n MTsN LIPATKAIN LEMBAGA RELIGIUS, BERPRESTASI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MAJALAH BULANAN
Edisi 127 Tahun XI November 2016
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n Perpres No. 87 Tahun 2016
STOP PUNGLI n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id
SALAM REDAKSI MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tim Penyusun Majalah Dinamis Tahun Anggaran 2016 Penanggung Jawab: H M Saman, S Sos, M.Si
n Kakanwil Kemenag Riau Drs. H. Ahmad Supardi, MA bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tabur bunga di makam pahlawan Khusuma Dharma Pekanbaru.
Pahlawan Toleransi
B
ulan November selalu mengingatkan kita akan pentingnya para pejuang yang mengukir sejarah kemerdekaan NKRI tercinta ini. Berjuang secara fisik melawan penjajah tidak hanya terkuras melalui darah tapi keringat dan airmata para pejuang yang seakan tidak pernah habis untuk menegakkan bendera merah putih. Apakah Hari Pahlawan masih bermakna pada saat ini? Indonesia tidak lagi berjuang melawan penjajah dari Negara lain, tetapi penjajahan itu melawan saudara setanah air. Politik adu domba ternyata tidak pernah usai, atas dasar demokrasi tidak bertanggungjawab sudah mencederai sikap toleransi diantara kita semua. Ternyata tidak selamanya demokrasi memberikan kebebasan kita untuk melaksanakan ibadah dengan leluasa. Tahun 1998 awal dari demokrasi kebablasan yang pada kenyataannya tidak semua orang memahami apa arti demokrasi yang sesungguhnya. Indonesia masih jadi salah satu Negara yang jauh dari kata demokrasi yang bertanggungjawab bahkan demokrasi dimanfaatkan bagi sebagian orang untuk mengutarakan pandangannya jauh dari logika apalagi dari nilai keagamaan. Siapa saja memang punya hak untuk bersuara, tapi apakah disaat suara itu terlalu nyaring bahkan memekakkan telinga masih bisa kita abaikan. Suara saja sudah membahasakan berbagai makna secara verbal dan nonverbal. Apalagi suara yang memiliki bahasa verbal dengan jelas tersirat makna sesungguhnya, akibatnya tidak lagi hanya sakit hati dalam diam tetapi reaksi mengundang aksi untuk menekan pihak yang bersuara tanpa “rem”. Pancasila yang menjadi ideologi dasar Negara Indonesia sudah menjelaskan bahwa Indonesia berdiri atas Ketuhanan Yang Maha Esa dengan 6 agama yang diakui oleh Negara dan diatur seadil-adilnya oleh UUD 1945 pasal 29. Kebebasan beragama di Indonesia terkenal
02
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
dengan sikap toleransi yang dianut oleh masyarakat sehingga keamanan Indonesia masih terjaga dan stabil. Walaupun ada letupan-letupan tetap masih dikondisikan dengan baik. Booming kasus Ahok yang mendeskritkan Surat Al Maidah ayat 51 dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Seribu memicu reaksi dan aksi dari umat Islam di Indonesia. Aksi Damai 4 November 2016 merupakan ledakan massal masyarakat disaat pemerintah hanya bisa terdiam melihat seorang pejabatnya berkali-kali mengungkapkan pemikirannya dengan cara yang ekstrim, bahkan terkesan dilindungi oleh pihak posisi paling atas. Disaat seseorang berbuat semaunya dan berlandaskan toleransi maka toleransi itu telah rusak dengan ketidakadilan. Tidakkah kita ingat bahwa Indonesia bisa berdiri tegak karena perjuangan para pejuang yang bersatu melawan penjajahan. Masihkah berlaku BHINEKA TUNGGAL IKA sebagai pemersatu bangsa ini. Terbayangkah oleh kita apabila saat itu para pejuang lebih mengutamakan SARA dari pada kemerdekaan bangsa ini. Terlalu banyaknya pahlawan kesiangan yang lebih jago menuding daripada mengakui kesalahan dengan pembenaran negatif. Toleransi bukan berarti pengabaian terhadap ketidakbenaran tetapi toleransi memberikan ruang kepada yang berbeda untuk memahami dan memaknai bahwa tidak salah untuk berbeda selagi masih bisa saling melengkapi. Bukannya sangatlah membosankan apabila kita semua diciptakan sama, sehingga kita tidak lagi bisa membedakan dosa dan pahala. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa pahlawannya” (Ir. Soekarno, 10 November 1961). Perbedaan bukan untuk diperdebatkan tapi untuk dipahami dengan toleransi sehingga bisa hidup berdampingan dengan damai dan aman. n
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Redaktur: H Darwison MA Musdalifah, S. Sos Vethria Rahmi, S. Sos. I Joni Sudiana, S. Pd Ady Yuliandi ST Penyunting/ Editor: H Sobri, S Ag Afneti BA Novam Scorpiantrien S. Sos Belendina Sentiana, S.Th Azman Huri Desain Grafis dan Fotografer: H Anasri S Ag M Pd Ermiza Novwan SE Namira Hamdani Athie Fariza Sekretariat: H Syarianto S PdI Chairul Akmal Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Subbag Informasi dan Humas Jl. Jenderal Sudirman No. 235 Pekanbaru 28011 Telp/ Fax: (0761) 24224 Alamat Web/ Email: http://riau.kemenag.go.id/
[email protected]
Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke redaksi, menjadi hak penuh redaksi.
EDITORIAL
S
Pelayanan Publik dan Pungli
alah satu penyakit birokrasi negara saat ini adalah adanya pungutan liar yang lebih tersohor dengan istilah pungli. Pungutan liar yang terjadi di sejumlah instansi pemerintah tak terkecuali di Kementerian Agama membuat masyarakat resah, instansi kepolisian, kementerian, hingga pemerintah daerah sempat menjadi lahan pungli bagi oknum pertugas yang tidak bertanggung jawab. Hal ini membuktikan bahwa paradigma pelayanan publik di era reformasi sekarang ini masih belum berubah secara maksimal. Pelayanan publik yang masih diwarnai dengan pelayanan
H Darwison MA n Redaktur Majalah DINAMIS
yang sulit untuk diakses, prosedur yang terkadang mudah dibikin berbelit-belit ketika harus mengurus suatu perijinan tertentu, biaya yang tidak jelas serta terjadinya praktek pungli merupakan indikator rendahnya kualitas pelayanan publik di Indonesia. Sebenarnya apa yang salah dengan sistem birokrasi kita? Lalu bagaimana mencegah dan mengatasi masalah pungli tersebut? Pelayanan publik dalam tubuh pemerintahan dari dulu hingga sekarang, lebih dominan sisi gelapnya. Selalu dikeluhkan karena tidak efisien dan efektif. Birokrasi kerap dianggap tidak mampu melakukan hal-hal yang sesuai dengan tepat. Hal ini tentu memerlukan perhatian besar, seyogyanya birokrasi dalam ranah penyelenggaraan publik itu harus memberikan kemudahan kepada masyarakat dan menerima setiap pelayanan yang diperlukan dengan mudah, bukan malah mempersulit. Iya, selain mekanisme birokrasi yang bertele-tele ditambah dengan petugas birokrasi yang tidak profesional. Pelayanan publik di Indonesia dicitrakan sebagai salah satu sumber korupsi dan peluang berkembangnya pungli. Jika berangkat dari Undang-undang Pelayanan Publik Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Setiap warga negara berhak mendapatkan dan memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan publik. Membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayan publik itu sendiri merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh
warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik. Kecendrungan hari ini yang lebih meperihatinkan lagi adanya ketidak adilan dalam pelayanan publik dimana masyarakat yang tergolong miskin akan sulit mendapatkan pelayanan. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki uang, dengan sangat mudah mendapatkan segala yang diinginkan. Jika demikian, siapa yang harus dipersalahkan? Pungli sangat erat kaitannya dengan pihak yang berprofesi sebagai pejabat negara. Hal ini merupakan perbuatan yang biasa dilakukan pegawai negeri, pejabat negara, atau petugas harian honorer pemerintah dengan cara meminta pembayaran sejumlah uang yang tidak sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Mengingat sebuah adagion Power Tends to corrupt artinya bahwa kekuasaan yang dimiliki pejabat negara sangat dekat dengan keinginan untuk korup tidak bisa dibantah, karena realitasnya memang demikian. Oleh karena itu, pungli yang jelas berkaitan dengan pelayanan publik dan cukup mengundang sorotan pemerintah, maka pihak penegak hukum dituntut lebih tegas dan lebih serius dalam mengatasi masalah ini. Salah satu upaya pemerintah terlihat nyata dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang sapu bersih pungutan liar. Sebagai tindak lanjut untruksi presiden tersebut, KemenPAN dan RB juga telah menerbitkan surat edaran No 5 Tahun 2016 tentang pemberantasan Praktik pungli dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang ditujukan kepada semua menteri dan lembaga pemerintah lainnya untuk Stop pungli. (*)
DAFTAR ISI Tim Dinamis .....................................02 Salam Redaksi .................................02 Editorial ...........................................03 Daftar Isi .........................................03 Resensi Buku ...................................04 Surat Pembaca ................................04 Seputar Kanwil ................................12 Artikel .............................................17 Galery Foto ......................................24 Sosok ..............................................26 Liputan Khusus ................................28 Pendidikan........................................33 Kisah Inspiratif ................................36 Teknologi .........................................37 Lintas Daerah...................................42 Potret ..............................................48
Liputan Utama .................................05
Serba-serbi.......................................38
“
Empat sektor pe layanan di Kemen terian Agama rawan pungutan liar (pung li), yakni pelayanan nikah, pelayanan haji, bantuan pendidikan dan pelayanan kepegawaian.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
03
B U K U R E S E N S I
SURAT PEMBACA
Usai Wudhu, Mana Lebih Utama Dilap atau Dibiarkan? Pertanyaan : Assalamualaikum Ustadz Mohon pencerahan tentang hukum mengelap muka atau anggota tubuh lainnya yang terkena air wudhu sebelum melaksanakan sholat. Karena ada beberapa teman yang mengatakan bahwa sehabis mengambil wudhu, kita tidak boleh mengeringkan bekas wudhu tersebut dengan kain lap atau handuk, biarkan mengering dengan sendirinya?
Judul : Gagasan Standarisasi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (Sebuah Alternatif Pendidikan Agama Islam di Indonesia) Penulis : Tim Litbang Agama Jakarta Neneg Habibah Nur Alia Amin Thaib BR Mulyana Abdul Basid Juju Saepudin Sumarsih Anwar Nursalamah Siagian Penerbit : Balai Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta Cetakan : 2015 Tebal : 274 halaman
K
ehadiran pendidikan keagamaan berbasis masyarakat (nonformal) menjadi sangat penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM), terlebih lagi karena bersumber dari aspirasi masyarakat yang sekaligus mencerminkan kebutuhan masyarakat. Karena dalam faktanya, terdapat kesenjangan sumber daya yang besar antar satuan pendidikan keagamaan. Sebagaimana komponen sistem pendidikan nasional. Maka pendidikan keagamaan penting diberi arena, kesempatan, dan prasarana oleh negara untuk berkembang, dibina, dan ditingkatkan kualitasnya demi menunjang pembangunan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Atas pemikiran diatas Balai Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta telah melakukan penelitian, dan hasilnya bahwa: keberadaan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah tidak bisa lepas dari kebijakan Pemerintah Daerah melalui Peraturan Daerah. Standar pelayanan minimal madrasah masih jauh tertinggal, keberadaan Perda dan Perbup merupakan salah satu faktor pendukung penyelenggaraan Madrasah Diniyah. Melihat fenomena tersebut, dalam buku ini juga dijelasnakan dan saran- saran demi kemajuan pendidikan Diniyah Takmiliyah dimasa mendatang. n
04
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Wassalamualaikum wr.wb. Ririn-Rokan Hilir Jawaban : Assalamu‘alaikum wr. wb. Sejak zaman dahulu permasalahan ini memang menjadi titik perbedaan pandangan di kalangan para ulama dan mujtahidin. Tetapi perbedaan pendapatnya hanya seputara mana yang lebih afdhal atau lebih utama, bukan mana yang wajib dan mana yang terlarang. Dengan melihat banyak dalil dari sunnah Rasulullah SAW, sebagian memandang yang lebih utama setelah wudhu adalah dibiarkan saja menetes-netes, tidak usah dilap atau dihanduki. Namun juga dengan menggunaan dalil sunnah Rasulullah SAW, sebagian malah memandang lebih utama kalau air sisa bekas wudhu’ itu segera dilap dan dikeringkan. Mungkin buat kita yang awam terasa aneh. Kok sama-sama menggunakan sunnah Rasulllah SAW, hasilnya masih tetap beda juga ya? Mari kita sama-sama dalami seperti apa terjadinya perbedaan pendapat yang ternyata bukan semata karena berbeda mazhab atau pemikiran, tetapi justru karena dari dulunya sudah beda, yaitu dari Rasulullah SAW sebagai sumber syariah Islam. 1. Makruh Mereka yang berpendapat hukumnya makruh untuk mengeringkan bekas sisa air wudhu’ berhujjah bahwa nanti di hari kiamat, umat Nabi Muhammad SAW dikenali dari bekas sisa air wudhu’. Dasarnya adalah hadits berikut ini:
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu’nya. Maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah. (HR. Bukhari dan Muslim). 2. Sunnah Sebaliknya mazhab Al-Hanafiyah memandang bahwa menyeka atau mengeringkan bekas sisa air wudhu’ hukumnya sunnah. Dasarnya karena Rasulullah SAW pernah melakukannya. Bahwa Nabi SAW berwudhu kemudian beliau membalik jubbahnya dan mengusapkannya pada wajahnya. (HR. Ibnu Majah). Kita mau pakai yang mana dari dua pendapat di atas? Begitu biasanya pertanyaan selanjutnya dari para penanya, apabila saya menjawab masalah yang khilafiyah dengan menampilkan semua pilihan fatwa dilengkapi dengan dalil-dalilnya. Biasanya saya akan menjawab dengan sederhana, silahkan pakai pendapat yang mana saja yang Anda cenderung untuk memakainya. Toh, semua pendapat itu sama-sama didasari dengan dalil-dalil yang shahih, plus juga merupakan hasil ijtihad para fuqaha dan mujtahidin yang memang ahli dibidangnya serta memiliki otoritas yang tepat. Sehingga pilihan manapun yang Anda pilih, sudah dijamin tidak akan menjadi dosa atau celaka (Sumber : rumahfiqih) Wallahu a’lam bishshawab. Wassalam Redaksi
LIPUTAN UTAMA
n PERPRES NO. 87 TAHUN 2016
Stop Pungli di Semua Sektor Pelayanan
E
mpat sektor pelayanan di Kementerian Agama rawan pungutan liar (pungli), yakni pelayanan nikah, pelayanan haji, bantuan pendidikan dan pelayanan kepegawaian. Kondisi tersebut tidak hanya disebabkan faktor internal dari aparat Kemenag, tapi juga dilakukan oknum luar.
Dinamis- “Semua sentra pelayanan publik Kementerian Agama Provinsi Riau harus bebas pungutan liar, baik di KUA, Pendidikan maupun pelayanan Haji. Stop semua biaya- biaya yang tidak tertuang dalam peraturan yang dapat terindikasi sebagai Pungli,” tegas Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi, menyikapi Pepres Saber Pungli yang baru terbit tersebut. Menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 tanggal 20 Oktober 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Nomor 5 Tahun 2016 tanggal 7 Oktober 2016 tentang Pemberantasan Praktek Pungutan Liar (Pungli) dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Intansi Pemerintah, Kanwil Kemenag Provinsi Riau mengeluarkan surat edaran untuk lini sektor di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau. Surat edaran No: 857/Kw.04.1/3/ HK.00.8/11/2016 tertanggal 3 November 2016 tentang Pemberantasan Praktek Pungli, di tandatangani oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, dan diedarkan ke para pejabat Eseloan II, Kakan Kemenag Kabupaten/ Kota, Kepala MAN, Kepala MTsN, Kepala MIN, Kepala KUA se Provinsi Riau “Kita sangat berterima kasih kepada bapak Presiden karena telah mencanangkan Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar atau Saberpungli pada peraturan presiden nomor 87 tahun 2016. Kita sangat bersyukur ini di terapkan dan perlu diketahui bahwa di lingkungan Kementrian Agama kita sudah menerapkan hal ini dan telah berlangsung sejak 2 tahun yang lalu, khususnya di KUA, tidak ada lagi Pungli,” jelas Ahmad Supardi yang ditemui tim Inmas di ruang kerjanya. Ia menegaskan, semua sentra- sentra pelayanan di Kementerian Agama, seperti pendaftaran haji tidak lagi di pungut biaya. Dan kedepan, madrasahmadrasah juga tidak lagi melakukan pungutan apapun, walaupun pungutan tersebut untuk keperluan siswa bersangkutan. “Saya sudah meminta madrasah untuk mengecek lagi biaya kebutuhan sekolah, kemudian berapa dana yang sudah disiapkan oleh negara, dan kekurangan biaya hendaknya diskusikan jangan sampai mengambil
n Drs. H. Ahmad Supardi, MA EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
05
LIPUTAN UTAMA langkah yang bisa terindikasi pungli,” ujarnya. Salah satu contoh, kata Ahmad Supardi, pada sat penerimaan siswa baru khususnya di tingkat Aliyah, saat harus dilakukan psikotes yang memerlukan biaya, hendaknya tidak ditangani langsung oleh sekolah. Tetapi diserahkan pada psikolog yang memang membidangi hal tersebut untuk menangani, termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa. Pihak sekolah tidak harus turun tangan, tapi cukup menerima hasilnya saja dari psikolog terkait. “Kesalahan kita adalah kita menerima uang dan kita menyerahkan kepada psikolog. Jadi ini jangan kita lakukan lagi, langsung saja serahkan kepada psikolog yang kita percaya biar mereka yang negoisasi dari sisi harga kepada siswa,” terang Ahmad. Selain persoalan Tes Psikologi, Ahmad Supardi juga memberi contoh pada pengadaan baju sekolah untuk anak didik yang jumlahya bisa mencapai 5 stel dengan buget Rp2,5 juta persiswa dan uangnya langsung ditangani oleh pihak sekolah. Untuk amannya, pihak sekolah hendaknya menyarahkan saja desain, jenis bahan dan warna baju ke siswa, biar siswa yang menjahit sendiri atau bisa dengan menunjukkan tempat jahit, dua atau tiga tukang jahit. Yang terpenting hasil akhir, bahwa siswa sekolah dengan memakai seragam yang sama. “Dengan seperti ini kita bisa mengatasi agar kita tidak terindikasi pungli. Karena kalau keperluan masyarakat kita yang kelola, itu tidak boleh. Keperluan masyarakat biar saja masyarakat yang kelola dan mencarinya sendiri. Sehingga kita tidak terindikasi dengan adanya pungli ini,” ujar laki- laki yang baru di lantik jadi Kakanwil Oktober kemarin ini. Berantas Pungli Komitmen Bersama Terkait Pungli secara khusus Kakanwil sudah mengeluarkan surat edaran tentang pungli sebagai tindak lanjut Pepres dan SE Menpan, sehingga diharapkan tidak ada lagi pungli di sentra- sentra pelayanan Kemrnsh. Pelayanan terbaik harus diberikan, apalagi pegawai saat ini selain sudah dapat gaji pokok juga mendapatkan tunjangan kinerja. Sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu, saat pegawai hanya mengharapkan gaji tanpa tunjangan apa- apa, sehingga uang sangat berarti. “Memberantas pungli ini harus dibarengi dengan kesejahteraan pegawai. Kalau pegawai orang miskin semua, makan saja susah, apalagi menyekolahkan anak, tentu akan mencari berbagai cara untuk bisa makan dan
06
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
sekolah. Alhamdulillah, saat ini pemerintah sudah memfasilitasi kebutuhan pegawai dengan meningkatkan kesejahteraan pegawai, jadi tidak ada lagi kata Pungli,” tegasnya seraya menekankan agar sektor- sektor pelayanan yang memang dikenakan biaya, hendaknya sesuai dengan standar biaya yang harus dikeluarkan saat pengurusan. Pelayanan nikah dikantor KUA saat jam kerja atau hari kerja 0 rupiah, kecuali dilakukan di luar jam kerja atau diluar kantor KUA, maka dikenakan biaya Rp600 ribu. “Saya berharap bukan hanya pegawai tapi masyarakat juga harus mendukung ini dengan cara jangan mengasi uang kepegawai kita karena memang sudah tidak dibenarkan. Tapi terkadang ada juga masyarakat kita yang mengasih uang karena tidak enak kepada pegawai, karena sudah dikasih gratis, dilayani dengan baik, mereka mengasih pegawai antara 50 ribu-100rb masih bisa kita toleransi, tapi lebih dari itu, kita tidak bisa dengan catatan jangan pernah meminta 1 rupiahpun tidak boleh,” tambanya. Lebih lanjut Ahmad Supardi mengatakan, terkait pengawasan pungli di lingkungan Kemenag Riau khusus
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
di KUA sudah dibentuk tim pengawas yang dikoordinir oleh Kabid Urais. Namun untuk penagawasan secara keseluruhan masih menunggu instruksi dari Menteri Agama. “Kalau ada instruksi dari Menag, akan kita tindaklanjuti, tetapi secara fungsional structural ini semua harus bergerak. Jangan sampai ada lagi pungutan-pungutan ini kepada masyarakat,” ucapnya. Untuk di Riau sendiri, lanjut Ahmad, soal Pungli sudah sangat jarang terdengar keluhan kesah dari masyarakat di media maupun secara langsung tentang adanya biaya yang mahal, termasuk aduan masyarakat yang mau naik haji, semua tetap prosedural dan mengikuti waiting list tidak bisa melompat- lompat. Jika ada laporan pungli, katanya, pertama yang harus dilakukan oleh pihak atau atasan adalah mencari tau kebenarannya, dan jika terbukti benar maka harus diberi tindakan. Akan tetapi tindakan bukan langsung memvonis habis dengan memberhentikan orang dari pegawai, tetapi tetap pada aturan mainnya, yaitu kalau salah, teguran pertama,teguran kedua, teguran ketiga, penahan kenaikan pangkat, penahan kenaikan gaji berkala, kalau agak berat diturunkan pangkatnya. “Yang memberhentikan itu terakhir adalah langkah terakhir kesalahan cukup besar dan tidak bisa ditoleransi lagi. Jadi apapaun itu, semua ada prosesnya, bukan hanya masyarakat yang kita lindungi, pegawai kita juga memiliki hak yang sama,” tutupnya dan berharap agar semua pihak mendukung Kemenag bebas dari Pungli.
n mus
PEMBERANTASAN PRAKTEK PUNGLI KEMENAG RIAU n Melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan pungutan liar (PUNGLI) terhadap setiap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat; n Menindak tegas ASN yang terlibat sebagai pelaku pungutan liar; n Mengupayakan pemakaian system pelayanan berbasis teknologi informasi untuk mengurangi pertemuan langsung antara pembeli dan penerima layanan; n Melakukan pengawasan Internal kepada penjabat dan pegawai pada bawahan masing-masing untuk mencegah terjadinya praktek pungutan liar; n Memberi akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap standar pelayanan dan persyaratan pelayanan secara transparan; n Melakukan pengarahan dan pembinaan secara berkala kepada penjabat dan pegawai agar meningkatkan integritas dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat; n Merespon secara cetap terhadap pungutan-pungutan liar terkait pelayanan terhadap masyarakat; n Membuka kotak saran pada masing-masing unit kerja dan menindak lanjuti; n Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/ Kota agar melakukan Evaluasi Pemberantasan Praktek PUNGLI di wilayah kerja masing-masing.
Maksimalkan Pelayanan Tanpa Pungli
Dinamis- Surat Edaran Menpan mengenai Pungli dan dipertegas dengan Perpres no. 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar mendapatkan perhatian penuh Kementerian Agama Prov. Riau sebagai salah satu instansi pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam pada pelayanan KUA, Haji, dan pendidikan agama dan keagamaan. “Sampai saat ini belum ada laporan tertulis pengaduan masyarakat mengenai pungutan liar (pungli), akan tetapi perpres dan surat edaran terus kami sosialisasikan dan langsung menindaklanjuti pada satker di Kementerian Agama Prov. Riau. Bahkan beberapa
n H. M. Saman, S.Sos, M.Si
Kankemenag Kab/kota sudah melaksanakan satgas ini dengan membentuk tim khusus menginvestigasi masalah-masalah pungli ini. Selain itu juga aturan yang sudah ada pun harus kita telaah lebih lanjut dan menunggu juga PMA dari Kemenag Pusat,” jelas Kabag Tata Usaha, H. Muhammad Saman, S.Sos, M.Si. Lebih lanjut lagi Saman menjelaskan bahwa masih ada beberapa aturan yang pengertiannya ambigu seperti uang komite yang masih diperbolehkan karena bagi madrasah swasta uang komite itu justru yang membuat madrasah swasta itu tetap ada dan
berkembang beda dengan madrasah negeri yang memiliki anggaran khusus dari pemerintah. “Saat ini kita sudah membuatkan surat edaran kanwil yang akan diteruskan ke Kankemenag Kab/kota beserta satker mengenai satgas pungli ini terutama satker madrasah dan KUA. Di kanwil sendiri kita fokus pada pelayanan masyarakat yang meliputi legalisir ijazah, legalisir buku nikah, pelayanan jamaah haji, dan lain-lainnya yang merupakan pelayanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat karena hal inilah yang rentan dengan praktek pungli,” papar Saman. Saman pun menambahkan bahwa mengenai pemberantasan pungli di Kementerian Agama sudah berlangsung lama yang diawali dengan pembentukan Tim investigasi yang berada di bawah pengawasan Bidang Urais dan Binsyar yang fokus pada biaya pernikahan, sedangkan untuk pelayanan penyelenggaraan haji kepada masyarakat sudah memasuki level memuaskan. “Ketegasan pemerintah terhadap pungli melalui perpres ini sebaiknya membuat pegawai Kementerian Agama Prov. Riau baik itu PNS atau Non PNS harus berhati-hati dan waspada terhadap setiap kesempatan praktek pungli. Berikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku,” harap Saman menutupi sesi wawancara di ruang kerjanya, Jumat (11/11).
n nvm
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
07
LIPUTAN UTAMA
Berkomitmen Tindak Tegas Pelaku Pungli
Kemenag Pekanbaru Sosialisasi Perpres No. 87/2016
Dinamis-Senin, (14/11), Kakan Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Drs. H. Edwar S. Umar, M.Ag, dihadapan Pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru sampaikan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2016, tanggal 20 Oktober 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. Sosialisasi yang diadakan di aula kementerian agama kota Pekanbaru ini diikuti oleh para kasi, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh dan Karyawan dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. “Bicara soal larangan melakukan pungutan liar (pungli), Alhamdulillah
Kantor Kementerian Agama Kota telah menerapkan aturan tersebut, sehingga di Propinsi Riau Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru mendapat penghargaan Kantor yang bersih dari korupsi, Semua Pelayanan dilaksanakan secara Gratis,” Ungkap Bapak Edwar. Melalui Sosialisasi ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru menekankan kembali kepada Pegawai di Lingkungan kemenag Kota agar jangan bermain main dengan pungutan liar ini, karena kita bekerja sudah digaji oleh Negara, oleh karena itu berikan pelayanan prima kepada masyarakat dimana kita bertugas.
n idris
Pungli Merugikan Masyarakat
Dinamis-Kepala Kankemenag Kab. Pelalawan, Drs. H Zulkifli, menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada laporan secara tertulis dari masyarakat mengenai praktik pungli di lingkungan Kankemenag Kab. Pelalawan. “Laporan tertulis mengenai pungli dari masyarakat belum ada saya terima dan mudah-mudahan memang tidak ada pegawai di lingkungan Kankemenag Kab. Pelalawan yang melakukan pungli. Kalau mengenai surat edaran Menpan mengenai pungli itu langsung kita sosialisasikan kepada seluruh pegawai
n Drs. H Zulkifli
08
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
yang ada di lingkungan serta satker di bawah Kemenag Kab. Pelalawan. Lebih lanjut Beliau juga menjelaskan, “Saya selalu tidak pernah bosan mengingatkan para pegawai yang berada di KUA dan madrasah agar tidak ada yang melakukan pungli atau memungut uang dari masyarakat, karena KUA dan madrasah merupakan satker yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dikhawatirkan rentan praktek pungli.” “Dengan adanya surat edaran Menpan mengenai public saya berharap masyarakat tidak lagi ragu untuk melaporkan tindakan pungli dann pegawai juga dapat lebih menjaga dirinya dari praktek pungli sehingga pelayanan kepada masyarakat pun akan semakin prima dan professional,” harap Zulkifli.
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
n nvm
Dinamis-Kejadian beberapa bulan lalu mengenai pungli sempat menjadi pembicaraan hangat pada masyarakat Kuansing, yaitu pungli pada KUA yang dilakukan oleh seorang pegawai honorer. Demikian dijelaskan oleh Ka.Kankemenag Kab. Kuansing, H. Erizon Efendi, S.Ag. “Kejadian ini sebenarnya merupakan salah paham saja yang tidak diklarifikasi langsung oleh yang bersangkutan, serta ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi ini sehingga muncul di media massa. Tetapi saat ini kasus ini sudah selesai ditangani dengan meminta penjelasan dari orang-orang yang terkait termasuk orang yang memberi dan menerima uang tersebut,” jelas Erizon. Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa saat ini Kankemenag Kab. Kuansing memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas pungli baik itu yang di lingkungan Kankemenag Kab. Kuansing dan satker yang berada dalam nauangannya. “Berbagai cara akan kami lakukan untuk memberantas pungli ini, tidak hanya berupa himbauan secara tertulis dan lisan, yang lebih penting akan kami lakukan adalah mengadakan pembinaan kepegawaian secara terus menerus dengan mengingatkan mereka mengenai pungli terutama pegawai yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat seperti KUA, madrasah, dan lainnya,” tegas Erizon. Erizon Efendi pun mengingatkan bahwa dirinya tidak akan ragu-ragu untuk menindak tegas pegawai yang kedapatan menjalankan praktik pungli kepada masyarakat. “Saya menghimbau kepada masyarakat, LSM, dan wartawan yang menemukan praktik pungli di Kankemenag Kab. Kuansing kami siap menerima laporan secara tertulis disertai bukti yang akurat dan nyata agar laporan tersebut dapat ditindaklanjuti secara hukum. Saya juga tidak akan mau menerima laporan pungli yang hanya berupa cerita dan rumor,” himbau Erizon.
n nvm
n H. Erizon Efendi, S.Ag
Antisipasi Pungli, Edarkan Kotak Aduan Dinamis-Tak ada Pungutan liar di Kemenag Rokan Hulu, demikian disampaikan H. Zulkifli Syarif, S. Ag. M. Pd. I, Plh Kemenag Rohul, Jumat, (11/11) dengan tegas di ruangannya. Lebih lanjut disampaikan bahwa saat Kemenag Rohul digalakkan sebagai Zona Integritas, maka Kankemenag Rohul Bertekad untuk tidak membenarka pungli di Kankemenag Rohul. “Salah atu cara yang diambil untuk mencegah pungli di Kemenag Rohul yaitu dengan mensosialisasikan peraturan ini terhadap seluruh pejabat dan pegawai Kemenag bahwa tidak dibenarkan memungut dari masyarakat dalam bentuk apapun baik itu di Pendis, Penyelenggara Haji dan Bimas Islam”, tegas Zulkifli. Beliau juga menerangkan bahwa langkah selanjutnya dari Zona Integritas tidak hanya di sampaikan pada seluruh pegawai Kankemenag tapi juga pada masyarakat melalui media massa termasuk Website
Kemenag Rohul, bentuk pengaduan yang diterima bisa Online melalui media atau melalui SMS yang sudah ditentukan. H. Zulkifli menyampaikanbahwa tidak ada pugutan liar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan, karena jauh hari sudah kita adakan sebuah gerakan mendistribusikan kotak saran di KUA Kecamatan, 16 Kecamatan se Rokan Hulu, dari kotak saran yang diadakan dan bentuk pengaduan dari masyarakat baik dari media Online atau SMS pada nomor yang sudah kita tentukan, tidak terdapat pengaduan dari masyarakat yang menyatakan adanya pungutan liar di KUA Kecamatan. “Apabila terdapat pengaduan masyakat tentang adanya pungli, baik di Kemenag atau di KUAKecamatan insya Allah akan kita respon dengan cepat, agar ZonaIntegritasKemenag Rohul tetap terjaga,” tegas dan harapan Plh Kemenag Rohul.
n rt
n H. Zulkifli Syarif, S. Ag. M. Pd. I
Bekerjasama dengan Pemda Berantas Pungli Dinamis- Kakan Kemenag Siak, Drs H Muharom, mendukung penuh Perpres Nomor 87 tahun 2016 tentang Sapu Bersih Pungutan Liar yang diterbitkan presiden. Hal tersebut bagus diterapkan untuk menghilangkan pungutan-pungutan liar, apabila jika dilihat dari sisi agama, tindakan pungli ini termasuk haram. “Kita SOP kegiatan dan kita saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya untuk tidak melakukan pungutan liar. Sebab hal ini juga merusak mental kita sebagai pegawai dan mengajari masyarakat untuk berbuat yang tidak terpuji. Maka yang pertama tentunya kita melakukan intruksi-intruksi sesuai dengan ketentuan. Jadi bekerja dengan hati, bekerja dengan cerdas kemudian ambil manfaat dari hal-hal itu,” ungkapnya. Muharom
menungkapkan, sebelum keluarnya perpres 87 tahun 2016 pihaknya sudah melakukan langkah-langkah preventif untuk hal yang berhubungan dengan pungli. Apalagi kepada KUA, Sekolah atau Satker, dan Sekolah swasta. Kemudian dengan pemerintah daerah, Kemenag dengan dinas pendidikan sudah merasakan ada
kerjasama yang bagus terkait dengan pungli ini kemudian dengan pemerintah daerah dan bupati Siak juga sudah selalu menyampaikan hal- hal yang dilarang oleh aturan pemerintah. “Yang pertama tentunya kami menyadarkan kepada diri kami sendiri dan kepada ASN Kementerian Agama Kabupaten Siak untuk saling mengingatkan antara satu dengan lainnya bahwa kegiatan pungli ini adalah suatu penyakit yang merusak mental para ASN dan merusak mental objek atau masyarakat. Hal ini sama artinya kita mengajari orang untuk berbuat yang tidak terpuji, karna itu hindarkanlah, walaupun kita memulainya dengan berat, untuk yang terbaik untuk pegawai Kementerian Agama kedepan. Masyarakat yang kita layani harus dengan ikhlas, maka senantiasa untuk mengingatkan dan hindarkan pungutan-pungutan liar kepada masyarakat yang berurusan dengankita,” harapnya.
n awal
n Drs H Muharom EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
09
LIPUTAN UTAMA
Pelayanan Yess, Pungli Tak Ada Dalil yang Menghalalkan Pungli dan Gratifikasi No
Dinamis-Sebelum Menteri Asman Keluarkan SE Pemberantasan Pungutan Liar (Pungli) pada bulan Oktober 2016 lalu dan akhir-akhir ini masalah pungli juga terus menjadi berita trend, dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar sebenarnya sudah lama membahasnya, bahkan sudah kita buat slogan-slogan no pungli, yakni sejak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar di jadikan pilot project Zona Integritas (tahun 2015 lalu) di Provinsi Riau. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Fairus MA, didampingi Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, Rabu (16/11) diruang kerjanya. Fairus mengatakan, untuk masalah pungli ini, kita juga telah mengeluarkan himbauan-himbauan, baik dalam acara pertemuan dengan Kepala Madrasah maupun pertemuan-pertemuan atau rapat teknis dengan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Kampar. “Untuk itu, jika ada pungli yang dilakukan oleh Pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar, akan kita tindak lanjuti, sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” tegasnya. Lebih lanjut Fairus mengatakan, dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar terus berbenah dalam hal meningkatkan pelayanan, dengan membuat slogan Pelayanan Yess, Pungli dan Gratifikasi No. Slogan ini kita pampang di didepan Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar, dan bertekad menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani WBBM). Dalam bekerja, Kita juga terus mengacu kepada 5 budaya kerja Kementerian Agama, yakni, Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Yang mana Lima budaya kerja yang diterapkan di Kementerian Agama ini adalah upaya atau langkah untuk kita dalam mencegah terjadi tindakan yang menyalahi aturan, termasuk korupsi, pungkas Fairus.
n ags/usm
n Drs H Fairus MA 10
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Dinamis-Terkait dengan maraknya Pungli di Pemerintahan, Kakan Kemenag Dumai Drs H Darawi MA mengatakan pungli ini harus dibrantas di jajaran pemerintahan, tidak ada pungli dalam dalih apapun. Ini yang kita harapkan di Pemerintahan khususnya di Kementerian Agama Kota Dumai. “Saya tetap menekankan di Kementerian Agama ini jangan ada pungli sedikitpun di kalangan Kemenag Dumai, baik itu di Kantor Kemenag, di KUA Kecamatan, maupun di Madrasah. Kita mendukung Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan pemberantasan pungli ini, sangat mendukung 100 persen. Pokoknya jangan sampai ada pungli di Kalangan Kementerian Agama Kota Dumai ini,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya. Ketika ditanya bagaimana kaitannya dengan sebagai pelayanan publik, Darawi yang merupakan Mantan Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Kanwil Kemenag Riau ini menjelaskan setiap pelayanan publik yang b e r k e naan dengan biaya,
apabila sesuai dengan regulasi tetap dilaksanakan, tapi jika yang sifatnya pungutan itu tidak ada regulasi yang mengizinkan. Selanjutnya, ia menambahkan kiat-kiat yang dilakukan untuk mengatasi Pungli diantaranya, dengan mensosialisasikan PP 87 tahun 2016, jadi kita tetap mensosialisasikan kepada jajaran Kementerian Agama baik itu di Kemenag Dumai, di KUA, maupun di Madrasah. Kemudian saya juga melakukan pengawasan-pengawasan di jajaran Kemenag Kota Dumai sampai ke bawah. Dan saya tetap mencari masukan-masukan dari masyarakat tentang keberadaan Kemenag ini yang berkenaan dengan pungli. “Jadi saya sudah memberikan arahan kepada seluruh pegawai Kemenag, jangan sampai adanya pungli di Lingkungan Kementerian Agama Kota Dumai, pungkas Mantan Kepala MAN Dumai ini,” ungkapnya dan berharap agar seluruh pegawai di Kementerian Agama Kota Dumai, satu bahasa dalam penolakan pungli dan mendukung sepenuhnya dengan adanya PP Nomor 87 Tahun 2016.
n jaka
n Drs H Darawi MA
Jangan Mencari Celah untuk Pungli
Dinamis-Pada setiap Apel Pagi sebelum melaksanakan aktivitas, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis, Drs. H. Jumari, menyampaikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Kankemenag Bengkalis agar lebih berhati-hati dalam pelaksanaan anggaran maupun dalam pelaksanaan kegiatan lainnya terutama yang berhubungan dengan masyarakat. “Bagi yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar tidak ada yang melakukan pungutan atau pungli. Sebagai contoh pemberkasan berkenaan dengan kepegawaian dan sertifikasi, dana BOS/BSM, pengadaan, pelayanan haji dan terlebih lagi untuk di Kantor Urusan Agama. Biaya yang tercatat dalam PMA 24 Tahun 2014 dimana nikah di kantor Rp. 0,- dan di Luar kantor Rp. 600.000,- yang langsung disetor oleh catin pada Bank penerima yang telah
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
ditetapkan. Bahkan petugas pencatat nikah sudah ada ketentuan jasa profesi dan transportnya di tanggung oleh Negara yang berasal dari PNBP,” jelas Jumari. Lebih lanjut Jumari dalam akhir wawancaranya mengharapkan, “Pemerintah saat ini sudah merumuskan aturan sudah sangat jelas dan tegas, sehingga tidak ada celah lagi pegawai untuk melakukan pungli. Bahkan saat ini pemerintah sudah memperhatikan kesejahteraan PNS dengan berbagai tunjangan yang pemberiannya diatur oleh Negara agar menjadi peningkatan kinerja demi terciptanya ASN yang bersih”.
n ana/ nvm
n Drs. H. Jumari
Proses Pelaku Pungli Sesuai Aturan
Dinamis-Pasca terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti segera menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) tersebut dengan tindakan nyata di lapangan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Miskam, MA ketika dimintai keterangan tentang tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) tersebut membenarkan bahwa Kantor Kemenag Meranti bertekad untuk memberantas seluruh indikasi pungutan liar yang ada di lingkungan Kantor Kemenag Meranti dan satuan-satuan kerja yang ada. Ketika ditanya kalau ada oknum yang telah terbukti melakukan kegiatan pungli, Miskam berjanji akan menindaklanjuti sesuai peraturan yang ada. “Kalau ada pegawai atau staf kita yang melakukan indikasi pungli, kita akan proses sesuai ketentuan. Kita tidak tebang pilih”. Tambah Miskam memberi keyakinan. Menurut Miskam, salah satu cara
untuk mencegah terjadinya pungli diantaranya adalah melakukan sosialisasi secara masif dan berkesinambungan terhadap seluruh pejabat Kementerian Agama dan pegawai bahwa tidak dibenarkan memungut dari masyarakat dalam bentuk apapun termasuk di seksi-seksi yang ada seperti Seksi Pendidikan Islam, Seksi Penyelenggara Haji dan Seksi Bimbingan Masyarakat Islam. Partisipasi masyarakat dalam menyukseskan
program ini juga sangat diperlukan. “Masyarakat juga harus pro aktif melakukan pengawasan dan melaporkan kepada kami jika ada indikasi pungli,” ujar Miskam menambahkan. Selain mengadakan sosialisasi, Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam juga telah melakukan monitoring langsung ke Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti kalau ada indikasi adanya pungli terkait pelaksanaan dan pembiayaan nikah. Di akhir penjelasannya, Miskam berharap program pemberantasan pungutan liar bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan dalam rangka menjadikan Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti yang berintegritas, bertanggung jawab dan transparan.
n zieah
n Drs. H. Miskam, MA
Tindak Tegas ASN yang Lakukan Pungli
Dinamis-Untuk menghindari pungli Kakan Kemenag Rohil H. Agustiar, S.Ag melalui Kasubag TU Drs H Sakolan M.Ag sangat mendukung Perpres No 78 Tahun 2015 tentang stop pungli. Menurutnya mencegahan p[ungli di dalam tubuh Kemenag menjadi jihad tersendiri bagi Kemenag khususnya di Rohil, tuturnya kepada team Inmas saat di bincang via seluler pada Selasa, 15/11. Sebut saja pungli yang ada di pencatatan nikah KUA, menurutnya tidak hanya dilakukan oleh oknum aparatur Kemenag melainkan juga pihak –pihak lain diluar kemenag. Oleh karena itu Sakolan juga melakukan koordinasi dengan Pemkab setempat dalam upaya mencegah sekaligus memberantas pungli
n H. Agustiar, S.Ag
tersebut, ucapnya menjelaskan. Kami juga akan membuat spanduk-spanduk dan poster sebagai wujud keseriusan untuk menyapu bersih praktik pungli di Rohil ini, bahkan pemda setmapt juga melakukan hal yang sama. Hal ini dikatakannya dapat mengurangi potensi praktik pungli. Ia menegaskan bahwa setiap peristiwa nikah yang terjadi tidak boleh menerima biaya apapun. Ia memandang hal itu sebuah komitmen yang sudah wajib dilaksanakan oleh setiap ASN yang berada di lingkungan Kemenag. Mengingat setiap praktik yang dilakukan oleh ASN Kemenag akan menjadi sorotan tajam dari masyarakat, pihaknya menghimbau agar setiap aparatur menyadari hal hal yang akan merusak nama baik institusi kita yang saat ini sudah mulai bersih kembali di tengah masyasrakat. Selain itu upaya pencegahan pungutan liar di lingkungan Kemenag seperti KUA terus digencarkan oleh pihaknya. Baik itu
berupa operasi tangkap tangan, pemberian sanksi hukuman disiplin kepada oknum ASN yang terlibat maupun melalui edukasi yang dapat merubah persepsi negatif masyarakat tentang proses pernikahan di KUA, imbuhnya. Seharusnya, lanjut Sakolan dengan adanya tunjangan kinerja yang sudah diberikan kepada ASN beberapa tahun terakhir ini, dapat memberikan semangat kepada kita agar tidak melakukan praktik pungli lagi kedepan. Meski di Rohil sendiri belum ditemukan bukti otentik adanya praktik pungli tersebut, namun pihaknya akan terus menganalisa dan mengawasi hal tersebut hingga ke satker terkecil di lingkungan Kemenag, tandasnya mantap.
n vera
n Drs H Sakolan M.Ag
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
11
SEPUTAR KANWIL
Kemenag Riau Terbaik 3 Pengelolaan BMN Tingkat Nasional Tahun 2016
Dinamis- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin memberikan penghargaan kepada Kakanwil Kemenag Riau Drs H. Ahmad Supardi Hs MA atas ki nerja yang sangat baik di bidang Pe ngelolaan Barang Milik Negara (BMN) Tingkat Nasional Tahun 2016 kategori Penetapan Staatus Pengguna PSP BMN, Kamis (27/10) pada Rapat Kerja Pengguna Anggaran (KPA) di Jakarta Dalam sambutannya, Menag RI mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas pe ran semua pihak, sehingga kinerja Kemeang tahun ini mendapat penilaian terbaik, baik dari pemerintah maupun masyatakat luas. Kepada seluruh KPA agar mempunyai perhatian meningkatkan kineja untuk mengembalikan Kemenag pada Opini WTP pada LKKA Tahun 2016. Semua KPA untuk fokus pada penyerapan anggaran yang masih banyak tersisa, tegas Menag dihadapan suluruh KPA Kemenag yang hadir. Ia menambahkan, tahun ini PNBP dari catatan nikah sekitar Rp1,2 Triliun, sehingga Kemenag tidak hanya sekedar Kementerian saja tapi juga dapat memberikan kontribusi kepada Negara. Terkait dengan pungutan liar, semua usur pimpinan harus menandatangi komitmen ybtyj kembali ke WTP dan segera menyelesaikan temuan ITJEN dan BPK, harapnya. Sementara itu, Kakanwil Kemenag
Prov Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kasubag Perencanaan dan Keuangan, H Anasri S Ag M Pd, yang tengah mengikuti Raker KPA bersama 175 KPA Tahun 2016 menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat besar kepada pengelola BMN di lingku ngan Kemenag Riau, mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Satker MIN, MTSN/MAN se Riau, yang telah bekerja keras, ikhlas dan tuntas, sehingga mendapatkan penghargaan dari Menteri Agama Lukman Hasyim Saifuddin. Saya berharap agar kinerja ini di tingkatkan lagi, sehingga kinerja, prestasi dan prestise kita meningkat di mata publik. Dan yang paling penting kita dapat menjaga, memelihara dan meng administrasikan BMN sesuai standar administrasi keuangan Negara, harap Kakanwil Kemenag Riau yang baru
dilantik beberapa waktu lalu. Menurutnya, jika tahun ini prestasi Kemenag Riau pada bidang pengelolaan BMN, ke depan reward-reward yang lain, seperti penyajian Laporan Keua ngan Berbasis Akrual dimana sekarang sedang menjadi indikator utama penilaian sebuah satker, mesti menjadi prioritas utama ditingkatkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, sebagaimana arahan menag, para operator yg sudah berpengalaman dan berdedikasi sekarang perlu dipertahankan. Bagi operator- operator satker yang masih dalam tahap mencari pengetahuan dan pengalaman, InsyaAllah akan difasilitasi dalam rangka pengembangan kapasitas mereka. Mudah-mudahan anggaran untuk program ini tersedia dan dapat dipertahankan, ungkapnya penuh semangat.
n mus
UIN Suska Tuan Rumah HAB ke 71
Dinamis-Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 71 Tahun 2017 akan segera dilaksanakan, berbagai persiapan pun sudah mulai direncanakan. Salah satunya menggelar Rapat Pembentukan Panitia Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 71 Tahun 2017 yang dilaksanakan Hari Senin (31/10) di Aula Besar Kanwil Kementerian Agama Prov. Riau. Rapat yang mengundang seluruh pejabat tinggi serta karyawan/ti yang tidak hanya dari lingkungan Kanwil Kemenag Riau akan tetapi mengundang juga perwakilan dari UIN Suska Riau dan STAIN Bengkalis. Diharapkan dengan kerjasama yang terjalin antara Kemenag Riau, UIN Suska, dan STAIN Bengkalis menambah kemeriahan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 71 tahun 2017. “Rapat pembentukan kepan-
12
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
itiaan HAB ke 71 ini adalah untuk memusyawarahkan ketua panitia beserta anggotanya yang nantinya akan bertanggungjawab terhadap Peringatan HAB ke 71 dimulai dari kegiatan-kegiatan perayaan seperti perlombaan olah raga, upacara peringatan, dan sampai pada resepsi HAB. Mulai dari tahun yang lalu kita menunjuk ketua panitia berdasarkan pilihan peserta rapat begitu juga kali ini,” jelas
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Saman sebagai pemimpin rapat. Saman juga menambahkan bahwa rapat yang mengundang seluruh pegawai ini bertujuan agar kita semua ikut merasakan peringatan HAB ini dan diharapkan peringatan HAB ke 71 tahun 2017 ini bisa lebih meriah daripada tahun yang lalu. “Kita memang menginginkan untuk melaksanakan peringatan HAB di kab/kota seperti peringatan
tahun sebelumnya, tetapi kendala anggaran yang tidak memadai bahkan sudah sangat minim maka kita harus mencarikan solusinya,” papar Ahmad Supardi. Pada saat yang sama Ka.Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA menegaskan bahwa pada tahun ini yang menjadi tuan rumah Peringatan HAB tahun 2017 diberi kesempatan kepada UIN Suska Riau karena Kanwil Kemenag Riau sudah terlalu sering. “Diharapkan kita semua mau bekerjasama dan berkoordinasi yang baik agar peringatan HA ke 71 tahun 2017 dapat berlangsung sukses dan meriah, sehingga hal ini juga dapat memberikan hiburan kepada masyarakat khususnya keluarga besar Kementerian Agama,” harap Ahmad Supardi.
n nvm/adi
Penghargaan untuk Kepala RA Terbaik Tingkat Nasional
Dinamis- Disela-sela pelaksanaan Upacara Senin (17/10) di Lapangan Parkir Kanwil Kemenag Prov. Riau dan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Ka.Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA, di serahkan secara langsung Penghargaan Kompetisi Kepala, Guru, dan Pengawas RA/Madrasah Tingkat Nasional Tahun 2016 kepada Kartika Nurwita Kurniati, S.Pd.AUD yang merupakan kepala RA Petalabumi dari Kabupaten Indragiri hulu menjadi juara 1 dan Astani Mardani, S.Pd. merupakan guru RA Al Muhadon dari kabupaten Pelalawan sebagai juara Harapan 1. Ahmad Supardi mengatakan, Sejarah mencatat untuk juara satunya ada pada Provin-
si Riau, demikian harapannya juga ada pada Provinsi Riau ini sungguh luar biasa. Saya ingin menyampaikan bahwa Riau memiliki potensi yang amat besar tinggal sekarang bagaimana kita memanfaatkan potensi itu. Beliau juga menambahkan, Beberapa waktu yang lalu juga saya mendapatkan informasi bahwa Madrasah Aliyah pernah juara 1 tingkat Nasional dan juga banyak prestasi-prestasi yang lain. Prestasi-prestasi ini harus dapat ditingkatkan, maka kita harus bekerjasama dengan baik serta hati yang tulus dan niat yang ikhlas dalam meningaktakan prestasi ini, harap Ahmad Supardi.
n nvm/aulia
Cegah Pungli, Kanwil Kemenag Riau Sounding di RRI
Dinamis- Praktik pungli disejumlah instansi dan lembaga pelayanan publik kini makin menjadi sorotan dan perhatian dari pemerintah kita. Presiden Jokowi pun telah menginstruksikan agar semua jajaran pemerintahan tanpa terkecuali untuk bersih dari pungli tersebut. Bahkan tidak tanggung-tanggung, untuk mengantisipasi dan mengatasi hal itu, Jokowi telah memerintahkan agar Kapolri membentuk satgas pemberantasan pungli sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 87 Tahun 1987. Komitmen ini juga diakui Kanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA wajib dipatuhi oleh segenap instansi pemerintahan, tak terkecuali Kanwil Kemenag Riau ujarnya saat diwawancara di studio RRI Riau pada Kamis pagi, 03/11,pukul 08.00.WIB. Menanggapi hal itu, pihaknya kata Supardi sangat mendukung aturan baru dari pemerintah pusat yang melakukan upaya kongkrit dengan
cara membuat penghasilan tambahan yang disebut dengan tunjangan kinerja, dan hal itu telah berjalan dua tahun ini, tuturnya. Dia berharap gerakan pemberantasan pungli bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal itu dibuktikan juga dengan adanya regulasi baru yang diterbitkan Kemenag Pusat tentang biaya nikah di KUA yang telah digratiskan, jika melakukan pernikahan dikantor. Dan dikenakan biaya sebanyak 600 ribu bagi yang melakukan pernikahan diluar kantor. Itupun disetorkan langsung ke Bank serta harus menyerahkan bukti setoran ke Kantor Urusan Agama, terang Supardi. Sekiranya ada Kepala KUA maupun staf yang memungut biaya melebihi dari standart yang ditetapkan, ingatkan yang bersangkutan, jika masih terjadi juga silahkan laporkan kepada kami agar bisa ditindaklanjuti, pesan Supardi menegaskan.
Bupati Pelalawan Silaturrahim dengan Kakanwil Kemenag Riau
Dinamis-Setelah dilantik pada Tanggal 10 Oktober 2016 lalu, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi dihujani kunjungan silaturrahim dari berbagai kalangan. Bersamaan dengan jabatan yang baru diemban tersebut H Ahmad Supardi lagi, mendapat kunjungan dari Bupati Pelelawan HM Harris yang datang langsung mengunjungi Kantor Wilayah Kemenag Riau pada Kamis sore, 03/11. Silaturrahim yang dilakukan Bupati mendapat sambutan hangat dari Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Kabid Penmad Drs H Mahyudin MA dan Plt Kabid Pakis Drs H Elwizar. Kunjungan ini bisa dikatakan sangat spesial sejak dilantiknya beliau menjadi Kakanwil Kemenag Riau. Bupati memberikan respons positif terhadap kinerja Kemenag hari ini. Suasana akrab tampak dari kunjungan silaturrahmi ini, dimana terlihat seperti sudah saling mengenal dengan baik satu sama lainnya. Ketika disinggung bagaimana perkembangan keagamaan dan kehidupan beragama di Pelelawan. Dengan optimis dikatakannya bahwa Pendidikan keagamaan di Kabupaten Pelelawan cukup banyak, dibuktikan dengan adanya ada 1000 lebih MDA swasta yang tersebar di Kabupaten yang tergolong masih baru ini, bahkan saat ini pihaknya tengah melakukan upaya menegrikan beberapa Madrasah Aliyah di Pelelawan, jelasnya kepada tim humas. Sampai hari ini untuk syiar agama Islam di Pelelawan cukup kuat, hal itu tak terlepas dari kerjasama dan bantuan berbagai pihak, termasuk Kemenag sebagai payung syiar Agama di tengah masyarakat, seperti KUA dan Organisasi Islam lainnya.
n vera
n izan/vera
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
13
SEPUTAR KANWIL
Kakanwil Ramah Tamah dengan Keluarga Besar MAN 2 Model
Anggaran Embarkasi Antara Diakomodir dalam APBD Riau 2017
Dinamis- Pemerintah Provinsi Riau, Kanwil Kemenag Provinsi Riau, dan stakeholder terkait terus mematangkan rencana Embarkasi Haji Antara Provinsi Riau dengan mempersiapkan segala fasilitas pendukung. Untuk anggaran, akan di akomodir dalam APBD Provinsi Riau Tahun 2017. Hal tersebut ditegaskan Gubernur Riau melalui Asisten I Pemprov Riau H Ahmad Syah Harrofie, yang didampingi Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA saat memimpin rapat tindak lanjut persiapan Embarkasi Antara Haji Provinsi Riau Rahun 2017 mendatang, Jumat (04/11/2016). Hadir dalam Rapat tersebut, semua stakeholder terkait seperti Bea dan Cukai, bandara, PU, Kesehatan, Perhubungan, Hukum dan lainnya. Pada dasarnya kita sudah siap, karena pada tahun 2016 kita berharap sudah bisa menerbangakan jamaah embarkasi antara percontohan beberapa kloter, tapi secara administrasi belum memungkinkan. Untuk itu, kita opitimis tahun 2017 ini bisa teraslisasi, ungkap Ahmad Syah. Menurutnya, dalam rangka menyikapi persiapan haji tahun 2017 yang tinggal 8
bulan lagi, sebagai pelaksana dan pemangku kepentingan, Pemprov bersama Kemenag akan mempersiapkan semua sarana prasana yang dibutuhkan untuk Embarkasi Antara, persiapan komponen- kompenan dasar, seperti kesiapan fasilitas kamar Asrama Haji (rusunawa), tenda, soundsistem dan fasilitas lainnya. Perkiraan sementara berdasarkan rapat yang kita lakukan tadi, berkisar 25 M, untuk mengadaan transportasi local, konsumsi jamaah, sewa tenda, sewa AC/ kipas, sewa Xtray, petugas, panitia dan lainnya. Anggaran ini sedang kita matangkan untuk dimasukkan dalam APBD 2017, dengan segala persiapan yang kita lakukan kita berharap salah satu program strategis daerah yaitu Embarkasi Antara mendapat persetujuan Menteri Agama, harapnya. Pemprov dan Kemenag terus berkomunikasi dengan pihak terkait, khususnya pihak pusat. Dan kemungkinan dalam minggu ini tim khususnya Jakarta akan meninjau kesiapan Riau untuk jadi Embarkasi Antara.
n mus/nvm
Dinamis- Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA ramah tamah dengan dengan Keluarga Besar MAN 2 Model Pekanbaru, Senin (7/11) di Aula MAN 2 Jalan Diponegoro Pekanbaru. Kakanwil Kemenag Riau dalam sambutannya menyebutkan, pendidikan merupakan program prioritas Kementerian Agama, dan anggaran tersbesar pun terletak pada sector pendidikan. Yaitu, sekitar 80 persen dari seluruh anggaran Kemenag untuk pendidikan dan 20 persen sisanya baru diperuntukkan untuk pembangunan kegamaan. Secara nasional anggaran pendidikan mencapai Rp60 Trilyun. Dari anggaran tersebut, dana paling besar terdapat pada gaji guru, tunjangan profesi guru, sertifikasi, BOS, bantuan siswa miskin, tunjangan fungsional non PNS dan beberapa item lainnya. Sehingga, kesejahteraan guru semakin hari semakin baik, untuk itu bagaimana kita sebagai guru juga memberikan kontribusi yang maksimal untuk Negara dengan menghasilkan anak didik yang luar biasa, ujar Ahmad Supardi. Pada kesempatan tersebut, Ahmad Supardi menekankan, agar madrasah- madrasah yang ada di Riau, termasuk MAN 2 yang secara nasional terbaik 2, harus terbebas dari Pungutan Liar (Pungli). Karena beberapa waktu lalu, Presiden RI telah mengeluarkan Pepres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapur Bersih Pungutan Liar. Ini adalah tugas dan tanggungjawab kita untuk menciptakan birokrasi yang bersih, jadi kedepan jangan sampai ada pungutan liar di sekolah, sekecil apapaun. Karena pungutan liar selain bertentangan dengan hukum juga telah merusak sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tegasnya dalam rangka mendukung pemberantasan secara tegas, terpadu, efektif, efisien, dan mampu menimbulkan efek jera bagi semua pihak.
n mus/novam
Temu Ramah Riau Pos dengan Kakanwil Kemenag Riau
Dinamis-Redaksi Riau Pos mengadakan Temu Ramah dengan Ka.Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA di Gedung Pena Riau Pos Panam, Pekanbaru, Kamis (20/10). Acara ini dimaksudkan sebagai perkenalan Ka.Kanwil Kemenag Riau definitif, Dra. H. Ahmad Supardi Hs, MA yang sudah dilantik kepada dewan redaksi Riau Pos dengan mensosialisasikan program terbaru Riau Pos agar terbentuk jalinan tali silaturahmi yang lebih dekat. “Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Ka.Kanwil yang sudah bersedia datang dan berbincang-bincang dengan kami. Bapak memang bukan orang baru lagi bagi kami karena eksistensi bapak dalam menulis sangat mengin-
14
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
spirasi kami. Bahkan Bapak saat menjabat sebagai Ka.Kankemenag Rohul pun turut aktif menulis dan membuatkan kami berita untuk dijadikan berita di surat kabar ini,” papar Nasir irham. Beliau pun melanjutkan dengan harapan, “Meskipun kini Bapak sudah menjadi Ka.Kanwil Kemenag Riau, kami tetap berharap bapak tetap aktif menulis dan mem-
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
bagikannya kepada kami. Apalagi saat ini jabatan bapak sangat memungkinkan untuk menginformasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan syiar agama dan keagamaan.” Ka.Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. Amad Supardi Hs, MA dalam kesempatannya menjelaskan, “Media merupakan sarana yang paling efektif untuk berdakwah, maka sangat penting bagi kami untuk menjalin tali
silaturahmi yang baik dengan media terutama Riau Pos karena Riau POs merupakan media terbesar di Riau ini. Tidak hanya masalah berdakwah tetapi informasi lainnya yang berkaitan dengan bidang agama dan keagamaan.” Beliaupun berharap, “Mudah-mudahan hubungan media ini dapat terus berlanjut dengan mengutamakan program-program agama dan keagamaan agar masyarakat mengetahui kemajuan apa saja dan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh Kementerian Agama Riau. Saya pun membutuhkan tangan media untuk mewujudkan pelayanan informasi prima kepada masyarakat.” n nvm
Pengurus LDII Paradigma Baru Silaturrahim ke Kemenag Riau
Dinamis- Perwakilan pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi dan Kabupaten/ Kota di Riau bersilaturrahim ke Kanwil Kemenag Riau. Kunjungan tersebut disambut oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Kabid Penaiszawa Drs H Irhas dan Kasubag Inmas Kanwil Kemenag Riau Drs H Darwison MA, Kamis (20/10) di Aula Kakanwil Kemenag Riau. Dalam sambutannya, Ahmad Supardi menyampaikan, silaturrahim pengurus LDII dengan Kemenag Riau merupakan salah satu upaya bersama untuk membina umat kearah yang lebih baik. Walau selama ini LDII dianggap sebagai aliran yang tidak benar, namun hal tersebut telah berubah sejak tahun 2015 dengan LDII pradigma baru. LDII Pradigma baru dimana didalamnya sudah tidak ada lagi yang macam- macam. Kepengurusan LDII baru harus disosialisasikan kepada masyarakat. Fatwa tentang LDII aliran sesat harus dicabut, hal tersebut perlu dibahas pada Munas LDII yang akan digelar di Jakarta pada bulan November 2016 mendatang, tegas Ahmad Supardi seraya menyebutkan bahwa pencabutan Fatwa tidak bisa dilakukan hanya dengan rekomendasi, jadi perlu ditegaskan dalam Munas. LDII Pradigma baru yang hadir sesuai dengan ajaran Islam yang sesunggunya harus segera disosialisasikan dalam rangka membantu pemerintah dalam mengurus permasalahan umat. Dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, lalu merambah ke masyarakat. Sehingga kerukunan beragama tetap berjalan stabil di tengah- tengah masyarakat. Perwakilan LDII Provinsi Riau dalam pertemuan singkat tersebut melaporankan bahwa LDII Pradigma baru mengacu pada ajaran Islam yang sesunggunya. Dimana hingga tahun 2016, kepungurusan DPD LDII Provinsi Riau sudah terbentuk di 11 Kabupaten/ Kota, yang belum Meranti. Terdiri dari 83 PC dan 89 PAC. Sampai saat ini kita terus melakukan pembinaan. Dan kita juga bekerjasama dengan MUI untuk melakukan pembinaan Dai dan Daiah agar dapat berkontribusi di masyarakat. LDII Pradigma baru konsisten untuk melakukan pembinaan umat, ujarnya dan mengakui bahwa isu- isu fenomenal LDII zaman dulu masih ada, namun hal tersebut akan tertepis seiring dengan waktu dan peran LDII yang akan dating.
n mus/novam
140 Siswa Ikut Janata Pariyati Dhamma Tingkat Provinsi Riau
Dinamis- Sebanyak 140 siswa siswi Budha asal Kabupaten/ Kota se Riau ikut Janata Prayati Dhamma Tingkat Provinsi Riau Tahun 2016 yang akan berlangsung di Hotel Ameera Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, 3- 6 November 2016. Pembukaan kegiatan Janata Pariyati Dhamma oleh Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, Kamis (3/11) sore di Hotel Ameera, dengan didampingi oleh Pembimas Budha Tarjoko S Pd MM dan Ketua Walibi Riau Darmadi yang ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Kakanwil kepada perwakilan peserta. Kakanwil dalam sambutannya menyebutkan, untuk menjadi orang yang berprestasi, pimpinan masa depan, dan mengukir sejarah gemilang maka generasi muda harus terus belajar serta ikut berbagai lomba dan event yang dilakukan oleh pihak- pihak tertentu untuk mencari dan menemukan bakat yang ada dalam generasi bangsa. Untuk mendapatkan prestasi, prestasi keagamaan, umum dan lainnya, sangat diperlukan
kerja keras dan focus pada satu tujuan. Dengan kerja keras prestasi akan didapatkan, dan dengan prestasi maka keberuntungan- keberuntungan akan menyusul, ungkap Kakanwil seraya memberikan contoh salah seorang peserta Janata Jesica yang sudah menasional, bahkan sudah rekaman yang akan beredar secara nasional pula. Sementara itu, Pembimas Budha Kanwil Kemenag Riau Tarjoko dalam laporannya menyebutkan, peserta Janata Pariyati Dhamma 140 orang dari Kabupaten/ Kota di Riau. Peserta akan mengikuti beberapa lomba, dimana peserta terbaik akan mengikuti lomba tingkat Nasional tahun 2017 mendatang. Pada tahun 2015 kita sudah ikut serta pada tingkat nasional, dan pada acara tersebut kita berhasil berada pada posisi 2 terbaik nasional dengan perolehan 2 mas dan 2 perunggu. Tahun 2017, rencananya akan dilaksanakan di Jawa Tengah, dan kita akan kirim peserta terbaik kita, ungkapnya.
Dinamis- Keberhasilan merupakan milik orang yang mau berusaha hal tersebut merupakan salah satu pesan diantara lima pesan yang disampaikan Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, saat membuka kegiatan Penghayatan Dhamma bagi Siswa/ Siswi SMA/ SMK Angkatan ketiga Tahun 2016 di Hotel Bintang Pekanbaru, Jumat (28/10). Empat pesan lain yang ingin saya sampaikan kepada anak- anak peserta kegiatan yaitu, jangan pernah berhenti mengejar impian, harus hadapi tanganan dan mau berkorban, punya keahlian pada bidang tertentu, dan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, tegas Ahmad Supardi yang didampingi Pembimas Budha Tarjoko dihadapan 100 peserta kegiatan. Untuk itu, ia menghimbau pada siswa siswi peserta penghayatan dhamma untuk terus belajar, karena pendidikan itu penting. Pendidikan memang mengantarkan pada perubahan yang lambat, tapi pasti, dan pengaruhnya sangat besar di kemudian hari. Kenapa saya katakan pendidikan ini sifatnya lambat, karena belajar itu butuh waktu. Kalau kita
membangun gedung, maka dalam jangka waktu beberapa bulan sudah bisa selesai, tapi kalau pendidikan butuh waktu dan berjenjang, ujarnya. Begitu juga dengan belajar penghayatan dhamma, butuh proses. Pendidikan ini penting bukan hanya sekedar tahu, tapi perlu dipahami, lalu dihayati, diamalkan dan diajarkan. Karena tampa pendidikan agama, negara akan runtuh. Sementar itu, Pembimas Budha, Tarjoko, dalam laporannya menyebutkan, Penghayatan Dhamma bagi Siswa/ Siswi SMA/ SMK Angkatan ketiga Tahun 2016 di Hotel Bintang merupakan kali ketiga, artinya sudah 300 siswa siswa yang ikut penghayyatan dhamma. Saya berharap tahun depan, kegiatan ini dapat terus dilanjutkan. Karena ini sangat penging agar anak- anak tahu dan lebih paham ajaran budha untuk diamalkan sehari- hari. Dengan pendidikan agama, anak- anak akan bisa membentengi diri dengan keagamaan, karena agama sama dengan antibiotik agar penyakit tidak masuk, harapnya.
n ms/belen
Keberhasilan Milik Orang yang Mau Berusaha
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n ms
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
15
SEPUTAR KANWIL
Kemenag Riau Menjadi Destinasi Sosialisasi RoadMap RB Biro Ortala Kemenag RI
Dinamis- Bertempat di Aula Lantai II Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Agama Tahun 2015-2019 yang diselenggarakan oleh Biro Ortala Setjen kemenag RI bekerja sama dengan Kemenag Riau digelar selama tiga hari hingga Rabu besok (09/11). Hadir pada kegiatan tersebut Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Kabag TU HM Saman, Para pejabat eselon III dan IV, beserta Drs Suhersi, Ibu ceriati SiP Kasubbag Monitoring Pelaksanaan kebijakan pada Organisasi Tata Laksana , Sarioke sinta dari kabag ortala kemenag RI. Kepala Bagian Tata Usaha HM Saman menyambut baik kegiatan ini, sebab Kanwil riau dipilih sebagai salah satu sampling monitoring evaluasi kegiatan PMPRB. Kegiatan evaluasi monitoring PMPRB ( Penilaian mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi) ini akan diawali dengan memberikan quotioner kepada ASN dalam rangka untuk mempresentasikan tentang sejauh mana implementasi Birokrasi Reformasi Kemenag Riau hingga posisi Tahun 2016 ini. Quotioner tersebut dikatakannya telah sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Menpan RB selaku tim RB nasional, urainya kepada ASN kemenag Riau pada selasa siang (08/11). Dalam sambutannya Ahmad Supardi menegaskan reformasi birokrasi sesungguhnya bukan tuntutan Kementerian Agama saja, tapi ini merupakan tuntutan seluruh masyarakat Indonesia. Setidaknya kita telah merealisasikan inti dari reformasi itu sendiri salah satunya dengan tidak dibiarkannya praktek pungli di tengah masyarakat kita. Dikatakannya sebelum Presiden dan Menpan RB mencanangkan dan menggalakkan stop pungli ini, pihaknya Kemenag telah mulai melakukan aksi ini sejak dua tahun lalu, hal ini sudah kita sapu bersih semuanya, jelasnya. Lebih jauh diuraikannya perubahan dan paradigma dapat membuat prilaku kerja ASN jauh lebih baik lagi kedepan. Diharapkan hal ini terlaksana hingga ke struktur. Meskipun saat ini ASN sudah mulai melirik dan tertarik menjadi fungsional, namun menjadi tenaga struktural masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar ASN, katanya. Fungsional hari ini, sudah mendapatkan tunjangan yang luarbiasa dari pemerintah sesuai dengan grade masing-masing, ucapnya. Bahkan untuk pangkat Tenaga fungsional bisa sampai IV- c dan tunjangan untuk tenaga fungsional pun bisa menyamai tunjangan eselon III hari ini, sementara untuk tenaga struktural terkait masalah pangkat terbatas hanya sampai IV-b, terangnya menambahkan. Sehubungan dengan itu menurutnya hari ini justru kita harus bisa merubah mindset yang stag pada pemahaman struktural semata, bukan lagi apa struktur kita, namun lebih berpikir kepada apa fungsi yang bisa kita berikan untuk Kemenag, terangnya lagi. Semoga Kegiatan pertemuan dalam rangka menambah wawasan kita tentang Reformasi birokrasi di Kemenag mendapat ridho dan berkah dari Allah Swt, tandasnya. Drs Suhersi Kepala Bagian Penyusunan
16
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Naskah tentang Pelaporan Pelaksanaan Kebijakan dari Biro Ortala Kemenag RI, selaku ketua panitia kegiatan mengatakan dalam rangka menyukseskan reformasi birokrasi di Kemenag, diharapkan seluruh ASN Kemenag dapat meningkatkan pemahaman, meningkatkan implementasi tentang pengamalan reformasi birokrasi itu sendiri. Reformasi Birokrasi Tahun 2015 yang telah dibentuk oleh Menteri kemudian salah satu promotornya oleh Sekjend Kemenag RI, secara teknis dilaksanakan oleh Biro Ortala. Sementara RB saat ini sudah dilembagakan di Biro ortala sambungnya, hal ini sesuai dengan PMA No 42 Tahun 2016 yang baru saja disahkan oleh Menteri Kumham sebelum Oktober 2016 lalu, Kemenag hari ini telah memiliki bagian fasilitasi reformasi birokrasi yang berada di Biro Ortala Kemenag, jelasnya. Reformasi Birokrasi merupakan sistem yang harus dilaksanakan oleh seluruh kementerian pusat sampai daerah. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus kita laksanakan, karena itu sudah
menjadi bagian dari sistem yang ditetapkan pemerintah, himbaunya kepada ASN Kemenag Riau. Selagi kita masih di lingkup Kemenag, sistem ini berlaku untuk seluruh ASN tak terkecuali pejabat, seperti yang tertuang secara ekspilisit dalam UU no 43 2009, tuturnya. Pada Rakernas pihaknya akan menindaklanjuti bersama Menag RI, mana yang terbaik di daerah tentang pelaksanaan RB tersebut, imbuhnya. Kegiatan ini merupakan kelanjutan sosialisasi roadmap tahun sebelumnya. Roadmap ini merupakan panduan operasional Reformasi Birokrasi di Kemenag. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini merupakan sampling di beberapa Kanwil seluruh Indonesia. Suhersi menegaskan pada tahap II Kanwil yang ditunjuk menjadi sampling akan dievaluasi sejauh mana implementasi RB tahun lalu. Pun untuk dapat memetakan permasalahan yang belum terselesaikan pada roadmap tahap I.
n vera
KELUARGA BESAR
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Turut Berduka Cita atas Wafatnya
H. M. DAHLAN BIN H. M. AMIN Tutup Usia: 72 tahun
Mertua dari H Darwison MA (Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Riau) Wafat: Kamis, 17 November 2016 Rumah Duka: Koto Tuo XIII Koto Kampar
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
YUSNI
Tutup Usia: 57 tahun Ibunda dariSunardi (Security Kanwil Kemenag Riau) Wafat: Rabu, 16 November 2016 Rumah Duka: Padang Merbau Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tabah, Aamiin...
ARTIKEL
Pekanbaru dan Kota Madani Ala Rasulullah
P
ekanbaru merupakan sebuah kota multikul tural yang tumbuh pesat seiring dengan perkemba ngan zaman. Di sisi lain, kota terbesar di propinsi Riau ini juga sedang menyimpan berjuta permasalahan, baik dari aspek pemerintahan, keamanan, kemasyarakatan maupun dari aspek perbe daan keyakinan.
Melihat tantangan zaman yang semakin keras tersebut, pemerintah kota Pekanbaru merancang sebuah konsep kota madani. Konsep itu diharapkan bisa menjadi sebuah prinsip dan pedoman untuk mewujudkan kota yang aman, tentram dan menjunjung tinggi nilai-nilai kereligiusan. “Masyarakat Madani n Oleh: sekali saya katakan Mustopa Kamal adalah lagi masyarakat Batubara real atau yang nyatayang bukan hanya untuk sekadar pemanis dalam ucapan maupun pidato saya,” ujar Walikota Pekanbaru kepada salah satu surat kabar lokal di Pekanbaru (20/4/2015). Dari ucapan walikota di atas, jelas tampak sebuah keinginan yang kuat dari orang nomor satu di Pekanbaru ini untuk mewujudkan sebuah kota metropolitan yang Madani. Yang menjadi pertanyaan kepada kita sebagai masyarakat kota Pekanbaru adalah, sudah siapkah
kita untuk mendukung sebuah cita-cita mulia ini?. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata Madani diartikan sebagai keadaan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai, norma dan hukum yang ditopang oleh ilmu, iman dan tekhnologi dalam peradaban. Jadi kota madani dapat didefenisikan sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum, norma, adat, budaya dan keyakinan yang mejemuk dengan ditopang oleh landasan ilmu, iman dan kemajuan tekhnologi agar tercapainya suatu kehidupan yang aman dan tentram. Jika kita kembali menilik ke masa Rasulullah, kita bisa bercermin pada cara kehidupan masyarakat Madinah saat itu, yakni sebuah masyarakat yang majemuk dengan konstitusi piagam Madinahnya. Selama 10 tahun di madinah, Rasulullah SAW telah membangun sebuah masyarakat yang Madani, yakni sebuah kota yang aman, tentram, adil dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dalam arti membina ketaatan kepada tuhan Yang Maha Esa. Selain ummat Islam, saat itu di Madinah juga masih terdapat komunitas-komunitas lain seperti orang-orang Yahudi dan sisa suku-suku Arab yang belum mau menerima ajaran Islam. Dengan
kata lain, umat Islam di madinah saat itu merupakan bagian dari komunitas masyarakat yang majemuk. Tidak lama setelah nabi menetap di kota itu, beliau membuat sebuah piagam yang mengatur tata cara kehidupan dan hubungan antara komunitas yang yang masih berbeda keyakinan dan falsafah hidup itu. Piagam itu dikenal dengan sebutan piagam Madinah. Dalam perspektif piagam Madinah tersebut, masyarakat Madani dibentuk untuk mengacu kepada nilai-nilai kebajikan dan kemaslahatan. Jadilah masyarakat kota Madinah saat itu sebagai ummat yang damai walaupun hidup di bawah panji-panji perbedaan. Sebenarnya untuk mewujudkan Pekanbaru sebagai kota yang Madani seperti pada zaman Rasulullah bukanlah suatu hal yang mustahil. Jika seluruh elemen masyarakat mau mendukung program dari pemerintah untuk mewujudkan kota yang Madani, tentu hal itu akan mudah tercapai. Terwujudnya kota Pekanbaru yang Madani adalah suatu harapan besar kita bersama demi kehidupan bernegara yang lebih baik. Pekanbaru itu majemuk. Majemuk itu indah. Indah itu Madani. n Mahasiswa Fakultas Syariah & Hukum UIN Suska Riau
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
17
ARTIKEL
Pemuda Mesin Penggerak Bangsa
P
emuda merupakan pusat perhatian dan tumpuan harapan masyarakat, sebagai obor penyemangat masa kini dan insan-insan pembangun masa depan. Sebagai pemuda harus tetap semangat dan terus bekerja demi mencapai cita-cita dan harapan bangsa. Bung karno pernah berkata “berikan aku 10 pemuda akan aku gon cangkan dunia”.
Firman Allah yang artinya: Hai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka (Qs AtTahrim : 6) Masa muda waktu paling berharga yang tak bisa digantikan dengan apapun dan masanya tidak bisa diputar ulang, maka setiap pemuda n Oleh: yang menginginkan kesbaik dunia atau Arpitis Arifin uksesan pun akhirat harus bisa mengisi masa muda dan waktu lapangnya dengan hal-hal yang positif. Sebagai Pemuda generasi penerus harus taat beribadah dan mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita dengan sabdanya “Raihlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara lainnya”.
merugi. Kerna usia muda yang kita miliki akan dipertanyakan oleh allah di akirat kelak. Nabi SAW bersabda: “Pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah”. HR Bukhari. Kaya Sebelum Miskin Anugerah terbesar didunia ini ialah ketika Allah memberi kesempatan kepada hambaNya berupa kekayaan pada waktu usia muda, jangan sampai dengan nikmat yang diberikan allah ini kita menjadi miskin hati artinya tidak mau berbagi kepada orang lain. Kekayaan yang kita miliki itu semua datang dari allah dan kemiskinan itu dikernakan ulah kita sendiri kerena tidak mau bekerja dan suka poya-poya. Harta yang kita miliki akan dipertanggung jawabkan dihadapan allah nanti dari mana asalnya harta dan dikemana harta itu kita gunakan. Sehat Sebelum Sakit Pemuda yang beriman, mata air yang bersih akan menghasilkan air yang jernih begitu juga dengan kita badan yang sehat akan menghasilkan energy yang luar biasa. Menjaga kesehatan itu merupakan ibadah kerna allah menyukai orang-orang mensucikan diri. Masa muda waktu yang pas untuk menentukan masa tua kita. Sekaya apapun kita jika kita sakit itu semua tidak ada artinya. Allah SWT berfirman: “Wahai orangorang yang beriman, waspada dan bersiagalah” (QS An-Nisaa: 71)
Masa Muda Sebelum Datang Masa Tua Oya kita gunakan masa muda ini dengan sebaik-baiknya agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Masa muda tidak akan pernah terulang kembali itu akan menjadi cerita dan kenangan di masa akan datang. Wahai generasi penerus bangsa dan agama jangan pernah kau sia-sia kan masa mudamu hanya untuk mengisi maksiat kerena itu sangat
18
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Lapang Sebelum Sempit Ketahuailah wahai pemuda bahwa orang-orang jauh sebelum kita lahir dimuka bumi ini seperti pada zaman jahiliyah pemuda pemudinya menghabiskan masa muda mereka dengan bermaksiat. Meraka menghabiskan waktu lapangnya hari demi hari dengan kegiatan yang tidak bermanfaat sama sekali sehingga waktu sempit mereka datang. Wahai pemuda geresi pemuda saat ini jangan sampai kita menjadi seperti orang-orang jahiliyah. Saatnya kita berubah menjadi yang lebih baik dan bias menjadi pelopor untuk pemuda yang lain agar mereka bias beribadah kepada allah SWT. Sesungguhnya para pemuda sangat butuh untuk waspada dari sebab-sebab yang bisa menjerumuskan mereka, masyarakat mereka, dan umat mereka ke lembah-lembah hawa nafsu dan langkah-langkah syaitan. Yang hal ini akan mengantarkan kepada kesudahan yang buruk dan kemudorotan yang besar. Allah berfirman: Katakanlah, Hai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas (bersikap ekstrim) dengan cara tidak benar dalam agamamu. (Qs Al-Maidah: 77) Hidup Sebelum Mati Pemuda Islam haruslah menjadi insan yang cerdas dan tanggap, tidak merespon apapun yang tidak jelas tujuannya bagi kepentingan Islam dan yang tidak membuat panji-panji kebenaran berkibar.
Pemuda yang budiman, Betapa besar ambisi lawan-lawan Islam untuk menjerumuskan para pemuda Islam ke dalam jurang kebinasaan dan jalur kesesatan sebelum ajal menjemput. Sebelum kita meningalkan dunia ini untuk selamanya ayo kita gunakan sisa umur ini untuk berbuat kebaikan jangan sampai kita terpedaya oleh bujuk manisnya rayuan setan. Kerna setan tidak akan pernah rela umat manusia beribadah kepada Allah. Mati itu perkara yang sangat mudah tetapi setelah mati itu perkara yang sangat sulit kerna kita harus
mempertunggung jawabkan umur kita semasa hidup didunia. Jangan pernah berpikir allah itu lupa dengan apa yang kita berbuat semasa hidup didunia yang penuh pitnah ini. Pemuda Islam mempunyai tanggung jawab besar, mengemban obor keimanan dan ideologi (akidah) yang benar serta membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih demi kecerahan akal pikiran mereka, kejernihan mata hati mereka, ketajaman intelektual mereka dan ketepatan gagasan-gagasan mereka. Firman Allah: “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka”. (Qs Al-Kahfi: 13 – 14). Para pemuda islam saat ini terombang-ambing oleh ombak besar pemikiran yang menyimpang dan aliran yang menyesatkan, ambisi yang bias dan serangan ideologi yang tidak jelas ujung tepinya. Maka sangat penting bagi pemuda kita
menyatu dengan para ulama yang telah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat dalam keilmuan, kepatuhan, keberagaman, keshalihan, kegeniusan, intelektualitas, ketegaran dan ketulusan hati. Firman Allah : “Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”. (Qs Al-Anbiya : 7). Pemuda Islam harus menggebu-gebu dalam menjalankan kebaikan, terpujilah hal itu di dunia dan akhirat, selama terkontrol oleh ilmu syariat dan petunjuk. jadilah pemuda yang di idam-idamkan oleh banyak orang jangan menjadi pemuda yang pecundang hanya bisa merusak akhlak pemuda yang lain dan menjadi sampah masyarakat. Berpikirlah untuk maju, mempunyai cita-cita yang suci ayo wahai pemuda tingalkan segala bentuk maksiat kerna itu merusak hari tua kita nanti. Jangan pernah merasa sendiri ketahuilah bahwa allah Swt bersama orang-orang yang menebarkan kebaikan. Sabda nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya”. (HR Al-Bukhari dan Muslim). n Honorer Kankemenag Kabupaten Kepulauan Meranti
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Mengucapkan Selamat
Ttd
Drs. H. Ahmad Supardi Hs, M.A Kakanwil
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
19
ARTIKEL
Pungli dan Reformasi Birokrasi Isu pungutan liar (Pungli) mendadak tenar di tengah kontroversi Ahok dengan Su rah Almaidah 51. Tak tanggu ng-tanggung, Presiden Joko wi membincangkannya dalam rapat kabinet dan mengins truksikan untuk membentuk satgas pemberantasan pung li. Bahkan Jokowi mengata kan, “akan mengawas dan mengurus pungli, sekalipun nilainya hanya sepuluh ribu rupiah”.
K
egeraman Jokowi terhadap perilaku aparat yang melakukan pungli sudah kepalang tinggi. Walaupun nominalnya berkisar puluhan ribu atau ratusan ribu, tapi karena merata di semua instansi dari Sabang sampai Merauke, maka jumlahnya bisa mencecah triliunan rupin Oleh: ah. Dan yang lebih parah pungli sudah samSuhardi lagi, pai pada tahap meresahkan masyarakat. Untuk itulah Presiden Jokomi memproklamirkan tidak ada kata kompromi terhadap pungli. Pungli sesungguhnya bukanlah makhluk baru di bumi nusantara. Dalam sejarah kerajaan yang mendiami Indonesia, pungli hidup “tenteram”. Malah kehadirannya tidak bisa dipisahkan dengan sistem yang berlaku pada saat itu. Ia dikenal dengan panggilan upeti. Upeti itu beragam bentuknya, mulai dari harta benda hingga wanita. Pendek kata, dalam level kenegaraan, upeti menjadi senjata ampuh dalam diplomasi dan dalam kehidupan masyarakat menjadi syarat untuk memperoleh keamanan dalam hidup. Perilaku memberikan upeti ini tidak pernah mati seiring jatuhnya kerajaan-kerajaan di nusantara. Ia melebur dalam konsep negara bangsa dalam nama yang berbeda, tapi wujudnya sama, yakni pungli. Hanya saja pungli yang disorot presiden baru-baru ini terkait pelayanan publik. Nilainya pun tidak seberapa bila dibandingkan
20
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
pungli-pungli yang berseliweran dalam alam politik di Indonesia. Namun perilaku pungli ini menyebabkan pelayanan publik tidak berjalan dengan baik. Masyarakat awam yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik seakan dipaksa mengikuti permintaan oknum aparatur kotor. Reformasi Birokrasi Birokrasi menjadi kata kunci untuk membasmi pungli. Untuk itulah pemerintah telah mencanangkan reformasi birokrasi dengan sembilan program percepatan. Yakni, penataan struktur organisasi pemerintah, penataan jumlah dan distribusi PNS, pengembangan sistem seleksi dan promosi secara terbuka, peningkatan profesionalisasi PNS, pengembangan sistem pemerintahan elektronik yang terintegrasi, peningkatan pelayanan publik, peningkatan integritas dan akuntabilitas kinerja aparatur, peningkatan kesejahteraan pegawai negeri, dan peningkatan efisiensi belanja aparatur. Program reformasi dengan sembilan agenda percepatan tersebut sesungguhnya sudah baik, namun realisasinya haruslah mencerminkan yang sebenarnya. Khususnya dalam peningkatan pelayanan publik. Sebagus apapun sistem dalam pelayanan publik, namun kalau personal yang menjalankannya bermental bobrok, sistem tidak akan berhasil menghentikan perilaku pungli. Sebab, oknum aparatur akan mencari celah untuk mengakalinya dan pungli tetap saja akan terjadi. Pemandangan inilah yang sesungguhnya dilihat oleh Jokowi, sehingga dia merasa perlu melakukan langkah besar untuk memeranginya. Langkah besar itu harus diserta dengan momentum besar. Sebab kebijakan besar tidak akan punya daya dobrak kuat, bila tidak
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
disertai dengan momentum yang tepat. Dan yang lebih penting lagi langkah dan kebijakan besar itu harus dipimpin dan diawasi langsung oleh presiden. Sebab sejarah telah mencatat bagaimana sebuah kebijakan besar tanpa diawasi langsung sang pemilik kebijakan hanya akan bergaung di langit-langit, tidak pernah menyentuh bumi. Bangsa ini pun telah mencatat, bagaimana perang terhadap pungli telah dilakukan sejak bangsa ini diproklamirkan. Contohnya pada masa ORBA presiden Soeharto mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tahun 1977 Tentang Operasi Tertib. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan praktek-praktek pungli yang dilakukan oknum-oknum pemerintah serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Sebab pungli pada masa itu sudah menyerang semua instansi pemerintah, bahkan Ketua BPK Umar Wirahadikusumah mengatakan, “ tidak ada satu pun departemen yang bersih dari korupsi”. Alhasil, pada masa itu, Operasi Tertib berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp. 200 milyar dan menindak 6000 pegawai selama tahun 1977 hingga 1981. Hanya saja Operasi Tertib tidak berhasil menumpas pungli hingga ke akarnya. Buktinya, pungli masih hidup dan tumbuh dalam tubuh birokrasi pada era reformasi. Untuk itu, tidak ada kata lain untuk memberantas pungli kecuali dengan melakukan reformasi birokrasi dengan sepenuh hati. Revolusi mental yang digaungkan Jokowi harus menyentuh ke dalam jiwa Aparatur Sipil Negara (ASN). Tentu ini bukan pekerjaan mudah, sebab pungli sudah berurat berakar dalam kehidupan anak bangsa. Bahkan ada yang mengatakannya telah menjadi budaya masyarakat. Memotong akar kuatnya diperlukan pisau
kebijakan yang tajam disertai dengan keteladanan. Sebuah kebijakan yang akan membuat aparatur memahami dengan baik tugas dan fungsinya, serta menyadari bahwa perilaku pungli adalah laku yang bertentangan dengan undang-undang dan nilai-nilai yang dianut bangsa ini. Bukankah sebagai ASN telah diberikan gaji untuk tugas-tugasnya dalam melayani masyarakat. Walaupun gaji pegawai di Indonesia belum mencapai titik ideal, namun usaha pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan pegawai patut di apresiasi. Buktinya untuk anggaran 2016 saja pemerintah telah menetapkan anggaran belanja pegawai termasuk gaji sebesar Rp. 347,5 triliun. Jumlah tersebut 26 persen dari APBN yang berjumlah Rp.1.325,6 triliun. Publik pun bisa melihat bagaimana gaji ASN dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, bahkan ditambah dengan pemberian remunerasi atau tunjangan kinerja. Semuanya dilakukan dalam rangka untuk merangsang aparatur untuk bekerja lebih baik. Seharusnya hal ini disyukuri oleh aparatur, sebab masih banyak orang lain di luar sana yang menginginkan untuk menjadi ASN, namun apa daya, nasib berkata lain. Namun satu hal yang harus dicatat oleh pemerintah dalam mengatasi pungli dan reformasi birokrasi, bahwa langkah ini harus didasari niat dan motivasi yang baik, bukan membungkusnya dengan jubah politik atau kepentingan pihak-pihak tertentu, serta benar-benar adil dalam memberikan punishment. Jangan sampai, aparatur yang melakukan pungli puluhan ribu ditangkap, bahkan dipecat, tapi pejabat negara yang melakukan pungli milyaran rupiah tidak diperlakukan sama. Hal ini penting dilakukan agar tidak muncul adagium di masyarakat, “ pungli sepuluh ribu diburu sampai mati, namun pengemplang pajak yang korupsi diberikan tax amnesty”. Apatah lagi diperparah dengan munculnya kesan, bahwa upeti atau politik uang dalam kontestasi politik dibiarkan berkeliaran bebas dengan beragam modus dan taktik . Semoga upaya memberantas pungli dan reformasi birokrasi benar-benar melahirkan aparatur yang bersih, jujur, profesional dan akuntabel. Dan akhirnya rakyat merasakan bahwa bangsa ini, adalah bangsa dan negara mereka sendiri. Bukan negara yang merknya milik rakyat, tapi mereka harus menyerahkan upeti atau pungli setiap berurusan dengan negara sendiri. Wallahu’alam
Aku Ada Karena Jemaah
P
enyelenggaraan Ibamemberikan pelayanan dah Haji merupakan sepenuh hati dan semakTugas Pemerintah dasimal mungkin. Ditambah lam hal ini Kementerian lagi permasalahan bahAgama Republik Indonewa sebagian besar jamaah sia, sesuai dengan amanat Haji Indonesia berusia Undang –Undang Haji Nolanjut, berangkat dalam mor 13 Tahun 2008 Tentang keadaan kurang sehat (daPenyelenggaraan Ibadah lam keadaan sakit), ada Haji, yang antara lain adayang pengalaman kelulah memberikan Pembiar Negari baru pertama naan, Pelayanan dan Perkali hal ini yang menyelindungan yang sebaik-baibabkan ketergantungan n Oleh: knya bagi jemaah Haji se- Dra. Hj. Musalmah, MA jamaah Haji kepada petuhingga Jemaah Haji dapat gas sangatlah tinggi, denmenunaikan Ibadahnya sesuai den- gan senyuman dan belaian mereka gan ketentuan ajaran Agama Islam kami layani seperti keluarga sendiri (Pasal 3). Alhamdulillah karena kami menyaUntuk merealisasikan amanat di- dari “kami ada untuk melani mereka maksud,Pemerintah setiap tahun se- (Jemaah Haji)”. cara terus menerus berupaya untuk Berbagai upaya telah kami lakumeningkatkan pelayanan terhadap kan untuk memberikan pelayanan terjemaah haji dengan mengadakan ka- hadap jamaah Haji, agar jamaah haji jian-kajian, survei serta study banding merasa nyaman, aman dalam melakkeberbagai negara sesama pengirim sanakan rangkaian ibadah hajinya, aljemaah Haji dan mengevaluasi kiner- hamdulillah kami dapat menyelesaija pelayanan terhadap jemaah setelah kan tugas dengan baik, tulus dan ikhlas selesai pelaksaan Operasional Penye- sesuai dengan waktu yang ditentukan. lenggaraan Ibadah Haji setiap tahun. Meskipun kekurangan dan perIndonesia adalah Negara yang masalahan tetap dijumpai namun penduduk Muslim terbesar di Dunia, berkat koordinasi dan kerjaasama Tahun 1437 H/2016 M ini memberang- yang solid dengan berbagai pihak terkatkan Jamaah Haji sesuai quota se- kait permasahan-permasahan tersebanyak 168.800 orang, untuk memenu- but dapat diselesaikan dengan baik, hi kepuasan layanan kepada seluruh mulai dari kedatangan jamaah haji, jamaah tidaklah semudah membalik- pra Armina, saat Armina dan Pasca kan telapak tangan, dalam pemenuhan Armina sampai pada pemulangan layanan tersebut diperlukan persia- jamaaah haji berjalan dengan lancar pan, matang yang mencakup berbagai sesuai dengan harapan dari semua pibidang layanan jamaah. Karena prob- hak. Trimakasih ya Allah Engkau telah lema jamaah haji Indonesia sangatlah mempertemukan kami dengn orangkomplek, yang terdiri dari berbagai orang pilihanMu, Kasektor, Waka Semacam latar belakang yang berbeda ktor dan kawan-kawan yang luar bibaik suku, bahasa, adat istiadat/ bu- asa yang datang dari seluruh penjuru daya, usia, pendidikan, pekerjaan dan Nusantara semoga Engkau pertemupengamalan serta pengalaman berhaji. kan kami lagi dimasa-masa yang akan Mengacu pada keanekaragaman datang Aamiin. latar belakang tersebut, maka kami para petugas Haji diharapkan mamn Kasi Akomodasi, Transportasi pu memahami perbedaan tersedan Perlengkapan Haji Bidang PHU but dan dapat melaksanakan tugas Kanwil Kemenag Riau
n Kepala KUA Kec. Senapelan Kota Pekanbaru
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
21
ARTIKEL
Kyai dan Kepemimpinan Pesantren Sebuah Pembacaan atas Realitas Pondok pesantren merupa kan lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang sampai saat ini masih menja di salah satu kekuatan dalam pengembangan Pendidikan Islam.
Eksistensi dan kontribusi Pondok pesantren saat ini menjadikannya menjadi sebuah “Kampung Peradaban”. Gejala pesantren sebagai ‘Kampung Peradaban” tersebut mulai terasa sejak para alumninya mampu mewarnai dan menjadi pionir intelektual di negeri ini. Denn Oleh: gan kesederhanaan dan Pondok Lili Fauziah, S.Hum kekurangannya, pesantren justru banyak menyimpan potensi besar untuk melakukan transformasi peradaban Islam yang lebih kosmopolit melalui jalur politik, bisnis, lembaga pendidikan, dakwah serta jalur-jalur lainnya. Berbicara tentang Pondok pesantren maka kita tidak bisa memisahkannya dengan sosok seorang kiai. Bahkan, kiai sendiri merupakan sebuah simbol Pondok Ppesantren dan salah satu dari lima elemen dasar yang membentuk Pondok pesantren selain dari pondok (tempat tinggal), masjid, santri dan pengajian kitab kuning. (Dhofier : 44). Penyebutan kiai sendiri sebenarnya lebih akrab dan banyak digunakan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di wilayah Jawa Barat masyarakat banyak menggunakan kata Ajengan untuk menyebut seorang kiai. Sedangkan di Aceh sendiri, kiai sering disebut atau disamakan namanya dengan Tengku. Hal yang berbeda terjadi di daerah Madura dimana orang banyak menyebut dengan Bendoro serta Tuan Guru yang sangat melekat di daerah Lombok. Perbedaan penyebutan tersebut menurut penulis tidak mengurangi makna dan peran dari kiai tersebut. Kiai di dalam Pondok pesantren merupakan figur yang sentral, otoritatif dan pusat kebijakan dan perubahan. Oleh sebab itu, perubahan atau inovasi
22
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
apapun yang akan dilakukan Pondok pesantren sangat tergantung kepada sosok kiai. Banyak kita temukan beberapa Pondok pesantren yang maju dan berkembang dengan pesat disebabkan karena sentuhan dan inovasi seorang kiai. Akan tetapi tidak jarang juga kita dapati Pondok pesantren mengalami kemunduran yang diakibatkan juga oleh seorang kiai. Keberadaan kiai sebagai figur sentral, otoritatif dan pusat seluruh kebijakan menurut Mastuki HS (2005 : 15) erat kaitannya dengan dua faktor yaitu pertama, kepemimpinan yang tersentralisasi pada individu yang bersandar pada kharisma serta hubungan yang bersifat paternalistik. Kebanyakan Pondok pesantren memang menganut pola serba mono yaitu mono manajemen dan mono administrasi sehingga tidak ada delegasi kewenangan ke unit-unit kerja yang ada dalam organisasi Pondok pesantren. Sedangkan faktor yang kedua adalah kepemimpinan Pondok pesantren yang lebih bersifat individual (keluarga) bukan komunal. Otoritas individu kiai sebagai pendiri sekaligus pengasuh pesantren sangat besar dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun sampai kiai dapat mewariskan kepemimpinan Pondok pesantren kepada anak yang dipercaya tanpa ada yang berani memprotes. Sebagai seorang pemimpin, kiai harus mampu mengatur, memimpin, mengelola dan mengarahkan agar pengembangan dan pengelolaan Pondok pesantren dapat berjalan dengan baik dan terencana. Disinilah peran kepemimpinan seorang kiai dalam menjalankan roda kehidupan Pondok pesantren. Namun harus disadari juga bahwa di sebagian besar Pondok Pesantren yang ada, pola dan konsep kepemimpinan kiai masih belum jelas dan belum berjalan dengan baik, efektif dan optimal sehingga mengakibatkan pengelolaan dan pengembangan Pondok pesantren dari berbagai segi sedikit terhambat. Banyak faktor yang menyebabkan kiai sebagai pemimpin Pondok pesantren belum bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan efektif. Salah satu diantaranya adalah pemahaman yang kurang mendalam terhadap strategi dan manajemen Pondok Pesantren secara komprehensif serta paradigma atau cara pandang kiai terhadap sebuah permasalahan tertentu yang kadang-kadang
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
masih terkesan eksklusif dan tertutup. Dibanyak definisi menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah seni. Oleh karena itu dalam konteks Pondok pesantren, maka kepemimpinan merupakan sebuah seni dalam memanfaatkan seluruh daya baik sarana, dana dan tenaga Pondok pesantren untuk mencapai tujuan dan cita-cita Pondok pesantren. Didalam kepemimpinan, terdapat tiga unsur yang saling berkaitan yaitu unsur manusia, sarana dan tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara berimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan dan kecakapan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya yang diperoleh dari pengalaman belajar secara teori dan praktek selama menjadi pemimpin. Dalam Pondok pesantren, sebagai seorang pemimpin, maka kiai harus mampu mengelola ke tiga unsur tersebut dengan baik. Setiap Pondok pesantren memiliki gaya dan karakteristik kepemimpinan yang berbeda. Hal tersebut bisa dipahami karena memang sangat tergantung kepada sosok kiai yang dimiliki. Sebagian besar masyarakat menilai bahwa sosok kiai merupakan sebuah pemimpin yang kharismatik. Bahkan, Pondok pesantren saat ini secara jujur masih terpola dengan kepemimpinan kharismatik dan hirarkis yang terpusat kepada seorang kiai. Kepemimpinan kharismatik sendiri didasarkan kepada kepercayaan santri dan masyarakat umum sebagai jamaah bahwa kiai merupakan pemimpin Pondok pesantren yang mempunyai kekuasaan yang berasal dari Tuhan. Kepercayaan dan ketundukan santri dan masyarakat terhadap kiai sangatlah luar biasa dan tidak bisa dijelaskan dengan rasional. Kepemimpinan kharismatik seorang kiai secara langsung dan tidak langsung tentunya akan mempengaruhi perjalanan sebuah Pondok pesantren. Tidak selamanya kepemimpinan kharismatik kiai tersebut bisa berjalan dengan baik dan maksimal. Terdapat juga beberapa kelemahan yang juga harus menjadi sebuah perhatian yaitu pertama, munculnya ketidakpastian dalam perkembangan Pondok pesantren karena semua hal sangat tergantung kepada keputusan pribadi kiai. Kedua, sulitnya bagi tenaga pembantu atau bawahan untuk mencoba pola-pola pengembangan yang belum diterima
oleh kepemimpinan yang ada. Dan ketiga, pola pergantian atau suksesi kepemimpinan yang berlangsung secara tiba-tiba dan tidak direncanakan sebelumnya. Selain kharismatik, kepemimpinan otoriter juga banyak dijumpai di beberapa Pondok pesantren yang ada. Hubungan kiai dan bawahannya sangat dipengaruhi oleh sosok kiai sehingga usul-usul partisipatif dari bawahan (santri dan masyarakat) hampir tidak ada dan kalaupun ada sangatlah kecil dan tidak begitu sebanding dengan pengaruh kiai. Peraturan-peraturan dan tata tertib yang ada didalam Pondok pesantren bukanlah rumusan yang melibatkan bawahan melainkan ketetapan kiai itu sendiri. Terlepas dari itu semua, saat ini banyak orang yang gagal memahami secara utuh dan terkesan keliru dalam menilai dan menyimpulkan seorang kiai. Banyak yang beranggapan bahwa modernisasi yang muncul sekarang menyebabkan peranan Kiai di Pondok Pesantren sudah tidak diperlukan lagi. Bahkan ada yang beranggapan bahwa sosok kiai menjadi penghambat lajunya proses modernisasi tersebut. Mereka juga menilai bahwa nilai-nilai spiritual yang dimiliki seorang kiai sudah tidak relevan lagi dengan modernitas. Padahal, kenyataan dilapangan
menunjukkan bahwa kiai merupakan sekelompok orang yang bersedia membangun kesejahteraan spiritual bangsanya dengan baik. Kiai adalah sosok yang sangat peka terhadap pembangunan sosial yang berkarakter nilai-nilai spiritual. Kiai merupakan suri tauladan dan panutan dalam ranah sosial masyarakat. Modernitas tanpa spritualitas akan menimbulkan bentrokan, gesekan dan pelanggaran norma-norma kesusilaan di dalam masyarakat. Oleh karena itu, antara modernitas dan spritualitas haruslah berjalan secara seimbang. Secara umum, saat ini telah terjadi pergeseran kepemimpinan pesantren dari kepemimpinan individual kiai menuju kepemimpinan yayasan. Hal ini juga yang mengakibatkan terjadinya perubahan atau pergeseran otoritas yakni dari otoritas mutlak ditangan seorang kiai berubah menjadi otoritas kolektif sebuah yayasan. Di beberapa Pondok pesantren juga sudah banyak yang mengubah pola kepemimpinan dari kepemimpinan kolektif yayasan menuju kepemimpinan Dewan Nazir (Badan Waqaf). Maju mundurnya sebuah Pondok pesantren sangat tergantung bagaimana kiai meramu dan mengelola Pondok pesantren tersebut dengan baik. Kepemimpinan yang baik dan terencana dari
seorang kiai akan sangat mempengaruhi perkembangan dan pengembangan sebuah pesantren menjadi lebih baik lagi. Kedepan, sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam yang sudah cukup lama berdiri dan berkontribusi bagi bangsa dan agama, Pondok Pesantren haruslah mereformasi diri secara struktural dan kultural dalam segala hal dan harus lebih terbuka dengan semua golongan. Hal tersebut tentunya dengan tetap berdiri teguh diatas landasan tradisi yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, kiai sebagai seorang pemimpin Pondok pesantren harus memahami pola manajemen Pondok pesantren dan strategi kepemimpinan secara tepat dan sebanyak mungkin melibatkan unsur masyarakat dalam pengembangan pesantren. Salah satu yang paling penting adalah bagaimana pelaksanaan sistem Dewan Nazir (Badan Waqaf) bisa direalisasikan di Pondok Pesantren yang ada. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan pendalaman dalam rangka memperjelas kepemilikan Pondok pesantren dan menghindari konflik internal yang mungkin bias terjadi didalam Pondok Pesantren. Wallahualam Bishawab. n Staf Bagian TU Kantor Kemenag Meranti
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU Mengucapkan Selamat
Tertanda
Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag Kakankemenag Pekanbaru
Drs. H. Darawi, M.A. Kakankemenag Dumai
Drs. H. Fairus, M.A. Kakankemenag Kampar
Drs. H. Zulkifli Kakankemenag Pelalawan
Drs. H. Muharom Kakankemenag Siak
H. Erizon Efendi, S.Ag. Kakankemenag Kuantan Singingi
H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I Plh. Kakankemenag Rokan Hulu
H. Agustiar, S.Ag. Kakankemenag Rokan Hilir
Drs. H. Abd. Kadir Kakankemenag Indragiri Hulu
Drs. H. Azhari, M.A. Kakankemenag Indragiri Hilir
Drs. H. Jumari Kakankemenag Bengkalis
Drs. H. Miskam, M.A. Kakankemenag Kep. Meranti
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
23
GALERY FOTO
n Gubernur Riau Drs H Arsyadjuliandi Rachman MBA memberikan hadiah pemenang lomba dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2016. (ft: joni)
n Bidang Penaiszawa menggelar rapat perdana dengan Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, di aula Kanwil 07 November 2016. (ft: joni)
Pembangunan Keagamaan di Semua Sektor
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA (dua dari kiri) Menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Kantor Gubernur Riau, 10 November 2016. (ft:joni)
n Kakanwil Kemenag Riau Memaparkan Persiapan Embarkasi Antara Riau, di Kantor Gubernur Riau, 08 November 2016. (ft: joni)
n Silaturahim Bupati Pelalawan H.M. Harris ke Kanwil Kemenag Riau (ft: ady).
n Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi foto bersama Pengurus FKUB Provinsi Riau, 03 November 2016. (ft.ady)
n Aksi Damai di Kota Pekanbaru, 04 November 2016. (ft: joni). 24
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n Silaturrahim Ormas Islam di Aula Kemenag Riau. (ft.mus)
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA menyampaikan n Kakanwil Kemag Riau Drs H Ahmas Supardi MA arahan kepada pendemo agar tertib dan damai dalam menyampaimelakukan aksi damai, 04 November 2016. (ft: kan orasi, 04 November 2016. (ft: joni). joni).
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA bersama Kabid Penmad Drs H Mahyudin MA meninjau MTs Muhammadiyah 02 Pekanbaru, 08 November 2016. (ft: joni)
Menuju Pendidikan yang Lebih Bermartabat
n Silaturrahim ke MIN Merangin Kampar. (ft. agus)
n Ramah Tamah Kakanwil Kemenag Riau dengan Para Guru MAN 2 Pekanbaru, 07 November 2016. (ft.nvm)
n Foto bersama majelis guru MAN 2 Pekanbaru dengan Kakanwil Kemenag Riau usai ramah tamah. (ft.nvm)
n Penyerahan testimoni (ft.jon)
n Kakanwil memberikan ucapan selamat kepada Pengurus Pokjawas Madrasah Provinsi Riau yang baru dilantik. (ft: ady)
n Pertemuan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah dengan Kakanwil. (ft.joni)
n Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi menyampaikan arahan pada kegiatan Pendidikan Penghayatan Dhamma Bimas Budha, 28 Oktober 2016. (ft: mus)
n Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi Membuka Kegiatan Janata Pariyati Bimas Budha, 03 November 2016. (ft: mus)
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
25
SOSOK
n H. SUHARDI Hs, S.Ag, M.A
Hiduplah dengan Ridho Allah SWT “Kesuksesan lahir karena hasil dari kerja keras yang diringi oleh kekuatan iba dah yang sesungguhnya,” awal cerita Suhardi dengan senyum khasnya.
Hidup Itu Adalah Perjuangan Suhardi kecil hidup di sebuah desa bernama Pulau Rambai dan hidup dalam keluarga sederhana dengan didikan berprinsip tegas, disiplin, dan beridealisme kuat terhadap agama mulai ditanamkan oleh orangtuanya. “Saya menyadari saya bukan lahir dari keluarga yang kaya, maka dari itu saya mulai membiasakan diri kerja keras dan mandiri dari kecil untuk tetap bisa bersekolah dan membantu orang tua. Hal inilah yang terus membekas pada diri saya sampai saat ini. Bahkan dalam keluarga pun saya menanamkan prinsip ini kepada anak-anak saya tapi dengan metode yang berbeda karena kondisi dan perkembangan anak jaman sekarang sangat berbeda dengan kita yang dulu,” cerita Suhardi. Bertahan hidup dengan kemauan keras untuk tetap mendapatkan pendidikan yang mapan dan tinggi, Suhardi kecil mulai bekerja kasar sebagai pemecah batu kerikil. “Orangtua saya atau lebih tepatnya bapak bekerja menjual sayur dipasar untuk memenuhi kehidupan kami yang berdelapan saudara ini. Pada saat MTs, Bapak saya mulai mengajari hidup mandiri dan saya pun sebenarnya dari kecil sudah terbiasa mencari uang sendiri walaupun hanya cukup untuk jajan saja. Saat itu saya memulai mencari uang dengan cara memecah batu menjadi kerikil yang dibayar Rp. 50/kaleng biskuit dan berjualan es lilin menggunakan termos keliling kampong. Kalau diingat masa-masa itu, saya suka tersenyum sendiri karena sampai saat ini pun saya tidak menyangka fase kehidupan itu bisa saya lewati hingga saat ini Alhamdulillah saat ini keluarga saya sangat bersyukur dengan kondisi yang
26
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
ada,” kenang Suhardi tersenyum. Terpaan kehidupan yang menjadikan Suhardi kecil menjadi lebih mandiri dan memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Bahkan dibangku kuliah pun dengan biaya seadanya bertekad harus menyelesaikan kuliah demi masa depan yang lebih cerah. Bangku kuliah pun dijadikan sebagai awal jiwa aktivis yang berani mengemukakan pendapat dengan lantang sehingga sempat ikut aksi demonstrasi tahun 1998. Cikal bakal seorang penyuluh agama pun langsung terbina sebagai karakter yang mudah bergaul dan berkomunikasi dengan masyarakat hingga akhirnya tahun 1998 diterima menjadi pegawai honor di LPTQ dan pada tahun yang sama pula memiliki kesempatan megikuti pelatihan Dai Muda di Jakarta.
Pergelutan Karir Tidaklah mudah untuk menempati posisi saat ini, itulah yang dirasakan oleh Bapak yang murah senyum ini. Beberapa karir pernah dijalaninya dan bahkan tidak segan memulainya dari titik terendah dan sedikit demi sedikit beranjak naik dengan segala prestasi yang diukir. Karir di Kementerian Agama Riau bukan karir awal dari kehidupannya yang ternyata Suhardi pernah dipercaya menjadi seorang wartawan karena daya nalar dan sikap kritis yang dimilikinya. Profesi wartawan dimulai dari Surat Kabar Genta Kampar memulai
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
kebiasaannya menulis untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekaligus mengutarakan pandangan dan ide-idenya mengenai agama dan keagamaan. Geliat Suhardi pada dunia jurnalistik meningkat dengan adanya tawaran pada Surat Kabar Harian Suara Riau pada tahun 1999. Berkecimpung pada dunia jurnalistik ternyata tidak menghentikan panggilan hatinya untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bidang agama dan keagamaan dengan memberikan penyuluhan agama. Dasar pendidikan jurusan dakwah menggelora pada jiwa Suhardi yang memberikan keberanian untuk mengikuti Tes CPNS pada tahun 2000 dan pada akhirnya mendapatkan status CPNS pada Bulan Desember 2000 dengan tupoksi penyuluh agama di Kankemenag Kota Pekanbaru. “Menjadi penyuluh agama merupakan pekerjaan yang sesuai dengan bidang kuliah dan minat saya karena dengan menjadi penyuluh saya diberikan kesempatan bertemu dengan banyak orang. Selain saya memberikan informasi agama dan keagamaan kepada masyarakat ternyata dari mereka juga saya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dan terus bertambah,” papar Suhardi. Karakter mudah bergaul dan humble ternyata
n H. Suhardi Hs, S.Ag, M.A
membawanya menjadi penyuluh agama yang disukai oleh banyak orang dan selalu memberi kesan yang baik bagi orang-orang yang berada disekitarnya. Mungkin hal ini juga yang membuat sosok Suhardi memiliki prinsip bahwa salah satu ciri khas kesuksesan itu adalah mampu memberikan kebahagiaan positif pada orang-orang disekitar. “Pada waktu saya menjadi petugas TPHI tahun 2012 merupakan momen yang sangat berharga dan tidak akan pernah tergantikan karena pada saat itu terutama di padang arafah, saya merasakan bahwa kita itu sangat kecil di hadapan Allah SWT. Jabatan, uang, keluarga, dan sahabat itu semuanya tidak ada apa2 karena semuanya bisa hilang seketika apabila Allah SWT menghendaki,” isak Suhardi mengenang pada saat menjadi petugas TPHI Kloter 16 BTH tahun 2012. Semakin berumur membuat jiwa Suhardi semakin melembut akan kehidupan, tidak lagi mengoyo terhadap karir bahkan duniawi menjadi aktualisasi diri untuk menggapai kebahagiaan, lagi-lagi akhir dari kehidupan ditentukan oleh takdir hakiki. “Sampai saya pada posisi menjadi pegawai dan akhirnya mendapatkan jabatan pada berbagai bidang saya selalu jalani dengan kelapangan hati dan berusaha menerima bahwa setiap bidang pekerjaan yang saya jalani selalu memberikan warna baru pada pengetahuan dan pengalaman hidup saya. Saya pun tidak terobsesi untuk memiliki suatu jabatan tertentu tetapi kalau memang sudah dipercaya maka sudah kewajiban saya untuk menjalani jabatan itu dengan tanggungjawab,” jelas Suhardi, Bapak dengan 4 orang anak ini. Lebih lanjut juga Beliau menambahkan mengenai target kedepan mengenai tupoksi pekerjaannya bahwa pembinaan syariah terhadap masyarakat harus dilaksanakan dengan metode atau gaya baru sesuai dengan jamannya. “Masyarakat saat ini sudah lebih pintar dalam mencari informasi dengan media yang sudah canggih. Akan tetapi banyaknya informasi mengenai agama dan keagamaan ada juga yang dapat menyesatkan masyarakat, maka hal inilah yang menjadi tugas kita untuk mengawal pengetahuan masyarakat agar tidak tersesat,” papar Suhardi dengan tegas.
Keluarga Dasar dari Nilai Kehidupan “6 langkah dalam keluarga yang harmonis sehingga mendapatkan keluarga samawa adalah jalin komunikasi aktif, kejujuran, saling pengertian dan bersabar, transparan, jaga rahasia dan amanah pasangan, dan laksanakan sholat secara benar,” pesan Suhardi yang pernah menjadi pengurus BP4 di Kota Pekanbaru. Keluarga merupakan tempat yang paling penting bagi Suhardi, maka dengan memiliki pasangan hidup seorang pegawai juga menuntut adanya pembagian tugas dan saling bekerjasama dengan baik dalam hal mengatur rumah tangga, terutama memberikan pendidikan dan pengawasan terhadap 4 orang anaknya. “Saya juga menerapkan didikan orangtua saya kepada anak-anak saya tetapi dengan metode yang berbeda. Karena ternyata anakanak sekarang sudah banyak berubah dibandingkan dengan anak-anak yang dulu. Mungkin karena perubahan jaman dan teknologi sehingga merubah pola pikir anak-anak. Tuntutan sebagai orangtua pun semakin berat dalam hal pendidikan dan pengawasan kepada anak-anak. Tapi yang terutama pendidikan dan penerapan dalam agama sangat saya utamakan di rumah, membiasakan mereka dari hal-hal yang kecil seperti buang sampah pada tempat, membersihkan dan merapikan
rumah minimal kamar mereka sendiri, dan yang terutama membiasakan sholat berjamaah baik itu di rumah ataupun di masjid,” ungkap Suhardi mengenai keluarganya. Kehidupan yang merupakan anugerah terindah dari Allah SWT harus didasari atas nilai ibadah akan apa saja yang kita niatkan dan yang kita lakukan. Target hidup secara pasti tidak bisa kita rencanakan karena masih ada kuasa takdir Allah SWT, yang bisa kita lakukan adalah dengan berusaha hidup sebaik mungkin dan beribadah semaksimalnya untuk satu tujuan yaitu bahagia dunia dan akhirat.
n nvm
BIODATA Nama Lengkap : H. Suhardi Hs, S.Ag, M.A Tempat Lahir : Pulau Rambai, Tanggal Lahir : 03 Januari 1970 NIP : 19700103 200012 1 002 Jabatan : Kasi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Bidang Urais dan Binsyar Alamat : Jl. Eka Tunggal Gg. Dua Putri no. 4, Kelurahan Sidomulya Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru Ayah : H. Hasan, S (Alm) Ibu : Hj. Diani (Alm) Istri : Gusniwati, S. Ag Anak : Ainun Rafiqa (15 tahun) Tasya Thayyiba (13 tahun) Fathur Mubarok (9 tahun) Habib Fatih Al Ghifary (3,5) PENDIDIKAN: • SD Pulau Rambai • MTs Muhammadiyah Pulau Rambai • PGA Pekanbaru • S1 Jurusan Dakwah Fakultas Ushuludin IAIN Susqa • S2 Program Studi Hukum Islam UIN Suska Riau • S3 Program Studi Hukum Islam UIN Suska Riau (belum selesai)
RIWAYAT PEKERJAAN: • Penyuluh Agama Fungsional Ahli Pertama Kankemenag Pekanbaru (Th. 2000) • Staf Seksi Urais Kankemenag Kota Pekanbaru (Th.2006) • Kasi HBI dan Publikasi Dakwah Bidang Penamas Kemenag Riau (Th. 2008) • Kasi Penyuluhan dan Lembaga Dakwah Bidang Penamas Kemenag Riau. (Th.2010) • Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Bidang Penamas Kemenag Riau. (Th.2012) • Kasi Sistem Informasi Bidang Pakis Kanwil Kemenag Riau. (Th.2013) • Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Bidang Penaiszawa Kemenag Riau. (Th.2013) • Kasi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Bidang Urais Kanwil Kemenag Riau (Th. 2016- sekarang) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN • Diklat Fasilitator Penyuluh Tingkat Nasional (2005 & 2006) • Seminar Nasional dan Lokakarya tentang Peran Penyuluh di Kalangan Masyarakat (2007) • Diklat PIM IV di Padang dengan predikat sangat memuaskan (2010) • Petugas TPHI Kloter 16 BTH (2012)
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
27
LIPUTAN KHUSUS
n AGAMA HAK AZASI MENDASAR MANUSIA
Umat Islam Tuntut Ahok di Proses Secara Hukum
Hak Azasi Manusia (HAM) paling mendasar adalah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Silahkan pilih agama apapun, tapi jangan diusak- usik, jika diusik, maka akan timbul reaksi yang tidak terduga. Jadi sangat wa jar, penistaan Al- Qur’an yang dilakukan Basuki Tjahaya Purnama atau biasa disapa Ahok menimbulkan gejolak dari kalangan umat Islam Dunia, khususnya Indonesia dengan gerakan 4 November.
28
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
dengan Kakanwil Kemenag Riau dan Ormas Islam di Kanwil Kemenag Riau, Jumat (28/10). Menurutnya, saat ini Islam sedang menghadapi ujian yang sangat besar, bahkan bisa dikatakan fitnah akbar (fitnah besar) dalam Islam. Ini sebenarnya bukan tidak disengaja oleh Allah, karena tidak selembar daunpun yang jatuh ke bumi tampa diketahui oleh Allah. Artinya, apa yang dihadapi sekarang yang utama yang perlu dilakukan adalah instropeksi diri. “Kenapa kita dibuat seperti ini, kenapa bisa terjadi seperti ini, bertikai antara kita, ada apa sebenarnya?,” ungkapnya penuh tanya sambil mengingat sabda Rasulullah SAW yang Dinamis-“Tapi... Al- Qur’an menyebtukan bahwa akan juga mengingatkan kepada tiba suatu masa nanti umat Iskita pada Akhlak Islam, bahlam akan diperebutkan seperwa umat Islam harus menjadi ti makanan yang ada di meja umat yang baik, ketika marah makan, sehingga sahabat yang tetap baik, dalam perang pun mendengar menjadi kaget dan nampak baiknya, karena tidak bertanya ya Rasulullah Apasemua harus dihabisi, seperkah nanti kita merupakan umat ti pohon- pohon kayu tidak yang sedikit wahai Rasulullah boleh ditebang, orang tua, persampai diperebutkan seperempuan dan anak- anak tidak n Alaidin Koto ti itu? Kemudian Rasulullah boleh dibunuh. Namun kebaikan bu- mengatakan tidak, justru kalian nanti kan berarti membiarkan orang berle- mayoritas, tetapi kalian itu tidak ubahpas tangan, apalagi menindas hal yang nya seperti buih di lautan. Allah cabut sangat prinsip dalam agama. Untuk itu dari dada musuh musuh kalian rasa takebenaran perlu disampaikan, kemung- kut kepada kalian dan ditimpakan ke karan perlu dilawan, tapi melawan tetap dalam dada-dada kalian, kemudian di dengan khitmat, tetap dengan kebai- dalam dada-dada kalian akan ada satu ka,” terangnya Dewan Penasehat MUI penyakit yaitu Al-wahhan, kemudian Riau, Alaidin Koto, saat ramah tamah sahabat bertanya apakah Al-Wahhan
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Menag: Hukum Adalah Cara Santun dan Beradab Selesaikan Sengketa Dinamis-Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa proses hukum yang bisa menengahi sengketa dan kontroversi apakah Basuki Tjahaya Purnama menodai agama atau tidak. “Sebagai negara hukum, sebagai masyarakat yang beradab, maka proses hukum itulah satu satunya cara yang santun dan beradab untuk menyelesaikan sengketa ini,” demikian penegasan Menag Lukman usai menemui peserta unjuk rasa di depan Istana Negara, Jumat (04/11). Menag memastikan bahwa proses hukum atas dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Basuki sudah berlangsung. Namun demikian, proses hukum memiliki tahapan-tahapan yang harus dilampaui. Ada pemeriksaan, ada penyelidikan, penyidikan, sampai kemudian di bawa ke pengadilan. Kapolri bahkan sudah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan
itu? Rasulullah mengatakan Wahhan adalah cinta dunia dan takut mati. Untuk itu, kata Alaidin Koto, dengan adanya kasus ini, hendaknya semakin menguatkan keberasamaan umat Islam. Alangkah sedihnya, jika saat umat Islam di tindas masih ada saudara se Islam yang tidak mau bersatu hanya karena 1 orang Ahok, ribut se Indonesia bahkan se dunia. “Kita diuji seperti apa sikap kita menghadapi ini? sampaikankan protes, sampaikan ketidak senangan kita, tapi dalam kontek kedewasaan sebagai agama yang rahmatan lil alamin, agama yang tersempurna. Kalau kita pecah, maka ini membuktikan bahwa kita lemah,” tegasnya. Ia menegaskan, yang diminta kepada
yang akan dilakukan pada Senin mendatang. Beberapa saksi juga sudah dipanggil dan dimintai keterangan. “Karenanya, kita semua harus berkomitmen bahwa apapun nanti hasil keputusan hakim melalui pengadilan, semua kita harus tunduk, mematuhi dan menghormatinya,” kata Menag. pemerintah, bukan sekedar menuntut Ahok mempertanggung jawabkan apa yang sudah diucapkan, tapi pemerintah hendaknya bertindak dalam skala yang lebih besar supaya pemerintah menegakkkan supremasi hukum di negeri ini. Bukan hanya dalam kasus Ahok, tapi dalam segala hal. “Kita tunjukkan ketersinggungan kita, kita tunjukkan betapa kita sakit kitab suci kita disebut seperti itu. Bahkan sekarang beredar di jejaring social, bubarkan MUI. Cuman kita jangan lost kontrol, kalau kita mampu menyuarakan ini dengan tetap dewas, maka kita Umat Islam akan tetap di hargai dan hormati oleh dunia, karena Indonesia salah satu negara umat Islam terbesar,”
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ikut mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima perwakilan peserta unjuk rasa di istana Negara. Dalam pertemuan tersebut, ditemukan kesepahaman untuk melakukan penegakan hukum.
n mkd/mkd
ucapnya. “Pak presiden kami sebagai umat Islam kami tersakiti, kami tersinggung. Tetapi kami tetap menghormati bapak sebagai ulil amri kami, tolong perkara ini diselesaikan dengan bijak, tegakkan hukum setegak- tegaknya, agar Negara ini benar- benar tegak di mata Dunia,” tambanya. Diakhir pemaparannya, Alaidin ingin agar Negara ini menjadi Negara yang kuat. Karena ada prediksi 2030 yang akan datang, Indonesia ada 4 kemungkinan: hilang di peredaran dunia, menjadi Negara kecil- kecil, dan akan dijajah kembali. Jika tiga kondisi tersebut terlewatkan maka Negara ini akan bisa menjadi Negara madani.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n mus
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
29
LIPUTAN KHUSUS
Ormas Islam Riau Laporkan Ahok ke Polda
Dinamis-Organisasi Masyarakat (Ormas) secara resmi melaporkan Basuki Tjahaya Purnama atau biasa disapa Ahok ke Polda Riau. Gubernur DKI Jakarta dilaporkan ke polisi atas ucapannya di Pulau Seribu yang menyinggung bagian Al Qur’an, tepatnya Surah Al Maidah ayat 51 yang menyakiti hati umat Islam dan dinilai telah menistakan Al- Qur’an dan Ulama. “Penyataan Ahok tentang jangan sampai dibohongi oleh Al Maidah 51, merupakan penistaan Al- Qur’an dan penghinaan terhadap ulama. Al Maidah bagian dari Al- Qur’an dan yang memberikan penjelasan tentang isi kandungannya adalah Ulama yang mengerti terhadap Al- Qur’an,” tegas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau Prof Dr H Nazir Karim MA saat bersilaturrahim dan ramah tamah Ormas Islam di Aula Kanwil Kemenag Riau Jalan Sudirman Pekanbaru,. Ia mengatakan, apapun nama Negara, entah itu Republic dan sebagainya subtansinya adalah tegaknya syariat Islam. Dan sebagai Negara RI, semua agama berhak menjalankan syariah agamanya masing- masing. Namun implementasinya masih belum seperti yang diharapkan. Karena sampai saat ini masih ada sikutmeny-
ikut walau sudah di pagar dengan Pancasila. Kondisi tersebut akan membahayakan Negara Indonesia, untuk itu setiap kasus yang terjadi perlu disikapi bersama- sama jangan sampai meruntuhkan sisi kebangsaan masyarakat Indonesia. Karena dalam agama ada beberapa masalah yang tidak bisa dikompromi antar agama, yaitu akidah, ibadah, ahlak muamala dan jinayah. “Khusus jinayah/ hukum kita sudah sepakat untuk menggunakan hukum yang ada di tanah air, jadi ikut hukum yang ditetapkan UUD Negara RI, jadi apapun agamanya hukumnya tetap Indonesia,” tegasnya lagi. Mantan Rektor UIN ini menambahkan, masalah agama adalah masalah yang sangat sensitive, jika sudah diotak atik, maka akan menimbulkan gejolak. Begitu juga dengan kasus peni-
n Prof Dr H Nazir Karim MA
staan Al- Qur’an oleh Ahok. Dan kasus Ahok sudah dijelaskan oleh MUI pusat dan MUI Provinsi Riau telah memberikan dukungan dan sudah membuat petisi atau bagian dari fatwa yang ditandatangani oleh Ketua dan Sektretaris Umum MUI. Keputusan tersebut tidak mengada- ada karena telah dipelajari secara seksama. Prof Nazir menyebutkan sekali pun Ahok telah meminta maaf kepada umat Islam, Ahok tetap harus menerima konsekuensi atas pernyataannya tentang Surat Al Maidah 51 tersebut. Menurutnya, minta maaf boleh saja, tetapi pernyataannya ceplas ceplos tentang Surat Al Maidah sudah melukai banyak pihak. “Kalau persoalan pilkada urusan orang Jakarta, tapi kalau berkaitan dengan Surat Al Maidah menjadi urusan semua umat Islam,” ujarnya. “Untuk itu, permasalahan ini harus diselesaikan oleh aparat, karena Negara kita adalah Negara hukum. Kita meminta keserisuan penegakan hukum dalam menindaklanjuti perkara ini, sekaligus menghimbau umat Islam agar menjaga ukhuwah islamiyah dan keutuhan negara Republik Indonesia,” himbaunya. Prof Nazir mengajak semua pihak menjadikan peristiwa tentang Ahok yang dinilai menistakan agama menjadi pelajaran untuk semua. “Mari kita pahami dan mengambil pelajaran bahwa kita harus bisa saling menghormati. Demokrasi ya demokrasi, tetapi sebagai pemimpin harus bersikap arif,” pungkasnya.
n mus
Saat Negara Tidak Taat Hukum
Dinamis- Salah satu fungsi negara adala menata hukum atau penegakan keadi lan berdasarkan undang-undang. Negara mana saja di dunia ketika negara tidak taat dengan hukum yang telah ditetapkan, maka rakyat akan menegakkan hukumnya sendiri. “Oleh karena ketika hari ini seluruh Indonesia berge rak itu bukan persoalan apa-apa, karena umat Islam belum melihat tanda pe negakan hukum
30
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
yang sungguh-sungguh yang jelas-jelas sudah menghina agama dan merupakan persoalan hukum,” ungkap Setjen Masjid Istiqlal Jakarta, Rusli Efendi, Jumat (28/10) pada acara ramah tamah dan silaturrahim Ormas Islam di Aula Kanwil Kemenag Riau. Menurutnya, hukum harus ditegak kan.
Sebagai pelaku negara harus mampu menempatkan diri, menjaga umat ini agar tetap utuh dan NKRI tetap terjaga. Negara bukan hanya hadir untuk melayani dan mensejahterahkan, tapi negara juga hadir dalam rangka pemberdayaan dan negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap warga negara untuk memeluk kepercayaan masing- masing. “Kita hanya minta satu permin taan saja, yaitu tegakkan hukum tanpa memilih tempat. Harapan saya semoga pemimpin bangsa kita bisa membaca suasana bangsa kita hari ini, jika dibiarkan akan menjadi bencana dikemudian hari,” ujarnya.
n mus
n Rusli Efendi
Kakanwil Kemenag Dialog dan Silaturrahim dengan Ormas Islam se Riau
Dinamis- Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, melakukan dialog dan silaturrahim dengan Ormas Islam se Riau dalam rangka menyikapi persoalan mendasar yang dihadapi umat Islam saat ini, seperti penistaan agama, pelecehan Al- Quran dan penghinaan terhadap ulama, Jumat (28/10) di Aula Kanwil Kemenag Riau. Acara yang ditaja oleh Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Riau bekerjasama dengan MUI Provinsi Riau menghadirkan pembicara Kakanwil Kemenag Riau, Badan Intelejen Nasional (BIN) Daerah Riau Bambang Yoga Tama, Ketua Umum MUI Riau M Nazir, Dewan Penasehat MUI Alaidin Koto, dan Sekjen Masjid Istiqlal Rusli Efendi. Peserta Dialog sebanyak 75 orang yang merupakan perwakilan ormas se provinsi Riau. Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA dalam sambutannya menyebutkan, Dialog dan Silaturrahim Ormas Islam se Riau bertujuan untuk mendapatkan masukan dari ormasormas Islam yang ada di Riau terkait dengan kehidupan beragama di Riau,
khususnya isu- isu terkini yang sedang merebak di masyarakat. Kita akan menerima masukan- masukan semau peserta dialog, yang nantinya akan menjadi bahan dalam mengambil kebijakan, baik di tingkat provinsi maupun nasional, jelasnya singkat. Dalam acara tersebut semua pihak, khususnya pembicara menyampaikan pandangan mereka terhadap permasalahan yang terjadi dengan Islam saat ini, khususnya yang terkait dengan penistaan agama dengan adanya pelecehan al quran oleh oknum. Menyikapi hal tersebut, BIN daerah Riau, Bambang Yoga Tama, mengatakan, BIN sudah melakukan upaya- upaya
untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi. Namun hal tersebut tidak digembar gembor karena BIN bekerja tidak untuk mencari pencitraan tapi lillahi taala. Proses hokum butuh waktu tidak dapat instan seperti kita membuat mie instan. Kita perlu data- data, bukti, dan tim ahli untuk menjerat mereka dengan pasal. Karena jika persoalan pelecehan agama ini tidak di proses, maka pergerakan- pergerakan akan tarus berlanjut, unjarnya seraya menghimbau masyarakat untuk tetap menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dengan tetap menjaga ketertiban dan tidak mengganggu masyarakat umum lainnya.
n mus
Umat Islam Jangan Anarkis
Dinamis- Jelang aksi 4 November di Jakarta, Dit Intelkam Polda Riau mendapat informasi sekitar 5000 massa ormas Islam akan melakukan aksi serupa di Provinsi Riau. Menyikapi hal tersebut,
n Drs H Ahmad Supardi MA
Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, menghimbau umat Islam khususnya Provinsi Riau untuk tidak bertindak anarkis dalam menyampaikan aspirasi. “Kita sangat mendukung proses penyampaian aspirasi protes terhadap pernyataan petinggi DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang melecehkan Islam tekait Surat Al Maidah ayat 51. Dan sehubungan dengan hal tersebut, kita juga sudah melalukan pertemuan dengan MUI dan Ormas Islam se Provinsi Riau beberapa hari lalu, agar proses hukum tetap berlaku tampa pandang bulu, tegas Ahmad Supardi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/11). Berdasarkan informasi yang ada, aksi demo akan long march dari Masjid Raya Annur lalu ke Sudirman,
kemudian ke Jalan Gajah Mada. Hendaknya sebagai umat Islam dan sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, penyampaian aspirasi hendaknya dilakukan secara baik tampa menimbulkan kerugian pihak lain. “Harapan kita supaya demo ini dapat berjalan sesuai dengan koridor, jangan sampai ada kericuhan yang bisa merugikan umat Islam. Jangan sampai ada oknum lain yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu, jadi tetap koordinasi, tetap tertib dan sesuai ketentuan yang barlaku, himbau Ahmad Supardi. Ditambahkannya, untuk perwakilan Ormas Riau termasuk MUI yang akan ikut aksi Demo ke Jakarta saat ini sudah berada di Jakarta. Mereka berjuang untuk Islam. “Apapun Agamanya, jika dilecehkan tentu akan protes dan berhak untuk mendapatkan pembelaan dan keadilan demi tegaknya kerukunan umat beragama di negara tercinta ini. Karena negera sendiri menjamin kebebasan beragama bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n mus/aulia/nvm
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
31
LIPUTAN KHUSUS
Ribuan Umat Islam Kampar Lakukan Aksi Damai Tuntut Penista Agama Dinamis- Ribuan umat Islam di Kabupaten Kampar melakukan aksi damai atau turun kejalan dalam rangka mengawal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), tentang penistaan agama yang oleh dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Demikian disampaikan Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, hari senin (07/11) diruang kerjanya. Agus mengatakan ribuan umat Islam di Kabupaten Kampar yang melakukan aksi damai atau turun kejalan ini dimotori oleh MUI Kab. Kampar, IKADI Kab. Kampar, GPSM, dan organisasi-organisasi Islam, serta masyarakat umum lainnya. Sebelum melakukan Aksi damai, ribuan umat islam ini berkumpul dan sholat jumat berjamaah di Masjid Jami Al-Ihsan Markaz Islami Kab. Kampar. Setelah selesai melaksanakan sholat jumat, baru dilakukan aksi damai dalam hal mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang dinilai telah melecehkan kitab suci Al-Quran melalui pernyataannya di depan warga Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, dan massa menuntut untuk penjarakan ahok sesegera mungkin, papar Agus. Aksi ini dimulai dari Masjid Jami Al-Ihsan, kemudian mengarah ke Pandopo atau balai Bupati Kampar, kemudian diarahkan ke terminal Jala. Prof.
M Yamin SH, kemudian ke Jalan Datuk Tabano, kemudian mengarah ke jalan Sisinganmangaraja (Plaza Bangkinang), kemudian mengarah kejalan A. Yani dan akan berakhir di taman
kota Bangkinang. Alhamdulillah, aksi damai ini berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif, sesuai dengan aa yang kita harapkan,jelas Agus.
n ags/usm
Jaga kerukunan dan kebersamaan, Damai itu Indah
Dinamis-Jumat (4/11), Kejangan sampai dihancurkan. pala Kantor Kementerian AgMenjaga kesatuan dan perama Kabupaten Bengkalis satuan itu lebih indah. Jangan Drs. H. Jumari ketika selemudah terprovokasi. sai pelaksanaan yasinan ruKhususnya kepada seluruh tin bulanan menyampaikan pegawai Kementerian Agama kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis beliau Bengkalis yang terdiri dari berpesan agar berhati-hati bermacam agama agar dap- n Drs. H. Jumari dalam berbicara, terlebih lagi at menjaga keutuhan bersama dan Kementerian Agama ini milik semua kedamaian. Kerukukan dan keber- agama tidak hanya agama islam saja. n ana samaan yang selama ini perlu dijaga
Kakanwil Paparkan Jihad Konstitusional di TVRI Riau Dinamis- Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA bersama pengamat politik Saiman Pakpahan hadir sebagai narasumber dalam Talk Show Riau Cemerlang TVRI dengan tema Jihad Konstitusional dan Dampaknya bagi Politik, Jumat (4/11) di TVRI Riau Jalan Durian Pekanbaru. Talkshow yang disiarkan secara live di TVRI Riau berdurasi 1 jam ini, mencoba mabahas kembali tentang jihad konstitusional, terkait pergerakan besar- besaran umat Islam 4 November 2016 terkait kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Tidak ada yang salah dalam demonstrasi besar- besaran yang berlangsung 4 November 2016, sebab negara menjamin kebebasan berpendapat. Dan Alhamdulillah, dalam aksti tersebut massa tetap mengikuti rambut aturan- aturan protes, sama sekali tidak terjadi tindakan yang anarkisme, ini menunjukkan komitmen yang telah disepakati oleh umat Islam,
32
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
ujar Ahmad Supardi mengawali talk show yang dipandu oleh penyiar Derbi Ramona. Menueutnya, secara prinsip Ahok sebaiknya jangan sampai menista agama lain, sesuai dengan kata pepatah mulutmu harimau mu. Mestinya, berpikir dulu sebelum menyampaikan sesuatu. Apa lagi dalam waktu dekat ini akan diadakan
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
pilkada serentak, kalau memang berbeda agama jangan bicara tentang agama. Pada akhir acara, Ahmad Supardi mengharapkan, agar pemerintah dalam hal ini penegak hukum untuk menindaklajuti kasus penistaan agama ini. Sehingga, kerukunan beragama tetap berjalan langgeng di bumi pertiwi ini.
n mus/izan
PENDIDIKAN
n MTsN LIPATKAIN
Lembaga Religius, Berprestasi dan Berwawasan Lingkungan Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidu pan. Dengan pendidikan bisa memajukan kebudayaan dan mengangkat derajat bang sa. Pendidikan akan sangat terasa gersang apabila tidak berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkuali tas baik segi spiritual, intele gensi, dan keterampilan.
Dinamis-Untuk itulah, MTsN Lipatkain yang terletak di Jl. Subrantas Raya No. 139 Desa Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar menetapkan Visi MTsN “Terwujudnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Lipatkain sebagai lembaga pendidikan yang religius, berprestasi dan berwawasan lingkungan pada tahun 2019”. Dibawah asuhan Kepala MTsN Lipat Kain, Martinus MA, MTsN yang merupakan sekolah lanjutan pertama tertua di Kampar Kiri ini, terus melakukan upaya- upaya peningkatan mutu dalam semua aspek mulai dari aspek tujuan, sarana, pembelajaran, manajerial dan aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. “Kita terus berupaya meningkatkan kualitas anak didik kita di madrasah, dan tujuan sudah kita tuangkan dalam Visi dan Misi MTsN Lipat Kain. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan generasi yang religius, berprestasi dan berwawasan lingkungan,” jelas Martinus. Ia me ngatakan, Madra sah Tsa nawiyah Negeri
(MTsN) Lipat Kain adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan madrasah tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan MTs dapat me
n Martinus, MA
lanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah atau sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah sama dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama, hanya saja pada MTs terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam, misalnya mata pelajaran Bahasa Arab, Al Qur’an-Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam. “Keunggulan kita di Madrasah, selain penguasaan terhadap ilmu pengetahuan agama, anak didik kita juga menguasai ilmu pengetahuan umum, sehingga penerapannya nanti dapat seimbang, unggul Imtaq dan Imtek,” ujarnya.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n mus
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
33
PENDIDIKAN
MTsN Lipatkain SLTP Tertua di Kampar Kiri Dinamis-Dalam usaha ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagimana tertuang dalam Mukaddimah UUD 1945, para pemuka masyarakat dan pemuka agama yang ada di Lipatkain sebagai Ibu Kota Kecamatan Kampar Kiri, pada Tahun Pelajaran 1955/1956 sepakat untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Tingkat Pertama yang bercirikan Agama Islam dengan nama SMPI (Sekolah Menengah Pertama Islam). Yang dituakan sebagai Kepala Sekolah yang akan mengatur Proses Belajar Mengajar dipercayakan kepada almarhum Bapak Ahmad, yang sehari-hari dikenal dengan sebutan Bapak Guru Amat. Semenjak berdiri sampai akhir Tahun Pelajaran 1955/1956, Proses Belajar Mengajar berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Di desa-desa lain dalam Kecamatan Kampar Kiri pada waktu itu belum ada satupun Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP). Memasuki Tahun Pelajaran 1956/1957, pimpinan sekolah dilanjutkan oleh Bapak Teuku Nawawi, Proses Belajar Mengajar mulai terganggu oleh suasana Pergolakan PRRI (Pemberontakan Revolusioner Republik Indonesia). Akhirnya kegiatan Belajar Mengajar tidak dapat dilanjutkan, karena masyarakat Lipatkain sebagian besar mengungsi meninggalkan Lipatkain mencari tempat-tempat yang aman. Setelah keadaan berangsur membaik, dan masyarakat sudah banyak kembali ke Lipatkain dari tempat pengungsiannya, maka pemuka masyarakat dan pemuka agama bersama pengurus sekolah mengadakan musyawarah. Atas kesepakan bersama mulai Tahun Pelajaran 1958/1959 kegiatan Belajar Mengajar diteruskan kembali dan nama sekolah ditukar dari SMPI menjadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama). Jabatan Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bapak Abdul Aziz, kemudian diteruskan oleh Bapak Almuis. An. Selama sekolah ini bernama PGAP banyak kendala yang dilalui terutama dalam masalah Dana Operasisonal Sekolah, hingga honor Ke-
34
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
pala Sekolah dan Guru seperti terabaikan. Oleh karena keadaan keuangan yang semakin tak teratasi, akhirnya sekolah mengalami mati suri. Untuk menghidupkan Sekolah ini dari mati suri tersebut, diadakanlah kembali musyawarah agar sekolah ini dapat dikaitkan dengan pemerintah. Maka sepakatlah nama sekolah ini diganti dari PGAP menjadi PGAN 4(Empat) tahun, Fillial PGAN 6 (Enam) tahun Pekanbaru, mulai Tahun Pelajaran 1968/1969. Dengan terdengarnya oleh masyarakat Kampar Kiri sekolah ini bernama PGA Negeri 4 (Empat) tahun, respon masyarakat sangat positif. Jika sebelumnya input murid hanya dapat dikatakan dari kalangan tamatan SD di Lipatkain saja, namun saat itu mulai tersebar kepada tamatan SD yang ada di Kecamatan Kampar Kiri pada tahun itu jumlah murid meningkat hingga mencapai 80 lebih (delapan puluh) orang dan setiap tahunnya mengalami peningkatan, mencapai ratusan orang, sehingga dapat dikatakan sangat maju apabila di bandingkan dengan jumlah masyarakat dan SD yang ada pada waktu itu. Masa ini merupakan kebangkitan sekolah yang pertama, yang dikepalai oleh Bapak Maran Umar. Seiring perkembangan waktu perkembangan waktu, dimana di Lipatkain telah berdiri SMP Negeri, akhirnya sekolah ini mengalami penurunan secara drastis, sehingga penerimaan siswa baru pada awal Tahun Pelajaran mengalami kesulitan.
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Bahkan pernah terjadi pada Tahun Pelajaran 1976/1977 sekolah ini tidak mendapat seorangpun siswa Kelas I, namun kelas II dan Kelas III yaang ada pada saat itu tetap diselamatkan. Selanjutnya, berdasarkan Piagam dari Kepala Kantor Wilayah Depatemen Agama Provinsi Riau Nomor : B.III/16/1980, yang menyatakan bahwa terhitung dari tanngal 10 Oktober 1977 sekolah ini dirubah nama menjadi MTs Swasta dengan Kepala Abdul Munir. Semenjak bernama MTs Swasta Lipatkain, secara kwantitas sekolah ini semakin menurun, sehingga pada Tahun Pelajaran 1981/1982 keadaan murid Kelas I sampai dengan Kelas III tidak lebih dari 34 (Tiga Puluh Empat Orang). Setelah Kepala Sekolah yang pertama mengakhiri jabatannya, kepemimpinan sekolah dilanjutkan oleh Bapak Abdul Wahid Rata. Alhamdulillah, atas kerja sama yang baik serta terjalinnya komunikasi yang baik, baik ke luar maupun ke dalam, keadaan sekolah ini mulai membaik. Sejak Tahun Pelajaran 1982/1983 secara kwalitas grafik keberhasilan kembali berangsur naik, sehingga Tahun Pelajaran 1987/1988 jumlah siswa mencapai lebih 200 (dua ratus) orang. Kebangitan ini merupakan kebangkitan sekolah untuk yang kedua kalinya. Selanjutnya, karena terjadi penurunan kembali baik penurunan secara kwantitas maupun secara kwalitas, maka pengurus sekolah membentuk suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam Kampar Kiri (YPIK) Lipatkain. Maka pada Tahun Pelajaran 1993/1994, mulailah sekolah ini bernama MTs YPIK Lipatkain dan terjadi masa peralihan Pimpinan Sekolah dari Bapak Abdul Wahit Rata kepada Bapak Drs. Akhyar. Setelah habis masa tugas Bapak Drs. Akhyar sebagai Kepala Sekolah MTs YPIK Lipatkain yang ketiga, Pimpinan sekolah dilanjutkan oleh Bapak Nasruddin, BA sebagai Kepala Sekolah yang keempat. Mulai bulan Februari 1998 tongkat estafet diterima oleh Kepala MTs YPIK Lipatkain yang kelima yaitu Bapak Sutan Mansur, A.Md. Walaupun telah
diusahakan secara maksimal oleh beberapa orang Kepala Sekolah secara sambung menyambung, namun sekolah ini masih saja tetap jalan di tempat. Sampai Tahun Pelajaran 1999/2000, jumlah murid tinggal 71 orang. Namun di dalam kwalitas tidak begitu memalukan pelulusan setiap tahun, yang berkisar antara 90 dan 100%. Dalam perjalanan selanjutnya, mulai Tahun Pelajaran 2000/2001 sekolah ini bangkit lagi, sehingga jumlah murid meningkat menjadi 160 (Seratus Enam Puluh) orang. Selanjutnya untuk mengaitkan kembali sekolah ini dengan pemerintah, atas desakan pemuka agama dan masyarakat diajukan permohonan untuk penegerian kepada Pemerintah dalam hal ini Menteri Agama semenjak 1985. Namun permohonan kita yang pertama dan yang kedua mengalami kegagalan. Pada tahun 2000, kembali diajukan permohonan untuk yang ketiga kalinya. Setelah mengalami proses selama 3 (tiga) tahun, Alhamdulilla Allah mendengarkan ratap tangis dan do’a serta mengambulkannya. Dengan berdasar Surat Keputusan Bapak Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 558 tahun 2003 tanggal 30 Desember 2003 sekolah ini telah berubah status dari Swasta menjadi Negeri, diresmikan tanggal 30 Juni 2004. Nama MTs YPIK Lipatkain diganti menjadi MTs Negeri Lipatkain. Atas penegerian ini, kepada Allah kita bersyukur dan kepada Pemerintah serta semua yang terkait memperjuangkan penegerian sekolah ini diucapkan terimakasih. Semoga Allah membalasnya dengan pembalasan pahala yang berlipat ganda. Amin Yarobbal’Alamin. Karena masa jabatan Kepala MTs Negeri Lipatkain yang kelima Bapak Sutan Mansur, A,Md telah berakhir (Pensiun) pada tanggal 31 Desember 2004, maka jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh Bapak Martapuri, S.Ag sejak tanggal 01 Maret 2005 sampai 31 Desember 2012, maka jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh Ibu Fitrisma Rais, S.Pd mulai tanggal 01 September 2012 sampai 31 Juni 2014 dan dilanjutkan oleh Bapak Martinus MA sejak tanggal 02 Juli 2014 sampai saat sekarang.
n mus/sobri/afneti
VISI Terwujudnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Lipatkain sebagai lembaga pendidikan yang religius, berprestasi dan berwawasan lingkungan pada tahun 2019 MISI 1. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman nilai-niali Islam civitas akademika MTsN Lipatkain 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa MTsN Lipatkain 3. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan 4. Menigkatkan pemahaman dan kepedulian lingkungan civitas akademika MTsN Lipatkain 5. Meningkatkan wawasan lingkungan civitas akademika MTsN Lipatkain 6. Implementasi pola-pola pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan hidup Tujuan 1. Menciptakan suasana religius di lingkungan madrasah 2. Menciptakan civitas akademika MTsN Lipatkain yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia 3. Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis siswa MTsN Lipatkain 4. Meningkatkan kompetensi propesional pendidik dan tenaga kependidikan 5. Meningkatkan wawasan lingkungan civitas akademika MTsN Lipatkain 6. Implementasi pola-pola pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan hidup Sarana Prasarana Jumlah Siswa Jumlah Guru/ Pegawai Lokal Tata Usaha Ruang Kepala Ruang Tamu Ruang Majelis Guru Perpustakaan Ruang Reproduksi Labor IPA/ Bahasa Ruang Serbaguna Kantin Mushalla Parkir WC Guru WC Siswa Gedung/ Pagar Tempat Wudhu Pos Satpam Komputer
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
451 orang 35 orang 8 1 1 1 1 1 1 1/1 1 8 1 1 1 7 1/1 1 1 2
Prestasi • Utusan Jambore Muhibah Melaka Bersejarah ke-6 di Malaka Tahun 2007 • Perwakilan Porseni Diknas tingkat SLTP di Bangkinang Tahun 2008 • Festival drama tradisional tingkat SLTP di SMAN 1 Kampar Kiri Juara (I) Tahun 2008 • Bola voly putra tingkat SLTP di MTs Andalan Pekanbaru Juara (III) Tahun 2011 • Bola voly putri tingkat SLTP di MTs Andalan Pekanbaru Juara (III) Tahun 2011 • Lomba lintas alam II tingkat SLTP di SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau Juara (III) • Tahun 2012 • Lomba MTQ Tk SMP / MTs di MTs Simalinyang Juara (I) Tahun 2012 • Lomba Puisi Tk SMP / MTs di MTs Simalinyang Juara (I) Tahun 2012 • Lomba KSM Mata Pelajaran Fisika tingkat MTS se Kabupaten Kampar di Bangking Juara (I) Tahun 2013 • Lomba KSM Mata Pelajaran Fisika tingkat MTS se Riau di Pekanbaru Juara (II) Tahun 2013 • Juara I KSM Cabang Biologi dan Fisika Tingkat Kabupaten 2014 • Juara II KSM Cabang Matematika Tingkat Kabupaten tahun 2014 • Juara II KSM Cabang Fisika Tingkat Provinsi Riau tahun 2014 • Adiwiyata Provinsi Riau 2015 • Adiwiyata Nasional 2016 Profil Madrasah Nama Madrasah : MTs Negeri Lipatkain Nomor SK Penegerian : B.III/16/1980 Status Madrasah : Negeri Akreditasi : A Tahun 2014 Alamat : Jl. HR. Soebrantas Raya No. 139 Lipatkain, Lipat Kain, Kampar Kiri Telpon : 0761-673624 Email : mtsnlipatkain@ ymail.com Kurikulum : KTSP 2009 Tahun Pendirian : 1977 Profil Kepala Madrasah Nama : Martinus, MA TTL : Sungai Tanang, 1 Januari 1970 Alamat : Jl. Genetra Dusun II Desa Sungai Tonang Pendidikan : S2 UIN Suska Riau Riwayat Pekerjaan : Guru MAN Kampar Kepala MA Plus Sungai Tonang KepalaMTsNLipatKain
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
35
KISAH INSPIRATIF
Kendaraan Seorang Bijak
M
atahari di padang pasir terasa membakar. Han ya sesekali angin berti up, menerbangkan debu-debu yang memerihkan mata. Mem buat seorang pemuda kere potan mengarungi samudera pasir yang membentang luas. Namun, hatinya sedikit tenang. Unta yang di tungganginya masih muda dan kuat. Ia berharap kendaraannya ini sanggup untuk menempuh perjalanan yang jauh. Karena masih ada separuh perjalanan lagi yang harus ditempuh Sang Pemuda. “Mudah - mudahan aku selamat sampai Makkah,” katanya penuh harap. “Dan, segera melihat Baitullah yang selama ini aku rindukan.” Panggilan rukun Islam kelima itulah yang telah membulatkan tekadnya mengarungi padang pasir yang terik. Di tengah perjalanan, tiba - tiba Pemuda itu menatap tajam ke arah seseorang yang tengah berjalan sendirian di padang pasir. ‘Kenapa orang itu berjalan sendiri di tempat seperti ini?’ tanya pemuda itu dalam hati. Sungguh berbahaya. Pemuda tersebut menghentikan untanya di dekat orang itu. Ternyata, ia adalah seorang lelaki tua. Berjalan terseok - seok di bawah terik matahari. Lalu, Pemuda itu segera turun dari kendaraannya dan menghampiri. “Wahai Bapak Tua, Bapak mau pergi ke mana?” tanyanya ingin tahu. “Insyaa Allah, aku akan ke Baitullah,” jawab orang tua itu dengan tenang. “Benarkah?!” Pemuda itu terperanjat. Apa orang tua itu sudah tidak waras? Ke Baitullah dengan berjalan kaki? “Betul Nak, aku akan melaksanakan ibadah haji,” kata orang tua itu
36
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
meyakinkan. “Maa sya Allah, Baitullah itu jauh sekali dari sini. Bagaimana kalau Bapak tersesat atau mati kelaparan ? Lagi pula, semua orang yang kesana harus naik kendaraan. Kalau tidak naik unta, bisa naik kuda. Kalau berjalan kaki seperti Bapak, kapan Bapak bisa sampai ke sana ?” Pemuda itu tercenung, merasa takjub dengan Bapak Tua yang ditemuinya. Ia yang menunggang unta dan membawa perbekalan saja, masih merasa khawatir selama dalam perjalanan yang begitu jauh dan berbahaya. Siapapun tak akan sanggup menempuh perjalanan sejauh itu dengan berjalan kaki. Apa ia tidak salah bicara? Atau memang orang tua itu sudah terganggu ingatannya? “Aku juga berkendaraan,” kata Bapak Tua itu mengejutkan. Si Pemuda yakin kalau dari kejauhan tadi, ia melihat orang tua itu berjalan sendirian tanpa kendaraan apa pun. Tapi, Bapak Tua itu malah mengatakan dirinya memakai kendaraan. Orang ini benar-benar sudah tidak waras. Ia merasa memakai kendaraan, padahal aku lihat ia berjalan kaki... pikir si Pemuda geli. “Apa Bapak yakin kalau Bapak memakai kendaraan?” tanya Sang Pemuda itu menahan senyumnya. “Kau tidak melihat kendaraanku?” orang tua itu malah mengajukan pertanyaan yang membingungkan. Si Pemuda, kini tak dapat lagi menyembunyikan kegeliannya. “Kalau begitu, apa kendaraan yang Bapak pakai?” tanyanya sambil tersenyum. Orang tua itu termenung beberapa saat. Pandangannya menyapu padang pasir yang luas. Dengan sabar, si Pemuda menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut orang tua itu. Akankah ia mampu menjawab pertanyaan tadi? “Kalau aku melewati jalan yang mudah, lurus, dan datar, kugunakan kendaraan bernama Syukur. Jika aku melewati jalan yang sulit dan mendaki, kugunakan kendaraan bernama Sabar,” jawab orang tua itu tenang.
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Si Pemuda ternganga dan tak berkedip mendengar kata-kata orang tua itu. Tak sabar, pemuda itu ingin segera mendengar kalimat selanjutnya dari lelaki tua tersebut. “Jika takdir menimpa dan aku tidak sampai ke tujuan, kugunakan kendaraan Ridha. Kalau aku tersesat atau menemui jalan buntu, kugunakan kendaraan Tawakkal. Itulah kendaraanku menuju Baitullah,” kata Bapak Tua itu melanjutkan. Mendengar kata-kata tersebut, si Pemuda merasa terpesona. Seolah melihat untaian mutiara yang memancar indah. Menyejukkan hati yang sedang gelisah, cemas, dan gundah. Perkataan orang tua itu amat meresap ke dalam jiwa anak muda tersebut. “Maukah Bapak naik kendaraanku ? Kita dapat pergi ke Baitullah bersama-sama,” ajak si Pemuda dengan sopan. Ia berharap akan mendengarkan untaian-untaian kalimat mutiara yang menyejukkan jiwa dari orang tua itu. “Terima kasih Nak, Allah sudah menyediakan kendaraan untukku. Aku tak boleh menyia-nyiakannya. Dengan ikut menunggang kendaraanmu, aku akan menjadi orang yang selamanya bergantung kepadamu,” sahut orang tua itu dengan bijak, seraya melanjutkan perjalanannya. Ternyata, orang tua itu adalah Ibrahim bin Adham, seorang ulama yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Refleksi Hikmah: Untuk menempuh perjalanan kehidupan yang kita lalui ini. Bukan mobil mewah yang kita butuhkan sebagai kendaraan kita. Bukan pula harta melimpah yang kita butuhkan untuk bekal mengarungi kehidupan ini. Cukup hati yang lapang, yang dapat menampung segala kemungkinan keadaan. Menyediakan bahan bakar Syukur, Sabar, Ridha dan Tawakkal. Hidup akan terasa lebih indah jika merasa bahagia.
n alkisaah.blogspot.co.id
TEKNOLOGI
Kelebihan dan Kekurangan
Android Lollipop 5.0
S
istem operasi Android Lollipop 5.0 telah dirancang oleh Google dan telah dibekali berbagai fitur-fitur yang sangat canggih, hal tersebut bertujuan untuk menunjang performanya. Jika dibandingkan dengan sistem operasi yang lainya, android jelas lebih unggul karena android telah dibekali berbagai aplikasi dan game yang dapat di download secara gratis. Tak hanya itu, teknologi-teknologi yang disematkan android sangat berkualitas tinggi jika dibandingkan dengan OS lain. Ada banyak sekali jenis sistem operasi android seperti OS Android Ice Cream, Android Jelly Bean, Android Kitkat, dan masih banyak lagi yang lainya. Seperti yang di ketahui bersama, saat ini perusahaan software terbesar Google telah mengeluarkan sebuah sistem operasi yakni OS Android Lollipop. Sistem operasi Android Lollipop 5.0 merupakan OS penerus dari Android 4.4 KitKat. Android versi 5.0 Lollipop merupakan salah satu versi android terbaru yang dirilis pertama kali pada akhir tahun 2014 yang lalu. Android Lollipop sendiri terdiri dari dua versi utama yaitu versi 5.0 Lollipop yang dirilis pada bulan oktober 2014 dan versi 5.1 Lollipop yang dirilis pada bulan maret 2015. Android versi 5.0 Lollipop terdiri dari versi revisi yaitu versi 5.0.1 dan versi 5.0.2. Sementara revisi dari android versi 5.1 Lollipop adalah versi 5.1.1 Lollipop yang dirilis pada bulan april 2015. Jika dibandingkan dengan versi android terdahulu (Jelly Bean dan KitKat), tentu android Lollipop menawarkan beberapa pembaharuan dan fitur unggulan yang membuatnya menjadi lebih baik. Android Lollipop hadir dengan berbagai kelebihan yang lebih baik dibandingkan versi-versi sebelumnya baik pada segi tampilan maupun kinerja. Dalam perkembanganya sistem operasi yang terdapat pada smartphone Android yang merupakan salah satu pilihan konsumen yang paling diminati kini telah hadir terbaru untuk memberikan yang terbaik untuk penggunanya yakni operasi system Android Lollipop penerus Android Kitkat. Yang perlu diketahui produk android terbaru ini adalah fitur-fitur dari Android Lollipop 5.0 sebagai android terbaru. Dengan mengetahui fitur yang ada maka konsumen bisa faham mengenai kelebihan dan kekurangan dari Android Lollipop, dan yang terpenting lagi adalah Smartphone apa saja yang akan menggunakan sistem android ini. Penggunaan Android Lollipop 5.0 sebagai android terbaru yaitu terdapat pada smartphone Nexus 6, dan tablet Nexus 9. Bisa dikatakan bahwa Android Lollipop 5.0 ini yang terpasang pada perangkat ini sebagai android terkini yang paling unggul dalam jajaran Android yang pernah ada, diantaranya adalah antarmuka yang terpasang secara “datar” yang terlihat keren dan menawan. Kemudian terdapat multitasking yang didukung dengan sistem kartu Google Now, juga bagian dalam yang sepintas tidak terlihat salah satunya adalah compiler 64-bit dan Project Volta untuk memberikan fungsi bisa menghemat baterai lebih lama dalam penggunaanya.
Kelebihan Android Lollipop 5.0
1. Context-Aware Unlocking Adanya personal unlocking merupakan salah satu bentuk rancangan terbaik yang dapat memperhitungkan perangkat Bluetooth ketika perangkat ponsel atau tablet sedang terkoneksi pada lokasi pengguna, juga suara unik yakni ketika layar yang sedang terkunci dengan kunci pola akan bisa dilewati jika smartphone Android sedang didekatkan dengan smartwatch. 2. User Interface OS Android adalah software ponsel yang support interface dan menggunakan tampilan interface yang begitu menarik dan pastinya sudah berbeda dari semua perangkat smartphone yang terdapat pada era sekarang. OS ini sangat memanjakan para user yang menggunakan ponsel android tersebut. Google mendesign Operating Sistem ini khusus bagi Lollipop dengan system yang sudah terkonsep rapi, terinspirasi dari layar tampilan minimalis dan flast yang bisa di katakan dengan bahasa sebuah tinta dan kertas yang dimana merupakan animasi terbaru pada Android versi ini dan pastinya sudah selalu mengikuti perkembangan pada teknologi sekarang ini. 3. Project Volta Untuk proyek volta sendiri sudah di adopsi oleh OS Android Lollipop 5.0 ini sendiri yang dimana fitur ini mampu menghemat daya tahan baterai ketika di gunakan kurang lebih presentasinya mencapai 30% jika dibandingkan dengan OS lainnya OS ini sangat jauh lebih unggul dan pastinya anda sudah menggunakan pada smartphone yang boros baterai pada OS sebelumnya. Dengan adanya system proteksi Volta project Google mampu menjawab lika-liku keborosan pada smartphone android yang dimana memiliki kebutuhan daya pakai lebih untuk di operasikan. 4. Adanya 15 Bahasa Baru Support pada 15 bahasa baru artinya pada system OS Android tersebut memiliki sebuah keyword atau kata kunci untuk menjalankan sistemnya agar bisa di gunakan secara merata, dengan kelebihan OS ini maka tersedialah 15 bahasa baru yang bisa di nikmati bersama antara lain bahasa yang telah di support adalah Bahasa Bengali, Bahasa Basque, Bahasa China, Bahasa Burma, Bahasa Hongkong, Bahasa Islandia, Bahasa Galicia, Bahasa
Cannada, Bahasa Macedonia, Bahasa Kyrgyz, Bahasa Nepal, Bahasa Marathi, Bahasa Tamil, Bahasa Sinhala, dan Bahasa Telugu sehingga total bahasa yang diadopsi android lollipop 5.0 menjadi 68 bahasa. Sungguh fantastis bukan OS Android 5.0 Lolliopo ini sendiri. 5. Mendukung Arsitektur 64 Bit Untuk system Arsitektur 64 bit ini sendiri kehebatan pada teknologi semakin canggih untuk saat ini, Google sendiri memperhatikan kemajuan pada jajaran pengguna OS yang telah support pada system 64 bit ini sendiri. Oleh karena itu rilisan produk OS Android Lollipop ini sendiri sudah cukup banyak yang merasakan kelebihannya serta fitur-fitur utilitynya telah di support oleh google itu sendiri. Sehingga tidak jarang dari orang yang mengeklaim bahwa fitur ini memiliki banyak kelebihan dari versi sebelumnya.Dengan adanya system 64 bit ternyata semua ponsel yang mengadopsi OS Android Lollipop 5.0 memberikan kemajuan terhadap jajaran smartphone untuk sekarang ini karena itu smartphone sekarang bisa memiliki RAM yang kapasitasnya bisa mencapai 4 GB dan tentu saja yang membuat ponsel-ponsel mengadopsi RAM 4GB akan membuat kinjerjanya semakin cepat dan perfomanya semakin bagus. Namum, pada versi sebelumnya RAM yang mempuni Cuma mentok 3 GB saja. 6. Fitur Art Runtime Fitur ini memungkinkan bahwa fitur Art Rutime sudah digantikan oleh Dalvik yang terdapat pada operating system sebelumnya, ada beberapa macam perbedaan pada fitur Dalvik dan Art Runtime Fitur yang terdapat pada OS sebelumnya adalah Dalvik yang menjadi konsep just in time atau di sebut yang menggunakan kode aplikasi yang kompilasi ketika sedang di jalankan. Lain halnya baik untuk ART Runtime dimana menggunakan konsep aturan sebagai Ahead OF Time dimana proses kompilasinya terdapat kode aplikasi yang terdapat proses instalasi terlebih dahulu pada aplikasi tersebut. 7. Keamanan Untuk security ini sendiri Lollipop 5.0 hadi sebagai enskrip kode secara automatic yang bisa memantau data dan melindungi data-data penting pada ponsel yang telah mengadopsi Android Lollipop 5.0 ini sendiri. Dengan berjalannya system Linux pada apliasi ini maka maleware tidak mempan dan sangat menjaga ketahanannya serta perlindungan untuk data-data semakin baik. Kekurangan Android Lollipop 5.0 Salah satu kekurangan yang sempat dimiliki oleh android Lollipop adalah adanya pemasalahan pada koneksi Wi-Fi yang cukup boros konsumsi baterai sehingga meskipun sudah menghadirkan project volta, penggunaan baterai pada saat perangkat terhubung ke Wi-Fi masih terbilang boros. Penggunaan fitur ART Runtime (konsep Ahead-of-Time) yang membuat kinerja aplikasi menjadi lebih mumpuni, seringkali mengakibatkan proses instalasi aplikasi menjadi cenderung lebih lambat dan memakan kapasitas memori yang cukup besar. Sehingga ada sedikit penurunan dalam hal penggunaan memori.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n ady/net
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
37
SERBA-SERBI
n POSPENAS BANTEN 2016
Jokowi: Semangat Jihad Harus Terus Hidup dalam Diri Santri “Api semangat jihad harus terus hidup dalam diri santri untuk berjuang dalam meng hadapi tantangan baru di era kemerdekaan sekarang ini” pesan Presiden RI Joko Widodo. Dinamis-Presiden Jokowi secara resmi membuka Pekan Olah Raga dan Seni Islami antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional VII di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang, Sabtu malam (22 Oktober 2016). Pembukaan Pospenas 2016 dihadiri oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin, sejumlah ulama, tokoh agama, pejabat dari perwakilan Kementerian Agama, Kemenpora, Kemendikbud, dan Pejabat Pemprov setempat serta ribuan kontingen delegasi pondok pesantren se-Indonesia. “Selamat merayakan hari santri pertama di Indonesia, hampir diseluruh pelosok Indonesia dari Kabupaten hingga provinsi semarak menyambut hari santri nasional”, ucap Jokowi mengawali sambutannya. Resolusi jihad yang sudah dimulai oleh para ulama terdahulu, untuk itu seharusnya para santri bisa berjuang bersama sama dengan elemen bangsa lain untuk membela tanah air, karena sejarah mencatat para santri telah mewakafkan hidupnya untuk kemerdekaan RI dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia tersebut, terang Jokowi dalam orasinya. “Api semangat jihad harus terus hidup dalam diri santri untuk berjuang dalam menghadapi tantangan baru di era
38
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
kemerdekaan sekarang ini”, pesannya. Hal ini berguna dalam rangka memerangi kebodohan dan menghadapi perkembangan sosial. Menurutnya kekuatan bangsa bukan SDA yang besar, namun kekuatan kita sebagai bangsa dengan menhadirkan semangat jihad dan cinta akan tanah air yang telah diwariskan
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
oleh para ulama terdahulu, pungkasnya. Menyambut sambutan Presiden Jokowi, H Rano Karno selaku Gunernur banten menyampaikan hal serupa, selamat dan rasa syukur yang tinggi atas terselenggaranya Ponpenas VII di Banten. Dengan lahirnya kegiatan yang digagas Presiden RI ini, mampu menstimulus semangat jihad para santri dalam mengisi kemerdekaan.Pun diharapkan turut memberikan kontribusi yang positif untuk perubahan dan kemajuan negara dimasa datang, tandasnya. Sementara itu dalam sambutannya LHS menyampaikan apresiasi yang tinggi dan rasa syukur yang besar atas terselenggaranya gelaran akbar tersebut. “Rasanya baru kali ini perayaan yang gegap gempita digelar dalam momen pospenas ini”, katanya. Terbitnya keputusan Presiden pada 22 Oktober lalu di Masjid Istiqlal, merupakan momentum babak baru dalam sejarah umat Islam Indonesia. Yang mencerminkan relasi antara umat Islam khususnya kalangan santri yang semakin fungsional dan mutualistik. Keputusan Presiden tentang hari santri bermakna wujud rekognisi atas pengakuan pemerintah atas perjuangan kalangan dan santri, dalam konteks mempertahankan sekaligus mengisi Kemerdekaan RI ini, terang Menag. “Islam Indonesia adalah Islam kita, Islam yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dan menegakkan jati diri kebangsaan Indonesia”, terangnya. Dengan perayaan hari santri ini diharapkan mampu mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa Indonesia. Kami telah melakukan perubahan
yang signifikan dalam upaya memajukan pendidikan lanjut Menag. Baik pada aspek regulasi maupun pada program kegiatan. Begitu juga dalam bentuk afirmasi fasilitas kepada ponpes dalam bentuk bantuan secara fisik bantuan asrama rehab ruang kelas maupun nonfisik dana BOS dan tunjangan, insentif pesantren, program beasiswa santri berprestasi program Indonesia pintar, dan sejumlah program afirmatif lainnya. Pospenas, tambahnya adalah puncak dari peringatan hari santri nasional agar
santri mampu berkiprah di bidang seni dan olah raga di kancah nasional maupun internasional. Melalui pospenas ini juga diharapkan lahir para seniman dan
olahragawan yang berasal dari pondok pesantren yang memiliki karakter dan mental jujur, sportif dan semangat juang untuk bangsa negara dan agama. Pihaknya juga telah menggelar pencanangan budaya nasional menulis mushaf Alquran yang dilakukan oleh setiap provinsi secara serentak diseluruh Indonesia. Lebih kurang dari 40.000 santri ponpes pada 12 Oktober telah melahirkan mushaf santri, imbuh menag menjelaskan. Suksesnya gelaran ini tidak lepas dari dukungan kontribusi Pemprov Banten dan pihak terkait lainnya. Terakhir Menag menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada para ulama, tokoh agama, pimpinan ponpes dan santri berskala lokal maupun nasional yang telah berpartisipasi besar dalam terlaksananya pospenas tahun ini, ujar LHS menutup sambutannya. Sebagai informasi, pada kesempatan itu pula diberikan sertifikat penghargaan budaya menulis mushaf Alquran kepada Presiden RI dan akan diabadikan di Museum RI.
n vera
Kesiapan Kontingen Pospenas Ditinjau Kakanwil Riau
Dinamis-Gelaran perlombaan Ponpenas VII 2016 di Banten tinggal hitungan jam. Upacara pembukaan digelar pada Sabtu, 22 Oktober 2016 pukul 19.00 WIB di Stadion Maulana Yusuf Ceciri Kota. Terkait hal itu, beberapa jam sebelum acara pembukaan pada Sabtu sore, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kabag TU HM Saman S Sos MSi, beserta Plt Kabid Pakis Drs H Elwizar, Kabid Penaiszawa H Irhas, Kabid Penmad Drs H Mahyudin MA meninjau lokasi penginapan peserta Pospenas yang berada di Hotel Pandeglang Raya. Maksud kedatangan Kakanwil dan rombongan adalah dalam rangka melihat secara langsung sejauh mana kesiapan kontingen Riau dalam menghadapi perlombaan selama seminggu kedepan. Sekaligus memberikan motivasi kepada
peserta yang telah dipercaya sebagai duta olah raga dan seni dari Provinsi Riau. Beliau mengharapkan pelaksanaan Pospenas bisa berjalan dengan baik, sukses dan lancar. Detail pelaksanaan teknis perlombaan yang belum diselesaikan oleh panitia dan official diharapkan bisa rampung dan tepat pada hari H perlombaan, jelasnya lagi. Ketika ditanya mengenai harapan dan target, dengan simple beliau menjawab “bukan kalah atau menang yang menjadi tujuannya, tampilkan yang terbaik”, ucap pria murah senyum dan low profile tersebut. “Lakukan yang terbaik untuk mengharumkan nama Riau, peserta santri kita ini rakyatnya Gubernur jadi berjuanglah dengan maksimal pesannya menambahkan. Menurutnya kegiatan ini bisa terlaksana bukan hanya
kontribusi Kemenag semata. Namun lebih dari itu, tidak lepas dari peran serta Pemprov Riau dan dukungan dari pihak terkait seperti Disdikpora Provinsi Riau. “Kita sangat berterimakasih dan perlu kita apresiasi kontribusi mereka, sebab hubungan Kemenag dengan Pemprov selama ini sudah terjalin baik. Tak tanggung -tanggung guna menyukseskan kegiatan ini, Kemenag dan Disdikpora mengerahkan cukup banyak sarana transportasi kepada peserta dan official. Hal senada diungkapkan Kasi Pontren H Zulfadli Lc MA terkait dukungan Disdikpora Provinsi Riau tersebut dalam helat ini. Perlu apresisasi yang tinggi atas segala bentuk kontribusi Kemenag, Pemprov setempat. “Riau masih jauh beruntung dari daerah lain yang tidak semuanya mendapat support dan kontribusi secara financial dari pemprovnya”, jelas pria berkulit putih tersebut. Diharapkan kegiatan ini harus berdampak ke masyarakat luas, terangnya. Setidaknya masyarakat bisa menikmatidan merasakan manfaat dari gelaran Pospenas 2016 ini. Terakhir Zulfadli menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada para pejabat eselon III yang telah berkenan datang mengunjungi peserta secara langsung ke lokasi. Ucapan itu disampaikan kepada Kankemenag Kab Kep Meranti, Siak, Rohil, Kuansing, Bengkalis, Inhil, dan Kota Dumai.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n vera
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
39
SERBA-SERBI
Sukses, Menag RI Tutup Pospenas Banten Dinamis-Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) ke-7 tahun 2016 telah bera khir. Provinsi Banten sukses menjadi juara umum even tiga tahunan yang menjadi ajang silaturahim dan per lombaan cabang olahraga dan seni kaum santri pondok pesantren.
P
ospenas ke VII di Serang Banten resmi ditutup Menag LHS pada Jum’at 28 Oktober. Pada Pospenas kali ini Kontingen Banten ditetapkanj sebagai juara umum pasca dibacakannya surat keputusan oleh Ketua III Panjatapnas-Pospenas Drs H Sahlan Masduki Msi. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Sekda provinsi Banten, Ketua harian Panjatapnas Pospenas VII, Dirjen pendidikan Islam, para Kanwil Kemenag provinsi , serta ribuan santri pondok pesantren nusantara. Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin selaku Wakil Ketua Panitia Kerja Tetap Nasional Pospenas menyerahkan Piala Bergilir tersebut kepada Sekda provinsi banten bersama dengan Kakanwil kemenag Provinsi Banten pada malam tersebut. Penutupan Pospenas ditandai dengan pemukulan Terbang Gede oleh Menag LHS didampingi Sekda provinsi Banten, ketua harian Pajatapnas Pospenas, Dirjen Pendidikan Islam dan Kakanwil kemenag Banten. Disebut Terbang Gede merupakan alat tradisional yang menjadi simbol kematangan masyarakat Banten dalam menjalankan ibadah. Kegiatan yang dimeriahkan oleh Opick Tombo Ati ini, ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (28/10) malam di Masjid Nawai Al Bantani. Dalam kesempatan itu, Menag menyalurkan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk santri pondok pesantren. Sebagai juara umum, santri pesantren dari Provinsi Banten berhasil meraih 42 Medali, terdiri dari 19 medali emas, 9 perak, dan 14 perunggu. Kontingen Jawa Barat menjadi terbaik kedua dengan total medali yang sama, yaitu 42 medali, dengan komposisi berbeda. Para santri dari pesantren Provinsi Jawa Barat meraih 13 emas, 18 perak, dan 11
40
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
perunggu. Berada pada urutan ketiga, kontingen dari provinsi Jawa Timur dengan 11 medali emas, 11 perak, dan 10 perunggu (32 medali). Sementara itu secara berturut-turut, kontingan berikutnya yang masuk dalam 10 (sepuluh) besar adalah Jawa Tengah (9 emas, 8 perak, 5 perunggu), Bali (9 emas, 3 perak, 9 perunggu), DI Yogyakarta (7 emas, 8 perak, 12 perunggu), DKI Jakarta (4 emas dan 1 perak), Sumatera Utara (3 emas, 8 perak, 8 perunggu), Riau (3 emas, 7 perak, 5 perunggu), dan Kalimantan Timur (3 emas, 2 perak, 1 perunggu). Kamaruddin Amin melaporkan, Pospenas VII ini diikuti oleh 2.826 santri pondok pesantren, terdiri dari 1.654 (58.5%) santri laki-laki dan 1.172 (41.47%) santri perempuan. Dari jumlah itu, sebanyak 1.905 santri mengikuti cabang olah raga, sedang 921 santri mengikuti pertandingan bidang seni. Ada 11 cabang olah raga dan 14 cabang seni yang dipertandingkan pada Pospenas VII ini dan Provinsi Banten berhasil menjadi juara umum, tegas Kamaruddin
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
disambut tepuk riuh para hadirin. Cabang-cabang olahraga yang dilombakan meliputi: [1] atletik, [2] bola basket, [3] bola volley, [4] bulu tangkis, [5] pencak silat, [6] futsal, [7] tenis meja, [8] sepak takraw, [9] senam santri, [10] hadang, dan 11 panahan (eksebisi). Sementara cabang seni yang dilombakan meliputi: [1] seni musik Islami, [2] seni kaligrafi, [3] pidato bahasa Indonesia, [4] pidato bahasa Inggris, [5] pidato bahasa Arab, [6] fotografi islami, [7] seni lukis Islami, [8] seni kriya, [9] seni hadroh, [10] seni video cerita pendek, [11] seni teater, [12] seni baca cipta puisi, [13] stand up comedy Islami, dan [14] seni fashion Islami. Even Pospenas menjadi puncak dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Tahun 2016 yang digelar oleh Kementerian Agama. Sebelumnya Kemenag RI melaunching Pencanangan Budaya Nasional Menulis Mushaf AlQuran yang diikuti oleh 40.128 santri pondok pesantren dan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
n vera
Riau Boyong 15 Medali
Dinsmis-Pospenas usai, kontingen Riau patut bersyukur atas capaian prestasi yang telah diperoleh oleh para duta seni dan olahraga dalam sejumlah cabang. Hal tersbut salah satu poin yang disampaikan oleh Kasi Pontren H Zulfadli Lc MA, dikatakannya perlu apresiasi yang sangat tinggi terhadap santri yang telah menyumbangkan medali. Mengingat pospenas sebelumnya di Gorontalo Riau hanya masuk posisi 16 besar, sementara pospenas kali ini Riau berada pada posisi 9 besar dengan perolehan medali emas sebanyak tiga medali emas, 7 perak dan 5 perunggu. Pihaknya sangat bersyukur dengan prestasi yang cukup memuaskan ini, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya, ditemui beberapa indikasi kecurangan yang sifatnya riil. “ Diakui kecewa jika ditanya kecewa tentang kecurangan tersebut ungkap Fadli menjelaskan. Moment pospenas harusnya bisa dijadikan sebagai ajang pembuktian bagi santri dalam berprestasi dengan kejujuran sayangnya masih ada saja pihak yang ingin merusak komitmen diluar prosedur yang ada demi harapan sebuah kemenangan dengan meminjam atlit yang bukan santri. “Kapan lagi santri kita bicara dan dikenal masyarakat Indonesia, kakau bukan kita yang memberikan
peluang itu kepada mereka, ujarnya penuh tekanan. “Semoga kedepan tidak akan ditemukan lagi kecurangan seperti di pospenas tahun ini”, harapnya. Meskipun demikian, kami selaku panitia cukup berbesar hati dengan prestasi Riau pada Tahun ini. Semoga dengan capaian ini sebagai bukti eksistensi santri kedepan, sekaligus menjadikan motivasi dan stimulus bagi masyarakat untuk mempercayakan anak anak mereka masuk Ponpes. Sehubungan dengan itu, sebelumnya H Zulfadli selaku panitia mengadakan acara tasyakur dan perpisahan dengan para santri pada Kamis malam kemaren di salah satu Restourant yang cukup dikenal di Kota Serang.
n vera
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI RIAU
Mengucapkan
Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2016 Tertanda
Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag Kakankemenag Pekanbaru
Drs. H. Darawi, M.A. Kakankemenag Dumai
Drs. H. Fairus, M.A. Kakankemenag Kampar
Drs. H. Zulkifli Kakankemenag Pelalawan
Drs. H. Muharom Kakankemenag Siak
H. Erizon Efendi, S.Ag. Kakankemenag Kuantan Singingi
H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I Plh. Kakankemenag Rokan Hulu
H. Agustiar, S.Ag. Kakankemenag Rokan Hilir
Drs. H. Abd. Kadir Kakankemenag Indragiri Hulu
Drs. H. Azhari, M.A. Kakankemenag Indragiri Hilir
Drs. H. Jumari Kakankemenag Bengkalis
Drs. H. Miskam, M.A. Kakankemenag Kep. Meranti
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
41
LINTAS DAERAH n PEKANBARU
Setjen Kunjungi Kemenag Pekanbaru
Dinamis-Selasa 08 Nopember 2016 Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru kedatangan tamu dari Jakarta yaitu Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Jenderal (setjen) Kementerian Agama Republik Indonesia. Rombongan yang dipimpin Kepala Bagian Penyusun Naskah dan Pelaporan Kebijakan Drs H Suhersi di sambut baik Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Drs H Edwar S Umar MAg. Kedatangan mereka dimaksudkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi di lingkungann Kementerian Agama. Tujuannya untuk mendapatkan data mengenai kemajuan implementasi Reformasi Birokrasi serta memberikan arahan tentang pelaksanaan reformasi birokrasi yang lebih jelas, spesifik dan teratur sesuai dengan Perpres 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi di Kementerian Agama sudah berjalan selama tujuh tahun dari mulai 2009 sampai sekarang. Pembenahan sistim birokrasi Kementerian Agama mengacu kepada 8 area perubahan, salah satunya Peningkatan
kualitas Pelayanan Publik, Ungkap Suhersi. Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, dalam sambutannya di depan para penerima pelayanan publik (masyarakat) yang pernah berurusan dengan Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, menyerahkan sepenuhnya kepada team dari Jakarta
untuk melaksakan tugasnya guna mendapatkan data yang di maksud. Untuk melihat bagus tidaknya pelayanan maka perlu informasi dari pengguna layanan (masyarakat) guna mengatahui sejauh mana layanan publik itu terealisasi, Tambah Suhersi.
n idris
n KUANTAN SINGINGI
Kakanwil Kemenag Riau Kunker ke Kuansing
Dinamis- Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi Hs MA mengadakan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi di Kankemenag Kab. Kuansing, Selasa (8/11) di Aula Pertemuan Kankemenag Kab. Kuansing dan dihadiri oleh Ka. Kankemenag Kab. Kuansing beserta jajaran pejabat dan pegawai di lingkungan Kankemenag Kab. Kuansing. Pada sambutannya Kakanwil Kemenag riau Ahmad Supardi menjelaskan mengenai 5 program Kemenag yang harus segera dilaksanakan. “5 program penting Kemenag yang harus segera dilaksanakan pada saat ini yaitu meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama seperti halnya sisi pelaksanaan ibadah yang bukan hanya sebagai kewajiban tetapi ibadah itu merupakan kebutuhan kita sebagai umat Islam karena pada dasarnya kita yang membutuhkan Allah SWT untuk membantu kita hidup lebih baik. Kemudian poin kedua pada program prioritas Kemenag ini yaitu peningkatan kualitas kerukunan umat beragama yang tidak hanya meliputi kondisi ekstern antar umat beragam tetapi kondisi saat ini justru keadaan intern di dalam umat agama itu sendiri yang dapat memecah belah umat,” jelas Ahmad Supardi. Lebih lanjut Beliau menjelaskan poin berikutnya yaitu poin ketiga peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan seperti madrasah dan pondok pesantren yang langsung kita bina dan sekolah umum yang berbasis agama yang merupakan bagian dari kerjasama
42
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
antar lembaga, kemudian poin keempat yaitu pelayanan ibadah haji dan umrah. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan Pemprov Riau mengenai Embarkasi Haji Antara yang akan beroperasi pada tahun 2017, semoga rencana ini dapat berjalan lancar. “Poin terakhir sebagai penutup yaitu tata kelola pemerintah. Kita sebagai PNS saat ini haruslah berbangga hati karena pemerintah sudah banyak melakukan beberapa kebijakan untuk kesejahteraan PNS. Adanya gaji, tunjangan, dan biaya lainnya tentunya sudah dapat membuat kita menjadi termotivasi dalam bekerja. Apabila kita digaji 9 juta maka sebaiknya
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
yang kita lakukan harus lebih dari 9 juta maka kelebihannya itu akan dibayar pahal atau minimal 9 juta pas maka antara pekerjaan yang kita lakukan dengan gaji yang kita dapat akan impas. Berbahaya kalo kita digaji 9 juta tapi pekerjaan yang kita lakukan hanya senilai kurang dari 9 juta itu yang dinamakan makan gaji buta. Maka dari itu saya mengajak seluruh pejabat, pegawai PNS, ataupun non PNS mari kita bekerja dengan maksimal. Upayakan yang terbaik dalam melaksanakan tupoksi untum mensukseskan 5 program prioritas Kementerian Agama,” jelas dan penutup bapak yang humoris ini.
n nvm/izan
n KAMPAR
30 Madrasah di Kampar Dapatkan Akreditasi
Dinamis-Sebanyak 30 Madrasah di Kabupaten Kampar, tahun ini mendapatkan Akreditasi. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Fairus MA, melalui Kasi Pendidikan Madrasah Drs Muhammad Yamin, Jumat (04/11) diruang kerjanya. Yamin menjelaskan, Akreditasai ini diraih berdasarkan Surat Keputusan (SK) Akreditasi : Keputusan Ketua Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Riau No 581/BAP-SM/ KP-09/X/2016 tanggal 26 Oktober 2016. Yang mana daftar nilai akreditasi Madrasah tahun 2016, untuk tingkat MTs sebanyak 11 Madrasah. 11 MTs tersebut yakni :1. MTs Bahrul Ulum (A, 90) 2. MTs Baitussalam (B, 83) 3. MTs Muhajirin Kualu (B, 83) 4. MTs Bustanul Huda (B, 82) 5. MTs Miftahul Huda (B, 82) 6. MTs Balung (B, 77) 7. MTs Kp. Godang (B, 77) 8. MTs Tahfizul Qur’an (B, 77) 9. MTs Kualu (B, 72) 10. MTs Islamiyah ( B, 71) 11. MTs Ubudiyatussalam (C, 66) B, terang Yamin. Sedangkan untuk tingkat MA sebanyak 19 MA yakni : MA 1. MAN Kuok (A, 95) 2. MAS IBS ( A, 94) 3. MAS Himmatul Ummah ( A, 93) 4. MAS Terantang (A, 93) 5. MAS Al Falah ( A, 87) 6. MAS Miftahul Muarrif ( A, 87) 7. MAS Al Muhajirin DPG ( B, 85) 8. MAS Darussakinah (B, 85) 9. MAS Darul Huda Sipungguk ( B, 84) 10, pungkas Yamin. Kemudian MAS Darul Qur’an ( B, 82) 11. MAS Nahdhatul Ulum ( B, 81) 12. MAS Bustanul Huda (B, 80) 13. MAS Jamiatul Husna ( B, 78) 14. MAS NU Al Islah ( B, 75) 15. MAS Sabil Al Salam ( B, 74) 16. MAS Kejuruan Al Falah ( C, 69) 17. MAS Ansharullah ( C, 68) 18. MAS Tahfizul Qur’an ( C, 66) 19. MAS Rantau Setingkai ( TT, 26), pungkas Yamin.
n ags/usm
n DUMAI
Kakanwil dan Kakan Kemenag Kampar Monitoring di KUA Salo
Dinamis-Dalam rangka meningkatkan peran Kantor Urusan Agama (KUA) ditengah-tengah masyarakat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau (Kakanwil Kemenag Riau) Drs H Ahmad Supardi MA, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Drs H Fairus MA, monitoring atau menginjungi Kantor Urusan Agama Kecamatan Salo, Rabu (09/11). Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Supardi menghimbau kepada Kepala KUA dan staf di Kab. Kampar agar terus memberikan pelayanan terbaik, murah, mudah, dan tidak bertele-tele, kepada masyarakat, sehingga KUA mencerminkan birokrasi pelayanan masyarakat. Saat ini KUA tidak hanya mengurus NIkah dan Rujuk saja, tetapi banyak sekali pelayanan yang harus diberikan oleh KUA kepada mas-
yarakat, diantaranya adalah pelayanan di bidang kepenghuluan seperti nikah dan rujuk, penasehatan perkawinan, pembinaan kemasjidan, pensertifikatan tanah wakaf sebagai asset umat, pembinaan zakat, pendirian rumah ibadah, kerukunan umat beragama dan lain sebagainya, tegas Ahmad Supardi. Oleh karena itu, KUA ini merupakan ujung tombak sekaligus potret wajah (performance) Kementerian Agama di lapangan. Baiknya KUA adalah baiknya Kementerian Agama dan buruknya KUA adalah buruknya Kementerian Agama secara Nasional. Untuk itu, terus tingkatkan kualitas diri, melakukan revolusi mental dari dilayani menjadi melayani, sehingga citra Kementerian Agama menjadi lebih baik di mata public, pungkas Ahmad Supardi.
n ags/usm
Subbag Ortala Kemenag Riau Monitoring LCKH
Dinamis-Berdasarkan Surat Tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor : 1638/Kw.04.1/2/Kp.01.1/10/2016, Staf pada Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Riau yaitu Deni Jaya Saputra,S. Sos., Mawaddah Amaliyah,S.H.I., dan Mashuri melakukan monitoring dan evaluasi terkait Laporan Catatan Kinerja Harian (LCKH) ke Kemenag Kota Dumai, pada hari Selasa (25/10). Saat tiba di Kantor Kemenag Dumai langsung disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Drs.H.Darawi,MA melalui Kasubbag Tata Usaha Drs.H.Khaidir didampingi Staf pada Kepegawaian Kemenag Dumai Deslinawati,S.Kom., Rajuli Imaman,S. Kom., Safrida, S.Ag., dan Marlima
Sari,S.Psi. Ketika diwawancarai humas, Mawaddah yang salah seorang Staf Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Riau ini mengatakan Kami dari Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Riau sengaja turun di Kemenag Kabupaten/Kota mengingat adanya banyak terjadi kesalahan
dalam pengisian Laporan Catatan Kinerja Harian (LCKH) yang tidak sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Untuk itu, kami mengambil sampel Laporan Catatan Harian Kerja (LCKH) beberapa pegawai untuk dibawa ke Kanwil dan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
pegawai tersebut, apa belum, tutur Mawaddah yang kerap di sapa Iwad ini. Sementara itu, Kakan Kemenag Dumai Drs.H.Darawi,MA melalui Kasubbag Tata Usaha Kemenag Dumai Drs.H.Khaidir mengatakan semua pegawai termasuk saya sendiri wajib membuat Laporan Catatan Kinerja Harian (LCKH). Karena pembuatan laporan tersebut dalam rangka pencairan tunjangan kinerja sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 49 Tahun 2014 tentang Pemberian, Penambahan, Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama, bahwa tunjangan kinerja dihitung berdasarkan kehadiran kerja dan capaian kerja individu.
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
n jaka
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
43
LINTAS DAERAH n BENGKALIS
MAN Bengkalis Terima Penghargaan Adiwiyata
Dinamis- Sebanyak sepuluh sekolah di Kabupaten Bengkalis menerima penghargaan dari Bupati Bengkalis Amril Mukminin, sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan atau Adiwiyata. Penghargaan diserahkan langsung Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Rizal Faizal Helmi, Kapolres Bengkalis AKPB Hadi Wicaksono kepada kepala sekolah usai Peringatan Hari Pahlawan 2016, di Lapangan Tugu, Kamis (10/11/2016). Kesepuluh sekolah yang menerima Penghargaan Adiwiyata, SMPN 9 Bengkalis dengan poin peroleh 67,25, MAN Bengkalis memperoleh poin 66,5, SDN 3 Bukit Batu poin 66, SMAN 2 Bukit Batu 65,25, SDN 41 Bengkalis poin 61,5. Kemudian, SMPN 1 Pinggir memperoleh poin 59,75, SMAN 5 Pinggir 57,75, SDN 1 Siak Kecil poin 56,5, SMPN 6 Bantan 56,6 dan SMAN 4 Mandau 56,25. Terhadap prestasi dan penghargaan yang diterima pihak sekolah, Bupati Bengkalis Amril Mukminin memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Hal ini mengindikasikan kepedulian dan kesadaran warga sekolah terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup semakin meningkat. Hendaknya, penghargaan Adiwiyata ini menjadi motivasi bagi sekolah seluruh yang ada di Kabupaten Bengkalis untuk
peduli dan berbudaya lingkungan. Kepada Kepala Sekolah yang akan menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri 2016 ini diharapkan agar dapat membangun manfaat positif dari pelaksanaan program tersebut kepada individu pelaku program dan institusi sebagai lembaga pengelolaan lingkungan. Seperti diketahui, ada empat aspek yang jadi penilaian yaitu, sekolah yang mempunyai kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif, dan sekolah yang mempunyai pengelolaan sarana
pendukung ramah lingkungan. Sementara salah seorang penerima piala Adiwiyata, Kepala MAN Bengkalis Sudirman, penghargaan ini menjadi motivasi dan memberikan dampak positif bagi pendidikan peduli lingkungan bagi warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tentu kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Kami berusaha untuk mempertahankan lingkungan sekolah kami sebagai sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, tandasnya.
n ana/hms
n SIAK
Siswa MAN Siak Raih Juara Umum Kegiatan JGH Tingkat Nasional 2016 di Mamuju
Dinamis- Usai mengikuti kegiatan Jambore Generasi Hijau (JGH) tingkat Nasional di Provinsi Sulawesi Barat yang dilaksanakan pada tanggal 16-21 Oktober yang lalu, 3 pelajar MAN Siak yaitu Ismi Fenti Ismail, Enna Yustriana, dan Nurul Hafiza, berhasil membawa pulang piala dan beberapa sertifikat lainnya sebagai hasil usaha yang mereka raih pada kegiatan jambore tersebut. Alhamdulillah delegasi Riau dan khususnya Siak mendapatkan juara umum Pandawa Kencana pada Pandawa Environmental Award Tingkat Nasional Tahun 2016 di Mamuju, Sulawesi Barat 21 oktober 2016 saat penutupan Jambore Generasi Hijau 2016 dengan kategori : The best leader, mister green generation 2016, the best mentor and development, the best green generation action, the best local campaign, the best school (MAN Siak). Setelah pulang dari Mamuju, ketiga siswa tersebut yang merupakan delegasi siak, Riau berkunjung ke Kantor Bupati Siak untuk bertemu dengan Bapak Bupati dan Wakil Bupati sambil membawa piala yang mereka raih pada jamboree generasi hijau tersebut. Setelah beraudiensi bersama Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan Wakil Bupati Siak Bapak Drs H Alfedri MSi, beberapa project akan dilakukan satu tahun ke depan guna mewujudkan generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan dalam nuansa program Siak sebagai Kabupaten
44
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Hijau dan Kota yang Bersih, indah dan nyaman. Sesuai dengan rencana Kota Bontang, Kalimantan Timur diusulkan sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan jamboree generasi hijau pada 2017, sedangkan Kabupaten Siak, bersiap-siap sebagai tuan rumah pada tahun 2018. Usai bertemu Bupati Siak, tiga pelajar MAN Siak tersebut mampir Ke Kantor kementerian Agama kabupaten Siak. Kedatangan siswa tersebut disambut langsung Kepala kantor kementerian Agama kabupaten Siak Drs H Muharom, Kamis (27/10/16) di ruang Kerjanya. Dihadapan Kakankemenag, 3 pelajar tersebut bercerita mengenai pengalaman mereka sambil menunjukan piala Pandawa Kencana yang diperoleh saat megikuti kegiatan Jambore generasi Hijau sebagai upaya kepedulian terhadap lingkungan dan mempunyai ide kreatif untuk membangun lingkungan.
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
Usai mendengarkan cerita dari Siswa MAN Siak tersebut, Drs H Muharom selaku kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Siak mengucapkan selamat dan sukses serta memberi motivasi agar siswa tersebut bisa terus semangat dalam meraih prestasi. “Mudah-mudahan prestasi ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, baik untuk kegiatan yang sama maupun pada kegiatan lainnya yang bisa mengangkat nama Madrasah khususnya dan nama Kabupaten Siak pada umumya untuk masa yang akan datang “ungkap Muharom Sekali lagi selamat Buat Siswa MAN Siak, Semoga prestasi tersebut dapat di pertahankan ditahun yang akan datang dan terus membuat gebrakan baru untuk mewujudkan generasi peduli dan berbudaya lingkungan. Sampai jumpa di Bontang pada tahun 2017, Siak Hebat! Riau Bisa!
n Awl
n ROKAN HULU
1.200 Undangan Hadiri Syukuran Kakanwil di Rohul
Dinamis- Syukuran Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA di Kantor Kemenag Kab. Rokan Hulu, Selasa (1/11) berlangsung meriah dan penuh haru dengan dihadiri 1.200 undangan. Hadir dalam acara tersebut mantan Kakan Kemenag Rokan Hulu Drs H Ahmad Supardi MA yang sejak 10 Oktober 2016 dilantik menjadi menjadi Kakanwil Kemenag Riau, Plt Bupati Rohul yg diwakili Asisten II Bpk. H. Syamsul Bahri, S Sos. M. Si, kepala Pengadilan Agama Kab. Rohul, ketua MUI, Kapolres, ndangan lainnya. Plh Kankemenag Rohul Drs H Zulkifli, seluruh pegawai kemenag Rogul, DWP Kanwil dan Kemenag Rohul, tokoh masyarakat alim ulama dan tamu undangan lainnya. Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai Kemenag Rohul, karena selama 6 tahun 20 hari menjabat sebagai Kepala Kemenag Kab Rohul banyak keslahan dan kesilapan. ‘Dalam kesempatan ini atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf yg sebesar-besarnya. Rohul sudah memberikan segala galanya bagi saya, Rohul luar biasa, mengukir sejarah yang luar biasa meskipun baru di mekarkan. Bahkan Rohul mampu meraih juara umum MTQ Riau sebanyak 3 kali berturut- turut,” ungkapnya dengan haru. Ia mengungkapkan, berat ras-
anya tuk meninggalkan Rohul yang penuh kenangan, namun Alhamdullih Menteri Agama memberikan kepercayaan kepada beliau untuk memimpin Riau di bidang keagamaan
sebagai tugas selanjutnya. Sementara itu, Plt. Kemenag kab. Rokan Hulu, H Zulkifli, mengucapan terima kasih dan sekaligus merasa bahagia telah dilantiknya Drs Ahmad Su-
pardi sebagai kanwil kemenag Riau. “Disamping bahagia saya juga merasa haru. Beliau adalah sosok/ figur yang ramah, dan mudah bergaul serta mudah senyum sehingga semua orang merasa dekat. Beliau juga diibaratkan seperti magnet sebagai motivator bagi pegawai yang lain. Terutama di bidang pendidikan, beliau mengajarkan kita hidup jangan berputus asa,” ungkapnya bangga. Acara syukuran dan sertijab tersebut diakhiri dengan salam- salaman dan makan bersama. Dengan harapan pembangunan keagamaan di riau semakin baik.
n mus/novam/izan
Peletakan Batu Pertama Mushollah Darul Jannah
Dinamis- Peletakan Batu Pertama Musholla Darul Jannah oleh Plh. Kemenag Rohul H Zulkifli Syarif SAg MPdI, Kamis, 03/01 di Jalan Karang Apeh Desa Pematang Berangan Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan hulu. Ketua Panitia Pembangunan Musholla Darul Jannah H Abdul Haris SSos MM, menjelaskan pendirian Musholla bertujuan memudahkan Masyarakat melaksanakan sholar berjamaah, dan diharapkan dapat melaksanakan sholat Lima waktu. Selain itu juga dijelaskan pen-
gukuran arah kiblat sudah dilaksanakan beberapa Hari yang lalu, bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA) H Abd Rahman Jailani SAg MSy dan Penyelenggara Syariah H Marthillevi Saleh SAg MSy, dari Kantor Kementerian Agama Kaupaten Rokan Hulu. H Zulkifli Syarif sebagai Plh Kemenag Rohul menjelaskan pendirian Musholla Darul Jannah diharapkan dapat menjadi siar Islam untuk Masyarakat setempat Khususnya dabn untuk Umat Islam umumnya, dan menjadi penyatu untuk Masyarakat
desa Pematang Berangan kedepan. Zulkifli juga sampaikan bahwa peletakan BBatu Pertama yang aru dilaksanakan merupakan ladang amal jariah bagi Masyarakat yang berinfaq untuk pemagunan Musholla Darul Jannah “Pemerintah kita pasti akan memantu terhadap pemangunan Musholla, namun pendirian Musholla yang mandiri leik kita banggakan, hal ini menunjukkan keseriausan Masyarakat dalam membagun musholla dan membagun generasi muda yang kokoh” pungkasnya. n rt
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU
Mengucapkan
Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2016 Ttd
Drs. H. Ahmad Supardi Hs, M.A Kakanwil
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
45
LINTAS DAERAH n ROKAN HILIR
Hanya Kerja Keras Pengantar Kesuksesan
Dinamis- STIT Aswaja Rokan Hilir mengadakan Sidang Senat Terbuka yang menciptakan 73 wisudawan/wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikannya di kampus tersebut. Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno, Ka.Kankemenag Kab. Rohil, H. Agustiar, S. Ag, dan para pejabat di Lingkungan Pemkab Rohil dan Kankemenag Rohil beserta para civitas STIT Aswaja Rohil. Ka. Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA, pun mendapatkan ke-
sempatan berharga dengan ikut mengesahkan para wisudawan/wati tersebut. Pada kesempatan ini pun hadir tamu terhormat yaitu Kepala Seksi Pembinaan Program Studi Sub Direktorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dr. H. Abdul Mukti Bisri, yang memberikan kata sambutan sebagai motivasi para wisudawan/wati. Ka.Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA, mengawali sambutannya
Tingkatkan Kompetensi Imam, Khotib dan Penyelenggara Jenazah Dinamis- Dalam rangka meningkatkan kompetensi para imam dan khatib serta penyelenggara jenazah Kecamatan Rimba Melintang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan Rimba Melintang menggelar kegiatan Pelatihan di aula kantor Camat Rimba Melintang, Kamis (3/11/2016). Kegiatan dibuka oleh Camat Rimba Melintang yang diwakilisekretaris camat Rimba Melintang Amrizal SE. Hadir pada acara tersebut Sekcam Rimba Melintang Amrizal SE, ketua IPHI Kec. Rimba Melintang Drs H Tengku Ahmad Zainal, Ketua Komisi Fatwa MUI Kab. Rokan Hilir Taubat Nasuha SPdI dan seluruh imam, khotib dan penyelenggara jenazah se-Kec.Rimba Melintang. Ketua MUI Kec. Rimba Melintang Ust Abdussattar dalam sambutannya mengatakan, pelatihan ini dapat diselenggarakan karena adanya kucuran dana dari MUI Kabupaten Rokan Hilir untuk digunakan sebagai operasional organisasi atau untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Dalam musyawarah pengurus MUI Kec. Rimba Melintang
diputuskan untuk menyelenggarakan pelatihan imam, khotib dan penyelenggara jenazah. Dalam sambutan pembukaannya Sekcam Rimba Melintang menyampaikan, bahwa para peserta pelatihan ini sudah sangat memahami tentang menjadi imam, khotib atau penyelenggara jenazah. Namun demikian, tidak ada salahnya untuk lebih meningkatkan pengetahuan atau berbagi ilmu dengan peserta yang lain. Sementara itu Kepela KUA Rimba Melintang H Ucok Indra SAg dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh peserta, agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. “Walaupun kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara sederhana, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar.” ungkapnya. Narasumber yang dihadirkan para ustadz yang sudah mumpuni dan diakui keilmuannya di tengah masyarakat seperti Ust. Hasanuddin pengasuh pondok pesantren Bidayatul Hidayah Kec. Tanah Putih dan Ust Abdurrahman Tasrief.
dengan menceritakan sebuah filosofis batu dan santri sebagai salah satu bentuk motivasi. “Kesimpulan dari cerita saya itu bahwa hanya kerja keras yang dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Jangan sampai kita menjadi peminta untuk memuluskan target yang ingin kita capai. Kita dari pemerintahan ini hanya bisa menyediakan fasilitas dan kesuksesan itu tetap milik seseorang yang mau bekerja keras,” ungkap Ahmad Supardi. Lebih lanjut beliau berharap bahwa 73 wisudawan ini tidak harus berharap menjadi PNS, tetapi mengembangkan jiwa wirausahawan dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi terbaru agar bisa menciptakan lapangan kerja terutama pada bidang pendidikan agama dan keagamaan.
n nvm/anto
n nsh
n KEPULAUAN MERANTI
Pantau Realisasi Kegiatan, Kemenag Meranti Rakor dengan Kepala Madrasah
Dinamis-Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Seksi Pendidikan Islam mengadakan Rapat Koordinasi dengan Kepala-kepala Madrasah yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (31/10/2016) di Aula Rapat Kemenag Lantai 2 Jalan Dorak Selatpanjang. Rapat Koordinasi tersebut diikuti oleh seluruh Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dan dibagi menjadi dua sesi. Pembagian sesi tersebut untuk mengakomodir Madrasah-madrasah yang berasal dari beberapa Kecamatan yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten. Sesi pagi digunakan untuk Madrasah yang berasal dari Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kecamatan Merbau dan Kecamatan Rangsang Pesisir. Sedangkan sesi siang untuk Madrasah yang berasal dari Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing
46
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
Tinggi Barat, Kecamatan Rangsang Barat dan Kecamatan Pulau Merbau. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Miskam, MA melalui Kepala Seksi Pendidikan Islam H. Ependi, S.Ag., MM dalam penjelasannya menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi tersebut diadakan untuk mengetahui sejauh mana realisasi dan implementasi kegiatan Tahun Anggaran 2016 di Madrasah-madrasah yang ada. “Kita harapkan pelaksan-
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
aan kegiatan bisa tepat sasaran dan sesuai target”. Tambah Ependi. Dalam Rapat Koordinasi tersebut juga disampaikan informasi dan pelaksanaan seluruh kegiatan seperti pelaksanaan Kurikulum 13, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Fungsional Guru Madrasah, pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Inppasing serta sertifikasi bagi guru-guru madrasah. Program dan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menunjang proses pendidikan
Madrasah yang semua dananya diambil dari DIPA Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016 yang berasal dari pusat. Terkait dana sertifikasi guru Madrasah, H. Ependi mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam proses verifikasi dan direncanakan akhir tahun akan dicairkan. Sedangkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam waktu dekat juga akan dicairkan. Selain itu, terkait dengan pembayaran Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi siswa saat ini sedang diproses di Bank terkait dan akan disalurkan secepatnya. Mengenai realisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP), saat ini masih dalam proses karena harus dimasukkan di dalam data Emis Madrasah. Rapat Koordinasi tersebut juga dalam rangka menyatukan kesepahaman dalam pelaksanaan tugas dan realisasi kegiatan sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.
n zieah
Alamat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU Kakanwil : Drs. H. Ahmad Supardi, MA Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru Telepon. O761-21360-38017 Fax. 0761-26979
KEMENAG KOTA PEKANBARU
Kakankemenag: Drs. Edwar S Umar, M.Ag Jl. Arifin Achmad Simp. Rambutan Pekanbaru Telp. (0761) 61802-66504 Fax. -
KEMENAG KABUPATEN KAMPAR
Kakankemenag: Drs. H. Fairus, MA Jl. D.I Panjaitan Bangkinang Telp. (0762) 20228 Fax. (0762) 20228
KEMENAG KABUPATEN INDRAGIRI HULU
KEMENAG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Kakankemenag: Drs. H. Abd. Kadir Jl. Lintas Timur-Pematang Reba Rengat Telp. (0769) 7000252 Fax. (0769) 7000253
Kakankemenag: Drs. H. Azhari, MA Jl. Keritang No. 12 Tembilahan Telp. (0768) 21176 Fax. (0768) 21176
KEMENAG KABUPATEN BENGKALIS
KEMENAG KABUPATEN SIAK
Kakankemenag: Drs. H. Jumari Jl. Kelapapati Bengkalis Telp. (0766) 21051 Fax. (0766) 22227
Kakankemenag: Drs. H. Muharam Jl. Sultan Syarif Kasim Siak Sri Indrapura Telp. (0764) 20350 Fax. (0764) 20350
KEMENAG KABUPATEN PELALAWAN
KEMENAG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Kakankemenag: Drs. H. Zulkifli Komplek Bakti Praja Km. 5 Pangkalan Kerinci Telp. (0761) 493376 Fax. (0761) 493376
Kakankemenag: H. Erizon Efendi, S. Ag Jl. Simpang Barangan Kuantan Singingi Telp. (0760) 20723 Fax. (0760) 20023
KEMENAG KABUPATEN ROKAN HILIR
KEMENAG KABUPATEN ROKAN HULU
Kakankemenag: H. Agustiar, S.Ag Jl. Pelabuhan Baru No. 11 Bagan Siapi-Api Telp. (0767) 24841 Fax. (0767) 23177
Plh. Kakankemenag: H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I Jl. Diponegoro Pasir Pengarayan Telp. (0762) 91663 Fax. (0762) 91663
KEMENAG KOTA DUMAI
KEMENAG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Kakankemenag: Drs. H. Darawi, MA Jl. Perwira Kota Dumai Telp. (0765) 34900 Fax. (0765) 34900
Kakankemenag: Drs. H. Miskam, MA Jl. Dorak Selat Panjang Telp. (0763) 31047 Fax. -
EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016 n
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
47
POTRET
n Foto bersama dengan para pejabat dan dharma wanita Kemenag Rokan Hulu. (ft. novam)
Syukuran Terpilihnya Ahmad Supardi Sebagai Kakanwil Kemenag Riau
n Isak tangis warnai syukuran dan perpisahan DWP Kanwil Kemenag Riau dan DWP Kemenag Rohul. (ft. nvm)
n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA menghadiri syukuran di Kemenag Rokan Hulu, 01 November 2016. (ft: nvm)
n Plh Kemenag H Zulkifli memberikan cenderamata jam tangan kepada Kakanwil Kemenag Riau. (ft. novam).
n Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi berserta Ibu Maryam Supardi menerima bingkisan dari pegawai Kemenag Rokan Hulu. (ft. novam) 48
MAJALAH BULANAN
R A M A H ,
A M A N A H
&
T E G A S
n EDISI 127 n TAHUN XI n NOVEMBER 2016
n Foto bersama pengurus Dharma Wanita Kanwil Kemenag Riau dan Dharma Wanita Kemenag Rohul. (ft.novam).