STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA VILA NUSA INDAH BOGOR
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh : VITA HANAFIYAH NIM : 1110018200049 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
SURAT P.ERI\YATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama
Vita Hanafiyah
Tempat/ Tgl Lahir
Lamongan, 5 Februari 1992
NIM
I I 1001820049
Fakultas /Jurusan
FITI? Manajemen Pendidikan
Alamat
Jl. Wibawa Mukti
2no.l l7 RT. 06/ RW.
4 Jati Luhur-Jati Asih-Bekasi
MENYATAKAN DENGAN SESI.INGGT]HNYA Bahwa skripsi yang berjudul "Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Villa Nusa Indah Bogor" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan : Dosen pembimbing
1
Dr. Fathi Ismail, MM
l
NIP
19491012 197803
Dosen pembimbing 2
Dr. Zahruddin, Lc.,M.Pd 19730302 200s01 r 002
NIP
003
Demikian surat Pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta ,6
April 2015
ABSTRAK Vita Hanafiyah, NIM 1110018200049, Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Vila Nusa Indah Bogor
Maraknya lembaga bimbingan belajar yang saling melakukan persaingan dalam memasarkan produk unggulan yang dimilikinya, membuat semakin banyak pula antusias masyarakat dalam mengikuti bimbel pada lembaga tertentu sesuai dengan kebutuhan. Melihat fenomena tersebut, dilakukanlah penelitian pada Primagama Cabang Vila Nusa Indah yang merupakan lembaga bimbingan belajar terkemuka di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran Primagama dan menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam marketing mix yang meliputi 5P (product, price, promotion, place, people) pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah untuk mencapai pasar target. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dapat menjawab permasalahan yang telah ditemukan oleh peneliti dan dilakukan analisa terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di Primagama disertai dengan Analisa SWOT untuk meninjau kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi dan kemudian dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengurangi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi ketidaksignifikannya jumlah peserta bimbingan belajar sesuai dengan taget yang telah ditentukan oleh Primagama. Hal tersebut terjadi karena sedikitnya peminat pada tingkat SD kelas 3-4 dan tingkat SMA pada jurusan IPS. Setelah dilakukan analisa SWOT dan perumusan strategi baru, ternyata Primagama masih mendapat kendala dari pengimplementasian strategi pemasaran dari berbagai sektor. Untuk kedepannya, Primagama Vila Nusa Indah perlu mempertahankan strategi yang telah berhasil dijalankan dan mengembangkan diferensiasi produk yang lebih bervariatif serta memprioritaskan kegiatan promosi ke berbagai sekolah pada moment-moment tertentu.
Key word: Lembaga bimbingan belajar, Marketing mix, Analisis SWOT, Jumlah siswa
i
ABSTRACT Vita Hanafiyah, NIM 1110018200049, Marketing Strategy to Primagama Guidance Study Branch of Vila Nusa Indah Bogor
The rise of mutual tutoring agencies conducting competition in marketing products, making more and more also enthusiastic community in following course at certain institutions in accordance with their needs. Viewed such phenomena, research was undertaken on the Vila Nusa Indah Branch Primagama which is a leading institution of tutoring in Indonesia. The purpose of this research is to know the application of marketing strategy and finding Primagama proper marketing mix that includes 5 p (product, price, promotion, place, people) in the Tutoring Agency Primagama Vila Nusa Indah Branches to reach the target market. By using descriptive qualitative approach can respond to problems that have been found by researchers and done analysis of phenomena that occur in Primagama accompanied by a SWOT analysis to review the strengths and opportunities that belong to the Organization and then utilized as fully as possible to reduce the weaknesses and threats faced. The results showed that there is lack of significance number of participants tutoring in accordance with predetermined target by Primagama. This occurs because of a lack of demand at the level of ELEMENTARY SCHOOL grades 3-4 and high school level in the Social Science Department. After you do a SWOT analysis and the formulation of a new strategy, it still gets Primagama constraints of implementation of marketing strategies of the different sectors. For the future, the Primagama Vila Nusa Indah needs to maintain the strategy that has successfully run and grow more product differentiation in price as well as the prioritization of activities in the different schools at the moment’s.
Key word: Guidance study, Marketing mix, SWOT Analysis, Sum of student
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh Alhamdulillaah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, segala nikmat iman, Islam, kesempatan, serta kekuatan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “STRATEGI
PEMASARAN
LEMBAGA
BIMBINGAN
BELAJAR
PRIMAGAMA CABANG VILA NUSA INDAH BOGOR” sesuai dengan harapan. Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW sebagai tuntunan dan suri tauladan yang baik bagi umatnya, beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim As’yari, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Salman Tumangor, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan nasehatan dan saran yang membangun selama 8 semester. 4. Dr. Fathi Ismail, MM dan Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan ilmu, bimbingan, arahan, kritik
iii
yang sangat membangun dan selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 5. Kristiana Siningsih, SS Manager Primagama Cabang Vila Nusa Indah yang telah memberikan izin penulis dalam melakukan penelitian beserta seluruh pegawai administrasi, tentor, dan siswa yang ikut berpartisipasi dalam pemberian informasi mengenai Primagama Cabang Vila Nusa Indah kepada penulis sehingga sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi. 6. Orang tua penulis Ayahanda Ilham Bisri dan Ibunda Umu Hanik yang tak pernah mengenal lelah untuk membesarkan, mendidik, melanturkan do’a, mengeluarkan keringat, memberikan motivasi, mendengar keluhan, dan memberikan kasih sayang dengan tulus kepada penulis sehingga penulis tetap mampu menyelesaikan skripsi meskipun terdapat berbagai macam cobaan dan rintangan yang penulis hadapi. 7. Kakak-kakak tersayang Fitria Ningsih, Isa Anshori, Elif Rahmawati, dan Abdus Shonik atas kasih sayang yang diberikan dan selalu memberikan semangat, motivasi serta menjadi contoh panutan bagi penulis. Tak lupa penulis haturkan do’a untuk Mas Ainur Rahman Almarhum yang sangat penulis sayangi dengan mewariskan buku-buku bacaan sebagai bahan bacaan penulis untuk penambah ilmu. 8. Abdul Haris Rustaman sebagai sahabat maupun guru bagi penulis yang telah banyak membantu berupa tenaga, tak mengenal lelah menemani penulis dalam pencarian referensi sebagai bahan penguat penulisan skripsi di berbagai tempat, memeriksa setiap kata yang salah pengetikannya, memberikan inspirasi, semangat, motivasi dan selalu menghibur penulis ketika mulai down. 9. Guru-guru RA AZAMI dan tentor-tentor bimbingan belajar RMI (Rajawali Mitra Indonesia) yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menjadi seorang guru atau tentor, selalu memberikan motivasi, semangat kepada penulis, mampu memahami penulis, menghibur, dan memberikan banyak ilmu dalam kegiatan belajar mengajar.
iv
10. Teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2010 dan khususnya MP kelas B yang telah berjuang bersama dalam mencari ilmu dan menyelesaikan tugas akhir skripsi. 11. Sahabat-sahabatku tercinta Ika Saptiana (Banana), Sri Fuji (Jiung), Mbog Ajeng, Mbog Dani, Lina (Inuy), Mbak Ayu, Bunda Fajri, Isma, Dewi, Anisa, Iam, Iis Pong, Anis, Abang Guntur, Hamidah, Mr. Ibad yang tak pernah mengenal lelah untuk memberikan semangat, mendengarkan keluhan-keluhan, tempat berbagi ilmu, dan membantu penulis ketika menghadapi kesulitan. 12. Teman-teman dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Formala (Forum Mahasiswa Lamongan), MIC (Movement Inspiration Centre), Sanggar seni lukis Kalung Rautan sebagai wahana untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan wahana untuk mengembangkan karya-karya penulis. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam penyusunan Skripsi ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya saran yang membangun dan kritik dari berbagai kalangan demi pengembangan karya-karya selanjutnya yang sangat penulis nantikan. Karena sesungguhnya kekurangan itu datangnya dari manusia dan kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dari berbagai kalangan. Aamiin ya rabbal ‘alamin… Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Jakarta, 6 April 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................i KATA PENGANTAR .......................................................................................iii DAFTAR ISI ......................................................................................................vi DAFTAR TABEL .............................................................................................ix DAFTAR GAMBAR .........................................................................................x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................10 C. Batasan Masalah ..........................................................................10 D. Rumusan Masalah .......................................................................10 E. Tujuan Penelitian .........................................................................11 F. Kegunaan Penelitian ....................................................................11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Lembaga Bimbingan Belajar .......................................................13 1.
Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar ..............................13
2.
Fungsi Bimbingan Belajar ....................................................17
B. Strategi Pemasaran ......................................................................20 1.
Pengertian Pemasaran...........................................................20
2.
Pengertian Strategi ...............................................................23
3.
Pengertian Strategi Pemasaran .............................................25
4.
Pemilihan Strategi Pemasaran ..............................................29
C. Bauran Pemasaran .......................................................................31 1.
Implementasi Bauran Pemasaran .........................................31
2.
Unsur-unsur Utama Pemasaran ............................................43
D. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................48 vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................51 B. Fokus Penelitian ..........................................................................52 C. Metode Penelitian ........................................................................52 D. Sumber Data dan Jenis Data ........................................................52 1.
Sumber Data .........................................................................52
2.
Jenis Data .............................................................................53
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................53 1.
Obeservasi ............................................................................54
2.
Wawancara ...........................................................................54
3.
Study Dokumentasi ..............................................................55
F. Teknik Analisis Data ...................................................................56 1.
Reduksi Data ........................................................................56
2.
Penyajian Data ......................................................................56
3.
Verifikasi Data .....................................................................56
G. Kisi-kisi Instrumen ......................................................................59 1.
Pedoman Wawancara (Interview Guide) ..............................59
2.
Daftar Cocok (checklist) Dokumen ......................................62
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lembaga Bimbel Primagama Vila Nusa Indah .......................................................................................................63 1. Sejarah Singkat Primagama Vila Nusa Indah .........................63 2. Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah ...................65 B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Wawancara ..............................66 1. Deskripsi Analisis dan Interpretasi Data ................................66 a. Merencanakan Produk yang Sesuai dengan Kelebihan Konsumen (Product) .......................................................67 vii
b. Menentukan Harga/Biaya (Price) ....................................74 c. Melakukan Promosi (Promotion) ....................................79 d. Tempat/Lokasi (Place) ....................................................88 e. Menyediakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kerja (People) .........................................................................................90 C. Deskripsi Hasil Penelitian tentang Pelaksanaan Strategi Pemasaran Primagama Vila Nusa Indah ..........................................................98 1. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Siswa .....98 2. Deskripsi Implementasi Strategi Pemasaran Primagama Cabang Vila Nusa Indah.......................................................102
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................106 B. Saran ..........................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Jabodetabek tahun 2009 ........ 4 Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal .............................................................................................................. 19 Tabel 2.2 Unsur-unsur Pokok dalam Strategi Pemasaran .................................... 29 Tabel 2.3 Tabel Bauran Pemasaran Bisnis Jasa ................................................... 32 Tabel 2.4 Strategi Penyesuaian Harga .................................................................. 39 Tabel 2.5 Langkah-langkah dalam Pemasaran Sasaran ........................................ 46 Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi ................................................................ 51 Tabel 3.2 Kolom Analisis SWOT dan Perumusan Strategi .................................. 59 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ........................................................................... 59 Tabel 3.4 Daftar Checklist Dokumen ................................................................... 62 Tabel 4.1. Analisis SWOT Aspek Product........................................................... 71 Tabel 4.2. Daftar Biaya Bimbingan Belajar Primagama Vila Nusa Indah Tahun Ajaran 2014-2015 ................................................................................. 77 Tabel 4.3. Analisis SWOT Aspek Price ............................................................... 77 Tabel 4.4. Analisis SWOT Aspek Promotion....................................................... 84 Tabel 4.5. Analisis SWOT Aspek Lokasi (Place) ................................................ 88 Tabel 4.6. Analisis SWOT Aspek People ............................................................ 93 Tabel 4.7. Matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa Indah .................................................................................................... 94
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lembaga Bimbingan Belajar ........................... 16 Gambar 3.1 Proses Analisa Data .......................................................................... 56 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah ............................ 66
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Dengan diberlakukannya ASEAN Free Trade Area (ATFA) yang dimulai tahun 2015 membawa pengaruh penuh terhadap pendidikan di Indonesia, tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah peningkatan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor terutama dalam pendidikan. Tidak ada pilihan lain bagi sumber daya manusia dalam menghadapi AFTA kecuali dengan meningkatkan kompetensi.1 Untuk menghadapi AFTA, pemerintah perlu meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan. Akses pendidikan perlu dibuka seluasluasnya untuk seluruh masyarakat dan pendidikan Indonesia pula seharusnya mampu dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi.2 Pendidikan sendiri merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, hal tersebut pula telah ditetapkan di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Seiring dengan datangnya era globalisasi yang saling melakukan persaingan di berbagai aspek terutama pendidikan, maka banyak pula antusias masyarakat dalam membangun lembaga pendidikan
1
Mendikbud: Tingkatkan Kompetensi untuk Hadapi AFTA 2015, 2014, http://kemdikbud.go.id, diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB 2 Muhammad Zulfadli, 5 Hal Yang Mesti Dibenahi Menghadapi AFTA 2015, 2014, kompasiana, diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB
1
2
formal dari swasta maupun memajukan lembaga pendidikan negeri yang sudah ada. Seiring pula dengan konsep Tricentral atau tripusat pendidikan yang telah dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar Dewantoro yaitu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Di sini Ki Hajar Dewantoro memandang badan pendidikan dari segi wadah atau tempat terlaksananya proses pendidikan tersebut. Namun, tujuan akhirnya sama yaitu ingin menciptakan manusia yang unggul atau mempunyai keunggulan kompetitif dalam membangun bangsa dan Negara kita.3 Philips H. Coombs mengategorikan metode menjadi tiga, yaitu informal, formal, dan nonformal. Hal ini juga tercantum di dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 no. 10 yakni : “Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak hanya di sekolah formal saja tetapi juga dapat diselenggarakan di lembaga luar sekolah seperti pendidikan non formal yang biasanya berupa lembaga bimbingan belajar atau kursus. Oleh karena itu, lembaga bimbingan belajar pula memiliki peranan yang kuat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita pendidikan yakni mencerdaskan anak bangsa.4 Pada perkembangannya, sekolah menjadi hal yang penting, bahkan utama bagi sebagian besar anak-anak dan remaja di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Saat ini, anak Indonesia yang bersekolah tidak hanya untuk sekedar sekolah saja. Namun, terdapat standar tinggi yang harus diraih di
3
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, 2005, Jakarta : UIN Jakarta Press, h. 20 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 4
3
sekolah yang akrab dengan istilah standar ketuntasan minimum baik untuk ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas, bahkan untuk Ujian Nasional. Kriteria ketuntasan untuk kompetensi dasar pada masing-masing mata pelajaran yang ditentukan sendiri oleh sekolah umumnya 75%. Tuntutan yang makin berat tersebut, memberikan ide bagi sebagian orang untuk membuat usaha yang kelak disebut Lembaga Bimbingan Belajar.5 Proses
belajar
pada
pendidikan
nonformal
terjadi
secara
terorganisasikan di luar sistem persekolahan atau pendidikan formal, baik dilaksanakan terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar yang dimaksudkan untuk melayani sasaran didik tertentu dan belajarnya tertentu pula.6 Dalam UUD Sisdiknas dikatakan bahwa Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Menurut informasi dari Diknas dan lembaga Bimbel, perkembangan jumlah siswa peserta bimbingan belajar setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 10 – 20%. Berdasarkan penelitian, lembaga Bimbel yang baru dibuka satu semester dalam tahun 2010, sudah dapat mencapat target jumlah siswa 55 orang, yaitu 45 siswa SD dari 7 sekolah, 5 siswa SMP dari 2 sekolah dan 5 siswa SMA dari 2 sekolah. Lembaga Bimbel
5 Ema Aprilisa, Mengalahkan Lembaga Bimbingan Belajar, Majalah Pendidikan Online Indonesia, 2012. 6 Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal (Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, pelatihan, dan Andragogi), 2012, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, h. 137
4
tersebut juga sudah dapat melaksanakan try out untuk kelas 6 SD di 10 SD yang diikuti oleh 1000 siswa, menjelang UN 2010.7 Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar yang tercatat di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota adalah bimbingan belajar yang memiliki izin operasional dan memiliki NILEK. Pada tahun 2009 di pulau Jawa yaitu sebanyak 577 lembaga atau 50,8%, sisanya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah terbanyak di provinsi Sumatera Selatan (106 lembaga), kepulauan Riau (87 lembaga), Lampung (54 lembaga), Sumatera Barat (42 lembaga), dan Sumatera Utara (41 lembaga) atau total sebesar 29,16%. Jadi jumlah lembaga Bimbingan belajar di Jawa dan Sumatera 79,96%, dan sisanya 20,04% yang tersebar di provinsi-provinsi lainnya.8 Adapun data lembaga bimbingan belajar di Jabodetabek yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berkisar sekitar 164 lembaga bimbingan belajar atau 14,45% dari jumlah seluruh Indonesia. Prosentase terbanyak sebesar 63% terdapat pada 3 wilayah yaitu kota Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bekasi. Penyebaran jumlah lembaga bimbingan belajar di ketiga kota tersebut sejalan dengan jumlah penduduk yang lebih besar di ketiga kota tersebut. Tabel 1.1 Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Jabodetabek tahun 2009 (yang memiliki izin dan NILEK) No.
Provinsi
Jumlah
Prosentase
1.
DKI Jakarta
37
22,56
2.
Kabupaten Bogor
2
1,22
3.
Kota Bogor
16
9,76
4.
Kota Depok
33
20,12
7 Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 13 8 Ibid, h. 4
5
5.
Kabupaten Tangerang
2
1,22
6.
Kota Tangerang
12
7,32
7.
Kabupaten Bekasi
28
17,07
8.
Kota Bekasi
34
20,73
Jumlah
164
100,00
Perubahan-perubahan pola pendidikan yang begitu cepat, silih berganti serta globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan, memunculkan persaingan yang sangat ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga non formal seperti bimbingan belajar harus selalu siap dengan perubahan-perubahan yang dikeluarkan pemerintah di bidang pendidikan seperti pada kurikulum yang selalu berganti, juga harus siap bersaing tidak hanya bimbingan belajar sejenis, tetapi sekolah yang menyelenggarakan bimbingan belajar juga merupakan saingan.9 Dalam
rangka
pemenuhan
kebutuhan
akan
kemampuan
pengembangan potensi dalam proses pembelajaran, banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang menyediakan jasa kursus. Salah satu industri jasa yang berkembang saat ini adalah jasa bimbingan belajar. Pada saat ini banyak Lembaga Bimbingan Belajar yang saling bersaing dengan menawarkan berbagai jenis program dan metode pembelajaran yang menarik. Banyak siswa yang dengan antusias mengikuti bimbingan belajar karena belajar di Lembaga Bimbingan Belajar tidak sekedar berupa materi pelajaran semata, tetapi juga disampaikan tentang kiat-kiat belajar efektif, kiat-kiat belajar di perguruan tinggi dan informasi seputar perguruan tinggi. Kebanyakan tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar adalah untuk memasuki perguruan tinggi negeri, karena menurut mereka perguruan tinggi negeri lebih murah dibanding dengan perguruan tinggi swasta.
9
Tesis Rosemelia Yeni Artati, Evaluasi Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Cabang Sutoyo Semarang, 2007
6
Terdapat pula alasan lain yang mengatakan bahwa kemampuan guru di sekolah terbatas, kurangnya fasilitas belajar yang memadai, serta tuntutan kurikulum yang tidak realitis menyebabkan siswa mencari alternatif lain untuk belajar di luar sekolah. Sekolah juga dianggap tidak mampu menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan siswa terlebih lagi kesiapan untuk berebut kursi di PTN yang diidam-idamkan.10 Sebagai sebuah lembaga pendidikan nonformal ataupun lembaga bimbingan belajar yang menyediakan jasa pendidikan tentunya memiliki tujuan untuk dapat hidup dan berkembang, tujuan ini hanya akan dapat dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukannya dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan. Setiap organisasi termasuk Lembaga Bimbingan belajar dalam memasarkan produk yang dihasilkannya menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkannya. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dan suatu organisasi, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, organisasi harus lebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar. Seperti diketahui keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan organisasi umumnya dan bidang pemasaran khususnya.11
10 Bayu Sapta Hari dalam Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 10 11 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 168
7
Strategi-strategi pemasaran merupakan sarana mencapai sasaran pemasaran dan umumnya berhubungan dengan empat P, antara lain : Produk (Product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Strategi-strategi pemasaran yang umum sekarang dikembangkan menjadi sub sasaran khusus, yang masing-masing didukung oleh strategi dan pernyataan tindakan yang akan dilakukan secara lebih terperinci.12 Banyak organisasi menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan pangsa pasar, salah satunya melalui strategi kualitas. Dalam strategi pemasaran, konsumen merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya.13 Primagama merupakan salah satu lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah (Bimbingan Belajar) yang bergerak di bidang bimbingan belajar dengan memiliki pasar yang sangat luas dan saat ini memiliki 786 outlet/cabang diseluruh Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Primagama Vila Nusa Indah merupakan cabang dari Primagama yang berdiri di Yogyakarta.
12 Malcolm HB McDonald, Rencana Pemasaran, 1991, Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo, h. 30 13 Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Strategi Bisnis, USU Digital Library, 2014, h. 10
8
Cabang Primagama untuk daerah Bogor sendiri sebanyak 26 outlet. Jumlah outlet tersebut tentu saja tidaklah sedikit karena begitu banyak kebutuhan siswa dalam mendapatkan tambahan belajar di luar sekolah dan semakin banyaknya lembaga bimbingan belajar lain yang saling melakukan persaingan dalam memasarkan program unggulan dari masing-masing lembaga. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Lembaga Bimbingan Belajar Primagama memiliki visi dan misi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Adapun Visi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama yaitu “Menjadi Institusi Pendidikan luar sekolah yang terkemuka, terunggul, dan terbesar di Indonesia”. Sedangkan Misi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama adalah :14 a.
Menjadi lembaga pendidikan berskala nasional yang terdepan dalam prestasi.
b.
Menjadi tempat karyawan untuk membangun kesejahteraan bersama dan bersama-sama membangun kesejahteraan.
c.
Menjadi perusahaan yang sanggup dijadikan mitra usaha yang handal dan terpercaya.
d.
Menjadi tempat bagi setiap insan untuk berprestasi, berkreasi dan mengembangkan diri.
e.
Menjadi aset pendidikan nasional dan kebanggaan masyarakat.
Primagama dikenal sebagai lembaga bimbingan belajar yang terkemuka dengan memiliki berbagai kiat-kiat maupun diferensiasi produk yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang tidak didapatkan di sekolah. Namun, tidak semua cabang dari Primagama yang menyediakan seluruh program-program dari Primagama pusat. Salah satunya Primagama Vila Nusa Indah yang belum melaksanakan program
14
Data dokumentasi awal pada Primagama Vila Nusa Indah tanggal 8 Desember 2014
9
SBMPTN. Hal tersebut tentu saja dikarenakan terdapat beberapa faktor yaitu kurangnya minat peserta SMA dalam mengikuti program SBMPTN. Pada umumnya target siswa peserta semua lembaga Bimbingan belajar adalah siswa sekolah umum mulai dari SD sampai SMA. Untuk SD sebagian lembaga bimbingan belajar ada juga yang melayani siswa SD mulai dari kelas 1, namun lebih banyak bimbingan belajar yang melayani siswa mulai dari kelas 3 s.d. 6. Ada sebagian kecil lembaga bimbingan beajar juga melayani siswa kelas Play Group/Taman Kanak-kanak.15 Begitupula dengan Primagama Vila Nusa Indah yang membuka peserta bimbingan belajar dimulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Namun, pada tingkat SD, Primagama membuka dari grade/kelas 3 hingga kelas 6, pada SMP dibuka kelas mulai dari kelas 1-3, serta SMA dibuka mulai dari kelas 1-3 di berbagai jurusan. Akan tetapi, sangat sedikit peminat peserta bimbingan belajar pada kelas 2 atau 3 di jurusan IPS dan pada kelas 3 SD. Dari hal tersebut terlihat adanya kelemahan pada strategi pemasaran yang akhirnya pendapatan jumlah peserta didik belum signifikan dari target yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan karena ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Pendapatan peserta didik yang ditargetkan oleh Primagama Vila Nusa Indah tahun ajaran 2014/2015 adalah sebanyak 200 siswa, namun ternyata jumlah peserta didik yang dihasilkan berjumlah 115 siswa.16 Untuk mencapai jumlah siswa yang sesuai dengan target, maka diperlukan strategi pemasaran yang baik dengan menggunakan analisis SWOT untuk meminimalisasi kelemahan maupun ancaman dan memaksimalkan kekuatan maupun peluang dari Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah.
15
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 12 16 Hasil Wawancara awal dengan Manager Primagama Cabang Vila Nusa indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 2 Desember 2014
10
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka penulis tertarik mengkaji dan meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA CABANG VILA NUSA INDAH BOGOR”. B. Identifikasi Masalah 1. Munculnya lembaga bimbingan belajar lain di daerah Vila Nusa Indah. 2. Belum tercapainya jumlah siswa pada Primagama Vila Nusa Indah sesuai dengan jumlah yang telah ditargetkannya. 3. Lembaga bimbingan belajar kurang memperhatikan tingkat strategis (Internal dan eksternal) dalam pelaksanaan kegiatan. 4. Sedikitnya peminat siswa kelas 3, 4 SD dan siswa SMA jurusan IPS dalam mengikuti bimbingan belajar di Primagama Vila Nusa Indah. 5. Primagama Vila Nusa Indah belum sepenuhnya memasarkan diferensiasi produk yang telah disediakan dari Primagama pusat. C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas, maka diberikan pembatasan masalah agar penelitian dapat terfokus dan tidak meluas. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah “Strategi Pemasaran di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama” yang berfokus pada marketing mix meliputi 5P (product, price, place, promotion, people). D. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, dapat diambil rumusan masalah bahwa bagaimana penerapan marketing mix dalam strategi pemasaran pada Bimbingan belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah dalam meningkatkan jumlah siswa sesuai target lembaga dengan perincian sebagai berikut:
11
1. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pembuatan produk (product) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 2. Strategi apa yang dilakukan oleh Primagama dalam penyusunan harga (price) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 3. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam bidang lokasi (place) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 4. Strategi apa yang dilakukan dalam bidang promosi (promotion) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 5. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja (people) untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah 1. Untuk menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam marketing mix yang meliputi 5P (product, price, promotion, place, people) pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah. 2. Melakukan analisis SWOT (Strenght, weakness, opportunities dan threat) pada lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah. F. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Akademisi Sebagai bahan rujukan atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang sama atau sejenis atau yang berkaitan dengan strategi pemasaran pendidikan di Lembaga Bimbingan Belajar.
12
2. Bagi Peneliti a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan peneliti. b. Sebagai
wahana
pengayaan
dalam
pengembangan
ilmu
pengetahuan. 3. Bagi Lembaga a. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas Lembaga dalam menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan Belajar lain. b. Sebagai masukan dalam upaya pembuatan rencana strategik yang baru di berbagai bidang. c. Sebagai masukan dalam upaya memasarkan produk atau program yang ada di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Lembaga Bimbingan Belajar 1. Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar sekolah atau ditengah-tengah masyarakat yang bertujuan untuk membantu kebutuhan manusia akan pendidikan. Sebagai bentuk pendidikan non formal, bimbingan belajar ini sangat potensial untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam memberikan Bimbingan belajar, kita tidak dapat terlepas dari istilah “Bimbingan”. Bimbingan berasal dari kata bimbing yang dalam Bahasa Inggris disebut Guidance yang berarti mengarahkan, mengatur, atau menuntun. Sehubungan dengan itu, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seorang individu dari setiap umur, untuk menolong dia dalam mengatur kegiatan-kegiatan hidupnya, mengembangkan pendirian atau pandangan hidupnya, membuat putusan-putusan, dan memikul beban hidupnya sendiri.1 Dengan demikian, bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan
dari
guru/guru
pembimbing
mengembangkan suasana belajar
kepada
siswa
dengan
cara
yang kondusif dan menumbuhkan
kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang
1
Purwanto, digilib.unimed.ac.id, UNIMED-Undergraduate, 2008, diakses pada tanggal 17 Februari 2015 pukul 09.41 WIB
13
14
optimal. Hal ini mengandung arti bahwa para guru/guru pembimbing berupaya untuk memfasilitasi agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan sampai ada tujuan yang diharapkan.2 Bimbingan belajar merupakan pendidikan non formal baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun di lembaga pendidikan luar sekolah di luar jam pelajaran sekolah formal. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan prestasi akademik di sekolah, meloloskan siswa yang meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya sesuai dengan keinginannya. Pendidikan nonformal adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat
komunikasi
yang teratur dan terarah,
diselenggarakan di luar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi, latihan, dan bimbingan sesuai dengan tingkatan
usia
dan
kebutuhan
hidupnya.
Tujuannya
ialah
untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjaannya, masyarakat, dan bahkan negaranya.3 Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. UUD 1945 pasal
2
Suherman, Bimbingan Belajar, file.upi.edu, FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9 3 The South East Asian Ministery of Education Organization (SEAMEO), 1971 dalam Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan, FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 2 (Ilmu Pendidikan Praktis), PT IMTIMA, 2007, h. 28
15
31 dan UU No. 2 tahun 1989 telah banyak menciptakan peluang bisnis di bidang jasa pendidikan. Organisasi dan manajemen lembaga Bimbingan Belajar sangat sederhana, fleksible dan struktur organisasinya tergantung kesibukan masingmasing lembaga (cabang). Secara lengkap organisasi lembaga Bimbel terdiri dari Manajer Cabang atau Direktur, Bagian Akademik, Koordinator Marketing, Bagian Administrasi, Bagian Keuangan, yang masing-masing dijabat oleh satu orang. Di masing-masing bagian dapat dibantu oleh 1 – 2 orang staf tergantung dari banyaknya kegiatan lembaga.4 Di bawah jenjang Direktur juga ada Kelompok Pendidik yang biasa disebut Tutor/Tentor/Instruktur yang jumlahnya tergantung pada jumlah siswa peserta kursus, jumlah jenjang kelas sekolah umum dan jumlah sekolah yang dilayani. Untuk lembaga Bimbel yang statusnya merupakan kantor cabang atau cabang franchisee, manajemen organisasi yang diatas Direktur terdapat Koordinator Wilayah yang menangani cabang-cabang dalam wilayah Administrasi Kabupaten/Kota. Secara rinci Bagan Organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.5
4
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h.
5
Ibid
10
16
Gambar 2.1: Struktur Organisasi Lembaga Bimbingan Belajar
DIREKTUR
AKADEMIK
ADMINISTRASI
KEUANGAN
MARKETING
TUTOR/TENTOR/INSTRUKTUR
Berdasarkan hasil penelitian Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Kemendiknas terhadap lembaga-lembaga kursus dan pelatihan, ratio Peserta/pendidik, yaitu antara 15 – 20 siswa, sehingga setiap jumlah siswa peserta 100 orang dibutuhkan 5 sampai 6 Tutor. Namun menurut lembaga Bimbel jumlah siswa tersebut sebenarnya terlalu banyak; agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, jumah siswa per kelas/tutor adalah 8 – 10 siswa. Jumlah siswa per kelas atau per tutor tersebut, ternyata juga menjadi pertimbangan utama orangtua siswa memasukkan anaknya di suatu lembaga Bimbel. Bimbingan belajar dan sekolah formal merupakan dua lembaga yang berbeda. Dilihat dari bentukmya, bimbingan belajar adalah lembaga pendidikan yang tidak diselenggarakan oleh pemerintah melainkan perorangan / Individu / swasta, sedangkan Sekolah formal adalah lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Walaupun berbeda, keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan pendidikan kepada siswa.6
6
Purwanto, digilib.unimed.ac.id, UNIMED Undergraduate, 2008, diakses pada tanggal 17 Februari 2015 pukul 09.41 WIB
17
2. Fungsi Bimbingan Belajar Fungsi dari bimbingan belajar adalah sebagai berikut:7 a. Fungsi Pencegahan (Preventive Function) Bimbingan belajar berupaya untuk mencegah atau mereduksi kemungkinan timbulnya masalah. b. Fungsi Penyaluran (Distributive Function) Fungsi penyaluran berarti menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minat sehingga mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuannya. c. Fungsi Penyesuaian (Adjustive Function) Salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam studinya adalah faktor kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Guru pembimbing berupaya membantu siswa menyerasikan program pengajaran dengan kondisi obyektif mereka agar dapat menyesuaikan diri, memahami diri dengan tuntutan program pengajaran yang sedang dijalaninya. Atas dasar tersebut penyesuaian memiliki sasaran: 1) Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan program pendidikan. 2) Membantu
siswa
menyerasikan
program-program
yang
dikembangkan dengan tuntutan pengajaran. d. Fungsi Perbaikan (Remedial Function) Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa sering ditemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini betapa pentingnya fungsi perbaikan dalam kegiatan pengajaran. Tugas para guru/guru pembimbing adalah upaya untuk memahami kesulitan belajar,
7
Suherman, Bimbingan Belajar, file.upi.edu, FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9
18
mengetahui faktor penyebab, dan bersama siswa menggali solusinya. Salah satu contoh, fungsi perbaikan dalam bimbingan belajar adalah pengajaran remedial (remedial teaching). e. Fungsi Pemeliharaan (Maintencance and Development Function) Belajar dipandang positif harus tetap dipertahankan, atau bahkan harus ditingkatkan agar tidak mengalami kesulitan lagi. Ada dua jenis bimbingan belajar (bimbel) tambahan yang bisa dipilih, yaitu melalui lembaga bimbel atau privat. Pada lembaga bimbel, metode belajar yang digunakan adalah klasikal, dengan jumlah anak yang dibatasi, dan materi pelajaran yang telah disiapkan lembaga bimbel tadi. Sementara privat, metode belajar yang digunakan adalah pengajarnya mendatangi sang anak. Jumlah anak yang ikut bimbel privat pun biasanya hanya berjumlah 1-3 orang anak saja. Materi pelajaran yang diberikan lebih tergantung kepada kebutuhan anak. Biasanya, yang dipelajari adalah materi yang dianggap sangat sulit dipecahkan oleh sang anak. Terdapat perbedaan karakteristik pendidikan formal dan pendidikan non formal sebagaimana tercantum pada tabel 2.1, informasi dalam tabel tersebut memuat dua kelompok ciri yang berlawanan. Karakteristik tersebut digolongkan menjadi lima kategori yang meliputi : tujuan program, waktu penyelenggaraan, isi kegiatan, proses pembelajaran, dan pengendalian program.8
8
Paulston (1972) dalam Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan, FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 2 (Ilmu Pendidikan Praktis), PT IMTIMA, 2007, h. 20-22
19
Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal
PROGRAM PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN NON
FORMAL
FORMAL
TUJUAN 1. Jangka panjang dan umum.
1. Jangka pendek dan khusus.
2. Orientasi pada pemilihan
2. Kurang
ijazah.
menekankan
pentingnya ijazah.
WAKTU 1. Relatif lama
1. Relatif singkat
2. Berorientasi ke masa depan.
2. Menekankan masa sekarang
3. Menggunakan waktu penuh
3. Menggunakan waktu tidak
dan terus menerus.
terus menerus.
ISI PROGRAM 1. Bersifat akademis
1. Menggunakan aplikasi
2. Seleksi penerimaan peserta
2. Persyaratan masuk diterapkan
didik
dilakukan
dengan
bersama peserta didik
persyaratan ketat PROSES PEMBELAJARAN 1. Dipusatkan di lingkungan sekolah
1. Dipusatkan
di
lingkungan
masyarakat dan lembaga
2. Terlepas dari lingkungan
2. Berkaitan dengan kehidupan
kehidupan peserta didik di
peserta didik dan masyarakat.
masyarakat.
3. Struktur program yang luwes
20
3. Struktur program yang ketat
4. Berpusat pada peserta didik
4. Berpusat pada pendidik
5. Penghematan sumber-sumber
5. Pengerahan daya dukung
yang tersedia.
secara maksimal PENGENDALIAN 1. Dilakukan
pengelola
di
tingkat yang lebih tinggi
1. Dilakukan
oleh
pelaksana
program dan peserta didik.
2. Pendekatan kekuasaan
2. Pendekatan demokratis
B. STRATEGI PEMASARAN 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.9 Pemasaran
adalah
analisis,
perencanaan,
implementasi,
dan
pengendalian atas program yang dirancang dengan cermat untuk menciptakan pertukaran nilai yang dilakukan secara sukarela dengan pasar sasaran demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi.10
9
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21), 1997, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h. 48 10 Philip Kotler & Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional, Intermedia, Jakarta : 1987, h. 5
21
Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.11 Ada beberapa hal yang patut dicatat sehubungan dengan definisi pemasaran tersebut : Pertama, pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses manajerial yang memanifestasikan sendiri dalam program yang dirumuskan dengan seksama dan tidak sekedar tindakan serampangan yang dirancang untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan. Kedua, pemasaran berupaya untuk menciptakan pertukaran nilai secara sukarela, pemasar berusaha mendapatkan tanggapan pihak lain, tetapi bukan tanggapan yang diperoleh dengan alat apa saja atau dengan harga berapa saja. Ketiga, pemasaran berarti pemilihan suatu pasar sasaran dan bukan suatu usaha serampangan untuk melayani semua pasar dan semua kebutuhan. Keempat, tujuan pemasaran adalah membantu organisasi untuk dapat menjamin kelanggengan hidupnya dan tetap sehat melalui pelayanan kepada pasarnya secara efektif.
11
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 31
22
Kelima,
pemasaran
mengandalkan
pada
perancangan
penawaran
organisasi yang bukan dilihat dari segi selera pribadi penjual, melainkan harus ditilik dari sudut kebutuhan serta keinginan pembeli. Keenam, pemasaran menggunakan dan meramu seperangkat sarana yang disebut marketing mix, yakni perancangan penawaran, penetapan harga, komunikasi, dan distribusi. Pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Menurutnya, Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.12 Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respons yang diinginkan pihak lain. Karenanya kita memandang manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.13 Tujuan pemasaran adalah, melalui kegiatan pertukaran yang mendapatkan keuntungan (value exchange) dan sekaligus memuaskan kedua pihak yang bertransaksi. Pihak penjual mendapat keuntungan
12
Amerika Marketing Association, 2004 dalam Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi ke-dua belas jilid 1, 2009, PT MACANAN JAYA CEMERLANG, h. 6 13 Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi ke-tiga belas, jilid 1, 2008, Erlangga, Jakarta : 2008
23
financial yang diterimanya (sebagai value) dan pihak pembeli mendapatkan barang atau jasa yang bernilai seperti kepuasan (sebagai value). 2. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yakni strategos yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah berarti seni para jenderal”. Secara khusus, strategi adalah “penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.14 Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.15 Berikut adalah perbedaan sudut pandang mengenai definisi strategi yang dikemukakan oleh para pakar:16
14
George A. Steiner & John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Menejemen, Erlangga, Jakarta : 1997, h. 18 15 Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi, diakses pada 15 Sept 2014 pukul 11.16 WIB. 16 Fitri Lukiastuti Kurniawan & Muliawan Hamdani, Manajemen Strategik dalam Organisasi, Media Pressindo, Yogyakarta : 2008. Hlm. 11-12
24
a. Alfred Chandler memandang strategi sebagai “Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. b. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth: Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. c. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner: Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipengaruhi organisasi. d. Hamel dan Prahalad: Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hamper selalu dimulai dari “apa yang terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. e. Kennet Andrew dalam the concept of corporate strategy mengartikan strategi sebagai upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang serta ancaman dalam lingkungan yang dihadapi. f. Kenichi Ohmae seorang pakar pemasaran sekaligus konsultan manajemen tersohor dan penulis buku The End of Nation State mengemukakan bahwa strategi adalah “Keunggulan bersaing guna mengubah kekuatan perusahaan menjadi sebanding atau melebihi kekuatan pesaing melalui cara yang paling efisien.
25
g. Benjamin Tregoe dan John Willian Zimmerman mendefinisikan strategi sebagai “Kerangka yang membimbing dan mengendalikan pilihanpilihan yang menetapkan arah serta karakteristik suatu organisasi. h. Menurut Porter strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.17 i. Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.18 Dari pernyataan beberapa tokoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa strategi adalah proses pembuatan rencana yang mengarahkan pada karakteristik suatu organisasi/lembaga dengan mengacu pada kelemahan serta kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan keunggulan bersaing melalui cara yang paling efektif dan efisien. 3. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.19 Strategi pemasaran (marketing strategy) menentukan pasar dan bauran pemasaran
17
Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Cara Mudah Meneliti Masalahmasalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan Praktik Bisnis), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2010, h. 16 18 Ibid 19 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 198
26
yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar.20 Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.21 Berikut beberapa definisi mengenai strategi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:22 a. Philip Kotler : Strategi pemasaran adalah sebuah pola pikir pemasaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan, bisa berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran.
20
Cannon, Perreault & McCarthy, Pemasaran Dasar Pendekatan Global (Basic Marketing A Global-Management Approach), Jakarta : Salemba Empat, 2008, h. 40 21 Assauri, op. cit. h. 168 22 dilihatya.com Informasi Online, Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli, 2014, diakses pada tanggal 12 Mei 2015 pukul 10.48 WIB
27
b. Guiltinan dan Paul : Strategi pemasaran adalah pernyataan pokok mengenai dampak atau akibat yang diharapkan akan mencapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. c. Tjiptono : Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang dipakai untuk melayani pasar sasarannya. Dari pernyataan yang telah disebutkan oleh beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang suatu perusahaan atau lembaga yang meliputi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dengan mengembangkan keunggulan bersaing dan melihat dampak atau akibat yang diharapkan oleh Lembaga dalam mencapai target pemasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Adapun tujuan dari strategi pemasaran adalah:23 a. Bagaimana caranya produk tersebut dikenal dan dibeli oleh masyarakat. b. Bagaimana caranya mendapatkan bagian pasar (market share) lebih besar dari rata-rata. c. Bagaimana caranya menjaga omset yang sudah besar tersebut. Strategi Pemasaran (marketing strategy) menentukan pasar target dan bauran pemasaran yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar
23
Eddy Soeryanto Soegoto, Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Panduan Bagi Pengusaha, Calon Pengusaha, Mahasiswa, Dan Kalangan Dunia Usaha), Edisi Revisi, 2010, Cetakan kedua, Jakarta: PT Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA, h. 101
28
mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar. dibutuhkan dua bagian yang saling berkaitan:24 1. Pasar target (target market) yaitu sekelompok pelanggan yang homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut. 2. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget. Faktor lingkungan yang dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan kebijakan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan. Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan, promosi, penjualan, personil selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki
pengaruh
yang
berbeda-beda
terhadap
program-program
pemasaran agar program-program itu berjalan sejalan dan terintegrasi dengan sinergitik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari upaya memperluas permintaan
24
Cannon, Perreault & McCarthy, op. cit. h. 40
29
primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif.25 Tabel 2.2 Unsur-unsur pokok dalam strategi pemasaran UNSUR
ALTERNATIF
Pemilihan pasar sasaran Semua pembeli di pasar relevan Pembeli di beberapa segmen Pembeli di satu segmen ceruk pasar Tipe permintaan yang Permintaan primer ingin distimulasi
Di antara para pemakai baru
Di antara para pemakai saat ini
Permintaan selektif
Dalam served market yang baru
Di antara pelanggan pesaing
Dalam basis pelanggan saat ini
Perlu juga dipahami bahwa di satu pihak, strategi pemasaran merupakan jembatan antara strategi korporat dan analisis situasi, dan di pihak lain dengan program pemasaran yang sifatnya action-oriented. Oleh karenanya, program pemasaran harus konsisten dan didasarkan pada strategi pemasaran. 4. Pemilihan Strategi Pemasaran Proses pemilihan strategi pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi.
25
Gregorius Chandra, Strategi & Program Pemasaran, 2002, Yogjakarta : ANDI, h. 93
30
a. Tujuan atau sasaran produk Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi permintaan selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani. Sebaliknya apabila tujuan produk lebih menekankan pada aliran kas dan profitabilitas,
maka
strategi
pemasarannya
difokuskan
pada
mempertahankan atau meningkatkan permintaan dari basis pelanggan saat ini. b. Peluang pasar Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk (dan siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi pemakaian produk (dan juga situasi yang tidak menggunakan produk), dan faktorfaktor yang mempengaruhi kesediaan dan kemampuan untuk membeli. Informasi seperti ini bermanfaat bagi para manager dalam memilih strategi dan program guna meningkatkan jumlah pemakaian. Melalui analisis permintaan selektif, para manajer dapat mendapatkan pemahaman atas berbagai alternatif peluang keputusan konsumen. Sementara itu, pengukuran pasar memberikan informasi mengenai besarnya gap permintaan primer (primary-demand gap) di antara potensi pasar dan penjualan industri. Semakin besar gap yang ada, semakin besar pula peluang untuk meningkatkan permintaan primer atas bentuk atau kelas produk. Semakin lambat pertumbuhan penjualan
31
industri, maka semakin penting upaya-upaya meningkatkan permintaan primer. c. Kesuksesan pasar Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yaang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka bersaing secara efektif menghadapi para pesaing merek langsung (strategi permintaan selektif) atau para pesaing kelas produk yang tidak langsung (strategi permintaan primer). Sedangkan analisis profitabilitas dan produktivitas bermanfaat dalam mengidentifikasi konsekuensi lain dari berbagai strategi dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran pangsa pasar. C. Bauran Pemasaran 1. Implementasi Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari variablevariabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar sasaran tertentu.26 Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik
26
Boyd, Walker & Larreche, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global), 1997, Jakarta : Erlangga, h. 21
32
saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran scara efektif.27 Bauran pemasaran adalah seperangkat alat taktik pemasaran yang terkendali dan diramu untuk mendapat tanggapan dari pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari apa saja yang dapat memengaruhi permintaan dari produknya. “Apa saja” tersebut dikelompokkan sebagian variabel yang dikenal dengan 4-P (Product, Price, Place, Promotion).28 Akan tetapi, dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah : Orang (People or participants), lingkungan fisik di mana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Dengan demikian 4P’s yang pada mulanya menjadi bauran pemasaran barang perlu diperluan menjadi 7 P’s jika ingin digunakan dalam pemasaran jasa.29 Tabel 2.3 Tabel Bauran Pemasaran Bisnis Jasa30 UNSUR PRODUK
FOKUS UTAMA Konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi manfaat dan nilai dari produk yang disebut “the offer”. Keunggulan produk jasa terletak pada kualitasnya, yang mencakup keandalan, ketanggapan, kepastian, dan empati. Kembangkan nilai tambah produk selain keistimewaan dasarnya, agar dapat dibedakan dengan produk lain dan
27 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada h. 198 28 Ibid 29 Yazid, Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) edisi kedua, 2003, Depok : EKONISIA, h. 18 30 Rambat Lupiyoadi & A Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa edisi 2, 2006, Jakarta : Salemba Empat, h. 82
33
memiliki citra tersendiri. Dengan demikian, produk akan mampu bersaing. Fokus pada konsep The Brand to Commodity Continuum. Arahkan agar produk muncul dengan merek yang berbeda sehingga
memberi
kesan
spesial.
Lakukan
pilihan
pertumbuhan strategis dalam keputusan strategi produk jasa, melalui matriks Ansoff. HARGA
Keputusan dan penentuan harga harus konsisten dengan strategi
pemasaran.
Strategi
penentuan
harga
harus
memerhatikan tujuan penentuan harga, yaitu Bertahan, Memaksimalkan laba, Memaksimalkan penjualan, Gengsi atau prestis, Pengembalian atas investasi (ROI). Faktor-faktor seperti positioning jasa, siklus hidup jasa, kepastian jasa merupakan hal yang memengaruhi penentuan harga dalam bisnis jasa. TEMPAT
Tempat dalam bisnis jasa dimaksudkan sebagai cara penyampaian jasa (delivery system) kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Ada tiga pihak sebagai kunci keberhasilan yang perlu dilibatkan dalam penyampaian jasa, yaitu : Penyedia jasa, Perantara, dan Konsumen. Pilih tempat yang strategis dengan sistem penjualan langsung, jika pasar menginginkan pengiriman yang cepat, tepat waktu, dan sifat barang yang tidak tahan lama.
PROMOSI
Keberhasilan dalam promosi tergantung pada :
Kemampuan mengidentifikasi audiens target sesuai segmen pasar.
34
Kemampuan menentukan tujuan promosi : apakah untuk
menginformasikan,
memengaruhi
atau
meningkatkan.
Kemampuan
mengembangkan
pesan
yang
disampaikan : terkait dengan isi pesan (apa yang harus disampaikan), struktur pesan (bagaimana menyampaikan pesan secara logis), gaya pesan (ciptakan bahasa yang kuat), dan sumber pesan (siapa yang harus menyampaikannya).
Kemampuan memilih bauran komunikasi : apakah komunikasi personal atau komunikasi nonpersonal.
ORANG
Orang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Untuk mencapai kualitas diperlukan pelatihan staf sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal, merupakan interaksi setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan sebagai konsumen internal dan pemasok internal. Tujuannya untuk menolong orang dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen.
PROSES
Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Terdapat
pilihan-pilihan
dalam
unsur
proses
untuk
menghasilkan kualitas jasa, yaitu :
Kemampuan membangun proses yang menghasilkan pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan distribusi. Hal ini terkait dengan unsur mengurangi keragaman.
35
Kecenderungan fleksibilitas
memperbanyak
dalam
kostomisasi
produksi
yang
dan
mampu
menimbulkan naiknya harga. Aktivitas ini terkait dengan unsur menambah keragaman.
Kecenderungan menciptakan spesialisasi yang terkait dengan unsur mengurangi kompleksitas.
Kemamuan melakukan penetrasi pasar dengan cara menambah pelayanan yang dibberikan. Hal ini terkait dengan menambah kompleksitas.
LAYANAN
Layanan konsumen mengarah pada aktivitas pelayanan
KONSUMEN
pratransaksi, saat transaksi, dan pascatransaksi. Kegiatan sebelum transaksi akan turut memengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar konsumen memberi respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. Lakukan strategi layanan konsumen dengan mengenali tugas jasa,
menentukan
sasaran
dari
layanan
konsumen,
merumuskan strategi, dan menerapkan strategi layanan konsumen yang dipilih.
a. Product (Produk/Jasa) Produk merupakan keseluruhan konsep atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer.”
36
Kotler dan Amstrong mendefinisikan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam arti luas, produk mencakup barang fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan atau gabungan dari semua itu. Jasa adalah produk yang terdiri atas aktifitas, manfaat yang ditawarkan untuk dijual. Dalam produk ini terkandung fungsi produk tersebut dan faktor lain yang diharapkan oleh konsumen tersebut, yang sering dinyatakan sebagai produk plus (pelayanan). Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (futures), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services).31 Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:32
31
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi), cetakan ke-12, 2013, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, h. 200 32 Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis, USU Digital Library, 2014, h. 5
37
1. Tidak berwujud Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian. 2. Tidak dapat dipisahkan Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. 3. Berubah-ubah Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. 4. Daya tahan : Jasa tidak dapat disimpan. Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan. Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan hanya sekedar ia ingin memiliki produk tersebut. Para pembeli barang atau jasa, karena barang atau jasa tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dengan keinginannya. Dengan kata lain, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata, tetapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya
38
tersebut. Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan yaitu: 33 1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut. 2. Produk formal (formal product), yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut. 3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan
(instalasi),
pelayanan,
pemeliharaan,
dan
pengangkutan secara Cuma-Cuma. Dalam proses pengembangan produk baru terdapat 9 langkah yakni :34 a) Mendapat ide b) Menyaring ide c) Pengembangan konsep dan testing d) Pengembangan strategi pemasaran e) Analisis bisnis f) Pengembangan produk g) Testing pemasaran h) Komersialisasi i) Percepatan pengembangan produk baru b. Price (Harga) Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga merupakan kunci
33 34
h. 118
Assauri, op. cit. h. 202 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, 2011, Bandung : CV Yrama Widya,
39
pendapatan dan kunci keuntukngan bagi organisasi.35 Untuk mendapatkan keuntungan, para manager harus memilih suatu harga yang tidak teralu tinggi maupun terlalu rendah, suatu harga yang sama dengan nilai persepsi bagi target konsumen.36 Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.37 Perusahaan menyesuaikan harga dasarnya untuk perbedaan pelanggan dan perubahan keadaan. Tabel 2.4 Strategi Penyesuaian Harga Strategi Discount & Allowance
Deskripsi Menurunkan harga untuk pembayaran awal atau promosi.
Segmented
Penyesuaian
untuk
perbedaan
pelanggan,
produk dan lokasi. Psychological
Penyesuaian untuk efek psikologik.
Promotional
Menurunkan harga sementara untuk menaikkan penjualan jangka panjang.
Penyesuaian
nilai
untuk Kembinasi mutu dan jasa yang tepat.
member Geographical Penyesuaian mengikuti lokasi pelanggan. 35
Lamb, Hair, & McDaniel, Pemasaran, 2001, Jakarta : Salemba Empat, h. 268 Ibid h. 269 37 Lupiyoadi. Rambat & A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta: 2006, h. 72 36
40
International
Penyesuaian untuk pasar dunia
Metode dalam penentuan harga antara lain :38 1. Penentuan harga biaya-plus (cost-plus pricing). 2. Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing). 3. Penentuan harga paritas persaingan (competitive parity pricing). 4. Penentuan harga rugi (loss leading pricing). 5. Penentuan harga berdasarkan nilai (value-based pricing). 6. Penentuan harga relasional (relationship pricing). c. Place (Saluran Distribusi) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui ruterute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen. Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti
38
Ibid, h. 73
41
agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:39 1) Sifat pasar dan lokasi pembeli 2) Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara 3) Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis. 4) Jaringan pengangkutan. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang memengaruhi lokasi, yaitu:40 1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. 2) Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting,
tetapi
yang
harus
diperhatikan
adalah
penyampaian jasa harus tetap berkualitas. 3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.
39
Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis, USU Digital Library, 2014, h. 6 40 Lupiyoadi, op. cit. h. 73-74
42
d. Promotion (Promosi) Istilah promosi banyak diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan. Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity).41 1) Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat yang strategis. 2) Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling. 3) Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. 4) Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak
41
Lubis, op. cit. h. 7
43
langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ". 2. Unsur-unsur Utama Pemasaran Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi unsur utama, yaitu: 42 a. Unsur Strategi Persaingan Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan, produk, dan bauran pemasaran.43 Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka meng implementasikan program pemasaran.44
42
Freddy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi, Konsep, Perancangan, Strategis Untuk Menghadapi Abad 21), 2002, Cetakan kesembilan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h. 48-51 43 Ibid, h. 51 44 Nanang Choirul Hidayat, Strategi Memasarkan Produk Jasa, Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012, h. 115
44
Untuk menentukan segmentasi pasar ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain: 45
Segmentasi demografis yaitu segmentasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status pernikahan, tipe dan ukuran keluarga, kelas sosial, siklus hidup keluarga, pendidikan dan sebagainya.
Segmentasi psikografis yaitu segmentasi berdasarkan gaya hidup, nilai dan karakteristik kehidupan.
Segmentasi geografis yaitu segmentasi berdasarkan lingkup pasar, pertimbangan dimana operasi jasa akan dilakukan dan pengukuran pasar geografis, pengujian tingkat kepadatan penduduk, faktor iklim yang berpengaruh, dan standardisasi area pasar.
Segmentasi perilaku yaitu segmentasi berdasarkan situasi pemakaian, tingkat pemakaian, produk komplementer dan produk substitusi yang diguna kan, loyalitas merek dan lain-lain.
2) Targetting Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.46 Dalam pemilihan target pasar, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan lima alternatif pola seleksi pasar sasaran, diantaranya adalah:47
Single Segment Concentration Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah pertimbangan, seperti: keterbatasan dana yang dimiliki
45
Ibid, h. 115-116 Freddy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi, Konsep, Perancangan, Strategis Untuk Menghadapi Abad 21), 2002, Cetakan kesembilan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, h. 51 47 Hidayat, op. cit. h. 116-117 46
45
perusahaan, adanya peluang pasar dalam segmen yang bersangkutan yang belum banyak digarap, bahkan diabaikan pesaing
atau
perusahaan
menganggap
segmen
tersebut
merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen yang lainnya.
Selective Specialization Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumberdaya yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali.
Market Specialization Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari kelompok atau segmen pelanggan tertentu.
Product Specialization Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada penyediaan jasa spesifik tertentu yang dipasarkan kepada berbagai segmen pasar. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi kuat dalam bidang produk spesifik. Namun, resiko utamanya adalah jika terjadi perubahan teknologi yang bisa berdampak pada keusangan produk yang dihasilkan perusahaan.
Full Market Coverage Dalam strategi ini, perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Oleh sebab itu, hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.
46
3) Positioning Positioning
adalah
penetapan
posisi
pasar.
Tujuan
positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Masing-masing perusahaan jasa dan barang-barang serta jasanya memiliki posisi atau citra dalam benak pelanggan dan ini mempengaruhi keputusan pembelian. Positioning merupakan alat pemasaran strategik yang memungkinkan para manjer untuk menentukan posisi mereka sekarang, posisi yang mereka inginkan, dan tindakan yang dibutuhkan untuk memperolehnya. Positioning memungkinkan peluang-peluang pasar diidentifikasi, dengan mempertimbangkan posisi yang tidak dipenuhi oleh produk-produk para pesaing. Dengan
demikian,
positioning
membantu
mempengaruhi
pengembangan produk maupun desain ulang produk-produk yang sudah ada. Tabel 2.5 Langkah-langkah dalam pemasaran sasaran48 1. Membuat bauran pemasaran bagi setiap segmen pemasaran 2. Membuat positioning setiap segmen
Positioning Pasar
sasaran 3. Memilih segmen pemasaran
48
Rangkuti, op. cit. h. 52
Targeting Pasar
47
4. Membuat ukuran atraktivitas segmen 5. Membuat profil segmen yang didapat 6. Mengidentifikasikan dasar segmentasi
Segmentasi Pasar
b. Unsur Taktik Pemasaran Taktik pemasaran merupakan hal yang utama untuk memenangkan pangsa pasar. Jika strategi pemasaran pada tingkatan SBU (Strategic Business Unit), taktik pada tingkat operasional. Terdapat tiga unsur taktik pemasaran, yaitu : 1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. 2) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat. 3) Penjualan Unsur taktik ketiga disebut taktik penangkap (capture tactic). Dengan unsur inilah, konsumen ditangkap, dan menghasilkan arus tunai untuk perusahaan dalam hubungan jangka panjang yang memuaskan. c. Unsur Nilai Pemasaran Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1) Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Jika brand equity dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, konsumen
48
akan menerima nilai produnya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta aktifitas kerja khususnya pada program pemasarannya. Suatu merek adalah janji penjual untuk menyerahkan seperangkat atribut, manfaat dan jasa kepada pembeli secara konsisten. Merek terbaik membawa jaminan mutu. Menurut seorang eksekutif pemasaran, suatu merek dapat memiliki tingkat-tingkat arti. 2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan. 3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. D. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Fuad Habibi Skripsi penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Primagama dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Primagama Kantor Cabang Sawojajar Malang) skripsi tahun 2009 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan bahwa strategi pemasaran Primagama Sawojajar terbagi menjadi 5 tipe, yaitu no marketing, mass marketing, segmented marketing, nice marketing, dan individual marketing. Namun secara spesifik, strategi yang dilakukan adalah Individual marketing, hal ini dilakukan karena posisi
49
persaingan yang ketat dengan memfokuskan diri pada difrensiasi, baik produk, pelayanan maupun biaya dengan cabang Primagama lainnya yang ada di Malang. Faktor penting yang menjadi pendukung internal dari kesuksesan Primagama Sawojajar adalah masalah merek dan SDM yang baik. Sementara faktor eksetrnal ini banyak berkaitan dengan stakeholder, yaitu kebijakan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional dan hubungan yang baik dengan sekolah-sekolah dari tingkat dasar maupun menengah atas dan kejuruan. Faktor penghambat internalnya adalah adanya kebijakan pusat yang memperbolehkan membuka kantor cabang di setiap kota/kabupaten lebih dari satu (1) kantor cabang, dan masalah rekrutmen tenaga pengajar. 2. Rosemelia Yeni Artati Tesis yang berjudul Evaluasi Strategi Pemasaran pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Tesis pada tahun 2007 di Universitas Diponegoro Semarang menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa Primagama Cabang Sutoyo Semarang memiliki berbagai macam strategi dalam pemasaran. Dngan menggunakan analisis SWOT mengatakan bahwa dari analisis internal terdapat kekuatan yang dimiliki oleh Primagama Cabang Sutoyo Semarang adalah banyaknya program/produk yang dimiliki oleh Primagama sehingga memudahkan para siswa dalam memilih program tersebut sesuai dengan kebutuhan, dengan dibentuknya problem solving akan menambah minat belajar bagi siswa sehingga dapat meningkatkan nilai akademik siswa, sementara faktor eksternalnya adalah munculnya cabang-cabang Lembaga Bimbingan Belajar yang berdiri di daerah sekitar Primagama cabang Sutoyo Semarang dan terdapat salah satu sekolah yang mengadakan bimbingan belajar untuk siswa/siswi kelas 3 SMA serta jam belajar Primagama Cabang Sutoyo yang bersamaan dengan lembaga bimbingan Bahasa Inggris LIA (Lembaga Indonesia Amerika) sehingga mengalami penurunan terhadap jumlah siswa di Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Dari data diperoleh, penurunan terjadi pada siswa kelas XII, baik itu XII IPA ataupun XII IPS. Adapun peluang yang
50
didapatkan dari Primagama karena terdapat sekolah-sekolah. Setelah melakukan analisis SWOT dengan Primagama, maka disusun strategi yang baru dan dilakukan evaluasi terhadap Primagama dan ternyata hasilnya masih mengalami penurunan siswa sebesar 2,5% dari tahun 2004/2005 ke tahun 2005/2006. 3. Tanoto Handoko. Tesis yang berjudul Formulasi Strategi Pemasaran Pelumas Repsol pada PT. Sukabumi Trading Coy Jawa Tengah Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro tahun 2002 menyimpulkan bahwa analisis faktor internal terhadap STC sebagai agen pelumas Repsol menghasilkan nilai 3,29 yang berarti bahwa posisi STC berada pada posisi aman dibandingkan pelumas Motul. Sedangkan dari faktor eksternal nilai tertimbang peluang 3,75 dan ancaman 1,65. Hal ini berarti bisnis distribusi pelumas import merupakan bisnis ideal karena peluang cukup besar dan ancaman cukup kecil. Hasil analisis faktor internal terlihat bahwa STC memiliki keunggulan kualitas produk dan merk dagang yang terkenal. Sedangkan kelemahan STC adalah kebijakan harga yang masih belum dapat memuaskan pelanggan dan hadiah promosi masih kurang memuaskan pelanggan. Dari analisa SWOT tersebut kemudian dilakukanlah matriks SWOT yang menghasilkan bahwa posisi ETOP berada pada kelompok ideal dan posisi SAP pada kelompok aman. Sehingga strategi yang tepat untuk dikembangkan adalah strategi investasi/perumbuhan strategi investasi memiliki beberapa alternatif strategi dan yang cukup sesuai untuk dikembangkan oleh STC adaah konsentrasi dan perluasan pasar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Primagama Cabang Vila Nusa Indah yang bertepatan di Ruko Vila Indah 2 Blog GG 10 no. 2 Bojong Kulur-Gunung Putri-Bogor. Dalam penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan dan dilaksanakan mulai pada bulan Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. Adapun rincian pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi
No. 1.
Penyerahan surat observasi
2.
Observasi pendahuluan
3.
Penyerahan surat izin penelitian
4.
5.
6. 7.
BULAN
KEGIATAN
12
Wawancara dengan Kepala Cabang Primagama Wawancara dengan Kepala bagian pemasaran Wawancara dengan peserta didik Primagama Penyusunan laporan hasil penelitian
51
01
02
03
KET
52
B. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada perencanaan dan penerapan terhadap strategi pemasaran yang dijalankan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah Bogor pada marketing mix yang meliputi 5P (Product, price, promotion, place, people). C. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan melakukan studi kasus sebenarnya dari fenomena seputar strategi pemasaran yang diterapkan di Primagama Vila Nusa Indah. Tujuan dari deskripsi ini membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipasi dan seperti apa peristiwa dan aktifitas yang terjadi di latar penelitian. 1 D. Sumber Data dan Jenis Data 1. Sumber Data Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi dan bidang/obyek yang diteliti, sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.2 Subjek informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui, berkaitan dan atau menjadi pelaku dari suatu kegiatan pemasaran pendidikan, mereka diharapkan dapat memberikan informasi secara lengkap tentang strategi pemasaran nantinya. Sesuai dengan fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah Bogor
1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008) h. 174 2 Sugiyono. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D, h. 293
53
b. Kepala bagian pemasaran Primagama Vila Nusa Indah Bogor c. Staf administrasi Primagama Vila Nusa Indah Bogor d. Tutor Primagama Vila Nusa Indah Bogor e. Siswa Primagama Vila Nusa Indah Bogor 2. Jenis Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan informan yang telah ditetapkan untuk memperoleh data mengenai strategi pemasaran Primagama Vila Nusa Indah yang berfokus pada marketing mix. Salah satu jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah program unggulan Primagama, jenis layanan Primagama, dan kegiatan lain dalam rangka pemasaran Primagama. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melalui pengamatan (observasi) keadaan Primagama dan profil Primagama, dokumen-dokumen atau foto kegiatan yang dilakukan dalam aspek pemasaran. Adapun data-data yang dihasilkan adalah data jumlah siswa Primagama Vila Nusa Indah tahun ajaran 2014/2015, daftar biaya, dan sebagainya yang mendukung kegiatan pemasaran Primagama Vila Nusa Indah. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian kualitatif berupaya mengungkap berupa kondisi perilaku masyarakat yang diteliti dan situasi lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai hal tersebut, jenis data yang digunakan bervariasi, diantaranya pengalaman personal, instropektif, sejarah kehidupan, hasil wawancara, observasi lapangan, perjalanan sejarah, dan hasil pengamatan visual, yang menjelaskan momen-momen dan nilai-nilai rutinitas problematik kehidupan setiap individu yang terlibat dalam penelitian. Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka
54
ragam tersebut, penelitian kualitatif menggunakan berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara individual, wawancara kelompok, penelitian dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan.3 Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1.
Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala obyek yang diselidiki/diteliti. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Primagama Vila Nusa Indah meliputi kegiatan pemberian pelayanan kepada konsumen, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan lainnya. Peneliti pula melakukan pengamatan mengenai kondisi Primagama Vila Nusa Indah dari segi luar dan dalam.
2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.4 Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya mengenai strategi pemasaran Primagama dan segala usaha yang telah dilakukan oleh Primagama Vila Nusa Indah dalam aspek pemasaran. Agar proses wawancara berjalan lancar, perlu adanya kesiapan yang matang seperti membawa instrumen pedoman wawancara, alat bantu
3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik) edisi pertama, 2013, Jakarta: Bumi Aksara, h. 141-142 4 Burhan bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Predana Media Group, 2009), h. 108
55
lainnya seperti tape recorder, gambar, brosur atau material lainnya yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan pedoman wawancara: a. Membuat lay-out pedoman wawancara. b. Memilih pertanyaan yang relevan. c. Membuat pedoman wawancara yang siap digunakan. 3. Study Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.5 Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpul data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori, atau hukum-hukum yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong.6 Pengumpulan dokumen yang diperlukan oleh peneliti yaitu dokumen yang mendukung berjalannya kegiatan strategi pemasaran pada Primagama Vila Nusa Indah meliputi profil Primagama yang menyangkut visi dan misi, data jumlah siswa, struktur organisasi, data biaya yang dipasarkan oleh lembaga, data kegiatan yang dilakukan dalam rangka promosi berupa brosur yang dibuat, spanduk, banner, iklan-iklan dikoran/majalah, website, kalender dan lain sebagainya. Dokumentasi ini pula dilengkapi dengan foto-foto kegiatan yang pernah dilakukan dan foto-foto mengenai keadaan lembaga. Tujuan dilakukannya studi dokumentasi ini adalah untuk memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Bilamana informan tidak mampu memberikan data secara
5
Gunawan, op. cit. h. 177 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori dan Aplikasi), 2007, Jakarta: Bumi Aksara, h. 191 6
56
detail melalui kegiatan wawancara, untuk itu dilakukanlah studi dokumentasi sebagai pelengkap data agar lebih akurat. F. Teknik Analisis Data 1. Reduksi Data Dalam penelitian ini peneliti akan memilih data yang berkaitan dengan masalah dan merangkum data penting yang ditemukan di lapangan sesuai dengan kajian teoritik pokok untuk mempermudah peneliti menentukan strategi yang tepat dalam pengumpulan data selanjutnya. 2. Penyajian Data Data yang telah direduksi dari hasil pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi akan dianalisis menggunakan teknik analisis SWOT untuk membedah strategi pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang akan disajikan nantinya sebagai berikut.
Gambar 3.1 : Proses Analisa Data Pengumupulan data (Wawancara dan Dokumentasi)
Hasil pengumpulan data (Rangkuman)
Analisis SWOT
Kesimpulan
Deskripsi hasil penelitian tentang pelaksanaan strategi pemasaran
Perumusan strategi dengan matriks SWOT
3. Verifikasi Data Dari hasil penggambaran tentang teknik analisis data yang digunakan, peneliti memaparkan proses atau alur yang nantinya akan dilakukan dalam memproses data penelitian. Untuk mendapatkan hasil strategi yang baik, peneliti menggunakan analisis SWOT (Strenght,
57
Weakness, Opportunity, Threath) untuk membedah strategi pemasaran jasa yang diterapkan melalui 5P. Tujuannya selain sebagai senjata dalam merumuskan strategi juga untuk membangun keunggulan dan mengembangkan strategi pada Lembaga Bimbingan Belajar dalam memasarkan produknya.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: 1) Strengths (kekuatan) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, lembaga atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, lembaga atau konsep bisnis itu sendiri. 2) Weakness (kelemahan) Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek ataukonsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yangterdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3) Opportunities (peluang) Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itusendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 4) Threats (ancaman) Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat menggangguorganisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
58
Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah: 1) Strategi SO (Strenght-Opportunities) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan (lembaga). 2) Strategi WO (Weakness-Opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahankelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluangpeluang eksternal. 3) Strategi ST (Strenght-Threath) Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4) Strategi WT (Weakness-Threat)7 Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Langkah pertama yang akan dilakukan dalam analisis SWOT adalah dengan membuat kolom-kolom yang memuat daftar kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta perumusan strategi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah.
7
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 224
59
Tabel 3.2 Kolom Analisis SWOT dan Perumusan Strategi
G. Kisi-Kisi Instrumen 1. Pedoman Wawancara (Interview Guide) Tabel 3.3 Pedoman Wawancara No 1.
Variabel (Aspek) Produk (Product)
Sub Variabel -
Membuat
program
yang
sesuai
dengan kebutuhan peserta didik -
Membuat program tambahan bagi peserta didik
-
Memberikan
pelayanan
yang
maksimal bagi para pelanggan -
Membuat
program
yang
sesuai
dengan kurikulum siswa -
Membuat program yang unggul dan bersaing
-
Kendala
dalam
perancangan
program-program Primagama
60
2.
Harga (Price)
- Memperhitungkan biaya yang tepat untuk lembaga - Membuat
standar
harga
yang
bagi
para
dipasarkan - Pemberian
diskon
pendaftar - Harga
yang
mempengaruhi
konsumen - Menggunakan
metode
dalam
penentuan harga
3.
Promosi (Promotion)
- Pembuatan media periklanan - Penyebaran informasi produk/jasa kepada target pasar - Pembuatan website lembaga - Melakukan promosi tentang program yang ditawarkan ke sekolah-sekolah terdekat - Membuat pesan pada brosur yang sesuai
dengan
ketersediaan
di
Primagama - Menentukan tujuan promosi - Membuka pelayanan personal (open house) kepada para konsumen - SDM atau tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan promosi - Membuat acara besar Primagama dengan instansi lain dalam ajang promosi
61
4.
Saluran
Distribusi
(Place)
- Letak lembaga Bimbel yang strategis - Pertimbangan memilih letak sebagai tempat bimbingan belajar - Jumlah sekolah-sekolah yang dekat dengan lembaga
5.
Orang (People)
- Pembuatan
struktur
organisasi
lembaga - Penyediaan Tentor di Primagama VNI - Penyeleksian para Tentor sesuai dengan bidang studi - Syarat tertentu dalam perekrutan Tentor - Penyediaan pegawai
administrasi
yang ramah - Pelatihan bagi Tentor dan seluruh pegawai administrasi
62
2. Daftar Cocok (checklist) Dokumen Tabel 3.4 Daftar Checklist Dokumen No.
Dokumen
1.
Profil Lembaga
2.
Struktur Organisasi
3.
Media promosi cetak: -
Banner
-
Spanduk
-
Pamflet
-
Brosur
-
Kalender
-
Lainnya
4.
Website
5.
Foto-foto kegiatan
6.
Lainnya
Ada
Tidak
Keterangan
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Primagama Cabang Vila Nusa Indah 1. Sejarah Singkat Primagama Cabang Vila Nusa Indah Primagama Vila Nusa Indah merupakan lembaga pendidikan non formal berfokus pada bimbingan belajar dan berada di bawah naungan Primagama pusat yang terletak di kota pelajar yakni Yogyakarta. Pada tahun 2003 Lembaga Pendidikan Primagama go public dengan diluncurkan program franchise. Pada program ini masyarakat umum dapat memiliki Primagama dalam jangka waktu selama 5 tahun. Program tersebut dilanjutkan atau tidak setelah 5 tahun, tergantung kebijakan manajemen Primagama. Setelah muncul banyaknya franchise yang berdiri di berbagai daerah terutama Bogor, maka muncul di benak Sutino (pendiri Primagama Vila Nusa Indah) untuk mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama di Perumahan Vila Nusa Indah Bogor. Primagama Vila Nusa Indah bertempatan di Ruko Vila Nusa Indah Blog GG 10 no. 2 (Gerbang Vila Nusa Indah), Bojong Kulur-Gunung PutriBogor-Jawa Barat, kode pos 16969. Sebelum didirikannya Primagama Vila Nusa Indah, terlebih dahulu dilakukan survey pada wilayah tersebut untuk melihat kebutuhan masyarakat akan lembaga bimbingan belajar, pada tahun 2005 diperoleh hasil bahwa daerah Vila Nusa Indah masih sangat sedikit lembaga bimbingan belajar yang berdiri. Setelah diketahui jumlah bimbingan belajar di daerah Perumahan Vila Nusa Indah maka dilakukanlah survey tempat untuk dilakukannya pendirian gedung Primagama dengan mencari lokasi yang mudah dijumpai oleh masyarakat. Primagama merupakan lembaga bimbingan belajar ternama yang pertama kali berdiri di daerah Vila Nusa Indah yang berdiri pada tahun 2005
63
64
dan memiliki masa operasional pada tanggal 6 januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2020 dengan no. induk franchise 324. Pada masa itu, Primagama masih belum memiliki gedung sendiri sebagai prasarana kegiatan bimbingan belajar, hingga saat ini Primagama masih menyewa gedung dengan diberikan skat-skat yang digunakan sebagai kelas dan ruangan lainnya. Gedung Primagama terdiri dari 2 lantai yang memiliki 8 ruang kelas, 2 ruang untuk tempat shalat (Musholla), ruang santai, ruang operasional, ruang konsultasi, 2 ruang kamar mandi, dan dapur sebagai tempat para Tentor maupun pegawai beristirahat ketika jam istirahat. Dengan dukungan sarana, prasarana, maupun tenaga kerja maka dilakukanlah pembuatan program bimbingan belajar sesuai dengan yang telah disediakan oleh Primagama pusat dan disesuaikan pula dengan kebutuhan masyarakat sekitar perumahan Vila Nusa Indah, dengan melihat pangsa pasar, dilakukanlah beberapa usaha untuk mendapatkan siswa dengan menyebarkan pamflet-pamflet maupun brosur ke sekolah-sekolah terdekat. Primagama Vila Nusa Indah mulai dipercaya oleh sekolah-sekolah terdekat dimulai dari tahun 2012 untuk bekerjasama dalam mengadakan try out maupun PM (bimbingan belajar) bagi para peserta didik yang sedang menduduki kelas akhir di sekolah. Pada saat itu sekolah yang melakukan kerjasama dengan Primagama Vila nusa Indah adalah sekolah SMP Harapan Bunda. Primagama juga selalu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana belajar, sarana evaluasi belajar, serta kemampuan Instruktur Smart, agar layanannya selalu dapat menyesuaikan dengan kurikulum terbaru yang ditetapkan pemerintah. Di Primagama dijamin tidak ada pembocoranpembocoran soal, karena proses pembelajarannya memang terstruktur, jelas,
65
terarah, efektif dan efisien yang meliputi seluruh aspek pembelajaran secara komprehensif. Pada awal Primagama Vila Nusa Indah mulai masa operasionalnya, banyak sekali antusias masyarakat yang mendaftarkan peserta didiknya untuk mengikuti bimbingan belajar di Primagama tersebut. Primagama pun mencapai jumlah siswa lebih dari target yang telah disesuaikan. Namun seiring berjalannya waktu, muncullah lembaga bimbingan belajar lain yang berdiri di daerah sekitar Primagama. Dan terlebih pula terdapat lembaga bimbingan belajar ternama yang berdiri dengan jarak yang tidak jauh dari Primagama. Hal tersebut yang membuat Primagama mengalami penurunan siswa hingga sekarang jumlah siswa yang tersedia tidak mencukupi jumlah target yang telah ditetapkan oleh Primagama Vila Nusa Indah. 2. Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah Struktur organisasi Lembaga Bimbingan Belajar secara umum terdiri dari Kepala Cabang dan staf-staf lain yang mengikutinya. Struktur organisasi pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama terdiri dari 4 Kepala yaitu Manager Cabang, Kepala bagian akademik dan marketing, Kepala bagian keuangan, dan Office boy. Dari bagian-bagian tersebut memiliki peran masing-masing dalam menjalankan tugas, namun, bagian-bagian tersebut saling bekerjasama dalam membangun Lembaga Bimbingan Belajar yang unggul sesuai dengan tujuan lembaga, maka dari itu struktur organisasi yang terdapat pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah Bogor digambarkan pada gambar 4.1 di bawah ini.1
1
Ibid
66
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Primagama Vila Nusa Indah
1
Manager Cabang
Font Office + Keuangan
Akademik + Marketing
Office 1Boy
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Analisis dan Interpretasi Data Banyak strategi pemasaran yang dapat dilakukan pihak lembaga sebagaimana yang telah dipaparkan pada kajian teoritik. Dan salah satunya adalah penerapan marketing mix yang meliputi 5P (product, price, place, promotion, people). Terlihat dari hasil wawancara bahwa Primagama Vila Nusa Indah telah melakukan strategi pemasaran yang terdapat di beberapa sektor utama yang dimiliki sekolah, namun masih terdapat beberapa kekurangan di dalamnya. Berikut pemaparan strategi pemasaran Primagama Vila Nusa Indah yang akan dideskripsikan, dianalisis dan diinterpretasikan satu-persatu dan disusun perumusan strategi baru sebagai berikut.
67
a. Merencanakan Produk yang Sesuai dengan Kebutuhan Konsumen (Product) Primagama Vila Nusa Indah memiliki program pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, meskipun terdapat banyak program-program yang disediakan oleh Primagama pusat, namun tidak semua Cabang Primagama menjalankan program yang disediakan oleh Primagama pusat termasuk Primagama Vila Nusa Indah. Hal ini dilihat dari banyak atau sedikitnya peminat dari para siswa dalam mengambil program yang disediakan tersebut. Sebelum menyediakan program di Primagama, terlebih dahulu pihak Primagama Vila Nusa Indah mengadakan survey ke wilayah sekitar Vila Nusa Indah untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan siswa akan bimbingan belajar. Dari hasil survey tersebut maka diambil kesimpulan bersama-sama program apa saja yang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka program tersebut yang akan diadakan di Primagama cabang Vila Nusa Indah. Adapun program-program tersebut adalah:2 1) Program Reguler Program reguler ini merupakan program bimbingan belajar yang ditujukan untuk siswa kelas 3, 4, 5, 6 SD, kelas 7, 8, 9 SMP, dan kelas 10, 11, 12 SMA. Lama dari program ini adalah 1 tahun dan terdapat dua kali pertemuan dengan Tentor di kelas.3 Tujuan utama Primagama membuat program ini adalah untuk membantu siswa dalam meraih prestasi yang gemilang. Hal ini sesuai dengan semboyan Primagama yakni “Terdepan dalam prestasi”. Banyak alasan siswa memilih bimbingan belajar di Primagama salah
2 Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Siningsih pada tanggal 13 April 2015 3 Dokumen Daftar biaya dan program Primagama Vila Nusa Indah
Kristiana
68
satunya adalah karena Primagama memiliki banyak trik dalam mengerjakan soal dan memiliki banyak pelayanan yang disediakan untuk belajar siswa. 2) Program Excellent Program excellent ini ditujukan untuk siswa kelas 6 SD dan siswa kelas 9 SMP. Lama dari program ini adalah 1 tahun dan terdapat tiga kali pertemuan dengan tentor di kelas selama 90 menit per satu pertemuan.4 Program ini diadakan untuk membantu siswa agar dapat menyelesaikan soal-soal tes menuju sekolah favorit. 3) Program UKK/UAS Program ini ditujukan untuk siswa kelas 3-5 SD, 7-8 SMP, dan 10-11 SMA. Program ini dilaksanakan satu minggu sebelum UKK dilaksanakan di sekolah dan terdapat pertemuan dengan Tentor setiap hari dalam satu minggu. Durasi dalam kegiatan ini selama 90 menit per pertemuan. Tujuan diadakannya program UKK ini adalah untuk mempersiapkan siswa mengikuti ujian kenaikan kelas agar mendapatkan nilai yang bagus dan mendapatkan prestasi di sekolah.5 4) Program UN Program UN ditujukan untuk siswa kelas akhir, program ini dilaksanakan setiap hari sebelum menjelang UN selama 90 menit dalam satu pertemuan. Tujuan diadakannya program ini untuk membantu siswa memecahkan soal UN dan mempersiapkan
4
Dokumen Daftar biaya dan program Primagama Vila Nusa Indah Dokumen daftar biaya dan program bulan Desember Primagama dengan diperjelas oleh Asri Suminar Bagian Akademik Primagama Vila Nusa Indah pada tanggal 19 Maret 2015 5
69
mental mereka sebelum mengikuti UN. Di dalam program ini disediakan berbagai macam soal-soal yang setara dengan UN dan diberikan trik cepat dalam mengerjakan soal serta dilengkapi dengan try out UN.6 5) Alumni SBMPTN Alumni SBMPTN merupakan program persiapan tes SBMPTN bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi di Primagama Vila Nusa Indah jarang sekali mengadakan program ini dikarenakan sedikitnya peminat dari kalangan siswa. Adapun siswa yang mendaftar program ini tidak semuanya dalam satu jurusan. Seperti IPA, IPS atau IPC. Program SBMPTN akan dibuka jika dalam satu kelas memuat 5 orang siswa dalam satu jurusan. Misalnya, 1 kelas memuat 5 siswa jurusan IPA, 1 kelas memuat lima siswa jurusan IPS, dan 1 kelas memuat 5 siswa jurusan IPC.7 6) Program Problem Solving Program problem solving merupakan program yang implementasinya untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik berupa kesulitan belajar dan atau pekerjaan rumah (PR), pengulangan materi bahasan sekolah yang masih belum sepenuhnya dipahami, masalah-masalah pendidikan pada skala umum atau khusus maupun masalah-masalah pribadi. Rincian dari Program bimbingan belajar tersebut dapat dilihat pada lampiran 1. Selain produk/program yang bervariasi,
6 Hasil Wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 19 Maret 2015 7 Hasil Wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 12 Maret 2015
70
Primagama Vila Nusa Indah pula menyediakan metode bimbingan terbaru dan unggul serta fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk menunjang prestasi belajar siswa. Langkah-langkah inovatif terus dilakukan untuk melengkapi langkah-langkah inovasi sebelumnya. Adapun inovasi-inovasi yang dicetuskan oleh Primagama dan yang telah diterapkan oleh Primagama Vila Nusa Indah adalah sebagai berikut:8 a) Tes potensi dan bakat anak dengan finger print (lewat DMI Primagama) yang bisa diperoleh secara gratis. b) Konsep R.E.C (remedial, enrichement, dan consulting). c) Model-model pembelajaran dengan pendekatan logika seperti fisitaru (fisika tanpa rumus), matematika gasing (gampang asik dan menyenangkan) dan sebagainya. d) Konsultasi belajar siswa (Consys) untuk membantu setiap kesulitan belajar siswa dan konsultasi pemilihan sekolah lanjutan. e) Panduan modul belajar lengkap dan sistematis dengan berdasar pada GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran). f) Diadakannya evaluasi belajar siswa secara rutin. g) Metode Smart Solution dalam pemahaman materi pelajaran dilengkapi dengan kiat-kiat penyelesaian soal secara efektif. Smart Solution memiliki kepanjangan sebagai berikut : (S) SIMPLE
:
Membuat belajar & penyelesaian soal-soal yang dirasa sulit menjadi mudah diselesaikan.
(M) MIND
:
Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan rumus-rumus yang mudah diingat.
8
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 13 April 2015
71
(A) APPLICABLE :
Dapat dengan mudah menerapkan rumus-rumus tersebut dalam penyelesaian soal.
(R) RATIONAL
:
Penyelesaian soal-soal dengan masuk akal dan tetap sesuai dengan konsep dasar.
(T) TRICK
:
Cara penyelesaian yang cepat dan mudah sekaligus cerdas.
Dengan adanya program-program yang tersedia tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi Primagama Vila Nusa Indah sebagai salah satu strategi unggulan yang dapat dilakukan oleh lembaga sekolah dalam memasarkan produknya. Namun terdapat pula kelemahan dari program ini jika lembaga tidak bisa mengelolanya dengan baik dan selebihnya akan disimpulkan dalam analisis SWOT sebagai berikut. Tabel 4.1 Analisis SWOT Aspek Produk Strength (Kekuatan)
Adanya
diferensiasi
program
yang
menjadi kekuatan dari lembaga sebagai keunggulan dan pembeda dari lembaga bimbel lainnya. Memberikan layanan-layanan tambahan bagi siswa seperti konseling (Konsis) di
Internal
luar jam bimbingan bagi siswa yang mendapatkan
kesulitan
dalam
penyelesaian soal. Layanan tersebut dapat dijadikan sebuah ciri khas dari Primagama
dalam
memberikan
pelayanan khusus kepada siswa. Primagama menyesuaikan kebutuhan siswa di dalam pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku, Primagama Nusa Indah termasuk bimbingan belajar
72
yang selalu update dalam mengikuti kurikulum yang selalu berubah-ubah. Seperti yang terjadi pada kurikulum 2013,
Primagama
dengan
cepat
membuat modul bahan ajar siswa sesuai dengan bahan ajar yang diterapkan di kurikulum 2013. Primagama mengikuti buku tematik seperti yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk bekal siswa dalam belajar di Primagama dan di sekolah. Weakness (Kelemahan)
Terdapat
beberapa
program
yang
disediakan dari Primagama pusat namun tidak dilaksanakan oleh Primagama Vila Nusa Indah setiap tahun ajaran seperti yang terjadi pada Program Alumni SBMPTN.
Opportunities (Peluang)
Program unggulan atau diferensiasi program ini dapat dijadikan peluang bagi
lembaga
jika
dilakukan
pengelolaan dengan baik. Jika program Eksternal
tersebut
baik
di
hati
siswa
dan
masyarakat, maka akan semakin banyak minat
orang
memasukkan
tua anak
siswa mereka
untuk ke
Primagama. Mulai banyak orang tua murid yang menginginkan
program-program
tambahan dari lembaga Bimbel sebagai
73
pelengkap
siswa
dalam
menerima
pembelajaran di luar sekolah. Beberapa sekolah memiliki kepercayaan terhadap Primagama untuk mengajak bekerja sama dalam mengadakan Try Out dan bimbingan belajar/PM kepada siswa kelas akhir. Kegiatan tersebut merupakan
peluang
besar
bagi
Primagama Vila Nusa Indah dalam menawarkan
program-programnya
kepada para siswa dari sekolah-sekolah yang mengajak kerjasama. Dari kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan Primagama sebagai ajang promosi kepada para siswa. Threats (Ancaman)
Semakin banyaknya lembaga bimbel yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa Indah
merupakan
ancaman
bagi
Primagama Vila Nusa Indah terutama dari
segi
program-program
yang
ditawarkan rata-rata memiliki kesamaan dengan Primagama Vila Nusa Indah. Terdapat
beberapa
program
dari
Primagama yang ditiru oleh lembaga bimbingan belajar lain. Hal tersebut merupakan
suatu
ancaman
bagi
Primagama Vila Nusa Indah dalam mengembangkan
dan
menjalankan
program bimbingan belajar yang telah
74
disusun dan yang ditawarkan oleh Primagama Vila Nusa Indah.
Dari program unggulan yang dimiliki Primagama Vila Nusa Indah tersebut mampu memberikan kontribusi dalam strategi pemasaran di lembaga bimbingan belajar. Pada dasarnya diferensiasi produk (program tambahan) yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa Indah sudah cukup baik dan terlaksana setiap tahun maupun setiap harinya. Ditambah dengan kesiapan para Tentor (Instruktur Smart) yang selalu bersedia untuk mendampingi siswa-siswinya dalam melaksanakan kegiatan dari program tersebut. b. Menentukan Harga/Biaya (Price) Dengan kualitas yang terbukti dengan tingkat prosentase prestasi siswa yang tinggi, bimbingan belajar Primagama juga dikenal memiliki biaya yang relatif lebih mahal dibanding bimbingan belajar lainya. Biaya les di tiap cabang Primagama biasanya berbedabeda. Hal tersebut dilihat dari latar belakang wilayah dari cabang itu sendiri. Tidak semua wilayah termasuk dalam ranah ekonomi menengah ke atas, ada pula yang berada dalam ranah ekonomi menengah ke bawah. Primagama menyesuaikan harga yang dimilikinya dengan mengidentifikasi perkonomian dari masyarakat pada wilayah tertentu.9 Dalam pemberian harga kepada para konsumen, Primagama Vila Nusa Indah tidak memberikan harga dengan Cuma-cuma. Akan tetapi
9
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 19 Maret 2015
75
dibutuhkan banyak pertimbangan dan melihat kondisi dari wilayah sekitar Primagama. Adapun pertimbangan tersebut dilihat dari:10 1) Pembayaran pengajar 2) Pembayaran listrik, air, gedung dalam satu bulan 3) Pemberian fee kepada para karyawan per bulan 4) Biaya tambahan pelajaran 5) Layanan DMI (Tes bakat siswa melalui sidik jari) 6) Marketing (brosur, spanduk, dll.) 7) Pemberian buku modul (SMART) dari Primagama kepada siswa 8) Jaminan kesehatan bagi siswa Produk utama lembaga Bimbel yang memberikan pendapatan adalah jasa bimbingan belajar bagi siswa tingkat SD, SMP dan SMA. Produk lain adalah buku-buku pelajaran dan soal-soal latihan yang dijual untuk siswa peserta bimbingan belajar dan siswa lainnya, namun tidak semua lembaga Bimbel mampu membuat buku-buku dan soalsoal latihan untuk dijual.11 Dalam membuat ketentuan biaya bagi para siswa, bagian keuangan membuat daftar biaya sesuai dengan lamanya siswa mengikuti bimbingan belajar. Biaya tersebut sebenarnya berlaku selama 1 tahun, akan tetapi, Primagama pula membuat daftar biaya setiap bulan bagi siswa yang mendaftar pada bulan tertentu. Dengan biaya pendaftaran tetap bagi siswa kelas akhir (6SD, 3SMP, 3SMA) sebesar Rp. 275.000,- dan biaya pendaftaran bagi siswa kelas awal (35SD, 1-2SMP, 1-2SMA) sebesar Rp. 250.000,-. Primagama pula memiliki cara yang unik kepada para konsumen dalam aspek
10 Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 13 April 2015 11 Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 28
76
pembiayaan. Primagama menggunakan metode pemberian diskon yang bervariasi kepada siswa yang mendaftar. Berbagai ragam pemberian diskon tersebut adalah :12 1) Diskon reserfasi bagi pendaftar awal sebesar Rp. 500.000,2) Diskon bagi siswa yang mengikuti program berikutnya. 3) Diskon bagi siswa yang mengambil lebih dari satu program 4) Diskon “kakak adik”, diskon ini berlaku bagi sesama saudara yang mengambil program di Primagama dalam jangka waktu bersamaan sebesar Rp. 200.000,5) Diberikan gratis biaya pendaftaran bagi siswa yang mengambil program lebih daru satu tahun. 6) Diskon bagi pendaftar yang membayar tunai sebesar Rp. 250.000,7) Diskon bagi siswa yang berprestasi : Diskon rangking 1-3 sebesar Rp. 750.000,-, rangking 4-10 sebesar Rp. 500.000,-, dan rangking 10 atau lebih sebesar Rp. 250.000,- berlaku bagi seluruh jenjang (SD, SMP, SMA) yang mendapatkan prestasi di Sekolah. Untuk mengikuti bimbingan belajar seorang siswa harus membayar sejumlah uang sebagai balas jasa atas bimbingan yang diterimanya, karena lembaga Bimbel bukanlah lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah atau mendapat subsidi dari pemerintah, tetapi murni atas inisiatif masyarakat yang menginvestasikan uangnya disektor pendidikan.13 Berikut biaya bagi siswa yang mengikuti program bimbingan belajar di Primagama.14
12
Hasil Wawancara dengan Dina Rahmawati selaku Bagian Keuangan primagama Vila Nusa Indah tanggal 19 Maret 2015 13 Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 10 14 Dokumen daftar biaya Primagama Vila Nusa Indah per bulan Desember 2015, didokumentasikan pada tanggal 19 Maret 2015
77
Tabel 4.2 Daftar Harga Bimbingan Primagama Vila Nusa Indah Tahun Ajaran 2014-2015 Berlaku Mulai Bulan Desember PROGRAM
HARGA
PERTEMUAN JUMLAH SISWA
3-4-5 SD
Rp. 5.450.000
2X Seminggu
Max. 5
6 SD STANDAR
Rp. 3.350.000
2X Seminggu
Max. 15
6 SD EXCELLENT
Rp. 3.650.000
3X Seminggu
Max. 15
7-8 SMP
Rp 3.350.000
2X Seminggu
Max. 15
9 SMP STANDAR
Rp. 3.250.000
2X Seminggu
Max. 15
SMP Rp. 3.650.000
3X seminggu
Max. 15
9 EXCELLENT
10-11 SMA IPA
Rp. 3.350.000
2X Seminggu
Max. 15
12 SMA IPA/IPS
Rp. 3.550.000
3X Seminggu
Max. 12
Secara rinci, aspek price pada Primagama Vila Nusa Indah dapat dianalisis SWOT pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Analisis SWOT Aspek Price Strength (Kekuatan)
Program pemberian diskon kepada siswa
sudah
diterapkan
oleh
Internal
Primagama Vila Nusa Indah sejak awal Primagama Vila Nusa Indah dibuka dan hingga saat ini masih terdapat diskon yang bervariatif untuk menjaring siswa. Proses pemberian diskon diberlakukan bagi seluruh siswa yang mendaftar di
78
Primagama
Vila
Nusa
Indah,
pemberian potongan harga yang sangat menonjol dari lembaga ini terdapat pada diskon prestasi yang diberikan kepada
siswa
yang
mendapatkan
prestasi pada kegiatan ujian di sekolah. Hal ini dapat dijadikan nilai tambah bagi Primagama Vila Nusa Indah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Primagama
memberikan
biaya
pendaftaran gratis bagi siswa yang telah mengikuti program bimbingan belajar di tahun sebelumnya. Hal tersebut
dapat
digunakan
sebagai
kekuatan bagi Primagama Vila Nusa Indah dalam meringankan beban siswa yang
ingin
bimbingan
mengambil belajar
program
pada
jenjang
selanjutnya. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan
yang
dimiliki
oleh
Primagama dapat dilihat dari biaya pendaftaran Primagama yang dianggap mahal bagi pendaftar baru. Namun, dari perincian biaya tersebut terdapat berbagai
macam
vasilitas
yang
diberikan oleh Primagama Vila Nusa Indah
dari
pemberian belajar
segi modul
siswa.
pelayanan sebagai Dari
dan bahan
banyaknya
79
pelayanan
tersebut
Primagama
membuat
menjadi
lembaga
bimbingan belajar yang dianggap memiliki biaya mahal. Tidak
semua
siswa
mendapatkan
potongan
harga
(diskon)
karena
terdapat
syarat
tetentu
untuk
memperoleh potongan harga tersebut. Opportunities (Peluang)
Terdapat
beberapa
peluang
yang
didapatkan lembaga diantaranya: -
Paradigma
masyarakat
semakin
yang
memprioritaskan
pendidikan untuk masa depan anak didiknya. -
Primagama menerapkan sistem
Eksternal
pembayaran bertahap kepada para pendaftar
untuk
meringankan
konsumen dalam melaksanakan transaksi untuk program yang diambilnya. Threats (Ancaman)
Selalu ada ancaman dari luar yang sifatnya
teknis
dan
lembaga
Primagama Vila Nusa Indah selalu siap untuk menghadapi segala ancaman tersebut.
c. Melakukan Promosi (Promotion) Promosi merupakan bagian terpenting dalam pemasaran, beragam cara dalam memasarkan produk telah dilakukan oleh Primagama, beragam promosi yang telah dilakukan oleh Promosi
80
Cabang (Internal Outlet Promotion) terkait dengan pemasaran antara lain:15 1) Promosi secara langsung (dari siswa) Promosi secara langsung yang dilakukan lembaga ini adalah dengan cara pendekatan kepada siswa dengan mengadakan berbagai acara atau kegiatan dan dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan oleh Primagama. Melalui kegiatan tersebut, secara tidak langsung siswa akan memamerkan tentang kualitas lembaga dan dapat disampaikan kepada keluarga, teman sekolah, tetangga ataupun kerabat lainnya. Selain itu, Primagama pula selalu menyebarkan surat edaran kepada orang tua (wali murid) siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh Primagama dengan para siswa seperti kegiatan sebelum menjelang UN atau UAS. setelah dilakukannya UN di sekolah dan program alumni SBMPTN, Primagama tidak langsung lepas tangan siswa yang telah mengikuti tes SBMPTN, namun, Primagama tetap melakukan komunikasi kepada para siswa ataupun orang tua dalam pemberian informasi mengenai siswa tersebut apakah lulus atau tidak pada tes SBMPTN dan pada Perguruan Tinggi Negeri mana sebagai database Primagama dan sebagai ajang Promosi Primagama melalui prestasi siswa dan banyaknya siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh Primagama adalah menjaring siswa-siswi dari berbagai sekolah dengan mengadakan Trial Class bagi para siswa selama dua minggu
15
Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Cabang Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 19 Maret 2015 dan dilanjut pada tanggal 19 Maret 2015
81
untuk menjaring siswa agar mendaftar di Primagama, hal ini dilakukan setiap pergantian tahun ajaran baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan uji coba kepada para calon siswa Primagama dengan pemberian materi pembelajaran secara gratis dan bebas kepada siswa. Secara tidak langsung, siswa yang mengikuti kegiatan tersebut akan memiliki daya tarik dan kenyamanan tersendiri dari Primagama melalui kegiatan belajar mengajar dan trik cara cepat yang dimiliki oleh Primagama untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan memecahkan soal. Kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi promosi oleh lembaga, dengan demikian siswa yang tertarik akan mendaftarkan diri untuk mengikuti program bimbingan belajar di Primagama. 2) Promosi melalui sekolah Kegiatan lain yang dilakukan oleh Primagama selain mengadakan Trial Class juga dilakukannya sosialisasi ke sekolah-sekolah terdekat, sosialisasi tersebut ditujukan kepada para siswa di sekolah yang dituju dengan mempromosikan program serta layanan yang telah disediakan oleh Primagama dengan menunjukkan ciri khas Primagama yang menciptakan daya tarik tersendiri dari para siswa. Selain itu, Primagama pula mengadakan Open House di sekolah-sekolah
yang
mengadakan
kerjasama
dengan
Primagama dalam kegiatan try out maupun bimbingan belajar bagi kelas akhir. Dari kegiatan kerjasama tersebut secara tidak langsung Primagama membawa nama melakukan kegiatan promosi kepada para siswa di sekolah tersebut. Sedangkan kegiatan open house dibuka secara umum bagi siswa, guru, maupun wali murid yang mengunjungi sekolah tersebut
82
dengan melayani para konsumen tersebut yang bertanya tentang Primagama Vila Nusa Indah secara bebas. 3) Promosi melalui media cetak (brosur, banner, pamflet, spanduk, stiker) Promosi melalui media cetak pun gencar dilakukan oleh Primagama Vila Nusa Indah. Terbukti dengan dipasangnya banner, spanduk di depan gedung Primagama Vila Nusa Indah dan di berbagai tempat sekitar Vila Nusa Indah tentang promosi lembaga seperti pelaksanaan dibukanya program bimbingan belajar pada tahun ajara baru, prestasi-prestasi yang diraih oleh Primagama, prestasi yang diraih oleh siswa, faktafakta Primagama yang meliputi pelayanan seperti tes DMI, Smart Solution, dan sebagainya. Media
seperti
brosur
ataupun
pamflet
biasanya
disebarkan oleh Primagama Vila Nusa Indah pada saat golden moment (kenaikan kelas, penerimaan rapor siswa, masuknya siswa pada awal semester) di berbagai sekolah terdekat Primagama dan disediakan pula di meja administrasi Primagama yang digunakan sebagai media promosi bagi konsumen yang datang langsung ke Primagama. Sedangkan media lain seperti kaos digunakan bagi siswa Primagama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti try out, kegiatan outbond, dan sebagainya. Dengan cara seperti ini pun cukup efektif dalam menjaring siswa baru. 4) Promosi
Melalui
Media
Online
(Website,
facebook,
Blackberry Messanger) Primagama Vila Nusa Indah pula memanfaatkan media online sebagai wahana promosi, salah satu media yang digunakan oleh Primagama Vila Nusa Indah adalah facebook yang berisi fakta-fakta Primagama, lokasi, program pada tahun
83
ajaran baru, prestasi-prestasi yang diraih serta kegiatan yang dilakukan oleh Primagama cabang dan jadwal bimbingan belajar serta lowongan untuk menjadi Tentor. Media tersebut pula dapat digunakan sebagai media komunikasi antar siswa Primagama dengan Tentor ataupun tenaga pekerja lainnya seperti staf administrasi dan sebagainya. Media tersebut dapat diakses dengan mudah oleh semua orang yang membutuhkan informasi mengenai Primagama Vila Nusa Indah dan dapat melihat kegiatan-kegiatan terbaru dari Primagama Vila Nusa Indah dan sebagai media komunikasi para konsumen untuk menanyakan informasi kepada administrasi Primagama Vila Nusa Indah. Selain media facebook, primagama pula memiliki website yang secara terpusat dari Primagama Pusat. Dari website tersebut tidak hanya berisi program-program, namun juga terdapat artikel-artikel yang mendukung tentang kegiatan Primagama dari seluruh cabang di Indonesia. Website tersebut juga berisi cabang-cabang Primagama yang berdiri di berbagai daerah disertai dengan alamat lengkap cabang tersebut. Primagama pula tidak mau kalah dengan perkembangan teknologi yang sudah marak, primagama memanfaatkan media blackberry messanger sebagai wahana pemberian informasi dan promosi kepada siapapun yang berada dalam grup tersebut atau contact yang tersedia. Dari ketiga media online tersebut merupakan pemanfaatan media yang efektif untuk diketahui oleh berbagai pihak yang membutuhkan informasi Primagama Vila Nusa Indah. 5) Promosi Melalui Media Televisi/Radio Promosi melalui media televisi ataupun radio ini berasal dari Primagama Pusat terkait dengan brand image Lembaga
84
Pendidikan Primagama itu sendiri. Segala usaha promosi telah dilakukan oleh Primagama dengan memanfaatkan berbagai media mulai dari media cetak, internet hingga televisi dengan menggunakan figur tokoh masyarakat Rano Karno, Tantowi Yahya dan saat ini adalah Nikita Willy sebagai ikon dari Primagama serta pemberian spanduk dan desain produk sebagai media promosi kepada seluruh outlet Primagama termasuk Primagama Vila Nusa Indah. Secara keseluruhan, promosi yang dilakukan Primagama melalui kelima cara tersebut sudah cukup efektif dan memberikan dampak yang positif bagi lembaga. Promosi ini menjadi strategi pemasaran lembaga yang sangat bagus untuk menghasilkan lembaga yang unggul dan memiliki label favorit di hati masyarakat sekitar. Dari penjelasan tersebut akan di tambahkan penjelasan dalam analisis SWOT berikut ini. Tabel 4.4 Analisis SWOT Aspek Promotion Strength (Kekuatan)
Primagama
memiliki
beberapa
pendekatan promosi yang baik untuk menjaring siswa baru di setiap tahun ajaran baru.
Internal
Memanfaatkan berbagai media seperti iklan dengan membawa nama besar Bimbingan belajar yang terkemuka di seluruh
Indonesia.
Primagama
menggunakan media periklanan yang diperankan oleh beberapa artis terkenal seperti Rano Karno, Nikita Willy dan Tantowi
Yahya
yang
membat
85
masyarakat/konsumen percaya
dan
semakin
tertarik
mendaftarkan
untuk
anak
didiknya
mendapatkan bimbingan belajar di Primagama di masing-masing daerah. Primagama memiliki tradisi yang baik dalam pelaksanaan promosi kepada masyarakat setempat. Weakness (Kelemahan)
Primagama Vila Nusa Indah belum memiliki
official
website
secara
mandiri, namun masih menggunakan official
website
Primagama pusat
sebagai media promosi secara tidak langsung mengenai program-program yang
ditawarkan.
Diperlukannya
website cabang sebagai media promosi karena pada saat ini sudah sangat berkembang teknologi yang diterapkan di Indonesia khususnya, dan melihat keadaan
tersebut,
masyarakat
banyak
sekali
memanfaatkan
media
internet sebagai wahana pemasangan iklan atau sebagai media promosi dengan disertai profil detail dari organisasi tersebut. Hal ini dapat memudahkan pencarian
masyarakat informasi
dalam mengenai
program, biaya, dan layanan lainnya yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa Indah.
86
Media social network facebook belum sepenuhnya
dapat
memberikan
informasi mengenai Primagama Vila Nusa Indah beserta program-program dan biaya kepada pencari informasi. Kendala Primagama Vila Nusa Indah pada SDM yang terbatas dalam melakukan kegiatan promosi.
Opportunities (Peluang)
Perkembangan
teknologi
yang
semakin maju dapat dimanfaatkan oleh Primagama Vila Nusa Indah sebagai media promosi mengenai programprogram yang dimilikinya seperti pembuatan website organisasi dan lain sebagainya. Banyaknya
Eksternal
mempercayai lembaga
sekolah-sekolah Primagama
bimbingan
belajar
yang sebagai yang
terkemuka dan mampu memberikan pembelajaran
kepada
siswa-siswa
membuat beberapa sekolah mengajak kerjasama dengan Primagama Vila Nusa Indah dan sekaligus melakukan promosi kepada para siswa yang berada di sekolah tersebut dengan cara membuka stand khusus maupun open house bagi siapapun yang ingin menanyakan tentang Primagama Vila
87
Nusa
Indah
pada
sekolah
yang
mengajak kerjasama tersebut. Banyaknya sekolah yang berdiri di daerah
Vila
Nusa
Indah
dapat
dimanfaatkan oleh Primagama Vila Nusa Indah dalam melakukan promosi terkait program yang dimilikinya dan dengan memanfaatkan golden moment yakni pada masa penerimaan rapor di suatu
sekolah
untuk
melakukan
penyebaran brosur kepada wali murid di sekolah tersebut. Threats (Ancaman)
Salah satu hal yang menjadi ancaman bagi Primagama Vila Nusa Indah dalam aspek promotion adalah terdapat lembaga bimbingan belajar lain yang juga melakukan penyebaran brosur ke sekolah-sekolah terdekat golden
moment
di
tersebut
masa secara
bersamaan dengan Primagama Vila Nusa Indah. Hal tersebut membuat banyaknya siswa brosur
dari
yang menerima
beragam
lembaga
bimbingan belajar yang telah memiliki trik dan kekhasan pada masing-masing lembaga.
Secara keseluruhan kegiatan promosi oleh Primagama Vila Nusa Indah sudah cukup baik. Namun, dalam kegiatan promosi melalui pamflet atau media lain, isi dari promosi tersebut belum mencakup
88
semua program maupun layanan tambahan. Untuk kedepannya, lebih diperinci layanan tambahan maupun program tambahan yang dimiliki beserta target pencapaian agar lebih dapat menarik perhatian masyarakat sekitar atas keunggulan yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa Indah yang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar lainnya. d. Tempat/Lokasi (Place) Primagama Vila Nusa Indah bertempatan di Ruko Vila Nusa Indah, tempat tersebut termasuk strategis karena terletak di daerah yang diapit oleh beberapa perumahan dan memiliki banyak sekolah. Dari berbagai perumahan tersebut membuat warga perumahan memilih bimbingan belajar di Primagama dan lebih mudah dijumpai karena letaknya tepat di gerbang utama Vila Nusa Indah 2. Tempat berdirinya gedung Primagama Vila Nusa Indah tergolong cukup nyaman, hal ini terlihat dari letaknya yang berada di Perumahan dan jauh dari jalanan raya sehingga tidak ada kebisingan suara kendaraan dari luar.16 Banyak alasan siswa memilih Primagama sebagai tempat bimbingan belajar karena lokasinya dekat dengan rumah dan mudah dijumpai.17 Tabel 4.5 Analisis SWOT Aspek Place
Internal
Strength (Kekuatan)
Primagama
memiliki
letak
yang
strategis dan cukup nyaman dan jauh dari keramaian, tidak banyak kendaran yang melintas pada daerah tersebut karena bertempatan di perumahan-
16 Hasil wawancara dengan Manager Cabang Primagama Vila Nusa Indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 12 Maret 2015. 17 Mahesa, Aliesha, Rafida, Hasil wawancara Siswa bimbingan belajar kelas XII SMA Primagama Vila Nusa Indah pada tanggal 12 Maret 2015
89
perumahan yang keamanannya pula cukup terjaga. Hal tersebut dapat digunakan sebagai kekuatan bagi Primagama Vila Nusa Indah dari aspek penempatan. Gedung bangunan Primagama Vila Nusa
Indah
dikategorikan
cukup
nyaman dengan berbagai fasilitas yang memadai
dari
segi
sarana
dan
prasarana yang cukup lengkap guna menfasilitasi
kebutuhan
siswa
di
lembaga Bimbel. Weakness (Kelemahan)
Primagama memanfaatkan ruanganruangan yang tersedia untuk kelas sebagai wahana belajar siswa.
Opportunities (Peluang)
Letak
Primagama
diapit
oleh
perumahan-perumahan besar dapat dijadikan sebagai
peluang dalam
kegiatan pemasaran, letak tersebut pun tidak jauh dengan jarak sekolahEksternal
sekolah yang berdiri di daerah Vila Nusa Indah. Letak Primagama Vila Nusa Indah berada di perbatasan Bekasi
dan
Bogor,
sehingga
Primagama Vila Nusa Indah memiliki segmen pasar yang cukup luas dari daerah Bekasi dan Bogor dan banyak sekolah yang berdiri di daerah sekitar Perumahan Vila Nusa Indah.
90
Threats (Ancaman)
Seiring berjalannya waktu dan melihat kebutuhan
masyarakat
bimbingan
belajar
akan semakin
diprioritaskan, maka banyak pula Lembaga Bimbingan Belajar lain yang berdiri di daerah Vila Nusa Indah dari mulai Lembaga Bimbel yang ternama, Lembaga Bimbel yang belum ternama, dan jasa privat dari rumah ke rumah.
e. Menyediakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kerja (People) People yang dimaksud adalah para tenaga kerja yang berada di Primagama Vila Nusa Indah meliputi Tentor, Kepala Pemasaran, Staf bagian akademik, bagian keuangan, cleaning service, dan sebagainya. Dalam lembaga bimbingan belajar selain terdapat siswa tentu saja dilengkapi dengan tenaga pendidik atau yang disebut dengan Tentor (Instruktur Smart). Penyediaan Tentor oleh Primagama tidak sembarang Tentor yang hanya mengajar dan tidak menguasai mata pelajaran. Primagama membutuhkan Tentor (Instruktur Smart) yang berkualitas dan memiliki penguasaan materi pada mata pelajaran tertentu dengan menggunakan metode-metode yang menarik untuk siswa. Adapun proses pemilihan Tentor yang dilakukan oleh Primagama Cabang Vila Nusa Indah adalah sebagai berikut :18
18
Hasil Wawancara dengan Ananto Pratekno selaku Tentor (Instruktur Smart) Primagama pada tanggal 19 Maret 2015
91
1) Tes tertulis 2) Wawancara 3) Micro teaching yaitu penilaian mengajar di kelas oleh tentor senior 4) Magang yaitu dengan melihat tentor senior mengajar di kelas. 5) Dicoba diberi jam mengajar dengan siswa Primagama. 6) Jika nilainya bagus dan para siswa cocok dengan calon Tentor tersebut, maka selanjutnya mendapatkan surat panggilan dan diterima menjadi tentor tetap. Setiap tentor yang mengajar di Primagama dituntut untuk berkualitas dengan diberikannya pelatihan dalam mengajar di kelas menggunakan berbagai macam metode yang disediakan oleh Primagama dan menggunakan buku panduan SMART agar belajar dapat lebih terfokus serta terstruktur. Para Tentor semakin tidak mengalami kesulitan dalam mengajar dan tidak ada rasa bingung dalam pemberian materi karena sudah dilengkapi dengan buku panduan SMART yang membantu Tentor dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pelatihan bagi Tentor sendiri diadakan bersama dengan Tentor dari Primagama yang masih satu kabupaten yaitu Bogor. Pelatihan bagi Tentor tersebut didatangkan Tutoring dari Primagama Pusat dan diberikan arahan bagaimana konsep dan metode pengajaran yang baik, bagaimana cara cepat penyelesaian soal, dll.19 Pelatihan tersebut dibagi sesuai dengan bidang studi masing-masing. Staf administrasi yang terdapat di Lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah terdiri dari staf akademik, bagian keuangan, dan bagian pemasaran. Para staf tersebut dituntut untuk bersikap ramah dan friendly kepada siswa. Staf-staf Primagama pula
19
Hasil Wawancara dengan Ananto Pratekno selaku Tentor (Instruktur Smart) Primagama Vila Nusa Indah pada tanggal 19 Maret 2015
92
mendapatkan pelatihan tersendiri sesuai dengan bidangnya dan diajarkan pula bagaimana melayani para konsumen. 1) Bagian Akademik Tugas dari bagian akademik antara lain:20
Membuat jadwal belajar persemester.
Membuat jadwal belajar perbulan.
Menentukan jadwal pertemuan siswa yang ingin melakukan consys dengan Tentor.
Mengatur buku pembagian distribusi buku ke siswa.
Membuat jadwal ujian, Try out, dll.
Melayani konsumen yang ingin mendaftar.
2) Bagian Keuangan Tugas dari bagian keuangan antara lain:21
Mencatat pemasukan dan pengeluaran uang.
Menyetorkan laporan keuangan per bulan ke Primagama pusat melalui email.
Membuat daftar biaya bimbingan belajar siswa per 1 tahun, per semester, dan per bulan.
Membuat daftar biaya program intensif UN.
Membuat daftar diskon bagi para siswa yang mendaftar.
20 Hasil Wawancara dengan Asri suminar selaku Staf Bagian Akademik sekaligus Tentor Primagama Vila Nusa Indah tanggal 19 Maret 2015 21 Hasil Wawancara dengan Dina Rahmawati selaku Staf Bagian Keuangan primagama Vila Nusa Indah tanggal 19 Maret 2015
93
Tabel 4.6 Analisis SWOT Aspek People
Strength
(Kekuatan)
Terdapat proses seleksi yang ketat terhadap
para
Tentor
sehingga
menghasilkan kualitas yang bagus bagi output siswa.
Latar
belakang
Tentor
Universitas-universitas
dari
terkemuka
dan terdapat salah satu Tentor yang juga berprofesi sebagai Dosen.
Primagama memiliki pegawai yang selain
menjalankan
tugas
pada
masing-masing bidang juga terdapat Internal
kerjasama yang sangat kuat diantara para pegawai.
Tentor (Instruktur Smart) maupun pegawai diberikan pelatihan khusus dalam meningkatkan kualitas pada masing-masing bidang. Pelatihan ini dilakukan secara bersamaan dengan Primagama cabang lain di Kota Bogor dengan dipimpin oleh Primagama pusat.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan
yang
dimiliki
Primagama
dalam
aspek
oleh people
adalah Primagama tidak memiliki Tentor pengganti lebih banyak untuk
94
mengajar ketika salah satu Tentor memiliki izin (berhalangan masuk). Opportunities (Peluang)
Banyaknya lulusan dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri maupun
Eksternal
swasta yang dapat dijadikan sebagai Tentor
(Instruktur
mengisi
mata
Smart)
untuk
pelajaran
yang
dibutuhkan oleh Primagama. Selalu ada ancaman dari pihak luar
Threats (Ancaman)
dan Primagama selalu siap dalam
Setelah dilakukan penyajian data menggunakan analisa SWOT terhadap aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian, maka dibuatlah matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa Indah untuk membenahi kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa Indah dengan menyesuaikan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Primagama Vila Nusa Indah. Perumusan strategi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Matriks SWOT dan Perumusan Strategi Primagama Vila Nusa Indah FAKTOR INTERNAL FAKTOR
KEKUATAN (S)
KELEMAHAN (W)
Strategi SO
Strategi WO
EKSTERNAL
PELUANG (O)
Promosi yang gencar Mengembangkan dari Primagama Vila
kemampuan
95
Nusa
Indah
menarik
untuk
karyawan
dalam
simpati
mengikuti
pelatihan
masyarakat.
dari
Menjaga
dan
Primagama
Pusat.
meningkatkan kualitas Mengembangkan produk sesuai dengan
penyediaan Tentor di
standar kurikulum yang
Primagama Vila Nusa
berlaku.
Indah
Cepat
dan
tanggap
dalam
pembuatan
sebagai
pengganti
Tentor
yang berhalangan.
modul dan pelatihan Bekerjasama dengan bagi I-Smart (Tentor)
cabang-cabang
di
ketika
mengalami
Bogor
dalam
pergantian
kurikulum
mendirikan
tempat
pendidikan.
pelatihan
untuk
Meningkatkan
mencetak
staff
pelayanan
terhadap
pelanggan. Bekerjasama pihak
dengan
sekolah
untuk
mengadakan bimbingan sesuai jadwal sekolah atau mengikuti eveneven
yang
diadakan
oleh sekolah. Melakukan
kerjasama
dengan sekolah dalam melaksanakan Try Out untuk siswa kelas akhir
ahli/Tentor.
96
Mengadakan
try
out
SBMPTN
untuk
menarik
siswa
mengikuti
program
intensif SBMPTN di Primagama Vila Nusa Indah. Mengadakan hypnoteraphy seluruh
bagi
siswa
kelas
SMA
akhir
untuk
memotivasi belajar dan mengubah gaya belajar siswa. Membuat jam belajar yang
sesuai
dengan
kebutuhan siswa. Mempertahankan strategi
pemberian
diskon
bagi
siswa
dengan kriteria tertentu dan
menggunakan
sistem cicil kepada para pendaftar. Memanfaatkan berbagai
media
terutama
teknologi
yang berkembang
sudah sebagai
ajang promosi kepada
97
masyarakat
dan
melakukan
promosi
pada
momen-momen
penting.
Strategi ST
Strategi WT
Mempertahankan citra Mengadakan evaluasi Primagama Lembaga
sebagai Pendidikan
yang terdepan dalam
produk
yang dihasilkan secara berkala
prestasi
melalui Menyediakan Tentor
peningkatan
kualitas
pelayanan
dan
produknya. Selalu
ANCAMAN (T)
mengenai
yang unggul dalam jurusan
IPS
melakukan pelatihan melakukan
bagi
Tentor
inovasi secara berkala
menguasai
untuk menjaga kualitas
memiliki
produk.
dalam
Melakukan
sosialisasi
ke siswa jurusan IPS dan menciptakan trik belajar
menarik
mengenai pelajaran IPS untuk menarik siswa dalam mengambil kelas IPS di Primagama Vila Nusa Indah. Melakukan dengan
kerjasama
sekolah
pengambilan
dan
saat raport
agar dan trik-trik
mengajar
terutama pada Mata Pelajaran Akuntansi
98
untuk membuka stand khusus sebagai wahana promosi kepada
Primagama wali
murid
terutama pada tingkat Sekolah Dasar.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Tentang Pelaksanaan Strategi Pemasaran Primagama Vila Nusa Indah 1. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Siswa Dari hasil wawancara dan observasi didapatkan hasil mengenai strategi-strategi yang telah dirancang dan dilakukan oleh Primagama Vila Nusa Indah dalam segi pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah siswa mencapai target yang telah ditentukan adalah sebagai berikut: a. Product Strategi yang diambil untuk meningkatkan jumlah siswa adalah dengan : 1) Membuat
program-program
tambahan
yang
merupakan
diferensiasi produk seperti diadakannya outbond setiap satu tahun sekali. Kegiatan outbond tersebut merupakan program yang dilakukan di luar lembaga bimbingan belajar antara Tentor Primagama dengan seluruh siswa Primagama. Kegiatan tersebut untuk memperakrab dan melatih kerjasama antar tim dengan cara sehat dan diajarkan pemecahan masalah dari berbagai game yang diberikan. Kegiatan tersebut dapat dijadikan nilai tambah Primagama, karena banyak dari Lembaga Bimbingan Belajar yang berdiri
99
selain Primagama Vila Nusa Indah belum memiliki program outbond tersebut. 2) Membuat Layanan Problem Solving sebagai diversifikasi produk. Pelayanan problem solving (Consys) merupakan pelayanan tambahan dan diberikan kepada siswa yang membutuhkan konsultasi kepada para Tentor, pelayanan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran di kelas dan dilakukan secara langsung dengan Tentor yang dituju oleh siswa tersebut. Dengan dibentuknya layanan ini diharapkan siswa mampu mampu menyelesaikan
masalah
dan
meningkatkan
prestasi
akademiknya. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk membantu meringankan siswa dalam penyelesaian masalah baik dalam segi akademik maupun yang lain. 3) Memberikan modul/bahan ajar kepada siswa maupun Tentor (Paket Pengayaan SMART). Paket pengayaan SMART merupakan bahan belajar siswa dengan Tentor di kelas, melalui modul tersebut dapat mempermudah Tentor dalam penyampaian pembelajaran dan mempermudah siswa untuk mendapatkan materi pembelajaran, dalam modul tersebut terdapat berbagai macam soal-soal yang akan dibahas bersama-sama sesuai dengan bidang studi. 4) Memberikan layanan tambahan fisitaru dan matematika gasing dalam kegiatan belajar mengajar. Fisitaru dan matematika gasing merupakan cara cepat dalam pengerjaan soal-soal fisika dan matematika yang dimiliki oleh Primagama dan telah diterapkan oleh Primagama Vila Nusa Indah. Meode tersebut adalah metode yang paling disukai oleh siswa karena siswa tidak perlu mengerjakan soal-soal dengan rumit namun dengan cara cepat yang diajarkan oleh para Tentor (Instruktur Smart) di Primagama Vila Nusa Indah.
100
b. Price Penetapan harga yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan berbagai program yang disediakan diharapkan mampu meningkatkan jumlah siswa seseuai dengan target yang telah ditetapkan oleh lembaga. Strategi yang dilakukan Primagama untuk menarik perhatian konsumen dalam segi biaya/harga adalah dengan dibentuknya pemberian diskon yang variatif kepada pendaftar. Strategi-strategi yang dilakukan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memberikan diskon khusus bagi siswa yang mendapatkan prestasi/rangking 10 besar di masing-masing sekolah. 2) Memberikan diskon bagi siswa yang membayar tunai. 3) Memberikan diskon bagi siswa yang telah melakukan bocking sebelum program bimbingan belajar dibuka atau yang sering disebut diskon reservasi. 4) Memberikan diskon bagi siswa yang mengikuti program bimbingan belajar bersamaan dengan sauranya. Diskon ini disebut dengan diskon kakak adik. 5) Memberikan kebijakan pembayaran secara angsuran dengan biaya umum. 6) Memberikan pendaftaran dengan gratis bagi siswa yang mengikuti program bimbingan belajar pada jenjang berikutnya. c. Location Primagama Vila Nusa Indah menempati lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dan dekat dengan sekolah-sekolah yang berdiri di Vila Nusa Indah serta jauh dari kebisingan. Lokasi yang mudah dijangkau tersebut merupakan faktor yang penting dalam menarik siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar. Pembuatan fasilitas ruangan belajar yang cukup nyaman dengan dilengkapi AC agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak
101
merasakan panas maupun rasa pengap, Primagama pula melakukan perawatan dari setiap ruangan-ruangan yang tersedia dengan menjaga kebersihan lingkungan agar jauh dari penyakit. d. Promotion Melakukan berbagai macam promosi dari berbagai media yang diharapkan mampu meningkatkan jumlah siswa sesuai target dengan cara sebagai berikut: 1) Melakukan kerjasama dengan sekolah dalam rangka menggelar acara try out UN maupun US 2) Menyebar brosur ke sekolah-sekolah saat golden moment 3) Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah 4) Mengadakan trial class di Primagama dengan diharapkan siswa tersebut tertarik untuk mendaftarkan diri ke Primagama Vila Nusa Indah 5) Mengadakan open house bagi siapapun yang ingin menanyakan tentang Primagama Vila Nusa Indah 6) Mengupload foto kegiatan dan brosur melalui media facebook e. People Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari lembaga bimbingan belajar Primagama Cabang Vila nusa Indah dalam rangka memberikan kepuasan terhadap para siswa dan calon siswa sebagai berikut: 1) Memberikan pelatihan kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dan dituntut untuk selalu bersikap ramah dan friendly kepada para siswa. Setiap karyawan pula dilatih untuk memiliki kepribadian yang baik seperti disiplin, jujur, proaktif dan memiliki rasa kebersamaan antar karyawan dalam menjalankan tugas yang diembankan. Karyawan yang baru diberikan bimbingan oleh
102
manager dan dibantu oleh karyawan lama dalam pengerjaan tugas beserta cara-caranya agar karyawan mampu melayani calon siswa dengan baik dalam hal pemberian informasi mengenai program, biaya, dan sebagainya. 2) Begitu juga dengan Instruktur SMART yang diberikan pelatihan berupa penyampaian metode pembelajaran yang cukup menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswasiswinya dengan pemberian rumus cepat dan sebagainya. Dari pelatihan tersebut Tentor (Intruktur SMART) harus mampu menguasai materi yang disa mpaikan di dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Deskripsi Implementasi Strategi Pemasaran Primagama Cabang Vila Nusa Indah Dari hasil implementasi strategi pemasaran oleh lembaga, diperoleh data hingga bulan Maret 2015 terdapat informasi bahwa belum ada kenaikan jumlah siswa untuk mencapai target yang telah ditentukan hingga menjelang Ujian Nasional. Untuk meningkatkan jumlah siswa tersebut, lembaga memanfaatkan kegiatan try out yang dilaksanakan dengan SMP Islam Al Fajar pada tanggal 15 Februari 2015 dan try out khusus siswa kelas akhir jenjang SD/MI di SMP Permata Sakti pada tanggal 5 April 2015 dengan harapan adanya siswa yang akan mendaftarkan sebagai peserta bimbingan belajar di lembaga tersebut. Jumlah siswa yang mengikuti bimbingan belajar dapat dilihat pada lampiran 2. Jumlah siswa pada jenjang SMP memiliki range tertinggi dibandingkan dengan SD dan SMA. Dibandingkan dengan SD pula, jumlah siswa pada jenjang SMA memiliki tingkat yang sedikit. Setelah dianalisis dari hasil wawancara dan study dokumentasi, lembaga ini memang lebih sering melakukan program try out dengan
103
sekolah-sekolah pada jenjang SMP dibandingkan dengan jenjang SMA. Hal tersebut yang membuat sedikitnya peserta dari jenjang SMA untuk mengikuti program bimbingan belajar di lembaga tersebut. Dari hasil wawancara dan data dokumen diperoleh bahwa kekurangan siswa tersebut terjadi karena peminat dari siswa SMA pada jurusan IPS sangatlah sedikit, jumlah siswa SMA dengan jurusan IPS di lembaga ini hanya terdapat satu siswa yang menduduki kelas 3. Selain itu terjadi pula pada kelas 3 dan 4 SD yang sangatlah sedikit peminat untuk mengikuti program bimbingan belajar. Hal tersebut dimungkinkan karena mata pelajaran kelas 3 dan 4 SMA masih tergolong mudah untuk diajarkan oleh para orang tua kepada anaknya dan pada jenjang kelas 3 SMA jurusan IPS dimungkinkan karena jurusan IPS merupakan ilmu sosial yang mampu dinalar tanpa menggunakan rumus seperti fisika dan kimia. Berdasarkan hasil wawancara pula dikatakan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan jarang sekali sekolah SMA swasta yang membuka jurusan IPS. Adapun yang memiliki jurusan IPS hanya pada sekolah-sekolah negeri. Namun, letak sekolah tersebut tidaklah dekat dengan Primagama Vila Nusa Indah. hal tersebutlah yang membuat lembaga memiliki kekurangan siswa di jurusan IPS. Dalam pembuatan produk, tidak semua program yang telah dibuat dapat terlaksana susuai dengan harapan dari Primagama Vila Nusa Indah. Program Alumni SBMPTN yang merupakan program untuk siswa SMA dalam melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi tidak terlaksana setiap tahun dan dapat dikatakan hampir tidak pernah dilaksanakan. Hal tersebut terjadi karena sedikitnya peminat dari peserta didik untuk mengikuti bimbingan intensif SBMPTN tersebut. Melihat terdapat tiga jalur yang akan diikuti yaitu jalur IPA, IPS, dan IPC dan dari tiap siswa mengikuti jalur yang berbeda namun jumlahnya masih sangat sedikit dan tidak memenuhi jumlah maksimal yang
104
ditentukan oleh Primagama Vila Nusa Indah. Dari kendala tersebut, akhirnya program Alumni SBMPTN tidak diadakan setiap menjelang tahun ajaran baru. Disamping tidak terpenuhinya jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan, hal ini juga disebabkan karena munculnya lembaga bimbingan belajar baru dan memiliki jarak yang dekat dengan Primagama serta banyaknya program belajar privat dari rumah ke rumah di daerah sekitar Vila Nusa Indah 2. Terdapat anggapan bahwa belajar privat mampu membuat siswa lebih terfokus dibandingkan dengan bimbingan belajar. Karena privat hanya terdapat satu guru dan satu siswa sedangkan pada bimbingan belajar secara umum terdapat satu guru dan banyak siswa. Perumahan Vila Nusa Indah merupakan tempat yang luas karena terdiri dari 3 perumahan. Letak lembaga bimbingan belajar ini tepat berada di depan gerbang Vila Nusa Indah 2 dan terdapat banyak lembaga bimbingan belajar di di daerah Vila Nusa Indah yang lebih mendalam lagi. Hal tersebut yang menjadi faktor sedikitnya siswa yang mengikuti lembaga bimbingan. Menurut penjelasan dari Kristiana Siningsih Manager Primagama cabang, biaya yang ditetapkan oleh Primagama tergolong cukup mahal, namun dari biaya tersebut sudah disesuaikan dengan apa yang diperoleh siswa dalam mengikuti bimbingan belajar dari fasilitas-fasilitas yang diberikan. Para siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar di Primagama pun mengatakan bahwa biaya bimbingan belajar tersebut sudah cukup sesuai dengan pelayanan yang mereka dapatkan di bimbingan belajar. Akan tetapi, lembaga melaksanakan strategi yang telah dibuat dengan memberikan diskon yang bervariasi untuk meringankan beban siswa dan memberikan sistem bembayaran secara angsuran.
105
Adapun kendala lain dari pelaksanaan strategi pemasaran adalah terdapat beberapa lembaga bimbingan belajar yang meniru produk dari Primagama dan layanan yang disediakan Primagama seperti pada program Excellent, Primagama dikenal memiliki DMI sebagai alat tes bakat minat siswa melalui sidik jari. Inovasi tersebut juga ditiru oleh lembaga bimbingan belajar lain namun menggunakan nama yang berbeda seperti finger print. Peniruan yang terjadi pun tidak hanya dari sisi produk ataupun layanan. Akan tetapi banyak pula yang meniru dari nama Primagama seperti Gama UI, dan lain sebagainya. Dari beberapa alasan tersebut dapat mengurangi program unggulan yang dimiliki oleh Primagama sehingga beberapa lebih memilih lembaga bimbingan belajar lain karena kesamaan program tersebut. Pada dasarnya, strategi pemasaran yang telah dirancang dan disusun oleh lembaga memang sudah cukup bagus. Namun, dalam pelaksanaannya ternyata masih memiliki banyak kendala dari bidang produk, promosi, biaya, dan tenaga kerja/tenaga pendidiknya. Dalam kegiatan promosi, Primagama mampu merancang strategi selain dengan kerjasama dengan sekolah-sekolah, pemanfaatan momen-momen emas seperti penerimaan rapor di Sekolah pun dilaksanakan oleh lembaga ini. Namun, dalam pelaksanaan tersebut ternyata terdapat lembaga bimbingan belajar lain yang juga sedang mempromosikan lembaga bimbelnya di sekolah tersebut dengan membagi-bagikan brosur kepada para orang tua.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut: 1. Dari keseluruhan produk yang disediakan oleh Primagama pusat, terdapat salah satu program yang belum dapat dijalankan di Primagama Vila Nusa Indah yaitu program Alumni SBMPTN, hal tersebut terjadi karena kurangnya minat dari siswa kelas 3 SMA dalam mengikuti program tersebut. Sehingga program tersebut tidak disediakan setiap tahun ajaran. Namun, dibalik hal tersebut terdapat program-program lain yang terlaksana yaitu program reguler, program excellent, program UKK/UAS dan program UN. Program-program tersebut telah berjalan cukup bagus dilengkapi dengan pelayanan-pelayanan tambahan dari Tentor berupa metode pembelajaran yang unik dan layanan consys. 2. Membuat strategi pricing dengan menyediakan potongan harga (diskon) yang bervariatif kepada siswa. Dalam penyusunan biaya bimbingan belajar telah disesuaikan dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada siswa dari segi layanan tambahan dan kenyamanan ruangan. 3. Ketersediaan SDM atau tenaga pendidik di lembaga ini masih sangat dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan belum tersedianya tentor pengganti bagi tentor yang berhalangan mengajar dan belum tersedianya tentor khusus yang menangani kegiatan consys dengan siswa di luar jam belajar. 4. Lokasi lembaga yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dengan berada di depan gapura Vila Nusa Indah 2. Tempat yang dimiliki pun tergolong cukup nyaman sebagai wahana belajar siswa serta kelengkapan sarana prasarana yang menunjang mampu membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar.
106
107
5. Kegiatan promosi masih belum optimal karena tidak disertai dengan kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai ajang promosi terutama pada jenjang SMA untuk memperkenalkan program Alumni SBMPTN. Berdasarkan temuan-temuan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran Primagama Vila Nusa Indah sudah berjalan cukup bagus. Namun, masih terdapat kendala-kendala yang menghambat berjalannya kegiatan pemasaran dari berbagai sektor sehingga mengalami ketidaksignifikannya jumlah siswa dengan target pemasaran di lembaga tersebut. B. Saran Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran yang perlu disampaikan terkait dengan strategi pemasaran lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah sebagai berikut: 1. Bagi lembaga Primagama Vila Nusa Indah perlu meningkatkan kualitas pemasaran
dengan
mengacu
pada
analisis
SWOT
dengan
mengoptimalkan kekuatan dan peluang dengan mengembangkan program-program yang tersedia serta mampu meminimalkan kelemahan dan ancaman dari luar agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. 2. Lembaga perlu mengoptimalkan kegiatan promosi ke sekolah-sekolah dengan melakukan sosialisasi pengenalan program maupun metode pembelajaran yang dimiliki dan mengadakan kegiatan try out SBMPTN untuk menarik minat siswa dalam mengikuti program Alumni SBMPTN. 3. Pihak Primagama pusat hendaknya melakukan perekrutan tenaga kerja maupun tenaga pendidik secara terpusat untuk diperkerjakan di Primagama cabang terdekat dengan menyusun kriteria atau standar ketercapaian sesuai dengan bidang study agar tentor yang disediakan cukup berkualitas dengan penguasaan materi pembelajaran.
108
4. Primagama pula perlu melakukan pelatihan secara intens selain dari segi pelatihan metode pembelajaran, penambahan ilmu psikologi pula diperlukan bagi para tentor agar mampu memahami karakter para siswa terutama saat pelayanan consys. 5. Diperlukannya pembuatan website pribadi oleh Primagama Vila Nusa Indah agar masyarakat dapat mengakses informasi mengenai kegiatan maupun program dari lembaga. Karena website primagama pusat tidak menyediakan informasi tentang Primagama-primagama cabang sehingga masyarakat hanya mengetahui informasi seputar Primagama secara umum dan tidak terkhususkan pada Primagama cabang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilisa. Ema. Mengalahkan Lembaga Bimbingan Belajar. Majalah Pendidikan Online Indonesia. 2012. Artati. Rosemelia Yeni. Tesis Evaluasi Strategi Pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Cabang Sutoyo Semarang. 2007. Universitas Diponegoro Semarang Assauri. Sofjan. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep, Strategi). cetakan ke-12. 2013. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Boyd. Walker & Larreche. Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global). 1997. Jakarta : Erlangga Bungin. Burhan. Penelitian Kualitatif. 2009. Jakarta: Predana Media Group Cannon, Perreault & McCarthy. Pemasaran Dasar Pendekatan Global (Basic Marketing A Global-Management Approach). 2008. Jakarta : Salemba Empat Chandra. Gregorius. Strategi & Program Pemasaran. 2002. Yogjakarta : ANDI Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. 2008. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Ginting. Nembah F. Hartimbul. Manajemen Pemasaran. 2011. Bandung : CV Yrama Widya Gunawan. Imam. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik) edisi pertama. 2013. Jakarta: Bumi Aksara Hidayat. Nanang Choirul. Strategi Memasarkan Produk Jasa. Jurnal Ilmiah PROGRESSIF. Vol.9. No. 25. 2012
Kotler. Philip & Keller. Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. edisi ke-dua belas jilid 1. 2009. PT MACANAN JAYA CEMERLANG Kotler. Philip & Keller. Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. edisi ke-tiga belas. jilid 1. 2008. Jakarta: Erlangga Kotler. Philip & Bloom. Paul N. Teknik dan Strategi Memasarkan Jasa Profesional. 1987. Jakarta: Intermedia Kurniawan. Fitri Lukiastuti & Hamdani. Muliawan. Manajemen Strategik dalam Organisasi. 2008. Yogyakarta: Media Pressindo Lamb. Hair. & McDaniel. Pemasaran. 2001. Jakarta : Salemba Empat Lubis. Arlina Nurbaity. Strategi Pemasaran dalam Strategi Bisnis. USU Digital Library. 2014 Lupiyoadi. Rambat & A Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa edisi 2. 2006. Jakarta : Salemba Empat Marzuki. Saleh. Pendidikan Nonformal (Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, pelatihan, dan Andragogi). 2012. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA McDonald. Malcolm HB. Rencana Pemasaran. 1991. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia Purwanto.
Bimbingan
Belajar.
UNIMED
Undergraduate.
http://digilib.unimed.ac.id. 2008. diakses pada tanggal 17 Februari 2015 pukul 09.41 WIB
Rangkuti. Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21). 1997. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Sabri. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. 2005. Jakarta : UIN Jakarta Press Soegoto. Eddy Soeryanto. Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Panduan Bagi Pengusaha, Calon Pengusaha, Mahasiswa, Dan Kalangan Dunia Usaha). Edisi Revisi. 2010. Cetakan kedua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA Sugiyono. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D Suherman. Bimbingan Belajar. file.upi.edu. FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Pendidikan Indonesia Steiner. George A. & Miner. John B. Kebijakan dan Strategi Menejemen. 1997. Jakarta: Erlangga TIM DOSEN Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen Pendidikan. 2010. Bandung: ALFABETA Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan. FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bagian 2 (Ilmu Pendidikan Praktis). PT IMTIMA Umar. Husein. Desain Penelitian Manajemen Strategik (Cara Mudah Meneliti Masalah-masalah Manajemen Strategik untuk Skripsi, Tesis, dan Praktik Bisnis). 2010. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Umar. Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. 2005. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,
Umar. Husein. Strategic Management in Action. 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Vera. Artikel Pendidikan Non Formal. Edukasi Kompasiana. 2012. Yazid. Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi) edisi kedua. 2003. Depok : EKONISIA Zuriah. Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori dan Aplikasi). 2007. Jakarta: Bumi Aksara. Mendikbud: Tingkatkan Kompetensi untuk Hadapi AFTA 2015. 2014. http://kemdikbud.go.id. diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB Zulfadli. Muhammad. 5 Hal Yang Mesti Dibenahi Menghadapi AFTA 2015. 2014. Kompasiana. diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 09.52 WIB Informasi Online, Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli, 2014, dilihatya.com. diakses pada tanggal 12 Mei 2015 pukul 10.48 WIB
Program Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah
Program
Target Program
Kelas
Sukses
3-4-5 SD
Materi Pelajaran
Ulangan Bahasa Indonesia Penduan Belajar Matematika
Harian
(Menyesuaikan Sukses Tes Semester Kurikulum)
Sarana Belajar
IPA (Sains)
Paket Pengayaan Smart 1&2
Peningkatan Prestasi Bahasa Inggris Akademik di Sekolah IPS Pend. Kewarganegaraan
Kelas 6 SD
Sukses
Ulangan Matematika
Harian
IPA (Sains)
Sukses Tes Semester
Bahasa Inggris
Sukses UN
IPS
Sukses (diterima
Penduan Belajar Paket Pengayaan Smart 1&2
SPSB Pend. di
SMP Kewarganegaraan
favorit)
Program
Target Program
Kelas
Sukses
7-8 SMP
Ulangan Matematika Bahasa Inggris
Harian
(Menyesuaikan Sukses Tes Semester Kurikulum)
Materi Pelajaran
Fisika
Sarana Belajar Penduan Belajar Paket Pengayaan Smart 1&2
Peningkatan Prestasi Biologi Akademik di Sekolah Kimia
Kelas 9 SMP
Sukses
Ulangan Matematika
Harian Sukses Tes Semester
Penduan Belajar
Bahasa Indonesia Paket Pengayaan Fisika
Smart 1&2
Sukses UN
Biologi
Sukses (diterima
SPSB Kimia di
SMA Ekonomi Sejarah
favorit)
Paket
Prediksi
Smart Paket
Prediksi
UAS & UAN
Geografi Pend. Kewarganegaraan
Program
Target Program
Kelas
Sukses
10 SMA
Materi Pelajaran
Ulangan Matematika Bahasa Inggris
Harian Sukses Tes Semester
Fisika
Sarana Belajar Penduan Belajar Paket Pengayaan Smart 1&2
Peningkatan Prestasi Biologi Akademik di Sekolah Kimia Persiapan Penjurusan Bahasa Indonesia Ekonomi Sejarah Geografi Sosiologi Kelas 11 SMA Sukses IPA
Ulangan Matematika
Penduan Belajar
Bahasa Indonesia Paket Pengayaan
Harian Sukses Tes Semester
Bahasa Inggris
Smart 1&2
Peningkatan Prestasi Fisika Akademik di Sekolah Biologi Kimia Kelas 11 SMA Sukses IPS
Ulangan Matematika
Harian Sukses Tes Semester
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Ekonomi
Penduan Belajar Paket Pengayaan Smart 1&2
Peningkatan Prestasi Sejarah Akademik di Sekolah Geografi Sosiologi Kelas 12 SMA Sukses IPA
Ulangan Bahasa Indonesia Penduan Belajar Matematika asar
Harian Sukses Tes Semester
Matematika IPA
Sukses UN
Fisika
Sukses
Paket Pengayaan Smart 1&2
SBMPTN Biologi
(diterima di Perguruan Kimia Tinggi Negeri)
Bahasa Inggris Pend. Kewarganegaraan
Kelas 12 SMA Sukses IPS
Ulangan Bahasa Indonesia Penduan Belajar Matematika Dasar Paket Pengayaan
Harian Sukses Tes Semester
Bahasa Inggris
Sukses UN
Matematika IPS
Sukses
Smart 1&2
SBMPTN Pend.
(diterima di Perguruan Tinggi Negeri)
Kewarganegaraan Sejarah Geografi Sosiologi
Kelas 10, 11, Sukses 12 SMK
Ulangan Matematika
Harian
Teknik/Non
Sukses Tes Semester
Bahasa Indonesia
Sukses UN Sukses
Teknik
SBMPTN Bahasa Inggris
(diterima di Perguruan Tinggi Negeri)
Penduan Belajar Paket Pengayaan Smart 1&2
Kelas ALUMNI
Sukses
SBMPTN Sama
dengan Paket
(diterima di Perguruan
kelas
Tinggi
SMA/SMK
Negeri
Favorit) Sukses Perguruan Swasta Favorit
3
(IPA/IPS)
dan
masuk
lebih
terfokus
Tinggi
pada
persiapan
SBMPTN Ujian
atau Masuk
Perguruan Tinggi Negeri
SBMPTN
Khusus
Data Siswa Primagama Vila Nusa Indah Tahun 2014-2015
Siswa Kelas V SD Tahun Ajaran 2014-2015 1 2 3 4 5 6
Agharini Linda Ariyani Angelika Rovita Maudy Rachel Jopyto Douvve Gillbert Nereida Verellia Khairunnisa Sri Banuwati
SDN Jati Asih 8 SDN Jati asih 3 SDIT Yapidh ST. Markus SD Al-Fajar SDN Jati Asih 8
Siswa Kelas IV SD Tahun Ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Nereida Verelia ZBL. Fiola Ananda Fitri Anita Putri Permatasari Zenia Anindya Hermawan Anastasya Mutiara O Lilis Suryani Nur R. Laura Angeli V. Syah Tegar Yusuf Audrey Firdya Irawan Perdana Putra Revanza Putu Adisti Cecilia S. Yehe Zkiel Maxcuell S. Zahra Daniyannisa Ryan adi Nugroho Siska Oktapiani Nayla Nasywa R.
Asal Sekolah SD al-Fajar SD Hangtuah 7 SDN Bojong Kulur 2 SD Kalzen SDN Bojong Kulur 2 SDN Bojong Kulur 2 SD Harapan Bunda SDN Nagrak 01 SD An-Nahl SD Daar-EL SD Harapan Bunda SD Harapan Bunda SD Permata sakti SDIT Al-Barkah SDN Bojong Kulur 2 SD Daar-EL
Siswa Kelas VII SMP Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Anastasia Bella Christopia M. Farid Patria Majid Arya Putra Zakaria Ayyub Nadhif A. Kania Salsabila Agripa Julianus Sitepu Aqila Febrina
Asal Sekolah SMP ST Lusia SMP 49 Jakarta Timur SMPN 9 Bekasi SMP Al-Fajar SMPN 24 Bekasi SMPN 30 Bekasi SMPN 39 Bekasi
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Andiko Abimanyu Bella Amelia Putri Reynara adhi Pradana Rio Sebastian Rayhan alamsyah Luthfi Himawan Afari Vitalis Viant B.W Merry Yustia Karim Revi Fernanda Aditya Putri Harwa Prameswari Wresniwira Luhur Malinda Satyaki Kusumayudha Asraf Hanafi Christian Goldberg M. Attalarik Posya Wijayakusuma Waluyo Ramadhani Joel FernandaLumingkewas Maulana Hakim Satria Siwi Pratiwi Revanda Azzahra M. Reza Athallah Jerremy Putra W. Sheila Atindriya Salsabila H. Kaleb Bartolomeus Suhertian Karljose Hanugroho T. Sarah Ramoti M. Daffa Prakasa M. Billya adhi Kusumo Indah Nur sari Dewi Natasya Johanna Andini Adryan Alip Naufal Puput Nur Hidayah Hendityo Dwiyoga William Joshia M. Nababan Ghina azzahra Salsabila Kevin Sinar Utama Nadya Ananda Pertiwi Eric Cantona Arin Cantika Aisyah Vanya Fathir Reihan Musa
SMP Al-Fajar SMPN 9 Bekasi SMP Masrudirini SMP Masrudirini SMP Daarul salam SMP Al-Fajar SMP ST Lusia SMP Al-Fajar SMPN 12 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 34 Bekasi SMPN 30 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 39 Bekasi SMPN 34 Bekasi SMPN 30 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMP Al-Fajar SMPN 30 Bekasi SMP Kaizen SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMP Al-Fajar SMP Al-Fajar SMP Bhina Pendidikan SMPN 12 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMP Ar-Rohman SMP Strada SMP Al-Fajar SMP Strada SMPN 12 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMP Kaizen SMPN 9 Bekasi SMP Al-Fajar
49.
Kharina Dewi Malinda
SMP Al-Fajar
Siswa Kelas VIII SMP Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Vicky Stiven Audrey Trinanda Mirza Haikal Shaqiel Zitha Ailsa Vasthi a. Bryant Christopher Hihola Rifqi Adliansyah Ela Khairunnisa Novitri Ivanka M. Tegar F. Novanto Ferdiansyah adha Emmanueta Putri D.A. Bagus Putra W. Brigita
Asal Sekolah SMP Bpk Penabur SMP N 30 Bekasi SMPN 3 Ciangsi SMPN 30 Bekasi SMPN 12 Bekasi SMPN 3 Bogor SMPN 24 Bekasi SMP Marsudirini SMPN 30 Bekasi SMP Al-Azhar SMP BHK SMPN 30 Bekasi SMPN 30 Bekasi
Siswa Kelas IX SMP Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Angelo Geraldo I Gusti Ayu Dian P. Salma muthmainnah Zahran Radja H.C Prisiella E.T. Achmad Faishal Hafizidan Dimas Farid Satria N. Afen Mauldisiwi Agung Fachrurozy Junianto Ilham Erza Lurien Ikhlas Soleh Reso Zahrah Salsabila Dimas Prangga Yalansyah
Asal sekolah SMP Strada Nawar SMPN 34 SMPIT Yapidh SMP Al-Fajar SMP Bpk Penabur SMPN 30 Bekasi SMP Al-Fajar SMP BO SMPN 3 Bogor SMP Daarul Salam SMPN 34 Bekasi SMPN 9 Bekasi SMPIT Yapidh
Siswa Kelas X SMA Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama Tommy Ricky Schoder P. M. Al Qaaf Bunga Nada Azzahra Natasya Leonita Aliffa Novanti Oktovizurya kurnia Novianti Ramadhani Alifian Noor Bahy Putu Widya Sena Hamdalah Soleh Patria Putri Shafira S.
Asal Sekolah SMA PAX Patrial SMAN 42 Halim SMAN 5 Bekasi SMAN 11 Bekasi SMA Al-Azhar SMA Harapan Bunda SMAN 1 Cileungsi SMAN 3 Bekasi SMAN 6 Bekasi SMAN 6 Bekasi SMAN 5 Bekasi
Siswa Kelas XI SMA Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Rifqi Ardiansyah Amelia Sri Rezeky Ichsan Devandra H. Yosafat Wicaksana Arief Gunawan Aryani Cindy Jesia William Albertus Anandito Pratama Putra Tika Cahya Rachmawati Ghina Kamilia
Asal Sekolah SMAN 5 Bekasi SMAN 2 Gunung Putri SMAN 11 Bekasi SMA 3 Bekasi SMA Sumbangsih SMA BHK SMA Ignatius SR SMA Harapan Bunda SMAN 1 Gunung Putri MAN 6 Jakarta Timur
Siswa Kelas XII SMA Tahun ajaran 2014-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Mahesa Parikesit Annisa Pinasthika L. Sunu Pertiwi Rafida Adawiyah Randy Rossali Alliesha Kurnia
Asal Sekolah SMAN 2 Gunung Putri MA Nurul Qur'an SMAN 2 Gunung Putri SMAN 8 Bekasi SMA Syarif Hidayatullah SMAN 6 Bekasi
Kisi-kisi Wawancara
No
1.
2.
Nomor
Jumlah
Butir
Soal
1, 2
2
3, 4
2
5
1
Indikator
Program yang ditawarkan Penyesuaian produk jasa dengan kebutuhan konsumen (siswa)
3.
Program tambahan bagi siswa
4.
Penerapan strategi biaya menyeluruh di Primagama
6, 7
2
5.
Membuat standar harga yang dipasarkan
8, 9
2
6.
Membuat pelayanan administratif menjadi mudah
10
1
7.
Mencari konsumen yang dapat ditangani lembaga
11
1
8.
Efektifitas strategi biaya menyeluruh
12
1
9.
Membuat pelayanan yang menyentuh bagi konsumen
13
1
10
Nama / Image lembaga di mata masyarakat
14
1
11.
Membuat sesuatu yang dapat terus diingat konsumen
15, 16
2
12.
Teknologi yang diterapkan Primagama
17
1
13.
Inovasi-inovasi yang dihadirkan Primagama
18
1
14.
Primagama memiliki jaringan yang luas
19
1
15.
Pelayanan pembeda yang dimiliki Primagama
20
1
16.
Strategi Pemasaran yang dilakukan Primagama
21
1
17.
Lokasi yang strategis
18.
Strategi yang diakukan Primagama dalam menghadapi persaingan dengan lembaga lain
19.
Seleksi yang dilakukan Primagama dalam menjaring Tentor
22
1
23
1
24
1
20.
Seleksi bagi para siswa yang mendaftar
25
1
21.
Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan pemasaran
26
1
22.
Kegiatan yang dilakukan dalam merencanakan pemasaran
27
1
Instrumen Wawancara (Siswa)
Nama
: ......................................
Kelas
: ......................................
1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ? 2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ? 3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ? 4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ? 5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ? 6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ? 7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ? 8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ? 9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ? 10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di Primagama ? Jika iya, jelaskan ! 11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ? 12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan ! 13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi) dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama? 14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa? 15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam penyampaian materi?
Instrumen Wawancara (Tentor Primagama VNI)
Nama
: ………………………………………..
Guru bid. Study
: ………………………………………..
1. Bagaimana proses perekrutan tentor di Primagama? 2. Apa latar belakang pendidikan anda? 3. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama? 4. Apakah Primagama menentukan lowongan Tentor sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan? 5. Apakah anda mengajar di Lembaga Bimbingan belajar lain? 6. Apakah anda sudah siap mengemban tugas sesuai dengan peraturan yang ditentukan oleh Primagama? 7. Apakah terdapat pelatihan bagi para tentor dalam hal mengajar di kelas? 8. Dalam penyampaian materi yang anda lakukan, menurut anda sejauh mana mampu diserap oleh siswa? 9. Apakah anda membuat perencanaan sebelum mengajar di kelas seperti RPP? 10. Sejauh mana pemanfaatan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh tentor di Lembaga Primagama sebagai pendukung siswa dalam bimbingan? 11. Strategi apa yang anda terapkan dalam penyampaian materi bimbingan di Lembaga Primagama Vila Nusa Indah? 12. Perencanaan apa saja yang dilakukan oleh tentor dalam hal penyampaian materi? 13. Adakah stategi tambahan dari tentor-tentor dalam penyampaian materi pada siswa bimbingan agar lebih manarik dalam kegiatan bimbingan? 14. Menurut anda, apakah program-program yang disediakan oleh Primagama sudah sesuai dengan kebutuhan siswa?
Instrumen Wawancara (Manager Primagama Cabang) Nama
: ……………………………………
Jabatan
: ……………………………………
Pendidikan
: ……………………………………
1. Program apa saja yang disediakan oleh Primagama? 2. Bagaimana strategi pembuatan produk? 3. Apa program unggulan Primagama VNI? 4. Bagaimana strategi mempertahankan program agar tetap unggul? 5. Apakah terdapat kendala dalam pembuatan program-program di Primagama? 6. Apa saja kendala yang dimiliki oleh Primagama dalam dimensi produk? 7. Apakah terdapat program tambahan bagi para peserta didik? 8. Apakah program yang dibuat oleh Primagama sudah sesuai dengan kebutuhan siswa? 9. Bagaimana cara memperhitungkan biaya yang tepat untuk lembaga? 10. Bagaimana strategi penetapan harga di Primagama VNI? 11. Siapa saja yang terlibat dalam penetapan harga? 12. Apakah Primagama membuat strategi pemberian diskon bagi para peserta didik? 13. Apa saja pemberian diskon yang disediakan oleh Primagama? 14. Bagaimana sistem pemberian diskon bagi para pendaftar perdana? 15. Apakah harga yang disediakan sudah sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh Primagama? 16. Apakah ada kenaikan/penurunan biaya bimbingan belajar di Primagama tahun 2013/2014 dan 2014/2015? 17. Apakah ada kendala dalam aspek harga? 18. Bagaimana membangun citra lembaga di mata masyarakat? 19. Apa saja teknologi yang sudah diterapkan oleh Primagama?
20. Sudah sejauh mana jaringan yang dimiliki oleh Primagama? 21. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Primagama dalam aspek promosi? 22. Melalui media apa sajakah promosi yang dilakukan oleh Primagama? 23. Inovasi-inovasi apa saja yang dihadirkan oleh Primagama? 24. Apakah Primgama melakukan promosi ke sekolah-sekolah terdekat? 25. Apakah Primagama mengadakan pelayanan personal (open house) kepada para konsumen dan kapan biasanya diadakan? 26. Apakah terdapat kurun waktu dari Primagama dalam melakukan promosi? 27. Siapa sajakah yang terlibat dalam kegiatan promosi? 28. Siapa yang paling berperan dalam kegiatan promosi? 29. Apakah ada kendala dalam melakukan promosi? 30. Bagaimana cara perekrutan tenaga pendidik/Tentor di Primagama VNI? 31. Penyediaan tenaga pendidik/tentor di Primagama 32. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama? 33. Apakah Tentor yang tersedia di Primagama VNI sudah sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya? 34. Apakah terdapat syarat tertentu kepada para Tentor? 35. Apakah para Tentor diberikan pelatihan dalam metode pembelajaran di Primagama? 36. Apakah ada kendala dalam aspek people (tenaga pendidik/tentor)? 37. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah? 38. Bagaimana menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan belajar lain yang berdiri di Vila Nusa Indah? 39. Menurut anda, apakah letak Lembaga Bimbel Primagama ini sudah cukup strategis? 40. Apakah terdapat banyak target pemasaran di wilayah ini? 41. Apakah terdapat kendala di penempatan ini?
Instrumen Wawancara (Bagian Keuangan)
Nama
: …………………………………….
Jabatan
: …………………………………….
1. Bagaimana metode penentuan harga di Primagama Vila Nusa Indah? 2. Apa sajakah tugas bagian keuangan? 3. Kapan sajakah dibuat daftar biaya bimbingan belajar? 4. Diskon apa saja yang disediakan oleh Primagama dan berapa besarnya? 5. Apakah pegawai Primagama diberikan pelatihan khusus dalam hal pelayanan dan pembuatan laporan, dsb? 6. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan biaya dari setiap program yang diadakan oleh Primagama? 7. Bagaimana menghadapi konsumen yang kritis dan memiliki banyak complain? 8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Primagama dalam memasarkan produknya? 9. Apakah Anda terlibat dalam kegiatan promosi? 10. Menurut anda, apakah estimasi biaya yang anda buat sudah sesuai dengan pelayanan/fasilitas yang diberikan oleh Primagama?
Instrumen Wawancara (Bagian Akademik)
Nama
: …………………………………….
Jabatan
: …………………………………….
1. Apa saja tugas akademik di Primagama? 2. Dalam pembuatan jadwal jam belajar, pertimbangan apa sajakah yang digunakan? 3. Kapan saja dilakukan pembuatan jadwal belajar baru? 4. Apakah akademik menangani siswa yang sedang consys? 5. Apakah anda terlibat dalam bagian pemasaran? 6. Dalam pembuatan jadwal belajar, siapa saja yang terlibat? 7. Apakah diberikan pelatihan oleh manager atau yang lain? 8. Apakah pegawai dituntut untk bersikap ramah dan friendly kepada siswa? 9. Tugas lain apa yang dikerjakan Akademik? 10. Apa ada kendala dalam pembuatan jadwal? Seperti Tentor yang complain tentang jadwal jam mengajarnya, dll.
Hasil Wawancara (Siswa) Nama
: Randy Rossali
Kelas
: XII IPA
Asal Sekolah : SMA Syarif Hidayatulah Hari/Tanggal : 13 April 2015 1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ? Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar sebagai wahana penambah wawasan belajar. 2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Alasan memilih Primagama karena saya melihat program-program yang disediakan dan melihat jam belajar Primagama yang sesuai dengan kebutuhan saya. Tidak ada jam bentrok dengan jadwal sekolah. 3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ? Jawab: Saya mulai memasuki Primagama di pertengahan semester 2, saya mengambil paket 1 semester di semester genap. 4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ? Jawab: Saya mendapatkan info Primagama dari orang tua dan saran dari keluarga untuk mengikuti bimbingan belajar di Primagama. 5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ? Jawab: Program yang saya ambil adalah bimbingan belajar kelas XII dan akan mengikuti intensif SBMPTN. 6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ? Jawab: Pernah 7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ? Jawab: Konseling (Konsis), dan Try out 8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ? Jawab: Belum pernah mengikuti kegiatan lain dari Primagama 9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ?
Jawab: Harapan saya dari Primagama adalah mendapatkan prestasi yang lebih baik dan dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. 10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di Primagama ? Jika iya, jelaskan ! Jawab: Saya tidak mendapatkan potongan harga, karena saya mendaftar di semester genap. 11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ? Jawab: Menurut saya, pelayanan yang diberikan oleh Primagama sudah cukup memuaskan. Saya melihat dari banyaknya pelayanan yang diberikan seperti konsis, dan jam belajar yang sesuai serta terdapat pemberitahuan mengenai informasi jadwal. 12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan ! Jawab: Sudah cukup sesuai harga dan fasilitas yang diberikan. 13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi) dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama? Jawab: Ada 14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa? Jawab: Tentor sudah cukup menguasai materi yang disampaikan. Tetapi, jika ada soal yang keluar seperti soal UN atau SBMPTN biasanya dibahas bersamasama. 15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam penyampaian materi? Jawab: Tentor sudah menerapkan metode yang unik dan menggunakan game.
Hasil Wawancara (Bagian Keuangan)
Nama
: Dina Rahmawati
Jabatan
: Staf bagian keuangan
1. Bagaimana metode penentuan harga di Primagama Vila Nusa Indah? Jawab : Primagama menentukan harga dengan mempertimbangakan banyak hal seperti fee Tutor, fee karyawan, pembayaran listrik, buku panduan, dan sebagainya. 2. Apa sajakah tugas bagian keuangan? Jawab: Tugas bagian keuangan adalah mencatat keluar masuknya uang, melaporkan ke Primagama Pusat, membuat daftar biaya bimbingan belajar per tahun, per semester, dan per bulan, memberikan diskon bagi siswa. 3. Kapan sajakah dibuat daftar biaya bimbingan belajar? Jawab: Setiap tahun, setiap pergantian semester awal ke ganjil, dan setiap bulan. 4. Diskon apa saja yang disediakan oleh Primagama dan berapa besarnya? Jawab: Terdapat bermacam-macam diskon yang disediakan di Primagama seperti diskon reserfasi bagi pendaftar awal sebesar Rp. 500.000,-, diskon bagi siswa yang mengikuti program berikutnya berupa gratis biaya pendaftaran, diskon bagi siswa yang mengambil lebih dari satu program, diskon “kakak adik”, diskon ini berlaku bagi sesama saudara yang mengambil program di Primagama dalam jangka waktu bersamaan sebesar Rp. 200.000,-, diskon bagi pendaftar yang membayar tunai sebesar Rp. 250.000,-. Kemudian ada juga diskon prestasi itu biasanya sekitar 250.000750.000. 5. Apakah pegawai Primagama diberikan pelatihan khusus dalam hal pelayanan dan pembuatan laporan, dsb? Jawab: Iya, pelatihan ketika awal diterima di Primagama, diberi arahan oleh manager dan diajarkan bagaimana mencatat keluar masuknya uang,
tugasnya seperti apa saja. Dan pelatihan lain dari Primagama pusat, itu biasanya bersamaan dengan primagama cabang lain yang masih satu wilayah Bogor. 6. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan biaya dari setiap program yang diadakan oleh Primagama? Jawab: Yang terlibat tentu saja saya dan manager (Mbak Ning) yang membantu serta mengarahkan. 7. Bagaimana menghadapi konsumen yang kritis dan memiliki banyak complain? Jawab: Untuk pegawai Primagama, kita dituntut untuk selalu bersikap ramah, friendly. Jadi kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka. Jika ada konsumen yang banyak complain, itu masalah mereka. Karena kita sudah berusaha memberikan yang terbaik. 8. Kegiatan apa saja yang dilakukan Primagama dalam memasarkan produknya? Jawab: Untuk kegiatan banyak, waktu kemarin pas penerimaan rapor dari semester 1 ke 2. Kami mendatangi sekolah dan membagikan brosur ke para wali murid. Kegiatan itu di lakukan di depan gerbang sekolah, kita tidak memasuki sekolah tersebut. 9. Apakah Anda terlibat dalam kegiatan promosi? Jawab: Iya, saya terlibat dalam kegiatan promosi. Karena di sini semua pegawai saling membantu dalam kegiatan promosi. Bahkan untuk administrasi siswa, pelayanan ke konsumen. Kita saling membantu untuk melayani konsumen. Seperti kegiatan promosi bulan desember kemarin, saya ikut serta menyebar brosur di sekolah. 10. Menurut anda, apakah estimasi biaya yang anda buat sudah sesuai dengan pelayanan/fasilitas yang diberikan oleh Primagama? Jawab: Menurut saya sudah sesuai, karena dalam pembuatan biaya, kita menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitar dan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Primagama. Selain mendapat ilmu, siswa pula
mendapat banyak layanan, mendapatkan buku panduan belajar dan kaos primagama.
Hasil Wawancara (Bagian Akademik)
Nama
: Asri
Jabatan
: Staf Bag. Akademik
1. Apa saja tugas akademik di Primagama? Jawab: Tugas akademik di Primagama untuk mengatur para siswa, tentor. Pokonya seluruh kegiatan keakademikan, dan juga mengatur pembagian distribusi buku modul kepada para siswa. 2. Dalam pembuatan jadwal jam belajar, pertimbangan apa sajakah yang digunakan? Jawab: Melihat jam belajar siswa di sekolah dan ketersediaan waktu Tutor untuk mengajar di Primagama. 3. Kapan saja dilakukan pembuatan jadwal belajar baru? Jawab: Untuk pembuatan jadwal dilakukan setiap akhir bulan, jadwal ini selalu berubah setiap bulan. Update setiap bulan karena Tentornya banyak yang sedang kuliah. 4. Apakah akademik menangani siswa yang ingin konsultasi? Jawab: Bagian akademik tidak menangani siswa yang ingin konsultasi, tetapi akademiklah yang menentukan jadwal pertemuan siswa dengan Tentor untuk melakukan consys. 5. Apakah anda terlibat dalam bagian pemasaran? Jawab: Dalam pemasaran, semua staf dilibatkan. Terutama dalam promosi. 6. Dalam pembuatan jadwal belajar, siapa saja yang terlibat? Jawab: Bersama dengan manager, saya mengumpulkan jadwal luangnya para Tentor, karena Tentor kana da yang masih kuliah, ada yang sudah dosen, ada juga yang guru. Jadi kita menyesuaikan dengan waktu luang mereka. 7. Apakah diberikan pelatihan oleh manager atau yang lain? Jawab: Ada, pertama dikenalkan terlebih dahulu secara garis besar pekerjaanya seperti apa, tau semua pekerjaan, belum berfokus ke bagian
akademiknya. Kemudian berjalannya waktu jadi meruncing-meruncing keakademikannya. 8. Apakah pegawai dituntut untk bersikap ramah dan friendly kepada siswa? Jawab: Pegawai dituntut bersahabat dengan siswa, karena jika tidak friendly. Siapa yang mau mendaftar di sini. 9. Tugas lain apa yang dikerjakan Akademik? Jawab: Dalam praktek, kita tetap melayani setiap tamu yang datang, menjadi customer service. 10. Apa ada kendala dalam pembuatan jadwal? Seperti Tentor yang complain tentang jadwal jam mengajarnya, dll. Jawab: Sejauh ini kendalanya terjadi ketika Tentor yang berhalangan masuk, kemudian kita mengadakan perubahan jadwal belajar pada hari itu dengan mata pelajaran lain. Hal tersebut terjadi secara mendadak, sehingga kami harus menghubungi Tentor siapa yang siap untuk mengajar pada hari tersebut. Untuk masalah complain, belum ada. karena dalam pembuatan jadwal jam belajar kami sudah menyesuaikan dengan jam kosong para Tentor.
Hasil Wawancara (Siswa) Nama
: Rafida Adawiyah
Kelas
: XII IPA
Asal Sekolah : SMAN 8 Bekasi Hari/Tanggal : 13 April 2015 1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ? Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar bagi para siswa 2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Sebelumnya sudah pernah bimbel di Primagama dan Primagama ini dekat dari rumah. Alasan lain karena Primagama sudah lama berdirinya. 3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ? Jawab: 1 tahun ketika kelas 3 SMP dan sekarang baru 1 semester di kelas 3 SMA 4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ? Jawab: Melalui orang tua 5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ? Jawab: Program bimbingan belajar 6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ? Jawab: Pernah, pada program intensif 7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ? Jawab: Program intensif dan konsis 8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ? Jawab: Try Out 9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Harapan saya adalah agar menjadi anak yang pintar 10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di Primagama ? Jika iya, jelaskan ! Jawab: Tidak
11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ? Jawab: Menurut saya, pelayanan disini sudah cukup bagus. 12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan ! Jawab: Sudah cukup sesuai biaya dan fasilitasnya. Melengkapi guru yang mengajar tidak jelas. 13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi) dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama? Jawab: Menumbuhkan rasa semangat dan lebih rajin 14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa? Jawab: Tentor sudah cukup menguasai materi yang disampaikan. 15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam penyampaian materi? Jawab: Tentor sudah menerapkan metode yang unik dan menggunakan game.
Hasil Wawancara (Siswa) Nama
: Aliesha Kurnia
Kelas
: XII IPA
Asal Sekolah : SMAN 6 Bekasi Hari/Tanggal : 13 April 2015 1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ? Jawab : Primagama adalah tempat les 2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Karena Primagama lokasinya dekat dengan rumah 3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ? Jawab: Setengah tahun atau 1 semester (mengambil program 1 tahun) 4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ? Jawab: Melalui orang tua 5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ? Jawab: Program bimbingan belajar dengan jadwal 3kali per minggu 6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ? Jawab: Ya saya mendapatkan program tambahan 7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ? Jawab: Program konsultasi siswa 8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ? Jawab: Try Out 9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Harapan saya Primagama bisa membantu saya belajar 10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di Primagama ? Jika iya, jelaskan ! Jawab: Tidak 11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ? Jawab: Menurut saya, pelayanan disini sudah cukup baik.
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan ! Jawab: Menurut saya sudah sesuai, karena dengan harga yang murah saya mendapatkan les 3kali dalam seminggu 13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi) dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama? Jawab: Sepertinya sudah ada perubahan 14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa? Jawab: Menurut saya sudah cukup menguasai. 15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam penyampaian materi? Jawab: Iya, banyak metode yang diterapkan oleh Tentor.
Hasil Wawancara (Siswa) Nama
: Mahesa P.
Kelas
: XII IPA
Asal Sekolah : SMAN 2 Gunung Putri Hari/Tanggal : 13 April 2015 1. Apa yang anda ketahui tentang Primagama ? Jawab : Primagama adalah tempat bimbingan belajar 2. Apa alasan anda memilih Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Karena dekat dari rumah 3. Sudah berapa lama anda mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama ? Jawab: 1 tahun 5 bulan (1 tahun di kelas 2 dan lanjut ke kelas 3). 4. Melalui apa anda mendapatkan informasi tentang Primagama ? Jawab: Melalui orang tua 5. Program apa saja yang anda ambil di Primagama ? Jawab: Program bimbel reguler 6. Apakah anda mendapatkan program tambahan yang disediakan Primagama ? Jawab: Pernah 7. Program tambahan apa saja yang anda dapatkan dari Primagama ? Jawab: Pembahasan tugas dan tambahan belajar 8. Kegiatan lain apa yang pernah anda ikuti di Primagama ? Jawab: Try Out dan Outbond 9. Apa yang anda harapkan dari Lembaga Bimbel Primagama ? Jawab: Tidak ada 10. Apakah anda mendapatkan diskon (potongan harga) saat mendaftar di Primagama ? Jika iya, jelaskan ! Jawab: Ya, karena saya membayar saat bulan april dan sedang ada promo. 11. Menurut anda, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Primagama ? Jawab: Sudah baik
12. Menurut anda, apakah biaya pendaftaran sudah sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari Primagama ? Berikan alasan ! Jawab: Sudah sesuai karena saya puas. 13. Apakah anda sudah mendapatkan perubahan dalam bidang akademik (prestasi) dari sebelum memasuki Primagama hingga memasuki Primagama? Jawab: Ya, terdapat perubahan dari prestasi yang menjadi lebih baik. 14. Menurut anda, apakah Tentor yang mengajar di kelas sudah cukup menguasai setiap materi yang disampaikan dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa? Jawab: Sudah menguasai 15. Apakah Tentor sudah menerapkan berbagai macam metode dalam penyampaian materi? Jawab: Ya, seperti pemecahan rumus dengan cepat.
Hasil Wawancara (Tentor)
Nama
: Ananto Pratekno,S.Pd
Guru bid. Study
: Matematika, Fisika Kelas 10-12 SMA
1. Bagaimana proses perekrutan tentor di Primagama? Jawab: Banyak cara perekrutan Primagama, melalui brosur ditempel di mading kampus-kampus. Namun, pada saat itu saya masuk Primagama karena usulan dari guru saya yang juga mengajar di Primagama. 2. Apa latar belakang pendidikan anda? Jawab: Sarjana Pendidikan 3. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama? Jawab: Tes normal wawancara tentang bid. Study, pengalaman mengajarnya apa, kemudian micro teaching dengan guru Tutor senior di sini, setelah itu diberi waktu mengajar di kelas 1 sesi nanti melihat respon anak-anak bagaimana dengan didampingi Tentor senior, kemudian nanti ada panggilan bahwa saya diterima. 4. Apakah Primagama menentukan lowongan Tentor sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan? Jawab: Iya, jika tidak sesuai dengan kriteria, maka dalam pelaksanaan tidak akan berjalan dengan baik. 5. Apakah anda mengajar di Lembaga Bimbingan belajar lain? Jawab: Iya, tetapi lebih suka mengajar di Primagama, karena Primagama lebih terstruktur. Jika di bimbel lain terkadang merasa kebingungan mau mengajar bab apa dan sudah sampai mana. Tetapi, di Primagama sudah ada modul dan tinggal melanjutkan saja modul bagian apa yang belum dibahas. 6. Apakah anda sudah siap mengemban tugas sesuai dengan peraturan yang ditentukan oleh Primagama? Jawab: Siap, peraturan yang ada di kelas itu siswa dan Tentor wajib mengumpulkan handphone ke dalam keranjang Hp.
7. Apakah terdapat pelatihan bagi para tentor dalam hal mengajar di kelas? Jawab: Ya ada, dapat Tutoring dari Pusat Primagama pada saat itu di Primagama Kota Wisata, Disana diberikan arahan konsep dan metode pengajaran yang baik bagaimana. Dan diajarkan cara cepat penyelesaian soal bagaimana. Semuanya diajarkan dari Primagama Pusat. 8. Dalam penyampaian materi yang anda lakukan, menurut anda sejauh mana mampu diserap oleh siswa? Jawab: Menurut saya, sudah begitu diserap oleh siswa, karena kita juga terkadang membahas soal-soal secara bersama, tidak hanya dari saya saja. 9. Apakah anda membuat perencanaan sebelum mengajar di kelas seperti RPP? Jawab: Untuk perencanaan seperti RPP itu tidak ada, karena Tentor mengajar sesuai dengan buku SMART yang dipegang siswa. Karena setiap pertemuan tidak sama Tentornya. Tetapi berbeda-beda. Sehingga kita mengikuti materi yang ada di buku SMART. 10. Sejauh mana pemanfaatan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh tentor di Lembaga Primagama sebagai pendukung siswa dalam bimbingan? Jawab: Kalau pemanfaatan sarana dan prasarana ya saya sudah manfaatkan semua, jika melihat yang sering saya gunakan untuk mengajar ya modul Smart, papan tulis, spidol. 11. Strategi apa yang anda terapkan dalam penyampaian materi bimbingan di Lembaga Primagama Vila Nusa Indah? Jawab: Strategi yang dilakukan antara lain memberikan game kepada siswa-siswa dan memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan. 12. Perencanaan apa saja yang dilakukan oleh tentor dalam hal penyampaian materi? Jawab: Dalam penyampaian materi, Tentor hanya mempersiapkan modul dari Primagama untuk dibahas bersama-sama. 13. Adakah stategi tambahan dari tentor-tentor dalam penyampaian materi pada siswa bimbingan agar lebih manarik dalam kegiatan bimbingan? Jawab: Biasanya ada tambahan game
14. Menurut anda, apakah program-program yang disediakan oleh Primagama sudah sesuai dengan kebutuhan siswa? Jawab: Menurut saya sih sudah, karena program yang diadakan Primagama ini mengikuti mata pelajaran di sekolah yang biasa keluar pada UN.
Hasil Wawancara (Manager Primagama Cabang) Nama
: Kristiana Siningsih, S.S
Jabatan
: Manager Primagama Cabang
1. Program apa saja yang disediakan oleh Primagama? Jawab: Program reguler untuk kelas 3-6 SD, 1-3 SMP, dan I-3 SMA. Program excellent untuk siswa kelas 6SD dan 3SMP, intensif UN, UKK/UAS adalah program untuk siswa kelas akhir, siswa diajakan untuk menyelesaikan soal-soal persiapan memasuki sekolah faforit selanjutnya. Alumni SBMPTN ini diajukan untuk alumni SMA yang ingin memasuki Perguruan Tinggi Negeri. Akan tetapi program ini jarang sekali kami laksanakan dikarenakan sedikitnya peminat untuk daerah ini, jikapun ada peserta yang mendaftar, untuk SBMPTN tidak hanya 1 jurusan, namun 3 jurusan ada IPA, IPS dan IPC. Dari perbedaan jurusan tersebut yang membuat jarangnya diadakan program ini. Karena melihat kuota yang disediakan semisal 1 kelas 5 orang. Dan ternyata yang mendaftar ada yang kelas IPA, kelas IPS ataupun IPC dengan kuota yang sangat sedikit kurang dari 5 orang di tiap kelas. Dari situ kami memilih tidak mengadakan program tersebut. Problem solving adalah program bagi seluruh siswa untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, baik berupa kesulitan belajar dan atau pekerjaan rumah (PR), pengulangan materi bahasan sekolah yang masih belum sepenuhnya dipahami 2. Bagaimana strategi pembuatan produk? Jawab: Dalam pembuatan program yang pertama kita menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di daerah sekitar Vila Nusa Indah, sebelumnya kita mengadakan survey terlebih dahulu dan melihat banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa Indah, pada awal mula berdirinya Primagama disini masih belum memiliki banyak pesaing dan termasuk yang
pertama. Seiring berjalannya waktu, muncullah berbagai macam bimbingan belajar lain yang berdiri di sekitar Primagama.
3. Apa program unggulan Primagama VNI? Jawab: Untuk masalah unggulan, saya rasa semuanya unggul. Karena kalau tidak diunggulkan akan sedikit sekali siswa yang mengambil program bimbingan belajar di sini. Akan tetapi yang sangat kita unggulkan adalah pelayanan yang diberikan. Pertama Primagama menggunakan konsep REC, pemberian model pembelajaran seperti Fisitaru, Matematika Gasing, kemudian consys pemberian konsultasi bagi siswa, dan kita menggunakan metode SMART Solution untuk pemahaman siswa disertai penyelesaian soal-soal dengan cepat dan tepat. 4. Bagaimana strategi mempertahankan program agar tetap unggul? Jawab: Strategi yang kita lakukan untuk mempertahankan program agar tetap unggul adalah dengan memberikan pelayanan dengan maksimal kepada siswa, 5. Apakah terdapat kendala dalam pembuatan program-program di Primagama? Jawab: dalam pembuatan program, kita tidak ada kendala. Karena semua program yang disediakan di sini merupakan program dari Primagama pusat, dan kita hanya pelaksana dengan melihat kondisi di sini. Program apakah yang cocok untuk diterapkan disini. 6. Apa saja kendala yang dimiliki oleh Primagama dalam dimensi produk? Jawab: Saya rasa untuk masalah kendala adalah pada pelaksanaannya seperti Alumni SBMPTN yang membuat jarang dilaksanakan dan kurangnya minat siswa kelas 3,4 SD. 7. Apakah terdapat program tambahan bagi para peserta didik? Jawab: Untuk program tambahan biasanya berupa tambahan jam belajar, kemudian ada consys, try out, dan outbond.
8. Apakah program yang dibuat oleh Primagama sudah sesuai dengan kebutuhan siswa? Jawab: Program yang ada disini semuanya sudah sesuai, kita melihat kebutuhan siswa pada umumnya. Seperti Kurikulum 2013, kita juga mengadakan program khusus 2013. 9. Bagaimana cara memperhitungkan biaya yang tepat untuk lembaga? Jawab: Untuk pembuatan biaya, kita mempertimbangkan banyak hal. Seperti:
Pembayaran pengajar yang honorer
Pembayaran listrik, air, gedung dalam satu bulan
Pemberian fee kepada para karyawan per bulan
Biaya tambahan pelajaran
Layanan DMI (Tes bakat siswa melalui sidik jari)
Marketing (brosur, spanduk, dll.)
Pemberian buku (SMART) dari Primagama kepada siswa
Jaminan kesehatan bagi siswa
10. Bagaimana strategi penetapan harga di Primagama VNI? Jawab: Untuk pembuatan harga, kita melakukan survey terlebih dahulu dan melihat biaya dari pusat. Kemudian kita ambil jalan tengah menyesuaikan dengan melihat ekonomi warga sekitar. 11. Siapa saja yang terlibat dalam penetapan harga? Jawab: Yang terlibat dalam penetapan harga terutama bagian pemasaran, kepala cabang, dan bagian keuangan. 12. Apakah Primagama membuat strategi pemberian diskon bagi para peserta didik? Jawab: Primagama membuat strategi pemberian diskon kepada konsumen untuk menarik perhatian mereka dan meringankan mereka. 13. Apa saja pemberian diskon yang disediakan oleh Primagama?
Jawab: Pemberian diskon itu sendiri bermacam-macam. Ada diskon untuk siswa berprestasi, diskon pembayaran tunai, diskon reserfasi dengan mempertimbangkan ruangan yang tersedia, diskon pembayaran pertama, diskon kakak adik, dan diskon untuk siswa yang mengambil lebih dari satu program atau yang melanjutkan ke program selanjutnya. 14. Bagaimana sistem pemberian diskon bagi para pendaftar perdana? Jawab: Jika terdapat pendaftar pertama maka diberikan diskon, dan jika membayar tunai tanpa cicil akan diberikan diskon tersendiri, apabila dalam pendaftaran mendaftarkan dua orang sekaligus (kakak dan adik) di periode yang sama akan diberikan diskon yang disebut diskon kakak adik, untuk diskon prestasi ada aturannya sendiri. Diskon bagi siswa yang prestasinya 3besar, 5 besar, diberikan diskon dengan besar masing-masing. Kemudian apabila ada siswa yang melanjutkan ke jenjang berikutnya, kita memberikan gratis biaya pendaftaran, siswa tersebut hanya membayar biaya bimbingan belajarnya saja. 15. Apakah harga yang disediakan sudah sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh Primagama? Jawab: menurut saya sudah cukup sesuai meskipun banyak orang mengatakan Primagama adalah bimbingan belajar yang memiliki harga cukup mahal. Sebenarnya fasilitas yang diberikan oleh Primagama pun tidak hanya bimbingan sesuai jadwal saja, namun, terdapat consys, pemberian buku SMART untuk para siswa, pemberian kaos Primagama, dan berbagai macam pelayanan lainnya. 16. Apakah ada kenaikan/penurunan biaya bimbingan belajar di Primagama tahun 2013/2014 dan 2014/2015? Jawab: Untuk masalah biaya, pasti ada kenaikan bukan penurunan. Karena melihat dari tahun ke tahun pasti ada kenaikan. Tapi bukan berarti setiap tahun naik, namun melihat kondisi dan perkembangan yang ada. 17. Apakah ada kendala dalam aspek harga? Jawab: Dalam penentuan harga tidak ada masalah, hanya saja banyak yang menganggap bahwa Primagama adalah program bimbel yang termahal.
18. Bagaimana membangun citra lembaga di mata masyarakat? Jawab: Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen, mengembangnkan produk-produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan mengembangan terus berinovasi untuk menjadi yang terdepan. 19. Apa saja teknologi yang sudah diterapkan oleh Primagama? Jawab: Primagama melakukan kerjasama dengan PT Microsoft Indonesia untuk
menciptakan
proses
pembelajaran
online
melalui
www.primagama.com. Di dalam situs tersebut tersedia pelayanan try out online, games educative, konsultasi online maupun chatting dengan sesame siswa Primagama. Untuk yang akan datang para karyawan administrasi pun akan mendapatkan pelatihan berbasis IT untuk melakukan hubungan dengan sesame karyawan Primagama dari berbagai cabang dan pusat serta digunakan sebagai databased penyimpanan data siswa.
20. Sudah sejauh mana jaringan yang dimiliki oleh Primagama? Jawab: Primagama Villa Nusa Indah sudah memiliki jaringan dengan sekolah-sekolah sekitar. Banyak sekolah yang sudah percaya dengan pelayanan yang diberikan oleh Primagama. 21. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh Primagama dalam aspek promosi? Jawab: Usaha yang dilakukan oleh Primagama Villa Nusa Indah dalam aspek promosi, pertama dengan membagikan brosur-brosur ketika masa penerimaan rapot siswa, ketika tahun ajaran baru ke sekolah-sekolah, memasang spanduk, melakukan promosi melalui media facebook, melakukan kerjasama dengan sekolah dalam rangka mengadakan try out atau bimbingan belajar tambahan bagi siswa kelas 3 di sekolah, langkah yang dilakukan Primagama adalah dengan membuka di sekolah tersebut, langkah lain adalah mengadakan trial class bagi para siswa untuk menarik mereka dalam mengikuti program Bimbel di Primagama, dan yang terakhir adalah open house bagi para siswa maupun orang tua di sekolah-sekolah terdekat. Selain itu bisa melakukan promosi melalui media blackberry
messanger, dan menggunakan jasa siswa untuk mengenalkan Primagama ke teman-teman mereka. 22. Melalui media apa sajakah promosi yang dilakukan oleh Primagama? Jawab: Jika dari pusat sudah dilakukan usaha promosi melalui media Televisi yang diperankan oleh Rano Karno, Nikita Willy, melalui radio, melalui media internet (website Primagama) Jika dari cabang melalui media cetak berupa brosur, spanduk, pamflet, dari mulut ke mulut, facebook, dan blackberry messanger. 23. Inovasi-inovasi apa saja yang dihadirkan oleh Primagama? Jawab: Inovasi yang dihadirkan Primagama seperti Consys, dahulu belum ada consys, sekarang sudah ada layanan tersebut untuk membantu siswa mengerjakan PR, dll. Program Excellent, tes DMI, dll 24. Apakah Primgama melakukan promosi ke sekolah-sekolah terdekat? Jawab: Ya, Primagama selalu melakukan promosi apalagi di sekolahsekolah terdekat. Itu sudah pasti, kita biasanya menyebar pamphlet atau brosur ke sekolah-sekolah dengan membentuk tim, dan mendatangi sekolah-sekolah ketika sedang penerimaan rapor. Karena pada masa itu, banyak orang tua yang berdatangan mengambil rapor siswa, disana kita memberikan pamphlet tersebut ke orang tua yang sedang mengambil rapor. 25. Apakah Primagama mengadakan pelayanan personal (open house) kepada para konsumen dan kapan biasanya diadakan? Jawab: Untuk kegiatan open house di dalam lembaga sendiri itu tidak pernah kami laksanakan, akan tetapi biasanya kita melaksanakan kegiatan open house di sekolah-sekolah yang mengajak kerjasama dalam bentuk Try Out maupun kegiatan lain. Di sana Primagama membuka stand sendiri dan membuka layanan Open House untuk siapapun yang ingin bertanya tentang Primagama. 26. Apakah terdapat kurun waktu dari Primagama dalam melakukan promosi? Jawab: Biasanya Primagama mengadakan Promosi ketika pergantian tahun ajaran baru maupun pergantian semester dari semester 1 ke semester 2. Dan kegiatan itu kami lakukan ketika pengambilan rapor di sekolah. Kegiatan
Promosi lain ketika mendekati UAS atau UN, biasanya kita melaksanakan dengan sekolah yang mengajak kerjasama maupun dari media lain. 27. Siapa sajakah yang terlibat dalam kegiatan promosi? Jawab: Dalam kegiatan Promosi ini yang terlibat adalah semua karyawankaryawan yang bekerja di Primagama. Meliputi bag. Pemasaran terutama, akademik, dan keuangan. 28. Siapa yang paling berperan dalam kegiatan promosi? Jawab: Yang paling berperan dalam kegiatan Promosi tentunya bagian Pemasaran. Namun, di Primagama Nusa Indah kita memerankan semua bagian untuk kegiatan Promosi. Karena jika hanya satu orang yang bekerja. Tidak akan tercapai tujuan lembaga. 29. Apakah ada kendala dalam melakukan promosi? Jawab: Sejauh ini, tidak ada kendala dalam pelaksanaan promosi 30. Bagaimana cara perekrutan tenaga pendidik/Tentor di Primagama VNI? Jawab: Pada awal mula Primagama berdiri, kami mencari Tentor melalui brosur dan dari mulut ke mulut. Kami menyediakan Tentor sesuai dengan bidang study yang dibutuhkan. 31. Penyediaan tenaga pendidik/tentor di Primagama Jawab: Primagama menyediakan Tentor (Instruktur smart) sesuai dengan banyaknya kelas yang tersedia dan sesuai dengan bidang study yang diajarkan. 32. Bagaimana proses penyeleksian Tentor di Primagama? Jawab: Penyeleksian Tentor ada beberapa tahap, pertama menyerahkan surat lamaran, wawancara, tes micro teaching di hadapan Tentor Senior maupun di hadapan Kepala Primagama, kemudian diberikan waktu mengajar di dalam kelas dan dinilai pula oleh Tentor Senior, jika Micro Teaching lulus dan siswa merasa cocok dan nyaman dengan calon Tentor tersebut maka akan diterima di Primagama. Namun, Calon Tentor tersebut masih harus belajar cara mengajar dengan melihat Tentor senior mengajar di kelas dan diberikan pelatihan khusus dengan metode pembelajaran versi Primagama.
33. Apakah Tentor yang tersedia di Primagama VNI sudah sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya? Jawab: Sejauh ini sudah sesuai, Tentor yang memiliki latar belakang sains maka diberikan mata pelajaran sains, jika latar belakang pendidikan dari bahasa atau sastra maka diberikan kelas mengajar pada pelajaran Bahasa. 34. Apakah terdapat syarat tertentu kepada para Tentor? Jawab: Syarat untuk menjadi Tentor cukup mampu menguasai materi pelajaran dan mampu bersikap ramah, friendly serta mampu mengendalikan siswa di kelas. 35. Apakah para Tentor diberikan pelatihan dalam metode pembelajaran di Primagama? Jawab: Tentor (I Smart) Primagama selalu diberikan pelatihan dan sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Biasanya kegiatan pelatihan tersebut bersamaan dengan Primagama lain yang masih dalam kabupaten Bogor. 36. Apakah ada kendala dalam aspek people (tenaga pendidik/tentor)? Jawab: Kendala yang ada di sini adalah ketika salah satu Tentor tidak hadir atau memiliki izin, Primagama tidak memiliki Tentor pengganti lebih banyak untuk menggantikan Tentor yang berhalangan hadir. Namun, untuk mengatasi hal tersebut biasanya kita mengganti ke jadwal mata pelajaran lain. Namun, tidak semua siswa mendapatkan informasi pergantian jadwal tersebut dan membuat beberapa peserta didik membawa buku pelajaran yang seharusnya hari itu dipelajari. 37. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah? Jawab: Yang melatarbelakangi berdirinya Primagama di Vila Nusa Indah adalah melihat kebutuhan masyarakat atas pendidikan di luar sekolah. Dan pada awalnya terdapat owner dari Primagama yang sekarang adalah Kepala Primagama. Kemudian kita mengadakan survey di wilayah Vila Nusa Indah dan mengambil lokasi yang memungkinkan mudah untuk dijangkau oleh konsumen/masyarakat. 38. Bagaimana menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan belajar lain yang berdiri di Vila Nusa Indah?
Jawab: Untuk menghadapi persaingan, Primagama selalu mengembangkan inovasi-inovasi terbaru menarik konsumen. Pada tahun 2005 lalu, Primagama merupakan lembaga bimbel yang pertama muncul, kemudian maraknya lembaga bimbel lain yang berdiri di sekitar Vila Nusa Indah. Tidak hanya lembaga bimbel ternama, tetapi lembaga bimbel baru pun mulai tumbuh dan terdapat privat dari rumah ke rumah. 39. Menurut anda, apakah letak Lembaga Bimbel Primagama ini sudah cukup strategis? Jawab: Menurut saya sudah cukup strategis, wilayah ini diapit oleh beberapa perumahan dan letak dari Primagama tepat di gerbang utama Vila Nusa Indah, sehingga lebih mudah untuk ditemui dan mudah dijangkau oleh masyarakat. 40. Apakah terdapat banyak target pemasaran di wilayah ini? Jawab: Target pemasaran untuk di wilayah ini cukup banyak, banyak sekolah-sekolah yang berdiri di daerah sekitar Vila Nusa Indah dan terdapat banyak siswa dari luar daerah Vila Nusa Indah. 41. Apakah terdapat kendala di penempatan ini? Jawab: Yang menjadi kendala adalah banyaknya Lembaga Bimbingan belajar lain yang tumbuh di daerah sekitar Primagama Vila Nusa Indah.
Daftar Checklist Dokumen No.
Dokumen
1.
Profil Lembaga
2.
Struktur Organisasi
3.
Media promosi cetak: -
Banner
-
Spanduk
-
Pamflet
-
Brosur
-
Kalender
-
Lainnya
4.
Website
5.
Foto-foto kegiatan
Ada
Tidak
Keterangan
Kegiatan-kegiatan Primagama
Try Out Kerjasama dengan sekolah
Try Out Kelas 6 SD Primagama
Juara 1,2 dan 3 Try Out Primagama
Outbond Siswa Primagama Villa Nusa Indah
Banner Kegiatan Primagama
Kegiatan lomba baris-berbaris
Banner kegiatan Try Out bersama SMP Permata Sakti
Pamflet Try Out dengan SMP Permata Sakti
Primagama 33 tahun
Brosur kegiatan Try Out US bersama SMP Islam Al-Fajar
Kondisi Ruangan Primagama
Kamar mandi lantai 1
Lorong ruang kelas
Ruang Istirahat
Ruang Kelas
Ruang Kelas lantai 2
Kotak penyimpanan handphone
Lorong lantai 2
Papan tulis jadwal mengajar
Ruang Administrasi
Ruang Kelas
BIOGRAFI PENULIS Vita Hanafiyah lahir di kota Lamongan yang merupakan anak bungsu dari enam bersaudara oleh pasangan Bapak Ilham Bisri dan Ibu Umu Hanik. Penulis memiliki 3 saudara laki-laki bernama Isa Anshori, Alm. Ainur Rohman, Abdus Shonik dan 2 saudara perempuan bernama Fitria Ningsih, dan Elif Rahmawati. Penulis mulai menempuh pendidikan di TK Aisyiah Bustanul Athfal Sedayulawas tahun 1996, kemudian melanjutkan ke jenjang SD di MI Muhammadiyah 2 Sedayulawas tahun 1998-2004, setelah itu penulis memasuki sekolah menengah di SMP Muhammadiyah 15 Brondong 2004-2007, kemudian melanjutkan ke SMA N 2 Lamongan dan lulus pada tahun 2010.
Setelah
melakukan pendidikan selama 12 tahun di sekolah, penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, melalui jalur Mandiri, penulis berhasil lolos ujian dan diterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2010. Selama menempuh pendidikan, penulis juga pernah aktif dalam mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan, seperti BEM J (Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan) pada tahun 2010-2012, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) tahun 2010, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) cabang Ciputat tahun 2012 -2015, FORMALA (Forum Mahasiswa Lamongan) tahun 2011-2015, MIC (Movement Inspiration Centre) tahun 2013-2015. Tidak hanya organisasi yang penulis ikuti, penulis pula mengikuti berbagai komunitas seperti Kalung Rautan (Komunitas Seni Lukis). Dengan keikutsertaan penulis dalam berbagai organisasi, penulis mendapatkan banyak teman-teman sebagai wahana bertukar pikiran, mendapatkan wawasan, pengalaman, dan jaringan-jaringan tertentu. Melalui hal tersebut, penulis menyadari bahwa rasa kerjasama itu sangatlah penting dalam meraih sebuah tujuan yang diukir bersama, dari sana pula penulis dapat melatih kedisiplinan dalam menghadapi segala urusan yang dihadapi oleh penulis.