STRATEGI PROMOSI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA OBJEK WISATA ONEMOBAA KABUPATEN WAKATOBI. Oleh : *Sinta Maulidiawati Wa Ode** H Laode Muhamad Umran**Asrul Jaya.* Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232 sintamaulidiawati@gmail,com
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, metode analisis yang di gunakan adalah kualitatif deskriptif. Di mana penulis memberikan gambaran objek wisata penelitian secara jelas dan sistematis. Kemudian berdasarkan data yang diperoleh baik dari pustaka maupun observasi, yaitu penelitian langsung dilapangan dengan melakukan wawancara langsung kepada informan yang dianggap mampu memberikan keterangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model Interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua stratregi promosi dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menarik wisatawan ke objek wisata Onemobaa strategi promosi di bentuk menjadi 2 kelompok oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar memudahkan dalam berpromosi yaitu secara direct (langsung) dan indirtec (tidak langsung) atau sama dengan strategi promotion mix yaitu promosi seperti advertising, personal selling, direct marketing, public relation, sales promotion. Sasarannya adalah masyarakat lokal dan mancanegara sebagai wisatawan objek wisata Onemobaa. Kata kunci : Strategi promosi, Dinas Pariwisata, Onemobaa
ABSTRACT This research was conducted at the Department of Tourism and Creative Economy Wakatobi. To achieve the intended goal, the analysis method used is qualitative descriptive. In which the author gives an overview attraction in a clear and systematic research. Then based on data obtained either from the literature or observation, the research directly in the field by conducting interviews to informants who are considered able to provide information relating to the matter being investigated. Data analysis technique used is the analysis of the data model of the Interactive Miles and Huberman. The results showed that all stratregi sale conducted by the Department of Tourism and Creative Economy in attracting tourists to attractions Onemobaa promotion strategy in the form into two groups by the Department of Tourism and Creative Economy in order to facilitate the promotion is the direct (direct) and indirtec (indirectly) or together with the promotion mix strategy, namely the promotion such as advertising, personal selling, direct marketing, public relations, sales promotion. The target is the local community and abroad as tourists attractions Onemobaa.
PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan (leading sector) dalam perekonomian nasional yang senantiasa perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Jika ditinjau dari aspek sosial ekonom, sektor pariwisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan pemerintah, peningkatan penerimaan devisa meningkatkan kewirausahaan nasional dan turut mendorong pembangunan di daerah. Kegiatan promosi yang berperan penting dalam meningkatkan jumlah pengunjung, maka penggiat wisata harus mampu berinovasi sehingga calon wisatawan memiliki daya tarik tersendiri. Kegiatan promosi
yaitu dengan
mengunakan periklan di berbagai media, event-event, pemberian diskon, penjualan langsung, dan penjualan secara personal atau tatap muka kepada calon pengunjung. Dengan kegiatan promosi ini tempat wisata yang dihasilkan
diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas, baik melalui media maupun langsung kepada konsumen.
Promosi ini dilakukan dengan tujuan
menarik perhatian masyarakat akan tempat wisata sehingga pada akhirnya masyarakat memiliki keinginan untuk mencoba dan datang kembali ke tempat wisata,seperti halnya daerah wisata di Kabupaten Wakatobi. Kabupaten Wakatobi merupakan kabupaten yang terkenal dengan keindahan objek wisata baharinya. “Wakatobi” adalah singkatan dari nama pulau yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Kabupaten Wakatobi di kelilingi oleh lautan, sehingga semua pulau di Wakatobi memiliki objek wisata bahari yang indah seperti objek wisata Onemobaa di pulau Tomia menjadi salah satu objek wisata bahari yang sangat di minati oleh para wisatawan mancanegara ataupun wisatawan lokal, keindahan pantai dan keindahan bawah laut menjadi alasan utama wisatawan untuk berkunjung ke Onemobaa
Tabel 1. Kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara di Wakatobi Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun
Lokal
Mancanegara
Total
2010 4883 1910 6793 2011 5424 2274 7698 2012 5976 3024 9000 2013 9055 3315 12370 2014 9750 4520 14270 2015 11401 6626 18027 Sumber: Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, BPS: Statistik Perusahaan/ Usaha Jasa Akomodasi 2010-2015
Walaupun tingkat kunjungan meningkat setiap tahunnya tetapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wakatobi harus menjaga komunikasi dengan warga dalam hal kebersihan pantai sehingga pengunjung bisa nyaman
dalam berwisata. Kurangnya sumber daya yang mencakup promosi menjadi hambatan bagi dinas pariwisata dalam melakukan strategi promosi. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendesain sebuah strategis yang handal untuk pengembangan dan pemasaran dalam upaya peningkatan minat kunjungan wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegaraWakatobi. Rencana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wakatobi tidak luput dari konsep marketing yang diartikan sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat aktifitas penjualan, promosi dan periklanan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu : Bagaimana Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreati Kabupaten Wakatobi dalam mempromosikan objek wisata Onemobaa. Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu :Untuk mengetahui Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi dalam mempromosikan Objek WisataOnemobaa.
TEORI PROMOTION MIX Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketing mix, juga menurunkan suatu himpunan strategi yang kemudian dikenal dengan promotion mix. Dalam menjalankan strategi promosinya, suatu perusahaan dapat menggunakan berbagai alat bauran pemasaran karena alat tersebut pada dasarnya adalah promosi itu sendiri. Philip Kotler menyatakan bahwa ”promosi adalah alat bauran pemasaran yang
meliputi
semua
kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran” (Kotler, 2002 : 100). Adapun lima aktivitas promosi yang, yaitu : advertising, personal selling, public relation dan sales promotion.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi. Dengan pertimbangan bahwa kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah dinas yang mengetahui dan bertanggung jawab dalam mempromosikan keindahan objek wisata Onemobaa Kabupaten Wakatobi. Subjek dan Informan Penelitian 1. Subjek Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi yang berjumlah 67 orang terdiri dari PNS 29 personil dan non PNS 38 personil. 2. Informan Informan di dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yaitu pihak-pihak yang berkaitan dengan strategi promosi wisata bahari di Wakatobi dan pihak yang dimaksud adalah pejabat/pegawai pada kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, yaitu: 1 orang Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, 1 orang kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, 1 orang seksi promosi pariwisata dan 1 orang seksi sarana pemasaran.
Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis Data 1. Data Kualitatif Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yaitu data yang di peroleh berdasarkan bahan informasi atau temuan dari objek yang di teliti. Dan data. 2. Data Kuantitatif kuantitatif yaitu data yang berupa angka yang yang dapat di peroleh pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sumber data 1.Data Primer Yaitu data yang di peroleh melalui wawancara dengan pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi dan Pt. Wakatobi Dive Resort untuk mendapatkan informasi. 2. Data Sekunder Yaitu data yang yang dikutip dari sumberlain seperti buku-buku referensi, surat kabar, jurnal dan dokumentasi agar dapat di gunakan untuk mendukung penelitan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Teknik Penentuan Informan Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling (secara sengaja).Yaitu informan ditentukan berdasarkan tujuan dan kebutuhan peneliti, dengan pertimbangan bahwa informan mampu memberukan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ada maka teknik pengumpulan data yang digunakn adalah : 1. Studi Lapangan 1. Observasi, yaitu peneliti mengadakan pengamatan secara langsung atau turun langsung ke tempat objek wisata bahari tersebut untuk mengobservasi. 2. Wawancara, adalah percakapan antara periset (seorang yang mendapatkan
informasi)
dan
informan
(pihak
di
asumsikan
mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Yaitu di tujukan kepada sejumlah informan berkaitan dengan Strategi Promosi Kabupaten Wakatobi dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Wakatobi. 3. Dokumentasi, data yang diperoleh dari berbagai dokumen resmi pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi di gunakan untuk membantu dalam mengumpulkan informasi.
2. Studi Pustaka (Library Research) Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data penelitian ini akan digunakan analisis data model interaktif Milles dan Huberman yaitu terdapat tiga proses yang belangsung secara interaktif.
1. Reduksi data, yaitu proses memilih memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabtraksikan data dari berbagai sumber data misalnya dari catatan lapangan, dokumen, arsip dan sebagainya, sedangkan proses mempertegas, memperpendek membuang yang tidak perlu menentukan fokus dan mengatur data sehingga kesimpulan bisa dibuat. 2. Penyajian data, seperti merakit data dan menyajikan dengan baik supaya lebih mudah dipahami. Penyajian bisa berupa matrik, gambar, skema, jaringan kerja, tabel dan narasi. 3. Menarik kesimpulan/verifikasi, proses penarikan kesimpulan awal harus kuat dan terbuka, kesimpulan akhir dilakukakn setelah pengumpulan data berakhir.
HASIL PENELITIAN Setelah penulis melakukan penelitian melalui observasi secara langsung dan wawancara dengan beberapa informan serta melakukan studi pustaka dari beberapa literatur yang berhubungan dengan promosi, maka penulis berhasil memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yakni mengenai strategi promosi di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi. Berdasarkan data yang diperoleh langsung pada lokasi penelitian, maka dalam bab ini penulis akan memaparkan sejumlah hasil penelitian tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Wakatobi, seperti yang di uraikan di bawah ini: Strategi promosi yang dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan direct (langsung) dan indirect (tidak langsung).
Strategi Promosi Direct a. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Penjualan tatap muka merupakan penyajian secara lisan oleh perusahaan atau produsen kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar barang atau jasa yang ditawarkan dapat terjual. Contoh beberapa pameran yang pernah diikuti adalah pameran dalam Negeri maupun pameran luar negeri. Pemarasn dalam negeri yaitu event dan pameran di laksanakan yaitu Event tersebut antara lain Wakatobi Festival dan expo di Wakatobi tahun 2015, Sail indonesia dan sail teluk tomini di Wakatobi tahun 2014, festival silamabi di Binongko tahun 2014, festival Bharatadi Keledupa tahun 2014, festival Kasilapa di Tomia tahun2015,
festival Benteng Patua di Tomia tahun 2015, acara
pemilihan duta wisata Kabupaten Wakatobi di Wakatobi tahun 2015, serta kerja sama dengan komunitas seperti MPC (Magetan Photo Community) untuk melakukan pemotretan dengan background obyek wisata Onemobaa di Onemobaa pada tahun 2015. b. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Bentuk bauran promosi ini dapat ditemukan dalam hasil penelitian yang ditemukan peneliti. Adanya seminar-seminar mengenai Wakatobi seperti “surgaisme huguaisme secerah cahaya dari Wakatobi, bedah buku“ berkunjung ke surga Wakatobi” pada tanggal 29 november 2012 di Universitas Indonesia adalah upaya komunikasi menyeluruh dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok wisatawan terhadap objek wisata Wakatobi. Promosi parwisata ini sering dilakukan di hadapan pejabat dari Negara lain dan hasilnya lebih efektif
karena pejabat terkait dari negara yang di undang dapat menyaksikan langsung keindahan obyek wisata yang di miliki daerah tujuan wisata. Selain itu, juga dapat melihat langsung
keramatahan dan tradisi budaya masyarakat yang
menjadi daerah tujuan wisata. Strategi Promosi Indirect a. Periklanan (Advertising) Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan objek wisata Wakatobi, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran wisatawan untuk melakukan kunjungan, seperti iklan cetak dan iklan elektronik (siaran) ataupun internet. Kegiatan periklanan yang dilakukan selama ini adalah melalui tv nasional, regional atau lokal, kemudian media cetak yaitu magazine atau majalah strategis yang berhubungan dengan pariwisata dan juga pastinya dengan media yang di buat oleh dinas sendiri yaitu booklet, lieflet, brosur dan sebagainya dan kemudiancara yang paling efektif yaitu promosi melalui internet yang di buatnya website. b. Penjualan Langsung Penjualan langsung adalah sistem promosi interaktif antara individu yang memanfaatkan berbagai media komunikasi untuk meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur. Serta dapat menjaga kerjasama yang baik, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga melakukan melalui katalog, surat dan telepon tetapi tidak jarang dinas melakukan penjualan langsung melalui internet untuk mempromosikan wisataOnemobaa.
Selain melalui katalog, surat, atau email penjualan langsung di lakukan melalui contac person untuk memberikan informasi-informasi tentang produkproduk dan kebutuhan-kebutuhan calon pengunjung, jadi saat berkunjung kebutuhannya sudah di persiapkan sebelumnya, hal ini membantu dalam memenuhi keinginan calon pengunjung. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Kabupaten Wakatobi juga melakukan Strategi promosi pariwisata Wakatobi melalui Sales Promotion, yaitu lewat duta wisata. Disini duta wisata berkepentingan memperkenalkan dan mempromosikan obyek wisata dan daya tariknya melalui pengenalan langsung melakukan kunjungan kepada beberapa event dan beberapa instansi pemerintahan yang ada di Wakatobi. Hal ini bertujuan agar dapat mengenalkan lebih dekat seperti apa saja yang ditawarkan oleh obyekobyek wisata yang ada di Kabupaten Wakatobi dan lebih menyasar kepada sasaran pasar yang dituju dengan mengenalkan wisata Wakatobi. Tetapi tidak semua orang yang berkunjung ke Onemobaa di berikan diskon karena biaya berwisata kesana cukup mahal berkerjasama dengan pihak biro perjalanan dan dari pihak Wakatobi Dive Resort memberikan diskon hanya kepada pengunjung-pengunjung yang memberikan pengaruh kepada Wakatobi Dive Resort dalam peningkatan pengunjung kemudian para pengunjung sendiri mendapatkan kupon apa bila telah melakukan kunjungan sebanyanyak 4 kali kemudian 1 kali gratis gratis menginap di hotel wakatobi dive resort. Jumlah Kunjungan wisatawan Mancanegara maupun Lokal
Tabel 2. Wisatawan Mancanegara dan Lokal yang Berkunjung ke pantai Onemobaa 2015
Jumlah kunjungan wisatawan Tahun
Domestik
Mancanegara
Total
2013
289
553
842
2014
350
690
1.040
2015
401
750
1.151
Sumber: Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, BPS Statistik Perusahaan/ Usaha Akomodasi. Dari data diatas dapat kita lihat wisatawan meningkat 3 tahun terakhir peningkatan tersebut yaitu pada tahun 2013 pengunjung domestik 34,3% dan pengunjung mancanegara 65,7% di tahun 2014 pengunjung domestik 33,6% dan pengunjung mancanegara 66,3% kemudian meningkat d tahun 2015 pengunjung domestik 34,9% dan pengunjung mancanegara 65,1% semua ini tidak lepas dari Strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi promosi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi sebuah instansi pemerintah yang bergerak dan memiliki tanggung jawab pengembangan pariwisata dan pemasaran pariwisata. Kekayaan potensi wisata laut di Wakatobi adalah sebuah tantangan untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui kegiatan promosi.
Adapun lima bentuk bauran promosi yang di kemukakan Philip Kotler semuanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata. Dengan mengkelompokan menjadi 2 bentuk bauran promosi yang di lakukan yakni Direct/langsung (personal selling dan public relation) sedangkan Indirect/tidak lansung (advertising, direct marketing dan sales promotion) semuanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. SARAN Dari hasil penelitian yang telah disimpulkan, Penulis mencoba memberikan saran yang kemudian bisa menjadi masukan bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi dalam upaya memaksimalkan kunjungan wisatawaan asing maupun domestik sebagai berikut ; 1. Mengoptimalkan seluruh bentuk-bentuk promosi pariwisata Wakatobi yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi akan mampu menarik pengunjung secara signifikan melalui kerjasama pelaku usaha pariwisata seperti biro perjalana, hotel, dan pelaku pendukung pariwisata dengan pemberian insentif. 2. Mengoptimalkan media internet sebagai media interaktif, memiliki jangkauan luas yang sesuai perkembangan jaman seperti, menggunakan jejaring sosial facebook dan twitter dalam mempromosikan objek wisata Wakatobi. 3. Perlunya membina komunikasi efektif dan berkesinambungan antara pihakpihak yang berkaitan dibidang kepariwisataan khususnya pelaku usaha pariwisata.
4. Senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar ketimpangan antara kesiapan pengembangan wisata daerah sejalan dengan gencarnya promosi yang dilakukan. 5. Perlunya juga sosialisasi kepada masyarakat agar tetap senantiasa menjaga dan melestrikan lingkungan laut di Onemobaa. Hal tersebut diperlukan mengingat masyarakat terkadang kurang menyadari akan pentingnya kelastarian lingkungan sehingga dapat mengurangi nilai objek wisata Wakatobi.
DAFTAR PUSTAKA
Angipora, Marius P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, PT. RajaGrafida : Jakarta. Bungin, Burhan. 2015.Komunikasi Pariwisata Tourism Pemasaran dan brand destinasi. Jakarta: Prenada media.
Communication
Cuplit, Scott M. Alen H, Center. Broom, Glen M. 2005. Effectivi Public Relations. Edisi 8. Jakarta: Kencana. .2006. Effectivi Public Relations. Edisi9. Jakarta: Kencana. Danang, sunyoto 2012. Dasar-dasr Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga jakarta Cetakan XV. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi.2015 Laporan Akhir Blue Print Pemasaran Pariwisata Kabupaten Wakatobi.Wangi-wangi. PT.Lintas Daya Manugela Duncan, Tom. 2002. IMC: Using Advertising & Promotion To Build Brands. News York: McGraw Hill. Effendi, Onong Uchana. 1997. Mandar jaya cetakan ke 10
IlmuKomunikasi, teori dan praktek.Bandung:
Kotler, Philip &Amstrong, Gary. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran,Edisi V jilid 2. Jakarta: Intermedia.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. Jakarta: Prehalindo Edisi Milenium. & Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Marpung. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. Pitana, I Gde & Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama. Prisgunanto, Ilham 2006. Komunikasi Pemasaran Strategi danTaktik. Bogor: Ghalia Indonesia. Saputra, Wahidin dan Narullah, Rulli. 2001. Public Relations. Jakarta : Gramata pulishing. Saladin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Soekadijo R. 1996. Anatomi Pariwisata. Gramedia Pustaka Utama : Bandung. Suwantoro, Gamal. 2001. Dasar-dasar Pariwisata.Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono, 2002.Strategi Pemasaran.andy Offset, yogyakarta.fornel 12, National constomer satifation barometer,the swedish experiance, journal marketing. Yoeti, O.A. 2001. Ilmu Pariwisata: Sejarah Perkembangan dan Prospeknya. Jakarta : Pertja.