PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA RUMAH PANJANG DESA SAMALANTAN KECAMATAN SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG Oleh: RINI NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Tahun 2015 Email:
[email protected]
Abstrak Obyek Wisata Rumah Panjang ini memiliki permasalahan seperti kondisi obyek wisata Rumah Panjang Samalantan yang sudah tidak terawat dan mulai rapuh dari sisi bangunannya saat ini, obyek wisata masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, minimnya kegiatan kebudayaan, masih kurangnya fasilitas pendukung obyek wisata Rumah Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan, untuk mengindentifikasi SWOT yang terdapat di Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan dan untuk membentuk Alternatif Strategi pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan. Berdasarkan Teori dari Nogi (2005 : 259) yang tercakup dalam lingkungan internal seperti Sumber Daya Manusia, Strategi yang digunakan, dan Kinerja. Kemudian yang mencakup linkugngan ekternal adalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi. Peneliti juga mengunakan Teori menurut Pearce II dan Robinson (2009:200-202) Analisis SWOT merupakan teknis historis yang terkenal menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategi perusahaan. Suatu organisasi/perusahaan dilihat dari faktor-faktor kekuatan (strengths) atau kelemahan (weaknesess) dari internal, dan faktor-faktor peluang (opportunities) atau ancaman (threats) dari eksternal. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriftif. Hasil penelitian menunjukan kurangnya anggaran menjadi faktor kelemahan dalam upaya pengembangan Obyek Wisata Budaya Rumah Panjang Samalantan, masih minimnya pengunjung yang datang ke Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan, kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia yang ada di Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan sehingga pengembangan suatu obyek wisata tidak akan mudah berkembang dan maju. Kedua, Melihat kekuatan yang terdapat di Rumah Panjang Samalantan seharusnya masyarakat maupun pemerintah sadar akan potensi pariwisata yang ada di daerah mereka tersebut perlu dilestarikan. Ketiga, peluang yang dimilki Rumah Panjang Samalantan salah satunya mendapatkan dana dari sponsorship atau Pihak Swasta pada saat acara Naik dango. Keempat, ancaman yang terdapat di Rumah Pangjang Samalantan seperti minat masyarakat meningkat berkunjung ke Wisata lain atau wisata daerah lain. Saran yang dapat untuk dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah memelihara pemberdayaan masyarakat disana bagaimana masyarakat bisa menjaga budaya dan menjadikan masyarakat yang berkarya atau berguna tetap berkesinambungan. Menjaga kebersihan lingkungan disana sehingga minat wisatawan jadi menarik atau bertambah. Disarankan pengalokasikan dana yang dianggarkan dengan baik. Perlunya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan karena dengan kualitas SDM yang tinggi maka diharapkan dalam pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan kedepannya dapat dilakukan lebih optimal. Kata-kata kunci: Strategi, Pengembangan, Obyek Wisata.
1 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstract Tourism Object longhouse has problems such as the condition of the attractions longhouse Samalantan which was not maintained and started fragile from the side of the building today, tourism is still not widely known by the public, they lack the cultural activities, there is still a lack of supporting facilities sights longhouse. This study aims to identify factors in the development of the Internal and External Tourism Object Samalantan longhouse, to identify SWOT contained Destinations longhouse Samalantan and to establish a development strategy for Alternative Tourism Object Samalantan longhouse. Based on the theory of Nogi (2005: 259) were included in the internal environment such as Human Resources, strategies used, and Performance. Later that includes external environment are factors that exist outside the organization. Researchers also use the theory according to Pearce II and Robinson (2009: 200-202) SWOT analysis is a well-known historical technical creates a general overview of the situation as quickly as the company's strategy. Analysis of the situation of an organization / company visits of factors strengths or weakness of internal and opportunity factors or threats external. In this study, researchers using qualitative research methods to the type of descriptive. Results of the study is the lack of budget to be a factor of weakness in the development of Cultural Tourism longhouse Samalantan, still lack visitors to Tourism Object longhouse Samalantan, lack of Human Resources in Tourism Object longhouse Samalantan so that the development of a tourist attraction will not be easy to grow and prosper. Secondly, See the power contained in the longhouse Samalantan society and government should be aware of the potential of tourism in their area that needs to be preserved. Third, the chances of being owned longhouse Samalantan one gets funds from sponsorship or Private Party at the time of the event Naik dango. Fourth, the threat contained in the Longhouse Samalantan such as increased public interest in visiting other tours or other tourist areas. Suggestions can be to be considered in this study are nurturing community empowerment there, how people can maintain the culture and the people who work or render useless remain sustainable. Keeping the environment there, so tourists so attractive or growing. Suggested allocation of funds budgeted well. The need to increase the Human Resources (HR) in Tourism Object longhouse Samalantan due to the high quality of human resources, it is expected in the development of Tourism Object Samalantan future longhouse can be done optimally. Keywords: Strategy, Development, Tourism Object.
ekosistem. Bengkayang memiliki tanah
A. PENDAHULUAN
yang subur dengan kontur yang beragam, Pariwisata
peran
sektor pariwisata memegang peranan
dalam
penting dalam perekonomian daerah ini.
pembangunan nasional, sektor pariwisata
Mulai dari pegunungan hingga daerah
yang
jasa
pesisir pantai, menjadikan Bengkayang
menjadikan sektor dapat ini diandalkan
kaya akan keanekaragaman sumber daya
untuk
alam. Pembangunan di wilayah ini masih
penting
mempunyai
dan
strategis
merupakan
industri
meningkatkan
devisa.
prinsipnya
pengembangan
disamping
memberikan
ekonomis
tidak
boleh
Pada wisata dampak
menimbulkan
tertinggal,
namun
dengan
adanya
semangat otonomi daerah diharapkan dapat
memacu
pembangunan
gangguan terhadap kondisi alam itu
Bengkayang menjadi lebih maju di segala
sendiri seperti pencemaran, kerusakan
bidang.
lingkungan,
menjadikan sektor pariwisata menjadikan
dan
ganguan
terhadap
Kabupaten
Bengkayang
2 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
salah satu unggulan dalam melakukan
hari-hari biasa obyek wisata itu sepi
pembangunan
pengunjung.
ekonomi.
Agar
dapat
Yang
menjadi
mewujudkan tujuan yang diharapkan
permasalahhan penelitian ini antara lain:
tersebut maka Dinas Kebudayaan dan
Kurangnya
Pariwisata Kabupaten Bengkayang harus
menjaga dan merawat kondisi Obyek
sungguh-sungguh
mengelola
Wisata Rumah Panjang Samalantan yang
berbagai potensi pariwisata yang ada
tidak terawat baik dari kondisi halaman
didaerahnya.
sekitar serta bangunan yang mulai rapuh;
dalam
Rumah
Adat
Panjang
SDM
Obyek
Samalantan
Samalantan masih belum banyak dikenal
Bengkayang
Rumah
untuk
Samalantan yang terletak di Kecamatan Kabupaten
Wisata
pengelola
Panjang
merupakan salah satu aset pemerintah
oleh masyarakat luas
untuk dijadikan obyek wisata budaya.
pengunjung
Rumah Panjang Samalantan telah ada
ditingkatkan; Masih minimnya kegiatan
sejak tahun 1996 merupakan rumah adat
Kebudayaan yang ada di Rumah Panjang
dayak yang berdiri kokoh di kaki bukit
Samalantan;
dengan hamparan sawah hijau milik
fasilitas yang mendukung obyek wisata
masyarakat di sekelilingnya. Rumah Adat
budaya Rumah Panjang tersebut.
Panjang
ini
Samalantan
terletak (jalur
di
Kecamatan Bengkayang
Maka
sehingga jumlah
yang
masih
Perlunya
focus
perlu
penambahan
penelitian
ini
ditekankan pada Strategi Pengembangan
Singkawang), dapat ditempuh dengan
Obyek
menggunakan roda dua dan roda empat
Samalantan
dimana jarak dari Ibukota Bengkayang
Kabupaten Bengkayang. Dengan memilih
37,39 KM. Selain itu keindahan seni
dan menentukan alternatif strategi yang
bentuk dan berbagai karya patung yang
efektif dari potensi yang dimiliki dilihat
berada
dari berbagai faktor, yaitu faktor Internal
di
menampakkan
dalam akan
bangunan sebuah
itu
potensi
Wisata
Rumah
Kecamatan
Panjang Samalantan
dan Ekstenal.
wisata budaya yang besar. Akan tetapi
Adapun tujuan dari penelitian ini
obyek wisata ini masih kurang popular
adalah
untuk mengidentifikasi faktor-
dikalangan masyarakat sehingga jarang
faktor Internal dan Eksternal dalam
dikunjungi oleh para wisatawan. Hanya
pengembangan Obyek Wisata Rumah
pada acara tertentu saja Rumah Panjang
Panjang
dijadikan sebagai tempat kegiatan seperti
Samalantan
acara ritual keagamaan dan Naik Dango
mengindetifikasi SWOT yang terdapat di
bila musim panen tiba. Sehingga pada
Obyek
Samalantan
Kecamatan
Kabupaten
Bengkayang,
Wisata
Rumah
Panjang 3
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Samalantan
Kecamatan
Kabupaten
Bengkayang,
membentuk
Samalantan dan
Alternatif
B. TINJAUAN PUSTAKA
untuk Strategi
1. Strategi
pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang
Samalantan
kecamatan
Samalantan Kabupaten Bengkayang.
Strategi
telah
banyak
didefinisikan oleh beberapa ahli, yang intinya menyatakan bahwa strategi adalah
Manfaat teoritis dari penelitian ini
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
dapat digunakan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Strategi dapat dikatakan
menambah
sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk
wawasan
tentang
Ilmu
Administrasi Negara khususnya pada
mengadakan
kajian Administrasi Pembangunan untuk
lingkungan tertentu yang dapat dianggap
menjadi
penting, dimana tindakan penyesuaian
dasar
memahami
pemikiran
teori
Strategi
dalam
dan
teori
tersebut
reaksi
dilakukan
terhadap
secara
situasi
sadar
Pariwisata. Manfaat praktis berdasarkan
berdasarkan pertimbangan yang wajar.
penelitian
memberikan
Strategi dirumuskan sedemikian rupa
sumbangan pemikiran bagi Pemerintah
sehingga jelas apa yang sedang dan akan
Daerah untuk dapat memberikan strategi
dilaksanakan perusahaan demi mencapai
yang tepat dalam mengembangkan obyek
tujuan yang ingin dicapai. Lingkungan
wisata kabupaten Bengkayang khususnya
yang mempengaruhi kinerja perusahaan
Rumah Panjang Samalantan Kecamatan
menurut Nogi (dalam Mansur, 2015: 15-
Samalantan. Diharapkan agar pemerintah
16) ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor
Kabupaten
Bengkayang
internal dan faktor eksternal. Kedua
meningkatkan
sarana
ini
dapat
dan
lebih fasilitas
faktor
tersebut
patut
menjadi
pendukung obyek wisata Rumah Panjang
pertimbangan dalam analisis lingkungan
Samalantan.
strategis,
Dapat
memberikan
khususnya
dalam
analisis
informasi ke masyarakat setempat untuk
SWOT. Analisis lingkungan internal dan
lebih dapat menjaga atau melestarikan
eksternal akan memberikan gambaran
budaya masyakarat tersebut
yang lebih jelas tentang isu-isu strategis organisasi. Adapun faktor-faktor yang tercakup
dalam
lingkungan
internal
menurut Nogi (2005 : 259) yaitu: a.Sumber Daya Sumber daya yang dimaksud disini adalah sumber daya alam dan sumber 4 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
daya
manusia
yang
dimilki
oleh
organinsasi atau perusahaan tersebut.
terkandung didalamnya, meskipun berada diluar organisasi.
b.Strategi yang digunakan
Menurut Pearce II dan Robinson
Strategi cara yang digunakan oleh
(2009:200-202)
sebuah organisasi dalam menjelaskan
merupakan teknis historis yang terkenal
proses kegiatan yaitu berhubungan
menciptakan gambaran umum secara
dengan persiapan perumusan strategi,
cepat
pelaksanaan atau implementasi strategi
perusahaan.
dan pemantauan evaluasi strategi.
faktor dalam analisis SWOT, antara lain :
c.Kinerja
a.
Masih
berhubungan
sumberdaya
manusia,
Analisis
mengenai
SWOT
situasi
strategi
Berikut penjelasan faktor-
Kekuatan (Strength)
dengan
Kekuatan merupakan sumber daya
yaitu
atau kapabilitas yang dikendalikan
kemampuan seseorang dapat diukur
oleh
dari
perusahaan yang dapat membuat
sejauh
mana
seorang
dapat
atau
tersedia
memenuhi tangung jawab dan tugas
perusahaan
yang diberikan kepadanya.
dibangdingkan
Lingkungan
eksternal
adalah
lebih
pesaingnya
suatu
unggul dalam
memenuhi kebutuhan pelangan yang
faktor-faktor yang merupakan kekuatan yang berada diluar organisasi, dimana
relatif
bagi
dilayaninya. b.
Kelemahan (Weaknes)
organisasi tidak mempunyai pengaruh
Kelemahan merupakan keterbatasan
sama
atau kekurangan dalam satu atau
sekali
terhadapnya,
namun
perubahan-perubahan yang terjadi pada
lebih
lingkungan
mempengaruhi
kapabilitas suatu perusahaan relatif
kinerja institusi atau organisasi dalam
terhadap pesaingnya, yang menjadi
suatu hubungan
hambatan
ini
akan
yang
timbal
balik.
Terdapat dua faktor dalam lingkungan eksternal, yaitu peluang dan ancaman.
dari
sumber
daya
dalam
atau
memenuhi
kebutuhan pelangan secara efektif. c.
Peluang (Opportunity)
Lingkungan eksternal suatu institusi atau
Peluang merupakan situasi utama
organisasi memiliki pengaruhyang kuat
yang
terhadap
lingkungan suatu perusahaan.
pencapaian
misi
yang
dipastikan. Pengaruhnya yang cukup kuat
d.
menguntungkan
dalam
Ancaman (Threat)
ini menyebabkan perlunya perhatian yang
Ancaman merupakan situasi utama
serius terhadaap dimensi atau aspek yang
yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. 5
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
memperbesar
2. Pariwisata
Pariwisata kegiatan
yang
perjalanan
merupakan berhubungan
rekreasi.
pengertian
secara
merupakan
suatu
umum
suatu dengan
saham
dari
pasar
pariwisata. 2) Dalam
jangka
menengah
Sedangkan
menitikberatkan
pariwisata
terlebih dalam memantapkan citra
perjalanan
yang
pada
konsolidasi,
kepariwisataan
Indonesia,
dilakukan seseorang untuk sementara
mengkonsolidasi
waktu yang diselenggarakan dari suatu
pengelolaan, mengembangkan dan
tempat
diversifikasi
ketempat
lain
dengan
kemampuan
produk,
meninggalkan tempat semula dan dengan
mengembangkan jumlah mutu dan
suatu perencanaan atau bukan maksud
tenaga kerja.
mencari
nafkah
di
tempat
yang
3) Dalam
jangka
panjang
dikunjunginya, tetapi semata mata untuk
menitikberatkan pada pengembangan
menikmati kegiataan pertamasyaan atau
dan
reakreasi untuk memenuhi keinginan
pengembangan
yang beraneka ragam.
pengelolaan,
Suwantoro
penyebaran
dalam kemampuan
pengembangan
dan
(2004:55-57)
penyebaran produk dan pelayanan,
strategi
pengembangan pasar pariwisata baru,
pengembangan kepariwisataan memiliki
pengembangan mutu dan jumlah
tujuan untuk mengembangkan produk &
tenaga kerja.
berpendapat
bahwa
pelayanan yang berkualitas, seimbang
Pentingnya
perencanaan
dan bertahap. Adapun langkah-langkah
pengembangan
pokok dalam mengembangkan usaha
pendek, jangka menengah, dan jangka
kepariwisataan dibagi menjadi beberapa
panjang agar wisata didaerah tersebut
diantaranya:
dapat berkembang, memiliki pelayanan
1) Pengembangan
pariwisata
dalam
yang
wisata
berkualitas,
dalam
dan
jangka
dikenal
oleh
jangka pendek yang menitik beratkan
masyarakat luas. Sedangkan untuk sapta
pada optimasi terlebih untuk tujuan,
pengembangan pariwisata diantara adalah
mempertajam dan memantapkan citra
Promosi,
Aksesbilitas,
kepariwisataan, meningkatkan mutu
Pariwisata,
Wisata
tenanga
Wisata, Sumber Daya Manusia, dan
kemampuan
kerja,
meningkatkan pengelolaan,
meningkatkan produk yang ada dan
Kawasan
Bahari,
Produk
Kampanye Nasional Sadar Wisata. Menurut
Ismayanti
(2010:1-3)
mempunyai definisi bahwa pariwisata 6 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kegiatan
dinamis
yang
melibatkan
peranan
DT
pun
banyak manusia serta menghidupkan
seringkali
berbagai
wisata berakhir di daerah transit,
bidang
usaha.
Sedangkan
menurut Leiper dalam Cooper et.al
terjadi,
penting perjalanan
bukan didaerah tujuan.
(1998 : 5) terdapat tiga elemen utama
c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)
yang menjadikan kegiatan tersebut bisa
Daerah
terjadi. Kegiatan wisata terdiri atas
sebagai sharp end (ujung tombak)
beberapa komponen utama yaitu:
pariwisata. Di DTW ini dampak
1.
Wisatawan
pariwisata
Wisatawan merupakan aktor dalam
sehingga dibutuhkan perencanaan
kegiatan wisata. Berwisata menjadi
dan strategi manajemen yang
sebuah pengalaman manusia untuk
tepat.
menikmati
mengantisipasi
dan
3.
sering
sangat
dikatakan
dirasakan
Industri Pariwisata
meningkatkan masa-masa didalam
2.
ini
Elemen
ketiga
dalam
sistem
kehidupan wisatawan sendiri dibagi
pariwisata adalah industri pariwisata.
menjadi
Industri yang menyediakan jasa, daya
beberapa
macam,
ada
wisatawan lokal dan mancanegara.
tarik,
dan
sarana
wisata.
Industri
Elemen Geografi
merupakan unit-unit usaha atau bisnis di
Pergerakaan wisaatawan berlangsung
dalam kepariwisataan dan tersebar di
kepada tiga area geografi seperti
ketiga area geografi tersebut.
berikut:
3. Kerangka Pikir Penelitian
a. Daerah Asal Wisatawan (DAW) Daerah tempat asal wisatawan berada,
tempat
ketika
ia
Strategi Pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan Desa Samalantan Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang
melakukan aktifitas keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lain. Rutinitas itu sebagai
pendorong
untuk
memotivasi seseorang berwisata. b. Daerah Transit (DT) Tidak seluruh wisatawan harus
Masalah: 1. Kondisi Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan yang sudah tidak terawat baik dan mulai rapuh 2. Obyek Wisata masih belum banyak di kenal oleh masyarakat luas 3. Masih Minimnya Kegiatan Kebudayaan 4. Kurangnya fasilitas pendukung obyek wisata
berhenti didaerah itu. Namun seluruh wisatawan pasti akan
Analisis SWOT
melalui daerah tersebut sehingga RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Alternatif Strategi tercapainya tujuan dan 7 terselengaranya pengembangan Obyek Wisata Rumah Panjang Samalantan.
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Bengkayang,
C. METODE PENELITIAN
Dewan
Adat
Dayak
Samalantan, Kepala Desa Samalantan. Penelitian penelitian
ini
kualitatif
menggunakan dengan
teknik
Obyek penelitian ini sebagai landasan untuk
meneliti,
yaitu
Strategi
pengumpulan data melalui pengamatan
Pengembangan Obyek Wisata Rumah
langsung (observasi), wawancara dan
Panjang Samalantan Desa Samalantan
studi kepustakaan. Metode penelitian
Kecamatan
yang digunakan dalam penelitian ini
Bengkayang.
bersifat deskriptif dan analisis sehingga
Teknik
dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode
mendeskripsikan bagaimana
ini
serta
alternatif
dapat
menganalisa strategi
dalam
Samalantan
pengumpulan
Kabupaten
data
yang
sebagai berikut: 1. Wawancara
Pengembangan Obyek Wisata Rumah
Yaitu
Panjang Desa Samalantan Kecamatan
dengan mewawancara langsung para
Samalantan
informan/responden
Kabupaten
Bengkayang.
Teknik
pengumpulan
data
dengan
Adapun tempat penelitian ini dilakukan
menggunakan pedoman wawancara
di
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Desa
Samalantan
Samalantan
Kabupaten
Kecamatan Bengkayang.
2. Observasi
Penelitian dilakukan penulis dari bulan
Observasi dalam penelitian ini yaitu
Juli 2014 sampai bulan Oktober 2014.
peneliti melakukan pengamatan secara
Sedangkan waktu untuk penyususnan
langsung di lokasi penelitian untuk
laporan dan konsultasi dilakukan dari
melihat kenyataan di lapangan atau
bulan Oktober 2014 sampai bulan Maret
informasi
yang
2015. Penentuan subyek dalam penelitian
informan,
sehingga
ini mengunakan metode purposive, yaitu
diperoleh lebih akurat.
salah satu teknik pengambilan sampel
diperoleh
dari
data
yang
adalah
teknik
3. Studi Dokumentasi
yang sering digunakan dalam penelitian
Studi
yang bertujuan dimana informan yang
pengumpulan data yang digunakan
ditunjuk adalah mereka yang terlibat
untuk mendapatkan data sekunder.
lansung terhadap kegiatan kepengurusan
dokumentasi
Dalam hal analisis data kualitatif,
obyek wisata budaya Rumah Panjang
Bogdan
Samalantan yaitu: Kepala seksi bidang
menyatakan bahwa “Analisis data adalah
Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata
proses mencari dan menyusun secara
Pemuda
sistematis data yang diperoleh dari hasil
dan
Olahraga
Kabupaten
(Sugiyono,
2007:
88)
8 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan
lain,
dipahami
sehingga dan
dapat
mudah
temuannya
dapat
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keadaan Internal Rumah Panjang
diinformasikan kepada orang lain”. Miles
Samalantan
and Hubermen (Sugiyono, 2007: 91)
a. Fasilitas Pariwisata
mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam
Obyek Wisata Rumah Panjang
analisis data kualitatif dilakukan secara
tersebut sampai saat ini obyek wisata
interaktif dan berlangsung secara terus
yang ada hanya menampilkan Rumah
menerus sampai tuntas, sehingga datanya
Panjang tidak ada obyek lain didalamnya.
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
Event-event
data diantaranya: reduksi data, penyajian
budaya
data, verifikasi. Adapun untuk menguji
kemudian budaya-budaya yang lainnya
validitas data penulis mengunakan teori
barangkali untuk membuat keharmonisan
Menurut Sugiyono (2007: 117) Validitas
antar etnis itu hanya di tampilkan setahun
merupakan derajat ketepatan antara data
sekali karena obyek dan infrastrukturnya
yang
penelitian
sangat terbatas. Peningkatan infrastruktur
dengan data yang dapat dilaporkan oleh
yang memadai mungkin pembinaan-
peneliti. Dengan demikian data yang
pembinaan terhadap kesenian-kesenian
valid adalah data yang tidak berbeda
budaya daerah yang ada dan budaya-
antar data yang dilaporkan oleh peneliti
budaya yang lainnya itu sampai saat ini
dengan data yang sesungguhnya terjadi
belum maksimal dilakukan sehingga
pada objek penelitian. Dalam penelitian
keadaan atau keberadaan Rumah Panjang
ini uji keabsahan data yang digunakan
itu
peneliti adalah uji kredibilitas data.
dijadikan obyek yang menarik tentang
Dalam uji kredibilitas data,
peneliti
berwisata belum tercapai memang perlu
melakukan triangulasi. Triangulasi dalam
peranan semua pihak. Fasilitas yang ada
pengujian
diartikan
hanya Rumah Panjang obyek lain tidak
sebagai pengecekan data dari berbagai
ada sehingga untuk dipasarkan hanya
sumber
memasarkan
terjadi
pada
obyek
kredibilitas
dengan
ini
berbagai
cara,
berbagai waktu.
dan
yang
Dayak
memang
berkaitan
Kanayant
untuk
dengan
khususnya
dipasarkan
seperti
inilah
dan
Rumah
Panjang, kalau hanya itu yang kita pasarkan dijadikan obyek terlihatnya tidak
begitu
banyak
yang
dapat
ditampilkan kalau tidak kita isi dengan obyek yang lainnya sehingga perlu 9 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ditambah infrastruktur didalam kompleks
Ritual Naik Dango tetapi pada tahun
Rumah Panjang tersebut misalnya perlu
2014 ini acara Ritual Naik dango tidak
menambah obyek lain seperti wisata
diadakan
gunung atau wisata alam yang ada di
sebelumnya, karena acara Ritual Naik
sekitar Rumah Panjang, bagaimana kita
Dango merupakan kekuatan dan peluang
menanggapinya melihat keindahannya.
yang sangat penting bagi Rumah Panjang
Obyek-obyek yang ada digunung itu
Samalantan.
Perlunya
sebenarnya
perlu
dipandu
oleh
pemgembangan
infrastruktur
pemerintah.
Adanya
fasilitas
kolam
semeriah
penambahan
tahun-tahun
untuk
fasilitas
atau
pendukung
disekitar Rumah Panjang Samalantan
terhadap Rumah Panjang Samalantan.
dapat dijadikan tempat pemancingan agar
Pentingnya Rumah Panjang Samalantan
para wisatawan yang berwisata dapat
di kecamatan Samalantan seharusnya
berwisata sambil memancing. Kemudian
pemerintah memberikan perhatian khusus
disana ada wisata Rohani dapat dijadikan
terhadap pengembangan Obyek Wisata
Gua Maria Di Gunung Semano tersebut
Budaya Rumah Panjang Samalantan.
apalagi disana berdekatan dengan Rumah
Tidak
Paroki yang dapat dijadikan Wisata
Samalantan terdapat Rumah Paroki untuk
Rohani,
dapat berwisata Rohani bagi Agama yang
Wisata
Alam,
dan
Wisata
Budaya jika dikembangkan akan menjadi
jauh
dari
Rumah
Panjang
menjalankannya.
aset bagi pemerintah daerah dan bagi masyarakat
sekitar
Rumah
Panjang
b. Sumber Daya Alam
Samalantan untuk menjadikan tempat ini
Minimnya
jumlah
tenaga
menarik. Siapa yang memasarkan ini
pengelola di kepariwisataan kuhususnya
yaitu Dinas Pariwisata mencari investor
untuk
untuk menanamkan modal membuat
kurangnya Sumber Daya Manusia terlatih
investasi
untuk
untuk
Rumah
Panjang
Rumah
Panjang
mengelola
Samalantan,
Rumah
Panjang
Samalantan oleh karena itu sarana dan
Samalantan, kurangnya dukungan dari
prasarana perlu ditambah.
masyarakat
Salah satu potensi yang dapat
pengembangan
sekitar Rumah
tentang Panjang
menarik pengunjung di Rumah Panjang
Samalantan merupakan masalah-masalah
Samalantan dengan di adakannya Naik
Sumber Daya Manusia yang terjadi di
Dango. Dalam upaya untuk melestarikan
sekitar Rumah Panjang Samalantan pada
dan menjaga budaya yang ada maka dari
saat ini. Belum adanya SDM yang
itu setiap tahunnya perlu diadakan acara
mampu dan memiliki kualitas untuk 10
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjelaskan tentang Rumah Panjang
pelatihan khususnya dibidang pariwisata.
tersebut. Keterbatasan SDM menjadikan
Belum berkembangnya SDM Pariwisata
penghambat
Obyek
baik kualitasnya. Dukungan sarana dan
Panjang
prasarana pada obyek dan daya tarik
Wisata
pengembangan
Budaya
Rumah
Samalantan, karena ketika wisatawan
wisata
luar daerah ingin mengetahui tentang
pengunjung yang tidak mengindahkan
Rumah Panjang tersebut, belum ada
kebersihan dan ketertiban di daerah
SDM
wisata.
yang
mampu
menjelaskan,
belum memadai. Seringnya
Perkembangan
kepariwisataan
sehingga turunnya minat wisatawan.
masih taraf pertumbuhan. Minimnya data
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi
kepariwisataan
salah
mendukung bagi upaya pengembangan
satu
pengaruh
dalam
sehingga
berkembangnya Pariwisata. Jika kualitas
kepariwisataan.
yang terdapat pada SDM rendah, maka
promosi
pengembangan Obyek Wisata itu akan
intstansi terkait. Belum adanya acuan
tetap berjalan ditempat, sehingga tidak
pemasaran pariwisata yang sistematis
adanya
signifikan.
untuk menjaring target pasar yang luas.
dalam
Kurangnya dukungan dari masyarakat
Pengembangan Obyek Wisata Budaya
sekitar tentang pengembangan pariwisata.
Rumah
Kurangnya
perubahan
Begitulah
yang
yang
Panjang
terjadi
Samalantan.
Untuk
Belum
kurang
pemasaran
SDM
maksimalnya
yang
dilakukan
terlatih
untuk
mengaktifkan kembali kegiatan-kegiatan
mengelola kepariwisataan. Kurangnya
di Rumah Panjang Samalantan dengan
pelatihan
mensosialisasikan
program-program
kepariwisataan. Kelembagaan pengelola
untuk pengembangan Rumah Panjang
obyek-obyek wisata belum dilakukan
Samalantan kepada masyarakat sekitar
secara profesional. Sarana dan prasarana
salah satunya melalui berbagai bentuk
pendukung dalam upaya pengembangan
kegiatan-kegiatan melatih keterampilan,
usaha masih terbatas.
contohnya
menganyam
SDM
pengelola
manik-manik
menjadi tas dan sebagainya khusus untuk perempuan yang ada di sekitar Rumah Panjang Samalantan. Strategi
bagi
c.
Anggaran Terbatasnya
anggaran
untuk
pengembangan dan pembangunan sarana pengembangannya
dan fasilitas pendukung obyek wisata
dengan peningkatan kualitas Sumber
budaya Rumah Panjang Samalantan,
Daya Manusia pengelola Rumah Panjang
tidak adanya gaji untuk petugas yang
Samalantan melalui berbagai kegiatan
merawat dan memelihara Rumah Panjang 11
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Samalantan, Pemerintah lebih memilih
Terbatasnya dana selalu menjadi alasan
untuk memberikan anggran pada Obyek
klasik
Wisata lain dibandingkan memberikan
terselesaikan.
anggaran
terhadap alokasi dana operasional dalam
tersebut untuk
Rumah Panjang Samalantan merupakan
anggaran
Anggaran
yang
masalah-masalah
saat di
ini.
Namun
dapatkan
yang
tidak
akan
Dukungan
pernah
pemerintah
upaya pengembangan untuk sementara ini tidak ada kecuali pada saat Naik
dari
Dango hanya setahun sekali pada saat
Pemerintah maupun pihak Swasta pada
naik dango, tetapi untuk anggaran rutin
saat di adakan acara Ritual Naik Dango
melalui lembaga tidak ada sama sekali.
dimana acara tersebut hanya diadakan
Cara mendapatkan dana pada saat acara
dalam jangka waktu setahun sekali.
Ritual Naik Dango dengan menawarkan
Faktor kelemahan dalam pengembangan
kegiatan itu kepada donatur-donatur yang
Obyek Wisata Budaya Rumah Panjang
bisa mengembangkan.
Samalantan penghambat dari internal Kabupaten
Bengkayang
Dinas
Pariwista
hanya
tentu
memberikan dana tidak lebih banyak
keterbatasan dari pembiayaan APBD
dibandingkan yang diberikan oleh pihak-
karena seperti yang kita ketahui pada saat
pihak swasta dan Dinas-dinas yang
ini di Kabupaten Bengkayang dengan
terkait. Pemerintah Dinas Pariwisata
APBD yang minim yang mana masih
lebih
memiliki wilayah yang luas terdiri dari
anggaran pada Obyek wisata lain seperti
17 Kecamatan dengan berbagai potensi
fokus
dan terutama obyek wisata yang tersebar
contohnya
sehingga
anggaran
sistem
pembangunan
tentu
memilih
kepada
untuk
obyek
memberikan
wisata
dibandingkan Rumah
bahari
memberikan
Panjang
tersebut.
memikirkan berbagai obyek wisata yang
Karena untuk menunjang pegembangan
potensial sehingga dengan keterbatasan
Rumah
pembiayaan tentu pemerintah daerah
memerlukan
melalui
pemerintah khususnya tetapi menurut
Dinas
Pariwisata
belum
Panjang
tersebut
dukungan
dari
Pariwisata
pihak
maksimal untuk anggran obyek wisata
pihak
budaya Rumah Panjang Samalantan.
pengembangan
Keterbatasan alokasi dana yang diberikan
hanya dilihat dari pengembangan fisik
Pemerintah
Bengkayang
tetapi bagaimana tingkat kunjungan di
kepada Obyek Wisata Budaya Rumah
kawasan tersebut meningkat. Walaupun
Panjang saat ini menjadi penghambat
Obyek Wisata Budaya Rumah Panjang
berkembangnya Obyek wisata tersebut.
Samalantan
Kabupaten
Dinas
sangat
obyek
tersebut
dalam
wisata
tidak
bukan
dibangun 12
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
secara fisik oleh pemerintah itu bukan
mengatur kebijakan dalam pelaksanaan
berarti pengembagan wisata didaerah itu
kegiatan
tidak optimal yang bisa menjadi standar
aktifitas
optimalisasi
jadi
pengembangan obyek wisata budaya
semakin ramai pengunjung datang ke
Rumah Panjang Samalantan bukan hanya
suatu
sistem
dilihat dari pengembangan fisik tetapi
pembangunan di tempat tersebut sudah
bagaimana tingkat kunjungan di kawasan
berjalan tetapi bukan pembangunan fisik
tersebut meningkat. Walaupun Obyek
apakah melalui promosi atau aktifitas
Wisata
budaya atau keterlibatan masyarakat
Samalantan
dalam memelihara budaya sehingga suatu
secara fisik oleh pemerintah itu bukan
obyek wisata akan terlihat maju. Tidak
berarti pengembagan wisata didaerah itu
hanya terlihat dari fisik tetapi bagaimana
tidak optimal yang bisa menjadi standar
aktifitas didaerah tersebut hidup dan
optimalisasi itu tingkat kunjungan jadi
menjadikan
semakin ramai pengunjung datang ke
tingkat
daerah
kunjungan
sebenarnya
pendapatan
ekonomi
yang
berhubungan pariwisata.
Budaya tersebut
dalam
Rumah
Panjang
tidak
dibangun
masyarakat sekitar tersebut meningkat.
suatu
Sehingga nanti sistem pembangunan
pembangunan di tempat tersebut sudah
suatu
merupakan
berjalan tetapi bukan pembangunan fisik
partisipasi masyarakat yang lebih besar
apakah melalui promosi atau aktifitas
itu
dapat
budaya atau keterlibatan masyarakat
budaya
dalam memelihara budaya sehingga suatu
pariwisata secara mandiri dan pemerintah
obyek wisata akan terlihat maju. Tidak
hanya mendorong dari belakang.
hanya terlihat dari fisik tetapi bagaimana
obyek
wisata
itu
diharapkan
mengembangkan
agar
daya
tarik
daerah
dengan
sebenarnya
sistem
aktifitas didaerah tersebut hidup dan menjadikan
2. Kondisi Ekternal Pariwisata
pendapatan
ekonomi
a. Peran Serta Pemerintah Daerah
masyarakat sekitar tersebut meningkat.
Untuk menunjang pengembangan
Dari Dinas Pariwisata memiliki visi
Rumah
Panjang
sangat
untuk mengembangkan wisata budaya
pihak
khususnya Obyek Wisata Rumah Panjang
Didalam
Samalantan tersebut tidak merekayasa
daerah
dari pembangunan secara megah dan
dalam
besar sehingga tampak seperti gedung-
kegitaan kepariwisataan. Selain itu juga
gedung tetapi Dinas Pariwisata lebih
pemerintah
kepada bagaimana budaya disana hidup
memerlukan
dukungan
pemerintah
dari
khususnya.
kepariwisataan berperan
tersebut
pemerintah
sebagai
sendiri
fasilitator
berperan
dalam
13 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan adanya Rumah Panjang tersebut.
Panjang
Bagaimana budaya hidup disana sehingga
menginginkan
budaya itulah yang akan menjadi aktifitas
selain Rumah Panjang Samalantan untuk
pariwisata. Memelihara pemberdayaan
menunjang aktifitas budaya nantinya.
masyarakat disana bagaimana masyarakat
Tentu saja bantuan dari masyarakat
bisa
menjaga
Samalantan
sangat
penambahan
budaya
tetap
sekitar
kemudian
dapat
memelihara dan melestarikan budaya
menjaga kebersihan lingkungan disana
yang ada di Rumah Panjang Samalantan
sehingga minat wisatawan jadi menarik
tersebut.
berkesinambungan
atau
bertambah.
pemerintah
ini
Kemudian tidak
memang
akan
mampu
sangat
fasilitas
diperlukan
Memelihara
untuk
pemberdayaan
masyarakat disana bagaimana masyarakat
memberikan dorongan kembali seoptimal
bisa
mungkin kepada berbagai sektor yang
berkesinambungan
ada di Kabupaten Bengkayang karena
menjaga kebersihan lingkungan disana
sifatnya
dengan
sehingga minat wisatawan jadi menarik
prasarana
atau bertambah. Dan menjaga keamanan
budaya untuk aktif pariwisata tentu
yang kondusif agar pengujung merasa
diharapkan masyarakat setempat dapat
tenang pada saat berkunjung di obyek
menghidupkan aktifitas budaya. Sehingga
wisata
nanti sistem pembangunan suatu obyek
menurut pemerintah tidak akan mampu
wisata
memberikan dorongan kembali seoptimal
pemerintah
dibangunnya
sarana
itu
masyarakat
ini dan
merupakan yang
besar
tersebut.
budaya
tetap
kemudian
dapat
Kemudian
memang
itu
mungkin kepada berbagai sektor yang
diharapkan agar dapat mengembangkan
ada di Kabupaten Bengkayang karena
daya tarik budaya pariwisata secara
sifatnya
mandiri
dibangunnya
dan
lebih
partisipasi
menjaga
pemerintah
hanya
mendorong dari belakang.
pemerintah sarana
ini
dengan
dan
prasarana
budaya untuk aktif pariwisata tentu diharapkan masyarakat setempat dapat
b. Peran Serta Masyarakat Sekitar Peran masyarakat sekitar juga
menghidupkan aktifitas budaya. Sehingga nanti sistem pembangunan suatu obyek
sangat diperlukan untuk pengembangan
wisata
pembangunan
masyarakat
Rumah
Panjang
itu
merupakan yang
lebih
partisipasi besar
itu
Samalantan ke tahap yang diinginkan
diharapkan agar dapat mengembangkan
untuk seluruh masyarakat Samalantan
daya tarik budaya pariwisata secara
khususnya. Masyarakat sekitar Rumah
mandiri
dan
pemerintah
hanya 14
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mendorong
dari
belakang.
Dan
Samalantan. Menurut saya fasilitas
diperlukan juga Pengembangan pelatihan
yang ada pada saat ini melihatnya
untuk Masyarakat sekitar Rumah Panjang
baguslah gitu. Kegiatan yang paling
di bidang pariwisata dan pembinaan
saya
untuk Sumber Daya Manusia yang ada di
perlombaanlah
Rumah Panjang Samalantan.
gasing, nangkap itik tetapi saat ini
suka
seperti
perlombaan-
suka
lihat
lomba
sudah tidak ada lagi. Harapan saya c.
Pengunjung
Wisata
Rumah
kedepannya mudah-mudahan tahun depan lebih bagus lagilah dari pada
Panjang Samalantan Dalam penelitian ini, peneliti juga
tahun inilah gitu, tahun ini kurang
melakukan wawancara kepada salah satu
bagus masih bagus tahun-tahun lalu
pengunjung yang datang ke Obyek
cuma agak kurang tahun ini, semoga
Wisata Rumah Panjang Samalantan pada
tahun
saat Naik Dango tahun ini. Berikut
gitulah.”
merupakan hasil wawancara yang datang
Dari
ke wisata ini:
kedepan
hasil
maka peneliti
bertambah
wawancara
maju
diatas,
menyimpulkan bahwa
“Yang membuat saya datang ke obyek
pengungjung yang datang di Objek
wisata Rumah Panjang ini karena
Wisata
ingin
ramai-ramai,
merasa senang menikmati keindahan
suka-suka melihat macam-macamlah
yang ada di Obyek Wisata ini. Sedangkan
pokoknya, melihat makan-makanan
untuk acara Naik dango pada tahun ini
yang
masih kurang menarik daripada acara
melihat
banyak
orang
pokoknya
semacam
Rumah
Dango
Panjang
pada
Samalantan
itulah. Saya melihat kondisi obyek
Naik
tahun-tahun
wisata Rumah Panjang pada saat ini
sebelumnya,
melihat kerapiannya, pemandangan-
berikutnya dapat lebih maju dan meriah
pemandangan, kebersihannya harus
lagi.
semoga
untuk
tahun
baguslah macam gitu. Menurut saya keindahan yang terdapat di Obyek Wisata Rumah Panjang ini pada saat Naik Dango ada penari, permainanpermainan,
jonggan,
gasing
apa
d. Lingkungan
Sekitar
Rumah
Panjang Samalantan Obyek wisata Rumah Panjang Samalantan merupakan Obyek Wisata
segalanyakan, lomba numbuk padi.
Budaya
Tidak ada hambatan yang saya temui
Samalantan. Selain obyek wisata Rumah
untuk
Panjang Samalantan terdapat juga obyek
menuju
Rumah
Panjang
yang
ada
di
kecamatan
15 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
wisata lainnya. Tugu
Seperti obyek wisata
Perdamaian
persimpangan
tiga
yang dari
teretak
3. SWOT
di
Wisata
Singkawang
menuju Bengkayang dan Kecamatan
Pengembangan Rumah
Obyek Panjang
Samalantan a.
Kekuatan (Strength)
Monterado, yang merupakan Tugu yang
1. Rumah Panjang Samalantan yang
menjadi saksi atas kerusuhan yang terjadi
berdiri megah dan kokoh di kaki
pada tahun 1997 antara suku Madura,
Bukit Semano dengan Hamparan
Dayak,
sawah hijau milik masyarakat
dan
terdapat
Melayu.
Rumah
Kemudian
Paroki
yang
di baru
dibangun dapat juga dijadikan wisata Rohani khususnya bagi umat Khatolik. Untuk lingkungan sekitar tempat wisata ini terdapat hamparan sawah
disekelilingnya. 2. Jalurnya jalan yang strategis yaitu jalur Jalan Singkawang menuju Bengkayang. 3. Keindahan seni
dan
berbagai
penduduk merupakan aktifitas pertanian
karya patung yang berada didalam
yang terdapat disekitar Rumah Panjang
bangunan
Samalantan ini mencerminkan budaya
sebuah potensi wisata budaya
berocok tanam yang dimiliki oleh suku
yang besar.
itu
menampakkan
Dayak zaman dahulu masih terpelihara di
4. Adanya acara Naik Dango
sekitar wilayah Rumah Panjang tersebut.
5. Pemandangan Alam yang indah
Kemudian terdapat Pasar yang berbentuk
disekitar
ruko-ruko
Samalantan Karena terletak di
milik
masyarakat
sekitar
namun pasar tersebut terasa mati pada saat
ini
karena
sepi
pengunjung,
Rumah
Panjang
bukit Semano. b. Kelemahan (Weakness)
dikarenakan pemekaran wilayah oleh
1. Tidak
Kabupaten Bengkayang. Potensi seni dan
untuk
budaya masyarakat Samalantan seperti
pembagunan sarana prasarana dan
masyarakat transmingran sebagai obyek
fasilitas
wisata
memiliki
Panjang Samalantan, tetapi dana
akulturasi budaya seperti Dayak, Melayu,
yang diberikan Dinas Pariwisata
Cina. Samalantan juga merupakan salah
hanya setahun sekali yaitu pada
satu daerah tujuan transmigrasi, oleh
saat Acara Naik Dango saja
budaya
Samalantan
sebab itu menjadi tujuan kunjungan.
adanya
anggaran
rutin
pengembangan
pendukung
dan
Rumah
2. Kurang terjaganya kebersihan dan pelestarian Obyek Wisata Budaya 16
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Rumah Panjang Samalantan saat
tahunnya
ini.
acara Ritual Naik Dango.
3. Sumber
Daya
Manusia
yang
masih rendah. c.
Rumah
melaksanakan
2. Meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitas pendukung. 3. Mengaktifkan kembali kegiatan di
Peluang (Opportunities) 1. Lokasi
wajib
Panjang
yang
Rumah
Panjang
sangat strategis yaitu terletak pada
mensosialiasasikan
jalur jalan Singkawang menuju
program
untuk
Bengkayang begitu sebaliknya.
Rumah
Panjang
2. Mendapatkan
dana
dari
sponsorship atau Pihak Swasta pada saat acara Naik dango.
programpengembangan Samalantan
kepada masyarakat sekitar. 4. Bekerja
Sama
dengan
pihak
swasta.
3. Otonomi Daerah melalui UU No.32 Tahun 2004
b. Alternatif Strategi WO 1. Menjaga
4. Berkembangnya
dengan
Ilmu
pelestarian
kebersihan alam
dan
sekitarnya
Pengetahuan dalam menunjang
dengan memanfaatkan partisipasi
aktifitas pariwisata pendidikan.
masyarakat disekitarnya. 2. Memelihara
d. Ancaman (Threats) 1. Minat
masyarakat
pemberdayaan
meningkat
masyarakat
berkunjung ke Wisata lain atau
Samalantan
Wisata Daerah lain.
masyarakat bisa menjaga budaya
2. Minimnya dukungan Pemerintah terhadap pengembangan Obyek Rumah Panjang Samalantan.
Rumah
Panjang bagaimana
tetap berkesinambungan. 3. Pengembangan pelatihan untuk masyarakat
sekitar
Rumah
3. Dinas Pariwisata lebih memilih
Panjang Samalantan di bidang
untuk memberikan anggran pada
pariwisata dan pembinaan untuk
obyek wisata lain dibandingkan
SDM
Rumah Panjang Samalantan.
Panjang.
yang
ada
di
Rumah
4. Mengupayakan dukungan sumber 4. Alternatif Strategi
pendanaan yang maksimal dalam
a.
Allternatif Strategi SO
dalam pembangunan sarana dan
1. Untuk menjaga dan melestarikan
prasarana Rumah Panjang melalui
budaya yang ada maka setiap
Pemerintah dan pihak swasta. 17
RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
c. Alternatif Strategi ST 1. Menuntut
E. PENUTUP kepedulian
pemerintah dalam mengatasi
1. Simpulan
sarana dan prasarana yang
a.
Tidak adanya anggaran rutin untuk
telah rusak agar difungsikan
pengembangan
kembali.
sarana
2. Peningkatan
kualitas
wisatawan
tertarik
dan
prasarana
agar
pendukung
untuk
Samalantan,
pembagunan dan
fasilitas
Rumah tetapi
Panjang dana
yang
berkunjung di Rumah Panjang
diberikan Dinas Pariwisata hanya
Samalantan dengan menambah
setahun sekali yaitu pada saat Acara
fasilitas pendukungnya
Naik Dango saja ,menjadi faktor
3. Peningkatan pengelola
kualitas
SDM
kelemahan
dalam
Rumah
Panjang
pengembangan
berbagai
kegiatan
Budaya Rumah Panjang Samalantan,
pelatihan khususnya di bidang
sehingga Dana yang dialokasikan
pariwisata.
untuk pengembangan Obyek Wisata
melalui
4. Mengadakan kerjasama dengan
Obyek
upaya Wisata
Budaya Rumah Panjang Samalantan
obyek wisata yang berdekatan.
masih belum cukup. Selain itu belum adanya kebijakan terarah dan tepat
d. Alternatif Strategi WT 1. Mengantisipasi pesaing dengan
dalam
mengembangkan
meningkatkan kualitas SDM
Wisata
Budaya
serta memfungsikan kembali
Samalantan, sehingga kebijakan yang
fasilitas di area Obyek wisata
dikeluarkan
Rumah Panjang Samalantan.
sasaran yang diharapkan.
2. Memperbaiki wisata
citra
Rumah
Samalantan meningkatkan
Obyek Panjang
b.
Rumah
belum
tepat
Obyek Panjang
dengan
Lingkungan
Rumah
Panjang
Samalantan
memiliki
kekuatan
untuk
seperti Rumah Panjang yang berdiri
jumlah
megah dan kokoh di kaki bukit
kunjungan.
Semano dengan hamparan sawah hijau
milik
masyarakat
di
sekelilingnya; Jalur jalannya yang strategis yaitu jalur jalan Singkawang menuju Bengkayang dapat ditempuh mengunakan roda dua dan roda empat 18 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dapat
c.
menjadi
persingahan
para
wisatawan untuk menuju Singkawang
bertambah.
atau Bengkayang; Adanya acara Naik
b. Pengalokasikan
dana
yang
Dango yang diadakan setahun sekali
dianggarkan termenajemen dengan
dapat menarik para wisatawan.
baik, sehingga dapat mengoptimalkan
Otonomi daerah memberikan peluang
fasilitas-fasilitas yang lebih untuk
yang
besar
dalam
upaya
menjadikan daya tarik Obyek Wisata
pengembangan
Obyek
Wisata
Budaya Rumah Panjang Samalantan
Budaya Rumah Panjang Samalantan
Kecamatan Samalantan Kabupaten
Kecamatan Samalantan Kabupaten
Bengkayang.
Bengkayang. d.
minat wisatawan jadi menarik atau
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia
Ancaman yang terdapat di Rumah
(SDM) yang ada di Obyek Wisata
Panjang Samalantan antara lain minat
Rumah Panjang Samalantan karena
masyarakat meningkat berkunjung ke
dengan kualitas SDM yang tinggi
Wisata lain atau Wisata Daerah lain,
maka
masih minimnya pengunjung yang
pengembangan Obyek Wisata Rumah
datang ke Obyek Wisata Rumah
Panjang
Panjang Samalantan dan dukungan
dapat dilakukan lebih optimal.
diharapkan
Samalantan
dalam
kedepannya
Pemerintah terhadap pengembangan Obyek Rumah Panjang Samalantan, karena
meningkatnya
sektor F. REFERENSI
pembangunan di daerah lain.
Buku-Buku: Fakih, Mansour. 2006. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
2. Saran a. Memelihara
pemberdayaan
masyarakat di sekitar Rumah Panjang Samalanta
bagaimana
masyarakat
bisa menjaga budaya dan menjadikan mayararakat berguna Menjaga
yang
tetap
berkarya
atau
berkesinambungan.
kebersihan
lingkungan
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Grasindo: Jakarta Moleong, J. Lexy. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muksin, F.A. 2013. Bahasa Dayak Kanayant. Dewan Adat Dayak Samalantan
Rumah Panjang Samalantan sehingga 19 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Nawawi, Handari. 2005. Manajemen Strtegik Organisasi Nonpropit Bidang Pemerintahan. Yogyakarta : Universitas Gajahmada. Pearche II, John A dan Jr. Robinson, Richard B, 2008. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Siagian, P. Sondang. 2008. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: PT. Bumi Askara. Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Rara Labora. http://borneorara.blogspot.com/2013/06/ objek-wisata-batu-timah-lumarbengkayang.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2014 Nizwan. http://nizwanwwwbloggercom.blogspot.com/2009/02/a nalisis-swot-pengembanganpariwisata.html. Diakses pada tanggal 18 April 2014 Amran. http://mediaamran.blogspot.com/2010/08/analisisswot.html. Diakses pada tanggal 18 April 2014 http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456 789/20553/1/Analisi-lingkungan-sebagaidasar-penetapan-strategi-korporat-%3AStudi-pada-CV.-Argo-Tunggal,-Batu.pdf. Diakses pada tanggal 18 April 2014 Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Bandung: Grafindo. Usman, Sunyoto. 2006. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sumber Dari Internet: Laporan Pertangung Jawaban Panitia Naik Dango XVII Kecamatan Samalantan Tahun 2013. Pesona Kalimantan. http://pesonakalimantanbarat.16mb.com/ 2013/04/wisata-budaya-rumah-adatpanjang-samalantan/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2014 20 RINI, NIM. E01110104 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN