Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
TUTORIAL DAN ANIMASI PEMBERHENTIAN SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Muji Syukur dan Edi Noersasongko Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro
ABSTRACT The main purpose of this research was to find out of influence of the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning in increasing the understanding ability of the users. In addition, this researches were conducted to identify the difference between the understanding ability of those who received the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning and those who did not. The research subjects were 10 Civil Servants (as users) from Kabupaten Pemalang Local Government. Random assignment was applied to assign the subjects into experimental group. The understanding ability was measured by Liket Questioner Instrument. Pretest-posttest control group design was used as the experimental design of this research, and the data were analyzed by The Paired Sample T-Test.The result showed there was a significant difference between the understanding ability of the experimental group and the control group. The users that learned the regulation of civil servant dismissal used the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning are not similar with the users did not. The users that learn the regulation of civil servant dismissal used the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning more understand than the users did not (The users used the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning, Mean = 12.90. The users did not use, Mean = 20.80). Using the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning will increase the understanding ability to the users effectively (p = 0,000. p < 0,005). According to the research result, the Civil Servant Dismissal Multimedia Learning was effective in increasing the understanding ability of the users. Key Words: multimedia learning, the Civil Servant dismissal, understanding ability. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang berkemampuan melaksanakan tugas secara professional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Guna mewujudkan sosok Pegawai Negeri sebagaimana di atas salah satu upayanya adalah meningkatkan manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari Pegawai Negeri. Sedangkan salah satu kebijakan Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah penetapan ketentuan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Ketentuan tersebut dengan jelas menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan pemberhentian sebagai PNS sehingga dapat dijadikan pedoman bagi seorang PNS untuk mengajukan hak pemberhentian sebagai PNS-nya. Upaya sosialisasi ketentuan pemberhentian sebagai PNS telah dilakukan dengan berbagai cara di antaranya melalui beberapa diklat kepegawaian termasuk di diklat Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil, diklat manajemen kepegawaian dan diklat lainnya. Dalam kurikulum setiap diklat tersebut di atas materi pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah materi pokok. Dan sampai dengan saat ini, sosisliasai ketentuan tersebut bagi PNS yang akan memasuki batas usia pensiun masih diberikan informasi melalui pamflet dan surat edaran seperlunya. Hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya di kalangan PNS yang akan memasuki batas usia pensiun pada tahun 2011 yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan populasi sebanyak 331 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 40 orang (12% dari jumlah populasi) menunjukkan bahwa :
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
45
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
a. b. c. d.
hampir semua PNS telah memperoleh informasi tentang ketentuan pemberhentian sebagai PNS sebelumnya, dengan jumlah 95%. hampir semua PNS sudah tidak mengingat lagi substansi ketentuan pemberhentian sebagai PNS sebagaimana yang telah mereka dapatkan di dalam Diklat pemerintah dulu, dengan jumlah 90%. sebagian besar PNS menganggap bahwa mengerti dan memahami ketentuan pemberhentian sebagai PNS adalah penting, dengan jumlah 80%. sebagian besar PNS menganggap perlunya alat bantu berbasis multimedia yang memudahkan usernya untuk membaca materinya, mendengarkan tutorialnya, menyaksikan animasi ilustrasinya serta diiringi musik untuk sosialisasi ketentuan pemberhentian sebagai PNS, dengan jumlah 84%. Mendapat Informasi PP No. 32 Tahun 1979 sebelumnya
Masih ingatkah substansi PP No. 32 Tahun 1979 90% 90%
100%
Prosentase Jumlah PNS
95%
80%
90% 80% 70% 60%
70% 60% 50%
50% 40% 30%
40% 30%
20% 10% 0%
20%
5%
0%
10%
Tidak ingat Tidak pernah
0%
0% Pernah
Ragu-ragu
3%
80%
90%
Tidak tahu
Tidak ingat
84%
80%
70%
70% Prosentase Jumlah PNS 60%
60% Prosentase Jumlah PNS
Ragu-ragu
Perlukah alat bantu berbasis Multimedia untuk sosialisasi?
Pentingkah mengerti dan memahami PP No. 32 Tahun 1979
80%
4%
3%
Masih ingat
50%
50%
40%
40%
30%
30%
20% 10%
7%
3%
10%
0%
20% 10%
10%
3%
3%
0%
Penting
Ragu-ragu
Tidak tahu Tidak penting
Perlu
Ragu-ragu
Tidak tahu
Tidak perlu
Gambar 1. Hasil Survei Pra-Proposal
Kami sajikan pula tabel jumlah pegawai aktif, calon pegawai dan pegawai yang diberhentikan di setiap tahunnya. Tabel 1. Jumlah Pegawai, CPNS dan Pegawai yang Diberhentikan dalam Tahun 2005 sampai 2008
Tahun 2005 2006 2007 2008
Pegawai 9.875 10.098 10.118 10.036
Jumlah CPNS 423 174 343 2.248
Pemberhentian 304 246 322 337
Sumber : BKD Kabupaten Pemalang
Dengan melihat fakta bahwa pemberhentian sebagai PNS telah ditetapkan sebagai materi pokok
46
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999 dalam diklat kepegawaian, fakta aspirasi dan pendapat di kalangan PNS bahwa sebagian besar PNS menganggap mengerti dan memahami ketentuan normatif pemberhentian sebagai PNS adalah penting serta fakta banyaknya jumlah CPNS yang direkrut dan banyaknya PNS yang diberhentikan. Maka, mengerti dan memahami ketentuan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah hal wajib dan sangat penting bagi setiap PNS. Namun demikian, seperti yang telah dijelaskan di atas, sampai saat ini upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan pengertian dan pemahaman ketentuan pemberhentian sebagai PNS tergolong dalam sosialisasi menggunakan teknik manual; yaitu dengan hanya memberikan materi text books dalam diklat manajemen kepegawaian, sosialisasi dengan pamflet ataupun menggunakan selebaran saja. Dengan sosialisasi teknik manual, tingkat pemahaman seorang PNS akan ketentuan tersebut kurang maksimal, karena sosialisasi yang dilakukan hanya memberikan materi text books, pamflet ataupun dalam bentuk selebaran saja. Apabila seorang PNS tidak mengerti dan memahami ketentuan pemberhentian sebagai PNS akan berdampak pada ketidakmampuan yang bersangkutan dalam mengurus pemberhentian sebagai PNS-nya dan keperluan lain yang berkaitan seperti mengurus pensiunnya. Dengan demikian, proses administrasi pemberhentiannya sebagai PNS akan terhambat dan pada akhirnya penerbitan surat keputusannya pun dapat terkendala dan terlambat. Dengan berkembangnya teknologi komputer yang paralel dapat memberikan solusi untuk semua aspek kehidupan, maka diharapkan teknologi menjadi metode pemecahan masalah terhadap permasalahan seperti di atas. Perkembangan teknologi multimedia sebagai bagian dari teknologi komputer diharapkan menjadi alat bantu (tools) yang memberikan kontribusi positif bagi pemecahan permasalahan pemberian pengertian dan pemahaman seperti di atas di masa datang. Pemanfaatan Computer-based Multimedia akan menjadikan user lebih mudah dan cepat mengerti dan memahami apa yang dipelajari saat itu dibandingkan dengan menggunakan teknik manual. Sebab, kandungan yang dimilikinya memungkinkan user dapat membaca teksnya, mendengarkan tutorialnya, menyaksikan animasinya, dapat berinteraksi dengannya serta dapat lebih menarik dan mengasyikkan dinikmatinya karena diiringi dengan alunan musik dan suara. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edgar Dale dengan “Dale’s Cone of Experience”-nya : People generally remember: a. 10% of what they read (reading text) b. 20% of what they hear (hearing words) c. 30% of what they see (looking at pictures) d. 50% of what they see & hear (watching a movie or demonstration) e. 70% of what they say and write (participacing in a discussion, giving a talk) f. 90% of what they say and do (making a presentation, teaching, others). Begitu pentingnya sosialisasi ketentuan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan dari hasil survei di atas, maka dipandang perlu untuk mendesain multimedia komputer untuk program tutorial dan animasi pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). 1.2. Rumusan Masalah Mengacu pada potensi yang dimiliki oleh teknologi multimedia terkait dengan keefektifan dalam menyampaikan informasi dan dapat meningkatkan daya mengerti dan memahami pada user-nya, maka perlunya desain multimedia komputer tutorial dan animasi ketentuan pemberhentian sebagai PNS sebagai alat bantu (tools) untuk sosialisasi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri disebutkan sebagai berikut : pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.[18] Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil meliputi[18] : a. Meninggal dunia b.Atas permintaan sendiri homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
47
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
c. Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) d.Adanya penyederhanaan organisasi Pemerintah e. Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Dan Rohani f. Pemberhentian karena meninggalkan tugas g.Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang h.Pemberhentian karena sebab-sebab lain i. Pemberhentian karena Pegawai Negeri Sipil menjadi Anggota/Pengurus Partai Politik. j. Pemberhentian Sementara. 2.2. Batas Usia Pensiun (BUP) bagi PNS yang Memangku Jabatan Tertentu Batas Usia Pensiun (BUP) bagi PNS yang memangku jabatan-jabatan tertentu dapat diperpanjang apabila yang bersangkutan memangku/menduduki jabatan-jabatan tertentu[18]. Jabatan-jabatan dan peraturan hukumnya antara lain : a. Widyaiswara Pratama sampai dengan Widyaiswara Utama Muda dan Penyuluh Pertanian Pratama sampai dengan Penyuluh Pertanian Utama Muda sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 1986;[20] b. Diplomat Konsuler sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 40 Tahun 1987;[21] c. Sandiman dalam jenjang Sandiman Pratama, Sandiman Muda, Sandiman Madya, Sandiman Utama Pratama dan Sandiman Utama Muda sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 37 Tahun 1995;[22] d. Perekayasa Muda dan Perekayasa Madya sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39 Tahun 1996;[23] e. Pustakawan Penyelia, Pustakawan Muda dan Pustakawan Madya sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102 Tahun 2003;[24] f. Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan Negeri sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004;[12] g. Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004;[13] h. Jaksa sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004;[14] i. Peneliti Muda sampai dengan Peneliti Utama Muda dan PNS yang memangku jabatan Lektor sampai dengan Guru Besar yang ditugaskan secara penuh pada perguruan tinggi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979;[18] j. Widyaiswara Utama Madya dan Widyaiswara Utama dan bagi PNS yang memangku jabatan Penyuluh Pertanian Utama Madya dan Penyuluh Pertanian Utama sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 1986;[20] k. Perekayasa Utama sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 39 Tahun 1996;[23] l. Pustakawan Utama sesuai dengan yang diamanatkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102 Tahun 2003;[24] m. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda dan Hakim Anggota sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004;[11] n. Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan Tinggi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004;[12] o. Ketua, Wakil Ketua dan Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004;[13] p. Hakim Agung dengan syarat mempunyai prestasi kerja luar biasa serta sehat jasmani dan rohani berdasarkan keterangan dokter sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004;[11] q. Hakim Mahkamah Konstitusi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004;[15] r. Guru Besar yang diusulkan dan mendapat persetujuan dari menteri sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen[16] 48
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
2.3. Multimedia Komputer Torrisi Steele (2004) berpendapat, ”Multimedia adalah teknologi yang memungkinkan penyampaian isi, cerita, informasi dengan menggunakan kombinasi dari audio, video, gambar (2 dimensi, 3 dimensi) dan teks”.[5][7] Multimedia adalah komunikasi yang menggunakan beberapa kombinasi media yang berbeda; melibatkan ataupun tidak perangkat-perangkat komputer. Multimedia dapat terdiri dari teks, audio, musik, gambar-gambar, animasi dan video. CD-Roms adalah sebuah alternatif media penyimpanan yang bagus bagi data-data multimedia komputer yang sangat besar; namun demikian terdapat cara lain dalam pengiriman data dan komunikasi multimedia, semisal sebuah web. Program multimedia sering digunakan untuk permainan, presentasi penjualan, ensiklopedia dan lain sebagainya.[5] Multmedia adalah kombinasi dari beberapa media dalam komunikasi informasi. Multimedia memungkinkan seseorang berkomunikasi menggunakan media yang terintegrasi seperti audio, video, text, gambar, fax, dan telpon. [8] Suatu komputer multimedia adalah komputer yang mempunyai alat output seperti biasanya, yaitu alat display dan hardware, dengan rekaman audio berkualitas tinggi, image berkualitas tinggi, animasi dan rekaman video.[5] 2.3.1. Multimedia Instruksional Sebagai Penyaji Informasi Penelitian telah menemukan bukti bahwa cara yang efektif untuk membantu agar informasi ilmiah dapat lebih mudah dipahami ialah melalui penjelasan informasi secara multimodal, misalnya multimedia. Definisi multimedia yang bertolak dari aspek desain pesan antara lain digunakan untuk menjelaskan multimedia menurut tinjauan instruksional yaitu “the capability to present video, audio, and animation, as well as computer graphics and text, all on the same computer monitor at the same time.” (Merrill 1996:151). Multimedia instruksional menunjuk kepada presentasi yang dibuat utamanya dengan mengkombinasikan elemen-elemen visual (berkaitan dengan citra gambar, animasi, video, dan warna) dan verbal (berkaitan dengan citra suara seperti elemen-lemen bahasa antara lain narasi, teks, dan label).[1] 2.3.2. Tutorial Bagian dari Proses Kegiatan Pembelajaran Dilihat dengan model input - proses - output, maka tutorial adalah bagian dari kegiatan proses pembelajaran. Tutorial adalah salah satu bentuk interaksi antara pengajar dan siswa. Interaksi dan komunikasi ini merupakan inti dari tutorial (Wardhani, 2000).[2] 2.3.3. Interaktifitas Multimedia Apabila ditinjau dari peranan usernya, multimedia komputer dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu[5] : a. Multimedia linier, adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penggunanya. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan). Contohnya adalah program TV dan film. b.
Gambar 2. Informasi Multimedia Linier Sumber: Ariesto Hadi Sutopo, 2003
c.
Multimedia Interaktif, apabila multimedia komputer digunakan dengan satu user mengoperasikan satu aplikasi, maka diperlukan alat untuk mengontrol aplikasi multimedia tersebut. User
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
49
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
memerlukan keyboard, mouse atau alat input lainnya untuk mengontrol aplikasi, inilah yang disebut dengan multimedia interaktif.. Contohnya adalah multimedia interaktif pembelajaran, aplikasi game dan lain sebagainya.
Gambar 3. Informasi Multimedia non-Linier Sumber: Ariesto Hadi Sutopo, 2003
2.4. UML (Unified Modelling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan[25]. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut: a. use case diagram b. class diagram c. state chart diagram d. activity diagram e. sequence diagram f. collaboration diagram g. component diagram h. deployment diagram 3. REKAYASA SISTEM 3.1. Analisis Sistem 3.1.1. Konsep Konsep dalam sistem ini diperoleh dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut[5] : a. Siapa audien? b. Berapa lama system berjalan? c. Apakah menggunakan image? d. Apakah menggunakan audio? e. Apakah menggunakan video? f. Apakah menggunakan animasi? g. Apakah menggunakan interaktifitas? h. Apakah perlu pengaksesan dari internet? Tabel 2. Deskripsi Konsep
Judul Audien Durasi Image Audio Video Animasi Interaktifitas 50
: : : : : : : :
Tutorial dan Animasi Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Negeri Sipil 45 menit menggunakan image dari template maupun dibuat sendiri menggunakan musik instrumentalia, voice recording tidak menggunakan animasi Flash dibuat sendiri next, back, dari topik ke topik lain menggukan button library Flash
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999 3.1.2. Kebutuhan Data Data-data yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini adalah : a. UU No. 5 Thn 2004 tentang Perubahan atas UU No. 14 Thn 1985 tentang Mahkamah Agung b. UU No. 8 Thn 2004 tentang Perubahan atas UU No. 2 Thn 1986 tentang Peradilan Umum c. UU No. 9 Thn 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Thn 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara d. UU No. 16 Thn 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia e. UU No. 24 Thn 2004 tentang Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia f. UU No. 5 Thn 2005 tentang Guru dan Dosen g. PP No. 24 Thn 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil h. PP No. 32 Thn 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil i. PP No. 9 Thn 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil j. Keppres No. 63 Thn 1986 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menjabat Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Penyuluh Pertanian k. Keppres No. 40 Thn 1987 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menjabat Jabatan Fungsional Diplomat l. Keppres No. 37 Thn 1995 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Sandiman m. Keppres No. 39 Thn 1996 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Perekayasa n. Keppres No. 102 Thn 2003 tentang Perubahan atas Keppres No. 64 Thn 1992 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Pustakawan sebagaimana telah diubah dengan Keppres No. 147 Thn 2000 o. Data mekanisme pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pemalang p. Data karakter animasi q. Data image, sound, teks, animasi dan data lain yang mendukung 3.1.3. Kebutuhan Software Perancangan Tutorial dan Animasi Pemberhentian Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini akan menggunakan Operating System Microsoft Windows dengan konfigurasi minimal Windows 98 SE dengan bantuan program animasi dan pengolah grafis yang populer saat ini seperti : a. pengolah Animasi : Macromedia Flash MX b. pengolah Grafis : Photoshop CS2, Corel Draw 12 c. recording, editing : Cool Edit Pro 2.1 3.1.4. Kebutuhan Hardware Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini menggunakan peralatan Personal Computer (PC) dan peralatan pendukung lainnya dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: a. Prosesor Intel Pentium III b. RAM 256 MB c. Hard Disk 10 GB d. VGA Card 256 MB e. CD ROM 48 x, Monitor SVGA, Mouse, keyboard standard, Sound card dan Speaker aktif standard f. Scanner 3.1.5. Kebutuhan Informasi Pengguna (User) Identifikasi kebutuhan informasi pengguna (user) ini bertujuan untuk mengungkap data aspirasi dan keinginan pengguna yang berkaitan dengan pengembangan program aplikasi sehingga akan dijadikan acuan dalam tahap desain sistem. Setelah dilakukan identifikasi kebutuhan informasi pengguna dihasilkan beberapa rekomendasi yang perlu diterapkan dalam pengembangan sistem, yaitu: 1. Kebutuhan Fungsional, aktifitas dan servis yang harus ada di dalam sistem adalah : homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
51
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
2.
a. Sistem harus dapat menyajikan informasi ketentuan normatif pemberhentian dan informasi mekanisme pengajuan hak pemberhentian sebagai PNS serta persyaratannya b. Sistem perlu didukung dengan fitur pencarian data. Kebutuhan Non Fungsional, terdiri dari karakteristik, batasan dan fitur yang mendefiniskan kepuasan sistem, yaitu : a. Menu program aplikasi dirancang dengan sesederhana mungkin b. Program aplikasi perlu yang simpel dan mudah digunakan, karena tidak semua user expert (ahli) di bidang komputer
3.2. Desain Sistem 3.2.1. Desain Use Case Diagram Dalam perangkat lunak ini, terdapat sebuah aktor, yaitu user. User dalam aplikasi ini adalah pengguna aplikasi yaitu PNS. Dari pengumpulan informasi pada tahapan communication, dapat diidentifikasikan beberapa use case sebagai berikut, yaitu: a. pendahuluan b. pemberhentian sebagai PNS c. perundang-undangan d. Ilustrasi e. Author f. Bantuan Setelah mengidentifikasi aktor dan use case, maka dapat digambarkan relasi antara aktor dan use case yang ada dalam perangkat lunak pada Use Case Diagram sebagai berikut :
Mengakses Informasi Pendahuluan
Mengakses Informasi Pemberhentian sebagai PNS
Mengakses Informasi Perundangundangan PNS
Mengakses Informasi Ilustrasi
Mengakses Informasi Bantuan
Mengakses Informasi Author
Gambar 4. Use Case Diagram 3.2.2. Desain Class Diagram Classs Diagram menspesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Spesifikasi yang terdapat di dalam sistem ini dapat dilihat dalam Class Diagram di bawah ini.
52
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Pendahuluan IsiPendahuluan membaca() mendengarkan()
Pemberhentian sebagai PNS KodePemberhentian NamaPemberhentian IsiPemberhentian
Perundang-undangan KodePerundangan NamaPerundangan IsiPerundangan membaca()
membaca() mendengarkan() Ilustrasi KodeIlustrasi NamaIlustrasi IsiIlustrasi
Author IsiAuthor
Bantuan IsiBantuan
membaca()
membaca()
melihat()
Gambar 5. Class Diagram
3.2.3. Desain Activity Diagram Activity Diagram menjelaskan tentang aktifitas – aktifitas apa saja yang terjadi pada use case dalam Use Case Diagram di atas. Adapun penggambaran Activity Diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut : pilih menu Pendahuluan
sistem menampilkan informasi Pendahuluan
baca informasi Pendahuluan
Gambar 6. Activity Diagram Menu Pendahuluan
pilih menu Pemberhentian sbg PNS
sistem menampilkan informasi menu Sebab Pemberhentian sbg PNS
pilih menu Sebab Pemberhentian sbg PNS
sistem menampilkan informasi Sebab Pemberhentian yang diinginkan
Gambar 7. Activity Diagram Menu Pemberhentian sebagai PNS
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
53
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
pilih menu perundangan
sistem menampilkan informasi perundangan
pilih perundangan yang diinginkan
sistem menampilkan perundangan yang diinginkan
Gambar 8. Activity Diagram Menu Perundang-Undangan
pilih menu Ilustrasi
sistem menampilkan informasi Ilustrasi
pilih informasi Ilustrasi yang diinginkan
baca informasi Ilustrasi yang diinginkan
Gambar 9. Activity Diagram Menu Ilustrasi
54
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
pilih menu Author
sistem menampilkan informasi Author
membaca informasi Author
Gambar 10. Activity Diagram Menu Author
pilih menu Bantuan
menampilkan informasi Bantuan
membaca informasi Bantuan
Gambar 11. Activity Diagram Menu Bantuan
3.2.4. Desain Sequence Diagram Interaksi antar objek dalam sistem ini dapat diamati dengan melihat Sequence Diagram berikut : : Pendahuluan
: Pemberhentian sebagai PNS
: Perundangundangan
: Ilustrasi
: Author
: Bantuan
: PNS membaca( ) mendengarkan( ) membaca( ) mendengarkan( ) membaca( ) melihat( ) membaca( ) membaca( )
Gambar 12. Sequence Diagram
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
55
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
3.2.5. Desain Collaboration Diagram Collaboration Diagram di bawah ini juga menampilkan interaksi antar objek di dalam sistem yang dikembangkan ini, namun lebih menekankan pada peran masing-masing objek bukan pada waktu penyampaian sebagaimana dalam uence Diagram. : Pendahuluan
: Pemberhentian sebagai PNS
3: membaca( ) 4: mendengarkan( ) 1: membaca( ) 2: mendengarkan( )
5: membaca( )
: Perundangundangan
6: melihat( ) : PNS : Ilustrasi
7: membaca( ) 8: membaca( )
: Author : Bantuan
Gambar 13. Collaboration Diagram
4. IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1. Konstruksi Sistem Untuk semua menu sesuai dengan kebutuhan sistem, procedure script yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Script Menu Pendahuluan on (rollOver) { Arrow.gotoAndPlay("In"); gotoAndPlay("Over"); } on (rollOut) { Arrow.gotoAndPlay("Out"); gotoAndPlay("Out"); } on (release) var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[1]); } 2. Script Menu Pemberhentian on (rollOver) { Arrow.gotoAndPlay("In"); gotoAndPlay("Over"); } on (rollOut) { Arrow.gotoAndPlay("Out"); gotoAndPlay("Out"); } on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[2]); } 56
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999 3. Script Menu Perundang-undangan on (rollOver) { Arrow.gotoAndPlay("In"); gotoAndPlay("Over"); } on (rollOut) { Arrow.gotoAndPlay("Out"); gotoAndPlay("Out"); } on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[3]); } 4. Script Menu Ilustrasi trace(_level0.StoredActions.Movies.Shifter.CMovie4.simulasi_prev.contentPath+"sa mu"); _level0.StoredActions.Movies.Shifter.CMovie4.simulasi_prev.contentPath = "simulasi/1.flv"; 4.2. Pengujian Sistem Setelah program aplikasi Tutorial dan Animasi Pemberhentian sebagai PNS dibuat, selanjutnya diuji teknik pengujian perangkat lunak dengan melalui pengujian white box (white box testing). Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa suatu event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output sesuai dengan rancangan. Hasil pengujian terhadap beberapa event yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Pengujian White Box terhadap Beberapa Level Program Aplikasi
Input 1 Klik tombol Pendahulu an
Proses 2
on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[1]); } on (release) { var hitpart = Klik tombol this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Pemberhen tian sebagai Number(hitpart[2]); } PNS
Klik tombol Perundang – Undangan
Klik tombol Illustrasi
on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[3]); } on (release) { var hitpart =
Output 3 Menampilkan Sub menu Pendahuluan pada menu utama
Hasil 4 Sesuai
Menampilkan Sub menu Pemberhentian sebagai PNS pada menu utama
Sesuai
Menampilkan Sub menu Perundang Undangan pada menu utama
Sesuai
Menampilkan Sub menu Illustrasi
Sesuai
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
57
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Klik tombol Author
Klik tombol Bantuan
Klik tombol Keluar
this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[4]); } on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[5]); } on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[6]); } on (release) { var hitpart = this._name.toString().split("Menu"); _root.StoredActions.cMenu = Number(hitpart[7]); }
pada menu utama
Menampilkan Sub menu Author pada menu utama
Sesuai
Menampilkan Sub menu Bantuan pada menu utama
Sesuai
Menampilkan Sub menu Keluar pada menu utama
Sesuai
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode white box testing yang meliputi pengujian event-event input, proses, dan output dengan acuan rancangan perangkat lunak telah terpenuhi dengan hasil sesuai dengan rancangan. 4.3. Pengumpulan Data Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Metode ini untuk mengungkap data penggunaan program aplikasi multimedia dalam kaitan peningkatan pemahaman materi ketentuan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penyebaran angket melalui 2 (dua) tahap, yang pertama sebelum pembuatan program aplikasi (Pre Test) dan yang kedua setelah program aplikasi dibuat dan diujicobakan ke sampel responden (Post Test). Dalam hal ini data yang digunakan adalah data kualitatif sehingga dalam pengolahan datanya perlu pengubahan ke dalam data kuantitatif. Pengubahan ini menggunakan bobot skala likert. Penilaian masing-masing atribut pertanyaan menggunakan bobot skala likert sebagai berikut : Tabel 4. Skala Likert
Jawaban a – Sangat paham b – Paham c – Ragu-ragu d – Tidak paham e – Sangat tidak paham
Nilai 5 4 3 2 1
4.4. Penyajian Data Penelitian Pengolahan data dilakukan dengan mengambil data-data yang dimiliki oleh sampel responden yang telah berpartisipasi dalam penyebaran angket baik dalam Pre Test maupun Post Test dengan jumlah 10 orang responden. Adapun data-data sampel responden yang berpartisipasi adalah sebagai berikut :
58
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Tabel 5. Daftar Nama-nama Sampel Responden
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIP 130901454 131000192 500051004 500043134 010161877 500072060 130372078 130372335 050031484 500047895
Nama SURIPAH MUDJIATI RULIYATI TALCHIS UMTORO SUGIARTO SORICHI SLAMET C DWI SUPIYATI SITI DARMINAH RAINAH
Usia (thn) 57 54 54 54 54 54 58 58 54 54
Pre Test dilakukan dengan maksud untuk mengungkap data dan fakta pengaruh metode manual untuk memberikan pemahaman kepada responden berkaitan dengan pengertian pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dilaksanakan sebelum program aplikasi dikembangkan. Responden membaca brosur, leaflet, cetakan peraturan perundang-undangan yang terkait dan lain-lainnya. Hasil rekapitulasi nilai kuesioner Pre Test dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Nilai Pre Test
Sedangkan Post Test dilakukan dengan maksud untuk mengungkap data dan fakta pengaruh metode komputerisasi atau penggunaan program aplikasi multimedia untuk memberikan pemahaman kepada responden berkaitan dengan pengertian pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dilaksanakan setelah program aplikasi dikembangkan. Setiap responden me-running program aplikasi tersebut dengan menyimaknya. Hasil rekapitulasi nilai kuesioner Pre Test dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
59
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Nilai Post Test
Adapun data-data yang telah dibandingkan dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini : Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
4.5. Pengolahan dan Analisa Data Penelitian Analisa data yang penulis gunakan adalah Paired Sample T-Test (T-Test). Analisa ini merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu grup. Analisa ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau dau sampel yang berpasangan. Dalam penelitian ini, analisa data hasil survei bertujuan untuk melihat kemampuan penggunaan program aplikasi multimedia komputer Tutorial dan Animasi Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam meningkatkan pemahaman isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data-data yang dianalisa adalah data-data responden yang diperoleh dari Pre Test dan data-data yang diperoleh dari Post Test. Tabel data-data berpasangan yang akan diolah adalah sebagai berikut : 60
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Tabel 9. Data-data Sampel Berpasangan
Penyelesaian analisa data tersebut di atas, menggunakan alat bantu (tools) program paket SPSS (Statistical Package for Social Science). Sebelum melihat hasil yang diperoleh perlu penulis jelaskan pengertian-pengertian yang dijadikan standar dalam pengolahan data penelitian ini dan yang tertera dalam tabel-tabel hasi pengolahan data di bawah ini, yaitu : a. Hipotesis Nihil (H0), merupakan pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti. Sementara waktu dipertahankan benar-benar hingga pengujian statistic mendapatkan bukti yang menentang atau mendukungnya. Sedangkan hipotesis yang menentangnya disebut dengan Hipotesis Alternatif/Hipotesis Kerja (H1), hipotesis ini tidak diuji karena pengujiannya telah dilakukan pada Hipotesis Nihil. Hipotesis Kerja hanya mengekspresikan keyakinan peneliti tentang ukuran-ukuran populasi.[26] b. N, merupakan jumlah sampel yang diteliti. c. Mean, adalah nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap uji sampel d. Standar Deviasi, adalah simpangan baku Dengan menggunakan Paket Program SPSS, output yang ditampilkan setelah dilakukan uji T (TTest) adalah sebagai berikut : Tabel 10. Hasil Paired Sample Statistics
Mean
N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre Test (sebelum pemakaian program aplikasi)
12.90
10
2.767
.875
Post Test (sesudah pemakaian program aplikasi)
20.80
10
2.098
.663
Paired sample statistics menunjukkan ringkasan dari rata-rata dan standar deviasi dari kedua perbandingan. a. Sebelum pemakaian program aplikasi, pemahaman isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernilai rata-rata = 12,90 b. Sesudah pemakaian program aplikasi, pemahaman isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernilai rata-rata = 20,80 homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
61
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
Tabel 11. Hasil Paired Sample Correlations N Pair 1
Pre Test (sebelum pemakaian program aplikasi) & Post Test (sesudah pemakaian program aplikasi)
Correlation
10
Sig.
-.195
.589
Output Paired sample correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua buah sampel. Korelasi ditunjukkan dengan angka (nilai) 0,195 dengan nilai probabilitas atau signifikansi 0,589. Dengan demikian bahwa hubungan antara sebelum dan sesudah menggunakan program aplikasi adalah nyata. Tabel di bawah ini adalah Paired sample test. Tabel ini akan menjadi acuan untuk mengambil sebuah keputusan dalam penelitian ini. Tabel 12. Hasil Paired Sample Test
Paired Differences Std. Deviatio Mean n Pair 1 Pre Test (sebelum pemakaian program aplikasi) - Post Test (sesudah pemakaian program aplikasi)
-7.900
3.784
Std. Error Mean
1.197
95% Confidence Interval of the Difference Lower
-10.607
Upper
t
-5.193 -6.601
df
Sig. (2tailed)
9
Hasil Paired sample test sesuai dengan tabel di atas dapat dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan : a. H0 : Rata-rata populasi sebelum dan sesudah adalah identik b. H1 : Rata-rata populasi sebelum dan sesudah adalah tidak identik c. Jika probabilitas > 0.05, H0 diterima d. Jika probabilitas < 0.05, H0 ditolak Dari output yang sesuai dengan tabel 4.10 di atas, maka dapat diambil sebuah keputusan sebagai berikut : a. Apabila diamati nilai-nilai yang tercantum dalam tabel di atas, diketahui Sig (2 tailed) = 0,000. Hal ini berarti bahwa probabilitas kurang dari 0,05 (probabilitas < 0,05). Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa H0 ditolak. b. H0 ditolak, berarti bahwa pemahaman user mengenai isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan menggunakan program aplikasi multimedia komputer Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pemahaman user mengenai isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak menggunakan program aplikasi tersebut adalah tidak identik. Dengan demikian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa penggunaan program aplikasi multimedia komputer Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman isi materi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi usernya.
62
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
.000
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan berkaitan dengan penggunaan program aplikasi multimedia komputer Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam upaya meningkatkan pemahaman isi materi bagi usernya. Bahwa penggunaan program aplikasi multimedia komputer Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) cukup efektif guna meningkatkan pemahaman isi materinya bagi user yang menggunakannya. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada saat sebelum menggunakan program aplikasi sebesar 12,9 dan rata-rata yang diperoleh pada saat menggunakan program aplikasi sebesar 20,8 dengan skala nilai terendah sebesar 5 dan nilai tertinggi sebesar 25. Dan mempelajarai materi isi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan program aplikasi multimedia komputer lebih dapat dipahami dibandingkan dengan mempelajarinya dengan menggunakan teknik manual (textbooks, leaflet, pamphlet, selebaran, surat edaran dan sejenisnya). Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (signifikansi) yang diperoleh dalam pengolahan korelasi nilai tes yaitu sebesar 0,000. Dengan nilai 0,000 tersebut yang bernilai di bawah 0,05 maka hipotesa nol ditolak, yang berarti bahwa asumsi mempelajarai materi isi ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan program aplikasi multimedia komputer lebih dapat dipahami dibandingkan dengan mempelajarinya dengan menggunakan teknik manual diterima 5.2. Saran-saran Hendaknya program aplikasi multimedia komputer Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dijadikan alat bantu (tools) untuk mempelajari ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bagi seseorang yang telah mempelajari ketentuan normatif pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun belum memahaminya, hendaknya menggunakan program aplikasi ini sebagai media pembelajaran dan pemahamannya. Perlu adanya penelitian lanjutan berkaitan dengan isi materi program, karena ketentuan normatif perundang-undangan sering berubah sesuai kebutuhan jaman. Sehingga dapat dimungkinkan konten program berubah seiring perubahan aturannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Efek Redudansi : Desain Pesan Multimedia dan Pemrosesan Pesan. Jurnal Nirmana Vol. 6 No. 2, Juli 2004:171-182 [2] Tutorial Teknologi Pembelajaran. Makalah Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, UTPustekkom-IPTPI, Jakarta : 18-19 Juli 2002 [3] Pressman, Roger S., Ph.D et al. Software Engineering. 4th ed. Singapore. McGraw-Hill. 1997 [4] Ariesto Hadi Sutopo. Analisa dan Desain Berorientasi Objek. Penerbit J&J Learning. Yogyakarta. 2002 Ariesto Hadi Sutopo. Analisa dan Desain Berorientasi Objek. Penerbit J&J Learning. Yogyakarta. 2002 [5] -------------------------. Multimedia Interaktif dengan Flash. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2003 [6] Michael R Blaha and James R Rumbaugh. Object-Oriented Modeling and Design with UML Second Edition. Pearson Prentice Hall, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. 2004 [7] Geraldine Torissi-Steele. Core Principles of Educational Multimedia. Griffith University. Australia. 2004 [8] Newton. Newton’s Telecom Dictionary, 15th edition [9] www.denow.com, diakses pada tanggal 25 Desember 2008 [10] www.sparxsystems.com, diakses pada tanggal 25 Pebruari 2009 [11] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 9. 2004 [12] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004 homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
63
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 1, April 2011, ISSN 1414-9999
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 34. 2004 [13] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 35. 2004 [14] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67. 2004 [15] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68. 2004 [16] Menteri Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Ad Interim. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157. 2005 [17] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57. 1976 [18] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47. 1979 [19] Sekretaris Negara Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15. 2003 [20] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 1986 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Menjabat Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Penyuluh Pertanian. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986. 1986 [21] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1987 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Diplomat Konsuler. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987. 1987 [22] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1995 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Sandiman. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995. 1995 [23] Menteri/ Sekretaris Negara Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1996 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Perekayasa. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996. 1996 [24] Sekretaris Kabinet Republik Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 1992 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Bagi Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Pustakawan Sebagaimana Telah Diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 2000. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003. 2003 [25] www.ilmukomputer.com, diakses pada tanggal 1 Januari 2009 [26] W., Teguh. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS. Penerbit Gava Media. Yogyakarta. 2008
64
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]