BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP PRODUK SIMPANAN HARI RAYA IDUL FITRI DAN SIMPANAN HARI RAYA IDUL ADHA (STUDI PADA BMT NURUSSA’ADAH PEKALONGAN)
Responden dari penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa simpanan hari raya Idul Fitri dan simpanan
hari raya Idul Adha. Adapun
peryataan yang termuat, yaitu pertanyaan mengenai produk, sistem bonus, mekanisme, pelayanan, serta preferensi nasabah yang menyebabkan nasabah tertatarik dan memilih produk simpanan BMT Nurussa’adah Pekalongan. Dalam menganalisis data penulis mengkatagorikan nasabah sesuai dengan katagori jawaban yang dipilih nasabah pada tiap-tiap pernyataan yang diajukan. Misalnya: dalam variabel presepsi terhadap bonus serta kemudahan dalam penyetoran karena adanya sistem jemput bola dan dapat menyiapkan kebutuhan lebaran bisa terpenuhi tanpa mengganggu ibadahnya. Bedasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dilakukan analisis mengenai preferensi nasabah terhadap produk simpanan hari raya Idul Fitri dan simpanan hari raya Idul Adha (studi pada BMT Nurussa’adah Pekalongan) sebagai berikut:
45
46
A. Karakteristik produk simpanan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di BMT Nurussa’adah Pekalongan. BMT merupakan kependekatan balai usaha Mandiri terpadu atau Baitul Maal Wat Tamwil yaitu Lembaga Keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang isinya berintikan Bayt Al-maal Wa Al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil menengah dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selainitu BMT juga bisa meneri matitipan zakat, infak, dansedekah, serta menyalurkan sesuai dengan peraturan dan amanahnya.1 Karakter inilah yang di anut dan diterapkan oleh BMT Nurussa’adah Pekalongan yang mengeluarkan produk berupa simpanan hari raya Idul Fitri dan simpanan hari raya Idul Adha. Dimana sebagian besar nasabahnya adalah para pedagang pasar berdasarkan informasi yang di peroleh penulis dari metode pengambilan data berdasarkan wawancara kepada manajer BMT Nurussa’ah Pekalongan, Yusuf Arinal Huda. BMT Nurussa’dah dari salah satu produknya yang dinamakan NUSA RAYA Simpanan yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan pada Hari Raya . Disediakan dua item produk dalam simpanan ini yaitu Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Idul Adha (Qurban).
1
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm 45
47
Simpanan hari raya Idul Fitri merupakan simpanan dimulai pada bulan syawal dan berakhir pada minggu pertama puasa.selama jangka waktu simpanan, peserta tidak diperkenakan melakukan penarikan dana. Simpanan hari raya Idul Adha merupakan simpanan pada bulan dzulhijjah. Misal 1435 H, lalu dapat diambil mulai sepuluh hari menjelang Hari Raya kurban pada tahun berikutnya. Selama jangka waktu simpanan, peserta tidak diperkenakan melakukan penarikan dana. Khusus paket simpanan kurban. Bila di butuhkan kami dapat membantu dalam pengadaan maupun penyaluran hewan kurban. Simpanan hari raya Idul Fitri dan simpanan hari raya Idul Adha.dari kedua simpanan tersebut menggunakan jenis wadi’ah yad dhamanah. Dalam hal ini, BMT menggunakan akad wadi’ah yad dhamanah, yaitu BMT dapat menggunakan uang simpanan nasabahnya untuk dikelola. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana tersebut adalah milik BMT, namun kerugian yang dialami harus ditanggung oleh BMT, karena nasabah mendapat jaminan perlindungan atas dananya. BMT dapat memberikan bonus yang tidak disyaratkan sebelumnya dan jumlahnya tidak ditetapkan. Maanfaat yang diperoleh BMT adalah keuntungan dari hasil pengelolaan dana. Aplikasinya dalam BMT, wadi’ah yad dhamanah diterapkan pada tabungan dan giro.2
2
Wirdyaningsih, SH,MH, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005) hlm 128
48
SKEMA APLIKASI WADI’AH YAD DHAMANAH
NASABAH
Titip Dana
Muwaddi’ (penitip)
BANK Mustawdi'
Bonus
(penyimpan)
Bagi Hasil Pemanfaatan Dana
USERS OF FUND (Dunia Usaha) Penjelasan dari sekma diatas adalah nasabah menitipkan dana kepada bank. Bank mengelola dananya dalam bentuk pembiayaan, dari kerjasama pihak usaha, bank mendapatkan bagi hasil dari kerjasama dengan pihak usaha. Kemudiannasabah mendapatkan bonus yang tidak disyaratkan dan jumlahnya tidak ditetapkan. Dari penitipan dana tersebut keuntungan milik bank dan kerugian ditanggung bank. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber yaitu manajer dan nasabah BMT Nurussa’adah Pekalongan dijelaskan bahwasanya manfaat atau keunggulan dari simpanan hari raya Idul Fitri dan simpanan hari raya Idul Adha disajikan pada Tabel 4.1.
49
Tabel 4.1. Manfaat Atau KeunggulanProduk Simpanan Hari Raya SIMPANAN HARI AYA IDUL FITRI
SIMPANAN HARI RAYA IDUL ADHA
Setoran
Rp 15.000
Rp 25.000
Pemasaran
Terus-menerus
Kadang-kadang
Kebutuhan
Lebih diutamakan
Tidak diutamakan
Produk
Membantu memenuhi pola Membantu hidup konsumtif dan keimananya mengeluarkan zakat fitrah
Jumlah nasabah
15792 nasabah
menyempurnakan
30 nasabah
Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya manfaat atau keunggulan simpanan hari raya Idul Fitrilebih menarik minat nasabah berdasarkan setoran yang lebih rendah 15.000 sedangkan simpan idul fitri 25.000serta simpanan hari raya idul fitri membantu untuk memenuhi kebutuhan lebaran idul fitri sedangkan simpanan hari raya idul adha membantu menjalankan ibadah kurban. Melainkan bonus yang ditawarkan simpanan hari raya idul fitriberupa sembako atau uang sedangkan bonus simpanan hari raya idul adha berupa uang yang dilihat dari saldo akhir priode. Dari jumlah nasabah yang ada simpanan hari raya idul fitri sebanyak 15792 nasabah diabndingkan simpanan hari raya idul adha sebanyak
30 nasabah. Dimana keberhasilan BMT dapat dilihat dari
jumlah nasabahnya.Semakin banyak jumlah nasabah BMT Nurussa’adah
50
pekalongan menjadi mengakar dalam masyarakat. Dan nasabah semakin mengenal BMT Nurussa’adah Pekalongan.
B. Faktor Penyebabkan Nasabah Lebih Tertarik Produk Simpanan Hari Raya Idul Fitri Dari Pada Produk Simpanan Hari Raya Idul Adha di BMT Nurussa’adah Pekalongan. Ada beberapa hal yang menyebabkan nasabah lehih tertarik terhadap simpanan hari raya Idul Fitri dibandingkan simpanan hari raya Idul Adha. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor luar dan faktor dalam. Dari sub bab poin B, telah dijelaskan beberapa perbandingan manfaat dan keunggulan simpanan hari raya idul fitri dan simpanan hari raya idul adha. Berikut faktor penyebabnya : 1.
Faktor dari dalam a.
Setoran simpanan hari raya Idul Fitri sebesar Rp 15.000 lebih rendah dibandingkan simpanan hari raya Idul Adha sebesar Rp 25.000. maka dari itu nasabah BMT Nurussa’adah yang berdominan kelas bawah lebih tertarik simpanan hari raya Idul Fitri sebab lebih ringan dalam penyetorannya.
b.
Dari hasil wawancara dengan nasabah simpanan hari raya Idul Fitri lebih rendah setorannya, dan lebih fleksibel karena kemudahankemudahannya, seperti adanya sistem jemput bola, yang dilakukan Oleh Karyawan BMT Nurussa’adah Pekalongan.
51
2.
Faktor dari luar. a.
Hasil wawancara dengan nasabah bahwa nasabah lebih tertarik simpanan hari raya Idul Fitri karena nasabah lebih mempersiapkan kebutuhan hari raya Idul Fitri terpenuhi dibandingkan hari raya qurban. Serta bonus yang diberikan oleh pihak BMT Nurussa’adah Pekalongan.Selain Itu Nasabah beranggapan bahwasanya menabung di BMT Nurussa’adah Pekalongan lebih terbantu dalam nenyiapkan kebutuhan lebaran tahun selanjutnya. Jadi tidak terlalu repot untuk mengeluarkan biaya untuk menghadapi kebutuhan lebaran tahun berikutnya. Adapun nasabah lebih tertarik simpanan hari raya idul fitri dibandingkan simpanan hari raya idul adha. Dikarenakan jumlah setorannya yang lebih rendah, selain itu juga nasabah lebih tertarik terhadap pola hidup konsumtif dibandingkan untuk menjalankan ibadah kurban. Karena nasabah BMT Nurussa’adah Pekalongan kebanyakan dari masyarakat bawah maka dari itu nasabah lebih menfokuskan untuk menyiapkan agar lebaran idul fitri bisa mengeluarkan zakat fitrah yang dimana umat islam diwajibkan dibandingkan memotong hewan kurban bila mana hamba allah yang sudah mampu atau menyukupi kebutuhannya.
b.
Faktor perilaku dan lingkungan yang berkaitan denagan produk di samping beberapa aspek strategi produk. Membangun nasabah yang puas jelas-jelas merupakan kunci pemasaran yang berhasil. Analisis perilaku diarahkan pada kontak produk dan loyalitas merek serta
52
menekankan beberapa strategi yang didasarkan pada hubungan antara loyalitas merek dengan tingkat penggunaan. Seperti hanya dalam faktor perilaku nasabah BMT Nurussa’adah Pekalongan dalam
lingkungannya.
Dimana
nasabah
BMT
Nurussa’adah
pekalongan merupakan kalangan pedagang pasar dan buruh batik yang kebanyakan beersifat konsumtif, euphoria dan hedonis. Dari faktor prilaku dan lingkungan pihak BMT Nurussa’adah Pekalongan memunculkan produk simpanan hari raya dimana untuk membantu memenuhi kebutuhan lebaran idul fitri ataupun lebaran idul adha.