PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA PANCUR AJI YANG BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SANGGAU Oleh: GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 e.mail :
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis strategi pengembangan ODTW oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau. Dalam penelitian ini mengguanakan teori Suwantoro Gamal, tentang komponen-komponen wisata, karena keterkaitan dengan strategi yang harus digunakan dalam pengelolaan dan pengembangan komponen-komponen wisata yang ada pada Objek Daya Tarik Wisata Pancur Aji.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan belum maksimalnya pengembangan yang dilakukan dilihat dari komponen atraksi dan kegiatan wisata yaitu belum adanya atraksi pada objek wisata Pancur Aji hanya ada pentas dan taman bermain anak yang kurang diperhatikan. Dilihat dari komponen akomodasi bahwa pengembangan yang dilakukan sudah cukup baik dari segi sarana prasarana wisata, begitu juga dengan fasilitas pelayanan wisata dan transportasi untuk saat ini belum ada melihat kondisi yang belum memungkinkan serta minimnya dana yang diperlukan, namun kedepan akan ada rencana untuk diadakan. Dilihat dari komponen infrastruktur dan elemen kelembagaan sepenuh masih kurang dan belum maksimal, kurangnya pembenahan pada akses jalan masuk wisata dan belum maksimalnya kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Diharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengupayakan pengembangan secara optimal atau maksimal agar setiap sektor komponen wisata pada objek daya tarik wisata Pancur Aji menjadi lebih baik Kata-kata Kunci : Strategi Pengembangan, Pariwisata, Pancur Aji
Abstract The aim of this study is to descrie and analyze the development strategies of tourist attractions by Culture and Tourism Office of Sanggau. This study used Suwantoro Gamal’s theory on the components of tourism, because it related to the strategies that should be used in the management and development of the components of the tourist attraction of Pancur Aji.. This research used descriptive research with a qualitative approach. The results of this study indicated that the development seen from the components of attractions and activities at Pancur Aji is not yet maximum since only performances and children’s playground can be found there. Viewed from the component of the accommodation, the development has already e quite good both in terms of tourist infrastructure facilities and travel services as well as transport facilities despite the lack of funds, but in the future there will be a plan to improve it. Seen from the component of infrastructure and institutional element, it is still lacking and not maximized due to the lack of improvement on the access road and cooperation with other stakeholders conducted by the Office of Culture and Tourism. It is exspected that the Office of Culture and Tourism pursues the development in an optimal way so that each sector of tourism components of Pancur Aji tourist attraction will be better. Keywords :
Strategies for Development, Tourism, Pancur Aji
1 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
A. PENDAHULUAN adalah berbagai macam kegiatan wisata dan Pariwisata adalah kegiatan dinamis
didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang melibatkan banyak manusia serta
yang
menghidupkan berbagai bidang usaha. Di
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
era globalisasi saat ini, sektor pariwisata
Daerah.
akan
menjadi
pendorong
disediakan
oleh
masyarakat,
utama
Oleh karenanya pariwisata perlu
perekonomian dunia dan menjadi industri
mendapat perhatian khusus dari pemerintah
yang
akan
agar dapat menjalankan peran pariwisata
memberikan banyak pemasukan bagi daerah
dalam keberlangsungan sumber pendanaan
yang sadar akan potensinya terhadap sektor
negara. Sumber pendanaan bukan hanya
pariwisata.
untuk memperbaiki citra pariwisata yang
mengglobal.
Sektor
Pariwisata
pariwisata
merupakan
belum
maksimal
melainkan
sumber
kegiatan yang tak pernah mati dan menjadi
pendanaan mampu untuk memperbaiki citra
hal yang sangat penting bagi suatu negara.
pendidikan, kesehatan, serta pemeliharaan
Dengan
dan
adanya
pariwisata,
lebih
pengembangan
seni
budaya,
dan
dikhususkan untuk pemerintah daerah, objek
prasarana negara. Agar pariwisata dapat
wisata akan menjadi pemasukan bagi daerah
berkembang dan maju perlunya transformasi
itu
pariwisata bagi peminat wisata baik itu
sendiri.
Dengan
berkembanganya
pariwisata, akan mendongkrak sektor yang
dengan
lain, seperti: kunjungan wisatawan, ekonomi
peminat wisata, pengembangan infrastruktur
kreatif,
darat, air, udara untuk mempermudah akses
membuka
mengurangi
kesempatan
pengangguran.
kerja, Sektor
memberikan
wisata,
serta
pelayanan
peningkatan
kepada
kenyamanan,
pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, dan
keamanan, dan keselamatan bagi peminat
harus
yang menikmati layanan wisata.
didukung
oleh
kegiatan-kegiatan
penunjang lainnya, yaitu: promosi wisata,
Salah datu potensi pariwisata yang
fasilitas yang ditawarkan, akses transportasi
ada
di
Kabupaten
Sanggau
Propinsi
dan tempat penginapan.
Kalimantan Barat yaitu Objek Wisata Pancur
Berdasarkan Undang-Undang No. 10
Aji. Tak kalah indahnya dengan objek wisata
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (pasal 1
lainnya yang ada di Kalimantan Barat,
ayat 3) yang menjelaskan bahwa Pariwisata
panorama Pancur Aji dengan nuansa alam 2
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yang penuh dengan jenis-jenis flora dan
mempromosikan dan mengenal lebih dekat
fauna yang ada menambah daya tarik wisata
potensi yang ada pada objek daya tarik
untuk berkunjung dan melihat keindahan
wisata pancur aji.
tersebut, dengan kondisi wisata yang tidak
Walaupun demikian, masih banyak
jauh dari wilayah kota sanggau dengan jarak
yang perlu dibenahi oleh pemerintah daerah
sekitar
sanggau
2
kilometer
menambah
akses
khususnya
Dinas
Pariwisata
untuk
perjalanan yang begitu mudah dan cepat,
Kebudayaan
namun perjalanan untuk menuju objek
mengembangkan potensi wisata pancur aji.
wisata pancur aji cukup ekstrim dan
Perlu diketahui indikator yang menyebabkan
berbahaya karena banyak jalan berbukit dan
kurangnya pengembangan potensi wisata
jalan tikungan yang cukup tajam.
pancur aji sanggau yaitu belum ditingkatkan
Dibalik keindahan Pancur Aji, objek
dan
kepada
dan khususnya belum diperhatikan oleh
wisata pancur aji juga memiliki hal yang
pemerintah
unik untuk diketahui yaitu terdapatnya anak
prasarana pariwisata yang ada di Sanggau
tangga yang berjumlah 100 tangga yang
belum maksimal, kurangnya pengunjung
merupakan hasil pengembangan perluasan
wisatawan
wisata
mancanegara untuk mengunjungi pariwisata
oleh
dinas
kebudayaan
dan
seperti
baik
ada
di
pengelolaan
tingkat
lokal
maupun
pariwisata, serta terdapatnya riam setapang
yang
yang merupakan pusat pengambil air bersih
pengembangan sarana dan prasarana yang
oleh PDAM Tirta Pancur Aji Kabupaten
belum ada untuk diadakan, namun hal ini
Sanggau, terlepas dari itu juga terdapatnya
melihat minimnya dana yang ada sehingga
air terjun 7 tingkat yang merupakan ciri khas
diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan
yang unik nan indah yang ada pada Objek
pihak swasta, serta aksesbilitas jalan untuk
Wisata Pancur Aji. Lain hal juga terdapatnya
menuju objek pariwisata yang ada di
kayu yang langka jarang ditemui dan hanya
Sanggau
ada dikalimantan yaitu kayu tengkawang,
dikarena jalan yang belum diaspal dan
serta ada juga kegiatan yang dilaksanakan
belum dikelola lebih baik oleh pemerintah
setiap tahun pada bulan agustus yaitu
daerah.
cukup
Sanggau,
sarana
sulit
dan
kurangnya
menantang
dilaksanakan event budaya seperti gawai
Untuk itu perlunya pengelolaan dan
dayak oleh suku dayak serta event paradje
pengembangan yang lebih serius dan optimal
oleh suku melayu dengan maksud untuk
pada potensi wisata pancur aji baik itu 3
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berupa peningkatan sarana dan prasarana wisata,
penguatan
hukum
B. TINJAUAN PUSTAKA
pariwisata,
pemasaran dan promosi wisata dan lain-lain melihat potensi wisata pancur aji yang
2.1
Kajian Teori
2.1.1 Konsep Strategi
begitu menyakinkan untuk dikembangkan sehingga keuntungan bagi pemerintah bisa mengoptimalkan fungsi wisata pancur aji untuk menambah devisa atau pendapatan asli daerah,
membangun
pengusaha
atau
bekerjasama
relasi
pun
dengan
investor
untuk
mengelola
dan
mengembangkan potensi wisata pancur aji, hasil usaha pariwisata yang dapat menambah hasil
pajak
daerah,
serta
menciptakan
swastanisasi pengelolaan dan pengembangan yang berbasis industri pariwisata. Walaupun
demikian
Strategi
maksimalnya
rendahnya
pengelolaan
tingkat
digunakan
baru
mulai
mengadopsinya
pada
pertengahan tahun 60 – 70an. Salah satu alasan mengapa pentingnya mempelajari strategi
adalah
strategi
sebagai
suatu
kerja
(frame
work)
dapat
menyelesaikan
setiap
kerangka digunakan
untuk
masalah yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan guna memahami konsep strategi terkait dengan penelitian ini, maka
terdapat
dan
pengembangan potensi wisata pancur aji seperti
kali
dalam dunia militer, sedangkan organisasi
berikut beberapa definisi mengenai strategi.
beberapa faktor yang menjadi penghambat kurang
pertama
kunjungan
wisatawan lokal maupun mancanegara serta tidak stabilnya neraca pendapatan asli daerah terhadap pengunjung pada objek wisata pancur aji.
Dalam
suatu
organisasi
profit
maupun non profit, strategi memegang peranan yang sangat penting. Dimana sategi merupakam alat untuk mencapai tujuan yang dtetapkan oleh organisasi. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” (Stratos = militer dan ag = memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para Jenderal perang dalam membuat
rencana
untuk
memenangkan
perang. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang diwarnai perang, dimana
Jenderal
dibutuhkan
untuk
memimpin suatu perang. Untuk melihat 4 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
apakah strategi yang telah ditentukan tepat
yang berhubungan dengan wisata, termasuk
atau tidak, baik pada tingkat organisasi
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
maupun bisnis yang ditangani, tidak hanya
serta usaha usaha yang terkait dibidang
terletak pada akuratnya analisis strategik
tersebut. Definisi tentang pariwisata oleh
yang dilakukan dan tepatnya pilihan yang
Matheison & Wall yang dikutip oleh Chris
dijatuhkan
Cooper
pada
satu
alternatif
yang
sebagai
berikut:
“tourism
is
diperkirakan akan mendukung keseluruhan
temporary movement to destination outside
upaya untuk mencapai tujuan dan berbagai
the normal home and workplace, the
sasaran serta mengembang misi yang telah
activities undertaken during the stay and the
ditentukan, melainkan terutama dan pada
facilities created to cater for the needs of
analisis terakhir terjadi pada waktu strategi
tourist” (Cooper, et al, 1993).
tersebut
diimplementasikan.
(Sondang
Siagian, 2005 ; 198).
Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa
kegiatan
semata-mata 2.1.2
Konsep pariwisata Kegiatan
kepariwisataan
merupakan
terjadi
kegiatan
yang
menempuh jarak dan waktu tertentu yang
kepariwisataan
adalah
terlepas dari aktifitas keseharian seperti
kegiatan yang mengutamakan pelayanan
aktifitas kerja, berbisnis dan yang lainnya,
dengan
kepuasan
tetapi aktifitas yang dilakukan jelas-jelas di
wisatawan, pengusaha di bidang pariwisata,
luar kegiatan tersebut melibatkan berbagai
pemerintah dan masyarakat. Sebagai salah
pihak lainnya terutama dalam pemakaian
satu aktifitas fisik dan psikis manusia,
fasilitas
pariwisata didefinisikan oleh banyak ahli
pariwisata.
dengan definisi yang tidak terlalu jauh
pariwisata memang sering tidak dapat
berbeda. Berdasarkan pasal 1 angka 3
menghasilkan satu batasan yang memuaskan
Undang-undang No.9 Tahun 1990 tentang
untuk berbagai kepentingan.
berorientasi
pada
yang
berhubungan
Pemberian
batasan
dengan tentang
Kepariwisataan jo Pasal 1 angka 3 PP No.67 Tahun
1996
tentang
Penyelenggaraan
2.1.3 Komponen-Komponen Wisata
Kepariwisatan Republik Indonesia serta
Menurut Inskeep dalam Suwantoro,
pasal 1 huruf f Perda Propinsi Bali No.3
Gamal (1997) dalam Rika, di berbagai
Tahun 1991 tentang Pariwisata Budaya, kata
macam literatur dimuat berbagai macam
pariwisata diartikan sebagai segala sesuatu
komponen wisata. Namun ada beberapa 5
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
komponen wisata yang selalu ada dan
tersebut
merupakan komponen dasar dari wisata.
berbagai jenis tempat makan lainnya,
Komponen-komponen
saling
toko-toko untuk menjual hasil kerajinan
berinteraksi satu sama lain. Komponen-
tangan, cinderamata, toko-toko khusus,
komponen
toko kelontong, bank, tempat penukaran
tersebut
wisata
tersebut
dapat
misalnya
:
restoran
dan
dikelompokkan sebagai berikut:
uang dan fasilitas pelayanan keuangan
a. Atraksi dan kegiatan-kegiatan wisata.
lainnya,
Kegiatan-kegiatan
pribadi
wisata,
(seperti
berhubungan dengan 46 Ibid. Elha,
kesehatan, fasilitas keamanan umum
Shofwan
(termasuk kantor polisi dan pemadam
Karim.
Pembangunan
fasilitas
salon
kecantikan),
pelayanan
Barat:
kebakaran), dan fasilitas perjalanan
Pengembangan Potensi Wisata Budaya.
untuk masuk dan keluar (seperti kantor
lingkungan
imigrasi dan bea cukai).
keunikan
Sumatera
alami, suatu
kebudayaan, daerah
dan
d.
Fasilitas dan pelayanan transportasi
kegiatankegiatan lain yang berhubungan
meliputi transportasi akses dari dan
dengan kegiatan wisata yang menarik
menuju kawasan wisata, transportasi
wisatawan untuk mengunjungi sebuah
internal yang menghubungkan atraksi
obyek wisata.
utama kawasan wisata dan kawasan
Akomodasi
yang
dimaksud
pembangunan, termasuk semua jenis
adalah
berbagai macam hotel dan berbagai
fasilitas
jenis fasilitas lain yang berhubungan
berhubungan dengan transportasi darat,
dengan pelayanan untuk para wisatawan
air, dan udara.
yang berniat untuk bermalam selama
c.
pelayanan
yang
informasi
dimaksud dapat berupa semua hal yang
Kepariwisataan
b.
wisata
kantor
e.
dan
pelayanan
yang
Infrastruktur lain, Infrastruktur yang
perjalanan wisata yang mereka lakukan.
dimaksud adalah penyediaan air bersih,
Fasilitas dan pelayanan wisata yang
listrik, drainase, saluran air kotor,
dimaksud adalah semua fasilitas yang
telekomunikasi
dibutuhkan dalam perencanaan kawasan
telegram, telex, faksimili, dan radio).
wisata. Fasilitas tersebut termasuk tour
f.
(seperti
telepon,
Elemen kelembagaan, yang dimaksud
and travel operations (disebut juga
adalah kelembagaan yang diperlukan
pelayanan
untuk
penyambutan).
Fasilitas
membangun
dan
mengelola 6
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kegiatan wisata, termasuk perencanaan
Penataan Ruang Wilayah Kabupaten,
tenaga kerja dan program pendidikan
Bagian
dan
Ruangan
pelatihan;
marketing
dan
menstrukturisasi
menyusun
strategi
program
promosi;
organisasi
wisata
Ketiga Pasal
menjelaskan pengembangan
Strategi
Penataan
6
4
ayat
bahwa kawasan
yang strategi
pariwisata
sektor umum dan swasta; peraturan dan
berbasis lingkungan dan budaya yang
perundangan yang berhubungan dengan
berdaya saing sebagaimana dimaksud
wisata;
dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d meliputi:
menentukan
kebijakan
penanaman modal bagi sektor publik
a. Mengembangkan kawasan pariwisata
dan swasta; mengendalikan program ekonomi,
lingkungan,
dan
sosial
alam. b.
kebudayaan.
Mengembangkan pariwisata terintegritas
Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau
Rencana
Tahun Tata
2014
Ruang
yang
dengan
destinasi
Kalimantan Barat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam
10
budaya
wisata budaya lainnya di Provinsi
2.1.4 Konsep Strategi Kebijakan
Nomor
kawasan
c.
Mengembangkan prasarana dan
Tentang
sarana pendukung kegiatan wisata
Wilayah
terutama di kota Sanggau dan
Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2034 dalam paragraf 8, kawasan peruntukan
Entikong, dan d.
Mengembangkan
kawasan
pariwisata pasal 34 yang menjelaskan
perdalaman
kawasan
bahwa kawasan peruntukan pariwisata
wisata yang berdaya saing dan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 26
berwawasan lingkungan.
sebagai
huruf h terdiri dari: a. Kawasan peruntukan pariwisata alam b.
Kawasan
peruntukan
pariwisata
budaya, dan
2.1.5 Pengembangan Pariwisata Pengertian pengembangan menurut J.S Badudu dalam Kamus Umum
c. Kawasan peruntukan pariwisata minat
Bahasa Indonesia, memberikan definisi
khusus.
pengembangan adalah hal, cara atau
Serta dijelaskan juga pada BAB II
hasil kerja mengembangkan. Sedangkan
Tujuan,
Kebijakan,
dan
Strategi
mengembangkan
berarti
membuka, 7
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
memajukan,
menjadikan
maju
dan
bertambah baik. Ada dua pedoman
memberikan kepuasan kepada mereka berperan serta dalam pencapaiannya.
umum untuk suatu organisasi pariwisata
Pengembangan pariwisata tidak lepas
yang baik. Yaitu harus terjalinnya
dari perkembangan politik, ekonomi,
kerjasama dan koordinasi diantara :
sosial
1) Para pejabat yang duduk dalam
lainnya. Maka didalam pengembangan
organisasi
pariwisata
baik
tingkat
nasional,
propinsi dan lokal 2) Para pengusaha yang bergerak dalam industri pariwisata seperti
usaha
perjalanan,
usaha
dan
pembangunan
dibutuhkan
disektor
perencanaan
terlebih dahulu. Dari
pemikiran
disimpulkan
bahwa
diatas
dapat
pengembangan
penginapan. usaha angkutan, usaha
adalah suatu proses yang terjadi secara
rekreasi dan sektor hiburan, lembaga
terus menerus, untuk mempertahankan
keuangan
kelangsungan
pariwisata,
usaha
hidupnya
terhadap
cinderamata, dan pedagang umum.3)
ancaman
Organisasi yang tidak mencari untung
berkembang dalam mencapai tujuan
yang erat kaitannya dengan pariwisata
individu dalam organisasi dan tujuan
(misalnya klub klub wisata dan klub,
organisasi secara keseluruhan.
yang
ada
untuk
dapat
mobil). 4) Asosiasi profesi dalam pariwisata. (Wahab, 1977: 267) Proses
pengembangan
organisasi
adalah suatu proses yang dilakukan secara bertahap, baik dalam usaha peningkatan masalah
kemajuan,
maupun
memecahkan
dalam
rangka
meningkatkan kemampuan melakukan adaptasi terhadap tuntutan perubahan akan
masa
depan.
Pengembangan
organisasi tidak hanya memberikan perhatian pada pencapaian hasilnya suatu hasil yang diharapkan tetapi dalam proses
pencapaiannya
diusahakan 8
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2.1.6 Kerangka Pikir MASALAH Kurangnya pengelolaan dan pengembangan objek daya tarik wisata
TEORI Menurut Inskeep dalam Suwantoro, Gamal (1997) dalam Rika, Komponen-komponen wisata dikelompokkan sebagai berikut:
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
a. Atraksi dan kegiatan-kegiatan wisata.
Kabupaten Sanggau untuk menambah
b. Akomodasi
minat pengunjung sehingga rendahnya
c. Fasilitas dan pelayanan wisata
penerimaan pendapatan asli daerah ( PAD ). IDENTIFIKASI MASALAH
d. Fasilitas dan pelayanan transportasi e. Infrastruktur f. Elemen Kelembagaan
1. Kurangnya pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata Pancur Aji Sanggau.
METODE Jenis penelitian deskriptif pendekatan kualitatif
2. Kurangnya promosi wisata pancur aji sanggau oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau kepada wisatawan.
OUTPUT Terciptanya kawasan pariwisata Pancur Aji Sanggau yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan dalam
3. Ketidakadanya pihak swasta yang bekerjasama dengan pihak pemerintah selaku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan dan mengelola
meningkatkan pendapatan asli daerah ( PAD ) Kabupaten Sanggau. Terbentuknya RIPPDA Pariwisata Kabupaten Sanggau
kawasan pariwisata pancur aji sanggau.
9 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadikan kawasan pariwisata sanggau
C. METODE PENELITIAN
yang mempunyai nilai daya saing yang lebih Untuk
jenis
penelitian
yang
tinggi dan berwawasan lingkungan.
dilakukan yaitu jenis penelitian Deskriftif
Untuk Subjek penelitian, peneliti mengambil
Kualitatif, adapun alasan digunakan jenis
beberapa pegawai yang bekerja di Dinas
penelitian
Kebudayaan
Deskriptif
Kualitatif
guna
bertujuan untuk menggambarkan upaya dari Dinas
Kebudayaan
Kabupaten
Sanggau
dan
Pariwisata
untuk
menjadikan
Kebudayaan
Kabupaten
Sanggau
dan
Kabupaten Sanggau, 2.
Pariwisata
Kalimantan
Kabupaten
1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kepala Biro Hukum Setda Kabupaten Sanggau.
Untuk penelitian ini dilakukan pada Dinas
Pariwisata
Sanggau, antara lain:
kawasan pariwisata sanggau yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
dan
3. Kepala Bidang Objek Daya Tarik Wisata
Barat.
Pancur Aji,
Alasan peneliti mengambil masalah di Dinas Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kabupaten
4.
Bidang Promosi dan Kerjasama,
Sanggau dikarenakan kawasan pariwisata pancur aji yang ada di Kabupaten Sanggau belum
mampu
untuk
bersaing
Kepala Divisi Promosi Seni dan Budaya
5.
dengan
Masyarakat yang berkunjung pada objek wisata pancur aji,
Kabupaten yang lain dalam mengembangkan pariwisata secara maksimal serta belum
6
.Pengusaha-pengusaha
tercapainya pariwisata yang berwawasan
Kabupaten
lingkungan
mempermudahkan
sehingga
permasalahan
diatas
diharapkan pihak
dari Dinas
yang
Sanggau
ada
di
dalam
penelitian
yang
dilakukan. Adapun teknik pengambilan
Kabupaten
subjek
Sanggau mampu menerapkan strategi yang
teknik
jitu untuk meningkatkan mutu pariwisata
yangbertujuan dalam pemilihan subjek
yang ada di Sanggau baik itu dengan cara
yang ada dalam posisi terbaik untuk
mempromosi, pengadaan kerjasama dengan
memberikan informasi yang dibutuhkan.
Kebudayaan
dan
Pariwisata
pihak swasta serta dengan cara yang lainnya sehingga
upaya
yang
dilakukan
dapat
yang
diambil
purposive
menggunakan yaitu
teknik
Objek penelitian, peneliti mengambil objek mengenai kurangnya nilai mutu daya 10
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
saing
serta
pariwisata
nilai sanggau
wawasan
lingkungan
terhadap
pariwisata
Sejarah Kebudayaan
terbentuknya dan
Pariwisata
Dinas Kabupaten
dengan kabupaten lainnya yang ada di
Sanggau berawal dari kebutuhan lembaga
Kalimantan Barat.
pemerintah
Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu dengan alat pengumpulan data berupa : 1.
Ceklist
atau
instrumen
pedoman
pemerintahan
jalannya
dalam
berbagai
dan Pariwisata Kabupaten Sanggau dibentuk nama
Penanaman
Dinas
Modal
Pariwisata
Daerah
dan
Kabupaten
metode
Sanggau berdasarkan informasi peluang
dokumentasi yang digunakan untuk
investasi Di Kabupaten Sanggau yang terbit
menggali informasi dan mengetahui
pada tanggal 1 April 2002 semasa periode
keadaan tentang dokumen pariwisata
pemerintah
sanggau.
Andjioe, S.IP, MBA dengan tugas dan
Pedoman
dalam
membantu
sektor potensi daerah. Dinas Kebudayaan
dengan
dokumentasi
2.
birokrasi
untuk
Wawancara
yaitu
uraian
penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses
wawancara
dapat
berjalan
daerah
oleh
DR.
Mickael
fungsi membantu kinerja pemerintah daerah dalam
mengelola
dan
mengembangkan
potensi daerah berupa wisata-wisata yang ada di Kabupaten Sanggau. Kemudian
dengan baik.
bergantinya
periode
kepemimpinan kepala daerah Kabupaten 3.
Dokumentasi
yaitu
mencari
data
Sanggau, Dinas Pariwisata dan Penanaman
mengenai hal-hal atau variabel berupa
Modal Daerah kembali diubah menjadi
catatan, buku, majalah, dan lain-lain
Dinas
Kebudayaan
Kabupaten
Sanggau
dan pada
Pariwisata masa
kepemimpinan bapak Yansen Akun Effendy D. HASIL PENELITIAN
pada tanggal 6 Februari 2008 berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2008
4.1.1 Gambaran Kebudayaan
Umum dan
Dinas Pariwisata
Kabupaten Sanggau
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebudayaan
Kabupaten
Sanggau
dan dengan
Pariwisata struktur
organisasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas, 11 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Sekretaris, dan 3 bidang yaitu Bidang
“ Sanggau Aman dan Nyaman Untuk di
Kebudayaan, Bidang Pariwisata, Bidang
Kunjungi”
Kerjasama dan Promosi, serta bagian unit
Pernyataan Misi
pelaksana
teknis
dinas
dan
jabatan
fungsional.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi
Untuk penetapan dasar hukum atau
Pemerintahan, sesuai visi yang ditetapkan
legalitas pariwisata sanggau belum ada,
agar tujuan Organisasi dapat terlaksana dan
namun akan ada rencana dan upaya untuk
berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang
menbentuk
telah ditetapkan.
peraturan
pariwisata
Kabupaten
melengkapi
beberapa
berupa
pengajuan
daerah
tentang
Sanggau
dengan
persyaratan rencana
Dengan adanya misi diharapkan
yaitu
seluruh Aparatur, Dinas / Instansi dan
induk
masyarakat yang berkepentingan dapat
pengembangan pariwisata daerah ( RIPPDA
menduk,ung Dinas Kebudayaan dan
)
Hingga
Pariwisata Kabupaten Sanggau dan ikut
kepemimpinan yang baru oleh bapak Paolus
berperan serta guna mensukseskan Misi
Hadi, S.IP, M.Si tidak ada perubahan lagi
yang akan dicapai.
kepada
pemerintah
daerah.
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau.
Dalam rangka pelaksanaan tugas, misi dari Dinas Kebudayaan danPariwisata Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut :
4.1.2 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan
1. Meningkatkan SDM Aparatur dan
dan Pariwisata
Masyarakat dibidang Kebudayaan dan
Pernyataan Visi
Pariwisata
Visi adalah kategori niat menyeluruh, berpikiran tentang masa depan dan merupakan aspirasi masa datang tanpa menyebut cara pencapaiannya (menurut Miller dan Dess, 1996) Setelah melihat definisi visi tersebut maka dapat disampaikan bahwa Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah :
2. Melestarikan seni budaya serta peninggalan sejarah 3. Membangun dan mengembangkan objek wisata 4. Melaksanakan promosi dibidang pariwisata dan budaya 4.1.3 Tujuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
12 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Tujuan merupakan implementasi atau
4.2.2 Akomodasi
penjabaran dari Misi Dinas Kebudayaan dan
Akomodasi
adalah
suatu
yang
Pariwisata Kabupaten Sanggau dan
disediakan untuk memenuhi kebutuhan,
merupakan suatu yang akan dicapai atau
misalnya tempat menginap atau tempat
dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 ( satu
tinggal
) sampai dengan 5 ( lima ) Tahun.
bepergian. Dalam kepariwisataan akomodasi
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
merupakan suatu industri, jadi pengertian
1. Meningkatkan SDM aparatur dan
industri akomodasi adalah suatu komponen
sementara
bagi
orang
yang
industri pariwisata, karena akomodasi dapat
Masyarakat. 2. Melestarikan nilai seni, budaya dan Benda
berupa suatu tempat atau kamar dimana orang-orang / pengunjung / wisatawan dapat
Sejarah 3. Menciptakan objek wisata di Kabupaten
beristirahat /menginap / tidur, mandi, makan dan minum serta menikmati jasa pelayanan
Sanggau 4. Melaksanakan promosi didalam maupun diluar daerah.
dan hiburan yang tersedia. 4.2.3 Fasilitas dan Pelayanan Wisata Setiap pengadaan pariwisata tidak
4.2 Pembahasan
terlepas dari kebutuhan akan fasilitas dan
4.2.1 Atraksi dan Kegiatan Wisata wisata
pelayanan wisata yang diberikan. Hal ini
merupakan suatu elemen terpenting yang
yang menjadi daya tarik dan semangat
harus ada dalam dunia pariwisata sebagai
pengunjung untuk merasakan sentuhan akan
pemanis dan pewarna daya tarik wisata yang
pariwisata yang disediakan, seperti halnya
berfungsi untuk menarik pengunjung atau
penyediaan fasilitas penginapan, tempat
wisatawan untuk berkunjung pada objek
makan, sarana hiburan serta macam-macam
wisata yang ditawarkan. Seperti halnya
fasilitas lainnya.
Atraksi
atau
kegiatan
atraksi sebagai wahana penunjang wisata
Selain itu juga kompleknya pengadaan
untuk
fasilitas wisata tidak bisa terlepas dari
menambah kenyaman pengunjung sehingga
pelayanan yang prima, artinya pelayanan
pengunjung merasa betah dan puas akan
secara maksimal yang dapat meningkatkan
atraksi wisata yang ditawarkan.
kepuasaan
yang
diperlukan
objek
wisata
pengunjung
atau
wisatawan.
Sederhananya, pelayanan prima (excellent service) adalah pelayanan yang memenuhi 13 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
standar kualitas yang sesuai dengan harapan
transportasi juga dapat memanjakan para
dan kepuasan wisatawan. Sehingga dalam
wisatawan sehingga wisatawan tidak susah-
pelayanan
elemen
susah pergi ke objek daya tarik wisata
yaitu
pancur aji dengan kendaraan pribadi, akses
pelayanan dan kualitas. Kualitas pelayanan
transportasi yang cukup efektif dan aman
sendiri memiliki beberapa definisi yang
untuk digunakan sehingga dengan adanya
dikemukakan oleh beberapa ahli. Namun
pelayanan transportasi dapat menambah tarif
dari beberapa definisi yang dikemukakan,
penerimaan daerah pada objek daya tarik
terdapat beberapa kesamaan, yakni :
wisata pancur aji.
penting
prima yang
terdapat saling
dua
berkaitan
Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan wisatawan.
setiap
saat
mengalami
perubahan
fasilitas
dan
tarik wisata pancur aji untuk saat ini belum tersedia dikarenakan akses jalan menuju objek daya tarik pancur aji begitu ekstrim dan rawan, ada lubang dan jalan yang
Kualitas mencakup proses, produk,
berkelok tajan serta jalan yang tinggi dan
barang,
curam untuk dilewati. Selain itu juga belum
jasa,
manusia,
dan
lingkungan
khusus
pelayanan transportasi untuk objek daya
Kualitas merupakan kondisi mutu yang
Namun
adanya lahan parkir yang mampuni untuk
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan proses,
dan
4.2.5 Infrastruktur
barang,
jasa,
Infarstruktur merupakan salah satu
lingkungan,
yang
elemen yang sangat penting untuk menilai
produk,
manusia,
menyimpan sarana transportasi.
apakah
memenuhi harapan
suatu
dikategorikan 4.2.4 Fasilitas
dan
Pelayanan
Transportasi Lain halnya pengadaan fasilitas dan
modern
atau
negara maju
untuk
berkembang,
modern.
Semakin
majunya suatu negara berarti
semakin
berkembang
semi
atau
layak
pesat
infarstruktur
yang
pelayanan wisata, pentingnya juga untuk
dibangun untuk kebutuhan negara dan
mengadakan
pelayanan
masyarakat. Hal itu juga yang terjadi pada
transportasi wisata, artinya sebagai sarana
industri pariwisata di indonesia dimana
penunjang wisata, fungsi dari pelayanan
kondisi infrastruktur pariwisata indonesia
fasilitas
dan
14 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
begitu terpuruk di dunia , dengan peringkat
E. KESIMPULAN
74 dari 139 negara di dunia yang masih dibawah singapura dengan peringkat 10,
1.
Komponen Atraksi dan Kegiatan Wisata
malaysia pada peringkat 35 serta thailand
berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
peringkat 41 dan brunei darussalam dengan
diketahui bahwa kompenen ini belum
posisi 67.
baik dan maksimal. Hal ini dikarenakan
Hanya indonesia unggul dari negara
belum adanya pengadaan atraksi dan
vietnam yang menduduki peringkat 80 untuk
kegiatan wisata namun yang ada hanya
benua asia dan mesir yang menduduki
pentas dan taman bermain anak yang
peringkat 75 dari benua afrika Berdasarkan
kondisinya belum memadai dan tidak
data dari World Economic Forum (WEF)
diperhatikan sebaik mungkin. Selain itu
yang didasarkan pada Indeks Daya Saing
juga masih terdapat kekurangan yaitu
Wisata dan Perjalanan Dunia (Tourism and
atraksi kebun binatang yang tidak
Travel Competitiveness Index atau TTCI).
terawat dan satwa banyak yang hilang. 2.
4.2.6 Elemen Kelembagaan
Komponen
Akomodasi
berdasarkan
Satu hal yang penting untuk diingat
hasil penelitian dapat diketahui bahwa
bahwa pentingnya peran kelembagaan untuk
komponen ini sudah cukup baik dari
menunjukkan
membangun
segi sarana dan prasarana namun masih
peradapan pariwisata yang lebih baik.
perlunya pembenahan pada sektor yang
Eksistensi yang dimaksudkan yaitu adanya
belum dikembangkan, Adanya pungutan
dasar
tetntang
yang ada pada objek daya tarik wisata
kepariwisataan sanggau. Untuk itu perlunya
pancur aji merupakan bagian dari
pengadaan
prosedur wisata yang berlaku
pada
pariwisata sanggau sehingga nantinya dapat
pengunjung
uang
melakukan
elemen
pungutan tersebut difungsikan sebagai
kelembagaan untuk meningkatkan kualitas
pemasukan pendapatan asli daerah dan
pariwisata dan standar pariwisata agar
sebagai
mendapat perhatian yang mendalam dari
infrastruktur wisata. Untuk itu perlunya
pengunjung untuk menarik minat dan ikut
peningkatan akomodasi secara optimal
berpartisipasi dalam membangun pariwisata
dalam keberlangsungan kegiatan wisata
indonesia.
agar
eksistensinya
hukum
yang
landasan
kerjasama
mengatur
hukum
antar
terkait
yang
nantinya
pendanaan
nantinya
pengunjung
perbaikan
merasa 15
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
nyaman
3.
dan
betah
untuk
objek daya tarik wisata pancur aji masih
menikmati akomodasi objek wisata
belum bagus dan rawan untuk dilewati
pancur aji.
karena jalan yang berlubang, berbukit
Komponen Fasilitas dan Pelayanan
dan curam. Dan faktor yang kedua
Wisata berdasarkan hasil penelitian
merupakan
dapat diketahui bahwa pengembangan
minimnya
objek wisata pancur aji dari segi fasilitas
diperlukan
dan
Dinas
transportasi. Namun demikian pihak
Kebudayaan dan PariwisataKabupaten
dinas tidak tinggal diam dan berupaya
Sanggau terlihat cukup baik, oleh
untuk
karenanya perlu ada peningkatan yang
transportasi kepada wisatawan, jikalau
lebih maksimal agar pelayanan wisata
akses
yang
berlubang dan sangat mendukung untuk
pelayanan
wisata
diberikan
dapat
berlama
oleh
kepada
dirasakan
pengunjung
yang
ada
dalam
sudah
untuk
pengadaan
mengadakan
jalan
dimana
pelayanan
bagus
,
tidak
dilalui moda transportasi wisata. Akan
peningkatan
tetapi semuanya menunggu pergerakan
pengadaan
dari pihak dinas pekerjaan umum untuk
pemandu
memperbaiki itu semua yang berkaitan
wisata agar kedua indikator ini dapat
dengan sarana fisik yang ada pada objek
mewarnai kompleknya sarana wisata
daya tarik wisata pancur aji.
fasilitas
baik
wisata
pelayanan
itu serta
wisata
berupa
yang ada pada objek daya tarik wisata
4.
dana
klasik
oleh
pengunjung
sepenuhnya
faktor
5.
Komponen Infrastruktur berdasarkan
pancur aji sehingga nantinya diharapkan
hasil penelitian dapat diketahui bahwa
dapat menambah minat pengunjung atau
upaya yang dilakukan oleh pegawai
wisatawan untuk berkunjung.
Dinas
Kebudayaan
Komponen Fasilitas dan Pelayanan
belum
maksimal dalam
Transportasi
dan
berdasarkan
hasil
dan
Pariwisata membangun
membenahi infrastruktur wisata
penelitian fasilitas transportasi yang ada
yang ada pada objek daya tarik wisata
pada objek daya tarik wisata pancur aji
pancur aji. Hal demikian tidak terlepas
belum ada. Hal demikian dikarenakan
dari kurangnya dana yang diperlukan
beberapa faktor yang mempengaruhi
terutama
untukmerencanakan
pengadaan
pembenahan fasilitas wisata selain itu
transportasi, pertama akses jalan menuju
juga pihak dinas lebih menekankan
untuk
perbaikan
dan
16 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kepada pihak dinas pekerjaan umum
harapan oleh pihak Dinas Kebudayaan
untuk
dan
perbaikan
menuju
wisata
Pariwisata
dengan
pengunjung
Walau
khususnya terutama adanya pengelolaan
upaya
yang
yang maksimal menambah kepuasan
dilakukan pihak dinas untuk membenahi
dan kenyamanan pengunjung. Namun
infrastruktur adanya
pancur
jalan
aji.
demikian
perlunya
wisata
penambahan
manusia
yang
terutama
harus
realnya belum ditemukan pihak ketiga
sumber
daya
atau
mempuni
investor
oleh
dinas
untuk
untuk
berinvestasi pada objek daya tarik
dan
wisata pancur aji dan pihak dinas selalu
penjagaan keindahan dan kebersihan
berupaya mencari dan mendapatkan
objek wisata pancur aji.
dengan
membantu
6.
infrastruktur
dalam
perawatan
Komponen
Elemen
berdasarkan
hasil
Kelembagaan
penelitian
dilakukannya
promosi
dan
pengenalan secara mendalam potensi
dapat
yang ada pada objek daya tarik wisata
diketahui bahwa Dinas Kebudayaan dan
pancur aji. Selain itu juga pihak dinas
Pariwisata Kabupaten Sanggau selalu
akan
mengupayakan terjalinnya kerjasama
membentuk dasar hukum pariwisata
yang dilakukan kepada pihak ketiga
sanggau
sehingga diharapkan adanya sistem
pariwisatadengan melengkapi RIPPDA
swastanisasi dalam pengelolaan dan
yang ada sehingga nantinya eksistensi
pengembangan objek daya tarik wisata
pariwisata
pancur aji secara maksimal, dengan
keberadaannya oleh pemerintah maupun
adanya peran dari pihak ketiga, peran
masyarakat.
selalu
mengupayakan
berupa
peraturan
sanggau
dapat
untuk
daerah
diakui
dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak berat lagi namun pihak dinas selalu senantiasa mengawasi terjadi
G. SARAN
kegiatan wisata yang dilakukan oleh pihak
investor
atau
pihak
ketiga.
1.
Pada komponen atraksi dan kegiatan
Pengawasan ini dimaksudkan agar tidak
wisata sepenuhnya belum maksimal
terjadi penyelewengan oleh pihak ketiga
dikarenakan belum adanya pengadaan
dalam menjualkan produk wisata yang
atraksi yang dilakukan pada objek
ditawarkan.
wisata pancur aji, namun hanya ada
Inilah
yang
menjadi
17 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pentas wisata dan taman bermain anak
transportasi
dinas. Untuk itu perlunya penambahan
merencanakan
atraksi seperti wahana kolam renang (
transportasi pada objek wisata pancur aji
dulunya ada ) baik untuk dewasa
sehingga nantinya dapat memudahkan
maupun untuk anak, pembenahan kebun
pengunjung untuk berkunjung pada
binatang agar dapat menambah satwa
objek wisata pancur aji tanpa harus
yang telah hilang, serta penambahan
menggunakan kendaraan pribadi
wisata
sehingga
diharapkan
5.
dapat
Pada
agar
kiranya
dapat
penambahan
moda
komponen
diharapkan
Dinas
infrastruktur Kebudayaan
dan
memaksimalkan potensi wisata pancur
Pariwisata segera memperbaiki akses
aji, menambah warna yang menarik bagi
jalan yang berlubang, berbukit dan
pengunjung agar pengunjung merasa
curam untuk memudahkan wisatawan
nyaman dan puas akan atraksi dan
melewati jalan tersebut dengan nyaman
kegiatan wisata yang diberikan.
dan aman sehingga selain pengunjung
Pada komponen akomodasi agar lebih
berdatangan,keadaan wisata pancur juga
memaksimalkan
dan
bisa terekpose secara lokal maupun
prasarana wisata yang ada pada objek
mancanegara oleh pengunjung yang
wisata pancur aji agar pengunjung
mengunjungi. Selain itu juga perlunya
merasa
nyaman
terhadap
3.
Pada komponen fasilitas dan pelayanan
yang kurang diperhatikan oleh pihak
lainnya terkait atraksi dan kegiatan
2.
4.
fungsi
dan
akomodasi
sarana
merasa
puas
pemasaran produk lokal daerah seperti
wisata
yang
kuliner
daerah
maupun
souvenir
disediakan.
masyarakat lokal pada objek daya tarik
Pada komponen fasilitas dan pelayanan
wisata Pancur Aji agar pengunjung
wisata
pengadaan
tertarik untuk mendatangi dan membeli
pemandu wisata yang berfungsi sebagai
barang tersebut sebagai kenang-kenagan
arah dan jalan untuk menjelaskan
dan buah tangan hasil kunjung mereka.
agar
perlunya
kepada pengunjung sejarah dan potensi
6.
Pada komponen elemen kelembagaan
yang ada pada objek daya tarik wisata
agar lebih meningkatkan kerjasama
pancur aji sehingga pengunjung tahu
yang dilakukan terutama mencari pihak
dan puas terhadap pelayanan yang
ketiga
diberikan.
mengembangkan
untuk
bersama-sama objek
daya
tarik 18
GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
wisata pancur aji. Selain itu juga Dinas Kebudayaan
dan
Pariwisata
segera
H. Malayu S.P. Hasibuan Siagian, Sondang P. ( 2005 ). Fungsi-Fungsi Manajerial, Bumi Aksara, Jakarta.
mungkin membentuk rencana induk pengembangan pariwisata daerah
(
RIPPDA ) untuk dijadikan peraturan daerah ( PERDA ) pariwisata sanggau agar eksistensi wisata di Sanggau khususnya objek daya tarik wisata pancur aji dapat terjaga eksistensinya dimata masyarakat dan
mendapatkan
J. Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.remaja Rosdakarya. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Oka A. Yoeti, (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata . Jakarta : Pradnya Paramita
pengakuan daerah maupun nasional sehingga pihak swasta berani untuk
Siagian, Sondang P. ( 2005 ). FungsiFungsi Manajerial, Bumi Aksara, Jakarta.
bekerja sama. Selain itu juga perlunya pembenahan pada aspek-aspek wisata
Suwantoro, Gamal. , Dasar-dasar Pariwisata, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1997.
seperti atraksi atau kegiatan wisata, akomodasi, pelayanan wisata, pelayanan transportasi, serta yang lebih utama pembenahan infrastruktur jalan menuju
Tarigan, Antonius. 2009.Kerjasama Antar Daerah (KAD)Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dan Daya Saing Wilayah ,Jakarta:.
ODTW Pancur Aji agar lebih baik dan bagus
untuk
dapat
pengunjung
mengunjungi objek daya tarik wisata Pancur Aji dengan rasa aman dan nyaman.
H. REFERENSI
BUKU H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Hessel Nogi .S T. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT. Grasindo.
SKRIPSI Argyo Demartoto, 2008 dengan judul “Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pedesaan oleh Pelaku Wisata di Kabupaten Boyolali”, Skripsi Program Strata 1, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Yesaya Risky Apdensy, 2013 dengan judul “Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau dalam Pengembangan Potensi Objek Wisata Pancur Aji”, Skripsi Program Strata 1, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura, Pontianak,
19 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2034 Pasal 1 angka 3 Undang-undang No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan jo Pasal 1 angka 3 PP No.67 Tahun 1996 Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
20 GUSTI AZMI IHSAN MUNANDAR, NIM. E01112175 Program Studi Ilmu Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PE}IDIDIKAN TINGGI UililYERSITA S TANJUNGPURA T.AKULTAff ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JT]RNAL MAIIASISWA Jalan Prof. Dr. II. Hadari Nawawi, Pontianak KotakPos 78124 IlomeDage: http :/i urmaf; s.untaa.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMI.AH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpur4 yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
^,0 lrSon
NamaLengkap NIM / Periode lulus Tanggal Lulus
fulw.r4.*
l:piiiii'l
e/
6ii:ii/ar)
Fakultas/ Jurusan Program Studi
E-mail addre# HP
nqaa fuawason
Wiitr4
elf
D*wfp n Donu.
ldhii;t;i ;*d€i
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak me,nyimpm4 mengalih-media/ format-kan" mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikanny4 dan me,nampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):
I
I Secara fulltex
dcontenirrtit"t
sesuai dengan standar penulis jumal yang berlaku.
unfuk kepentingan akade,mis tanpa tanpa perlu merninta rji" dtr saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penuliV pe,ncipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tmpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilrniah saya ini.
ini yang sayabuat dengan sebenamya.
':fld!ltwN.u-t*r.b
Catatan:
*tulis namajumal sesuai prodi m&:alEing (P ub I i kdG ov e rnanc e /A sp i ra s i/ Wrb* ifu iry e)
dai pqlffi.hmal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan pada dilampirkan stqp4 upload supplerrentary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission Setelah mendapat persetujuan author)