelas I-III
iuran
dianti dengan kegiatan bakti sosial. Selanjutnya,
pendidikan,
dan
dana
jika
sekolah dan
Komite Sekolah memantau pelaksanaan program
mendesak. Kemudian, Komite Sekolah melalui
sekolah dan memberikan masukan, kritik, dan
Dewan Kelas memberikan dukungan secara
evaluasi kepada sekolah. Misalnya pada program
spesifik untuk setiap kelas sesuai dengan
jalan sehat, Komite Sekolah meminta agar iuran
membutuhkan
dana
yang
mendadak
6
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
kepada wali siswa ditiadakan. Komite juga
melakukan
melakukan pengecekan terhadap SPM SD
apabila diperlukan.
audiensi
kepada
DPRD
bantul
Unggulan Aisyiyah Bantul menggunakan SPM dari
pemerintah.
Kegiatan
pengontrolan
selanjutnya adalah dengan memantau output
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
pendidikan. Adapun bentuk kontrol terhadap
Komite
output pendidikan tersebut diwujudkan dengan
meningkatkan
mengawasi pelaksanaan pembelajaran. Komite
Unggulan Aisyiyah Bantul. Peran-peran Komite
Sekolah melakukan kontrol dengan melihat
Sekolah
pembelajaran secara langsung, melalui CCTV,
pembelajaran
maupun melakukan kontrol melalui Dewan
dituangkan dalam bentuk program kerja, yaitu
Kelas pada forum temu wali. Kontrol pada
program kerja Komite Sekolah tahun 2014-2015.
pembelajaran meliputi hasil belajar siswa, cara
Adapun peran Komite Sekolah dalam upaya
mengajar guru, dan item ujian atau tes. Apabila
peningkatan mutu pembelajaran di SD Unggulan
Komite
Aisyiyah Bantul dijelaskan dengan rincian
Sekolah
menemukan
guru
yang
Sekolah mutu
dalam di
melakukan pengelolaan kelas dengan tidak baik,
sebagai berikut.
maka Komite Sekolah akan menyampaikan
1.
berperan
dalam
pembelajaran
di
meningkatkan SD
Unggulan
SD
mutu Aisyiyah
Peran Komite Sekolah sebagai pemberi
kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti.
pertimbangan, yaitu dengan memberikan
4. Peran Mediator
pertimbangan dalam kebijakan dan program sekolah, pengembangan minat dan bakat
Komite Sekolah menjalankan peran sebagai mediator dalam upaya peningkatan mutu dengan
siswa,
menjadi jembatan antara pihak sekolah dengan
lingkungan belajar yang kondusif.
wali
siswa
dan
masyarakat
dalam
hal
2.
pembelajaran,
dan
penciptaan
Peran Komite Sekolah sebagai pendukung,
menyampaikan aspirasi, masukan, dan sosialisasi
yaitu dengan memberikan dukungan secara
terkait program sekolah dan kebijakan sekolah.
material dan nonmaterial. Secara material
Komite
dan
berupa iuran pendidikan, pemberian fasilitas
menindaklanjuti terhadap keluhan atas kebijakan
pendukung pembelajaran, dan fasilitas untuk
maupun program sekolah. misalnya wali siswa
guru. Secara nonmaterial, bentuk dukungan
yang mengeluh tentang anggaran, maka Komite
Komite Sekolah berupa dukungan dan
Sekolah mendampingi untuk bertemu dengan
pengawasan bagi siswa dalam beribadah dan
pihak sekolah. Selain itu, Komite Sekolah juga
belajar
memediasi
luar,
pelatihan membaca, serta turut membantu
misalnya ketika mendapatkan kritikan terkait
dalam menyebarluaskan program sekolah,
kebijakan siswa wajib masuk pada hari libur hari
baik kepada wali siswa maupun masyarakat.
Sekolah
juga
sekolah
mendengarkan
dengan
instansi
raya agama non-Islam dari DPRD Bantul. Komite Sekolah menyatakan kesediaan untuk
3.
di
rumah,
turut
memberikan
Peran Komite Sekolah sebagai pengontrol, yaitu
turut
memberikan
kritikan
dan
masukan terhadap program sekolah yang
Peran Komite Sekolah … (Fandhi Yusuf) 7
akan
dilaksanakan,
memberi
di SD Unggulan Aisyiyah bantul. Dewan Kelas
evaluasi dan mengusulkan kemah yang
memiliki forum rutin bernama temu wali atau
sedianya diikuti kelas I-V, agar hanya
forum Dewan Kelas yang rutin diadakan setiap
diikuti kelas IV dan V saja, sedangkan kelas
dua bulan sekali, dengan dihadiri oleh wali
I-III
siswa, siswa, guru, dan anggota Dewan Kelas.
diganti
misalnya
dengan
bakti
sosial.
Selanjutnya, Komite Sekolah memantau pelaksanaan
program
sekolah
dan
Saran
memberikan masukan, kritik, dan evaluasi
Setelah melakukan penelitian tentang peran
kepada sekolah. Komite Sekolah juga
Komite Sekolah dalam upaya peningkatan mutu
melakukan pengecekan SPM sekolah. Pada
pembelajaran di SD Unggulan Aisyiyah bantul,
pelaksanaan pembelajaran, Komite Sekolah
dapat diajukan beberapa saran, yaitu:
melakukan
1.
kontrol
dengan
melihat
secara
langsung,
melalui
pembelajaran
yang lebih terhadap keterlibatan Komite
CCTV, maupun melakukan kontrol pada saat forum dewan kelas. Komite Sekolah juga
Sekolah dalam hal kurikulum di sekolah. 2.
Pengurus Komite sekolah agar senantiasa
melakukan kontrol terhadap pengelolaan
meluangkan
kelas oleh guru. Komite Sekolah melakukan
melaksanakan peran dan fungsinya di
kontrol
sekolah.
dengan
melihat
pembelajaran
langsung, melalui CCTV, dan melalui forum dewan kelas. Apabila Komite Sekolah menemukan
guru
yang
Komite
Sekolah
akan
menyampaikan
kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti. Peran Komite Sekolah sebagai mmediator, yaitu dengan menjadi perantara antara wali siswa
dengan
sekolah
dan
membantu
sekolah. Selain itu, Komite Sekolah juga memediasi sekolah dengan instansi luar, misalnya DPRD Bantul. Dalam melaksanakan peran sebagai pemberi pertimbangan,
pendukung,
3.
waktu
yang
lebih
untuk
Komite Sekolah ikut terlibat dalam forum temu wali atau forum Dewan Kelas.
melakukan
pengelolaan kelas dengan tidak baik, maka
4.
Pihak Sekolah diharapkan membuka ruang
pengontrol,
dan
mediator, Komite Sekolah dibantu dengan adanya Dewan Kelas. Dewan Kelas merupakan organisasi seperti Komite Sekolah namun berada pada tingkat kelas. Hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah kelas, siswa, dan wali siswa
DAFTAR PUSTAKA Abdul Hadis dan Nurhayati. (2010). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Abdul Majid. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ali Mustadi dkk. (2015). Evaluasi Penerapan Program Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8 (1), 16-24. Bagong Suyanto. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hamzah B. Uno. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke IV September 2015
Lexy J. Moleong. (2002). Medologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. ______.(2013). Medologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
______. (2007). Medologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. ______. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. S.
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Cetakan III, Bandung: PT. Tarsito.
_____ . (2009). Kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualititatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. ______. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.