perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074 Latar belakang penelitian ini adalah persaingan antar bank yang semakin ketat mendorong perusahaan perbankan, khususnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada calon nasabah agar memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Pengaruh dan hambatan dalam menjalankan strategistrateginya juga merupakan alasan bagi penulis. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik pembahasannya adalah deskriptif dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi yang digunakan oleh Divisi Funding, menjelaskan pengaruhnya, dan hambatan yang dihadapi. Strategi promosi yang digunakan tersebut mencakup periklanan, penjualan perseorangan, publisitas, dan penjualan. Dengan diterapkannya strategi tersebut terbukti meningkatkan saldo dana pihak ketiga PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Hambatannya yaitu pada pihak pesaing yang ketat. Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah media promosi yang digunakan Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mampu meningkatkan saldo dana pihak ketiga. Sebagai masukan bagi perusahaan, penulis menyarankan agar Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama tidak hanya dengan sebagian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), tetapi juga masyarakat luas di wilayah Soloraya, mengiklankan di siaran televisi dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta agar lebih dikenal masyarakat.
Kata kunci : Strategi Divisi Funding, Produk Tabungan dan Deposito, BTPN
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Hanya melalui aksi akan muncul kebiasaan Hanya melalui kebiasaan akan muncul kemahiran dan kehebatan (Penulis)
Persiapan yang terbaik adalah menjadi pribadi yang berilmu, bekerja keras, penuh hormat, dan menjaga hati dekat dengan Tuhan (Mario teguh)
Kesuksesan berawal dari berdoa, belajar, berusaha, dan tetap optimis (Penulis)
Penulis persembahkan kepada: 1. Bapak Ibu keluarga H. Suyadi 2. Keluarga besar H. Wiryo Saputro 3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi UNS 4. Teman – teman D3 KP angkatan 2009 & My Kartiko Wahyu Utomo 5. Almamater
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah, dan rezeki-Nya sampai saat ini, sehingga dengan kemampuan dan waktu terbatas penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas Akhir
ini
dengan
judul
“STRATEGI
DIVISI
FUNDING
UNTUK
MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN
NASIONAL
(BTPN)
Tbk.
KANTOR
CABANG
SURAKARTA”. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, memberi dorongan, dan mengarahkan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga tugas akhir ini dapat tersusun dan terselesaikan. Pihak-pihak tersebut adalah: 1. Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Sutomo MS., selaku dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu proses perizinan magang sampai akhir penulisan tugas akhir ini. commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, semoga ilmu yang penulis dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk sekarang dan masa depan. 5. Bapak Linggar Ikhsan Adi Nugroho, SE., selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu memberi masukan dan bimbingan dalam proses penulisan tugas akhir ini. 6. Bapak H. Suyadi dan Ibu Hj. Marwini, selaku orang tua saya yang telah membantu baik materi maupun doa dan semangat dalam proses penulisan tugas akhir ini. 7. Bapak Rumanto S.F., SE., selaku Operation Manager PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta dan wakilnya Bapak Bekjo Purnomo, SE. yang berkenan memberikan izin bagi penulis untuk melakukan magang kerja dan memberikan data-data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. 8. Seluruh Staff PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan kegiatan magang kerja. 9. Teman-teman Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan angkatan 2009 atas kerjasama dan semangat yang baik selama tiga tahun ini. 10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam lembar ini yang juga membantu memberikan semangat dan doa.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diterima saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Amin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................. vi DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .......................................................... 5 E. Metodologi Penelitian ..................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank ............................................................. 9 B. Jenis - jenis Bank ........................................................... 10 C. Bentuk Hukum Bank ...................................................... 13 D. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia .............13 commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Fungsi Bank Secara Umum di Indonesia ....................... 14 F. Sumber Dana Bank ........................................................ 15 G. Pengertian Pemasaran .................................................... 21 H. Tujuan Pemasaran .......................................................... 25 I. Pengertian Penghimpunan Bank .................................... 25 J. Pengertian Dana Pihak Ketiga ....................................... 26 K. Pengertian Penghimpunan Dana .................................... 27 BAB III
PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah PT. BTPN ..................................................... 29 2. Perkembangan PT. BTPN ......................................... 30 3. Bentuk dan Badan Hukum PT. BTPN ...................... 31 4. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN ................................ 31 5. Kepemilikan Saham PT. BTPN ................................ 34 6. Fungsi PT. BTPN ...................................................... 35 7. SDM pada PT. BTPN Surakarta ............................... 35 8. Struktur Organisasi PT. BTPN Surakarta ................. 36 9. Produk Divisi Funding PT. BTPN Surakarta ........... 41 10. Jenis layanan Divisi Funding PT. BTPN Surakarta ................................................. 51 11. Lingkungan Pemasaran ............................................. 56
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan 1. Strategi Penghimpunan DPK .................................... 57 2. Pengaruh Strategi Penghimupnan DPK .................... 61 3. Hambatan Divisi Funding dalam mendapatkan DPK .................................................... 63 4. Temuan ..................................................................... 64
BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................... 65 B. Saran ............................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Komposisi Pemegang Saham ................................................34
Tabel 3.2
Jumlah Karyawan PT. BTPN Tbk. Surakarta ....................... 35
Tabel 3.3
Tabungan dan Deposito Tahun 2009 dan 2010 .................... 60
Tabel 3.4
Tabungan dan Deposito Tahun 2010 dan 2011 .................... 60
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1
Nilai PT. BTPN Tbk ............................................................. 33
Gambar 3.2
Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk ...................................... 36
Gambar 3.3
Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk.Surakarta ......................40
Gambar 3.4
Skema BI – RTGS ................................................................ 54
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Sejarah Berdiri dan Perkembangan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 2.
Contoh Formulir Pembukaan Rekening dan Pengkinian Data Nasabah PT. BTPN
Lampiran 3.
Contoh Form Data Pribadi Pemegang Rekening Lainnya (Khusus Pemohon Rekening Gabungan) PT. BTPN
Lampiran 4.
Contoh Form Kartu Tanda Tangan Nasabah PT. BTPN
Lampiran 5.
Syarat & Ketetuan Umum Pembukaan dan Penutupan Rekening Nasabah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 6.
Contoh Cover Buku Tabungan Citra Pensiun PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 7.
Peta Lokasi PT. BTPN Surakarta
Lampiran 8.
Foto Situasi Kerja Pegawai PT. BTPN Divisi Funding
Lampiran 9.
Siaran Pers PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Lampiran 10.
Pergerakan Saham Per Juni 2012 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 11.
Prestasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 12.
Keterbukaan Informasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Tahun 2010
Lampiran 13.
Laporan Keuangan per Maret 2012 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 14.
Kejadian Setelah Neraca PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 15.
Kesimpulan Good Corporate Governance Self – Assessment
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 16.
Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 17.
Surat Perizinan Magang dari PT. BTPN Surakarta
Lampiran 18.
Kartu Bimbingan Kuliah Magang Kerja
Lampiran 19.
Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja Program Diploma III Fakultas Ekonomi UNS
Lampiran 20.
Surat Keterangan Selesai Magang dari PT. BTPN Surakarta
Lampiran 21.
Formulir Penilaian Pembimbing Institusi Mitra (PIM) Magang Kerja
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074 Latar belakang penelitian ini adalah persaingan antar bank yang semakin ketat mendorong perusahaan perbankan, khususnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada calon nasabah agar memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Pengaruh dan hambatan dalam menjalankan strategistrateginya juga merupakan alasan bagi penulis. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik pembahasannya adalah deskriptif dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi yang digunakan oleh Divisi Funding, menjelaskan pengaruhnya, dan hambatan yang dihadapi. Strategi promosi yang digunakan tersebut mencakup periklanan, penjualan perseorangan, publisitas, dan penjualan. Dengan diterapkannya strategi tersebut terbukti meningkatkan saldo dana pihak ketiga PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Hambatannya yaitu pada pihak pesaing yang ketat. Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah media promosi yang digunakan Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mampu meningkatkan saldo dana pihak ketiga. Sebagai masukan bagi perusahaan, penulis menyarankan agar Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama tidak hanya dengan sebagian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), tetapi juga masyarakat luas di wilayah Soloraya, mengiklankan di siaran televisi dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta agar lebih dikenal masyarakat.
Kata kunci : Strategi Divisi Funding, Produk Tabungan dan Deposito, BTPN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT STRATEGY FOR A DIVISION FUNDING FUNDS IN A THIRD PARTY. RETIRED NATIONAL BANK (BTPN) TBK. BRANCH OFFICE SURAKARTA WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074 The background of this research is competition among banks encouraged a more rigorous banking firm, especially PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch formed a company's management strategy to be more creative and innovative in offering its products to prospective customers in order to obtain third-party sources of new funding. Influences and barriers in implementing their strategies is also the reason for the author. The research data obtained using observation and interview methods. Discussion is a descriptive technique to describe or tell the application of the strategies used by the Funding Division, describes the effect, and the obstacles encountered. Promotional strategies used include advertising, personal selling, publicity, and sales. With the implementation of the strategy is shown to improve the balance of deposits PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Branch office of Surakarta. The obstacles are on the tight competition. The conclusion of this thesis is a media campaign that used Funding Division PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch Office able to improve the balance of deposits. As input for the company, the authors suggested that the Funding Division PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch further enhance the cooperation not only with some SOEs (State Owned Company) or the Private Company (Private Owned Enterprises), but also the wider community in the region Soloraya, advertise on broadcast television and introduced to the general public about the location of PT. BTPN Surakarta Branch Office to make it more known to the public.
Keywords: Strategy Funding Division, Savings and Deposit Products, BTPN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Era globalisasi ini industri perbankan merupakan salah satu industri yang mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pendirian bank-bank umum ataupun swasta di Indonesia, semakin mudahnya masyarakat memperoleh fasilitas kredit perbankan dan penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat yang percaya untuk menabung di bank. Persaingan antar bank juga semakin ketat, sehingga perusahaan perbankan membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada nasabah dan memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Sumber dana pihak ketiga ini mudah untuk mencarinya dan tersedia banyak di masyarakat, khususnya Solo dan sekitarnya. PT. BTPN Surakarta juga bekerja sama dengan perusahaan swasta dalam penghimpunan dana pihak ketiga ini. Dana pihak ketiga dapat diperoleh dari nasabah umum yang menempatkan dananya di PT. BTPN Surakarta. Menurut Kuncoro (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bank melakukan kegiatan sehari-hari harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, Bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank. Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal. Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari giro, deposito, dan tabungan. Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran dan suatu proses yang berlanjut. Adanya promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen. Promosi juga merupakan salah satu variabel yang dipakai untuk mempengaruhi pasar bagi suatu produk maupun jasa dari suatu perusahaan. commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Beberapa orang berpendapat bahwa promosi adalah sama dengan penjualan, bahkan ada pula yang berpendapat bahwa promosi itu merupakan bagian dari penjualan. Pendapat Kotler (2002), definisi promosi adalah sebagai informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sementara Swastha (2000) mendefinisikan promosi sebagai semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Pengertian promosi baik dari Kotler maupun dari Swastha, keduanya tidak saling bertentangan. Satu pihak lebih menitikberatkan kepada penciptaan pertukaran, sedang di pihak yang lain lebih menitikberatkan kepada pendorongan permintaan. Fandy Tjiptono (1995:199) mendefinisikan strategi promosi penting dilakukan oleh bank dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank dalam bentuk tabungan dan deposito, karena dana dari masyarakat dapat menambah modal bank untuk pemberian kredit. Selain itu juga untuk menjaga kesehatan bank. Tujuan dari promosi adalah untuk menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan kepada pelanggan tentang produk perbankan dan bauran pemasarannya. Dengan promosi diharapkan produk yang dikeluarkan oleh bank dapat diterima oleh masyarakat.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pencarian
sumber-sumber
dana
pihak
ketiga
bank
harus
mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk meperolehnya, jangka waktu sumber dana, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. PT. BTPN cabang Surakarta menggunakan empat macam sarana promosi dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Pertama, promosi melalui Periklanan (advertising). Kedua Penjualan Perseorangan (Personal Selling). Ketiga, Publisitas (Publicity). Keempat, Promosi Penjualan (Sales Promotion). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Cabang Surakarta dan menuangkan hasil penelitian tersebut pada tugas akhir ini
dengan
judul
MENDAPATKAN TABUNGAN
“STRATEGI DANA
PENSIUNAN
PIHAK
DIVISI KETIGA
NASIONAL
FUNDING PADA
(BTPN)
UNTUK
PT.
Tbk.
BANK
KANTOR
CABANG SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini ada 3 (tiga), yaitu: 1. Strategi apa saja yang diterapkan oleh divisi funding pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta? 2. Bagaimana pengaruh strategi yang diterapkan divisi funding terhadap jumlah saldo tabungan dan deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta? commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Apa saja hambatan divisi funding pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta dalam mendapatkan DPK (Dana Pihak Ketiga)?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh divisi funding pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh strategi yang diterapkan divisi funding terhadap jumlah saldo tabungan dan deposito pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. 3. Untuk mengetahui hambatan divisi funding pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta dalam mendapatkan DPK (Dana Pihak Ketiga).
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Sebagai sarana pembelajaran dan menambah pengetahuan atau wawasan untuk lebih memahami mengenai dunia perbankan. Menerapkan ilmu teori yang telah penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan. commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan informasi dan evaluasi pihak bank dalam menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat. Penghimpunan dana baik
berupa
tabungan,
deposito,
ataupun
giro
untuk
lebih
meningkatkan media promosi guna memperoleh tingkat keuntungan yang lebih besar saat ini dan di masa mendatang. 3. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya dalam membahas permasalahan yang sama. Mengetahui strategi, pengaruh, dan hambatan para pegawai PT. BTPN Surakarta.
E. Metodologi Penelitian 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta yang beralamat di Jalan Brigjen Slamet Riyadi 526 Surakarta. Khususnya pada Divisi Funding. 2. Jenis Data Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau anggapan, atau suatu fakta yang digambarkan melalui angka, simbol, kode, dan lain-lain. commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Data primer Data primer diperoleh langsung melalui penelitian di lapangan. b. Data sekunder Data yang diperoleh dari kepustakaan dan website PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta mengenai gambaran umum perusahaan yang berisi sejarah berdirinya dan perkembangan perusahaan, visi dan misi, produk dan jasa, deskripsi jabatan, SDM, dan lain-lain. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Observasi Observasi yaitu metode pengumpulan data denga cara melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas perusahaan. Dalam hal ini penulis melakukan kuliah magang kerja pada tanggal 2 – 29 Februari 2012 untuk mengetahui aktivitas para pegawai PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. b. Wawancara Wawancara merupakan proses tanya jawab kepada pegawai divisi funding dan operasional PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wawancara berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih, bertatap muka, mendengarkan secara langsung dan mencatat informasi-informasi yang penulis dapat dari 2 (dua) narasumber, yaitu Bapak Rumanto S.F., SE. selaku Operation Manager PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta dan Bapak Bekjo Purnomo, SE selaku Operation Supervisor.
4. Teknik Pembahasan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif yang fokus pada penjelasan objek yang diteliti yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. Metode ini disesuaikan dengan fakta dan data pada objek penelitian tanpa pengujian secara kuantitatif. Analisa ini tidak menggunakan perhitungan secara matematis. Penulis hanya melihat dari hasil pengamatan langsung pada Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. Hasil pengamatan tesebut penulis tuangkan ke dalam penelitian ini mengenai strategi Divisi Funding untuk mendapatkan dana pihak ketiga pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta. commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank Bank merupakan suatu industri yang bergerak dalam bidang kepercayaan yang dalam hal ini adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur dana (Santoso, 1997:1). Sementara menurut Undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan yaitu: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada msyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.” Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha bank lainnya memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan menghimpun dana.
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Jenis-Jenis Bank 1. Dilihat dari Segi Fungsinya Jenis perbankan menurut UU Pokok Perbankan nomor 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 terdiri dari: a. Bank Umum Adalah
bank
yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya menjadi Bank Umum, sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, dan Bank Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat.
2.
Dilihat dari Segi Kepemilikan a.
Bank Milik Pemerintah Akte pendirian maupun modal bank ini dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki pemerintah pula. Contoh: Bank Negara Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara(BTN), dan Bank Mandiri. commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara bank milik Pemerintah Daerah (PemDa) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi, sebagai contoh: BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Tengah, dan BPD Jawa Timur. b.
Bank Milik Swasta Nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional, akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, dan pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh: Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, dan Bank Niaga.
c.
Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia.
d.
Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik pemerintah asing maupun milik swasta asing. Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh: ABN AMRO Bank, City Bank, dan Bank of Tokyo.
e.
Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Contoh: Sumitomo Niaga Bank, Bank Merincorp, dan Inter Pacific Bank.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga a.
Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dalam menentukan harga
dan
mencari
keuntungan
kepada
para
nasabahnya
menggunakan dua metode, yaitu: 1) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula dengan harga untuk produk pinjaman (kredit) juga berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. 2) Pihak perbankan barat menggunakan dan menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal dan prosentase tertentu untuk jasajasa bank lainnya. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam menentukan harga atau mencari keuntungan adalah sebagai berikut: 1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). 2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah). 3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). 4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh bank lain (ijarah wa iqtina).
C. Bentuk Hukum Bank Ada beberapa bentuk hukum bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998. Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternatif di bawah ini: 1. Perseroan Terbatas (PT), 2.
Koperasi, atau
3. Perusahaan Daerah.
D. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia Asas, fungsi, dan tujuan perbankan dalam UU RI No. 7 tahun 1992 pasal 2, 3, dan 4 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, dinyatakan: 1. Asas Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan
demokrasi
ekonomi
dengan
menggunakan
prinsip kehati-hatian. 2. Fungsi Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Tujuan Perbankan
Indonesia
bertujuan
menunjang
pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
ekonomi,
dan
stabilitas
nasional
ke
arah
peningkatan rakyat.
E. Fungsi Bank Secara Umum di Indonesia Santoso, dkk (2000:6) mendefinisikan bahwa fungsi utama bank adalah sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. Secara lebih spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut: 1. Agent of Trust Sebagai
lembaga
kepercayaan,
bank
mempunyai
fungsi
intermediasi yaitu menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpan dana atau creditur) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur). 2. Agent of Development Sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Kedua sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur
dana
sangat
diperlukan
perekonomian masyarakat. commit to user
14
untuk
pembangunan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Agent of Services Bank menawarkan berbagai macam jasa sampingan dalam melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Jasajasa yang ditawarkan antara lain jasa pengiriman uang, jasa penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank, dan lain sebagainya.
F. Sumber Dana Bank Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya (Kashmir, 2008:61). Dana untuk membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini sesuai kebijakan masing-masing bank, bisa melalui pinjaman (kredit) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu untuk membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik saham atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana itu disesuaikan dengan tujuan dan penggunaan dana tersebut. Sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara garis besar dapat disimpulkan pencairan dana sendiri sebagai berikut: a. Setoran modal dari pemegang saham. b. Cadangan-cadangan bank, adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. c. Laba bank yang belum dibagi. 2. Dana yang Bersumber Dari Lembaga Lainnya Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama diatas. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari: a. Kredit likuditas dari Bank Indonesia Merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. b.
Pinjaman antar bank (call money) Biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 3. Dana yang Berasal Dari Masyarakat Luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito. Secara umum kegiatan penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat luas dibagi tiga jenis, yaitu: a. Simpanan Giro Pengertian
giro
menurut
Undang-Undang
Nomor
10
tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan. Dendawijaya (2005:49) mendefinisikan giro sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah
pembayaran
lainnya
atau
dengan
cara
pemindahbukuan. Giro dapat ditarik setiap saat sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung memberikan jasa giro relatif lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti tabungan dan deposito. Penetapan tingkat jasa atau bunga giro merupakan otorisasi bank-bank yang bersangkutan. Penarikan uang di rekening giro dapat menggunakan sarana penarikan yaitu cek dan bilyet giro. commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila penarikan yang dilakukan secara tunai maka sarana penarikannya adalah dengan menggunakan cek, tetapi untuk penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro. Di samping itu jika kedua penarikan sarana tersebut hilang maka nasabah dapat menggunakan sarana penarikan lainnya, seperti surat pernyataan atau surat kuasa yang ditandatangani diatas materai. Kelebihan giro antara lain: 1) Lebih aman menyimpan uang tunai di bank daripada menyimpan dalam peti uang sendiri. 2) Pemegang
rekening
giro
setiap
saat
bisa
melaksanakan pembayaran dengan jumlah yang hanya dibatasi oleh besarnya saldo yang ada dengan cara menulis cek atau bilyet giro. 3) Lebih menguntungkan menggunakan giro daripada menggunakan tunai. 4) Umumnya sebulan sekali bank mengirimkan kepada para nasabahnya laporan yang memuat semua transaksi setoran dan penarikan atas rekening gironya yang dilengkapi juga dengan besarnya saldo awal dan saldo akhir. 5) Nasabah masih bisa memanfaatkan penghasilan berupa jasa giro. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Simpanan Deposito Pengertian deposito menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
c. Simpanan Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya. Sementara menurut Taswan (2006:36), tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau surat perintah bayar lainnya. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain yaitu: 1) Penarikan
hanya
dapat
dilakukan
dengan
mendatangi kantor bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut dan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran yang sejenis. commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu sehingga menyebabkan saldo tabungan lebih kecil dari saldo minimal, kecuali penabung tidak akan melanjutkan tabungannya. Alat yang sering digunakan untuk menarik dana yang ada di rekening tabungan adalah sebagai berikut: 1) Buku tabungan Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah. Buku tabungan berisi catatan saldo tabungan, transaksi penarikan, transaksi penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi pada tanggal tertentu. 2) Slip penarikan Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang dari rekening tabungan. Formulir penarikan ini disebut juga slip penarikan. Biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. 3) Kartu yang terbuat dari plastik Sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya,
baik
bank
maupun
Automated Teler Machine (ATM). commit to user
20
di
mesin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Kombinasi Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan dengan kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan.
G. Pengertian Pemasaran Konsep pemasaran merupakan filsafat bisnis yang mengatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup organisasi. Penggunaan konsep pemasaran yang jitu dapat ikut menunjang berhasilnya pelayanan yang diberikan kepada konsumen (Stanton, 1996). Pemasaran berarti aktivitas manusia yang berkaitan dengan pasar. Pasar merupakan tempat atau wadah dimana terjadi transaksi antara pembeli dan
penjual.
Pemasaran
secara
menyeluruh
mencakup
kegiatan
merencanakan, mengembangkan produk yang memberi nilai superior, menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang diharapkan dapat memuaskan keinginan pasar sasaran sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keingian melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai (Kotler, 2003).
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara sederhana dapat digambarkan proses sosial ini terjadi di antara podusen dan konsumen sebagai pasar produk yang ditawarkan produsen meskipun kedua pihak berada dalam kelompok yang berbeda (Kotler, 2003). Komunikasi pemasaran merupakan upaya teritegrasi dari perusahaan untuk menyampaikan pesan tentang produk perusahaan kepada konsumen. Pesan ini merupakan salah satu elemen yang menunjang strategi pemasaran perusahaan. Melalui komunikasi perusahaan dapat membentuk citra dan posisioning yang diinginkan. Menurut Kashmir (63:2004), pemasaran bank adalah sebuah proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Dari penjelasan di atas, yang dimaksudkan dengan kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Contoh dari kebutuhan nasabah bank, yaitu: 1. Kebutuhan akan produk atau jasa perbankan. 2. Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman dalam berhubungan dengan bank. 3. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan. 4. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban. 5. Kebutuhan status. 6. Kebutuhan aktualisasi diri. commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Maksud dari keinginan nasabah adalah kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu (Kasmir 65:2004). Contohnya yaitu: 1. Keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang cepat, efektif, dan bermutu. 2. Keinginan agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 3. Keinginan memperoleh komitmen bank. 4. Keinginan dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank. 5. Keinginan memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank. Hal-hal yang harus diperhatikan dan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh bank, maka manajemen harus dapat menetukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah pemasaran bank secara umum: 1.
Riset Pasar Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan riset pasar. Riset pasar akan sangat penting untuk mengetahui kebutuhan dari masyarakat akan produk yang akan dikeluarkan oleh bank.
2.
Menetapkan tujuan pemasaran Tujuan adalah hal yang tidak dapat dikesampingkan dari semua kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan, tanpa adanya sebuah tujuan, maka pelaksanaan kegiatan tidak akan pernah dapat dinilai, apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum. commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
3.
digilib.uns.ac.id
Mengembangkan Strategi Pemasaran Pengembangan strategi pemasaran menjadi hal yang wajib dilakukan oleh manjemen pemasaran agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan riset pasar yang sudah dilakukan sebelumnya.
4.
Penyusunan Rencana Pemasaran Rencana
pemasaran
adalah
langkah
lanjutan
dari
pengembangan strategi pemasaran. Rencana pemasaran yang dibuat harus sesuai dengan strategi pemasaran, karena apabila tidak sesuai maka pemasaran yang dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik. 5.
Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran Setelah melakukan berbagai langkah yang dimulai dari riset pasar,
penetapan
tujuan,
pengembangan
strategi,
serta
penyusunan rencana pemasaran, maka pemasaran sudah siap untuk dilaksanakan. Pelaksanaan pemasaran tentu harus dapat dilakukan dengan maksimal dan sesuai dengan berbagai langkah yang sudah disiapkan sebelumnya agar dapat terlaksana dengan baik dan efektif serta memberikan keuntungan kepada bank.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pemasaran Setelah selesai melaksanakan pemasaran, langkah selanjutnya adalah monitoring dan evaluasi tentang segala sesuatu yang ada di dalam pelaksanaan pemasaran. Hal terpenting yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah melakukan penilaian, apakah sudah sesuai dengan strategi dan rencana yang disusun. Kemudian, untuk jangka yang lebih panjang apakah pelaksanaan pemasaran tersebut sudah memberikan keuntungan bagi bank.
H. Tujuan Pemasaran Menurut Kashmir (66:2004), pentingnya pemasaran pada sebuah perusahaan perbankan mengacu kepada tujuannya. Secara umum meliputi: 1. Memaksimalkan konsumsi atau memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2.
Memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi puncak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini disalurkan nasabah lainnya melalui ceritanya.
3.
Memaksimalkan pilihan produk, dalam artian bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilhan pula.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dalam menciptakan iklim yang efisien.
I.
Pengertian Penghimpunan Dana Bank Kashmir
(2004:11)
mendefinisikan
menghimpun
dana
adalah
mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kegiatan penghimpunan dana ini sering disebut dengan istilah funding.
J.
Pengertian Dana Pihak Ketiga Santoso (2006:96) mendefinisikan dana pihak ketiga sebagai sumber dana dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan (saving deposit), deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau badan. Sementara Kuncoro (2002:155) mendefinisikan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dendawijaya (2005:49), menjabarkan bahwa dana dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: 1.
Giro (demand deposit)
2.
Deposito (time deposit)
3.
Tabungan (saving). commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber dana dari masyarakat yaitu DPK (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.
K. Strategi Penghimpunan Dana Menurut Kashmir (2005:85), strategi yang digunakan oleh bank untuk memperooleh sumber dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya, yaitu strategi promosi. Strategi Promosi merupakan sarana untuk memperkenalkan produk sebuah bank kepada masyarakat agar masyarakat tertarik dengan produkproduk tersebut. Jenis promosi yang dapat digunakan setiap bank dalam mempromosikan produk maupun jasanya, antara lain: 1. Promosi melalui Periklanan (Advertising) Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan, gambar, atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio. 2. Personal Selling Merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli, untuk mempengaruhi sikap konsumen agar terjadi kegiatan penjualan. commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Merupakan
promosi
yang
digunakan
untuk
meningkatkan
penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu dan terhadap barang-barang atau jasa tertentu pula. 4. Publisitas (Publicity) Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal, sosial, atau olahraga.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) mulai didirikan di Bandung pada tahun 1958. Pada awalnya bank ini dibentuk untuk melayani kebutuhan para pensiun personil Angkatan Bersenjata dengan nama Bank Pegawai Pensiun Militer atau BAPEMIL. Dengan berjalannya waktu, bank ini berkembang dan mulai melayani para pensiunan karyawan sipil. Selama lebih dari 50 tahun, BTPN memfokuskan layanan perbankannya untuk tabungan para pensiunan bekerja sama dengan PT. Tabungan Asuransi Pensiunan, PT. Taspen, dan PT. Pos Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1960 mendapatkan izin sebagai bank komersial. Pada tahun 1986 nama bank ini diubah menjadi Bank Tabungan Pensiunan Nasional hingga saat ini (tahun 2012). Status BTPN pun ditingkatkan
dari
bank
tabungan
menjadi
bank
umum
dengan
dikeluarkannya izin usaha pada tahun 1993. Pada bulan Maret 2008 BTPN menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemegang usaha utama BTPN, TPG Nusantara S.a.r.l. adalah perusahaan investasi yang dimiliki oleh TPG (Texas Pasific Group) yaitu perusahaan investasi global dari Amerika Serikat dengan kepemilikan saham sebesar 71.6%. Selain bisnis intinya di pasar pensiun, BTPN telah meluncurkan bisnis kredit mikro atau disebut dengan BTPN Mitra Usaha Rakyat
pada
tahun
2008.
Pada akhir
Desember 2009,
BTPN
mengoperasikan sebanyak 1.030 cabang di Indonesia, termasuk 539 cabang kredit mikro.
2. Perkembangan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) adalah bank publik non-devisa terbesar di Indonesia yang memiliki visi yaitu menjadi bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia. Sejalan dengan visinya, fokus usaha BTPN adalah di pangsa pasar mass market, yaitu dengan melayani segmen bawah dari piramida pasar yang terdiri dari pensiunan, usaha mikro dan kecil, serta komunitas prasejahtera produktif melalui lebih dari 1.100 jaringan kantor yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Model bisnis BTPN mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis dalam produk dan layanan serta kegiatan sehari-hari, atau yang disebut dengan ”Do Good Do Well”, dalam konteks Indonesia disebut sebagai ”Peluang sekaligus panggilan”. commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BTPN meyakini keterlibatan aktif dalam membangun lingkungan nasabah akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah juga meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN. Memberdayakan mass market merupakan panggilan bagi BTPN. Melalui program-program Daya, BTPN berkomitmen untuk terus membangun kapasitas nasabah secara berkelanjutan, guna memberikan kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik. Sampai bulan September tahun 2011, BTPN memiliki total aset Rp 43,41 triliun dengan CAR yang kuat sebesar 20,92% dan NPL yang sangat rendah sebesar 0,45%. Kini BTPN dikenal sebagai salah satu bank dengan kinerja prima yang memperoleh rating AA- dari Fitch Ratings.
3. Bentuk dan Badan Hukum PT. BTPN Bentuk dan badan hukum Bank BTPN adalah Perseroan Terbatas. Sahamnya dimiliki oleh masyarakat terbuka yang didaftarkan di Bursa dengan Code BTPN.
4. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN Proses perumusan visi, misi, dan nilai BTPN dimulai pada tahun 2009 dan mencakup beberapa masukan serta partisipasi semua karyawan dari berbagai tingkatan.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan ini adalah untuk membangun sebuah bisnis yang berkelanjutan yang sarat akan kontribusi untuk menciptakan kesejahteraan antar sesama rakyat Indonesia dan pada akhirnya bagi pembangunan bangsa. Rancangan rumusan yang dimulai pada bulan Januari 2009 tersebut mencapai hasilnya pada bulan Maret 2009 yakni berupa konsep konsensus. Melalui serangkaian lokakarya yang difasilitasi direksi dan senior management, misi dan nilai diajukan melalui proses diskusi dengan lebih dari 3.000 karyawan. Meski pada akhirnya ketetapan diumumkan pada bulan Januari 2010, yakni setahun setelahnya. Namun PT. BTPN percaya bahwa proses pembangunan misi dan nilai tersebut merupakan nyata dari tujuan PT. BTPN. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN yaitu: a. Visi Menjadi bank mass marketterbaik dan mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia. b. Misi Bersama kita ciptakan kesempatan, tumbuh, dan hidup yang lebih berarti. c. Nilai Nilai-nilai yang dianut PT. BTPN mendorong dalam hal menjalankan bisnis serta membentuk kepribadian merk perusahaan.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.1 Nilai PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Sumber: BTPN, 2012
Keterangan nilai tersebut yaitu: 1) Dapat dipercaya 2) Peduli 3) Sinergi (berkelanjutan) 4) Mencapai yang terbaik
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Kepemilikan Saham PT. BTPN Tabel 3.1 Komposisi Pemegang Saham PT. BTPN Tbk.
* Pemegang Saham penggabungan dengan kepemilikan kurang dari 5%. Sumber: BTPN, 2012
a. Profil pemegang saham utama TPG (Texas Pacific Group) TPG (Texas Pacific Group) adalah sebuah lembaga investasi internasional terkemuka dari Amerika Serikat dengan portofolio aset lebih dari US$60 miliar di berbagai industri, termasuk di sektor keuangan. TPG (Texas Pacific Group) telah aktif beroperasi sejak tahun 1994 di kawasan Asia, dan berpengalaman menjadi pemegang saham di berbagai perusahaan sektor keuangan seperti Korea First Bank di Korea Selatan,Shenzhen Development Bank di Republik Rakyat Cina,Shriram Finance di India, dan Taishin Bank di Taiwan. TPG (Texas Pacific Group) juga berperan sebagai investor pada beberapa perusahaan di berbagai benua, antara lain Burger King, Lenovo, Parkway Medical, Texas Utility Company (TXU), dan Utac. TPG Nusantara S.a.r.l. merupakan perusahaan TPG di Indonesia yang sejak tanggal 14 Maret 2008 telah mengakuisisi 71,6% saham BTPN. commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Fungsi PT. BTPN Sebagai lembaga intermediasi khususnya bagi para nasabah pensiunan.
7. SDM (Sumber Daya Manusia) pada PT. BTPN Surakarta Pelaksanaan tata kelolaperusahaan yang baikmerupakan faktor penting untuk menjamin pencapaiankinerja dan keberlangsunganusaha yang berkelanjutan.BTPN senantiasa menekankanpentingnya prinsipprinsipetika dan moral serta budayaketerbukaan sesuai denganketentuan yang berlaku. Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) pada PT. BTPN Surakartadapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Jumlah Karyawan PT. BTPN Tbk. Surakarta Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pendidikan Usia Jenis Kelamin Putra Putri Jumlah Karyawan Total Karyawan
23 - 30 tahun 14 23
Pendidikan 31 - 35 tahun 12 16
D3 2 4
S1 20 35
S2 4 0
28
6
55 65
4
37 65
Sumber: BTPN Cabang Surakarta, 2012
Tabel 3.2 diatas menggambarkan jumlah karyawan keseluruhan pada PT. BTPN Surakarta yaitu 65 orang karyawan tetap. commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Struktur Organisasi PT. BTPN Surakarta Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk. BRANCH HEAD
MARKETING MANAGER
FUNDING MANAGER
OPERATION MANAGER
CREDIT SUPERVISOR
PERSONAL BANKER SENIOR
OPERATION SUPERVISOR
STAFF
STAFF
STAFF PB
STAFF PB
STAFF
STAFF
Sumber: BTPN Cabang Surakarta, 2012
a. Job Discription PT. BTPN Surakarta 1) Branch Head Tugas-tugasnya yaitu: a) Kepala pengelola (top management) yang membawahi 3 (tiga) divisi, yaitu: Divisi Marketing, Divisi Funding, dan Divisi Operation. b) Membuat seluruh laporan tiap bulan dari ketiga divisi diatas. c) Melakukan target usaha dan melakukan breakdown target usaha. d) Melakukan pengawasan, penilaian atau evaluasi, dan sosialisasi kepada seluruh SDM di bawahnya. commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Pengendalian mutu dan pencapaian target yang telah ditetapkan langsung dan perusahaan. f) Menjabarkan dan melakukan Job Discrptions kepada SDM dalam divisi. g) Bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai dalam diri PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. 2) Marketing Manager Tugas-tugasnya yaitu: a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Credit Supervisor dan para staff. b) Mengoptimalisasikan semua target yg diberikan kepada semua staff dibawahnya. c) Memberikan
reward
dan
punishment
kepada
staff
dibawahnya. 3) Funding Manager Tugas-tugasnya yaitu: a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Personal Banker Senior dan para staff PB(Personal Banker). b) Mengoptimalisasikan semua target yg diberikan kepada semua staff dibawahnya. c) Memberikan
reward
dan
punishment
kepada
staff
dibawahnya. d) Bertanggung jawab atas pencapaian target penghimpunan. commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Merancang
dan
merealisasikan
strategi
bisnis
penghimpunan dana. 4) Operation Manager Tugas-tugasnya yaitu: a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Operation Supevisor dan para staff. b) Mengawasi kinerja para staff dibawahnya. c) Memberikan
reward
dan
punishment
kepada
staff
dibawahnya. d) Bertanggung jawab atas kestabilan uang yang ada di brankas. 5) Credit Supervisor Tugas-tugasnya yaitu: a) Melakukan
negosiasi
dengan
debitur
dalam
rangka
menyusun struktur dan tipe kredit sesuai dengan batas kewenangannya. b) Bertindak
sebagai
pejabat
pemrakarsa
(penganalisa,
pengevaluasi, dan perekomondasi) kredit. c) Menyampaikan
masalah-masalah
yang
timbul
dalam
pelayanan debitur kepada atasannya untuk diselesaikan dengan unit kerja terkait.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Melaporkan situasi dan kondisi bisnis debitur baik yang masih lancar maupun memburuk serta memberikan usul, saran pemecahan, atau penyelesaian. e) Melaksanakan fungsi penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah
bila
ditunjuk
untuk
menangani
kredit
bermasalah. f) Memahami account yang telah di backup sesuai dengan yang ditentukan oleh atasannya. g) Membantu
pembinaan
kredit-kredit
putusan
kantor
wilayah/kantor pusat. h) Merecanakan, mengorganisir, mengelola, dan memberikan persetujuan pemberian kredit kepada setiap nasabah yang sesuai dengan syarat dan ketentuan. 6) Personal Banker Senior Tugasnya memberikan bimbingan layanan prima perseorangan untuk nasabah kepada Staff Personal Banker, dimana tugas melayani nasabah perseorangan tersebut dilakukan langsung oleh Staff Personal Banker bagian funding BTPN Surakarta. 7) Operation Supervisor Memiliki tugas sebagai berikut: a) Mengelola dan memproses kegiatan yang berlangsung di bagian back office. b) Memastikan efisiensi kerja para staff di bawahnya. commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Memantau dan mengevaluasi cara kerja karyawan. d) Mengambil keputusan sesuai dengan batasan jabatannya. Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi Funding PT. BTPN Tbk. Cabang Surakarta BM
Agnes Dian, SE
Senior FO Dewi Tri Wulandari, SE
PB Oktavisa, SE
SS Arifiana, SE
PB
PB Yoyok, SE
Farida, SE
CSR
CSR
Endah
Umi
Sumber : BTPN Cabang Surakarta, 2012
Keterangan Gambar 3.3: BM
=
Branch Manager
Senior FO
=
SeniorFunding Operation
SS
=
ServicesSupervisor
PB
=
Personal Banker
CSR
=
Customer Services Relationship
commit to user
40
Teller Murti, SE
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Produk-produk Divisi Funding PT. BTPN Surakarta Produk utama Divisi Funding PT. BTPN Surakarta yaitu tabungan, deposito, dan giro. Adapun macam-macam produk yang terdapat dalam PT. BTPN Surakarta beserta masing-masing kelebihannya, yaitu sebagai berikut: a. Tabungan Jenis tabungan pada PT. BTPN Surakarta ada 3 (tiga) macam, yaitu: 1) Tabungan Citra Pensiun Kelebihan Tabungan Citra Pensiun: a) Suku bunga 2% b) Biaya administrasi Rp. 500,c) Saldo tertinggal Rp. 0,- (setelah dikurangi biaya administrasi) d) Khusus bagi nasabah pensiunan. Syarat pembukaan rekening Tabungan Citra Pensiun: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Rekening. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Setoran awal minimal Rp 25.000,d) Saldo minimal Rp 500,-
commit to user
41
Pembukaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Tabungan Citra Kelebihan Tabungan Citra: a) Suku bunga 3% b) Biaya administrasi hanya Rp. 2.500,c) Setoran awal minimal Rp 50.000,Syarat pembukaan rekening Tabungan Citra: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Setoran awal minimal Rp 50.000,d) Saldo minimal Rp 50.000,-
3) Taseto ( Tabungan Setara Deposito ) a) BTPN Taseto Premium Adalah produk tabungan setara depositoyang dirancang khusus dengan tingkat pengembalian yang optimal serta keleluasaan sebuah tabungan. Kelebihan BTPN Taseto Premium: (1) Suku bunga Saat ini suku bunga Taseto Premium adalah 6.5%. (2) Fleksibel Nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja karena bentuknya tabungan. commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(3) Ringan Bebas biaya administrasi bulanan (syarat dan ketentuan berlaku). (4) Leluasa Tarik tunai tanpa batas dapat dilakukan di cabang BTPN serta transaksi onlineantar cabang BTPN. (5) Mudah Bebas biaya tarik tunai serta transfer online di lebih dari 20.000 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama maupun jaringan Prima dengan menggunakan kartu ATM BTPN. (6) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. (7) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Premium: (1) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Rekening. (2) Menunjukkan kartu identitas asli. (3) Setoran awal minimal Rp 5.000.000,commit to user
43
Pembukaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Saldo minimal Rp 5.000.000,b) BTPN Taseto Bisnis Adalah produk tabungan setara deposito yang dirancang khusus untuk perusahaan. Kelebihan BTPN Taseto Bisnis: (1) Suku bunga Saat ini suku bunga Taseto Bisnis adalah 6.5%. (2) Fleksibel Nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja karena bentuknya tabungan. (3) Ringan Tanpa biaya administrasi bulanan. (4) Leluasa dan mudah Tarik tunai tanpa batas penarikan dapat dilakukan di cabang BTPN. (5) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. (6) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN adalah jaminan ketenangan hati nasabah.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Bisnis: (1) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening. (2) Memenuhi
persyaratan
dokumen
untuk
nasabah
perusahaan/ non-perorangan. (3) Surat kuasa pengelolaan rekening dapat diberikan kepada maksimal 2 (dua) orang perwakilan perusahaan. (4) Setoran awal dan saldo minimal Rp 10.000.000,c) BTPN Taseto Mapan Adalah produk tabungan setara deposito bagi masa depan nasabah. Kelebihan BTPN Taseto Mapan: (1)
Suku bunga Suku bunga flat. Saat ini suku bunga Taseto Mapan adalah 6.75%.
(2) Setoran wajib tiap bulan dengan nominal tertentu selama minimal 24 bulan. (3) Praktis Tanpa pembukaan rekening induk, nasabah hanya melakukan penyetoran bulanan langsung ke rekening BTPN Taseto Mapan dari bank manapun atau setoran tunai. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Ringan Bebas biaya administrasi (5) Eksklusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. (6) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Mapan: (1) Mengisi dan melengkapi Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening dan formulir BTPN Taseto Mapan. (2) Menunjukkan kartu identitas asli. (3) Jangka waktu minimal 2 tahun dan maksimal 10 tahun. (4) Setoran awal minimal Rp 1.000.000,(5) Setoran bulanan minimal Rp 500.000,b. Deposito Jenis Deposito pada PT.BTPN Surakarta ada 4 macam, yaitu: 1) Deposito Berjangka Kelebihan Deposito Berjangka: a) Jangka waktu penempatan varatif Tesedia pilihan jangka waktu penempatan, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 18 atau 24 bulan sesuai dengan kebutuhan nasabah. commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Imbal hasil optimal Suku bunga yang competitif. c) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. d) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening Deposito Berjangka: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Minimal penempatan dana adalah Rp 8.000.000,2) Deposito Bonus Kelebihan Deposito Bonus: a) Jangka waktu penempatan varatif Tesedia pilihan jangka waktu penempatan, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, atau 12 bulan. b) Imbal hasil optimal Suku bunga yang competitif. c) Bonus berupa cashback(pengembalian dana) Waktu penerimaan bonus dapat ditentukan nasabah sendiri di awal atau di akhir. commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. e) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening Deposito Bonus: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito Bonus. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Minimal penempatan dana adalah Rp 100.000.000,d) Bunga dan bonus dibayarkan ke rekening tabungan nasabah di BTPN. e) Pajak bonus dikenakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Deposito Fleksi Kelebihan Deposito Fleksi: a) Fleksibilitas periode penempatan Pilihan sesuai kebutuhan: 1, 3, 6, atau 12 bulan. b) Bebas mencairkan dana sewaktu-waktu nasabah membutuhkan tanpa perlu khawatir terkena penalti dan tetap menikmati bunga sesuai dengan periode pencairannya. commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN. d) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening Deposito Fleksi: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito Fleksi. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Minimal penempatan dana adalah Rp 50.000.000,4) Deposito Maxima Kelebihan Deposito Maxima: a) Imbal hasil optimal Suku bunga yang competitif dan bisa diambil diawal penempatan tanpa menunggu tanggal jatuh tempo. b) Pilihan berbagai periode penempatan Pilihan sesuai kebutuhan, yaitu: 6, 9, atau 12 bulan. c) Ekslusif Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang BTPN.
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d) Aman Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah jaminan ketenangan hati nasabah. Syarat pembukaan rekening Deposito Maxima: a) Mengisi
dan
melengkapi
Formulir
Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito Maxima. b) Menunjukkan kartu identitas asli. c) Minimal penempatan dana adalah Rp 500.000.000,d) Membuka rekening tabungan di BTPN.
c. Giro BTPN Giro merupakan produk yang dirancang untuk mendukung kegiatan bisnis nasabah perorangan maupun non-perorangan. Syarat pembukaan rekening BTPN Giro: 1) Setoran awal minimal : a) Nasabah perorangan : Rp 500.000,b) Nasabah non-perorangan : Rp. 1.000.000,2) Saldo minimal Rp. 1.000.000,Kelebihan giro antara lain: 1) Lebih aman menyimpan uang tunai di bank daripada menyimpan dalam peti uang sendiri. commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Pemegang rekening giro setiap saat bisa melaksanakan pembayaran dengan jumlah yang hanya dibatasi oleh besarnya saldo yang ada dengan cara menulis cek atau bilyet giro. 3) Lebih
menguntungkan
menggunakan
giro
daripada
menggunakan tunai. 4) Pada umumnya sebulan sekali bank mengirimkan kepada para nasabahnya laporan yang memuat semua transaksi setoran dan penarikan atas rekening gironya yang dilengkapi juga dengan besarnya saldo awal dan saldo akhir. 5) Nasabah masih bisa memanfaatkan penghasilan berupa jasa giro.
10. Jenis layanan Divisi Funding PT. BTPN Surakarta Pelayanan pada Divisi Funding PT. BTPN Surakarta adalah menghimpun Dana Pihak Ketiga. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tersebut antara lain: a. Giro Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan. commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tabungan Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain ialah: 1) Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor bank
atau
alat
yang
disediakan
untuk
keperluan
tersebut.Tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran yang sejenis. 2) Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu sehingga menyebabkan saldo tabungan lebih kecil dari saldo minimal,
kecuali
penabung
tidak
akan
melanjutkan
tabungannya. c. Deposito Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank, adapun jangka waktu deposito pada umumnya adalah 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Kliring Kliring dari asal kata clearing yang merupakan kegiatan penunjang yang dilakukan oleh bank-bank umum dan bank pembangunan pada umumnya terutama dalam melaksanakan fungsinya berupa transfer dana atau pembayaran. Wujud kegiatan ini berupa perhitungan warkat guna memperluas dan memperlancar lalulintas pembayaran giral. Penyelenggara kliring lokal dilakukan oleh kantor Bank Indonesia atau bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Sedangkan peserta kliring terdiri dari Bank Indonesia, bank-bank umum, dan bank-bank pembangunan.
e. BI-RTGS BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat real time (electronically processed), dimana rekening peserta dapat didebit/dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran. Melalui sistem BI-RTGS peserta pengirim melalui terminal
RTGS
di
tempatnya
mentransmisikan
transaksi
pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer/ RCC) di Bank Indonesia untuk proses settlement.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan electronic kepada peserta penerima.Keberhasilan
proses
settlement
tergantung
dari
kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Peserta BI-RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank Indonesia cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta BI-RTGS lainnya. Gambar 3.4 Skema BI-RTGS
Sumber : Bank Indonesia, 2012
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Inkaso Inkaso adalah kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh pemberi amanat
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/inkaso,
23/03/2012,
11:21). Sebagai imbalan atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso. Bank meminta imbalan atau pembayaran atas penagihan tersebut yang disebut dengan biaya inkaso. Keuntungan transaksi inkaso yaitu membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota, lebih bonafit, dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas. 1) Mekanisme Inkaso a)
Inkaso
melalui
bank
lain
yaitu
inkaso
yang
dilaksanakan terhadap pihak ketiga yang merupakan nasabah dari bank lain. b)
Inkaso melalui cabang sendiri yaitu inkaso yang dilakukan melalui cabang bank sendiri untuk pihak ketiga di luar kota pada kantor cabang bank sendiri.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Biaya atau Fee Transaksi Inkaso a)
Inkaso Keluar yaitu kegiatan inkaso atas instruksi nasabah untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga di cabang bank sendiri atau bank lain diluar kota.
b)
Inkaso Masuk yaitu tagihan masuk atas beban rekening bank sendiri dan hasilnya dikirim ke cabang bank pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.
11. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran tiap bank berbeda-beda. Lingkungan pemasaran sebagai sasaran pasar yang dipilih oleh Divisi Funding pada PT BTPN Surakarta, yaitu: a. Para pedagang baik besar maupun sedang. b.
Instansi pemerintahan.
c. Masyarakat luas.
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan 1. Strategi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Persaingan lembaga keuangan khususnya perbankan semakin ketat, sehingga bank harus memiliki strategi-strategi khusus agar dapat bersaing dengan pihak competitor (pesaing). Divisi Funding PT. BTPN Surakarta dalam mendapatkan dana pihak ketiga menggunakan strategi pemasaran dalam rangka mempromosikan produk dan jasanya, antara lain sebagai berikut: a. Promosi Periklanan (Advertising) Promosi Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi nonpribadi tentang ide, barang, maupun jasa yang dibayar oleh sponsor untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Promosi periklanan yang dilakukan oleh Divisi Funding PT. BTPN Surakarta, antara lain: 1) Memperbaharui tampilan pada layar LCD
LG yang
terletak pada meja teller dan customer services berupa nama produk pada Divisi Funding PT. BTPN Surakarta beserta kelebihannya dan bunga dengan tampilan gambar serta warna yang menarik. 2) Memasang spanduk besar pada dinding depan PT. BTPN Surakarta dan di bagian halaman parkir.
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Penjualan Perseorangan (Personal Selling) Penjualan Perseorangan adalah bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli, untuk mempengaruhi sikap konsumen agar terjadi kegiatan penjualan. Personal Selling yang dilakukan oleh Divisi Funding PT. BTPN Surakarta, antara lain: 1) Para Personal Banking Divisi Funding PT. BTPN Surakarta mengadakan presentasi lisan door to door kepada calon nasabah. 2) Memberikan layanan personal banking bagi nasabah lama atau nasabah baru yang akan membuka rekening tabungan atau deposito. 3) Melakukan kunjungan secara rutin kepada nasabah.
c. Publisitas (Publicity) Publisitas/publikasi adalah bentuk pendorongan permintaan secara non-pribadi untuk suatu produk, jasa, maupun ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa. Publikasi ini biasanya sponsor tidak dibebani sejumlah biaya tertentu secara langsung.
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Publisitas/publikasi yang dilakukan oleh Divisi Funding PT. BTPN Surakarta, antara lain: 1) Menerbitkan brosur yang berisikan nama produk pada Divisi
Funding
PT.
BTPN
Surakarta
beserta
kelebihannya, bunga, dan syarat pembukaan rekening. 2) Hampir disetiap awal tahun pasti menerbitkan produk tabungan maupun deposito baru yang diharapkan adanya penambahan jumlah NOA
(Number of Account) dan
Fresh Fund. 3) Mengadakan presentasi di suatu instansi pemerintah ataupun swasta dengan pendekatan secara langsung oleh Divisi Funding PT. BTPN Surakarta. 4) Mengundang perwakilan dari suatu instansi pemerintah ataupun swasta untuk menghadiri rapat di PT. BTPN Surakarta ataupun di restoran wilayah Surakarta dengan agenda presentasi produk PT. BTPN Surakarta. 5) Pemberian
Special
Rate
kepada
nasabah-nasabah
tertentu. 6) Penawaran hadiah langsung tanpa diundi pada saat awal pembukaan deposito dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan adalah kegiatan pemasaran selain promosi periklanan, personal selling, dan publikasi yang digunakan untuk mendorong pembelian oleh konsumen. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa peragaan, demonstrasi, pertunjukan, dan lain sebagainya. Promosi penjualan yang dilakukan oleh Divisi Funding PT. BTPN Surakarta, antara lain: 1) Setiap tanggal 1 (satu) awal bulan diadakan acara panggung hiburan untuk nasabah pensiunan ataupun nasabah umum. Ini merupakan agenda rutin PT. BPTN Surakarta tiap bulan. 2) Mengadakan acara gathering kepada para nasabah dan calon nasabah prime. 3) Memberikan
hadiah-hadiah
untuk
acara
tertentu,
contohnya ulang tahun nasabah dan kerabat nasabah, bingkisan hari raya, dll.
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pengaruh Strategi Penghimpunan DPK Pengaplikasian beberapa strategi diatas terbukti PT. BTPN Surakarta mampu mendapatkan saldo tabungan dan deposito yang meningkat dari tahun ke tahun dan berbagai prestasi yang diraih oleh PT. BTPN Tbk. a. Peningkatan saldo tabungan dan deposito dari tahun ke tahun merupakan hasil yang di dapat dari kerja keras para pegawai Divisi Funding PT. BTPN Kantor cabang Surakarta dengan menggunakan strategi-strategi diatas. Berikut tabel saldo tabungan dan deposito nasabah PT. BTPN Surakarta. Tabel 3.3 Tabungan dan Deposito Tahun 2009 dan 2010 Tahun
No
Jenis Produk
2009
2010
%
1 2
Tabungan Deposito
28.450.000.000 90.350.000.000
38.325.000.000 122.840.000.000
35% 36%
Sumber: BTPN cabang Surakarta, 2010
Tabel 3.4 Tabungan dan Deposito Tahun 2010 dan 2011 Tahun Jenis No Produk 2010 2011 % 1 Tabungan 38.325.000.000 54.500.000.000 42% 2 Deposito 122.840.000.000 180.650.000.000 47% Sumber: BTPN cabang Surakarta, 2011
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat kita ketahui bahwa saldo tabungan pada BTPN cabang Surakarta dari tahun 2009 sebesar Rp 28.450.000.000,- mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 35% dengan nilai Rp 38.325.000.000,-. Deposito juga mengalami peningkatan dari Rp 90.350.000.000,- menjadi Rp 122.840.000.000,- dengan prosentase sebesar 36%. Tabel 3.4 menjelaskan bahwa pada tahun 2011 produk tabungan dan deposito masih mengalami peningkatan. Saldo tabungan meningkat menjadi Rp 54.500.000.000,- dengan prosentase kenaikan dari tahun 2010 sampai 2011 sebesar 42%. Saldo Deposito meningkat menjadi Rp 180.650.000.000,- dengan prosentase kenaikan sebesar 47%. Sesuai Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 dapat kita simpulkan bahwa antara kedua produk yaitu tabungan dan deposito, nasabah PT. BTPN cabang Surakarta lebih banyak yang menempatkan dananya dalam bentuk deposito daripada tabungan.
b. Prestasi yang didapat PT. BTPN adalah hasil dari kinerja yang maksimal dari para pegawai dan kerjasama yang baik dengan para nasabahnya.
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Hambatan Divisi Funding dalam mendapatkan DPK Divisi Funding PT. BTPN Surakarta menemui beberapa hambatan dalam menjalankan tugasnya yaitu: a. Pihak competitor (pesaing) sangat ketat yang memberikan fasilitas di luar kewajaran. b. Tingkat loyalitas nasabah kepada pihak bank yang masih sangat kurang. c. Nasabah-nasabah besar yang masih berpusat di satu tempat, yaitu menempatkan dananya pada 1 (satu) bank saja.
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Temuan Pada saat melakukan magang kerja di PT. BTPN cabang Surakarta ditemukan beberapa hal. Hal berikut dapat menambah pengetahuan/ wawasan penulis: a. Pada Divisi Funding terutama bagian Personal Banker memberikan layanan privat/khusus bagi nasabah privat tertentu dengan ketentuan kebijakan dan izin dari Funding Manager untuk dapat melayani pertanyaan ataupun keluhan nasabah. b. Khusus nasabah privat/ tertentu atau nasabah lama yang ingin membuka rekening tambahan (tabungan, deposito, atau giro) tidak perlu melalui CSR (Customer Service Relationship) dan tidak perlu mengambil nomor antrian karena bisa langsung dilayani oleh teller funding, sehingga proses pembukaan rekening baru (tambahan) tidak memerlukan waktu yang lama. c. Setiap tanggal 1 (satu) awal bulan, PT. BTPN cabang Surakarta mengadakan acara gathering dan panggung hiburan bagi nasabah pensiunan ataupun nasabah umum. Ini merupakan salah satu agenda rutin tiap bulan dari PT. BTPN cabang Surakarta. d. Ruang Divisi Operasional terdapat 1 (satu) orang sekretaris yang menjabat sebagai sekretaris BTPN se-Jawa Tengah.
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan pada Bab III diatas adalah: 1. Strategi yang digunakan oleh Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mendapatkan dana pihak ketiga menggunakan 4 (empat) jenis promosi,
yaitu:Promosi
Periklanan
(Advertising),
Penjualan
Perseorangan (Personal Selling),Publisitas (Publicity), Promosi Penjualan (Sales Promotion). 2. Pengaruh strategi yang telah diterapkan oleh Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta adalah terjadinya peningkatan saldo tabungan dan deposito dari tahun ke tahun (contohnya dari tahun 2009 sampai tahun 2011), serta prestasi yang di dapat para pegawai. 3. Hambatan yang ditemui para pegawai Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta adalah pihak kompetitor sangat ketat yang memberikan fasilitas diluar kewajaran, tingkat loyalitas nasabah kepada pihak bank yang masih sangat kurang, dan nasabah-nasabah besar yg masih berpusat di satu tempat. commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Saran Saran untuk PT. BTPN cabang Surakarta yaitu : 1. Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) lainnya dan masyarakat yang lebih luas di wilayah Soloraya, mengiklankan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN kantor cabang Surakarta dan produk beserta kelebihannya di siaran televisi agar lebih dikenal masyarakat khususnya di Soloraya dan dapat menambah saldo dana pihak ketiga pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor cabang Surakarta. 2. Saldo tabungan dan deposito tahun 2009 sampai 2011 pada PT. BTPN Surakarta mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini disarankan supaya dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi prosentase kenaikannya dengan mengaplikasikan strategi yang dimiliki oleh Divisi FundingPT. BTPN Surakarta. Nasabah lebih banyak menempatkan dananya dalam bentuk deposito karena hadiah dan bunga yang diterima nasabah lebih banyak dan menjanjikan, tetapi jika produk tabungan ingin ditingkatkan lagi jumlah saldo nasabahnya, maka disarankan agar membuat segmentasi pasar yang baru, misalnya mengeluarkan produk tabungan baru khusus untuk pelajar dan mahasiswa. commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal tersebut dapat ditunjang dengan pemberian hadiah dengan nilai lebih banyak pada penempatan dana awal yang semakin banyak juga nilainya. 3. Adanya persaingan dengan competitor(pesaing) sesama bank yang semakin ketat, maka Divisi Funding PT. BTPN Surakarta harus bisa mengadakan pembaharuan strategi lama dan membuat strategistrategi baru lagi tiap semester atau bahkan tiap bulan. Mengadakan seminar, baik seminar pendidikan ataupun seminar bisnis agar masyarakat khususnya di wilayah Soloraya yang memiliki loyalitas yang masih kurang terhadap bank dapat mengubah pola pemikirannya untuk dapat menabung di PT. BTPN Surakarta demi masa depan.Mengajak nasabah-nasabah besar yang masih berpusat di satu bank saja agar dapat bekerja sama dengan PT.BTPN Surakarta, memberikan layanan yang lebih baik lagi daripada pihak competitor(pesaing).
commit to user
67