Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayahNya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk SMA/SMK mata pelajaran PPKn. Modul yang disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum Nasional yang menggunakan pendekatan kompetensi CBT( Competency Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum Nasional adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN). Dengan modul ini, dapat digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa anggota SMA/SMK. Modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk membekali peserta didik yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan sain dan teknologi. Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputerisasi modul, tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan modul ini. Kami harapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak untuk kesempurnaan modul ini. Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta didik SMA/SMK di Kota Sukabumi.
Sukabumi, 01 Oktober 2015 Penyusun TIM MGMP PPKn KOTA SUKABUMI
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
i
Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................................................... Daftar Judul Modul ....................................................................................................... Pendahuluan .................................................................................................................... A. Deskripsi ................................................................................................................. B. Prasyarat .................................................................................................................. C. Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................................... D. Tujuan Akhir ...........................................................................................................
i ii 1 2 2 2 2 3
BAB 5 MENGARUNGI BAHTERA KEADILAN BANGSA INDONESIA ............. A. Definisi Hukum ..................................................................................................... B. Sistem Hukum Nasional ....................................................................................... C. Unsur Hukum ........................................................................................................ D. Pengklasifikasian Hukum ..................................................................................... E. Sumber Hukum Formal ....................................................................................... F. Sistem Peradilan di Indonesia .............................................................................. G. Peranan Lembaga Peradilan .................................................................................. Kata-Kata Penting ................................................................................................. Uji Kompetensi Siswa 1 ....................................................................................... Uji Kompetensi Siswa 2........................................................................................
5 6 9 9 11 13 14 15 16 17 17
BAB 6 INDAHNYA HAK DAN KEWAJIBAN DALAM BERDEMOKRASI ........ A. Hak Warga Negara dalam Proses Demokrasi ...................................................... B. Kewajiban Warga Negara dalam Proses Demokrasi ............................................ Kata-Kata Penting ................................................................................................. Uji Kompetensi 1 .................................................................................................. Uji Kompetensi 2 ..................................................................................................
21 22 26 29 30 31
BAB 7 MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KEBHINEKAAN .......................... A. Memupuk Komitmen dalam Keberagamaan ....................................................... B. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika .................. C. Pentingnya Membangun Integrasi Nasional ......................................................... D. Upaya Meningkatkan Nasionalisme dalam Integrasi Nasional ............................ E. Membangkitkan Kesadaran Warga Negara Untuk Bela Negara .......................... F. Macam-Macam Ancaman, Tantangan , Hambatan dan Gangguan ..................... G. Membangun Kesediaan Warga Negara Untuk Bela Negara ............................... H. Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara ..................................................... Kata-Kata Penting ................................................................................................. Uji kompetensi 1 ................................................................................................... Uji kompetensi 2 ...................................................................................................
38 41 46 47 52 53 54 56 58 58 59 64
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
ii
BAB 8 MEMBANGUN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA .......... A. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam Konteks Sejarah ............................. B. Makna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara dalam Konteks Geopolitik ............ C. Semangat Kebangsaan ... ...................................................................................... Kata-Kata Penting ................................................................................................. Uji Kompetensi 1 .................................................................................................. Uji Kompetensi 2 ..................................................................................................
64 65 68 71
Penutup ............................................................................................................................. Daftar Pustaka ...................................................................................................................
83 84
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
75 75
iii
Daftar Judul Modul No.
Kode Modul
Judul Modul
1
PPKn.05
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
2
PPKn.06
Indahnya Hak dan Kewajiban dalam Berdemokrasi
3
PPKn.07
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan
4
PPKn.08
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
1
PENDAHULUAN A. Deskripsi
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari atau
menganalisis Sistem Hukum dan
Peradilan Nasional, Hak dan Kewajiban dalam Proses Demokrasi, Membangun Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhineka Tunggal Ika, serta Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari Modul ini, Anda harus
memahami Sistem Hukum dan
Peradilan Nasional, Hak dan Kewajiban dalam Proses Demokrasi, Membangun Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhineka Tunggal Ika, serta Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi dan materi modul ini dengan cermat dan teliti, karena dalam isi dan materi modul ini akan menambah wawasan pengetahuan. 2. Perhatikan langkah-langkah dalam setiap contoh sehingga mempermudah dalam memahami konsep Sistem Hukum dan Peradilan Nasional, Hak dan Kewajiban dalam Proses Demokrasi, Membangun Integrasi Nasional dengan Bingkai Bhineka Tunggal Ika, serta Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. 3. Apabila ada soal latihan, kerjakanlah soal-soal tersebut sebagai latihan untuk persiapan evaluasi. 4. Jawablah tes formatif dengan jelas sesuai dengan kemampuan Anda. 5. Kerjakan soal-soal yang ada pada evaluasi.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
2
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat : 1. Bab 5 a.
Menjelaskan konsep hukum, keadilan, dan ketertiban
b.
Mendeskripsikan sistem hukum nasional
c.
Mendeskripsikan sistem peradilan nasional
d.
Menguraikan peranan lembaga peradilan dalam lingkup NKRI
e.
Menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif, dan pro aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Bab 6 a.
Menghayati
nilai-nilai
ajaran
agama
dan
keercayaan
dalam
kehidupan
bermasyarakat b.
Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara
c.
Menyaji analisis penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara
3. Bab 7 a.
Menjelaskan arti Bhineka Tunggal Ika
b.
Menjelaskan arti Integrasi Nasional
c.
Menjelaskan faktor-faktor
pendorong , pendukung, dan penghambat Integrasi
Nasional d.
Mendeskripsikan arti dari ancaman terhadap NKRI.
e.
Menentukan macam-macam ancaman yang dapat merusak kesatuan NKRI.
f.
Menjelaskan macam-macam ancaman yang terjadi di Indonesia
g.
Mendeskripsikan arti kesadaran warga negara untuk bela negara
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
3
4. Bab 8 a.
Menghayati
nilai-nilai
ajaran
agama
dan
keercayaan
dalam
kehidupan
bermasyarakat b.
Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
c.
Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
4
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan Mengamalkan Ajaran Agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, ddisiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar 1. 2. 3. 4.
:
Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermsyarakat (KD 1.1). Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsam dan bernegara Indonesia (KD. 2.5) Memahami sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI (KD 3.5) Menyaji hasl telaah sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI (KD 4.5).
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
5
MATERI PEMBELAJARAN
A. Definisi Hukum : Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dilakukan oleh penguasa atau pemerintah untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat. Berikut pengertian hukum menurut beberapa ahli :
1. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja “keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan tujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga-lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya keidah sebagai kenyataan dalam masyarakat. 2. E. Utrecht “himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tat tertib dalam suatu masyarakat, pleh karena itu hukum harus ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. 3. Immanuel Kant “keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dan orang yang lain, menuruti peraturan tentang kemerdekaan”. 4. Leon Duguit “Aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dan kepentingan bersama dan jika melanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu”. 5. EM Meyers “semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya”. 6. SM Amin “kumpulan-kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi, tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia sehingga keamanan dan ketretiban terpelihara”. 7. JCT Simorangkir “peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilmnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu”.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
6
8. M.H. Tirtaatmidjaja “semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian. Jika melanggar peraturan akan merugikan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda, dan sebagainya. Siswa diberi tugas mencari kasus “nenek Minah” dan di diskusikan. Pertanyaaan : 1. Mengapa kasus tersebut dibawa kepengadilan dan hakim mengadilinya ? 2. Bagaimana seharusnya keputusan yang dijatuhkan oleh hakim tentang peristiwa tersebut ? 3. Bagaimana sikap dan pendapat kalian terhadap kasus tersebut ? Teori Keadilan : 1. Teori Aristoteles a. Keadilan Komulatif Perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang telah diberikan. b. Keadilan Distributif Perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diberikannya. c. Keadilan Kodrat Alam Memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita. d. Keadilan Konvensional Kondisi jika seseorang warga negara telah menaati segala peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan. e. Keadilan Perbaikan Jika seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar. 2. Teori Plato a. Keadilan Moral Suatu perbuatan dapat dikatakan adil secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara hak dan kewajibannya. b. Keadilan Prosedural Suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedur jika seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan 3. Teori Thomas Hobbes Suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian-perjanjian tertentu, artinya seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian yang disepakatinya bisa dikatakan adil. Teori ini oleh Prof. Dr. Notonegoro, SH ditambahkan dengan adanya keadilan legalitas atau keadilan hukum, yaitu suatu keadaan diakatakn adil jika sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
7
TUGAS MANDIRI :
Diskusikanlah dengan memberi contoh dan manfaatnya untuk jenis keadilan menurut Aristoteles dengan jujur dan cermat. Tabel 5.1. Jenis Keadilan No
Jenis Keadilan
Maknanya
Contoh
Manfaatnya
Seseorang yang telah melakukan kesalahana/pelanggaran, tanpa memandang kedudukannya, dia tetap dihukum sesuai dengan kesalahan/pelanggaran yang dibuatnya.
1
Komutatif
2
Distributif
3
Kodrat Alam
4
Konvensional
5
Perbaikan
Ketertiban Guru memberi contoh tentang ketertiban, dan di diskusikan beserta peserta didik. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pernahkah kalian melanggar ketertiban ? Ketertiban apakah yang pernah dilanggar ? Bagaimana menciptakan kesadaran dan ketertiban masyarakat ? Apa penyebab faktor penyebab ketidaktertiban tersebut ? Mengapa pelanggaran ketertiban sering terjadi ? Apakah ketidaktertiban hanya berlaku di kota besar ? jelaskan alasannya ?
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
8
B.
Sistem Hukum Nasional Sistem hukum ialah suatu perangkat aturan yang tersusun secara teratur serta berasal dari berbagai pandangan, asas, dan teori para pakar yang memiliki perhatian terhadap jalannya kehidupan masyarakat. Menurut Fuller ada delapan (principless of legality) syarat untuk adanya suatu sistem hukum : 1. Mengandung peraturan-peraturan, tidak boleh mengandung sekedar keputusan-keputusan yang bersifat ad hoc. 2. Peraturan-peraturan yang sudah dibuat harus diumumkan. 3. Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut karena jika itu terjadi peraturan itu tidak dapat dipakai untuk menjadi pedoman tingkah laku, 4. Peraturan-peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti 5. Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang bertentangan satu sama lain. 6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukannya, 7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan karena dapat menyebabkan seseorang kehilangan orientasi. 8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaannya sehari-hari.
C. Unsur-unsur hukum sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib Peraturan itu bersifat memaksa Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Ciri-ciri hukum terdiri dari : 1. Adanya perintah dan larangan 2. Perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang 3. Adanya sanksi atau hukuman. Asas hukum Asas hukum terdiri atas asas hukum umum dan hukum khusus : 1. Asa hukum umum, asas hukum yang berhubungan dengan keseluruhan bidang hukum, P. Scholten mengemukakan adanya lima asas hukum yang berlaku universal pada semua sistem hukum, antara lain : asas kepribadian, asas persekutuan, asas kesamaan, asas kewibawaan, asas pemisahan antara baik dan buruk. 2. Asas hukum khusus, asas yang berlaku delam lingkungan hukum tertentu.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
9
KEGIATAN KOMPETENSI SISWA
Coba amati dan pahami UUD NKRI Tahun 1945 Pasal 1 Ayat 3 “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” Membaca bunyi pasal tersebut mungkin akan bertanya 1. 2. 3. 4. 5.
Mengapa Indonesia disebut negara Hukum ? Hukum apakah yang berlaku di Indonesia ? Bagaimana pelaksanaan sistem Hukum di Indonesia ? Adakah penegakkan hukum di Indonesia ? Selanjutnya dapat menulsikan beberapa pertanyaan di bawah ini : 5.1. .......................... 5.2. .......................... 5.3. .......................... 5.4. .......................... 5.5. ..........................
TUGAS MANDIRI
Diskusikan dan cari dari berbagai sumber mengenai undang-undang Tabel 5.3. Undang-Undang Yang Berlaku di Indonesia Undang – Undang
No
Mengatur Tentang
1
UU Nomor 8 Tahun 202
Pemilu
2
UU Nomor 2 Tahun 2011
Partai Politik
3
UU Nomor 12 Tahun 2011
....
4
....
....
5
....
....
6
....
....
7
....
....
8
....
....
Pernahkah melihat setiap tanggal 16 Agustus Presiden menyampaikan Pidato Kenegaraan ? pidato tersebut merupakan salah satu bentuk hukum tidak tertulis atau konvensi. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
10
Coba kalian tuliskan bentuk-bentuk aturan tidak tertulis yang ada dan berlaku di lingkungan kalian.
Tabel 5.4. Aturan Tidak Tertulis di Lingkungan Masyarakat
No
Contoh Aturan Tidak Tertulis
1
....................................................................................................................
2
...................................................................................................................
3
..................................................................................................................
4
...................................................................................................................
5
....................................................................................................................
D. Pengklasifikasian hukum berdasarkan kepustakaan ilmu hukum 1. Berdasarkan sumbernya a. Hukum Undang-Undang, hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. b. Hukum Kebiasaan, hukum yang terletak pada peraturan –peraturan kebiasaan. c. Hukum Traktat, hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian antarnegara. d. Hukum Yurisprudensi, hukum yang terbentuk karena keputusan hakim. 2. Berdasarkan bentuknya a. Hukum Tertulis Hukum Tertulis Yang dikodifikasikan, hukum yang disusun sistematis, teratur, dan dibukukan sehingga tidak perlu lagi peraturan pelaksanaannya. Misalnya UU Perkawinan, UU Dagang, KUHP, UU Perlindungan Anak, dan sebagainya. Hukum Tertulis Yang Tidak Dikodifikasikan, hukum yang meskipun tertulis tetapi tidak disusun secara sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah sehingga masih sering memerlukan peraturan pelaksanaan dalam penerapannya, misalnya traktat, konvenan, perjanjian bilateral, dan sebagainya, b. Hukum Tidak Tertulis, hukum yang hidup dan diyakini oleh warga masyarakat serta dipatuhi dan tidak dibentuk menurut prosedur formal, tetapi lahir dan tumbuh dikalangan masyarakat itu sendiri, misalnya Hukum Adat. 3. Berdasarkan tempat berlakunya a. Hukum Nasional, hukum yang berlaku dalam wilayah suatu negara tertentu. b. Hukum Internasional, hukum yang mengatur hubungan hukum antar negara dunia internasional. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
11
c. Hukum Asing, hukum yang berlaku di wilayah negara lain. d. Hukum Gereja, kumpulan-kumpulan norma yang ditetapkan oleh gereja unutk para anggotanya. 4. Berdasarkan Waktu Berlakunya. a. Ius Constitutum (Hukum Positif), hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Contoh UUD NKRI Tahun 1945. b. Ius Constituendum (Hukum Negatif/prospektif), hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang. Contoh rancangan UU (RUU) c. Hukum Asasi (Hukum Alam), hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan segala bangsa di dunia. 5.
Berdasarkan Cara Mempertahankannya a. Hukum Material, hukum yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat yang berlaku umum tentang hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan untuk dilakukan. Misal : hukum Pidana, hukum Perdata, hukum Dagang, dan sebagainya. b. Hukum Formal, hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Misal : hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Hukum Acara, dan sebagainya.
6. Berdasarkan Sifatnya a. Hukum yang memaksa, hukum yang dalam bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak. Misalnya, jika melakukan pembunuhan maka sanksinya secara paksa wajib dilaksanakan hukuman. b. Hukum yang mengatur, hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah menbuat peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Dengan kata lain, hukum yang mengatur antar individu yang baru berlaku apabila yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain yang memungkinkan oleh hukum (UU). Contoh, ketentuan dalam perwarisan ab-intesto (perwarisan berdasarkan UU), baru memungkinkan untuk dilaksanakan jika tidak ada surat wasiat (testamen). 7. Berdasarkan Wujudnya a. Hukum Objektif, hukum yang mengatur hubungan antara dua orang atau lebih yang berlaku umum. Dengan pengertian hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenal orang atau golongan tertentu. b. Hukum Subjektif, hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih. Hukum subjektif sering disebut juga hak. 8. Berdasarkan Isinya a. Hukum Privat, hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan. b. Hukum Publik, hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapannya atau hubungan negara dengan perseorangan (warga negara).
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
12
E.
Sumber-Sumber Hukum Formal 1. Undang-Undang a. Arti Material Setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang isinya mengikat secara umum. Contoh : UUD NKRI Tahun 1945 dan PP b. Arti Formal Setiap peraturan yang karena bentuknya dapat disebut undang-undang. 2. Kebiasaan (Costum) a. Adanya perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama serta selalu diikuti dan diterima oleh yang lainnya. b. Adanya keyakinan hukum dari orang-orang atau golongan-golongan yang berkepentingan. Artinya, adanya keyakinan bahwa kebiasaan itu memuat hal-hal yang baik dan pantas ditaati serta mempunyai kekuatan mengikat. 3. Yurisprudensi Lahir karena adanya perundang-undangan yang kurang atau tidak jelas pengertiannya, sehingga menyulitkan hakim dalam memutuskan perkara. Untuk mengatasi hal tersebut, hakim membentuk hukum baru dengan cara mempelajari putusan-putusan hakim terdahulu, khususnya tentang perkara-perkara yang dihadapi. Dalam membuat Yurisprudensi, biasanya seorang hakim akan melaksanakan berbagai macam penafsiran, diantaranya sebagai berikut : a. Penafsiran Gramatikal (tata bahasa), penafsiran berdasarkan arti kata. b. Penafsiran Historis, penafsiran berdasarkan sejarah terbentuknya undang-undang. c. Penafsiran sistematis, penafsiran dengan cara menghubungkan pasala-pasal yang terdapat dalam undang-undang. d. Penafsiran Teleologis, penafsiran dengan mempelajari hakikat tujuan undang-undang yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. e. Penafsiran Otentik, penafsiran yang dilakukan oleh si pembentuk undang-undang itu sendiri. 4. Traktat a. Traktat Bilateral, perjanjian yang dibuat oleh dua negara. Traktat ini sifatnya tertutup karena hanya melibatkan dua negara yang berkepemtingan. Misalnya, perjanjian dwi kewarganegaraan antara Indonesia-RRC. b. Traktat multilateral, perjanjian yang dibuat atau dibentuk oleh lebih dari dua negara. Traktat ini terbuka bagi negara-negara lain, misalnya, PBB, NATO, dan sebagainya. 5. Doktrin Pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atas asas penting dalam hukum dan penerapannya. Doktri trias politica dari Montesquieu.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
13
F.
Sistem Peradilan Inddonesia Bagan1 Lembaga Peradilan Nasional Sumber : UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Lembaga Peradilan Nasional
Lembaga Peradilan Nasional
Peradilan Umum
Peradilan Tinggi
Peradilan Negeri
Lembaga Peradilan Nasional
Peradilan Agama
Peradilan Agama Peradilan Agama
Peradilan Syariah Islam
Peradilan TUN
Peradilan Agama
Peradilan Agama
Peradilan Militer
Peradilan Militer
Peradilan Tinggi Militer
Peradilan Militer Peradilan Militer Pertempuran
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
14
G. Peranan Lembaga Peradilan 1. Dasar Hukum Terbentuknya Lembaga Peradilan a. Pencasila terutama sila kelima, yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. b. UUD NKRI Tahun 1945 Bab IX Pasal 24 Ayat 2 dan 3, yaitu : (2). Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkunganparadilan agama, lingkungan peradiilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh semuah Mahkamah Konstitusi. (3). Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang. c. UU RI No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer d. UU RI No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman e. UU RI No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung f. UU RI No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum g. UU RI No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. h. UU RI No. 8 Tahun 2011 tentang perubahan atas UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. 2. Peranan Lembaga Peradilan Tugas Mandiri Carilah bagaimana peran dari setiap lembaga peradilan berikut : a. b. c. d. e.
Peradilan Umum Paradilan Agama Peradilan Tata Usaha Negara Peradilan Militer Mahkamah Konstitusi
3. Macam-Macam Lembaga Peradilan Peradilan Sipil terdiri atas Peradilan Umum dan Peradilan Khusus a. Peradilan Umum, meliputi : a. Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten atau Kota b. Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibu Kota Provinsi c. Mahkamah Agung berkedudukan di Ibu Kota Negara. b. Peradilan Khusus, meliputi : a. Peradilan Agama yang berkedudukan di Ibu kota Kabupaten atau Kota b. Pengadilan Tinggi Agama yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
15
c. d. e. f. g.
Pengadilan Syariah Islam Khusus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pengadilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten atau Kota. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi. Peradilan Militer, Mahkamah Konstitusi, lembaga tinggi negara, dalam sistem kettanegaraan Indonesia merupakan pemegang kekuasaan kehakiman.
Tugas dan wewenang MK : 1. 2. 3. 4.
Untuk menguji undang-undang terhadap UUD Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD Memutuskan pembubaran partai politik Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
KATA-KATA PENTING
1.
Banding
: pertimbangan ulang terhadap putusan pengadilan oleh pengadilan yang lebih tinggi atas permintaan terdakwa atau jaksa.
2.
Kasasi
: pembatalan atau pernyataan tidak syah oleh Mahkamah Agung terhadap putusan hakim karena putusan itu menyalahi atau tidak sesuai dengan undang-undang.
3.
Traktat
: perjanjian antar bangsa
4.
Yurispridensi
: ajaran hukum melalui peradilan, himpunan putusan hakim.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
16
UJI KOMPETENSI SISWA 1
1. Apa yang di maksud dengan pengadilan dan peradilan ? 2. Apa yang di maksud dengan hukum pidana atau hukum perdata? Jelaskan perbedaannya jika di tinjau dari proses hukum. 3. Mengapa peradilan militer dibedakan dengan peradilan lainnya ?berikan contoh kasusnya. 4. Apa yang dimaksud dengan kasasi? Jelaskan fungsi dan wewenang Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. 5. Permasalahan mengenai korupsi di tangani oleh pengadilan apa? Bagaimana kaitannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. 6. Apa yang dimaksud dengan hukum? 7. Jelaskan yang dimaksud dengan keadilan menurut Plato? 8. Mengapa peradilan militer dibedakan dengan peradilan lainnya ? 9. Sebutkan kewajiban warga negara menurut UUD NKRI Tahun 1945. 10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan naturalisasi.
UJI KOMPETENSI SISWA 2 Berilah tanda silang A,B,C,D atau E pada jawaban yang tepat. 1. Salah satu prinsip negara hukum adalah ... a. Persamaan kedudukan warga negara di hadapan hukum b. Perbedaan derajat dalam komunitas manusia c. Terbentuknya lembaga peradilan secara hirarkis d. Dibentuknya komisi hak asasi manusia oleh dunia internasional e. Adanya lembaga bantuan hukum bagi masyarakat 2. Berikut merupakan ciri-ciri orang yang berperilaku sesuai dengan hukum kecuali ... a. Menciptakan kesadaran hidup b. Tidak di senangi masyarakat c. Mencerminkan sikap patuh pada hukum d. Tidak menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain e. Tidak menyinggung perasaan orang lain
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
17
3. Indonesia memiliki hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis di sebut ... a. Konstitusi b. Undang-Undang c. Konvensi d. Konsensus e. Konferensi 4. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan untuk menegakan hukum dan keadilan. Pernyataan tersebut adalah bunyi UUD1945 pasal ... a. 23 ayat (1) b. 23 ayat (2) c. 23 ayat (3) d. 24 ayat (1) e. 24 ayat (2) 5. Peraturan perundang- undangan merupakan sarana bagi tercapainya ketertiban dan keteraturan karena hukum .... a. Bersifat kaku b. Tidak dapat dikendalikan c. Dapat di ubah d. Mengalami pertumbuhan sesuai perkembangan masyarakat e. Tidak mengalami perubahan sama sekali 6. Hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu disebut .. a. Hukum nasional b. Hukum antar waktu c. Hukum internasional d. Hukum lokal e. Hukum antar negara 7. Indonesia memiliki hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis disebut ... a. konversi b. konferensi c. konsensus d. undang-undang e. konstitusi 8. Salah satu perbedaan hukum publik dan hukum privat terletak pada .. a. Saat berlakunya b. Landasan hukum c. Fungsinya d. Prosesnya e. Sanksinya 9. Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain disebut hukum.... a. publik b. formal c. privat d. antar golongan e. nasional 10. Kedudulan MA berada di ibukota .... a. daerah b. kabupaten c. negara d. kota e. Provinsi Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
18
11. Perjanjian dalam hubungan internasional antara satu negara dengan negara lain disebut .... a. doktrin b. undang-undang c. yurisprudensi d. traktat e. kebiasaan hukum 12. Berikut merupakan asas hukum menurut scholten, kecuali .... a. asas kepribadian b. asas persekutuan. c. asas kesamaan d. asas kewibawaan e. asas praduga tak bersalah 13. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan. Pernyataan tersebut dalah bunyi UUD 1945 Pasal ....
14.
15.
16.
17.
18.
a. 23 Ayat 1 b. 23 Ayat 2 c. 23 Ayat 3 d. 24 Ayat 1 e. 24 Ayat 2 Pembukaan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap disebut .... a. konversi b. kodifikasi c. konstitusi d. konferensi e. konsensus Salah satu perbedaan hukum publik dengan hukum privat terletak pada .... a. saat berlakunya b. landasan hukum c. fungsinya d. prosesnya e. sanksinya Sistem pengairan di Bali yang disebut Subak merupakan contoh .... a. traktat b. kebiasaan c. doktrin d. undang-undang e. yurisprudensi Peraturan perundang-undangan merupakan sarana bagi tercapainya ketertiban dan keteraturan karena hukum .... a. Dapat berubah b. Bersifat kaku c. Tidak dapat dikendalikan d. Mengalami pertumbuhan sesuai perkembangan masyarakat e. Tidak mengalami perubahan sama sekali. Berikut yang bukan termasuk tujuan hukum adalah ... a. Memperoleh kekuasaan b. Mencapai ketertiban c. Menjamin kepastian hukum d. Mencapai keadilan e. Mencapai perdamaian Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
19
19. Teori yang menyebutkan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang telah diberikan adalah maksud teori menurut .... a. Aristoteles b. Plato c. Muchtar Kusumaatmadja d. leon Duguit e. EM Meyers 20. Undang-undang tetang Kekuasaan Kehakiman .... a. UU RI No. 48 Tahun 2009 b. UU RI No. 47 Tahun 2009 c. UU RI No. 46 Tahun 2009 d. UU RI No. 45 Tahun 2009 e. UU RI No. 44 Tahun 2009
Catatan
Paraf Guru
Nilai
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
20
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan Mengamalkan Ajaran Agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, ddisiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
:
1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan keercayaan dalam kehidupan bermasyarakat 1.2 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara 1.3 Menyaji analisis penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
21
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, hak dan kewajiban warga Negara harus dapat terus berlangsung secara
seimbang.
Hak
yang
seharusnya
didapatkan warga Negara harus dapat dipenuhi oleh Negara. Begitu pula sebaliknya, kewajiban yang seharusnya di berikan oleh warga Negara kepada Negara juga harus senantiasa ditaati.Jika kedua hal tersebut dapat berjalan seimbang secara terus menerus, eksistensi Negara sebagai sebuah organisasi kekuasaan yang merdeka dan berdaulat akan selalu Nampak. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban tidak akan terjadi apabila setiap warga Negara menghayati nilai-nilai ajaran agama Tuhan Yang Maha Esa. Namun Pada kenyataannya masih banyak pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang dilakukan di Indonesia.Pelanggaran terhadap hak warga Negara sebetulnya karena terjadinya pengabaian terhadap kewajiban Negara terhadap warganya. Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
A. Hak Warga Negara Dalam Proses Demokrasi Dalam Negara merdeka, hak-hak warganya harus dijamin karena kemerdekaan suatu Negara bermakna kemerdekaan bagi setiap warga negaranya. Namun masih terlihat masyarakat yang berlum merdeka karena hak-hak mereka masih banyak yang belum terpenuhi.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
22
1. Sistem Demokrasi Kata “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos dan cratos. Demos berarti Rakyat, sedangkan cratos berarti kedaulatan. Dengan demikian demokrasi berarti kedaulatan rakyat. Istilah tersebut vdi apakai pada zaman Yunani kuno, khususnya di kota Athena yang sudah menerapkan demokrasi secara langsung. Secara umum demokrasi dapat diartikan sebagai bentuk atau system pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut vserta memerintah lewat perantaraan para wakil. Jelas sekali bahwa dalam demokrasi , rakyat, warganegara atau orang banayak menjadi unsure enting yang diutamakan . Indonesia adalah Negara yang menganut system demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan hasil dari kristalisasi nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Demokrasi Pancasila merupakan perwujudan dari sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sistem demokrasi tersebut merangkul bahwa rakyatlah yang memegang kekuasaan. Pemerintahan dalam suatu Negara yang demokratis harus melibatkan peran atau partisipasi rakyat secara penuh untuk turut serta dalam penyelenggaraan Negara.
2. Pengertian Hak Warga Negara Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Orang-orang bangsa lain seperti yang dinayatakan dalam pasal 26 Ayat (1) UUD 1945
dapat menjadi warga Negara Indonesia dengan cara naturalisasi
atau pewarganegaraan. Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia di atur dengan Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Setiap manusia dilahirkan merdeka dan memiliki hak-hak yang sama. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima atau hak merupakan kekuasaan berbuat melakukan sesuatu. Artinya, manusia memiliki wewenang
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
keinginan dan kepentingannya. Dengan hak yang dimilikainya ia berwenang melakukan sesuatu atau memanfaqatkannya apa yang dimilikinya. Namun, harus diingat bahwa wewenang itu sendiri dibatasi oleh peraturan
yang berlaku.Hak yang dimaksudkan
adalah hak yang tidak perlu dicari, tetapi sudah melekat pada diri manusia sejak lahir sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
23
Hak asasi manusia telah diatur dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 akan tetai, Undang-undang ini memiliki kelemahan diantaranya tidak dijelaskan petunjuk dalam penyelesaian atas kasus pelanggaran hak sehingga dapat menyebabkan pelanggaran hak. Pelanggaran hak adalahbsetiap perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang di sengaja atau tidak di sengaja yang secara melawan hukum membatasi hak orang atau sekelompok orang yang dijamin dengan undang-undang. 3. Contoh Hak Wargan Negara Indonesia Hak asasi manusia tidaklah bersumber dari Negara manapun hukum berlaku dari Negara yang bersangkutan akan tetapi, langsung bersumber dari Tuhan sebagai pencipta alam semesta bersama isinya. Oleh sebab itu, hak asasi manusia yang ideal melekat erat dalam kehidupan manusia itu perlu mendapatkan pengakuan dan jaminan perlindungan dari Negara dan hukum yang berlaku di Negara tersebut. Berikut contoh hak warganegara yang diatur dalam UUD 1945. a. Pasal 27 UUD 1945 Ayat 2: Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan b. Pasal 28D UUd 1945. Ayat 1: Setiap Orang berhak atas Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum Ayat2: Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja Ayat 3: Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
alam
pemerintahan Ayat 4: Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. c. Pasal 28E UUD 1945 Ayat 2 : Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya. Ayat 3 :Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. d. Pasal 28G UUD 1945 Ayat 1:Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,kehormatan, martabat dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
24
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Ayat 2:
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari Negara lain.
e. Pasal 28 I UUD 1945 ayat 2: Setiap orang berhak atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu. 4. Contoh Perlanggaran Hak Setia warga Negara mempunyai hak yang harus dihargai dan dihormati. Namun, tidak jarang terjadi pelanggaran hak waraga Negara sebagai berikut: a. Fasilitas pendidikan masih belum memadai sehingga hak warag Negara dalam memperoleh pendidikan tidak terpenuhi b. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas tanpa berdasarkan hukum. c. Maraknya terjadi kasus penganiyayaan, perlakuan yang tidak adil dan layak serta imbalan yang tidak sesuai standar. d. Menerapkan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrem yang dinilai menggangu stabilitas nasional e. Ketidak adilan perlakuan hukum terhadap masyarakat, karena hukum masih berpihak kepada orang golongan atas. f. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas sehingga mengakibatkan hilangnya rasa aman g. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
Banyak kasus kecil yang melibatkan rakyat miskin di proses secara tegas, tetapi kasus-kasus besar (korupsi) yang melibatkan elit pemerintahan mendapatkan perlakuan istimewa, bahkan hukuman yang dijatuhkan pun sangat tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat. Berikut contoh kasus kasus pelanggaran hak di Indonesia. a.
Kasusnya mbok Minah yang diajukan kemeja hijau gara-gara mencuri 3 buah kakao. Hal itu sangat kontras dengan kasus korupsi yang mencuri uang rakyat Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
25
dengan nominal yang sangat besar, mereka hanya mendapat hukuman yang sangat ringan dan banyak dari mereka yang sama sekali tidak tersentuh oleh hukum. Ketidak adilan dalam penegakan hukum tersebut tentunya menyimpang dari ketentuan pasal 28D. Ayat (1) UUD 1945 bahwa”setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. b.
Banyaknya anak-anak usia sekolah di berbagai daerah di Indonesia terutama di kota-kota besar yang tidak bersekolah. Mereka bekerja untuk menghidupi diri dan mungkun juga keluarganya. Setiap hari mereka mengemis dan mengamen di pinggir jalan mengharap pemberian uang receh dari para pengguna jalan. Pakta ini jelas merupakan pelanggaran hak konstitusional warga Negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah.
B. Kewajiban Warga Negara dalam Proses Demokrasi Selain mempunyai hak, kita juga memiliki kewajiban sebagai pengimbang agar kita menhgargai sesame. Kewajiban merupakan keharusan untuk melakukan kewajiban biasanya berkenaan dengan kedudukan manusia sebagai makhluk social. 1. Pengertian Kewajiban Kewajiban berasal dari kata wajib yang berartinharus dilakukan, tidak dapat ditinggalkan. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh ihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prindipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Sedangkan kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanakan jika tidak dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Pengingkaran asal kata dari kata ingkar. Ingkar adalah tidak menempati atau tidak mau menuruti. Jadi, pengingkaran kewajiban dapat diartikan sebagai tidak mau mendapati apaa yang seharusnya dilakukan. 2. Contoh kewajiban sebagai warga Negara Adapun contoh kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga Negara menurut UUD 1945,sebagai berikut: a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan .Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945 menyatakan”segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
26
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa ada kecualinya”. b. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.Pasal 28J Ayat (1) UUD 1945 mengatakan”setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat ,berbangsa,dan bernegara”. c. Wajib tunduk kepada pembatasan yang di tetapkan dengan Undang-undang.Pasal 28J Ayat (2) UUD 1945 menyatakan:”Dalam menjalankan hak dan kebebasannya ,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang di tetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain,dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral ,nilai-nilai agama keamanan,dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.” Hak dan kewajiban warga Negara telah diatur di dalam Undang-Undang .Kewajiban kita sebagai warga Negara untuk melaksanakannya.Negara yang demokratis harus memiliki modal awal berupa masyarakat demokratis agar esensi yang terkandung didalamnya dapat dicapai selama kehidupan bernegara berlangsung.Adapun hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 Pasal 26,27,28, dan 30 sebagai berikut: a. Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.Pasal 27 Ayat (3)UUD 1945 menyatakan:Tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. b. Berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.Pasal 30 Ayat (1),”Tiap –tiao warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usahan pertahanan dan keamanan Negara”.
Hak dan kewajiban warga Negara perlu didalami oleh rakyat Indonesia supaya mereka tahu proporsi dan posisi mereka di lingkup kenegaraan.Sealain mempunyai hak dan kewajiban ,warga Negara Indonesia juga memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila.Adapun tanggung jawab yang dimaksud ,sebagai berikut: a. Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas usaha pembelaan Negara . b. Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem Demokrasi Pancasila Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
27
c. Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan hukum dan pemerintahan Republik Indonesia. d. Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan umum secara langsung,umum,bebas,rahasia serta jujr dan adil. e. Setiap warga Negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan hak-hak asasi manusia,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. 3. Contoh pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara Indonesia Adapun contoh pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara ,sebagai berikut:
a. Merusak fasilitas umum/berbuat anarkis b. Melakukan aksi terorisme c. Membentuk gerakan separatisme yang dapat membahayakan keutuhan NKRI d. Tidak menjungjung tinggi dan setia kepada konstitusi dan dasar Negara e. Menolak untuk membela dan mempertahankan Negara. Banyak kasus pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara Indonesia Beberapa kasus-kasus tersebut sebagai berikut:
a. Kasus anarkis yang dilakukan oleh organisasi masyarakat(ormas) mereka melakukan perusakan dan kekerasan
ketika melakukan sweeping di tempat-
tempat yang mereka anggap tidak baik.Tindakan-tindakan tersebut jelas merupakan tindakan pengingkaran terhadap kewajiban sebagai warga Negara dalam menjunjung tinggi hukum.Hukum di Indonesia tidak pernah membenarkan aksi-aksi kekerasan /anarkis yang dilakukan oleh suatu individu/kelompok masyarakat dengan alasan apapun. b. Kasus mengemplang pajak yang banyak terjadi dan melibatkan perusahaanperusahaan besar.Sebagai contoh perusahaan yang melakukan pengemplangan pajak
dan
telah
inkracht(berkekuatan
hukum
tetap)
adal
grup
Asia
Agri.Perusahaan tersebut melakukan penggelapan pajak sebesar 1,25 triliun selama 2002-2005(Error! Hyperlink reference not valid. Negara termasuk Indonesia,pajak merupakan salah satu masukan besar bagi keuangan Negara.Oleh karena itu apabila warga Negara mengingkari kewajibannya untuk membayar pajak ,Pembangunan yang dilakukan Negara akan mengalami hambatan.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
28
KATA-KATA PENTING
ISTILAH
KETERANGAN
Anarkis
Penganjur(penganut) paham anarkisme;orang yang melakukan tindakan anarki
Anarkisme
Ajaran(paham) yang menentang setiap kekuatan Negara ;teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang undang.
Bangsa
Orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa sejarah serta berpemerintahan sendiri.
Diskriminatif
Bersifat diskriminasi (membeda-bedakan)
Hak asasi manusia
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahnya yang wajib di hormati, di jungjung tinggi dan dilindungi oleh Ngeara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Mengemplang
Menghindar dari keharusan membayar utang;mengambil yang bukan haknya dengan tidak memberitahukan kepada yang berhak memiliki.
Pemilu
Pelaksanaan pemilihan untuk memilih wakil-wakil rakyat dalam negara demokrasi
Pengingkaran
Proses,cara,perbuatan mengingkari
Tanggung Jawab
Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
29
UJI KOMPTENSI SISWA 1
Tugas kelompok
Lakukan sesuai perintahnya !
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-5 siswa 2. Carilah sebuah kasus tentang pelanggaran hak warga Negara yang terjadi di Indonesia! 3. Buatlah analisis sebagai berikut: a. Kasus tentang apa b. Sebab terjadinya kasus c. Alur cerita dari kasus d. Solusi /penyelesaian dari kasus tersebut e. Solusi alternatif untuk menyelesaikan kasus (solusi alternatif dari pemikiran sendiri,sebaiknya solusi yang tepat dari kasus tersebut seperti apa) 4. Presentasikan didepan kelas
TUGAS MANDIRI
Lakukan sesuai perintahnya ! Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar anda .Terangkan apakah mereka telah mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara Indonesia sebagaimana diatur di dalam UUD 1945 .Tulis pada buku tugas.hasilnya kumpulkan pada guru anda
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
30
UJI KOMPTENSI SISWA 2
A. Berilah tanda silang (X) hurup a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Kedudukan laki-laki dan perempuan di Indonesia didepan hukum memiliki…. a. Hak yang berbeda tergantung derajat sosialnya b. Kedudukan yang setingkat lebih rendah dengan laki-laki c. Hak yang sama karena kodratnya sama sebagai makluk social d. Hak yang lebih tinggi untuk kaum perempuan e. Hak yang sama jika memiliki status yang sama pula 2. Berikut ini bentuk pelanggaran hak wargan Negara oleh pemerintah, kecuali …. a.
Penangkapan dan penahana seseorang tanpa aasan yang jelas
b.
Pemberian bantuan langsung tunai sebagai kompensasi kenaikan BBm
c.
Berlaku represif terhadap orang yang bersebrangan dengan pemerintah
d.
Pembungkaman kebebasan pers
e.
Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat
3. Hak-hak warga Negara sebagaimana tercantum dalam pasal 30 UUD 1945 merupakan hak dalam bidang … a. Pertahanan b. Ekonomi c. Social d. Hukum e. politik 4. hak konstitusiaonal warga Negara untuk mendapatkan pendidikan terdapat dalam pasal…. a. 29 ayat (1) UUD 1945 b. 30 ayat (1) UUD 1945 c. 28F UUD 1945 d. 27 ayat (2) UUD 1945 e. 31 ayat (1) UUD 1945 5. Hak tidak dapat dihilangkan atau diserahkan. Pernyataan tersebut merupakan ciri HAM …. a. Tidak dapat di bagi b. Hakiki Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
31
c. Tidak dapat dicabut d. Universal e. Memaksa 6. Ketidakadilan dalam penegakan hukum merupakan wujud penyimpangan terhadap UUD 1945 pasal…. a. 28A b. 28B ayat(1) c. 28C ayat (1) d. 28D ayat (1) e. 28E ayat (1) 7. Hak dasar manusia yang paling hakiki adalah …. a. Martabat manusia b. Hak berpendapat c. Hak hidup d. Hak asasi manusia e. Derajat manusia 8. Mayarakat yang baik akan melaksanakan kewajiban hukum dan menghargai serta menegakkan hak karena …. a. Menyadari bahwa konsekuensi pelanggaran hukum cukup berat b. Memiliki kesadaran dan bukan keterpaksaan c. Memiliki pengetahuan hukum yang memadai d. Mempunyai keinginan untuk dihargai dan di puji e. Merasa takut kalu mendapatkan sanksi yang berat 9. Berikut yang termasuk pelanggaran hak dalam kehidupan sehari-hari adalah…. a. Meminta upah kerja b. Tidak mau membayar pajak c. Menolong yang lemah d. Membatasi orang lain yang beribadah e. Membela Negara 10. Berikut yang termasuk kewajiban siswa dalam lingkungan sekolah adalah…. a. Mematuhi tata tertib sekolah b. Mendaoatkan pendidikan yang layak c. Membela dan mempertahankan Negara Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
32
d. Memilih sekolah untuk masa depan sendiri e. Membedakan teman dalm pergaulan 11. Hak yang sekaligus menjadi kewajiban warga Negara menurut UUD 1945 Amandemen terdapat pada …. a. Pasal 26 b. Pasal 27 ayat (1) c. Pasal 27 ayat (2) d. Pasal 28 e. Pasal 30 ayat (1) 12. Hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia merupakan pemberian dari…... a. Undang-Undang Dasar b. Komnas HAM c. Tuhan Yang Maha Esa d. Pemerintah e. Negara 13. Hak atas kemerdekaandari segala bentuk penindasan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 Alinea….. a. Pertama b. Keempat c. Kedua d. Kelima e. ketiga 14. hak asasi yang di miliki masnusia tidak tergantung pada pengakuan pihak lain karena …. a. Diakui oleh seluruh manusia secara universal b.
Melekat pada setiap pribadi manusia sebagai anugrah Tuhan
c. Telah dimiliki manusia sejaklahir d. Dijamin oleh pemerintah Negara e. Dijamin secara hukum 15. Berikut yang bukan merupakan bentuk pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh warga negarayaiyu…. a. Merusak fasilitas umum/berbuat anarkis b. Melakukan aksi terorisme c. Menyantuni fakir miskin Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
33
d. Tidak menjungjung tinggi dan setia kepada konstitusi dan dasar Negara e. Menolak untuk membela dan mempertahankan negara 16. Pasal 27 ayat(1) UUD 1945 merupakan jaminan warga negara dalam bidang…. a. Social dan budaya b. Spsial dan politik c. Politik dan hukum d. Hukum dan pemerintahan e. Pendidikan 17. Contoh prilaku yang menjungjung tinggi hak asasi manusia adalah…. a. Kurang menghargai sesame b. Memperlakukan orang kaya lebih dihormati c. Mengakui persamaan derajat hak dan keajiban d. Menghargai hak untuk orang lain e. Hanya orang yang kaya saja 18. Pihak yang mempunyai hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dihadapan hukum adalah…. a. Semua warga Negara yang bermasalah b. Orang yang tersangkut tindak pidana c. Orang yang berperkara d. Setiap warga Negara e. Hanya orang yang kaya saja 19. Berikut yang merupakan hak politik, yaitu…. a. Mendapat pengajaran b. Mendapat pekerjaan yang layak c. Menyampaikan pendapat d. Mendapat perlindungan e. Mendapat hak ekoomi 20. Agar pelanggaran hak dapat dikurangi atau di cegah maka para pelanggar hak sebaiknya…. a. Diserahkan kepada lembaga internasional agar di hukum b. Dihukum mati agar tidak mengurangi perbuatannya c. Diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku d. Dijatuhi hukuman yang berat oleh pengadilan e. Dibiarjan saja Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
34
21. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan merupakan hak dalam bidang …. a. Pribadi b. Hukum c. Peradilan d. Politik e. Ekonomi 22. Semua orang mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social dan budaya. Pernyataan tersebut merupakan ciri dari HAM…. a. Tidak dapat dicabut b. Tidak dapat dibagi c. Hakiki d. Universal e. Memaksa 23. Setiap warga Negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, hal tersebut diatur dalam UUD 1945 pasal… a. 26 ayat (1) b. 26 ayat (2) c. 27 ayat (1) d. 27 ayat (2) e. 27 ayat (3) 24. Berikut yang merupakan hak sipil dan politik adalah…. a. Hak atas pendidikan b. Hak atas berpikir c. Hak atas pekerjaan d. Hak atas pension e. Hak atas hidup yang layak 25. Berikut yang termasuk kasus pengingkaran kewajiban adalah…. a. Menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja b. Menahan penjahat dngan kekerasan c. Membatasi kemerdekaan mengemukakan pendapat d. Memberhentikan siswa tanpa alasan yang jelas e. Pemerintah menggusur rumah warga tanpa memberi ganti rugi Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
35
B. Isilah titik –titik dibawah ini dengan jawaban yang benar! 1.
Sesuatu
yang
harus
dilakukan,
tidak
dapat
ditinggalkan
disebut………………………………………………………………………….. 2.
Hak dan kewajiban warga Negara dalam pertahanan Negara diatur dalam UUD 1945 pasal……………………………………………………………………….
3.
Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat ,termasuk dalam tindakan……………………………………………………….
4.
Tidak menepati atau tidak mau menuruti disebut……………………………….
5.
Orang
yang
melaksanakan
pengingkaran
kewajiban
akan
mendapat………………………………………………………………………… 6.
Landasan konstitusional bangsa Indonesia adalah………………………………
7.
Sebagai warga Negara yang baik ,kita tidak hanya menuntut hak,tetapi juga melaksanakan……………………………………………………………………
8.
Mengadakan
kontrak
atau
perjanjian
,merupakn
hak
dalam
bidang…………………………………………………………………………… 9.
Penetapan hak warga Negara harus mendapat perhatian khusus dari Negara sebagai jaminan
dijunjung
tingginya
pancasila
terutama
sila……………………………………………………………………………… 10. Hak asasi manusia diindonesia diatur dalam………………………………..
C. Jawablah pertanyaan -pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud pelanggaran hak! Jawab:…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. 2. Berikan contoh pengingkaran kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara! Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 3. Jelaskan tentang tindakan anarkis yang dilakukan oleh organisasi masyarakat?
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
36
Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 4. Mengapa hak seseorang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun? Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 5. Jelaskan yang dimaksud wajib menurut Prof.Notonagoro! Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………
UJI KREATIVITASMU
Lakukan sesuai perintahnya! 1) Carilah artikel tentang pelangggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang terjadi di Indonesia 2) Buatlah kliping dari artikel tersebut 3) Berikan komentar/ pendapat anda dibawah setiap artikel 4) Berikan kesimpulan pada bagian paling akhir tentang kliping yang anda buat 5) Hasilnya kumpulkan pada guru anda
Catatan
Paraf Guru
Nilai
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
37
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan Mengamalkan Ajaran Agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, ddisiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
:
1.1. Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan Bermasyarakat 2.1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), 3.7. Menganalsis indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhineka Tunggal Ika 4.7. Menyaji hasil analisis tentang indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhineka Tunggal Ika 4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
38
MATERI PEMBELAJARAN Sebagai
manusia
yang
beriman
marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Anugerah dan Ridho-Nya sehingga kalian bisa memiliki dan menikmati negeri yang indah, kaya raya, beragam suku bangsa dan budaya seperti Indonesia. Rasa syukur tersebut kalian terapkan dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh tanggung jawab. A. Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman
Perhatikanlah semboyan Bangsa Indonesia berikut ini, Bhinneka Tunggal Ika Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular. Setiap kata yang terkandung tentunya memiliki makna masing-masing, ‘bhinneka’ berarti “beraneka ragam” namun juga dapat dikatakan “berbeda-beda. Kata neka sendiri, berarti “macam”, kata ini berasal dari bahasa Sanskerta, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi aneka. Kata tunggal memiliki makna “satu”, dan ika berarti “itu Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat Anda temukan di dalam Garuda Pancasila, yang merupakan lambang resmi Negara Republik Indonesia. Dalam cengkeraman burung Garuda tersebut, tepat tertulis Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
39
Pada
hakikatnya,
semboyan
negara
Indonesia
ini
digunakan
untuk
mendeskripsikan tentang persatuan dan kesatuan Bangsa yang memiliki banyak keragaman budaya, ras, serta suku bangsa. Namun secara keseluruhan, segala perbedaan tersebut merupakan bentuk persatuan bangsa dan negara Indonesia. Keragaman tersebut tidak berarti bahwa akan terjadi banyak konflik akibat berbagai perbedaan, akan tetapi justru dianggap sebagai pemersatu yang menjadi harta bangsa dan memperkaya kebudayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi setiap masyarakat Indonesia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat dijadikan sebagai dasar guna melaksanakan perwujudan terhadap kesatuan dan kerukuan bangsa Indonesia. Selayaknya, kita mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan cara menjalani kehidupan dengan saling menghormati dan menghargai setiap individu, terlepas dari setiap perbedaan yang ada, tidak saling membedakan bahkan mencaci karena hal ini hanya akan menimbulkan konflik dan menjadi sumber pemecah kesatuan bangsa. Selain semboyan Bhinneka Tunggal Ika, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni: 1. Dasar Negara Pancasila 2. Bendera Merah Putih yang sebagai juga Bendera Kebangsaan 3. Bahasa Indonesia sebagai salah satu Bahasa Nasional dan Bahasa Persatuan 4. Lambang Negara Burung Garuda 5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 6. Lagu Perjuangan 7. Pahlawan-pahlawan Nasional 8. Undang-Undang Dasar 1945 9. Teks Proklamasi 10. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 11. Presiden Pertama Indonesia 12. Peninggalan-peninggalan perjuangan Bangsa Indonesia 13. Budaya Bangsa Indonesia 14. Sejarah Bangsa Indonesia
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
40
B. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika 1. Arti dan Jenis Integrasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat; Integrasi berasal dari bahasa Inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Menurut pengertiannya tersebut, integrasi dibagi atas integrasi sosial integrasi bangsa, dan integrasi nasional. a. Integrasi Sosial Bersatunya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat multikultural merupakan salah satu penyebab yang akan membawa masyarakat ke arah integrasi. Apakah integrasi sosial itu? Integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antara dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya suatu keinginan yang berjalan dengan baik dan benar. Lebih lanjut jika kita masukkan ke dalam kehidupan sosial, integrasi sosial dapat diartikan sebagai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebagai sebuah sistem. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial Proses penyatuan masyarakat memang perlu mempertimbangkan beberapa aspek yang menjadi persyaratan untuk keberhasilan pengintegrasian masyarakat. Setidaknya ada kata sepakat dari masyarakat yang hendak melakukan integrasi sosial ini. penyatuan pendapat tersebut akan berhasil? Salah satu jalannya dengan mengadakan konsensus. Menurut William Lidle, integrasi masyarakat yang kukuh akan terjadi apabila terjadi hal-hal berikut ini: 1) Sebagian besar anggota suatu masyarakat sepakat tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik. 2) Sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari proses-proses politik dan sosial yang berlaku bagi seluruh masyarakat di seluruh wilayah negara tersebut. Selain pendapat di atas, masih ada beberapa syarat yang mengindikasikan berhasilnya suatu integrasi sosial. Menurut William F. Ougburn dan Meyer Nimkoff, syarat berhasilnya integrasi sosial adalah sebagai berikut. 1) Anggota
masyarakat
merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan
satu sama lain. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
42
2) Telah
dicapai
konsensus
bersama
mengenai
nilai-nilai dasar
yang
dijadikan acuan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3) Nilai-nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang cukup lama dan konsisten, serta tidak berubah-ubah. Selain itu juga telah dipahami, dihayati, dan diamalkan dengan pedoman yang sama oleh seluruh warga negara atau warga masyarakat. 4) Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan mampu mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain. 5) Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan untuk keselamatan
bangsa
dan
negara
di atas kepentingan pribadi atau
golongan. Masing-masing pihak merasa memajukan pergaulan yang komunikatif dan akomodatif demi mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa 1) Asar Negara Pancasila 2) Bendera Merah Putih yang sebagai juga Bendera Kebangsaan 3) Bahasa Indonesia sebagai salah satu Bahasa Nasional dan Bahasa Persatuan 4) Lambang Negara Burung Garuda 5) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 6) Lagu Perjuangan 7) Pahlawan-pahlawan Nasional 8) Undang-Undang Dasar 1945 9) Teks Proklamasi 10) Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 11) Presiden Pertama Indonesia 12) Peninggalan-peninggalan perjuangan Bangsa Indonesia 13) Budaya Bangsa Indonesia 14) Sejarah Bangsa Indonesia
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
43
b. Integrasi Bangsa Berikut ini pendapat beberapa ahli kenegaraan mengenai pengertian bangsa, sebagai berikut: 1.
Ernest Renan (1823-1892), dalam pidatonya di Universitas Sorbone Paris 11 Maret 1882. Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan. 2. Otto van Bauer. Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki karakter (watak) yang sama yang terbentuk karena adanya perasaan senasib yang sama. 3. Friederich Ratzel (Faham Geopolitik). Bangsa adalah kelompok manusia yang terbentuk karena adanya hasrat (kemauan) untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya. 4. Jacobsen dan Lipmann. Bangsa adalah kelompok manusia yang lahir karena adanya satu kesatuan budaya (cultural unity) dan satu kesatuan politik (political unity). 5. Hanz Kohn. Bangsa merupakan hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu merupakan golongan yang majemuk dan tidak bisa dirumuskan secara esakta. Hal tersebut terbukti dengan adanya faktor obyektif yang melatarbelakangi dan menjadi ciri khas suatu bangsa, seperti faktor persamaan ras, bahasa, wilayah, adat istiadat dan agama. 6. Joseph Stalin. Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama. 7. Benedict Anderson. Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan (imagined community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat. 8. Anthony D. Smith. Bangsa adalah suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai suatu tanah air, memiliki mitos-mitos dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya. 9. Lothrop Stoddard. Bangsa adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sejumlah orang yang cukup banyak, bahwa mereka merupakan suatu bangsa. 10. Soekarno. Suatu bangsa di samping memiliki ciri-ciri tertentu juga harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa cinta tanah air. 11. Ki Bagoes Hadikoesoemo. Bangsa adalah bersatunya orang dengan tempat ia berada, persatuan antara orang dengan wilayah.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan integrasi bangsa adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional. c. Integrasi Nasional 1.
Pengertian Integrasi Nasional Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar, yakni integrasi dan
kata Nasional
berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi nasional mempunyai arti sebagai berikut:
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
44
a)
Secara politis, integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Howard Wriggins, seorang ahli sosiologi, menyatakan bahwa pengertian nasional sudah mengandung adanya integrasi bangsa. Artinya, pernyataan unsur-unsur yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh atau dengan kata lain, nasional berarti berpadunya unsur-unsur masyarakat yang kecil dan banyak jumlahnya itu menjadi satu kesatuan bangsa. Pertanyaan kita sekarang adalah faktor apakah yang mendorong terjadinya proses perpaduan itu. Menurut seorang ahli sosiologi dari Perancis yang bernama Ernest Renant, proses perpaduan itu timbul akibat adanya kesadaraan, hasrat dan kemauan untuk bersatu. Kemauan untuk bersatu atau to be come together itu muncul akibat adanya berbagai kesamaan, antara lain nasib yang sama dalam perjalanan sejarah. Berdasakan dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa Indonesia adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Hasrat dan kesadaraan untuk bersatu sebagai satu kesatuan bangsa itu resminya direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kami putra dan putri Indonesia mengaku: 1.
bertanah air satu, tanah air Indonesia.
2.
berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3.
berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Kemauan untuk bersatu itu disadari benar oleh para perintis kemerdekaan bangsa Indonesia, karena mereka menyadari begitu heterogennya masyarakat dan budaya bangsa ini. Itulah sebabnya bentuk negara sebagai salah satu perwujudan integrasi nasional adalah negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen itu diungkapkan dalam semboyan BhinnekaTunggal Ika.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
45
C. Pentingnya Membangun Integrasi Nasional Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan dampak positif, keberagaman ini juga dapat menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Akan tetapi, pada kenyataanya Indonesia masih berdiri dengan keberagaman suku dan budaya meskipun ada beberapa yang memisahkan diri seperti Timor Leste. Oleh karena itu membangun integrasi nasional sangatlah penting pada kehidupan bernegara bukan hanya dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan negara, tetapi juga memelihara rasa kekeluargaan dan persamaan. Di bawah ini beberapa faktor yang berkaitan dengan integrasi nasional, yaitu : a.
Faktor faktor yang mendorong integrasi nasional, diantaranya: 1.
Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2.
Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia sebagai mana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3.
Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4.
Rasa
rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan. 5.
Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
6.
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
b. Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut : 1.
Masyarakat
Indonesia
yang
heterogen
(beraneka garam)
dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya. 2.
Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3.
Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan, dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
4.
Masih besarnya ketimpangan dan ketidak merataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
46
(Suku, Agama, Ras, dan Antar-Golongan) , gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. 5.
Adanya paham“entosentrisme”di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain
c. Upaya Meningkatkan Integrasi Nasional Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkannya diperlukan keadilan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, gender, dan sebagainya. 1) Pentingnya Membangun Integrasi Nasional Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa kebersamaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional:
1.
Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
2.
Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3.
Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
4.
Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
5.
Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
6.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional.
D. Upaya Meningkatkan Nasionalisme dan Integrasi Nasional Menurut Ramlan Subakti adalah Integrasi Nasional sebagai berikut: 1. Meningkatkan integrasi nasional secara vertical (pemerintah dengan masyarakat). Cara-cara yang dapat ditempuh adalah: a. Menerapkan rezim terbaik bagi Indonesia yaitu rezim yang sebagaiman terdapat dalam UUD 1945 dan Pancasila. Dimana dalam UUD 1945 dinyatakan 4 tujuan negara yaitu: melindungi seluruh golongan masyarakat dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan ikut serta menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan dan perdamaian abadi, dan Pancasila sebagai sumber filsafat negara yaitu: Ketuhanan Yang Mahaesa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
47
Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tujuan ini dipandang maksimal jika rezim didukung secara struktural dengan bentuk dan susunan negara (negara republik dan kesatuan), karena struktur pemerintahan cenderung bersifat pembagian kekuasaan daripada pemisahan kekuasaan, dan jaminan atas hak-hak warga negara, seperti menyampaikan pendapat, berasosiasi, beragama, dan kesejahteraan. b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus. Kompromi dan kesepakatan adalah jiwa musyawarah dan sesungguhnya juga demokrasi. Iklim dan budaya yang demikian itu, bagi Indonesia yang amat majemuk, sangat diperlukan. Tentunya, penghormatan dan pengakuan kepada mayoritas dibutuhkan, tetapi sebaliknya perlindungan terhadap minoritas tidak boleh diabaikan. Yang kita tuju adalah harmoni dan hubungan simetris, dan bukan hegemoni. c. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak, semua wilayah. Kebijakan otonomi daerah, desentralisasi, keseimbangan pusat daerah, hubungan simetris mayoritas-minoritas, perlindungan kaum minoritas, permberdayaan putra daerah, dan lain-lain pengaturan yang sejenis amat diperlukan. Disisi lain undang-undang dan perangkat regulasi lain yang lebih tegas agar gerakan sparatisme, perlawanan terhadap ideologi negara, dan kejahatan yang berbau SARA tidak berkembang dengan luluasa, harus dapat kita rumuskan dengan jelas d. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif. Setiap pemimpin di negeri ini, baik formal maupun informal, harus memiliki kepekaan dan kepedulian tinggi serta upaya sungguh-sungguh untuk terus membina dan memantapkan integrasi nasional. Kesalahan yang lazim. Kepemimpinan yang efektif di semua ini akhirnya merupakan faktor penentu yang bisa menciptakan iklim dan langkah bersama untuk mengukuhkan integrasi nasional. 2. Meningkatkan Intergrasi wilayah , dengan membentuk kewenangan nasional pusat terhadap wilayah atau daerah politik yang lebih kecil. Indonesia membentuk konsep wilayah yang jelas dalam arti wilayah yang meliputi darat, laut, udara, dan isinya degan ukuran tertentu. Maupun dengan aparat pemerintah dan sarana kekuasaan untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan wilayah dari penetrasi luar. 3. Meningkatkan Integrasi Nasional secara horizontal antar masyarakat Indonesia yang plural. Cara-cara yang dapat ditempuh adalah: a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu. Perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk menyatukan dirinya, sebutlah mulai Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, dan rangkaian upaya Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
48
menumpas pemberontakan dan saparatisme, harus terus dilahirkan dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa Indonesia. b. Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa tidak memandang perbedaan suku, agama, ras, keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan lainnya yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan. c. Menyuburkan integrasi nasional tidak hanya dilakukan secara struktural tetapi juga kultural. Pranata di masyarakat kelak harus mampu membangun mekanisme peleraian konflik (conflict management) guna mencegah kecenderungan langkah-langkah yang represif untuk menyelesaikan konflik. 4. Meningkatkan integrasi bangsa, adalah penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional. Masyarakat Indonesia berupa masyarakat majemuk yang meliputi berbagi suku bangsa, ras, dan agama. Di Indonesia integrasi bangsa diwujudkan dengan : a.
Penghapusan sifat kultural utama dari kelompok minoritas dengan mengembangkan semacam kebudayaan nasional biasanya kebudayaan suku bangsa yang dominan, atau
b.
Dengan pembentukan kesetiaan nasional tanpa menghapuskan kebudayaan kelompok kecil. Kebudayaan nasional yang dilukiskan sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari kebudayaan daerah, tetapi tanpa menghilangkan (bahkan mengembangkan) kebudayaan daerah.
5. Mengembangkan perilaku integratif di Indonesia , dengan upaya bekerja sama dalam organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan individu, kekhasan kelompok, dan perbedaaan pendapat bahkan persaingan sekalipun tidak perlu dipertentangkan dengan kesediaan bekerja sama yang baik. Perilaku integrative dapat diwujudkan dengan mental menghargai akan perbedaan, saling tenggang rasa, gotong royong, kebersamaan, dan lain-lain. 6. Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat. Integrasi nilai adalah persetujuan bersama mengenai tujuan-tujuan dalam prinsip dasar politik, dan prosedur-prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilai adalah penciptaan suatu system nilai (ideology nasional) yang dipandang ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk masyarakat. Integrasi nilai Indonesia ada dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai system nilai bersama. 7. Perwujudan Integrasi Nasional Terwujudnya integrasi nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian, bahasa, lambang dan identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial, serta lembaga-lembaga.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
49
8. Peran pemerintah danmasyarakat dalam mewujudkan Integrasi Nasional Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan antar budaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional. a. Peran Pemerintah 1) Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. 2) Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah. 3) Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara. b. Peran Masyarakat 1) Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah. 2) Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
E.
Membangkitkan Kesadaran Warga Negara untuk Bela Negara Indonesia, tanah air kita yang dulunya merupakan negara bekas jajahan orang-orang Belanda dan Jepang. Mereka menjajah tanah air kita karena tanah air kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga para penjajah sangat menginginkan untuk menguasai Indonesia. Namun keinginan mereka sangat ditentang oleh bangsa Indonesia, pejuang dan para pahlawan yang rela berkorban dan bertumpah darah berperang melawan penjajah demi untuk mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, untuk menghargai jasa pahlawan kita, kita juga harus memiliki rasa rela berkorban untuk mempertahankan negara, memiliki kesadaran bela negara dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara yang merupakan tempat tinggal kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun sekarang kita tidak perlu lagi berperang melawan penjajah, kita harus memiliki kesadaran bela negara sebagai bangsa Indonesia.
1.
Pengertian Kesadaran Bela Negara
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
50
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita. Kesadaran bela negara bukan berarti pula kalau kita harus angkat senjata untuk berperang. Ancaman terhadap bela negara tidak hanya datang dari luar negeri, bahkan justru ancaman dari dalam negeri lebih dominan serta harus lebih diwaspadai. Kita harus mensyukuri keberagaman etnis, bahasa, dan agama yang ada di tanah air kita. Namun harus disadari keberagaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang apabila tidak dapat dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber terjadinya disintegrasi bangsa. Menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 tentang Pertahanan Negara, Upaya bela Negara adalah sebagai berikut : 1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: a. pendidikan kewarganegaraan; b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; danpengabdian sesuai dengan profesi. 2) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang. 2. Landasan Hukum Bela Negara
Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pembelaan Negara adalah: a. UUD 1945 BAB XII Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), (5) b. UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara c. UU RI No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI d. UU RI No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia e. TAP MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI f.
TAP MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Republik Indonesia Pasal 2: Peran Tentara Nasional Indonesia Pasal 6 tentang peran Kepolisian Negara Republik Indonesia Dari peraturan perundang-undangan di atas dapat diketahui bahwa pembelaan negara wajib bagi warga negara Indonesia dengan diatur undang-undang. Negara Kesatuan Republik Indonesia mewajibkan pembelaan negara terhadap warganya karena: bela negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada NKRI yang berdasarkan Pancasil dan UUD 1945. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
51
Upaya pembelaan negara selain kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam mengabdi kepada negara dan bangsa. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri bebas aktif. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan kedaulatannya bersifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan.
F. Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan dalam Membangun Integrasi Nasional Dalam UU No. 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Republik Indonesia Bab I Pasal 1 butir 13 tertulis : “Ancaman adalah ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Dalam kedua sumber tersebut diatas tidak terdapat uraian lebih lanjut mengenai pengertian keempat istilah itu”. Sejak lama telah dikembangkan pengertian tersebut dilingkungan Lemhanas dengan maksud untuk lebih menjernihkan serta membedakan makna keempat istilah termasuk dalam mendalami konsepsi Ketahanan Nasional. a. Acaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik. b. Tantangan merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan. c. Hambatan merupakan hal atau usaha yang berasal dari dalam yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. d. Gangguan merupakan hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalang-halangi secara tidak konsepsional.
G. Macam-macam Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) a.
Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum. Menurut Penjelasan UU No 34 Tahun 2004, ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara adalah sebagai berikut: Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
52
1.
Agresi
berupa
penggunaan
kekuatan
bersenjata
oleh negara lain terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa ataudalam bentuk dan cara-cara, antara lain: a)
Invasi berupa penggunaan kekuatan bersenjata;
b)
Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya;
c)
Blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara, atau seluruh wilayah Negara
d)
Kesatuan Republik Indonesia;
e)
Serangan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat, laut, dan udara;
f)
Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata asing dalam wilayah
g)
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertentangan denga ketentuan atau perjanjian yang telah disepakati;
h)
Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain untuk melakukan agresi atau invasi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;
i)
Pengiriman kelompok bersenjata atau
tentara
bayaran
untuk
melakukan tindakan
kekerasan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; j)
Ancaman lain yang ditetapkan oleh Presiden.ww.hukumonline.com
2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain; 3. Pemberontakan bersenjata, yaitu suatu gerakan bersenjata yang melawan pemerintah yang sah; 4. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital nasional; 5. Spionasi yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer 6. Aksi teror bersenjata yang
dilakukan
oleh teroris internasional atau bekerja
sama dengan
teroris dalam negeri atau oleh teroris dalam negeri; 7. Ancaman keamanan di laut atau udara yurisdiksi nasional Indonesia, yang dilakukan pihakpihak tertentu ,dapat berupa; 1) Pembajakan atau perompakan; 2) Penyelundupan
senjata,
amunisi,
dan
bahan
peledak
atau
bahan
lain
yang
dapatmembahayakan keselamatan bangsa; 3) Penangkapan ikan secara ilegal atau pencurian kekayaan laut. 8. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat yang dapat
membahayakan
keselamatan
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
53
H. Membangun Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara Segala usaha yang dilakukan untuk membela
negara,
kedaulatan
negara,
mempertahankan keutuhan
wilayah
negara, dan keselamatan bangsa merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Semua usaha tersebut dapat dilakukan di segala bidang, seperti dilakukan oleh para pemain bulutangkis Piala Uber maupun Piala Thomas Cup yang melaksanakan kewajiban membela negara dalam bidang olahraga. Membangun Kesediaan Warga Negara untuk melakukan Bela Negara antara lain : 1. Dalam UU Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, mengenai Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara, melalui : a.
Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional. b. Pelatihan dasar kemiliteran Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut mahasiswa harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
54
c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu. d. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi Pengabdian sesuai dengan profesi. Artinya pengabdian warga Negara yang mempunyai tugas profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana lainnya. Warga Negara yang berprofesi sebagai medis, tim SAR, PMI, bantuan social dan perlindungan masyarakat (Linmas) memiliki hak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pembelaan Negara. TNI sebagai alat pertahanan Negara memiliki tugas untuk : 1)
Mempertahankan kedaulatan neghara dan keselamatan bangsa.
2)
Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.
3)
Melaksanakan operasi militer.
4)
Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.
Pertahanan bertujuan antara lain : 1) Untuk menjaga dan melindungi kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah Negara RI. 2) Untuk keselamatan segenap bangsa dan segala bentuk ancaman. 3) Untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara RI sebagai satu kesatuan pertahanan. Pentingnya Pembelaan Negara 1) Agar tidak mengulangi peristiwa sejarah bangsa akibat kelengahan kita. 2) Pasal 30 UUD 1945 mewajibkan kepada kita untuk bersikap hati-hati dan tidak lengah terhadap segala macam ancaman, gangguan, hambatan maupun tantangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pembelaan Negara bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kepekaan dan ketajaman diri pribadi dan masyarakat dalam menemukan berbagai macam, bentuk, wujud dan modus operandi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. 2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangannya.
I.
Peran Serta Dalam Usaha Pembelaan Negara Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
55
Usaha untuk memelihara lingkungan, seperti : Pembuatan taman kota Gerakan sejuta pohon Proyek kali bersih (prokasih)
Dengan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman hidup dilingkungan, kita akan dapat : 1)
Menciptakan keamanan lingkungan sehingga warga tidak merasa takut dan gelisah.
2)
Menciptakan suasana teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3)
Menciptakan ketenangan dan ketentraman hidup.
4)
Menciptakan kehidupan yang menyejukkan hati, tidak ada kerusuhan dan tidak ada kekacauan.
Perilaku menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman dapat dilakukan di berbagai aspek kehidupan, seperti : 1) Lingkungan keluarga o Anggota keluarga melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur. o Anggota keluarga ikut menjaga harta benda keluarga. o Anggota keluarga yang masih sekolah senantiasa rajin belajar sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan sendiri. 2) Lingkungan sekolah o Menaati peraturan tata tertib sekolah yang berlaku. o Menggalang kerja sama antar teman tanpa pandang bulu. o Hidup rukun sesama warga sekolah.
3) Lingkungan masyarakat o Ikut kerja bakti yang diadakan oleh kampung sesuai dengan kemampuannya. o Ikut ronda malam bagi yang sudah dewasa sesuai dengan jadwalnya. o Membuang sampah di tempat yang sudah disediakan.
Organisasi yang berhubungan dengan usaha pembelaan Negara seperti : 1. Keamanan Rakyat (Kamra)
Merupakan bentuk peran serta rakyat langsung dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. 2. Perlawanan Rakyat (Wanra) Merupakan bentuk pertan serta rakyat langsung dalam bidang pertahanan. 3. Pertahanan Sipil (Hansip) Merupakan kekuatan rakyat sebagai kekuatan pokok unsur perlindungan masyarakat. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
56
Adapun nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain: 1. Cinta Tanah Air Telah kita ketahui bahwa kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita. 2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. 3. Kesadaran bahwa Pancasila adalah Dasar Negara Dengan kembali ke ideologi kita, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. 4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa. 5. Memiliki Kemampuan Bela Negara Contoh kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing. Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
57
barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional. Pada saat sekarang ini, pemuda Indonesia mengalami penurunan kesadaran bela negara. Hal tersebut bisa kita lihat dari persoalan seperti, kebiasaan pemuda yang lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain dan tidak bangga dengan budaya bangsa sendiri, dan semakin banyaknya pemuda yang melakukan perilaku penyalahgunaan narkoba. Permasalahan ini jelas mengganggu sikap kesadaran bela negara pada pemuda. Kondisi pemuda yang seperti itu akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang kehilangan identitas dan karakter bangsa. Kesadaran bela negara dibangun sebagai bagian dari sistem pertahanan negara. Oleh sebab itu pertahanan negara dilaksanakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya. Mengembangkan penyiapan dini memang perlu dilakukan sejak usia sekolah, sehingga diharapkan para generasi muda yang merupakan calon pemimpin dan calon intelektual bangsa nantinya mampu menganalisa dan mengambil keputusan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
KATA-KATA PENTING Disintegrasi
= keadaan tidak bersatu padu ; hilangnya keutuhan atau persatuan
Invasi
= hal atau perbuatan memasuki wilayah negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan maksud menyerang atau menguasai negara tersebut penyerbuan ke dalam wilayah Negara.
Konsensus
= kesepakatan kata atau permupakatan bersama ( mengenai pendapat pendirian dan sebagainya ) yang dicapai melalui kebulatan suara.
Multidimensi
= mempunyai berbagai dimensi.
Integrasi
= pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat
Nilai
= sesuatu yang berharga, bermutu, berkualitas atau taksiran
Spionase
= suatu praktek untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi ataulembaga yang dianggap rahasia tanpa mendapatkan ijin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut
Blokade
= pengepungan atau penutupan suatu daerah kawasan, tempat atau negara.
,
. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
58
UJI KOMPETENSI 1
Perbuatan yang Kurang Menunjukkan Sikap Bela Negara di Bidang Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan No
Bidang
Sikap dan Perbuatan
Langkah Penyelesaian
1.
Hukum
………………………… ………………………… …………………………
………………………………. ………………………………. ……………………………….
2.
Ekonomi
………………………… ………………………… …………………………
………………………………. ………………………………. ………………………………..
3.
Pendidikan
………………………… …………………………
………………………………. ………………………………. ……………………………….
4.
Sosial Budaya
………………………… ………………………… …………………………
………………………………. ………………………………. ……………………………….
5.
Pertahanan Keamanan
………………………… ………………………… …………………………
………………………………. ………………………………. ……………………………….
UJI KOMPETENSI 2
A. Jawablah soal-soal berikut. 1.
Jelaskan arti Bhineka Tunggal Ika
2.
Jelaskan arti Integrasi Nasional
3.
Jelaskan faktor-faktor pendorong , pendukung, dan penghambat Integrasi Nasional
4.
Uraikan arti dari ancaman terhadap NKRI.
5.
Apa saja ancaman yang dapat merusak kesatuan NKRI.
6.
Berilah contoh macam-macam ancaman yang terjadi di Indonesia
7.
Deskripsikan arti kesadaran warga negara dalam membela Negara
8.
Jelaskan hakikat pembelaan terhadap negara.
9.
Jelaskan dan berikan contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
59
10.
Sebagai warga negara Indonesia, kita mendapat perlindungan dan jaminan hukum dari
11.
Negara. Sebutkan isi undang-undang yang memuat pernyataan tersebut.
12.
Berilah contoh ancaman berdimensi sosial budaya dalam kesatuan berbangsa dan bernegara yang terjadi di lingkungan sekitar kalian. Carilah satu kasus terkait dengan pertahanan keamanan, kemudian kalian analisis kasus
tersebut berdasarkan jenis, klasifikasi, dan
dimensinya, sebelum diakhiri dengan solusi penyelesaian.
B.
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Upaya menggabungkan seluruh bagian menjadi keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam NKRI disebut ....
a. Integritas nasional b. Nasionalisme c. Patriotisme
d. Persatuan dan kesatuan e. Integrasi nasional
2. Bentuk ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan negara Indonesiadi masa yang akan datang misalnya ....
a. Kemiskinan b. Kerusuhan c. Imigrasi gelap 3.
d. Peledakan penduduk e. Pemberontakan senjata
Isi Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan bangsa Indonesia adalah ajaran mengenai …
a. Persatuan antaragama b. Satu kesatuan politik
c. Persatuan berbagai suku bangsa d. Kerukunan antarpemeluk agama e. Kerukunan antarwarga
4. Semangat dan isi Sumpah Pemuda ajaran mengenai pengamalan nilai Pancasila, terutama sila ....
a. b. c. d.
Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan e. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia 5. Pengertian chauvinisme adalah ….
a. b. c. d. e.
Sikap keras mempertahankan pendirian Menonjolkan keagungan bangsa sendiri dengan merendahkan bangsa lain Sikap selalu setia kepada bangsa Sikap keras mempertahankan kepentingan golongan Menonjolkan dan menganggap sukunya paling hebat
6. Gerakan yang ingin melepaskan diri dari NKRI dan membentuk Negara sendiri disebut gerakan ….
a. Militer b. Mobilitas c. Separatis
7.
d. Teroris e. Anarkis
Bentuk peran serta maasyarakat dalam pembangunan adalah ….
a. Mencari bantuan ke Negara lain b. Melaporkan setiap kasus ke pengadilan
c. Menghukum pencuri agar jera d. Membayar pajak tepat waktu e. Menindak aparat pemerintahan yang tidak jujur
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
60
8. Berikut cara yang diyakini mampu membangun integrasi nasional, kecuali.. a. Mengembangkan dan membangun kebanggaan akan identitas nasional b. Melaksanakan kegiatan pembangunan yang adil c. Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai- nilai social yang dilestarikan dan dijadikan pedoman d. Membangun rasa keadilan rakyat e. Menjaga dan membangun rasa aman dan memperoleh perlindungan 9. Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat adalah …. a. Integritas d. Kesatuan b. Integrasi e. Persatuan dan kesatuan c. Persatuan 10. Aksi primordialisme yang terjadi dalam kehidupan masyarakat akan mengakibatkan munculnya sikap ….
a. Patriotism b. Terorisme c. Nasionalisme
d. Etnosentrisme e. Radikalisme
11. Berikut yang termasuk dalam ancaman militer adalah ….
a. Perusakan lingkungan b. Kemiskinan c. Kebodohan
d. Kriminalitas e. Spionase
12. Berikut yang bukan merupakan wujud antisipasi terhadap ATGH adalah ….
a. Pendidikan b. Penegakan hukum dan keadilan c. Melestarikan KKN
d. Penghormatan HAM e. Penguatan alusista dan sumber daya manusia
13. Berikut yang termasuk ancaman yang pernah berusaha mengacaukan Negara adalah ….
a. Pemberontakan PKI b. Gempa bumi c. Hutang Negara
d. Banjir tahunan e. Bencana tsunami
14. Berikut merupakan sikap yang dapat merusak integrasi nasional, kecuali ….
a. Provinsialisme b. Toleransi c. Diskriminasi
d. Chauvinism e. Egoisme
15. Berikut yang termasuk ancaman yang datang dari dalam negeri adalah ….
a. b. c. d. e.
Pemberontakan senjata Agresi kekuatan senjata oleh negara lain Aksi terorisme jaringan internasional Ancaman dari golongan separatis e.Bahaya perang nuklir yang juga mengancam keberadaan negara Indonesia
16. Upaya memperkukuh persatuan Indonesia untuk menjadikan Indonesia kaya akan potensi tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain dengan cara meningkatkan semangat ….
a. Bhinneka Tunggal Ika b. Pancasila c. UUD 1945
dan
d. Integrasi nasional e. Kesadaran berbangsa dan berNegara
17. Adanya komunikasi yang intensif antara bupati dengan rakyat daerah, merupakan contoh dari ….
a. Integrasi bangsa b. Integrasi wilayah c. Integrasi nilai
d. Integrasi elite massa e. Integrasi tingkah laku
18. Tentara Nasional Indonesia diatur dalam ….
a. UU No. 34 Tahun 2004 b. UU No. 33 Tahun 2004
c. UU No. 34 Tahun 2003 d. UU No. 34 Tahun 2004
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
61
e. UU No. 34 Tahun 2002 19. Berikut merupakan factor pendorong integrasi nasional, kecuali ….
a. Faktor sejarah yang menimbukan rasa senasib dan seperjuangan b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia c. Rasa cinta tanar air di kalangan bangsa Indonesia d. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara e. Penghapusan budaya gotong royong 20. Salah satu cara untuk meningkatkan integrasi nasional adalah …. a. Menghilangkan budaya local b. Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat c. Menghapus bahasa daerah d. Memisahkan penduduk yang miskin e. Menyamaratakan perbedaan suku bangsa 21. Setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap salah satu pulau di Indonesia menjadi tanggung jawab …. a. Pemerintah Indonesia d. Kepolisian RI b. Karma dan Wanra e. Tentara nasional Indonesia c. Seluruh rakyat Indonesia 22. Pemusnahan fasilitas militer, perhubungan, atau pengangkutan wilayah musuh oleh agen rahasia lawan atau oleh kelompok gerakan perlawanan bawah tanah disebut …. a. Spionase b. Sabotase c. Terorisme d. Radikalisme e. Komersialisme 23. Integrasi nasional adalah suatu konsep yang multidimensi, kompleks, dan dinamis. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh …. a. Safroedin Bahar d. Myron Weiner b. Howard Wrigins e. Aristoteles c. Drake 24. Berikut merupakan ancaman yang diatur dalam UU No. 34 Tahun 2004, kecuali …. a. Agresi b. Kebodohan c. Sabotase d. Spionase e. Pemberontakan senjata 25. Alat Negara yang bertugas menang- gulangi ancaman nonmiliter dilakukan oleh …. a. TNI b. Paramedic c. Bantuan social d. Polri e. Tim sar
Catatan
Paraf Guru
Nilai
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
63
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan Mengamalkan Ajaran Agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, ddisiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
KOMPTENSI DASAR
:
1.4 Menghayati nilai-nilai bermasyarakat
ajaran agama dan keercayaan dalam
kehidupan
3.8 Memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia 4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
64
MATERI PEMBELAJARAN Selama bertahun tahun kita pernah mengalami masa penjajahan. Kekayaan alam kita yang melimpah diambil oleh kaum penjajah hingga bangsa kita hidup serba miskin. Perlawanan terhadap penja jahanpun dilakukan
untuk
kemerdekaan
memper
Indonesia.
juangkan
Perjuangan
yang
dilakukan tidak
sia-sia
berkat
semangat
kebangsaan, nasionalisme, dan patriotism para pejuang sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia
dapat
memproklamirkan
kemerdekaannya. Kita sebagai generasi muda harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dapat merasakan Indonesia yang sudah merdeka. Sebagai wujud syukur, kita hendaknya selalu menjaga dan mengisi kemerdekaan ini dengan menampilkan sikap semangat kebangsaan.
A. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Dalam Konteks Sejarah Kesadaran artinya menyadari bahwaa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam konteks sejarah berdirinya bangsa Indonesia . Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Beberapa faktor penghambat untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara sebagai berikut : 1. Rasa malu berbangsa dan bernegara Indonesia 2. Ketidaktahuan akan nilai-nilai positif / kekayaan Negara Indonesia 3. Merosotnya tingkat keamanan Negara 4. Ketidakpercayaan terhadap pemerintahan 5. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat 6. Ketiadaan kesahajaan para pemimpin 7. Ketidaktegasan hukum yang berlaku Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
65
8. Rasa ingin menonjolkan golongan masing-masing 9. Merosotnya nilai toleransi dan saling menghargai Kesadaran berbangsa dan bernegarasangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Jika bangsa ini tidak memiliki kesadaaran berbangsa dan bernegara, akan mengakibatkan hal-hal berikut ini : 1. Memiliki perlakuan yang menyimpang dari norma-norma umum di masyarakat 2. Keutuhan bangsa dan Negara akan terpecah belah 3. Norma-norma dalam masyarakat tidak terwujud 4. Tidak memiliki sikap mencintai bangsa dan negaranya sendiri 5. Menyalahgunakan kekuasaan 6. Melakukan tindak kejahatan Pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang pernah mengalami penjajahan selama kurang lebih 3,5 abad memberikan pelajaran bagi tumbuhnya kesadaran nasional. Sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaaan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia banyak berlandaskan dengan kesadaran bernegara. Jelas dalam sejarah diceritakan bahwa tokoh-tokoh bangsa dalam merumuskan dasar Negara dan lain sebagainya didasari dengan kesadaran bernegara yang tinggi. Jika tidak, kemerdekaan tidak akan terwujud. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah secara diplomatis, yaitu dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh pemerintahan Jepang. BPUPKI semasa tugasnya mengadakan dua kali siding. Sidang I berlangsung mulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dengan agenda pembahasan Dasar Negara. Pada siding BPUPKI yang pertama tampil tiga tokoh yang mengemukakan tentang Dasar Negara Indonesia merdeka. Ketiga tokoh itu menyampaikan isi dasar Negara yang berbeda, tetapi dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi sehingga tidak terjadi perpecahan. Pada akhir siding I BPUPKI dibentuklah Panitia Kecil yang terdiri atas delapan orang dengan tugas memeriksa usulan tentang Dasar Negara yang masuk untuk ditampung dan kemudian dilaporkan pada siding BPUPKI berikutnya. Pada 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan BPUPKI dan Panitia Sembilan. Panitia ini mulai bekerja dengan menyelediki usul-usul dan merumuskan Dasar Negara yang Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
66
akan dituangkan dalam Mukadimah hukum Dasar. Pada tanggal 22 Juni 1945 malam hari berhasil merumuskan dengan sebutan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Sidang BPUPKI kedua ( 10 sampai dengan 17 Juli 1945) membahas penyusunan Undang-undang dasar, serta rencana lain yang berhubungan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, BPUPKI membentuk tiga panitia kecil, yaitu panitia perancang undang-undang dasar yang diketuai oleh Ir.Soekarno, panitia keuangan dan perekonomian diketuai oleh Moch.Hatta dan panitia Pembela Tanah Air diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoeyoso. Dengan demikian tanggal 17 Juli 1945 BPUPKI telah mendapatkan tiga rancangan dan dianggap selesai tugasnya. Dalam dua siding BPUPKI ini, kesadaran bernegara para tokoh bangsa patut dicontoh walaupun ada perbedaan tetapi tetap dalam kerangka persatuan. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang anggotaanggotanya terdiri atas orang-orang yang berpengaruh di masyarakat ketika itu dan dianggap mewakili berbagai macam daerah dan golongan dari seluruh Indonesia. Jumlah anggota PPKI yaitu 21 orang yang diketuai oleh Ir.Soekarno dan wakilnya Drs.Moch.Hatta. Kekalahan Jepang dalam perang dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia atas dasar prakarsa bangsa Indonesia sendiri. Faktor utamanya karena Amerika Serikat telah menjatuhkan bom atom di Hirosima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang pada PD II terdengar di kalangan pemuda Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1945. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekososngan kekuasaan di Indonesia. Pada saat inilah kesempatan digunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang menghasilkan keputusan sebagai berikut : 1. Mengesahkan dan menetapkan Pembukaan UUD 1945 yang bahan-bahannya hamper seluruhnya diambil dari Piagam Jakarta, tetapi ada sedikit perubahan sebagai berikut :
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
67
Kata Hukum Dasar diganti menjadi Undang-Undang Dasar. a. “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. b. Permusyawaratan perwakilan diganti menjadi permusyawaratan/perwakilan. 2. Mengesahkan dan menetapkan UUD. 3. Menetapkan Ir.Soekarno dan Drs.Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia .
B. Makna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Dalam Konteks Geopolitik Bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa . Masing-masing memiliki adat dan bahasa daerah yang berbeda. Kondisi masyarakatnya bersifat pluralistis dalam memeluk agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah dan tingkat social. Diperlukan kesadaran dari masing-masing pihak untuk menghormati, bekerja sama , merasa sebagai satu bangsa yang bertanggung jawab untuk mengemban terwujudnya tujuan nasional dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika. 1. Pengertian Geopolitik Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Oleh karena itu membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “geo” artinya bumi/planet bumi. Pengertian secara umum geografi ialah ilmu yang mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Sedangkan politik selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Dengan demikian , geopolitik dimaknai sebagai penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Perjalanan geopolitik Indonesia dapat dilihat dari tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah aspek historis, aspek geografis dan social budaya, aspek geopolitik dan kepentingan nasional. Berikut ini penjelasan dari ketiga aspek tersebut : a. Aspek Historis Dilihat dari segi sejarah bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu dengan wilayah yang utuh karena dua hal sebagai berikut :
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
68
1) Indonesia pernah menjadi bangsa yang terjajah dan terpecah. Penjajahan menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. 2) Indonesia pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda. Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah-pisah berdasarkan ketentuan ordonansi 1939,dimana laut territorial Hindia Belanda sejauh tiga mil dari setiap pulau .Dengan adanya ordonansi tersebut, perairan yang ada diluar tiga mil Tersebut merupakan lautan bebas yang berlaku sebagai perairan internasional. Untuk keluar dari keadaan tersebut diperlukan semangat kebangsaan yang Melahirkan visi bangsa yang bersatu. Upaya mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh baru terjadi 12 tahun setelahIndonesia merdeka, yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan Pernyataan bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh tiga mil melainkan 12 mil dan secara resmi menggantikan ordonansi 1939. Pernyataan tersebut kemudian disebut sebagai Deklarasi Djuanda. Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi Wawasan Nusantara di mana laut bukan sebagai pemisah tetapi sebagai penghubung. b. Aspek Geografis dan Sosial Budaya
Dilihat dari segi geografis dan social budaya, Indonesia merupakan Negara bangsa dengan wilayah posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi untuk menjadi bangsa yang bersatu. Keunikan dan heterogenitas tersebut sebagai berikut : 1). Indonesia bercirikan Negara kepulauan ( archipelago state ). 2). Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudra. 3). Indonesia terletak pada garis khatulistiwa. 4). Indonesia terletak pada iklim tropis dengan dua musim. 5). Indonesia menjadi pertemuan antara dua jalur pegunungan, yaitu sirkurn pasifik dan mediterania . 6). Kaya akan flora dan fauna . 7). Memiliki banyak etnik sehingga kebudayaan beragam . Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
69
c. Aspek Geopolitik dan Kepentingan Nasional Geopoliitik pertama kali diperkenalkan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu Bumi Politik . Geopoliitik diartikan ilmu bumi politik mempelajari fenomena politik dari segi geografi . Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dari aspek geografi dalam menentukan kebijakan nasional sehingga prinsip geopolitik menjadi dasar perkembangan wawasan nasional. Secara geografis, Indonesia terletak diantara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan diantara dua benua yaitu Benua Australia dan benua Asia. Bentuk wilayah Indonesia
berupa
kepulauan
sehingga
disebut
Benua
Maritim
Indonesia.
Untuk
mempersatukan bangsa Indonesia diperlukan sebuah konsep geopoliitik yang benar-benar cocok digunakan oleh Negara. Atas dasar ini, dikembangkan geopolitik nasional, yaitu “Wawasan Nusantara” Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan Pancasila. Oleh sebab itu, wawasan Nusantara tidak mengandung unsure-unsur ekspansionis maupun kekerasan. Geopolitik bagi bangsa Indonesia hanya sebagai pembenaran dari kepentingankepentingan dan cita-cita nasional. Agar berhasil, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan-kemampuan statis maupun dinamis di bidang kesejahteraan dan keamanan. Dengan memahami letak geografis Indonesia, maka bangsa Indonesia menetapkan Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia. Salah satu kepentingan nasional dalam konsep Wawasan Nusantara (berdasarkann geopolitik) adalah mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Sehingga hakekat Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional .
2. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia Wawasan Nusantara adalah cara cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya Wawasan Nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Dengan kata lain, Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri sendiri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional . Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
70
Tujuan Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan ke dalam dan tujuan ke luar. a. Tujuan ke dalam Tujuan Wawasan Nusantara ke dalam, yaitu untuk mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun social. b. Tujuan ke luar Tujuan Wawasan Nusantara ke luar, yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban dan perdamaian bagi seluruh umat manusia. Upaya ini dilakukan dengan berperan serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan social dan perdamaian abadi dengan mengadakan kerjasama di forum internasional dalam upaya mewujudkan kepentingan nasional Indonesia di dunia. Berdasarkan tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia dilihat dari konsep geopolitiknya adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia . Adapun peranan-peranan geopolitik dalam suatu Negara sebagai berikut : a. Berusaha menghubungkan kekuasaan Negara dengan potensi alam yang tersedia. b. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan siituasi dan kondisi alam. c. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri. d. Menggariskan pokok-pokok haluan Negara, misalnya pembangunan e. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu Negara berdasarkan teori Negara sebagai organism dan teori-teori geopolitik lainnya. f. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu Negara.
C. Semangat Kebangsaan Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Semangat kebangsaan merupakan semangat yang tumbuh dalam diri warga Negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme . Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
71
pribadi harus diserahkan kepada Negara kebangsaan atau nation state . Ada dua jenis pengertian nasionalisme sebagai berikut : 1) Nasionalisme dalam arti sempit ( chauvinisme ), juga disebut dengan nasionalisme yang negative karena mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain. Chauvinisme ini pernah dipraktekan oleh Jerman pada masa Hitler tahun 1934-1945. 2) Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasioanlisme dalam arti luas atau yang berarti positif . Nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Dalam mengadakan hubungan dengan Negara lain, kita selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara serta menempatkan Negara lain sederajat dengan bangsa kita. Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme sebagai berikut :
1. Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk bangsa dan Negara. 3. Mencintai tanah air dan bangsa . 4. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika . 5. Memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan bangsa dan Negara . Patriotisme berasal dari kata “patria” yang artinya “tanah Air”. Kata patria kemudian berubah menjadi patriot yang artinya “seseorang yang mencintai tanah air”. Patriotisme berarti “semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsanya”. Patriotisme muncul setelah lahirnya nasionalisme, tetapi antara nasionalisme dan patriotism umumnya diartikan sama . Seseorang yang memiliki jiwa patriotisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Cinta tanah air . 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara . 3. Menempatkan persatuan dan kesatuan . 4. Mengutamakan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan . Peranan warga Negara dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotism adalah dengan selalu bersedia melakukan tindakan dan perilaku-perilaku yang dapat Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
72
membangun rasa memiliki bangsa, rasa kecintaan terhadap bangsa, rasa kebanggaan, rasa menghargai jasa pendahulu bangsa, kebersamaan, dan sikap membela jika ada bangsa lain yang merusak nama baik bangsa . Tindakan dan perilaku tersebut perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari . Berikut contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam kehidupan sehari-hari : 1. Lingkungan Sekolah Adapun contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam lingkungan sekolah sebagai berikut : a. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat . b. Mengikuti kegiatan pertukaran pelajar . c. Menghormati semua warga sekolah . d. Mematuhi tata tertib sekolah . 2. Lingkungan Masyarakat Adapun contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam lingkungan masyarakat sebagai berikut : a. Menjaga ketertiban masyarakat . b. Mengikuti kegiatan siskamling . c. Menjaga kerukunan masyarakat . d. Menerima dan menghargai perbedaan suku . 3. Lingkungan Berbangsa dan Bernegara Adapun contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam lingkungan berbangsa dan bernegara sebagai berikut : a. Mematuhi hukum dan aturan yang berlaku b. Menjaga nama baik dan kebanggaan atas Negara sendiri di luar negeri . c. Bersedia membela Negara dari ancaman Negara lain . d. Ikut mengawasi jalannya pemerintahan .
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
73
KATA-KATA PENTING
Nasionalisme
: paham ( ajaran ) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri; sifat kenasionalan; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensi atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan .
Patriotisme
: sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air .
Pluralistis
: banyak macam ; bersifat majemuk
Chauvinisme : suatu paham cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan memeandang rendah bangsa lain Neraga
: suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut .
Bangsa
: orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, serta sejarah pemerintahan sendiri
Kesadaran
: kondisi mental menyadari bahwa kita berbeda dengan yang lain atau sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk, benar atau salah, layak atau tidak layak, patutu atau tidak patut dalam berkata atau perilaku
Geopolitik
: segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau kenegaraan (pemerintah);segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain.
Ancaman
: usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politik
Hambatan
: suatu usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
Tantangan
: hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan
Gangguan
: hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau beertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
74
UJI KOMPETENSI SISWA 1
Tugas kelompok nilai karakter bangsa :semangat kebangsaanl,demokratis,bersahabat,komunikatif Lakukan sesuai perintahnya !
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-5 siswa 2. Buatlah makalah dengan tema “Mempertahankan Semangat Kebangsaan Indonesia “ . 3. Presentasikan makalah Anda di depan kelas . 4. Hasilnya kumpulkan pada guru Anda . Tugas Mandiri Lakukan sesuai perintahnya ! Carilah artikel tentang semangat kebangsaan yang terjadi di Indonesia. Buatlah klipping dengan artikel-artikel tersebut Berikan kesimpulan pada artikel yang paling akhir . Hasilnya kumpulkan pada guru anda
UJI KOMPTENSI SISWA 2 D. Berilah tanda silang (X) hurup a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Semangat cinta tanah air dan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segalagalanya untuk mempertahankan bangsanya disebut…. a. Chauvinisme b. Nasionalisme dalam arti sempit c. Nasionalisme dalam arti khusus d. Patriotisme e. Nasionalisme dalam arti luas 2. Berikut yang termasuk rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari adalah…. a. Menghormati orang lain Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
75
b. Mengikuti upacara bendera seenaknya sendiri c. Menggunakan bahan produk dalam negeri d. Mengikuti budaya asing e. Menolong teman untuk mendapatkan imbalan 3. Factor yang didasarkan pada wilayah Indonesia terdiri atas kepulauan ialah adalah…. a. Geografis b. Geostrategis c. Sosiologis d. Geopolitik e. Ekonomi 4. Ketika Negara dalam keadaan darurat perang, kita sebagai pemuda hendaknya ikut wajib militer karena …. a. Ingin berjasa terhadap bangsa dan Negara b. Merasa gagah sebagai pahlawan c. Takut dicap sebagai penghianat d. Sadar akan tugas dan kewajiban membela Negara e. Masih muda dan pantas memegang senjata 5. Contoh sikap nasionalisme dan patriotism di dunia modern adalah…. a. Berperang melawan penjajah b. Atlit yang berjuang untuk nama bangsa c. Bermain sepuasnya d. Ikut wajib militer e. Menjadi anak gaul 6. Siap sedia demi kepentingan bangsa dan Negara disebut sikap…. a. Patriotic b. Tegar c. Semangat d. Ulet e. Tanggung 7. Berikut yang bukan merupakan jiwa dan semangat 45 ialah…. a. Mencintai tanah air dan mendahulukan tanah air b. Jiwa solidaritas dan jiwa kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
76
c. Jiwa yang pamrih dan kurang bertanggung jawab d. Jiwa toleran atau tenggang rasa antar agama, anatar suku, antar golongan, dan antar bangsa e. Bertanggung jawab 8. Salah satu tujuan wawasan nusantara adalah tujuan nasional. Hal ini dapat dilihat dari…. a. KUHP b. Keppres c. UUD 1945 d. Tap MPR e. Bhineka Tunggal Ika 9. Wawasan Nusantara sanagt penting untuk…. a. Melestarikan kebudayaan nasional b. Menangkal kebudayaan dari luar c. Mengucilkan diri dari Negara tetangga d. Mempertahankan kemerdekaan e. Mempersatukan bangsa Indonesia 10. Dalam wawasan nusantara dijelaskan bahwa wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini mengandung arti ancaman terhadap…. a. Suatu wilayah Negara merupakan ancaman terhadap seluruh tanah air b. Sebagian wilayah Negara merupakan ancaman terhadap wilayah tersebut c. Suatu wilayah Negara harus dapat diatasi oleh aparat wilayah tersebut d. Pulau besar tidak mempengaruhi pulau kecil lainnya e. Sebagian wilayah Negara harus daapat diatasi secepatnya oleh pemerintah pusat 11. cara pandang Indonesia terhadap diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi pancasila dan UUD 1945 disebut…. a. integrasi nasional b. ketahanan nasioanal c. bhineka tunggal ika d. wawasan nusantara e. pertahanan Negara 12. Jika suatu bangsa tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, akan mengakibatkan hal-hal berikut, kecuali…… a. keutuhan bangsa dan negara akan terpecah belah Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
77
b. norma-norma dalam masyarakat tidak terwujud c. menjadi Negara yang utuh, bersatu, dan makmur d. menyalahgunakan kekuasaan e. melakukan tindak kejahatan 13. Berikut yang bukan merupakan nilai keunikan dan heterogenitas bangsa adalah….. a. Indonesia bercirikan kepulauan (archifelago state) b. Memiliki satu etnik c. Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera d. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa e. Kaya akan flora dan fauna 14. Istilah yang dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak antara samudera pasifik dan samudera hindia serta antara benua asia dan benua Australia disebut….. a. nusantara b. nusakambangan c. pagar nusa d. nusakarta e. khatulistiwa 15. semangat nasionalisme Indonesia telah berhasil mengikat bangsa indonesia untuk merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Rintisan awal terbentuknya rasa persatuan Indonesia diwujudkan dalam….. a. pembukaan UUD 1945 b. keputusan kongres pemuda Indonesia II c. kesepakatan kembali ke UUD 1945 d. proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 e. sila persatuan Indonesia 16. Berikut merupakan contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam lingkungan berbangsa dan bernegara adalah….. a. Ikut mengawasi jalannya pemerintahan b. Menjaga kerukunan masyarakat c. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat d. Mengikuti kegiatan siskamling e. Mengikuti kegiatan pertukaran pelajar Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
78
17. Secara geografis, Indonesia terletak di….. a. Sebagian paling timur dunia b. Sebelah utara Malaysia c. Antara samusera atlantik dan laut cina selatan d. Antara benua asia dan benua Australia e. Antara Australia dan papua nugini 18. Berikut ciri dari sikap patriotism, kecuali….. a. Cinta tanah air b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara c. Tidak mempunyai Negara sendiri d. Menempatkan persatuan dan kesatuan e. Mengutamakan keselamatna bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi 19. Semangat kebangsaan disebut juga sebagai….. a. Nasionalisme dan separatism b. Patriotism dan spionase c. Nasionalisme dan spionase d. Nasionalisme dan patriotisme e. Spionase dan chauvinism 20. Hakikat wawasan nusantara adalah….. a. Cara pandang suatu daerah di indonesia b. Tingkah laku setiap manusia c. Tingkah laku bangsa Indonesia d. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia e. Cara pandang pemerintah yang berwenang 21. Sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasi susana hati yang iklas tanpa tekanan dari luar dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya disebut…. a. Keinginan b. Kesadaran c. Kekuatan d. Kekuasaan e. Kesatuan Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
79
22. Suatu gejala psikologis berupa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai suatu bangsa disebut…. a. Nationality b. nasionalisme c. nation d. Negara e. Bangsa 23. Rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan memeandang rendah bangsa lain, disebut…. a. Patriotism b. Sukuisme c. Nasionalisme d. Hedonism e. Chauvinism 24. Berikut yang bukan termasuk unsure pembangunan geopoliitik adalah…. a. Keadaan geografis b. Politik dan strategi c. Unsure kebijaksanaan d. Perbedaan sara e. Hubungan timbale balik antara geografi dan politik 25. Indonesia sebagai Negara kesatuan yang luas beranggapan bahwa yang dimilikinya merupakan sarana…. a. Penghubung b. Pemisaha c. Perusak d. Pemecah e. pendamping 2. Isilah titik –titik dibawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan…… 2. Tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan dan hasrat tertentu disebut….. Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
80
3. Indonesia menjadi pertemuan antara dua jalur pegunungan yaitu…… 4. Suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada Negara dan bangsa, disebut….. 5. konsep persatuan Indonesia dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 alinia….. 6. Chauvinisme pernah dipraktikkan oleh Negara ….. 7. Geopolitik pertama kali diperkenalkan oleh Negara….. 8. Geopolitik daapat diartikan sebagai ….. 9. Nasionalisme yang negative disebut juga….. 10. Patriotisme berasal dari kata patria, yang berarti…..
3. Jawablah pertanyaan -pertanyaan dibawah ini dengan benar! 6. Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme Jawab:…………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. 7. Mengapa chauvinisme dikatakan sebagai nasionalisme yang negative ? Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 8. Berikan contoh sikap nasionalisme dan patriotism dalam lingkungan sekolah ! Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 9. Sebutkan peranan geopolitik dalam suatu Negara ! Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 10. Jelaskan yang dimaksud dengan wawasan nusantara! Jawab:…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
81
…………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………
Uji kreativitasmu Lakukan sesuai perintahnya! 6) Carilah artikel tentang pelangggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang terjadi di Indonesia 7) Buatlah kliping dari artikel tersebut 8) Berikan komentar/ pendapat anda dibawah setiap artikel 9) Berikan kesimpulan pada bagian paling akhir tentang kliping yang anda buaH 10) Hasilnya kumpulkan pada guru anda
Catatan
Paraf Guru
Nilai
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
82
PENUTUP Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak untuk mengikuti tes tulis untuk menguji kompetensi yang telah Anda pelajari. Apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada guru untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian yang dilakukan langsung oleh sekolah yang berkompeten apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau berupa portofolio dapat dijadikan bahan verifikasi oleh pihak sekolah. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi dan bila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan laporan hasil pendidikan.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
83
Daftar Pustaka
Anggoro, kusnanto. 2005. Geopolitik, Pengendalian ruang laga dan Strategi Pertahanan Indonesia dalam Bantarto Bandoro ( eds) : Perpektif Baru keamanan Nasional. Jakarta. CSIS. Atmojo, JB. 2006. Nasionalisme di Berbagai Negara. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Bernard, H.M. Vlekke. 2008. Nusantara : Sejarah Indonesia. Jakarta: KPG Busroh, Abu Daud. 2006. Ilmu Negara. Jakarta : Bumi Aksara Chotib. Dkk. 2006. Kewarganegaraan 1 Menuju masyarakat Madani Kelas X. Jakarta: Yudistira. Faturohman. Deden dan Wawan Subari. 2002. Pengantar Ilmu Politik. Malang : Penerbit Universitas Muhamamdiyah Malang. Hayati, Sri dan Ahmad Yani. 2007. Geogerafi Politik. Bandung : Rafika Aditama Kaelan. 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Pradigma Lemhanas. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sudjanto, Berjo. 2007. Pemahaman Kembali Makna Bhineka Tunggal Ika. Jakarta: Sagung Seto. Suprapto. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 1 untuk SMA kelas X. Jakarta Erlangga.
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional
84
Modul PPKn SMA/SMK Semester 2 Kurikulum Nasional