SKRIPSI
Strategi Komunikasi Pemasaran Album 8 Group Band STINKY PT. Indosemar Sakti
Disusun Oleh :
NAMA
: PHITA PRATIWI
NIM
: 04301 - 066
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Program Studi Marketing Communication and Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI MARKETING COMMUNICATION AND ADVERTISING
Phita Pratiwi (04301 – 066 ) Strategi Komunikasi Pemasaran Album 8 Group Band STINKY PT. Indosemar Sakti (75 halaman; 59 Lampiran; Biografi)
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dengan lahirnya kelompok group band yang membuat persaingan semakin ketat. Salah satu kelompok group band yang ada pada saat sekarang ini adalah STINKY yang pada tahun 2007 mengeluarkan album ke 8. Untuk itu perlu Strategi komunikasi pemasaran untuk memasarkan album ke 8 tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY dalam naungan PT. Indosemar Sakti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY. Penelitian ini berdasarkan pada teori System Marketing Communication oleh Chriss Fill yaitu suatu proses sistem komunikasi pemasaran mencakup alat-alat komunikasi yaitu advertising, public relation, personal selling dan directresponse media dengan faktor penunjang dari alat-alat komunikasi pemasaran adalah key factor analysis, promotion objective, research dan evaluation, positioning dan communication budget. Strategi komunikasi pemasaran penelitian ini adalah mengenai proses pemasaran yang memiliki kelemahan dan kekuatan bahwa komunikasi pemasaran terintegrasi pada sebuah pasar tujuan dan menimbulkan suatu keinginan untuk mendapatkan respon. Sifat penelitian ini adalah deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kasus dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan.. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT.Indosemar Sakti untuk memasarkan album ke 8 group band STINKY dengan melakukan periklanan baik itu di media cetak maupun media elektronik. Untuk promosi penjualan biasanya melakukan promosi konsumen dengan selalu memberikan informasi terbaru kepada para fansnya, sedangkan untuk publisitas dilakukan dengan menyebarkan berita komersial. Dengan segmentasi untuk pria dan wanita dari pelajar sampai mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa album group band STINKY dapat diterima dan senantiasa berada dalam posisi yang cenderung meningkat di tengah para pecinta musik Indonesia. v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang atas limpahan rahmat, ridho, hidayah dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, sangatlah sulit menyelesaikan skripsi ini terlebih penulis berada dalam keadaan yang tidak sempurna dikarenakan adanya keterbatasan penglihatan yang diderita sejak tahun 1997 dan ini membuat penulis sangat sulit beradaptasi dan tidak bebas melakukan segala aktivitas dengan sendiri seperti yang lainnya karena penulis sering berada dalam situasi dan kondisi kesehatan yang naik turun. Dengan segala hormat dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Endah Murwani, M.Si, selaku pembimbing I. Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, pengertian serta kesabarannya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 2. Bapak Drs. Hardiyanto Jatmiko M.Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, pengertian dan juga kesabarannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 4. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si selaku Ketua Bidang Studi Periklanan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 5. Ibu SM. Niken
Restaty, S.Sos. M.Si selaku Penguji ahli dan juga Pembimbing
Akademik, Terima kasih banyak untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan juga pengertian serta kesabarannya selama ini kepada penulis. vi
6. Papa dan Mama tercinta yang telah membantu secara materil maupun spiritual, menerima kondisi yang dialami penulis dengan penuh kasih sayang dan ikhlas memberikan semangat, memfasilitasi semua kebutuhan, memberikan doa, motivasi setiap saat agar penulis selalu sabar dan tabah serta diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Kakakku Mbak Nina serta Bilal Wahyu Adhi keponakanku yang sering membuat gregetan serta adikku Ratih Woroherdiani “makasih selalu bantuin kakakmu ini”. 8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Periklanan Universitas Mercu Buana Jakarta, Terima kasih telah membekali penulis dengan berbagai macam ilmu yang sangat bermanfaat. Serta seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang telah banyak membantu penulis dalam segala hal. 9. Bapak Jerry Bidara, Bapak Ferry Siregar, Bapak Eddy, seluruh staf dan karyawan PT. Indosemar Sakti yang menerima kedatangan penulis dengan ramah dan kekeluargaan. Terima kasih banyak. 10. STINKY Band, Management dan Crew STINKY formasi lama maupun yang terbaru (Bang Andre, Mas Edy, Kak Nanno, Kak Irwan, Kak Yogie, Kak Andy, Kak Ndhank, Rio, Rondy, Kak Ale, Mas Teguh, Mba Lia dan semuanya) “Makasih untuk CINTA SUCI-nya, selama 10 tahun ini, Terima kasih selalu mensupport adek setiap saat, jangan pernah berubah, adek sayang kalian semua”. 11. Keluarga Besar Andre Taulany (Tante Hanum, Nenek, Bang Arie, Kak Nona, Anggi, Arif, Erin, Dio) “Terima Kasih untuk pengertian dan kehangatan bila berada di antara kalian”..
vii
12. Keluarga Besar Irwan Batara, Edy Suryo Triputranto, Helman Maulana, Ndhank Surahman Hartono, Andy Machdar, Yogie Fieldian “Terima kasih semuanya buat segala waktu, kebersamaan serta kasih sayang kalian selama ini ke adek”. 13. Dr. Srinagar, Dr. Lembah Redati Sp.M. dan semua perawat di RS. Mata AINI yang dari tahun 1997 selalu memberikan semangat dan juga pelayanan yang baik terhadap penulis. 14. ADA BAND (Krishna Balagita, Dika Satjadibrata, Marshal S.Rahman, Rere dan Donnie Cahyadi Sibarani “always remember me brother, Makasih sudah mau jadi shogun-ku, Sukses untuk INOD Clothing di Tebet Jakarta Selatan, makasih untuk lagu Surga Cinta dan juga Nyawa Hidupku that’s song very special to me”.Management dan crew (Mas Adam, Mas Yudi, Mas Kendy dan semuanya)“Makasih ya”. 15. THE TITANS Band (Rizky, Indra, Onny, Imoet, Tomtom esp Andhika Naliputra “Makasih masih ingat diriku“. Management dan crew (Andre“OPA”, Mas Lulu dan Mba Fifi )”Makasih ya”. 16. Teman-teman Advertising 2001 : Tuti, Putri, Nita, Indri, Adi, Ujang, Ravi, Obit, Niken, Widianto, Chimot, Andri Tukul, Dd, Dimas, dan semuanya makasih selama dikelas mengerti, membantu, menerima kondisi penulis. Kak Donny, Kak Omar, Kak Noky thx a lot, Tantri, Fani Adv 2003. 17. For Someone Special "i don't think you will ever fully understand how you made me who i am, i don't think you will ever fully comprehend how you made my dream come true or how you opened my heart to love and allowed me to experience something very hard to find unconditional love in my body, soul and mind, thank you for beautiful lyrics of your song, thank you for your love, attention, time, and understand me, that will beautiful secret, success for your career, you will be in my heart now, always and forever. wish you all the best in your life". viii
18. Sahabat–sahabatku : Tuti Arsih sekeluarga “makasih selalu sabar, membantu dan kebersamaannya selama kuliah”, Krishna Murti di Pekanbaru, Mia di Pandan Jakarta Selatan sekeluarga “Makasih selalu menemani bila mau bertemu Nyawa Hidupku”, Ratnasari sekeluarga “Makasih untuk kebersamaannya dari kita di SMU”, Tian sekeluarga di Bandung. 19. Teman-teman SDN O1 Pagi Kebun Jeruk Jakarta Barat, SMP Harapan 2 Medan, SMPN 4 Pekanbaru, SMUN 5 Pekanbaru, SMU Budi Murni 2 Jakarta Barat. Teman–teman milist, Yahoo Messanger, Friendster, STINKIES, armADA (7 fairy: Mia Jaksel, Anita Bogor, Heny, Risma, Ribka dan Pooja), Innoders, TITANIUM, Ungu cliquer’s. 20. Teman- Teman di RnD Agency Modelling, Nuansa Model Production, Elite Model Indonesia, Yamaha Music School, AM 810 UMB, I Radio 89.6 FM Jakarta, Clapita FM Pekanbaru, Tinnie, Ayu Condet, Dewi Radal, FD SCTV, RCTI, Trans TV, TPI, Trans 7, AS Studio, Stick Studio, Studio Hijau, Kampoeng Studio, Legend Studio, Ophet Alatas TIKET Band, UNGU Band dan JULIETTE Band 21. Bapak Bambang, Tante Nuriana di Surabaya, bang Ronald, Kak Dudy Yovie Nuno, Synergy Worldwide, Buana Fotocopy dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya dapat bermanfaat. Amien.
Jakarta, Maret 2008 Phita Pratiwi
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. ii ABSTRAK ……………………….………………………………………... v KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………... x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1 1.2. Perumusan Masalah ………………………………………... 7 1.3. TujuanPenelitian …………………………………………… 8 1.4. Signifikansi Penelitian ……………………………………... 8
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Pemasaran ……………………. 9 2.2. Tujuan-tujuan Komunikasi ………………………………… 10 2.3. Unsur – Unsur Proses Komunikasi ………………………... 11 2.4. Model Komunikasi Pemasaran …………………………….. 15 2.5. Bauran Komunikasi Pemasaran ………………………….....16
BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian …………………………………………….. 40 3.2. Metode Penelitian …………………………………………. 41 3.3. Penentuan Nara Sumber …………………………………… 42
3.4. Tehnik Pengumpulan Data ………………………………… 43 3.5. Fokus Penelitian …………………………………………… 44 3.6. Analisa Data ……………………………………………….. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan A. PT. Indosemar Sakti ………………………………….. 46 B. Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan ………………. 49 C. Bidang Usaha Perusahaan ……………………………... 50 D. Sekilas Gambaran Grup Band STINKY ………………. 51 4.2. Hasil Penelitian A. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis) …………. 55 a. SWOT ……………………………………………….. 55 b. Analisa STP (Segmenting,Targeting,Positioning) ….. 59 B. Tujuan Komunikasi Pemasaran ……………………….. 62 C. Strategi Komuniksi Pemasaran ………………………... 62 D. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran ………… 64 4.3. Pembahasan ……………………………………………….. 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ………………………………………………... 74 5.2. Saran ………………………………………………………. 75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara. 2. Hasil Transkrip Wawancara. 3. Struktur Organisasi PT. Indosemar Sakti. 4. Technical Riders. 5. Launching Album Grup Band STINKY. 6. Schedule Show Grup Band STINKY. 7. NSP Telkomsel Grup Band STINKY. 8. i-Ring Indosat Grup Band STINKY. 9. RBT (Ring Back Tone) XL Grup Band STINKY. 10. Cover Album Grup Band STINKY. 11. Cover VCD Karaoke. 12. Flyer Acara Show. 13. Poster Album Ke-6 “Langkah Terbaik” Grup Band STINKY. 14. ID Card khusus Pertunjukkan “Hari Anti Narkoba 2007”. 15. Booklet Fansclub dan ID Card Fansclub Band STINKY. 16. Merchandise Grup Band STINKY. 17. Surat Persetujuan penelitian di PT. Indosemar Sakti. 18. Surat keterangan telah melakukan wawancara dan pengambilan data di PT. Indosemar Sakti. 19. Surat persetujuan melakukan penelitian dari management STINKY. 20. Surat keterangan telah melakukan wawancara dan pengambilan data di management STINKY. 21. Biografi Penulis.
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dunia entertainment memiliki pasar yang sangat luas dimana pasar hiburan itu memiliki daya tarik yang tidak terbatas karena memiliki sifat yang universal. Musik dapat kita katakan sebagai suatu hasil karya ciptaan seni dari manusia dalam membentuk suatu kolaborasi dan juga mampu untuk membentuk komposisi nada-nada syair. Musik juga bisa saja hanya terdiri dari bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat-alat atau juga bisa hanya berupa senandung. Musik sebagai karya seni itu bersifat sangat universal, oleh karenanya musik itu dapat dinikmati oleh semua orang tanpa adanya batasan umur, sosial, ekonomi, budaya dan juga politik. Musik dapat kita dengar serta dapat kita nikmati melalui berbagai medium yang ada pada saat sekarang ini yaitu dalam bentuk pita kaset dan juga dalam bentuk audio format CD yang semuanya tersebut merupakan hasil akhir dari aktivitas produksi yang dihasilkan oleh para pencipta lagu, musisi, perusahaan rekaman, perusahaan distribusi dan juga media penayangan untuk musik tersebut. Musik yang biasa kita dengarkan itu adalah merupakan suatu produk jasa yang dihasilkan oleh sebuah industri yang selanjutnya bisa disebut sebagai sektor industri musik. Media penayangan musik yang saat ini kita kenal adalah dalam bentuk CD dan kaset dan saat ini juga bisa melalui penayangan media komersial seperti di radio, televisi, internet ataupun kita juga bisa menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara live. 1
2
Perkembangan musik saat ini begitu sangat pesat yang mana semuanya itu juga mengikuti perkembangan teknologi musik yang sedang berkembang di dunia pada saat ini. Sebagai salah satu bentuk reward terhadap para penciptanya, dalam dunia musik biasa dikenal dengan adanya istilah pemberian “Royalty”. Berbagai pemberian royalty ini berdasarkan dari kesepakatan antara artis musik dengan perusahaan rekaman yang menaunginya. Oleh karena itu hasil rekaman dalam bentuk pita kaset, CD dan juga media rekam lainnya yang berada di dalam kategori musik komersil, seseorang artis musik itu tidak mungkin dapat berdiri sendiri, namun artis musik ini haruslah bersanding dengan perusahaan rekaman yang menaunginya atau dapat disebut Label Company dan artis musik ini haruslah tunduk kepada aturan-aturan main yang berlaku di label company tersebut. Bidang industri musik itu sangat berhubungan dengan masalah kekayaan intelektual yang dilindungi oleh UU. Musik sebagai industri itu tentunya sangat berhubungan dengan komponen-komponen yang lainnya yaitu komponen ekonomi yang mana didalamnya melibatkan proses produksi, distribusi dan perdagangan. Perkembangan industri musik Indonesia bisa kita katakan juga mengikuti perkembangan musik dunia sehingga dapat dinikmati dan disukai masyarakat Indonesia. Namun gambaran mengenai industri musik di Indonesia cenderung selalu mengalami hambatan-hambatan yang justru bisa dikatakan mengarah pada perilaku industri yang tidak sehat. Hambatan-hambatan yang ada ini tentu nantinya akan berdampak luas baik itu bagi artis musiknya itu sendiri, pencipta lagu, perusahaan rekaman, perusahaan distribusi ataupun komponen lainnya yang ada kaitannya dengan industri lainnya. Masalah2
3
masalah yang terjadi dalam industri musik memang jarang sekali terlihat karena kebanyakan industri musik tergambar dengan popularitas, glamour dan juga prestasi dari artisnya itu sendiri. Sebagaimana kita tahu bersama disaat sekarang-sekarang ini banyak sekali recording company ( perusahaan rekaman ) baru yang bermunculan. Hal ini di sebabkan karena semakin berkembang pesatnya Industri musik di Indonesia yang mampu menghasilkan para insan–insan seni baik itu dari golongan para musisi, penyanyi solo pria dan wanita maupun group band yang kualitasnya tidak usah diragukan lagi. Selain itu juga didukung oleh berbagai macam alat-alat yang beraneka ragam bentuk dan jenisnya serta sangat spektakuler canggihnya, namun terkadang SDM
( sumber daya
manusia ) yang dapat menguasai semuanya itu tidaklah banyak yang bisa secara professional . Sumber daya manusia ( SDM ) yang mencoba untuk terjun ke dunia industri musik haruslah benar-benar berani untuk mengambil berbagai macam resiko yang ada dan tidak bisa terduga. Adapun beberapa perusahaan rekaman (recording company) yang ada dan bisa dikategorikan terbesar di Indonesia adalah : Sony BMG Musik Entertainment Indonesia, Musica, PT. Indosemar Sakti, Warner Musik Indonesia, EMI Indonesia, Aquarius Musikindo, HP Record dan lain sebagainya. Strategi komunikasi (promosi) suatu produk pada sebuah perusahaan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan pemasaran
3
4
dalam memajukan perusahaan. Strategi yang baik harus pula di dukung oleh kerjasama tim yang solid dalam memasarkan sebuah produk. 1 Pemasaran tidak cukup hanya dengan mengembangkan produk yang ada, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya mudah dijangkau oleh konsumen. Namun perusahaan tersebut harus melaksanakan aktifitas yang disebut dengan promosi. Para pengusaha besar tidak segan-segan untuk mengeluarkan anggaran dana yang besar untuk promosi dengan tujuan demi suksesnya pemasaran produk tersebut. Demikian juga dengan perusahaan menengah ke bawah, mereka juga melakukan kegiatan promosi walaupun dana yang digunakan tidak sebesar perusahaan besar. Kegiatan pemasaran ini merupakan hal yang sangat menarik dimana dewasa ini para produsen menciptakan produk yang dapat bersaing dengan produk yang dihasilkan perusahaan lain, karena begitu banyak penawaran produk atas barang dan jasa, sehingga dapat melebihi permintaan pasar yang ada. Konsekuensi dari hal tersebut adalah dengan terciptanya suatu pasar yang kompetitif serta berubahnya keadaan pasar yang kompetitif serta berubahnya keadaan pasar penjual (sellers market) menjadi pasar pembeli (buyers market). Yang ini berarti bisa kita katakan bahwa perusahaan itu berorentasi kepada pasar sasaran. Pemasaran ini bisa terdiri dari 4 (empat) macam kebijakan yaitu mengenai produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Salah satu dari bauran pemasaran yaitu promosi yang dapat dipandang sebagai suatu prose informasi dalam mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakantindakan yang dapat menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 1
E Jerome Mecarthy dan William D. Perrault, Dasar-Dasar Pemasaran, (Erlangga, Jakarta, 1993), hal 10
4
5
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan promosi ini yang terpenting dan perlu untuk diperhatikan adalah dengan memilih dan juga menentukan kombinasi yang baik dari variabel-variabel promosi antara lain, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan personal selling. Kegiatan yang
dilakukan
oleh
perusahaan
ini
dapat
dimaksudkan
untuk
mempertahankan pasar yang telah dikuasai (market share), selain itu juga di dalam kegiatan pemasaran dan promosi ini tidak hanya mampu untuk menaikan penjualan saja, tetapi juga akan memberikan keuntungan sampingan lain, contohnya dapat menimbulkan biaya yang lebih rendah, keuntungan yang lebih tinggi, dan lain sebagainya. Dengan merencanakan dan juga mempertimbangkan pelaksanaan promosi yang akan diterapkan maka perusahaan dapat mencapai sasaran dengan biaya yang seminim mungkin. Perusahaan perlu memperoleh gambaran untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut dalam mengalokasikan anggaran promosi karena dengan strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah angka penjualan. Begitu banyaknya metode yang biasa diterapkan di suatu perusahaan dalam melihat besarnya dana yang akan digunakan untuk anggaran biaya promosi, pengaruh promosi ini sangat signifikan bagi penjualan suatu produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan. Melalui kegiatan promosi ini secara tidak langsung akan dapat menimbulkan suatu gambaran pada pikiran para pembeli terhadap produk yang akan ditawarkan dipasaran, ini mengingat karena promosi sebagai salah satu faktor yang sangat berperan dalam mendukung sukses tidaknya suatu penjualan, juga dapat digunakan untuk menciptakan prospek yang 5
6
bagus, bahkan juga mampu untuk mengarahkan konsumen untuk dapat memperoleh informasi yang lebih detail. Tetapi promosi ini tidak dapat menggantikan usaha-usaha penjualan yang sedang berjalan. Promosi haruslah dilakukan dengan cara profesional sebagaimana halnya bila kita mengelola bisnis yang lainnya. Begitu banyak perusahaan yang mengurangi kegiatan promosinya disaat bisnis di dalam perusahaan tersebut sedang mengalami penurunan, sebenarnya hal ini merupakan sesuatu yang salah, karena dimana dengan mengurangi biaya itu juga tidak dapat membantu dalam meningkatkan angka penjualan, malah sebaliknya akan mempercepat penjualan sehingga tidak akan menguntungkan atau juga akan menaikan keuntungan dari suatu perusahaan. Perlunya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indosemar Sakti karena merupakan salah satu perusahaan besar yang ada pada saat sekarang ini pada bidang industri musik, dimana setiap
tahunnya
PT. Indosemar Sakti selalu mengeluarkan album-album baik itu dari para pendatang baru maupun musisi yang memang telah berada di dalam naungan perusahaannya tersebut. Salah satunya adalah Group band STINKY, dimana oleh PT. Indosemar Sakti setiap tahunnya STINKY selalu merilis album baru dan secara tidak langsung aliran dan jenis musik yang ditawarkan oleh STINKY mampu membawa angin segar dan nuansa yang berbeda bagi para pecinta musik di Indonesia . Untuk itu PT. Indosemar Sakti selaku recording company yang menaungi group band STINKY ini selalu berusaha agar album-album STINKY dapat selalu diterima oleh konsumen lebih dari produk pesaing yang telah ada. PT. Indosemar Sakti juga harus selektif dalam memilih 6
7
lagu-lagu dan juga harus peka mengetahui apa jenis musik yang saat ini lagi digemari oleh para pecinta musik, bagaimana memenuhinya dan keunggulan apa yang bisa ditonjolkan oleh group band STINKY sehingga para pecinta musik tertarik untuk selalu membeli album-albumnya STINKY.
1.2. Perumusan Masalah Dalam
melakukan
suatu
strategi
terhadap
upaya
dalam
mengkomunikasikan akan suatu produk barang dan juga jasa di pasaran tidaklah semudah dengan apa yang bisa kita perkirakan. Terlebih lagi karakter dari masyarakat yang ada sangat beragam dan berbeda-beda. Di sini seorang manajer promosi / pemasaran (orang yang melaksanakan komunikasi pemasaran) harus dihadapkan oleh suatu bentuk strategi yang mana harus digunakan agar produknya tersebut dapat diminati dan laku di pasaran. Di sini strategi yang dimaksud adalah suatu program umum dalam mencapai tujuan-tujuan dari perusahaan untuk mensukseskan pelaksanaan suatu misi yang ada didalam suatu perusahaan tersebut, sedangkan promosi itu adalah bauran dari pemasaran yang bisa dikatakan sebagai salah satu faktor penentu
keberhasilan dari suatu misi yang memang telah
direncanakan oleh suatu perusahaan tersebut. Dan atas dasar latar belakang permasalahan diatas inilah maka penulis tertarik untuk “Bagaimana
meneliti
Strategi Komunikasi Pemasaran Album dari Group Band
STINKY yang selama ini dilakukan oleh PT. Indosemar Sakti.”
7
8
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang selama ini telah ditempuh oleh pihak PT. Indosemar Sakti
dalam mendukung setiap album – album group band
STINKY yang akan diedarkan dipasaran musik pada saat ini khususnya di pasaran musik Indonesia .
1.4. Signifikansi Penelitian a. Secara Akademis Hasil Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan di bidang ilmu komunikasi pada umumnya dan periklanan pada khususnya mengenai strategi komunikasi pemasaran suatu produk jasa yaitu musik. b. Secara Praktis Hasil Penelitian ini dapat memberikan masukan yang sangat berharga sekali bagi PT. Indosemar Sakti, para praktisi maupun juga terhadap orang-orang yang ingin mencoba masuk secara serius ke dalam industri musik untuk membuat album rekaman. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi di dalam strategi komunikasi pemasaran untuk pembuatan suatu album rekaman baik itu album solo maupun album dari suatu group band.
8
9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Pemasaran Pengertian dari komunikasi di sini adalah suatu mekanisme dimana terdapat hubungan antar manusia serta alat-alat penunjangnya yang bisa berupa lambang atau apapun juga, oleh karena itu komunikasi diharapkan dapat membawa suatu hasil suatu informasi yang ingin disampaikan dan juga adanya saling pengertian di antara orang-orang tersebut. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu 2 . Komunikasi merupakan peristiwa dimana pemberi berita dan penerima berita memperoleh pandangan yang sama tentang suatu berita. Dengan komunikasi atau hubungan dengan kata-kata ataupun media lain, meliputi hubungan tukar pikiran atau pendapat. Di dalam komunikasi orang mendapatkan informasi. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin communicare berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Kata comminis berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana, sehingga communis opinion berarti pendapat umum atau pendapat mayoritas3 . Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Tentu saja pemasaran lebih umum pengertiannya daripada
2
3
Terrence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 1, Erlangga Jakarta Hal 4 Alo Liliweri,. Komunikasi Antar Pribadi, PT. Citra Aditya Bakti Bandung 1997 hal 3
9
10
komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi 4 . Komunikasi efektif dihasilkan dari pemikiran terstruktur yang dikembangkan dengan wawasan dan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan, aspirasi dan perilaku pelanggan sasaran. Jika kita tidak memiliki hal itu maka interaksi hanyalah sebatas teori belaka karena komunikasi kita bergerak tanpa ada target yang jelas. 5
2.2. Tujuan-tujuan Komunikasi Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih tujuan, tujuan dapat disadari atau tidak, dapat dikenali atau tidak yaitu: Pertama, Menemukan: tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri ( personal discovery ). Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Cara lain dimana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai dan kegagalan kita dengan orang lain artinya kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membandingkan diri kita dengan orang lain 6 . Kedua, Untuk Berhubungan: bagian pemasaran harus menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Ketiga, Untuk Meyakinkan : pihak perusahaan harus bisa meyakinkan konsumennya
4
Op.cit, hal 4 Tom Brannan, Integrated Marketing Communications, Penerbit PPM, 2005, Hal 10 6 Joseph A.Devito, Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima Profesional Books, hal 31 5
10
11
terhadap produk yang dikeluarkan, dengan berusaha menampilkan kualitas yang terbaik. Keempat, Untuk Bermain : kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Menginformasikan (informing) dapat berupa :
7
Kelima,
menginformasikan pasar
mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa – jasa yang disediakan perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran (calon) pembeli, membangun citra perusahaan. Keenam, Mempengaruhi dan Membujuk (persuading) untuk : membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga. Ketujuh, Mengingatkan ( remainding ) dapat berupa : mengingatkan pembeli bahwa produk dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli tempat-tempat outlet penjualan, membuat penmbeli tetap inget walau tak ada kampanye iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.3. Unsur-unsur Komunikasi Setiap unsur dalam komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi.
7
Ibid , hal 32
11
12
Gambar Unsur Komunikasi 8
SUMBER
PESAN
MEDIA
PENERIMA
EFEK
UMPAN BALIK Lingkungan
Unsur – unsur yang ada dalam proses komunikasi yaitu : Pertama, Sumber adalah orang atau kelompok orang yang memiliki pemikiran ( ide, rencana penjualan, dan lain-lain ) untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang yang lain. Pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan menetapkan sasaran komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye iklan dan promosi dan menyasarkan kampanye itu pada segmen sasaran tertentu. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok. Sumber sering disebut pengirim. Kedua, Pesan, yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Ketiga, Media, yang di maksud dengan media disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera 8
H.Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers Jakarta 2004 hal 23
12
13
dianggap sebagai media komunikasi. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa ada dua macam yakni media cetak dan media elektronik. Keempat, Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk elemen
kelompok,
partai
atau
negara. Penerima
adalah
penting dalam proses komunikasi karena dialah yang menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali kali menuntut perubahan pada sumber, pesan atau saluran. Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi, karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi. Kelima, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. Keenam, Tanggapan balik, ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu benruk dari pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarmya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dari media meski pesan belum sampai kepada penerima. Ketujuh, Lingkungan atau situasi adalah faktorfaktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni : lingkungan fisik, lingkungan 13
14
sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik misalnya geografis. Komunikasi semakin sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat dan status sosial. Dimensi psikologis
adalah
pertimbangan
kejiwaan
yang
digunakan
dalam
berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain. Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakuan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu. Faktor lain yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi adalah: Semakin besar sumber komunikasi pada penerima makin besar pula dampak dan perubahan si penerima sesuai yang dikehendaki sumber pesan, komunikasi berdampak lebih kuat bila pesannya cocok dengan opini, keyakinan dan disposisi si penerima, komunikasi cenderung lebih efektif kalau sumber dianggap punya keahlian, status tinggi, obyektivitas atau lebih disenangi terlebih lagi kalau sumber punya kekuasaan dan si penerima bisa mengidentifikasikan diri kepadanya, konteks sosial atau grup acuan akan menjadi perantara komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi tersebut diterima atau tidak. 9
9
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications Teks dan Kasus, Pustaka Pelajar Offset Cetakan I, Jakarta 2003,, hal 40
14
15
2.4. Model Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk
menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
di
pasar.
Konsep
yang
secara
umum
digunakan
untuk
menyampaikan pesan adalah apa yang disebut dengan bauran promosi (promotional mix) Di sebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Komunikasi pemasran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Dengan penentuan sasaran yang tepat proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. 10 Gambar Model Komunikasi Pemasaran Umpan balik
Sumber
Pemasaran
10
Encoding
Transmisi
Agensi Iklan, tenaga Penjualan, Iklan Personal Selling, Promotion Public Relation, Direct Marketing
Decoding
Radio,Tv, Surat kabar, Majalah, Brosur
Tindakan
Respons dan interpretasi oleh Penerima
Perilaku konsumen
Teddy Pawitra dan Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Pemgantar PT.Remaja Rosda Karya Bandung hal 267
15
16
2.5. Bauran Komunikasi Pemasaran Integrated Marketing Communication adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan 11 . Ciri –ciri utama IMC ( Integrated Marketing Communication ) adalah : Pertama, Mempengaruhi prilaku adalah mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan pada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen. Kedua, Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, proses diawali dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif. Ketiga, Menggunakan seluruh bentuk “Kontak”,
merefleksikan
kesediaan
menggunakan
bentuk
kontak
komunikasi apapun asalkan merupakan yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak dan tidak menerapkan suatu media tertentu sebelumnya. Keempat, Menciptakan sinergi, semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara. Kelima, Menjalin hubungan, bahwa komunikasi yang sukses membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek dan
11
Ibid, hal 24
16
17
pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern. 12 Untuk menyampaikan sesuatu kepada pihak konsumen ataupun pihak–pihak yang terkait, pemasar kini memilih aktivitas komunikasi tertentu. Berkat dari kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pemasaran saat ini komunikasi di dalam suatu perusahaan tidak lagi terbatas. Setiap produk yang ditawarkan ke pasar membawa kesan yang bisa memperkuat ataupun justru dapat memperlemah citra perusahaan tersebut di mata konsumen. Dan karena itu pemasar harus memadukan seluruh bauran dari pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan secara konsisten kepada konsumen. Dari bauran pemasaran dapat kita lihat promosi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasi pembeli/target pasar, saluran distribusi dan publik untuk membeli. Masing-masing bentuk promosi memiliki kekuatan dan kelemahan sehingga diperlukan strategi yang terintegrasi untuk dapat meningkatkan kekuatan dari masing-masing komponen dalam berpromosi dan mendesain bauran promosi yang efektif dan efisien. Seperti yang telah dikemukakan oleh The Chartered Institute Of Marketing (CIM) Delozier’s 1976 tentang definisi komunikasi pemasaran : The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of evoking a desire set of responses within that market set and setting up channels to receive, interpret and act up massages from the market for the purpose of modifying present company message and identifying new communication opportunities 13 12
Ibid
17
18
Dari definisi tersebut dapat dimaksudkan bahwa komunikasi pemasaran itu merupakan suatu proses penampilan stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar dengan tujuan dan menimbulkan suatu keinginan untuk mendapatkan tanggapan/respon dari pasar yang memang telah disediakan dan menentukaan atas saluran apa untuk menerima, mengintepretasikan dan melakukan tindakan untuk memodifikasi, menyajikan pesan dari perusahaan dan juga mengidentifikasi peluang baru dalam komunikasi. Komunikasi pemasaran memang bukan satu–satunya faktor yang menyebabkan keberhasilan dari suatu usaha yang dijalankan namun ini bisa dikatakan merupakan salah satu faktor kunci dari keberhasilan perusahaan. Perusahaan sebagai sumber komunikasi didalam menyampaikan pesan sebagai salah satu cara yang ditempuh dalam memasarkan suatu produk haruslah melihat dan memahami akan situasi dan juga kondisi pasar serta harus mampu untuk menentukan media apa saja yang tepat sebagai saluran komunikasinya. Bagan System Marketing Communication Promotion Objective
Key Faktor Analysis Directresponce Media
Advertising
Receach and Evaluation
Public Relation
Target Audience
Positioning Sales Promotion
Personal Selling
Comunication Budget 13
Chriss Fill, Marketing Communications Frameworks, Theories and Applications, Prentise Hall, International ( UK ) Limited, 1995 hal 5
18
19
Bagan
diatas
menjelaskan
suatu
proses
sistem
komunikasi
pemasaran, yang ruang lingkupnya mencakup alat-alat dari komunikasi pemasaran seperti advertising, Public Relation, Personal selling dan Directresponse media, tetapi komponen-komponen tersebut harus dapat ditentukan terlebih dahulu siapa (Who) target audiens. Sedangkan faktor penunjang dari alat-alat komunikasi pemasaran adalah Key Faktor analysis, Promotion objective, Research dan evaluation, Positioning dan Communication budget. Penjelasan diatas mengenai hubungan-hubungan yang saling berkaitan dalam sistem komunikasi pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, Key Factor Analysis (Analisis Faktor Kunci) adalah sesuatu yang berguna untuk melakukan penekanan dan mengeluarkan halhal penting yang bersangkutan kepada komunikasi pemasaran yang efektif. 14 Perusahaan menyediakan Key Factor Analysis menjadi bagian yang terpenting dalam membuat sistem strategi komunikasi pemasaran. Karena perusahaan harus mengetahui dan menganalisa SWOT yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threat (Ancaman). Analisis kekuatan dan kelemahan berfokus pada faktorfaktor internal, analisis kesempatan dan ancaman berfokus pada faktor yang bersifat eksternal terhadap perusahaan. Key Factor Analysis terdiri dari beberapa elemen dibawah ini. Di dalamnya terdapat masing-masing unsur, yang lebih memfokuskan pada perhatian dan menentukan faktor yang mempengaruhi pemahaman mengenai komunikasi perusahaan, yaitu: Strategi 14
pemasaran,
menginformasikan
Ibid, hal 22
19
proses
pembelian,
proses
20
pengambilan keputusan pembeli, pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan, mengeluarkan intra-organisasi, riset dan evaluasi, lingkungan. Kedua,
Promotion
Objective
(Sasaran
Promosi)
dengan
menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produk atau jasa yang akan ditawarkannya kepada masyarakat, dengan berdasarkan atas pengindentifikasi peluang-peluang tersebut dan menetapkan sasaran yang menjadi target marketnya. Promotion objective merupakan hasil dari key factor analysis pada sebuah sistem pemasaran. Pada umumnya pihak manager pemasaran mempunyai materi yang spesifik yang mereka ingin capai, seperti penjualan, mengharap keuntungan, penguasaan pasar (market share), dan pengaturan periode waktu untuk melakukan kampanye dalam Integrated Marketing Communication (IMC). Hasil sasaran promosi yang dilakukan manajer untuk memperoleh keuntungan pada perusahaan. Terdapat aturan dalam sasaran promosi, adapun pertimbangan utamanya adalah: Melakukan koordinasi antara kelompok-kelompok seperti klien dan agen untuk melakukan kampanye, sasaran promosi bertindak sebagai pemandu untuk mengambil suatu keputusan yang diikuti dalam proses pengembangan strategi komunikasi pemasaran, bahwa
sasaran promosi
digunakan, agar kampanye promosi dalam IMC dapat berjalan dengan baik dan jika terdapat suatu kegagalan dapat mudah untuk memperbaikinya. Ketiga, Positioning adalah mencoba menempatkan produk di benak konsumen. Rhenald Kasali dalam Sutisna mendefinisikan positioning sebagai berikut: Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama anda mengandung arti teretentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap 20
21
produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. 15 Menurut Michael Treacy dan Fred Wierman membedakan tiga positioning utama (disebut dengan disiplin nilai) sebagai berikut: Product leadership (kepemimpinan produk), operational excellence (keunggulan operational), dan customer intimacy (keakraban dengan pelanggan)
16
. Positioning
dilakukan agar konsumen mampu mengingatkan akan produk atau jasa di dalam benaknya, sehingga menjadikan produk atau jasa mempunyai citra yang kuat di mata konsumen. Sehingga perusahaan harus mempunyai cara yang unik agar dapat di bedakan dengan produk atau jasa pesaingnya. Keempat, Communication Budget (Anggaran), berbagai tindakan dan aktivitas perusahaan yang sudah terencana yang berkaitan dengan biayabiaya yang ditambahkan ke dalam anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan strategi pemasarannya. Kelima, Reseach dan Evaluation (Riset dan Evaluasi), riset yang dilakukan oleh perusahaan, sebagai indikator untuk melakukan perbaikan dan peremajaan perusahaan dengan menggunakan biro riset. Sedangkan Evaluasi dilakukan perusahaan dengan melakukan marketing reseach yang berskala terhadap konsumen. Suatu perusahaan dinyatakan berhasil tidak hanya dengan usaha yang ia lakukan tanpa didukung oleh komunikasi pemasaran dan media yang digunakan dalam menyampaikan pesannya kepada masyarakat. Pesan yang menarik sangat efektif bagi konsumen atau pelanggannya. Sehingga pesan tersebut mempunyai dampak pengaruh untuk ke arah penggunaan terhadap 15 16
Op.Cit, hal 258 Philip Kotler, Marketing Insight from A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal 153
21
22
produk atau jasa yang akan ditawarkan. Tetapi pihak perusahaan atau pemasaran terlebih dahulu mengetahui kondisi pasar yang akan dijadikan target market. Dengan adanya program pemasaran, maka perusahaan atau pemasar dapat mengetahui konsumen mereka saat ini. Sehingga kesuksesan pemasaran sangatlah tergantung kepada pada perencanaan pemasaran itu sendiri. Tanpa adanya komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak dapat mengetahui keberadaan jasa yang ditawarkan. Menurut konsep pemasaran, sebuah perusahaan atau pemasar hendaknya mencoba menawarkan suatu produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan pada konsumen atau pelanggannya melalui sekumpulan kegiatan yang terkoordinasi sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan dari pemasaran. Sebuah perusahaan akan mengadopsi konsep pemasaran yang tidak hanya memuaskan tujuan-tujuan konsumen, namun mencapai tujuan-tujuannya dari komunikasi pemasaran (promosi). Dalam menentukan strategi bauran promosi yang tepat bagi perusahaan, pemasar perlu mengetahui lima komponen dalam bauran promosi yaitu : 1. Periklanan ( Advertising ) Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi nonpersonal atau massal dan promosi ide, barang dan jasa dalam media massa yang di bayar oleh suatu sponsor tertentu . 17 Sifat-sifat khusus dari periklanan sebagai suatu komponen dari bauran promosi adalah: Presentasi umum, periklanan adalah cara berkomunikasi yang sangat umum. Sifat umum 17
David W Cravens, Strategic Marketing ( Burr Ridge, Illinois; RichardD. Irwin, Inc 1994 ) hlm 499
22
23
ini memberi semacam keabsahan produk dan penawaran yang terstandarisasi. Karena banyak orang yang menerima pesan yang sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum. Tersebar Luas, periklanan adalah medium berdaya sebar luas yang memungkinkan pemasar mengulang suatu pesan berulang kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang pemasar menunjukkan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan pemasar. Ekspresi yang lebih kuat, periklanan memberi peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna penuh seni. Namun kadang-kadang kemampuan berekspresi yang melampaui batasbatas tertentu dapat memperlemah pesan atau mengalihkan perhatian dari pesan yang disampaikan 18 . Tidak Bersifat Pribadi, periklanan tidak memiliki
kemampuan
memaksa.
Audiens
tidak
merasa
wajib
memperhatikan atau menanggapi, iklan hanya mampu melakukan tugas yang bersifat monolog, bukan dialog dengan audiens 19 . Keuntungan dari periklanan adalah rendahnya biaya dalam tiap pemunculan iklan (low cost per exposure), media yang bervariasi (surat, majalah, Televisi, radio dan sebagainya), isi pesan yang konsisten, dan kesempatan untuk mendesain pesan yang kreatif. Selain itu daya tarik dan pesan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah.
18
C.M Lingga Purnama, MM , Strategic Marketing Plan, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2002 hlm 156 19 Ibid
23
24
Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian. Di samping itu isi pesan juga cenderung tetap selama periode atau durasi tertentu. Dalam membuat program periklanan, manajer pemasaran harus selalu dimulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli, setelah itu manajer pemasaran
baru
membuat lima putusan utama yaitu: Mission (Misi), Money (Uang), Message (Pesan), Media, Measurement (Pengukuran). a. Menentukan Tujuan Periklanan Langkah pertama dalam pembuatan program periklanan adalah menentukan tujuan periklanan. Tujuan ini harus berasal dari keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, apakah ini untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan 20 . Periklanan informatif berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa sehingga hal – hal penting mengenai produk bisa di sampaikan dalam pesan iklan. Iklan yang menonjolkan aspek manfaat produk biasanya dikategorikan sebagai iklan bersifat informatif. Pesan iklan untuk peluncuran produk juga biasanya bersifat informatif yaitu memberitahukan pasar tentang suatu produk, dalam hal ini pihak produsen harus menjelaskan pelayanan apa saja yang
20
tersedia,
mengusulkan
Ibid, hlm 159
24
kegunaan
baru
suatu
produk,
25
memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk.
Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Tujuan pemasar adalah mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Iklan yang bersifat membujuk biasanya di tuangkan dalam pesan – pesan iklan perbandingan. Pemasar berusaha membandingkan kelebihan produk yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis. Produk – produk konsumsi sangat sering menggunakan iklan perbandingan dengan tujuan membujuk . Pada umumnya iklan yang bersifat mengingatkan digunakan untuk produk – produk yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen tertentu 21 . mengingatkan pembeli bahwa produk mungkin akan dibutuhkan kemudian hari walau tidak sedang musimnya dan mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya.
b. Memilih Pesan Periklanan Pesan iklan harusnya bermula dari konsep produk yang kuat karena sudah semestinya yang hendak di komunikasikan dalam pesannya adalah benefit produk. Dengan semakin banyaknya konsep alternatif iklan – iklan yang dibuat sebelum kita menetapkan pilihan akan memperoleh hasil yang lebih baik namun jika semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh pekerja kreatif untuk menghasilkan sejumlah alternatif iklan maka akan semakin banyak biaya yang di keluarkan dalam pembuatan iklan tersebut . 21
Ibid, hlm 277.
25
26
c. Pembentukan pesan Pada prinsipnya pesan produk, manfaat utama yang di tawarkan merek harus pengembangan
diputuskan
sebagai
konsep produk. Dalam
konsep
bagian dari ini
terdapat
sejumlah kemungkinan pesan. d. Keputusan Tentang Media Perencana media mesti tahu kemampuan masing – masing jenis media
dan setelah memilih pesan iklan, tugas pengiklan
berikutnya adalah memilih media periklanan untuk menyampaikan pesan iklannya. Tahap – tahapannya adalah Memutuskan jangkauan, frekuensi dan dampak, pemilihan media merupakan upaya untuk menemukan
media
yang
paling
efektif
dan
efisien
untuk
menyampaikan jumlah paparan yang diinginkan kepada audiens sasaran. Memilih jenis – jenis media utama 22 Jenis media iklan terdiri atas iklan lini atas (above the line) dan iklan lini bawah (below the line) . Iklan lini atas dikuasai oleh lima media
yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran
komisi kepada biro – biro iklan, yaitu : pers (Koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar ruang dan sinema/bioskop 23 . Di luar media-media itu adalah media-media yang tidak memberikan komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan biayabiaya operasi plus sekian persen keuntungan yaitu mulai dari directmail,
22 23
pameran-pameran,
Ibid, hlm 162 Ibid hlm 163
26
perangkat-perangkat
peragaan
27
(display) di tempat-tempat penjualan langsung, selebaran dan pengumuman penjualan serta berbagai media lainnya 24 . Iklan lini bawah lainnya adalah literatur penjualan seperti leaflet, folder, brosur/booklet, broadsheet (peta, atlas, poster), katalog dan sebagainya ; benda–benda pajangan di tempat penjualan seperti alat peraga bergerak, poster, stiker, contoh kemasan, produk sisa, sample dan sebagainya ; iklan di udara seperti pesawat, balon udara, dan sebagainya ; kalender ; tas iklan ; bendera ; cindera mata ; lencana ; iklan buku ; jepitan kertas dan lain – lain 25 .
24 25
Frank Jefkins, Periklanan ( Jakarta Erlangga 1996 ), hlm 86 Ibid, hlm 164
27
28
TABEL PROFIL JENIS – JENIS MEDIA UTAMA 26 MEDIA
Surat kabar
KEUNGGULAN
KETERBATASAN
Fleksibilitas; ketetapan Jangka waktu, kualitas waktu; liputan pasar lokal reproduksi, buruk yang baik; penerimaan luas; “Penerusan”, Audiens dipercayai.
kecil.
Televisi
Surat Langsung
Radio
Menggabungkan gambar, Biaya absolute; suara, dan gerak; pengelompokan tinggi; merangsang indra; paparan tidak terlihat, Perhatian tinggi; pilihan audiens kurang. jangkauan tinggi. Audiens terpilih, Biaya relative tinggi; citra fleksibilitas; tidak ada ‘surat sampah’. persaingan iklan dalam media yang sama; personalisasi. Penggunaan massal; pilihan Hanya penyajian audio, geografis dan demografis perhatian lebih rendah dari tinggi; biaya rendah. pada televise; struktur harga tidak standar; paparan sia-sia.
Majalah
Pilihan geografis dan demografis tinggi; kredibilitas dan gengsi; kualitas reproduksi tinggi; jangka waktu panjang; penerusan pembaca baik.
Luar ruang
Fleksibilitas; pengulangan Tidak ada pilihan audiens paparan tinggi; biaya kreativitas terbatas. rendah; persaingan rendah.
26
Ibid
28
Tenggang waktu pembelian iklan panjang, peredaran yang sia-sia, tidak ada jaminan posisi.
29
e. Bentuk – bentuk Media Komunikasi Pertama, Media komunikasi antarpersonal, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memunculkan jenis media komunikasi yang dapat berinteraksi secara personal dan kelompok, melalui vcd interaktif multimedia. Melalui media ini pesan yang di tujukan pada personal lebih bernilai tepat guna dimana komunikan dapat melakukan penelusuran berbagai informasi yang menarik. Bentuk media ini kerap kali digunakan dalam kegiatan personal selling pada saat ini. Media ini ditujukan untuk presentasi ini dapat mewakili strategi penjualan karena bersifat pribadi. Kendala utamanya adalah media ini hanya dapat efektif jika komunikan yang dituju memiliki televisi dan alat pemutar vcd. 27 . Kedua,.Media kelompok, teleconference dan presentasi audio visual merupakan kecanggihan teknologi media komunikasi dimana dengan teknologi ini bentuk komunikasi dapat dijalankan tidak saja untuk komunikasi antar individu tetapi juga bagi komunikasi antar kelompok atau personal pada kelompoknya ataupun sebaliknya. Ketiga,.Media massa, penggunaan media berkaitan dengan sasaran dari pesan, apakah pesan itu ditujukan pada personal, kelompok atau massa, massa adalah sejumlah pasar sasaran dalam batas-batas jangkauan komunikasi yang berkaitan dengan geografis tertentu. Batas-batas ini berkaitan dengan sejauh mana komunikasi ini dapat dilakukan dan seberapa banyak orang memperoleh pesan pada saat yang bersamaan. 27
John E.Kennedy, R.Dermawan Soemanagara, Marketing Communication Taktik&Strategi, PT.Bhuwana Ilmu Ppoler Jakarta hal 45
29
30
Kelebihan dan kekurangan media-media komunikasi Media Massa
Media Kelompok
Media Personal
Jangkauan
Sangat luas (khayalak Hanya terpapar pada pesan) kelompok dituju.
Intensitas
Bervariasi, tergantung Intensitas cukup atau tidak isi materi kapabilitas tinggi, menarik tergantung komunikatornya.
Intensitas Tinggi terjadinya interaktif memungkinkan yang tinggi dimana komunikan akan memperoleh informasi lebih banyak.
Interaktif
Tidak terjadi komunikasi yang baik dan interaktif antara komunikator dengan komunikan.
Dapat berinteraksi, tetapi hanya pada persona yang memiliki minat tinggi.
Keinteraktifan tinggi karena terjadinya komunikasi timbal balik.
Biaya
Sangat tinggi karena terjadinya penyewaan ruang di media massa tetapi jika diakumulasi, biaya dapat menjadi rendah.
Lebih murah, jika tetapi diakumulasi, biaya yang dibutuhkan akan menjadi besar.
Sangat murah, jika tetapi diakumulasi, biaya yang dibutuhkan akan menjadi sangat besar.
Ketepatan
pada Hanya individu yang yang dituju.
Tergantung ketepatan Tepat, kelompok Sangat tepat, yang waktu, dimana yang dituju adalah dituju adalah segmentasi yang kelompok pilihan. individu pilihan. dituju menyaksikan acara TV, majalah atau surat kabar.
30
31
2. Penjualan Personal (Personal Selling) Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif dalam hal biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal dibandingkan dengan periklanan memiliki tiga manfaat yaitu : Konfrontasi Personal, penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing – masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. Mempererat, penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Tanggapan, penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pada umumnya penyalur yang baik memiliki kelebihan dalan hal kontak, akses, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi yang efisien. Dan di sini perusahaan harus lebih secara spesifik dalam menentukan tujuan yang di harapkannya dari para tenaga penjualnya. 28
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion ) Promosi penjualan atau disingkat promo merupakan unsur utama dalam kampanye pemasaran . Secara luas promosi penjualan dapat di definisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai macam insentif umumnya berjangka pendek yang dapat di atur 28
Ibid, hlm 166
31
32
untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang di beli konsumen atau pedagang . 29 Promosi penjualan dipakai secara luas oleh berbagai organisasi termasuk produsen, distributor, pengecer, asosiasi dagang, dan organisasi non profit. Belakangan ini promosi penjualan makin populer sehingga proporsinya terhadap total anggaran iklan dan promosi terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor mempengaruhi pertumbuhan cepat promosi penjualan, khususnya di pasar konsumen. Promosi penjualan merupakan salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Sebagai salah satu elemen bauran promosi, promosi penjualan merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk. Promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba – coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Upaya pemasaran melalui promosi penjualan
di
lakukan dalam jangka pendek. Promosi penjualan tidak bisa dilakukan terus menerus sepanjang tahun karena selain akan menimbulkan kerugian bagi pemasar juga konsumen tidak akan lagi mampu membedakan periode promosi penjualan dan hasilnya juga tidak akan efektif . 30 Walaupun alat promosi penjualan sangat beragam semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda yaitu :Pertama, Komunikasi, promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan 29
30
Ibid, hal 109 Teddy Pawitra, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran pengantar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung hal 297
32
33
informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk.Kedua, Intensif, Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. Ketiga. Ajakan, Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. 31 Keuntungan lain dari promosi penjualan adalah bersifat responsive terhadap peristiwa – peristiwa khusus. Misalnya pada hari raya, hadiah yang diberikan dapat disesuaikan dengan tema hari raya tersebut. Namun, demikian biaya yang dikeluarkan lebih besar di bandingkan dengan periklanan. Meskipun demikian promosi penjualan bukan tanpa adanya kelemahan. Dalam banyak kesempatan promosi penjualan lebih mendukung upaya – upaya promosi dibandingkan menggantikan periklanan dan penjualan personal. Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah orang – orang tertentu mengambil keuntungan dari penawaran bebas, kupon, dan insentif lainnya. Selain itu promosi dapat mengurangi kesetiaan jangka panjang karena konsumen cenderung lebih menggantungkan diri pada promosi khusus daripada iklan.
Hubungan Promosi Penjualan dengan Periklanan Promosi penjualan adalah merupakan bagian dari bauran promosi yang harus di praktikan searah dengan rencana periklanan dan alat – alat promosi yang lainnya. Namun demikian terdapat beberapa perbedaan yang utama sehingga promosi penjualan mempunyai keunggulan dan 31
Ibid, hlm 172
33
34
kelemahan. Perbedaan utama promosi penjualan dengan periklanan adalah bahwa promosi penjualan lebih menitikberatkan pada metode untuk menarik dan menambah nilai produk, atau jasa yang dijual. Sementara itu periklanan lebih tertarik pada penciptaan citra sehingga memerlukan waktu yang lama agar citra produk dapat terbentuk. Promosi penjualan lebih tertarik pada bagaimana menciptakan tindakan yang segera, terutama bagaimana menghasilkan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek. Dalam upaya mencapai tujuan jangka pendek (pencapaian penjualan yang tinggi) promosi penjualan lebih banyak menggunakan daya tarik rasional. Sementara itu iklan lebih menitikberatkan pada daya tarik emosional untuk meningkatkan citra produk. Periklanan cenderung menambah nilai yang tidak nyata pada barang dan jasa, dan memberikan kontribusi yang wajar pada profitabilitas perusahaan.
32
32
Ibid, hlm .301
34
35
Beberapa Alternatif Promosi Penjualan 33 JENIS
KEUNGGULAN
Kupon
Merangsang permintaan.
Deals
Merangsang coba- Mengurangi coba, membalas aksi konsumen. pesaing.
Premium (diskon)
Kontes
Undian (sweepstake)
Sample
Didukung pengecer.
KELEMAHAN Konsumen menunda pembelian.
resiko Konsumen menunda beli, mengurangi Produk value.
Membentuk goodwill.
Konsumen suka gratis atau diskon.
Konsumen beli karena diskon, bukan karena produk.
Mendorong pembelian, membentuk bisnis Inventory.
Mendorong keterlibatan konsumen terhadap merek.
Memerlukan ide kreatif dan analisis
Konsumen beli lebih banyak, meminimumkan aksi pergantian merek.
Konsumen lebih sering menggunakan produk dan penyimpanan.
Penjualan bisa menurun setelah undian berakhir.
Mendorong konsumen coba.
Resiko kecil coba- konsumen.
bagi Biaya relatif tinggi.
Biaya relatif tinggi
Trading Stamps
Mendorong pembelian ulang
Membantu menciptakan loyalitas
Point-of-Purchase Display
Mendorong, trial, memberi in-store support bagi alat promosi lainnya.
Penampilan produk Sulit meminta pengecer yang baik. menempatkan merek pada tempat yang high traffic.
Potongan Rabat
33
TUJUAN
Efektif merangsang Mendorong konsumen beli, permintaan. menghentikan penurunan penjualan.
Ibid , hal 112
35
Mudah ditiru, mengurangi perceived Product value.
36
4. Humas dan Marketing Public Relations Publik adalah semua kelompok yang langsung atau secara potensial berkepentingan atau berdampak pada kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Public relations mencakup berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk–produknya. Dan fungsi utama humas adalah : Pertama, Hubungan dengan pers dengan menjanjikan berita dan informasi tentang perusahaan dengan cara sepositif mungkin .Kedua, Publisitas produk dengan mensponsori berbagai program yang dapat mempublikasikan produk
tertentu.
Ketiga,
Komunikasi
korporat
:
meningkatkan
kesepahaman organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal. Keempat, Lobi : menjalin hubungan erat dengan para penentu kebijakan dan kalangan legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan peraturan dan undang – undang tertentu. Kelima, Konseling : memberi saran manajemen tentang isu – isu publik dan bagaimana perusahaan mesti menyikapinya serta tentang citra perusahaan 34 Manajer perusahaan dan humas tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi MPR berfungsi lebih jauh dari sekedar publisitas dan punya peran penting dalam : Mendukung peluncuran produk, Membantu repositioning,
34
Ibid, hal 123
36
37
mempopulerkan kategori produk tertentu, mempengaruhi kelompok saran tertentu, membela produk yang lagi dalam masalah 35 Daya tarik publisitas dan hubungan masyarakat di dasarkan pada tiga sifat khusus yaitu : a. Kredibilitas yang tinggi Berita dan gambar lebih otentik dan dapat di percaya oleh pembaca di bandingkan dengan iklan. b. Kesempatan menangkap pembeli yang tidak menduga Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan . Pesan di terima oleh pembeli lebih sebagai berita bukan sebagai komunikasi dengan tujuan penjualan. c. Dramatisasi Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Keuntungan publisitas dan hubungan masyarakat terletak pada efisiensi biaya karena perusahaan tidak membayar media massa sebagai sarana promosi tersebut. 36
5. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing ) Secara garis
besar pemasaran langsung memiliki
empat
karakteristik yaitu : Nonpublik, pesan biasanya di tujukan kepada orang tertentu. Disesuaikan, pesan dapat di sesuaikan untuk menarik orang yang di tuju. Terbaru, suatu pesan dapat di siapkan sangat cepat 35 36
Ibid, hal 126 Ibid, hlm 182
37
38
untuk diberikan kepada seseorang. Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. 37 Pemasaran
langsung juga berhubungan dengan basis data
pelanggan dan basis data pemasaran. Basis Data Pelanggan adalah kumpulan data komprehensif yang terorganisasi tentang pelanggan atau calon pembeli individual yang terkini, terjangkau, dan dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan – tujuan pemasaran ( seperti produksi unggulan, penjualan produk dan jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan ). Basis Data Pemasaran adalah. Proses pembentukan, pemeliharaan dan pemakaian basis data pelanggan dan basis data lain untuk berhubungan dan bertransaksi. Perusahaan menggunakan basis data mereka dalam empat cara yaitu: Pertama.Mengidentifikasikan calon pembeli, banyak perusahaan menghasilkan penjualan dengan mengiklankan produk dan penawaran mereka. Iklan tersebut biasanya memilih beberapa bentuk tanggapan seperti kartu pos balasan atau nomor telepon bebas pulsa. Kedua,. Memutuskan pelanggan mana yang harus mendapatkan penawaran tertentu.
Perusahaan
menetapkan
kriteria
yang
menggambarkan
pelanggan sasaran ideal untuk suatu penawaran. Ketiga, Memperdalam kesetiaan pelanggan, perusahaan dapat membangun minat dan antusiasme pelanggan dengan mengingatkan kembali preferensi mereka .Keempat,. Mengaktifkan kembali pembelian pelanggan . perusahaan dapat memasang surat otomatis (pemasaran otomatis) yang mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun, selamat hari raya dan sebagainya. 37
Ibid
38
39
Sedangkan saluran utama pemasaran langsung antara lain penjualan tatap muka, pemasaran direct mail, pemasaran melalui katalog, telemarketing, pemasaran melalui televisi dan media utama dengan tanggapan langsung lain , pemasaran melalui kios dan pemasaran melalui saluran online.
39
40
BAB III METODOLOGI
3.1. Tipe Penelitian Tipe yang di gunakan oleh penulis di dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala/suatu masyarakat tertentu. Dalam penelitian deskriptif bisa harus di perkecil dan tingkat keyakinan harus maksimal 38 . Metode di sini
di artikan sebagai suatu cara atau teknis yang di
lakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri di artikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang di jalankan untuk memperoleh fakta – fakta dan prinsip – prinsip dengan sabar, hati – hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran
39
. Dalam melakukan penelitian
seseorang di tuntut untuk mengetahui dan menerapkan ciri – ciri ataupun prinsip – prinsip sebagai berikut. Penelitian perlu di rancang dan di arahkan guna memecahkan suatu masalah tertentu. Yang pada akhir penelitian hasilnya dapat menjawab masalah tersebut. Penelitian tekanannya untuk mengembangkan generalisasi, prinsip – prinsip,
serta
teori – teori.
Dengan
demikian hasilnya
mempunyai nilai deskripsi dan prediksi. Dalam hubungan ini penemuannya terfokus pada suatu objek, kelompok atau situasi tertentu yang spesifik . 40
38
Sukandarrumidi, Metode Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Gadjah Mada University Press hal 104 39 Mardalis Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara, Hal 24 40 Ibid
40
41
Metode Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa – apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi – kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi – informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variable – variable yang di teliti .
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis didalam penulisan skripsi ini adalah dengan metode study kasus ( Case Study ) untuk menjawab tujuan dari penelitian ini dengan mencoba untuk menjabarkan dengan secara terperinci mengenai study kasus dari pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Album Group Band STINKY PT. Indosemar Sakti. Dan fokus peneliti didalam penelitiannya ini adalah terletak pada fenomena yang terjadi dibidang industri rekaman musik Indonesia pada saat sekarang ini. Studi kasus
merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan
dengan “how and why” peneliti
sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwa – peristiwa yang akan di selidiki bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini). 41
41
Robert K.Yin, Studi Kasus ( Desain dan Metode ) , PT. Raja Grafindo Persada hal 7
41
42
Pada penelitian ini metode studi kasus yang digunakan adalah single level-single analysis. Single level artinya hanya melihat satu kasus saja dari beberapa kategori jenis produk-produk yang diproduksi oleh PT. Indosemar Sakti yaitu strategi yang dilakukan oleh PT. Indosemar Sakti dalam memasarkan produk album grup band STINKY. Sedangkan single analysis adalah melihat kasus tersebut berdasarkan tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif 42 . Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara yang mendalam (indepth interview) dengan pihak PT. Indsemar Sakti serta pihak tim manajemen STINKY yang terdiri dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pemasaran album group band STINKY.
3.3. Penentuan Nara Sumber Penentuan nara sumber yang digunakan didalam penelitian adalah dengan memilih orang – orang tertentu yang berkompeten dibidangnya masing – masing yaitu : 1) Bapak Ferry yang menangani dan memegang bidang pemasaran album – album rekaman di PT. Indosemar Sakti. 2) Ibu Lia yang memegang management dari Grup band STINKY. 3) Bapak Andre Taulany perwakilan dari salah satu personil group band STINKY.
42
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hal 50.
42
43
3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan pada album ke 8 group band STINKY pada tahun 2007. Pengumpulan data dengan melakukan dua macam cara yaitu data primer dan juga data sekunder . Dan data di sini ialah bahan mentah yang perlu untuk di olah terlebih dahulu
sehingga dapat menghasilkan
informasi atau keterangan yang nantinya kita perlukan. Data primer pada umumnya lebih baik dari pada data sekunder karena ia lebih terperinci, istilah – istilah dan unit pengukuran yang dipergunakan dirumuskan secara sempurna. 43 Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder Data primer merupakan data yang diperoleh ataupun data yang di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian ataupun yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan
Data
Sekunder adalah data yang di peroleh ataupun data yang di kumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber - sumber yang telah ada Untuk memperoleh informasi – informasi ataupun data – data dan bahan yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
maka
dipergunakan
teknik
pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara/Interview Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan – keterangan lisan melalui bercakap – cakap
dan berhadapan muka dengan orang yang dapat
memberikan keterangan kepada si peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi. 43
Ibid, hal 57
43
44
Jika peneliti
akan menggunakan teknik wawancara dalam
penelitiannya perlu diketahui dahulu : sasaran, maksud dan masalah apa yang dibutuhkan si peneliti, sebab dalam suatu wawancara dapat di peroleh keterangan yang berlainan dan ada kalanya tidak sesuai maksud peneliti.
44
Dalam interview dapat di ketahui ekspresi muka, gerak –
gerik tubuh yang dapat di check dengan pertanyaan verbal. Dengan interview dapat diketahui tingkat penguasaan materi 45 . b. Kepustakaan Untuk melengkapi data – data penulisan ini penulis juga melakukan studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan bahan–bahan dari berbagai macam media cetak, internet, buku–buku yang ada kaitannya di dalam penulisan ini serta dari data – data yang dimiliki oleh Management STINKY dan juga data – data yang dimiliki oleh PT. Indosemar Sakti.
3.5. Fokus Penelitian Fokus utama dari penelitian ini adalah penentuan strategi komunikasi pemasaran yang diambil oleh perusahaan, faktor apa saja yang menjadi pertimbangan didalam merancang strategi komunikasi pemasaran, taktik atau pola apa yang digunakan, bagaimana strategi itu dirancang, ditinjau dari penentuan Key Factor Analysis, Promotion Objective, Positioning, Communication Budget, Research and Evaluation, Advertising, Public Relation, Sales Promotion, Personal Selling, Direcresponse Media dan Target Audience 44 45
Ibid, Hal 64 Ibid, hal 88
44
45
3.6. Analisa Data Berdasarkan dari data – data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para nara sumber yang telah
dipilih, pengamatan, dokumen –
dokumen dari perusahaan baik itu dari PT. Indosemar Sakti maupun pihak management STINKY, kepustakaan baik dari buku, foto-foto dokumentasi, majalah,
tabloid
dan
lain
sebagainya
penulis
selanjutnya
akan
mendeskripsikan dan menjabarkan data – data tersebut secara kualitatif sesuai dengan fakta yang ada dengan terlebih dahulu melalui proses pemilahan dan pengolahan yang dilakukan oleh penulis.
45
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan A. PT. Indosemar Sakti PT. Indosemar Sakti adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya memproduksi kaset audio yang bermerek Avex, King’s, Bulletin, Metalizer, Elegance, Rock Record, Zomba Record dan lagu – lagu Mandarin. Dewasa ini terdapat banyak sekali perusahaan – perusahaan rekaman kaset audio hal ini di sebabkan oleh adanya penemuan baru di bidang teknologi. Orang beralih dari piringan hitam ke bentuk audio dengan alasan lebih murah dan praktis dalam penggunaannya. Kaset audio memiliki lebih banyak peminat karena dapat menghibur orang – orang dari segala lapisan masyarakat baik anak – anak, remaja maupun orang tua. Mula- mula perusahaan masih berupa sebuah toko rekaman kaset lagu – lagu pilihan dengan nama King’s Melody. Toko ini di dirikan di Taman Hiburan Rakyat Lokasari yang bertempat di Jl. Mangga Besar Raya Jakarta. Mulanya toko ini hanya menerima rekaman lagu – lagu pesanan dari pelanggan untuk di rekam. Tetapi pada akhirnya hasil rekaman tersebut sangat memuaskan para pelanggannya. Dengan semakin banyaknya pelanggan maka toko ini berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan cara menjual dan memasarkan lagu – lagu
rekaman hasil pilihannya sendiri . Usaha rekaman tersebut
membuahkan hasil dan mulai dikenal di kalangan masyarakat luas, maka 46
47
toko lain yang juga mempunyai bidang usaha yang sama dan berlokasi juga di Taman Hiburan Rakyat Lokasari sepakat untuk membuat suatu perkumpulan para perekam yang anggotanya tersebut antara lain terdiri dari : 1. King’s Melody 2. Aquarius 3. Hin’s Collection 4. Musik Comer 5. Perina Record Perusahaan gabungan ini mulai didirikan pada tahun 1973 dan di beri nama perusahaan rekaman PT. Perina Utama Indonesia. Perusahaan ini berkedudukan di Jl. Gajah Mada dan hanya berdiri sampai dengan tahun 1979. Kemudian perusahaan gabungan tersebut bubar dan memutuskan untuk berdiri sendiri – sendiri. Dengan bubarnya perusahaan gabungan tersebut, maka perusahaan King’s Melody di pindahkan ke rumah yang berlokasi di Jl. Pinangsia Timur No. 26 Jakarta Barat, dan di beri nama King’s Record. Pemilik King’s Record mempunyai maksud dan tujuan ingin memajukan perusahaannya, oleh karena itu untuk mengekspansi usahanya pemilik kemudian mendirikan sebuah PT dengan nama PT. Indosemar Sakti. PT. Indosemar Sakti didirikan pada tanggal 14 April 1978 dengan modal sebesar Rp 20.000.000.000,-
( dua puluh miliar rupiah
).
Perusahaan ini terletak di Jl. Pluit Permai I No. 15 Jakarta Utara. Di hadapan notaries Mohammad Said Taadjoedin, S.H., dengan nomor notaris 135 dan dengan Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 30 47
48
Mei 1978 Nomor : Y.A.5/1 50/7 , maka pendirian PT. Indosemar Sakti sebagai perusahaan rekaman sesuai dengan badan hukum dan ketentuan yang berlaku , di nyatakan telah sah. Pada tahun – tahun berikutnya, perkembangan perusahaan rekaman kaset audio mengalami kemajuan yang sangat menggembirakan. Hal ini di sebabkan pada saat itu belum ada peraturan yang menyatakan bahwa produsen rekaman kaset audio harus mempunyai royalty. Perusahaan mengalami perkembangan yang pesat, sehingga
pada tahun 1981
perusahaan memutuskan untuk memindahkan lokasi usahanya ke lokasi yang baru yakni di Jl. Jelambar Ilir No. 2 Jakarta Barat. Pada mulanya perusahaan ini menggunakan alat perekam biasa dan pita perekam merek BASF, MAXELL, dan METRO. Dengan peralatan yang sangat sederhana tersebut, perusahaan melakukan produksi perdananya. Berkat usaha yang ulet dan gigih serta di tunjang pula dengan keadaan pasar
yang baik maka produksi perdana tersebut
mampu meraih sukses yang besar di pasar. Dalam rangka meningkatkan mutu dan pemenuhan selera konsumen
perusahaan
meningkatkan
teknik
rekaman
dengan
menggunakan alat perekam modern yang lebih canggih dan berkapasitas tinggi, yaitu Professional DHX System. Selanjutnya dengan kondisi perusahaan yang semakin maju dengan pesat, perusahaan mengganti system alat perekam tersebut dengan High Speed Duplicating untuk menghasilkan mutu rekaman yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Pada kemajuan yang lebih pesat
selanjutnya , perusahaan
mengimpor alat – alat perekam ultra modern. Alat – alat perekam 48
49
tersebut menghasilkan System Direct Metal Mastering ( DMM ) dan System Mastering Control ( SMC ) yang jauh lebih cepat dan memiliki kapasitas produksi yang tentunya juga lebih besar. B. Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan PT. Indosemar Sakti sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kaset, secara garis besar memiliki tujuan yang hampir sama dengan perusahaan – perusahaan lain pada umumnya, yaitu menarik minat konsumen di pasaran terhadap barang yang diproduksi , dalam hal ini kaset dan CD sehingga melalui tingkat penjualan produk perusahaan dapat mengetahui dengan jelas jenis musik apa yang banyak digemari oleh masyarakat mulai dari usia anak – anak sampai usia dewasa. Dengan mengetahui kegemaran masyarakat, perusahaan kemudian dapat menindak lanjutinya dengan memproduksi kaset – kaset sesuai dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat luas. Hal ini bertujuan untuk menaikkan tingkat penjualan produk untuk memperoleh laba yang sebesar – besarnya. Adapun pembagian jenis – jenis lagu adalah sebagai berikut: 1. Jenis lagu Barat terdiri atas : Disco, Rock, Slow, Classical, Pop, Instrumentalia , Country , Jazz , dan lain – lain. 2. Jenis lagu Indonesia terdiri atas : Pop , Dangdut , Keroncong , Jazz , dan lain – lain. 3. Jenis lagu Rohani : Solideo 4. Jenis Lagu Mandarin : Slow , Musik , Pop.
49
50
C. Bidang Usaha Perusahaan PT. Indosemar Sakti adalah perusahaan manufaktur yang bergerak sebagai produsen dalam memproduksi kaset dan Compact Disc ( CD ) untuk di jual kepada konsumen. Perusahaan ini mempunyai anak perusahaan yang bergerak antara lain dalam bidang : 1. Menjalankan usaha dalam bidang manufaktur sound dan yang berhubungan dengan usaha tersebut serta memperdagangkan hasil dari barang industri tersebut . 2. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan kehutanan, peternakan, dan periklanan serta memasarkannya . 3. Menjalankan perdagangan umum baik perhitungan sendiri maupun atas perhitungan
serta tanggungan pihak lain secara komisioner
termasuk perdagangan local dan internasional. 4. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan dan penerbitan pada umumnya . 5. Memborong, merencanakan, dan melaksanakan usaha – usaha dalam bidang
pembangunan, perumahan, gudang – gudang, kantor –
kantor, jalan, jembatan, pengurukan tanah, dan irigasi serta usaha sejenis lainnya . 6. Mengusahakan dan mengerjakan perbaikan – perbaikan dan pemeliharaan gedung, pembuatan dekorasi serta pertamanan . 7. Mengusahakan dan mengerjakan rekaman – rekaman pita – pita kaset pada umumnya dan memperdagangkannya .
50
51
8.
Menjalin kerja sama dengan perusahaan – perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri.
D. Sekilas Gambaran Group Band STINKY Perjalanan Grup band STINKY dimulai pada tahun 1991, berasal dari Band Sekolahan yang berada di daerah Kedoya Jakarta Barat ( SMU Negeri 57) dengan nama awal adalah SLOGGY. Dimana SLOGGY sendiri terbentuk dari penggabungan dua buah band. Yaitu band TRAILER yang pada saat itu beranggotakan (Andre, Helman, Eathink, Budi, Freddy) yang pada akhirnya formasi terakhir tinggal Andre dan Helman saja dengan Band MATHESU yang pada waktu itu beranggotakan (Irwan, Yongky, Ndank, Kamplenk) yang pada akhirnya formasi terakhir hanya tinggal ( Irwan, Yongky dan Ndank ). Pada Saat itu Andre dan Helman adalah Kakak Kelas dari Irwan, Yongky dan Ndank. Sepakat dengan niat dan semangat ngeband yang tinggi mereka akhirnya memutuskan untuk bergabung dan terbentuklah nama SLOGGY pada tanggal 2 February 1992. Maka mulailah mereka mengikuti berbagai ajang festival band dan event- event musik yang lain dan mendapatkan berbagai prestasi – prestasi
yang cemerlang
diantaranya : 1. Juara II Festival Musik Rock 'Budi Luhur' Tahun 1991 2. Juara I Festival Musik Rock II 'Budi Luhur' Tahun 1992 3. Juara Umum Festival Musik Rock II 'Budi Luhur' Tahun 1992 4. Lagu Terbaik Festival Musik Rock 'Budi Luhur' tahun 1991 5. Vocalis dan Bassist Terbaik Festival Musik Rock II 'Budi Luhur' Tahun 1992 51
52
6. Juara Favorit Harapan II ' Festival Musik ' JAKROCK ' Tahun 1993 Formasi SLOGGY pada waktu itu adalah : ( Yongki pada Vocals, Irwan pada Bass, Ndank pada Gitar, Helman pada Gitar, dan Andre pada Drums ). Dengan Modal prestasi – prestasi yang cukup bagus mereka semakin termotivasi untuk melangkah lebih jauh lagi untuk ke tingkat yang lebih Professional, dan mulailah mereka mencoba untuk menulis lagu – lagu
demo yang akan ditawarkan ke Produser /
Perusahaan Rekaman. Selama 3 tahun
mereka berusaha untuk
menawarkan demo lagu – lagu ke berbagai perusahaan.rekaman, namun tak satupun yang menerima hingga akhirnya pada tahun 1995 barulah demo mereka mendapatkan kesempatan dari Perusahaan Bulletin Records atau PT. Indosemar Sakti untuk di rekam. Tapi mereka harus mengganti nama Bandnya karena nama SLOGGY ternyata sudah pernah dipakai oleh Group band lain. Dan syarat yang lain adalah Posisi Andre pada drums digantikan oleh Yongky yang sebelumnya menjadi vocalist, dan Andre sendiri bertukar posisi menjadi Vocalist. Akhirnya terbentuklah nama STINKY yang berarti “ S “ adalah “ Satu “ , “ TINKY ” adalah plesetan dari kata
“ THINKING “ yang berarti
Berpikir sehingga kalau digabungkan menjadi “ SATU PIKIRAN “, mereka menjadikan motto tersebut didalam band yang mempunyai arti Satu Visi, Satu Tujuan dalam bermusik dengan Formasi adalah ( Andre pada Vocal, Irwan pada Bass, Ndank pada Gitar, Helman pada Gitar, dan Yongky pada Drums ). Setelah selama 2 tahun proses rekaman, akhirnya Pada Tahun 1997 Album Perdana STINKY beredar dengan Title ' STINKY ' dan lahirlah 52
53
hits pada album tersebut yang berjudul ' MUNGKINKAH ' ciptaan Irwan dan Ndank. Album tersebut meraih sukses yang luar biasa dengan mencetak
angka
penjualan
diatas
1
juta
copy
dan
akhirnya
melambungkan nama STINKY menjadi salah satu Band Besar di Indonesia. Tetapi sangat di sayangkan di saat Album STINKY mulai beredar dipasaran Yongky (Drums) memutuskan untuk keluar dari Grup dengan alasan akan meneruskan kuliah dan bekerja di Luar Negeri. Dengan Formasi hanya tinggal berempat mereka akhirnya memutuskan untuk sementara menarik additional player drums yang dipercayakan kepada EDY yaitu salah satu sahabat lama yang baru saja datang dari kota Jogja. Dengan bantuan Edy, STINKY terus berjalan dan menggelar TOUR KONSER ke- 25 Kota Se-Jawa, Bali dan Sumatera.
4.2. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY yang berada didalam naungan PT. Indosemar Sakti maka dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara yang mendalam pada nara sumber yang telah ditentukan oleh penulis, di antaranya adalah Bapak Ferry Siregar yang menangani dan memegang bidang pemasaran album – album rekaman di PT. Indosemar Sakti dan wawancara ini dilakukan di kantor PT. Indosemar Sakti yang berada di kawasan Jelambar Jakarta Barat pada tanggal 4 Desember 2006 seusai jam makan siang.
53
54
Ibu Lia dari Management STINKY dan wawancara ini dilakukan di daerah Cikarang pada saat STINKY show di salah satu café di sana, serta para Personil STINKY itu sendiri baik itu STINKY formasi lama maupun STINKY formasi terbaru dan di sini diwakili oleh Bapak Andre Taulany dan wawancara ini dilakukan di Starbuck yang ada di kawasan Jl. Jenderal Sudirman Jakarta. Kendala yang dihadapi oleh penulis pada saat akan melakukan wawancara dengan para nara sumber adalah : Pada Bapak Ferry Siregar selaku yang menangani bagian pemasaran berubahnya jam wawancara secara tiba-tiba dan dengan waktu yang sempit dan ini sangat mempengaruhi penulis karena adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis namun penulis memahami dan pada saat wawancara hanya bisa mengajukan beberapa pertanyaan saja karena beliau terlalu sibuk dengan telepon yang selalu masuk serta para karyawan yang masuk silih berganti ke ruangannya namun beliau sangat ramah dan suka becanda jadi penulis jadi menikmati suasana yang tercipta pada saat wawancara dilakukan. Dengan ibu Lia pun penulis juga mengalami kesulitan harusnya bisa wawancara di rumah beliau yang berada di daerah Jakarta Barat namun di ubah dan penulis menjadi datang ke tempat show STINKY dan tempatnya ini bisa di katakan jauh dari rumah penulis yaitu di Café Hokkado Cikarang dan wawancara baru bisa di lakukan penulis pada saat STINKY selesai soundcheck namun di sini penulis merasakan suasana keakraban yang teramat sangat sekali, karena baik para personil STINKY, crew dan lainlainnya sangat kekeluargaan dan penulis pun diberikan semua akses dan bisa berbagi cerita apapun. 54
55
Dengan Bapak Andre Taulany pun seperti itu meskipun penulis sudah mengenal cukup baik dan lumayan lama tetapi untuk mencari waktu beliau sangatlah sulit itu juga di karenakan profesi beliau selain sebagai musisi juga berprofesi sebagai pemain sinetron dan akhirnya penulis pun bisa bertemu di Starbuck di kawasan Jl. Jenderal Sudirman dan setelah itu penulis terlibat wawancara yang sangat menyenangkan Sistematika uraian hasil penelitian yang di susun oleh penulis adalah sebagai berikut : A. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis) Fenomena yang ada pada setiap group band selalu berkembang dengan pesat dan ini mampu untuk mengindikasikan kepada para pengusaha industri rekaman untuk lebih bekerja dengan keras dan juga cermat didalam menghadapi persaingan – persaingan yang semakin ketat dan untuk itu mengidentifikasi SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities dan Threats ) merupakan langkah awal dalam strategi komunikasi
pemasaran
guna
mempertahankan
eksistensi
dan
memenangkan persaingan tersebut. Penulis menjabarkan SWOT berdasarkan wawancara yang telah di lakukan dan juga data – data dari para nara sumber adalah sebagai berikut : a. SWOT ( Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats ) 1. Strenght ( Kekuatan ) Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferry Siregar yang di lakukan di kantor PT. Indosemar Sakti setelah jam makan siang pada tanggal 4 Desember 2006 bisa di ketahui 55
56
bahwa yang menjadi kekuatan pada PT. Indosemar Sakti adalah sebagai berikut : “Begini…Perusahaan rekaman kami ini dapat saya katakan juga merupakan salah satu perusahaan distribusi yang paling luas yang ada saat sekarang ini, itu karena sebelum banyaknya perusahaan rekaman yang bermunculan seperti sekarang ini itu perusahaan kami ini memiliki lisensi setengah dari artis barat dan artis barat ini berada dalam genggaman di perusahaan kami ini dan selain itu juga perusahaan kami pun juga memiliki saham di Loggiss Record” Dari uraian di atas dapat di simpulkan oleh penulis bahwa PT. Indosemar Sakti memiliki perusahaan distribusi yang sampai dengan sejauh ini bisa dikatakan mampu menguasai sejumlah lisensi artis – artis barat dan juga di katakan sebagai distribusi paling luas, yaitu meliputi seluruh wilayah yang ada di Indonesia seperti di Pulau Sumatera (terutama di kota Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Lampung), untuk di pulau Jawa (terutama di kota DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Malang, Yogyakarta, Solo), di pulau Bali, untuk di pulau Kalimantan (terutama di kota Pontianak, Samarinda), dan untuk di pulau Sulawesi (terutama di kota Menado, Makassar). Dan sebelum maraknya perusahaan rekaman di Indonesia separuh besar lisensi dari artis barat berada di dalam genggaman PT. Indosemar Sakti dan sebagian dari sahamnya pun juga tertanam di Logiss Record. Selain itu berdasarkan dari hasil wawancara menurut Bapak Ferry untuk kekuatan PT.Indosemar Sakti ini selalu memberikan kesempatan-kesempatan yaitu sebagai berikut:
56
57
“Wah… bener banget pastinya donk kalau di perusahaan kami ini kami selalu memberikan kesempatan-kesempatan dalam berbagai bentuk antara lain itu adalah di perusahaan kami ini selalu meningkatkan kualitas tehnik rekaman dengan menggunakan alat-alat perekam yang sangat banggih dan memiliki kapasitas yang sangat tinggi yang biasa di sebut dengan “Professional DHX System”, dan selain itu kami juga mengganti sistem alat perekam yang ada dengan High Speed Duplicating, Perusahaan kami selalu mengimport alat-alat perekam yang ultra modern dan alat-alat ini menghasilkan System Direct Metal Mastering serta System Mastering Control yang jauh lebih ok tentunya,dan di perusahaan kami ini juga selalu memberikan waktu yang cukup agar para artis kami ini mampu memberikan hasil karya terbaiknya sehingga artis-artis kami secara intens bisa mengeluarkan album tiap tahun tentunya dengan karya yang selalu fresh loh.” Dan dari uraian tersebut diatas maka penulis dapat untuk menyimpulkan : Pertama, Dalam rangka meningkatkan mutu dan juga memenuhi selera konsumen PT. Indosemar Sakti meningkatkan tehnik rekaman dengan menggunakan alat perekam modern yang lebih canggih dan juga berkapasitas tinggi yaitu “Professional DHX System”. Kedua, dengan kondisi yang semakin maju PT. Indosemar Sakti mengganti system alat perekam tersebut dengan High Speed Duplicating untuk menghasilkan mutu rekaman yang lebih baik lagi daripada yang sebelumnya. Ketiga, PT. Indosemar Sakti mengimport alat – alat perekam ultra modern dan alat – alat perekam ini menghasilkan System Direct Metal Mastering ( DMM ) dan System Mastering Control ( SMC ) yang jauh lebih cepat dan ,memiliki kapasitas produksi yang tentu saja jauh lebih besar. Keempat, PT. Indosemar Sakti memberikan waktu bagi setiap artis penyanyi maupun group band yang berada di dalam naungannya agar bisa
57
58
berkarya lebih baik lagi sehingga album – album mereka dapat di produksi dan diedarkan dalam setiap tahunnya. 2. Weakness ( Kelemahan ) Adapun kelemahan yang sering terjadi menurut Bapak Ferry Siregar adalah sebagai berikut : “Biasanya si ini mungkin saja terjadi di karenakan saking banyaknya artis -artis yang berada dalam naungan perusahaan kami ini, terkadang suka meleset dari rencana awal yang telah kami susun tapi…ga juga si…karena semuanya pasti akan kami upayakan dengan cara yang semaksimal mungkin ya itu biar tidak terlalu jauh gitu loh keluar dari rencana awal yang telah kita buat secara bersama (ujar pak Ferry sambil tertawa )” Dan penulis mengambil kesimpulan karena dengan banyaknya artis penyanyi solo pria ataupun wanita serta group band yang berada dalam naungan PT. Indosemar Sakti terkadang pada saat waktu promosi album baru yang di keluarkan tersebut dilakukan semuanya tidak bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana awal. 3. Opportunities ( Kesempatan ) Menenai kesempatan berdasarkan dari hasil wawancara yang di lakukan dapat di ambil suatu lesimpulan bahwa semua orang membutuhkan musik untuk hiburan di saat ada waktu luang maupun di saat lagi lelah di sini aliran musik STINKY bisa di terima dengan baik karena lagu yang disuguhkan sangat easy listening,. Lebih banyak masyarakat Indonesia yang menyukai aliran musik yang bergenre pop, adapun kualitas tidak kalah saing dengan aliran yang sejenis dari band yang lainnya
58
59
4. Threats ( Ancaman ) Mengenai ancaman yang ada pada saat sekarang ini Bapak Ferry Siregar mengatakan sebagai berikut : “ Betul…sekali beberapa tahun belakangan ini banyak sekali bermunculan perusahan-perusahaan rekaman baru yang di dukung dengan artis-artisnya tersebut juga sangat lebih beragam baik itu dari jenis musik dan lain sebagainya dan ini secara tidak langsung akan berdampak pada pangsa pasar yang tercipta karena akan semakin menyempit dan itu di sebabkan dari banyaknya album baru yang keluar dalam waktu yang hampir bersamaan plus sekarang ini juga semakin banyaknya pembajakan di setiap wilayah yang sangat sulit untuk kami hindari” Dan dapat di simpulkan oleh penulis bahwa di saat sekarang ini semakin banyak munculnya perusahaan – perusahaan rekaman yang baru dengan artis – artis yang berada didalam naungannya tersebut jauh lebih inovatif dan bervariasi lagi serta pangsa pasar yang ada pun saat ini pun bisa dikatakan terasa semakin sempit di karenakan saat ini banyak produk album dari penyanyi ataupun grup band lain yang beredar dipasaran dalam waktu yang bersamaan dari perusahaan lain serta semakin banyaknya pembajakan yang semakin sulit untuk dihindari baik dari pihak label rekaman yang menaunginya maupun group band itu sendiri.
b. Analisa Segmenting, Targetting, Positioning ( STP ) 1. Segmenting ( Segmentasi ) Segmentasi pasar adalah strategi yang dirancang untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran kepada segmen yang telah didefinisikan. Segmentasi pasar merupakan strategi yang
59
60
sangat penting didalam mengembangkan program – program pemasaran. Di dalam suatu pembuatan suatu produk, baik produk barang
maupun
produk
jasa
para
produsen
haruslah
memperhatikan segmentasi dari produknya tersebut. Hal ini perlu di lakukan agar produk yang di bentuk ataupun di buat akan lebih mudah untuk dikenali oleh para audiens. Untuk mengetahui tentang segmentasi pasar penulis melakukan wawancara terhadap Bapak Andre Taulany dan di sini jawaban beliau adalah : “Mmm… untuk segmentasi pasar ya, kami dari STINKY ingin bahwa untuk setiap album yang kamikeluarkan itu bisa menyebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia,ya syukursyukur sampai luar negeri, amien dan album kami ini di sukai sama pria dan wanita dan inginnya kami bisa di terima untuk segala usia namun kebanyakan para fans kami itu antara pelajar SMP sampai SMU gitu meski tidak menutup kemungkinan bahwa di kalangan mahasiswa pun masih banyak yang suka akan hasil karya kami ini “ Berdasarkan hasil wawancara dengan
Bapak Andre
Taulany di peroleh kesimpulan bahwa segmentasi dari grup band STINKY meliputi : Geografis meliputi : Seluruh wilayah Indonesia terutama di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Demografis, antara lain meliputi : Umur
: 14 – 25 Tahun
Pendidikan
: Pelajar SMP, SMU dan Mahasiswa
Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita
60
61
Psikografis meliputi : Strata Sosial
: Kelas menengah ke atas sampai kelas menengah ke bawah
Gaya Hidup
: Orang Sederhana, simple dan tenang
Sikap
: Melankolis dan suka terbawa dengan perasaan.
2. Targetting ( Target ) Audience ataupun peminat musik merupakan bagian terpenting dari setiap perusahaan rekaman karena mereka inilah yang nantinya akan menjadi target dari produk album yang akan di keluarkan di pasaran oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferry dapat di ketahui sebagai berikut: “Menurut saya loh secara STINKY sudah lama wara wiri di industri rekaman dan selalu intens mengeluarkan album pastinya telah memiliki pangsa pasar yang sangat kuat karena target audiencenya itu rata-rata adalah remaja terlebih remaja putri ya walaupun juga tidak menutup kemungkinan juga si banyak mahasiswa serta kalangan dewasa yang menyukai lagu-lagunya Stinky yang hampir semuanya itu bernuansa pop romantis ini” Dan penulis dapat menyimpulkan bahwa group band STINKY memiliki cakupan pangsa pasar yang cukup kuat, cakupan target audiensnya yang kebanyakan para remaja antara lain pelajar SMP dan juga SMU serta dari kalangan mahasiswa yang berada di wilayah seluruh Indonesia 3. Positioning ( Memposisikan ) Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferry Siregar adalah sebagai berikut: 61
62
“Saya…rasa STINKY saat sekarang ini sudah cukup mampu untuk memposisikan bahwa mereka sebagai salah satu group band yang eksistensinya tidak perlu untuk di ragukan lagi sebagai group band yang ada di Indonesia karena masih bisa terus berkarya dan bisa saya katakan bahwa STINKY selalu intens mengeluarkan album baru dan band ini selalu mampu untuk memberikan nuansa baru yang berbeda di setiap album mereka” Penulis pun dapat menyimpulkan bahwa Grup band STINKY memposisikan sebagai salah satu grup band yang mampu untuk menghasilkan karya – karya lagu yang easy listening dengan lirik – lirik dan arransement musik yang bervariasi disetiap tahunnya.
B. Tujuan Komunikasi Pemasaran Tujuan komunikasi pemasaran pada PT. Indosemar Sakti didalam memasarkan album group band STINKY ini dimaksudkan agar target konsumen yang menjadi sasaran penjualan mengetahui bahwa album tersebut telah berada dipasaran. Adapun tujuan strategi komunikasi pemasaran tersebut adalah dengan meningkatkan identitas dari group band STINKY itu sendiri sebagai salah satu band yang telah ada di industri musik Indonesia sejak tahun 1996 dengan menawarkan lirik – lirik yang kebanyakan bertema tentang cinta yang easy listening dan juga kualitas musik yang selalu berinovasi disetiap albumnya.
C. Strategi Komunikasi Pemasaran Mengamati
dengan
cermat
mengenai
pelaksanaan
strategi
komunikasi pemasaran didalam pemasaran itu sendiri, masing – masing
62
63
perusahaan mempunyai cara tersendiri yang berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya didalam menggunakan alat komunikasi pemasaran. Ada perusahaan yang menggunakan dua, empat atau bahkan semua alat promosi digunakan, jika itu memungkinkan atau memang diperlukan. PT. Indosemar Sakti dan juga STINKY Management dalam menjaga serta menjalin hubungan dengan para penggemarnya berjalan dengan baik. Di sini STINKY Management berusaha untuk lebih mendekatkan diri lagi dengan para penggemarnya yaitu dengan cara adanya fansclub yang selalu memberitahukan kepada para penggemar tentang berita terbaru maupun apabila STINKY mengadakan live konser dan para penggemar group band STINKY ini diberi nama “Stinkies”. STINKY Management berupaya untuk bisa lebih memfokuskan dalam acara – acara on air dan juga off air. Pertama,.Periklanan, merupakan salah satu alat promosi yang efektif untuk di lakukan dalam mewujudkan tujuan perusahaan. PT. Indosemar Sakti
melakukan kegiatan kampanye periklanan untuk group band
STINKY selama 3 - 4 bulan lamanya diantaranya promosi melalui media cetak dan media TV. Pada media cetak
seperti tabloid dan
majalah musik PT. Indosemar Sakti mengkampanyekan tentang telah beredarnya album terbaru dari group band STINKY. Sedangkan pada media televisi PT. Indosemar Sakti bekerja sama untuk menampilkan video klip terbaru dari STINKY. Untuk di radio pun, PT. Indosemar Sakti telah menentukan radio – radio mana saja yang akan di supply sample lagu terbarunya STINKY. Kedua, Promosi Penjualan, setiap 63
64
group band STINKY mengeluarkan album baru PT. Indosemar Sakti selalu mengadakan Launching dengan mengundang seluruh media cetak dan elektronik. Selain itu dalam acara Launching tersebut STINKY Management tidak lupa juga untuk mengundang para Stinkies yang telah terdaftar di fansclubnya secara eksklusif dimana selain mereka bisa berjumpa langsung dengan STINKY para penggemarnya ini juga akan di suguhkan performance STINKY yang tentunya juga akan melantunkan lagu – lagu di album terbarunya tersebut. Setiap 3 bulan sekali STINKY Management selalu mengadakan jumpa fans dimana ini dilakukan oleh pihak management agar para penggemarnya bisa tetap merasa dekat dengan STINKY
dan juga sesama Stinkies.. Ketiga,
Publisitas, STINKY Management selalu melakukan interaksi baik itu melalui email di
[email protected], sms beserta telepon dengan no 08170870615 dan 081514746015, pengiriman surat di Komplek Perum. Meruya Indah Blok D No 7 Kembangan, Meruya Selatan Jakarta Barat 11650 dan setiap harinya, Management pun memberikan kesempatan kepada para fansnya untuk chatting di Yahoo Messenger ataupun bergabung di milistnya STINKY dengan alamat
[email protected] dan selalu mengirimkan serta menginformasikan tentang merchandise yang tersedia di base camp STINKY.
D. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan
strategi
komunikasi
pemasaran ini produk yang ingin dipasarkan harus dapat 64
di
65
perhitungkan dengan teliti dalam menentukan jumlah segmen pasar yang akan dituju. Pasar yang di maksudkan di sini adalah pasaran konsumen karena di sini pasar konsumen memanfaatkan atau membeli produk untuk kepentingannya sendiri yang tentu saja harus sesuai dengan kebutuhannya untuk menyenangkan dirinya sendiri. Pelaksanaan dari kegiatan strategi komunikasi pemasaran banyak memerlukan dana, tenaga, pikiran, dan juga pengorbanan lain – lainnya, sehingga apabila kegiatan strategi komunikasi pemasaran ini tidak berhasil maka pengorbanan – pengorbanan tersebut akan sangat terasa sia – sia saja dan itu juga dapat mengakibatkan kerugian yang besar pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ferry Siregar
di
peroleh penjelasan bahwa pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang di lakukan oleh PT. Indosemar Sakti untuk group band STINKY adalah melalui a. Periklanan Penggunaan
periklanan
sebagai
bentuk
dari
strategi
komunikasi pemasaran dapat dilakukan melalui media sebagai alat penyampaian pesan komunikasi kepada audiencenya. Hal tersebut harus dilakukan oleh perusahaan agar konsumen dapat tertarik atau juga untuk mempengaruhi konsumen agar tetap mau melakukan tindakan pembelian terhadap produk album yang di keluarkan. Dalam melaksanakan kegiatan komunikasi periklanan PT Indosemar Sakti memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
65
66
Pemilihan media
iklan,
yaitu:Media
cetak dan
media
elektronik. Untuk Media cetak antara lain : Pertama, Tabloid dimana tabloid memiliki keunggulan yaitu dapat dibaca oleh orang banyak, penyebarannya pun sangat luas sampai diseluruh wilayah Indonesia. PT. Indosemar Sakti menggunakan tabloid karena dapat menjangkau lapisan masyarakat dengan lebih luas. Tabloid yang
bekerja sama
dengan PT. Indosemar Sakti dalam melakukan promosi album group band STINKY adalah Tabloid Gaul, Tabloid Keren Beken. Kedua, Majalah, PT. Indosemar Sakti memilih beriklan di majalah karena majalah mempunyai tata warna yang lebih menarik dan sama dengan warna aslinya, majalah mempunyai umur yang lebih panjang karena jenis kertas yang digunakannya lebih kuat, bila dibandingkan dengan surat kabar dan tabloid, majalah dapat dibaca berulang-ulang dibandingkan media lainnya. Majalah tersebut yaitu Aneka Yess!!, Majalah Musik edisi bulan juni 2007, Majalah Bursa Musik volume 37 tahun 2007, Majalah TOP 40 edisi 26 tahun 2007, Majalah Akuistik volume 30 tahun 2007 dan G-Magz edisi 65 tahun 2007. Sedangkan untuk Media Elektronik yang di gunakan antara lain: Radio. Dimana radio mempunyai beberapa karekateristik yang dapat menguntungkan pihak PT. Indosemar Sakti dalam beriklan, yaitu radio dapat mencapai pendengar yang banyak pada jarak yang jauh atau dalam suatu wilayah yang luas dengan tersedianya sinyal yang kuat, radio waktu transmisinya tidak terbatas karena disiarkan hampir sepanjang hari, radio yang bekerjasama dengan PT. Indosemar Sakti dengan wawancara di radio Mustang FM wawancara selama 1 jam 66
67
pada tanggal 11 juni 1007, I radio tanggal 28 Mei 2007 selama 2 jam dan Kiss FM. Pada tanggal 11 juni 2007. Untuk di Televisi di pilih karena televisi merupakan medium yang paling popular dan paling tinggi tingkat konsumsinya di antara target audience, dan televisi juga sangat
efektif untuk memperkenalkan produk. Karena musik
merupakan bagian acara yang banyak peminatnya di Indonesia. Adapun stasiun tv yang di pilih untuk penayangan video klip adalah : CTV Banten peride 21 Mei 2007 sampai dengan 18 Agustus 2007, ANTV periode 17 Juni 2007 sampai dengan 1 Juli 2007, RCTI periode 9 Juli 2007 sampai dengan 15 Juli 2007, SCTV periode 24 Agustus 2007 sampai dengan 26 Agustus 2007, ONDOSIA periode 21 september 2007 sampai dengan23 September 2007, TRANS TV periode 1 Agustus 2007 sampai dengan 5 agustus 2007, TRANS 7 periode 26 juli 2007 sampai dengan 28 juli 2007, TVRI periode 4 Desember 2007 sampai dengan 8 Desember 2007 dan di MNC musik Channel periode 1 November 2007 sampa dengan 30 November 2007. b. Promosi penjualan Promosi penjualan merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi
produk,
promosi
penjualan
dirancang
untuk
memperkenalkan produk baru, dan juga membangun merek dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan dan promosi penjualan ini mendorong khalayak atau audiens untuk membeli album grup band STINKY.
67
68
Metode promosi yang digunakan oleh pihak MPR yaitu pemasangan iklan pada media cetak dalam bentuk cover depan album grup band STINKY, sedangkan pada media elektronik televisi pihak label memberikan betacam yang berisi cuplikan-cuplikan video klip yang menarik yang akan tayangkan secara utuh. Sedangkan pada radio, MPR PT Indosemar Sakti memberikan sebuah info tentang apa saja yang terdapat dalam album tersebut yang nantinya akan dibacakan oleh penyiar. Tim kreatif yang ada di
PT. Indosemar Sakti dan juga
management STINKY mencoba untuk memberikan sebuah hiburan yang menarik dalam bentuk kuis, kepada
dan memberikan kesempatan
audiens untuk menyampaikan kritikan atau saran atau
apapun juga STINKY,
yang mereka inginkan melalui alamat Fansclub
telepon
management
langsung
STINKY
serta
melalui dapat
nomor melalui
contact
person
e-mail
di
[email protected] atau bisa juga melalui milis yang STINKY miliki yaitu di :
[email protected] c. Publisitas Dalam upaya mengkomunikasikan program yang ditawarkan oleh sebuah label rekaman, publisitas sangat mempunyai peranan penting. Marketing Public Relation sangat memegang peranan yang sangat penting dalam promosi album group band STINKY yang bersifat menghibur. Perusahaan membentuk Marketing Public Relation untuk mendukung secara langsung promosi perusahaan atau produk dan pembentukan citra. Marketing Public Relation PT. 68
69
Indosemar Sakti mengerjakan hal yang berhubungan dengan pemasaran-pemasaran produk baru, dari mulai pembuatan iklan untuk sejumlah media yaitu media cetak dan elektronik, mengadakan launching guna untuk memperkenalkan album baru. Marketing Public Relation PT. Indosemar Sakti pun menangani masalah yang mengenai barter promo dengan pihak sponsor dalam setiap event yang dibuat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas mengenai strategi–strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT Indosemar Sakti untuk album group band STINKY menggunakan tiga strategi yaitu strategi pengiklanan, promosi penjualan dan publisitas. Dalam strategi pengiklan PT Indosemar Sakti melakukan pengiklanan berupa iklan cetak pada majalah – majalah musik dan tabloid, iklan yang berupa audio-visual pada televisi dan iklan radio. Dalam promosi penjualan, album group band STINKY dikemas sebagai suatu jenis hiburan musik yang menarik dan ringan diperuntukan bagi seluruh penikmat musik Indonesia, hal inilah yang menjadi kekuatan dalam mempromosikan album group band STINKY, agar album ini dapat lebih cepat dikenal dan di konsumsi oleh khalayak atau penikmat musik. Sedangkan pada strategi publisitas PT. Indosemar sakti melakukan
penyebaran
berita-berita
komersial
yang
penting
mengenai album group band STINKY baik itu disuatu media, melalui penayangan video klip atau juga menghadirkan kesan yang menarik, dengan melakukan launching album group band STINKY 69
70
di suatu tempat sebelum album di edarkan ke seluruh wilayah di Indonesia
4.3. Pembahasan Dalam peluncuran suatu produk album kepasaran periklanan, Marketing Public Relation bisa di katakan memegang peranan yang sangat penting. Marketing Public Relations dari PT. Indosemar Sakti mengerjakan beberapa hal yang berhubungan dengan pemasaran-pemasaran produk album yang di produksinya serta memilih media mana saja yang akan di pergunakan untuk menunjang promosi album tersebut. A. Faktor – Faktor Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Faktor – faktor perencanaan strategi komunikasi pemasaran dari PT. Indosemar Sakti ini adalah dengan menggunakan dua analisa yaitu analisa SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats ). dan juga analisa STP ( Segmenting, Targeting dan Positioning ). Tujuan komunikasi pemasaran, membuat komunikasi pemasaran yang di gunakan pada pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam bentuk strategi periklanan, promosi penjualan dan juga publisitas. Maka dari itu di peroleh hasil penelitian mengenai bentuk komunikasi pemasaran
yang di gunakan oleh PT. Indosemar Sakti
dalam memasarkan produk album dari group band STINKY yaitu periklanan, promosi penjualan dan publisitas. Group band STINKY merupakan salah satu group band yang ada di Indonesia dimana dalam pengeluaran album baru STINKY selalu mampu untuk dan menampilkan arransement musik yang berbeda. 70
berkreatifitas
71
Walaupun demikian juga memiliki kelemahan selain pembajakan yang terus terjadi saat ini banyak bermunculan band-band baru yang kualitasnya tidak bisa dianggap enteng oleh STINKY dan juga PT. Indosemar Sakti. Namun di sini baik PT. Indosemar Sakti sebagai pihak label serta pihak management STINKY selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan merespon semua saran dan juga kritikan yang masuk baik itu melalui surat, fax, email ataupun telepon. Di dalam bentuk komunikasi pemasaran yang berupa periklanan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang produk album STINKY setiap meluncurkan album pihak management dan juga pihak label berusaha untuk mengingatkan bahwa album terbaru telah beredar serta mulai untuk pemilihan strategi media yang akan digunakan sampai kepada iklan yang akan di buat dan kemudian di tampilkan ke masyarakat. Media yang digunakan untuk beriklan pun terbagi menjadi media cetak dan juga media electronik. Media cetak yang digunakan adalah majalah dan tabloid dimana dalam media cetak ini biasanya akan ada gambar cover album terbarunya STINKY. Majalah serta tabloid yang di pergunakan sebagai sarana beriklan album group band STINKY adalah , Majalah Musik, Majalah Aneka Yess, Tabloid Keren Beken, Tabloid Gaul. Sedangkan media electronik adalah radio dan juga televisi dimana yang di tampilkan tersebut berbeda, pada televisi bentuknya dalam format video klip dengan audio visual yang di tampilkan secara full dari awal lagu sampai akhir tentu saja dengan alur cerita dalam video klip 71
72
tersebut di buat dan di sesuaikan dengan lirik. Sedangkan pada radio dalam bentuk ad-lips yang dibacakan oleh penyiarnya maupun di tampilkan cuplikan pada bagian reff baru ada info tentang album baru tersebut. Pihak PT. Indosemar Sakti melakukan promosi penjualan album group band STINKY ke seluruh stasiun televisi dalam bentuk proposal yang ada sample CD video klip terbarunya juga. Promosi penjualan yang di lakukan baik pihak label maupun pihak management selalu berusaha untuk mendorong khalayak agar membeli album terbaru yang di keluarkan oleh group band STINKY, Dan pihak dari management selalu merespon semua saran dan kritikan yang semuanya itu di tampung dalam sebuah wadah fansclub dimana bila bergabung dalam fansclub ini maka akan diprioritaskan untuk mendapatkan berita yang terbaru, merchandise terbaru serta jadwal-jadwal dan acara – acara yang di lakukan oleh group band STINKY. Publisitas yang dilakukan PT. Indosemar Sakti dengan melakukan launching album baru dengan mengundang para rekan – rekan pers dari media cetak dan juga media electronik. Alat yang di gunakan oleh PT. Indosemar Sakti dalam aktivitas publisitasnya yaitu Audio visual material and software yaitu dengan menyebarkan berita-berita yang komersial yang penting mengenai album baru STINKY ke media cetak maupun juga media elektronik ataupun juga menghadirkan kesan yang menarik dari album baru tersebut dengan langsung perform dengan membawakan berberapa lagu terbaru mereka.
72
73
B. Strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY PT. Indosemar Sakti Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan oleh penulis di atas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indosemar Sakti untuk group band STINKY yaitu strategi periklanan, promosi penjualan dan juga publisitas. Didalam strategi periklanan PT. Indosemar Sakti melakukan periklanan dengan media cetak yaitu majalah dan tabloid serta dan juga media elektronik berupa audio visual dalam format video klip untuk televisi dan juga ad-lips untuk iklan radio. Di dalam promosi penjualan album STINKY selalu di kemas sebagai suatu hiburan menarik yang di setiap arransement lagu dan lriknya akan mampu memberikan kesan yang tenang dan cenderung kearah yang melankolis sehingga pas bila di peruntukkan untuk audience remaja yang lagi merasakan indahnya jatuh cinta maupun sedih karena patah hati. Dan hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan dalam mempromosikan album STINKY karena format yang ditawarkan adalah lagu-lagu yang mengena di hati para khalayak. Sedangkan
untuk
publisitas
PT.
Indosemar
Sakti
selalu
mengadakan launching apabila STINKY merilis album baru dengan mengundang semua media cetak dan elektronik serta fans setia dari STINKY itu sendiri.
73
74
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari analisa, pembahasan dan tujuan penelitian ini adalah: Pertama, dalam strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY, PT. Indosemar Sakti memiliki tugas untuk terus menerus memberikan dukungan dan masukan yang terbaik bagi STINKY, yaitu memberitahukan kepada para rekan - rekan media mengenai album STINKY terbaru yang dirilis melalui Launching, mengatur jadwal promo ke media cetak, radio dan televisi untuk 3 bulan pertama, sedangkan pihak management STINKY memiliki tugas mencari job manggung promo lanjutan, dan merespon berbagai masukan, kritikan dan saran dari para fans maupun pecinta musik yang masuk melalui surat, telepon, SMS, Fax, Mailing List, ataupun Email, serta memproduksi merchandise untuk keperluan fans club, mengatur jadwal latihan di studio serta kerjasama dengan pihak Event Organizer maupun pihak penyelenggara musik. Kedua, dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran pihak Marketing Public Relations PT. Indosemar Sakti menggunakan dua faktor analisa yaitu analisa SWOT dan analisa STP, dapat dikatakan bahwa album grup band STINKY merupakan album yang bergenre pop romantis dan bisa di katakan memiliki sifat untuk menghibur karena album ini di peruntukan buat seluruh pecinta musik Indonesia. Album grup band STINKY memiliki beberapa saingan dengan album yang bergenre sejenis dan mempunyai kelemahan dari segi promosi ke media setelah 3 bulan pertama, akan tetapi 74
75
karena album group band STINKY merupakan suatu album yang unik, penuh dengan kreatifitas karena di setiap albumnya meskipun kebanyakan tema lirik yang disuguhkan tentang cinta, namun dalam aransemen musiknya untuk di setiap album STINKY selalu saja bisa menampilkan sesuatu yang berbeda – beda, sehingga tetap memiliki peluang yang luas dipasaran. Ketiga, Pihak Marketing Public Relation dari dua belah pihak di dalam strategi komunikasi pemasaran album juga melakukan periklanan kepada beberapa media cetak dan juga media elektronik berupa iklan 15 - 30 detik, penayangan video clip serta Ad-lips untuk iklan di radio.
5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran album group band STINKY di PT. Indosemar Sakti dan Management STINKY, penulis menyarankan agar PT. Indosemar Sakti dan Management STINKY lebih bisa memilah-milah lagi target market berdasarkan genre musik yang di tawarkan dalam album yang terbaru ini. Sehingga nantinya ketika melakukan promosi lebih jauh lagi, pihak yang bersangkutan tidak lagi menebak–nebak, seperti apa nantinya target khalayak yang dapat menerima pesan dari promosi tersebut. Sebaiknya dalam melakukan promosi album terbaru, PT. Indosemar Sakti tidak hanya dalam 3 bulan pertama dari album tersebut di luncurkan tetapi di bulan-bulan berikutnya PT. Indosemar Sakti harus tetap aktif melakukan promosi album tersebut.
75
DAFTAR PUSTAKA
Brannan Tom, Integrated Marketing Communicatios , Penerbit PPM, 2005 Cravens, David W Strategic Marketing ( Burr Ridge, Illinois; RichardD. Irwin, Inc 1994 Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia, Profesional Books
Cangara, Hafied, H. Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2005
Fill, Chris Marketing Communications Frameworks, Theories and Aplication USA, Prentice Hall, 1995
Jefkins, Frank Periklanan , PT. Erlangga, Jakarta 1997 Kennedy John, Soemanagara, R.Darmawan, Marketing Communications Taktik & Strategi, PT. Bhuwana Ilmu Populer, Jakarta 2006 Lawrence R Jauch & William F Glucck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan Edisi Ketiga, Erlangga Jakarta 1996 Lestari, Tita - Riduwan Dasar – dasar Statistika, Alfabeta Bandung, 2000 Liliweri, Alo. Komunikasi Antar Pribadi, PT. Citra Aditya Bakti Bandung 1997 Mangkuatmodjo, Soegyarto Pengantar Statistik, Rineka Cipta, Jakarta, 1997 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara Parwitta, Teddy dan Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran Pengantar, PT.Rosdakarya Bandung, 2001 Purnama, CM.Lingga , Strategic Marketing Plan, PT.Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2002 Rakhmat, Jalaluddin Metode Karya Bandung ,2001
Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosda
Reksohadiprodjo, Sukanto Dasar – Dasar Manajemen Edisi 5,BPFE Yogyakarta, 2002 Shimp. Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 1 dan jilid 2, Erlangga Jakarta; 2000 Sukandarrumidi, Metode Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Gadjah Mada University Press,2000 Sulaksana ,Uyung Integrated Marketing Communications Teks dan Kasus, Cetakan 1, Pustaka Pelajar Offset, Jakarta, 2003
Sutisna, Perilaku Konsumen RosdaKarya Bandung, 2005
& Komunikasi
Pemasaran
PT.
Remaja
Yin, Robert K. Studi Kasus ( Desain dan Metode ), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996
Sumber Lain : Data PT. Indosemar Sakti Company profile PT. Indosemar Sakti Fans Club STINKY Profile STINKY, Bulletin STINKY, Millist dan friendster
BIOGRAFI PHITA PRATIWI lahir di Banjarmasin 15 February 1982. Anak kedua dari 3 bersaudara, di mana kami bertiga cewek semua. Awalnya banyak yang mengira saya pendiam padahal sebenarnya saya bisa di katakan orang yang tidak bisa diam dan selalu ingin mencoba yang baru. Mulai di TK Kasih Ananda VIII tahun 1986 saya sudah sangat gemar sekali dengan segala macam yang berhubungan dengan seni dengan ikut lomba menari, menyanyi dan juga menggambar. Tahun 1988 masuk di SDN 01 Pagi Kebun Jeruk Jakarta Barat dan dari kelas 5 SD aktif di Dokter Kecil, karate, Pramuka, Paskibraka dan Marching Band. Tahun 1994 mengikuti kedua orangtua yang di pindah tugaskan dan sekolah di SMP Harapan 2 Medan dan aktif dalam kegiatan OSIS, ROHIS, Pramuka, Tim Basket, cheerleaders, taekwondo, pencinta alam sampai Modelling Tahun 1996 pindah sekolah ke kota lain lagi dan di terima di SMPN 4 Pekanbaru meskipun pindahan baru dengan nilai yang lumayan bagus saya di tempatkan di kelas unggulan dan langsung di ajak bergabung pada bidang seni. Aktivitas saya isi dengan modelling,aktif di radio, privat vocal, piano dan keyboard.Namun sayang di tahun 1997 tanpa di duga saya mendapatkan cobaan yang terberat dalam hidup saya dari ALLAH SWT, ya…”Glaucoma” penyakit ini merubah semua cita-cita serta mimpi-mimpi saya di mana saya pernah mengalami tidak bisa melihat untuk beberapa waktu dan tim dokter pun angkat tangan karena keadaan saya sudah terlambat, benar-benar suatu cobaan yang sangat berat tidak hanya untuk saya tapi juga Papa, Mama dan keluarga besar, Saya harus berhenti sekolah selama 1 tahun karena keadaan ini. Di tahun 1998 meskipun sempat di larang dokter saya mengambil sikap bahwa saya harus sekolah lagi dan berniat memulai segala sesuatunya dari awal serta siap dengan segala konsekuensi apapun yang akan terjadi dan saya di terima di SMUN 5 Pekanbaru namun itu juga hanya 1 catuurwulan saja karena saya harus pindah ke Jakarta lagi agar mendapatkan pemeriksaan intensif tiap minggunya dan saya masuk di SMUN 65 tapi hanya seminggu dan pindah lagi di SMU Budi Murni 2 Jakarta Barat di sini saya sempat buat band dan mulai ke dunia modelling lagi,saya lulus dengan hasil yang bagus pada tahun 2001 kemudian memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan Periklanan di Universitas Mercu Buana Jakarta. Banyak yang berubah dalam hidup saya karena saya tidak bisa seperti dulu, harus ada yang selalu menuntun, semua aktivitas penuh dengan keterbatasan, belum lagi jadwal check up serta operasi yang bisa kapan saja Di saat hampa ALLAH SWT mempertemukan saya dengan STINKY Band di Yogyakarta dan mereka mampu merubah saya dengan perlahan, mereka jugalah yang kembali meminta saya aktif di dunia modelling dan saya bersyukur sekali karena dari tahun 2000-2005 saya sempat menang ataupun menjadi unggulan serta finalis di majalah remaja bahkan hampir tiap minggu saya ada jadwal fashion show dan sesi pemotretan, saya beberapa kali juga menjadi figuran video klip dan juga figuran di beberapa FTV, tidak itu saja makin ke sini saya juga semakin bersyukur karena saya bisa banyak belajar, banyak kenalan serta pengalaman yang tidak mungkin terlupakan.. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannnya namun saya yakin ALLAH SWT pasti akan memberikan yang terbaik buat saya, sekarang ini saya sudah bisa belajar untuk jauh lebih ikhlas, tidak boleh berhenti untuk selalu berdoa, saya harus kuat, saya harus terus bertahan melawan sakit ini dan saya juga akan selalu terus berusaha mencoba melakukan apapun yang terbaik dengan semampunya demi orang-orang yang saya sayangi.
STRUKTUR STINKY MANAGEMENT
Direktur Teguh Rastiyanto Andre Taulany
Sekretaris Angelia
Manager Produksi Ivan
Anggota Arief
Anggota Renatha
Manager Keuangan Thiwi
Marketing Arry
Anggota Risca Nadia
Design Grafis Rocky
Fans Club Pingkan
Anggota Ratih