Pengaruh pemajanan medan elektrostatik ,terhadap mencit albino (Mus musculus L.) strain BPMSOH dan keturunannya Yurnadi Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Abstrak Penelitian unruk menge_tahui pengaruh pemajanan medan elektrostatk terhadap mencit albino (Mus musculus L.) strain BPMSOH dan keturunannya telah dilakukan di Bagian Biotogi'Fakuttas Kedokreran Universitas Indonesia dari bulan Juli sampai Desember I 996. Penelitian-ini mengginakan Rancangan Acak Lenglrap (RAL) berpola faktorial dengan 5 perlakuan, variasi dosis perlakuan sibanyak 3 yaitu disis 6 kV, dosis 7 kY, dankontrol; dan lamanya pemajananyaitu 8I hari gt1 aan 102 hari FZi. pr*ojonan diberikan selama 4 jam/hari dengan jarak elektroda posittf t- l0 cm dari mencit.
Hasil penelitian menunjul
|
mencit.
Kala kunci : medan elelctrostatik -fekunditas - rasio
se/.s
- berat badan - gangguon perkembangan
Influence of electrostatic fields on albino mice (Mus muscultu L.) strain BPMSOH and their fecundity
Abstract The influence of electostatic fields on albino mice (Mus musculus L.) had been stu
, Ii
ol
This etperiment showed that exposure electrostatk fiekts on mice with 6 kV, 7 kV and exposure to FI, F2 v'ere.not i1llue1c1 signilicantly to fecuruliry, sex ratio ol Fl , *eept F2 treated with 7 kV; decreased body weight of nice intergeneration (FI and F2), arut ditl not altered the development ol mice.
rii
lli
Key words : electroslatic fiel.ds - fecundity
{ii ill
l:l rll
ltl
8t
- sex ratio -
bodyweight - alteration developnrcnt
Penguuh pemaj arun medan elelarostaik
pendahuluan
;- r
'.'
lain telah menunjrrkkan bahwa energi non-ionisasi medan elehromagpet dapat menginduksi suatu variasi pengaruh biologik yang tidak hanya berinteraksi dengan panas, tetapi juga melalui mekanisme interaksi yang tidak melibatken
.
..,,Indonesia merupakan neg:ra yang sedang berkembang
-enuju
negara industri. Dalam era industrialisasi perlu
irfuog."
sumber energi listrik yang cukup.' Masalah
dipegang oleh pemerintah' di bawah nairngan Milik Negara (BUMN), yaitu. Perusahaan Usaha naaan (PLN). Untuk mencukupi energi listrik yang X"guta Iitrrft
il;ni'k-
'
Jibutuhkun dalam era industrialisasi;' PLN telah rnembangun
pembangkit listrik berskala besar yang berasal
daiitenaga air, uaP, mauPun diesel.' Dari publikasi qed!4 masa dinyatakan bahwa dalam (Saluran oendistribusian arus listrik bertegangan tinggi Tegangan Tinggi'.= SUTT & Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi = SUTET) dari sumber pem--
pema'rrsan makroskopik secara global.u
Frmd et al.9 melakukan penelitian dengan menempatkan
eritrosit dalam medan listrik 2 Volt. Hasilnya terjadi pgnrbahan membran eritrosit dari bentuk bikonkaf menjadi keriput, sedangkan yang berada di sekitar anoda bentuknya
sepeiti cangkir dan normal kembali setelah listrik dimatikan. ' :rBeberapa penelitian telah menjelaskan pengaruh medan
llau^
listrik terhadap kesehatan. Korobkova et al.tu melakukan penelitian pada 250 tenaga kerja yang terpajan medan listrik
bangkit ke daerah yang membutuhkan: adakalanya jaring-. an tersebut ditransmisikan melewati kawasui pemukiman penduduk. Ada yang membentang tepat di atas rumah dan ada pula di bagian samif|g saja, namuh
selama
ienduduk,
diperkirakan masih beradl dalam daeiah radiasi arus Media masa telah memberitakan pula laporan dari masyaiakat.yan! rirmahnya dilalui transmisi listrik bertegangan tinggi di desa. Singoiari, Cileduk dan Kiara Condong menimbulkan pengaruh negatif terhadap kese-
liatan, 'seperti : miral, pening,'dam'stres. Selain itu didapatkan bukti-bukti-lain seperti larirpu neon yang menyala tanpa dihubungkan sumber listrik. Beberapa alat kelistrik'an yang.'sedang -beroperasi dapat
memancarkan radiasi elektromagnetik. Berdasarkan energi
pancaran radiasi tersebut,i maka radiasi elektromagnetik dibagi 2 golongan:' 1. Golongan radiasi mehgion seperti sinar X yang dapat
2.
merusak jaringan tubuh,, Golongan radiasi tak mengion seperti gelombarig radio,
:pemancar radio, dan medan listrik tegangan tinggi.
:. Umumnya
r
pengaruh radiasi tak mengion dianggap kurang dapat, menimbulkan . kerusakan jaringan
l0
tahun.'Hasilnya menemukan gangguan sistem
saraf pusat seperti kelainan elektroensefalogram (EEG) disertai nyeri pada kepala, gangguan tidur, kesukaran berkonsentrasi, dan aritmia pada jantung dengan peningkatan tckanan daratr. Sedangkan pada tenaga kerja muda ditemukan keluhan penumnan potensi seksual. Dari pengukuran yeng dilarkukan kemudian ternyata besarnya pajanan medan listrikberkisar dari 4 kV - 27 kV .
M'arino et al.Lr,meneliti mencit yang dipajan medan selama 3 generasi secara vertikal dan horizontal terus-menerus. Hasilnya terjadi penuunan berat badan, dan meningkatkan laju kematian kerurunannya.
listrik
Milhaml2 melakukan analisis penyebab kematian pria Washington dihubungkan dengan pekerjaan yang
di'
melibatkan pemajanan medan listrik. Didapatkan hasil bahwa pada lingkungan pekerja tersebut terjadi kenaikan proporsi angka kematian oleh penyakit seperti leukemia, limfoma, keganasan pada pankreas, paru, dan otak. Penelitian mengenai fungsi reproduksi telah dilakukan pada-hewan percobaan seperti kupu-kuputr, ayam dan tikusla, serta mencit". Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa selain menghambat pertumbuhan dan meningkatkan jumlah kematian pada keturunannya, ternyata medan listrik juga menyebabkan penurunan pro-
tubuh.
duksi telur secara nyata. Penelitian Soeradi & Tadjudin"
Radiasi mengion merupakan mutagen yang efektif, dan dapat menimbulkan mutasi pada sel somatis dan sel-sel germinal.9 Sedangkan i'adiasi tak mengion, misalnya medan.listrik tegangan tinggi ,masih belum jelas apakah memiliki kemampuan menginduksi terjadinya mutasi pada sel tubuh. Unruk ku maka para peneliti melakukan serangkaian penelitian pada hewan percobaan unruk mengetahui pengaruh biolo'gis medan listrik tersebut. '''
juga ditemukan terjadinya perubahan stadium, epitel
Mcdan clektromagnctik pada jarak frckuensi radiasi
menimbulkan perubahan metabolisme serotonin dan
dari 0 Hz-300 GHz dikenal sebagai bentuk cnergi yang tidak mcngion. l{al ini terjadi karcna kuantum encrgibegitu rendah untuk menyebabkan pengaruh fisiko-kimia atau pengaruh biologis dari ionisasi molekul. Ini digambarkan dengan bukti yang relatif kuat, yaitu kekuatan frekuensi medan elektromagnet (50/60 Hz) tidak marnpu menim-
melatonin kelenjar pineal. Selain itu medan elektromagnet
bulkan pengaruh genotoksik pada
limfosit.'l'
Penelitian
Maj. Kcdokt..lndon.. Volum l4E, Nomor.:2, Fcbrurri l99E
pada tikus melaporkan bahwa pada hewan percobaan yang
dipajan dengan medan elektrostatik didapatkan anomali serta kenaikan angka kematian anak-anaknya. Selain itu seminiferus, serta penyusutan jumlah sel germinal.'
Reiter & Richardsonl6 melaporkan bahwa pengaruh pemajanan medan listrik atau mcdan magnet dapat
dan sinar lampu pada malam hari juga dapat menekan fungsi
kelenjar pineal, sehingga menurunkan produksi melatonin
dari kelenjar pineal yang berfuogsi mcnekan timbulnya t umorigenes
is pada payudara. Keadaan rendahnya protluksi
melatonin_ -ini akan meningkatkan risiko kanker l7'lE payudara.
89
PehS-ruh pemajanan medqt elebractaik
Masolah
Manfaat penelitian
di atas memperlihatkan bahwa listrik terhadap hewan percobaan
Beberapa penelitian
pemajanan medan
menimbulkan penganrh serius terhadap firngsi biologis; Keluhan berupa garyguan kesehatan pada lenduduk yang tinggal di bawah tegangan tinggi akhir-akhir ini sering diberitakan melalui surat kabay. Sebagai contoh, kasus kekhawatiran seorang suami yang istrinya sedang hamil
Apabila ditemukan hasil yang merugikan kesehat2q dapat dipakai sebagai bahan pemikiran insransi terkail; yaitu untuk menentukan , kebijakan dalam mengatul permukiman penduduk yang berkaitan dengan jaringau listrik tegangan tinggi.
daerah yang dilalui transmisi listrik bertegangan tinggi. Sebagai istri maka altan lebih lama
Bahan dan cara kerja Bahan dan alat a. Mencit jantan dan hetina strain BPMSOH umur 2,s
tinggal di rumah dan konsekuensinya ia akan terus-menerus terpajan medan listrik sampai anaknya lahir, bagaimang
b.
pengarrih medan
c. d.
dan tinggal
di
listrik
terhadap fisiologis tubuh
'keturunannya belum ada laporan sema sekali. Kemudian apabila anaknya tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dan masih tinggal bersama orang tuanya, selanjutnya kawin dan hamil, bagaimana pula keadaan anaknya (pada generasi ke dua).
Untuk menjawab pgrtanyaan-pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian eksperimental menggunakan hewan
model mencit. Induk mencit dipajan dengan medan elektrostatik mulai pada awal kebuntingan sampai melahirkan keturunan pertama (Fl). Kemudian pemajanan diteruskan sampai anak mencit dewasa, lalu dikawinkan hingga melahirkan generasi ke-dua (F2).
Pada penelitian elektrostatik terhadap
ini
akan dilihat pengaruh medan
:
l.
Jumlah anak mencit keturunan pertama
2.
keturunan ke-dua (F2) Rasio seks
4.
(Fl)
dan
bulan, sehat, dan fertil
e.
f.
Mak4qan dan minuman standar untuk mencit Kandang. tempat pemajanan ' Serbuk gergaji/alas kandang mencit Alat elektrostatik tegangan tinggi Neraca analitis
Cara Kerja Rancangan percobaan
Berdasarkan penelitian Soeradi3, bahwa pemajanan medan elektrostatik pada 6 kV dan 7 selama I jam/trari terhadap testis tikus dapat menimbulkan kerusakan
kV
sel epitel seminiferus, maka daya
yang
dipakai pada
penelitian ini adalah 6 kV dan 7 kV. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak I-engkap (RAL) berpola faktorial, masing-masing variabel adalah dosis dan lamanya pemajanan. Variabel lamanya pemajanan (A) terdiri dari 8l hari (Al) dan 102 hari (A2). Dosis pemajanan (B) terdiri atas :
K (Bl)
= tanpa pemajanan dan hanya dikandangkan saja
P I (82) = tegangan 6 kV yang diberikan 4 jam/hari P Il (83) = tegangan 7 kV yang diberikan 4 jam/trari
Kelainan yang didapatkan
Sedangkan variabel tergantung adalah paramerer yang
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh medan elektrostatik terhadap mencit albino (Mas musculus L.) strain BPMSOH (Badan Pemerilsa Makanin & Sertifikasi Obat Hewan) yang dipajan pada awal kebuntingan setiap hari 4 jam selama 3 bulan. Pengaruh yang ingin diketahui adalah jumlah anak Fl dan F2 yang dilatrirkan, rasio seks Fl dan F2, berat badan mencit, serta kemungkinan adanya kelainan.
diteliti, dan jumlah ulangan perlakuan ditenrukan dengan rumus Federer'' yairu (t-l) (n-l))15. Dalam rumus ini t
(umlah perlakuan) jumlah
(n)
:
5 (Al, A2, Bl,B2 dan B3),
maka
didapat ulangan 4,8 yang dibulatkan menjadi
5.
Perlakuan hewan percobaan Hewan percobaan dikelompokkan secara acak. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencir betina yang telah dikawinkan dan diperkirakan bunting. Pemajanan medan
kV dan 7 kV. Jarak antara elektroda positif dengan hewan perlakuan *. l0 cm. Lama pemajanan 4 jam/hari selama 8l hari dam 102 hari untuk Fl dan F2. elektrostatik sebesar 6
Hipotesis Pemajanan medan elektrostatik pada mencit dimulai pada.awal kebuntingan sampai melahirkan keturunan Fl,
kemudian dilanjutkan pemajanannya sampai dewasa sehingga
Fl
melahirkan keturunan F2 akan l. Menurunkan jumlah Fl dan F2 2. Menimbulkan gangguan rasio scks 3. Mcnurunkan berat badan
4. Menimbulkan gangguan terhadap perkembangan
90
Parameter yang diteliri Parameter yang diteliri pada penclirian ini adalah
:
l.
2. 3. 4.
Jumlah anak yang dilahirkan (F Rasio seks Berat badan Kelainan yang didapatkan
;
I dan F2)
Mrj. Kcdokt. lndon., Volum :48. Nomor:2. Febrrinri l!98
P engaru h
Tabel
palisis Data secara Semua data yang diperoleh diolah latisfk' Saphiro dan menurut normalitas r.lul-muta diladkan uji normal, dilakukan uji ffiik. Jika data berdistribusi kemudian dilakukali Barlett, iomog"nit.t varians menurut homogen' Apabila jika yang didapat data liu"n"Novn uji beda nyata jujur dilakukan bermakna p"tU"iaan
dan Fl-sctclah dipajan medin elektrostatik pada 6 dan 7 kV
Jumlah anek
I-anu Pcnuianan
Al
9,93
(Fl; 8l hari) AZ (F2i 102 hari)
ri*t membandingkan masing-masing kelompok normal ;;i;i**. Sebaliknya kalati data tidak berdistribusi transformasi dilakukan variannya, homogen I*, iia* normal
10.60
Dosis Pcmaianat
)iiNli
"
II) 2. Reratajrmlahanakmencityang dilahirkan oleh kV
Perlakuaa (P)
Srauput
gif.l,"til traisformasi tetap tidak berdistribusi iuru. statistik Iilu' uu.iunnya tidak hgloq"l: .9il:.1uf89,'ji ^' 'nor-pttu*.,rik menurut Kruskall-Wallis'
pemaj anan medan elektrostatik
Bl
(komrol)
10,
82 (Fl + F2) 83 Gr + F2)
| a
l0 I
9,90 " a
10,90
Keteransan :
oleh huruf kecil yang sama berarti tak berbeda bermakna menurut HSD 5%.
'--- t-"jr?l"ng diikuti
.
Ai = oemaianan 8l 92 =
hari; A2 = pemajanan 102'hari; kV: 83 = pemajanan pada 7 kV'
p,emajanan pada 6
Hasil dan Pembahasan
lumtah Anak (Fl dan F2) perlakuan Jumlah anak dari perkawinan m3yilbetina (F I ) perlakuan betina mencil (F0) dengan j antan normal dan medan dengan yang dipajan (Fl) j-antan perlakuan
\--
;;;4"
sitelah dilakukan uji ANovA dapat.dilihat "ierirosiarit dalam Tabel l.
raberr;,iil'llf
iThii{*#f;iii:l#i':iJ,l?Et"*rf.: JK
db
SK Perlakuan
i,,
A
4,03
AB
2
5.60 5,07
Galat
24
9l,60
B
29
Total
KT
F Hit.
4,03 2,80 2,54
1,05 @ 0,13 @ 0,66 @
F Tab. 5%
4,26
3,40 . 3.40
3,81
t06,30
jumlah ktadrat er keragoman db = dcraiad brry, lF = ffitul"n*'.1;,r, 'riioJo, "Ki it"g""tt: FHit.=nilai hiong; FTab'= nilai Tabcl: =
a' =
iil;k b";hd;
bermakna; A=lama pemajanan: B=dosis
pelnajanan
Pada Tabel
I
terlihat bahwa setelah dilakukan uji
ternyata tidak didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) di antara perlakuan dan juga tidak-ada interaksi yang oiiimUulkan antar Perlakuan. (dosis dan lama p"m-aj"nnn1. Uotuk melihat rata'rata jumlah anak mencit
ANOVA
rlapat dilihat Pada Tabel 2.
Dari Tabel 2
iikawinkan dengan betina normal. Tidak terjadinya Fl dan F2 dari perlakuan 6 icV aan 7 kV mungkin disebabkan pengaruh medan
penurunan jumlah anak.pada
elektrostatik yang diberikan terhadap hewan coba belum
sampai mengganggu potensi sperma dengan tidak m"ogg*gu sintesis enzim hyaluronidase, enzim penetrasi korona, dan akroiin. Ketiga enzim tersebut sangat berperan dalam kapasitasi sperma."
Fl dan F2, Perbandingan rasio seks yang dihasilkan dari
Rasio se&s
perkawinan mencit betina perlakuan (F0) dengan jantan normal dan mencit betina perlakuan (Fl) dengan jantan perlakuan (Ft) yang diberi pa.ianan medan elektrostatik 6 kV dan 7 kV dapat dilihat pada Tabel 3. Tebel
3.
Hasil ujl Chi'kuedrel reslo seks mencit Fl dan F2 setelah-dipnjen dcngen medan clektrostltik sclcma 3 bulan
antara kelompok perlakuan dcngan kelompok kontrol bcrkisar inrara 9,9 ' [0,9. Dari data yang normal dan homogen dilakukan uji ANOVA ternyata tidak menim-bulkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan 6 kV maupun 7 kV ddn juga tidak
l)'
l\lnj. Kctlokt. lndon.. Vohlm :48. Nomor :2. Fcbrurri t'Dt
P
FI Pcrlakuen (P)
tcrlihat bahwa rata-rata jumlah anak
didapatkan interaksi' antar perlakuan (Tabel
Tabel2 dapat dilihat pula bahwa pemajanan medan elektrostatik pada 6 kV dan 7 kV selama 4 jam/hari secara terus menenis hingga dewasa tidak mempengaruhi jumlah anak mencit. Hal ini mungkin disebabkan pemajanan selama 4 jam/hari belum cukup kuat untuk mempengaruhi tingkat kesuburan mencit tersebut, sehingga dihasilkan iumlah anak dalam kisaran normal. Berbeda dengan peneiitian Soeradi3 yang memberikan pajanan medan elekEostatik langsung di atas kedua testis tikus menghasilkan penurunan jumlah anak kelompok hewan perlakuan setelah Pada
Pl (6tv)
P|l(7kv)
@t
Fl - . f =
t'llit m
51 50 0.40 9 54 46 0.64Iq' 58 4-l 1.92
Korurol (K)
Kctcrancen
m f
I
58 59 65
f 50 43
44
P
Tnb.
s%. Tlit
!:3i
4.M
3.84
E
3,84 3.84
t - berbcda bermalon fl - kenrrunen 11 n1 ojantan P,Tab. = )C Tabel P. Hit. = Xt hiting
tida* berbeda bcnnakna kcrurunan
bcrina
t
9t
i;: I::
P e ngaruY pe m ai a na n m
edan
e I ektr
:!-'t
os t at i k
pemajanan dan juga tidak ada interaksi yang ditimbulkanperlakuan (dosis dan lama pemajanan), Ugtuk -t"r-k"du" janl11 lxlul,8, melihat.rata-rata dari berat badan mencit ,'
Fl Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa rasio seks untuk (6 kV dan 7 kV) tidak perlakuan dan kontrol o"d, kelompok
lr.r*iuttit ;ji
ili
-
perbedaan yang mencolok setelah dilakukan
minggu dapat ditih4t
tdrat pada taiaf 5%' walTP': i:rn1atr 3enlit seks
k
dari betina (P I du".l II)' Rasio (6 kV dan F2 pada kelompok kontrol dan perlakuan antara yang men:olok 7 kv) mimperliha*an perbedaan uji dilakukan setelah mencit jantan dan betina. Narirun bermakna perbedaan Chi-kuadrat ternyata didapatkan
O*, ,:*t t.
*1"uit u*irr iii 'untuk
demikian hanya pada perlakuan 7 kV (P<0,05)' Dengan tidak adalah 7 kV perlakuan iia,lguirt *u rasio seks untuk kelompok irgit.tro, .aalam nilai yang diharapkan.seperti tJrttot dan perlakuan 6 t V y*g berada dalam keadaan iormat. Menurut hasi-l penelitian y.ang dilaporkan oleh medan Soeradi & Tadjudinr) mendapatkan pemajanan jumlah anak jantan memberikan pida tikus et"Lriottutit
br";;l;i
Bl
82 83 "-
yang diha'silkan pada waktu'spennatogenesls dibanding sperma X utiU't pemaianan medan
dengan banyaknya sperma Y yang dihasilkg "t.L*ro*u,it. *ut u t.*ungkinin fertilisasi telur mencit oleh sperma Y f.Uit'6..rn, dibanding sperma,X' Di sini dapat
bahwa rireOan-et&rrostaiik dapat menekan
uiru r"*p.ngaruhi munculnya sperma X
pad-a
(Kontrol (Fl + F2) (Fl + F2)
$
a
39'l6a 37'81a 37,65a
' '' il : Keterangan: ".':'l iii, y'ris iiirwi oteh huruf kecil yatrg sama berarti tklok Qerbeda ,i, hirnikni menurut BNJ 5%. iir t'.ii; 42 = penrajanan 102 hari: . . Ai=";;;i;;;" 's) =Uiil pemajanan 6 kv: 83 : dosis penrajananT- kV' Sedangkan hasil analisis statistik berat badan mencit betina paJa umur 8 minggu dapat dilihat dalam Tabel 6'ri;i . r ,
.-
.
setiap siklus
tp".*uroi.re-sis. Kemungkinan Iain, fPer,ma X mempunyai pengaruh medan a'uyu tuf,in yang lebih lemah terhadap
a
34.44'l b
Dosis Pemajanan
spenna Y-
"tun diasumsikan
4l,966
6.
Tabel
"
:'.
Analisis sidik ragam berat badan-m-encit-beti a )'ang ^ aiirruix"n masiig-masing dari F0 dan Fl pada umur E riedan elektrostatik 6 kv dan 7
;ifuE;;t"th
'
lipajan
kV selama 3 bulan
Berat Badati (Fl dan F2) Dari penimbangan berat badan mencit! jantan ':pada minggu dan dari analisis statistiknya didapatkan umur t"it-if,rt dalam Tabel 4' seperti hasil
8
JK
SK Perlakuan A
4.
Tabel
?.4
16l.62 161,62 31,12 15,56 193,?1 9(r.86 65.15 2;71
,o
451.60
I
B
)
AB
2
Galat
jantan yang di- 'r Analisis sidik ragam berat badln-melcit .irt iif."n masing-masing dari F0 dan^ Fl pada umur 8 medan ilektrostatik 6 kv
Total
KT
F
Hit.
59.63
F Tab.S%
.. 4,26
5.14..
3,40
3,40
35.74
;i&;;;;[i;hiip,i'n'a""e'" dan 7 kV
SK
db
Perlakuan
lil
A B
AB
t
Galat
I 1 1
24
Keterangan:
JK
KT
F Hit.
424.17 424.13 34.26 -i1:,;i o.so f t.dE * . 22.51 . I 1.26 .. O.9t 12,38 309,42
F Tab.5%
Total
ANOVA didapatkan perbedaan yang,bermakna.diantara kedua .. perlaliuari (dosis dan lama. pemajanan)' Untuk melihat iata-rata berat badan jumlah anak meneit dapat
29
r(etcrangan:
jumlrh kuadrat kcragaman db = denjatl I"EJ.K = si':-*;ilb"t "Ki il;J;,i;ncih FHi,. = nilai hiruns FTub' nilai Tabcl
; = lrrlxda sangat bermakna' a' = ;i;;i'i";;3r'u"i'nuinn +r X = t"mi frmuj"non .l - Uutit Pclajanan
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa setclah dilakukan
iir li
ii il
uji
ANOVA didapatkan perbedaan yang bermakna di-aiiara
perlakuan'(lamanyalpemajanan) rctapi.tidak pada dosis
l 92
-
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa set'elah dilakqkan uji
i
.l
SK = sunrber keraganttn
junrlah kua
tleraf.rd bebis JK
B = dosis pemajanirn. 4,26 3.40 3.40
ii tl
her"beda sangat bermakna
FHit.=
il ll
** = =
dilihat pada Tabcl 7. PacJa Tabel 5 clapat clilihat bahwa perlakuan lanranya pemajanan memberikan pengaruh tcrhadap berat [radan *.n.it jantan pada Fl rdan F2, sedangkm pada tlosis pemajnnin tidak menimbulkan penganrh parJa berat badan in.n.it. Di samping itu juga tidak ditemukannya interaksi antara lamanya pemajanan dan 'dosis pernajanan yang
diberikan(Tabel:4)., ,.,
:"ir''
;i
,i]
,,-i!
Berat Badan
Lama Pemaianan Al (F1,8l hari) A2 (12, 102 hari)
!2 (antan lebih banyaknya bleh betina) *urgkin'ditebabkan
'
5. 'Rcrata berat badan mencit jantan yang dilahirkan t;"': dan Fl pada 91y.u mul8$u ' '' masing-masing dari F0 erehrosAtik 6 kV dan 7 kV i.t.Gf;' opa;ai meaa" , ,. ;.
Perlakuan
Pcrybahan rasio seks pada hewan coba
,i
il
_,: t
Tabel
i lN
rl
..
:
,
Ir
'
Pe ngaruh pe mai anan
medan e lektrostati k
Pemajanan medan elektrostatik pada 6 kV dan 7 kV tidak mempengaruhi jumlah anak yang dihasilkan' ) Pemajdnan medan elektrostatik pada 6 kV dan 7 kV tidak mempengaruhi rasio seks unruk mencit generasi pertama, ietapi mempengaruhi rasio seks mencit senerasi kedua unruk perlakuan 7 kV. 3.. Feinajanan medan elektrosatik pada 6 kV dan 7 kV dapaimenurunkan berat badan mencit antar generasi
l.
;ip"6
dengan medan elektrostatik 6 k
Berat Badan
!4ma Pcmajanan Al (Fl,8l hari) A2 (F2' lU2 hat,l\
34,71 a 29,56 a
.
Dosis Pem4ianan
Bl (Kontrol) 82 ((r kV, 83 (7 kv,
Ft + FI +
32,41
F2)
f'lqi,fx;^"*diikuti
Pemajanan medan elektrostatik'pada 6 kV dan 7 kV tidak mengganggu perkembangan mencit.
4_
30,82 a 33.28 a
F2)
oleh huruf kecil vans sama berani tidak berbeda
Saran
].
Dari penelitian ini diketahui bahwa pemajanan medan Kemudian pada Tabel
7
dapat dilihat pula, bahwa
terhadap berat oerlakuan lamanya pemajanan berpengaruh perlakuan siaangtan fada dosis Uetina' t^Omencit' oemaianan juga berpengaruh terhadap berat badan lun t.*ping itu juga ditemukan adanya interaksi'antar
*.n.it
ii
6).
Diduga bahwa interaksi antara iornunyu pemajanan dan dosis pemajanan berpengaruh
nerlakuan (Tabel
terhadap berat badan mencit. Menurunnya berat badan mencit
ini akibat pemajanan
medan elektrostatik dapat disebabkan oleh peluahan
(discharge) medan elektrostatik tersebut terhadap tubuh mencit, iehingga menimbulkan pengaruh seperti mual dan stres yang akan mempengaruhi aktivitas makan mencit'
Akibai *inr.unnyu aktivitas makan akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan mencit, dan hal ini meng-
akibatkan menumnnya berat badan mencit antar generasi (Fl dan F2). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitiat Marino et al.tt yang memberikan perlakuan medan listrik terhadap mencit selama tiga generasi dan menyebabkan p.nr*nun berat badan serta meningkatnya laju kematian i..trrununny". Kemungkinan lain dari menurunnya berat badan mencit ini dapat disebabkan produksi hormon testosteron oleh sel Leydig pada mencit jantan berada di
bawah kebutuhan minimal. Hal ini berarti pengaruh induksi optimal testosteron terhadap'aktivitas sintesis protein dalam tubuh tidak tercapai.' Kelainan yang diclapalkan
(Fl dan F2)
Pengamatan terhadap morfologi mencit F I dan F2 tidak ditemulian adanya kelainan. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum maksinralnya dosis dan lama pemajanan medan
elektrostatik yang diberikan. Untuk itu perlu diadalcan penelirian tcUitr ianlut dengan meningkatkan dosis dan
elektrostatik pada 6 kV.dan 7 kV belum dapat memberikan manifestasi risiko yang lebih besar terhadap hewan percobaan seperti adanya cacat atau kelainan' Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu pemajanan yang lebih lama (misalnya 8 jam per hari sejak embrio sanpai dewasa hingga tiga generasi).
Walaupun pada penelitian ini hanya mempen-saruhi rasio seks unruk F2 dan berat badan antar generasi terhadap hewan perlakuan, maka perlu diadakan suaru pendekatan apakah pengaruhnya sama terhadap manusia yang ting-eal
di bawah transmisi listrik
Ucapan terima kasih Penulis ingin mengucapkan terima kasih yan,e sebesarbesarnya kepada Lembaga Penelitian Universitas Indonesia atas dukungan da{ra melalui dana penunjang pendidikan
tahun 1996/1997 dengan kontrak nomor I.0I/SPPiDPP/ LPIUI/VI/1996, dan kepada yan-e terhormat Profesor Dr' Oentoen-e Soeradi yan-e telah memberikan bimbingan serta arahan selama penelitian berlangsung.
H.
Daftar pustaka
t.
CBHN. Garis-garis hesar halttlrt tlegara' Bahatr penataran dan bahan referensi penataran. Jakarta. l)rrjen Dikti Depdikbud' 1993'
2. 3.
Pentsahaau Unrunr Listrik Negara. Energl'& load denrand fo recast' Jakarta. PLN Pusat 1991. SoerarJi O. Penganth medan elektrostariktrhadap epitel seminiferus
4.
tikus dan anaknya (Diserrasi). FKUI Jakana 1987' De Rohertis EDP. De Robertis EMF. Cell and molecular biology;
5.
(r.
Kesimpul:ttt Kesinrpulan hasil penelitian tcntaRg pengaruh pemajanan medan elektrostatik selama 4 jam/hari selama 3 bulan ierhadap mencit albino (Mus tttusculus L.) strain BPMSOH sebagai berikut :
tnrlon.. Volrrm : {8. Nornor: 2. Fcbrueri
cdisi ke-7. Philadclphia: WB Saunders, 1980. Rosentlral M. Obc G' Effccrs of 50 Henz electromrgnetic ficlds on proliferation and chrontosomal alteration in hurnan peripheral .lynrphocytes untreatcd or pretreated with clrenlical ntutagett' Mutat Res 1089:210:319-15.
lamanya pemajanan.
l\hj. Kedokt
te-eangan tinggi.
l$8
I.
Roti'Roti JL' Livingstone GK. Wirt KL. Gardhi OP. ehatterjee ReprorJuctive integrity of nranrnralian cells exposed ro powcr
fre-quency electrontlgnetic ficlds, Environr Mol Muta l99l: l7:49-58.
1,
Blackrttan CF. Bcnanc SG, tl.rusc DE. Evitlence for rlirect cffect nraguctic tields trn neuritc, FASEB J 1993: ?:801'6.
of
9l
8.
9.
Walleczek J. Electromagnetic ficlds cffcct on cells of rhe immune system : The role ofcalcium signaling. FASEB J l9i2:6:3177-85. Rand RP. Burton AC, Canham P. Rcversible change'in shape of red hlood cells in electrical fields. Nanrrc 1965: 205:97-8.
t0. Korobkova VP, Morozov YA, Stolarov MD, Yakub YA.Influence of electric field in 500 and 750 kV suritchyard on maintemrrce staff and mean for its protection. Int Conf on large Hi-Tension Elect Syst
16. Reitcr JA, Richardson BA. Magnetic field cffcct on indoleaminc metabolism and possiblc biological FASEBJ 1992:'6:2283-87
17. Wilson BW, Stevens RG, Arderson LE. Extremely low frcquer6y electmmagnetic fields : The Quesion of carrcer. Columbus Ohio : Batrille prcss, 1990. 18.
Stevens RG. Davis S. Thomas DB, Anderson LE, Wilson BW. Electric power, pinea! function, and the risk ofbreast canccr. FASIg J 1992; 6:853-60.
19.
Stell RGD, Torrie JH. Prinsip dan prosedur satistika Suatu pendekatan biometrik (terjemahan). Edisi 3. PT. Gramcdia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
Paris, 192.
ll.
Marino AA, Becker RO, Ulrich B. The effect of continuos cxposures to low frequency electric fields of thrce gcneration of micc: A pilot study. Experiment 1976; 32:5654.
t2. Milham
S Jr. Monality in worker exposed to elecromagnetic fields. Env Heal Pcrsp 1985; 62:'29-3N.
DK. Influence of clectrical ficld on pupation and oviposition Nepytia phanthasnuria STKR (Lepi{optera. Geometridae).
Nature 196l: L9l:9G93.
t4. Cia'ola AJ. Krueger WF.
Continuos expostres of chick and rats to electromagnetic fields. IEEE Trans: Microwa-ve Theory Tech.
Mfi
1974:22:432-7. 15.
Soeradi O, Tadjudin MK. Congenital anomalies in the off-spring of rat after exposurc of the testis io an elcctrostatic ficld. Int J Androl 1986:9:152-6O.
:
20. Nazir M. Metode Penelitian. Edisi Ke-3. Ghalia Indorrsia, Jakaq 1988.
Edw.ard
in
pingal
conscquences.
21. Sokal RR. Rohlf FJ. Pengantar Biostatistika. E
twz. 22.
Soeradi O. Kegunaan uji fungsional spermatorca unork pria infenil dan fertilisasi rn vr?ro. Pidato pcngukuhan guru besar. FKUI Jakana,
t990.
@,,
Mej. Kcdokt lodon., Volum : 48, Nomor :.2, Fcbrueri l99t