LAPORAN UJI
Solusi Satu Kabel untuk Satelit dan Terestrial
SPAUN SUS 21 F Router Kabel Tunggal • Menggunakan dua frekuensi tetap untuk memancarkan transponder satelit yang diinginkan • Mengurangi kebutuhan untuk kabel satelit kedua • Meningkatkan waktu perpindahan saluran • Parameter teknis yang handal memungkinkan penggunaan kabel panjang • Juga bisa digunakan untuk sinyal terestrial
68 TELE-audiovision International — The World‘s Largest Digital TV Trade Magazine — 07-08/2013 — www.TELE-audiovision.com
www.TELE-audiovision.com — 07-08/2013 — TELE-audiovision International — 全球发行量最大的数字电视杂志
69
TEST REPORT
Solusi Satu Kabel untuk Satelit dan Terestrial
Bagaimana mengisi Tuner Kembar PVR dengan hanya Satu Kabel Coax Receiver tuner kembar modern dengan fungsi PVR memerlukan dua kabel coax dari LNB multiple atau dari multiswitch untuk mencapai fungsi sepenuhnya – satu kabel untuk setiap tuner. Dengan berfungsi penuh, berarti dapat merekam saluran dari satu transponder dan pada waktu bersamaan menonton saluran lainnya dari transponder berbeda. Namun, sering instalasi dalam rumah hanya disediakan untuk receiver dengan tuner tunggal: hanya ada satu kabel coax yang masuk ke ruangan. Sehingga, apakah kita harus melubangi dinding atau langit-langit untuk memasukkan kabel baru agar bisa menikmati fungsi penuh dari receiver baru? Tidak perlu! Anda memiliki pilihan lain yang leluasa jika receiver Anda mendukung protokol kabel tunggal EN 50494. Untungnya, semakin banyak receiver yang bisa. Untuk instalasi kabel tunggal, Anda hanya memerlukan router kabel tunggal (SCR). Bentuk paling sederhana dari SCR adalah perangkat duamasukan. Yang menerima dua sinyal dari LNB kembar dan mengkonversinya sedemikian rupa sehingga kedua sinyal ada di keluaran tempat kabel coax terhubung. Tentu saja, sinyal keluaran berubah secara dramatis dari sinyal masukan. Hanya ada dua pembawa DVB-S/S2 di
keluaran SCR pada frekuensi tetap, masing-masing hanya membawa satu sinyal transponder pada satu saat. Di ujung lain dari kabel coax (di ruangan) terdapat dua receiver tuner tunggal atau PVR dua tuner terhubung secara serial. Koneksi ke tuner dilakukan dengan bantuan colokan pelanggan (misalnya SPAUN UNiSocket). Satu pembawa secara khusus hanya untuk satu tuner. Setiap tuner mengirim perintah EN 50949 khusus ke SCR memberitahukan transponder satelit yang harus ditala dan mengulangi sinyalnya di pembawa keluaran. Selanjutnya tuner receiver menala pembawa ini pada transponder yang ingin diterima.
Sekarang hadir SPAUN. Mereka baru saja memperkenalkan perangkat SUS 21 F, yang merupakan SCR sederhana dengan 2 masukan seperti yang telah dijelaskan di atas. Seperti selalu ada pada produk SPAUN, hasil pembuatan SCR cukup sempurna. SUS 21 F memiliki petunjuk berwarna biru yang sangat jelas di penutup atas, yang menjelaskan fungsi setiap konektor serta menyediakan parameter dasar unit tersebut. Colokan konektor menerima konektor-F betina dan berjarak 20 mm. Jarak ini sangat sesuai dengan multiswitch SPAUN. Jika Anda mengunakannya, Anda bisa langsung menancapkan SUS 21 F ke switch. Jika Anda
07-08/2013 SPAUN SUS 21 F Cara yang pintar untuk menambahkan sinyal satelit kedua pada receiver Digital
www.TELE-audiovision.com/13/07/spaun
70 TELE-audiovision International — The World‘s Largest Digital TV Trade Magazine — 07-08/2013 — www.TELE-audiovision.com
ingin menghubungkannya ke keluaran LNB kembar, Anda bisa menggunakan dua kabel coax pendek. Bahkan tanpa mengacu ke buku petunjuk, kami bisa mempelajari frekuensi dari dua pembawa (1076 MHz dan 1178 MHz), tingkat sinyal masukan yang diperlukan (65...95 dBV) serta tingkat keluaran yang secara otomatis pada 82 dBV. Tingkat masukan yang diizinkan cukup lebar dan sehingga sesuai untuk seluruh jenis LNB serta multiswitch. Di lain pihak, keluaran yang cukup tinggi memungkinkan Anda untuk menggunakan kabel yang cukup panjang seperti yang kami lakukan untuk pengujian ini. Fungsi tambahan SUS 21 F
juga dijelaskan: kemampuan untuk menyertakan sinyal terestrial ke dalam satu masukan satelit dan kemampuan untuk memberi daya dari catudaya eksternal. Biasanya, SCR diberi daya oleh receiver yang terhubung ke keluarannya dan tidak diperlukan catudaya eksternal tambahan. SUS 21 F memiliki indikator LED berwarna yang menunjukkan status perangkat dan kondisi kesalahan. Jika voltase yang disalurkan dari receiver terlalu rendah atau terlalu tingi, Anda akan mengetahuinya. Anda juga akan diberitahu jika terdeteksi arus pendek pada kabel keluaran. Kami menggunakan antena offset 85 cm untuk Ku-Band dengan LNB Kembar yang diarahkan ke EUTELSAT16A di 16° Bujur Timur. Karena satelit ini memiliki transponder dengan simbol rate yang rendah dan tinggi, kami berhasil menekan SUS 21 F hingga ke batas. Untuk membuat pengujian lebih berat, kami menggunakan kabel coax panjang 50 meter (penghambatan sekitar 13 dB) dan kabel pipih window coupler (tambahan penghambatan 2 dB). Kami memulai pengujian dengan peninjauan sinyal keluaran SCR pada layar alat analisa spektrum. Terlihat sempurna. Kecuali pembawa termodulasi pada 1076 MHz dan 1178 MHz, tidak ada yang lain. Pembawa terhadap rasio noise melebihi 30 dB! Setelah permulaan yang sukses, kami mengukur sinyal yang disalurkan langsung dari LNB Kembar (kami tandai dengan REF1 dan REF2) dan kemudian menghubungkan SUS 21 F ke LNB dan mengukur sinyal yang tersedia pada keluarannya (Slot 1 dan Slot
2) pada 1076 MHz dan 1178 MHz. Sebagaimana yang diharapkan, daya saluran (kekuatan sinyal) bervariasi secara signifikan ketika sinyal diambil langsung dari LNB dan hampir konstan untuk setiap transponder ketika menggunakan router kabel tunggal. Sirkuit Kendali Gain Otomatis pada SUS 21 F melakukan tugasnya dengan sangat baik. Parameter penting kedua, Modulation Error Ratio, yang kami gunakan untuk
perbandingan adalah secara langsung berhubungan dengan kualitas sinyal. Semakin besar MER, semakin bagus kualitas sinyal dan semakin besar margin untuk kondisi cuaca yang jelek. Perlu dicatat bahwa SUS 21 F harus mengkonversi sinyal dari posisi “normal” di L-band menjadi 1076 MHz atau 1178 MHz, kami mengharapkan akan terjadi penurunan yang signifikan terhadap MER karena setiap konversi selalu menimbulkan noise tambahan. Tetapi, tidak! Untuk sebagian besar transponder tidak ada perbedaan sama sekali. Hanya untuk transponder DVB-S2 yang dipancarkan dengan simbol rate tinggi (30 Ms/sec) kami mendapatkan kinerja yang agak menurun. Untuk tranponder 27,5 Ms/ sec, MER tidak terpengaruh. Pada uji ekstrim lainnya, di simbol rate rendah (2,5 Ms/sec), SUS 21 F
72 TELE-audiovision International — The World‘s Largest Digital TV Trade Magazine — 07-08/2013 — www.TELE-audiovision.com
berkinerja sangat baik. Kami mendapatkan tidak ada perbedaan pada MER antara keluaran LNB dengan keluaran dari router kabel tunggal. Uji ini belum berakhir jika kami belum mengujinya dengan menghubungkan ke receiver dan berpindah saluran. Setiap transponder dan setiap saluran yang bisa diproses oleh receiver kami ketika dihubungkan dengan LNB biasa juga tersedia dalam jaringan kabel tunggal meskipun kami menggunakan soket pelanggan yang menimbulkan penghambatan tambahan 14 dB. Transponder dengan simbol rate sangat rendah dan sangat tinggi (2,5 hingga 30 Ms/sec) tersedia tanpa masalah. Perlu diketahui bahwa kecepatan perpindahan saluran bisa terpengaruh pada jaringan kabel tunggal karena ketika Anda berpindah saluran dari satu transponder
expert OPINION
SPAUN SUS 21 F UNiSEqC SCR Multiswitch
RECOMMENDED PRODUCT BY
Jacek Pawlowski Test Center Poland
ke lainnya, local oscillator dalam SCR harus menala frekuensi lainnya. Namun untuk saat bersamaan hal ini berarti local oscillator dalam tuner receiver Anda tidak perlu mengubah frekuensi sama sekali, karena tetap menerima 1076 MHz atau 1178 MHz untuk selamanya. Sebagai hasilnya, dalam pengujian kami perpindahan saluran bahkan lebih cepat ketika menggunakan SUS 21 F daripada ketika tanpa menggunakannya. Kami tidak mengukurnya karena perbedaanya hanya sepersekian-detik, namun kami memercayai kesan kami. Local oscillator pada SUS 21 F menala lebih cepat daripada local oscillator dalam receiver kami. Tip dari kami: jika Anda ingin mempercepat perpindahan saluran mempertimbangkan penggunaan SUS 21 F sebagai cara melewatkan perubahan frekuensi pada oscillator internal di receiver Anda. Akhirnya, kami juga memeriksa sinyal terestrial (FM, DVB-T, CATV). Sinyal dari antena terestrial bisa dikombinasikan dengan salah satu dari dua sinyal satelit
memasuki SUS 21 F dan selanjutnya dilewatkan ke kabel tunggal yang sama dan mengisi masukan antena pada TV-set. SPAUN menjanjikan hanya kehilangan 2 dB untuk sinyal terestrial. Kami mengukur kehilangan pada 634 dan 666 MHz dan bahkan lebih baik: hanya 1 dB. Penerimaan sinyal terestrial juga dimungkinkan ketika tuner satelit dimatikan. Kami mendapatkan kesenangan bermain dengan SPAUN SUS 21 F. Kinerjanya tidak terpengaruh dan perpindahan salurannya lebih baik. Cara yang cerdas untuk menyalurkan sinyal ke receiver tuner kembar dengan PVR tanpa harus memasang kabel kedua.
+ Instalasi yang sangat mudah Daya keluaran yang kuat dan diatur sangat baik Spektrum keluaran yang bersih sempurna Perpindahan saluran yang cepat Kehilangan sinyal terestrial yang sangat rendah
– Sulit mencatat penurunan kecil dalam kinerja noise untuk transponder dengan simbol rate yang sangat tinggi (30 Ms/sec)
TECHNICAL DATA
Manufacturer
SPAUN electronic GmbH & Co. KG, Germany
Web www.spaun.com E-mail
[email protected] Phone +49-7731-8673-0 Fax +49-7731-8673-17 Model
SUS 21 F
Function
SCR Multiswitch compatible with EN 50494
No. of inputs
2 satellite (Twin LNB)+ 1 terrestrial
No. of tap outputs 1 Terrestrial tap loss
2 dB for terrestrial signal
SAT input signal
65~90 dBµV
Tap output power
82 dBµV
SCR frequencies
1076 MHz and 1178 MHz
Current
130 mA max. LNB current
Ambient temperature
-20~+50° C
More about this company www.tele-audiovision.com/TELE-satellite-0811/eng/spaun.pdf
74 TELE-audiovision International — The World‘s Largest Digital TV Trade Magazine — 07-08/2013 — www.TELE-audiovision.com