SURVEI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
oleh
DIAH NAWANG WULAN 6101411054
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ABSTRAK Diah Nawang Wulan. 2015. “Motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015”. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Heny Setyawati, M.Si Kata Kunci : Motivasi, Kepribadian, Ekstrakurikuler, Taekwondo. Latar belakang dalam penelitian ini adalah menurunnya prestasi atlet taekwondo di Kabupaten Kendal, pada event “Moks Invitasi Taekwondo Bupati Cup Tahun 2014” di ikuti oleh pelajar se-Jawa Bali sebanyak 1300 atlet (900 pemula & 400 prestasi ). Mayoritas atlet taekwondo di Kabupaten Kendal adalah pelajar dan peserta ekstrakurikuler taekwondo. Bagaimana motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Tujuan penelitian untuk mengetahui motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan penelitian survei yang bersifat kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase (DP). Populasi dalam penelitian semua peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015. Jumlah sampel 40 responden terdiri 4 sekolah yaitu 23 dari SMA N 1 Kendal 5 dari SMK N 1 Kendal, 11 dari SMA N 2 Kendal, dan 1 dari SMK N 2 Kendal. Hasil penelitian pada 40 responden didapatkan data motivasi sedang dengan skor persentase 73,24%. Dapat dilihat pada tabulasi data skor rata-rata faktor motivasi adalah faktor perhatian 87%, faktor relevansi 95%, 66% faktor kepercayaan diri, faktor kepuasan 63%. Hasil penelitian kepribadian untuk tipe kepribadian ekstrovert, 0% untuk kategori sangat tinggi, 45% dengan kategori tinggi, 52,5 rata-rata dan 2,15% sangat rendah. Hasil kepribadian introvert 10% sangat tinggi, 72,5% tinggi, 17,5 rata-rata dan 0% sangat rendah Simpulan hasil penelitian motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 tergolong sedang dengan hasil persentase 73,24% dan hasil penelitian kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 menunjukan sebagian besar peserta ekstrakurikuler taekwondo tipe kepribadian ekstrovet yang sedang dengan persentase 52,5% dan kepribadian introvert dengan kategori tinggi sebesar 72,5%. Saran dari peneliti untuk peserta ekstrakurikuler taekwondo agar berusaha lebih serius dan kosnsisten dalam latihan agar mendapat hasil yang optimal.
ii
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Saya : Nama
: Diah Nawang Wulan
NIM
: 610141154
Jurusan/Prodi : PJKR/PJKR Fakultas
: Ilmu Keolahragaan
Judul Skripsi : MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata cara pengutipan. Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sumber hukum sesuai ketentuan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.
Semarang, 22 November 2015 Yang menyatakan,
Diah Nawang Wulan NIM. 6101411054
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Manusia asalnya daripada tanah. Makan hasil tanah. Berdiri diatas tanah, akan kembali ke tanah. Kenapa masih bersifat langit? (Hamka) Persembahan: Saya persembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Bapak Junadi dan Ibu Sri Supadmi, terimakasih
atas
segala
perhatian,
kasihsayang, doa dan suportnya.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul " Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015". Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperoleh pendidikan di Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah membantu menyelesaikan segala bentuk urusan administrasi. 3. Ketua Jurusan PJKR yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Diah Ayu Tantri dan Muhammad Kuat Mulyanto atas semangat dan suportnya. 5. Ibu Dra. Heny Setyawati, M.Si atas bimbingan dan kesabarannya hingga skripsi saya dapat tersusun dengan baik. 6. Sahabat-sahabatku dan kawan-kawan seperjuangan PJKR 2011 7. Bapak / ibu dosen beserta staff tata usaha jurusan PJKR FIK UNNES yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.
vii
8. Almamater FIK UNNES 9. Ketua Kesbangpolinmas Kabupaten Kendal yang telah memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian. 10. Ketua Bapeda Kabupaten Kendal yang telah memberikan rekomendasi untuk melakukan penelitian. 11. Ketua Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin dan rekomendasi untuk melakukan penelitian. 12. Terimakasih kepada sabeum Suroso, sabeum Hasan, sabeum Yawawi, dan ibu Antik atas kerjasama sehingga proses pengambilan data dapat dilakukan dengan lancar. 13. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amalan baik serta mendapat pahala dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, 28 November 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ......................................................................................................... i ABSTRAK.................................................................................................... ii PERNYATAAN ............................................................................................ iii PENGESAHAN............................................................................................ iv PERSETUJUAN ......................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2. Identifkasi Masalah .............................................................................. 5 1.3. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5 1.4. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 1.7. Penegasan Istilah ................................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori .................................................................................. 2.1.1. Pengertian Motivasi.................................................................. 2.1.1.1. Teori-teori Motivasi ...................................................... 2.1.1.2. Motivasi dilihat Dari Dasar Pembentukannya ............... 2.1.1.3. Fungsi Motivasi dalam Olahraga .................................. 2.1.1.4. Teori ARCS................................................................... 2.1.1.5. Strategi Meningkatkan Motivasi Atlet ............................ 2.1.2. Kepribadian ............................................................................... 2.1.2.1. Pengertian Kepribadian ................................................ 2.1.2.2. Pembentukan Kepribadian ........................................... 2.1.2.3. Tipe Kepribadian Eysenck ............................................ 2.1.2.4. Struktur Kepribadian Freud .......................................... 2.1.2.5. Psikilogi Kepribadian .................................................... 2.1.2.6. Pengukuran Kepribadian .............................................. 2.1.2.7. Kepribadian Atlet dan Bukan Atlet ................................ 2.1.3. Hubungan Motivasi dan Kepribadian......................................... 2.1.3.1. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need Achievment) ......... 2.1.4. Ekstrakurikuler .......................................................................... 2.1.4.1. Pengertian Ekstrakurikuler ..........................................
ix
10 10 12 15 16 18 20 21 21 23 24 27 29 31 28 32 32 35 35
2.1.4.2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler .................................... 36 2.1.5. Olahraga Beladiri Taekwondo .................................................... 36 2.1.5.1. Sejarah Beladiri Taekwondo ......................................... 36 2.1.5.2. Teknik Dasar Taekwondo.............................................. 38 2.1.5.3. Peraturan dan Sistem Pertandingan ............................ 40 2.1.5.4. Kelas yang Dipertandingkan......................................... 41 2.1.5.5. Kondisi Geografis Kabupaten Kendal ........................... 41 2.2. Hipotesis ............................................................................................ 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .............................................. 43 3.2. Variabel Penelitian ............................................................................. 43 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 43 3.3.1. Populasi ................................................................................... 43 3.3.2. Sampel Penelitian .................................................................... 43 3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 44 3.4.1. Kuesioner (Angket) .................................................................. 44 3.4.2. Tes Kepribadian ....................................................................... 45 3.5. Instrumen Penelitian .......................................................................... 48 3.5.1. Uji Validitas .............................................................................. 50 3.5.2. Ujii Reliabilitas ......................................................................... 51 3.6. Prosedur Penelitian ........................................................................... 52 3.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ..................................... 54 3.8. Analisis Data ...................................................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian .................................................................................. 57 4.1.1. Hasil Penelitian Motivasi ........................................................... 57 4.1.1.1.Hasil Penelitian Motivasi berdasarkan Sekolah ............... 59 4.1.2. Hasil Penelitian Faktor-faktor Motivasi ....................................... 63 4.1.2.1. Hasil Penelitian Faktor Motivasi Berdasarkan Sekolah ... 65 4.1.3. Hasil Penelitian Kepribadian ..................................................... 74 4.1.3.1. Hasil Penelitian Kepribadian Berdasrkan Sekolah .......... 76 4.1.4. Uji Hipotesis ............................................................................... 80 4.2. Pembahasan ...................................................................................... 81 4.2.1. Pembahasan Motivasi .............................................................. 81 4.2.1.1. Perhatian...................................................................... 83 4.2.1.2. Relevansi ..................................................................... 84 4.2.1.3. Kepercayaan Diri .......................................................... 85 4.2.1.4. Kepuasan ..................................................................... 87 4.2.2. Pembahasan Kepribadian ......................................................... 88 4.2.2.1. Ekstrovert ..................................................................... 88 4.2.2.2. Introvert ........................................................................ 89 4.3. Temuan Penelitian ........................................................................... 90 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ........................................................................................... 93 5.2. Saran ................................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 95 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 97
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1.
Daftar Sekolah dan Jadwal Berlatih Ekstrakurikuler Taekwondo . 4
1.2.
Daftar Kelas dalam Kejuaraan Taekwondo ................................ 41
3.1.
Instrumen Tes Kepribadian ........................................................ 45
3.2.
Kategori Tipe Kepribadian Ekstrovert ........................................ 46
3.3.
Kategori Tipe Kepribadian Introvert ........................................... 47
3.4. 3.5.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Motivas Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Tahun 2015 ............................................................ 49 Hasil Uji Validitas Data ............................................................... 51
3.6.
Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ....................................... 56
4.1.
Data Penelitian Motivasi dan Kepribadian Ekstrakurikuler Taekwondo Tahun 2015 ............................................................. 57 Deskriptife Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 .... 58 Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 .................................. 59 Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 .................................. 60 Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 .................................. 61 Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 .................................. 62 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 ............................................ 64 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 66 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 68 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 70 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 72 Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015........ 74 Distribusi Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015........ 75 Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler
4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12. 4.13. 4.14.
xi
4.15. 4.16.
Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015........................... 76 Distribusi Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015........................... 78 Hasil Deskriptif Persentase Kepribadian Introvert dan Ekstrovert ............................................................................ 80
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.1.
Peta Kabupaten Kendal ................................................................... 41
4.1.
Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............................... 58 Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ........................................................... 59 Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 60 Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 61 Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 62 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ................................ 65 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ...................................................................... 67 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 ....................................................................... 69 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 ...................................................................... 71 Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 ....................................................................... 73 Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............. 74 Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............. 75 Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015................................... 77 Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015................................... 79
4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11. 4.12. 4.13. 4.14.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ............................................... 97 2. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas ..................................................... 98 3. Surat Pengantar Penelitian Dari Kesbangpol dan Linmas ................. 99 4. Surat Pengantar Penelitian Dari Bapeda ......................................... 100 5. Surat Pengantar Penelitian Dari Dinas Pendidikan .......................... 102 6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMA N 1 KENDAL ... 103 7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMK N 1 KENDAL .. 104 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMA N 2 KENDAL ... 105 9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMK N 2 KENDAL .. 106 10. Angket Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi ................................. 107 11. Daftar Responden Uji Validitas dan Reliabilitas .............................. 109 12. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 110 13. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 111 14. Soal Angket Penelitian .................................................................... 113 15. Angket Penelitian ............................................................................ 117 16. Pedoman Observasi ...................................................................... 121 17. Hasil Observasi ............................................................................. 122 18 .Pedoman Dokumentasi.................................................................. 124 19. Hasil Dokumentasi ......................................................................... 125 20. Daftar Responden Penelitian ......................................................... 126 21. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Motivasi Hasil Penelitian ........... 127 22. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Motivasi Hasil Penelitian Berdasarkan Sekolah ........................................... 129 23. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Faktor-Faktor Motivasi .............. 132 24. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Faktor-Faktor Motivasi Berdasarkan Sekolah..................................................................... 136 25. Tabel Kepribadian Ekstrovert ......................................................... 143 26. Tabel Kepribadian Ekstrovert Berdasarkan Sekolah ...................... 145 27. Tabel Kepribadian Introvert ............................................................ 148 28. Tabel Kepribadian Introvert Berdasarkan Sekolah ......................... 150 29. Dokumentasi Penelitian ................................................................. 153
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Prestasi atlet taekwondo Kabupaten Kendal terlihat menurun, dimana
pada tanggal 17-19 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Kendal mengadakan event bergengsi “Mok’s Invitasi Taekwondo Bupati Cup Tahun 2014” bertempatan di GOR Bahurekso Kendal yang diikuti pelajar se-Jawa Bali sebanyak 1300 atlet (900 pemula dan 400 prestasi). Acara tersebut diikuti oleh Kabupaten dan Kota diantaranya : Semarang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Kudus, Demak, Pati dan Solo. Kabupaten Kendal menerjunkan 200 atlet dan juara umum di peroleh kontingen Solo dengan 82 atlet. Solo meraih 9 Emas, 10 perak, 9 perunggu, Diklat Ragunan meraih 7 emas, 5 perak dan 6 perunggu, WTC Semarang meraih 5 emas, 3 perak dan 12 perunggu. Prestasi taekwondo Kabupaten Kendal menurun pada event tersebut, dalam segi jumlah atlet dan segi lokasi sangat diuntungkan karena masih bertempatan di Kendal tetapi dalam pertandingan Kabupaten Kendal hanya bisa menjadi tuan rumah yang baik. Pembinaan olahraga beladiri taekwondo salah satunya dapat dilakukan di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diberikan untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat, minat, dan keterampilan siswa, sehingga akan timbul kemandirian, kepercayaan diri dan kreativitas siswa. Prestasi yang paling utama bagi pelajar adalah mencapai nilai yang baik sehingga prestasi baik di kelas maupun prestasi lain seperti prestasi olahraga. Motivasi serta tujuan siswa SMA/SMK Negeri di Kota Kendal sudah pasti berlainan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang 1
2
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorangan dalam dirinya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang adalah umur, kondisi fisik, latar belakang sosial ekonomi, dan kekuatan intelegensi harus tetap dipertimbangkan. Penjasorkes merupakan jalur pembinaan olahraga, dalam satu sistem terpadu terutama dalam memperkuat landasan pembinaan prestasi olahraga
agar
regenerasi
terus
tercipta.
Untuk
mengadakan
kegiatan
ekstrakulikuler dibutuhkan pembinaan secara rutin. Peneliti melakukan observasi ke dojang pelatihan SMA/SMK Negeri yang dibina di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekitar wilayah Kota Kendal, dimana pada SMA/SMK Negeri merupakan sekolah dengan prestasi taekwondo yang setingkat. Perkembangan peserta ekstrakurikuler taekwondo terlihat kurang untuk menghadapi suatu pertandingan, dimana kurangnya motivasi untuk berlatih secara stabil dan intensif sehingga membuat prestasi kurang maksimal. Hal ini sangat berbeda dengan pelatihan yang bernaungan club dimana atlet siap melakukan pertandingan, atlet termotivasi dalam pelatihan tetap antusias untuk berprestasi meski pelatihan cukup berat. Atlet yang bernaungan di club ini memiliki motivasi internal dan eksternal yang kuat, berbeda dengan atlet yang dibentuk dalam kegiatan ekstrakurikuler, bentuk motivasi mereka rendah, dan semakin menurun karena pemadatan jam belajar dari senin sampai jumat membuat para peserta ekstrakurikuler taekwondo kekurangan waktu untuk beristirahat yang membuat motivasi untuk berlatih menurun, sehingga banyak peserta ekstrakurikuler taekwondo yang kurang intensif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Hal ini dapat membuat motivasi mereka untuk berlatih menurun. Atlet yang mengikuti ekstrakurikuler taekwondo yang menjadi atlet pencetak prestasi adalah
3
atlet yang memiliki 2 dojang latihan, yaitu club dan dojang sekolah. Dimana dari segi motivasi ketika berlatih terlihat berbeda dengan peserta ekstrakurikuler yang hanya berlatih di sekolah yang belum memiliki jam terbang menghadapi pertandingan. Pembinaan ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri di Kota Kendal tampaknya perlu perhatian khusus karena dalam menangani dan menguasai ekstrakurikuler kurang maksimal, jika peserta ekstrakurikuler berprestasi pada suatu sekolah tidak dibina dan dibentuk secara optimal dapat membuat sekolah mengalami penurunan. Regenerasi atlet pencetak prestasi kurang di perhatikan secara khusus oleh pihak perwakilan dari sekolah karena pihak perwakilan dari sekolah belum membina dan memantau kegiatan ekstrakurikuler tersebut secara intensif. Oleh sebab itu masih banyak siswa yang berlatih sesuai dengan keinginannya tanpa memperhitungkan kematangan dan kemampuan ketika diterjunkan dalam kejuaran baik tingkat sekolah maupun daerah. Sangat diharapkan adanya pendekatan positif guru pembina terhadap siswa yang mengikuti ekstrakulikuler taekwondo sehingga memberikan motivasi untuk
mengikuti eksrakurikuler
dan
tidak hanya mengikuti tetapi juga
meningkatkan prestasi. Kepribadian siswa mampu berpengaruh terhadap tingkat motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain peran motivasi, kepribadian juga memiliki peranan penting dalam menunjang
prestasi.
Individu/pribadi
adalah
satu
kesatuan
dalam
dua
(monodualis), baik psychosomatic, socio-individual maupun cultural-religius unity. Eksistensi monodualis tersebut menjadi bingkai yang membalut kesatupaduan organisasi dinamik dalam diri individu dengan lingkungannya ini disebut kepribadian (personality). Sementara olahraga secara umum diartikan sebagai aktifitas gerak yang meliputi eksistensi semua aspek monodualis tersebut. Oleh
4
karena itu kepribadian tidak dapat dipisahkan dari performa dan perestasi olahraga, sebab kepribadian merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi performa siswa/atlet dalam berolahraga. Tingkat motivasi siswa sangat tergantung pada kepribadian siswa tersebut, jika siswa mempunyai kepribadian yang pendiam, tipe orang pemalu, motivasi mereka akan muncul dari pribadinya. Siswa lebih cenderung merasa termotivasi dan mendapatkan perbedaan ketika bersama orang yang banyak bicara dan berani. Kepribadian memiliki dampak besar bagaimana kita termotivasi dalam hidup kita, motivasi dan kepribadian jelas berhubungan. Dalam menunjang kegiatan ekstrekurikuler taekwondo dibutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Tujuanya untuk meningkatkan motivasi siswa, mengembangkan bakat siswa, serta menjadikan siswa lebih berprestasi dalam mengikuti ekstrakurikuler taewondo. Tabel 1.1. Tabel Sekolah dan Hari Latihan Ekstrakulikuler Taekwondo di Kota Kendal Tahun 2015.
Sekolah SMA N 1
Hari Senin
KENDAL
Pelatih
Jam
Jumlah siswa
Sabeum
15.30 –
25
Suroso
selesai
Sabeum
16.00 –
SMA N 2
Selasa
KENDAL
Rabu
Kabib
selesai
SMK N 1
Sabtu
Sabeum
16.00 –
Yawawi
selesai
Sabeum
14.30 –
Hasan
selesai
KENDAL SMK N 2
Sabtu
KENDAL
minggu
20
12
15
Sumber: penelitian 2015 Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis berkeinginan untuk menyusun skripsi dengan judul “Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta
5
Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015”. Peneliti berusaha mengungkap dan mengetahui hubungan antara kedua aspek yaitu motivasi dan kepribadian yang dimiliki siswa dan siswi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler taekwondo.
1.2.
Identifikasi Masalah Dari uraian, diambil identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya perhatian terhadap ekstrakurikuler taekwondo. 2. Siswa kurang berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler taekwondo. 3. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung dalam ekstrakurikuler taekwondo. 4. Hubungan antara dua aspek yaitu motivasi dan kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 yang belum di ketahui.
1.3.
Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tidak menuntup kemungkinan timbulnya
permasalahan yang meluas, untuk itu perlu adanya pembatasan masalah agar ruang lingkup penelitian menjadi jelas. Mengingat keterbatasan masalah yang ada pada penelitian di batasi pada masalah yaitu motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 serta hubungan antara dua aspek yaitu motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo dan kepribadian peserta taekwondo yang mendorong siswa
6
SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo.
1.4.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
adalah : 1. Bagaimana motivasi peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015?” 2. Bagaimana kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015?”
1.5.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui motivasi peserta ekstrakulikuler taekwondo SMA&SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. 2. Untuk mengetahui kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo SMA&SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
1.6.
Manfaat Penelitian Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat
bagi peneliti, para pendidik, dan para pembaca pada umumnya, adapun penjelasanya sebagai berikut : 1. Dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, menambah referensi atau sumber bacaan penelitian sejenis. 2. Dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman khusus untuk mengetahui motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo bagi guru pendidikan jasmani maupun pelatih ekstrakurikuler taekwondo.
7
3. Bagi peneliti dapat memberikan pengetahuan baru tentang “Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta Ekstrakulikuler Taekwondo SMA&SMK Negeri SeKota Kendal tahun 2015”. 4. Dapat sebagai bahan evaluasi bagi sekolah dalam pembinaan program ekstrakulikuler taekwondo. 5. Sebagi sumbangan dalam upaya peningkatan program ekstrakulikuler siswa dalam segi pengukuran motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo. 6. Bagi pemerintah Kabupaten Kendal, penelitian ini sebagai bahan evaluasi untuk menegetahui motivasi dan kepribadian atlet taekwondo untuk mencapai prestasi.
1.7.
Penegasan Istilah Supaya tidak terjadi salah pengertian dan salah paham penafsiran
maksud dari judul penelitian ini, maka perlu memperjelas dengan memberikan penegasan-penegasan istilah dalam judul : 1. Motivasi Motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang disebut model ARCS. Di dalam model yang dikemukakan ada empat kategori kodisi motivasional yang harus diperhatikan dalam usaha menghasilkan proses suatu aktivitas yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi masyarakat yaitu attention, relevance, confidence, statisfaction.
8
Motivasi yang dimaksud penulis dalam skripsi ini adalah prinsip-prinsip motivasi
yang
disebut
model
ARCS,
yaitu
pertama
attention
peserta
ekstrakurikuler taekwondo terhadap beladiri taekwondo, kedua relevance peserta ekstrakurikuler taekwondo antara kebutuhan dan kondisi peserta ekstrakurikuler taekwondo, ketiga confidence peserta ekstrakurikuler taekwondo untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan, keempat statisfaction peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. 2. Kepribadian Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola perilaku tersebut berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku. Adapun keempat sektor tersebut adalah sektor kognitif, sektor konatif, sektor afektif, dan sektor somatic. Menurut Dwi Sunar Prasetyo kepribadian dibagi atas 2 pola perilaku yaitu ekstrovert dan introvert. Ekstrovert yang dimaksud adalah kepribadian seseorang dimana dia senang bersama orang lain, tidak merasa tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam pertemuan-pertemuan. Introvert yaitu kepribadian seseorang dimana dia kurang menyukai hidup berdampingan atau bersama dengan orang lain. Dia lebih suka hidup sendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka berbicara di depan umum, tidak suka menonjolkan diri. Kepribadian yang dimaksud oleh penulis adalah tipe kepribadian ekstrovert atau tipe kepribadian introvert yang cenderung dimiliki oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. 3. Ekstrakurikuler Taekwondo
9
Menurut
Suharsimi
Arikunto
kegiatan
ekstrakulikuler
merupakan
kegiatann di luar struktur program yang ada pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dipilih siswa yaitu kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Taekwondo adalah beladiri nasional Korea. Tae bararti kaki, kwon berarti tangan dan do berarti jalan. Jalan disini maksudnya cara atau seni. Jadi, taekwondo bisa diartikan sebagai seni membela diri dengan tangan dan kaki. Dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler taekwondo merupakan olahraga beladiri yang dipilih peserta ekstrakurikuler di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dimana beladiri taekwondo berasal dari korea yang mengutamakan serangan kaki..
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah energi psikologis yang bersifat abstrak. Wujudnya hanya dapat diamati dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkannya (Husdarta, 2010 : 31). Menurut Anshel (1990 : 100) motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu “movere” meaning “to move”. Sesuai dengan pendapat tersebut motivasi berarti menggerakan atau mendorong untuk bergerak (Komarudin, 2013 : 23). Motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sementara itu Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dalam posisi tertentu. Adapun Greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) (Djaali, 2013 : 101). Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan. Jika sebuah tindakan tidak memiliki suatu tujuan, tentu seseorang dapat
10
11
dikatakan sebagai tidak memiliki motif untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Bahkan motif bisa dikatakan sebagai daya penggerak aktif dari sebuah tindakan, terutama ketika seseorang berada dalam keadaan dimana dia memiliki kebutuhan yang sangat mendesak (Akyas Azhari, 2004 : 65-66). Menurut Sarlito (2006) menjelaskan bahwa motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjukkan kepada seluruh proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan (Husdarta, 2010 : 33). Alderman (1974) mendefinisikan bahwa motivasi merupakan suatu kecenderungan untuk berperilaku secara selektif kesuatu arah tertentu yang dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu, dan perilaku tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat dicapai. Sifat selektif dari perilaku berarti individu yang berperilaku membuat suatu keputusan untuk memilih tindakannya. Arah tertentu dari perilaku artinya tindakan yang dilakukan memiliki suatu tujuan sesuai dengan keinginan. Adapun yang dimaksud dengan konsekuensi adalah suatu kondisi negatif yang diperoleh individu jika melakukan perilakunya tersebut (Monty P Satiadarma, 2000 : 71). Dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang maupun kelompok yang menggerakan atau mendorong untuk bergerak dengan ditandai munculnya “feeling” baik secara sadar maupun tidak sadar dengan suatu tujuan tertentu sesuai dengan keinginan individu. Jadi motivasi sangat penting bagi peningkatan siswa dalam berlatih ekstrakurikuler taekwondo, dengan mengetahui tingkat motivasi yang mendorong siswa untuk giat berlatih maka akan mudah untuk meninggkatkan motivasinya.
12
2.1.1.1.
Teori-teori Motivasi
Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang
mendasari
timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia itu terbagi atas lima tingkatan (Djaali. 2013 : 102) yaitu : 1. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya dengan segera seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian, dan bertempat tinggal. 2. Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan, dan perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspek. 3. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan, dan pengakuan. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan, kekaguman, dan kemashuran sebagai pribadi yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi luar biasa. Disamping teori kebutuhan diatas, ada juga teori lain tentang motivasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain sebagai berikut (Akyas Azhari, 2004 : 71-74) : 1. Homeostatis, teori ini diturunkan dari teori drive dan teori aurosal. Kedua teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Teori drive dipelopori oleh Clarkleond Hull
dan
kawan-kawannya,
mereka berpendapat
bahwa
bila
tubuh
13
kekurangan zat tertentu, maka akan menimbulkan sejumlah keadaan seperti ini secara alamiah akan timbul suatu ketegangan dalam tubuh, dan ketegangan ini akan memuncak jika kebutuhan untuk menghilangkan ketidakseimbangan tidak terpenuhi. Untuk itu ia akan mendorong organisme agar berperilaku untuk menghilangkan ketegangan atau pengembalian keseimbangan tubuh melalui tindakan pemenuhan kebutuhan tadi. Keadaan keseimbangan itu disebut homeostatis atau dengan kata lain homeostatis bisa terjadi jika determinan-determinan biologis telah tercukupi. Inilah yang menjadi dasar dari motivasi tindakan seseorang. Teori Aurosal dipelopori oleh Elizabeth Deffy. Ia mempunyai pendapat tentang homeostatis yang berbeda dengan teori drive. Menurut Elizabet organisme tidak selalu berusaha
menghilangkan
ketegangan,
akan
tetapi
justru
sebaliknya
organisme seringkali berusaha meningkatkan ketegangan dalam dirinya. Homeostesis menurut teori ini bisa dicapai jika berada dalam ketegangan yang tidak terlalu rendah dan tinggi. Keadaan inilah yang hendak dicapai atau menjadi dasar motivasi tindakan seorang individu. 2. Teori Atribusi, teori ini dicetuskan oleh Fritz Helder, berpendapat bahwa motivasi seseorang ditentukan oleh determinan-determinan lingkungan. Untuk itu motivasi dari tindakan seseorang dapat dilacak dari bagaimana seseorang menafsirkan atau berusaha mengerti apa yang melatarbelakangi peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. 3. Teori Harapan, teori ini dicetuskan oleh Victori E. Vroom yang beranggapan bahwa motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan seseorang untuk mendapatkan hadiah atau reward tertentu dengan kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas atau prasarat-prasarat yang
14
diperlukan untuk memperoleh reward itu. Dimana ketika seseorang menginginkan hadiah, tingkat motivasinya akan meningkat. 4. Aktualisasi Diri, teori ini dikembangkan oleh Carl Rogers dan Abraham H. Maslow. Keduanya beranggapan bahwa manusia adalah makhluk rasional, oleh karena itu setiap rangsangan terlebih dahulu akan mengalami proses kognitif sebelum terjadinya suatu respon. Maslow berpandangan bahwa motivasi tertinggi dalam kehidupan manusia adalah aktualisasi diri. Hal ini dapat dicapai jika telah terpenuhinya beberapa tingkat kebutuhan tertentu. 5. Teori Motif Berprestasi, menurut pengembangan teori ini, David Mc Clelland, perilaku atau tindakan manusia didasari oleh motif-motif sebagai berikut ini : a. Motivasi Berprestasi atau need of achievement (n-ach) tercermin dari perilaku individu yang selalu mengarah kepada tugas-tugas yang menantang tanggung jawab secara pribadi. Ia terbuka untuk menerima umpan balik guna memperbaiki prestasi inovatif-kreatif. b. Motivasi-motivasi lain yaitu : 1) kebutuhan kekuasaan atau need of power (n-power) yang terlihat dari individu yang selalu menanamkan pengaruh atas orang lain demi reputasinya sendiri. 2) kebutuhan berafilisiasi need of affiliation (n-aff) yang terlihat pada perilaku individu yang menyukai berkumpul dengan orang lain, membina hubungan, dan melakukan afiliasi-afiliasi baru. Hanya saja penelitian tentang kedua motifasi ini kurang berkembang dibandingkan dengan kebutuhan akan prestasinya. 6. Motivasi Takut Berprestasi, teori ini dikembangkan oleh John At Kinson hanya mengganti istilah motivasi n-power dan n-naff dari Mc Clelland sebagai kelompok orang yang bertindak dengan motivasi ketakutan akan gagal.
15
Jadi berdasarkan uraian teori motivasi diatas motivasi terbentuk dari beberapa aspek seperti : fator kebutuhan, homeostatis, atribusi, teori harapan, aktualisasi diri, motivasi berprestasi, dan motivasi takut berprestasi.
2.1.1.2.
Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya
Motivasi dapat dilihat dari dasar pembentukannya terdiri dari macammacam bentuk, diantaranya motif-motif bawaan, motif-motif yang dipelajari, motif jasmaniah dan rohaniah, momen timbulnya alasan, momen putusan, momen terbentuknya kemauan yang akan dijelaskan seperti berikut : 1. Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu tanpa dipelajari. Sebagai contohnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motifmotif ini diisyaratkan secara biologis, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif physiological drivers. 2.
Motif-motif yang dipelajari adalah motivasi yang timbul karena dipelajari. Sebagai contohnya : dorongan untuk belajar suatu ilmu pengatuhuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyarakatkan secara sosial. Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah yang termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. 4. Momen timbulnya alasan, sebagai contohnya seorang pemuda yang sedang giat berlatih olahraga untuk menghadapi suatu porseni di sekolahnya, tibatiba disuruh ibunya untuk mengantarkan tamu membeli tiket karena tamu itu akan kembali ke Jakarta. Pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut.
16
Dalam hal ini si pemuda tersebut timbul alasan baru untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan mengatar). Alasan baru itu bisa karena untuk menghormat tamu atau mungkin keinginan untuk tidak mengecawakan ibunya. 5. Momen pilihan, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatifalternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasanalasan itu. 6. Momen putusan persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan dipilihannya satu alternatif. Satu alternatif inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan. 7. Momen terbentuknya kemauan, kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu. Jadi dilihat dari pembentukan motivasi ada yang dibawa sejak lahir, terbentuk karena hasil proses yang dipelajari, motif yang timbul karena keadaan jasmani dan rohani, motif yang timbul karena suatu momen yang menjadikan alasan, momen pilihan, momen putusan persaingan antara berbagai alasan, dan moment terbentuknya karena suatu hasil kemauan..
2.1.1.3.
Fungsi Motivasi dalam Olahraga
Motivasi memiliki banyak fungsi dalam berolahraga dan didorong oleh beberapa faktor-faktor yang mampu meningkatkan motivasi atlet. Banyak atlet elit yang mencurahkan perhatianya dan kesenangannya pada olahraga yang di geluti, atlet tersebut memiliki sensasi yang kuat dan merasa termotivasi dalam aktifitas itu. Motivasi memiliki dua fungsi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Komarudin, 2013 : 25 - 27).
17
1. Motivasi Instrinsik sangat menentukan atlet untuk memutuskan dirinya untuk terus berprestasi dalam olahraga yang digelutinya. Bagi atlet yang memiliki motivasi intrinsik aktifitasnya dilakukan secara sukarela, penuh kesenangan, kepuasan, sehingga atlet merasa kompeten dengan apa yang dilakukannya. Harsono (1988) menjelaskan bahwa motivasi intrinsik disebut “competence motivation” karena atlet biasanya sangat bergairah untuk meningkatkan kompetensinya dalam usahanya untuk mencapai kesempurnaan. Aktivitas yang didasari dengan motivasi intrinsik
akan bertahan lebih lama
dibandingkan motivasi lainnya. Penelitian Anshel (1990 :107) menunjukkan bahwa : “perilaku yang didasari dengan motivasi intrinsik akan bertahan kebih lama, lebih menyenangkan dan lebih meningkatakan gambaran diri ketimbang aktivitas yang didasari dengan motivasi ekstrinsik”. Oleh karena itu motivasi intrinsik harus ditumbuhkan pada diri atlet, sebab perilaku yang didasari dengan motivasi intrinsik cenderung lebih giat, lebih gigih, dan relative menetap dibandingkan perilaku yang didorong dengan motivasi yang bersifat ekstrinsik. 2. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya faktor luar yang mempengaruhi dirinya. Atlet berpartisipasi dalam aktivitas olahraga tidak didasari dengan kesenangan dan kepuasan, tetapi keterlibatan atlet dalam aktivitas itu didasari oleh keinginan untuk peroleh sesuatu. Harsono (1988)
menjelaskan
bahwa
motivasi
ekstrinsik
sering
pula
disebut
“competitive motivation” karena dorongan untuk bersaing dan menang memainkan peran lebih besar daripada kepuasan karena telah berprestasi dengan baik. Motivasi ekstrinsik merupakan keinginan untuk menampilkan suatu aktivitas karena adanya penghargaan dari luar dirinya. Dengan
18
demikian motivasi ekstrinsik akan berfungsi manakala adanya rangsangan dari luar diri seseorang. Misalnya, seseorang terdorong untuk berusaha atau berprestasi sebaik-baiknya disebabkan karena : 1) menariknya hadiah-hadiah yang dijanjikan kepada atlet bila menang. 2) perlawatan keluar negeri, 3) akan dipuja orang, 4) akan menjadi berita dikoran dan TV, 5)ingin mendapat status di masyarakat, dan sebagainya. Jadi motivasi dalam berolahraga dibagi menjadi dua yaitu berasal dari dalam (intrinsik) dan yang berasal dari luar (ekstrinsik). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang keberadaanya dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo untuk mencapai prestasi,
dengan
mengetahui
motivasi
intrinsic
dan
ekstrinsik
peserta
ekstrakurikuler taekwondo, dapat mempermudah meningkatkan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo.
2.1.1.4.
Teori ARCS
Berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) dalam (Prasetya Irawan, 2005 : 43) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang disebut model ARCS. Di dalam model yang dikemukakan ada empat kategori kodisi motivasional yang harus diperhatikan dalam usaha menghasilkan proses suatu aktivitas yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi masyarakat. Keempat motivasional tersebut dijelaskan sebgai berikut ini: 1. Perhatian ( Attention ) Perhatian seseorang muncul didorong karena rasa ingin tahu, dan rasa ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Namun perlu
19
diperhatikan agar stimulus sebagai hal yang sudah biasa dan akan kehilangan keefektifan. 2. Relevansi ( Relevance ) Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara kebutuhan dan kondisi seseorang. Motivasi seseorang akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. 3. Kepercayaan Diri ( Confidence ) Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi
secara
positif
dengan
lingkungan.
Menurut
Bandura
mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut dengan mengajukan knsep “selfafficacy’. Konsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan, prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah motivasi akan mengikat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. 4. Kepuasan ( satisfaction ) Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan dan seseorang akan termotivasi untuk berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima baik yang berasal dari dalam maupun dari luar seseorang tersebut. Jadi menurut teori ARCS (Attention Relevance Confidence Satisfaction) ada empat kategori motivasi yaitu : perhatian, relevansi, kepercayaan diri, kepuasan dimana kategori yang paling rendah adalah pada perhatian kemudian relevansi selanjutnya kepercayaan diri dan paling tinggi adalah kepuasan dimana empat kategori tersebut saling berkaitan dan menjadi suatu kesatupaduan.
20
2.1.1.5.
Strategi Meningkatkan Motivasi Atlet
Prinsip dan teori motivasi dapat meningkatakan penampilan atlet. Penerapan motivasi merupakan pekerjaan pelatih dan atlet dalam situasi spesifik. Banyak pelatih yang mengatakan bahwa motivasi atlet itu harus nampak dalam tanggung jawab atlet setelah atlet tersebut mempelajari berbagai ketrampilan dalam olahraga. Terkait dengan hal tersebut, pelatih harus memiliki kemampuan untuk memotivasi atlet agar atlet tertarik untuk berlatih ketrampilan dan tehnik yang selanjutnya mampu menerapkannya dalam situasi kompetisi yang kritis. Kemampuan yang dimaksud terkait dengan beragam strategi yang bias digunakan oleh pelatih untuk meningkatkan motivasi atlet (Komarudin, 2013 : 32 - 35). Terkait hal tersebut, Brewer (2009 : 8) menyebutkan beberapa strategi yang dapat diterapkan. 1. Tetapkan goal-setting Goal-setting merupakan prosedur untuk meningkatkan tujuan, baik tujuan jangka pendek, menengah, sampai tujuan jangka panjang. Goal-setting bertujuan untuk memotivasi atlet supaya lebih produktif dan efektif dalam menampilkan performa. 2. Berikan penguatan atau umpan balik Umpan balik sering digunakan pelatih untuk mendorong atlet terus berlatih. Kata-kata yang sering terungkap seperti waaw, mengagumkan, hebat adalah beberapa contoh umpan balik secara umum. 3. Ciptakan situasi yang menyenangkan Segala kegiatan yang dilakukan oleh atlet harus didasari oleh kesenangan. Atlet harus senang dengan melakukan aktifitas rutin yang menjadi
21
tanggung jawabnya. Aktifitas yang dilakukannya tidak di dorong oleh paksaan orang lain. Jadi untuk meningkatkan motivasi atlet ada 3 tindakan yang harus dilakukan oleh pelatih yaitu menetapkan goal-setting, memberikan penguatan atau umpan balik, menciptakan situasi yang menyenangkan dimana ketiga motivasi tersebut berhubungan dan tidak bisa dipisahkan..
2.1.2. Kepribadian 2.1.2.1.
Pengertian Kepribadian
Secara etimologis istilah personality atau kepribadian memiliki akar kata dari kata latin sonare yang kemudian berkembang menjadi kata persona yang berarti “topeng” (Akyas Azhari, 2004 : 164). Secara filosofis dapat dikatakan pribadi adalah “aku yang sejati” dan kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku tertentu. Disini muncul gagasan umum bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang dipikir, dirasakan dan diperbuat yang terungkap ,elalui perilaku (Djaali, 2013 : 2) Kepribadian menurut Allport (Sumardi Suryabrata, 2013 : 205 - 207) adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Definisi ini perlu dijelaskan maksudnya: pernyataan “organisasi dinamis” menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah walaupun dalam pada itu ada organisasi sistem yang meningkat dan menghubungkan berbagai komponen dari pada kepribadian. Istilah “psikofisis” menunjukan bahwa kepribadian bukanlah eksklusif (semata–mata) mental dan bukan pula semata-mata moral. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh
22
dan jiwa (tak terpisah-pisah) dalam kesatuan kepribadian. Istilah “menentukan” menunjukan bahwa kepribadian mengandung tendensi-tendensi determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu. kata khas yang menunjukkan tekanan utama yang diberikan oleh Allport pada individualitas. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Dengan menyatakan “menyesuaikan diri terhadap lingkungan” Allport menunjukkan keyakinannya bahwa kepribadian mengantarai individu dengan lingkungan fisis dan lingkungan psikologisnya, kadang-kadang
menguasainya.
Jadi
kepribadian
adalah
sesuatu
yang
mempunyai fungsi atau arti adaptasi dan menentukan. Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola perilaku tersebut berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku. Adapun keempat sektor tersebut adalah sektor kognitif, sektor konatif, sektor afektif, dan sektor somatik (Sumardi Suryabrata. 2013. 289-290). Selanjutnya Phares (dalam Alwisol, 2004: 10) menambahkan bahwa kepribadian merupakan pola khas
dari pikiran,
perasaan yang selalu
menampakan diri dalam kehidupan seseorang serta tidak mudah berubah-ubah sepanjang hidup seseorang. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah, sifat-sifat, kebiasaan, dan unsur-unsur psikifisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang serta tidak mudah berubah-ubah sepanjang hidup seseorang dan bersifat khas.
23
2.1.2.2.
Pembentukan Kepribadian
Akyas Azhari (204. 167-168) kepribadian merupakan susunan faktorfaktor biologis, psikologis dan sosial sekaligus. Untuk itu keseimbangan kepribadian sangat ditentukan oleh kemampuan mengintegrasikan ketiga faktor ini menjadi bagian integral dari kehidupan. Secara sistematis dapat dikemukakan bahwa ada beberapa faktor mempengaruhi pembentukan atau perkembangan kepribadian, yaitu pembawaan, pengalaman-pengalaman yang aktual bagi individu dan kebudayaan. Totalitas individu terbentuk melalui interaksi ketiga faktor tersebut. Ketiganya dapat dijelaskan sebahgai berikut: 1. Heredity
(pembawaan),
untuk
mengetahui
bagaimana
pembawaan
berpengaruh pada perkembangan kepribadian, bisa diperhatikan sejumlah hasil penelitian psikolog tentang hal ini. Lalu kita lihat hubungan antara konteks dan derajat pengaruhnya. Misalnya penelitian mengenai anak kembar identik, dimana faktor hereditas memiliki faktor yang signifikan bagi pembentukan kepribadian atau dengan kata lain lingkungan yang berbedabeda tidak akan banyak berpengaruh bagi perkembangan kepribadian sepasang anak kembar. 2. Pengalaman dan lingkungan keluarga, meskipun setiap anak muda akan bereaksi terhadap pengalaman-pengalaman baru menurut pihak kematangan atau kecerdasan tempramennya, akan tetapi reaksi-reaksinya berubah oleh interaksinya dengan orangtua dan lingkungan keluarga pada umumnya, akan tetapi reaksinya akan berubah oleh interaksinya dengan orangtua dan lingkungan keluarga pada umumnya. Untuk itu perkembangan kepribadian anak banyak dipengaruhi keadaan keluarganya, terutama pada masa bayi (0-
24
2 tahun) sampai dengan kanak-kanak (2-6 tahun) dimana di usia-usia ini bisa disebut sebagai masa- masa emas pembentukan kepribadian. 3. Kebudayaan, karena anak memiliki kecenderungan meniru tingkah laku orang tuanya, bisa jadi tingkah laku dapat diwariskan dari orangtua kepada anak. Bagi anak-anak peniruan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi perkembangan pribadinya, sebab si anak sangat sugestibel. Melalui peniruan inilah anak menyerap sikap sikap kepribadian dan menjadi model yang
ditiru
secara
utuh.
Inilah
awal
dari
bagaimana
kebudayaan
mempengaruhi kepribadian seseorang. Selama kebudayaan berlangsung secara terus menerus dalam jangka panjang. Tentunya disini kehidupan keluarga biasanya mempresentasikan dan memelihara kebudayaan tertent, pada gilirannya nanti, seseorang yang dibesarkan dalam latar belakang kebudayaan tentu itu akan menjadi penjaga dan pemelihara kebudayaan yang ia terima sejak masa kecil. Jadi pembentukan kepribadian berdasarkan uraian di atas dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: pembawaan, pengalaman dan lingkungan keluarga, kebudayaan yang sifatnya melekat karena pengaruh yang kuat dari ketiga faktor tersebut.
2.1.2.3.
Tipe Kepribadian Eysenck
Setiap orang mempunyai tipe kepribadian yang berbeda dengan orang lain. Tipe adalah kumpulan dari trait yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu kombinasi yang luas. Banyak ahli yang membagi tipe kepribadian, salah satunya adalah tipe kepribadian dari Eysenck. Penyelidikan-penyelidikan Eysenck banyak dibimbing oleh dasar dasar teoritis yang dirumuskan oleh Kretschmer dan Jung.
25
Dari penyelidikannya Eysenck mengemukakan tipe kepribadian yaitu tipe Ekstraversi, tipe Neorotisisme, dan tipe Psikotisisme. Eysenck menjelaskan sifat-sifat atau karakteristik yang menonjol dari tipetipe diatas adalah sebagai berikut (Sumardi Suryabrata. 2013. 292-296): 1. Tipe Introversion-ekstraversion, istilah tipe ekstraversi dan Introversi pertama kali dikemukakan oleh Jung, hanya saja Eysenck lebih membahasnya secara popular. Ekstraversi adalah orang yang mempunyai pandangan objektif dan tidak pribadi. Sedangkan Introversi adalah orang yang pandangannya subyektif dan individual. Orang dengan tipe ekstraversi kecenderungan untuk mengembangkan gejala-gejala histeris dan tipe ini lebih memiliki sifat-sifat sosiabel, lincah, asertif, mencari sensasi, riang, dominan, bersemangat dan berani. Introversi merupakan kebalikan sifat ekstroversi yaitu tidak sosial, pendiam, pasif, ragu, banyak fikiran, sedih, penurut, pesismis, penakut. Berdasarkan penelitian Esyenck, orang-orang dengan tipe ekstoversi lebih memilih berpartisipasi dalam kegiatan bersama, pesta olahraga beregu. 2. Tipe Neurotisisme, orang dengan tipe ini mempunyai sifat cemas, tertekan, berdosa, harga diri rendah, tegang, irasional, malu, mudah terpengaruh, kurang tetap pendirian, lambat dalam tindakan dan pikiran murung dan emosional. 3. Tipe Psikotisisme, sifat sifat dari tipe ini adalah prestasinya rendah dalam penjumlahan(angka-angka),
yang
kontinyu,
dalam
“mirror
drawing”,
asimilatornya lambat pada tes perspektif, kurang pasti terhadap sikap-sikap sosial, daya konsentrasi rendah, ingatan kurang baik, cenderung membuat
26
gerak-gerik lebih besar dan menaksir jarak serta score, berlebih-lebihan, membaca lambat, taraf aspirasi kurang sesuia dengan kenyataan. Sedangkan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert menurut Dwi Sunar Prasetyo yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut : Ekstrovert yang dimaksud dengan kepribadian ekstrovert adalah kepribadian seseorang dimana siswa senang bersama orang lain, tidak merasa tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam pertemuanpertemuan, tidak merasa kaku untuk berbicara didepan umum atau orang yang belum dikenal, sangat mudah bergaul atau supel dan menyenangi bertemu dengan orang-orang baru, mudah berbaur dan tidak merasa canggung dalam pergaulan. Biasanya siswa disenangi oleh teman atau lingkungannya. Introvert yaitu
kepribadian
seseorang
dimana
siswa
kurang
menyukai
hidup
berdampingan atau bersama orang lain. Siswa lebih suka hidup sendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka berbicara didepan umum, tidak suka menonjolkan diri. Siswa tidak berani membuka lebih dulu percakapan pada orang baru. Pembawaanya terlihat kaku jika bersama orang banyak, apalagi dengan orang-orang yang tidak dikenal sama sekali. Siswa juga mudah tersinggung terutama dengan lelucon tentang dirinya. Siswaa juga kurang percaya diri, pemalu pendiam, dan kurang banyak tertawa, rasa humornya rendah. (Dwi Sunar Prasetyo. 2013.229-230) Berdasarkan penjelaskan diatas Eynseck membagi tipe kepribadian menjadi 3 yaitu Introvert-Ekstrovert, Tipe Neurotisisme dan tipe Psikotisisme dimana setiap tipe kepribadian tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh tipe kepribadian lainnya. Jadi sangat penting untuk mengetahui kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo, guna meningkatkan motivasinya.
27
2.1.2.4.
Struktur Kepribadian Freud
Sigmund Freud menjelaskan bahwa struktur kepribadian terdapat atas tiga aspek (Sumardi Suryabrata, 2013 :124-128) yaitu: 1. Das Es (the id) aspek biologis, Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan system yang original didalam kepribadiannya, dari aspek ini kedua aspek lainnya tumbuh. Das Es merupakan dunia batin atau subyektif manusia dan tidak mampunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif. Pedoman dalam berfungsinya das Es adalah menghindari diri dari ketidak enakan dan mengejar keenakan. Hal ini di sebut Freud “prinsip keenakan”. Untuk menghilangkan ketidakenakan dan mencapai kenikmatan itu das Es mempunyai dua cara (alat proses), yaitu : pertama iyalah reflek dan reaksi-reaksi otomatis seperti misalnya bersin, berkedip. Yang kedua proses primer seperti misalnya orang lapar membayangkan makanan. 2. Das Ich (the ego), aspek psikologis Aspek ini timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan baik dengan dunia nyata (realita). Perbedaan pokok antara das Es dan das Ich adalah das Es hanya mengenal dunia subyektif (dunia batin) maka das Ich dapat membedakan sesuatu yang ada didalam batin dan sesuatu yang ada di luar. 3. Das Ueber Ich (the super ego), aspek sosiologis Aspek sosiologi kepribadian merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakan sebagaimana ditafsirkan orangtua kepada anakanaknya yang diajarkan dengan berbagai perintah langsung. Adapun fungsi pokok das Ueber Ich dapat dilihat dengan hubungan antara ketiga aspek kepribadian tersebut : pertama merintangi impuls-impuls das Es terutama impuls-
28
impuls seksual dan agresif yang pernyataanya sangat ditentang oleh masyarakat. Kedua, mendorong das Ich untuk mengejar hal-hal yang moralitistis daripada yang realistis. Ketiga, mengejar kesempurnaan. Berdasarkan teori yang disampaikan diatas bahwa struktur kepribadian Freud terbagi atas tiga kelompok yaitu: Das Eh, Dash Ich dan Das Ueber Ich diamana tiap-tiap kelompik mewakili aspek-aspeknya.
2.1.2.5.
Psikologi Kepribadian
Singgih D.Gunarsa (2008, 35-36) menjelaskan bahwa kepribadian banyak dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan fisik secara teratur, sesuai dengan bidang olahraga yang diminati atau ditekuni, seperti golf, sepak bola, dan bulu tangkis. Olahraga akan mempengaruhi aspek kepribadian seseorang. Misalnya dengan
berolahraga,
seseorang
akan
mengembangkan
sikap
pantang
menyerah, gigih, serta sikap membuka diri terhadap lingkungan sosialnya. Bidang yang mempelajari hubungan antara kepribadian dengan olahraga disebut dengan Sport Personology. Seperti yang telah disinggung pengaruh timbal balik antara kepribadain dan prestasi seorang atlet dalam bidang yang ditekuninya, memunculkan perdebatan diantara para psikolog olahraga. Singgih D.Gunarsa (2008, 36-37) membagi pendapat-pendapat itu dalam 3 kelompok besar yaitu: 1.
Golongan pertama adalah yang mengganggap bahwa suatu olahraga tertentu memiliki banyak kaitannya dengan kepribadian. Contohnya : sepakbola, golf, dan bola basket.
2.
Golongan kedua yang menganggap bahwa beberapa cabang olahraga, pengaruh dari aspek-aspek kepribadian dan gambaran kepribadian atlet
29
tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasinya. Misalnya pada cabang Atletik. 3.
Golongan ketiga adalah pendapat yang menyatakan bahwa pengaruh kepribadian terhadap penampilan seorang atlet dalam olahraga bersifat moderat . Artinya pengaruh tersebut tetap ada tetapi tidak terlalu dominan. Jadi hubungan kepribadian dan olahraga dibagi menjadi tiga kelompok
besar yaitu kelompok pertama yang beranggapan bahwa olahraga memiliki banyak kaitan dengan kepribadian, kelompok kedua yaitu beberapa cabang olahraga tidak terlalu berpengaruh dengan kepribadian dan golongan ketiga pengaruh kepribadian penampilan seorang atlet olahraga bersifat moderat.
2.1.2.6.
Pengukuran Kepribadian
Sekalipun berbagai kendala pengukuran kepribadian atlet tetap muncul, upaya pakar para psikolog pada umumnya dan para psikolog olahraga pada khususnya tetap terus di lanjutkan sebagai usaha untuk mengungkap aspek kepribadian yang memiliki peran penting bagi individu untuk memperoleh sukses di dalam olahraga. Hal ini tentunya penting dirasakan apabila standar kepribadian atlet untuk cabang olahraga tertentu dapat di tetapkan, proses seleksi untuk memperoleh atlet berbakat akan lebih mudah (Monty P.S, 2000,3839). 1. Pengukuran “Trait” dan “state” Trait adalah elemen kencenderungan seseorang yang menjadikan seseorang memiliki kecenderungan tertentu untuk berperilaku. Spielberger, Gorsuch dan Lushene (1970) dalam membahas pengukuran kecemasan membedakan “trait” dan “state” adalah kecenderungan situasional, atau kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu sebagai reaksi terhadap
30
situasi tertentu pada suatu saat. Beberapa pengukuran “trait” dan “state” ini adalah : The State-Trait Anxiety Inventory (Spielberger, Gorsuch, & Lushense, 1970), The Test of Attention and Interpersonal Style (Nideffer,1976), The Profile of Mood States (McNail, Lorr,& Droppleman, 1971), The Eysenck Personality Inventory (Eysenck & Eysenck, 1968). 2. Pengukuran berdasarkan situasi khusus Sarason (1975) beranggapan bahwa sejumlah pelajar yang dalam situasi sehari-hari tidak menunjukan kecemasan, nyatanya memiliki hasil tes buruk karena mereka mengalami kecemasaan pada saat dites. Ia beranggapan bahwa situasi tertentu cenderung menimbulkan dampak psikologis tertentu. Jadi menurutnya untuk menentukan derajat kecemasaan seseorang, situasi pra-tes atau sebelum diberikan tes merupakan situasi yang sangat baik untuk memberikan gambaran sesungguhnya tentang derajat kecemasan seseorang. 3. Pengukuran khusus dalam situasi olahraga Pengukuran dalam situasi olahraga merupakan pengukuran pada situasi spesifik. Seorang pelatih dapat mengukur kecemasan seseorang beberapa waktu sebelum bertanding misalnya. Situasi pra-kompetisi ini dianggap sebagai situasi yang tepat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang derajat kecemasan atlet. Sedangkan jika atlet dievaluasi bukan pada saat prakompetisi, data yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang sebenarnya. Beberapa pengukuran ini telah dikembangkan diantaranya : the Sport Competition Anxienty Test (Martens,1977), dan The Trait-State convidence Inventory (Vealey, 1986). Baerdasarkan teori yang telah disampaikan diatas ada tiga cara pengukuran kepribadian. Ketiga pengukuran tersebut yaitu yaitu pengukuran
31
trait, pengukuran situasi khusus dan pengukuran dalam situasi olahraga. Dalam pengukuran jenis ini memiliki keunggulan masing-masing seperti yang telah dijelaskan diatas.
2.1.2.7.
Kepribadian Atlet dan Bukan Atlet
Berdasrkan sejumlah penelitian Weinberg dan Gould (1995) mengutip beberapa laporan hasil penelitian tentang kepribadian atlet dan bukan atlet yang sebagai berikut (Monty P.S, 2000, 45-47): 1. Dibandingkan yang bukan atlet, atlet yang bermain dalam olahraga beregu menunjukan: kurang menggunakan berpikir abstrak, cenderung lebih ekstrovert, cenderung lebih dependen (menggantungkan diri pada orang lain), kurang memiliki ketahanan ego. 2. Dibandandingkan dengan yang bukan atlet, atlet yang bermain dalam olahraga individual menunjukan hal-hal sebagai berikut: lebih bersikap obyektif, lebih bergantung pada orang lain (dependensi), tidak terlalu cemas, kurang menggunakan kemampuan berpikir abstrak. 3. Dibandingkan dengan yang bukan atlet, atlet perempuan menunjukan hal-hal sebagai berikut: berorientasi pada prestasi, tidak tergantung pada orang lain (independen), cenderung agresif, emosinya cenderung stabil, “assertive” (berani berpendapat secara terbuka mengatakan apa yang hendak dikatakan sesuai dengan kewajarannya). 4. Profil Gunung Es seperti yang dikemukakan Morgan (1979, 1980) menunjukkan perbandingan atlet bintang dan atlet bukan bintang. Atlet bintang memiliki keteguhan lebih tinggi, dan kelelahan serta kebimbangan lebih rendah daripada atlet bukan bintang. Sementara itu jika dibandingkan dengan populasi atlet secara umum, atlet bintang memiliki kelelahan,
32
ketegangan, kebimbangan dan depresi dibawah rata-rata. Jika hasil ini dilukiskan maka akan membentuk gambaran seperti gunung es. 5. Sejumlah pakar kini juga tertarik untuk mempelajari hubungan latihan dengan kepribadian, misalnya hunbungan antara latihan dan kepribadian A. Tipe kepribadian A memiliki kecenderungan tingkat aktivitas kerja tinggi dan mengalami gangguan jantung akibat intensitas kerja yang terlalu tinggi. Beberapa percobaan memperoleh bukkti bahwa program aerobik selama 12 minggu menurunkan derajat aktivitas kerja individu bertipe kepribadian A, serta mengurangi reaksi kardiovaskular terhadap kondisi stress. Jadi latihan olahraga memberikan keuntungan bagi peningkatan kesehatan ( et al., 1988) 6. Sonstroem (1984) mengemukakan bahwa latihan olahraga memiliki kolerasi positif dengan perkembangan konsep diri. Hubungan kolerasi positif ini belum tentu
berdasarkan
kenyataan
bahwa
individu
mengalami
perbaikan,
kebugaran tubuh akibat latihan kebugaran, tetapi lebih pada persepsi individu bahwa tubuhnya menjadi lebih bugar. Jadi menurut pendapat beberapa ahli diatas bahwa
kepribadian atlet
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: jenis olahraga yang di tekuni (beregu atu individu), jenis kelamin, prestasi dan pengalaman bertanding, latihan olahraga.
2.1.3. Hubungan Motivasi dan Kepribadian 2.1.3.1.
Teori Kebutuhan Berprestasi (Need Achievment)
Kremer & Scully (1994) motivasi mengacu pada adanya kebutuhan seseorang yang dilandasi oleh kepribadian individu yang bersangkutan. Karenanya motivasi tidak bisa digeneralisikan bagi semua orang melainkan harus ditinjau secara khusus dari satu individu ke individu lainnya (Monty P.S.
33
2000. 69). Tinjauan kepribadian secara khusus ini disebut sifat, yang kemudian peranannya untuk membuat identifikasi dimensi-dimensi dasar atau tipe-tipe kepribadian. Menurut beberapa studi kepribadian yang dilakukan Cox tahun 1995, salah satu karakteristik yang menentukan prestasi atlet adalah tingginya kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan ini dikenal sebagai Achievement Motivation (motivasi berprestasi) (Monty P. Satiadarma. 2000.77). Kemudian Atkinson Tahun 1974 dan McClelland Tahun 1961 telah lama mengajukan teori motivasi yang didasari oleh pemenuhan kebutuhan (need achievement theory) di mana salah satu komponennya adalah kepribadian individu. Need Achievement Theory
Faktor Kepribadian
Faktor Situasional
Motivasi untuk Berhasil
Kemungkina n Berhasil
=
Berupay a untuk berhasil Bangga
Motivasi untuk menghindari kegagalan
X
Kemungkina n gagal
=
Berupaya menjauhi kegagalan Malu
Menghada pi Tantangan
Menghi ndari malu
Dari gambaran paradigma diatas jelas tampak bahwa faktor situasional berperan sama pentingnya dengan motivasi pribadi individu untuk berhasil serta menghindari kegagalan. Perlu dipahami adalah yang dimaksud kemungkinan untuk berhasil atau kemungkinan untuk gagal tidak hanya terbatas pada berhasil
34
atau gagalnya seseorang meraih prestasi tertentu, melainkan gagal atau berhasilnya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Kebutuhan diri inilah yang perlu diperhatikan oleh pihak pembina dalam menyiasati program pembinaan atlet khususnya dalam upaya meningkatkan motivasi atlet. Atlet memiliki bakat tersendiri, pola perilaku dan kepribadian tersendiri serta latar belakang kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik pada dirinya. Dengan keunikan yang dimiliki masing-masing atlet, maka untuk mengklasifikasikan tiap kepribadian ditetapkan istilah tipe kepribadian. Kepribadian menurut Eysenck (Sumardi Suryabrata, 2013. 296 ) tersusun atas tindakan-tindakan, disposisidisposisi yang terorganisasi dalam susunan hirarkis, dan yang menjadi sorotan utama adalah tipe. Perbedaan sifat yang terkandung dalam tipe kepribadian extrovert dan introvert sebagaimana dijelaskan dari perspektif Eysenck di atas mengarah kepada perbedaan motivasi. Ekstrovert yang dimaksud dengan kepribadian ekstrovert adalah kepribadian seseorang dimana dia senang bersama orang lain, tidak merasa tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam pertemuanpertemuan. Dia juga tidak merasa kaku untuk berbicara didepan umum atau orang yang belum dikenal. Dia sangat
mudah bergaul atau supel dan
menyenangi bertemu dengan orang-orang baru, dia mudah berbaur dan tidak merasa canggung dalam pergaulan. Biasanya dia disenangi oleh temantemannya atau lingkungannya. Introvert yaitu kepribadian seseorang dimana dia kurang menyukai hidup berdampingan atau bersama dengan orang lain. Dia lebih suka hidup sendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka berbicara di depan umum, tidak suka menonjolkan diri. Dia tidak berani membuka lebih dulu percakapan pada orang
35
baru.Pembawaanya terlihat kaku jika bersama orang banyak, apalagi dengan orang-orang yang tidak dikenal sama sekali. Dia juga mudah tersinggung terutama dengan lelucon tentang dirinya. Dia juga kurang percaya diri, pemalu pendiam, dan kurang banyak tertawa, rasa humornya rendah (Dwi Sunar Prasetyo. 2013.229-230). Berdasarkan uraian di atas, maka layak diduga bahwa ada keterkaitan antara motivasi berprestasi dengan tipe kepribadian. Individu dengan tipe kepribadian extrovert diduga lebih termotivasi untuk berprestasi.
2.1.4. Ekstrakurikuler 2.1.4.1.
Pengertian Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diluar jam pelajaran dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah untuk meningkatkan potensi kemampuan yang telah dipelajari. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, di lakasanakan di sekolah atau di luar sekolah untuk lebih memperluas wawasan atau
kemampuan,
peningkatan
dan
penerapan
nilai
pengetahuan
dan
kemampuan yang telah di pelajari dari berbagai macam pelajaran. Menurut kurilulum SMK 1984 dalam skripsi Dwi Hardono (2007 : 15) “kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan sekolah agar
lebih
memperkaya
dan
memperluas
wawasan
pengetahuan
dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum”. Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa ekstrakurikuler adalah tempat bagi siswa untuk menampung, menyalurkan dan membina minat, bakat, dan dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah untuk meningkatkan kemampuan yang telah dipelajari.
36
2.1.4.2.
Tujuan Kegiatan Ekstakulikuler
Tujuan ekstrakurikuler menurut Depdikbud dalm skripsi Dwi Hardono (2007:16) adalah: 1. Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa. 2. Mengembangkan bakat, minat kemampuan dan ketrampilan dalam upaya pembinaan pribadi. 3. Mengenal hubungan antar mata pelajaran dengan kehidupan di masyarakat. Menurut pendapat direktoral pendidikan menengah kejuruan (2013) adapun tujuan ekstrakurikuler di sekolah adalah: 1. kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif. 3. Dapat
mengetahui
mengenal
serta
membedakan
antara
hubungan
satupelajaran dengan mata pelajara lainnya. Dari beberapa pendapat di simpulkan tujuan dilaksanakanya kegiatan ekstrakurikuler yaitu agar siswa mendapat tambahan ilmu pengatahuan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.1.5. Olahraga Taekwondo 2.1.5.1.
Sejarah Beladiri Taekwondo
Taekwondo adalah beladir nasional Korea. Tae bararti kaki, kwon berarti tangan dan do berarti jalan. Jalan disini maksudnya cara atau seni. Jadi, taekwondo bisa diartikan sebagai seni membela diri dengan tangan dan kaki. Taekwondo penggunaan tendangan sangat dominan, terdapat beberapa variasi tendangan taekwondo harus dilakukan dengan kecepatan dan ketepatan.
37
Taekwondo mengutamakan serangan tendangan, karena tenaga dalam tendangan lebih besar dari pada pukulan, serta jangkauan tendangan lebih panjang. Seragam taekwondo berwarna putih dengan kerah hitam berbentuk huruf v, yang diambil dari pakean tradisional Korea. Tingkat dalam belajar Taekwondo dibagi berdasarkan sabuk seperti karate. Pelaku taekwondo disebut taekwondoin, sedangkan pelatihnya disebut sabeumnim. Organisasi nasional Indonesia untuk taekwondo adalah Taekwondo Indonesia. Ada dua organisasi utama internasional yang mengayungi beladiri taekwondo di dunia yaitu International Taekwondo Federation (ITF) dan World Taekwondo Federation (WTF). WTF didirikan oleh ITF . WTF membuat aturan resmi pertandingan taekwondo pada Olimpiade, sehingga semua perguruan mengacu pada WTF, dengan Kukkiwon di Korea Selatan sebagai markas besarnya. (Gugun Arief Gunawan. 2007: 32-35) Jadi dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa taekwondo merupakan seni bela diri yang berasal dari Korea yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong dimana tendangan taekwondo harus dilakukan dengan kecepatan dan ketepatan. Tiga materi penting dalam berlatih Taekwondo adalah Poomse, Kyukpa, dan Kyonaki. Poomase tidak dipertandingkan dalam Olimpiade. (Gugun Arif Gunawan. 2007 : 37) 1. Poomase atau rangkaian jurus adalah rangkaian gerak dasar serangan atau pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerak poomse didasari adalah filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara bangsa Korea.
38
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran atau objek benda mati, untuk memngukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasa di gunakan antara lain kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan dengan kecepatan ketepatan dan kekuatan yang tepat kyukpa dapat berjalan sesuai dengan rencana. 3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktikan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
2.1.5.2.
Teknik Dasar Taekwondo
Dasar-dasar taekwondo merupakan komponen gerakan dan berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan dengan menggunakan bagian tubuh. Teknik dalam taekwondo (Feri kurniawan, 2011 ; 77-80) Pukulan 1. Yeop Jireugi = pukulan samping 2. Chi Jireugi = pukulan dari bawah ke atas 3. Dolryeo Jireugi = Pukulan mengait 4. Pyojeok Jireugi = pukulan dengan sasaran 5. Momtong Jireugi = pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke uluh hati) 6. Are jireugi = pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang (ap chagi) 7. Eolgol jireugi = pukulan keatas (pukulan mengarah ke kepala) 8. Hengek = menunduk
39
9. Ap chumbi = siap Tendangan 1. Ap Chagi = tendangan depan 2. Dollyo Chagi = tendangan setengah melingkar 3. Yeop Chagi = tendangan samping menggunakan pisau samping 4. Dwi Chagi = tendangan belakang 5. Twieo dwi chagi = tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat 6. Twieo yeop chagi = tendangan samping yang dilakukan sambil melompat 7. Goley chagi = tendangan ganda 8. Sip chagi an chagi = tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki 9. Penriyti chagi = tendangan keliling 10. Dwi hurigi = tendangan berputar melalui belakang 11. Del’o chigi= tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit 12. Aidan dollyo chagi =tendangan ke arah perur menggunakan kaki depan Tangkisan 1. Aremagi = tangkisan bawah 2. Eolgol Ceceumaki = tangkisan kea rah kepala 3. Bakat momtong bakat magi = tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah 4. Bakat momtong an magi = tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah 5. An magi = tangkisan dari arah luar 6. Bina magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas
40
7. An palmok momtong bakat magi = tangkisan kea rah lengan bawah Dasar-dasar taekwondo terdiri dari 5 komponen dasar yaitu: 1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So) 2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan 3. Sikap kuda-kuda (seogi) 4. Tehnik bertahan atau menanggkis (makki) 5. Teknik serangan (kyongkok kisul) Taekwondo pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan.
2.1.5.3.
Peraturan dan Sistem Pertandingan
Kompetisi Olimpiade meliputi empat kelas berdasarkan: 1. Berat untuk masing-masing pria dan wanita. 2. Turnamen system gugur untuk menentukan pemenang medali emas dan perak. 3. Semua kontestan yang dikalahkan oleh kedua finalis mendapatkan kesempatan kedua untuk memperebutkan medali perunggu. 4. Dua semifinalis yang kalah secara otomatis di tempatkan dalam semi final di putaran kedua. 5. Kontestan lain yang dikalahkan oleh kedua finalis bertarung dalam kompetisi sistim gugur dalam kelompok besar. 6. Dua pemenang akan mengisi dua posisi semi final yang tersisa. 7. Pemenang masing-masing kelompok akan menghadapi dua semi finalis kalah dari kelompok yang berlawanan. 8. Dua pemenang dari padanya kan bertarung merebutkan medali perunggu
41
9. Pertandingan dihitung dengan system pemberian point untuk setiap serangan yang sah dan pengurangan untuk setiap pinalti. Penilaian yang umum adalah lima hingga tujuh poin dan satu point pengurangan per pinalti.
2.1.5.4.
Kelas yang Dipertandingkan
Untuk kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan resmi adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Daftar Kelas Dalam Kejuaraan Taekwondo
NO
Putra
Putri
1
+80 kg
+67kg
2
-58 kg
-49 kg
3
58-68 kg
49-57 kg
4
68-80 kg
57-67 kg
Sumber : Feri kurniawan. 2011. Buku pintar olahraga p.82
2.1.5.5.
Kondisi Geografis Kabupaten Kendal
Gambar 1.1. Peta Kabupaten Kendal Sumber: https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis Kabupaten Kendal salah satu dari 35 Kabupaten/Kota yang berada dalam wilayah Jawa Tengah, dengan posisi 109” 40’ – 109” 18’ Bujur Timur dan 6” 32’ – 7” 24’ Lintang Selatan. Luas wilayah 1.002,23
, batas wilayah Kabupaten
42
Kendal di sebelah utara : Laut Jawa. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Temanggung Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. Topografi Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga jenis yaitu: daerah pegunungan yang terletak di bagian paling selatan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar 25 C. Kemudian daerah perbukitan sebelah tengah dan dataran rendah serta pantai disebelah utara dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 10 meter dpl (diatas permukaan laut) dan suhu berkisar 27 C. (Kendal Dalam Angka 2012). (https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis.28.10.2015)
2.2. HIPOTESIS Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto ( 1998 : 67 ) menjelaskan bahwa hipotesis adalah sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis tersebut adalah : 1. Tingkat motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri sekota Kendal tahun 2015 yang rendah. 2. Kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-kota Kendal tahun 2015 yang tertutup. 3. Ada hubungan antara motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Survei
merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Penelitian ini menggunakan metode angket untuk mengumpulkan data dan informasi tentang bagaimana motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015.
3.2.
Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel penelitian ini adalah motivasi dan kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
3.3.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Populasi
adalah
keseluruhan
subyek
penelitian.
Populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
3.3.2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
43
44
adalah adalah sampling aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Dimana merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal bisa digunakan menjadi responden dalam penelitian ini.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data
yang hendak diteliti dengan metode yang ditentukan peneliti, metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sampling aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
3.4.1. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui motivasi para peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Angket yang diberikan kepada responden dalam pengambilan data adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah terdapat pilihan jawaban di dalamnya berupa bentuk pilihan ganda dan responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Dimaksudkan agar mendapatkan data akurat, dimana responden memilih dengan tegas.
45
3.4.2 Tes Kepribadian Dalam penelitian ini menggunakan tes baku atau tes terstandar yaitu Edwards Pesonal Preference Schedule (EPPS). Tes terstandar adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali, sehingga sudah dikatakan cukup baik. Tes ini digunakan untuk mengetahui tipe kepribadian yang dimiliki oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015. Tes EPPS ini hanya menggunakan 2 tipe kepribadian seseorang, yaitu apakah orang tersebut cenderung bertipe kepribadian ekstrovert (terbuka) atau introvert (tertutup). Tes ini menggunakan dua pilihan yaitu “YA” atau “TIDAK”. Dalam analisis data setiap pertanyaan yang di jawab dengan “YA”, di beri skor 1, sedangkan jawaban “TIDAK” di beri skor 0. Tes EPPS ini terdiri atas 29 soal, dimana 14 soal mengungkap kepribadian ekstrovet dan 15 soal mengungkap kepribadian introvert. Tes kepribadian yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
tes
standar
(EPPS),
dimana
pertanyaanya sudah tersatandarisasi. Tabel 3.1. Instrumen Tes Kepribadian
Variabel
Sub
Aitem
Variabel Sikap
Ekstrovert
Jiwa
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13, 14
Introvert
15,16,17,18,19,20,21,22,23,2 4,25,26,27,28,29
Jumlah
29
Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230
pertanyaan-
46
Skor tertinggi tes EPPS ini adalah skor 1 dan skor terendah 0. Adapun kategori tipe kepribadian
ekstrovers dan tipe kepribadian introvert
adalah
sebagai berikut : Tabel 3.2. Kategori Tipe Kepribadian Ekstrovert
No Interval Skor
Kategori
1
12-14
Sangat tinggi
2 3
9-11 6-8
Tinggi Rata-rata
4
1-5
Sangat Rendah
Sumber: Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230 Dari data ketegori kepribadian ekstrovert tersebut dapat dianalisa masingmasing kategorinya yaitu: 1. Sangat tinggi, adalah siswa termasuk orang yang suka bergaul dan temanteman
anda
cukup
banyak.
siswa
juga
senang
mempelajari
ilmu
pengetahuan. Meskipun siswa sedikit urakan, progresif, kurang suka pada nilai-nilai tradisional, tetapi siswa tampil kemuka umum siap menjadi pemimpin. Siswa juga jarang murung dan selalu riang. Beberapa kawan siswa sering mengatakan bahwa siswa mempunyai pribadi yang ambisius, tidak mau mengalah cenderung keras kepala. 2. Tinggi adalah siswa mempunyai pribadi yang baik, dan juga punya banyak kawan serta berani tampil di muka umum. Siswa juga mempunyai pribadi pemimpin yang demokratis. Siswa sedikit urakan, mau menang sendiri dan tidak mau kalah terutama oleh lawan-lawan. Sedangkan teman-teman siswa menyebut siswa orang periang, suka bergaul, berani dan sukses. 3. Rata-rata adalah siswa mempunyai kepribadian yang kompleks. Siswa ingin sekali bergaul dengan orang-orang, tetapi banyak menemui hambatan, karena siswa terlalu memikirkan orang lain sehingga sedikit untuk bertindak.
47
Bila keadaan terpaksa, siswa baru mau maju meskipun agak sedikit malu. Untuk bias keluar dari dinding yang membentengi siswa, siswa perlu dorongan. Siswa dianggap mempunyai sikap dingin, kaku, malas, dan sombong terutama oleh lawan-lawan siswa. Sedangkan untuk teman-teman siswa termasuk orang periang, sopan dan serius. 4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa mempunyai nilai yang seperti ini, siswa tidak mempunyai keberanian untuk bergaul. Disamping itu siswa juga mempunyai sikap pemalu dan takut tampil. Siswa seorang tidak percaya pada diri sendiri, dan merasa rendah diri, serta cenderung konservatif dan birokratis. Dalam pergaulan siswa suka memilih teman yang sesuai dengan seleranya. Siswa juga suka menyendiri, dan sering merasa frustasi. Siswa tidak punya niatan untuk merubah kelemahan-kelemahan siswa. Table 3.3. Kategori Tipe kepribadian Introvert
No Interval Skor
Kategori
1
13-15
Sangat tinggi
2
9-12
Tinggi
3
6-8
Rata–rata
4
1-5
Sangat rendah
Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.231 Dari data ketegori kepribadian introvert tersebut dapat dianalisa masingmasing kategorinya yaitu: 1. Sangat tinggi adalah siswa mempunyai sifat yang kaku, pemalu, pendiam, dan sedikit keras kepala. Tidak percaya pada diri sendiri dan tidak mau menyadari bahwa sifat-sifat buruk seperti diatas sebenarnya bias diubah. Siswa sering gagal, bukan karena siswa tidak mampu untuk merubahnya, tetapi karena memang siswa agak sulit diterima orang banyak. Banyak dari
48
teman-teman siswa yang berusaha untuk mengalah demi menjaga hubungan pertemanan. Siswa sulit berkomunikasi sehingga banyak gagasan-gagasan baik jarang biasa siswa kemukakan. Siswa menginginkan sikap teratur dan tradisional. Siswa suka marah dan mudah sekali tersinggung, tetapi tidak berani mengemukakan. Siswa juga kurang berbakat menjadi pemimpin, rasa rendah diri sering dikompensasi dengan sikap congkak, angkuh dan sok pintar. 2. Tinggi adalah siswa cenderung tertutup, rendah diri, dan kurang percaya diri, akan tetapi masih terdapat sisi yang baik dalam diri. Siswa juga sering dikatakan oleh teman-teman sebagai pribadi yang angkuh, sombong, sok pintar tidak mau bergaul. Munculnya kepribadian negatif ini adalah karena kurang percaya diri, sehingga sulit siswa untuk mempercayaai orang lain. Keadaan pribadi seperti ini, sulit bagi siswa mencapai puncak karir yang diidamkan. Bilamana mau sedikit saja mengubahnya, maka kemungkinan bisa mencapai posisi lebih baik. 3. Rata-rata adalah siswa termasuk orang pendiam, tapi baik dari penurut. Dalam
pergaulan
cenderung
mencari
teman
atau
sahabat
dengan
kepribadian yang sama. Siswa juga suka malas dan kurang bekerja keras, meskipun
mempunyai sedikit rasa percaya diri, tetapi oleh teman-teman
yang tidak menyukai siswa, siswa disebut sebagai orang yang angkuh, congkak, pemalas dan sulit diajak kerja sama. 4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa seorang yang seang bergaul dan selalu banyak teman. siswa termasuk orang yang periang, pemberani, dan energi. Selalu menonjol dalam pergaulan, baik karena kepandaian atau kenakalan siswa.
49
3.5.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dengan kuesioner. Di pandang dari cara menjawab bentuk angket atau kuesioner terdiri dari dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka yaitu memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri, sedangkan kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk angket tertutup sehingga responden hanya di minta untuk memenuhi jawaban dari dua pilihan yaitu “YA” atau “TIDAK”. Dalam analisis data setiap pertanyaan yang di jawab dengan “YA”, di beri skor 1, sedangkan jawaban “TIDAK” di beri skor 0. Proses penyusunan instrumen dilakukan dengan cara membuat kisi-kisi instrument penelitian terlebih dahulu. Kisi-kisi penelitian sebagai berikut: Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrument Penelitian Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo KONSEP Prinsip-
ASPEK
INDIKATOR
Rasa ingin tahu
Ketertarikan
Manfaat yang diperoleh
Memenuhi kebutuhan
Kepercayaan
Kemampuan yang dimiliki
diri
Keberhasilan
Perhatian
prinsip
Aitem 1,2,3,4,
Motivasi Relevansi
5,6
7,8,9,10,11
50
Kepuasan
Dikenal
oleh
banyak
7.
orang
12,13,14,15,16,1
Mendapat hadiah
Sumber : Prasetya Irawan, 2005 Teori Belajar dan Motivas p.43
3.5.1. Uji Validitas Validitas
adalah
suatu
ukuran
yang
menunjukkan
tingkat-tingkat
kevalidan dan kesahihan sesuai instrumen. Suatu instrument harus memiliki tingkat valid atau sahih yang tinggi jika dikatan baik. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator baru yang memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah sesuai, dapat dikatakan bahwa peneliti sudah boleh memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji validitas product moment yaitu dengan rumus:
( (
√*
) +*
)(
) (
Keterangan : : Banyaknya subjek uji coba
) +
51
: jumlah skor tiap butir : jumlah skor total : jumlah kuadrat skor tiap butir : jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Data No.
Rxy
R tabel
Kriteria
No.
Rxy
R tabel
Kriteria
1
0,336
0.444
Tidak
13
0,494
0.444
Valid
2 0,609 0.444 Valid 3 0,494 0.444 Valid 4 0,302 0.444 Tidak 5 0,551 0.444 Valid 6 0,568 0.444 Valid 7 0,393 0.444 Tidak 8 0,683 0.444 Valid 9 0,371 0.444 Tidak 10 0,300 0.444 Tidak 11 0,494 0.444 Valid 12 0,383 0.444 Tidak Sumber: Data Penelitian 2015
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
0,642 0,843 0,538 0,601 0,383 0,693 0,671 0,581 0,589 0,601 0,452
0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas angket penelitian peserta ekstrakurikuler taekwondo di dojang SMA N 1 Kaliwungu yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 September 2015 menunjukkan bahwa untuk 24 butir angket yang diuji cobakan terhadap 20 responden terdapat hasil 17 butir angket valid dikarenakan harga rxy > rtabel = 0,444 untuk α = 5% dengan N =20 .Terdapat 7 angket yang tidak valid dengan nomor soal 1, 4, 7, 9, 10,12,18 yang kemudian dihapuskan. Hal ini dilakukan karena 17 soal yang tersisa sudah mewakili setiap aspek pada faktor-faktof motivasi.
3.5.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
52
instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reabelnya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2013 : 221).
Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus KR. 21 : (
)(
(
)
)
Keterangan : : reliabilitas instrumen : banyaknya butir soal M Vt
: skor rata-rata : Varians
total
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas angket penelitian terhadap peserta ekstrakurikuler taekwondo di dojang SMA N 1 Kaliwungu yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 9 September 2015 jam 16.00 WIB dengan 20 responden
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliable
karena diperoleh koefisien alfa sebesar 0,882 setelah menggunakan perhitungan SPSS dengan prosedure analyze -> Scale -> Reliabiliti Analysis->Alfa Cronbach.
3.6.
Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini adalah peneliti setelah melakukan ijin untuk
melakukan penelitian dari Fakultas Ilmu keolahragaan (FIK) UNNES, peneliti
53
menghadap pengurus untuk memperoleh ijin mengadakan penelitian tentang survei motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal di Kesbangpol Kabupaten Kendal, kemudian mengurus perijinan di Bapeda Kabupaten Kendal, dan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Setelah semua perijinan selesai, peneliti menyiapkan angket yang dibagikan kepada responden. Pembagian angket dilakukan secara bertahap kepada masing-masing sekolah. Sehingga responden yang hadir dalam ekstrakurikuler taekwondo dapat diketahui secara jelas mengisi angket dengan baik, hal seperti ini dimaksudkan agar data yang didapat adari angket adalah jelas isi dari pikiran serta perasaan responden yang ada pada saat itu sesuai dengan dengan kenyataan yang ada. Sebelum angket digunakan untuk penelitian, tiap butir soal angket diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah uji validitas dan reliabilitas selesai, makan soal yang dinyatakan valid dan reliable dapat digunakan sebagai soal penelitian. Ketika responden mengisi angket, peneliti menjelaskan maksud serta tujuan angket yang di berikan responden yaitu untuk mengetahui motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Kemudian menjelaskan tata cara pengisian angket mulai dari membaca petunjuk pengisian ngket, nama, sekolah, serta alamat responden yang akan mengisi angket. Setelah responden paham dengan maksud dan tujuan angket yang diberikan kepada responden kemudian langsung diisi dengan pengamatan dan pendampingan peneliti untuk mempermudah dan angket yang telah diisi oleh responden. Pengembalian angket dilakukan setelah responden selesai mengisi semua butir pertanyaan yaitu secara langsung, dimaksudkan agar angket benarbenar diisi oleh responden. Setelah pengisian angket selesai peneliti berpamitan
54
kepada responden dan pelatih eksrtrakurikuler taekwondo. Kemudian peneliti menganalisis data yang telah di dapatkan dari angket tersebut dan menyusunnya menjadi sebuah proposal, yangh di serahkan kepada sekolah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan surat telah melakukan penelitian di SMA/SMK tersebut.
3.7.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian Dalam suatu penelitian ada faktor yang mempengaruhi dan menghambat
dengan penelitian ini diselama penelitian berlangsung. Faktor tersebut antara lain: 1. Perijinan Pelaksanaan Penelitian Perijinan pelaksanaan penelitian memiliki kendala di SMA N 2 Kendal dimana proses perijinan terlalu berbelit-belit dan memakan waktu hingga 1 bulan, proses perijinan ini mengganggu peneliti untuk melaksanakan penelitian. 2. Antusias Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Antusias peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam mengikuti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini sangat baik sehingga dalam pengisian angket peserta ekstrakurikuler taekwondo antusias. 3. Faktor Geografis Faktor
ini
sangat
mempengaruhi
peranan
yang
penting
dalam
pelaksanaan penelitian,karena jika musim penghujan dapat mengganggu penelitian ini karena terkadang kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di adakan di outdoor, karena pada saat pelaksanaan penelitian cuaca cerah, sehingga peserta
ekstrakurikuler
banyak
yang
mengikuti
ekstrakurikuler.
memudahkan peneliti dalam mengambil data dari responden.
3.8.
Analisis Data
Hal
ini
55
Analisis data digunakan untuk mendapatkan gambaran penyebaran hasil penelitian masing-masing aspek maupun indikator yang mengetahui motivasi dan kepribadian peserta Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal. Langkah yang dilakukan peneliti adalah memberikan skor pada setiap soal dari angket yang di sebarkan kepada responden. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiman adanya tanpa bermaksut membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Skor total dari setiap responden yang semakin mendekati skor ideal dapat terintreprestasikan semakin positif atau semakin tinggi motivasinya. Analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase. Dalam analisis ini semua skor dari masing-masing aspek dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh persentase skor. Dari deskriptif persentase inilah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya. Adapun rumus deskriptif persentase adalah sebagai berikut :
Keterangan : : Deskriptif Presentase (%) : skor empirik (skor yang diperoleh) : skor ideal/ jumlah total nilai responden. Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam
56
kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut : Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut : 1. Menentukan angka persentasi tertinggi
= 100% 2. Menentukan angka presentase terendah
= 25% 3. Rentang persentase = 100% - 25% = 75% 4. Panjang interval = 100% : 4 = 25% Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase di konsultasikan dengan tabel kriteria. Tabel 3.6. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase No 1.
Interval Prosentase 75,01%-100%
Keterangan Tinggi
2.
50,01%-75%
Sedang
3.
25,01%-50%
Rendah
4.
0%-25%
Sangat Rendah
57
Kriteria ini digunakan untuk setiap aspek dan indikator dalam penelitian, karena banyak item yang digunakan dan masing-masing aspek dan indikator berbeda-beda. Persentase skor diperoleh dengan cara membandingkan jumlah skor dengan skor ideal dan dikalikan persentase.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian Dalam proses penelitian ini menggunakan aksidental sampling dimana
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). Dimana merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 bisa digunakan menjadi responden dalam penelitian ini, dalam proses penelitian berikut data jumlah siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini: Tabel 4.1. Data Penelitian Motivasi dan Kepribadian Ekstrakurikuler Taekwondo
NO 1 2 3 4
SEKOLAH SMA N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMK N 2 KENDAL Jumlah
TANGGAL 26 Oktober 2015 28 Oktober 2015 4 November 2015 6 November 2015
JUMLAH PESERTA 23 Siswa 5 Siswa 11 Siswa 1 Siswa 40 Siswa
Sumber : Data penelitian 2015
4.1.1. Hasil Penelitian Motivasi Gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 berdasarkan data yang melibatkan 40 responden dan dianalisis deskriptif persentasenya pada lampiran yang diperoleh skor rata-rata untuk motivasi dengan persentase 73,24% dan termasuk dalam kategori sedang. Ditinjau dari motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
57
58
Tabel 4.2. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Prosentase 1.
75,01%-100%
Tinggi
24
60%
2.
50,01%-75%
Sedang
12
30%
3.
25,01%-50%
Rendah
4
10%
4.
0%-25%
Sangat Rendah
0
0%
40
100%
Jumlah Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal pada tabel dituangkan secara grafis dalam diagram batang sebagai berikut :
60%
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo
30% 10% 0% Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.1. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015. Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat dari gambar 2 diatas yang melibatkan 40 responden peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal, memiliki motivasi 60% tinggi, 30% sedang, 10% rendah dan 0% sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan secara keseluruhan 60% motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam kategori tinggi yang berarti motivasinya perlu di khawatirkan karena faktor perhatian merupakan faktor motifasi yang sangat mudah untuk hilang, dimana jika perhatian responden menurun membuat motivasi untuk berlatih menjadi rendah.
59
4.1.1.1.
Hasil Penelitian Motivasi Bedasarkan Sekolah
Berikut adalah gambaran motivasi pada tiap-tiap sekolah yang telah diteliti yang akan dijelaskan oleh peneliti secara lebih mendetail sebagai berikut : Tabel 4.3. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Kendal Tahun 2015 No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Prosentase 1.
75,01%-100%
Tinggi
12
52,17%
2.
50,01%-75%
Sedang
8
34,78%
3.
25,01%-50%
Rendah
3
13,04%
4.
0%-25%
Sangat Rendah
0
0%
23
100%
Jumlah Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal pada tabel dituangkan secara grafis dalam diagram batang sebagai berikut :
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal 52.17% 34.78%
13.04% 0% Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.2. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015. Berdasarkan hasil pada gambar 3 dapat dilihat 52,17% peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal memiliki motivasi yang tinggi,
60
34,78% dengan motivasi sedang, 13,04 % denga kategori tinggi dan 0% dengan kategori sangat rendah. Dapat diamati 13,04% responden memiliki motivasi yang rendah, untuk itu pembina ekstrakurikuler taekwondo baik pelatih, guru, maupun sekolah bisa mengamati dan meningkatkan motivasi peserta ekstrkurikuler. Tabel 4.4. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal tahun 2015. No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Prosentase 1.
75,01%-100%
Tinggi
5
100%
2.
50,01%-75%
Sedang
0
0%
3.
25,01%-50%
Rendah
0
0%
4.
0%-25%
Sangat Rendah
0
0%
5
100%
Jumlah Sumber : Data penelitian November 2015.
Lebih jelasnya gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal pada tabel dituangkan secara grafis dalam diagram batang sebagai berikut :
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal
100.00%
Tinggi
0.00%
0.00%
0%
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.3. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal. Berdasarkan hasil pada gambar 4 dapat dilihat 100% peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal memiliki motivasi tinggi, motivasi 5
61
responden tersebut tinggi dapat dilihat dari proses saat berlatih. Dimana mereka terlihat antusias dan bersemangat Tabel 4.5. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Prosentase 1.
75,01%-100%
Tinggi
7
63,63%
2.
50,01%-75%
Sedang
4
36,36%
3.
25,01%-50%
Rendah
0
0%
4.
0%-25%
Sangat Rendah
0
0%
11
100%
Jumlah Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal
63.63%
36.36%
Tinggi
Sedang
0.00%
0%
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.4. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 5 dapat dilihat 63,63% peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal memiliki motivasi yang tinggi, 36,36% dengan motivasi sedang, 0% denga kategori tinggi dan 0% dengan kategori sangat rendah. 63,63% peserta ekstrakurikuler taekwondo memiliki motivasi yang tinggi, perlu ditingkatkan 36,36% motivasi dengan
62
kategori sedang. Responden kurang bersungguh-sungguh saat berlatih, perlu pembinaan agar responden memiliki motivasi yang tinggi untuk berlatih ekstrakurikuler taekwondo. Tabel 4.6. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015. No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Prosentase 1.
75,01%-100%
Tinggi
0
0%
2.
50,01%-75%
Sedang
1
100%
3.
25,01%-50%
Rendah
0
0%
4.
0%-25%
Sangat Rendah
0
0%
1
100%
Jumlah Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal 100%
0% Tinggi
Sedang
0%
0%
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.5. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 6 dapat dilihat 100% ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal memiliki motivasi yang sedang, 0% sedang, 0% tinggi dan 0% sangat rendah, dengan jumlah responden 1 dan
63
hanya memiliki prosentase sedang, hal ini cukup menjadi bahan acuan bahwa perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar peserta ekstrakurikuler mampu meliliki motivasi yang tinggi. Dibandingkan dengan sekolah lain, jumlah responden sangat memperhatinkan hal ini sekiranya menjadi perhatian pihak sekolah.
4.1.2. Hasil Penelitian Faktor - faktor Motivasi Ditinjau dari tiap-tiap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 yang terdiri dari faktor perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan, dengan jumlah 40 responden yang diperoleh dari hasil rata-rata pada lampiran yg telah dianalisis deskriptif persentasenya yaitu faktor perhatian sebesar 87% termasuk dalam kategori tinggi, faktor relevansi 95% termasuk kategori tinggi, untuk faktor kepercayaan diri 66% termasuk kategori sedang dan faktor kepuasan sebesar 63% termasuk kategori sedang. Faktor perhatian dan relevansi memiliki kategori yang tinggi pada motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 padahal faktor yang menjadi tumpuan utama untuk mempertahankan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo dan meningkatkan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo agar memiliki motivasi yang tinggi adalah pada faktor kepercayaan diri dan faktor kepuasan. Faktor kepercayaan diri dan faktor kepuasan hanya mendapat 66% dengan kategori dedang dan 63% dalam kategori sedang yang berarti kurang kuatnya faktor pendorong untuk motivasi
peserta
ekstrakurikuler
taekwondo.
Perlu
peningkatan
faktor
kepercayaan diri dan faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo agar memiliki motivasi dalam kategori tinggi. Peningkatan motivasi ini merupakan tugas untuk pelatih ekstrakurikuler taekwondo, pembina ekstrakurikuler, guru penjasorkes, dan pemerintah Kabupaten Kendal.
64
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 dari 40 responden diperoleh hasil deskriptif persentase sebagai berikut: Tabel 4.7. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri SeKota Kendal Tahun 2015. Motivasi No
Interval Persentase 75,01%-100%
Perhatian
50,01%-75% 25,01%-50%
1 0%-25%
Kriteria Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi
Persentase
20
50%
19
47,5%
1
2,5%
0
0%
40
100%
36
90%
0
0%
4
10%
0
0%
40
100%
21
52,5%
8
20%
3
7,5%
8
20%
40
100%
11
27,5%
15
37,5%
13
32,5%
1
2,5%
40
100%
Jumlah 75,01%-100% Relevansi
50,01%-75% 25,01%-50%
2 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
3
Kepercayaan Diri
25,01%-50% 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75% 25,01%-50% 4
Kepuasan 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2015
65
Lebih jelasnya, gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Faktor-Faktor Motivasi Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
90% 50.0%
52.5%
47.5% 2.5% 0%
Perhatian
0% 10%
0%
Relevansi
20% 20% 27.5% 7.5%
Kepercayaan diri
37.5%
32.5% 2.5%
Kepuasan
Gambar 4.6. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA/SMK N se-Kota Kendal Tahun 2015. Berdasarkan gambar 7. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian dihasilkan kategori tinggi sebesar 50%, kategori sedang sebesar 47,5%, dan untuk kategori rendah 2,5%. Hasil distribusi faktor relevansi dengan kategori tinggi sebesar 90%, sedang 0%, rendah 10% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 52,5%, sedang 20%, rendah 7,5% dan kategori sangat rendah sebesar 20%. Faktor kepuasan dengan kategori tinggi sebesar 27,5%, sedang 37,5%, rendah 32,5% dan sangat rendah sebesar 2,5%.
4.1.2.1.
Hasil Penelitian Faktor-faktor Motivasi
Berdasarkan
Sekolah Ditinjau dari faktor-faktor motivasi yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler pada setiap sekolah terdapat beberapa data yang bisa diamati dalam penelitian ini. Berikut adalah data faktor-faktor motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal yang terdiri dari
66
23 responden dengan hasil analisis deskriptif yang diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Kendal Kendal Tahun 2015.
Motivasi
Interval Persentase
No
Kriteria 75,01%-100% 50,01%-75%
Perhatian
25,01%-50% 1 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi
Persentase
11
47,82%
12
52,17%
0
0%
0
0%
23
100%
21
91,30%
0
0%
2
8,69%
0
0%
23
100%
9
39,13%
7
30,34%
2
8,69%
5
21,73%
23
100%
6
26,08%
7
30,34%
9
39,13%
1
4,34%
23
100%
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
Relevansi
25,01%-50% 2 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
3
25,01%-50%
Kepercayaan Diri
0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75% 25,01%-50% 4
Kepuasan 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2015
67
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi, peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal pada tabel diskriptif persentase faktor-faktor motivasi dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Faktor-Faktor Motivasi di SMA N 1 Kendal Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
91%
47.8%
52.2% 39.1% 30% 22% 0.0% 0%
Perhatian
0% 9% Relevansi
0%
26.1%
30.3%
39.1%
8.7% Kepercayaan diri
4.3% Kepuasan
Gambar 4.7. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015. Berdasarkan gambar 4.7. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dihasilkan kategori tinggi sebesar 47,8%, kategori sedang sebesar 52,2%, untuk kategori rendah 0% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%.
Hasil distribusi faktor relevansi
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 91%, kategori sedang 0%, kategori rendah 9% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 39,2%, kategori sedang 30%, kategori rendah 8,7% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 22%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 26,1%, kategori sedang 30,3%, kategori rendah 39,1% dan kategori sangat rendah sebesar 4,3%.
68
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dari 5 responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9. Deskriptif Persentae Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMK N 1 Kendal Tahun 2015. Motivasi No
Interval Persentase 75,01%-100% 50,01%-75%
Perhatian
25,01%-50% 1 0%-25%
Kriteria Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi
Persentase
2
40%
3
60%
0
0%
0
0%
5
100%
5
100%
0
0%
0
0%
0
0%
5
100%
5
100%
0
0%
0
0%
0
0%
5
100%
0
0%
4
80%
1
20%
0
0%
5
100%
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
Relevansi
25,01%-50% 2 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
3
Kepercayaan Diri
25,01%-50% 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75% 25,01%-50% 4
Kepuasan 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2015
69
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, kepuasan
peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMK N 1 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Faktor-Faktor Motivasi di SMK N 1 Kendal Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
100%
100%
80% 60% 40% 0%
0% 0% 0% Perhatian
0% Relevansi
20% 0%
0% 0%
Kepercayaan diri
0%
0% Kepuasan
Gambar 4.8. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015. Berdasarkan gambar 9. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dihasilkan kategori tinggi sebesar 40%, kategori sedang sebesar 60%, untuk kategori rendah 0% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%.Hasil distribusi faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 100%, kategori sedang 0%, kategori rendah 0%, dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 100%, kategori sedang 0%, kategori rendah 0% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 0%, kategori sedang 80%, kategori rendah 20% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
70
Ditinjau
dari
faktor-faktor
motivasi
motivasi
perhatian,
relevansi,
kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dari 11 responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.10. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 2 Kendal Tahun 2015 Motivasi No
Interval Persentase 75,01%-100%
Perhatian
50,01%-75% 25,01%-50%
1 0%-25%
Kriteria Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi
Persentase
7
63,63%
3
27,27%
1
9,09%
0
0%
11
100%
9
81,81%
0
0%
2
18,18%
0
0%
11
100%
7
63,63%
1
9,09%
0
0%
3
27,27%
11
100%
5
45,45%
3
27,27%
3
27,27%
0
0%
11
100%
Jumlah 75,01%-100% Relevansi
50,01%-75% 25,01%-50%
2 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
3
Kepercayaan Diri
25,01%-50% 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75% 25,01%-50% 4
Kepuasan 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2015
71
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan, peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMAN 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Faktor-faktor Motivasi SMA N 2 Kendal Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
82% 63.6%
63.3%
45.5% 27%
27.3% 9.1% Perhatian
0%
18%
0%
27.3%
27.3%
9% 0.0%
0% Relevansi
Kepercayaan diri
0.0% Kepuasan
Gambar 4.9. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA N 2 Kendal tahun 2015. Berdasarkan gambar 10. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dihasilkan kategori tinggi sebesar 63,3%, kategori sedang sebesar 27,3%, untuk kategori rendah 9,1%, untuk kategori rendah sebesar 0%, dan untuk kategori sangata rendah sebesar 0%. Hasil distribusi faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 82%, kategori sedang 0%, kategori rendah 18% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 63,5%, kategori sedang 0%, kategori rendah 18% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 45,5%, kategori sedang 27,3%, kategori rendah 27,3% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
72
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dari 1 responden diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11. Deskriptif Persentae Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMK N 2 Kendal Tahun 2015 Motivasi No
Interval Persentase 75,01%-100% 50,01%-75%
Perhatian
25,01%-50% 1 0%-25%
Kriteria Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi
Persentase
0
0%
1
100%
0
0%
0
0%
1
100%
1
100%
0
0%
0
0%
0
0%
1
100%
0
0%
0
0%
1
100%
0
0%
1
100%
0
0%
1
100%
0
0%
0
0%
1
100%
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
Relevansi
25,01%-50% 2 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75%
3
Kepercayaan Diri
25,01%-50% 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 75,01%-100% 50,01%-75% 25,01%-50% 4
Kepuasan 0%-25%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2015
73
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Faktor-faktor Motivasi di SMK N 2 Kendal Tinggi
Sedang
Rendah
100% 100%
0% 0% Perhatian
100%
100%
0%
0% 0%
Sangat Rendah
0% Relevansi
0%
0%
0%
Kepercayaan diri
0%
0%0% Kepuasan
Gambar 4.10. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015. Berdasarkan gambar 11. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dihasilkan kategori tinggi sebesar 0%, kategori sedang sebesar 100%, kategori rendah 0%, dan 0% untuk kategori sangat rendah. Hasil distribusi faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 100%, kategori sedang 0%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 0%, kategori sedang 0%, kategori rendah 100% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 0%, kategori sedang 100%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
74
4.1.3. Hasil Penelitian Kepribadian Gambaran kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, yang melibatkan 40 responden dan dianalisis deskriptif persentasenya, diperoleh hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 4.12. Deskriptif Persentase Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
No Skala Penilaian 1 12-14 2 9-11 3 6-8 4 1-5 Jumlah
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi Tinggi Rata-rata Sangat Rendah
0 18 21 1 40
0% 45% 52,5% 2,5% 100%
Sumber : Data Penelitian 2015. Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian ekstrovert peserta ekstrakurikuler taekwondo di kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Kepribadian Ekstrovert 53% 45%
2.5%
0% Sangat tinggi
Tinggi
Rata-rata
Sangat Rendah
Gambar 4.11. Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015. Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 12. diketahui bahwa untuk peserta ekstrakurikuler taekwondo kategori sangat tinggi 0%,
75
peserta ekstrakurikuler taekwondo kategori tinggi sebesar 45%, 53% dengan kategori kepribadian ekstrovet rata-rata, dan 2,5% sangat rendah. Ditinjau dari tipe kepribadian introvert dari 40 peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 yaitu diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.13. Deskriptif Persentase Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
No Skala Penilaian 1 13-15 2 9-112 3 6-8 4 1-5 Jumlah
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi Tinggi Rata-rata Sangat Rendah
4 29 7 0 40
10% 72,5% 17,5% 0% 100%
Sumber: data penelitian 2015 Lebih
jelasnya
gambaran
tentang
kepribadian
Introvert
peserta
ekstrakurikuler taekwondo di kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Kepribadian Introvert 72.5%
17.5%
10%
0% Sangat tinggi
Tinggi
Rata-rata
Sangat rendah
Gambar 4.12. Distribusi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015.
76
Berdasarkan penelitian yang tertuang pada gambar 13. di atas diketahui bahwa 10% dengan kategori sangat tinggi, 72,5% dengan kategori tinggi, 17,5% dengan kategori rata-rata dan 0% bdengan kategori sangat rendah.
4.1.3.1.
Hasil Penelitian Kepribadian Berdasarkan Sekolah
Gambaran kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 berdasarkan data yang diperoleh dilapangan yang melibatkan 40 responden dan dianalisis deskriptif persentase dalam setiap sekolah, sehingga hasil deskriptif datanya dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 22. Diskriptif Persentase Tipe Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015.
N0
1
Sekolah
SMA N 1 KENDAL
Tipe Kepribadian
Skala Penilaian 12-14
Kriteria Sangat Tinggi
Frekuensi Persentase 0
0%
9-11
Tinggi
12
52,17%
6-8
Rata-rata Sangat Rendah
11
47,82%
0
0%
1-5 Ekstrovert Jumlah
23
100%
Sangat Tinggi
0
0%
9-11
Tinggi
3
60%
6-8
Rata-rata Sangat Rendah
1
20%
1
20%
12-14
2
SMK N 1 KENDAL
1-5 Ekstrovert Jumlah
5
100%
Sangat Tinggi
0
0%
9-11
Tinggi
3
27,27%
6-8
Rata-rata Sangat Rendah
8
72,72%
0
0%
12-14
3
SMA N 2 KENDAL
1-5 Ekstrovert Jumlah 12-14
4
SMK N 2 KENDAL
Ekstrovert
9-11
11
100%
Sangat Tinggi
0
0%
Tinggi
0
0%
77
6-8
Rata-rata Sangat Rendah
1-5 Jumlah Sumber: Data penelitian 2015
1
100%
0
0%
1
100%
Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian
ekstrovert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Sangat Tinggi
Tinggi
Rata-Rata
100%
60% 52%48% 0%
73% 27%
20% 0%
SMA N 1 KENDAL
0%
Sangat Rendah
20%
SMK N 1 KENDAL
0%
0%
SMA N 2 KENDAL
0%
0% 0%
SMK N 2 KENDAL
Gambar 4.13. Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015. Berdasarkan gambar 14. diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 52%, kategori rata-rata sebesar 48% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 60%, kategori rata-rata sebesar 20% dan kategori sangat rendah sebesar 20%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 27%, kategori rata-rata sebesar 73% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 2
78
Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 100%, kategori rata-rata sebesar 0% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Ditinjau dari tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo berdasarkan sekolah dengan jumlah 40 responden diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.15. Diskriptif Persentase Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015
N0
Sekolah
Tipe Kepribadian
Skala Penilaian
Kriteria
Frekuensi
Persentase
3
13,04%
9-112
Sangat Tinggi Tinggi
17
73,91 %
6-8
Rata-rata
2
8,69 %
1-5
Sangat Rendah
1
4,34%
13-15
1
SMA N 1 KENDAL
Introvert Jumlah
13-15 9-112 6-8 2
SMK N 1 KENDAL
1-5 Introvert
23
100%
Sangat Tinggi
0
0%
Tinggi
4
80%
Rata-rata Sangat Rendah
1
20%
0
20%
Jumlah
13-15 9-112 6-8 3
SMA N 2 KENDAL
1-5 Introvert
5
100%
Sangat Tinggi
1
9,09%
Tinggi
8
72,73%
Rata-rata Sangat Rendah
2
18,18%
0
0%
Jumlah
13-15 4
SMK N 2 KENDAL
Introvert
9-112
11
100%
Sangat Tinggi
0
0%
Tinggi
0
0%
79
6-8
Rata-rata Sangat Rendah
1-5 Jumlah Sumber: Data penelitian 2015 Lebih
jelasnya
gambaran
tentang
1
100%
0
0%
1
100%
kepribadian
Introvert
peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 pada tabel dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Sangat Tinggi
Tinggi
Rata-Rata
80%
9% 4%
SMA N 1 KENDAL
Gambar
4.14.
0%
100%
73%
74%
13%
Sangat Rendah
20%
0%
SMK N 1 KENDAL
9%
18% 0%
SMA N 2 KENDAL
0%
0%
0%
SMK N 2 KENDAL
Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah tahun 2015.
Berdasarkan gambar 15 diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 13%, kategori tinggi sebesar 74%, kategori rata-rata sebesar 9% dan kategori sangat rendah sebesar 4%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 80%, kategori rata-rata sebesar 20% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 9%, kategori tinggi sebesar 73%, kategori rata-rata sebesar 18%
80
dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 0%, kategori rata-rata sebesar 100% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Peserta ekstrakurikuler taekwondo yang meilikiki kategori sangat tinggi-rendah seharusnya mendapat perhatian khusus karena, biasanya mereka cenderung menyendiri dan kurang bisa berkembang.
4.1.4. Uji Hipotesis Adapun hipotesis tersebut adalah : 1. Tingkat motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri sekota Kendal Tahun 2015 yang rendah. Dengan hasil yaitu motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 dilihat dari teori motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 dengan jumlah total 40 responden dapat dikategorikan sedang dengan skor persentasenya adalah 73,24%, berarti untuk hipotesis yang pertama kurang tepat. 2. Kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-kota Kendal Tahun 2015 yang tertutup. Tabel 4.16. Hasil Deskriptif Persentase Kepribadian Introvert dan Ekstrovert No
Tipe Kepribadian
Hasil
1
Ekstrovert
sangat Tinggi 0% tinggi 45% Rata-rata 52,5% Sangat rendah 0%
2
Introvert
sangat Tinggi 10% tinggi 72,5% Rata-rata 17,5% Sangat rendah 0%
81
Sumber: Data penelitian 2015 Dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis yang kedua adalah benar karena kepribadian introvert dalam kategori tinggi sebsar 72,5%. 3. Ada hubungan antara motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 karena motivasi yang rendah dimilikim oleh kepribadian introvert tinggi, sehingga perlunya peningkatan motivasi untuk mendorong kepribadiannya agar berubah menjadi ekstrovert.
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Pembahasan Motivasi Motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal adalah didapat 40 responden dengan hasil, 24 responden atau sebesar 60% tinggi, 12 responden atau sebesar 30% sedang, 4 responden atau sebesar 10% rendah dan 0% sangat rendah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal adalah tinggi dengan 24 responden memiliki kategori motivasi Tinggi. Pada lampiran hasil motivasi rata-rata sebesar 73,24 dalam kategori sedang, berarti tingkat motivasi peserta ekstrakurikuler kurang, dimana masih perlu ditingkatkan dan dimotivasi supaya motivasi peserta ekstrakurikuler menjadi tinggi. Berdasarkan hasil pada gambar 3 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 12 responden atau sebesar 52,17% berkategori tinggi, 8 responden atau sejumlah 34,78% berkategori sedang, 3 responden atau sejumlah 13,04% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Dapat dianaliss bahwa 47,83% memiliki
82
motivasi sedang-rendah, berarti hamper separuh peserta ekstrakurikuler memiliki motivasi yang perlu di perhatikan, hal ini dimaksudkan supaya peserta ekstrakurikuler memiliki motivasi yang tinggi. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 4 yaitu SMK N 1 Kendal dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 5 yaitu SMA N 2 Kendal dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau sebesar 63,63% berkategori tinggi, 4 responden atau sejumlah 36,36% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%, perlu adanya perhatian khusus pada responden yang memiliki motivasi sedang sehingga motivasinya dapat berubah ke tinggi. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 3 yaitu SMK N 2 Kendal dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%. Jika dilihat dari jumlah siswa yang mengkuti ekstrakurikuler taekwondo dapat diurutkan tinggkatan motivasinya dari banyaknya responden yaitu pertama SMA N 1 Kendal dengan 23 responden, kedua SMA N 2 Kendal dengan 11 responden, ketiga SMK N 1 Kendal dengan 5 responden, dan ke empat SMK N 2 Kendal dengan 1 responden. Dimana dari hasil penelitian SMK N 2 Kendal memiliki responden yang memprihatinkan hal ini seharusnya dapat di benahi dan dapat diatasi, mengingat prestasi dari sekolah mengalami penurunan.
83
Gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari masing-masing indikator berdasarkan sekolahyaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan dapat dilihat dan diamati sebagai berikut :
4.2.1.1.
Perhatian
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif perhatian pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal dengan sampel 40 responden , 20 responden dalam kategori tinggi atau sebesar 50%, 19 responden dalam kategori sedang sebesar 47,5%, kategori rendah terdapat 1 responden dengan persentase sebesar 2,5% dan kategori sangat rendah 0%. Dari gambaran hasil deskriptif persentase dapat disimpulkan bahwa peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal berdasarkan motivasi pada faktor perhatian yang dalam kategori tinggi.Hal ini karena peserta ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 tidak berdasarkan asal-asalan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler saja tetapi responden juga mengetahui dan memahami dasar-dasar olahraga beladiri taekwondo.Selain itu peserta ekstrakurikuler taekwondo juga tertarik dengan beladiri taekwondo karena dengan banyak pilihan ekstrakurikuler beladiriyang lain, responden tetap menekuni olahraga beladiri taekwondo. Berikut
ini
adalah
pembahasan
motivasi
peserta
ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor perhatian berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 11 responden atau sebesar 47,82% berkategori tinggi, 12 responden atau sejumlah 52,17%
84
berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 2 responden atau sebesar 40% berkategori tinggi, 3 responden atau sebesar 60% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau sebesar 63,63% berkategori tinggi, 3 responden atau sejumlah 27,27% berkategori sedang, 1 responden atau sebesar 9,09% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.2.
Relevansi
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif relevansi pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 36 responden atau 90% dengan kategori tinggi dan 0% dengan kategori sedang, 4 responden atau sebesar 10% berkategori rendah dan 0% berkategori sangat rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 sangat baik karena setelah berlatih olahraga beladiri taekwondo responden lebih mudah berteman dan lebih mempunyai tujuan untuk
85
berprestasi, bukan sekedar melakukan kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi juga ingin mengembangkan kemampuan dan meraih prestasi. Berikut
ini
adalah
pembahasan
motivasi
peserta
ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor relevansi berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 21 responden atau sebesar 91,30% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 2 responden atau sebesar 8,69% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 9 responden atau sebesar 81,81% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 2 responden atau sebesar 18,18% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 1 responden atau sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.3.
Kepercayaan Diri
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif kepercayaan diri pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal
86
Tahun 2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 21 responden atau 52,5% dengan kategori tinggi dan 8 responden atau 20% dengan kategori sedang, 3 responden atau 7,5% dengan kategori rendah, dan 8 responden atau sebesar 20% dengan kategori sangat rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 21 responden dengan kepercayaan diri tinggi berarti lebih dari 50% peserta ekstrakurikuler taekwondo memiliki rasa percaya diri yang tidak berlu dikhawatirkan. Untuk 19 peserta ekstrakurikuler taekwondo yang memiliki kategori sedang sampai sangat rendah perlu adanya pendampingan dan perhatian khusus untuk mengatahui dan agar mampu meningkatkan motivasi peserta ekstrakurikulet taekwondo menjadi berkategori tinggi. Berikut
ini
adalah
pembahasan
motivasi
peserta
ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor kepercayaan diri berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 9 responden atau sebesar 39,13% berkategori tinggi, 7 responden atau sejumlah 30,34% berkategori sedang, 2 responden atau sebesar 8,69% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 5 responden atau sebesar 21,73%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau sebesar 1o0% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau sebesar 63,63% berkategori tinggi, 1 responden atau sejumlah 9,09%
87
berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 3 responden atau sebesar 27,27%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 1 responden atau sebesar 100% berkategori rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.4.
Kepuasan
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa faktor kepuasan pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 11 responden atau 27,5% dengan kategori tinggi, 15 responden atau 37,5% dengan kategori sedang, 13 responden atau 32,5% dengan kategori rendah, dan 1 responden atau sebesar 2,5% dengan kategori sangat rendah.
Dapat diketahui 34,77% responden atau
sejumlah 16 responden memiliki tingkat kepuasan yang kurang, hal ini bisa dikarenakan kurang terapresiasinya prestasi yang diraih baik dari pihak sekolah, keluarga ataupun teman baik berupa penghargaan, pujian maupun pengakun dank arena para peserta tersebut belum pernah melakukan suatu pertandingan yang resmi. Meskipun tidak meraih prestasi dalam kejuaraan mestinya pihak sekolah, keluarga, teman maupun pelatih bias lebih menghargai upaya dalam melakukan pertandingan. Berikut
ini
adalah
pembahasan
motivasi
peserta
ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor Kepuasan berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 6 responden atau
88
sebesar 26,08% berkategori tinggi, 7 responden atau sejumlah 30,34% berkategori sedang, 9 responden atau sebesar 39,13% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori tinggi, 4 responden atau sebesar 80% berkategori sedang, 2 responden atau sebesar 20% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau sebesar 45,45% berkategori tinggi, 3 responden atau sejumlah 27,27% berkategori sedang, 5 responden atau sebesar 27,27% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%. Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.2. Pembahasan Kepribadian Dari data hasil penelitian yang diperoleh bahwa kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 sebagai berikut :
4.2.2.1.
Ekstrovert
Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 12 yang diperoleh dari objek penelitian bahwa kepribadian ekstrovert pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari 40 jumlah responden diketahui bahwa terdapat , 0% untuk kategori sangat tinggi,
89
18 responden atau sebesar 45% dengan kategori tinggi, 21 responden atau sebesar 52,5% dengan kategori kepribadian ekstrovet rata-rata dan 1 responden atau sebesar 2,15% dengat kategori sangat rendah. Berikut ini adalah pembahasan tipe kepribadian ekstrovert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan gambar 14. diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 12 responden atau sebesar 52%, kategori rata-rata 11 responden atau sebesar 48% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 3 responden atau sebesar 60%, kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 20% dan kategori sangat rendah 1 responden sebesar 20%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 3 responden atau sebesar 27%, kategori rata-rata 8 responden atau sebesar 73% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 1 responden atau sebesar 100%, kategori rata-rata sebesar 0% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
4.2.2.2.
Introvert
Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 4 yang diperoleh dari objek penelitian bahwa kepribadian introvert pada peserta
90
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari 40 jumlah responden, 4 responden atau sejumlah 10% sangat tinggi, 29 responden atau sebesar 72,5% dengan kategori tinggi, 7 responden atau sebesar 17,5% dengan kategori rata-rata dan 0%dengan kategori sangat rendah. Berikut ini adalah pembahasan tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 berdasarkan sekolah sebagai berikut: Berdasarkan gambar 15 diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi 3 fresponden atau sebesar 13%, kategori tinggi 17 responden atau sebesar 74%, kategori rata-rata 2 responden atau sebesar 9% dan kategori sangat rendah 1 responden atau sebesar 4%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 4 responden atau sebesar 80%, kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 20% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi 1 responden atau sebesar 9%, kategori tinggi 8 responden atau sebesar 73%, kategori rata-rata 2 responden atau sebesar 18% dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMK N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 0%, kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 100% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
4.3.
Temuan Penelitian
91
Temuan dalam penelitian ini adalah ketidak sesuaian antara teori yang ada dengan kondisi dilapangan. Temuan penelitian ini yaitu : 1. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK 2 Kendal yang hadir dalam pelatihan ekstrakurikuler 1 responden. Upaya yang dilakukan pelatih taekwondo sabeum Hasan supaya peserta ekstrakurikuler mengikuti kegiatan, tetapi kembali lagi kepada motivasi siswa rendah. 2. Pihak SMA N 1 Kendal mendukung peneliti sehingga memudahkan perijinan untuk melakukan penelitian, dimana sekolah yang lain cukup disulitkan dalam mengurus perijinan hingga 1 bulan, tetapi pihak SMA 1 Kendal sangat membantu dan mempermudah, hal ini ternyata juga didukung oleh motivasi siswa tinggi, sehingga penelitian di SMA N 1 Kendal berjal lancar. 3. Penulis mengalami banyak kendala ketika melakukan penelitian di SMA N 2 Kendal, disini perijinan yg dilakukan sulit dan terkesan penulis dianak tirikan, jika peneliti alumni SMA N 2 Kendal prasarat pengurusan perijinan dapat berjalan bersamaan waktu penelitian. Proses yang terlalu berputar-putar dan memakan waktu, sehingga penelitian ini terlalu lama untuk jenis penelitian survei. Permasalahan tidak hanya dalam proses perijinan, penulis tidak bisa menghubungi pelatih ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal. Adanya hubungan yang kurang baik antara pelatih ekstrakurikuler taekwondo dan guru pembina ekstrakurikuler sehingga peneliti sulit untuk melakukan penelitian, hal ini membuat penelitian dilakukan setelah jam pelajaran berkhir, sehingga pada bukti dokumentasi terlihat anak masih menggunakan seragam sekolah. 4. Proses perijinan di SMK N 1 Kendal berjalan sesuai harapan dan tanpa hambatan berarti, baik dari proses perijinan yang mudah dan kerjasama
92
dengan guru pembina ekstrakurikuler sehingga proses penelitian berjalan lancar. 5. Peserta ekstrakurikuler antusias ketika mengisi angket motivasi dan kepribadian dan kerjasama antara penulis dan responden dapat berjalan dengan baik. 6. Proses pengambilan data dibantu oleh sabeum pelatih ekstrakurikuler sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dilihat dari teori motivasi dengan jumlah total 40 responden dapat dikategorikan sedang dengan skor persentase 73,24%. Dilihat tabulasi data skor rata-rata semua faktor motivasi hasil penelitian adalah faktor perhatian sebesar 87%, faktor relevansi 95%, faktor kepercayaan diri 66%, faktor kepuasan 63%, dapat disimpulkan motivasi peserta ekstrakurikuler masih dalam urutan dasar yaitu pada faktor perhatian dan relevansi, padahal kedua faktor tersebut sangat lemah dibanding dengan faktor kepercayaan diri dan kepuasan. Jadi motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo perlu ditingkatkan. 2. Kepribadian ekstrovert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMA Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dengan jumlah total 40 responden 18 responden atau sebesar 45% dengan kategori tinggi, 21 responden atau sebesar 52,5% dengan kategori kepribadian ekstrovet rata-rata dan 1 responden atau sebesar 2,15% dengat kategori sangat rendah. Kepribadian introvert pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri seKota Kendal Tahun 2015 diketahui bahwa 4 responden atau sejumlah 10% sangat tinggi, 29 responden atau sebesar 72,5% dengan kategori tinggi, 7 responden atau sebesar 17,5% dengan kategori rata-rata dan 0%dengan kategori sangat rendah. Kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler dalam
93
94
prosentase tinggi, hal ini berarti hipotesis penulis benar, karena peserta ekstrakurikuler masih banyak yang tidak berani turun tanding dan hanya berlatih saja, oleh sebab itu pelatih ekstrakurikuler harus memberikan keyakinan agar peserta ekstrakurikuler berani bertanding, minimal antara teman sebaya.
5.2.
Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diberikan saran seperti berikut : 1. Pihak pemerintah Kabupaten Kendal supaya lebih mendukung dan memperhatikan secara merata sekolah-sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler terutama beladiri taekwondo. 2. Pihak sekolah supaya lebih memantau secara berkala keaktifan peserta ekstrakurikuler taekwondo. 3. Pihak sekolah turut serta memotivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo agar lebih termotivasi sehingga meraih prestasi. 4. Para pelatih ekstrakurikuler taekwondo lebih bekerjasama dengan pihak sekolah dengan baik agar peserta ekstakurikuler merasakan dukungan dari kedua belah pihak. 5. Peserta ekstrakurikuler taekwondo agar lebuh meningkatkan motivasi dalam berlatih.
DAFTAR PUSTAKA
Akzas Azhari, 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Bandung PT Mizan Publika. Feri Kurniawan. 2013. Buku Pintar Olahraga. Jakarta. Laskar Aksara Dwi Sunar Prasetyono, 2013. RagamTes Psikologi. Yogyakarta. DIVA Press Djaali, 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Bumi Aksara Gugun Arief Gunawan, 2007. BELA DIRI . Yogyakarta PT Pustaka Insan Madani Harry Pramono. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Semarang Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Jakarta PT Raja Grafindo Persada Komarudin, 2013. Psikologi Olahraga. Bandung PT. Remaja Rosdakarya Monty P. Satiadarma, 2000. Dasar-Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta PT. Primacon Jaya Dinamika Nana Syaodih Sukmadinata, 2005 .Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset. Prasetya Irawan, Suciati.2005. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: PAU-PPAIUT Singgih D. Gunarsa, 2008. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakatra PT BPK Gunung Mulia. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta Sumardi Suryabrata, 2013. Psikologi Kepribadian. Jakarta PT Raja Grafindo Persada Atlit Harus Junjung Tinggi Sportivitas. Online at
95
96
www.radarpekalongan.com/46334/atlit-harus-junjung-tinggi-sportivitas/ (accesed 26/06/2015) Pemerintah Kabupaten Kendal. Online at https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis (accesed 26/06/2015) Taekwondo Solo Juara bupati cup 2014. Online at http://joglosemar.co/2014/10/taekwondo-solo-juara-bupati-kendal-cup2014.html (accesed 26/6/2015)
97
LAMPIRAN
97
Lampiran 1 Penetapan SK Dosen Pembimbing
98
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
99
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Kesbangpol dan Linmas Kab. Kendal
100
Lampiran 4 Surat Rekomendasi Bapeda Kab. Kendal
101
Lanjutan Lampiran 4 Surat Rekomendasi Bapeda Kab. Kendal
102
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kab. Kendal
103
Lampiran 6 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 1 Kendal
104
Lampiran 7 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK N 1 Kendal
105
Lampiran 8 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 2 Kendal
106
Lampiran 9 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK N 2 Kendal
107
Lampiran 10 ANGKET UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO Nama Responden : Alamat
:
Petunjuk Pengisian Angket : 1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan berikutini, kemudian pilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat, situasi dan keadaan yang sebenarnya. 2. Berilah tanda centang ( x ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat anda Soal 1. Apakah anda setuju bahwa beladiri taekwondo berasal dari Korea Selatan? A. Setuju 2.
B. Tidak setuju
Beladiri taekwondo di sekolah saya merupakan beladiri unggulan dan berprestasi? A. Pernah
3.
B. Belum Pernah
Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri taekwondo karena ingin memamerkan kemampuan saya? A. Ya
B. Tidak
4. Tingkatan warna sabuk paling dasar dalam beladiri taekwondo adalah warna putih? A. Setuju 5.
B. Tidak Setuju
Peserta ekstrakurikuler taekwondo di sekolah saya ganteng dan cantik? A. Ya
6.
B. Tidak
Sabeum pelatih ekstrakurikuler taekwondo muda, ganteng dan berprestasi? A. Benar
B. Salah
7. Seiring frekuensi latihan yang meningkat daya tahan tubuh saya juga meningkat sehingga saya tidak mudah sakit? A.Setuju
B. Tidak Setuju
8. Saya lebih percaya diri dalam berteman setelah mengikuti ekstrakurikuler taekwondo? A. Setuju
B. Tidak Setuju
9. Saya merasa lebih bersemangat dan segar setelah mengikuti latihan ekstrakurikuler taekwondo? A. Ya
B. Tidak
108
10. Saya mengikuti ekstrakulikuler taekwondo karena saya ingin melindungi diri dari orang yang berniat jahat? A. Benar
B. Salah
11. Belatih taekwondo dengan tekun karena ingin menjadi atlet yang berprestasi? A. Setuju
B. Tidak Setuju
12. Saya tidak mudah lelah dalam mengikuti kegiatan olahraga di sekolah karena saya sudah terbiasa dengan latihan yang berat dalam beladiri taekwondo? A. Benar
B. Salah
13. Saya memiliki kemampuan yang lebih di bidang olahraga dibandingkan
teman-
teman saya di kelas? A. Setuju
B. Tidak Setuju
14. Saya tidak ragu memberikan contoh gerakan untuk materi beladiri pada mata pelajaran penjas? A. Setuju
B. Tidak Setuju
15. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya juga berlatih di dojang lain? A. Ya
B. Tidak
16. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi dalam olahraga beladiri taekwondo? A.Benar
B. Salah
17. Saya selalu optimis menang pada setiap kejuaraan beladiri taekwobdo yang saya ikuti? A. Ya
B. Tidak
18. Dalam kejuaraan resmi saya selalu mendapatkan juara? A. Pernah
B. Belum Pernah
19. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri taekwondo saya? A. Setuju
B. Tidak Setuju
20. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal dan dipuji banyak orang? A. Setuju
B. Tidak Setuju
21. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal oleh banyak orang? A. Setuju
B. Tidak Setuju
22. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi juara saya selalu diberi hadiah oleh pihak sekolah? A. Pernah
B. Belum Pernah
23. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri? A. Setuju
B. Tidak Setuju
24. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia karena mampu membanggakan orang tua saya? A.Setuju
B.Tidak Setuju
109
Lampiran 11 DAFTER RESPONDEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI DOJANG SMA N 1 KALIWUNGU No Nama Responden Alamat Sekolah 1 Maftuh Qolbi SMA N 1 KALIWUNGU 2 Muhammad Yusuf Kampung Blandong Rt.05 SMA N 1 Bahtiar Rw.08 KALIWUNGU 3 Anev Tectona Niko Kedungsuren Kaliwungu SMP N 1 A Selatan BRANGSONG 4 Firdhani R.B SMA N 1 KALIWUNGU 5 R. Dewa Krisna SMP N 2 R.P KALIWUNGU 6. Cahya Mutiara Puton, Magelung Kaliwungu SMA N 1 Candra Selatan KALIWUNGU 7. Dwi Kurniawan Kp. Kedungrombong Rt 2 SMA N 1 Rw 7 Sarirejo Kaliwungu KALIWUNGU Utara 8 Jaga Kelana Puton, Magelung, Kaliwungu SD N 1 Candra Selatan MAGELUNG 9 Mia Nur Khalisa Plantaran Tototentrem SMP N 2 Kaliwungu Selatan KALIWUNGU 10 Nur Izzah Sfitri Kaliwungu SMA N 1 KALIWUNGU 11 Ridwan Ngebum, Kaliwungu Utara 12 Azzahra Aziiz Perumahan Kaliwungu Indah SMP N 1 Kurnia KALIWUNGU 13 Kenandy Rafa Perumahan Kaliwungu SD N 1 Azarya Permai MAGELUNG 14 M. IKKO Safirlda M Patukangan Rt 1 Rw 8 SMA N 1 Kutoharjo Kaliwungu KALIWUNGU 15 Dadang Amin S Rejomulyo Kaliwungu SD N 2 PROTOMULYO 16 Annisa Dewi Perum Kaliwungu Indah SMA N 1 Fortuna KALIWUNGU 17 M Rafly Perumahan Kaliwungu Indah SD ALAbdurahman MARDLIYAH 18 Abdul Aziz Darupono, Kaliwungu SMP N 2 Selatan KALIWUNGU 19 Ahmad Mujiono Sari Baru rt 5 rw 7 SMP N 2 Kaliwungu KALIWUNGU 20 Anam Krismawan Perumahan Griya Permai SMP N 2 KALIWUNGU
110
110
Lampiran 12 UjiValiditasAngketPenelitian BUTIR INSTRUMEN
No Subjek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
6
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
10
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
12
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
13
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
14
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
16
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
17
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
19
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
SX
15
12
10
7
14
13
12
15
10
10
13
13
16
13
12
16
15
13
16
16
15
14
15
17
2
15
12
10
7
14
13
12
15
10
10
13
13
16
13
12
16
15
13
16
16
15
14
15
17
SX
SXY
258
227
189
129
254
240
215
275
182
178
236
230
280
244
240
282
271
230
289
288
270
256
271
292
r xy
0.336
0.609
0.494
0.302
0.551
0.568
0.393
0.683
0.371
0.300
0.494
0.383
0.494
0.642
0.843
0.538
0.601
0.383
0.693
0.671
0.581
0.589
0.601
0.452
r tabel
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
Validitas
TIDAK
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
TIDAK
VALID
TIDAK
TIDAK
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
111
Lampiran 13 Reliabilitas Angket Penelitian Menggunakan SPSS Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.882
.885
24
Reliability Statistics Lambda
1
.845
2
.895
3
.882
4
.744
5
.875
6
.
N of Items
24
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
VAR00001
15.3500
32.239
.266
.
.883
VAR00002
15.5000
30.474
.550
.
.875
VAR00003
15.6000
31.095
.423
.
.879
VAR00004
15.7500
32.303
.222
.
.884
VAR00005
15.4000
30.989
.491
.
.877
VAR00006
15.4500
30.787
.507
.
.876
VAR00007
15.5000
31.737
.316
.
.882
VAR00008
15.3500
30.450
.639
.
.873
112
VAR00009
15.6000
31.832
.291
.
.883
VAR00010
15.6000
32.253
.217
.
.885
VAR00011
15.4500
31.208
.426
.
.879
VAR00012
15.4500
31.839
.308
.
.882
VAR00013
15.3000
31.589
.438
.
.878
VAR00014
15.4500
30.366
.588
.
.874
VAR00015
15.5000
29.105
.815
.
.867
VAR00016
15.3000
31.379
.485
.
.877
VAR00017
15.3500
30.871
.549
.
.875
VAR00018
15.4500
31.839
.308
.
.882
VAR00019
15.3000
30.642
.653
.
.873
VAR00020
15.3000
30.747
.629
.
.874
VAR00021
15.3500
30.976
.527
.
.876
VAR00022
15.4000
30.779
.533
.
.876
VAR00023
15.3500
30.871
.549
.
.875
VAR00024
15.2500
31.987
.400
.
.879
Keterangan: Uji validitas menggunakan rumus alpha ,dapat diketahui nilai reliabilitas tes secara keseluruhan adalah 0,885 yang dapat dilihat pada Alpha Based on Standarized Item Untuk mengetahui nilai validitas tiap butir soal dapat dilihat pada scale corrected item total correlation sedangkan cronbach’s alpha if item deletet adalah nilai reliabilitas butir yang dibandingkan dengan R Tabel dan probabilitas 0,05 R tabel untuk jumlah sampel 20 yaitu 20-2 =18 dan nilainya adalah 0,444 Dalam uji validitas ini terdapat 7 soal yang tidak valid karena nilai reliabilitasnya dibawah nilai R tabel yaitu pada nomor 1,4,7,9,10,12,18
113
Lampiran 14 Soal Angket Penelitian Motivasi Nomor Pertanyaan Prinsip-
Perhatian
1. beladiri
taekwondo
prinsip
merupakan
Motivasi
berprestasi?
ARCS
di
beladiri
sekolah
saya
unggulan
dan
2. Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri taekwondo karena ingin memamerkan kemampuan saya? 3. Peserta
ekstrakurikuler
taekwondo
di
sekolah saya ganteng dan cantik? 4. Sabeum taekwondo
pelatih muda,
ekstrakurikuler ganteng
dan
berprestasi? Relevansi
5. Saya lebih percaya diri dalam berteman setelah
mengikuti
ekstrakurikuler
taekwondo? 6. Belatih taekwondo dengan tekun karena ingin menjadi atlet yang berprestasi? Kepercayaa n diri
7. Saya memiliki kemampuan yang lebih di bidang olahraga dibandingkan
teman-
teman saya di kelas? 8. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya juga berlatih di dojang lain?
114
9. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi dalam olahraga beladiri taekwondo? 10. Saya selalu optimis menang pada setiap kejuaraan beladiri taekwobdo yang saya ikuti? 11. Dalam
kejuaraan
resmi
saya
selalu
mendapatkan juara? Kepuasan
12. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri taekwondo saya? 13. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal dan dipuji banyak orang? 14. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal oleh banyak orang? 15. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi juara saya selalu diberi hadiah oleh pihak sekolah? 16. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri? 17. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia karena mampu membanggakan orang tua saya?
Soal Angket Penelitian Kepribadian EPPS
Nomor Pertanyaan
115
(Edward
Ekstrovert
Personal
(Terbuka)
1. Sekali-kali
saya
merasa
sangat
gembira dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo?
Preference schedule)
2. Saya sangat memperhatikan sekali dalam
cara
berpakaian
seragam
taekwondo? 3. Saya senang pergi berlatih ke dojang lain? 4. Saya tidak takut berangkat latihan sendiri
dimana
sudah
dimulainya
kegiatan ekstrakurikuler taekwondo? 5. Kadang saya marah ketika kalah dalam pertandingan taekwondo? 6. Saya sangat lelah karena latihan ekstrakurikuler taekwondo melamapui batas? 7. Saya senang membaca-baca buku beladiri taekwondo? 8. Saya selalu berpegang teguh pada prinsip taekwondoin? 9. Saya senang bercanda saat istirahat latihan beladiri taekwondo? 10. Saya senang pergi melihat event pertandingan beladiri? 11. Saya tidak suka menonjolkan diri dalam
latihan
ekstrakurikuler
taekwondo? 12. Saya sulit memulai percakapan bila bertemu dengan orang lain yang tidak dikenal? 13. Saya tidak mudah tersinggung ketika
116
ditegur sabeumnim? 14. Saya merasa kesulitan untuk bicara di tempat
latihan
ekstrakurikuler
taekwondo? Introvert (Tertutup)
15. Saya sering berusaha keras untuk menyembunyikan rasa malu di latihan beladiri taekwondo? 16. Saya meras kurang percaya dirisaat berlatih beladiri taekwondo? 17. Saya sering menganggap diri saya apa adanya? 18. Pernah terlintas dalam pikiran tentang sesuatu yang buruk untuk dibicarakan dalam beladiri taekwondo? 19. Saya lebih suka duduk sendirian atau hanya dengan orang yang saya kenal dalamberlatih
ekstrakurikuler
taekwondo? 20. Saya tidak ingin pemalu lagi saat berlatih taekwondo? 21. Saya
lebih
sensitif
daripada
kebanyakan orang? 22. Saya
mudah
sekali
menjadi
canggung? 23. Jika mungkin, saya akan berusaha menghindarkan diri dari keramaian? 24. Saya mudah mendapatkan teman terutama
dalam
berlatih
beladiri
taekwondo? 25. Seandainya saya diberi kesempatan, mungkin saya akan menjadi pemimpin
117
yang
baik
dalam
latihan
beladiri
taekwondo? 26. Saya sangat ingin percaya diri saat berlatih taekwondo? 27. Saya merasa tidak keberatan untuk bertemu dengan orang yang tidak saya kenal? 28. Saya sering bercakap-cakap dengan orang
yang tidak saya kenal saat
berllatih taekwondo? 29. Saya
senang
pertandingan
menghadiri
taekwondo
memperbanyak teman?
untuk
118
Lampiran 15 ANGKET PENELITIAN MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO
DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 Identitas Responden Nama Responden : Alamat Sekolah
: :
Petunjuk Pengisian Angket : 1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan berikutini, kemudian pilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pendapat, situasi dan keadaan yang sebenarnya. 2. Berilah tanda centang ( x ) pada kolom jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat anda.
Soal Motivasi 1. Beladiri taekwondo di sekolah saya merupakan beladiri unggulan dan berprestasi? B. Ya B. Tidak 2. Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri taekwondo karena ingin memamerkan kemampuan saya? B. Ya B. Tidak 3. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di sekolah saya ganteng dan cantik? B. Setuju B. Tidak Setuju 4. Sabeum pelatih ekstrakurikuler taekwondo muda, ganteng dan berprestasi? A. Ya B. Tidak 5. Saya lebih percaya diri dalam berteman setelah mengikuti ekstrakurikuler taekwondo? B. Setuju B. Tidak Setuju 6. Berlatih taekwondo dengan tekun karena ingin menjadi atlet yang berprestasi? B. Setuju B. Tidak Setuju 7. Saya memiliki kemampuan yang lebih di bidang olahraga dibandingkan teman-teman saya di kelas? B. Setuju B. Tidak Setuju 8. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya juga berlatih di dojang lain? B. Ya B. Tidak 9. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi dalam olahraga beladiri taekwondo? A.Benar B. Salah
119
10. Saya selalu optimis menang pada setiap kejuaraan beladiri taekwondo yang saya ikuti? B. Ya B. Tidak 11. Dalam kejuaraan resmi saya selalu mendapatkan juara? B. Pernah B. Belum Pernah 12. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri taekwondo saya? B. Setuju B. Tidak Setuju 13. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal dan dipuji banyak orang? B. Setuju B. Tidak Setuju 14. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal oleh banyak orang? B. Setuju B. Tidak Setuju 15. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi juara saya selalu diberi hadiah oleh pihak sekolah? B. Pernah B. Belum Pernah 16. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri? B. Setuju B. Tidak Setuju 17. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia karena mampu membanggakan orang tua saya? A.Setuju B.Tidak Setuju
Soal Kepribadian 1. Sekali-kali saya merasa sangat gembira dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo? A. Ya B. Tidak 2. Saya sangat memperhatikan sekali dalam cara berpakaian seragam taekwondo? A. Ya B. Tidak 3. Saya senang pergi berlatih ke dojang lain?
A. Ya
B. Tidak
4. Saya tidak takut berangkat latihan sendiri dimana sudah dimulainya kegiatan ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
5. Kadang saya marah ketika kalah dalam pertandingan taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
6. Saya sangat lelah karena latihan ekstrakurikuler taekwondo melamapui batas?
A. Ya
B. Tidak
7. Saya senang membaca-baca buku beladiri taekwondo?
120
A. Ya
B. Tidak
8. Saya selalu berpegang teguh pada prinsip taekwondoin?
A. Ya
B. Tidak
9. Saya senang bercanda saat istirahat latihan beladiri taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
10. Saya senang pergi melihat event pertandingan beladiri?
A. Ya
B. Tidak
11. Saya tidak suka menonjolkan diri dalam latihan ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
12. Saya sulit memulai percakapan bila bertemu dengan orang lain yang tidak dikenal?
A. Ya
B. Tidak
13. Saya tidak mudah tersinggung ketika ditegur sabeumnim?
A. Ya
B. Tidak
14. Saya merasa kesulitan untuk bicara di tempat latihan ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
15. Saya sering berusaha keras untuk menyembunyikan rasa malu di latihan beladiri taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
16. Saya meras kurang percaya dirisaat berlatih beladiri taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
17. Saya sering menganggap diri saya apa adanya?
A. Ya
B. Tidak
18. Pernah terlintas dalam pikiran tentang sesuatu yang buruk untuk dibicarakan dalam beladiri taekwondo? A. Ya B. Tidak 19. Saya lebih suka duduk sendirian atau hanya dengan orang yang saya kenal dalamberlatih ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
20. Saya tidak ingin pemalu lagi saat berlatih taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
21. Saya lebih sensitif daripada kebanyakan orang?
121
A. Ya
B. Tidak
22. Saya mudah sekali menjadi canggung?
A. Ya
B. Tidak
23. Jika mungkin, saya akan berusaha menghindarkan diri dari keramaian?
A. Ya
B. Tidak
24. Saya mudah mendapatkan teman terutama dalam berlatih beladiri taekwondo? A. Ya B. Tidak 25. Seandainya saya diberi kesempatan, mungkin saya akan menjadi pemimpin yang baik dalam latihan beladiri taekwondo? A. Ya B. Tidak 26. Saya sangat ingin percaya diri saat berlatih taekwondo?
A. Ya
B. Tidak
27. Saya merasa tidak keberatan untuk bertemu dengan orang yang tidak saya kenal?
A. Ya
B. Tidak
28. Saya sering bercakap-cakap dengan orang berllatih taekwondo?
A. Ya
yang tidak saya kenal saat
B. Tidak
29. Saya senang menghadiri pertandingan taekwondo untuk memperbanyak teman?
A. Ya
B. Tidak
122
Lampiran 16 PEDOMAN OBSERVASI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 NO Pernyataan Hasil Observasi Keterangan Ada Tidak 1. Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dilakukan pada hari dan jam yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah 2. Setiap sekolah memiliki pelatih beladiri taekwondo 3. Jumlah peserta ekstrakurikuler taekwondo 4. Lama latihan ekstrakurikuler taekwondo 5. Peserta ekstrakurikuler menggunakan seragam taekwondo dengan lengkap 6. Kegiatan beladiri taekwondo didampingi dan diawasi oleh pelatih 7. Tempat pelatihan beladiri taekwondo yang menunjang 8. Kelengkapan alat-alat yang menunjang beladiri taekwondo 9. Peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan 10. Peserta ekstrakurikuler datang tepat waktu 11. Waktu istirahat latihan digunakan untuk istirahat
123
Lampiran 17 HASIL OBSERVASI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 NO Pernyataan Hasil Observasi Keterangan Ada Tidak 1. Kegiatan ekstrakurikuler 1. SMA N 1 KENDAL taekwondo dilakukan pada hari Senin 15.30 – selesai dan jam yang sudah ditetapkan 2. SMA N 2 KENDAL oleh pihak sekolah Selasa & Rabu 16.00 – selesai 3. SMK N 1 KENDAL Sabtu 16.00 – selesai 4. SMK N 2 KENDAL Sabtu & minggu 14.30 – selesai 2. Setiap sekolah memiliki pelatih 1. SMA N 1 KENDAL beladiri taekwondo Sabeum Suroso 2. SMA N 2 KENDAL Sabeum Kabib 3. SMK N 1 KENDAL Sabeum Yawawi 4. SMKN 2 KENDAL Sambeum Hasan 3 Jumlah peserta ekstrakurikuler 1. SMA N 1 KENDAL 25 taekwondo siswa 2. SMK N 1 KENDAL 12 siswa 3. SMA N 2 KENDAL 20 siswa 4. SMK N 2 KENDAL 15 siswa 4 Lama latihan ekstrakurikuler 1. SMA N 1 KENDAL 90 taekwondo menit 2. SMK N 1 KENDAL 90 menit 3. SMA N 2 KENDAL 90 menit 4. SMK N 2 KENDAL 90 menit 5 Peserta ekstrakurikuler Seluruh peserta menggunakan seragam ekstrakurikuler taekwondo di taekwondo dengan lengkap SMA/SMK Negeri menggunakan seragam taekwondo dengan lengkap.
124
6. Kegiatan beladiri taekwondo didampingi dan diawasi oleh pelatih
7. Tempat pelatihan beladiri taekwondo yang menunjang
8. Kelengkapan alat-alat yang menunjang beladiri taekwondo
9. Peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan
10 Peserta ekstrakurikuler datang tepat waktu 11 Waktu istirahat latihan digunakan untuk istirahat
Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di setiap sekolah didampingi oleh pelatih yang berkompetensi. Tempat pelatihan untuk SMA N 1 KENDAL dan SMK N 2 KENDAL bertempatan di indoor dan SMA N 2 KENDAL dan SMK 1 Kendal berlatih di lapangan outdoor Perlengkapan untuk latihan berupa matras, body protector, helm, pelindung alat vital, target, samsak Semuanya memiliki dan dengan kategori terpelihara. Sebelum melakukan pelatihan beladiri taekwondo semua peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan Peserta ekstrakurikuler dating tepat waktu Waktu istirahat digunakan untuk istirahat dan bercengkrama dengan teman-teman.
125
Lampiran 18 PANDUAN DOKUMENTASI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 NO Dokumentasi Hasil Keterangan Ada Tidak 1. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler taekwondo tahun 2015 2. Foto-foto kegiatan pemanasan sebelum melakukan kegiatan beladiri taekwondo 3. Surat kabar (media online, cetak) mengenai beladiri taekondo di kabupaten Kendal Tahun 2014/2015 4. Surat ijin penelitian dari Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Kendal 5. Surat ijin penelitian dari Bapeda Kabupaten Kendal 6. Surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal
126
Lampiran 19 HASIL DOKUMENTASI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDODI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 NO Dokumentasi Hasil Keterangan Ada Tidak 1. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler taekwondo tahun 2015 2. Foto-foto kegiatan beladiri Foto kegiatan beladiri taekwondo taekwondo yang dilakukan oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK N se-Kota Kendal Tahun 2015 berupa foto saat pemanasan, foto saat melakukan teknik dasar, foto saat melakukan sparing patner, foto saat pengisian angket. 3. Surat kabar (media online, Informasi seputar prestasi cetak) mengenai beladiri beladiri taekwondo di taekondo di kabupaten Kendal Kabupaten Kendal melalui media online Tahun 2014/2015 4. Surat ijin penelitian dari Perijian dilakukan pada Kesbangpol dan Linmas tanggal 7 Oktober 2015 Kabupaten Kendal 5. Surat ijin penelitian dari Perijinan dilakukan pada Bapeda Kabupaten Kendal tanggal 12 Oktober 2015 6. Surat ijin penelitian dari Dinas Perijinan dilakukan pada Pendidikan Kabupaten Kendal tanggal 13 Oktober 2015
127
Lampiran 20 DAFTAR RESPONDEN NO
NAMA
ALAMAT
SEKOLAH
1
Kode Resp R-001
Shifwah Nazla Aulia
SMA N 1 KENDAL
2
R-002
Nada Firdauzi
3
R-003
Erlin Berliani
4 5
R-004 R-005
Lutfan Nuha Ramadan Azizah Rizka Masega
6
R-006
7
R-007
Ifan Freshesma Eka Putra Ananda Devina Alodia Yudiputri
8
R-008
Novita Vela Indriyani
9 10 11
R-009 R-010 R-011
12
R-012
Zulvannisa Azzahwa Langit Triharggito Azzahra Jasmine Puspoyudo Aurama Zulfa Pratama
JL. Sekopek Tepimulyo Kaliwungu Brangsong, Sidorejo RT 02 RW O1 Pasar Tanjungmulyo Kendal Cepiring Kendal Perum Kendal Asri Raya No.7 Desa Purwokerto RT 03 RW O3 Brangsong Jl. Raya Jambearum NO. 11 RT 01 RW 02 Kendal Tlangu RT 01 RW O6 Sukorejo Kendal Gemuh Bugangin, Kendal Asrama Brimob, Kendal
SMA N 1 KENDAL
13
R-013
Muhammad Ghani Aryatama
14
R-014
M Axl Bayu P
15 16
R-015 R-016
Miftha Mailil K Anisa Pratiwi
17
R-017
18
R-018
Muhammad Ammar Anitu Putra Suci Krisniasari
Brangsong RT 10 RW 04 Jl. Kepodang 2, Perumda, Kec. Patebon, Kendal Desa Krengseng RT 02 RW 06 Kec. Gringsing Kab. Batang Desa Sukomulyo RT 01 RW 04 Kaliwungu Selatan Weleri, Kendal
SMA N 1 KENDAL
19
R-019
Ayu Ummu Nadzroh
20 21
R-020 R-021
Tsanya El Karima Muhammad Harits Salahuddin
Gg. Untung Suropati RT 02 RW 01 Kalibuntu Wetan Kendal Jl. Pandean RT 03 RW O6 Krajan Kulon Kaliqungu Bawang, Batang Jalan Pahlawan 1 No. 7 Kebondalem Kendal
SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL
SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL
128
22
R-022
Danu Dwi Herlambang
23
R-023
Carin Ewk Amrilia
24
R-024
Efa Karollina Putri
25
R-025
Nur Faizah
26
R-026
Vanisa Wahyu Dinarto
27
R-027
Lenny Fitriani
28
R-028
Diah Aryani Sujarwati
29 30
R-029 R-030
M. Calvin Octavian Mukhamad Nur Windi
31 32
R-031 R-032
33 34 35
R-033 R-034 R-035
Dedi Kurniawan Satria Nurahma Hendaryanto Adielia Distaningtyas Kiki Novita Sari Iin Atika S
36 37 38 39
R-036 R-037 R-038 R-039
Verdy Apri R M. Irfan Priyanto Ning Devi Anggraeni Nur Wakhid S
40
R-040
Rizal Al Faris
Morosari RT 03 RW 03 Gringsing, Batang Perum PKS RT 04 RW 12 Kaliwungu Selatan Desa Cepiring RT 04 RW O2 Desa Korowelang Kulon RT 05 RW O3 Brangsong RT 08 RW 03 Taman Gede RT 01 RW 03 Kec. Gemuh Desa Purwokerto Rt 1 RW 4 Patebon Kendal Rowosari, Kendal Desa Dempelrejo Kec. Ngampel, Kendal Kendal Desa Damarsari RT 01 RW 01 Cepiring Kendal Kendal Kendal Perumahan pondok Brangsong Perum Brangsong Desa Wonosari Kendal Karangsari Kendal Sabetan Kidul, Kaliwungu Gg. Untung Suropati RT 02 RW 01 Kalibuntu Wetan Kendal
SMA N 1 KENDAL SMA N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMK N 2 KENDAL
128
Lampiran 21 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 No Resp
Butir Soal Motivasi 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
n
N
DP%
Kriteria
R-001
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-002
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-003
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-004
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-005
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-006
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
17
94.12
Tinggi
R-007
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
9
17
52.94
Sedang
R-008
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-009
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-010
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-011
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
17
35.29
Rendah
R-012
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-013
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
9
17
52.94
Sedang
R-014
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-015
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-016
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-017
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
10
17
58.82
Sedang
R-018
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
11
17
64.71
Sedang
R-019
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
8
17
47.06
Rendah
R-020
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
8
17
47.06
Rendah
R-021
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
12
17
70.59
Sedang
R-022
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
129
R-023
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-024
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-025
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-026
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-027
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-028
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-029
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-030
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-031
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-032
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
10
17
58.82
Tinggi
R-033
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
6
17
35.29
Rendah
R-034
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-035
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-036
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-037
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-038
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-039
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-040
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
11
17
64.71
Sedang
498
680
73.24
Sedang
Rata-rata Motivasi
130
Lampiran 22 TABEL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN MOTIVASI BERDASARKAN SEKOLAH PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMA N 1 KENDAL Butir Soal Motivasi No Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
n
N
DP%
Kriteria
R-001
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-002
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-003
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-004
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-005
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-006
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
17
94.12
Tinggi
R-007
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
9
17
52.94
Sedang
R-008
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-009
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-010
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-011
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
17
35.29
Rendah
R-012
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-013
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
9
17
52.94
Sedang
R-014
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-015
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-016
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-017
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
10
17
58.82
Sedang
R-018
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
11
17
64.71
Sedang
R-019
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
8
17
47.06
Rendah
R-020
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
8
17
47.06
Rendah
131
R-021
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
12
17
70.59
Sedang
R-022
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-023
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
279
391
71.36
Sedang
RATA-RATA
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMK N 1 KENDAL Butir Soal Motivasi 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
n
N
R-024
No Resp
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-025
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-026
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-027
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
13
17
76.47
Tinggi
R-028
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
14
17
82.35
Tinggi
69
85
81.18
Tinggi
N
DP%
RATA-RATA
DP%
Kriteria
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMA N 2 KENDAL Butir Soal Motivasi No Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
n
Kriteria
R-029
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-030
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-031
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-032
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
10
17
58.82
Sedang
132
R-033
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
6
17
35.29
Rendah
R-034
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-035
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
12
17
70.59
Sedang
R-036
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-037
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
R-038
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
15
17
88.24
Tinggi
R-039
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
14
17
82.35
Tinggi
139
187
74.33
Sedang
RATA-RATA
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMK N 2 KENDAL Butir Soal Motivasi No Resp R-040
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
n
N
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
11
17
64.71
Sedang
11
17
64.71
Sedang
RATA-RATA
DP%
Kriteria
133
Lampiran 23 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN PERHATIAN DAN RELEVANSI No Resp
Perhatian
n
N
Relevansi
1
2
3
4
DP%
R-001
1
1
1
0
3
4
75
R-002
1
1
1
1
4
4
100
R-003
1
0
1
1
3
4
75
R-004
1
1
1
1
4
4
100
R-005
1
1
1
0
3
4
75
R-006
1
1
1
1
4
4
100
R-007
1
1
1
0
3
4
R-008
1
1
1
0
3
R-009
1
1
1
0
R-010
1
1
1
R-011
1
1
1
R-012
1
1
R-013
1
R-014
Kriteria
No Resp
5
6
n
N
DP%
Kriteria
Sedang
R-001
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-002
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-003
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-004
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-005
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-006
1
1
2
2
100
Tinggi
75
Sedang
R-007
1
1
2
2
100
Tinggi
4
75
Sedang
R-008
1
1
2
2
100
Tinggi
3
4
75
Sedang
R-009
1
1
2
2
100
Tinggi
1
4
4
100
Tinggi
R-010
1
1
2
2
100
Tinggi
1
4
4
100
Tinggi
R-011
0
1
1
2
50
1
1
4
4
100
Tinggi
R-012
1
1
2
2
100
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-013
1
0
1
2
50
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-014
1
1
2
2
100
Tinggi
R-015
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-015
1
1
2
2
100
Tinggi
R-016
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-016
1
1
2
2
100
Tinggi
R-017
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-017
1
1
2
2
100
Tinggi
R-018
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-018
1
1
2
2
100
Tinggi
R-019
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-019
1
1
2
2
100
Tinggi
R-020
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-020
1
1
2
2
100
Tinggi
Rendah Tinggi Rendah
134
R-021
1
0
1
1
3
4
75
Sedang
R-021
1
1
2
2
100
Tinggi
R-022
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-022
1
1
2
2
100
Tinggi
R-023
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-023
1
1
2
2
100
Tinggi
R-024
0
1
1
1
3
R-025
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-024
1
1
2
2
100
Tinggi
4
75
Sedang
R-025
1
1
2
2
100
Tinggi
R-026
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-026
1
1
2
2
100
Tinggi
R-027
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-027
1
1
2
2
100
Tinggi
R-028
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-028
1
1
2
2
100
Tinggi
R-029
1
0
1
1
3
4
75
Sedang
R-029
1
1
2
2
100
Tinggi
R-030
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-030
1
1
2
2
100
Tinggi
R-031
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-031
0
1
1
2
50
R-032
1
0
1
1
3
4
75
Sedang
R-032
1
1
2
2
100
Tinggi
R-033
0
1
1
0
2
4
50
Rendah
R-033
1
1
2
2
100
Tinggi
R-034
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-034
1
1
2
2
100
Tinggi
R-035
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-035
1
1
2
2
100
Tinggi
R-036
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-036
1
1
2
2
100
Tinggi
Rendah
R-037
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-037
1
1
2
2
100
Tinggi
R-038
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-038
1
1
2
2
100
Tinggi
R-039
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-039
1
0
1
2
50
R-040 1 0 1 1 Rata-rata motivasi perhatian
3
4
75
Sedang
R-040
1
1
2
2
100
Tinggi
139
160
87
Tinggi
76
80
95
Tinggi
Rata-rata Relevansi
Rendah
135
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN Kepercayaan Diri No Resp
Kepuasan
7
8
9
10
11
n
N
DP%
Kriteria
R-001
0
0
1
1
1
3
5
60
Sedang
R-002
1
1
1
0
1
4
5
80
R-003
1
1
1
1
1
5
5
100
R-004
0
1
0
1
1
3
5
R-005
1
0
1
0
1
3
R-006
1
0
1
1
1
R-007
0
1
0
1
R-008
1
1
1
1
R-009
1
1
1
R-010
1
1
R-011
1
R-012
No Resp
12
13
14
15
16
17
n
N
DP%
Kriteria
R-001
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
Tinggi
R-002
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
Tinggi
R-003
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
60
Sedang
R-004
0
1
1
1
1
1
5
6
83.33
Sedang
5
60
Sedang
R-005
1
1
1
1
1
1
6
6
100.00
Tinggi
4
5
80
Tinggi
R-006
1
1
1
1
1
1
6
6
100.00
Tinggi
0
2
5
40
Rendah
R-007
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
1
5
5
100
Tinggi
R-008
1
0
0
0
1
1
3
6
50.00
Rendah
1
1
5
5
100
Tinggi
R-009
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-010
1
0
0
0
1
1
3
6
50.00
0
0
0
0
1
5
20
Sangat Rendah
R-011
0
0
0
0
0
0
0
6
0.00
Rendah Sangat Rendah
1
0
0
1
1
3
5
60
Sedang
R-012
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Rendah
R-013
0
0
0
0
1
1
5
20
Sangat Rendah
R-013
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Rendah
R-014
0
0
1
1
1
3
5
60
Sedang
R-014
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-015
0
1
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-015
1
1
1
0
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-016
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-016
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-017
0
0
0
1
0
1
5
20
Sangat Rendah
R-017
0
0
1
0
1
1
3
6
50.00
Rendah
R-018
1
0
0
1
0
2
5
40
Rendah
R-018
0
1
1
0
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-019
0
0
0
1
0
1
5
20
Sangat Rendah
R-019
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
R-020
0
0
0
0
0
0
5
0
Sangat Rendah
R-020
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
R-021
1
0
0
1
1
3
5
60
Sedang
R-021
1
0
1
1
0
1
4
6
66.67
Sedang
R-022
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-022
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Rendah
136
R-023
1
1
0
0
1
3
5
60
Sedang
R-023
0
0
1
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-024
1
0
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-024
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-025
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-025
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-026
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-026
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-027
1
0
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-027
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-028
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-028
1
0
0
0
1
1
3
6
50.00
Sedang
R-029
1
1
0
1
1
4
5
80
Tinggi
R-029
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Sedang
R-030
0
1
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-030
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-031
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-031
1
1
0
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-032
1
0
0
0
0
1
5
20
Sangat Rendah
R-032
0
1
1
0
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-033
0
0
0
0
0
0
5
0
Sangat Rendah
R-033
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
R-034
0
0
0
1
0
1
5
20
Rendah
R-034
1
1
1
0
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-035
1
1
1
0
0
3
5
60
Sedang
R-035
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Rendah
R-036
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-036
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-037
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-037
0
0
0
1
1
1
3
6
50.00
Rendah
R-038
1
1
1
0
1
4
5
80
Tinggi
R-038
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
1
0
1
1
0
1
4
6
66.67
Sedang
151
240
63
Sedang
R-039
1
4
5
80
Tinggi
R-039
R-040 1 0 0 0 1 Rata-rata motivasi Kepercayaan diri
2
5
40
Rendah
R-040
132
200
66
Sedang
0
1
1
1
Rata-rata motivasi kepuasan
137
Lampiran 24 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMA N 1 KENDAL No Resp
Perhatian
Relevansi
1
2
3
4
n
N
DP%
R-001
1
1
1
0
3
4
75
R-002
1
1
1
1
4
4
100
R-003
1
0
1
1
3
4
75
R-004
1
1
1
1
4
4
100
R-005
1
1
1
0
3
4
75
R-006
1
1
1
1
4
4
100
R-007
1
1
1
0
3
4
R-008
1
1
1
0
3
R-009
1
1
1
0
R-010
1
1
1
R-011
1
1
1
R-012
1
1
R-013
1
R-014
Kriteria
No Resp
5
6
n
N
DP%
Kriteria
Sedang
R-001
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-002
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-003
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-004
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-005
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-006
1
1
2
2
100
Tinggi
75
Sedang
R-007
1
1
2
2
100
Tinggi
4
75
Sedang
R-008
1
1
2
2
100
Tinggi
3
4
75
Sedang
R-009
1
1
2
2
100
Tinggi
1
4
4
100
Tinggi
R-010
1
1
2
2
100
Tinggi
1
4
4
100
Tinggi
R-011
0
1
1
2
50
1
1
4
4
100
Tinggi
R-012
1
1
2
2
100
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-013
1
0
1
2
50
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-014
1
1
2
2
100
Tinggi
R-015
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-015
1
1
2
2
100
Tinggi
R-016
1
1
1
0
3
4
75
Sedang
R-016
1
1
2
2
100
Tinggi
R-017
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-017
1
1
2
2
100
Tinggi
R-018
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-018
1
1
2
2
100
Tinggi
R-019
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-019
1
1
2
2
100
Tinggi
R-020
1
1
1
1
4
4
100
Tinggi
R-020
1
1
2
2
100
Tinggi
Rendah Tinggi Rendah
138
R-021
1
0
1
1
3
4
75
R-022
1
1
1
1
4
4
100
R-023
1
1
1
0
3
4
75
80
92
86.96
RATA-RATA
Sedang
R-021
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-022
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-023
1
1
2
2
100
Tinggi
44
46
95.7
Tinggi
Tinggi
RATA-RATA
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMK N 1 KENDAL No Resp
Perhatian
Relevansi
1
2
3
4
n
N
DP%
Kriteria
R-024
0
1
1
1
3
4
75
Sedang
R-025
0
1
1
1
3
4
75
R-026
1
1
1
1
4
4
100
R-027
0
1
1
1
3
4
75
R-028 RATARATA
1
1
1
1
4
4
17
20
No Resp
5
6
R-024
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-025
1
1
2
2
100
Tinggi
Tinggi
R-026
1
1
2
2
100
Tinggi
Sedang
R-027
1
1
2
2
100
Tinggi
100
Tinggi
R-028
1
1
2
2
100
Tinggi
85
Tinggi
10
10
100
Tinggi
RATA-RATA
n
N
DP%
Kriteria
139
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMA N 2 KENDAL No Resp
Perhatian 1 2 3 4 n N DP% R-029 1 0 1 1 3 4 75 R-030 1 1 1 0 3 4 75 R-031 1 1 1 1 4 4 100 R-032 1 0 1 1 3 4 75 R-033 0 1 1 0 2 4 50 R-034 1 1 1 1 4 4 100 R-035 1 1 1 1 4 4 100 R-036 1 1 1 1 4 4 100 R-037 1 1 1 1 4 4 100 R-038 1 1 1 1 4 4 100 R-039 1 1 1 1 4 4 100 RATA-RATA 39 44 88.64
Kriteria Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Relevansi No Resp 5 6 n N DP% Kriteria R-029 1 1 2 2 100 Tinggi R-030 1 1 2 2 100 Tinggi R-031 0 1 1 2 50 Rendah R-032 1 1 2 2 100 Tinggi R-033 1 1 2 2 100 Tinggi R-034 1 1 2 2 100 Tinggi R-035 1 1 2 2 100 Tinggi R-036 1 1 2 2 100 Tinggi R-037 1 1 2 2 100 Tinggi R-038 1 1 2 2 100 Tinggi R-039 1 0 1 2 50 Rendah RATA-RATA 20 22 90.9 Tinggi
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMK N 2 KENDAL No Resp R-040
Perhatian
n
1
2
3
4
1
0
1
1
RATA-RATA
N
Relevansi DP%
Kriteria
3
4
75
Sedang
3
4
75
Sedang
No Resp R-040
5
6
1
1
RATA-RATA
n
N
DP%
Kriteria
2
2
100
Tinggi
2
2
100
Tinggi
140
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMA N 1 KENDAL Kepercayaan Diri No Resp
7
8
9
10
11
n
N
DP%
Kriteria
R-001
0
0
1
1
1
3
5
60
Sedang
R-002
1
1
1
0
1
4
5
80
R-003
1
1
1
1
1
5
5
100
R-004
0
1
0
1
1
3
5
R-005
1
0
1
0
1
3
R-006
1
0
1
1
1
R-007
0
1
0
1
R-008
1
1
1
1
R-009
1
1
1
R-010
1
1
R-011
1
R-012
No Resp
Kepuasan 12
13
14
15
16
17
n
N
DP%
Kriteria
R-001
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
Tinggi
R-002
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
Tinggi
R-003
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
60
Sedang
R-004
0
1
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
5
60
Sedang
R-005
1
1
1
1
1
1
6
6
100
Tinggi
4
5
80
Tinggi
R-006
1
1
1
1
1
1
6
6
100
Tinggi
0
2
5
40
Rendah
R-007
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
1
5
5
100
Tinggi
R-008
1
0
0
0
1
1
3
6
50.00
Rendah
1
1
5
5
100
Tinggi
R-009
1
0
1
1
1
1
5
6
83.3
1
1
1
5
5
100
R-010
1
0
0
0
1
1
3
6
50
0
0
0
0
1
5
20
Tinggi Sangat Rendah
R-011
0
0
0
0
0
0
0
6
0
Rendah Sangat Rendah
1
0
0
1
1
3
5
60
R-012
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Rendah
R-013
0
0
0
0
1
1
5
20
Sedang Sangat Rendah
R-013
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Rendah
R-014
0
0
1
1
1
3
5
60
Sedang
R-014
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-015
0
1
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-015
1
1
1
0
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-016
1
1
1
1
1
5
5
100
R-016
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-017
0
0
0
1
0
1
5
20
Tinggi Sangat Rendah
R-017
0
0
1
0
1
1
3
6
50
Rendah
R-018
1
0
0
1
0
2
5
40
R-018
0
1
1
0
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-019
0
0
0
1
0
1
5
20
R-019
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
R-020
0
0
0
0
0
0
5
0
Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
R-020
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
Tinggi
141
R-021
1
0
0
1
1
3
5
60
Sedang
R-021
1
0
1
1
0
1
4
6
66.67
Sedang
R-022
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-022
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Rendah
R-023 RATARATA
1
1
0
0
1
3
5
60
Sedang
R-023
0
0
1
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
71
115
61.7
Sedang
84
138
60.87
Sedang
RATA-RATA
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMK N 1 KENDAL
No Resp
Kepercayaan Diri 1 7 8 9 10 1
Kepuasan n
N
DP%
Kriteria
No Resp
12
13
14
15
16
17
n
N
DP%
Kriteria
R-024
1
0
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-024
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-025
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-025
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-026
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-026
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-027
1
0
1
1
1
4
5
80
Tinggi
R-027
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-028
1
1
1
1
1
5
5
100
Tinggi
R-028
1
0
0
0
1
1
3
6
50
Rendah
23
25
92
Tinggi
19
30
63.33
Sedang
RATA-RATA
RATA-RATA
142
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMA N 2 KENDAL Kepercayaan Diri No Resp
Kepuasan
No Resp
12
13
14
15
16
17
n
Tinggi
R-029
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Tinggi
R-030
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-031
1
1
0
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
R-032
0
1
1
0
1
1
4
6
66.67
Sedang
R-033
0
0
0
0
1
1
2
6
33.33
Rendah
20
Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
R-034
1
1
1
0
1
1
5
6
83.33
Tinggi
5
60
Sedang
R-035
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Rendah
5
100
Tinggi
R-036
1
0
0
1
1
1
4
6
66.67
Sedang
5
5
100
Tinggi
R-037
0
0
0
1
1
1
3
6
50
Sedang
1
4
5
80
Tinggi
R-038
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
1
4
5
80
Tinggi
R-039
1
0
1
1
1
1
5
6
83.33
Tinggi
36
55
65.5
44
66
66.67
Sedang
7
8
9
10
11
R-029
1
1
0
1
1
4
5
80
R-030
0
1
1
1
1
4
5
80
R-031
1
1
1
1
1
5
5
100
R-032
1
0
0
0
0
1
5
20
R-033
0
0
0
0
0
0
5
0
R-034
0
0
0
1
0
1
5
R-035
1
1
1
0
0
3
R-036
1
1
1
1
1
5
R-037
1
1
1
1
1
R-038
1
1
1
0
R-039
0
1
1
1
RATA-RATA
n
N
DP%
Kriteria
Sedang
RATA-RATA
N
DP%
Kriteria Rendah
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMK N 2 KENDAL Kepercayaan Diri No Resp R-040
7
8
9
10
11
1
0
0
0
1
RATA-RATA
n
N
DP%
Kriteria
2
5
40
Rendah
2
5
40
Rendah
Kepuasan
No Resp
12
13
14
15
16
17
n
R-040
1
0
1
1
0
1
4
6
66.67
Sedang
4
6
66.67
Sedang
RATA-RATA
N
DP%
Kriteria
143
Lampiran 25 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 No Resp
Butir Soal Kepribadian Ekstrovert 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
n
Kriteria
R-001
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
9
Tinggi
R-002
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
5
Rata-rata
R-003
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-004
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
10
Tinggi
R-005
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
9
Tinggi
R-006
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
9
Tinggi
R-007
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
R-008
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
11
Tinggi
R-009
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
8
Rata-rata
R-010
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
10
Tinggi
R-011
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
6
Rat-rata
R-012
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
10
Tinggi
R-013
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
7
Rat-rata
R-014
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-015
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-016
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
10
Tinggi
R-017
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
8
Rata-rata
R-018
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
10
Tinggi
R-019
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
8
Rata-rata
R-020
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-021
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
7
Rata-rata
R-022
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
144
R-023
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-024
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-025
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-026
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-027
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
Tinggi
R-028
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
4
Sangat Rendah
R-029
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
8
Rata-rata
R-030
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-031
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
6
Rata-rata
R-032
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
8
Rata-rata
R-033
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
8
Rata-rata
R-034
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
6
Rata-rata
R-035
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
9
Tinggi
R-036
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
9
Rata-rata
R-037
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
7
Rata-rata
R-038
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
6
Rata-rata
R-039
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
10
Tinggi
R-040
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
6
Rata-rata
145
Lampiran 26 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMA N 1 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Ekstrovert 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
n
Kriteria
R-001
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
9
Tinggi
R-002
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
5
Rata-rata
R-003
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-004
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
10
Tinggi
R-005
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
9
Tinggi
R-006
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
9
Tinggi
R-007
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
R-008
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
11
Tinggi
R-009
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
8
Rata-rata
R-010
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
10
Tinggi
R-011
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
6
Rat-rata
R-012
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
10
Tinggi
R-013
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
7
Rat-rata
R-014
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-015
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-016
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
10
Tinggi
R-017
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
8
Rata-rata
R-018
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
10
Tinggi
R-019
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
8
Rata-rata
R-020
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-021
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
7
Rata-rata
146
R-022
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-023
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
8
Rata-rata
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMK N 1 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Ekstrovert 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
n
Kriteria
R-024
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-025
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
10
Tinggi
R-026
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-027
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
Tinggi
R-028
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
4
Sangat Rendah
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMA N 2 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Ekstrovert 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
n
Kriteria
R-029
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
8
Rata-rata
R-030
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-031
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
6
Rata-rata
R-032
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
8
Rata-rata
R-033
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
8
Rata-rata
R-034
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
6
Rata-rata
R-035
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
9
Tinggi
R-036
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
9
Rata-rata
R-037
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
7
Rata-rata
R-038
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
6
Rata-rata
R-039
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
10
Tinggi
147
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMK N 2 KENDAL No Resp R-040
Butir Soal Kepribadian Ekstrovert 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
n 6
Kriteria Rata-rata
148
Lampiran 27 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT No Resp
Butir Soal Kepribadian Introvert
n
Kriteria
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
R-001
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-002
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
10
Tinggi
R-003
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
8
Rata-rata
R-004
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-005
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
10
Tinggi
R-006
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-007
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
11
Tinggi
R-008
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-009
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-010
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
12
Tinggi
R-011
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
R-012
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
11
Tinggi
R-013
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
9
Tinggi
R-014
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-015
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
12
Tinggi
R-016
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-017
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-018
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
12
Tinggi
R-019
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-020
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
12
Tinggi
R-021
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
Tinggi
149
R-022
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
9
Tinggi
R-023
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
7
Rata-rata
R-024
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-025
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
9
Tinggi
R-026
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-027
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-028
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
7
Rata-Rata
R-029
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
Sangat Tinggi
R-030
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
11
Tinggi
R-031
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-032
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-033
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
12
Tinggi
R-034
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
10
Tinggi
R-035
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-036
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
8
Tinggi
R-037
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
6
Rata-rata
R-038
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
12
Tinggi
R-039
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
8
Rata-rata
R-040
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
150
Lampiran 28 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015 HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMA N 1 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Introvert 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
n
Kriteria
R-001
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-002
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
10
Tinggi
R-003
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
8
Rata-rata
R-004
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-005
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
10
Tinggi
R-006
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-007
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
11
Tinggi
R-008
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-009
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
11
Tinggi
R-010
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
12
Tinggi
R-011
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
R-012
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
11
Tinggi
R-013
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
9
Tinggi
R-014
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-015
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
12
Tinggi
R-016
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
13
Sangat tinggi
R-017
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-018
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
12
Tinggi
R-019
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-020
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
12
Tinggi
R-021
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
Tinggi
151
R-022
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
9
Tinggi
R-023
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
7
Sangat Rendah
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMK N 1 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Introvert 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
n
Kriteria
R-024
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-025
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
9
Tinggi
R-026
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-027
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
10
Tinggi
R-028
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
7
Rata-Rata
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMA N 2 KENDAL No Resp
Butir Soal Kepribadian Introvert 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
n
Kriteria
R-029
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
Sangat Tinggi
R-030
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
11
Tinggi
R-031
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-032
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
9
Tinggi
R-033
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
12
Tinggi
R-034
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
10
Tinggi
R-035
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
12
Tinggi
R-036
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
8
Tinggi
R-037
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
6
Rata-rata
R-038
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
12
Tinggi
R-039
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
8
Rata-rata
152
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMK N 2 KENDAL No Resp R-040
Butir Soal Kepribadian Introvert 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
n
Kriteria
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
8
Rata-rata
153
Lampiran 29 DOKUMENTASI PENELITIAN
a. Dokumentasi foto setelah melaksanakan penelitian bersama Sabeum Yawawi di SMK N 1 KENDAL tanggal 28 Oktober 2015
b. Dokumentasi pengisian angket di SMA N 2 KENDAL tanggal 4 November 2015
154
c. Pengarahan peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam mengisi angket tanggal 4 November 2015
d. Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo mengisi data pribadi siswa tanggal 4 November 2015
155
e. Dokumentasi Pelatihan Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 KENDAL tanggal 26 Oktober 2015
f. Pengisian angket oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK 1 KENDAL tanggal 28 Oktober 2015
156
g. Pengisian Angket di SMA N 1 KENDAL tanggal 26 Oktober 2015
h. Proses pengisian angket di SMA N 1 KENDAL tanggal 26 Oktober 2015