Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 1
STRESS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN SALES DISTRIBUTOR PERUSAHAAN TEH DANDANG YOGYAKARTA
JURNAL SKRIPSI
Oleh Wahyu Herri Purnomo NIM 07104244078
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 1
STRESS KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN SALES DISTRIBUTOR PERUSAHAAN TEH DANDANG YOGYAKARTA WORK STRESS ON EMPLOYEES TEH DANDANG COMPANY DISTRIBUTOR SALES YOGYAKARTA Oleh: Wahyu Herri Purnomo, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspek-aspek stres kerja ditinjau dari aspek fisiologis, psikologis dan perilaku . Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi stres kerja ditinjau dari beban kerja, tekanan dari atasan, konflik ketegangan dan kesalahan, waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai, kompensasi atau balas jasa yang tidak tepat waktu dan masalah keluarga dan mengetahui gambaran pada karyawan bagian sales distributor perusahaan Teh Dandang Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian sales distributor perusahaan Teh Dandang Yogyakarta sebanyak 25 karyawan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Stres kerja berdasarkan aspek fisiologis sebanyak 11 responden (44,0%) pada kategori tinggi, berdasarkan aspek psikologis sebanyak 9 responden (36,0%) pada kategori sedang, berdasarkan aspek perilaku kategori sedang sebanyak 8 responden (32,0%). Faktor beban menyebabkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan. Stres kerja karyawan bagian sales distributor perusahaan Teh Dandang Yogyakarta berdampak bagi perusahaan penurunan kualitas perusahaan dan produktifitas perusahaan. Kata kunci: stres kerja, karyawan Abstract This study aims to describe aspects of job stress in terms of the aspects of physiological, psychological and behavioral. To determine the factors that affect job stress in terms of workload, pressure from superiors, conflict, tension and error, time and equipment insufficient work, compensation or remuneration not timely and family problems and find a picture on the sales distributor company employees TehYogyakarta. This research is a quantitative descriptive. The population in this study were all employees of the sales distributor companies Teh Dandang Yogyakarta as many as 25 employees. Data analysis techniques in this study using quantitative descriptive analysis. The results showed that (1) Stress physiological aspects of work by as much as 11 respondents (44.0%) in the high category, based on the psychological aspect as much as 9 respondents (36.0%) in the medium category, based on the behavioral aspects of the category of being as much as 8 respondents ( 32.0%). Load factor causing more time to finish the job. Employee stress the sales distributor companies Teh Dandang Yogyakarta implications for enterprise productivity decline in the quality of the company and the company. Keywords: job stress, employee
mendayagunakan, dan mengembangkan manusia
PENDAHULUAN Mengamati perkembangan dunia saat ini, perusahaan
dituntut
untuk
dapat
selalu
untuk mencapai hasil yang dicita-citakan. Sebuah
perusahaan untuk mencapai
meningkatkan daya saingnya agar dapat tangguh
tujuan-tujuan tersebut harus memiliki individu-
menghadapi
individu dengan kompetensi unggul,
persaingan. Kaitannya dengan
yang
peningkatan daya saing, diperlukan kemampuan
bersedia pada saat dan tempat yang tepat.
pengelolaan sumber
daya perusahaan secara
Karyawan, modal dan teknologi merupakan
efisien dan efektif agar dapat memberikan hasil
kebutuhan dasar bagi berkembangnya suatu
maksimal
Marwansyah
perusahaan dalam menciptakan suatu kualitas
(2012:2) mengemukakan bahwa perusahaan
produk, hal tersebut juga berlaku bagi suatu
yang
bagi
efektif
perusahaan.
harus
mampu
menemukan,
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
perusahaan khusunya bidang sales distributor perusahaan.
Kondisi
perusahaan
berdasarkan
pengamatan peneliti menunjukkan bahwa saat
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
ini karyawan mengalami banyak permasalahan.
dicari kendala-kendala yang menghambat salah
Di satu sisi
satunya adalah stres kerja. Seiring dengan
bersaing di dalam lingkungan perusahaan dan
persaingan
mampu mewujudkan tujuan yang ingin dicapai
perusahaan
yang
semakin
karyawan dituntut untuk mampu
berkembang dan menuntut kinerja yang semakin
oleh
maksimal, sangat berpengaruh besar pada stres
menghadapi
kerja. Perusahaan-perusahaan dihadapkan pada
kendala yang menimbulkan stres yang berasal
mayoritas kerja yang penuh dengan stress. Pada
dari lingkungan kerja. Kendala tersebut antara
kenyataannya banyak karyawan yang sering
lain karena faktor geografis area pemasaran yang
mengalami beberapa kondisi yang tidak sesuai
menuntut sales motoris untuk mobilitas tinggi,
dengan apa yang diharapkan dalam ruang
sebagai contoh sales area Kulon Progo harus
lingkup pekerjaannya. Hal ini dapat disebabkan
melalui daerah yang cukup sulit dijangkau
karena
yang
karena daerah perbukitan. Lingkungan sosial
berkaitan dengan pekerjaan seperti beban kerja
ketika sales harus menghadapi konsumen dengan
yang berlebihan, keterbatasan waktu, adanya
berbagai macam karakter, ada yang mudah
konflik peran, hubungan yang kurang harmonis
menerima dan tak sedikit pula menolak. Selain
dengan rekan kerja, perubahan gaya manajerial
itu bagi sales wanita ketika menawarkan produk
yang kurang sesuai dan hal lain yang dapat
ke
menyebabkan
adanya
sehingga
serangkaian
seseorang
secara
tuntutan
perusahaan.
pasaran
Di
banyak
merasa
sisi
lain
karyawan
permasalahan
tidak
nyaman
maupun
karena
merasa
tertekan
mendapat gangguan dari calon konsumen pria
dapat
memicu
yang sering menggoda. Masalah lain adalah
potensial
timbulnya stres kerja pada karyawan. Stres kerja
perbedaan
merupakan
suatu
seorang
kerjasama yang kurang baik antara sales baik
karyawan
dihadapkan
tuntutan,
dengan sesama sales dan bagian lain, tekanan-
hambatan, peluang dan tantangan yang berbeda
tekanan kerja yang berkaitan dengan pencapaian
atau
yang
target, terjadinya kecelakaan kerja dan kerja
mempengaruhi
yang lebih berat. Permasalahan lain yang
kondisi fisik dan mentalnya serta dapat berakibat
berkaitan dan berpengaruh dengan kenyamanan
baik maupun kurang baik bagi dirinya maupun
kerja adalah masalah gaji atau kesejahteraan,
lingkungan organisasi (perusahaan). Oleh karena
kejenuhan juga dirasakan sales ketika berada di
itu, keberadaan stres kerja harus disadari oleh
ruangan kantor walaupun menurutnya tempat
karyawan dan perusahaan agar dapat diketahui
yang ideal dan nyaman adalah di dalam kantor.
apa yang membuat karyawan stres dilingkungan
Ketidakpuasan dan perasaan iri juga muncul
kerjanya.
ketika rekan sales ada yang mampu memenuhi
tidak
diharapkan
kondisi
sesuai sehingga
dimana dengan
dengan dapat
kondisi
pendapat
target bahkan over target.
antara
rekan
kerja,
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 3
Karyawan yang merasakan beban kerja
inheren pada diri setiap orang dalam menjalani
yang tinggi dapat berpengaruh pada kondisi
kehidupan sehari-hari (Mashudi, 2013: 183).
psikologisnya.
persaingan
Oleh karena itu, keberadaan stres kerja harus
perusahaan yang semakin berkembang, beban
disadari oleh karyawan dan perusahaan agar
kerja yang tidak sebanding dengan kemampuan
dapat diketahui
karyawan,
pada
mempengaruhi stres kerja. Luthans (dalam
peningkatan stres kerja. Tekanan pada kondisi
Yulianti 2000:10) mendefinisikan stres sebagai
dan beban kerja dapat menimbulkan stres kerja
suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang
dan penurunan kerja karyawan yang berdampak
dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses
langsung pada menurunnya produktivitas kerja
psikologis, sebagai suatu konsekuensi dari
karyawan
keuntungan
tindakan lingkungan, situasi, atau peristiwa yang
(2011:204)
terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis
perusahaan.
Seiring
sangat
dan
dengan
berpengaruh
menurunkan
Menurut
Hasibuan
besar
faktor yang dapat menyebabkan stress kerja pada
aspek-aspek yang dapat
dan fisik seseorang.
karyawan adalah beban kerja yang berlebihan,
Stres kerja yang dialami oleh karyawan
tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil
pria dan wanita bisa jadi berbeda. Menurut
dan wajar, waktu dan peralatan kerja yang tidak
Munandar (2008:398), stres ditentukan pula oleh
memadahi,
atau
individu itu sendiri, reaksi-reaksi psikologis,
kelompok kerja dan balas jasa yang terlalu
fisiologis, dan/atau dalam bentuk perilaku
rendah. Indriyani (2009 : 27) menambahkan
terhadap stres adalah hasil dari interaksi situasi
bahwa beban kerja, tuntutan/tekanan dari atasan,
dengan
serta ketegangan dan kesalahan saat bekerja
kepribadian yang khusus dan pola-pola perilaku
merupakan faktor yang dapat menambah stress
yang didasarkan pada sikap, kebutuhan, nilai-
kerja pada karyawan.
nilai, pengalaman lalu, keadaan kehidupan, dan
konflik
dengan
pimpinan
Maka dapat diketahui bahwa beban kerja,
individunya,
mencakup
ciri-ciri
kecakapan.
tekanan pimpinan serta konflik yang terjadi baik
Stres yang dialami seseorang sebenarnya
antar karyawan atau dengan pimpinan dapat
berada dibawah kontrol orang itu sendiri, karena
menambah risiko stress kerja pada karyawan.
masalahnya ada di dalam cara seseorang tersebut
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Leila
mempersepsikannya. Stres muncul setiap kali
(2002:12)
terjadi perubahan dalam keseimbangan sebuah
menunjukkan
bahwa
stres
dan
kepuasan kerja mempunyai hubungan timbal-
kompleks
balik. Kepuasan kerja dapat meningkatkan daya
perusahaan
tahan individu terhadap stres dan dampak-
berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang
dampak stres dan sebaliknya, stres yang dialami
kurang adil dan wajar, waktu dan peralatan kerja
individu dapat menjadi sumber ketidakpuasan.
yang tidak memadahi, konflik dengan pimpinan
Stres merupakan fenomena psikofisik yang manusiawi. Artinya stress kerja itu bersifat
antara
manusia
sehingga
beban
dan
tuntutan
kerja
yang
atau kelompok kerja dan balas jasa yang terlalu rendah.
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
Berdasarkan uraian permasalahan diatas tentang
stres
distributor
di
kerja
pada
karyawan
Perusahaan
Teh
Teknik Analisis Data
sales
Teknik analisis data dalam penelitian ini
Dandang
menggunakan teknik analisis data deskriptif
Yogyakarta. Maka dari itu penulis tertarik untuk
kuantitatif. Deskriptif data
melakukan penelitian di bagian sales, dan
meliputi karakteristik responden dan deskripsi
penulis ingin melihat gambaran stress kerja pada
variabel
karyawan bagian sales distributor perusahaan
mengetahui gambaran karakteristik responden
Teh Dandang Yogyakarta.
dan variabel penelitian.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
1. Stres
penelitian,
Kerja
yang
yang dianalisis
bertujuan
Karyawan
Bagian
untuk
Sales
penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang
Distributor Berdasarkan Aspek Stres Kerja di
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Perusahaan Teh Dandang Yogyakarta 2015
survey. Menurut Notoatmodjo (2010:35) survai
a. Aspek Fisiologis
deskritif dilakukan terhadap sekumpulan objek
Berdasarkan
hasil
penelitian
biasanya bertujuan untuk melihat gambaran
menunjukkan
fenomena yang terjadi dalam suatu populasi
(44,0%) aspek fisiologis pada kategori
tertentu.
tinggi dan masing-masing 1 responden
bahwa
11
responden
(4,0%) termasuk kategori sangat tinggi dan Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian Subjek pada
sangat
rendah.
Kecenderungan
aspek
fisiologis karyawan dari 25 responden
penelitian ini adalah karyawan bagian sales
menunjukkan
distributor Teh Dandang Yogyakarta yang
merupakan
berjumlah 25.
bagian sales distributor di Perusahaan Teh
bahwa aspek
aspek
fisiologis
fisiologis
karyawan
Dandang Yogyakarta dapat dikategorikan Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Kartini Teh Nasional pada divisi Teh Dandang Regional Yogyakarta dilakukan pada Januari 2015.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner aspek stress kerja dan kuesioner faktor yang mempengaruhi stress kerja berbentuk skala Guttman.
tinggi. b. Aspek Psikologis Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa 9 responden (32,0%) aspek fisiologis pada kategori sedang dan 1 responden (4,0%) termasuk pada sangat rendah. Kecenderungan aspek psikologis karyawan dari 25 responden menunjukkan bahwa aspek psikologis merupakan aspek psikologis
karyawan
bagian
sales
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 5
distributor di Perusahaan Teh Dandang
menunjukkan bahwa faktor waktu dan
Yogyakarta dapat dikategorikan sedang.
peralatan kerja merupakan faktor stres
c. Aspek perilaku
kerja karyawan bagian sales distributor di
Berdasarkan menunjukkan
hasil
bahwa
14
penelitian
Perusahaan
responden
dapat dikategorikan sangat rendah.
(60,0%) faktor tekanan dari atasan pada kategori sangat rendah dan 2 responden (8,0%)
termasuk
pada
tinggi.
Teh
Dandang Yogyakarta
f. Balas Jasa Berdasarkan menunjukkan
hasil
bahwa
10
penelitian responden
Kecenderungan faktor tekanan dari atasan
(40,0%) faktor balas jasa pada kategori
dari 25 responden menunjukkan bahwa
sangat rendah dan 2 responden (8,0%)
faktor tekanan dari atasan merupakan
termasuk
faktor stres kerja karyawan bagian sales
Kecenderungan
distributor di Perusahaan Teh Dandang
responden menunjukkan bahwa faktor
Yogyakarta dapat dikategorikan sangat
balas jasa merupakan faktor stres kerja
rendah.
karyawan bagian sales distributor di
d. Ketegangan dan Kesalahan Kerja Berdasarkan menunjukkan
hasil
bahwa
11
Perusahaan penelitian
pada
kategori balas
Teh
jasa
sedang. dari
25
Dandang Yogyakarta
dapat dikategorikan sangat rendah.
responden
g. Masalah Keluarga
(44,0%) faktor ketegangan dan kesalahan
Berdasarkan
hasil
kerja pada kategori tinggi dan 1 responden
menunjukkan
(4,0%) termasuk pada kategori sangat
(60,0%) faktor masalah keluarga pada
tinggi. Kecenderungan faktor ketegangan
kategori sangat rendah dan 1 responden
dan kesalahan kerja dari 25 responden
(4,0%) termasuk pada kategori tinggi.
menunjukkan bahwa faktor tekanan dari
Kecenderungan masalah keluarga dari 25
atasan
kerja
responden menunjukkan bahwa faktor
karyawan bagian sales distributor di
masalah keluarga merupakan faktor stres
Perusahaan
kerja karyawan bagian sales distributor di
merupakan
Teh
faktor
stres
Dandang Yogyakarta
dapat dikategorikan tinggi.
Perusahaan
e. Waktu dan Peralatan Kerja Berdasarkan menunjukkan
11
penelitian responden
(44,0%) faktor waktu dan peralatan kerja pada kategori
sangat
Teh
15
responden
Dandang Yogyakarta
dapat dikategorikan sangat rendah.
hasil
bahwa
bahwa
penelitian
rendah
dan
h. Stres Kerja Karyawan Berdasarkan Faktor Stres Kerja Berdasarkan
hasil
penelitian
2
menunjukkan bahwa 8 responden (28,0%)
responden (12,0%) termasuk pada kategori
stress kerja karyawan pada kategori rendah
sangat tinggi. Kecenderungan faktor waktu
sedangkan5 responden (20,0%) termasuk
dan peralatan kerja dari 25 responden
pada kategori tinggi. Kecenderungan stress
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
kerja karyawan berdasarkan faktor stress
Robbins dalam Indriyati (2009: 25)
kerja dari 25 responden menunjukkan
mengemukakan
bahwa stres kerja karyawan bagian sales
menyebabkan ketidakpuasan. Stress yang
distributor di Perusahaan Teh Dandang
berakibat
Yogyakarta dapat dikategorikan rendah.
menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan
bahwa
dengan
stress
pekerjaan
pekerjaan,
dimana
dapat
dapat
dampak
ketidakpuasan memiliki dampak psikologis
D. Pembahasan Berdasarkan
penelitian
yang paling sederhana dan paling jelas dari
menunjukkan bahwa 11 responden (44,0%)
stress. Gejala psikis yang sering dialami,
memiliki stress pada aspek fisiologis kategori
meliputi gelisah atau cemas, kurang dapat
tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
berkonsentrasi dalam belajar atau bekerja,
sebagian besar kayawan memiliki stress kerja
sikap apatis (masa bodoh), sikap pesimis,
pada
tinggi.
hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa,
Sebagian besar perhatian dini atas stress
malas beraktivitas, sering melamun, dan
dirasakan pada gejala fisiologis. Stress dapat
sering marah-marah atau bersikap agresif.
aspek
hasil
fisiologis
kategori
menciptakan
perubahan
metabolisme,
meningkatkan
laju
jantung
detak
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
menunjukkan bahwa 8responden (32,0%)
pernafasan, meningkatkan tekanan darah,
memiliki stres kerja pada aspek perilaku
menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan
kategori tinggi. Hasil tersebut menunjukkan
serangan jantung. Aspek fisiologis karyawan
bahwa sebagian besar kayawan memiliki
bagian sales distributor di Perusahaan Teh
stress kerja pada aspek perilaku kategori
Dandang
tinggi. Aspek perilaku mencakup kehilangan
Yogyakarta
sebagian
besar
mengalami gejala tekanan darah naik. Berdasarkan
orang lain, mudah
penelitian
mempersalahkan orang lain, suka mencari
menunjukkan bahwa 9 responden (36,0%)
kesalahan rekan kerja, mabuk-mabukan dan
memiliki stres kerja pada aspek psikologis
kriminalitas. Berdasarkan nilai skor tertinggi
kategori sedang. Hasil tersebut menunjukkan
pada
bahwa sebagian besar karyawan memiliki
kehilangan kepercayaan persepsi jawaban
stress kerja pada aspek psikologis kategori
kadang-kadang dan sangat sering. Sedangkan
sedang. Aspek psikologis mencakup sedih,
nilai terendah aspek perilaku suka mencari
depresi, mudah menangis, hati merana,
kesalahan rekan kerja sangat sering. Aspek
mudah marah, gelisah, cemas, ketidakpastian
perilakukaryawan bagian sales distributor di
kerja,
Perusahaan
dan
karyawan Perusahaan
hasil
kepercayaan kepada
lain-lain. bagian Teh
Aspek
sales
psikologis
distributor
Dandang
di
Yogyakarta
sebagian besar mengalami gejala depresi.
aspek
perilaku
Teh
berkaitan
Dandang
dengan
Yogyakarta
sebagian besar mudah mempersalahkan orang lain.
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 7
Gambaran stres kerja pada karyawan Perusahaan
Teh
Dandang
Yogyakarta
menyelesaikan
pekerjaan
bisa
memicu
terjadinya stres dalam diri seseorang.
berdasarkan aspek perilaku dapat dilihat dari
Karyawan dengan beban kerja sedang
distribusi frekuensi. Berdasarkan nilai skor
cenderung memiliki persepsi bahwa beban
tertinggi
tugas
diketahui
padaitem
kehilangan
pekerjaan
yang
diberikan
pihak
kepercayaan kepada orang lain, sedangkan
perusahaan terlalu berat untuk dirinya dan
nilai skor terendah aitem suka mencari
terkadang
kesalahan rekan kerja. Cooper Carry dan
karyawan terasa membosankan. Hal tersebut
Straw dalam Rusinta (2012: 27) berpendapat
dapat disebabkan karena karyawan di bagian
gejala stres yang menjelma dalam wujud
sales distributor selalu memiliki target dalam
perilaku mencakup perasaan, seperti halnya:
menyelesaikan pekerjaannya yang membuat
bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham,
karyawan mau tidak mau harus mencapai
tak berdaya, tak mampu berbuat apa-apa,
target tersebut.Hal
gelisah,
penelitian Syahfitri dan Munir (2008) yang
kehilangan
semangat,
kesulitan
berkonsentrasi dan juga membuat keputusan.
merasa
pekerjaan
dan
tugas
tersebut sejalan dengan
menunjukkan bahwa faktor penyebab stres
Secara keseluruhan hasil penelitian
kerja pada karyawan dari segi beban kerja
menunjukkan bahwa stres kerja berdasarkan
adalah tuntutan pekerjaan yang kadang-
aspek-aspek stres kerja diketahui sebanyak 9
kadang terlalu banyak, sehingga karyawan
orang (36%) pada kategori sedang. Hasil
harus bekerja keras, dan kadang-kadang harus
tersebut
memanfaatkan
memberikan
gambaran
bahwa
sebagian besar responden memiliki stres kerja
waktu
istirahat
untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka.
pada kategori sedang. Hasil penelitian ini
Karyawan yang memiliki stres beban
berbeda dengan penelitian yang dilakukan
kerja tinggi mengganggap bahwa pekerjaan
oleh
bahwa
yang dia kerjakan terkadang membosankan
mayoritas karyawan memiliki stres kerja
dikarenakan pekerjaan yang dia kerjakan
intensitas
terkesan monoton dan tidak berubah yakni
Sari
(2008)
yang
menunjukkan
rendah
meliputi
aspek
fisiologis, psikologis dan perilaku. Berdasarkan
hasil
hanya menawarkan produk kepada konsumen penelitian
setiap
harinya.Hasil
penelitian
juga
menunjukkan bahwa 9 responden (36,0%)
menunjukkan bahwa terdapat stres kerja
memiliki stress beban kerja pada kategori
karyawan berdasarkan beban kerja yang
sedang.Beban kerja merupakan sekumpulan
dirasakan pada kategori sangat tinggi di
atau
Perusahaan Teh Dandang Yogyakarta.
sejumlah
diselesaikan maupun
kegiatan
oleh
suatu
instansi
dalam
yang unit
harus
organisasi
jangka
waktu
Stres beban kerja yang tinggi dapat mengakibatkan
penurunan
kualitas
kerja
tertentu.Pekerjaan yang terlalu banyak dan
karyawan yang berujung pada menurunnya
juga
pendapatan perusahaan.Hal tersebut perlu
waktu
yang
singkat
dalam
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
diatasi secara dini oleh pihak perusahaan.
atasan.Perintah
Perusahaan perlu memperhatikan beban kerja
dijalankan terkait dengan pekerjaan bisa juga
yang diberikan bagi setiap karyawan, selain
memicu
itu pihak perusahaan juga dapat melakukan
biasanya terjadi ketika pekerjaan yang telah
manajemen kerja dengan cara membagi beban
dilaksanakan
kerja kepada setiap karyawan agar tidak
kesalahan.
terjadi penumpukan beban kerja pada salah satu karyawan saja. hasil
penelitian
terjadinya
anak
atasan
stres.
yang
Hal
buahnya
harus
tersebut
mengalami
Karyawan bagian sales distributor pada umumnya
Berdasarkan
dari
berkaitan
mengalami dengan
kesalahan
ketidakmampuan
kerja sales
menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden
dalam menjual produk yang ditawarkan. Hal
(56,0%) mengalami stress yang bersumber
tersebut membuat tidak tercapainya target
dari tekanan atasan pada kategori sangat
yang telah ditentukan perusahaan. Seorang
rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pimpinan sudah sewajarnya menegur dan
sebagian
sales
memberikan masukan pada karyawan yang
distributor di Perusahaan Teh Dandang
mengalami kesalahan dalam bekerja. Nilai
Yogyakarta mengalami stres tekanan dari
skor tertinggi pada faktor tekanan dari atasan
atasan kategori sangat rendah.Tekanan yang
pada item dituntut untuk bekerja secara cepat
bersumber dari atasan merupakan suatu
dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan
tekanan yang diberikan oleh pimpinan kepada
nilai skor terendah pada aitem karyawan
bawahannya
kurang memiliki minat untuk menyelesaikan
besar
pekerjaan
karyawan
untuk sesuai
bagian
melaksanakan dengan
suatu
kebutuhan
perusahaan.
seluruh pekerjaan. Karyawan yang memiliki stres tekanan
Karyawan bagian sales yang memiliki
dari atasan kategori sangat tinggi merasakan
stres kerja rendah berkaitan dengan tekanan
bahwa dirinya kurang memiliki minat untuk
dari atasan cenderung merasa bahwa dirinya
menyelesaikan
selalu
diperintahkan
siap
jika
sewaktu-waktu
atasan
seluruh oleh
pekerjaan
atasannya.
yang
Karyawan
memerintahkan untuk tugas keluar kota serta
hendaknya menyadari pentingnya masukan
merasa bahwa pimpinan percaya terhadap
yang diberikan oleh atasan demi menunjang
kemampuannya
kualitasnya dalam bekerja.
dalam
menyelesaikan
Begitu pula
pekerjaan. Karyawan yang memiliki tingkat
dengan atasan, pemberian masukan dan saran
stres kerja rendah dapat mendukungnya dalam
yang membangun juga perlu dilakukan
menyelesaikan
dengan berbagai cara salah satunya adalah
pekerjaan
tanpa
merasa
terbebani oleh tekanan dari pimpinannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat stres kerja pada kategori sangat tinggi berkaitan dengan stres bersumber dari tekanan
dengan pemberian penyuluhan bagi karyawan dan melakukan evaluasi secara berkala. Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak 11 responden
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 9
(44,0%) memiliki stres kerja berkaitan dengan
dan tak sedikit pula menolak. Selain itu bagi
ketegangan dan kesalahan kerja pada kategori
sales wanita ketika menawarkan produk ke
tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pasaran
sebagian
sales
mendapat gangguan dari calon konsumen pria
distributor di Perusahaan Teh Dandang
yang sering menggoda. Nilai skor tertinggi
Yogyakarta mengalami stres ketegangan kerja
pada faktor ketegangan dan kesalahan kerja
pada kategori tinggi. Konflik ketegangan dan
yaitu pada item melakukan kesalahan dalam
kesalahan dalam bekerja memang sering
bekerja
dialami oleh karyawan terlebih bagi karyawan
dengan rekan kerja. Sedangkan nilai skor
yang
terendah
besar
belum
karyawan
lama
bagian
bekerja
pada
suatu
perusahaan.
merasa
jika
tidak
sedang
pada
nyaman
mengalami
aitem
deadline
karena
konflik
dalam
menyelesaikan pekerjaan membuat karyawan
Ketegangan
yang
terdesak dan menimbulkan banyak kesalahan.
dirasakan karyawan dapat berupa adanya
Upaya yang dapat dilakukan karyawan
deadline dalam menyelesaikan pekerjaan
dalam mengatasi stres yang bersumber dari
yang
dan
ketegangan dan kesalahan kerja salah satunya
tetapi
adalah dengan menerapkan koping stres kerja.
karyawan dengan stres kategori tinggi tidak
Menurut Sunaryo (2004: 214) kerentanan dan
sepenuhnya
kemampuan
membuat
menimbulkan
bekerja
jika
dan
kesalahan
karyawan banyak
kesalahan,
melakukan sedang
terdesak
kesalahan mengalami
dalam konflik
dengan rekan kerja. Artinya karyawan masih dapat mengendalikan ketegangan kerjanya
seseorang
koping
(coping
memainkan
capacity)
peranan
dalam
terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya. Berdasarkan
hasil
penelitian
walaupun sedang mengalami konflik dengan
menunjukkan bahwa sebanyak 11 responden
rekannya.
(44,0%) memiliki stres yang berasal dari
Ketegangan
dalam
bekerja
dapat
faktor waktu dan peralatan kerja pada
menimbulkan stres apalagi pada karyawan
kategori
baru dan belum memiliki pengalaman dalam
menunjukkan bahwa stres kerja karyawan
bekerja.
menunjukkan
cenderung sangat rendah berkaitan dengan
terdapat stres kerja ketegangan dan kesalahan
faktor waktu dan peralatan kerja. Hal-hal
kerja pada kategori sangat tinggi. Ketegangan
yang mencakup waktu dan peralatan kerja
tersebut dapat bersumber dari dalam dan luar
diantaranya kesesuaian jam kerja dari pihak
individu. Dari dalam seperti terjadi konflik
perusahaan dan tersedianya peralatan yang
peran yang dirasakan karyawan dan dari luar
menunjang karyawan dalam bekerja.
Hasil
penelitian
dapat bersumber dari konsumen.
konsumen
dengan
rendah.
Hal
tersebut
Karyawan dengan stres kerja rendah
Lingkungan sosial ketika sales harus menghadapi
sangat
berkaitan dengan waktu dan peralatan kerja
berbagai
cenderung memiliki persepsi bahwa fasilitas
macam karakter, ada yang mudah menerima
yang diberikan oleh perusahaan dirasakan
10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
sudah memadahi dan dapat mendukung
satunya adalah pengadaan alat transportasi
karyawan dalam bekerja. Karyawan juga
berupa motor.Terkadang karyawan harus
merasa bahwa jam kerja yang diberikan
menggunakan alat transportasi pribadi untuk
perusahaan sudah sesuai dan karyawan dapat
menjangkau konsumen yang berjarak cukup
menggunakan waktu dengan efisien untuk
jauh. Nilai skor tertinggi pada faktor waktu
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan
dan peralatan kerja yaitu pada item Fasilitas
kepadanya.
yang tersedia di tempat kerja sudah memadai.
Karyawan yang dapat memiliki persepsi
Sedangkan nilai skor terendah pada aitem
baik mengenai waktu dan fasilitas kerja
menggunakan waktu dengan efisien untuk
tentunya akan mendukungnya dalam bekerja.
menyelesaikan tugas
Sebaliknya karyawan yang memiliki persepsi
Berdasarkan
hasil
penelitian
kurang baik berkaitan dengan waktu dan
menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden
peralatan kerja dapat menimbulkan stres dan
(40,0%) memiliki stres kerja berdasarkan
berujung
kualitas
faktor balas jasa pada kategori sangat
kerja.Terbatasnya waktu yang diberikan oleh
rendah.Hasil tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan terkadang tidak sesuai dengan
mayoriyas karyawan memiliki stres kerja
kemampuan
yang
pada
penurunan
yang
karyawan.Dalam
dimiliki
kondisi
tertentu,
oleh pihak
sangat
kompensasi
rendah yang
berkaitan diberikan.
dengan Menurut
atasan seringkali memberi tugas dengan
Hasibuan (2011: 118) kompensasi adalah
waktu yang terbatas.Akibatnya, karyawan
semua pendapatan yang berbentuk uang,
seakan dikejar waktu untuk menyelesaikan
barang langsung atau tidak langsung yang
tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
atasan, sehingga kondisi ini menjadi stresor.
yang diberikan kepada perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhania (2010) menunjukkan
sumber
stres
kerja
Karyawan
bagian
sales
distributor
yang
dengan stres kerja rendah merasakan bahwa
dirasakan buruh rokok dikota Kudus terdapat
gaji yang diberikan dirasa perusahaan cukup
sepuluh (10) aspek sumber stres kerja yang
untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan
dirasakan, dimana aspektertinggi dari sumber
juga karyawan memperoleh tunjangan dan
stres kerja adalah jam kerja yang tidak sesuai
jaminan
dengan beban kerja yang diberikan.
perusahaan. Faktor kompensasi merupakan
Hasil penelitian menunjukkan terdapat
kesehatan
yang
layak
dari
faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
stres kerja pada kategori sangat tinggi
karyawan
semakin
baik
berkaitan dengan faktor waktu dan fasilitas
memberikan
kerja.Karyawan dengan stres kerja sangat
maka
tinggi beranggapan bahwa fasilitas yang
meningkat. Sebaliknya, perusahaan
diberikan perusahaan kurang memadahi salah
memberikan kompensasi dengan tidak tepat
kompensasi
kinerjanya
juga
perusahaan
pada
karyawan
akan
semakin yang
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 11
pada karyawan dapat memicu terjadinya stres
Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri,
kerja.
mertua dan lain-lain dapat memicu terjadinya Penelitian yang dilakukan oleh Laura
(2012)
menunjukkan
hasil
stres kerja.
pengujian
Karyawan yang memiliki stres kerja
hipotesis, berdasarkan uji-F yang dilakukan
rendah berkaitan dengan masalah keluarga
dapat diketahui bahwa kompensasi langsung
mengganggap bahwa keluarga sepenuhnya
dan tidak langsung mempunyai pengaruh
mendukung responden dalam bekerja di
terhadap kinerja karyawan.Karyawan yang
perusahaan
tidak mendapatkan kompensasi sesuai dengan
Adanya dukungan tersebut dapat memberikan
yang dijanjikan oleh perusahaan memicu
kontribusi positif bagi karyawan dalam
timbulnya stres kerja.
bekerja, hal tersebut tentunya berujung pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penurunan
Teh
stres
Dandang
yang
Yogyakarta.
bersumber
dari
sebanyak 6 responden (24,0%) memiliki stres
keluarga.Walaupun demikian, tidak dapat
kerja tinggi berkaitan dengan balas jasa atau
dipungkiri jika permasalahan keluarga dapat
kompensasi. Karyawan yang memiliki stres
juga memicu stres kerja. Nilai skor tertinggi
kerja tinggi berkaitan dengan kompensasi
pada faktor masalah keluarga yaitu pada item
merasa bahwa perusahaan belum dapat
ketika
memberikan kompensasi tepat waktu, selain
keluarga, karyawan tidak bisa konsentrasi saat
itu
karyawan
bekerja. Sedangkan nilai skor terendah pada
terkadang tidak sesuai dengan kinerja yang
aitem keluarga karyawan tidak mendukung
telah dicapai dicapai. Nilai skor tertinggi pada
pekerjaan karyawan
bonus
yang
didapatkan
karyawan
sedang
ada
masalah
faktor balas jasa yaitu pada item karyawan
Karyawan yang mengalami konflik
termotivasi oleh penghargaan yang diberikan
keluarga dapat terbawa saat bekerja.Ketika
karena agar karyawan lebih berkembang.
karyawan sedang ada masalah keluarga,
Sedangkan nilai skor terendah pada aitem
biasanya karyawan cenderung tidak bisa
menggunakan gaji yang diberikan perusahaan
konsentrasi saat bekerja. Hal ini dapat diatasi
cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan
dengan pemberian konseling oleh perusahaan
Berdasarkan menunjukkan
hasil
bahwa
penelitian
sebagian
besar
responden memiliki stres kerja sangat rendah berkaitan dengan faktor masalah keluarga
kepada karyawan yang sedang mengalami masalah keluarga sehingga tidak terjadi stres kerja yang berlebihan pada karyawan. Berdasarkan
hasil
penelitian
yakni sebanyak 15 responden (60,0%) dan 1
menunjukkan bahwa 8 responden (32,0%)
responden (4,0%) termasuk pada kategori
memiliki stress kerja karyawan pada kategori
tinggi. Menurut Hasibuan (2011: 204) faktor-
rendah.Hasil tersebut menggambarkan bahwa
faktor penyebab stress kerja karyawan salah
stres kerja karyawan berdasarkan ke enam
satunya
faktor yakni beban kerja, tekanan dari atasan,
adalah
permasalahan
keluarga.
12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
ketegangan dan kesalahan kerja, waktu dan
penyebabnya dapat dinyatakan bahwa faktor
peralatan kerja, balas jasa dan masalah
beban kerja, tekanan dari atasan, ketegangan
keluarga berada pada kategori rendah.
dan kesalahan, waktu dan peralatan kerja, balas jasa dan masalah keluarga memiliki
Hasil bahwa
penelitian juga
sebanyak
5
menunjukkan
responden
kontribusi dalam peningkatan stres karyawan.
(20,0%)
Pihak perusahaan hendaknya memperhatikan
memiliki stres kerja pada kategori tinggi. Hal
setiap faktor tersebut agar tidak menimbulkan
tersebut
stres yang berkepanjangan pada karyawan.
menunjukkan
karyawan
dengan
bahwa
stres
kerja
terdapat tinggi
berdasarkan keseluruhan faktor penyebab
SIMPULAN DAN SARAN
stres kerja. Stres kerja yang dirasakan
Simpulan
karyawan
umumnya
memiliki
tahapan.
Berdasarkan
temuan
penelitian
dan
Tahapan pertama biasanya ditandai dengan
pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
semangat kerja yang besar lalu dilanjutkan
ditarik kesimpulan bahwa:
dengan perasaan mudah lelah, perasaan
1. Stres kerja berdasarkan aspek fisiologis
ketidaktenangan dan ketegangan emosional
sebanyak 11 responden (44,0%) pada kategori
semakin meningkat, ketidakmampuan untuk
tinggi, berdasarkan aspek psikologis sebanyak
melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari dan
9 responden (36,0%) pada kategori sedang,
timbul perasaan ketakutan dan kecemasan.
berdasarkan aspek perilaku kategori sedang
Segala macam gejala stres kerja tersebut
sebanyak
8
responden
yang
dialami
keseluruhan
dan benar dapat berdampak pada perusahaan
karyawan bagian sales distributor perusahaan
dan karyawan itu sendiri. Dampak yang
Teh Dandang Yogyakarta berdasarkan aspek
ditimbulkan
diantaranya
stress kerja dari 25 responden menunjukkan
kecemasan, agresi, kebosanan, kecenderungan
bahwa stres kerja karyawan bagian sales
mendapat kecelakaan, penyalahgunaan obat-
distributor di Perusahaan Teh Dandang
obatan, konsentrasi yang buruk, rentang
Yogyakarta dapat dikategorikan sedang. Hasil
perhatian yang pendek, sangat peka terhadap
tersebut memberikan gambaran bahwa stres
kritik, rintangan mental. Sedangkan dampak
kerja yang dialami sebagian besar karyawan
bagi perusahaan tentu saja terdapat penurunan
berasal dari gejala fisiologis, perilaku dan
kualitas perusahaan yang berdampak pada
psikologis.
karyawan
penurunan produktifitas perusahaan yang menimbulkan kerugian perusahaan.
kerja
Secara
jika tidak dapat ditanggulangi dengan baik
bagi
stres
(32,0%).
2. Stres kerja berdasarkan faktor beban kerja sebanyak 9 responden (36,0%) pada kategori
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian
sedang, berdasarkan faktor tekanan dari
sebelumnya dan teori yang berkaitan dengan
atasan sebanyak 14 responden (56,0%) pada
stres kerja karyawan ditinjau dari faktor
kategori sangat rendah, berdasarkan faktor
Stress Kerja Pada… (Wahyu Herri Purnomo) 13
ketegangan dan kesalahan kerja sebanyak 11
stres kerja, sehingga stres kerja dapat dikelola
responden (44,0%) pada kategori tinggi,
dengan baik. Adanya manajemen stres kerja
berdasarkan
dalam perusahaan harus di dilaksanakan
waktu
dan
peralatan
kerja
sebanyak 11 responden (44,0%) pada kategori
dengan baik.
sangat rendah, berdasarkan faktor balas jasa
2. Bagi karyawan
sebanyak 10 responden (40,0%) pada kategori
Penelitian ini dapat dijadikan gambaran
sangat rendah, berdasarkan faktor masalah
akan kebutuhan karyawan, mengelolaan diri
keluarga sebanyak 15 responden (60,0%)
karyawan sendiri untuk mengurangi faktor-
pada
faktor
kategori
rendah.
Secara
yang
dialami
sehingga meminimalisir dampak dari stres
karyawan bagian sales distributor perusahaan
kerja meliputi aspek fisiologis, psikologis dan
Teh Dandang Yogyakarta dipengaruhi faktor
perilaku.
ketegangan, kesalahan dan faktor beban kerja.
3. Bagi peneliti
keseluruhan
sangat
stres
kerja
dapat
meningkatkan
stres
Berdasarkan
sebaran
responden
Penelitian ini dapat dijadikan wawasan
karyawan
bagian seles adanya faktor
dan pengetahuan tentang stres kerja pada
ketegangan, mengalami
jawaban
yang
kesalahan konflik
sebagian
dalam
besar
menjalankan
berbagai tugas yang diberikan atasan-atasan
karyawan
dan
agar
bimbingan
konseling
dapat
menerapkan
yang sesuai
demi
meminimalisir kejadian stress pada karyawan.
yang berlainan dan merasa resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat diantara
DAFTAR PUSTAKA
rekan kerja. Faktor beban diketahui sebagian
Arfiena Rusinta. 2012. Pengaruh Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Pegawai Wanita dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Pemediasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kulon Progo. Jurnal.
besar
membutuhkan
waktu
lebih
untuk
menyelesaikan pekerjaan, berdasarkan faktor tersebut meningkatakan stres kerja karyawan bagian sales distributor perusahaan Teh Dandang
Yogyakarta
berdampak
bagi
perusahaan penurunan kualitas perusahaan dan produktifitas perusahaan.
Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. Indriyani. 2009. Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit. Jurnal.
Saran Mengacu dari hasil penelitian, analisis data dan berdasarkan kesimpulan yang telah diambil maka berikut ini adalah : 1. Bagi pimpinan perusahaan Hasil
penelitian
ini
dapat
untuk
dijadikan informasi yang berkaitan dengan
Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Politeknik Negeri Bandung. Mashudi. 2013. Psikologi Konseling. Yogyakarta : IRCiSoD.
14 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 5 Tahun ke-4 2015
Sari, D.R. 2008. Hubungan Stres Kerja dengan Kecerdasan Spiritual pada Karyawan. Jurnal. Universitas Islam Indonesia. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Syahfitri dan Samosir. (2008). Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumetera Utara. Jurnal Studi Kepustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2. Universitas Sumatera Utara.