• Remember • Understand Bagaimana beragam perilaku kolektif dapat terpolakan dari pola-pola perilaku yang dipelajari didalam sosiologi • Apply Penerapan Perspektif sosiologi didalam perilaku kolektif yang lebih luas. • Analyses sosial movement dengan menggunakan sejumlah teori sosiologi
SOSIOLOGY Part. 5 Perubahan Sosial 23. Perilaku Kolektif dan Pergerakan sosial
RESUME Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
1
• Create sebuah visi dari perobahan sosial yang diinginkan.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
2
• Pasal ini adalah mengeksplorasi pola-pola luas dari perilaku yang dideskripsikan sosiologis sebagai “perilaku kolektif,” termasuk perilaku kerumunan, rumor dan gossip, kepanikan, kerusuhan dan sosial movement.
RESUME Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
3
• Mempelajari perilaku kolektif. • Pemahaman :
4
• Perilaku kolektif lokal : Kerumunan.
a) Beragam perilaku kolektif. b) Perilaku kolektif adalah variabel c) Banyak perilaku kolektif adalah bersifat transisi
• Kerumunan (Crowd) adalah bentuk perilaku kolektif yang umum, yaitu dikumpulkannya orang secara tiba-tiba dan sementara oleh seseorang yang membagikan fokus perhatian umum dan siapa yang mempengaruhi satu dengan yang lain. • Perilaku kolektif adalah aktivitas yang melibatkan sejumlah besar orang yang tidak terencana sebelumnya, searing kontroversi dan kadang berbahaya.
• Perbedaan kelompok sosial dengan perilaku kolektif : a)Orang didalam perilaku kolektif sedikit memiliki interaksi sosial b)Orang didalam perilaku kolektif tidak jelas ikatan sosialnya c)Perilaku kolektif menciptakan norma-norma konvensional yang lemah Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
5
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
6
• Kolektiviti adalah sejumlah besar orang yang memiliki interaksi minimal berada dalam kondisi menghilangnya norma-norma konvensional dan yang terdefinisi.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
7
• Perbedaan kerumunan, gerombolan dan kerusuhan :
8
• Menjelaskan perilaku kerumunan. • Teori penularan (contagion) - Gustave Le Bon (1841-1931) menciptakan Le Bon Contagion, yaitu kerumunan memiliki pengaruh hipnotis kepada anggotanya. Orang lupa akan tanggung-jawab pribadinya dan memberi diri masuk kedalam emosi yang menular dari kerumunan = anonimity.
– Kerumunan (Crowd) adalah suatu terkumpulnya orang-oragn secara tiba-tiba / temporari dari orang-orang yang membagikan fokus umum dan perhatian satu dengan yang lain. – Mob (Gerombolan) Adalah suatu kerumunan orang yang emosional yang menginginkan kerusuhan dan pengrusakan sebagai tujuan. – Kerusuhan (Riot). Suatu erupsi sosial dengan tingkat emosi tinggi, kerusuhan dan tidak terkendali. Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
9
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
10
• Teori Konvergensi. Teori ini menjelaskan bahwa pengaruh kerumunan tidak berasal dari kerumunan itu sendiri, melainkan dari orang per orang yang bergabung. Dalam hal ini kerumunan adalah suatu konvergensi (menyatunya, memusat) kehendak individu-individu. Jadi berlawanan dengan teori contagion, kehendak berasal dari kerumunan kepada individu.
• Teori emergent (mendesak). Ralph Turner dan Lewis Killian (1987) mengembangkan teori norma emergent didalam dinamika kerumunan. Perilaku sosial sebetulnya hampir tidak dapat di prediksi, tetapi jika orang-orang dengan interest yang sama masuk kedalam kerumunan, polapola pembeda dari perilaku akan muncul. Bedanya dengan yang lain adalah masih ada perilaku rational, norma-norma dari individu didalam kerumunan.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
11
12
• Kolektivitas dispersed : Perilaku massa Perilaku masa menjunjuk kepada perilaku kolektif diantara orang yang tersebar dalam area geografi. • Rumor dan Gossip. Rumor adalah informasi yang tidak biasa menyebar secara tidak formal, sering dari mulut ke mulut. Gossip adalah rumor-rumor tentang affair personal. Informasi yang tidak terkonfirmasi. Rumor memiliki ciriciri :
• Opini Publik dan Propaganda. • Opini publik adalah sikap-sikap yang menyebar akibat isu-isu yang kontroversi. Sering politikus atau orang mencoba mempertajam atau mengarahkan opini publik dengan upaya yang disebut propaganda. Yaitu informasi disediakan dengan tujuan untuk mengarahkan opini publik..
– Rumor berkembang ditengah segala ketidak tentuan. – Rumor tidak stabil, berubah ubah. – Rumor sulit untuk di hentikan. Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
13
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
14
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
16
• Fashions dan Mode. • Fashion adalah suatu pola sosial yang disebarkan oleh sejumlah besar orang. Orangorang mengenakan baju, musik dan mobil sama seperti mereka memilih politik, suka bergantiganti pandangan. • Mode sebuah pola sosial yang tidak konvensional yang dianut secara cepat tetapi dengan antusias.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
15
• Panik dan histeria masa • Panik adalah sebuah bentuk perilaku kolektif dari orang-orang disatu tempat sebagai respon dari ancaman atau stimulus yang lain dengan perilaku yang tidak rasional, kacau, dan sering merusak diri. Contoh bila mendangar teriakan “Gempa”, Kebkaran dsb.
• Bencana : Adalah peristiwa biasanya tidak di harapkan, menyebabkan kerusakan luas bagi orang dan harta benda. • Kai Erickson menyimpulkan 3 hal tentang bencana setelah mempelajari banyak bencana.
• Histeria masa atau panik moral. Suatu bentuk perilaku kolektif yang menyebar ditengah orang banyak sebagai akibat respon dari keadaan atau membayangkan perintiwa dengan tidak rasional dan ketakutan yang mengada-ada. Contoh ketkutan kepada AIDS.
– Bencana adalah peristiwa sosial. – Kerusakan sosial akan semakin parah jika bencana terkaita dengan zat beracun, biasanya kerusakan tehnologi. – Kerusakan sosial akan lebih serius jika bencana disebabkan oleh orang kelompok lain. Contoh bom atom hiroshima.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
17
18
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
19
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
20
21
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
22
• Sosial Movement. • Sosial movement adalah aktivitas terorganisir yang mengdukung atau tidak mendukung perobahan sosial. • Jenis dari sosial movement.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
• Menjelaskan sosial movement • Teori Perampasan. Orang-orang yang mengalami perampasan relative akan memulai sosial movement. Sosial movement di mengerti sebagai pencarian peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. • Sosisal movement khususnya dipandang seperti ke-frustrasian pada awaktu harapan meningkat (kecewa). Teori ini mencari masyarakat yang merasa terampas. Orang-orang yang tidak puas karena tidak cukup pendapatannya, kondisi kerja yang safe, hak-hak politik dasar, atau harga dirinya. Contoh ku-klux-kan
• Teori masa - masyarakat. Orang yang mengalami ketidak-stabilan sosial akan dimobilisasi kedalam sosisal movement. Periode dari keruntuhan sosial yang menetas menjadi sosial movement. Sosial movement menghasilkan anggota-anggotanya suatu sens of belonging dan sosial partisipasi..
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
23
24
• Teori Budaya. Orang akan ikut sosial movement ka rena simbol-simbol budaya yang di definisikan. Kegerakan nya sendiri akan menjadi simbol sebuah kekuatan dan keadilan. • Sosial movement tergantung bukan hanya pada bendabenda materi dan struktur politik, melainkan juga kepada simbol-simbol budaya. Sosial movement terbentuk jika menyebarnya pemahaman akan dunia yang legitimate dan memotivasi kepada kegiatan kolektif. • Mobilisasi tergantung kepada rasa ketidakadilan sepeti yagn di sajikan teori perampasan, yang mana orang akan dibawa pada kesadaran bahwa tidak akan efekti f jika berjuang sendiri, perlu berkelompok.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
25
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
26
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
28
• Teori mobilisasi sumber-sumber. • Orang akan bergabung dengan sosial movement dengan berbagai alasan, termasuk didalam tiga teori diatas dan juga karena adanya ikatan sosial dari anggotanya. • Tetapi keberhasilan atau kegagalan dari sosial movemenet umumnya tergantung pada ketersediaan sumber-sumbernya. Disamping itu juga tergantung dari keberadaan oposisi dari masyarakat luas dimana kelompok itu berada.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
27
• Teori batasan struktural. • Orang datang bersama karena mereka membagikan perhatiannya akan ketidak mampuan masyarakat beroperasi sebagaimana yang mereka percayai dapat dilakukan. Pertumbuhan sosial movement terlihat dari beberapa faktor, termasuk kepercayaan didalam legitimasi dan penerimaan mereka terhadap aksi-aksi provokasi.
• Dikembangkan salah satunya oleh Neil Smelser (1962) mencamtumkan 6 faktor yang menguatkan teori batasan struktural, yaitu :
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
29
– Tingkat ke-kondusifan struktur. – Batasan strukturan. Masyarakat gagal memenuhi harapannya, dan merasa terampas. – Bertumbuh dan menyebarnya suatu penjelasan. Sosial movement yang terorganisir memerlukan pernyataan yang jelas bukan saja tentang masalah yang dihadapi, tetapi juga penyebab dan jalan keluar. – Faktor-faktor pemercepat. Kekecewaan dapat terjadi untuk jangka waktu yang lama sebelum pecah peristiwa menjadi aksi kolektif. Hal itu bisa terjadi karena ada faktor-faktor pemicu – Mobilisasi ke tindakan. – Lemahnya sosial kontrol
30
• Teori ekonomi - politik. Orang setuju bahwa masalah penyakit sosial adalah disebabkan oleh kapitalisme, termasuk pengangguran, kemiskinan, dan kurangnya kepedulian terhadap kesehatan. Sosial movement menjadi dibutuhkan karena ekonomi kapitalis tidak mampu menyediakan kebutuhan dasar manusia.
• Tingkat sosial movement.
• Teori sosial movement baru. Orang yang bergabung kedalam sosial movement karena dimotivasi oleh isu kualitas kehidupan, tidak semata karena aspek ekonomi. Mobilisasi terjadi terjadi baik nasional ataupun internasional. Sosial movement baru terbentuk karena respon berkembangnya media masa dan tehnology informasi baru. Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
• • • •
31
Tingkat 1. Emergensi. Tingkat 2. Koalisi. Tingkat 3. Birokratisasi. Tingkat 4. Menurun.
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
32
• Sosial movement dan Perubahan Sosial.
33
Bab 23. Perilaku Kolektif & Sos Movement
34
• Remember • Understand Memahami hal-hal penyebab umum dari perubahan sosial. • Apply Menerapkan teori sosiologi utama sebagai pendekatan lebih mendalam dalam mengapresiasi masyarakat modern. • Analyses Menganalisa masyarakat modern dengan menggunakan teori-teori sosiologi
SOSIOLOGY Part. 5 Perubahan Sosial 24. Perubahan Sosial Tradisional, Modernitas dan Posmodern
RESUME Bab 24. Perubahan Sosial
35
Bab 24. Perubahan Sosial
36
• Create kapasitas untuk mengambil manfaat dari kelebihan masyarakat modern dan secara efektif merespon perubahan. • Pasal ini mengeksplorasi perubahan sosial, menjelaskan bagaimana masyarakat modern berbeda dari awalnya masyarakat tradisional. Hal ini dimulai menjelaskan proses perubahan sosial dan identifikasi berbagai penyebab.
• Apa yang dimaksud dengan Perubahan sosial ? • Perubahan sosial memiliki dimensi perobahan budaya dan institusi sosial sepanjang waktu. Proses perubahan sosial memiliki empat ciri : – Perubahan sosial terjadi sepanjang waktu. – Perubahan sosial kadang mendesak (intensional) tetapi sering kali tidak terencana. – Perubahan sosial kontroversi – Beberapa aspek kadang lebih berubah dibanding aspek yang lain.un.
RESUME Bab 24. Perubahan Sosial
37
Bab 24. Perubahan Sosial
38
39
Bab 24. Perubahan Sosial
40
41
Bab 24. Perubahan Sosial
42
• Penyebab perubahan sosial. – – – –
Budaya dan perubahan. Konflik dan perubahan Ide dan perubahan Perubahan demografi
Bab 24. Perubahan Sosial
• Modernitas. – – – – –
Empat dimensi modernitas. Menurunnya masyarakat tradisional Berkembangnya pilihan pribadi Meningkatnya perbedaan didalam masyarakat Orientasi menuju kepada masa depan dan meningkatnya perhatian akan waktu..
Bab 24. Perubahan Sosial
• Ferdiann Tonnies: Masyarakat yang terhilang. • Emile Durkheim: Pembagian kerja • Max Weber: Rasionalisasi • Karl Marx: Kapitalism
Bab 24. Perubahan Sosial
43
Bab 24. Perubahan Sosial
44
• Teori Modernitas • Teori struktural - fungsional
Bab 24. Perubahan Sosial
45
Bab 24. Perubahan Sosial
46
• Teori sosial - konflik: Modernitas sebagai masyarakat kelas.
Bab 24. Perubahan Sosial
47
Bab 24. Perubahan Sosial
48
• Modernitas dan individu • Modernitas dan progress • Modernitas dan variasi global
Bab 24. Perubahan Sosial
49
51
3. Ilmu pengetahuan tidak lagi menjadi jawaban. Modernitas menempatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi tumpuan untuk menjadikan kehidupan lebih baik. Tetapi masyarakat pos modern mengatakan ilmu pengetahuan telah gagal memberi jawaban masalah-masalah utama (seperti kesehatan) bahkan menciptakan masalah baru (polusi, global warming). Sebagai gantinya mereka memelihara “realitas” yang masih dipandang beragam oleh kelompok masyarakat yang berbeda, sebagai yang bisa membangun dunia. Bab 24. Perubahan Sosial
50
1.Modernitas telah gagal didalam tugas yang penting. Sebagai janji dari modernitas yaitu suatu kehidupan yang bebas dari kekurangan. Pada abad 21 dunia masih bergumul dengan kemiskinan. Tingkat kemiskinan yang tinggi, ketidak amanan finansial. 2.Janji kemajuan yang gemilang, telah memudar. Harapan hidup yang lebih baik dari modernitas. Baik pemimpin maupun anggota masyarakat pos modern tidak begitu percaya akan masa depa, menjadi pesimism.
• Posmodern. • Jika modernitas adalah hasil dari revolusi industri, lalu revolusi informasi apa yang menciptakan suatu era posmodern ? Banyak ahli memikirkan hal ini dan mendefinsikan posmodern sebagai pola sosial yang khas terjadi pada masyarakat post-modern.
Bab 24. Perubahan Sosial
Bab 24. Perubahan Sosial
Bab 24. Perubahan Sosial
52
• Kata posmodern banyak di gunakan secara literal, filosophikal, dan sampai kepada lingkungan arsitektur. Bagitu juga didalam lingkungan sosiologi didalam gelombang kritik sosial yang semakin jelas terjadi secara politik pada era 1960an. Meskipun masih banyak ragam pemikiran, minimal kita dapati lima aliran yaitu :
53
Bab 24. Perubahan Sosial
54
4. Debat budaya semakin intensif. Banyak kelompok masyarakat memiliki hal-hal jelas yang mereka perlukan, ide-ide yang penting. Pos modern menuju kepada era posmaterilialistik, mereka bekerja dengan simbolsimbol dan isu-isu seperti keadilan sosial, lingkungan alami, dan hak binatang semakin mendapat tempat di ranah publik.
5.Institusi sosial telah berubah. Sama seperi modernitas menjadikan perubahan didalam sosial institusi, meningkatnya masyarakat pos modern kembali menandai masyarakat. Keluarga pendukung pos modern tidka lagi menyamakan diri ke dalam pola tunggal. Sebagai gantinya, individu-individu memilih bentuk-bentuk keluarga yang baru. • .
Bab 24. Perubahan Sosial
55
Bab 24. Perubahan Sosial
57
Bab 24. Perubahan Sosial
56