STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)
PERWITA SARI H1F 050070
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR 2012
STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO Oleh : Perwita Sari*
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis tentang peranan Kuribayashi Tadamichi mempertahankan Jepang pada Perang Iwojima yang tercermin dalam novel Chiruzo Kanashiki. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang menguraikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan menganalisis objek penelitian. Analisis ini menggunakan pendekatan mimesis, yang mengarah pada karya sastra yang berasal dari data-data faktual.
Kata kunci : Perang Iwojima, Perang Dunia II, mimesis, Kakehashi Kumiko KURIBAYASHI TADAMICHI’S ROLE AND STRATEGY AT WAR OF IWOJIMA IN CHIRUZO KANASHIKI NOVEL BY KAKEHASHI KUMIKO
ABSTRACT
In this research, the writer analyzes about Kuribayashi’s role defensing Japan at Iwojima’s war which reflect in Chiruzo Kanashiki novel. The method used in analizing is the analytical descriptive, the method conducted by describing the facts which are followed by analizing the object of research. This analysis used a mimetic approach, which conduct to literature came from factual datas.
Key words : War of Iwojima, World War II, mimetic, Kakehashi Kumiko
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
I.
Pendahuluan Sastra tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia sebab karya sastra senantiasa bersumber dari peristiwa atau realitas sosial yang ada dalam masyarakat, yang mengungkapkan masalah-masalah manusia dan kemanusiaan, makna hidup dan kehidupan, melukiskan suka dan duka manusia, kasih saying dan kebencian, kesetiaan dan kemunafikan, serta segala sesuatu yang dialami manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa karya sastra merupakan ungkapan atau gambaran kehidupan. Mimesis dalam dunia sastra pada prinsipnya menganggap karya sastra sebagai pencerminan realitas kehidupan. Sebuah karya mungkin saja ditulis berdasarkan data-data faktual, peristiwa-peristiwa dan sesuatu yang benarbenar ada dan terjadi. Novel Chiruzo Kanashiki merupakan karya sastra yang dibuat berdasarkan data-data faktual dan informasi dari orang-orang yang terlibat pada peristiwa perang di Iwojima. Skripsi ini akan membahas cerita tentara Jepang yang dipimpin oleh Kuribayashi Tadamichi, melawan tentara Amerika.
II. Struktur Cerita 2.1 Ringkasan cerita Novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi Kumiko bercerita tentang seorang tentara Jepang yang bernama Kuribayashi Tadamichi. Ia dipercaya membuat strategi pertahanan di Iwojima dari serangan Amerika. Iwojima memiliki landasan pesawat terbang yang bisa dimanfaatkan oleh Amerika untuk mengambil alih Jepang. Strategi Kuribayashi untuk dapat bertahan selama mungkin adalah membuat pertahanan di bawah tanah. Maka dibuatlah
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
terowongan yang dapat menghubungkan Gunung Suribachi dan daerah Motoyama, dan lubang-lubang pertahanan. Seperti yang Kuribayashi perkirakan tentara Amerika berlabuh di bagian selatan Iwojima. Karena pembuatan terowongan belum selesai pada saat tentara Amerika berlabuh, hal ini menyebabkan Gunung Suribachi jatuh ke tangan Amerika lebih cepat dari yang Kuribayashi perkirakan. Semakin banyak tentara Jepang yang tewas karena kekurangan makanan dan senjata. Kuribayashi memimpin serangan terakhir di pantai selatan.
2.2 Penokohan Tokoh Utama
: Kuribayashi Tadamichi
Tokoh Pembantu : Letnan Kolonel Urabe Kiyoshi, Letnan Jendral Holland M. Smith 2.3 Alur cerita Alur cerita adalah menggunakan alur maju dalam penceritaan.
2.4 Latar Latar tempat : Iwojima, Gunung Suribachi, terowongan kematian, lapangan terbang Chidori dan Motoyama, pantai selatan, ruangan Kuribayashi Latar waktu : 8 Juni 1944, bulan Agustus, 19 Februari pagi hari, 26 Februari 1945, bulan Maret hari ke-16
2.5 Tema dan amanat Tema cerita adalah perjuangan tentara Jepang mempertahankan tanah airnya. Amanat terdiri sebagai berikut : 1.
Manusia harus pantang menyerah.
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
2. Setiap manusia memiliki hak yang sama, tidak memandang derajat dan kedudukan. 3. Peperangan hanyalah mendatangkan penderitaan. 4.
III.
Perang adalah hal yang melanggar kemanusiaan.
Analisis pengaruh strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi dalam mempertahankan Jepang pada ‘Chiruzo Kanashiki’ dengan mimesis. Melalui mimesis, sejauh mana kenyataan dalam perang di Iwojima tersebut terlukis dalam novel ‘Chiruzo Kanashiki’. Penulis berusaha memfokuskan pada peranan Kuribayashi Tadamichi. 3.1. Pelaksanaan strategi 1. Persiapan strategi Kuribayashi dalam melakukan persiapan perang di Iwojima dengan seksama, menyesuaikan keadaan Iwojima dengan strategi yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Ia mengganti pertahanan yang biasanya dipersiapkan di tepi laut dengan pertahanan bawah tanah. Walaupun Kuribayashi mengetahui Jepang tidak akan menang di pertempuran yang akan datang, ia berharap strategi pertahanan yang dibuatnya akan memperlambat penyerangan ke pulau utama Jepang.
2. Pelaksanaan strategi Setelah disetujui oleh markas besar angkatan darat, prajurit Jepang siap melaksanakan strategi Kuribayashi. Dimulai dari penggalian terowongan yang menghubungkan Gunung Suribachi dan Motoyama.
3.2. Peranan Kuribayashi dalam mempertahankan Jepang pada perang Iwojima 1. Peranan Kuribayashi dalam memberikan dukungan moril pada tentara Jepang Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
Keadaan tentara Jepang di Iwojima dapat mempengaruhi mental mereka, untuk itu Kuribayashi berusaha memberikan dukungan moril baik yang terlihat maupun yang tidak.
2. Peranan Kuribayashi dalam memimpin tentara Jepang Kuribayashi memimpin tentara Jepang dari tempat pertahanannya, dengan cara memberikan perintah melalui radio-radio yang terhubung dari satu tempat ke tempat lainnya yang berada di terowongan.
VI.
Simpulan Novel Chiruzo Kanashiki merupakan novel yang kental dengan unsur kesejarahan. Penulis dapat mengetahui bagaimana pentingnya peranan Kuribayashi Tadamichi dalam memimpin tentara Jepang dan menentukan strategi perang. 1. Strategi Kuribayashi memiliki peranan penting dalam kelangsungan tentara Jepang mempertahankan Jepang di Iwojima. a. Kuribayashi melakukan persiapan perang di Iwojima dengan seksama, menyesuaikan keadaan Iwojima dengan strategi yang belum pernah diterapkan
sebelumnya.
Strategi
Kuribayashi
adalah
membuat
terowongan yang menghubungkan Gunung Suribachi dan Motoyama, yang berfungsi sebagai tempat perlindungan dan jalan untuk tentara Jepang berpindah-pindah tempat tanpa perlu keluar ke atas permukaan. b. Banyaknya kendala dalam pelaksanaan strategi tidak menjadi penghalang bagi tentara Jepang, dengan usulan dari Kuribayashi mereka dapat mengatasinya sehingga strategi pun dapat terlaksana.
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
2. Kuribayashi berperan dalam memberikan dukungan moril kepada tentara Jepang,
dan
bagaimana
Kuribayashi
memimpin
mereka
dalam
mempertahankan Jepang. a. Peranan Kuribayashi berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental para tentara Jepang, karena mereka harus menyesuaikan diri pada medan perang dan formasi tentara yang baru. Dukungan moril menambah semangat tentara Jepang untuk bertahan dalam perang Iwojima ini. b. Kuribayashi terjun langsung ke garis depan medan perang, yang tidak umum dilakukan oleh seorang Komandan. Kuribayashi mengetahui bahwa dengan keadaan fisik,
mental,
dan jumlah pasukannya
kemungkinan untuk memenangkan perang nyaris mustahil. Namun Ia mendorong batas akhir kemampuan dari seluruh pasukannya dengan berada di garis depan dan membuktikan bahwa ia rela mengorbankan nyawanya demi pasukannya dan seluruh rakyat Jepang.Kuribayashi tidak ingin bertindak gegabah dengan menyia-nyiakan nyawa pasukannya tanpa berpikir panjang atau menyusun strategi sebelumnya. Untuk itu lah peranan Kuribayashi dalam memimpin tentara Jepang sangat penting untuk mengarahkan tindakan yang tepat.
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012
DAFTAR SUMBER
Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar baru Algesindo. Damono, Djoko Sapardi. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta : Pusat Pengembangan Bahasa Depdikbud. Kakehashi, Kumiko. 2005. Chiruzo Kanashiki. Tokyo : Shinchousha. Luxemburg, Jan Van dkk.1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : PT. Gramedia. Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, metode, dan teknik Penelitian Sastra. Yoyakarta: Pustaka Pelajar. Sardjono, Partini. 1992. Pengantar Pengkajian Sastra. Bandung: Yayasan Pustaka Wina. Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Pustaka Jaya. Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M.. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia.
Perwita Sari | H1F050070 | Sidang Tanggal 31 Mei 2012