STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN GUNA MENAIKKAN PENJUALAN DAN TINGKAT HUNIAN PERUMAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) KABUPATEN SANGGAU Aris Sudarsono Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Aset, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5939925, email:
[email protected] Putu Rudy Setiawan Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp. 031-5939925, email:
[email protected] Winariati Koesoemoprodjo Pegawai Negeri Sipil Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur, Jl. Gayung Kebonsari No.169 Surabaya, Telp. 031- 8292304.
ABSTRAK Pada tahun 2005 Pemerintah Kabupaten Sanggau membangun 500 unit rumah untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kelurahan Bunut. Namun demikian sampai dengan tahun 2007, angka penjualan dan tingkat hunian masih sangat rendah yaitu hanya 92 unit rumah yang terjual dan hanya 16 unit rumah yang dihuni. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian rumah dengan menggunakan analisis tingkat harapan-persepsi dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang disarankan untuk meningkatkan angka penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS yaitu strategi defensif (meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal) dengan cara memperbaiki aksesibilitas dari dan menuju kawasan perumahan, meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik, meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang, serta meningkatkan keamanan lingkungan sekitar perumahan. Kata kunci: Penjualan, Strategi, Tingkat hunian
1. PENDAHULUAN Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat martabat manusia, mutu kehidupan serta kesejahteraan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pada tahun 2005 pemerintah Kabupaten Sanggau bekerjasama dengan PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Barat dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) membangun perumahan bagi PNS yang belum mempunyai rumah sendiri melalui sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan subsidi dari pemerintah. Harapan dari Pemerintah Kabupaten Sanggau, semua rumah yang sudah terbangun (500 unit) dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga semua
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-88
rumah yang sudah terbangun ini dapat terjual dan dihuni oleh pemiliknya. Tetapi kenyataannya sampai dengan awal tahun 2007 angka penjualan rumah dan tingkat hunian perumahan sangat rendah. Rumah yang terjual baru 92 unit dan hanya 16 unit yang dihuni, sehingga terdapat 408 unit yang belum laku. Rendahnya angka penjualan dan tingkat hunian perumahan mengindikasikan bahwa terdapat kelemahan dan permasalahan dalam kualitas pengelolan perumahan PNS ini. Untuk lebih mengoptimalkan perumahan PNS sebagai aset daerah maka perlu ada penelitian tentang strategi peningkatan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian.
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
2. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
persepsinya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya [4].
2.1. Kebijakan Pemerintah Bidang Perumahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen antara lain [2]: 1. Sistem pengiriman produk. 2. Performa produk atau jasa. 3. Citra atau merk perusahaan. 4. Hubungan antara harga dan nilai yang menguntungkan. 5. Kinerja/prestasi para karyawan. 6. Kelemahan dan kekuatan para pesaing.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Pembangunan perumahan oleh badan usaha dilaksanakan di kawasan siap bangun (kasiba) atau lingkungan siap bangun (lisiba) yang berdiri sendiri dan harus menyediakan prasarana dan sarana lingkungan [1]. Prasarana lingkungan meliputi jalan, air minum (bersih), air limbah, pembuangan air hujan, pembuangan sampah dan jaringan listrik. Sedangkan sarana lingkungan berupa fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, fasilitas pemerintahan, pelayanan umum, peribadatan, rekreasi, kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka.
Kepuasan konsumen dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain [4]: 1. Directly reported satisfaction 2. Derived dissatisfaction 3. Problem analysis 4. Importance or performance ratings 2.4. Analisis Penentuan Tingkat Harapan dan Persepsi Penggunaan analisis tingkat harapan/kepentingan dan persepsi, untuk mengetahui tingkat kepentingan dan persepsi responden, terhadap kondisi perumahan PNS. Kuisioner yang akan diajukan kepada responden, diberikan pilihan jawaban dengan menggunakan skala lima tingkat (likert) [9].
Kebijakan pemerintah dalam pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah diprioritaskan membangun rumah sederhana sehat (RSH). Ketentuan RSH adalah harus memenuhi syarat-syarat antara lain [3]: 1. Kebutuhan minimal masa dan ruang 2. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan 3. Kebutuhan minimal keamanan dan keselamatan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat harapan/kepentingan dan tingkat persepsi, akan menghasilkan suatu tingkat kesesuaian antara tingkat harapan dan tingkat persepsi dari pengolahan suatu jasa. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor persepsi dengan skor harapan, berdasarkan rumus berikut:
2.2. Perencanaan Pembangunan Perumahan Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan perumahan antara lain [6]:
Tk i =
1. Lingkungan 2. Daya beli masyarakat 3. Kelembagaan Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan yang baik harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut [6]: 1. Lokasi 2. Kondisi geologi dan topografi 3. Kepastian hukum
.....................(1)
Dimana: Tki : Tingkat kesesuaian Xi : Skor persepsi (rata-rata skor persepsi) Yi : Skor harapan (rata-rata skor harapan) 2.5. Analisis Kuadran Analisis kuadran ini bertujuan untuk memetakan indikator persepsi konsumen dan calon konsumen perumahan PNS terhadap indikator harapan.
2.3. Kepuasan Konsumen Pengertian kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan atau
ISBN No. 978-979-18342-0-9
Xi X 100% Yi
Untuk dapat memetakan kondisi perumahan PNS dalam kuadran, maka metode
D-89
Aris Sudarsono, Putu Rudy Setiawan, Winariati Koesoemoprodjo
perhitungannya dilakukan sebagai berikut [9]: 1. Menghitung nilai rata-rata total dari tingkat kepuasan dan rata-rata total dari tingkat harapan. 2. Nilai rata-rata total tingkat harapan adalah sumbu Y dan nilai total rata-rata tingkat kepuasan adalah sumbu X. 3. Berdasarkan batas-batas tersebut dapat ditentukan kriteria koordinat untuk setiap kuadran. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut diplot dalam diagram kartesius yang dibagi menjadi empat kuadran seperti yang terlihat pada Gambar 1 dibawah ini.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi, didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) [5]. Pengertian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam lingkungan adalah sebagai berikut [10]: a. Kekuatan adalah suatu keunggulan sumberdaya sehingga memberikan kemungkinan suatu organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya. b. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya manusia serta ketrampilan dalam dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu organisasi. c. Peluang adalah sesuatu yang menguntungkan dalam organisasi d. Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam suatu organisasi. 3. METODA PENELITIAN Pembahasan dan pengolahan data menggunakan analisis: 1. Analisis tingkat harapan-persepsi bertujuan untuk menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi rendahnya penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS. 2. Analisis SWOT bertujuan untuk merumuskan strategi guna meningkatkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS Kabupaten Sanggau.
Gambar 1: Diagram Kartesius 2.6. Perumusan Strategi Strategi adalah penempatan sumber-sumber daya perusahaan secara terorganisasi untuk mencapai tujuan bisnis yang spesifik, pada saat diperlukan dalam persaingan melawan pesaing [10]. Rangkaian proses secara sederhana suatu perumusan strategi dapat dilihat pada Gambar 2 [7].
3.1. Penentuan Responden 1. Tahap 1, kuisioner kepada konsumen dan calon konsumen perumahan PNS yang bertujuan untuk mengukur tingkat harapan dan persepsi responden,yang terbagi dalam 4 kelompok dengan jumlah sampel sebagai berikut: a. Pembeli rumah yang sudah menghuni (kelompok 1), dengan teknik sampling jenuh dan jumlah responden 16 orang. b. Pembeli rumah yang tidak/belum menghuni (kelompok 2), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 44 orang.
Gambar 2: Perumusan Strategi
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-90
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
c. PNS berminat membeli rumah tetapi mengundurkan diri (kelompok 3), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 84 orang. d. PNS tidak berminat membeli rumah di perumahan (kelompok 4), dengan teknik simple random sampling dan jumlah responden 99 orang. 2. Tahap 2, kuisioner kepada pembuat kebijakan untuk memberikan penilaian faktor-faktor strategis internal dan eksternal. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu hanya mereka yang ahli yang memberikan pertimbangan [8]. Responden sebanyak 6 orang yaitu Kepala BAPPEDA, Kadis Kimpraswil, Kasubdin Cipta Karya, Kabid Pengelolaan Aset Daerah dan Dirut serta Wadir marketing PT. Citra Bangun Adigraha.
3. Variabel kondisi tanah/bangunan Ketersediaan luas tanah yang cukup Ketersediaan luas bangunan yang cukup Adanya kondisi tanah yang stabil dan tidak mudah longsor Adanya keamanan, keselamatan dan kesehatan bangunan Adanya keindahan arsitektur bangunan 4. Variabel harga dan mekanisme pembelian rumah Kesesuaian harga dengan kondisi rumah Keberadaan sistem KPR bersubsidi Kemudahan prosedur pembelian rumah 5. Variabel SDM dan Kebijakan 5.1. Kemampuan tim pengelola dan pengembang 5.2. Kebijakan Pemda terhadap perumahan PNS 5.3. Kesesuian lokasi perumahan dengan RT/RW
3.2. Rancangan Kuisioner
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuisioner kepada responden menggunakan pertanyaan-pertanyaan terhadap beberapa variabel/indikator peningkatan kualitas pengelolaan yang dapat menaikkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS, antara lain:
4.1. Kondisi Eksisting Perumahan PNS 1. Kondisi Penjualan dan Tingkat Hunian Perumahan PNS Persentase penjualan rumah sebesar 18,4% dan tingkat hunian perumahan PNS 3,2% dari jumlah rumah yang sudah terbangun. 2. Lokasi dan Aksesibilitas: a. Aksesibilitas sangat jauh dan sulit dijangkau b. Jauh dari jalan arteri dan rute angkutan umum c. Jauh dari perkantoran pemerintah d. Jauh dari sekolah primer e. Jauh dari pusat perbelanjaan (pasar) 3. Kondisi Lahan dan Bangunan a. Kondisi Lahan Luas lahan 15 Ha dengan jenis tanah lembek dan sedikit berawa. b. Kondisi Bangunan Rumah Rumah yang tersedia adalah rumah sederhana sehat (RSH) tipe 36/180 dimana luas bangunan ± 36 m2 dan luas tanah tiap kavling 180 m2. 4. Prasarana dan sarana Perumahan PNS, ditunjukkan dalam Tabel 1.
1. Variabel lokasi perumahan Aksesibilitas menuju tempat kerja Aksesibilitas menuju sekolah primer Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) Aksesibilitas menuju tempat hiburan Aksesibilitas menuju jalur arteri dan rute angkutan umum 2. Variabel sarana dan prasarana perumahan Ketersediaan jalan lingkungan Ketersediaan saluran limbah dan drainase Ketersediaan air bersih (PDAM) Ketersediaan listrik Ketersediaan tempat pembuangan sampah Ketersediaan jaringan tilpon Ketersediaan taman dan lapangan terbuka Ketersediaan tempat ibadah
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-91
Aris Sudarsono, Putu Rudy Setiawan, Winariati Koesoemoprodjo
Tabel 1: Kondisi eksisting prasarana dan sarana lingkungan perumahan PNS
Tabel 2: Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Kelompok 1
No Prasarana/sarana Keterangan 1. Jalan akses menuju • Beraspal perumahan • Kondisi baik 2. Jalan lingkungan • Beraspal • Kondisi sebagian rusak 3. Saluran limbah dan • Berada sepanjang jalan akses drainase induk. • Berupa saluran galian pasangan batu 4. Saluran limbah dan • Berada sepanjang drainase sekunder jalan lingkungan • Berupa saluran galian tanah Dikelola oleh PDAM 5. Air bersih (PDAM) Disediakan 5 titik 6. Jaringan listrik lampu dan 2 titik stop kontak • Tilpon kabel belum 7. Jaringan tilpon tersedia • Tilpon selular sudah tersedia 8. Lapangan terbuka dan taman 9. Tempat Pemb. Disediakan oleh Pemda, Sampah berupa pasangan bata. 10. Tempat ibadah Swadaya masyarakat (masjid) dibantu oleh Pemda.
4.2. Analisis Penentuan Tingkat Harapan dan Persepsi Responden Analisis ini bertujuan menentukan tingkat kesesuaian persepsi-harapan responden kelompok 1 dan kelompok 2. Dari hasil kuisioner kedua kelompok responden tersebut maka didapat tingkat kesesuaian persepsi-harapan seperti terlihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-92
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
Tabel 3: Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Kelompok 2
Keterangan 4.80
1.1 1.2
1.5
1.3 1.4
2.4
4.60
1.5
2.3 5.1 1.1
2.7 2.8 5.3
1.3
Harapan
4.1
3.1
4.2
4.20
3.3
2.4 2.5
3.2 2.2
2.6
2.1 2.2 2.3
5.2
1.2
4.40
4.3
2.1
2.6 2.7 2.8 3.1
3.5 2.5 3.4 4.00
3.2 3.3 3.4 3.5 4.1 4.2
3.80
4.3 5.1 5.2
1.4
5.3
3.60
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
Persepsi
Gambar 4: Pemetaan Untuk Responden kelompok 2 Berdasarkan hasil pemetaan analisis kuadran dari responden PNS pembeli rumah yang menghuni (kelompok 1) dan PNS pembeli rumah yang tidak/belum menghuni (kelompok 2), dapat disimpulkan faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya penjualan rumah dan tingkat hunian perumahan PNS sebagai berikut : 1. Aksesibilitas menuju tempat kerja 2. Aksesibilitas menuju sekolah primer 3. Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) 4. Aksesibilitas menuju jalan arteri dan rute angkutan umum 5. Ketersediaan air bersih (PDAM) 6. Ketersediaan listrik 7. Kemampuan tim pengelola dan pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha)
pemetaan kuadran tingkat kesesuaian antara harapan dan persepsi untuk responden kelompok 1 dan kelompok 2 terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.
4.3. Analisis Perumusan Strategi Peningkatan Penjualan dan Tingkat Hunian Perumahan PNS
Keterangan 5.00
1.1 1.2
2.4
1.3 1.4
4.80
1.5
Analisis perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan instrumen SWOT, dengan membandingkan antara faktor-faktor strategis internal maupun eksternal. Faktorfaktor strategis internal ditentukan dari pemetaan kuadran tingkat harapan dari responden PNS berminat membeli rumah tetapi mengundurkan diri (kelompok 3) dan PNS tidak berminat membeli rumah di
2.1 2.2
1.2
2.3
4.60
1.1
2.7
2.2
Harapan
3.5 1.3
4.40
2.4 2.5 2.6
4.1 4.2
2.7
2.3
2.8
1.5
5.3
5.1
3.2
3.1
2.8 2.1 4.3
2.5
3.2 3.3
5.2
4.20
3.1
3.4 3.5
2.6 1.4
4.1
3.3
4.2
4.00
Gambar 3: Pemetaan Untuk Responden 3.4 kelompok 1 4.3
5.1 5.2 5.3
3.80
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
Persepsi
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-93
Aris Sudarsono, Putu Rudy Setiawan, Winariati Koesoemoprodjo
perumahan PNS (kelompok 4), terlihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.
Tabel 4: Faktor-faktor Strategis Internal Perumahan PNS
Keterangan 4.70
1.3 1.4
4.60
2.3 2.4 4.3 4.1 5.2
4.50
Harapan
No
1.1 1.2
1.5
4.40
4.30
1. Lokasi 1. Aksesibilitas menuju tempat kerja sulit dan jauh 2. Aksesibilitas menuju sekolah primer sulit dan jauh 3. Aksesibilitas menuju pasar (pusat perbelanjaan) sulit dan jauh 4. Aksesibilitas menuju jalan arteri dan rute angkutan umum sulit &jauh 2. Sarana dan Prasarana 1. Tersedia jalan lingkungan yang baik 2. Ketersediaan air bersih (PDAM) kurang baik 3. Ketersediaan jaringan listrik kurang baik 4. Tersedia taman dan lapangan terbuka yang baik 5.Tersedia tempat ibadah yang baik 3. Kondisi Tanah dan Bangunan 1. Tersedia tanah yang cukup luas 2. Tersedia bangunan yang cukup luas 3. Kondisi tanah yang stabil dan tidak mudah longsor 4. Bangunan memenuhi syarat keamanan dan kesehatan 4. Harga dan Mekanisme Pembelian Rumah 1. Harga dan kondisi rumah cukup sesuai 2. Adanya sistem KPR bersubsidi yang cukup baik 3. Prosedur dan persyaratan pembelian rumah mudah 5. Sumber Daya Manusia 1. Kemampuan tim pengelola perumahan (Pemda) kurang 2. Kemampuan pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) kurang 3. Kurangnya koordinasi antara pengelola dan pengembang
1.5 2.1 2.2 2.3 2.4
4.2 1.1 3.1 1.3 1.2 2.8 5.3 2.7 2.2 3.2 5.1 2.6
2.5 2.6 2.7 2.8 3.1 3.2
2.1 3.3
3.3 3.4
4.20
3.5 4.1 4.2 4.3
1.4 3.4 3.5 2.5
4.10
5.1 5.2 5.3
4.00
-1.00
-0.50
0.00
0.50
1.00
Persepsi
Gambar 5: Pemetaan Untuk Responden kelompok 3 Keterangan
4.70
1.1
1.5
1.2 1.3
4.60
4.50
1.5 2.1 2.2
4.2 2.1 1.1 3.3 3.1 5.3 1.3 1.2 2.7 3.2 5.2 2.2
4.40
Harapan
1.4
2.4 4.1 2.3 4.3
4.30
2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
2.8
3.1
2.6
4.20
3.2 3.3 3.4 3.5
4.10
3.5 2.5
4.1 4.2 4.3
4.00
5.1
1.4
5.2 5.3
3.90
-1.00
-0.50
0.00
0.50
1.00
Persepsi
Gambar 6: Pemetaan Untuk Responden kelompok 4
S/W W W W W
S W W S S S S S S
S S S
W W W
Faktor strategis eksternal perumahan PNS diperoleh dari hasil wawancara dengan responden para ahli (pejabat expert), serta melalui identifikasi lingkungan objek penelitian. Kesimpulan hasil wawancara dapat ditabulasikan pada tabel 5.
Dari hasil pemetaan kuadran tingkat harapan responden kelompok 3 dan kelompok 4 serta dari tingkat persepsi responden kelompok 1 dan kelompok 2, diperoleh tentang kekuatan (S) dan kelemahan (W) faktor strategis internal perumahan PNS yang secara lengkap terlihat pada tabel 4.
ISBN No. 978-979-18342-0-9
Indikator Faktor Internal
D-94
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
kelemahan (W) yang terangkum dalam matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI), sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang (O) dan ancaman (T) yang terangkum dalam matrik Evaluasi Faktorfaktor Eksternal (EFE).
Tabel 5: Faktor-faktor Strategis Eksternal Perumahan PNS No
Indikator Faktor Eksternal
1. Kebijakan Pemerintah Daerah 1. Kebijakan Pemda mendukung terhadap pembangunan dan pengelolaan perumahan PNS 2. Adanya Peraturan perundangan yang mendukung keberadaan perumahan PNS 3. Kurangnya anggaran (dana) dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan PNS 4. Lokasi perumahan sesuai dengan RTRW dan RDTRK Sanggau 2. Sosial Lingkungan 1. Potensi jumlah konsumen perumahan PNS yang rendah 2. Gaji dan penghasilan PNS rendah 3. Terdapat 3 (tiga) perumahan lain di Kabupaten Sanggau 4. Lingkungan di sekitar perumahan PNS kurang aman
O/T O
Berdasarkan faktor-faktor Strategis Internal dan eksternal Perumahan PNS (Tabel 4 dan Tabel 5) dibuat strategi alternatif dengan cara membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Hasil perbandingan ini disusun dalam matrik SWOT seperti pada Tabel 6.
O T
O
T T T T
4.4. Perumusan Strategi Alternatif Matriks SWOT disusun dengan menggunakan faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan (S) dan Tabel 6: Matrik SWOT Perumahan PNS
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-95
Aris Sudarsono, Putu Rudy Setiawan, Winariati Koesoemoprodjo
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-96
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
Tabel 8: Matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) perumahan PNS
4.5. Perumusan Strategi untuk Perumahan PNS Pembobotan dan rating dari faktor-faktor strategis internal dan eksternal melalui penyebaran kuisioner kepada responden para ahli dan pejabat expert. Berdasarkan hasilnya maka ditetapkan posisi strategi perumahan PNS dengan menggunakan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) dan matriks Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE), seperti terlihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7: Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) perumahan PNS
Dari matrik EFI dan matrik EFE di atas, dapat dibuat diagram strategi perumahan PNS seperti pada Gambar 7.
Kuadran III Strategi Turn Arround
Kuadran I Strategi Agresif
−0,025
-0,629 Kuadran IV Strategi Defensif
Kuadran II Strategi Diversifikasi
Gambar 7: Diagram Strategi Perumahan PNS Dari Gambar 7 terlihat bahwa posisi strategi perumahan PNS menunjukan strategi defensif (Kuadran IV), yaitu berupaya meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal yang ada. Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS adalah :ya 1. Memperbaiki dan mempermudah aksesibilitas menuju tempat kerja, sekolah primer, pasar (pusat perbelanjaan) serta jalan arteri dan rute angkutan kota dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. 2. Meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. 3. Meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang perumahan PNS
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-97
Aris Sudarsono, Putu Rudy Setiawan, Winariati Koesoemoprodjo
sehingga mampu bersaing dengan keberadaan perumahan lain di Kabupaten Sanggau. 4. Meningkatkan keamanan lingkungan sekitar dengan cara meningkatkan kualitas sarana listrik/penerangan di sepanjang jalan akses dan di dalam lingkungan perumahan PNS.
2.
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan
3.
Berdasarkan analisis SWOT, posisi strategi yang disarankan adalah strategi defensif, dimana strategi yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan guna menaikkan penjualan dan tingkat hunian perumahan PNS Kabupaten Sanggau antara lain:a
4.
a. Memperbaiki dan mempermudah aksesibilitas menuju tempat kerja, sekolah primer, pasar (pusat perbelanjaan) serta jalan arteri dan rute angkutan kota dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. b. Meningkatkan kualitas prasarana air bersih dan listrik dengan dukungan anggaran (dana) yang cukup. c. Meningkatkan kemampuan tim pengelola dan pengembang perumahan PNS sehingga mampu bersaing dengan keberadaan perumahan lain di Kabupaten Sanggau. d. Meningkatkan keamanan lingkungan sekitar dengan cara meningkatkan kualitas prasarana listrik/penerangan di sepanjang jalan akses dan di dalam lingkungan perumahan PNS.
5.
REFERENSI 1. Anonim (1999) Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri, Jakarta. 2. Craven, D.W. (1999), Pemasaran Strategis, Jilid I, Erlangga, Jakarta. 3. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002) Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor: 403/KPTS/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Jakarta. 4. Kotler, P. (1999) Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid 1, PT. Prinhallindo, Jakarta. 5. Rangkuti, F. (2005) Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 6. Sastra, M. dan Marlina, E. (2005), Perencanaan dan Pengembangan Perumahan, Penerbit Andi, Yogyakarta. 7. Sharplin, A. (1985) Strategic Management, Mc. Graw – Hill Book Company.
5.2. Saran Saran yang dapat diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) perumahan PNS, yaitu : 1. Memperbaiki dan meningkatkan aksesibilitas bagi penghuni perumahan PNS dengan upaya: a. Pemerintah Kabupaten Sanggau mengadakan bus khusus angkutan Pegawai Negeri Sipil dan bus khusus angkutan pelajar, mengadakan rute/jaringan trayek angkutan umum,
ISBN No. 978-979-18342-0-9
mendirikan Sekolah Dasar dan Sekolah Taman Kanak-kanak. b. Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) menyediakan fasilitas pertokoan (perbelanjaan) di perumahan PNS. Pemerintah Kabupaten Sanggau bekerja sama dengan PDAM dan PT. PLN untuk meningkatkan kualitas dan kontinyuitas prasarana air bersih (PDAM) dan listrik yang tersedia di perumahan PNS. Pemerintah Kabupaten Sanggau dan Pengembang (PT. Citra Bangun Adigraha) bersama-sama menjalankan dan meningkatkan sistem pemasaran yang tepat untuk penjualan rumah pada perumahan PNS. Pemerintah Kabupaten Sanggau melaksanakan pengadaan/pemasangan lampu penerangan jalan guna meningkatkan keamanan di lingkungan perumahan PNS dan sekitarnya. Melakukan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap kualitas pengelolaan perumahan PNS sehingga akan menghasilkan penjualan rumah dan tingkat hunian yang tinggi.
D-98
Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Guna Menaikkan Penjualan Dan Tingkat Hunian Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Pns) Kabupaten Sanggau
8. Sugiyono (2005) Statistik Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. 9. Supranto, J. (2006) Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Cetakan Ketiga, Jakarta, PT.Rineka Cipta. 10. Wahyudi, S.A. (1996) Manajemen Strategi; Pengantar Proses Berpikir Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta.
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-99