Nanin S.
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
SRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK ANAK-ANAK Oleh: Nanin Sumiarni, M.Ag Abstrak
االسرتاتيجية هلا أوجه الشبه الكبرية مع األساليب وهي كيفية حتقيق األهداف التعليمية اليت مت وضعها .وميكن تعريف العام عن االسرتاتيجيات ابعتباره وسيلة لتحديد اجلوانب العامة املتعلقة بتحقيق أهداف التعلم وختطيطه وتنفيذه وتقييمه. اسرتاتيجيات التعلم هي سياسة املعلم يف إحداث الفعاليات والتبسيط وحتسني الوظيفة والتفاعل بني الطالب مع مكوانت التعلم يف نشاط التعلم لتحقيق أهداف التدريس. اسرتاتيجية التعلم هلا تشمل املناهج والنماذج واألساليب والتقنيات للتعلم. ولكن عندما يتم استخدام كلمة اإلسرتاتيجية لتعلم األطفال فهو يعين أن املهارات يف تنظيم التعلم مع النصائح املناسبة ألجل حتقيق أقصى قدر من النتائج .لذا، اسرتاتيجية التعلم ميكن تفسريها إىل أداة التفاعل يف عملية التعلم ،وهبذا أنشطة التعلم تتم عمليته حىت ميكن يف حتقيق األهدف احملدودة أبحسن العملية. Kata Kunci: Bahasa Arab, Strategi Pembelajaran,
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary of Current English by Homby; London Oxford University Press. Kata strategi berasal dari bahasa asing, strategy, yang berarti seni atau ilmu berperang atau rencana dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang paling menguntungkan.
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
91
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.1 Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih. Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisten antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu. Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai kesamaan dengan metoda yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Strategi pembelajaran merupakan siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Namun apabila kata strategi digunakan dalam pembelajaran untuk anak-anak, maka artinya adalah keterampilan dalam mengatur pembelajaran dengan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil maksimal. Sehingga, strategi pembelajaran dapat diartikan suatu alat interaksi di dalam proses pembelajaran, dengan demikian kegiatan pembelajaran berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan baik pula. 1
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009),Hal 37.
92
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu mengkaji pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi pembelajaran dan memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metoda, dan teknik. a) Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan memahami situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centred approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred approach). b) Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan bahan agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran untuk anak-anak adalah untuk: a) Mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional; b) Memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang diorganisasikan; c) Membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi, kognisi, bahasa, fisik-motorik, maupun sosial emosional.2
B. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada bermacam-macam strategi pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru, dan Pemilihan strategi pembelajaran tersebut hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: 1. Karakteristik tujuan pembelajaran Yang dimaksud dengan karakteristik tujuan pembelajaran adalah pengembangan kreativitas, pengembangan bahasa,
2
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), Hal. 99.
93
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
2.
3.
4.
5.
94
Nanin S.
pengembangan emosi, pengembangan motorik dan pengembangan nilai serta pengembangan sikap dan nilai. Karakteristik anak dan cara belajarnya Selain tujuan karakteristik anak juga ikut menentukan pemilihan metode ataupun strategi dalam pembelajaran. Perlu diingat oleh guru bahwa anak anak pada umumnya adalah anak yang selalu bergerak, mempunyai rasa ingin yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengeksperimenkan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara. Tempat berlangsungnya kegiatan belajar Gordon & Browne (1986) mengemukakan bahwa ada kegiatan yang cocok bila dilakukan di dalam kelas, tetapi disamping itu juga ada kegiatan yang hanya cocok dilakukan di luar kelas. Tema pembelajaran Tema yang dipilih hendaknya tema-tema yang menarik, yang menantang dan yang bermakna bagi anak. untuk memenuhi kriteriakriteria tersebut, sebaiknya tema itu berkaitan langsung, ada kaitannya dengan anak Gordon & Browne (1986). Tema-tema tersebut antara lain adalah tema aku, tema pancaindera, tema keluargaku, tema rumah, tema sekolah, tema makanan dan minuman dll. Pola kegiatan. Gordon & Browne (1991) mengemukakan tiga macam kegiatan yang dapat dipilih guru untuk mencapai tujuan kegiatan, yaitu 1) Kegiatan yang dilaksanakan dengan pengarahan langsung oleh guru, yaitu kegiatan yang kondisi dan kegiatannya berada dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan macam ini mempunyai ciri-ciri anaknya duduk tenang di bangku masing-masing dan memperhatikan apa yang harus dikerjakan sesuai dengan suruhan guru. 2) Kegiatan yang berpola semi kreatif, guru memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan karya berupa suatu tiruan atau hasil mencontoh model. 3) Kegiatan yang kreatif dilaksanakan dengan cara meghadapkan anak pada berbagai masalah yang harus dipecahkan. Fungsi guru dengan pola kegiatan ini adalah sebagai fasilitator yang
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
selalu siap memberikan bantuan, petunjuk, bimbingan, pujian, perbaikan, yang dibutuhkan oleh anak.3 Untuk memilih strategi pembelajaran dapat dilihat dari kecerdasan siswa, Howard Gardner seorang psikolog terkemuka dari University of Harvard, ia menggagas dan mengembangkan salah satu konsep dalam pembelajaran yaitu pembelajaran dengan Multiple Intelligence (kecerdasan majemuk). Menurut teori ini pada hakikatnya setiap anak adalah cerdas. Karena setiap anak memiliki kecerdasan tertentu dan potensi tertentu dan anak satu dengan anak lainnya memiliki kecerdasan yang berbeda. Gardner dalam Alwi4 menetapkan syarat khusus yang harus dipenuhi setiap kecerdasan agar dapat dimasukkan dalam teorinya. Empat diantaranya adalah: 1. Setiap kecerdasan dapat dilambangkan. Misalnya matematika-logi ada lambang, musik ada lambang (not, birama, dan lain-lain), kinestetik ada lambang atau irama gerak, lambaian tangan, untuk selamat tinggal, atau mau tidur. 2. Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan. Artinya tidak seperti IQ yang meyakini bahwa kecerdasan itu mutlak tetap dan sudah ditetapkan saat kelahiran atau tidak berubah, MI (Multiple Intelligences) percaya bahwa kecerdasan itu muncul pada titik tertentu di masa kanakkanak, mempunyai periode yang berpotensi untuk berkembang selama rentang hidup, dan berisikan pola unik yang secara berlahan atau cepat semakin merosot seiring dengan menuanya seseorang. 3. Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat atau cedera pada wilayah otak tertentu. Misalnya orang dengan kerusakan pada Lobus Frontal pada belahan otak kiri, ia tidak mampu berbicara dan menulis dengan mudah. Namun ia tanpa kesulitan dapat menyanyi, melukis dan menari.
3
Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Hal. 10. 4 Muhammad Alwi, Belajar Menjadi bahagia dan Sukses Sejati (Bimbingan Praktis Penerapan Multiple Intelligences di Keluarga, Lembaga Pendidikan, dan Bisnis), (Jakarta: Kompas Gramedia, 2011), Hal. 186-187.
95
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
4. Setiap kecerdasan mempunyai keadaan akhir berdasar nilai budaya. Artinya, tidak harus matematis-logis yang penting atau spatial atau musik atau .... atau...., bergantung budaya masing-masing. Dalam menerapkan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, dapat ditempuh dengan: (1) memberdayakan semua jenis kecerdasan yang ada pada setiap mata pelajaran; (2) Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran tertentu berdasarkan kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa; (3) Mengoptimalkan pengelolaan kelas yang variatif. Ada sembilan kecerdasan (intelligence) siswa yang harus dikenali guru sebagaimana diungkapkan Gardner bahwa kecerdasan bukan hanya pada satu faktor saja, melainkan ada majemuk, yakni, kecerdasan linguistik, logismatematik, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpribadi, intrapribadi, naturalis dan eksistensial. Adapun rincian dari masing-masing kecerdasan yang dijelaskan Gardner dalam Alwi adalah sebagai berikut: 5 1. Linguistik Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, mengajar dengan efektif lewat katakata yang diucapkannya. Mereka senang bermain-main dengan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata. Kadang-kadang mereka pun mahir dalam hal-hal kecil sebab mereka gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas. Kecerdasan ini terdiri atas beberapa komponen, termasuk fonologi (bunyibahasa), sintaksis (struktur/susunan kalimat), semantik (pemahaman mendalam tentangmakna), dan pragmatika (penggunaan bahasa untuk mencapai sasaran praktis). 2. Logis Matematis Kecerdasan logis-matematis merupakan kecerdasan dalam hal angka dan logika.Ciri-ciri orang yang cerdas secara logis5
Muhammad Alwi, Belajar........... , Hal.187-190.
96
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis,mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Berdasarkan pendapat Armstrong6 keterampilan kerja yang didukung oleh kecerdasan ini diantaranya: mengurus keuangan, membuat anggaran,melakukan penelitian ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan kegiatan akuntansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan statistik, melakukan audit, membuat penalaran, menganalisa, menyusun sistematika, mengkelompokkan, dan mengurutkan. Jika anak senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental, tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal, dan senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan logika matematika. 3. Visual dan Spasial Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Orang dengan tingkat kecerdasan spasialyang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan tajam terhadap detail visual danmembuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalamruang tiga dimensi. Menurut Armstrong7 keterampilan kerja yang mendukung kecerdasan ini seperti: melukis, menggambar, membayangkan, menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal, membuat penemuan, member ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin, membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi, 6
Thomas Amstrong, 7 Kinds of Smart. Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), Hal. 179. 7 Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 179.
97
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
membuat dekorasi, membuat film dan contoh profesi yang cocokdengan kecerdasan ini diantaranya: insinyur, ahli survei, arsitek, perencana kota,seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, penemu, kartografer, pilot, seniman seni murni, pematung. Jika anak menyukai seni, menikmati lukisan dan patung, memilki citra rasa yang baik akan warna, cenderung menyukai pencatatan secara visual, bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu, dapat menggambar dengan cukup baik, senang membongkar sesuatu dan memasang kembali dengan baik, dapat menyusun peralatan dan mengikuti instruksi dengan baik, sering menjelaskan apa yang ada dalam pikiran anda dengan menggunakan gambar, suka membaca bahan bacaan yang di lengkapi dengan banyak gambar, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan visual dan spesial. 4. Musik Kecerdasan musikal ini berhubungan dengan kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Kecerdasan musikal juga dimiliki oleh orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu. Berdasarkan pendapat Armstrong (2002)8 keterampilan kerja yang didukung oleh kecerdasan ini diantaranya: bernyanyi, memainkan sebuah instrumen musik, merekam, menjadi dirigen, melakukan improvisasi, menggubah lagu, membuat transkrip, membuat aransemen, mendengarkan, membedakan nada, menyetem, melakukan orkestrasi, menganalisis dan mengkritik gaya musik. Jika anak dapat memainkan alat musik, dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada, dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja, sering mendengarkan musik, suka mendengarkan lagu sambil bekerja, 8
Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 179.
98
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetukngetukkan jari anda mengikuti irama lagu, dapat membedakan suara berbagai alat musik yang berbeda menemukan suatu emosi dan kenangan atau gambaran saat mendengarkan musik itu, sering bersiul atau mengeluarkan suara "hmm...hmmm" mengikuti irama lagu, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan musik. 5. Interpribadi Kecerdasan Interpribadi berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Orang yang memiliki kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk memahami orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Oleh karena itu mereka dapat menjadi networker , perunding dan guru yang ulung. Orang yang memiliki kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk menggunakan pemahaman yang diperolehnya untuk bernegoisasi dengan orang lain, meyakinkan orang lain untuk mengikuti tindakan tertentu, menyelesaikan konflik antar individu, mendapatkan informasi penting dari rekan sejawat, serta mempengaruhi rekan kerja, rekan sejawat, dan teman sebaya dengan berbagai cara. Salah satu cirri individu yang mahir dalam pergaulan antar pribadi adalah kemampuan untuk menemukan individu utama dalam sebuah kelompok yang mampu menolongnya mencapai sasaran. Jika anak senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite, lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri, sering kali datang kepada orang untuk meminta nasihat, penuh simpati, lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari, menyukai permainan yang melibatkan orang lain seperti bridge dan monopoli, suka berkumpul dengan orang lain (menghadiri pesta, perkumpulan dan lain-lain), mempunyai beberapa kawan yang sangat dekat, dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat membantu menyelesaikan pertikaian, tidak segan-segan untuk mengambil kepemimpinan,
99
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
menunjukkan pada orang lain bagaimana melakukan sesuatu, lebih suka memecahkan suatu masalah dengan orang lain dari pada harus memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan personal. 2. Intrapribadi Kecerdasan intrapribadi merupakan kemampuan untuk mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Orang dengan kecerdasan ini sangat mawas diri dan sukabermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam. Sebaliknya, mereka juga sangat mandiri, sangat terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain. Menurut Armstrong9 keterampilan kerja yang memerlukan kecerdasan ini antara lain melaksanakan keputusan, bekerja sendiri, mempromosikan diri sendiri, menentukan sasaran, mencari sasaran, mengambil inisiatif, mengevaluasi, menilai, merencanakan, mengorganisasi, membedakan peluang, bermeditasi, dan memahami diri sendiri. Jika anak memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi, sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri, pemikir independen (mandiri), memutuskan sendiri keputusan pribadi, mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak bagikan atau ungkapkan kepada orang lain, suka memancing dan memanjat gunung seorang diri, senang dengan kesendirian, mempunyai pandangan yang realistis mengenai kekuatan dan kelemahan, tertarik untuk menghadiri seminar pengembangan diri atau pernah melakukan konseling untuk belajar lebih banyak mengenai diri sendiri, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan intrapribadi. 9
Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 181.
100
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
3. Kinestetik Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Orang dengan kecerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model. Mereka juga menikmati kegiatan fisik, seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu. Mereka adalah orang-orang yang sangat cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu. Menurut Armstrong10 keterampilan kerja yang didukung oleh kecerdasan ini diantaranya: menyortir, menyeimbangkan, mengangkat, membawa sesuatu, berjalan, berlari, membuat kerajinan tangan, memperbarui, menjadi seorang model, menari, berolahraga, mengorganisasi kegiatan luar rumah dan bepergian. Contoh profesi yang cocok dengan kecerdasan ini diantaranya: ahli terapi fisik, pekerja rekreasi, penari, aktor, model, petani, ahli mekanik, pengrajin, guru pendidikan jasmani, pekerja pabrik, penata tari, atlet profesional, polisi hutan, tukang jam. Jika anak gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik, cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri, senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari, tidak keberatan jika diminta untuk menari, pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan "mengerikan" secara fisik seperti jet coaster, suka menangani sesuatu secara fisik, suka memegang atau mencoba sesuatu agar benar-benar mengerti, menggunakan gerakan tangan atau bahasa tubuh anda untuk mengekspresikan diri, menyukai permainan yang melibatkan fisik dengan anak-anak, misalnya bermain sambil berguling-guling atau saling tarik menarik, lebih suka mempelajari hal baru langsung dengan mempraktekkannya daripada sekadar membaca manual atau menonton video yang menjelaskan hal itu, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan kinestetik. 10
Thomas Amstrong, 7 Kinds ..........., Hal. 180.
101
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
4. Naturalis Kecerdasan naturalis berkaitan dengan mengenali dan mengklasifikasi banyak spesies flora dan fauna dalam lingkungannya, Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung memiliki kemahiran dalam berkebun, memelihara tanaman di dalam rumah,menggarap taman yang indah, atau memperlihatkan suatu perhatian alami terhadap tanaman dengan cara – cara lain.11 Jika siswa senang memelihara atau menyukai hewan, dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman, tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang pentingdan mengerti akan kesehatan, tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat berjalan di alam dan bisa "Membaca" cuaca, dapat membayangkan diri sebagai seorang petani atau mungkin suka memancing, suka berkebun dan mengenal efek dari pergantian musim, mengerti dan tertarik dengan topik lingkungan global, mengikuti perkembangan astronomi, mengerti asal muasal terjadinya alam semesta dan evolusi kehidupan, tertarik pada masalah sosial, psikologi dan motivasi manusia, beranggapan bahwa perlindungan sumber daya alam dan mencapai cita-cita merupakan dua hal yang sangat penting di zamannya, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan naturalis. 5. Eksistensial Menurut Gardner dalam Suyadi12 bahwa “eksistensial” mempunyai kaitan erat dengan spiritualitas seseorang. Hanya saja, Gardner memandang bahwa pengalaman spiritualitas antara satu orang dengan yang lainnya berbeda. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang menaruh perhatian pada masalah hidup yang paling utama. Gardner
11
Thomas Amstrong, 7 kind......., Hal. 212. Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), Hal. 138. 12
102
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
merumuskan kemampuan inti kecerdasan eksistensial ke dalam dua bagian yaitu:13 a) Menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah kosmos yang terjauh yang tak terbatas maupun yang amat kecil. b) Menempatkan diri sendiri dalam ciri manusiawi yang paling eksistensial –makna hidup, makna kematian, keberadaan akhir dari dunia jasmani dan psikologi, pengalaman batin seperti kasih kepada manusia lain, atau terjun secara total ke dalam suatu karya seni. Menurut Armstrong setiap masyarakat telah menciptakan peran formal bagi orang-orang yang berperan dalam pembinaan kehidupan eksistensi anggotanya. Peran ini dipegang oleh pemimpin formal atau konvensional lembaga keagamaan: pendeta, pastor, imam, uskup, ulama, guru, dan ulama. Kecerdasan ini dapat diwujudkan dengan mengajak siswa mempertanyakan soal keberadaannya. Semua kriteria ini memberikan implikasi bagi guru untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat pada pendidikan anak.
C. Prinsip Dasar Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa
Arab Untuk Anak Untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran Arabiyah Lil Athfal, guru hendaknya terlebih dahulu memahami dengan baik prinsipprinsip pembelajaran Arabiyah Lil Athfal dan karakteristik siswa yang akan diajar. Karakteristik siswa tersebut antara lain:14 1) Siswa masih belajar dan senang berbicara tentang lingkungan mereka, 2) Senang bermain, 3) Senang mempraktekkan sesuatu yang baru diketahui/dipelajarinya, 4) Cenderung senang bertanya, 5) Cenderung senang mendapatkan penghargaan, dan 6) Cenderung mau melakukan sesuatu karena dorongan dari luar. 13
Thomas Amstrong, 7 kind......., Hal. 218-219. Muhaiban, Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak (ALA), Makalah disampaikan pada Pelatihan Pembelajarn Bahasa Arab untuk Anak Melalui Bercerita, Bermain, dan Bernyanyi Pada tanggal 30 September 2004 di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri . 14
103
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
Berdasarkan beberapa karakteristik tersebut, guru dapat memilih strategi pembelajaran Arabiyah Lil Athfal yang sesuai. Salah satu karakteristik siswa adalah bahwa pengetahuan mereka masih terbatas pada lingkungan hidup mereka sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut maka materi pelajaran sebaiknya dipilihkan hal-hal yang terkait dengan lingkungan mereka. Misalnya tentang diri mereka sendiri, orang tua (bapak/ibu), saudara kandung, rumah dan isinya, binatang piaraan, mainan, lingkungan sekolah, dan teman bermain. Di samping itu, ada pertimbangan lain yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih materi sebagaimana dikemukakan oleh Dick dan Carey (1985), antara lain apakah materi pembelajaran itu: 1) cukup menarik, 2) isinya relevan, 3) urutannya tepat, 4) mengandung informasi yang dibutuhkan oleh siswa, 5) berisi soal latihan, dan 6) berisi jawaban untuk latihan yang diberikan. Asy-Sya’ban dalam )Ainin, 2002 15(mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan materi, yaitu materi pembelajaran dimulai: 1) Dari hal yang diketahui oleh siswa ke hal yang belum diketahui, 2) Dari yang paling mudah ke yang paling sulit, 3) Dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks, 4) Dari yang kongkrit ke yang abstrak, dan 5) Dari yang praktis ke yang teoritis. Di atas telah disebutkan bahwa salah satu karakteristik siswa usia kanak-kanak adalah bahwa mereka senang bertanya. Hal tersebut perlu dijadikan pertimbangan oleh guru dalam memilih strategi pembelajaran. Dalam memulai kegiatan pembelajaran misalnya, guru dapat merangsang lahirnya keingintahuan siswa. Dengan demikian akan timbul pertanyaan atau 15
Ainin. Pemilihan Materi Pembelajaran Bahasa Arab untuk Makalah tidak diterbitkan. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002).
104
Anak-anak,
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
komentar dari siswa yang mengarah pada substansi materi. Dengan lahirnya pertanyaan dari siswa tersebut sangat memungkinkan terjadinya interaksi dan kuminaksi multi arah. Untuk memotivasi agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, guru dapat melakukan variasi. Variasi ini bisa dilakuan dari segi materi, metode/teknik, media, dan tempat. Motivasi juga bisa diberikan kepada siswa dalam bentuk hadiah berupa pujian, nasihat/himbauan, nyanyian, barang, dan pemaparan hasil karya.16
D. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk
Anak-anak Dalam belajar-mengajar, guru dituntut untuk melaksakan proses pengajaran dengan baik. Setiap guru harus mempunyai strategi dalam pengajarannya, agar setiap peserta didik mampu memahami dan mengerti terhadap materi yang di sampaikan oleh guru. Selain itu strategi juga harus menarik dan memahami karakteristik peserta didik. dibawah ini beberapa strategi pembelajaran bahasa Arab untuk anak-anak antara lain: 1. Strategi Bermain Menurut Jean Jacques Rousseau, bahwa bermain adalah kodrat anak dan mereka memiliki kemampuan untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari, anak bermain karena menginginkan kebebasan. Kemudian ide gagasan free play dikembangkan oleh ahli pendidikan dengan menggunakan istilah discovery learning (pembelajaran untuk menemukan) yang pada intinya mempunyai tujuan dan maksud yang sama, dan dalam pelaksanaannya juga mengandung unsur-unsur belajar, serta dalam kebebasannya bermain dengan baerbagai alat, bahan dan perlengkapan yang disediakan.17 Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak (Gordon & Browne, 1985). Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri sendiri. Melalui bermain anak meperoleh 16 17
Muhaiban, file///D:/ bahan buku arabiyah lil athfal/AHLAN WA SAHLAN.xhtml Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 100.
105
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu (Dworetsky: 1990).18 Bermain merupakan kebutuhan anak. Bermain merupakan aktivitas yang menyatu dengan dunia anak, yang di dalamnya terkandung bermacam-macam fungsi seperti pengembangan kemampuan fisik motorik, kognitif, afektif, sosial, dst. Dengan bermain akan mengalami suatu proses yang mengarahkan pada perkembangan kemampuan manusiawinya. Dworetzky memberikan batasan bermain, setidaknya ada lima kriteria yaitu:19 a) Motivasi intrinsik, yakni memotivasi anak dengan cara belajar sambil bermain, dengan cara ini muncul keinginan belajar dari dalam diri anak, serta anak melakukannya dengan senang. b) Pengaruh positif, Bermain adalah hal yang menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. c) Model bermain yang dilakukan tidak dikerjakan dengan sambil lalu karena tingkah laku itu tidak mengikuti pola/aturan sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura. d) Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya sebab anak lebih tertarik pada tingkah-laku itu sendiri daripada hasil yang akan diperoleh. e) Kelenturan, yakni ditunjukan dalam bentuk maupun dalam hubungan dan berlaku dalam setiap situasi. Dengan bermain, kita dapat menyisipkan sedikit demi sedikit materi bahasa arab, anak akan mendengarkan aneka bunyi dan mengucapkan sukukata maupun kosakata.
18 19
Moeslichatoen, Metode........ , Hal. 24. Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 110
106
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
2. Strategi Bercakap-cakap Bercakap-cakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi. Dengan strategi ini anak diajak untuk tanya-jawab tentang bendabenda di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa arab, setelah guru memberitahukan beberapa kosakata berbahasa arab. Menurut Halliday dalam Moeslichatoen20, secara umum manfaat bercakap-cakap bagi anak adalah sebagai berikut : a) Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya. b) Berfungsi mengatur, yakni untuk mengendalikan tingkah laku orang lain. c) Berfungsi sebagai hubungan antar pribadi, yakni bahasa dapat digunakan sebagai alat komunikasi dalam lingkungan sosial, termasuk dalam dunia anak. d) Berfungsi bagi diri sendiri, yaitu anak dapat menyatakan pandangannya,perasaannya dan sikapnya. e) Berfungsi heuristik, yaitu berfungsi untuk menanyakan sesuatu seperti,”katakan kepadaku mengapa begitu”. f) Fungsi imajinatif, yaitu dengan bahasa anak dapat menghindarkan diri dari kenyataan atau dengan kata lain dapat berfungsi fuitis. g) Fungsi informatif, yaitu anak dapat menginformasikan informasi baru kepada orang lain melalui bahasa,seperti kalimat “ aku punya sesuatu untuk kuceritakan”. Sementara Mukhtar Latif dkk mengemukakan beberapa manfaat nyata dari bercakap-cakap antara lain :21 a) Meningkatkan keberanian anak anak untuk berbicara. 20 21
Moeslichatoen, Metode .......... , Hal. 95. Mukhtar Latif, dkk, Orientasi........., Hal. 115.
107
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
b) Melatih kemampuan anak untuk mendengarkan pembicaraan dan dan menangkap pesan dari orang lain. c) Membangun konsep diri yang positif. d) Memperluas pengetahuan dan meningkatkan perbendaharaan kosakata yang dimiliki anak. e) Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan orang lain seperti pada guru dan teman sebaya.
3. Strategi Demonstrasi Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan. Menjelaskan sesuatu secara lisan saja tidak cukup, apalagi dalam pengajaran bahasa Arab, tentunya lebih mudah menirukan seperti apa yang diucapkan gurunya setelah ditunjukan bendanya yang harus dihafalkan. Dalam strategi ini guru menunjukan, mengerjakan, dan menjelaskan nama benda atau pekerjaan yang ditunjukan tersebut. Dengan kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman anak melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan baik-baik semua keterangan guru sehingga ia lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu. Dengan demikian selanjutnya anak dapat meniru bagaimana caranya melakukan hal tersebut seperti yang dicontohkan guru. Manfaat dari strategi demonstrasi adalah sebagai berikut: a) Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak. Bagi anak melihat bagaimana peristiwa berlangsung lebih menarik dan merangsang perhatian serta menantang. b) Dapat membantu meningkatkan daya fikir anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal mengenai nama bendabenda dalam bahasa Arab dan mengingatnya.22
22
Moeslichatoen, Metode.......... , Hal. 113-114.
108
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
4. Strategi proyek Strategi Proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan seharihari yang harus dipecahkan secara berkelompok, misalnya menyebutkan berbagai jenis pekerjaan dengan bahasa Arab, kemudian didiskusikan bersama dengan bantuan seorang pemandu dalam kelompok anak-anak itu. Metode ini berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning by doing”, yaitu perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah-laku untuk mencapai tujuan. Menurut hasil penelitian, terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan yang dapat memacu anak untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran bahasa Arab, misalnya saja pengalaman penambahan kosakata yang diperolehnya ketika bermain dan belajar dengan ibunya. Lingkungan kehidupan sebagai pribadi dan terutama lingkungan kehidupan anak dalam kelompok, banyak memberikan pengalaman bagaimana praktek berbicara bahasa Arab secara bersamasama dengan temannya. Manfaat strategi ini bagi anak yang dalam perkembangan, terletak pada kekuatannya dalam memotivasi anak untuk mempelajari bahasa Arab. Strategi ini sangat penting dalam membentuk pribadi anak yang sehat sehingga dapat dengan mudah menerima pelajaran bahasa Arab. Pribadi anak yang sehat adalah pribadi yang memiliki ciri-ciri seperti sikap mandiri, percaya diri, mudah menyesuaikan diri, dan dapat mengembangkan diri. Dengan metode ini diharapkan anak dapat belajar bahasa Arab secara optimal.
109
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
5. Strategi Bercerita Strategi ini merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan cara membawakan cerita secara lisan. Lewat cerita itu disisipkan nama-nama pelakunya dalam bahasa Arab, misalnya kata “sekretaris” disebut “katib”, direktur disebut “mudir”, dan lain sebagainya. Akan tetapi, cerita yang dibawakan harus menarik dan mengundang perhatian anak, dan tidak terlepas dari tujuan pendidikan bagi anak. Ada beberapa macam teknik bercerita, sebagai berikut: a) Membaca langsung dari buku cerita. Teknik bercerita dengan membacakan langsung dari buku cerita ini sangat bagus bila guru menambahkan puisi/prosa yang sesuai untuk dibacakan kepada anak. b) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku Bila cerita yang disampaikan kepada anak terlalu panjang dan terinci, maka penambahan ilustrasi gambar dari buku yang menarik perhatian anak dapat menjadikan teknik bercerita ini akan berfungsi dengan baik. Mendengarkan cerita tanpa ilustrasi gambar menuntut pemusatan perhatian yang lebih besar dibandingkan bila anak mendengarkan cerita dari buku bergambar. Penggunaan gambar dalam cerita dimaksudkan untuk memperjelas pesan-pesan yang dituturkan, juga untuk mengingatkan perhatian anak pada jalannya cerita. c) Menceritakan dongeng Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling kuno. Mendongeng merupakan cara meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dongeng dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kebajikan kepada anak. Lewat dongeng ini pula dapat diselipkan beberapa kosakata bahasa Arab. d) Bercerita dengan menggunakan flanel Guru dapat membuat papan flanel yang berwarna netral, misalnya abu-abu. Tulisan-tulisan nama benda dalam bahasa Arab berserta gambar-gambar digunting dan dirapikan, kemudian anak-anak yang
110
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
menempelkannya dengan cara menyesuaikan antara gambar dan namanya.23 e) Bercerita dengan menggunakan media boneka. f) Bercerita dengan menggunakan atau memainkan jari-jari tangan. 6. Strategi Mengajar di Kelas dengan Multiple Intelligences a) Intelligensi linguistik, Jika anak senang bermain dengan kata-kata, menikmati puisi, suka mendengarkan cerita, membaca apa saja (buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk), merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri, maka siswa tersebut memiliki potensi kecerdasan linguistik. Dalam pembelajaran untuk kecerdasan ini sebagaimana diungkapkan Alwi24 dapat dilakukan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk bercerita, menulis kembali yang dipelajari, dengan braistroming, membuat jurnal tentang materi yang dipelajari atau menerbitkan majalah dinding. Dengan kata lain, setelah mempelajari topik tertentu siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya dengan menuliskan kembali lewat kata-kata sendiri. Jika topiknya tentang keluarga( )األسرة, siswa dapat diminta untuk menceritakan atau menulis tentang kedudukan dan peran anggota keluarga mereka. b) Intelligensi matematis-logis, kecerdasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk menghitung, membuat kategorisasi atau penggolongan, membuat pemikiran ilmiah dengan proses ilmiah, membuat analogi dan sebagainya. Dalam topik keluarga, siswa diajak untuk menghitung berapa jumlah anggota keluarga mereka baik keluarga inti maupun keluarga gabung, dan diminta membuat tabel tentang data tersebut . c) Intelligensi ruang-visual, Untuk kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan visualisasi materi, dengan membuat sketsa, gambar, simbol, 23
Muhammad Mukti, Jurnal Ibda P3M STAIN Purwekerto/ Vol. 3/No. 2/ Jul-Des 2005/ 297306. 24 Muhammad Alwi, Belajar ............. , Hal. 205.
111
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
d)
e)
f)
g)
h)
112
Nanin S.
grafik, mengadakan tour ke luar kelas, mengadakan eksperimen di laboratorium, dan sebagainya. Jika topiknya tentang keluarga, diputar film tentang kegiatan anggota keluarga. Intelligensi musikal, Untuk kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan memberikan kesempatan dan tugas kepada siswa untuk menyanyi, membuat lagu, atau mengungkapkan materi dalam bentuk suara. Apabila topiknya tentang keluarga, siswa diminta menuliskan atau menyanyikan lagu tentang keluarga, misalnya lagu “kasih ibu حب ”أمىatau “satu-satu aku sayang ibu ”أرحم أمى Intelligensi kinestetik, kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan bentuk ekspresi gerak dan badan. Bentuk-bentuk seperti mendramatisasi, membuat teater tentang materi yang dipelajari sangat membantu dalam mengungkapkan intelegensi kinestetik badani. Dalam topik keluarga, siswa dapat mementaskan role play tentang kegiatan anggota keluarga. Intelligensi interpribadi, kecerdasan ini dapat diekspresikan dalam bentuk kegiatan sharing, diskusi kelompok, kerjasama membuat proyek atau praktikum bersama, permainan bersama maupun membuat simulasi bersama. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap siswa dalam kelompok sungguh aktif bekerjasama. Kerjasama itu tidak dikuasai satu siswa dan yang lainnya pasif, tatapi siswa yang tidak begitu lancar bekerjasama perlu dibantu utnuk lebih berani. Intelligensi intrapribadi, kecerdasan ini dapat dikembangkan dengan memberikan waktu sendiri kepada siswa untuk merefleksi dan berpikir sejenak. Beberapa soal yang diberikan perlu persoalan terbuka dimana siswa secara mandiri dapat mengungkapkan gagasannya. Intelligensi naturalis, Kecerdasan ini dapat diungkapkan dengan mengajak siswa untuk melihat apakah topik yang dipelajarinya ada kaitannya dengan lingkungan hidup mereka, dengan alam tempat mereka hidup. Misalnya dalam topik di kebun atau di taman ( فى )الحديقة, mereka diajak untuk melihat tanaman atau bunga di taman atau yang ada di sekitar rumah mereka, jika tanaman tersebut selalu
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
disiram maka akan tumbuh subur tetapi jika tidak disiram maka tanaman tersebut akan layu bahkan mati. i) Intelligensi eksistensial, kecerdasan ini dapat diwujudkan dengan mengajak siswa mempertanyakan soal keberadaannya. Berikut ini contoh desain pembelajaran dengan multiple intelligensi: Bahasa Tujuan: belajar membuat kalimat yang lengkap ( )جملة كاملة, ada fi’il, fâ’il dan maf’ûl. Alat: alat tulis, papan kertas yang ditulisi. Intelligensi yang ditekankan: linguistik, ruang visual, intrapersonal, musikal, kinestetik-badani, matematis-logis. Cara: 1. Siswa diberi bacaan sederhana, kalimatnya ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Setiap siswa diminta mencari kalimat yang lengkap dan tidak lengkap, dengan menyebutkan alasannya. (linguistik dan matematis-logis) 2. Setiap siswa membuat papan dari karton dan menuliskan kata-kata yang dapat berkedudukan sebagai fi’il, fâ’il dan maf’ûl. ( ruangvisual). 3. Siswa dalam kelompok bermain kata dan kalimat. Setiap kelompok misalnya 6 orang. Satu orang maju ke depan dan menunjukkan papan-nya, misalnya sebagai fi’il. Lalu, teman lain berlomba untuk maju bila ia membawa kata fâ’il. Kemudian yang membawa maf’ûl bisa maju, dan seterusnya. Selama maju mereka berderet menurut urutan kalimat. (kinestetik-badani). 4. Siswa berkelompok membuat lagu yang berisi aturan kalimat lengkap. (musikal). 5. Setiap siswa diminta membuat 10 kalimat lengkap yang lain sendirisendiri. (intrapersonal).
113
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
Jika dirangkumkan dalam satu tabel menjadi sebagai berikut: Topik Kalimat lengkap
Intelegensi Linguistik
Membaca
Matematis-logis
Mencari yang lengkap dan alasannya Membuat papan kata Kain kata dan kalimat Membuat lagu Membuat kalimat sendiri
Ruang-visual Kinestetik-badani Musikal Intrapersonal
114
Bentuk pembelajaran
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015
Srategi Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak-anak
Nanin S.
DAFTAR PUSTAKA Ainin, Pemilihan Materi Pembelajaran Bahasa Arab untuk Anak-anak, Makalah tidak diterbitkan. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002). Alwi, Muhammad, Belajar Menjadi bahagia dan Sukses Sejati (Bimbingan Praktis Penerapan Multiple Intelligences di Keluarga, Lembaga Pendidikan, dan Bisnis), (Jakarta: Kompas Gramedia, 2011). Amstrong, Thomas, 7 Kinds of Smart. Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002). Latif, Mukhtar, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013). Masitoh & Dewi, Laksmi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: DEPAG RI, 2009). Muhaiban, Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Anak (ALA), Makalah disampaikan pada Pelatihan Pembelajarn Bahasa Arab untuk Anak Melalui Bercerita, Bermain, dan Bernyanyi Pada tanggal 30 September 2004 di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri . ________, file///D:/ bahan buku arabiyah lil athfal/AHLAN WA SAHLAN.xhtml Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). Mukti, Muhammad, Jurnal Ibda P3M STAIN Purwekerto/ Vol. 3/No. 2/ JulDes 2005/ 297-306. Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).
115
El-Ibtikar Volume 04, nomor 01, Juli 2015