Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
13
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KEJADIAN GAWAT DARURAT KELAUTAN DI KELURAHAN CILACAP KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2006
Sofiana Nurchayati * Suko Pranowo * Jumaini*
Abstract Sub-province of Cilacap have been hit by disaster of tsunami generating many victims. Other sea victim is often caused by accident, sea wave and storm. many deaths of fisherman gone out to sea also because society do not know the way of saving of victim given elementary life aid (Basic Life Support). Education of health concerning gift of elementary life aid of vital importance to add knowledge and skilled of society. Devotion to this society aim to improve knowledge and skilled of fisherman society in sub-district of Cilacap district of south Cilacap concerning gift of elementary life at occurence of oceaninc emergency serious condition, and also overspread the science of to wide of society. Method the used to education of health/ training with discourse, demonstration and discussion gift of elementary life aid, approach of and group of optimalisasi role and also society constructed by HNSI and Team of SAR sub-province of Cilacap. Result of execution of training that is that happened the make-up of knowledge and skilled of society in giving elementary life aid, counted 10 % participant of training have propagated the him and knowledge of to society around. Low education storey level and motivation of society are cause do not be propagated by science him which they get to society.
Key Words : knowledge and skill, basic life support, oceaninc emergency Pengabdian dibiayai oleh dana DIPA Kopertis Wilayah VI tahun anggaran 2006
gelombang Tsunami di Nangro Aceh
PENDAHULUAN Wilayah
Kesatuan
Darussalam. Akan tetapi penangulangan
geografis
bencana masih ditengarai adanya petugas
terletak pada wilayah yang rawan terhadap
yang kurang siap termasuk perawat dalam
bencana alam baik yang berupa tanah
penanggulangan
longsor, gempa bumi, letusan gunung
sebagaimana
berapi, tsunami, banjir dan lain-lain (Kep.
Konferensi Internasional Perawat di Bali
Men. Kes. No. 1653 th. 2005, tentang
tahun 2005.
Republik
Negara
Indonesia
secara
Pedoman Penanganan Bencana Bidang Kesehatan)
berbagai diampaikan
bencana dalam
Bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap khususnya
Bencana alam terbesar dalam dua
daerah pantai diantaranya adalah badai
tahun terakhir adalah gempa bumi dan
tropis, gempa bumi dan Tsunami. Menurut
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
14
Robert (2005) dalam Laporan Badan
SAR Kabupaten Cilacap, tanggal 4 Maret
Meteorologi
2006
dan
Geofisika
(BMG)
bahwa
nelayan
mendapatkan
selatan Pulau Jawa mempunyai resiko
tentang
terjadinya Tsunami, dan sejak tahun 1833
kecelakaan di
di pantai Cilacap Jawa Tengah sudah
bantuan
pernah terjadi Tsunami tiga kali yaitu pada
Pelatihan tersebut hanya diberikan kepada
tahun 1840, 1904 dan 1957, dan gempa
anggota Tim SAR.
1916
dan
1923
dengan
pertolongan laut
hidup
dan
pernah
Kabupaten Cilacap tahun 2005, pantai
bumi yang pernah terjadi di Maos tahun
informasi
belum
pelatihan
pertama atau
dasar
pada
memberikan
pada
korban.
Berdasarkan data yang diambil dari
intensitas
masyarakat pantai tentang pengetahuan
maksimum IX – X MMI, dimana ratusan
masyarakat dalam memberikan bantuan
rumah di Maos, Kesugihan dan sekitarnya
hidup dasar pada kejadian gawat darurat
rusak parah dan hancur, serta banyaknya
kelautan,
korban.
kategori yaitu, tingkat pengetahuan rendah
terbagi
menjadi
beberapa
Berdasarkan data dari Tim Search
11 orang (73 %), pengetahuan sedang
And Rescue (SAR) Kabupaten Cilacap
3 orang (20 %) dan tinggi 1 orang (7 %).
tahun 2003 – 2005 didapatkan bahwa
Dari 15 orang tersebut, 8 orang tidak tahu
tahun 2003 terdapat 1 orang meninggal,
tentang pertolongan korban tenggelam dan
4 orang hilang dan 3 orang tenggelam;
memberikan bantuan hidup dasar, 7 orang
tahun 2004 terdapat 13 orang meninggal,
tahu tentang cara pertolongan tenggelam
7 orang hilang dan 14 orang tenggelam;
tapi tidak tahu tentang pemberian bantuan
tahun 2005 terdapat 8 orang meninggal, 4
hidup dasar.
orang hilang dan 3 orang tenggelam. Kejadian
tersebut
karena
diidentifikasikan bahwa bencana alam laut
adanya kecelakaan kapal motor dilaut baik
banyak terjadi dan banyak juga memakan
tabrakan, badai dan gelombang yang
korban.
tinggi, dan juga kurang pengetahuan dan
ketidaktahuan
ketrampilan
masyarakat
para
disebabkan
Berdasar hal tersebut, maka dapat
nelayan
tentang
Hal
ini dan
disebabkan tidak
khususnya
karena
trampilnya
nelayan
dalam
pertolongan pertama pada bencana dan
memberikan pertolongan kegawatdaruratan
kecelakaan di laut.
dengan memberikan bantuan hidup dasar
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara dengan Sekretaris Tim
pada korban.
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
Dari
situasi
diidentifikasi muncul
yang
beberapa
ada,
dapat
peserta. Peserta juga langsung praktek
masalah
yang
melakukan RJP dengan alat yang tersedia.
yaitu upaya apakah yang dapat
dilakukan
untuk
15
meningkatkan
Evaluasi
ketrampilan
dilakukan
setelah semuanya mempraktekkan teknik
pengetahuan dan ketrampilan masyarakat
RJP
dan
pertolongan
nelayan di Kelurahan Cilacap Kecamatan
kegawatdaruratan
Cilacap Selatan tentang pemberian bantuan
menggunakan
hidup dasar pada kejadian gawat darurat
pelatihan gawat darurat.
pada
kelautan,
penilaian
dengan
standar
dari
kelautan. HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENERAPAN IPTEKS Dalam pendidikan
pelaksanaan kesehatan/
Tahap Persiapan
kegiatan
pelatihan
ini,
meliputi beberapa tahapan:
Pada tahap persiapan kegiatan yang telah dilakukan meliputi: pengurusan surat ijin, observasi lapangan, pengumpulan
Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan kesehatan/ pelatihan
bahan dan materi serta koordinasi dengan instansi terkait Pengurusan surat ijin pertama kali
dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi cara memberikan bantuan
ditujukan
hidup dasar yaitu Resusitasi Jantung Paru
Cilacap, dengan tembusan kepada Kepala
(RJP),
dan
Kesbanglinmas Kabupaten Cilacap, Kepala
optimalisasi peran serta masyarakat yang
Bappeda Kabupaten Cilacap, Kepala Dinas
dibina oleh TIM SAR dan Himpunan
Kesehatan Kabupaten Cilacap dan Ketua
Nelayan
Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.
pendekatan
Seluruh
kelompok
Indonesia
(HNSI)
diawali
Bupati
Kabupaten
Pengurusan surat ijin dilakukan lebih awal,
Kabupaten Cilacap Pendidikan
kepada
kesehatan/
dengan
pemberian
pelatihan
yaitu mulai tanggal 15 Mei 2006 karena
materi
peraturan yang berlaku di Kabupaten
pengetahuan. Seluruh materi pelatihan
Cilacap
dibuat modul dan dibagikan pada peserta
berkaitan dengan masyarakat harus sudah
sebelum
masuk ke Pemerintah Kabupaten kurang
pelatihan
dimulai.
Untuk
adalah
setiap
kegiatan
yang
mengoptimalkan pelatihan diperlukan alat
lebih
peraga berupa boneka/ manekin untuk RJP
Pengurusan surat ijin yang lebih cepat juga
dan alat-alat yang mendukung ketrampilan
1
(satu)
bulan
sebelumnya.
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
bertujuan agar langkah kedepan dari kegiatan ini lebih matang dan lebih pasti.
16
Hasil koordinasi dengan Kepala Kelurahan Cilacap, didapatkan bahwa pada
Hasil dari kegiatan
pengurusan
prinsipnya mereka sangat senang dan
ijin
Kabupaten
mendukung kegiatan tersebut. Mereka juga
Cilacap dan instansi terkait adalah sebagai
sangat berterimakasih atas kepedulian Tim
berikut: pada prinsipnya Bupati Kabupaten
Pengabdian
Cilacap tidak keberatan, bahkan sangat
STIKES Al-Irsyad Al-Isalmiyyah Cilacap
senang dan mendukung kegiatan tersebut,
yang telah menyediakan waktu dan tenaga
begitu juga dengan instansi-instansi terkait.
untuk
surat
kepada
Bupati
Koordinasi dengan instansi-instansi
Kepada
membina
memiliki
Masyarakat
masyarakatnya
pengetahuan
dalam
dari
agar bidang
terkait yang lain seperti Kepala Puskesmas
kesehatan terutama bermanfaat bagi para
Cilacap Selatan II dan Kepala Kecamatan
nelayan. Mereka juga membuka pintu
Cilacap Selatan dilakukan tanggal 2 Juni
lebar-lebar untuk senantiasa memberikan
2006,
bantuan
dengan
tujuan
menginformasikan kegiatan
dan
dimaksud
untuk
menvalidasi
serta
meminta
demi
kelancaran
kegiatan
penerapan IPTEK. Hasil koordinasi dengan HNSI
dukungan untuk kelancarannya. Pihak
didapatkan
Puskesmas maupun Kecamatan sangat
kegiatan penerapan IPTEKS dilaksanakan
senang dan mendukung kegiatan yang
di Gedung HNSI Cilacap yang beralamat
akan
Puskesmas
di Jalan Lingkar Selatan Cilacap, namun
maupun Kecamatan membuka pintu lebar-
jika dilaksanakan di tempat tersebut maka
lebar
jauh lokasinya untuk dijangkau oleh
dilaksanakan.
untuk
bantuan
Pihak
senantiasa
demi
memberikan
kelancaran
kegiatan
penerapan Iptek di wilayahnya.
nelayan
untuk
yang
tempat
berada
pertemuan
di
rumpun
Sentolokawat. Ketua HNSI dan SAR pada
Koordinasi dilanjutkan ke Kepala
koordinasi berikutnya menyarankan bahwa
Kelurahan Cilacap dan HNSI Kabupaten
untuk pendidikan kesehatan sebaiknya
Cilacap dengan strategi anjangsana untuk
dilakukan pada saat nelayan libur atau
memberikan informasi tentang rencana
tidak melaut yaitu pada Selasa Kliwon
kegiatan penerapan IPTEK di wilayahnya
(tanggal 27 Juni 2006) dan Jum’at Kliwon
yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni
(7 Juli 2006). Dengan demikian tim
sampai 1 Juli 2006.
Pengabdian Kepada Masyarakat berusaha
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
lebih mempersiapkan untuk kelancaran
Cilacap
pelaksanaan pendidikan kesehatan.
menentukan dimana tempat kegiatan dan
Koordinasi yang berkaitan dengan jumlah
peserta
membicarakan
dan
hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan.
direncanakan
Faktor penghambatnya adalah banyaknya
65 orang, pengurus HNSI mengusulkan
jumlah nelayan yang tersebar dalam
agar nelayan dan tokoh yang diundang
beberapa rumpun dan beberapa wilayah
sebanyak
yang luas sehingga harus diseleksi, agar
60
yang
untuk
17
orang
saja.
Hal
ini
disampaikan karena jika ada undangan dari
setiap rumpun nelayan terwakili.
HNSI saja, kadang banyak yang tidak
Penyusunan
materi
meliputi
hadir. Akhirnya disepakati tentang jumlah
pembuatan
undangan. Pengurus HNSI memberikan
modul untuk peserta dan media yang
sejumlah
rumpun
menggunakan komputer dan LCD untuk
nelayan/ nelayan sebagai sasaran awal
penayangannya. Modul untuk nelayan
dalam penyuluhan. Mereka yang terdata
peserta dibuat dengan tujuan memfasilitasi
sebagai peserta dari HNSI sebagian besar
nelayan agar nantinya dapat memberikan
berusia muda dan sering aktif mengikuti
penyuluhan mandiri kepada masyarakat
kegiatan yang diadakan oleh organisasi
nelayan lainnya. Persiapan materi yang
nelayan, sehingga diharapkan perserta
lain meliputi pembuatan lembar evaluasi
lebih
nama-nama
ketua
media
penyuluhan
seperti
mampu
untuk
pre test dan post test serta berbagai alat
pengetahuan
yang
peraga yang dibutuhkan untuk demonstrasi
diperolehnya dalam kegiatan penerapan
pemberian bantuan hidup dasar (misal;
IPTEKS
kegiatan
phantom, kassa). Hingga akhirnya sebelum
selanjutnya akan lebih lancar dan berhasil
penyuluhan dilaksanakan media dan alat
sesuai dengan sasaran dan tujuannya.
yang dibutuhkan telah siap.
paham
dan
menyebarluaskan
tersebut,
Faktor
harapanya
pendukung
kelancaran
Tahap Pelaksanaan
proses koordinasi adalah peran organisasi
Acara
kegiatan
pelatihan
HNSI dan anggota TIM SAR dari HNSI
pemberian bantuan hidup dasar pada
yang tinggi beserta anggota nelayan yang
nelayan di Cilacap Selatan dilaksanakan
antusias untuk dapat mengikuti kegiatan.
melalui 2 tahap mengingat jumlah peserta
Wilayah tempat penerapan IPTEKS cukup
yang cukup banyak (60 orang) agar lebih
dekat (sekitar 3 Km) sehingga mudah
efektif dan efisien sesuai sasaran dan
untuk melakukan koordinasi dengan HNSI
tujuan
yang
diharapkan.
Kegiatan
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
18
pelatihan dilakukan pada tanggal 27 Juni
undangan yang dibagikan. Menurut salah
dan 7 Juli 2006.
seorang pengurus HNSI, nelayan yang
Pelaksanaan pendidikan kesehatan/ pelatihan
tahap
dilaksanakan
berusaha datang pada kesempatan kedua
tanggal 27 Juni 2006 pukul 09.00 WIB,
ini. Hasil pre test pada tahap II didapatkan
peserta yang datang sejumlah 24 orang dari
rata-rata jumlah betul 7 sampai 14 point,
30 undangan yang dibagikan. Menurut
sedangkan
salah
para
peningkatan rata-rata jumlah betul yaitu 9
seorang
I
yang
diundang pada tahap pertama tidak hadir
pengurus
HNSI,
hasil
post
tes
terjadi
nelayan
sedang
sibuk
memperbaiki
sampai 15 point dari 15 soal. Dengan
peralatan
yang
rusak
(jaring
demikian Pada tahap II didapatkan jumlah
dan
pelampung).
peserta dengan tingkat pengetahuan yang
Pelatihan diawali dengan pre test,
meningkat sebanyak 30 orang (88,24 %),
dilanjutkan dengan penyampaian materi
sedangkan dengan tingkat pengetahuan
dan praktek pemberian bantuan hidup
tetap sebanyak 4 orang (11,76%), dan
dasar dan diakhiri dengan post test. Hasil
semua (100 %) dalam kategori baik.
pre test pada tahap I didapatkan bahwa
Dari keseluruhan nelayan dalam
rata-rata jumlah betul 9 sampai 13 point,
penilaian mengenai ketrampilan dalam
setelah dilakukan pendidikan kesehatan
memberikan pertolongan RJP, didapatkan
tentang pemberian bantuan hidup dasar,
bahwa peserta yang tidak lulus atau nilai
hasil post tes pada tahap I terjadi
kurang dari 10 sejumlah 8 orang (13,79
peningkatan rata-rata jumlah betul 12
%), sedangkan peserta yang lulus atau nilai
sampai 15 point dari 15 soal. Pada tahap I
lebih dari atau sama dengan 10 sejumlah
didapatkan jumlah peserta dengan tingkat
50 orang (86,21 %).
pengetahuan yang meningkat sebanyak
Pada kegiatan pelatihan pemberian
19 orang (79,16 %), sedangkan peserta
bantuan hidup dasar tersebut, para nelayan
dengan tingkat pengetahuan tetap sebanyak
cukup
5 orang (20,84 %), dan semua (100 %)
keseriusan
dalam kategori baik.
kegiatan
antusias, mereka dan
dibuktikan dalam
banyaknya
dengan mengikuti
pertanyaan-
Pelaksanaan pendidikan kesehatan/
pertanyaan yang diajukan tentang bantuan
pelatihan tahap II dilaksanakan tanggal 27
hidup dasar serta pertanyaan-pertanyaan
Juni 2006 pukul 09.00 WIB. Peserta yang
lain di luar konteks materi (misal tentang
datang
penyakit atau masalah yang berhubungan
sejumlah
34
orang
dari
30
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
19
dengan kesehatan ataupun pengalaman
telah dilakukan secara bertahap setelah
mereka di laut). Mereka juga mencoba
kegiatan berlangsung kurang lebih selama
melakukan
semangat
satu bulan yaitu bahwa dari 58 nelayan
walau harus dibetulkan lagi karena kurang
yang ikut pelatihan, baru 10 peserta
tepat.
(17,24 %) yang memberitahukan kepada
praktek
dengan
Banyak juga pengalaman yang telah
dialami
para
nelayan
yang
keluarga
tentang
pengetahuan
dan
ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan,
berhubungan dengan pemberian bantuan
belum
hidup
menyebarluaskan ilmu yang diperoleh
dasar
yang
kemudian
mereka
ada
dari
peserta
yang
menilai sendiri tentang kekurang tepatan
kepada
dalam memberikan bantuan hidup dasar
wawancara di Tempat Pelelangan Ikan
yang dilakukan sebelumnya. Peserta juga
(TPI) dimana para nelayan baru turun dari
mengusulkan pada waktu yang akan
laut didapatkan bahwa dari 5 kapal yang
datang kegiatan tersebut dilakukan kembali
akan berlayar hanya terdapat 1 kapal yang
dengan sasaran bagi para ibu-ibu PKK di
awak
kelurahan Cilacap, karena ibu-ibu lebih
pemberian bantuan hidup dasar jika terjadi
banyak waktu luangnya.
kegawat daruratan di laut, dimana kapal
Tahap Evaluasi Dampak
nelayan tersebut adalah peserta pelatihan.
Pada evaluasi dampak pendidikan kesehatan
setelah
dua
kali
kegiatan
masyarakat
kapalnya
sekitarnya.
mengetahui
Hasil
tentang
Sejak adanya gempa dan Tsunami yang
melanda
wilayah
perairan
laut
didapatkan hasil bahwa peserta terjadi
Cilacap hari Senin tanggal 17 Juli 2006,
peningkatan
dibuktikan
para nelayan tidak ada yang melaut.
dengan hasil post test berada pada kategori
Mereka takut dan trauma karena melihat
tingkat pengetahuan baik. Sedangkan dari
gelombang
hasil
didapatkan
memporakporandakan kapal mereka yang
bahwa sebagian besar peserta mempunyai
ada di pantai. Sampai akhir bulan Juli
ketrampilan standar yang cukup baik
2006, nelayan belum ada yang berani dan
dalam memberikan bantuan hidup dasar,
memang tidak diijinkan untuk melaut oleh
sesuai dengan tingkat pendidikannya yang
BMG Kabupaten Cilacap. Selain itu juga
rata-rata tamat SD.
adanya isu-isu yang ada yaitu akan
evaluasi
Hasil
pengetahuan
ketrampilan
evaluasi
dampak
dari
pelatihan kepada masyarakat nelayan yang
besar
yang
datang
dan
datangnya gelombang yang lebih besar pada akhir bulan.
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
20
Pada evaluasi dampak selanjutnya
penyebaran nelayan di tiap kapal yang
didapatkan bahwa masyarakat nelayan
memahami tentang pemberian bantuan
peserta pendidikan kesehatan/ pelatihan
hidup dasar.
hanya memberitahukan pengetahuan yang
Pengetahuan dan ketrampilan yang
didapatkan kepada keluarganya sebanyak
didapatkan merupakan awal terjadinya
24 orang (41,37 %) dan tidak ada yang
perilaku yang baik sehingga paling tidak
memberitahukan/ menyebarluaskan kepada
bila ada kejadian gawat darurat di laut
masyarakat
Berdasarkan
dapat dilakukan pertolongan sederhana
wawancara dengan peserta, mereka merasa
sehingga tidak terjadi korban yang banyak
tidak mampu karena tingkat pendidikan
dan dalam keadaan yang parah. Sesuai
yang rendah yaitu SD.
dengan teori yang dikemukakan oleh
sekitarnya.
Evaluasi dampak yang lain yaitu
Notoatmodjo (1997) menyatakan bahwa
belum didapatkannya minimal 1 (satu)
pengetahuan merupakan domain yang
nelayan yang mengetahui pemberian BHD
sangat penting untuk terbentuknya perilaku
dalam tiap kapal yang melaut. Data yang
seseorang.
didapatkan hanya 13 kapal dari 75 kapal
masyarakat nelayan tentang pemberian
melaut yang mempunyai satu orang yang
bantuan hidup dasar merupakan dasar
mengetahui tentang pemberian BHD, dan
untuk munculnya suatu respon dalam
ternyata mereka adalah peserta pendidikan
bentuk sikap yang mendukung terhadap
kesehatan semua.
pencegahan terjadinya keparahan pada
Dari fenomena ini dapat ditarik
Peningkatan
pengetahuan
kejadian gawat darurat di laut. Dengan
simpulan bahwa, pada masyarakat nelayan
demikian
telah terjadi perubahan pengetahuan yang
kecelakaan dan bencana di laut akan
lebih positif dalam upaya memberikan
berkurang.
tingkat
Usaha
bantuan hidup dasar jika terjadi keadaan
kematian
untuk
akibat
meningkatkan
gawat darurat di laut. Hal ini tentunya
pengetahuan yaitu dengan memberikan
dapat
pendidikan
berdampak
pada
masyarakat
kesehatan,
seperti
yang
sekitarnya walau baru beberapa keluarga
dikemukakan oleh Notoatmodjo (1998)
yang
bahwa pendidikan kesehatan merupakan
mengetahui
tentang
pemberian
bantuan hidup dasar, sehingga korban
suatu
akibat keadaan gawat darurat di laut dapat
menyampaikan
dikurangi.
kepada
Masih
belum
adanya
kegiatan
individu,
atau
usaha
informasi kelompok
untuk
kesehatan ataupun
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
masyarakat,
sehingga
21
memperoleh
yang jumlah kapal seluruhnya mencapai 75
pengetahuan kesehatan yang lebih baik dan
kapal. Dengan demikian dampak yang
dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
diinginkan bahwa dari tiap kapal terdapat
Masyarakat pendidikan
nelayan
kesehatan
peserta
ternyata
masih
banyak yang belum menyebarluaskan ilmu yang
didapatkan
sekitar.
kepada
masyarakat
hasil
wawancara
Menurut
satu nelayan terlatih tidak bisa dicapai.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penerapan ipteks dapat
disimpulkan
bahwa
terjadi
berkaitan dengan kurangnya motivasi yang
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
berhubungan dengan tingkat pendidikan
tentang pemberian bantuan hidup dasar
mereka
pada
yang
masih
rendah.
Tingkat
keadaan
gawat
darurat
pada
pendidikan dapat mempengaruhi motivasi
masyarakat nelayan di Kelurahan Cilacap
seseorang
sesuatu,
Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten
seperti yang dikemukakan oleh Ishak dan
Cilacap. Terdapat 24 nelayan (41,37 %)
Hendri (2003) yang menyatakan bahwa
yang sudah menyebarkan ilmu yang
motivasi
didapat
untuk
melakukan
dipengaruhi
oleh
aspek
dalam
pendidikan
kesehatan
pendidikan dan umur. Jadi semakin tinggi
kepada keluarganya dan 13 kapal nelayan
tingkat pendidikan semakin tinggi pula
yang melaut (17,33 %) minimal ada satu
motivasi untuk menyampaikan informasi
orang awak yang mengetahui tentang
dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
pemberian bantuan hidup dasar.
Didapatkannya data bahwa tidak
Berdasarkan
hal
tersebut
dapat
semua kapal nelayan yang melaut terdapat
disarankan kepada masyarakat (peserta
minimal
pendidikan kesehatan/ pelatihan) diharap
satu
orang
nelayan
yang
mengetahui tentang pemberian bantuan
menyebarluaskan
hidup dasar dapat disebabkan karena
ketrampilan yang sudah didapatkan kepada
dalam tiap rumpun nelayan terdapat lebih
masyarakat sekitarnya khususnya dalam
dari 50 kapal dan 130 nelayan, sehingga
rumpunnya. Pihak HNSI dan Tim SAR
nelayan yang dikirim untuk mengikuti
Kabupaten
pelatihan dari tiap-tiap rumpun kurang
memotivasi para nelayan peserta untuk
mewakili
meningkatkan
jumlah
nelayan
yang
ada.
pengetahuan
Cilacap,
hendaknya
pengetahuan
dan
dapat
dan
Didapatkan 13 kapal (17,33 %) dari kapal
ketrampilan tentang pemberian bantuan
yang melaut di TPI rumpun Sentolokawat
hidup dasar pada kejadian gawat darurat
Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam memberikan bantuan Hidup dasar pada kejadian gawat darurat kelautan di kelurahan Cilacap kecamatan Cilacap Selatan kabupaten Cilacap tahun 2006
22
kelautan dan mengadakan penyuluhan atau
KEPUSTAKAAN
pelatihan serupa pada nelayan di tiap-tiap
Amerika College of Surgeons Commettee on Trauma. 1997. Advanced Trauma Life Support for Doctor. BMG. 2006. Data Survey Angin , Cuaca, Gelombang, Gempa dan Tsunami. Tidak dipublikasikan. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2002. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Edisi empat. Dirjen Dikti, Jakarta. Ishak, A. & Hendri, T. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Tama. Jastremski, Dumas dan Penalver. 1996. Prosedur Kedaruratan. Jakarta : EGC. Jones & Bartlett. 1996. Pertolongan Pertama dan RJP, Edisi 2. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, Soekidjo, Prof., Dr., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
rumpun
nelayan.
Institusi
Perguruan
Tinggi dapat menindaklanjuti kegiatan yang sudah dilakukan pada masyarakat nelayan dan menjadikan rumpun nelayan di Kelurahan Cilacap sebagai daerah binaan dalam bidang garap keperawatan gawat darurat dan memotivasi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
*Sofiana Nurchayati, S.Kep., Ners : Staff Pengajar Bagian Keperawatan Gawat Darurat STIKES Al Irsyad Cilacap *Suko Pranowo S. Kep., Ners : Staff Pengajar Bagian Keperawatan Medikal Bedah STIKES Al Irsyad Cilacap *Jumaini, S. Kep., Ners : Staff Pengajar Bagian Keperawatan Medikal Bedah STIKES Al Irsyad Cilacap