STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN
SARI ERLIANINGSIH A.14105704
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN SARI ERLIANINGSIH. Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan (Dibawah Bimbingan YUSALINA). Makanan atau minuman siap saji merupakan suatu nilai tambah yang dihasilkan dari produk pertanian yang telah memperoleh perlakuan-perlakuan dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen dan dapat ditemui dibeberapa tempat, seperti pasar swalayan dan restoran. Restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang menyediakan makanan mulai dari awal proses pengolahan sampai penyajiannya kepada konsumen. Pada awal triwulan tahun 2008 perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor ekonomi kedua terbesar di DKI Jakarta yang memberikan nilai tambah bruto produk barang dan jasa berdasarkan PDRB atas dasar harga yang berlaku, hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang mencapai 1,5 persen. Seiring dengan kondisi ini, maka banyak bermunculan restoran baru yang berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya pada konsumen, antara lain dengan menjual makanan yang berkualitas seperti makanan laut (seafood). Salah satu restoran di Jakarta Selatan yang khusus mennyajikan makanan laut (seafood) adalah Restoran Pondok Makan Mirah yang didirikan oleh Agus Suparmanto sejak 17 tahun yang lalu. Ketatnya persaingan restoran membuat Restoran Pondok Makan Mirah mengalami penurunan laba dalam satu tahun terakhir dan menyebabkan pihak manajemen untuk selalu berorientasi kepada kepentingan pelanggan dan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Pemilik menyadari bahwa harus disusun suatu alternatif strategi pemasaran sebagai modal utama untuk bertahan dan menjadi yang paling baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi bauran pemasaran jasa yang telah dilakukan Restoran Pondok Makan Mirah, mengidentifikasi lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi bisnis Restoran Pondok Makan Mirah dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang akan dilakukan Restoran Pondok Makan Mirah. Metode yang digunakan adalah dengan membuat matrik IFE dan EFE, kemudian membuat empat sel kemungkinan alternatif strategis dalam matrik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats). Tahapan terakhir membuat keputusan untuk menentukan prioritas utama dengan menggunakan matrik QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix). Berdasarkan wawancara dengan pemilik, awalnya hanya berjualan kupat tahu dengan menggunakan tenda dan berpindah-pindah tempat. Pada tahun 1991, mendapat kesempatan untuk membuka tempat makan di sebuah kantor pemerintahan. Pada tahun 2000, restorannya mulai mengalami perkembangan, karena banyaknya pelanggan yang datang berkunjung. Berdasarkan analisis internal faktor terdapat enam faktor yang menjadi kekuatan dan empat faktor yang menjadi kekurangan. Kekuatan terbesar Restoran Pondok Makan Mirah adalah lokasi yang sangat strategis, sedangkan kelemahan yang terbesar adalah ketidak adanya kegiatan penawaran diskon. Analisis eksternal didapatkan lima faktor yang dapat dijadikan peluang dan lima faktor yang menyebabkan adanya ancaman. Peluang terbesar Restoran Pondok Makan
Mirah adalah adanya loyalitas konsumen, sedangkan ancaman terbesar adalah tingkat persaingan yang sangat tinggi. Berdasarkan matriks SWOT didapatkan empat alternatif strategi yaitu; (1) Strategi S-O dengan melakukan perluasan usaha, karena didukung oleh kualitas produk yang menggunakan bahan baku yang bermutu, adanya sertifikasi halal dari MUI, adanya loyalitas konsumen dan pemasok serta mendapatkan pinjaman dari bank pemerintah, yaitu Bank Rakyat Indonesia; (2) Strategi W-O dengan cara membuat promosi yang lebih baik untuk lebih memperkenalkan produk-produk Restoran Pondok Makan Mirah dengan cara membuat brosur, membuat iklan di media cetak dan memberikan penawaran khusus kepada para pelanggan; (3) Strategi S-T dengan melakukan pengembangan terhadap produkproduk Restoran Pondok Makan Mirah dan memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen; (4) Strategi W-T dengan memanfaatkan teknologi untuk digunakan dalam kegiatan operasional maupun dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Prioritas utama berdasarkan matrik QSPM adalah dengan melakukan perluasan usaha, hal ini dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Kemudian prioritas yang kedua. pengembangan produk-produk dengan memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, prioritas yang ketiga adalah memanfaatkan teknologi. Prioritas terakhir adalah melakukan promosi, meskipun Restoran Pondok Makan Mirah telah mempunyai loyalitas konsumen yang tinggi. Saran yang dapat diberikan untuk Restoran Pondok Makan Mirah adalah; (1) sebaiknya Restoran Pondok Makan Mirah lebih berkonsentrasi kepada pengembangan produk; (2) membuka usahanya setiap hari; (3) menggunakan teknologi dengan mesin auto debet dan merchant kartu kredit; (4) memberikan menu paket pada jam tertentu; (5) meminimalkan biaya produksi agar dapat memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen; (6) menjadi anggota PHRI untuk mendapatkan perlindungan, bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan mutu restoran.
STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH JAKARTA SELATAN
Oleh : SARI ERLIANINGSIH A14105704
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Judul Nama NRP
: Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan : Sari Erlianingsih : A14105704
Menyetujui Dosen Pembimbing
Dra. Yusalina, Msi NIP.131914523
Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131124019
Tanggal lulus ujian
:
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Jakarta, pada tanggal 03 Juni 1982. Penulis merupakan anak ketiga dari lima orang bersaudara dari pasangan Imam Sugianto dan Tety Subarkah. Penulis menyelesaikan pendidikan SD tahun 1988 di Madrasah IAIN Pembangunan Syarif Hidayatullah dan kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri I Ciputat dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 74 Jakarta Selatan dan pada tahun 2000 penulis diterima di Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Hutan Produksi, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun 2003 dan awal tahun 2004 bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi darat. Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa pada program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2008.
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya kepada penulis dalam menyusun laporan penelitian ini yang berjudul “Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan” Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilatar belakangi pemikiran akan pentingnya strategi pemasaran dalam suatu usaha, pada saat ini penulis mengambil studi kasus di sebuah restoran. Penulisan skripsi ini merupakan proses pembelajaran bagi penulis dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Bogor, Oktober 2008
Sari Erlianingsih NRP. A.14105704
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya kepada penulis dalam menyusun penelitian ini. Penulis telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam menyusun laporan hasil penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dra.Yusalina, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan penelitian ini. 2. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji utama yang telah memberikan
koreksian
dan
masukan
sehingga
menyempurnakan
penulisan. 3. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator dan komisi pendidikan departemen yang telah memberikan masukan pada saat kolokium penulis. 4. Dian Murdani selaku pembahas yang telah memberikan koreksian dan masukan pada saat seminar penulis. 5. Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang telah memberikan informasi selama penelitian. 6. Bapak Agus Suparmanto selaku pemilik Restoran Pondok Makan Mirah beserta semua karyawannya yang telah membantu sehingga skripsi dapat terselesaikan. 7. PT BLUE BIRD GROUP tempat penulis bekerja, yang telah memberikan dukungannya sehingga skripsi dapat terselesaikan. 8. Kedua orang tua, kakak-kakak dan adik-adikku serta dua orang keponakan yang tersayang yang selalu memberikan dukungan moriil setiap saat.
9. Rekan-rekan sekerja yang telah memberikan ijin dan kemudahan selama proses pendidikan. 10. Sahabat-sahabatku dikampus yang telah memberikan support baik dalam kelancaran penelitian ini maupun dalam keseharian penulis.
Bogor, Oktober 2008
Sari Erlianingsih NRP. A.14105704
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Agribisnis
merupakan
keseluruhan
kegiatan
yang
menyangkut
manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian. Agribisnis mencakup empat subsistem yaitu; subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem hilir dan subsistem jasa penunjang (Krisnamurti, 2001). Keempat subsistem ini saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya mulai dari penanaman sampai menghasilkan produk pertanian primer. Akan tetapi seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, produk pertanian primer dikembangkan menjadi suatu produk olahan yang siap masak atau siap saji (subsistem hilir) dengan nilai daya jual yang tinggi. Di Indonesia sendiri, masyarakat mengeluarkan sekitar 10,29 persen per tahun dari pendapatannya untuk membeli makanan atau minuman siap saji (BPS, 2008). Makanan atau minuman siap saji merupakan suatu nilai tambah yang dihasilkan dari produk pertanian yang telah memperoleh perlakuan-perlakuan dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen dan dapat ditemui dibeberapa tempat, seperti pasar swalayan, pasar tradisional dan restoran. Restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang menyediakan makanan atau minuman siap saji mulai dari awal proses pengolahan sampai penyajiannya kepada konsumen (Dinas Pariwisata DKI, 2008). Restoran menjual produk yang berupa barang dan jasa dengan jumlah yang sama. Artinya restoran