44 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
STRATEGI PROMOSI TERHADAP OBJEK WISATA PURA MANGKUNEGARAN DI SURAKARTA Sugiyarti1 1
Fakultas Ekonomi Universitas Setia Budi Surakarta
[email protected] Abstract
The problem in this research was how the perception of local community about Pura Mangkunegaran is habitat palace Sri Paduka Mangkunegara in Surakarta and built up by after year 1757 by following smaller keratin model,architecturely this building have characteristic which is equal to keraton, that is at Pamedan , Verandah of ancient palace, Pringgitan Dalem and Kaputren which is entirely encircled by sturdy wall. This research use descriptive method qualitative because have background to erudite paradigm, and existing data represent descriptive data in the form of oral data from behavior and people perceived or checked. Kuesioner which have spread over counted 200, but kuesioner which return counted 132 or equal to 66 %. Foreign countries tourist tend to take a fancy to Mangkunegara I struggle history/ Prince Sambernyawa in fight against Dutch,kesakralan access of night1 Suro, cultural artistry and attraction of Java. Nusantara tourist take a fancy to Kesakralan value in the form of intake water from event penjamasan of patrimony at night 1 Suro, special enthusiasm attraction in the form of night repast/ Prodigal of Dinner, cultural event in the form of event world heritage, commemoration of Pura Mangkunegaran anniversary, event Nuptials of Putra Princess, Some food and traditional snack performed by culinary tourism in Pura Mangkunegaran. In the tourism world specially part of marketing have to be brooding ever in striving promotion program morely effective, promotion strategy need to support executed promotion program effevtiveness. The effective promotion strategy is Above The Line and Below the Line. Above The Line Strategy which effective for the foreign countries tourist is through cultural event - event and Travel Book, while for the Nusantara tourist is through advertisement, baliho, product diversification in cinderamata market. Below The Line strategy which effective for the foreign countries tourist is through cultural attraction/traditional artistry and website/blog writing in internet
Keywords : Strategy, Promotion, Tourism Destination
45 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
PENDAHULUAN
memberi tahu masyarakat bahwa Pura
A. Latar Belakang Masalah
Mangkunegaran punya hajatan akbar
Surakarta dengan slogan “kota
dan mengingatkan masyarakat kepada
budaya” pada perkembangannya menuju
tradisi
kota yang maju dalam berbagai bidang,
tersebut akan diikuti oleh sekitar 150
diharapkan
peserta
selalu
mengedepankan
zaman
yang
dulu.
terdiri
Kirab
budaya
dari
pasukan
karakter lokalitasnya. Unsur budaya dan
berkuda, satu peleton Prajurit Sinelir,
adat
Prajurit
menjadi
landmark
di
tengah
Sorogeni,
Landrang
modernisasi kota. Derap pembangunan
Mangungkung serta Prajurit Wirantono
di
memicu
yang akan membawa tombak, bendera
perkembangan kawasan-kawasan cagar
dan umbul-umbul. Untuk melengkapi
budaya di tengah masyarakat yang
kemeriahan rangkaian puncak acara juga
menuju modernisasi.
digelar pasar dan hiburan rakyat bertema
Kota
Surakarta
Salah satu promosi yang dilakukan di Pura Mangkunegaran adalah dengan mengadakan
Perayaan
menampilkan tari-tari rakyat.
tahun
Aspek pemasaran sebagai salah
yang
menyedot
satu pilar penting dalam pembangunan
wisatawan
domestik
kepariwisataan
disamping
aspek
maupun mancanegara. Perayaan 250
pengembangan
produk
serta
tahun Mangkunegaran kali ini kami
pengembangan
kemampuan
dan
benar-benar ingin menampilkan atmosfir
ketrampilan SDM. Pemasaran yang
Sala tempo dulu seperti layaknya zaman
dilakukan perlu ada satu acuan baru
kerajaan. Kirab ini bertujuan untuk
dalam aplikasi pemasaran pariwisata,
Mangkunegaran perhatian
para
250
I’ts all about solo tempoe doeloe yang
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
yaitu dengan menciptakan integrasi
mendefinisikan pameran (exhibition),
perencanaan,
dalam pengertian umum adalah salah
penyusunan,
pendistribusian dan evaluasi kegiatan-
satu
kegiatan pemasaran, antara pemerintah
perkenalan sekaligus pemasaran suatu
dan swasta. Secara diagramatis, berbagai
produk baik dalam bentuk gagasan
kombinasi identifikasi program aksi
maupun barang (Yoeti, 1997: 60).
pemasaran dapat disederhanakan dalam model
cara
menyebarkan
informasi,
Berdasarkan permasalahan tersebut
input-proses-output-outcome
diatas, peneliti bermaksud menggali
(jumlah kunjungan, lama tinggal, jumlah
lebih dalam mengenai strategi promosi
pembelanjaan,
kawasan
multiplier
effect).
pariwisata
Promosi merupakan variabel utama
mangkunegaran di Surakarta
dalam perencanaan strategi pemasaran.
B.
pura
Perumusan Masalah
Fungsi utama dari promosi adalah untuk
Berdasarkan latar belakang masalah
merangsang dan mendorong pasar untuk
tersebut diatas, maka dalam penelitian
melakukan transaksi/kunjungan wisata.
ini dapat dibuat rumusan masalah
Promosi yang dikaitkan dengan industri dan obyek wisata, dalam bahasa Inggris
disebut
“Bagaimana meningkatkan daya
istilah,
tarik dan kunjungan wisatawan ke Pura
tergantung pada jenis kegiatan promosi
Mangkunegaran dengan strategi promosi
dan
diselenggarakan
yang tepat terhadap potensi pasar yang
seperti : exhibition, expo, industrial
ada dan berkembang dinamis di wilayah
show,
Solo dan wilayah regional Jawa Tengah
pameran
trade
yang
fair,
dengan
sebagai berikut :
trade
show,
professional/scientific exhibition. Pakar pameran seperti Halen Tongren dan James
P.
Thompson
(1999)
- DI Yogyakarta”?” Mendasarkan masalah
diatas,
pada
perumusan
maka
pertanyaan
47 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Menurut Philip Kotler, “citra adalah
penelitian yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1.
2.
Apakah
ada
seperangkat keyakinan ide, dan kesan
perbedaan
antara
yang dimiliki seseorang terhadap suatu
wisatawan
nusantara
dan
obyek (1997:259). Citra merupakan total
mancanegara
berkaitan
dengan
persepsi terhadap suatu obyek yang
persepsi terhadap kunjungannya ke
dibentukdengan memproses informasi
Pura
dari berbagai sumber setiap waktu.
Mangkunegaran
sebagai
destinasi pariwisata?
Definisi citra menurut Rhenald Kasali,
Seberapa besar efektivitas promosi
yaitu
kepariwisataan telah dilakukan oleh
pemahaman
Pengelola
Mangkunegaran
(2003:28).
pariwisata
dan
Promosi
yang
perlu
sebagai strategi
Pura produk apakah
dilakukan
untuk
C.
citra
Mangkunegaran
agar
Pura menjadi
destinasir wisata yang terkenal 2. Meningkatkan kunjungan
daya
suatu
karena
kenyataan
didefinisikan
oleh
Dommermuth (1989:2) “any technic, seller’s
control, favorable,
that
can
persuasive
information about that seller’s product to
potential
buyers”.
Promosi
merupakan penyampaian pesan yang dan
diharapkan mampu untuk merangsang
ke
Pura
minat dari masyarakat untuk membeli
strategi
produk yang diproduksi. Dilihat dari
dengan
promosi yang tepat
timbul
tarik
wisatawan
Mangkunegaran
akan
communicate
Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan
yang
Promosi
under
pengembangannya?
kesan
definisi di atas bisa diambil suatu
TINJAUAN PUSTAKA
kesimpulan bahwa, promosi merupakan
Citra destinasi wisata
penyampaian pesan yang diharapkan
48 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
mampu
untuk
merangsang
minat
menjadi
area
pemasarannya.
Pada
wisatawan untuk berkunjung di suatu
intinya aktifitas BTL selalu bertujuan
destinasi wisata.
untuk mendukung dan memfollow up
Promosi
digunakan
untuk
aktivitas ATL.
memberikan informasi kepada orang-
Above The Line (ATL) adalah
orang tentang produk dan mempersuasi
aktifitas
pembeli/target pasar, saluran distribusi
biasanya dilakukan oleh manajemen
dan public untuk membeli merknya.
pusat sebagai upaya membentuk brand
(Purnama,
Aktivitas
image yang diinginkan, contohnya: iklan
promosi memberikan pengaruh yang
di televisi dengan berbagai versi. BTL,
penting
suatu
contoh gampangnya advertising agency
destinasi dalam rangka meningkatkan
membuat point of sale (hanging banner
tingkat kunjungan wisatawan.
di
Strategi Promosi Above The Line dan
product demo dsb. ATL, agency fee
Below The Line
dibayar termasuk dana booking slot
2002
untuk
:
150).
keberhasilan
Below The Line (BTL) adalah
marketing/promosi
toko/warung),
menyelenggarakan
(ruang) di media elektronik (tv/radio)
segala aktifitas marketing atau promosi
dan media cetak.
yang
Pengertian kawasan wisata.
dilakukan
retail/konsumen
di
dengan
tingkat satu
Menurut Undang-undang no. 9/90
tujuannya adalah merangkul konsumen
tentang Kepariwisataan bahwa kawasan
supaya aware dengan produk kita,
wisata adalah kawasan dengan luas
contohnya : program bonus/hadiah,
tertentu yang dibangun dan disediakan
event, pembinaan konsumen dll. semua
atau memenuhi kebutuhan pariwisata
aktifitas ini biasanya dilakukan oleh
menjadi sasaran wisata. Kawasan wisata
kantor
merupakan salah satu usaha sarana
perwakilan
salah
yang
di daerah
yang
49 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
pariwisata sedangkan usaha pariwisata
namun
tersebut
pembangunan
permasalahan sebagai bagian dari suatu
pengelolaan, dan penyediaan fasilitas
keutuhan. Penelitian kualitatif adalah
serta pelayanan yang diperlukan dalam
penelitian
penyelenggaraan
pariwisata.
memahami fenomena tentang apa yang
Mangkunegaran sebagai suatu keprajan
dialami oleh subjek penelitian misalnya
melalui proses sejarah panjang bermula
persepsi, motivasi, tindakan dll, secara
dari perjuangan Raden Mas Said atau
holistik, dan dengan cara deskripsi
pangeran Suryokusumo yang sakit hati
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
terhadap Sunan Paku Buwono II dan
suatu konteks khusus yang alamiah dan
Belanda
dengan memanfaatkan berbagai metode
meliputi
yang
telah
menyingkirkan
ayahnya ke Luar Negeri (Albiladiyah,
di
dalam
yang
memandang
bermaksud
untuk
alamiah. (Moleong, 1988: 6). PROSES PENELITIAN
Ilmi, 1999) Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara
METODE PENELITIAN
Persepsi Motivasi Ekspektasi
Destinasi Wisata
Pura Pura Mangkunegaran Mangkunegaran
1. Proses Penelitian
1. Amenitas
Efektivitas Promosi
2. Atraktivitas
Strategi Promosi
3. Aksesibilitas 4. Service abilitas 5. Paket Tour
Penelitian ini menggunakan metode Cultural Heritage Conservation
deskriptif
kualitatif
karena
Kelayakan Pemasaran
berlatar
belakang pada paradigma ilmiah, dan data yang ada merupakan data deskriptif
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah definisi
berupa data lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati atau diteliti, sehingga
dalam
memandang
permasalahan yang ada tidak secara terpisah-pisah atau mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel,
dari
variabel
yang
dirumuskan
berdasarkan karakteristik karakteristik variabel yang dapat diamati (Azwar, 1997).
Definisi
variabel-variabel
operasional penelitian
dari
tersebut
diatas adalah strategi promosi yang
50 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
efektif.Promosi merupakan salah satu
operator
variabel penting diantara unsur-unsur
Mangkunegaran, selain itu wawancara
marketing mix, yang meliputi kombinasi
dilakukan kepada masyarakat, pihak
dari empat variabel atau kegiatan yang
swasta,
merupakan inti dari sistem pemasaran.
pengelola dan masyarakat di objek
Untuk
wisata pura mangkunegaran, sehingga
itu
bagi
khususnya
dunia
bagian
pariwisata
pemasaran
harus
akan
di
Objek
pemerintah
lebih
Wisata
instansi
menambah
mengenai lokasi penelitian.
program
3. Teknik Pengumpulan Data
secara
lebih
efektif,strategi promosi perlu untuk
Data
primer
atau
wawasan
senantiasa jeli dalam mengupayakan promosi
Pura
diperoleh
secara
mendukung efektivitas program promosi
langsung dari sumbernya, misalnya
yang dilaksanakan. Sedangkan strategi
melalui observasi langsung terhadap
promosi pada dasarnya merupakan suatu
promosi
usaha
Mangkunegaran,
terencana
mewujudkan dalam
arti
dan
promosi
serius
untuk
yang
efektif,
benar-benar
dapat
Objek
Wisata dan
di
Pura
wawancara
mendalam (depth interview) dengan Kepala
Biro
Pariwisata
Pura
mendukung promosi produk pariwisata,
Mangkunegaran, pejabat atau staf atau
untuk
organisasi
yang
promosi yang dilakukan melalui riset
pariwisata,
guide,tour
pasar atau langkah komunikasi efektif
guide, tokoh masyarakat, wisatawan
termasuk
mancanegara maupun nusantara. Data
mengidentifikasi
dalam
efektivitas
kegiatan
terkait
dengan
operator/tour
mengumpulkan umpan balik.
sekunder yaitu data yang diperoleh dari
2. Subjek Penelitian
berbagai dokumen yang terkait dengan
Subjek
dalam
penelitian
ini
adalahpegawai/ karyawan, guide, tour
rencana strategi promosi objek wisata Pura
Mangkunegaran
pada
51 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
perkembangan fisik kawasan berupa
kualitatif dengan memakai data tabel,
peta-peta tematik, dokumen-dokumen,
teknik overlay dari penelitian lapangan.
artikel dari internet, dan data-data
HASIL ANALISIS DAN
kepariwisataan di Pura Mangkunegaran
PEMBAHASAN
4. Teknik Analisa Data
Upaya Promosi
Penelitian
ini
secara
deskriptif
Upaya
promosi
yang
telah
rasionalistik untuk memberikan jawaban
dilakukan dari tahun ke tahun untuk
fokus penelitian, dengan mengambil
memperkenalkan
nara
kunjungan
sumber
atau
informan
yang
dan
menarik
wisatawan
di
Pura
dari
alat
atraksi
yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan
Mangkunegaran
peneliti.
di
promosinya,
lapangan antara lain, berupa kuesioner
dijual/paket
terhadap wisman dan wisnus, data
pemasarannya,
melalui wawancara mendalam (depth
perkembangan pola kunjungan ke Pura
interview) terhadap guide, wisatawan,
Mangkunegaran (FIT atau group tour)
manajemen Pura Mangkunegaran, data
menurut data yang ada, dan jejaring
dari dokumentasi dan observasi secara
objek yang biasanya menjadi rute atau
langsung.
paket
Data
yang
diperoleh
Setelah data diklasifikasi
baik
kemasan
wisatanya, pricing
kunjungan
outlet strategy,
ke
Pura
Promosi
yang
Manajemen
Pura
maka dilakukan analisis tentang strategi
Mangkunegaran.
promosi yang efektif dan perbedaan
Penjabaran
persepsi wisman dan wisnus terhadap
dilakukan
Pura Mangkunegaran sebagai suatu
Mangkunegaran adalah sebagai berikut:
destinasi wisata yang terjadi dikaitkan
Exhibitions,
dengan teori yang ada dalam tinjauan
marketing, Sponsorship, Word of mouth,
pustaka
Travel book
secara
analitis
deskriptif
Upaya oleh
Advertising,
Direct
52 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
diselenggarakan bekerjasama
dengan
swasta/stakeholder,
Outlet pemasaran Salah
oleh
satu
strategi
Pemkot
Solo
para
pihak
masyarakat
Kota
untuk
Solo dan Solo Raya. Pamedan Pura
mempromosikan Pura Mangkunegaran
Mangkunegaran Surakarta (Kompleks
adalah dengan menggelar SIEM ( Solo
salah satu kerajaan di kota Solo) akan
International Ethnic Music) 2008 yang
dijadikan venue festival
Hasil Pengamatan Lapangan dan Temuannya Jawaban No 1
Keterangan Promosi 1
Pertanyaan 1. 47 2. 47 3. 47 4. 47 5. 47 6. 47
A 46 44 44 30 32 33
B 1 3 3 17 15 14
Promosi 1 Jumlah Responden 49 terdiri atas : Cacat Tidak jelas Jelas Proporsi Wisnus 70 % x 47 Wisman 30 % x 47
: 2 : 1 : 47 : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ) : 33 : 14
Dari kuesioner di atas bisa diambil
merupakan strategi yang efektif untuk
suatu temuan data dari lapangan
wisatawan nusantara. Sedangkan dari 14
question sheet 1 yaitu:
wisman yang
berkunjung ke
Pura
mangkunegaran
didapatkan
suatu
Dari 33 wisnus yang berkunjung ke Pura Mangkunegaran didapatkan suatu
informasi bahwa citra/ image Pura
informasi bahwa strategi promosi dari
Mangkunegaran sebagai wisata budaya
mulut ke mulut (word of mouth)
dan warisan budaya menjadi daya tarik
53 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
bagi wisatawan mancanegara untuk
memberikan
berkunjung ke Pura Mangkunegaran
pengelolaannya, sedangkan citra dan
Teori yang mendukung temuan di
persepsi yang melekat pada destinasi
atas adalah:
tersebut akan memberi implikasi aspek
Batasan fisik atau administratif pada
destinasi
tersebut
pengaruh
pada
aspek
pengembangan daya saing pasarnya.
akan Jawaban
No
Keterangan
1
Promosi
Pertanyaan
A
B
c
d
e
1. 30
15
4
4
1
6
2. 30
2
6
17
2
3
3. 30
8
4
2
5 11
Promosi 2 Jumlah Responden 49 terdiri atas: Cacat : 1 Tidak jelas : 1 Jelas : 30 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman (30% ) Wisnus 70 % x 30 : 21 Wisman 30 % x 30 : 9
Dari kuesioner di atas bisa diambil
wisatawan mancanegara dan wisatawan
suatu temuan data dari lapangan
nusantara. Alat promosi yang efektif
yaitu :
untuk
Dariquestion
adalah
event-event
tersebut
budaya dan pameran wisata. Sedangkan
didapatkan data wisnus sebanyak 21
alat promosi yang efektif untuk wisnus
bisa diambil suatu informasi bahwa
adalah word of mouth.
event-
Teori yang mendukung temuan di
event
sheet
wisman
budaya
di
Pura
Mangkunegaran menjadi daya tarik bagi
atas adalah:
54 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Setiap
wisatawan
melakukan
Kesadaran (awareness)
kunjungan terhadap suatu daerah tujuan
Pemahaman ( understanding)
wisata didasarkan pada lima tahapan
Kepastian (conviction)
kunci :
Tanggapan ( response).
Ketidaksadaran ( unawareness)
Jawaban No
Keterangan
1
Pertanyaan
Pengalaman
a
b
c
1. 47
13
29
5
2. 47
6
32
9
3. 47
13
27
7
4. 47
12
25
10
Pengalaman Jumlah Responden 47 terdiri atas : Cacat : 1 Tidak jelas : 1 Jelas : 47 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ) Wisnus 70 % x 47 : 33 Wisman 30 % x 47 : 14
Dari kuesioner di atas bisa diambil
diversifikasi produk (wisata kuliner di
suatu temuan data dari lapangan
Pura
yaitu :
cinderamata/night
Para wisatawan memiliki kesan yang positif pada saat mengunjungi Pura Mangkunegaran dalam
yaitu
perjalanan
pengalaman
menuju
Pura
Mangkunegaran berupa pengembangan/
Mangkunegaran
dan
pasar
di
depan
mancanegara
juga
market
Mangkunegaran). Wisatawan
tertarik pada saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar Pura Mangkunegaran yang ramah.
55 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Wisnus dan Wisman tertarik pada
karakter kepariwisataan yang unik yang
saat ada aktivitas kesenian tradisioal
didalamnya terdapat komponen produk
keraton berupa latihan menari dan
wisata
menyanyi tembang macapat di Pendopo
aksesibilitas) serta unsur pendukung
Mangkunegaran.
lainnya (masyarakat) yang membentuk
Teori yang mendukung temuan di
sistem dan jaringan fungsional yang
atas adalah:
terintegrasi
Destinasi
Wisata
adalah
suatu
(atraksi,
dan
menciptakan
amenitas
sinergis
kunjungan
dan
dalam maupun
kawasan dengan batasan fisik geografis
membentuk totalitas pengalaman bagi
atau administratif tertentu yang memiliki
wisatawan/pengunjung Jawaban
No 1
Keterangan
Pertanyaan
a
b
c
d
Atraksi,
1. 48
18
21
9
0
Aksesibilitas,
2. 48
11
27
8
2
Infrastruktur
3. 48
19
19
10
&Unsur
4. 48
7
31
10
Pendukung
5. 48
15
27
6
lainnya
6. 48
13
32
1
1
2
Atraksi, Aksesibilitas, Infrastruktur dan Unsur Pendukung lainnya Jumlah Responden 48 terdiri atas: Cacat : 1,Tidak jelas : 1,Jelas : 48 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ), Wisnus 70 % x 48: 34, Wisman 30 % x 48 : 14
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Dari kuesioner di atas bisa diambil
dan pasar cinderamata/night market di
suatu temuan data dari lapangan
depan Mangkunegaran). Beberapa
yaitu : Para wisatawan memiliki kesan
pendukung
amenitas pada
dan
objek
unsur wisata
yang positif pada saat mengunjungi Pura
Mangkunegaran menarik, dilihat dari
Mangkunegaran yaitu pada atraksi yang
wisata kuliner, beberapa hotel,restoran
digelar di Pura Mangkunegaran berupa
telah cukup memadai di Kota Surakarta.
atraksi
budaya/kesenian
tradisional,
pengembangan / diversifikasi
Aksesibilitas
produk
menuju
Keraton
Mangkunegaran juga cukup memadai
(wisata kuliner di Pura Mangkunegaran
dan mudah terjangkau. Jawaban
No 1
Keterangan
Pertanyaan
A
b
c
d
Motivasi &
1. 45
15
23
5
2
Persepsi
2. 45
8
11
25
1
3. 45
21
18
4
2
4. 45
38
4
2
1
5. 45
39
4
1
1
6. 45
27
10
5
3
Jumlah Responden 50 terdiri atas: Motivasi & Persepsi : Cacat
: 4 ,Tidak jelas : 1, Jelas : 45
Proporsi
: Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ), Wisnus 70 % x
45: 32, Wisman 30 % x 45: 13
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Dalam bukunya,
Dari kuesioner di atas bisa diambil
Organizational
suatu temuan data dari lapangan
Behavior:
yaitu :
Controversies,Applications, Stephen P.
Wisnus memilih
lebih
kegiatan
menyukai kunjungan
dan
Robbins
Concepts,
mendefinisikan
persepsi
(perception) sebagai “ a Process by
yang
cenderung bersifat apresiasi pasif dalam
which
bentuk kunjungan ke museum serta
interpret, their sensory impressions in
melihat event budaya dan menikmati
order
wisata kuliner di Pura Mangkunegaran.
environment. Dia menambahkan, apa
Sedangkan wisman lebih menyukai dan
yang
memilih kunjungan yang aktif dikaitkan
seseorang bisa jadi sangat berbeda dari
dengan pengenalan budaya jawa dan
realitas objektifnya. Faktor-faktor yang
event
mempengaruhi
kesakralan
di
Pura
Mangkunegaran.
individuals
to
give
diterima
organize
meaning
atau
persepsi
perceiver, target, dan situation.
atas adalah:
Jawaban
1
Keterangan Jaminan & Keandalan
Pertanyaan
A
b
1. 45
43
2
2. 45
39
6
3. 45
36
9
Jumlah Responden 49 terdiri atas: Jaminan & Keandalan Cacat : 1, Tidak jelas : 3, Jelas : 45
their
dipersepsikan
Teori yang mendukung temuan di
No
to
and
adalah
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ), Wisnus 70 % x 45: 32, Wisman 30 % x 45: 13 Dari kuesioner di atas bisa diambil suatu temuan data dari lapangan yaitu : Petugas Wisata
di lingkungan
Pura
Objek
saling
mempengaruhi
diantara
Mangkunegaran
keduanya. Pada umumnya, komunikasi
memberikan pelayanan dengan ramah
dilakukan dengan menggunakan kata-
dan siap membantu pengunjung.Dari
kata lisan yang dapat dimengerti oleh
kuesioner
bahwa
kedua belah pihak. Apabila tidak ada
petugas di lokasi mampu menjawab
bahasa verbal yang dapat dimengerti
pertanyaan dan memberikan informasi
oleh keduanya, komunikasi masih dapat
yang jelas. Papan informasi yang mudah
dilakukan dengan menggunakan gerak-
ditemukan,
gerik
tersebut
wisman
terlihat
mendapatkan
badan,
informasi dari internet dan travel book
tertentu,
sedangkan
menggelengkan
wisnus
mendapatkan
menunjukkan
misalnya
Cara
sikap
tersenyum,
kepala, seperti
mengangkat
informasi dari pamflet/brosur dan word
bahu.
ini
disebut
of mouth.
komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Teori yang mendukung temuan di
(Wikifisari Artikel)
atas adalah: Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi Jawaban No 1
Keterangan Kunjungan
Pertanyaan
a
b
c
d
1. 48
2
16
24
6
2. 48
5
37
4
2
3. 48
10
7
9
22
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
4. 48
14
27
4
3
Jumlah Responden 51 terdiri atas : Kunjungan Cacat : 2, Tidak jelas : 1, Jelas : 48 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ), Wisnus 70 % x 48: 34,Wisman 30 % x 48: 14 Dari kuesioner di atas bisa diambil
Ketidaksadaran ( unawareness)
suatu temuan data dari lapangan
Kesadaran (awareness)
yaitu :
Pemahaman ( understanding)
Wisatawan yang berkunjung ke Objek
Wisata
Budaya
Pura
Mangkunegaran terkesan terutama para
Kepastian (conviction) Tanggapan ( response) Dengan
demikian
bagi
dunia
wisman pada tanggapan masyarakat di
pariwisata yang mengadakan promosi
sekitar keraton Mangkunegaran yang
mengharapkan untuk:
ramah dan suka membantu.
1. Menarik
Moda / Alat transportasi yang digunakan ketika akan menuju ke Objek Wisata
Budaya
PuraMangkunegaran
adalah dengan bus wisata,
kendaraan
pribadi dan kendaraan umum.
terhadapproduk
pariwisata
2. Memelihara kontinuitas hubungan dengan para wisatawan
wisatawan
melakukan
kepercayaan
masyarakat terhadap kualitas produk
kunjungan terhadap suatu daerah tujuan
pariwisata yang ditawarkan
wisata didasarkan pada lima tahapan
5. Memperluas daerah pemasaran
kunci :
yang
ditawarkan
4. Mempertinggi
atas adalah: wisatawan
wisatawan
3. Mengharapkan bertambahnya jumlah
Teori yang mendukung temuan di
Setiap
minat
61 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Dengan
demikian
Destinasi
aksesibilitas) serta unsur pendukung
Wisata adalah suatu kawasan dengan
lainnya (masyarakat) yang membentuk
batasan fisik geografis atau administratif
sistem dan jaringan fungsional yang
tertentu
terintegrasi
yang
kepariwisataan
memiliki yang
karakter
unik
yang
dan
menciptakan
sinergis
kunjungan
dalam maupun
didalamnya terdapat komponen produk
membentuk totalitas pengalaman bagi
wisata
wisatawan/pengunjung
(atraksi,
amenitas
dan
Jawaban No
Keterangan
1
Conformance
Pertanyaan
a
b
1. 46
27
19
2. 46
27
19
3. 46
40
6
4. 46
33
13
5. 46
40
6
6. 46
25
21
c
Jumlah Responden 53 terdiri atas : Conformance Cacat : 3, Tidak jelas : 4, Jelas : 46 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ),Wisnus 70 % x 46: 32, Wisman 30 % x 46: 14
Dari kuesioner di atas bisa diambil
beberapa barang kuno, antik, batik,
suatu temuan data dari lapangan
jajanan solo. Daya tarik wisman yaitu gerai
yaitu : Daya diversifikasi
tarik produk
wisman
yaitu
wisata kuliner yang sering digelar di
berupa
night
Pura Mangkunegaran
market/ pasar cinderamata yang menjual
62 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Destinasi Pariwisata merupakan
Teori yang mendukung temuan di suatu
atas (Conformance ) adalah: Destinasi pariwisata seyogyanya mampu
menciptakan
tujuan
seseorang
melakukan perjalanan wisata dan tinggal
dari
untuk sementara waktu dalam rangka
sumberdaya yang dimiliki, memberikan
menikmati dan merasakan pengalaman
nilai tambah, meningkatkan jaringan
dari suatu daya tarik atau atraksi wisata
pasar
tertentu
(Lieper,1995).
Pariwisata
adalah
secara
mempertahankan
produk
tempat
berkelanjutan serta
dan
memelihara
Destinasi
suatu
area
atau
pasar.Destinasi Pariwisata merupakan
kawasan yang memiliki batasan fisik
gabungan komponen produk wisata
atau administratif tertentu yang menjadi
(atraksi,amenitas
tujuan kunjungan wisatawan dengan
dan
akses)
yang
menawarkan pengalaman utuh/ terpadu
menghabiskan
waktu
bagi konsumen atau wisatawan. Secara
malam
tradisional, destinasi sering dikaitkan
didalamnya
dengan suatu area dengan batasan
komponen produk wisata seperti sumber
geografis yang jelas, misalnya Negara,
daya atau atraksi wisata dan fasilitas
Pulau atau sebuah Kota.
layanan wisata.
di
lokasi
minimal
satu
tersebut,
dan
terdapat
komponen-
Jawaban No 1
Keterangan Pelayanan
Pertanyaan
a
b
c
1. 47
17
26
4
2. 47
16
28
3
3. 47
18
27
2
4. 47
18
25
4
5. 47
12
32
3
Jumlah Responden 49 terdiri atas : Pelayanan
46 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Cacat : 1,Tidak jelas : 1,Jelas : 47 Proporsi : Wisnus (70 %) dan Wisman ( 30% ), Wisnus 70 % x 47: 32, Wisman 30 % x 47: 14
Dari kuesioner di atas bisa diambil
khusus disertai welcome drink berupa
suatu temuan data dari lapangan
beras kencur
yaitu :
Teori yang mendukung temuan di
Masyarakat/wisatawan mempunyai persepsi bahwa kualitas SDM di objek wisata budaya di Pura Mangkunegaran cukup berkualitas
sehingga
mampu
berkomunikasi dengan wisman
dari
berbagai negara. Dari kuesioner tersebut terlihat bahwa
atas (Pelayanan) adalah: Secara
umum
marketing
mix
mencakup 4 variabel pokok, yaitu: Produk, yaitu sesuatu yang dijual kepada
wisatawan
perpaduan
pelayanan
merupakan dan
produk-
produk yang berbeda bentuk & jenisnya.
hospitality/keramahtamahan
Harga, yaitu nilai jual produk yang
para guide di objek wisata budaya di
diwujudkan dalam satuan nominal uang.
Pura
Mangkunegaran
cukup
baik,
Lokasi, yaitu merujuk pada lokasi
sehingga menjadi daya tarik wisatawan
dimana produk tersebut dijual atau
baik wisman dan wisnus.
dipasarkan.
Dari kuesioner tersebut terlihat
Promosi, yaitu terdiri pesan dan
bahwa masyarakat di sekitar objek
alat-alat untuk menyampaikan pesan,
wisata budaya di Pura Mangkunegaran
yang diciptakan untuk mensosialisasikan
ikut terlibat dalam pelayanan yang
atau mewartakan kepada wisatawan
memuaskan
mengenai produk wisata yang dijual.
pada
wisatawan.Terlihat
wisatawan
dalam
juga jumlah
rombongan diberikan pelayanan secara
Daerah
tujuan
wisata
atau
destination zone adalah daerah dengan
64 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
satuan geografi tertentu yang dapat
wisatawan nusantara dan mancangera
menampung
dalam
sejumlah
wisatawan.
kunjungannya
Daerah yang memiliki beragam atraksi
Mangkunegara.
wisata,
tersebut meliputi:
serta
memiliki
berbagai
ke
Perbedaan
Pura persepsi
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
Pertama, perbedaan persepsi mengenai
wisatawan
motivasi
(Gunn,
1994).
Hadinoto
kunjungan
Pura
mengartikan destinasi atau daerah tujuan
Mangkunegara,
wisata sebagai suatu kawasan terencana
bahwa motivasi kunjungan wisatawan
yang
nusantara cenderung mengarah pada
sebagian
dilengkapi
atau
dengan
seluruhnya
menunjukkan
dan
kebutuhan hiburan dan rekreasi umum
pelayanan wisata seperti hotel, restoran,
serta minat pada event-event budaya
fasiltas rekreasi, tempat hiburan, toko
yang digelar di Keraton Mangkunegara
cenderamata,
Kedua, perbedaan persepsi mengenai
dan
amenitas
yang
ke
sebagainya
yang
dibutuhkan oleh pengunjung.
daya tarik Pura Mengkunegara, yang
KESIMPULAN
memberikan
temuan,
bahwa
bagi
Mendasarkan pembahasan pada bab
wisnus, daya tarik wisata utama Pura
v diatas, maka dari penelitian ini dapat
Mangkunegaran adalah dari sisi sejarah,
diuraikan
kesakralan berupa kirab pusaka/ malam
temuan
dan
kesimpulan
sebagai berikut: Wisatawan mancanegara
1 Suro, atraksi budaya nusantara memiliki
dan
Ketiga, perbedaan
persepsi mengenai
perbedaan
aktifitas yang diminati wisatawan, yang
persepsi terhadap kunjungannya ke pura
memberikan temuan, bahwa wisatawan
mangkunegaran
nusantara lebih berminat pada
sebagai
destinasi
pariwisata. Dalam hal ini terdapat beberapa perbedaan persepsi antara
nilai
kesakralan berupa pengambilan air dari
65 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
event penjamasan pusaka pada malam 1
f.
Suro, atraksi minat khusus
g. Road show
Ke-empat, memperoleh
perbedaan akses
Farm Trip
dalam
informasi,
yang
memberikan temuan, bahwa wisatawan nusantara lebih banyak mendapatkan
DAFTAR PUSTAKA
akses informasi dari pamflet/brosur dan
Arikunto, Suharsimi, 1993, Prosedur Penelitian. Bina Aksara. Jakarta
word of mouth; sedangkan wisatawan mancanegara lebih banyak memperoleh akses informasi dari sumber internet dan travel book. Program promosi yang telah dilakukan pengelola meliputi : strategi dari mulut ke mulut/word of mouth, brosur travel book, event budaya, serta internet. Gambaran kegiatan promosi tersebut diatas dijabarkan sebagai berikut: a. Advertising : iklan di koran,televisi, pembagian brosur pada waktu Royal Dinner b. Direct
marketing
:
Promosi
langsung melalui internet c. Sponsorship : Word of mouth. d. Travel book e. Exhibitions :
Belch E. George & Belch A. Michael. 2001. Advertising and Promotion : An IMC Perspective. Fifth Edition. International Edition. Mc Graw-Hill. New York Chandradhy Dwiyono, 1978, Strategistrategi Pemasaran di Indonesia. Jakarta Penerbit : BPFE UI. Citra Emas. 2004. Public Relation. CitraEmas Press. Yogyakarta Dallen J, Timothy and Stephen W. Boyd.2003. Heritage Tourism. Pearson Education Prentice Hall. England Dennis, L. Foster. 1993. Marketing Hospitality: Sales & Marketing for Hotels, and Resorts. Mc Graw - Hill Internasional Editions. Singapura Dunn, S. Watson & Barban, Arnold M. 1998. Advertising : Its Role in
66 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Modern Marketing, Fifth Edition. CBS College Publishing. New York Kartono,
Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Research Sosial. Mandar Maju. Bandung
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian di Bidang Kepariwisataan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kotler, Amstrong, 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Pemasaran dan Pemasaran, Erlangga. Jakarta Kotler, Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2. PT. Indeks. Jakarta Kotler,
Kotler,
Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 1 & 2 Prenhalliondo. Jakarta Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. FE - UI. Jakarta
Kotler, Philip & Bowen , John.1997. Marketing for Hospitality & Tourism. Prenhallindo. Jakarta Lundberg, Donald E. 1997. Ekonomi Pariwisata. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Maslow, A.H. 1965. ” Eupsychian Management ”. Homewood, III : Irwin M.A. Sumanto, 1990. Metodologi Penelitian Sosial &
Pendidikan. Yogyakarta
Andi
Offset.
Mardjono, Djoko Pranowo. 2000. Ilmu Budaya Dasar.PT. Pamator. Jakarta Milles, MB & Hubberman, 1987. Qualitative Data Analysis A Sourcebook of New Methods. Sage Publication. Beverly Hills Moleong, Lexy J. 1989. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Moleong, Lexy J. 1990. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Moleong, Lexy J. 2000. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Bandung Moleong, Lexy J. 2007. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Patton,
M. O. 1980. Qualitative Evaluation Method. Sage Publishes. Beverly Hills
Pemerintah Kota Surakarta (Dinas Tata Kota). 2007. Penyusunan RTBL Ngarsapura Kota Surakarta. Laporan Akhir. Surakarta
67 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. IV, No. 1, Januari 2015
Robbins, Pringgodigdo (ed Terjemahan ). 1987. Sejarah PerusahaanPerusahaan Kerajaan Mangkunegaran. Reksa Pustaka. Surakarta
Proyek
Peningkatan Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2003. Penyusunan Pengembangan Indikator Keberhasilan Pemasaran Pariwisata Indonesia. PT. Guwinatama Purnama. Jakarta
P. Stephen. 1998. Organizational Behaviour : Concepts, Controversies, Applications. Prentice Hall, Inc. New Jersey Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung Sastradihardja, Dwijasusana, Harsana Dwijasaputra. 1972. Sejarah Perjuangan R.M. Said (KGPAA Mangkunegara I ). Cetakan I. K.S. Reksa Pustaka. Surakarta