SOLUSI PERSAMAAN GELOMBANG DUA DIMENSI PADA MEMBRAN PERSEGI DENGAN KOEFISIEN BERBEDA Muhammad Ridwan
Nurul Muslihat
Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM Email:
STT Telematika Bogor
ABSTRAK
Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi: Januari – Juni 2014 Artikel No.: 4 Halaman: 23 - 27 ISSN: 2355-083X Prodi Matematika UINAM
Beberapa literatur ilmiah telah menyelesaikan persamaan gelombang pada membran persegi namun hanya menyajikan penyelesaian biasa, tidak meninjau beberapa aspek yang dapat terjadi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa bagaimana gelombang merambat pada membran persegi apabila koefisien pada sisi-sisinya berbeda. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur (tinjauan pustaka). Penelitian ini mengkaji beberapa literatur ilmiah dan hasil olah pikir yang berkaitan dengan persamaan gelombang. Ada tiga macam kemungkinan yang dapat terjadi untuk nilai koefisien yang berbeda yaitu (1) solusi yang diperoleh sama dengan solusi persamaan gelombang satu dimensi jika salah satu koefisien sama dengan nol, (2) Solusi persamaan menjadi tidak menarik jika koefisien c1 = c2, (3) untuk c1 c2 0 diperoleh solusi yang ekivalen dengan solusi persamaan gelombang koefisien sama, perbedaan hanya terletak pada nilai kmn. Namun perbedaaan yang terletak pada nilai kmn memberi dampak pada animasi gelombang yang terjadi pada membran persegi. Untuk nilai c1=1/2 > c2 =1/8 gelombang bergerak sepanjang sumbu-x sisi sebelah kiri menuju sisi sebelah kanan sejajar sumbu-y hingga sumbu-x sebelah kanan pada saat t=0..8. Sedangkan untuk c1=1/8 < c2 =1/2 gelombang bergerak sepanjang sisi sebelah kiri sejajar sumbu-y menuju sisi sebelah kanan yang sejajar dengan sumbu-x kemudian berlajut sepanjang sisi sebelah kanan pada saat t=0..8. Kata Kunci: Persamaan Gelombang, Membran, Koefisien
1. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kebutuhan dan kreativitas manusia merupakan salah satu pemicu kemajuan teknologi sampai saat ini. Kebutuhan manusia yang semakin rumit dan mendesak ikut pula mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dasar ilmu pengetahuan yaitu matematika. Sehingga semakin lama semakin banyak permasalahan dalam kehidupan seharihari yang dimodelkan dalam model matematika untuk menjawab dan menyelesaikan kebutuhan manusia yang semakin rumit. Pemodelan merupakan proses yang penting dalam berbagai bidang untuk menerjemahkan situasi fisik atau
beberapa pengamatan lain menjadi model matematika (Kreyszig, 2011). Salah satu masalah yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah fisik, apabila situasi fisik dan geometri yang ditemui dimodelkan sebagai suatu fungsi yang melibatkan satu atau lebih variabel bebas maka matematika dengan mudah akan menjawab masalah tersebut karena situasi fisik sangat erat hubungannya dengan persamaan diferensial. Persamaan diferensial (PD) merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika yang termasuk topik penting karena persamaan diferensial memiliki peranan yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum dapat diungkapkan bahwa setiap situasi fisik yang berhubungan dengan kecepatan perubahan suatu variabel
23
Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 lainnya akan menuju ke suatu diferensial, situasi seperti ini sangat sering ditemukan (Alonso dkk., 1994)
dalam membran tersebut. Jika koefisien pada sisi
Banyak literatur ilmiah yang membahas penyelesaian persamaan gelombang pada membran persegi namun hanya menyajikan penyelesaian yang baku, tidak meninjau beberapa aspek yang dapat terjadi. Menyelesaikan persamaan gelombang dapat menggunakan metode gelombang-polinomial untuk getaran yang merambat pada membran persegi dan membran bulat (Maciag dkk., 2005). Metode pemisahan variabel digunakan untuk mencari solusi persamaan gelombang pada membran persegi seperti yang ditunjukkan (Asmar, 2005), (Finisio dkk., 2008), dan (O’neil, 1983). Sedangkan (Renaut dkk., 1996) memperlihatkan gelombang yang merambat pada membran persegi dengan kondisi batas yang menyerap gelombang. Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian ini ditujukan untuk menganalisa bagaimana gelombang merambat pada membran persegi apabila koefisien pada sisi-sisinya berbeda.
koefisien yang sejajar dengan sumbu-y disebut
2. METODE DAN BAHAN
yang sejajar sumbu-x disebut c1 berbeda dengan
c2 . Membran tersebut dilepaskan dengan kecepatan
awal
dan
g ( x, y)
pergeseran
f x, y yang kontinyu dan
melintang awal
bernilai nol pada batas dari sisi-sisinya, maka persamaan untuk gerakan melintang ini adalah: 2 2 2 2 2 u x , y , t c u x , y , t c ux, y, t (1) 1 2 t 2 x 2 y 2
dimana 0 x a , 0 y b , t 0 dengan syarat batas:
u0, y, t 0; ua, y, t 0; 0 y b, t 0 ux,0, t 0; ux, b, t 0; 0 x a, t 0
(2)
u x, y,0 f x, y dengan syarat awal: u x, y,0 g x, y t
(3)
Secara umum desain penelitian ini adalah menentukan nilai koefisien yang berbeda pada sisi yang sejajar sumbu-x dan yang sejajar sumbu-y pada membran persegi. Persamaan gelombang dua dimensi selajutnya diselesaikan
Solusi diperoleh dengan menggunakan metode pemisahan
variabel.
Dengan
menggunakan
metode perkalian solusi atau pemisahan variabel yang berbentuk;
dengan metode pemisahan variabel untuk
ux, y, t X x Y y T t
memperoleh solusi. Perilaku gelombang pada
persamaan (1) dapat ditulis dalam bentuk
(4)
XYT " c1 X "YT c2 XY "T 2
membran dengan koefisien berbeda dapat dilihat
2
(5)
melalui gambar yang buat menggunakan alat
Solusi untuk persamaan gelombang dua dimensi
bantu komputasi software Maple.
(1) yang memenuhi syarat awal (2) dan syarat
3. HASIL Sebuah membran segi empat yang sisi-
batas (3) adalah;
u
sisinya dijepit dan sisi-sisinya mempunyai panjang a dan lebar b . Misalkan ux, y, t menyatakan pergeseran melintang pada waktu t
24
mn
x, y , t E
1 , mn
n 1
m 1
cos k t E mn
2 , mn
sin k t sin
m x
mn
a
sin
n y b
(6)
Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014
c1 c2 0 , dimana c1 T1
c1 m 2 c2 n 2 2 ; a2 b
dimana: k mn
4 mx ny f x, y sin sin dxdy dan ab 0 0 a b b a
E1,mn
E 2,mn
4 abk mn
Jika
0 0
mx ny sin dxdy a b
diberikan
membran
b b
g x, y sin
m n 0..3 ;
a b 5,
persegi
g x, y 0 ;
f x, y xx 1y y 1 ; c1 c2 yaitu c1 dan
c2
1
8
, diperoleh gambar pergerakan
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 diperoleh bahwa untuk
c1
1
2
c2
1
8
1
2
membran yang di plot dengan software maple
nilai
dan c1 T1
adalah konstanta yang selalu bernilai positif karena T menyatakan tegangan yang selalu bernilai positif dan menyatakan massa jenis yang bernilai positif (Nagayasu, 2007). Solusi persamaan gelombang dengan koefisien yang sama telah ditunjukkan oleh Kreyszig (2011). Apabila salah satu koefisien pada persamaan (5) sama dengan nol dan koefisien yang lain tidak sama dengan nol c1 c2 yaitu c1 0 dan c2 0 atau c1 0 dan c2 0 maka persamaan (5) menjadi; XYT " c1 X "YT atau XYT " c2 XY "T 2
1
1
simpangan gelombang
yang terbesar bergerak sepanjang sumbu-x sisi sebelah kiri menuju sisi sebelah kanan sejajar sumbu-y hingga sumbu-x sebelah kanan pada saat t 0...8 . Jika diberikan membran persegi a b 5 , m n 0..3 ; g x, y 0 ; 1 f x, y xx 1y y 1 ; c1 c2 yaitu c1 8 1 dan c 2 , diperoleh gambar pergerakan 2 membran yang di plot dengan software maple seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2 untuk c1 18 c2 1 2 simpangan gelombang yang terbesar bergerak sepanjang sisi sebelah kiri yang sejajar sumbu-y menuju sisi sebelah kanan yang sejajar dengan sumbu-x kemudian berlajut sepanjang sisi sebelah kanan tersebut sampai t 0...8 .
(7)
Persamaan (7) ekuivalen dengan persamaan gelombang satu dimensi dan akan diperoleh solusi persamaan gelombang satu dimensi. Hal ini dapat diselesaikan dengan mudah seperti yang telah ditunjukkan oleh Atangana (2003). Apabila dua koefisien pada persamaan (5) tidak sama dengan nol yaitu c1 0 dan c2 0 maka tidak menarik jika c1 c2 , karena akan diperoleh persamaan gelombang dua dimensi yang biasa dan mudah diselesaikan. Namun solusi persamaan gelombang menjadi menarik jika kedua koefisiennya berbeda dan tidak sama dengan nol, yaitu c1 0 , c2 0 dan c1 c2 . Sehingga apabila kedua ruas persamaan (5) dibagi dengan XYT, masing-masing ruas akan tergantung pada satu variabel menjadi; T" 2 X" 2 Y" c1 c2 T X Y
(8)
Pada ruas kiri hanya fungsi t dan di ruas kanan hanya fungsi x dan y , maka masing-masing ruas haruslah sama dengan sebuah konstanta k . T" k 2 atau T "k 2T 0 T 2 X" 2 Y" c1 c2 k 2 atau X Y
4. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa solusi yang diperoleh pada persamaan (6) ekuivalen dengan solusi persamaan gelombang koefisien
2
c1
2
X" 2 Y" c 2 k2 X Y
(9)
(10)
25
Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 Pada persamaan (10) terdapat dua PD yang masing-masing ruas hanya tergantung pada satu variabel, sehingga masing-masing ruas sama dengan sebuah konstanta.
c1 atau X " X 0 X c1 2
X"
v Y" c2 k 2 2 atau Y " Y c2 dimana v 2 k 2 2
(11)
Menurut Falletta (2012) Solusi untuk persamaan (9), (11) dan (12) dapat ditulis menjadi; X x A1 cos
x
A2 sin
x
c1 c1 vy vy Y y B1 cos B2 sin c2 c2 T t E1 cos kt E2 sin kt
Berdasarkan syarat batas X
dan Y
c1 m ; dimana m 1,2,3,... a c n dimana n 1,2,3,... v vn 2 b
(15) maka
(16)
(23)
Koefisien E1,mn dan E 2,mn adalah koefisien Fourier (Hu, 2012). Koefisien ini dapat diperoleh dengan mensubtitusi pergeseran dan kecepatan awal (3) yang memenuhi persamaan (23).
4 mx ny f x, y sin sin dxdy ab 0 0 a b
(24)
mx ny sin dxdy a b
(25)
b a
E2,mn
4 abk mn
b b
g x, y sin 0 0
(17) 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(18)
Subtitusi nilai m , v m dan k mn masing-masing ke persamaan (13), (14), dan (15).
m x a n Yn y sin y b Tmn t E1,mn cos k mn t E2,mn sin k mn t
m n sin x sin y a b
E1,mn
konstanta k dapat ditulis menjadi;
X m x sin
(14)
dengan mensubtitusi nilai dan v maka
c1 m 2 c2 n 2 2 a2 b
u x, y, t E1,mn cos kmnt E2,mn sin kmnt n 1 m 1
dan v dapat ditulis sebagai:
m
(22)
Peng (2012) menggunakan prinsip superposisi untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial, sehingga berdasarkan prinsip superposisi maka solusi (22) dapat ditulis;
(13)
diperoleh A1 0 dan B1 0 , sehingga nilai
26
m n x sin y a b E1,mn cos kmnt E2,mn sin kmnt
umn x, y, t sin
2
Y 0 (12)
c1 m 2 c2 n 2 2 . Solusi yang a2 b
diinginkan untuk ux, y, t XYT adalah
2
2
2
k k mn
Dimana k mn
(19) (20) (21)
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh solusi persamaan gelombang dua dimensi dengan koefisien berbeda ekivalen dengan solusi persamaan gelombang koefisien sama. Namun perbedaaan yang terletak pada nilai k mn memberi dampak yang cukup besar pada animasi gelombang yang terjadi pada membran persegi. Untuk nilai simpangan c1 1 2 c2 18 gelombang yang terbesar bergerak sepanjang sumbu-x sisi sebelah kiri menuju sisi sebelah kanan sejajar sumbu-y hingga sumbu-x sebelah kanan pada saat t 0...8 . Z Sedangkan untuk c1 18 c2 1 2 simpangan gelombang yang terbesar bergerak sepanjang sisi sebelah kiri sejajar sumbu-y menuju sisi sebelah kanan yang sejajar dengan sumbu-x kemudian berlajut
Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 sepanjang sisi sebelah kanan tersebut sampai t 0...8 . Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan memberi perlakuan yang lain misalnya dengan memberikan kecepatan awal ( g x, y 0 ) dan mengubah bentuk membran menjadi persegi panjang ( a b ) atau memberikan keadaan awal yang lain. 6. DAFTAR PUSTAKA Alonso M. and Finn J.E. (1994). Dasar-dasar Fisika Universitas. Jilid 2 Medan dan Gelombang. Erlangga. Jakarta. Asmar
N. H. 2005. Partial Differential Equations, With Fourier Series and Boundary Value Problems, Pearson Prentice Hall. USA.
Atangana, A. dan Kilicman, A. (2013). A Possible Generalization of Acoustic Wave Equation Using The Concept of Pertubed Derivative Order. Mathematical Problems in Engineering. 2013. 1 – 6. Falletta, S., Monegato G. dan Scudery, L., (2012) A Spaces-time BIE Method for Wave Equation Problems: The (twodimensional) Neuman Case. IMA J. Numer Anal. Finizio N. and Ladas G. (1982). An Introduction toDifferential Equations with Difference Equations, Fourier Series, and Partial Differential Equations. Wadsworth. California.
Gambar 2 Pergerakan Membran pada t 0...8 dgn C1 > C2
Hu, M. S., Agarwal, R. P. dan Yang, X. J. (2011). Local Fractional Fourier Series with Application to Wave Equation in Fractal Vibrating String. Abstract and Appl Anal. 2012: 1 – 15. Kreyzig, E. (2011). Advanced Engineering Mathematics. 9th edition. Wiley Jhon Sons. Colombus. Nagayasu, S. (2007) An Inverse Problem for The One-dimensional Wave Equation in Multilayer Media. Osaka J. Math. 44: 415-439 Maciag A. and Wauer J. (2005). Solution of the two-dimensional wave equation by using wave polynomials. Springer. 51. 339350. O’neil, P.V., (1983), Advanced Engineering Mathematics, Wadsworth Publishing Company, California Peng, L., Keying, L., Zuliang, P. dan Weizhou, Z. (2012). A Class of PDEs with Nonlinier Superposition Principles. Journal of Apllied Mathematics. 2012: 1 – 15. Renaut, R. dan Frohlich, J. (1996). A Pseudospectral Chebychev Method for the 2D Wave Equation with Domain Stretching and Absorbing Boundary Conditions. Journal of Computational Physics. 124. 324-336.
Gambar 1 Pergerakan Membran pada t 0...8 dgn C1 < C2
27