Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
1
STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRY PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA GINTANGAN, KECAMATAN ROGOJAMPI, KABUPATEN BANYUWANGI STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRY PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA GINTANGAN, KECAMATAN ROGOJAMPI, KABUPATEN BANYUWANGI
Lilik Sunarsih, Drs. Umar HMS, M. Si, Drs. Pudjo Suharso, M. Si Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) JL.Kalimantan 18, Jember 68121 Email :
[email protected]
Abstrak: Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tempat penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive area yang dilaksanakan di home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu observasi, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang kerajinan anyaman bambu dengan menerapkan beberapa strategi pemasaran dalam menjalankan kegiatan usahanya. Adapun strategi pemasaran yang digunakan oleh home industry tersebut antara lain: strategi pengembangan produk, penetapan harga, tempat pemasaran, dan promosi. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Home industry anyaman bambu Abstract: Marketing strategy is an overall plan to achieve the goals set. This research aimed to describe the marketing strategy undertaken by bamboo craftsmen in Gintangan Village. The research used qualitative approach with descriptive research design. The research location was determined by using purposive method conducted in woven bamboo home industry of Gintangan Village, District of Rogojampi, Banyuwangi Regency. The research was conducted in four stages: observation, data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the research results, it was found that the woven bamboo home industry in Gintangan Village is one of the businesses engaged in the field of woven bamboo handicrafts by applying several marketing strategies in the business activities. The marketing strategies used by home industry included: product development strategy, pricing, marketing place, and promotion. Keywords: Marketing strategies, Woven bamboo home industry
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
2
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
PENDAHULUAN Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu
pengaruh terhadap keberhasilan perusahaan
perusahaan akan memberikan kemudahan bagi
Menurut Alma (2013:195), strategi
masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan
pemasaran merupakan pola keputusan dalam
dan keinginannya. Salah satu aspek yang perlu
perusahaan untuk menentukan sasaran, maksud
diperhatikan oleh perusahaan adalah bagaimana
atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan
menciptakan produk yang berkualitas, sehingga
utama dan merencanakan untuk mencapai
nantinya akan memperoleh kepercayaan dari
tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan
konsumen atas produk-produk yang dihasilkan.
dicapai
Namun meski demikian, sebuah usaha atau
perusahaan tentunya memiliki strategi khusus
industri selain mampu menghasilkan produk yang
dan berupaya untuk menjadi paling unggul
berkualitas,
harus
dibandingkan dengan perusahaan lain. Salah
memperhatikan bagaimana cara memasarkan
satu usaha kecil yang memiliki keunggulan
produk agar para konsumen tertarik dan membeli
dalam hal keunikan adalah home industry
produk yang ditawarkan. Produk-produk yang
pengrajin anyaman bambu di Desa Gintangan
berkualitas dan bermutu baik dengan didukung
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
pemasaran yang tepat sasaran, pada akhirnya
Usaha tersebut merupakan usaha kecil yang
akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih
bergerak di bidang kerajinan dengan bahan
tinggi kepada pelanggan. Karena pada dasarnya
dasar serat bambu. Terdapat 50 kepala rumah
kesuksesan finansial sering bergantung pada
tangga yang menekuni usaha di bidang kerajinan
kemampuan pemasaran.
anyaman bambu. Akan tetapi, dari jumlah
industri
tersebut
juga
dalam melakukan kegiatan pemasaran.
oleh
perusahaan.
Masing-masing
Keberhasilan suatu usaha baik usaha kecil
tersebut hanya lima diantaranya yang dapat
maupun besar dapat dilihat dari bagaimana usaha
dikategorikan sebagai jenis usaha kecil dengan
tersebut
yang
keuntungan penjualan kurang lebih Rp 60 juta
dihasilkan sehingga konsumen berminat dan
per tahun. Lima usaha tersebut diantaranya:
melakukan pembelian. Untuk menarik minat beli
Widya Handicraft, Aulia Handicraft, Hamid
konsumen terhadap produk yang dihasilkan, maka
Jaya, Cindy Ayu Handicraft, dan Karya Nyata.
suatu perusahaan harus mampu memutuskan apa
Kelompok usaha tersebut mampu menyerap
dan bagaimana strategi yang akan dijalankan.
tenaga kerja dalam jumlah yang relatif banyak
Strategi
dengan tingkat produksi yang cukup besar.
mampu memasarkan
pemasaran
produk
merupakan
serangkaian
rencana yang dilakukan oleh suatu perusahaan
Perkembangan bisnis kerajinan anyaman
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
bambu di pasar mendorong para pengrajin Desa
Penentuan strategi secara tepat akan memberikan
Gintangan
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
untuk
melakukan
penyesuaian-
3
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
penyesuaian. Penyesuaian inilah yang merupakan
yang terdapat di berbagai kota. Sedangkan
strategi bagi home industry anyaman bambu di
untuk memasarkan produk hingga ke luar
Desa Gintangan untuk menjadi lebih unggul
negeri,
dibandingkan
menggunakan pihak ke tiga sebagai perantara.
dengan
pesaing
yang
juga
menghasilkan produk kerajinan anyaman bambu.
para
pengusaha
kerajinan
ini
Berbagai upaya dilakukan oleh pengrajin
Dalam hal produk, pemilik home industry
Desa
anyaman bambu di Desa Gintangan berupaya
kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada
penuh untuk menghasilkan jenis produk anyaman
dasarnya kepuasan konsumen menjadi hal
yang lebih variatif. Terdapat dua jenis bentuk
terpenting yang harus mendapatkan perhatian
produk yang dihasilkan oleh pengrajin Desa
lebih untuk mencapai tujuan pemasaran yang
Gintangan, yaitu bentuk tradisional dan modern.
diharapkan. Assauri (2007:81) menyatakan
Untuk bentuk yang tradisional dapat berupa
bahwa,
peralatan
kukusan,
memberikan pelayanan kebutuhan dan keinginan
nampan, kemarang, tutup saji, dan masih banyak
konsumen secara memuaskan sehingga tujuan
lagi, sedangkan untuk produk yang lebih modern
perusahaan dalam jangka panjang diharapkan
dapat berupa vas bunga, kap lampu, tempat
dapat tercapai.
dapur
seperti
welasah,
Gintangan
tugas
untuk
pokok
memenuhi
perusahaan
semua
adalah
koran, buah, dan tisu, songkok, souvenir, dan
Berdasarkan pemaparan di atas, tujuan
lain-lain. Harga untuk masing-masing produk
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
yang dihasilkan pun berbeda satu sama lain,
untuk
tergantung
home industry pengrajin anyaman bambu di
pada
tingkat
kesulitan
dalam
mendeskripsikan
pembuatan sekaligus menyesuaikan dengan harga
Desa
yang berlaku di pasar.
Kabupaten Banyuwangi.
Gintangan,
strategi
Kecamatan
pemasaran Rogojampi,
Home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan merupakan salah satu usaha kecil
METODE PENGEMBANGAN Penelitian
yang sampai sekarang mampu bertahan dan
ini
merupakan
penelitian
menunjukkan perkembangan yang cukup pesat
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
dengan ditandai perolehan omset yang terbilang
menggambarkan keadaan atau situasi yang
besar. Pengrajin Desa Gintangan telah mampu
sedang berjalan pada saat dilakukan penelitian
memasarkan produk kerajinan ke beberapa kota
di home industry pengrajin anyaman bambu
di wilayah Indonesia dan mancanegara. Untuk
Desa
memasarkan produk yang dihasilkan ke luar kota,
Kabupaten
provinsi dan luar pulau, para pemilik kerajinan ini
penelitian menggunakan metode purposive
meletakkan produk di toko-toko seperti outlet
area, yaitu lokasi penelitian secara sengaja telah
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
Gintangan
Kecamatan
Banyuwangi.
Rogojampi
Penentuan
lokasi
4
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
ditentukan oleh peneliti di home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan. Sedangkan dalam hal pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat
diketahui bahwa terdapat beberapa strategi pemasaran yang digunakan oleh home industry anyaman bambu Desa Gintangan, baik Widya Handicraft maupun Aulia Handicraft. Strategi pemasaran
tersebut
antara
lain:
strategi
pengembangan produk, penetapan harga, tempat pemasaran, dan promosi. Widya Handicraft merupakan salah satu home industry anyaman bambu yang menerapkan beberapa strategi pemasaran dalam menjalankan kegiatan usaha. Pengembangan produk adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik minat beli konsumen terhadap produk kerajinan
yang terbuat dari bambu dengan bentuk yang unik dan menarik. Produk yang saya hasilkan tidak terbatas pada satu jenis saja melainkan ada dua jenis produk, yaitu produk tradisional dan modern. Jenis produk yang tradisional itu ya seperti kukusan, nampan, welasah, kemarang, tempeh, dan wakul yang memang bentuknya sangat sederhana. Kalau jenis produk yang modern itu seperti tempat koran, tisu, pensil, buah, tudung saji, keranjang parsel, songkok bambu, hantaran, rantang, vas bunga, kap lampu meja, lampu dinding, lampion, dan lainnya”. (Widodo, 37 tahun) Dalam hal penetapan harga, Widya Handicraft
menetapkan
harga
produk
berdasarkan bentuk, ukuran, dan kelebihankelebihan yang dimiliki pada masing-masing produk kerajinan yang dihasilkan. Penetapan harga yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam pembuatan produk anyaman. Selain itu, pemilik home industry juga mempertimbangkan harga jual dengan cara menghitung
berapa
banyak
biaya
yang
dikeluarkan untuk setiap kali produksi. Widya Handicraft juga termasuk jenis usaha kecil yang menetapkan harga berdasarkan harga yang telah berlaku di pasaran.
yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Tempat dijadikan sebagai suatu hal yang
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
penting untuk diperhatikan, terutama tempat
pemilik home industry Widya Handicraft:
memasarkan produk-produk kerajinan yang
“Awalnya
yang saya buat cuma peralatan rumah tangga saja mbak, tapi lambat laun saya juga berusaha untuk menghasilkan berbagai macam bentuk barang yang akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Selain itu mbak, saya juga memiliki ide untuk memproduksi barang-barang kerajinan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
dihasilkan. Widya Handicraft merupakan salah satu home industry yang memilih untuk menjadikan satu antara tempat pemasaran dengan tempat produksi. Selain itu, home industry Widya Handicraft juga memilih untuk
5
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
memasarkan produk kerajinan melalui outlet
maupun di daerah lain di Jawa Timur seperti
kerajinan yang ada di beberapa kota, seperti
Surabaya.
Banyuwangi,
Jember,
Malang,
Surabaya,
Selain Widya Handicraft, Aulia Handicraft
Sidoarjo, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan
juga merupakan home industry anyaman bambu
Bali.
yang menerapkan beberapa strategi pemasaran Strategi lain yang dilakukan oleh Widya
dalam menjalankan kegiatan usaha. Strategi
Handicraft adalah promosi. Adapun promosi yang
pemasaran
dilakukan, antara lain:
pengembangan
1) Pintu ke Pintu
tempat pemasaran, dan promosi. Pengembangan
Salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan
produk yang dilakukan oleh Aulia Handicraft
oleh home industry Widya Handicraft adalah
merupakan salah satu upaya untuk memuaskan
pintu ke pintu. Pemilik melakukan interaksi
kebutuhan dan keinginan konsumen yang
secara
diaplikasikan
langsung
dengan
konsumen
untuk
tersebut
antara
produk,
melalui
lain:
penetapan
pembuatan
strategi harga,
produk
menimbulkan penjualan. Dengan cara promosi
kerajinan dengan variasi yang lebih banyak.
seperti ini, pihak perusahaan dapat dengan mudah
Dalam hal ini, pemilik Aulia Handicraft
mengetahui minat dan antusias konsumen dan
berupaya untuk memproduksi barang-barang
sekaligus dapat mengetahui reaksi yang timbul
kerajinan dengan bentuk yang unik dan menarik.
secara langsung dari konsumen sehingga dapat
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan timbal balik dengan segera. Selain
menarik minat beli konsumen terhadap produk
pintu
juga
kerajinan
yang
dihasilkan.
menggunakan internet sebagai media untuk
didukung
oleh
pernyataan
melakukan promosi.
Handicraft yang menyatakan:
ke
pintu,
Widya
Handicraft
2) Bazar dan Pameran
Hal
tersebut
pemilik
Aulia
“Selain
melalui kegiatan bazar dan pameran yang
alat-alat rumah tangga, saya juga berusaha untuk menghasilkan produk kerajinan lain yang lebih bervariasi mbak. Untuk bentuk, motif, dan pewarnaannya pun juga lebih bagus, yang awalnya cuma barang tradisional seperti welasah, tempeh, kempis, kukusan, kemarang, sekarang saya kembangkan menjadi produk yang lebih modern seperti tempat koran, tisu, buah, tudung saji, keranjang parsel, hantaran, rantang, dan lampion”. Susanto (42 tahun)
dilaksanakan
Dalam
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh home industry Widya Handicraft juga tidak lepas dari peran pemerintah daerah Banyuwangi khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kaitannya dengan promosi produk yang dihasilkan, pihak pemerintah
daerah
ikut
serta
dalam
mempromosikan produk-produk anyaman bambu baik
di
wilayah
Banyuwangi
hal
harga,
Aulia
Handicraft
menetapkan harga berdasarkan tingkat kesulitan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
6
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
dalam menghasilkan produk kerajinan anyaman
dengan cara mendatangi konsumen secara
bambu. Baik dari segi bentuk, ukuran, maupun
langsung untuk menawarkan produk yang
kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki akan
dihasilkan. Selain pintu ke pintu, home industry
menjadi sebuah pertimbangan bagi pemilik Aulia
Aulia Handicraft juga memanfaatkan internet
Handicraft dalam melakukan penetapan harga.
sebagai media promosi yang akan memudahkan
Pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan
untuk
oleh home industry Aulia Handicraft bertujuan
kepada konsumen.
untuk memperoleh laba yang maksimal. Hal
2) Iklan Radio
tersebut dibuktikan dengan pernyataan pemilik
Aulia Handicraft adalah salah satu home
yang menyatakan bahwa rincian penerimaan dan
industry yang melakukan kegiatan promosi
biaya yang dikeluarkan perlu diperhitungkan
dengan menggunakan iklan radio. Hal ini
supaya tidak mengalami kerugian.
dilakukan dengan tujuan untuk mempromosikan
Aulia Handicraft adalah home industry
menginformasikan
produk
kerajinan
produk kerajinan kepada konsumen yang berada
anyaman bambu Desa Gintangan yang memilih
di wilayah Banyuwangi.
untuk menjadikan satu antara tempat pemasaran
3) Bazar dan Pameran
dengan tempat produksi. Penentuan tempat
Peran
serta
pemerintah
Kabupaten
pemasaran menjadi sebuah hal penting yang
Banyuwangi khususnya Dinas Perindustrian dan
dilakukan
Perdagangan menjadi penyumbang besar bagi
oleh
Aulia
Handicraft
untuk
menyalurkan produk kerajinan yang dihasilkan.
pemilik
Selain menjadikan satu tempat antara tempat
mempromosikan
pemasaran
Aulia
dihasilkan. Dalam hal ini, pemerintah daerah
Handicraft juga memasarkan produk anyaman
Banyuwangi mengikutsertakan Aulia Handicraft
melalui outlet yang berada di beberapa kota
untuk
seperti Banyuwangi, Jember, Surabaya, dan Bali.
dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari
dengan
tempat
produksi,
Promosi merupakan salah satu kegiatan
Aulia
Handicraft produk
mengikuti
kerajinan
kegiatan
bazar
dalam yang
yang
Jadi Banyuwangi (HARJABA).
yang dilakukan oleh Aulia Handicraft untuk menarik minat beli konsumen terhadap produk kerajinan yang dihasilkan. Adapun kegiatan
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
promosi yang dilakukan meliputi:
bahwa
1) Pintu ke Pintu
pemasaran yang digunakan oleh home industry
Aulia Handicraft merupakan salah satu home
anyaman bambu Desa Gintangan baik Widya
industry
melalui
Handicraft maupun Aulia Handicraft. Adapun
kegiatan pintu ke pintu. Kegiatan ini dilakukan
aspek strategi pemasaran tersebut antara lain:
yang
melakukan
promosi
terdapat
pengembangan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
beberapa
produk,
aspek
penetapan
strategi
harga,
7
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
tempat
pemasaran,
dan
promosi.
Hal
ini
konsumen untuk membeli. Sesuai dengan
dilakukan oleh para pengrajin dengan tujuan
penyataan
untuk menarik minat konsumen agar membeli
http://www.google.co.id/url-strategi-
produk
pemasarprodukumkm.pptx.html pada tanggal
kerajinan
anyaman
bambu
yang
dihasilkan.
04
Widya Handicraft merupakan salah satu home
industry
yang
Juli
Novandri
2014)
yang
pengembangan
(dikutip
menyatakan
produk-produk
dari
bahwa yang
menerapkan
strategi
sebelumnya sudah ada merupakan langkah yang
dalam
kegiatan
paling tepat untuk diterapkan oleh UMKM,
pemasaran. Kegiatan pengembangan produk yang
karena pada dasarnya untuk mengembangkan
dilakukan oleh Widya Handicraft merupakan
produk baru para pebisnis UMKM harus
salah satu cara yang ditempuh untuk memenuhi
mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk
kebutuhan dan keinginan konsumen terutama
memperkenalkan
dalam menghasilkan berbagai macam bentuk
umumnya dilakukan melalui iklan dan promosi.
pengembangan
anyaman yang
produk
akan
memberikan kepuasan
Dalam
hal
kepada
konsumen
penetapan
harga,
yang Widya
kepada konsumen. Seperti yang diungkapkan
Handicraft menawarkan produk dengan harga
oleh
dengan
yang didasarkan atas bentuk, ukuran, dan
mengadakan pengembangan produk, perusahaan
kelebihan pada masing-masing produk yang
dapat memahami kebutuhan dan keinginan pasar,
dihasilkan. Selain itu, dalam menetapkan harga
serta melihat kemungkinan penambahan atau
Widya
perubahan
dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Assauri
(2007:219)
ciri-ciri
bahwa
khusus
dari
produk,
Handicraft
Seperti
menambah tipe maupun ukuran untuk lebih
(2007:229) bahwa harga yang ditetapkan para
memuaskan pasar yang telah tersedia. Home
pesaing perlu dipertimbangkan dalam penetapan
industry
melakukan
harga dari produk yang dihasilkan perusahaan,
pembuatan
baik sama, lebih rendah, atau lebih tinggi
pengembangan
Handicraft
produk
melalui
kerajinan bentuk tradisional menjadi sebuah kerajinan dengan berbagai macam bentuk yang bervariasi. Produk kerajinan anyaman bambu yang
diungkapkan
menyesuaikannya
menciptakan beberapa tingkat kualitas, atau
Widya
yang
juga
oleh
Assauri
dibandingkan pesaing. Home industry Widya Handicraft adalah salah satu usaha yang menjadikan satu tempat antara
tempat
produksi
dengan
tempat
dihasilkan oleh Widya Handicraft adalah salah
pemasaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan
satu produk yang sebelumnya telah ada kemudian
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
dikembangkan menjadi suatu produk dengan
yang secara langsung dapat melihat setiap tahap
berbagai macam bentuk yang akan menarik minat
pembuatan produk kerajinan anyaman bambu.
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
8
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
Selain menjadikan satu antara tempat pemasaran
dilakukan
dengan tempat produksi, Widya Handicraft
pameran, bazar, demonstrasi, dan berbagai
memilih
macam usaha penjualan.
untuk
memasarkan
produk
yang
dengan
peragaan,
pertunjukan,
dihasilkan melalui outlet kerajinan yang berada di
Aulia Handicraft juga merupakan salah
beberapa kota, seperti Banyuwangi, Jember,
satu home industry yang menerapkan beberapa
Malang,
Yogyakarta,
aspek strategi pemasaran dalam menjalankan
Bandung, Jakarta, dan Bali. Penyaluran produk
kegiatan usaha. Pengembangan produk home
tersebut dapat dikatakan sebagai saluran distribusi
industry Aulia Handicraft adalah salah satu
semi langsung. Seperti yang diungkapkan oleh
upaya yang dilakukan untuk
Daryanto (2013:48) bahwa untuk menyalurkan
kepuasan kepada konsumen. Seperti yang
produknya
konsumen,
diungkapkan oleh Assauri (2007:219) bahwa
perusahaan dapat menggunakan saluran distribusi
pengembangan produk merupakan kegiatan
semi langsung yang hanya menggunakan satu
yang
perantara, seperti pengecer produsen.
kemungkinan perubahan produk ke arah yang
Surabaya,
sampai
Sidoarjo,
ke
tangan
Terdapat beberapa kegiatan promosi yang
lebih
dilakukan baik,
dalam
sehingga
memberikan
menghadapi
dapat
memberikan
dilakukan oleh home industry Widya Handicraft
dayaguna maupun daya pemuas yang lebih besar
yang meliputi:
bagi
1) Pintu ke Pintu
dilakukan melalui pembuatan kerajinan bentuk
Pintu ke pintu merupakan cara promosi yang
tradisional menjadi kerajinan dengan bentuk
dalam teori dikenal dengan istilah personal
yang lebih bervariasi.
konsumen.
Pengembangan
produk
selling. Menurut Daryanto (2013:50) personal
Penetapan harga yang dilakukan oleh
selling merupakan interaksi antara individu yang
Aulia Handicraft didasarkan pada beberapa
saling bertemu muka dengan tujuan untuk
pertimbangan.
menimbulkan penjualan.
dilakukan berdasarkan tingkat kesulitan dalam
2) Bazar dan Pameran
pembuatan, baik dari segi bentuk, ukuran,
Bazar dan pameran merupakan kegiatan yang
maupun kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki.
dilakukan
Aulia Handicraft juga memiliki pertimbangan
untuk
menginformasikan
dan
menetapkan
harga
harga.
tersebut
mempromosikan produk anyaman bambu yang
lain
dihasilkan oleh pengrajin Desa Gintangan. Seperti
menetapkan harga dengan memperhitungkan
yang diungkapkan oleh Daryanto (2013:51)
total penerimaan dan biaya yang dikeluarkan
bahwa selain periklanan, personal selling, dan
dalam setiap produksi. Hal tersebut dilakukan
publisitas, salah satu alat kegiatan promosi adalah
dengan tujuan untuk memperoleh laba yang
dengan cara promosi penjualan yang dapat
maksimal.
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
dalam
Penetapan
Pemilik
9
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
Aulia Handicraft merupakan salah satu
cara tersebut akan ada komunikasi secara tidak
home industry yang menjadikan satu antara
langsung antara
tempat pemasaran dengan tempat produksi. Hal
dengan
tersebut
menarik
diungkapkan oleh Daryanto (2013:50) bahwa
konsumen untuk datang dan membeli produk
kegiatan periklanan adalah salah satu alat untuk
anyaman bambu yang dihasilkan. Seperti yang
membuka komunikasi dua arah antara penjual
diungkapkan oleh Subanar (2001:137) konsumen
dan pembeli melalui media massa, seperti surat
akan semakin merasa menyukai apabila semakin
kabar, majalah, media elektronik baik TV atau
besar kemungkinannya untuk terlibat dalam
radio.
penentuan
3) Bazar dan Pameran
dilakukan
model
dengan
dan
tujuan
menyaksikan
proses
produksi.
calon
pemilik Aulia Handicraft konsumen.
Seperti
yang
Aulia Handicraft adalah salah satu home
Salah
satu
strategi
pemasaran
yang
industry yang berperan serta dalam kegiatan
digunakan Aulia Handicraft adalah promosi.
bazar
Berikut ini adalah kegiatan promosi yang
Banyuwangi.
dilakukan oleh Aulia Handicraft:
dengan tujuan untuk mempromosikan produk
1) Pintu ke Pintu
kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat
Pintu ke pintu adalah salah satu strategi yang dilakukan oleh Aulia Handicraft untuk menarik minat beli konsumen terhadap produk anyaman yang
dihasilkan.
Kegiatan
pintu
ke
pintu
merupakan cara promosi yang dalam teori dikenal dengan
istilah
personal
selling.
Menurut
Daryanto (2013:50), personal selling merupakan interaksi antara individu yang saling bertemu muka
dengan
tujuan
untuk
menimbulkan
penjualan. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh Aulia Handicraft adalah melalui iklan yang dimuat radio
lokal
kerajinan
Kegiatan
tersebut
masyarakat dilakukan
Banyuwangi, termasuk di dalamnya adalah kerajinan anyaman bambu. Selain bazar, Aulia Handicraft juga ikut serta dalam sebuah pameran yang dilaksanakan dalam acara Jatim Fair yang diikuti oleh beberapa kota di Jawa Timur. PENUTUP Kesimpulan Home industry pengrajin anyaman bambu Desa Gintangan merupakan salah satu jenis
2) Iklan Radio
di
produk
Banyuwangi.
Iklan
radio
merupakan cara promosi yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait dengan produk yang ditawarkan. Dengan ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
usaha kecil yang bergerak di bidang kerajinan dengan
menerapkan
beberapa
strategi
pemasaran dalam menjalankan usaha. Terdapat dua home industry yang menjadi acuan, diantaranya:
Widya Handicraft dan Aulia
Handicraft. Adapun strategi pemasaran yang
Lilik, et al., Strategi Pemasaran Home Industry Pengrajin anyaman Bambu . . . .
digunakan oleh dua home industry tersebut antara lain: strategi pengembangan produk, penetapan harga, tempat pemasaran, dan promosi. Strategi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menarik minat beli konsumen terhadap produk kerajinan yang dihasilkan. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diberikan saran kepada pemilik home industry anyaman bambu Desa Gintangan untuk dapat
mempertahankan
dan
merencanakan
strategi pemasaran yang tepat. Hal ini dilakukan dengan
tujuan
untuk
konsumen terhadap
menarik
produk
minat
beli
kerajinan yang
dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Alma, B. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. [2] Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [3] Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka. [4] Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. [5] http://www.google.co.id/url-strategipemasaran-produkumkm.pptx.html [diakses pada tanggal 04 juli 2014]
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015,
10