SRI RAHAYU 1202150373 SI-39-08 Konsep teknologi: (sistem). Teori sistem dan sibernetika Ada 4 hal untuk menjelaskan tentang sistem:
PENGERTIAN SISTEM
Pertama adalah objek, yakni bagianbagian, elemen-elemen dan variable dalam sebuah system. Kedua adalah system yang terdiri hubungan- hubungan, yakni kualitas atau sifat dari system dan objeknya. Ketiga adalah system yang mempunyai hubungan internal diantara objekobjenya. Keempat adalah system yang berada didalam lingkungan, yakni sebuah system yang kemudian sesuatu didalamnya mempengaruhi satu sama lain dalam lingkungan dengan bentuk yang berbeda dari bentuk-bentuk yang lain.
JENIS SISTEM
System tertutup tidak ada pertukaran dengan lingkungan.
Sedangkan system terbuka, menerima energy dari lingkungannya dan mengikrimkannya kembali ke lingkungannya. Dalam system terbuka sebagai contoh keluarga dimana anggota Dalam keluarga adalah objek-objek. Dan karakter mereka adalah attribute (sifat), sistem keluarga dibentuk oleh intreaksi diantara anggota-anggotanya. Keluarga juga berada dalam lingkungan sosial dan budaya. Keluarga dan lingkungannya mempengaruhi satu sama lain. Pengertian ini yang dinamakan sebagai unit.
PENGERTIAN SIBERNETIKA
Sibernetika adalah sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi. Sibernetika berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem, setidaknya dalam bentuk urutan pertamanya.
Teori sibernetika menekankan hubungan timbal balik diantara semua bagian dari sebuah sistem.
Teori Tindakan yang beralasan.
Teori Nilai Ekspektasi. Karya Fishbein menyoroti sifat kompleks dari perilaku yang diketahui sebagai teori nilai ekspektasi (expectancy-value theory). Menurut fishbein, ada dua macam keyakinan. Pertama yakin pada suatu hal. Ketika anda meyakini sesuatu, anda akan berkata bahwa hal tersebut ada. Kedua, yakin tentang adalah perasaan Anda pada kemungkinan bahwa hubungan tertentu ada diantara dua hal
Icek ajzen dan Martin Fishbein memperluas cakupan dari toeri nilai ekspektasi dengan menambahkan faktor intensi dalam rumus. Hal ini sebagai sebuah teori dari tindakan yang beralasan. Secara spesifik, intensi dari perilaku tertentu ditentukan oleh sikap anda terhadap perilaku dan kumpulan keyakinan tentang bagaimana orang lain ingin anda berperilaku. Setiap faktor – sikap anda dan opini orang lain – diberi bobot menurut kepentingannya. Terkadang, sikap anda adalah yang paling penting, terkadang opini orang lain adalah yang terpenting, serta kadang – kadang sikap anda dan orang lain lebih atau kurang setara dalam bobotnya.
PRINSIP SIBERNETIKA
PRINSIP SIBERNETIKA Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu.
FEEDBACK SIBERNETIKA Tradisi sibernetika dimengerti sebagai sebuah teori yang mempelajari sebuah hubungan timbal balik PRINSIP SIBERNETIKA
Teori Penggabungan Informasi.
Teori Konsistensi
Sesuai judul dari teori ini, pelaku komunikasi lebih fokus pada bagaimana mereka mengakumulasikan dan mengatur informasi tentang semua orang, objek, situasi, dan gagasan yang membentuk sikap. Atau, dapat pula diartikan sebagai kecenderungan untuk bertindak dengan cara yang positif atau negatif terhadap beberapa objek. Jadi, teori ini secara sederhana menjelaskan bagaimana pembentukan informasi dan perubahan sikap.
Semua teori konsistensi dimulai dengan dasar pikiran yang sama: orang lebih nyaman dengan konsistensi daripada inkonsistensi. Konsistensi merupakan prinsip utama dalam proses kognitif dan perubahan sikap yang dapat dihasilakn dari informasi yang mengacaukan keseimbangan. Dalam kajian sibernetika, manusia mencarai homeostasis atau keseimabngan dan sistem kognitif sebagai sebuah alat utama untuk mencapai keseimbangancara yang positif atau negatif terhadap beberapa objek. Jadi, teori ini secara sederhana menjelaskan bagaimana pembentukan informasi dan perubahan sikap.
AKSI MENCAPAI TUJUAN SIBERNETIKA sebuah hubungan timbal balik PRINSIP SIBERNETIKA
Tujuan penting dari sibernetika adalah untuk memahami dan menentukan fungsi dan proses dari sistem yang memiliki tujuan dan yang berpartisipasi dalam lingkaran rantai sebab akibat yang bergerak dari aksi/tindakan menuju ke penginderaan lalu membandingkan dengan tujuan yang diinginkan, dan kembali lagi kepada tindakan. Mempelajari sibernetika menyediakan sarana untuk memeriksa desain dan fungsi dari sistem apapun, termasuk sistem sosial seperti manajemen bisnis dan pembelajaran organisasi, termasuk tujuan untuk membuat mereka menjadi lebih efisien dan efektif.
REGULASI DIRI Regulasi diri (self regulation) adalah kemampuan untuk mengontrol perilaku sendiri. Regulasi diri merupakan penggunaan suatu proses yang mengaktivasi pemikiran, perilaku dan perasaan yang terus menerus dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah Schunk & Zimmerman (1998). PRINSIP Ide sistem membentuk ditetapkan inti pemikiran sibernetika. Sistem merupakan seperangkat komponen- komponen SIBERNETIKA yang saling berinteraksi, yang bersama-sama membentuk sesuatu yang lebih dari sekedar sejumlah bagianbagian. Bagian apa pun dari sebuah sistem selalu dipaksa oleh ketergantungan bagian-bagian lainnya dan bentuk saling ketergantungan inilah yang mengatur sistem itu sendiri. Namun sistem tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan-asupan baru dalam bentuk input. Oleh karena itu sebuah sistem mendapatkan input dari lingkungan, memproses, dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input dan output terkadang berupa materi-materi nyata; atau dapat pula berupa energi dan informasi. Karena saling ketergantungan inilah, sistem juga dicirikan dengan regulasi-diri dan kontrol. Dengan kata lain, monitor sistem, mengatur, dan mengontrol keluaran mereka agar stabil serta mencapai tujuan. Sistem tersebut harus dapat beradaptasi dan mampu berubah karena sistem ada dalam lingkungan yang dinamis. Dalam sistem yang kompleks, sejumlah putaran timbal balik menghubungkan semua bagian. Putaran timbal balik ini disebut network (jaringan).