STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN TERMINAL BINGKUANG DI KOTA PADANG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KESENJANGAN Yuliver Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Anak Agung Gde Kartika Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK Terminal Bingkuang dibangun tahun 1994 dan mulai dioperasikan sejak tahun 2002, namun pembangunan terminal tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan, sampai saat ini Terminal Bingkuang masih dalam keadaan sepi penumpang dan kendaraan, serta tingkat hunian toko di Terminal Bingkuang masih rendah, dari 116 toko hanya 15 toko yang terisi dan aktif beroperasi, maka diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui penyebab terminal sepi dan tidak berfungsi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi penyebab Terminal Bingkuang belum optimal berdasarkan kepentingan dan persepsi pengguna terminal, serta menyusun upaya-upaya/strategi yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan Terminal Bingkuang. Dengan meninjau aspek teknis, aspek ekonomi, aspek sosial lingkungan, aspek kelembagaan dan aspek kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat persepsi masih lebih rendah dari tingkat kepentingan pengguna terminal, hasil pemetaan analisis kuadran diperoleh sub variabel yang menjadi prioritas utama (kuadran IV), yaitu sub variabel pada variabel teknis, ekonomi, soisal lingkungan dan kelembagaan. Hasil perumusan strategi/SWOT yang merupakan hasil interaksi faktor eksternal internal, memperlihatkan posisi strategi Terminal Bingkuang adalah strategi defensive (kuadran IV), yaitu berusaha meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman yang ada, melalui peningkatan fasilitas utama dan penunjang, peningkatan keamanan serta pengaturan tata letak kios/toko, peningkatan jumlah dan SDM pengelola, peningkatan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan yang cukup. Kata kunci: Terminal Bingkuang, analisis kesenjangan, analisis SWOT
1. PENDAHULUAN Pemerintah Kota Padang pada Tahun 1994 membangun terminal penumpang tipe A dengan luas area 5 Ha di Aie Pacah dan dioperasikan pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah No 10 Tahun 2001 tentang Retribusi Terminal yang terletak kurang lebih 19 km dari pusat kota, dengan tujuan untuk menjadikan Kota Padang sebagai pusat pelayanan regional, mengatasi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas di pusat kota, mempercepat laju pembangunan di kawasan pengembangan dan percepatan / pemerataan ekonomi masyarakat sekitar pengembangan Kota Padang. Namun Terminal Bingkuang belum bisa
ISBN No. 978-979-18342-0-9
merealisasikan fungsinya sebagai tempat pelayanan penumpang. Kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang masih terjadi di tempat-tempat lain di luar terminal (terminal bayangan), jumlah bus dan penumpang yang masuk terminal dari tahun ke tahun terjadi penurunan, Demikian juga dengan fasilitas-fasilitas perekonomian di dalam terminal, hal ini terlihat dari 116 toko yang tersedia, hanya 15 toko (13%) yang terisi dan aktif beroperasi. Dari uraian tersebut di atas maka di coba untuk melakukan penelitian ini agar dapat mengidentifikasi apa yang menjadi akar permasalahan dalam pengelolaan Terminal Bingkuang dan merumuskan strategi
C-125
Anak Agung Gde Kartika,Yuliver
penyelesaian permasalahan yang tepat dalam pengoperasian Terminal Bingkuang.
n=
Di mana: n = ukuran sampel; p = Persentase responden yang persepsinya tinggi ; α = taraf signifikan /taraf kepercayaan; q = Persentase responden yang persepsinya rendah; Z = nilai distribusi normal; dan d = tingkat kesalahan (ketidaktelitian)
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Strategi aset pada prinsipnya adalah mempertahankan fungsi aset sesuai dengan perencanaan dan memenuhi kesenjangan antara kebutuhan aset masa yang akan datang dengan kondisi aset pada saat ini. Kesenjangan kebutuhan dapat ditentukan dengan analisis perbedaan. Hasil analisis berupa strategi manajemen aset infrastruktur yang mencakup pemeliharaan aset yang ada, rehabilitasi aset yang memerlukan perbaikan, pembangunan aset baru, solusi pemanfaatan kelebihan aset dan solusi non aset. Rangkuti (2005). 2.2. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel atau suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian yang umum dilakukan (Riduwan, 2006) yaitu : 1) Probability Sampling yang tergolong teknik probability sampling yaitu : Simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, Area Sampling (sampling daerah/wilayah) 2) Non Probability Sampling Antara lain : Sampling sistematis, sampling Kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling Jenuh/Sensus, snowball sampling
1) Jika populasi sudah diketahui dapat digunakan rumus dari Taro Yamane, dikutip Riduwan (2006) sebagai berikut : N N.d 2 + 1
Dimana : n = Jumlah sampel, N = Jumlah populasi, d 2 = Presisi yang ditetapkan 2) Apabila populasi tidak diketahui, maka untuk memperoleh jumlah sampel dapat digunakan rumus Bernoulli (Cochran, 2001):
ISBN No. 978-979-18342-0-9
2.4. Uji Validitas Validitas atau keabsahan adalah menyangkut pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris, untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan kuisioner mampu mengukur apa yang hendak di ukur dan apakah data yang terkumpul valid atau tidak maka dilakukan uji validitas. Tipe validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment, hasil pengujian di anggap valid apabila (Nurgiantoro, et.al. 2002) : 1. Valid jika r > r tabel (α : 1% / 5% ; n-2) 2. Tidak valid jika r < r tabel (α : 1% / 5% ; n-2), 2.5. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur, reliabilitas memberikan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik (reliabel), jika memiliki nilai cronbach’s alpha (α) ≥ dari 0,60 (Nugroho, 2005). 2.6. Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan antara Kepentingan dan Persepsi
2.3. Penentuan Ukuran Sampel
n =
( Z a / 2 ) 2 pq d2
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor persepsi (rata-rata skor persepsi) dengan skor kepentingan (ratarata skor kepentingan), berdasarkan rumus berikut :
Tk i =
Xi X 100% Yi
Dimana : Tki : Tingkat kesesuaian Xi : Skor persepsi (rata-rata skor persepsi) Yi : Skor kepentingan (rata-rata skor kepentingan)
C-126
Strategi Peningkatan Penggunaan Terminal Bingkuang Di Kota Padang Dengan Menggunakan Analisis Kesenjangan
Nilai kesenjangan yaitu menghitung selisih antara persepsi dengan kepentingan, yang diperoleh dari rata-rata jawaban responden pada setiap variabel. Kesenjangan dapat dirumuskan dengan : Kesenjangan = Nilai Persepsi – Nilai Kepentingan 2.7. Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi Sebaran kesenjangan kepentingan dan persepsi, dilakukan dengan menggunakan instrumen analisa kuadran, yang bertujuan untuk memetakan kondisi pelayanan umum dan operasional berdasarkan variabelvariabel yang telah ditentukan Untuk dapat memetakan kondisi pelayanan umum dalam kuadran, maka metode perhitungannya dilakukan sebagai berikut : a. Menghitung nilai rata-rata total dari tingkat persepsi dan rata-rata total dari tingkat kepentingan. b. Nilai rata-rata total tingkat kepentingan adalah angka yang menyatakan batas sumbu Y, sedang nilai total rata-rata tingkat persepsi adalah batas sumbu X.
pengoperasiannya dilaksanakan oleh UPTD Terminal Bingkuang. 3.2. Rancangan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terminal tidak berfungsi secara optimal dan menyusun strategi mengoptimalkan pengoperasian terminal. Adapun hasil yang diharapkan adalah berupa saran/masukan bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah-langkah kebijakan dalam pengoperasian Terminal Bingkuang sehingga dapat optimal dan tepat sasaran. untuk memetakan dan mempermudah pemahaman terhadap sistematika berpikir dalam penelitian yang akan dilakukan, maka perlu dibuat diagram alir penelitian ( Gambar 1). 3.3. Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan batas-batas tersebut dapat ditentukan kriteria koordinat untuk setiap kuadran.
Variabel penelitian ditentukan dari hasil kajian pustaka, Norma Standar Pedoman Manual (NSPM), penelitian terdahulu, pengamatan kondisi eksisting dan wawancara kepada para ahli dan expert yang terkait dengan pelayanan umum dan operasional Terminal Bingkuang. . Variabel kuisioner kepada pengguna terminal, secara umum ditinjau dari aspek teknis, ekonomi, sosial lingkungan, kelembagaan dan kebijakan.
2.8. Perumusan Strategi
3.4. Pengumpulan Data
Salah satu metode analisis perumusan strategi dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah adalah metode analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan analisis yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi pengembangan dan prioritas program, dilakukan dengan cara identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan melalui analisis kondisi internal, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman melalui analisis kondisi eksternal.
Adapun data yang digunakan terdiri dari : 1. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan secara survei instansional dalam bentuk laporan-laporan atau kajian-kajian yang terkait dengan topik penelitian. Data sekunder di peroleh dari kantor Dinas Perhubungan serta instansi terkait lainnya.
3. METODA PENELITIAN
2. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objeknya. Pengumpulan data primer menggunakan metoda observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara.
3.1. Lokasi Penelitian
3.5. Rancangan Kuisioner
Studi dari penelitian ini dilaksanakan di Terminal Regional Bingkuang, Kecamatan Koto Tangah, Kelurahan Aie Pacah Kota Padang. Terminal Bingkuang merupakan aset Pemerintah Kota Padang, dimana
Rancangan kuisioner dibuat dua tahap, tahap 1 kepada pengguna jasa terminal yaitu pengemudi dan penumpang (di luar terminal) dan kepengguna kios (di dalam
ISBN No. 978-979-18342-0-9
C-127
Anak Agung Gde Kartika,Yuliver
terminal) yang bertujuan untuk mengetahui kepentingan dan persepsi reponden pengguna jasa terminal terhadap pelayanan umum dan operasional terminal, Sedangkan tahap 2 kepada pejabat ahli / penentu kebijakan dalam pengoperasian terminal.
teknik sampling aksidental. Jumlah sampel penumpang diambil menggunakan Rumus Bernoulli (Cochran, 2001), maka diperoleh jumlah sampel penumpang sebanyak : 100 sampel 3. Pengguna kios/toko yang berada di dalam terminal, pengambilan sampelnya dengan sampling jenuh atau sensus, yaitu sebanyak 30 orang. Total sampel pengguna terminal adalah sebanyak 220 sampel.
3.6. Penyebaran Kuisioner Penyebaran kuisioner dilakukan 2.tahap : • Tahap 1 : kuisioner kepada pengguna jasa terminal yaitu : 1. Pengemudi, yang berada di luar terminal dan pernah datang ke terminal (dilakukan screening), pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Besarnya sampel pengemudi diambil menggunakan rumus yang di kemukakan oleh Yamane, dikutip dari Riduwan (2006), diperoleh jumlah sampel pengemudi sebanyak : 90 sampel 2. Penumpang, yang berada di luar terminal dan pernah datang ke terminal (dilakukan screening), pengambilan sampel menggunakan
• Tahap 2 : kuisioner kepada pejabat penentu kebijakan (orang-orang yang memiliki kewenangan sebagai pengambil keputusan strategis) dalam pengelolaan Terminal Bingkuang. Pengambilan sampel untuk pejabat ini akan diteliti dengan menggunakan metoda purposive sampling, sampel merupakan pejabat di Kota Padang berjumlah 6 orang, terdiri dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Kimpraswil, Kepala Dinas Perhubungan, Ka. UPTD Terminal Bingkuang, Kasubdin Darat (Dishub), dan Kasi Angkutan (Dishub).
ID ENT IF IK ASI PER MA SALAH AN PER UM U SAN M ASA L AH T UJ UAN PE N ELIT IAN K AJIAN PU ST A K A
N S P M
IDE N T IFIK AS I A WA L
PE NG U M P ULAN D A TA
D AT A SEK UN D ER
D AT A PRIM ER
RANCAN GA N K U ISIO N E R
UJI VAL ID IT AS D AN RELIAB ILIT AS T ID A K YA PEN Y EB ARAN K U IS IO NE R
A NA LIS A D AT A
ANA LIS IS D ESK RIP TIF
1.
A nalis is T ingkat K esesua ian dan K esenjanga n A nta ra K epentingan dan Pe rs epsi 2.A nalis is Seba ra n K esenjanga n K epen tingan da n P ersepi 3. A nalis is P erumusan Strategi
K ESIM P U LA N D A N S ARA N
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
ISBN No. 978-979-18342-0-9
C-128
Strategi Peningkatan Penggunaan Terminal Bingkuang Di Kota Padang Dengan Menggunakan Analisis Kesenjangan
3.7. Analisa Data 1. Analisis Deskriptif, digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi terminal dan pengguna jasa terminal yang terdiri dari pengemudi, penumpang, pengguna kios/toko dan pengelola terminal (Sugiono, 2003). 2. Analisa Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat persepsi dan mengidentifikasi terjadinya kesenjangan antara kepentingan pengguna terminal (pengemudi, penumpang dan pengguna kios) serta pemenuhan dari kepentingan pengguna terminal tersebut (persepsi). 3. Analisis Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi dilakukan untuk memetakan kondisi pelayanan dan operasional Terminal Bingkuang berdasarkan variabelvariabel yang telah ditentukan. 2. selanjutnya dari analisa diatas, dilakukan Analisis Perumusan Strategi digunakan
sebagai dasar untuk menentukan strategi yang sebaiknya diterapkan di Terminal Bingkuang dalam mengoptimalkan dan meningkatkan pengoperasian terminal khususnya dari pelayanan umum dan operasional. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Deskriptif Dari analisis ini diperoleh gambaran tentang kondisi terminal dan pengguna jasa terminal yang terdiri dari pengemudi, penumpang, pengguna kios dan pengelola terminal. Penyajiannya berupa tabel, grafik atau diagram. 4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Dari hasil olahan data, angka koefisien korelasi semua sub variabel lebih besar dari pada angka kritik, sehingga semua sub variabel kepentingan dan persepsi, dinyatakan memenuhi syarat validitas dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.
Tabel 1. Uji Reliabilitas Pengguna Terminal Reliabilitas Variabel Pengemudi Penumpang Kepentingan Persepsi
0,894 0,912
0,882 0,919
Pengguna Kios 0,946 0,913
Keterangan Reliabel Reliabel
Sumber : Hasil Diolah Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 1, nilai croncbach’s alpha (α) variabel ≥ dari 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk mencari faktor dominan yang menyebabkan Terminal Bingkuang tidak berfungsi secara optimal adalah reliabel.
4.3.
Analisa Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Antara Kepentingan dan Persepsi
Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil seperti pada tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Tingkat Kesesuaian dan Kesenjangan Responden Pengguna Terminal Rata-rata Tingkat Tingkat Tingkat No Responden Nilai Persepsi Kepentingan Kesesuaian Kesenjangan (X) (Y) (Tki) 1. Pengemudi 2,74 4,23 66 % -1,49 2. Penumpang 2,90 4,17 71 % -1,27 3. Pengguna 2,78 3,88 79 % -1,1 Kios/Toko Sumber : Data diolah
ISBN No. 978-979-18342-0-9
C-129
Anak Agung Gde Kartika,Yuliver
Dari hasil nilai rata-rata responden pengguna Terminal Bingkuang tersebut, terlihat bahwa nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah dari nilai rata-rata kepentingan, serta rata-rata nilai kesenjangan kepentingan dan persepsi semua menghasilkan kesenjangan negatif. 4.4. Analisis Sebaran Kesenjangan Kepentingan dan Persepsi
variabel tersebut yaitu; Jumlah lampu penerangan, Jumlah saluran PAM, jumlah dan kebersihan fasilitas MCK, luas ruang istirahat, luas ruang tunggu penumpang, jumlah dan luas loket penjualan tiket, tata letak kios, keamanan, kemampuan petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan/masalah dan kesiapan 24 jam. 4.5. Analisis Perumusan Strategi
Berdasarkan hasil pemetaan tingkat kesesuaian persepsi dan kepentingan pengguna Terminal Bingkuang, diperoleh sub variabel yang menempati kuadran IV sebagai kuadran prioritas utama penanganan, di mana sub variabel tersebut dianggap sangat penting namun pelaksanaannya masih belum memuaskan, sehingga dapat diketahui gap yang paling besar penyebab Terminal Bingkuang tidak berfungsi optimal berdasarkan kepentingan dan persepsi pengguna terminal. Sub variabel-sub
Diagram strategi digunakan untuk mengetahui posisi strategi yang telah dirumuskan dari hasil interaksi matrik evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal. Dasar penentuannya adalah dari hasil penghitungan skor masing-masing sub variabel, yang terdapat dalam matrik evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal dan telah dikonsultasikan lagi ke expert . Adapun diagram Bingkuang, dapat berikut :
strategi Terminal dilihat pada Gambar
Peluang Eksternal 1,398 Kuadran III Strategi turn around Meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang
Kuadran I Strategi agresif Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Kelemahan Internal -1,632
1,124
-0,111 Kuadran IV -0,508 Strategi defensif meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Kekuatan Internal
Kuadran II Strategi diversifikasi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman -1,509
Ancaman Eksternal
Gambar 2. Diagram Strategi Terminal Bingkuang (hasil analisis)
Dari Gambar di atas terlihat bahwa posisi strategi Terminal Bingkuang menunjukan strategi defensif (Kuadran IV), yaitu berupaya meminimalkan kelemahan internal untuk menghindari ancaman yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan di Terminal Bingkuang dalam mengoptimalkan dan meningkatkan pengoperasian terminal
ISBN No. 978-979-18342-0-9
khususnya dari pelayanan operasional, adalah :ya
umum
dan
1. Menjadikan fasilitas pelayanan umum yang dianggap penting oleh pengguna terminal namun pengguna terminal belum merasakan manfaat dari fungsi dari masing-masing fasilitas tersebut sebagai prioritas utama peningkatan.
C-130
Strategi Peningkatan Penggunaan Terminal Bingkuang Di Kota Padang Dengan Menggunakan Analisis Kesenjangan
Upaya ini sangat penting dilakukan oleh pengelola terminal mengingat fasilitasfasilitas itu sangat dibutuhkan oleh pengguna terminal yang merupakan gap yang paling besar penyebab Terminal Bingkuang belum berfungsi secara optimal. Fasilitas yang ditingkatkan itu adalah jumlah instalasi listrik/lampu penerangan, jumlah saluran PAM, jumlah dan kebersihan MCK, luas ruang tunggu penumpang/pengantar, luas ruang istirahat dan jumlah dan luas loket penjualan tiket.
terminal. Sub variabel-sub variabel tersebut yaitu ; jumlah instalasi listrik/lampu penerangan, jumlah saluran PAM, jumlah dan kebersihan MCK, kondisi ruang istirahat, luas ruang tunggu penumpang, jumlah dan luas loket penjualan tiket, tata letak kios, keamanan, kemampuan petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan/masalah dan kesiapan 24 jam. •
2. Meningkatkan keamanan serta pengaturan kembali tata letak kios terbuka di Terminal Bingkuang, 3. Meningkatkan jumlah personil, pengetahuan dan keterampilan serta kemauan mendengarkan keluhan/kemauan dan keinginan pengguna terminal. 4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak/instansi terkait yang meliputi : - Penindakan terminal bayangan secara terus-menerus dan dengan sungguhsungguh, - Penindakan beroperasinya angkutan sektor informal/travel illegal, yang mengangkut penumpang umum secara reguler pada trayek tertentu, - Pengawasan terhadap persaingan antar angkutan penumpang meliputi tarif, trayek dan jumlah izin kendaraan yang beroperasi. - Pencapaian ke terminal dengan lancar, mudah dan murah, dengan mengembangkan jaringan jalan yang ke dan dari Terminal Bingkuang, 5. Menyediakan biaya operasional pemeliharaan yang cukup
dan
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut •
Diketahui gap yang paling besar penyebab Terminal Bingkuang tidak berfungsi optimal berdasarkan kepentingan dan persepsi pengguna
ISBN No. 978-979-18342-0-9
Strategi yang sebaiknya diterapkan di Terminal Bingkuang dalam mengoptimalkan dan meningkatkan pengelolaan terminal khususnya dari pelayanan umum dan operasional yaitu : - Menjadikan fasilitas pelayanan umum yang dianggap penting oleh pengguna terminal namun pengguna terminal belum merasakan manfaat dari fungsi dari masing-masing fasilitas tersebut sebagai prioritas utama peningkatan. Meningkatkan keamanan serta pengaturan kembali tata letak kios terbuka di Terminal Bingkuang, - Meningkatkan jumlah personil, pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan menyelesaikan keluhan/masalah dan keinginan pengguna terminal, - Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak/instansi terkait - Menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan yang cukup, atau dengan cara mengutamakan penggunaan pendapatan dari sektor terminal untuk peningkatan terminal.
5.2. Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya/kajian lanjutan, yaitu : • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kebocoran pendapatan terminal akibat dari adanya terminal bayangan, penurunan penumpang akibat beroperasinya angkutan sewa/travel yang legal/illegal, serta sumber-sumber lain yang berpotensi sebagai pendapatan bagi Terminal Bingkuang. Saran yang dapat diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) terminal dan Dinas Perhubungan Kota Padang, yaitu :
C-131
Anak Agung Gde Kartika,Yuliver
1. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan/program dengan dinas/instansi terkait dalam pengoptimalan Terminal Bingkuang 2. Melakukan pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi kepada pengguna terminal (pengemudi, penumpang dan pengguna kios/toko), bersama-sama dengan dinas/instansi terkait. 3. Agar rumusan strategi yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan, maka rumusan strategi perlu diimplementasikan dalam rencana strategis (renstra), atau tertuang setiap tahunnya dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Unit Kerja Dinas Perhubungan Kota Padang.
ISBN No. 978-979-18342-0-9
DAFTAR PUSTAKA 1. Nugroho, B.A. (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. 2. Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki (2002), Statistik Terapan Untuk Penelitian ilmu-ilmu sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 3. Rangkuti, F. (2005), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 4. Riduwan, (2006), Metoda dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta Bandung, Bandung 5. Sugiono, (2003), Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung
C-132