STRATEGI PENGELOLAAN SIMPANAN WADI’AH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SAHARA (SIMPANAN HARI RAYA) DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN
Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi dan melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari‟ah
Disusun Oleh : ILLAILATUZ ZAKKIYA 092503025
D3 PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
MOTTO
o Jangan memulai sesuatu yang tak ingin kamu selesaikan, Jangan menghentikan sesuatu yang belum kamu selesaikan.
o Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada dirimu sehingga kau tidak mungkin tidak berpuas diri atas keberuntungan yang diberikan ALLAH SWT kepadamu.
PERSEMBAHAN ALLAH SWT, yang telah memberikan segala Rahmat kepada seluruh makhluk di dunia dan Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan sya‟faat di Yaumil Qiyamah. Ayah dan ibunda tercinta yang selalu mendukung dalam hal moriil maupun materiil dan mendoakan penulis,dan segala pengorbanan yang tidak dapat terbalaskan. Saiful huda yang selalu menemani dan membantu penulis pada saat kuliah dan selalu memberi motivasi kepada penulis, dan semga sukses selalu. Yuyun Soryana Shofa teman penulis dan terimaksih untuk setiap harinya. Terimaksih kepada semua Dosen IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan ilmu dan membimbing kepada penulis,dan semoga bermanfaat berguna bagi semua. Sahabat sahabat angkatan 2009 D 3 perbankan khususnya(PBS A) senasib seperjuangan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Dan termakasih sedalam dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya penulisan TA.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas akhir ini tidak berisi meteri yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan . Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Mei 2012
Deklarator,
ILLAILATUZ ZAKKIYA 092403025
ABSTRAK STRATEGI PENGELOLAAN SIMPANAN WADI’AH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SAHARA (SIMPANAN HARI RAYA) DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN Tabungan SAHARA merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad Wadi‟ah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan sesuai dengan kehendak nasabah, atau pemiliknya. Dengan konsep Al-wadi‟ah Yad Dhamanah, yang artinya pihak penitip memberikan izin kepada pihak yang diberi titipan untuk mempergunakan barang yang dititipi baik berupa uang ataupun barang untuk diambil manfaatnya. Tentu, pihak BMT mendapatkan hasil dari penggunaan dana. BMT dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus (Athaya) akan tetapi tidak diperjanjikan diawal. SAHARA merupakan merupakan Simpanan Hari Raya dengan akad Wadi‟ah Yad Dhamanah dengan jangka waktu tertentu. Untuk membuka rekening tabungan SAHARA harus memakai aplikasi yang telah ditetapkan oleh pihak BMT yang harus dipenuhi oleh nasabah maupun calon nasabah. Penerimaan setoran tabungan SAHARA dapat dilakukan setiap minggu sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh pihak BMT, akan tetapi apabila pihak nasabah tidak melakukan setoran diminggu pertama boleh melakukan setoran diminggu yang kedua dan seterusnya. Manfaat tabungan SAHARAbagi nasabah adalah untuk persiapan lebaran,adanya dana yang mengendap, selama satu tahun, mendapatkan bonus pada akhir penutupan,dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan. Dalam pemberian bonus di tabungan SAHARA (simpanan hari raya) diberikan sesuai dengan jumlah setoran tiap minggunya dan jumlah minimum saldo yang mengendap. Untuk setoran simpanan SAHARA (simpanan hari raya) pihak BMT memberikan jumlah minimum setoran tiap minggunya yaitu Rp 15.000,- setiap minggunya, jangka waktu tabungan ini adalah satu tahun dan dapat diambil pada bulan Ramadhan. Dengan metode Sumber Data : data primer dan sekunder, penulis mendapatkan gambaran umum dan data lembaran tentang KJKS BMT Bahtera Pekalongan. Metode pengumpulan Data dilakukan dengan Kualitatif digunakan untuk menggambarkan sejarah berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan, dan metode yang digunakan adalah diskriptif yaitu penelitian untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.
KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Alhamdulillah Robbil „alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang maha Agung, maha Pengasih dan maha segalanya yang menguasai alam jagad raya ini, segala Rahmat, Taufiq dan Hidayah-NYA. Dan tak lupa Shalawat dan Salam semoga tetap mengalir kepangkuan beliau Nabi Agung Nabi Besar Muhammad SAW, yang selalu kita nanti-nantukan syafaatnya di Yaumil Qiyamah. Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul “ STRATEGI PENGELOLAAN SIMPANAN WADI’AH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SAHARA (Simpana Hari Raya) DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN”. Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi gelar Ahli Madya pada jurusan Perbankan Syari‟ah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan do‟a dari semua pihak, bimbingan , dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semrang 2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Drs. H. Wahab Zaenuri, SE, MM selaku ketua prodi Perbankan syari‟ah IAIN Walisongo Semarang. 4. H. Muchamad Fauzi, SE. MM selaku dosen pembimbing dari fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang 5. Seluruh dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, yang telah benyak memberikan ilmu kepada penulis untuk menjadi bekal dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
6. Bapak Ibu Penulis yang selalu memotivasi penulis dan memberikan Do‟a maupun materi. 7. Budi Hardyansyah, SE. MM selaku General Manager KJKS BMT BAHTERA Pekalongan. 8. Karyawan-karyawan KJKS BMT BAHTERA Pekalongan yang telah menjadi teman Penulis di saat magang dan yang selalu memberikan arahan. 9. Moh. Isro‟i, S.Ag. MM selaku pembimbing penulisan Tugas Akhir ini terima kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan pada penulisan Tugas Akhir ini. 10. Sahabat Sahabaty Perbankan Syari‟ah angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang. 11. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Terima Kasih semuanya. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyemputnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. Semarang,
Penulis
Mei 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan
antara
fisik
dan
mental,
rohaniah
dan
jasmaniah.
Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan tersebut diraih secara bersama, baik antar pengurus dan pengelola maupun dengan anggota. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup hanya dengan bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus berkembang dari meningkatnya partisipasi anggota dan masyarakat, untuk itulah pola pengelolaannya harus profesional. Karena BMT mempunyai visi dan misi yang hendak dicapai. Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan berkemajuan, serta makmur dan maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho ALLAH SWT. KJKS
BMT
BAHTERA
Pekalongan
merupakan
lembaga
intermediasi untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memliki kelebihan dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Hal yang membedakannya dengan bank konvensional adalah dalam cara menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat harus sesuai dengan prinsi-prinsip syari‟ah. Secara garis besar, hubungan ekonomi bedasarkan syari‟at Islam ditentukan oleh hubungan aqad yang terdiri dari lima konsep dasar aqad. Bersumber dari kelima konsep dasar inilah dapat ditemukan produ – produk bank syari‟ah. Kelima konsep tersbut yaitu sistem simpanan, bagi hasil, margin keuntungan, sewa dan fee (jasa)1 Seiring dengan perkembangan zaman, semakin kompleks pula segala kebutuhan manusia, akan tetapi tidak semua manusia mampu memenuhi kebutuhannya dalam satu waktu, waktu dimana semua keinginan terasa harus terpenuhi demi menyambut datangnya hari istimewa yaitu hari raya Idhul Fitri.
1
Dwi Suwigyo, Analisis Laporan Keuangan perbankan syari‟ah, Yogyakarta : Cet ke1,2010, hlm.15
Sudah menjadi adat atau kebiasaan orang Islam untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat hari raya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan terasa sangat banyak, bagi karyawan mendapatkan tunjangan hari raya atau yang disebut dengan THR, dengan demikian akan sedikit membantu dalam pengeluaran uang pada saat hari raya tiba. Akan tetapi untuk kalangan masyarakat biasa yang bekerja berwiraswasta tidak mendapatkan tunjangan atau THR tersebut, maka perlu strategi khusus untuk mempersiapkan datangnya hari raya dalam hal untuk pemenuhan kebutuhan
seperti halnya untuk mudik, membeli
sembako, pakaian dan yang lainnya yang memang tidak memerlukan dana yang sedikit. Dari berbagai macam masalah kebutuhan diatas, maka untuk meminimalisir atau membuat strategi khusus untuk memenuhi kebutuhan pada hari raya adalah dengan cara menabung. Dengan demikian KJKS BMT BAHTERA juga ikut serta berpartisipasi memberikan solusi bagi masyarakat dengan cara mengeluarkan produk simpanan hari raya atau yang dinamakan produk SAHARA yang merupakan simpanan kolektif atau individu yang jumlah setorannya telah ditentukan dengan jumlah minimal Rp 15.000,- per minggunya
dan penarikannya juga telah
dtentukan dengan cara pengambilan serentak dan mendapatkan bonus pada saat jatuh tempo simpanan akan tetapi tidak diperjanjikan diawal, karena produk ini menggunakan akad Wadi‟ah Yad Dhamanah.
Dari uraian diatas, yang melatarbelakangi penulis mengambil judul “Strategi Pengelolaan Simpanan Wadi’ah Yad Dhamanah pada Produk SAHARA (Simpanan Hari Raya) di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan”. 1.2
Rumusan Masalah Untuk mempermudah dan sebagai pedoman pengumpulan data guna mewujudkan tujuan yang dinginkan, maka perlu dibuat pokok- pokok permasalahan atau rumusan masalah yaitu sebagai berikut : 1.
Bagaimana strategi pengelolaan dalam produk sahara (simpanan hari raya) di KJKS BMT BAHTERA ?
2.
Kentungan apa yang didapat nasabah dari mulai menabung sampai dengan pengambilan tabungan ?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dtiliti adalah : 1.
Untuk
mengetahui strategi pengelolaan seperti apa yang
diterapkan dalam produk SAHARA (simpanan hari raya) di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan. 2.
Untuk mengetahui apa keuntungan yang didapat nasabah dalam menabung di produk SAHARA (simpanan hari raya) dari mulai
menabung sampai dengan pengambilan di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan.
1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan bahwa laporan Tugas Akhir(TA) bermanfaat bagi : 1.
Secara praktis a. Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan, dan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program diploma III (D3) untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Perbankan Syari‟ah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. b. Pihak KJKS BMT BAHTERA Pekalongan Sebagai bahan acuan dalam memperbaiki kekurangankekurangan yang ada sekaligus mengembangkan sistim keuangan yang sesuai syari‟at Islam. c. Bagi IAIN Walisongo Semarang Sebagai tambahan referensi dan informasi, khususnya bagi akademisi
mengenai teknis pengetahuan tentang Strategi
Pengelolaan Simpanan Wadi‟ah Yad Dhamanah pada produk SAHARA (Simpanan Hari Raya) di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan.
2.
Secara Teoritis Untuk menambah pengetahuan tentang strategi pengelolaan yang diterapkan pada produk
SAHARA yang terjadi di KJKS
BMT BAHTERA Pekalongan sebagai bahan tambahan informasi dan
referensi
bagi
mahasiswa
dan
semua
pihak
yang
membutuhkan. 1.5
Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau dengan cara kualifikasi lainnya. Bogdan dan Taylor (1975) mendefinisikan metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2 2. Sumber Data Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan sumber data sebagai berikut :
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda Karya. 2009. Hlm.4.
a. Sumber Data Primer Yaitu sumber data yang dikumpulkan dan diolah penulis secara langsung dari lapangan, yaitu melalui observasi dan interview yang berupa informasi melalui wawancara kepada piha BMT BAHTERA Pekalongan tentang manajemen yang dterapkan dalam produk Simpanan Hari Raya. b. Sumber Data Sekunder Yaitu sumber data yang mengungkap landasan teori dalam pembahasan, seperti buku- buku, karya ilmiah, dan sumbersumber lain yang relevan dengan pembahasan masalah manajemen yang diterpkan dalam produk SAHARA. c. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut : a. Observasi Yaitu informasi tertentu yang dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti.3 Metode ini penulis penulis gunakan untuk pengamatan langsung di BMT BAHTERA Pekalongan untuk memperoleh data3
Saraniah Faisal, Metodelogi Pendidikan, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1982)
data yang akurat yang berkaitan dengan manajemen yang diterapkan dalam produk SAHARA. b.
Wawancara. Metode ini digunakan untuk memperoleh data- data
mengenai manajemen yang diterapkan dalam produk SAHARA melalui pertanyaan- pertanyaan kepada manajer ataupun karyawan yang terkait dengan produk SAHARA di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan. c. Dokumentasi Pengumpulan data relevan melalui arsip-arsip, catatancatatan, pendapat-pendapat lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Metode Analisis Data Metode Deskriptif Analisis Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memeberikan gambaran lebih detail meneganai suatu gejala atau fenomena4. Setelah data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya adalah menginterprestasikan data tersebut.5
4
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Janah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo, ed.1, 2006, hlm 42. 5 Ibid, hlm 170
1.6
Sistematika Penulisan Untuk memperolah hasil penelitian yang sistematis, maka penelitian ini digunakanberdasarkan sisitematika berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
: GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN
Berisi tentang, sejarah berdirinya KJKS BMT BAHTERA Pekalongan, Visi dan Misi, identitas KJKS BMT BAHTERA, struktur organisasi, tugas-tugas bagian organisasi, sistem produk penghimpunan dana, produk pembiayaan, perkrmbangan keuangan, dan persoalan yang dihadapi oleh KJKS BMT BAHTERA dalam kesehariannya. BAB III
: PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Berisi tentang, pengertian wadi‟ah dan wadi‟ah yad dhamanah , landasan syari‟ah, rukun wadi‟ah, syarat wadi‟ah, strategi pengelolaan produk SAHARA, keuntungan yang didapat nasabah dari mulai menabung sampai dengan pengambilan, dan analisa SWOT BAB IV
: PENUTUP
Bab ini berisi tentang, kesimpulan, saran dan penutup
BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN 2.1
Sejarah Berdirinya KJKS BMT Bahtera Pekalongan6 KJKS BMT BAHTERA kota Pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, pendirian BMT BAHTERA GROUP Pekalongan diprakarsai oleh para tokoh – tokoh Cendikiawan, Pengusaha, Ulama‟ dan Tokoh Masyarakat Kota Pekalongan, Yang melihat bahwa pada realitanya masyarakat kelas bawah dan Pengusaha kecil tidak dapat mengembangkan usahanya, karena terbatasnya lembaga yang menfasilitasi mereka baik dibidang permodalan ataupun bidang peningkatan kualitas SDM. Modal awal yang dimiliki KJKS BMT BAHTERA Pekalongan adalah Rp.26.000.000,- pada pertama pendirian. Unit yang berkembang pesat di KJKS BMT BAHTERA Pekalongan adalah Unit simpan pinjam sistem syari‟ah. Sejak tahun 1995 sampai sekarang asset Simpanan Mudharabah (Tabungan) dan Simpanan Berjangka selalu mengalami perkembangan pesat. Hal ini seiring dengan tumbuhnya kepercayaan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya kepada KJKS BMT BAHTERA. Perkembangan ini didukung pula dengan tersebarnya kantor – kantor cabang dibeberapa wilayah disekitar
6
Company Profile KJKS BMT BAHTERA
Pekalongan ( Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang). KJKS BMT BAHTERA Pekalongan adalah lembaga yang berbadan hukum koperasi, BMT Bahtera Group Pekalongan bernaung di bawah
KSU
Bina
Sejahtera
yang
berbadan
hukum
no.
12940/BH/KWK.II/XII/1996 tanggal 31 Desember 1996. Pada awal pendiriannya KJKS BMT BAHTERA Pekalongan hanya memiliki 5 orang karyawan, dan pada perkembangan selanjutnya pada saat aktivitas KJKS BMT BANTERA Pekalongan meningkat begitu pula dengan asset yang dimilki semakin meningkat, maka pada saat sekarang mulai bulan Desember 2010 memilki 47 orang karyawan (38 karyawan tetap, 4 orang Clening Service dan 2 orang satpam, dan 2 orang Driver). Dari 47 karyawan tersebut, 2 orang berpendidikan S2, 18 orang berpendidikan S1, 12 orang berpendidikan D3 dan 15 orang laninnya berpendidikan SLTA atau SMA. Pada saat sekarang KJKS BMT BAHTERA Pekalongan memilki 5 kantor yang masih tetap dipercaya masyarakat Pekalongan daiataranya yaitu :7 1. Kantor Pusat bertempat di Jl. Dr. Sutomo Grosir MM Blok A.10 Pekalongan. 2. Kantor Cabang bertempat di 1)
7
Ibid
Jl. Gajah Mada No.100 –Batang
2)
Jl. Dr.Sutomo Mega Grosir MM Blok A. 10-11 Pekalongan
3)
Jl.Raya WarungAsem No.63 WarungAsem -Batang
4)
Jl.Gatot Subroto 47 Banyu Urip Alit – Buaran
3. Kantor Kas bertempat di Kios Pasar Banjarsari Blok C.12-14 Lt.1 Pekalongan. VISI : Menjadi lembaga keuangan mikro syari‟ahyang dikelola secara profesional dan amanah, bermanfaat bagi umat menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan di Ridhoi ALLOH SWT. MISI : 1. Mewujudkan lembaga keuangan mikro syari‟ah yang dikelola secara murni dan konsekuen. 2. Mewujudkan KJKS BMT BAHTERA Pekalongan sebagai media dakwah dalam menguatkan ekonomi umat. 3. Menjadi lembaga keuangan mikro syari‟ah yang mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain. 4. Menumbuhkembangkan budaya kerjayang berprinsip jujur, amanah, adil, profesional, kreatif, dan inovatif, serta sanggup menghadapi tantangan yang ada. 5. Menjadi lembaga keuangan mikro syari‟ah yang diandalkan masyarakat muslim di wilayah Jawa Tengah.
6.
Menjadi
lembaga
keuangan
mikro
syari‟ah
yang
mengedepankan aspek kemanfaatan jangka panjang. 2.2
Identitas KJKS BMT Bahtera Pekalongan8 1. Legalitas lembaga
: Koperasi Jasa Keuangan Syari‟ah Baitul Maal Wat Tamwil
2. Legalitas No.dan Tgl BH
: 12940/BH/KWK.II/1996 & 31 Des.1996
Akta Perubahan
: 02/PAD/KDK.II/II/2008 Tgl 12 Feb 2008
Akta Perubahan
: 22/PAD/KDK.II/X?2009 Tgl 13 Okt 2009
No SIUP
: 118/11.03/SIUP/X/1998
Diperbaharui pada tahun 2010 : 08/11-03/PB/VI/2010 SISPK
: 23/SISPK/KDK.11/X/2009
NPWP
: 1.620.226.9-502
Alamat Kantor Pusat
: Jl.Dr.Sutomo Mega Grosir MM Blok A 10 Pekalongan Telp : (0285) 423134 Fax.(0285) 4416400
8
Ketua Koperasi
: Budi Hardyansyah,SE.MM
Kegiatan Usaha
: Simpan Pinjam Syari‟ah
Ibid
2.3
Struktur Organisasi KJKS BMT Bahtera Pekalongan
2.4 Tugas – tugas dari Bagian Organisasi9 1. Ketua Pengurus a. Menyelenggarakan RAT b. Menyusun / merumuskan kebijakan umum untuk mendapat persetujuan rapat anggota c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan KJKS BMT BAHTERA d. Menyelenggarakan rapat pengurus untuk : Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja KJKS BMT BAHTERA, menentukan dan membuat
kebijakan
strategi
KJKS
BMT
BAHTERA,
menandatangani dokumen dokumen dan surat yang berhubungan dengan KJKS BMT BAHTERA 4. Sekretaris a. Mengagendakan acara pada kegiatan Rapat pengurus, Rapat anggota, Pertemuan pengurus dengan pengelola, Kunjungan pengurus ke instansi / lembaga, Menyusun konsep surat – surat keluar (ekstern) dan kedalam (intern) dari pengurus. b. Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua pengurus KJKS BMT BAHTERA c. Menyampaikan amanat dari ketua dari pertemuan apabila ketua berhalangan hadir. d. Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi.
9
Pokok-Pokok Kebijakan Umum Tahun Anggaran 2012
e. Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus. f. Menyusun
konsep
kebijakan
pengurus
atas
KJKS
BMT
BAHTERA 3.
Bendahara10 a.
Menelaah anggaran yang diajukan oleh manajer umum yang nantinya akan dibahas dalam RAT
b.
Memberikan masukan / saran atas anggaran yang diajukan manajer umum.
c.
Menyusunanggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh pengurus.
d.
Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh oleh pemegang investasi.
e.
Memberikan validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan manajer umum.
4.
Dewan Pengurus a.
Menelaah semua kegiatan dan peraturan koperasi yang berlaku apakah seauai dengan aturan hukum, kesyariahan dan peraturan lain yang berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur – unsur yang melanggar kepatuhan.
10
ibid
b.
Memantau dan mengawasi tentang pola pelaksanaan manajemen dibidang kesyariahan.
c.
Menelaah masalah perilaku manajemen /
karyawan
yang
menyangkut pelaksanaan konsep syari‟ah, benturan kepentinagan, melakukan kecurangan, manipulasi, menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya, meneliti laporan keuangan KJKS BMT BAHTERA. 5.
Manajer Umum a.
Menyusun rencana strategis yang mencakup
b.
Prediksi tentang kondisi lingkunagan
c.
Perkiraan posisi perusahaan dalam persaingan
d.
Rerenca – rencana perusahaan
e.
Visi dan misi perusahaan
f.
Tujuan dan sasaran
g.
Strategi yang dipilih
h.
Laporan keuangan
i.
Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan dalam RAT atau diluar RAT
j.
Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja manajemen kepada pengurus yang nantinya disahkan pada RAT
k.
Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yang diadakan pada pekan pertama dengan agenda : Laporan perkembangan dari manajer
pemasaran
dan
manajer
operasional,
laporan
perkembangan bisnis secara umum (target dan realisasi, analisi rasio, permasalahan peluang bisnis yang ada), pengambilan keputusan untuk perencanaan perbaikan atau mengatasi masalah yang ada, mengajukan perubahan daftar skala gaji pokok, dan bonus kepada pengurus minimal satu tahun sekali (bila ada perubahan dari peninjauan ulang), menandatangani perjanjian kerja sama antar KJKS BMT BAHTERA dengan pihak lain 6.
Manajer Pemasaran atau Marketing a.
Menyusun rencana yang mencakup : Rencana anggaran pemasaran, pendanaan, dan pembiayaan
b.
Rencana pemasaran, pendanaan dan pembiayaan berupa : Target lending
dan konfirmasi per cabang, pengembangan wilayah
potensial, rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi berdasarkan potensi pasar, rencana organisasi tim marketing
7.
c.
Mengusulkan rencana opersional pembiayaan
d.
Memimpin rapat koordinasi dengan divisi – divisi lainnya
e.
Mengembangkan strategi pemasaran
Kepala Bagian Pemasaran a.
Meningkatkan pelayanan pendanaan dan pembiayaan sacara efisien dan efektif sesuai dengan kepala bagian
b.
Melakukan monitoring,evaluasi, review terhadp kualitas portofolio pmbiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang diberikan
c.
Menjalankan tahapan pencapain target sesuai dengan rencana opersional
d.
Menyusun strategi planning alokasi pembiayaan (efektif terarah)
e.
Membina nasabah antara lain penagihan pembiayaan yang berada pada batas wewenangnya
f.
Aktif menyampaikan pendapat dan saran tentang strategi dan teknik pemasaran kepad direksi
8.
Accoun Officer a.
Memberikan dan meningkatkan pelayanan pembiayaan secara efektif dan efisien
b.
Melakukan analisis pembiayaan atas proposal yang masuk
c.
Melakukan survey on the spot kepada nasabah
d.
Melakukan taksasi jaminan
e.
Melakukan pembinaan nasabah antara lain : penagihan pembiayaan yang berada pada batas wewenangnya yang tergolong lancar, kurang lancar, diragukan maupun macet
9.
Support Pembiayaan dan Hukum (LEGAL) a.
Melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan unit kerjanya dengan memberi konsultasi dan rekomendasi kepada unit kerja lain
b.
Melakukan perencanaan kerja yang yang disesuaikan
c.
Melakukan pemantauan dan pengawasan atas efektifitas dan melakuakn pendokummentasian atas pelaksanaan pembiayaan
d.
Bertindak selaku sakretaris komite pembiayaan
e.
Menerima, memeriksa dan meneliti kelengkapan serta menyimpan dokumen – dokumen jaminan asli yang berhubungan dengan pemberian pembiayaan proses ini dilakukan besama-sama seksi hukum dokumentasi
f.
Memeriksa kembali dokumen, persyaratan, prosedur penilaian taksasi jaminan secara teratur dan mengadakan perubahan, perbaikan jika perlu
g. 10.
Aktif menyampaikan pendapat, saran serta melakukan administrasi
Administrasi Pembiayaan a.
Melakukan pencatatan setiap pencairan pembiayaan terhadap nasabah, berikut jumlah angsuran pokok, bagi hasil, keuntungan mark-up dan biaya lainnya yang menjadi beban nasabah
b.
Melakukan
pencatatan
setiap
pengambilan
pinjaman
serta
nisbahnya, pelunasan maupun kewajiban pembayaran nasabah lainnya kepada perusahaan c.
Menyediakan data yang diperlukan untuk manajer pembiayaan maupun manajemen, kondisi tingkat kelancaran setiap invidu maupun untuk keseluruhan
d.
Membuat pelaporan mengenai kondisi pembiayaan yang diperlukan oleh manajemen,kondisi tingakt kelancaran setiap individu maupun keseluruhan
e.
Melakukan perencanaan kerja yang disesuaikan dan mendukung kegiatan pemberian pembiayaan dari aspek legal, dan investigasi pembiyaan, administrasi pembiayaan dan pelaporannya
11.
Penyelesaian Pembiayaan atau Bagian Remidial a.
Melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan penagihan dan penyelesaian pembiayaan yang bermasalah atau macet dengan pola penyelesaian dan penanganan perkara
b.
Mempersiapkan usulan program dan strategi operasionalnya yang berhubungan pengembangan penagmanan pembiayaan
c.
Melakukan pengadministrasian dan pendokumentasian semua permasalahan dan perkara
d.
Melakukan koodinasi dengan baik dengan para penasihat hukum dan pihak ketiga lainnya untuk setiap penyelesaian perkara pengadilan
12.
Manajer Operasional dan Keuangan a.
Menyusun rrencana biaya operasional dan keuangan yang mencakup: Rencana anggaran operasional keuangan, Anggaran pendapatan dan biaya operasional pusat dan cabang – cabang,
anggaran
biaya
pembukaan
cabang baru,
anggaran
biaya
pengembangan produk , promosi dan distribusi b.
Mengusulkan rencana opersiaonal dan keuangan
c.
Menjaga kelancaran operasional perusahaan yang meliputi: Pengaturan likuiditas dan mengatur alur kas, pemeliharaan inventory kantor,pengadaan inventori yang dibutuhakan untuk operasional perusahaan, memantau dan mengawasi laporan keuangan akunting dan keuangan
13.
Kepala Bagian Akuntasi a.
Membuat laporan keuangan bulanan pada pertemuan tingkat manajemen
b.
Membuat analisis rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas KJKS BMT BAHTERA yang dibahas pada pertemuan bulanan dengan manajemen
c.
Memberikan masukan yang berkaitan dengan kebijakan dengan akuntansi dan keuangan
d.
Mengatur manajemen alur kas dengan memantau arus kas masuk, keluar baik pengaturan penjadwalan pembayaran utang, kebijakna uang
minimal
di
KJKS
BMT
BAHTERA,penghitungan
pembiayaan, penerimaan angsuran pokok dan bagi hasil yang harus dicapai untuk menentukan pembiayaan baru
e.
Membuat laporan pajak atas hasil usaha
f.
Memeriksa anggaran yang diajukan para manajer sebelum disetujui oleh manajer umum
g. 14.
Mengadakan evaluasi setiap jangka waktu yang ditentukan
Akuntansi dan Pembukuan a.
Menyusun laporan keuangan kosolidasi harian, mingguan, bulanan, triw wulan, semesteran, dan tahuanan kepada manajemen akuntansi pada laporan keuangan
b.
Meminta dan memeriksa kelengkapan laporan transaksi harian beserta berkas transaksi
c.
Mensosialisasikan kebijakan akuntansi
d.
Melakukan pengambilan uang dari banj sesuai dengan kebutuhan biaya operasional dan kas kecil
e.
Membuat jurnal umum
f.
Memasuukan juranal ke buku pembantu, dan buku besar
g.
Membuat neraca harian BMT
h.
Memasukkan neraca harian dalam sistim manual komputer
i.
Setiap akhir pekan membuat laporan keuangan untuk disampaikan kekantor pusat
j.
Tiap akhir bulan membuat laporan keuangan yang meliputi neraca laporan Rugi Laba
k.
Setiap akhir bulan merekap mutasi dalam buku pembantu dan buku besar
l.
Mengecek jumlah saldo Bank dengan saldo pada pembukuan
m. Melakukan proses akuntasi harian tanpa melakukan penundaan hari berikut n.
Membuat jurnal non kas atas penyesuaian yang terjadi pada laporan keuangan
o.
Pada akhir hari mencetak transaksi harian akuntansi yang meliputi jurnal kas dan nin kas, neraca, Rugi/Laba dan LPK serta neraca saldo harian
15.
Teller atau Kasir a.
Membuat laporan posisi kas ditangan dan diposisi saldo akhir pada bank
b.
Melakukan pengeluaran uang yang telah disetujui oleh manajer akuntansi dan keuangan dan manajer umum
c.
Mengelola kas lecil
d.
Bertanggung jawab atas pelayanan kepada nasbah dalam hal transaksi uang tunai baik menerima uang untuk penyetoran
tabungan, deposito, angsuran pembiayaan ataupun pengeluaran uang
untuk
penarikan
tabungan,
deposito,
pencairan
dan
pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan kepentingan kantor, semua transaksi tersebut dimasukkan pada komputer sesuai dengan sistim dan program e.
Memasukkan mutasi kelembaran buku mutasi teller untuk kas masuk pada penerimaan untuk kas keluar pada pembayaran semua mutasi dsertai dengan bukti / slip
f.
Memberi tnada redmark untuk setiap slip setoran atau penariakn tabungan
g.
Menerima, menyusun dan menghitung uang secara cermat dan hatihati setiap storan dari nasabah dan penarikan tunai untuk nasabah
h.
Melakukan penyetoran terhadap uang masuk dan keluar
i.
Mengatur menyiapkan pengeluaran aunag tunai untuk kepentinagn dropping dana
j.
Membuat laporan pertanggungjawaban kas pad akhir hari
k.
Mencocokkan jumlah fisik uang seauai dengan saldo akhir kas
l.
Mengecek slip setoran maupun pengeluaran seauai dengan jumlah uang pada buku mutasi teller
m. Membuat jurnal (debet kredit) pada akhir kas
n.
Pada akhir hari dan awal hari laporan pertanggung jawaban kas oleh teller dimintakan tanda tangan kepada manajer sebagai periksa atas kondisi uang
o.
Teller harus mencocokkan tanda tangan pada slip penarikan tabungan dan deposito dengan kartu tanda tangan yang ada
p.
Teller unit mempunyai wewenang untuk mencairkan tabungan dan deposito sampai dengan Rp.5.000.000,-
q.
Penarikan dana diatas nominal tersebut harus dketahuai dan dimintakan paraf pada bagian pendanaan dan atau manajer apabila manajer tidak ditempat maka dapat pemberitahuan lewat telepon
r.
Tiap akhir hari mencetak mutasi kas teller dan laporan pertanggung jawaban pengarsipan
16.
EDP ( Electronic data processing) a.
Implementasi sistim informasi akuntansi
b.
Merawat data – data transaksi dan keuangan secara elektronis
c.
Pengelolaan secara electronis data – data transaksi keuangan
d.
Penyediaan laporan – laporan keuangan secar elektronis untuk kperluan internal perusahaan
e.
Penyediaan laporan-lpoaran keuangan secara elektronis untuk keperluan eksternal apabila dibutuhkan
17.
Manajer Personalia a.
Melakukan perencanaan penyelenggaraan program kerja dan pengembangan bidang kepegawaian
b.
Melakukan pembinaan dan pengelolaan yang berkaitan dengan kepegawaian mulai dari penerimaan, pengelolaan jenjang karir, pembayaran gaji, pemberian fasilitas
c.
Memantau personalia karyawan dan kegiatan tugasnya
d.
Mengesahkan daftar hadir dan mengevaluasi tingkat kehadirannya
e.
Mengesahkan
kartu
pegawai
untuk
setiap
pegawai
dan
penyelenggaraanya. f.
Membuat tata tertib pegawai dalam kegiatan hariannya
g.
Menangani dan menyelesaikan perselisihan pemburuhan
h.
Memberikan
masukan,
opini,
pendapat
dan
sran
serta
pemecahannya 18.
Internal Audit a.
Melakukan asersi terhadp siklus pendapatan, pengeluaran dan investasi
b.
Wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan transaksi
c.
Melaksanakan pengujian hasil pelaksanaan transaksi
19.
d.
Memeriksa kelemahan sisitim
e.
Melakukan penilaian kesehatan
f.
Melakukan pengamatan langsung dan kepatuhan atas prosedur
Kepala Cabang a.
Sebagai perpanjangan tangan dari fungsi awal proses pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan
b.
Memberikan dan meningkatkan pelayanan pembiayaan secara efisien dan efektif seauai dengan policy manajemen
c.
Melakukan monitoring langsung ke UKMK serta evaluasi review terhadap kualitas porto folio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan setiap pembiayaan yang diberikan
d.
Menjalankan pencapaian target diwilayahnah diwilayahnya sesuai yang dtetepkan koperasi yang dilpaorkan secara periodik
e.
Menyusun strategi planning alokasi pembiayaan secara efektif dan terarah diwilayahnya
f.
Memintai nasabah, antara lain penagihana pembiayaan yang berada pada batas wewenagnya yang tergolong lancar, kurang lancar, diragukan, macet
g.
Menyampaikan pendapat saran dan informasi awal kepada manajer pemasaran dan pembiayaan tentang adanya kejanggalan pada UKMK yang akan dibiayai
h.
Mengendalikan rencana anggaran biaya dan mengendalikan operasional kantor cabang.
2.5 Sistem dan Produk KJKS BMT Bahtera Pekalongan11 Sistem yang digunakan oleh KJKS BMT BAHTERA Pekalongan baik dalam produk funding (simpanan) maupun lending ( pembiayaan) adalah dengan menggunakan sistem syari‟ah (bagi hasil). Produk – produk KJKS BMT BAHTERA Pekalongan terbagi atas produk penghimpunan dana dan produk pnyeluran dana kepada para anggota. 2.5.1 Produk Penghimpunan Dana Produk penghimpunan dana yang disediakan oleh KJKS BMT BAHTERA Pekalongan meliputi beberapa jenis simpanan, antara lain : 1.
SAMUDERA ( Simpanan Mitra Usaha Mudharabah Bahtera ) merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi anggota dan calon anggota yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja dengan prinsip Mudharabah akan mendapatkan keuntungan atau bagi hasil sesuai dengan dana
11
Standar Operasional dan Prosedur BMT Bahtera
mengendap dan keuntungan yang diperoleh dari usaha KJKS BMT Bahtera. Motto Simpanan “ So fash- Nabung kapan saja ngambil kapan saja”. 2. SAJA‟AH ( Simpanan Berjangka Mudharabah ) merupakan investasi tidak terikat dari anggota yang penarikannya hanya dilakukan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan, pengelolaan dengan prinsip Mudharabah yang keuntungan akan akan diberikan setiap bulannya. Motto simpanan “Invetasi Syari‟ah Halal dan Barokah”. 3. SAKINAH ( Simpanan Kiat Naik Haji ) Adalah simpanan untuk persiapan naik ibadah haji yang jumlah setoran dan jangka waktu simpanannya dapat ditentukan sesuai rencana tahun keberangkatannya. Pada simpanan ini pihak KJKS BMT BAHTERA Pekalongan bekerja sama dengan bank Syari‟ah seperti bank BNI Syari‟ah. Motto simpanan “ Kuatkan Niat, Susun Kiatnya”. 4. TARBIYAH ( simpanan pendidikan) Adalah simpanan yang berfungsi untuk persiapan biaya pendidikan untuk putra putri menjelang tahun ajaran abru, yang jumlah setorannya dapat direncanakan sesuai kebutuhan pendidikan,
pengelola dan dengan prinsip mudharabah. Simpanan TARBIYAH terbagi menjadi dua yaitu : a.
TARBIYAH Plus
Adalah suatu jenis simpanan untuk merancanakan biaya pendidikan anak. b.
TARBIYAH Lembaga
Adalah suatu jenis simpanan dari pihak instansi / lembaga yang setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu. 5. SAHARA (Simpanan Hari Raya) Adalah simpanan untuk mempersiapkan kebutuhan Idul Fitri, yang jumlah setorannya dilakukan perminggu, pembagian SAHARA ini dilakukan secara serentak dilakukan menjelang Idul Fitrii. Terdapat pembagian bonus berupa sembako atau uang tunai. Motto “ Solusi Paling Tepat Rayakan Lebaran” . 6. SAQURA (Simpanan Qurban dan Aqiqah) Adalah simpanan untuk mewujudkan Qurban pada Idhul Adha atau Aqiqah. Setoran dapat direncanakan seauai dengan kebutuhan hewan Qurban. Simpanan ini dibagikan dapat berupa hewan Qurban atau uang dengan bonus biaya penyembelihan. Motto “ Solusi Berkurban Mudan dan Ringan”
7. MILADIA Adalah simpanan yang berupa atau berbentuk arisan dengan jumlah setoran tetap dalam setiap periodenya dan dibuka setiap bulan. 8. SAFIRA ( Simpanan Musafir Bahtera) Adalah simpanan untun musafir (ziarah) yang digunakan untuk mempersiapkan ziarah. 9. SIWADA (Simpanan Wadi‟ah) Adalah titipan murni dari anggota yang dengan seizin pemilik dana dapat di gunakan oleh KJKS BMT BAHTERA untuk kegiatan opersional dan tidak diberikan hasil. Penyertaan dan penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Motto “ Investasi Ukhrowi tuk Gapai Ridho Ilahi” 2.5.2
Produk Pembiayaan12 Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan
untuk kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja adalah produk sebagai berikut: 1. Pembiayaan Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana kontribusi modal 100 % dari pihak BMT dan keahlian dari pengelola, dengan pembagian keuntungan berdasarkan keuntungan yang didapat dari masa tertentu, dengan prinsip bagi hasil. 12
ibid
2. Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih (BMT dengan Mitra) untuk suatu usaha tertentu dimana masing – masing pihak memberikan kontribusi modal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akanditanggung bersama sesuai kesepakatan. 3. Pembiayaan Murabahah adalah akad perjanjian jual beli antara BMT dengan mitra, BMT membeli barang yang diperlukan mitra kemudian menjualnya kepada mitra yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati bersama. 4. Pembiayaan Al ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa atau ujrah tanpa diikuti dengan pemindahan barang itu sendiri. 5. Pembiayaan al- Qordul Hasan adalah akad pinjaman yang diberikan BMT kepada mitra dengan ketentuan bahwa anggota wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada BMT pada waktu tertentu yang yang telah disepakati BMT dengan anggota. Pembiayaan jenis ini adalah produk piajaman tanpa pengenaaan bagi hasil atau margin sama sekali. Sumber pendanaan yang digunakan untuk memberikan pinjaman ini berasal dari baitul maal. 6. Pembiayaan KPRS Syari‟ah 7. Pembiayaan Talangan Haji Sakinah
2.6 Perkembangan Keuangan KJKS BMT BAHTERA Data perkembangan keuangan dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah : Tahun
Asset
2007
Rp. 14.141.578.748
2008
Rp. 20.468.926.258
2009
Rp. 25.432.972.360
2010
Rp. 34.737.799.079
2011
Rp. 41.708.797.518,94
Jumlah asset yang dimiliki KJKS BMT BAHTERA Pekalongan semakin meningkat dari tahun ke tahun ini menunjukkan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya semakin percaya dengan KJKS BMT BAHTERA untuk menaruh dana mereka. 2.7 Persoalan yang dihadapai KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dalam Kesehariannya Dalam hal ini persoalan yang dihadapai oleh KJKS BMT BAHTERA Pekalongan adalah dalam hal marketing yang mana pada bagian marketing harus bisa, dan pandai-pandai dalam mempromosikan pruduk yang dimiliki oleh KJKS BMT BAHTERA Pekalongan, karena semakin banyaknya lembaga keuangan yang masuk dalam kategori lembaga
keuangan mikro maka persaingan akan semakin ketat, dan para bagian marketing juga harus selalu memperhatikan kondisi calon anggota yang akan dijadikan pasar. Karena pada prinsipnya BMT merupakan lembaga amanah, maka setiap karyawan BMT harus dapat menunjukkan sikap amanah tersebut, karena kemauan masyrakat untuk menaruh dananya di BMT sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT itu sendiri.13 Dengan
demikian,
maka
pihak
KJKS
BMT
BAHTERA
Pekalongan harus selalu dapat mengetahui keadaan pasar setiap harinya, karena untuk mempertahankan nasabah yang ada, dan meningkatkan jumlah nasabah setiap tahunnya.
13
Wawancara dengan Bapak Miftahur Riza, KJKS BMT BAHTERA Pekalongan , pada tanggal 23 April 2012 jam 11.00 WIB
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS 3.1 Landasan Teori 3.1.1
Pengertian Wadi’ah Tabungan Wadi‟ah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadi‟ah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadi‟ah, bank syari‟ah menggunakan akad wadi‟ah yad dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertidak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syari‟ah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syari.ah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang dsertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai konsekuansinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan
tersebut
serta
mengembalikannya
kapan
saja
pemiliknya
menghendaki. Disisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut.14 Mengingat Wadi‟ah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak 14
Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, Cet-7, 2010, hlm 345-346.
boleh saling menjanjikan untuk membagihasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memeberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan dimuka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan bank syari‟ah yang semata bersifat sukarela. Dengan konsep wadi‟ah yad dhamanah
pihak yang menerima
titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Tentu, pihak KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dalam hal ini mendapatkan hasil dari penggunaan dana. Pihak BMT juga dapat memberikan bagi hasil kepada penitip dalam bentuk bonus (athaya). Akan tetapi pada pemberian bonus tersebut tidak dapat di perjanjikan di akad, karena bonus (athaya) bersifat suka rela dari pihak BMT atau sebagai tanda terima kasih dari pihak BMT. Dana tabungan diakui sebesar jumlah dana yang dititipkan pada saat terjadinya transaksi penerimaan dana yang diperoleh BMT atas pengelolaan dana titipan diakui sebagai pendapatan BMT dan bukan merupakan sebuah keuntungan yang dibagikan. Dalam tabungan SAHARA (Simpanan Hari Raya) yang berakadkan Wadi‟ah yad dhamanah tidak ada pihak yang dirugikan, karena dana selalu berputar. Karakteristik prinsip wadi‟ah yad dhamanah dalam tabungan SAHARA (Simpanan Hari Raya) yaitu penerima titipan diberi izin untuk menggunakan atau memanfaatkan dari titipan tersebut, penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggungjawab terhadap kehilangan
ataupun kerusakan barang tersebut. Semua keuntungan dari titipan tersebut menjadi hak penerima titipan.15 3.1.2
Landasan Syari’ah16 Konsep wadi‟ah telah mendapatkan Sertifikat dari Bank Indonesia
yang disebut SWBI yang mana telah diatur dalam fatwa Dewan Syari‟ah Nasional nomor 36/DSN-MUI/X/2002 tentang sertifikat wadi‟ah Bank Indonesia tanggal 23 Oktober 2002, dimana dalam fatwa tersebut sebagai landasan syari‟ahnya adalah sebagai berikut : Firman ALLOH SWT : 1.
QS. An-Nisa ayat 29
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
15
dengan
adil.
Sesungguhnya
Allah
memberi
Moh. Syafi‟i Antonio, Bank Syari‟ah : Dari Teori ke Praktek, hlm.148 Wiroso, S.E, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari‟ah, Jakarta : PT Grasindo, Cet-1, 2005, hlm. 27-29. 16
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.17
2.
QS. An-Nisa ayat 58
Artinya:
“Sesungguhnya
Allah
menyuruh
kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran
yang
sebaik-baiknya
kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.18 Hadis :
) أدااألمانة ألي من ائتمنك والتخن من خانك (روه أبو داوود والتزمذى وقا ل حذيث حسن Artinya : “ Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang
17 18
Qur‟an Terjemah : CV Diponegoro, 2006, hlm. 65 Ibid, hlm.69.
berhak menerimadan jangan membalas khianat kepada orang yang mengkhianatimu” (HR Abu Daud dan menurut Turmudzi)19 3.1.3
Rukun Wadi’ah Rukun wadi‟ah terdiri atas : 1. „akidan ( penitip dan penerima ) 2. Wadi‟ah ( barang yang dititipkan ), dan 3. Sighat ( ijab qabul ) ijab qabul dapat dilakukan secara verbal dengan kata-kata, atau dengan isyarat. Syarat yang harus ada dalam akad wadi‟ah adalah syaratsyarat yang melekat dalam akad wakalah, yakni : 1. Balaigh, 2. Berakal, 3. Rasyd ( cerdas), dan 4. Untuk wadi‟ah ( barang titipan ), disyaratkan harus bisa dipegang atau tetap dalam genggaman tangan seseorang.
3.1.4
Hukum Wadi’ah Ketika kontrak wadi‟ah telah disepakati kedua pihak, pemilik aset
memiliki hak penjagaan aset yang dititipkan, sedangkan penerima titipan 19
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah , Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet ke-1, 2008, hlm.174
berkewajiban untuk menjaganya. Jikalau ada dua orang menitipkan asetnya kepada seseorangt, kemudian datang salah satu dari mereka dan meminta aset mereka kembali, maka aset itu tidak boleh dikembalikan, sehingga pihak kedua datang menemui mereka. 20 3.2 Strategi Pengelolaan yang diterapkan di Produk SAHARA (Simpanan Hari Raya) di KJKS BMT BAHTERA Tabungan SAHARA (Simpanan Hari Raya) merupakan tabungan yang menerapkan prinsip wadi‟ah yad dhumanah yang artinya akad penitipan barang atau uang (umumnya berbentuk uang) kepada BMT, namun BMT memliki hak untuk mendayagunakan dana tersebut. Atas akad ini deposan akan mendapatkan imbalan berupa bonus, yang tentu saja besarnya sangat tergantung dengan kebijakan manajemen BMT. Adapun ketentuan dan syarat yang diterapkan dalam prinsip wadi‟ah yad dhamanah adalah sebagai berikut : 21 1. Penerima titipan diperbolehkan memanfaatkan dan berhak mendapat keuntungan dari titipan tersebut. 2. Penerima titipan bertanggung jawab atas titipan, bila terjadi kerusakan atau kehilangan.
20
Ibid, hlm.175. Wawancara dengan Bapak Munasir, bagian Operasional KJKS BMT BAHTERA Pekalongan , pada tanggal 23 April 2012 jam 11.00 WIB 21
3. Keuntungan yang diperoleh pihak yang menerima titipan dapat diberikan kepada yang menitipkan sebagai bonus dengan syarat tidak diperjanjikan diawal. 4. Anggota / calon anggota menyerahkan sepenuhnya kepada KJKS BMT BAHTERA untuk mengelola dana tersebut secara profesional dan diinvestasikan pada usaha – usaha yang menguntungkan dan sesuai syari‟ah. 5. KJKS BMT BAHTERA boleh mengelola dana tersebut dengan syarat jika diminta anggota / calon anggota harus dikembalikan. Dalam hal ini pihak KJKS BMT BAHTERA Pekalongan memberikan ketentuan pada produk SAHARA diantaranya adalah : a.
Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum
b.
Menyetorkan awal simpanan yang besarnya ditentukan oleh
BMT dengan setoran per minngu disesuaikan dengan kondisi harga kebutuhan pasar. c.
Setoran yang diberlakukan adalah setoran tunai.
d.
Biaya administrasi Rp. 2.000,- per enam bulan.
e.
Jangka waktu simpanan adalah satu tahun.
f.
Pembatalan diberlakukan,
SAHARA
(Simpanan
Hari
Raya)
tidak
akan tetapi apabila nasabah sedang ada musibah
atau apa boleh dibatalkan namun harus ada pengganti dari tabungan nasabah tersebut. KJKS BMT BAHTERA menerapkan sistim pembatasan quota pada SAHARA (Simpanan Hari Raya) yaitu 7.500 orang per tahunnya. Apabila jumlah quota sudah mencukupi, atau penuh dan masih ada anggota yang berkeinginan menabung maka ada satu cara, yaitu dengan cara menabung melalui kolektor, karena pada kolektor ini boleh ikut menabung beberapa rekening dengan batas tertentu, akan tetapi nama dari rekening tersebut ikut atas nama kolektor yang diikuti. Dalam hal pelayanan produk ini pihak KJKS BMT BAHTERA menerapkan strategi pengelolaan untuk menanggulangi segala resiko yang tidak dinginkan antara lain: a.
Untuk quota 7.500 nasabah per tahunnya dibagi untuk empat
cabang, yang nanatinya tiap cabang telah ditentukan oleh pusat berapa nasabah yang dilayani dalam produk SAHARA. b. Untuk setiap harinya mutasi setiap cabang harus 200 nasabah. c.
Untuk pembagian bonus telah ditetapkan untuk nasabah yang
melakukan setoran Rp. 15.000,- per minggunya mendapatkan bonus piring atau gelas dengan label atau cap KJKS BMT BAHTERA, dan untuk nasabah yang melakukan setoran Rp. 100.000,-
sampai
dengan
mendapatkan bonus alat masak.
Rp.500.000,-
per
minggunya
d. Semua bonus tidak dapat diuangkan harus berupa barang. e. Untuk persiapan yang dilakukan dalam hal pembagian yang sistimnya
serentak,
maka
pihak
KJKS
BMT
BAHTERA
melakukan persiapan dua bulan sebelum pembagian. f.
Pada saat pembagian setiap cabang harus melayani 100
nasabah untuk satu harinya, tidak boleh lebih guna meminimalisir segala sesuatu yang diluar persiapan. Selain itu juga pihak KJKS BMT BAHTERA memberi fasilitas kepada para anggotanya sebagai salah satu cara agar nasabah merasa nyaman dan tetap menabung di simpanan SAHARA (Simpanan Hari Raya) cara tersebut adalah : 1.
Memberi kebebasan memilih kepada nasabah atau calon nasabah menentukan besarnya simpanan sesuai dengan kemampuan dan keinginan nasabah dengan syarat minimal Rp. 15.000,-
2.
Jemput bola, yang merupakan wujud pelayanan dari KJKS BMT BAHTERA Pekalongan, apabila ada nasabah yang rumahnya jauh dari cabang-cabang BMT, maka para karyawan bersedia mengambil setoran dirumah nasabah.
3.
Pihak KJKS BMT BAHTERA juga memberi kebebasan dalam hal penyetoran, maksudnya apabila nasabah lupa atau
belum ada dana untuk penyetoran maka setoran dapat dilakukan di minggu berikutnya. Dengan strategi yang diterapkan di produk SAHARA (Simpanan Hari Raya) di KJKS BMT BAHTERA, ini akan mempermudah pihak pengelola, akan tetapi strategi tersebut harus selalu di up date karena setiap tahunnya nasabah yang mengambil produk SAHARA selalu mengalami peningkatan, dengan demikian pihak KJKS BMT BAHTERA harus selalu siap dalam hal strategi pengelolaan, karena pengelolaan di produk SAHARA cukup sulit, karena pengambilan dilakukan secara serentak. Jumlah Nasabah yang Menabung di Produk SAHARA (Simpanan Hari Raya) pada Tahun 2012 : Jumlah nasabah pada tahun 2012 ini, jumlah quta yang tetapkan adalah 7.500 nasabah yang kemudian dibagi menjadi 5 cabang, yaitu : 1. Pekalongan 2.500 nasabah 2. Banjar Sari 500 nasabah 3. Batang 1.000 nasabah 4. Warungasem 1.700 nasabah 5. Buaran 1.800 Dari pembagian tersebut, ditentukan dari keadaan pasar di sekitar cabang-cabang KJKS BMT BAHTERA, karena setiap cabang mempunyai kemampuan pasar yang berbeda-beda.
3.3 Keuntungan yang didapat Nasabah Mengambil Produk SAHARA dari Mulai Menabung Sampai dengan Pengambilan Menabung adalah salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak atau hal yang tidak terduga. Lebaran adalah hari dimana para umat Islam memenuhi segala kebutuhan hidupnya, meskipun tidak kewajiban umat Islam untuk harus membeli segala barang-barang yang baru, namun itu adalah sebuah adat atau kebiasaan Umat Islam pada umumnya. Dengan demikian ada salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan yaitu menabung di SAHARA (Simpanan Hari Raya), keuntungan yang didapat dari nasabah adalah :22 a. Sebagai persiapan Lebaran b. Adanya dana yang mengendap selama satu tahun c. Mendapatkan bonus pada akhir penutupan tabungan d. Dapat sebagai jaminan pembiayaan e. Aman karena simpanan berdasarkan syari‟ah Pada saat pembukaan SAHARA (Simpanan Hari Raya) sampai dengan pengambilan tabungan ada beberapa keuntungan yang dapat diambil nasabah diantaranya adalah : a.
Pembukaannya yang mudah
b.
Nasabah datang ke KJKS BMT BAHTERA dengan membawa identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku
22
Op.cit.
c.
Mengisi formulir pembukaan tabungan
d.
Apabila nasabah tidak dapat hadir di KJKS BMT BAHTERA nasabah boleh ikut kolektor
e.
Penyetoran dapat dititipkan
f.
Penyetoran dapat dilakukan di minggu berikutnya
g.
Penyetoran hanya sampai dengan 45 minggu
h.
Apabila nasabah malas datang atau karena jauh dari KJKS BMT BAHTERA karyawan BMT bersedia mengambil dirumah nasabah
i.
Pada akhir simpanan nasabah mendapatkan bonus menarik sesuai setoran per minggunya
j.
Apabila ada nasabah yang berkeinginan mendapatkan bonus yang nasabah inginkan maka pihak KJKS BMT BAHTERA bersedia memberi sesuai keinginan nasabah, dengan syarat bonus tersebut senilai dengan bonus yang akan diberikan pihak BMT
k.
Simpanan SAHARA pada saat pengambilan, masih tetap jumlahnya sesuai dengan jumlah setoran tidak ada potongan dari pihak KJKS BMT BAHTERA.
Dengan demikian, nasabah akan merasakan pelayanan yang cukup memuaskan karena pihak KJKS BMT BAHTERA selalu berusaha memberikan apa yang diinginkan nasabah, dan nasabah akan semakin percaya dengan KJKS BMT BAHTERA untuk menaruh dana mereka.
Nasabah, dalam menaruh dana mereka di KJKS BMT BAHTERA merasakan mendapatkan keutungan karena, pihak KJKS BMT BAHTERA memberi kebebasan kepada nasabah dalam hal penyetoran dan pengambilan. 3.4
Analisa SWOT Untuk mengetahui bagaiman prospek KJKS BMT BAHTERA Pekalongan terutama dalam pemasaran produk, terlebih dahulu perlu dipelajari dan dianalisis apa yang menjadi kekuatan, kelemahan dan peluang tantangannya, proses ini biasa disebut analisa SWOT. Dengan memahami hasil analisis SWOT terhadap produk, maka akan diperkirakan bagaimana prospek KJKS BMT BAHTERA Pekalongan ke depan. Tabungan SAHARA (Simpanan Hari Raya) yang berakadkan wadi‟ah yad dhamanah yang mana nasabah sebagai penitip barang, dan pihak KJKS BMT BAHTERA sebagai penerima titiapan, nasabah memberikan hak untuk menggunakan dan memanfaatkan barang titipan tersebut, dengan konsekuensi pihak KJKS BMT BAHTERA bersedia bertanggung jawab atas segala kehilangan atau kerusakan barang titiapan nasabah, dan juga pihak KJKS BMT BAHTERA bersedia mengembalikan barang titipan nasabah sesuai kehendak nasabah dalam keadaan utuh. Di sisi lain pihak KJKS BMT BAHTERA juga berhak seutuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan barang atau dana tersebut.
3.4.1 Strength (Kekuatan) dari Tabungan SAHARA Dukungan masyarakat yang merupakan mayoritas penduduk Pekalongan dan sekitarnya sangat diperlukan. Produk ini telah menjadi dambaan masyarakat terutama Umat Islam. Dengan adanya produk SAHARA ini masyarakat Pekalongan dan sekitarnya terutama Umat Islam merupakan suatu keringanan untuk memenuhi kebutuhan pada saat Idul Fitri tiba. Hal ini menunjukkan besarnya harapan dan dukungan terhadap adanya produk SAHARA. Dan yang menjadi kekuatan tabungan SAHARA ini adalah sisti dan produknya lebih akurat, pembukuan lebih transparan. Untuk setiap tahunnya nasabah produk SAHARA selalu meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan mengenali kekuatan dari produk SAHARA tersebut, maka kewajiban para karyawan KJKS BMT BAHTERA Pekalongan harus bisa selalu meningkatkan kualitas produk SAHARA dan terus mengembangkan kekuatan yang dimilki. 3.4.2 Weakness (Kelemahan) dari Tabungan SAHARA Dalam
mengahadapi
banyaknya
persaingan,
KJKS
BMT
BAHTERA juga memiliki kelemahan yaitu : a. Jaringan pelayanan yang jumlahnya masih terbatas dan belum mencapai semua sentra-sentra ekonomi b. Proses pembagian pada saat berakhirnya SAHARA perlu membutuhkan waktu
yang cukup banyak, dan juga
membutuhkan banyak tenaga karena pembagian yang sifatnya serentak c. Karena produk tabungan yang membawa misi perhitungan yang adil, maka KJKS BMT BAHTERA lebih memerlukan tenaga-tenaga
profesional yang handal dari Koperasi
konvensional Dengan mengenali kelemahan-kelemahan ini maka kewajiban KJKS BMT BAHTERA harus mempunyai strategi pengelolaan yang bagus untuk mengatasi semua kelemahan yang ada. 3.4.3 Opportunity (Peluang) dari Tabungan SAHARA Bagaimana
peluang
adanya
produk
SAHARA
dan
kemungkinannya untuk berkembang dan semakin meningkat di daerah Pekalongan dan sekitarnya dapat dilihat dari berbagi timbangan yang membentuk peluang-peluang dibawah ini : a. Peluang karena pertimbangan agama merupakan hal yang nyata umat Islam khususnya yang tidak tertarik untuk menabung di Koperasi Konvensional b. Menumbuhkembangkan kesadaran Umat Islam khususnya untuk menyimpan dananya di Koperasi yang berlabel syari‟ah
c. Mampu bersaing dengan Koperasi ataupun BMT, karena hanya di KJKS MBT BAHTERA yang bersedia memberi bonus yang menarik d. Keamanan dan pelayanan berdasarkan Syari‟at Islam Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Koperasi atau BMT yang berlabelkan Syari‟ah akan mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang lebih baik di kalangan Umat Islam khususnya. Dengan demikian peluang untuk berkembangnya produk SAHARA akan semakin besar. 3.4.4 Threat ( Ancaman) dari Tabunagn SAHARA Yang menjadi ancaman Tabungan SAHARA di Pekalongan dan sekitarnya : a. Ancaman dari internal adalah SDM harus selalu di up date b. Ancaman dari eksternal adalah harus selalu mampu bersaing dengan lembaga lain c. Ancaman apabila produk SAHARA dikaitkan dengan bunga akan
ada
pihak-pihak
yang
akan
menghalangi
berkembangnya produk ini, semata-mata karena tidak suka apabila
umat
Islam
bangkit
dari
keterbelakangan
ekonominya. Mereka tidak mau tahu bahwa produk ini jelasjelas bermanfaat untuk semua orang tanpa pandang bulu. d. Ancaman selanjutnya adalah dari umat Islam itu sendiri yang kualitas imannya telah mengalami kemerosotan karena
tergoda oleh kebutuhan materi diantara mereka yang menuntut bagi hasil yang setingkat dengan bunga. Dengan memahami ancaman-ancaman yang ada, maka diharapkan para cendekiawan atau para karyawan yang telah memahami kemanfaatan dapat mengantisipasi dan mengupayakan strategi khusus untuk semua hal yang tidak diinginkan.
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan 1.
KJKS BMT BAHTERA merupakan Lembaga keuangan mikro yang mempunyai beberapa produk, diantranya adalah SAHARA (Simpanan Hari Raya) yaitu simpanan kolektif atau individu yang setorannya dilakukan per minggu, dan pengambilan dilakukan secara serentak dan tabungan tersebut dilakukan selama 24 minggu atau satu tahun. Dalam SAHARA (Simpanan Hari Raya) menggunakan akada wadi‟ah yad dhamanah yaitu pihak penitip memberikan barang atau dana kepada pihak BMT atau bank, yang kemudian pihak yang mendapat titipan bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan barang yang dititipkan, akan tetapi pihak yang mendapatkan titipan berhak mengambil manfaat atas barang titipan tersebut. Adapun proses pengelolaan yang diterapkan oleh KJKS BMT BAHTERA adalah jumlah nasabah per tahunnya ditentukan untuk tahun ini jumlah yang ditetapkankan adalah 7.500 anggota, dan jumlah setorannya minimal adalah Rp.15.000,- per minggunya, kemudian dalam proses pembagian KJKS BMT BAHTERA menerapkan strategi, yaitu setiap cabang harus melayani nasabah yang berjumlah 100 nasabah setiap harinya. Bonus yang diberikan KJKS BMT BAHTERA ditentukan dengan jumlah setoran per minggunya, untuk setoran
Rp.15.000,-.
Persiapan
yang
dilakukan
KJKS
BMT
BAHTERA pada saat pembagian SAHARA (Simpanan Hari Raya) adalah dua bulan sebelum pembagian dilakukan. 2. Keuntungan yang didapat nasabah adalah tabungan SAHARA dapat dijadikan persiapan untuk lebaran, dapat dijadikan jaminan pembiayaan dan mendapatkan bonus di akhir tabungan, dan nasabah juga mendapatkan kebebasan dalam memilih setorannya dengan syarat minimal Rp.15.000,- dan keuntungan yang lain yang dapat dirasakan nasabah, adalah ketika nasabah merasa malas atau karena jauh dari tempat tinggal, maka pihak KJKS BMT BAHTERA bersedia mengambil setoran dirumah nasabah. 4.2
Saran Guna meningkatkan perkembangan KJKS BMT BAHTERA, maka perlu
memperhatikan beberapa hal diantara lain: 1. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
terhadap
nasabah
guna
meningkatkan profesionalisme kerja para karyawan KJKS BMT BAHTERA. 2. Meningkatkan teknoligi yang akan mendukung dalam pengelolaan dan perkembangan KJKS BMT BAHTERA. 3. KJKS BMT BAHTERA harus mampu menciptakan produk dan mengetahui keadaan pasar yang pada saat ini masyarakat butukan.
4.3
Penutup Dengan
segala
kerendahan
hati
penyusun
mengucapakan
Alhamdulillahi Robbil „alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, akhirnya penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun jauh dari kata sempurna, dan masih sangat sederhana. Semoga Tugas Akhir ini, dapat bermanfaat bagi semua khususnya penulis dan para pembaca pada umumnya. Segala Kritik dan Saran yang membangun selalu penulis harapkan guna perbaikan untuk kedepannya. Dan akhirnya segala sesuatu kita serahkan dan kembalikan kepada ALLAH SWT.
DAFTAR PUSTAKA Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo, 2010. Antonio Syafi‟i, Bank Syari‟ah : Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. Djuwaini, Dimyauddin. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2009. Suwigyo Dwi, Analisis Laporan Keuangan perbankan syari‟ah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010. Saraniah, Faisal Metodelogi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional, 1982. Sutrisnohadi, Metodologi Research. Yogyakarta : UGM Press, 1990. Terjemah Al-Qur‟an : CV. Diponegoro.2006. Wiroso. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari‟ah. Jakarta : PT Grasindo, 2005. Company Profile KJKS BMT BAHTERA Standar Operasional dan Prosedur KJKS BMT BAHTERA Wawancara dengan Bapak Moh. Isro‟i,S.Ag.MM , KJKS BMT BAHTERA Pekalongan , pada tanggal 23 April 2012 jam 11.00 WIB
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Illailatuz Zakkiya
NIM
: 092503025
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir
: Pati, 07 Juli 1992
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat RT/RW 01/1
: Ds, Lahar, Tlogowungu, Pati
Orang Tua
: - Abdullah, S.pdi -
Siti Rukmini
Alamat RT/RW 01/1
: Ds. Lahar, Tlogowungu, Pati
Pendidikan
: MI Salafiyah Lahar tahun 2003 MTs Salafiyah Lahar tahun 2006 MA Salafiyah Kajen tahun 2009