STATISTIK DAERAH KABUPATEN ROTE NDAO 2015
STATISTIK DAERAH KABUPATEN ROTE NDAO 2015
ISSN : No. Publikasi: Katalog BPS : Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv + 35 halaman
Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit: Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
LAMPIRAN TABEL
Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Rote Ndao yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Rote Ndao. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Rote Ndao dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Ba’a, Oktober 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao
Ir. Suprih Handayani
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
iii
DAFTAR ISI
1
.Geografi dan Iklim
1
11
Industri Pengolahan
12
2
Pemerintahan
2
12
Konstruksi
13
3
Penduduk
4
13
Hotel dan Pariwisata
14
4
Ketenagakerjaan
5
14
Transportasi dan Komunikasi
15
5
Pendidikan
6
15
Perbankan dan Investasi
16
6
Kesehatan
7
16
Harga-harga
17
7
Perumahan
8
17
Pengeluaran Penduduk
18
8
Pembangunan Manusia
9
18
Perdagangan
19
9
Pertanian
10
19
Pendapatan Regional
20
Pertambangan dan Energi
11
20
Perbandingan Regional
21
10
Lampiran Tabel
iv
22
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tingkat curah hujan menurun hingga 32 persen Rote Ndao merupakan kabupaten kepulauan dengan luas wilayah sebesar 2,70 persen dari total luas wilayah NTT. Jumlah hari hujan sebanyak 126 hari pada tahun 2014.
R
ote Ndao merupakan kabupaten terluar
Peta Rote Ndao
dan berada paling selatan dari gugus
an kepulauan nusantara yang seluruh wilayahnya berbatasan dengan lautan. Letak astronomisnya antara 10º25’ sampai 11º00’ Lintang Selatan dan antara 121º49’ sampai 123º26’ Bujur Timur. Luas wilayah Rote Ndao sebesar 2,70 persen dari total luas wilayah NTT. Pulau di Rote Ndao berjumlah 107 pulau. Hingga tahun 2014, 8 pulau di Rote Ndao sudah berpenghuni dan 99 pulau lainnya tidak berpenghuni.
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
Suhu udara di Rote Ndao tahun 2014 berkisar antara 17,0°C sampai dengan 35,2°C, dengan titik terendah terjadi pada bulan Janu-
Statistik Geografi dan Iklim Rote Ndao
ari dan Juli sedangkan titik tertinggi pada bulan September dan Oktober. Kelembaban udara bervariasi antara 51 persen sampai dengan 97 persen. Iklim di wilayah Rote Ndao sama halnya
Uraian
km2
Luas Pulau
2013
1.280,10
2014
1.280,10
107
107
knots
4,33
5,00
Kelembaban
%
81,67
79,67
Penyinaran
%
74,00
79,08
Hari hujan
hari
104
126
dengan iklim daerah lainnya di wilayah NTT yaitu iklim kering karena musim hujan yang
Kecepatan Angin
lebih pendek dari musim kemarau. Tingkat curah hujan tinggi terjadi di bulan
Satuan
Januari hingga April dan Desember. Tingkat curah hujan tertinggi dalam satu bulan tercatat 420,0 mm di bulan Desember dan hari hujan
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014-2015
terbanyak di bulan Januari sebanyak 24 hari. Curah hujan di tahun 2014 ini menurun 32 persen dibanding tahun 2013, dan hari hujan selama tahun 2014 meningkat sebanyak 22 hari atau 21,15 persen dari jumlah hari hujan di
*** Tahukah Anda Di tahun 2014, Rote Ndao tidak mengalami hujan di bulan September dan Oktober. Pada bulan Oktober hanya sehari turun hujan.
tahun 2013. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
1
Pada tahun 2014, wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Rote Ndao terbagi atas 10 wilayah Kecamatan dan 82 Desa ditambah 7 Kelurahan.
Statistik Pemerintahan di Rote Ndao Wilayah Administrasi
2012
2013
2014
K
abupaten Rote Ndao merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kupang sejak
tahun 2002. Jumlah kecamatan pada saat terbentuk adalah 6 kecamatan. Setelah 12 tahun
Kecamatan
10
10
10
menjadi kabupaten sendiri, jumlah kecamatan
Desa
82
82
82
telah meningkat menjadi 10 kecamatan akibat
7
7
7
2012
2013
2014
Laki-laki
1.965
1.842
1.826
Perempuan
1.337
1.360
1.361
Total
3.302
3.202
3.187
Kelurahan
Jumlah PNS
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013-2015
adanya pemekaran wilayah. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Rote Ndao tahun 2014 turun 0,47 persen dibandingkan tahun 2013. Sebanyak 57,30 persen dari jumlah PNS di Kabupaten Rote Ndao berjenis kelamin laki-laki sedangkan
42,70
persen
berjenis
kelamin perempuan.
Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, 2014
sisanya,
Kualitas
pegawai
dari
sisi pendidikan
cukup baik. Hal ini terlihat dari komposisi jumlah pegawai yang berpendidikan SMA sederajat ke bawah lebih kecil dibanding dengan komposisi jumlah pegawai yang berpendidikan di atas SMA. Persentase jumlah pegawai yang berpendidikan SMA ke bawah sebesar 32,63 persen sedangkan persentase pegawai yang berpendidikan di atas SMA sudah
mencapai
67,37
persen atau
dapat
dikatakan lebih dari setengah bagian PNS di Kabupaten Rote Ndao sudah berpendidikan tinggi. *** Tahukah Anda Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
2
Dari tahun 2012, jumlah PNS di Kabupaten Rote Ndao selalu mengalami penurunan.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Partai Golkar memiliki kursi terbanyak Pada pemilu 2014, Partai Nasdem menjadi pemenang di Kabupaten Rote Ndao dengan menempatkan 4 anggotanya untuk duduk di DPRD Rote Ndao.
P
eta perpolitikan Rote Ndao diwarnai dengan beberapa partai politik di parlemen (DPRD), yaitu sebanyak 9 partai politik. Jumlah anggota DPRD terbanyak berasal dari Partai Nasdem sebanyak 4 orang, diikuti Partai Golkar, Partam Demokrat, PKB, PDI-P dan Partai Hanura yang masing-masing anggotanya sebanyak 3 orang. Jumlah kursi yang diduduki di DPRD sebanyak 25 kursi.
Anggota DPRD Rote Ndao Periode 2014-2019 (Kursi)
*** Tahukah Anda Dari 25 kursi di parlemen, hanya 1 orang anggota DPRD Rote Ndao yang berjenis kelamin perempuan. Untuk
membiayai
pembangunan,
pemerintah Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2014 menyediakan anggaran sebesar 522,63 milyar rupiah seperti yang tercatat pada realisasi APBD Rote Ndao.
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014
*** Tahukah Anda
patan Asli Daerah (PAD) hanya menyumbang
Dari 522,63 milyar rupiah APBD Kabupaten Rote Ndao, 45,75 persennya digunakan untuk belanja pegawai.
sekitar 25,83 milyar rupiah atau hanya sekitar
Realisasi APBD Rote Ndao
Dari total realisasi APBD tersebut, Penda-
4,94 persen. Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2014 menyumbang sekitar 361,62 milyar rupi-
Anggaran
2012
2013
2014
APBD (Milyar Rp)
378,69
491,28
522,63
DAU (Milyar Rp)
284,55
345,25
361,62
PAD (Milyar Rp)
16,07
17,65
25,83
ah atau sekitar 69,19 persen. Tingginya DAU dibanding PAD di Rote Ndao menunjukkan masih bergantungnya Rote Ndao pada dana pusat serta masih kecilnya kontribusi PAD terhadap
pembangunan
di
Rote
Ndao.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan PAD Rote Ndao.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013-2015
3
Angka kelahiran semakin meningkat Persentase penduduk usia 0-4 tahun masih dominan. Walaupun jumlah penduduk laki-laki lebih banyak tetapi persentase penduduk wanita usia subur cukup tinggi.
Piramida Penduduk Rote Ndao (%), 2012
K
omposisi
penduduk
Rote
Ndao
didominasi oleh penduduk muda/dewasa.
Hal yang perlu diperhatikan adalah penduduk usia 0-4 tahun yang jumlahnya lebih kecil dari kelompok penduduk usia yang lebih tua yaitu 5 -9
tahun.
Hal
dipertahankan
ini
seharusnya
dan
menjadi
dapat
perhatian
pemerintah dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di bidang kependudukan. Jumlah
penduduk
Rote
Ndao
hasil
registrasi akhir tahun mencapai 124.835 jiwa pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan hasil registrasi akhir tahun 2012, jumlah
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013
penduduk Rote Ndao sebesar 127.911 jiwa.
*** Tahukah Anda
Dengan luas wilayah sekitar 1.280,10 km 2,
Dari 10 kecamatan di Rote Ndao, hanya Kecamatan Ndao Nuse yang memiliki rasio jenis kelamin dibawah 100, yaitu sebesar 95.
orang pada tahun 2013. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Ndao Nuse, yaitu sebanyak 262 penduduk per km 2.
Indikator Kependudukan Rote Ndao Uraian
setiap km2 ditempati penduduk sebanyak 100
Rasio
jenis
kelamin
merupakan
2012
2013
124.835
127.911
98
100
Sex Ratio (L/P) (%)
104,21
104,15
banyak
Jumlah Keluarga (KK)
34.937
32.344
sebaliknya. Secara umum jumlah penduduk
% Penduduk menurut kelompok umur
2012
2013
perbandingan Jumlah penduduk (jiwa) 2
Kepadatan penduduk (jiwa/km )
34,9
36,6
15 – 64 thn
59,0
58,1
6,0
5,3
≥ 65 thn
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013-2014
4
laki-laki
terhadap
penduduk perempuan. Jika nilai rasio di atas 100 berarti jumlah penduduk laki-laki lebih
laki-laki
0 – 14 thn
penduduk
dari
penduduk
lebih
perempuan,
banyak
dan
dibandingkan
perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2013, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tingkat pengangguran di Rote Ndao meningkat Pada tahun 2014, tingkat pengangguran di Rote Ndao meningkat 1,21 persen dibandingkan dengan tahun 2013. Sektor primer masih sangat mendominasi pasar kerja di Kabupaten Rote Ndao.
A
ngkatan kerja di Rote Ndao mencapai
Statistik Ketenagakerjaan Rote Ndao
71,86 persen atau 93.761 jiwa dan
didominasi oleh penduduk laki-laki. Tingkat
Uraian
2012
2013
2014
67,74
75,04
71,86
4,09
2,48
3,69
95,91
97,52
96,31
925
1.010
1.125
pengangguran mencapai 3,69 persen dari total angkatan kerja atau berjumlah 3.461 jiwa. Angka ini naik
1,21 persen dari angka
pengangguran tahun 2013. Hal ini banyak dipengaruhi oleh curah hujan di tahun 2014 yang lebih rendah dibandingkan tahun 2013, sementara
sebagian
besar
penduduk
TPAK (%) Tingkat Pengangguran (%) Bekerja (%) UMR (000 rp)
Tenaga kerja bardasarkan sektor usaha Primer (%)
69,53
72,80
72,03
Kabupaten Rote Ndao bergantung pada curah
Sekunder (%)
14,47
10,93
13,64
hujan
Tersier (%)
15,99
16,27
14,33
untuk
bekerja.
Ini
perlu
menjadi
perhatian pemerintah dalam mengantisipasi
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
curah hujan rendah di tahun-tahun mendatang. Dilihat dari pembagian sektor usaha utama maka tenaga kerja di sektor primer (pertanian)
Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama, 2014
masih mendominasi, mencapai 72,03 persen diikuti sektor tersier dan sekunder yang masing -masing mencapai 14,33 persen dan 13,64 persen. Peluang di sektor pertanian yang masih besar sebenarnya dapat dimanfaatkan pemerintah
untuk
dapat
meningkatkan
lapangan kerja sebagai upaya peningkatan kesejahteraan penduduk. Upah Kabupaten
Minimum Rote
Regional
Ndao
terus
(UMR) mengalami
penyesuaian hingga mencapai angka Rp 1,125
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
juta per bulan di tahun 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
5
Kualitas pendidikan masih rendah Hingga tahun 2014, penduduk Rote Ndao yang menamatkan pendidikan tinggi hanya sebesar 2,69 persen sedangkan angka buta huruf masih 7,30 persen.
Dari segi kuantitas, penduduk berumur 7 –
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Rote Ndao, 2013/2014 SD
sen. Dari segi kualitas berdasarkan pendidikan
SMA
144
40
13
tertinggi yang ditamatkan, penduduk berumur
1.471 4.973
609 7.650
379 4.537
10 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan
Sekolah Guru Murid
SMP
24 tahun yang bersekolah mencapai 97,72 per-
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 20145
2012
2013
hanya
mencapai
2,69.
Sedangkan,
jumlah penduduk yang tidak memilki ijazah mencapai 39,62 persen atau turun 2,28 persen
Indikator Pendidikan Rote Ndao Uraian
tinggi
dibandingkan tahun 2013. 2014
Capaian di bidang pendidikan tentunya terkait
erat
dengan
ketersediaan
tenaga
pengajar. Pada jenjang pendidikan SD di Rote
Angka Melek Huruf Laki-laki
90,41
90,81
92,45
Perempuan
90,37
91,74
92,96
SD
97,54
94,89
98,82
SLTP
63,42
67,80
98,98
seorang guru semakin sedikit, dimana untuk
SLTA
41,26
41,83
66,81
jenjang pendidikan SMP dan SMA rata-rata
PT
4,21
17,50
27,24
1.488*)
1.488*)
1.471*)
577*) 422*)
577*) 422*)
609*) 379*)
Angka Partisipasi Murni
Jumlah guru SD SLTP SMU/SMK
Keterangan : *) sudah termasuk data guru PNS dan honor Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
Ndao untuk tahun ajaran 2013/2014 seorang guru rata-rata mengajar 15 orang murid SD. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban
seorang guru hanya mengajar 13 dan 12 murid. Daya tampung kelas terhadap banyaknya murid untuk tiap jenjang pendidikan harus diperhatikan sehingga bukan saja dari segi kuantitas peserta didik tetapi kualitas para
*** Tahukah Anda
peserta didik pun perlu ditingkatkan. Semakin
Sekitar 46,10% guru SD di Rote Ndao berstatus guru honor.
K
banyak murid dalam satu kelas semakin turun daya serap murid terhadap materi.
emampuan baca tulis penduduk Rote Ndao di tahun 2014 meningkat dibanding
tahun sebelumnya. Kemampuan baca tulis penduduk
laki-laki
hampir
sama
banyak
dengan penduduk perempuan.
6
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Fasilitas dan tenaga medis perlu mendapat perhatian khusus Jumlah tenaga medis yang tersedia di tahun 2014 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sampai 2014, jumlah dokter menjadi hanya 12 orang, perawat 106 orang dan bidan 74 orang.
F
asilitas
kesehatan
sebagai
rujukan
Statistik Kesehatan Rote Ndao
penduduk untuk berobat di Rote Ndao
terdiri dari Rumah Sakit Umum
Puskesmas, Puskesmas pembantu, Polindes, Pospelkes, Pusling dan Posyandu. Jumlah fasilitas terbanyak adalah Posyandu. Tercatat pada tahun 2014, terdapat 370 posyandu yang tersebar cukup merata di seluruh kecamatan. Jumlah
Posyandu
ini
mengindikasikan
keseriusan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, mengurangi tingkat
kematian
ibu
dan
Uraian
2012
2013
2014
RSUD
1
1
1
Puskesmas
12
12
12
Pustu
85
85
85
Posyandu
362
366
370
Dokter Umum/PTT/Sp.
24
12
10
Dokter Gigi/PTT
3
3
2
Perawat
115
107
106
Bidan
105
75
74
Daerah,
anak
serta
meningkatkan pengendalian terhadap kasus gizi buruk.
Tempat berobat (Unit)
Tenaga Medis (Orang)
Jumlah Akseptor (CU) dan Pasangan Usia Subur (PUS)
Tenaga medis yang tersedia di seluruh kecamatan
di
Rote
Ndao
masih
sangat
terbatas. Jumlah tenaga kesehatan terdiri dari 12
dokter,
106
perawat,
74
bidan
Akseptor Aktif (CU)
14.403
11.034
9.175
PUS
17.790
19.083
19.375
% CU/PUS
80,96
57,82
47,35
dan
paramedis non perawat. Jumlah tenaga medis ini masih perlu ditingkatkan dan diratakan penyebarannya sampai tingkat desa. Hal ini
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
Sepuluh Jenis Penyakit yang Diderita oleh Penduduk Rote Ndao, 2012
diharapkan agar kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat menjadi lebih baik. Bidan sebagai penolong kelahiran sangat diperlukan untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Untuk itu, peningkatan tenaga medis khususnya bidan perlu diperhatikan pemerintah daerah. Pada tahun 2014, penyakit yang paling banyak diderita yaitu infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak 19.873 kasus atau 35,32 persen dari total kasus. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
7
Kesadaran masyarakat akan kesehatan perumahan perlu terus ditingkatkan Masih banyak rumah tangga di Rote Ndao yang belum memiliki rumah yang sehat. Hal ini dilihat dari kualitas perumahan dan ketersediaan jamban untuk tiap rumah tangga yang masih belum memadai.
K
Statistik Perumahan Rote Ndao Uraian
2012
2013
2014
ondisi perumahan di Rote Ndao terlihat mulai membaik selama periode 2012–
2014. Hal ini dapat dilihat pada meningkatnya jumlah
Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan (%) 59,57
67,80
64,28
Dinding permanen
53,67
56,28
61,30
Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan (%) Listrik PLN
41,84
53,28
68,50
Listrik Non PLN
17,59
30,54
23,21
Rumah Tangga menurut Ketersediaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar (%) 49,36
41,79
tangga
yang
memiliki
perumahan dengan kondisi lantai bukan tanah,
Lantai bukan tanah
Tidak Ada
rumah
36,86
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
juga rumah tangga dengan kondisi rumah berdinding
permanen.
Persentase
rumah
tangga dengan lantai rumah bukan tanah meningkat dari 59,57 persen di tahun 2012 menjadi
64,28
persen
di
tahun
2014.
Persentase rumah tangga dengan dinding permanen meningkat dari 53,67 persen di tahun 2012 menjadi 61,30 persen di tahun 2014.
Rumah Tangga di Rote Ndao menurut Sumber Air Minum (%), 2014
Meskipun penerangan untuk perumahan sudah didominasi oleh penerangan listrik, baik itu listrik PLN maupun non PLN, namun masih terdapat 5,72 persen rumah tangga yang masih menggunakan pelita/senter/obor. Hal ini harus tetap menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan listrik yang ada di Rote Ndao. Sebagian besar rumah tangga di Rote Ndao menggunakan sumur sebagai sumber air minum, diikuti mata air, leding dan air isi ulang. Rumah tangga yang mempunyai akses air
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
*** Tahukah Anda Pada tahun 2014, masih terdapat 5,72 persen rumah tangga di Kabupaten Rote Ndao yang menggunakan pelita/senter/obor sebagai sumber penerangan utama mereka.
8
minum leding tahun 2014 sebesar 8,67 persen. Persentase rumah tangga
yang tidak
memiliki jamban sebesar 36,86 persen di tahun 2014. Angka ini turun jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kepemilikan jamban rumah tangga masih perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tingkat kemiskinan masih tinggi Dibandingkan dengan angka kemiskinan Nasional yang mencapai sekitar 12 persen dan angka kemiskinan NTT sekitar 20 persen, tingkat kemiskinan Rote Ndao terbilang tinggi, pada tahun 2013 mencapai 29 persen.
K
emajuan pembangunan manusia secara
Indeks Pembangunan Manusia Rote Ndao
umum dapat ditunjukkan dengan melihat
indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Selama tahun 2012-2014 angka IPM Rote Ndao mengalami penurunan dari 67,10 menjadi 57,82. Hal ini mungkin disebabkan oleh penerapan metodologi baru dalam pengukuran IPM. Meskipun begitu, angka ini perlu menjadi perhatian
bagi
pemerintah
untuk
terus
Sumber : BPS Provinsi NTT, 2015
meningkatkan kualitas hidup penduduk Rote Ndao
agar menjadi lebih baik
Statistik Kemiskinan Rote Ndao
di tahun
mendatang. Tingkat kemiskinan di Rote Ndao juga masih tergolong tinggi dibandingkan dengan
Uraian
2011
2012
2013
Garis Kemiskinan (Rp)
201.152
217.777
235.613
tingkat kemiskinan NTT dan Nasional. Jumlah
Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa)
38,20
38,40
39,1
penduduk miskin dari 38.200 di tahun 2011
Penduduk Miskin (%)
30,99
28,86
28,25
meningkat menjadi 38.400 jiwa di tahun 2012, kemudian meningkat lagi menjadi 39.100 di tahun 2013. Persentase kemiskinan selama tahun 2012-2013 menurun dari 28,86 persen menjadi
28,25
meningkat
persen.
seiring
Garis
dengan
kemiskinan
Sumber : BPS Provinsi NTT, 2014
Catatan:
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Garis Kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non-makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan
meningkatnya
pendapatan penduduk. Pada tahun 2011 garis kemiskinan di Rote Ndao Rp 201.152 menjadi Rp.235.613 di tahun 2013. Angka kemiskinan yang
masih
perhatian
tinggi
harus
pemerintah
tetap
menjadi
dalam
upaya
penanggulangan kemiskinan di Rote Ndao.
kesehatan.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
9
Perkembangan produksi tanaman pangan bervariasi Di tahun 2014 komoditi ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, jagung dan padi merupakan komoditas dengan produktivitas tertinggi di Rote Ndao. Pertanian di Rote Ndao masih sangat bergantung pada curah hujan.
P
Statistik Tanaman Pangan Rote Ndao Uraian
2012
2013
2014
ada tahun 2014, produksi sebagian besar tanaman
di
Rote
Ndao
mengalami penurunan, kecuali tanaman padi. Produksi
Padi Luas panen (ha)
pangan
tanaman
padi
meningkat
10,15
14.905
11.620
13.739
64.122,6
55.040,85
60.627,10
4.273 8.335,71
3.160 8.847,8
2.364 6.146,40
334
415
424
jagung yang menurun 2.701,40 ton dari tahun
830
2.407
1.102,40
2013. Hal ini sejalan dengan luas panen dari
Luas panen (ha)
153
210
146
Produksi (ton) Sorghum
142
168
116,80
Luas panen (ha)
194
257
313
Produksi (ton) Ubi Kayu Luas panen (ha)
39
51,4
31,30
371
411
334
2.968
3.288
2.505,00
Luas panen (ha)
160
111
79
Produksi (ton)
960
688,2
331,80
Produksi (ton) Jagung Luas panen (ha) Produksi (ton) Kacang Tanah Luas panen (ha) Produksi (ton) Kacang Hijau
Produksi (ton) Ubi Jalar
persen
dibanding
dengan
tahun
2013.
Sedangkan komoditas tanaman pangan yang lain
mengalami
penurunan
produksi.
Penurunan terbesar terjadi pada tanaman
jagung yang juga menurun pesat dibandingkan dengan tahun 2013. Produksi tanaman pangan terbesar di Rote Ndao terdapat pada komoditi padi, diikuti jagung,
ubi
kayu
dan
kacang
tanah.
Sedangkan jika diukur produktivitasnya maka produktivitas terbesar terdapat pada komoditas ubi kayu, diikuti padi, ubi jalar, kacang tanah dan jagung.
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013-2015
*** Tahukah Anda Produktivitas Tanaman Pangan Rote Ndao (Ton/Ha), 2014
51,15 persen lahan sawah di Kabupaten Rote Ndao belum diusakan sesuai dengan fungsinya sebagai penghasil tanaman pangan. Pertanian di Rote Ndao masih sangat bergantung pada curah hujan. Curah hujan tahun 2014 yang lebih rendah dibandingkan dengan
tahun
2013
membuat
produksi
tanaman pangan di Rote Ndao ikut menurun.
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
10
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Jenis bahan galian di Rote Ndao bervariasi Hal ini dapat dilihat dari lokasi galian yang sudah tersebar di hampir seluruh wilayah di Rote Ndao. Produksi listrik terus meningkat dan sejalan dengan peningkatan listrik yang didistribusikan.
L
okasi penggalian di Rote Ndao tersebar di hampir semua kecamatan di Rote Ndao,
Banyaknya Lokasi Galian di Rote Ndao menurut Jenis Barang Galian, 2014
kecuali di Rote Selatan, Landu Leko dan Ndao Nuse. Jenis bahan galian yang hampir ada di semua lokasi penggalian yaitu Batu Gamping dan Lempung. Pada tahun 2011, Dinas pertambangan dan Energi mendata barang tambang mangan sebagai barang tambang yang diusahakan, tersebar di tujuh kecamatan di Rote Ndao, kecuali di Kecamatan Rote Selatan, Landu Leko (dan Kecamatan Ndao Nuse keadaan
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014
Produksi Listrik Rote Ndao (Mwh), 2014
tahun 2012 hingga kini), namun di tahun 2012 hingga
kini
tidak
ada
lagi
kegiatan
pertambangan mangan. Sebagai sumber penerangan dan energi lain baik di sektor rumah tangga maupun industri, listrik memegang peranan yang sangat vital. Produksi listrik di Rote Ndao mengalami
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
kenaikan dari 12.119,933 MWh pada tahun 2013 menjadi 15.693,313 MWh pada tahun
Distribusi Listrik Rote Ndao (MWh), 2014
2014. Sejalan produksi
dengan listrik,
peningkatan jumlah
listrik
dalam yang
didistribusikan juga meningkat. Pada tahun 2013 listrik yang disalurkan di Rote Ndao tercatat sebesar 12.119,933 MWh dan pada tahun 2014 mencapai 15.693,313 MWh.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
11
Industri pengolahan di Rote Ndao menurun Meskipun demikian, industri rumah tangga mengalami peningkatan di tahun 2011. Hal ini cukup menggembirakan dan membawa optimisme dalam mengembangkan usaha industri di Rote Ndao. Perkembangan Jumlah Industri dan Jumlah Tenaga Kerja pada Sektor Industri
P
ada tahun 2012 di Rote Ndao terdapat 16 industri besar/sedang, 68 industri kecil
dan 909 industri rumah tangga. Dilihat dari tren, jumlah industri dan jumlah tenaga kerja dari tahun 2009 hingga 2012 berfluktuasi. Di tahun 2012, peningkatan jumlah industri sebesar 14 persen diikuti pula peningkatan jumlah tenaga kerja yang sangat besar mencapai 40 persen. Jika Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2012
dilihat
dari
perkembangan
nilai
investasi dan nilai produksi selama tahun 2009
Perkembangan Nilai Investasi dan Nilai Produksi pada Sektor Industri
-2012, nilai produksi yang meningkat cukup pesat tidak diimbangi dengan nilai investasi yang kenaikannya sangat sedikit di tahun 2011. Namun di tahun 2012 peningkatan keduanya searah dan seimbang. Pada tahun 2013 nilai tambah yang dihasilkan sektor industri pengolahan sebesar 12,71 milyar rupiah. Pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan mencapai 1,73 Persen, melaju dari tahun 2012 yang tumbuh sebesar 1,52 persen. Namun laju ini tidak
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2012
secepat laju di tahun 2011 yang tumbuh Statistik Industri Pengolahan di Rote Ndao Golongan Industri
Jumlah Industri
Jumlah Tenaga Kerja
Industri Besar/ Sedang
16
399
Industri Kecil
68
486
909
1.422
Industri Rumah Tangga
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2012
12
sebesar 2,44 persen. Kontribusinya terhadap pembentukan PDRB memberikan sumbangan yang sangat kecil yaitu sebesar 1,87 persen. *** Tahukah Anda Pada tahun 2012 sebanyak 91,54% usaha industri di Rote Ndao bergerak di sektor industri rumah tangga. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Pertumbuhan sektor konstruksi cenderung menurun selama tahun 2011-2013 Kontribusi sektor konstruksi terhadap pembentukan PDRB di tahun 2013 semakin berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
S
ebagai
kabupaten
pemekaran,
pembangunan infrastruktur di Rote Ndao
mengalami
peningkatan
Pembangunan
di
seperti
setiap
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Konstruksi di Rote Ndao (Milyar Rupiah)
tahun.
gedung-gedung,
perumahan, jalan, jembatan dilaksanakan oleh jasa perusahaan konstruksi. Hingga tahun 2013 perusahaan konstruksi di Rote Ndao berjumlah 151 perusahaan yang terdaftar dan aktif. Perusahaan tersebut tersebar di 9 kecamatan di Rote Ndao dan belum termasuk Kecamatan Landu Leko. Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor
Sumber : PDRB Kabupaten Rote Ndao, 2011-2013
konstruksi sebesar 36,42 milyar rupiah. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh 4,09 persen dan
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi
melambat menjadi 4,01 persen pada tahun
Sektor Konstruksi di Rote Ndao (%)
2013. Kontribusi perekonomian
sektor setiap
konstruksi tahunnya
dalam
cenderung
menurun. Hal ini dapat di lihat dari distribusi persentase atas dasar harga berlaku. Peranan sektor
konstruksi
terhadap
pembentukan
PDRB Rote Ndao di tahun 2013 hanya menyumbang
4,51
persen,
lebih
kecil
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sumber : PDRB Kabupaten Rote Ndao, 2007-2012
*** Tahukah Anda Perusahaan konstruksi terkonsentrasi di Kecamatan Lobalain dengan persentase sebesar 52% dari total perusahaan konstruksi di Rote Ndao. Ada 1 perusahaan di Kecamatan Ndao Nuse dan belum ada perusahaan konstruksi di Kecamatan Landu Leko. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
13
Pantai Nemberala dan Pantai Bo’a menjadi tujuan utama pariwisata Kedua pantai ini menjadi daya tarik bagi wisatawan khususnya wisatawan asing.Terdapat satu hotel berbintang di Rote Ndao.
Statistik Hotel dan Pariwisata Rote Ndao Uraian
2014
S
ebagai salah satu daerah kepulauan di NTT yang dikelilingi lautan, Rote Ndao
memiliki daya tarik sebagai daerah tujuan
2012
2013
Akomodasi
8
8
8
alami
Hotel Berbintang
1
1
1
berkunjung ke Rote Ndao.
Hotel Non Bintang
7
7
7
131
131
131
8
8
8
Hotel Non Bintang
123
123
123
Jumlah Tempat Tidur
249
249
249
12
12
12
237
237
237
wisata. Laut dan pantai yang indah dan masih
Jumlah Kamar Hotel Berbintang
Hotel Berbintang Hotel Non Bintang
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
menarik
Hingga
minat
tahun
wisatawan
2013,
jumlah
untuk
usaha
akomodasi hotel, jumlah kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 8 hotel, 131 kamar dan 249 tempat tidur. Hanya terdapat 1 hotel berbintang di Rote Ndao dan 7 hotel lainnya merupakan hotel non bintang. Sementara itu jumlah tamu yang menginap di hotel terus meningkat selama tahun 20112013. Pada tahun 2012 jumlah tamu meningkat 1,5 kali di banding tahun 2011. Di tahun 2013
Jumah Tamu Hotel menurut Kewarganegaraan
terjadi pula peningkatan 1,3 kali dibanding tahun 2012. Dilihat dari asal tamu hotel, selama tahun 2011-2013 tamu domestik selalu lebih banyak dibanding tamu asing. Pantai Nemberala (Nemberala Beach) dan Pantai Bo’a yang terletak di Kecamatan Rote Barat masih menjadi tujuan utama kunjungan bagi para wisatawan asing dan domestik, khususnya wisatawan asing. *** Tahukah Anda
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 20145
14
Sebanyak 97% wisatawan asing yang datang ke Rote Ndao terkonsentrasi di Kecamatan Rote Barat dan sebanyak 74% tamu domestik terkonsentrasi di Kecamatan Lobalain.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Terus terjadi perubahan jenis permukaan jalan Dari total panjang jalan Provinsi dan Kabupaten di Rote Ndao, 57,88 persen diantaranya sudah diaspal sampai dengan tahun 2014.
J
alan
sebagai
transportasi
sarana
memiliki
penunjang
peran
Permukaan Jalan di Rote Ndao (%), 2014
penting
khususnya untuk transportasi darat. Panjang jalan di Rote Ndao sampai tahun 2014 mencapai 538,84 km. Jumlah tersebut belum termasuk dengan jalan desa. Jalan provinsi di Rote
Ndao
sedangkan
memiliki jalan
panjang
kabupaten
79,01
km
panjangnya
459,83 km. Dari
total
panjang
jalan
provinsi
dan
kabupaten yang ada, sekitar 57,88 persen permukaan jalan tersebut beraspal dan 42,12 persen belum diaspal, masih berupa jalan kerikil dan tanah. Selama tahun 2012-2014 terjadi perubahan jenis permukaan jalan baik
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014
Statistik Transportasi Rote Ndao
dari aspal maupun tanah menjadi kerikil.
Uraian
2012
2013
2014
Secara umum, jumlah kendaraan bermotor di Rote Ndao pada tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013. Selain transportasi darat, transportasi laut dan udara juga menjadi sarana yang sangat penting untuk kelancaran mobilitas penduduk di dalam di luar Rote Ndao, mengingat Rote Ndao sebagai daerah kepulauan. Hingga tahun 2014 transportasi utama antar pulau dan atau kabupaten yaitu transportasi laut.
pesawat telepon mengalami peningkatan yang kecil.
Hal
ini
disebabkan
Jalan Provinsi
79,01
79,01
79,01
Jalan Kabupaten
407,90
459,83
459,83
Jalan Desa
315,09
315,09
*
2
2
1
48
72
39
Truk
236
276
213
Pick Up
108
213
182
Jumlah Kendaraan (unit) Bus Mikrolet
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
Di sektor komunikasi, pengguna layanan sangat
Panjang Jalan (km)
karena
peredaran telepon seluler yang semakin maju.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
*** Tahukah Anda Pada tahun 2013, terjadi penambahan panjang jalan kabupaten sepanjang 51,93 km.
15
Perkembangan perbankan di Rote Ndao cukup baik Hal ini ditunjukkan oleh posisi dana simpanan dan kredit perbankan yang terus meningkat selama tahun 2011-2013. Dana kredit perbankan disalurkan untuk keperluan konsumsi sebesar 91 persen.
H
Statisik Perbankan Rote Ndao Uraian
2011
2012
2013
ingga tahun 2013 terdapat 4 unit bank di Rote Ndao yang terdiri dari 2 unit bank
umum pemerintah dan 2 unit bank pemerintah daerah. Di tahun 2012, terdapat penambahan
Jumlah Bank (unit)
3
4
4
Jumlah Penabung
19.042
26.055
50.713
145,52
172,18
219,39
Posisi Dana Simpanan (Milyar Rp) Posisi Kredit Perbankan (Milyar Rp)
1 unit bank umum pemerintah yaitu BRI Unit Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut. Perbankan
di
Rote
Ndao
mengalami
perkembangan yang cukup baik. Untuk dana 141,48
184,99
228,07
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014 Keterangan: Jumlah penabung di tahun 2012 belum termasuk nasabah Bank BRI Unit Busalangga
simpanan
terjadi
peningkatan
di
setiap
tahunnya, dari 145,52 milyar rupiah di tahun 2011 menjadi 172,18 milyar rupiah di tahun 2012 dan terus meningkat hingga 219,39 milyar rupiah di tahun 2013. Permintaan kredit perbankan dari 141,48 milyar rupiah di tahun
Distribusi Penggunaan Kredit Perbankan di Rote Ndao (%), 2012
2011 meningkat menjadi 184,99 milyar rupiah di tahun 2012, dan terus meningkat menjadi 228,07 milyar rupiah di tahun 2013. Menurut
sektor
ekonomi,
dana
kredit
perbankan di Rote Ndao yang disalurkan pada tahun 2013 tertinggi untuk konsumsi sebesar 189,79 milyar rupiah (83 persen), kemudian 30,83 milyar rupiah (14 persen) untuk modal kerja dan yang terendah untuk investasi sebesar 7,45 milyar rupiah (3 persen). Selain bank, terdapat lembaga keuangan Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013
*** Tahukah Anda Jumlah penabung di bank NTT jauh lebih banyak 72% dibanding jumlah penabung di bank BRI.
16
lainnya
di
Rote
Ndao
seperti
a
suransi, koperasi dan pegadaian. Sampai tahun 2013, terdapat 161 koperasi dan hanya 1 pegadaian. Koperasi yang mendominasi di Rote Ndao yaitu Koperasi Serba Usaha sebanyak 104 unit atau sekitar 65 persen dari jumlah koperasi yang ada. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Harga minyak tanah meningkat Rata-rata harga sembilan bahan pokok dan barang strategis lainnya semakin meningkat, termasuk minyak tanah setelah tiga tahun terakhir tidak mengalami kenaikan harga.
K
ebutuhan dasar masyarakat yang berupa sembilan
bahan
pokok
dan
barang
Perkembangan Harga Eceran Barang Strategis di Rote Ndao (Rp)
strategis lainnya terus mengalami peningkatan harga dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2014, harga barang strategis seperti beras giling lokal, gula pasir, minyak tanah dan semen relatif naik dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan
harga
tertinggi
terjadi
pada
komoditas minyak tanah sebesar 40 persen, sedangkan kenaikan harga terendah pada komoditas semen sebesar 6 persen dibanding tahun 2011. Sebagai daerah kepulauan, barang-barang
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014
kebutuhan masyarakat Rote Ndao umumnya dipasok dari luar Pulau Rote. Oleh karena itu, sebagian besar barang-barang tersebut lebih mahal dibanding daerah pemasok atau daerah
Perbandingan Harga Eceran Barang Strategis di Rote Ndao dan Kota Kupang, 2013
transit barang yang akan masuk ke Rote Ndao. Hal ini ditunjukkan dari perbandingan barang
Uraian
Rote Ndao
strategis seperti gula pasir, minyak tanah dan
Kota Kupang
semen di Rote Ndao tahun 2012 yang lebih mahal masing-masing 29 persen, 133 persen dan 27 persen dibanding harga di Kota Kupang. Hanya harga beras yang lebih murah
Beras Gula Pasir
17 persen dibanding Kota Kupang. Hal ini
Minyak Tanah
dikarenakan
Semen
Rote
Ndao
sebagai
daerah
penghasil beras.
8.050
8.428
17.500
12.448
5.000
3.000
54.500
44.166
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013; Kota Kupang Dalam Angka, 2013
*** Tahukah Anda Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten penghasil beras terbesar, berada di urutan ke4 se-NTT. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
17
Kesejahteraan penduduk mulai meningkat Adanya peningkatan pendapatan penduduk yang didekati dengan ukuran pengeluaran dan peningkatan konsumsi non makanan menunjukkan kesejahteraan penduduk Rote Ndao mulai meningkat. Persentase Penduduk Rote Ndao menurut Golongan Pengeluaran per Kapita per Bulan Golongan Pengeluaran (Rp)
P
erkembangan kesejahteraan penduduk dapat diukur dari perkembangan tingkat
pendapatan dengan pendekatan pengeluaran. 2012
2013
2014
Di Rote Ndao nilai pengeluaran per kapita penduduk telah bergeser dari tahun 2012 ke
<100.000
tahun
2014.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
2,08
0,17
-
100.000 – 149.000
15,84
3,54
1,90
150.000 – 199.000
17,87
6,06
6,50
tidak ada lagi di tahun 2014. Sedangkan
200.000 – 299.000
24,34
30,78
27,65
persentase golongan 300 ribu hingga 499 ribu
300.000 – 499.000
25,19
34,28
41,74
36,58
25,18
22,22
> 500.000
persentase golongan pengeluaran kurang dari 100 ribu hingga 199 ribu rupiah per bulan yang
rupiah per bulan mengalami peningkatan pada tahun 2014. Perkembangan tingkat kesejahteraan juga dapat
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
dilihat
dari
perubahan
persentase
pengeluaran yang dialokasikan untuk non makanan, dimana semakin tinggi persentase
Pengeluaran Makanan dan Non Makanan di Rote Ndao (%)
pengeluaran
non
makanan
dapat
mengindikasikan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan. Dari grafik dapat kita lihat bahwa selama tahun 2012-2014 persentase pengeluaran untuk non makanan cenderung berfluktuasi. Di tahun 2012 pengeluaran non makanan sebesar 42,01 persen meningkat menjadi 44,68 persen di tahun 2013 dan menjadi 64,02 persen di tahun 2014. Demikian sebaliknya
untuk
persentase
pengeluaran
makanan.
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
18
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Jumlah perusahaan perdagangan kecil masih mendominasi Sub sektor perdagangan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan PDRB Rote Ndao di tahun 2013.
P
ada tahun 2014, jumlah perusahaan perdagangan di Rote Ndao sebanyak 124
perusahaan.
Dari
124
perusahaan
perdagangan tersebut, terdapat 2 perusahaan
Banyaknya Perusahaan Perdagangan dan Tenaga Kerja di Rote Ndao, 2014 Golongan
Jumlah
Jumlah Tena-
Perusahaan
Perusahaan
ga Kerja
besar yang terdaftar. Selain itu, di tahun 2014
Besar
2
2
pula terdaftar 7 perusahaan mikro atau 5,65
Menengah
7
11
persen dari total perusahaan yang terdaftar.
Kecil
108
146
Komposisi jumlah tenaga kerja sebanding
Mikro
7
61
dengan
Jumlah
124
220
jumlah
perusahaan
perdagangan
menurut golongan. Nilai tambah yang dihasilkan sub sektor
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2015
perdagangan pada tahun 2013 sebesar 127,93 milyar rupiah dengan pertumbuhannya sebesar 6,40 persen dibandingkan dengan tahun 2012.
Penyaluran Komoditas Beras di Rote Ndao (Ton), 2014
Kontribusinya terhadap pembentukan PDRB cukup besar yaitu 15,83 persen, tertinggi setelah sub sektor jasa-jasa pemerintah umum. Penyaluran komoditas penting seperti beras mengalami
fluktuasi.
Dari
data
Bulog,
penyaluran beras ini berasal dari pengadaan lokal, pemasukan dari propinsi lain dan impor dari
luar
negeri.
Pengadaan
lokal
dan
pemasukan dari propinsi lain meningkat di tahun 2013, sedangkan impor dari luar negeri menurun. Persediaan beras di Rote Ndao pada tahun 2014 sebanyak 3,57 juta ton. Dari jumlah tersebut yang disalurkan hanya di lingkup wilayah Rote Ndao sebesar 2,61 juta ton. Hingga akhir tahun 2014, stok beras yang tersedia di Rote Ndao sebesar 966.536 ton.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2013
*** Tahukah Anda Berbeda dari keadaan tahun 2011 dimana sebanyak 94,37% persediaan beras Rote Ndao di Bulog berasal dari impor luar negeri dan persediaan dari pengadaan lokal hanya sebanyak 1,55%, di tahun 2012 pengadaan lokal sudah disiapkan sebanyak 51,80% untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rote Ndao. 19
Pendapatan per kapita tahun 2013 naik 6,9 persen dibanding tahun 2012 Tingkat produktivitas nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan di Rote Ndao berada di urutan ke-19 dari 22 kabupaten/kota di NTT. Perkembangan PDRB Rote Ndao Uraian
2011
2012
2013
PDRB ADHB (Milyar Rp)
662,65
724,68
808,35
PDRB ADHK (Milyar Rp)
365,30
382,88
401,06
Pendapatan per kapita ADHB (Juta Rp)
4,98
5,22
5,58
Pendapatan per kapita ADHK (Juta Rp)
2,74
2,76
2,77
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,11
4,81
4,75
P
roduk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai
ukuran
produktivitas
mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Sebagai salah satu kabupaten hasil pemekaran, tingkat produktivitas nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan di Rote Ndao tahun 2012 masih berada di urutan ke-19 dari
Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2014
22 kabupaten/kota di NTT. Nilai tambah tersebut mencapai 808,35 milyar rupiah atau meningkat sebelumnya. kapita
Distribusi Persentase PDRB Rote Ndao menurut Sektor (%), 2012
11,55
persen
Sementara
yang
dari
tahun
pendapatan
mencerminkan
per
tingkat
produktivitas tiap penduduk, Rote Ndao berada di urutan ke-15. Pada tahun 2013 perekonomian Rote Ndao tumbuh 4,75 persen. Pertumbuhan ini melambat dibanding tahun sebelumnya yaitu 4,81 persen. Melambatnya laju pertumbuhan ini
disebabkan
karena
peningkatan
perekonomian yang terjadi di Rote Ndao tahun 2013 tidak secepat peningkatan perekonomian di tahun sebelumnya. Sektor Sumber : Rote Ndao Dalam Angka, 2012
*** Tahukah Anda Konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nir laba memiliki kontribusi sebesar 67,45% dari total PDRB Kabupaten Rote Ndao tahun 2012.
20
pertanian
menjadi
ciri
perekonomian Rote Ndao dengan sumbangan terhadap pembentukan PDRB sebesar 41,15 persen, disusul sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menjadi penggerak utama roda perekonomian Rote Ndao.
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Pendapatan per kapita Rote Ndao di urutan ke-5 dari 9 kabupaten pemekaran Sebagai kabupaten hasil pemekaran, kinerja perekonomian Rote Ndao cukup baik dibanding kabupaten pemekaran lain. Namun angka pengangguran dan kemiskinannya masih sangat tinggi.
P
erbandingan indikator terpilih seperti PDRB menunjukkan bahwa sebagian be-
sar kabupaten hasil pemekaran di NTT memiliki PDRB yang lebih rendah dibanding kabu-
Perbandingan PDRB dan Pendapatan Perkapita menurut Kabupaten Hasil Pemekaran Kabupaten/Kota
2011
2012
2013
468,5 662,6 1 108,5 1 071,5 343,0
536,3 724,7 1 221,6 1 226,4 389,5
617,7 808,4 1 368,1 1 419,0 440,0
778,6 987,0 393,1
873,9 1 135,4 467,7
983,5 1 305,6 521,5
862,4
952,3
1 058,6
paten induknya dan dibanding sebagian besar kabupaten lain yang telah lama terbentuk. Untuk level kabupaten pemekaran, PDRB tertinggi dicapai Sumba Barat Daya sebesar 1.419,0 milyar rupiah pada tahun 2013. Rote Ndao berada di urutan ke-6 dari 9 kabupaten pemekaran, yaitu sebesar 808,4 milyar rupiah. PDRB terendah tercatat di Sumba Tengah. Dilihat
dari
rata-rata
pendapatan
per
kapita, angka tertinggi dicapai Nagekeo sebesar 6,82 juta rupiah dan angka terendah tercatat di Sumba Barat Daya. Rote Ndao berada di urutan ke-5 yaitu sebesar 5,58 juta rupiah. Perbandingan indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran dan persentase penduduk miskin antar kabupaten hasil pemekaran tidak jauh berbeda. Nagekeo memperlihatkan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari lebih rendahnya tingkat kemiskinan dan relatif lebih rendahnya tingkat pengangguran dibanding kabupaten hasil pemekaran lainnya. Posisi Rote
PDRB ADHB (milyar rupiah) Lembata Rote Ndao Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nagekeo Manggarai Timur Sabu Raijua Malaka
Rata-rata Pendapatan/Kapita (juta rupiah) Lembata Rote Ndao
3,67 4,98
4,09 5,22
4,61 5,58
Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah
4,67 3,44 5,03
5,04 3,85 5,62
5,45 4,36 6,23
Nagekeo 5,55 Manggarai Timur 3,63 Sabu Raijua 4,91 Malaka 4,87 Sumber : NTT Dalam Angka, 2014
6,14 4,14 5,67 5,28
6,82 4,68 6,14 5,77
Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih Kabupaten Hasil Pemekaran, 2012
Ndao tidak terlalu menggembirakan karena tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi. *** Tahukah Anda Kontribusi kemiskinan Rote Ndao terhadap total penduduk miskin pada kabupaten pemekaran sebesar 11,78%, sementara kontribusi terhadap total penduduk miskin NTT mencapai sekitar 3,87%. Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Sumber : NTT Dalam Angka, 2013
21
Tabel 1.1 Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan per Bulan, 2014 Bulan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan (hh)
(1)
(2)
(3)
1
Januari
345,20
24
2
Februari
232,60
23
3
Maret
99,50
14
4
April
97,70
12
5
Mei
25,30
8
6
Juni
10,70
8
7
Juli
22,50
8
8
Agustus
3,00
2
9
September
-
-
10
Oktober
-
-
11
November
1,00
3
12
Desember
420,00
22
1.401,8
126
Jumlah
Sumber : Stasiun Meteorologi Klas III Rote Ndao
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
25
Tabel 2.1 Nama Ibukota Kabupaten/Kecamatan dan Banyaknya Desa/Kelurahan, 2012 Kecamatan
Ibukota Kecamatan
Banyaknya Desa
Banyaknya Kelurahan
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Rote Barat
Delha
7
-
02. Ndao Nuse
Ndao Nuse
5
-
03. Rote Barat Daya
Batutua
14
-
04. Rote Barat Laut
Busalangga
12
1
05. Lobalain
Ba’a
11
3
06. Rote Tengah
Feapopi
6
1
07. Rote Selatan
Keka
5
-
08. Pantai Baru
Olafulihaa
10
1
09. Rote Timur
Eahun
6
1
10. Landu Leko
Landu Leko
6
-
82
7
Kab. Rote Ndao
Ba’a
Sumber : Registrasi Penduduk 2014
26
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tabel 2.2 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Hasil Pemilu menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin di Rote Ndao Periode 2014 – 2019 (Jiwa) Partai Politik
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Golongan Karya
3
-
3
2
Demokrat
3
-
3
3
Gerindra
3
-
3
4
Nasdem
4
-
4
5
PKB
2
1
3
6
PDI-P
3
-
3
7
Hanura
3
-
3
8
PPP
2
-
2
9
PAN
1
-
1
24
1
25
JUMLAH Sumber : KPU Kabupaten Rote Ndao
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
27
Tabel 2.3 Banyaknya Anggota DPRD menurut Pendidikan di Rote Ndao Periode 2014 – 2019 (Jiwa) Partai Politik
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1
SMA
-
-
-
2
D.I
-
-
-
3
D.II
9
-
9
4
D.III
-
-
-
5
D.IV
-
-
-
6
S-1
3
-
3
7
S-2
-
-
-
8
S-3
11
1
12
21
4
25
Jumlah
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Rote Ndao
28
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk, Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan, 2012
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Luas Daerah (km2)
Kepadatan Penduduk per km2
(1)
(2)
(3)
(4)
01. Rote Barat
7.643
100,48
76
02. Ndao Nuse
3.698
14,09
262
03. Rote Barat Daya
20.478
128,37
160
04. Rote Barat Laut
22.965
172,43
133
05. Lobalain
25.677
145,71
176
06. Rote Tengah
8.230
162,51
51
07. Rote Selatan
5.602
73,34
76
08. Pantai Baru
13.635
176,18
77
09. Rote Timur
12.253
110,84
111
10. Landu Leko
4.654
194,10
24
124.835
1.278,05
98
Rote Ndao Sumber : Registrasi Penduduk 2012
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
29
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2012 Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Rote Barat
3.892
3.751
7.643
02.
Ndao Nuse
1.804
1.894
3.698
03.
Rote Barat Daya
10.308
10.170
20.478
04.
Rote Barat Laut
11.564
11.401
22.965
05.
Lobalain
13.428
12.249
25.677
06.
Rote Tengah
4.227
4.003
8.230
07.
Rote Selatan
2.901
2.701
5.602
08.
Pantai Baru
6.871
6.764
13.635
09.
Rote Timur
6.342
5.911
12.253
10.
Landu Leko
2.366
2.288
4.654
63.703
61.132
124.835
Rote Ndao Sumber : Registrasi Penduduk 2012
30
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tabel 8.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012 – 2014
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Kabupaten/Kota
2012
2013
2014*
(1)
(2) 64,88
(3) 65,49
(3) 60,90
63,33
63,80
62,04
67,12
67,74
61,68
66,61
66,83
68,57
68,94
60,41
65,52
66,24
59,72
69,35
69,67
58,00
68,69
69,17
61,45
69,19
70,03
60,42
68,74
69,18
61,36
68,08
68,67
62,25
70,63
70,89
64,64
68,30
68,69
60,08
67,10
67,70
57,82
66,84
67,38
59,64
61,70
62,29
57,60
62,48
63,05
59,90
67,23
67,93
62,71
67,06
67,62
56,58
57,12
57,74
52,51
-
57,01
56,94
78,37
78,62
68,28
68,77
77,58 62,26
Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Ndao Manggarai Barat Sumba Tengah Sumba Barat Daya Nagekeo Manggarai Timur Sabu Raijua Malaka Kota Kupang NTT
59,41
*) Menggunakan metodologi baru Sumber : BPS Provinsi NTT
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
31
Tabel 8.2 Tingkat Kemiskinan menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2012-2013 Garis Kemiskinan (Rp/kap/bln) No.
Jumlah (000 org)
Persentase (%)
Kabupaten/Kota 2012 (1)
2013
2012
2013
(4)
(5)
2012
2013
(2)
(3)
(6)
(7)
1
Sumba Barat
243.378
257.372
34,6
34,2
29,61
28,92
2
Sumba Timur
252.467
260.247
72,5
68,8
30,35
28,58
3
Kupang
232.631
252.934
61,9
101,5
20,13
20,06
4
Timor Tengah Selatan
219.930
235.956
124,0
126
27,53
27,81
5
Timor Tengah Utara
239.062
261.995
51,2
51,8
21,56
21,59
6
Belu
234.521
252.005
53,5
29,3
14,54
14,58
7
Alor
220.380
232.406
39,4
39,6
20,06
20,11
8
Lembata
247.351
267.510
30,9
29,6
24,78
23,25
9
Flores Timur
207.480
214.010
21,9
19,6
9,14
8,1
10
Sikka
219.769
231.250
39,4
39,2
12,83
12,66
11
Ende
255.838
271.888
55,3
56,2
20,71
21,03
12
Ngada
231.200
248.760
16,8
16,9
11,35
11,19
13
Manggarai
226.096
246.366
65,7
65,2
21,52
20,96
14
Rote Ndao
226.326
235.613
38,7
39,1
29,11
28,25
15
Manggarai Barat
231.253
245.425
44,4
44,1
18,90
18,21
16
Sumba Tengah
206.049
216.218
20,9
21,3
32,10
31,93
17
Sumba Barat Daya
248.099
272.036
83,3
82,7
27,71
26,87
18
Nagekeo
230.619
252.083
16,2
16,5
12,18
12,08
19
Manggarai Timur
231.188
245.077
64,4
66,1
24,59
24,85
20
Sabu Raijua
265.994
277.403
29,9
25,3
32,66
31,02
21
Malaka*
*
…
*
…
*
…
22
Kota Kupang
367.598
443.022
35,0
33,8
9,41
9,12
222.507
251.080
1.000,3
1.006,9
20,41
20,24
NTT
Keterangan: *) Data bergabung dengan Kabupaten Belu Sumber : BPS Provinsi NTT
32
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tabel 13.1 Perkembangan Jumlah Penginapan, Kamar dan Tempat Tidur menurut Kecamatan, 2014
Kecamatan
Penginapan
Kamar
Tempat Tidur
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Rote Barat
4
53
95
02.
Ndao Nuse
-
-
-
03.
Rote Barat Daya
-
-
-
04.
Rote Barat Laut
-
-
-
05.
Lobalain
3
60
120
06.
Rote Tengah
1
18
34
07.
Rote Selatan
-
-
-
08.
Pantai Baru
-
-
-
09.
Rote Timur
-
-
-
10.
Landu Leko
-
-
-
8
131
249
Jumlah
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
33
Tabel 20.1 PDRB menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Berlaku, 2010-2012 Kabupaten/Kota (1) (Dalam Ribuan Rupiah)
2010
2011*)
2012**)
(2)
(3)
(4)
1
Sumba Barat
717.030,77
815.478,94
924.478,02
2
Sumba Timur
1.473.645,53
1.681.414,29
1.914.843,53
3
Kupang
2.108.248,18
2.378.349,77
2.679.899,01
4
TTS
2.233.819,49
2.542.158,55
2.883.038,85
5
TTU
933.999,54
1.040.969,17
1.163.270,02
6
Belu
1.853.164,50
2.027.758,30
2.234.860,73
7
Alor
835.919.91
941.611,37
1.053.985,92
8
Lembata
409.584,91
467.684,94
531.121,83
9
Flores Timur
1.411.338,40
1.644.609,29
1.855.469,65
10
Sikka
1.664.302,60
1.871.711,69
2.072.241,33
11
Ende
1.708.533,86
1.929.094,83
2.219.742,14
12
Ngada
953.468,74
1.062.916,21
1.186.192,15
13
Manggarai
1.234.087,08
1.378.486,90
1.540.666,77
14
Rote Ndao
597.428,05
679.077,51
769.651,07
15
Manggarai Barat
1.015.639,61
1.109.776,15
1.221.642,94
16
Sumba Barat Daya
930.719,96
1.071.457,03
1.252.628,94
17
Sumba Tengah
300.311,16
342.866,26
388.933,16
18
Nagekeo
696.839,55
778.586,85
873.931,42
19
Manggarai Timur
866.286,71
987.027,70
1.143,784,73
20
Sabu Raijua
327.243,53
389.962,72
441.994,03
21
Kota Kupang
4.682.670,40
5.374.129,08
6.150.768,60
27.746.332,23
31.221.528,20
35.253.360,17
NTT
Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi NTT
34
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
Tabel 20.2 Rata – rata Pendapatan per Kapita menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Berlaku, 2010 – 2012 Kabupaten/Kota (1) (Dalam Rupiah)
2010
2011*)
2012**)
(2)
(3)
(4)
1
Sumba Barat
6.071.243
6.765.098
7.520.835
2
Sumba Timur
6.088.081
6.810.079
7.624.447
3
Kupang
6.596.474
7.297.227
8.214.423
4
TTS
4.724.002
5.260.835
5.906.099
5
TTU
3.889.706
4.249.142
4.681.540
6
Belu
4.904.216
5.253.549
5.674.202
7
Alor
4.100.601
4.524.741
5.004.104
8
Lembata
3.316.747
3.711.896
4.118.482
9
Flores Timur
5.790.602
6.614.702
7.361.774
10
Sikka
5.312.757
5.857.294
6.416.051
11
Ende
6.197.452
6.869.542
7.870.986
12
Ngada
6.350.541
6.929.948
7.598.154
13
Manggarai
4.003.078
4.372.909
4.793.834
14
Rote Ndao
4.716.612
5.257.226
5.718.648
15
Manggarai Barat
4.346.740
4.655.477
4.992.505
16
Sumba Barat Daya
3.077.322
3.466.556
3.958.059
17
Sumba Tengah
4.516.803
5.052.517
5.622.134
18
Nagekeo
5.079.040
5.554.989
6.139.653
19
Manggarai Timur
3.252.194
3.631.331
4.138.428
20
Sabu Raijua
4.273.976
4.994.344
5.127.772
21
Kota Kupang
11.827.270
13.310.358
14.800.239
5.522.270
6.077.100
6.727.580
NTT Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Provinsi NTT
Statistik Daerah Kabupaten Rote Ndao 2015
35