STUD1 PENENTUAN MlABlLlTAS POTENSIAL BENlW KEDELAl (Glycine max L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA TOLOK OKUR SECARA SINERGIS
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
DY3.H
Studi Penentuan Viabilitas Pofensial Be-
SUSBPJTI.
nih Kedelai
( G l y c i n e ma
L. Herr) dengan Heng~nzakanBe-
berapa Tolok Ukur Secara Sinergis.
(Dibawah bimingan
TAT1 BUDIaRTI dan ABDUL QADIR).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penentuan nilai viabilitas potensial benih dengan menggunakan
bebe-
rapa tolok ukur sehingga diperoleh metode yang dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tingkat viabilitas potensial benih, dan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan tentang tingkat viabilitas potensial
benih.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Plei hingga Juli 1993, di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan Leuwikoppo, Institut Pertanian Bogor.
Kede-
lai varietas Galunggung didera dengan menggunakan MPC IPB 77-1 sehingga diperoleh 16 variasi tingkat viabilitas be-
nih. Enam belas lot benih tersebut diuji viabilitasnya dengan menggunakan tolok ukur daya berkecambah dengan media substrat kertas merang
(DE)ppK) dan media pasir
(DBMp),
potensi tumbuh (PT), kecepatan tumbuh (KcT), persentase kecambah normal setelah penderaan listrik
(DHL), uji
tetrazolium
(Valk), daya hantar
(TZ),panjang hipokotil
(PH), panjang akar (PK), panjang kecambah (PK), berat keing kecambah normal (BKKN) dan keserempakan tumbuh (KsT). Deskripsi data
yang
korelasi untuk
memperoleh
dianggap baik persamaan baru.
diperoleh
dianalisis
tolok
regresi
ukur-tolok ukur
dan yang
sehingga dapat diformulasikan menjadi model
Hasil korelasi dari kedua belas tolok ukur yang digunakan menunjukkan bahwa cukup banyak tolok ukur yang saling berkorelasi dengan nilai korelasi yang cukup tinggi. Tolok ukur DBMK dan DBMp dipilih sebagai peubah tak bebas, Vpl dan Vp2, tolok ukur yang lainnya berperan sebagai peubah bebas.
Berdasarkan hasil korelasi, analisis
IIBest regressionv1untuk memperoleh ' R
tertinggi , urutan
tolok ukur yang paling sering muncul hingga yang kurang sering muncul dari analisis "Best regressionw dan urutan nilai koefisien regresi, diperoleh tolok ukur-tolok ukur yang berbobot untuk dibuat suatu persamaan regresi yaitu : untuk Vpl adalah tolok ukur potensi tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, panjang kecambah dan berat kering kecambah; sedangkan untuk Vp2 adalah tolok ukur DBm,
Valk
dan keserempakan tumbuh. Hasil formulasi model persamaan yang terjadi adalah sebagai berikut : Vpl = -25.1 0.350 PA
+
+
0.253 PT
+ 1.40 PK + 820 BKKN dan Vp2
0.353 Valk
+
+
= 28.9
2.30 KcT
+
-
0.255 DBMK
0.608 KsT.
Model persamaan yang dipilih untuk menentukan viabilitas potensial benih secara sinergis adalah model persamaan V karena selain lebih sederhana juga lebih dapat P2' menggambarkan keadaan yang sebenarnya serta nilai-nilai viabilitas potensial dugaannya mendekati nilai viabilitas yang sebenarnya.
Benih berubah fungsi menjadi biji dalam
konteks teknologi ditunjukkan oleh nilai viabilitas dugaan Vp2 pada nilai 76.19%.
STUD1 PENENTUAN VIABILITAS POTENSIAL BENIH KEDELAI (Glycine mux L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA TOLOK UKUR SECARA SINERGIS
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : DYAH SUSANTI A. 25. 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
: STUDI PENENTUAN VIABILITAS POTEPJSIBT,
B m I H KEDELAI ( a y c i n e BEB
lnax
L. Mess)
A T O W
SECARA SINERGIS
N
m
SISWA : Dyah Susanti
NOMOR POKOK
: A 25.0880
Menyetujui : Dosen Pembimbing I
/
tl Budiarti, PIS P 1 3 1 414 833
Dosen Pembimbing I1
Is.
Abdul Qadir, 135 NIP 131 667d 7 8 6
di Daya Pertanian
RIWAYAT NIDUP
Penulis
dilahirkan
di
Surabaya, Jawa
Timur
pada
Tanggal 23 April 1 9 6 9 , sebagai anak pertama dari tiga bersaudara putera bapak K. Sunarto dan ibu Martini. Pendidikan yang ditempuh penulis bermula di TK Setia Budi Surabaya pada tahun 1 9 7 4 dan selesai tahun 1 9 7 6 . Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah Dasar Negeri Dukuh Kupang I Surabaya dan lulus tahun 1 9 8 2 .
Pada tahun 1 9 8 2
hingga tahun 1 9 8 5 penulis menempuh pendidikan menengah pertama di SMPN 111 Surabaya dan pada tahun 1 9 8 5 hingga tahun 1 9 8 8 menempuh pendidikan lanjutan atas di SKIN IX Surabaya. Pada tahun 1 9 8 8 , melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), penulis diterima sebagai mahasiswa di Insititut Pertanian Bogor pada tingkat Persiapan Bersama. Kemudian tahun 1 9 9 0 penulis memasuki program studi Ilmu dan Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Insititut Pertanian Bogor.