Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei- Agustus 2017
Kapal ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Milenium) Guna Meningkatkan Pentingnya Pola Hidup Sehat Pada Anak Panto Asuhan Di Dusun Tenggulunan Candi Kabupaten Sidoaro Sofie Egita Vermalia (
[email protected]) , Sri Ayu Dinda Lestari, Lestari Dyah Ningtyas, Weka Nastiti Prana.
Abstak Anak-anak yang kurang beruntung adalah anak-anak yang terlantar dari keluarganya dan telah ditinggal oleh kedua orang tuanya (yatim dan piatu). Anak-anak ini berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang biasanya tumbuh dengan keluarga yang lengkap dengan penuh kasih.Menurut mentri sosisal (mensos) 2016, terdapat 4,1 juta anak terlantar di Indonesia. Namun,yang telah tertangani sekitar 20 % dari sekian banyak anak terlantar. Pemerintah telah memberikan upaya penanganan kepada anak-anak yang kurang beruntung seperti anak jalanan dan yatim piatu. Di Indonesia dikateggorikan mempunyai banyak penduduk kurang lebihnya banyak juga anak-anak yang lahir menjadi gelandangan dan yatim piatu, kita mengatasi hal ini dengan memperlihatkan kepada masyarakat untuk memperbaharui panti asuhan milenium ini yang merupakan tempat penampungan anak-anak kurang beruntung. Kami mencoba dengan adanya program ini tidak dilakukan hanya semata-mata untuk tugas pkm yang diwajibkan untuk jurusan administrasi negara. Bahwasannya dengan adanya kegiatan ini, dapat dan mampu membuat kita menjadi lebih peka terhadap masyarakat di sekitar kita. Panti asuhan milenium sendiri sebenarnya mempunyai peluang potensi yang tinggi, dengan adanya program ini dapat membuka peluang bagi panti asuhan utnuk menjadi yang lebih baik dan layak dengan syarat kebersihan pada umunya. Pengelolaan yang kurang layak keberisihannya mendorong kami untuk memilih panti asuhan millennium sebagai tujuan kami untuk menjalankan program ini berlangsung. Tugas kami disini juga mensosialisasikan kepada masyarakat melalu program kami bahwasanya, panti asuhan milenium sudah lebih dapat mengenal bagaimana kebersihan itu penting. Kita juga berharap dan mempromosikan panti asuhan ini, kepada masyarakat diluar sehingga dapat mengenal dan mengetahui panti asuhan milenium ini. Key words: Panti asuhan, Kebersihan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak yang kurang beruntung adalah anak-anak yang terlantar dari keluarganya dan telah ditinggal oleh kedua orang tuanya (yatim dan piatu). Anak- anak ini berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang biasanya tumbuh dengan keluarga yang lengkap dengan penuh kasih. Menurut mentri sosisal (mensos) 2016, terdapat 4,1 juta anak terlantar di Indonesia. Namun,yang telah tertangani sekitar 20 % dari sekian banyak anak terlantar. Pemerintah telah memberikan upaya penanganan kepada anak-anak yang kurang beruntung seperti anak jalanan dan yatim piatu. Di Indonesia dikategorikan mempunyai banyak penduduk kurang lebihnya banyak juga anakanak yang lahir menjadi gelandangan dan yatim piatu, kita mengatasi hal ini dengan memperlihatkan kepada masyarakat untuk memperbaharui panti asuhan milenium ini yang merupakan tempat penampungan anak-anak kurang beruntung. Panti asuhan milenium sendiri sebenarnya ada pengurus atau pemilik tetapi. Pengelolaan yang kurang terarah membuat Kebersihan
dan lingkungan kurang layak. Sehingga tidak berjalan dengan baik, anak-anak disana yang terlantar tidak mendapatkan kebersihan yang mereka harapkan karena kurangnya pengembangan dari panti asuhan sendiri. Tugas kami disini juga mensosialisasikan kepada masyarakat melalui program kami bahwasanya, panti asuhan milenium mendapat perhatian terhadap kesehtan yang lebih layak. Kita juga berharap dan kan mempromosikan panti asuhan ini, kepada masyarakat diluar sehingga dapat mengenal dan mengetahui panti asuhan milenium ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka beberapa masalah yang dikaji dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak asuh di panti asuhan Milenium Sidoarjo? 2. Bagaimana cara mengembangkan panti asuhan Millenium agar layak ditempati? 1.3 Tujuan Program
19
PKM- (Program Kreativitas Mahasiswa) Pengabdian Masyarakat Program ini tentu memiliki tujuan, di mana tujuan tersebut adalah harapan untuk terciptanya sebuah perubahan pola hidup pada anak panti asuhan. Tujuan tersebut yaitu sebagi berikut : 1. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada anak-anak panti asuhan tentang pentingnya kesehatan 2. Meningkatkan dan memfasilitasi kualitas hidup anak-anak panti asuhan milenium Sidoarjo 1.4 Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan adalah program “KAPAL ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Milenium) Pembelajaran Guna Meningkatkan Pola Hidup Sehat ” dapat menjadi program aplikatif yang menaruh perhatian khusus terhadap kesehatan dan kebersihan anak panti asuhan yang dibawah standart kualitas seharusnya. Selain itu, memperkenal hasil program ini kepada masyarakat sekitar. 1.5 Manfaat program Manfaat yang diharapkan dari program ini diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan pola hidup sehat mampu diterapkan oleh anak –
anak panti asuhan dalam kehidupan mereka sehari – hari.
2. Meningkatkan kesehatan anak panti asuhan lebih terjamin, mereka
pun juga akan sangat jarang terjangkit penyakit.
3. Meningkatkan rasa nyaman yang tumbuh pada diri mereka ketika
tinggal dalam panti asuhan tersebut.
2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran Panti Asuhan Millinium adalah sebuah panti asuhan yang menampung anak-anak yatim/piatu/yatim piatu/telantar/duafa. Panti asuhan ini terletak di Jalan Tenggulunan, Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur,dengan lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi dan bangunan berarsitektur paduan Bali-Islam. Menara musalanya yang tinggi dan berciri Bali bisa terlihat dengan jelas dari Jalan Tenggulunan. Di dalam panti asuhan tersebut jumlah anak-anak yang diasuh dan dirawat mencapai 120 orang. 30 diantaranya bayi dan sisanya balita.Hal tersebut sampaikan oleh pihak Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Sidoarjo. Sangat disayangkan karena kondisi sesungguhnya panti 20
asuhan ini tidak memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan panti asuhan pada umumnya. Hal ini disampaikan oleh Dinas Sosial yang telah meninjau langsung panti asuhan tersebut.Mulai dari minimnya jumlah pengasuh, balita yang diberikan fasilitas seadanya dan bahkan ada yang diperlakukan tak wajar. Seperti cara memandikan bayi juga langsung dari pancuran kran air tanpa menggunakan bak mandi, biasanya anak bayi dikasih susu seperti bay yang lain tetapi ini di kasih air gula.Dan yang lebih menyayat hati, tak peduli anak laki-laki maupun perempuan yang seumuran anak SD banyak yang digunduli karena kepala mereka disebut menderita penyakit korengan.Kondisi anak-anak di Panti Asuhan Pondok Millenium, Sidoarjo, Jawa Timur, membuat miris dan terenyuh siapapun yang melihat langsung bocah-bocah yang ditampung di tempat ini.Puluhan anak nampak tak terurus, kekurangan gizi, dan sebagian dalam kondisi sakit sehingga sangat memprihatinkan dan tak diberikan fasilitas yang layak. 2.2 Upaya Meningkatkan Kualitas Kesehatan Anak Panti Asuhan Sejauh ini yannng ada dalam kenyataan dapat dilihat bahwa kesehatan anak – anak panti asuhan kurang mendapatkan perhatian yang khusus, akibatnya mereka banyak yang terkena sakit. Ini disebabkan karena pola hidpu mereka yang terbiasa kumuh, sehingga dapat dipastikan bahwa kuman – kuman atau bakteri mampu masuk ke dalam tubuh anak – anak panti asuhan yang menjadikan mereka menjadi sakit. Pengurus panti asuhan pun juga kurang memperhatikan hal tersebut. Padahal kesehatan anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, karena anak yang sehat tentu akan lebih cepat bertumbuh kembang. Sedangkan anak yang sering sakit tentu mereka akan menjadi sulit untuk bertumbuh kembang karena tumbuh anak yang sakit akan semakin kurus. Sakit juga menghambat aktivitas mereka seperti bermain, tentu ini juga membuat mereka stres. Anak – anak pada umumnya ingin beraktivitas sesuai apa yang mereka inginkan, pada seumuran tersebut mereka cenderung lebih aktif. Mereka sangat menyukai bermain dengan teman – teman seusia mereka, sehingga jika mereka sakit mereka pasti tidak akan dapat melakukannya. Di Panti Asuhan Millenium ini keadaannya hampir sam persis dengan gambaran tersebut, yang mana kebersihan dalam lingkungan tempatnya kurang diperhatikan, tentu hal ini mempengaruhi kesehatan anak – anak yang tinggal dalam panti asuhan tersebut. 2.3 Cara Mengembangkan Panti Asuhan Millenium Kekumuhan pada panti sauhan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, perlu adanya upaya untuk mengatasinya. Meskipun mungkin telah ada penerapan beberapa cara untuk mengatasinya, namun masih dirasa kurang karena pada kenyataannya kekumuhan tersebut masih terlihat pada panti asuhan tersebut.
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei- Agustus 2017
Bahkan panti asuhan ini pernah didatangi oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang ingin memastikan langsung keadaan tempat tinggal anak – anak. Karena KPAI tidak menginginkan anak di Indonesia ini kurang mendapatkan apa yang seharusnya mennjadi hak seorang anak. Namun campur tangan pemerintah saja masih kurang apalagi pemeritah telah lama tidak melakukan pemantauan aatau pengontrolan kembali pada panti asuhan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya partisipasi lainnya, sehingga tercapainya tujuan untuk menciptakan kesehatan pada anak pantia asuhan dengan menerapkan kebersihan, namun anak – anak akan tidak mau jika hanya disuruh membersihkan tanpa ada suatu hal yang seru. Maka dari itu perlu ada suatu program yang dapat membuat mereka mau menjaga kebersihan tanpa adanya rasa terpaksa. Pada program ini mengupayakan anak – anak panti asuhan memiliki pola hidup sehat yakni dengan menjaga kebersihan. Dalam program ini juga akan ada pelayanan kesehatan untuk memastikan mereka dalam keadaan yanng sehat. 2.4 Harapan yang dapat diterima untuk Panti Asuhan Yang menempati panti asuhan tersebut tentu bukan hannya anak – anak saja namun juga ada para pengurusnnya. Dalam program ini terdapat harapan yang sangat besar untuk merubah cara hidup mereka yang kurang bersih. Dengan begitu akan ada suatu peningkatan kualitas kesehatan pada anak – anak. Karena sehat itu sangat berharga, masih berharga sebuah kesehatan daripada sebuah uang. Karena di mana orang yang sehat akan dapat melakukan segalanya terutama dalam mencari uang. Namun uang tidak sepenuhnya dapat membeli kesehatan, mmungkin hannya bagi mereka yang memiliki kekayaan yanng mampu membayar berapapun ketika mereka sakit. Akan tetapi meskipun demikian uang tidak dapat menentukan kapan oarng sakit itu akan sembuh. Oleh karna itu perlu menjaga kesehatan mulai sejak anak – anak, yang mana usia tersebut masih rawan dan mudah terjadinya penyakit. 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program akan dilaksanakan di panti asuhan Milenium kecamatam Larangan, Sidoarjo , Jawa Timur. Program dilaksanakan secara bertahap selama 4 bulan. 3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dalam melaksanakan program pemberdayaan kualitas gaya hidup sehat, program ini memliki beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan yaitu antara lain : 1. Menjalin kerja sama dengan pihak terkait seperti
pemilik panti asuhan 2. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang program-program yang dimiliki oleh tim penulis.
3. Mengajarkan anak panti asuhan tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan
4. Pelaksanaan dan pendampingan program yang dilakukan setiap minggunya.
5. Mengevaluasi pelaksanaan program yang dilakukan secara berkala
3.3 Rancangan Pelaksanaan Program Adapun pelaksanaan programyang akan dilaksanakan di panti asuhan Milenium Sidoarjo secara teknis adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu: 1. Pemilik dan pemimpin Panti Asuhan Milenium Sidoarjo Traning atau pelatihan Pelatihan atau training yaitu pembekalan tentang progam ini, kepada pengurus panti asuhan dan. Training di lakukan oleh tim penulis. training yang diajarkan meliputi proses penjelasan program-program yang telah dirancang untuk program peningkatan kualitas gaya hidup sehatpanti asuhan Milenium Sidoarjo. Identifikasi kebutuhan Proses seleksi dilakukan sebelum mengadakan program ini. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi kebutuhan yang diperlukan pada program yang kami selenggarakan. Proses ini dilakukan oleh tim penulis dengan cara melakukan mengamati serta wawancara langsung dengan pengurus panti. 2. Pelaksanaan dan Pendampingan Program Keunggulan dari program pemberdayaan kualitas gaya hidup anak panti asuhan adalah program-program yang diusungnya. Program KAPAL ini akan terbagi lagi menjadi beberapa program namun yang menjadi program intinya yaitu program KAPAL itu sendiri. Dengan adanya prgoram ini 21
PKM- (Program Kreativitas Mahasiswa) Pengabdian Masyarakat diharapkan dapat menjadi acuan untuk lebih memperhatikan gaya hidup sehat di panti asuhan. Program-program tersebut diantaranya: 1. Sosialisasi Sosialisasi merupakan tahap awal untuk menginformasikan tujuan dari program ini. Diantara lainnya dilakukannya pembelajaran tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan gaya hidup. Selain itu tahap ini dilakukan secara terbuka untuk seluruh penghuni panti asuhan dan pengurus nya. 2. Program Gerak Aksi Program Gerak Aksi adalah program menjalankan rencana-rencana atau merealisasikan dari tahap sosialisasi tersebut. Program ini meliputi kegiatan gotong royong membenahi kebersihan panti asuhan, mengupgrade saran dan prasarana yang sudah tidak layak pakai. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya ada peningkatan kualitas hidup sehat dan tempat tinggal yang layak di panti asuhan.
diharapkan dari kegiatan membawakan dampak positif 5.
Program KAPAL ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Millenium) Program ini merupakan program unggulan dalam PKM ini, yang mana di sini tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup sehat anak – anak panti asuhan. Pada program ini terdapat kegiatan memberikan beberapa fasilitas yang dibutuhkan oleh pihak Panti Asuhan Millenium, untuk menunjang kesehatan anak – anak panti asuhan. Kegiatan lainnya yaitu pemberian vitamin. Di sini juga memastikan apakah anak – anak telah melakukan apa yang diajarkan tentang pola hidup sehat pada Metode Pengenalan Pola Hidup Sehat. Dengan cara melakukan check up pada anak – anak panti asuhan. 4.
Metode Pengenalan Pola Hidup Sehat Metode ini berisi tentang kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. Metode ini meliputi pembelajaran kepada anak-anak panti asuhan tentang pentingnya kesehtan itu ddilakukan dengan cara memperkenalkan mana yang harus dilakukan agar dapat selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Dalam kegiatan ini juga akan diputarkan sebuah video tentang cara menjaga kesehatan dengan merawat diri. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dalam dua minggu sekali. Dan 22
dapat
Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini akan terdapat kegiatan sharing, yang mana berbagai kritik, saran, komentar, tanggapan, dan lainnya yang merupakan penilaian tentang program ini. Dalam evaluasi ini pula penanaman kebersihan dan kesehatan akan lebih dimantapkan lagi. 6.
KESIMPULAN
Dengan adanya program ini, dapat menimbulkan efek secara tidak langsung terhadap pihak yang terkait yaitu panti asuhan millennium sendiri, program ini dapat berjalan bahwasanya tidak semata-mata karena adanya pkm saja, tetapi kami melihat bahwa panti asuhan millennium
3.
ini
mempunyai
potensi
tinggi
untuk
mengembangkan panti asuhan yang lebih baik, terarah serta kelayakan tempat tinggal. Disini kami hanya sebagai perantara untuk memberdayakan anak-anak panti asuhan untuk lebih mengenal betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan dengan dimulai dari kegiatan sederhana dapat membuat anak-anak paham dan mengethaui arti penting kesehatan. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dengan cara kami memberikan amanah kepada pihak panti asuhan yang terkait dengan cara memberikan modul agar dapat membimbing anak panti asuhan secara berkala. Daftar Pustaka Ministry of Health (2000): Petunjuk pelaksanaan program imunisasi di Indonesia (Guidelines for the implementation of immunization program in Indonesia) Jakarta, Indonesia: Ministry of Health Ministry of Health (2001a): National Strategic Plan for Making Pregnancy Safer (MPS) in Indonesia 2001-2010. Jakarta, Indonesia: Ministry of Health
Kebijakan dan Manajemen Publik
ISSN 2303 - 341X
Volume 5, Nomor 2, Mei- Agustus 2017
Ministry of Health (2001b): Yang perlu diketahui petugas kesehatan tentang kesehatan reproduksi (What health service providers need to know about reproductive health) Jakarta, Indonesia: Ministry of Health
23