ANALISIS
STRATEG~
SlSTEiVI INFORMASI PEi\1ASARAN TANAiVIAN HERBAL PADA KTO SEKAR PENI
Yusuf Abdul Kodir
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKUL TAS SAINS DAN TET
Dalam penerapan strategi sistem informasi pemasaran, Sekar Peni
belum melakukan
otomatisasi atau kornputerisasi. Dari ernpat komponen sistem informasi yanga ada, hanya terdapat dua komponen sistem inforrnasi pemasaran yang diterapkan di Sekar Peni. Komponenkomponen tersebut diantaranya Sistem Pencatatan Internal, Dalam komponen ini Sekar Peni menerapkan siklus pencatatan internal. Sistem lntelijen Pemasaran, Sekar Peni menerapkan sistem intelijen pemasaran dengan mengikuti pameran-pameran dagang yang diselenggarakan oleh instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta. Kekuatan utama strategi sistem informasi pemasaran yang dimiliki oleh Sekar Peni adalah keikutsertaan dalam pameran-pameran dengan nilai rating sebesar 4 dan bobot 0,066. Sedangkan kelemahan utarna strategi sistern inforrnasi pemasaran yang dimiliki oleh Sekar Peni adalah riset pemasaran yang belum optimal dengan rating sebesar 3 dan bobot 0,039 serta kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran dengan rating 3 dan bobot 0,039. Peluang utama strategi sistem informasi pernasaran yang climiliki oleh Sekar Peni adalah perusahaan mampu membina hubungan yang baik dengan lernbaga pemerintahan clengan nilai rating sebesar 4 dan bobot sebesar 0,060. Sedangkan ancaman utarna strategi sistem informasi pemasaran yang climiliki oleh Sekar Peni aclalah laju percepatan perubahan teknologi dengan nilai rating 2 dan bobot sebesar 0,045. Dari hasil matriks internal dan Ekslema/ (1-E) clengan skor total IFE sebesar 1,553 dan skor total EFE sebesar I, 194 di dapat posi si strategi sistem informasi pemasaran pad a kuadran IX yaitu harvest dan diverstiture. KTO Sekar Peni belum sepenuhnya mernanfaatkan strategi sistem informasi pemasaran clalam usahanya. Hal ini terlihat dari posisi matriks IE yang berada di kuadran IX. Walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk di kembangkannya strategi sistem informasi pemasaran di KTO Sekar Peni.
ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI PEMA.SA.RAN T ANAMAN HERBAL PADA l(TO SJEKAR PENI
OLEH: YUSUF ABDUL KODIR
100092020325 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurnsan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAl(lJLTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAI-I JAl(ARTA 2005 M/ 1426 I-I
PERNYATAAN DENGAN INI SAVA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, November 2005
Yusuf Abdul Kodir 100092020325
.JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTAl'\IAN FAKlJLTAS SAINS DAN TEKNOLOGJ UJN SY ARIF HIDA VA TULLAH .J.-\KART A
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nan1a Nim Program studi .luclul Skripsi
Yusuf Abdul Kodir 100092020325 Sosial Ekonomi Pertanian Analisis Strategi Sistem lnformasi Pemasaran Tanaman Herbal Pada KTO Sekar Peni
Dapat diterima sebagai syarat kclulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada .lurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakuhas Sains clan Teknologi U!N Syarif Hidayatullah .Jakarta.
Jakarta, November 2005 fylenyetujui. Dosen Pembimbing
j;Ji!l
Pembimbing I
,,
I c---
Drs. Acep Muhib, MM
Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si
Mengetahui,
Kelua Jurusan
.Java Putra, M. Sis 0317956 ~
r ~11 Ir. :\ludatsir Na1amuddin. MMA NIP. 150 317 958
PENGESAHAN l'JIAN
Skripsi yang berjudul "ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI PEMASARAN TANAMAN HERBAL PADA KTO SEKAR PEN!". tdah diuji clan clinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains clan Teknologi UIN Syarif IIiclayatullah Jakarta. Pada lrnri Selasa. 22 Nnvernher 2005. Skripsi ini tclah ditcrima sebagai salah satu syarat untuk memperolch gelar Sariana Strata 1 (S 1) pacla .lurusan Sosial Ekonorni Perlanian I Agribisnis.
.Jakarta. November 2005 Tim Pcnguji. Penguji I
~
Ir. Mudatsir Na_jamudin, MM
Penguji III
Penguji II
-/.
_d(4l
,-------· Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si
Ors. Acep Muhib, MMA
Mengetahui,
v 1h .Java Putra, M.Sis NIP. 150 317 956
KATA PENGANTAR
Assa/amualaikum Warahmalullahi Wabarakaluh Alhamdulillahi rabbi/ 'a/amin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang telah
clan
selalu
melimpahkan
rahmat dan
bidayahNya.
sebingga penulis
dapat
rnenyelcsaikan skripsi yang berjuclul "Analisis Strategi Sist1em Infonnasi Pemasaran Tanaman Herbal Pada KTO
tercurah
Sekar Peni". Sha/mval clan salam semoga senantiasa
atas diri Bagincla Rasulullab Muhammad SAW, para keluarga clan para sababat
serta un1atnya. anzin.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menemui banyak halangan clan rintangan, namun albamdullilah clengan segala keterbatasan clan kemampuan penulis dapat melaluinya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan materi selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : I.
lbunda Djuhairiah setia Ayahancla Odin Abdul Koclir yang telah memberikan kasih dan sayangnya yang tak terhingga kepacla penulis.
2.
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta.
3.
Ir. Muclatsir Najamuclclin, MM selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Petianian clan Ors. Acep Muhib. MMA selaku Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
4.
Ir. Muhanclis Natacliwirya. MM clan Drs. Acep !vluhib. MM selaku closen pembimbing sekaligus penguji yang telah memberikan nasehat clan saran selama pcnye!esaian skripsi.
5.
Ir. Muclatsir Najamuclclin, MM. selaku Penguji I yang telah memberikan petunjuk clan saran alas penyelesaian skripsi ini.
6.
lbu Maclinatul Musyarofah clan Bapak Gunawan yang telah rnemberikan bantuan serta dukungannya.
7.
Bapak Setyo Aclhie. Bapak H. Aki Baihaki. !bu Rahmi Purnomowati. Bapak Junaecli. lbu Rizki Adi Puspita Sari, !bu Lilis, lbu Bintan clan closen lainnya selaku staf pengajar pacla Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
8.
Bapak Sainih, Bapak Taba. Bapak Waclucl, Ibu Yusnaini. Ibu Fitroh. Bapak Mukhsin, Bapak Basyuni, Pak Amii; Niki selaku staf pacla Kantor Akaclemik Fakultas Sains clan Teknologi.
9.
Bapak Basyir, Bapak Chatim, clan Bapak Jamiha selaku staf pacla Perpustakaan Fakultas Sains clan Teknologi.
10.
Keluarga besar !bu Hartini Kuntjoro selaku pimpinan Ke bun Tanaman Obat Sekar Peni yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kebun Tanaman Obat Sekar Peni.
l I.
Mas Aclithya clan Mba Miclawati selaku staf pacla Ke bun Tanaman Obat Sekar Peni
12.
Bi Ti ya clan Mang Syarif serta sepupu-sepupu ku alas clukungan clan bantuan11ya.
I' - _1.
Ka Jin. Teh Susi, Teh Ela, Teh lka. serta Aclik ku tercinta Rita Mariah atas scgala pengertian serta kasih sayang yang cliberikan. ll
DAFT AR ISi
Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... . DAFTAR ISi .................................................................................................. .
JV
DAFTAR T ABEL. ...
Vll
DAFTAR GAMBAR .................................... .
Vlll
DAFTAR LAMPI RAN .................................................................................. .
IX
BAB I.
PENDAHULUAI\' 1.1. Latar Belakang ......................................................................... .
BAB II.
1.2. Perumusan Masalah ................ ................. ..... ..... .... ...................
2
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................
4
1.5. Sistematika Penulisan ..................................... .........................
5
TINJAUAN PUST AKA 2.1.
Tanaman Obat .........................................................................
7
2.2.
Obat Tradisional......................................................................
7
2.3.
Manajemen Pemasaran............................................................
8
2.4.
Pemasaran Langsung dan Pemasaran Online..........................
10
2.4.1. Pertumbuhan dan Manfaat Pcmasaran Langsung .......
10
Basis Data PeJanggan dan Pemasaran Langsung ........
11
2.-L3. Saluran Utan1a Pen1asaran Langsung ..........................
14
E-Commerce.......... .....................................................
17
2.4.2.
2.4A. 7 ). ...
Kornponen-Komponen Sistern lnformasi Pemasaran Modern ................................................................................. .
21 IV
2.5. I. Sistem Pencatatan Internal ........................................ ..
21
Si stem Intel ijen Pemasaran ....................................... ..
21
S istem Risct Pemasaran ............................................. .
22
2.5 ..+. Sisten1 Pendukung I<..eputusan Pen1asaran ..................
23
Penelitian - Penelitian Terdahulu ............................................
24
2.7. Kerangka Pemikiran Konseptual.............................................
24
7 - " _,)._1,
2.6.
BAB 111. METODELOGI PENELITIAN 3. l.
3.3.
Lokasi dan Waktu Penelitian
27
Jenis dan Sumber Data ....................................................... ..
27
Metode Pengolahan Data.......................................................
27
3.3. 1. Analisis Deskriptif .............................. .......................
27
3.3.2. Malriks JFE (Internal Factor Evaluation)..................
28
3.3.3. J\;fatriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)...............
30
3.3.4. Analisis 1-E (lnternal-Eksternal) .................................
33
3.3.5. Analisis SWOT...........................................................
34
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB V.
4.1.
Sejarah Perusahaan..................................................................
37
4.2.
Visi dan Misi Perusahaan........................................................
38
4.3.
Struktur Organisasi Perusahaan ..............................................
38
4 .4.
Kegiatan U saha .. ... .... .... .... . .. ... .... ... .. .. .. ... .. .. .. .. .. ... ... .... .. .. ... .....
40
4.5.
Sumber Daya Manusia ............................................................
40
4.6.
Budaya Perusahaan..................................................................
41
BASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.
Komponen Sistem lnfonnasi Pemasaran ............................. ..
5.2.
Jdentilikasi Komponen Strategi Sistem Informasi Pemasaran KTO Sekar Peni....................................
42
43 v
5.3.
Inc!entifikasi Faktor Internal clan Eksternal KTO Sekar Pcni..
45
5.4.
Analisis SWOT ..................................................................... .
51
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan ........................................................................... .
59
6.2.
Saran ....................................................................................... .
60
DAFTAR PUST AKA .......................................................................... .
62
Yi
DAFT AR TABEL
Halaman
Nornor
label I. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan ........................
29
Tabel 2. Matriks Evaluasi Faktor Internal.........................................................
30
·rabel 3. Penilaian Bo bot Faktor Strategi Eksternal I)erusahaan .......................
31
4. f\1atriks Evaluasi Faktor Eksternal ......................................................
32
l~abel
Tabel 5.
Matriks Evaluasi Fal(tor Internal Eksternal.........................................
Tabel 6. Matriks SWOT. .. . . ...........
..................... ...........
33
36
label 7. lclentifikasi Faktor Internal KTO Sekar Peni ...............
46
Ta be I 8. lclentifikasi Faktor Eksternal KTO Sekar Peni .................
47
Tabel 9. Total Skor JFE KTO Sekar Peni .........................................................
48
Tabel 10. Total Skar EFE KTO Sekar Peni ........................................................
49
Tabel 11. Matriks IE KTO Sekar Peni ................................................................
50
Tabel 12. Matriks SWOT....................................................................................
52
Tabel 13. lrnplikasi Manajerial ...........................................................................
57
Vll
DAFT AR GAMBAR
Non1or
I Ialan1an
Gambar l. Kerangka Pemikiran Konseptual. ........................................................ 26 Gambar 2. Struktur Organisasi KTO Sekar Peni .................................................. 39 Gambar 3. Tahapan Produksi ................................................................................ 40 Gambar 4. Si kl us Pencatatan di KTO Sekar Peni ................................................. 44
VJJl
DAFT AR LAMPIRAN Nomor
Halarnan
Larnpiran 1. Kuesioner Matriks !FE Dan EFE .......................... .......................
64
Lampiran 2. Kuesioner Bo bot !FE Dan EFE ............................. .......................
76
Larnpiran 3. Rekapitulasi Nilai Rating !FE Dan EFE KTO Sekar Peni ............
80
Lampiran 4. Rekapitulasi Nilai Bobot JFE Dan EFE KTO Sekar Peni .............
81
lX
BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan
tanarnan
obat
sebagai
salah
satu
alternatif dalarn
penanganan rnasalah kesehatan sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya ramuan-ramuan obat tradisional yang biasanya diwariskan secara turun temurun. Hasil dan manfaat penggunaan tanaman obat dalam penangan masalah kesehatan pun telah dirasakan secara langsung. Penggunaan dan pemanfaatan tanaman obat di Indonesia didukung dengan potensi pengembangan tanaman obat yang dimilki Indonesia. Dari 40 ribu jenis flora ya:ng ada di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia (Syukur, 2002). Potensi ini jelas culcup besar karen.a dari 30 ribu jenis flora yang tumbuh di Indonesia, sekitar 26% telah dibudidayakan. Dan dari yang telah dibudidayakan lebih dari 940 jenis digunakaan sebagai tanaman obat tradisional. Sekitar 180 jenis telah dimanfaatkan sebagai bahan balm industri clan pembuatan jamu (Syukur, 2002). Perkembangan agribisnis umumnya, dan tanaman obat khususnya di Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sektor lain. Salah satu diantaranya adalah perkembangan teknologi sistem informasi. Perkembangan teknologi sistem informasi yang begitu cepat mempengaruhi perkembangan sektor agribisnis tanaman obat di Indonesia.
Sistem jaringan internet semakin luas digunakan, akses informasi dari dalam dan luar negeri begitu mudah dilakukan.
Banyak
perencanaan-
perencanaan manajemen, terutama manajemen produksi dan operasi yang memanfaatkan dalam
bidang
aplikasi komputer. pertanian,
Pemanfaatan teknologi sistem informasi
diantaranya
adalah
penggunaan
Geography
Jnjimnation S)1stem (GlS), katalog komoditas pertanian dalam bentuk digital,
dan masih banyak lagi pemanfaatan teknologi sistem informasi terutama yang terkait dengan kegiatan manajemen.
Dalam bidang pemasaran pengunaan
teknologi sistem infonnasi sudah lama dikenal.
Penggunaan media internet
dalam memasarkan produk agribisnis maupun mernperluas jangkauan pasar telah lama berkembang. Pernanfaatan teknologi informasi, terutama dalam pengembangan sektor pertanian tanaman obat di Indonesia masih belum maksimal. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi pada sektor pertanian di Indonesia harus dipacu untuk mempercepat pengembangan agribisnis tanaman obat.
l.2. Perumusan Masalah
Lemalmya pengetahuan
pelaku-pelaku bisnis sektor pertanian di
Indonesia terhadap teknologi informasi, menjadikan pemanfaatan teknologi sistem inforrnasi belurn maksirnal.
Selain itu, perusahaan-perusahaan yang
bergerak di sektor pertanian tanaman obat yang mernanfaatkan teknologi sistem informasi dalam rnengembangkan usaha dan memasarkan produk-produknya masih tergolong sedikit. 2
Perkembangan teknologi sistem informasi saat ini melahirkan cara-cara barn dalam kegiatan pemasaran maupun kegiataa-kegiatan manajemen. Penggunaan jaringan telepon rumah dalam memasarkan produk atau yang lebih dikenal dengan istilah telemarketing membuat kegiatan pemasaran lebih efisisen. Lahirnya fasilitas e-mail membuat kegiatan surat-menyurat jauh lebih cepat dan hemat. Sistem pemasaran produk (khususnya produk pertanian tanaman obat) saat ini sudah mengalami pergeseran, beberapa perusahan sudah memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan produk, melakukan transaksi secara online, dan mengembangkan usaha mereka. memperluas pasar komoditas pertanian. perusahaan
saat
1111
dapat
Tidak hanya itu, jaringan internet Sistem informasi pemasaran pada
terhubung
secara
langsung
dengan
bagian-bagian/departemen-departemen yang terkait dengan kegiatan pemasaran melalui jaringan Local Area Network (LAN). KTO Sekar Peni sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada usaha pengembangan tanaman obat tidak lepas dari penerapan strategi sistem informasi pemasaran.
Walaupun masib dalam bentuk yang sederhana, KTO
Sekar Peni menerapkan strategi sistem informasi pemasaran dalam menunjang usahanya.
Penerapan sistem pencatatan internal perusahaan, penggunaan
jaringan telekomunikasi dalam memasarkan produknya, serta keikutsertaan dalam pameran-pameran dagang adalah salah satu strategi dari sistem informasi pemasaran.
3
Dari permasalahan di atas penulis mengungkapkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut. I. Bagaimanakah bentuk
penerapan
sistem informasi
pemasaran yang
digunakan oleh KTO Sekar Peni dalam memasarkar produknya. 2. Kelemahan apa sajakah yang dimiliki KTO Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran. 3. Alternatif strategi sistem informasi pemasaran manakah yang dapat diterapkan oleh KTO Sekar Peni.
1.3. Tujuan Pcnelitian Berdasarkan pernmusan masalah yang telah dikemukakan di alas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. I. Mengidentifikasi
sistem
informasi
pemasaran yang digunakan oleh
KTO Sekar Peni. 2. Mengidentifikasi kelemahan dalam penerapan sistem informasi pemasaran di KTO Sekar Peni. 3. Merumuskan alternatif strategi sistem informasi pemasaran yang dapat diterapkan oleh KTO Sekar Peni dalam memasarkan produk mereka.
l.4. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut. I. Secara akademik,
penelitian ini menganalisis pemanfaatan teknologi
informasi di perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis tanaman obat. 4
..
~. ·-
·-------
-
.................,
-~--
. ,iJ\.1[.~iJ>'JI ,_ d-'i~ etJ
--.....____
2. Secara praktis, penelitian ini akan memberikan informasi sebaga1 pertimbangan dalam merumuskan strategi penerapan sistem informasi pemasaran diharapkan
yang tepat bagi KTO Sekar Peni. dapat
berkepentingan
memberikan
sebagai
bahan
informasi
Selain itu penelitian ini bagi
pertimbangan
dan
pihak-pihak
yang
masukan
untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan Bab I merupakan pendahuluan yang menyajikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab Il merupakan tinjauan pustaka yang menyajikan landasan teori berupa karakteristik tanaman obat, obat tradisional, manajemen pemasaran, pemasaran langsung dan pemasaran online, komponen-komponen sistem informasi pemasaran, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran konseptuaL Bab III Metodologi Penulisan Bab III merupakan metodologi penelitian yang menyajikan tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, serta metode pengolahan data.
5
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab IV merupakan gambaran umum perusahaan yang menyajikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kegiatan usaha, sumber daya manusia, dan budaya perusahaan.
Bab V Basil Dan Pembahasan Bab VI merupakan hasil dan pembahasan yang menjelaskan tentang komponen sistem informasi pemasaran, identifikasi komponen strategi sistem informasi pemasaran, identifikasi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan KTO Sekar Peni, matriks I-E, dan analisis SWOT. Bab VI Kesimpulan Dan Saran Bab VII merupakan kesimpulan dan saran.
Kesimpulan berisikan
rangkuman dari keseluruhan skripsi dan disimpulkan berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian yang dilakukan. Saran berisikan alternatif strategi yang dapat diambil dan diterapkan oleh KTO Sekar Peni.
6
BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Obat Tanaman obat adalah tanaman yang salah satu, beberapa, atau seluruh bagian tanaman tersebut mengandung zat atau bahan aktif yang berkhasiat bagi kesehatan (Rahardi, 1995). Tanaman berkhasiat obat dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu (Surinah, 2000): 1. Tumbuhan obat tradisional; merupakan spesies tumbuhan yang diketahui,
dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan bairn obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern; merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan obat potensial; merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan hioaktif herkhasiat obat, tetapi belum dihuktikan penggunaannya secara farmakologis sebagai haban ohat.
2.2. Obat Tradisional Obat tradisional adalah obat asli Indonesia berasal dari tanaman obat yang proses produksinya masih tradisional dan helum diuji secara ilmiah. Obat tradisional ini berupa ramuan baban baik dari tumbuhan, hewan, mineral,
sediaan ganelik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Syukur, 2002). Secara gans besar tujuan pemakaian obat tradisional dibagi menjadi empat yaitu: (1) untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran jasmani, (2) untuk mencegah penyakit (preventif), (3) sebagai upaya pengobatan penyakit baik untuk pengobatan sendiri maupun untuk mengobati orang lain sebagai up aya rnengganti atau rnendarnpingi penggunaan obat jadi dan (4) untuk rnemulihkan kesehatan (Syukur, 2002). Obat tradisional dapat dibagi rnenjadi dua kelompok yaitu kelompok 1amu dan kelompok fitoterapi (Pranoto, 1999). Kelompok jamu adalah obat tradisional yang bahan bakunya adalah simplisia yang belum mengalami standarisasi dan belurn pernah diteliti, bentuk masih sediaan sederhana berwujud serbuk seduhan, rajangan untuk secluhan dan sebagainya. Sedangkan kelompok fitoterapi yang lebih clikenal dengan nama fitofannaka, adalah obat tradisional yang bahan bakunya berupa simplisia yang telah mengalami standarisasi clan telah dilakukan penelitian atas sediaan ganeliknya.
2.3. Mana.iemen Pemasaran
Pernasaran pada umumnya dipanclang sebagai tugas untuk menciptakan, rnernperkenalkan dan menyerahkan barang clan jasa kepada konsumen dan perusahaan.
Dari sejumlah clefinisi pemasaran yang ditawarkan, dapat 8
dibedakan antara definisi sosial dan definisi manajerial (Kotler, 2002). Definisi sosial menunjukkan
peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat.
Pemasaran dalam definisi sosial adalab suatu proses ;;osial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai "seni menjual produk" (Kotler, 2002). Peter Drncker, seorang ahli teori manajemen terkemuka. mengatakan orang dapat rnengasurnsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan.
Akan tetapi, tujuan pernasaran bukan untuk
rnernperluas penjualan hingga ke rnana-rnana.
Tujuan pemasaran adalah untuk
rnengetabu i dan rnemaharni pelanggan sedernikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya rnenjual dirinya sendiri (Kotler dan Amstrong, 2002). ldealnya, pernasaran bendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk mernbeli.
Manajernen Pernasaran adalab proses
perencanaan dan pelaksanaan pernikiran, penetapan barga, prornosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menci.ptakan pertukaran yang rnernenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Kotler, 2002). Pemasaran dapat dipabarni lebib lanjut dengan mendefinisikan beberapa konsep intinya, yaitu pasar sasaran dan segmentasi.
Segmen pasar dapat di
identifikasi dengan rnemeriksa perbedaan-perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku di kalangan para pernbeli.
Selanjutnya perusahaan rnernutuskan 9
segmen mana yang menyajikan peluang yang lebih besar.
Untuk masmg-
masing pasar sasaran yang terpilih, perusahaan mengembangkan suatu tawaran pasar. Pemasar dan prospek, seorang pemasar adalah sesorang yang rnencari tanggapan (perhatian, pembelian, pernberian suara, surnbangan) dari pihak lain yang disebut prospek. Jika dua pihak itu saling berusaha untuk rnenjual sesuatu yang lain, rnaka keduanya disebut pernasar (marketers).
2.4. Pemasaran Langsung Dan Pemasaran Online 2.4.1. Pertumbuhan dan M aufaat Pemasarau Langsung Pemasaran
langsung
adalah
sistem
pemasaran
interaktif yang
rnenggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau tranksaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Kotler, 2002). Definisi tersebut rnenekankan pada tanggapan yang dapat diukur, khusu.snya pesanan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran langsung kadang-kadang disebut pernasaran pesanan langsung. Pemasaran
langsung
memainkan
peran
yang
lebih
luas,
yaitu
mernbangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan (pemasaran hubungan langsung). Saluran pemasaran langsung telah berkembang sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari penggunaan saluran pemasaran langsung seperti katalog, surat langsung, dan telemarketing. Pernasaran langsung rnernberikan banyak manfaat bagi pelanggan. Dengan menggunakan pemasaran langsung konsumen dapat berbelanja lebih 10
menyenangkan, nyaman, dan bebas dari pertengkaran.
Berbela1tja di rumah
menghemat waktu dan memberikan pilihan barang dagangan yang lebih banyak. Konsumen dapat melakukan perbelanjaan perbandingan dengan membuka katalog-katalog dan layanan belanja on/inc, serta dapat memesan barang untuk mereka atau orang lain. manfaat
Pelanggan industrial juga mendapatkan sejumlah
terutama karena dapat mempelajari barang dan jasa yang tersedia
tanpa menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga. Pemasar langsung dapat membangun hubungan yang berkesinambungan dengan setiap pelanggan.
Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat
menjangkau calon pada saat yang tepat dan bahan informasi pemasaran langsung memi Iiki tingkat keterbacaan yang lebih tinggi karena bahan tersebut dikirimkan kepada konsumen yang lebih berminat. Pemasaran langsung memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode pencapaian tujuan yang paling efektif dan efisien dalam segi biaya. Pemasaran langsung juga membuat tawaran dan strategi pemasar langsung sulit dilihat oleh pesaing. Pemasar langsung dapat mengukur tanggapan atas metode pemasaran mereka untuk menmtuskan metode mana yang paling menguntungkan.
2.4.2. Basis Data Pelanggan dan Pemasarnn Langsung Basis data pelanggan adalah kumpulan data komprehensif yang terorganisir tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses, dan dapat dirnanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran 11
seperti identifikasi calon pelanggan, kualifikasi calon pelanggan, penjualan produk atau jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan (Sutedjo, 2001). Basis data pemasaran adalah proses pembentuka.n, pemeliharaan, serta pemakaian basis data pelanggan dan basis data lain (produk, pemasok, pedagang kembali/reseller) dengan tujuan untuk berhubungan dan bertransaksi (Sutedjo, 2001). Banyak perusahaan yang mengacaukan antara daftar alamat pelanggan dan basis data pelanggan. Daftar alamat pelanggan hanyalah kumpulan nama, alamat, dan nomor telepon. Basis data pelanggan memuat jauh lebih banyak informasi, seperti informasi barang dan jasa yang telah dibeli pelanggan, volume dan harga terdahulu, kontak kunci (usia, ulang tahun, hobi, dan makanan kegernaran mereka), pesaing kompetitif, status kontrak saat ini, perkiraan pengeluaran pelanggan untuk lirna tahun rnendatang, serta perkiraan kualitatif atas kelaiatan dan kelemahan pesaing dalam melayani dan menjual kepada pelanggan. Dalam pemasaran konsurnen, basis data pelanggan terdiri dari data demografis (usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal lahir), psikografis (aktivitas, rninat, dan opini), pembelia.n terdahulu, serta inforrnasi individual lain yang relevan. Pemasaran
berdasarkan
basis
data (database
marketing)
senng
digunakan oleh pemasar dari bisnis ke bisnis dan pengecer jasa (hotel, bank, dan maskapai penerbangan). penjualan mereka.
Hal ini dikarenakan sifat serta besarnya volume
Basis data pelanggan yang dikembangkan dengan baik 12
menjadi aset ekslusif yang dapat rnemberikan keunggulan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan informasi dalarn basis data pdanggannya, perusahaan dapat menarik jauh lebih banyak ketepatan pasar sasaran daripada yang dapat diperoleh dengan rnenggunakan pemasaran masal, pemasaran segrnen, atau pemasaran relung pasar (niche marketing). Perusahaan menggunakan basis data mereka dalarn empat earn (Kotler, 2002): I. Mengidentifikasi calon pembeli. Banyak perusahaan yang menghasilkan penjualan dengan mengiklankan produk dan tawaran mereka. Iklan tersebut umumnya rnemiliki beberapa bentuk tanggapan, seperti kartu pos balasan atau nomor telepon bebas pulsa. Basis data tersebut dibentuk dari tanggapan-tanggapan itu. Perusahaan rnenyonir basis data tersebut untuk mengidentifikasi calon pembeli terbaik, kemuclian menja11gkau rnereka dengan surat, telepon, atau kunjungan pribadi dalam upaya mengubah mereka menjadi pelanggan. 2. Mernutuskan pelanggan rnana yang harus mendapatkan tawaran tertentu. Perusahaan menetapkan kriteria yang menggambarkan pelanggan sasaran yang ideal untuk suatu tawaran. Kemudian, peusahaan-perusahaan rnencari pelanggan yang paling mendekati tipe ideal i;ersebut dalam basis data pelanggan 1nereka.
3. Memperdalam kesetiaan pelanggan.
Perusahaa11 dapat membangun minat
dan antusiasme pelanggan dengan mengingat preferensi mereka dengan mengirimkan hadiah yang tepat, kupon, dan bahan bacaan yang menarik. 13
4. Mengaktifkan kembali
pembelian pelanggan.
melaksanakan pro grain surat otomatis mengirimkan
kartu
membutuhkan
investasi
ucapan. yang
Pemasaran
Perusahaan-perusahaan
(pemasaran otomatis) yang berdasarkan
besar walaupun
demikian
basis
data
pemasaran
berdasarkan basis data dapat diterapkan dalam bentuk sederhana yang tidak memerlukan investasi yang besar. Perusahan yang menerapakan modern
pemasaran berdasarkan basis data yang
harus berinvestasi dalam perangkat keras komputer, perangkat
lunak basis data, program analisis, hubungan komunikasi, dan pegawai yang ahli.
Sistem basis data hams mudah untuk cligunakan clan terseclia bagi
beragarn kelompok pernasaran, termasuk mereka yang bergerak dalarn manajemen procluk clan merek, pengembangan procluk baru iklan clan promosi, surat langsung, telemarketing, penjualan lapangan, penanganan pesanan, serta pelayanan pelanggan. Basis data yang clikelola clengan baik cliharapkan menyebabkan perolehan penjualannya akan clapat menutup biaya. Meskipun demikian, akan banyak timbul kekacauan jika basis data pemasaran ticlak clikerjakan clengan hati-hati clan strategis.
2.4.3. Saluran Utama Pemasarnn Langsung Dalam menjangkau konsumen, pemasar langsung clapat menggunakan beberapa bentuk pemasaran langsung, Diantaranya aclalah sebagai berikut:
14
1. Penjualan Tatap Muka. Penjualan tatap rnuka dilakukan oleh perusahaan dengan rnemanfaatkan penjual-penjual profesional untuk memasarkan procluk mereka. Perusahaan industri dapat menggunakan perwakilan dan agen perusahaan manufaktur untuk rnenjalankan tugas penjualan
langsung.
Selain itu,
banyak perusahaan
konsumen yang rnenggunakan tenaga penjualan langsung. 2. Pemasaran Surat Langsung (Direct Mail). Bentuk pemasaran surat langsung dapat terdiri dari pengirirnan tawaran, pernberitahuan, pengingat, atau barang-barang lain kepada seseorang di alamat tertentu.
Surat langsung (direct mail) adalah medium yang populer karena
memungkinkan selektivitas pasar sasaran yang tinggi, dapat dibuat untuk perseorangan, fleksibel, serta rnemungkinkan pengujian awal dan pengukuran tanggapan. Pernasaran surat langsung sudah rnengalami perkembangan, Surat langsung tidak lagi hanya berbentuk surat kertas dan dikirimkan melalui kantor pos, layanan telegram, atau kurir surat. Kini surat langsung dapat berbentuk
FaxMail, surat elektronik (E-mail), dan Voice Mail. 3. Pemasaran Melalui Katalog. Perusahan mengirimkan katalog barang dagangan lini penuh, katalog konsumen khusus, dan katalog bisnis dalam bentuk cetakan tetapi juga kadangkadang berbentuk CD, video, atau secara one-line.
15
4. Telemarketing. Pemasaran langsung bentuk ini menggambarkan penggunaan operator telepon untuk menarik pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang bertujuan rnengetahui dengan pasti level kepuasan pelanggan. Beberapa sistem telemarketing diotomatisasi secara penuh. Contohnya, automatic dialling and
recorded-massage players (ADRMPS).
Telemarketing banyak digunakan
dalam pemasaran bisnis serta pemasaran konsumen. Telemarketing yang efektif tergantung pada pemilihan telemarketer yang tepat, pelatihan yang baik bagi mereka, dan penyedian insentif atas prestasi mereka. 5. Media Lain untuk Melakukan Pemasaran Tanggapan Langsung. Pemasar langsung dapat menggunakan semua media utama untuk memberikan tawaran langsung kepada pembeli potensiaL Media tersebut dapat berupa media cetak dan media elektronik. Jangsung dalam tiga cara
Televisi digunakan oleh pemasar
untuk mempromosikan penjualan langsung yaitu
Iklan tanggapan langsung, saluran belanja di rurnah dan TV Interaktif (Kotler, 2002) 6. Pemasaran Melalui Pos. Beberapa perusahan telah merancang
"rnesin penenma-pesanan-
pelanggan" yang dinamakan kios (yang berbeda dengan mesin penjual otomatis, yang mengeluarkan produk) dan menempatkan kios itu di toko, bandara, dan tempat-tempat lain.
16
2.4.4. £-Commerce Saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik. Istilah perdagangan elektonik (E-comerce) menggambarkan satu varietas luas dari perangkat lunak atau sistem !computer elektronik, seperti pengiriman pesanan pernbelian kepada pemasok melalui electronic data interchange (EDI); penggunaan mesinfaximilie dan e-mail untuk melakukan transaksi, penggunaan ATM, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara digital, dan penggunaan internet dan layanan online (Kotler, 2002). Ada dua ha! fenomena yang melandasi bisnis elektronik: digitalisasi dan konektivitas. Digitalisasi terdiri dari mengubah teks, data, suara, dan gambar dalam ams hits yang dapat dikirim dengan kecepatan yang luar biasa dari satu lokasi ke lokasi lain.
Konektivitas mencakup membangun jaringan dan
mengekspresikan fakta bahwa banyak bisnis di dunia melalui jaringan yang menghubungkan orang dan perusahaan.
Jaringan im disebut intranet ketika
menghubungkan orang-orang di dalam suatu perusahaan, ekstranet ketika menghubungkan perusahaan dengan pemasok dan pelanggannya, serta internet ketika menghubungkan pemakai dengan jalur informasi bebas hambatan yang sangat besar. Pembelian konsumen yang paling populer melalui internet sudah sangat jauh hingga rnencapai perangkat keras dan perangkat lunak komputer, tiket penerbangan, buku, dan rnusik.
E-commerce juga sedang turnbuh di bidang
makanan, kernbang, anggur, pakaian, dan elektronik. Transaksi bisnis melalui 17
internet bervolume lebih tinggi dan meliputi berbagai macam barang dan jasa (Kotler, 2002).
2.4.4. J. Konsumen on/ine Secara keseluruhan, populasi internet adalah lebih muda, lebih makmur, dan lebih berpendidikan (Sutedjo, 200 J). Namun, ketika lebih banyak orang yang beral ih ke internet, populasi cyher.1pace menjadi jauh lebih ban yak orang yang menggunakan dan terbedakan.
Para pengguna yang lebih muda lebih
cenderung menggunakan internet untuk hiburan dan sosialisasi.
Namun 45
persen dari pemakai berusia 40 tahun ke atas dan menggunakan internet untuk investasi dan masalah-masalah yang lebih serius (Kotler, 2002).
Pengguna
internet pada umumnya memberikan nilai yang lebib besar pada informasi dan mereka cendenmg menanggapi pesan-pesan yang diarahkan hanya pada penjualan secara negatif Mereka menentukan jenis infonnasi pemasaran yang ingin mereka terima tentang jenis produk dan jasa serta dalam jenis kondisi te1tentu. 2.4.4.2. Keunggulan dan kelemahan pemasaran online Layanan online memberikan banyak manfaat baik bagi konsumen maupun produsen, diantaranya kemudahan infonnasi, gangguan yang lebih sedikit, penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar, biaya yang lebih rendah, pemupukan hubungan, dan pengukuran besar pemtrsa.
Jelaslah,
pemasar akan berpikir untuk menggunakan layanan online dalam mencan, 18
menjangkau,
berkomunikasi, dan menjual produk mereka.
Dari segi biaya
penggunaan media on/ine dapat dibiayai oleh perusahaan besar maupun kecil. Tidak ada keterbatasan riil penempatan iklan tidak seperti menggunakan media cetak dan siaran. Akses dan pengambilan informasi yang cepat. Media on-line dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia, kapan saja, dan belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat. Akan tetapi,
pemasaran on/ine tidak selalu cocok untuk setiap
perusahaan, juga tidak selalu cocok untuk setiap produk. Hal ini disebabkan internet bermanfaat untuk produk dan jasa di mana pembelanja mencan kenyaman pemesanan yang lebih besar atau biaya yang lebih rendah. Internet juga bennanfaat bagi pernbeli yang rnembutuhkan informasi tentang perbedaan keistimewaan dan perbedaan nilai. Internet kurang bermanfaat untuk produkproduk yang harus disentuh atau diperiksa sebelumnya. 2.4.4.3. IVlelakukan pemasaran on line Sebuah perusahaan dapat menciptakan kehadiran elektronik pada web dengan dua cara. Diantaranya, rnembeli ruang pada jasa online kornersial atau dapat membuka situs web sendiri. Membeli ruang pada jasa online kornersial meliputi menyewa mang penyimpanan pada !computer layanan online atau membangun sambungan dari komputer pemsahaan ke shopping mall dari layanan 011/ine (Kotler, 2000). Secara alternatif, puluhan ribu perusahaan telah menciptakan situs web rnereka sendiri, umunmya dibantu oleh agen perancang web profesional. 19
Pernsahaan-perusahaan bukan hanya harus memastikan bahwa situs web mereka itu inforrnatif dan dirancang dengan baik, mereka juga hams memastikan bahwa mereka bukan sw:fer dan pelanggan potensial pada
cyben>pace.
Sebagian besar pemasar mencantumkan URL yang sama pada
semua literatur promosi mereka. Perusahaan dapat rnemasang iklan online dengan tiga cara (Sutedjo, 200 I), yaitu perusahaan dapat menempatkan iklan yang diklasifikasikan ke dalam bagian khusus yang ditawarkan oleh Jayanan online komersial utama. Iklan dapat juga ditempatkan dalam newsgroups internet te1tentu yang ditujukan bagi kepentingan komersiaL Terakhir, iklan dapat ditampilkan di papan iklan Pernsahaan dapat memutuskan untuk berpartisipasi dalam atau
on line.
mensponsori forum internet, neW.\f{l'oup, buletin board .1yste111 (BBS), dan komunitas web. Sebuah perusahaan dapat rnendorong para calon dan pelanggan untuk mengirimkan pe1tanyaan, sasaran, dan bahkan keluhan kepada perusahaan melalui e-mail.
Dengan rnenggunakan daftar calon atau pembeli, pemasar
online dapat mengirimkan Japoran berkala, tawaran promosi, atau produk
khusus berdasarkan pada riwayat pembelian, surat pengingat tentang perlunya
service atau perpanjangan garansi, atau pengumurnan tentang event-event khusus. Akan tetapi, dalam menggunakan e-mail sebagai wahana pemasaran langsung,
pernsahaan-perusahaan
harus
ekstra
hati-hati
untuk
tidak
20
mengembangkan reputasi sebagai .1pammer. Spam aclalah istilah untuk e-mail yang ticlak climinta.
2.5. Komponen Komponen Sistem lnformasi Pemasaran Modern 2.5.l. Sistem Pencatatan Internal Sebagai kornponen pe1iama dalam sistem informasi pemasaran, sistem pencatatan internal menjadi andalan manajer pemasaran dalam membuat kebijakan-kebijakan dan strategi pemasaran.
Sistem pencatatan internal
menjadi penting karena dapat memuat informasi-informasi
yang dapat
dianalisis clan membantu manajer pemasaran menernukan peluang dan masalah yang penting. Sistem pencatatan internal, paling tidak rnemuat inforrnasi tentang siklus pesanan ke pembayaran, inforrnasi tentang siklus pesanan ke pembayaran merupakan inti dari sistem pencatatan internal. Sistern pencatatan internal juga harus memuat informasi tentang sistem informasi penjualan, yang memuat tentang laporan rnengenai penjualan terakhir mereka.
2.5.2. Sistem Intelijen Pemasaran Sistem intelijen pernasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber yang digunakan oleh para rnanajer untuk mernperoleh informasi harian rnengenai perkembangan di lingkungan pemasaran.
Informasi-informasi
pemasaran dapat bersurnber dari rnernbaca baik buku, surat kabar, publikasi perclagangan; pernbicaraan baik dengan pelanggan, pemasok, clan distributor; 21
serta berternu dengan rnanaJer perusahaan lain.
Untuk dapat rneningkatkan
kualitas informasi intelijen pemasaran perusahaan dapat mengarnbil beberapa langkah (Kotler, 2002). Pertama melatih dan mendorong staf penjualan untuk menemukan dan rnelaporkan perkernbangan baru.
Kedua, perusahaan dapat
mendorong distributor, pengecer, dan para perantara lain untuk rnenyarnpaikan inforrnasi intelijen penting. Ketiga, perusahaan dapat belajar tentang para pesaing dengan membeli produk-produk mereka; mengikuti open house dan pameran dagang; rnernbaca laporan-laporan yang dipublikasikan pesaing; rnenghadiri perternuan-pertemuan para pemegang saharn; berbicara kepada karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan agen-agen pengangkutan; serta rnengumpulkan iklan-iklan mereka. Keempat, perusahaan dapat membentuk panel penasehat pelanggan yang terdiri dari para pelanggan perwakilan atau pelanggan terbesar perusahaan atau pelanggan yang blak-blakan atau pelanggan yang paling canggih. Kelima, perusahaan dapat membeli informasi dari pihak luar. Terakhir, perusahaan dapat membentuk pusat informasi pemasaran untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi intelijen pemasaran.
2.5.3. Sistem Riset Pemasaran Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data yang sistematis serta temuan-temuan yang relevan clengan situasi 22
pemasaran te1tentu yang dihadapi perusahaan.
Riset pemasaran yang efektif
melibatkan lima langkab yang terdiri dari: 1. Mendefinisikan masalab dan tujuan riset
2. Mengembangkan rencana riset 3. Mengumpulkan informasi 4. Menganalisis informasi, dan 5. Menyajikan basil temuan Walaupun riset pemasaran tumbuh pesat, banyak perusabaan yang masib gaga! untuk memanfaatkannya secara memadai atau tepat, karena beberapa alasan diantaranya konsepsi riset pemasaran yang sernpit, kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata, basil temuan riset pemasaran yang terlambat dan terkadang salah, dan perbedaan kepribadian dan penyajian.
2.5.4. Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran Sistem pendukung keputusan pemasaran adalah pengumpulan data, peralatan, dan teknik yang terkoordinasi dan yang didukung oleh perangkat lunak dan
perangkat keras, yang dimanfaatkan suatu organisasi untuk
mengumpulkan dan menginterprestasikan informasi relevan yang diperoleh dari bisnis dan lingkungan se1ta mengubabnya menjadi dasar bagi tindakan pemasaran (Kotler; 2002). Dalam penggunaan sistem pendukung keputusan pemasaran, manajemen perlu mempertimbangkan sejaub mana sistem pendukung tersebut benar-benar diperlukan. Sebuah sistem pendukung yang sesuai untuk perusahaan "A" belum 23
tentu sesuai dengan kondisi perusahaan "B". Sistem pendukung hendaknya dibangun sesuai dengan kondisi baik internal maupun eksternal perusahaan. Sistem pendukung JUga harus user .fi'iendly agar mudah dan efisien dalam penggunaannya.
2.6. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Hai1yasning (2001) melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Produk Bihun Instan Pada PT. Kuala Pangan, CiteurupBogar dengan menggunakan analisis diskriptif, analisis IFE dan EFE serta analisis SWOT. Fatimah (2002) melakukan penelitian dengan judul Analisis Bauran Pemasaran Telur Asin Brebes (Studi Kasus di Kelurahan Brebes dan Kelurahan Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes, jawa Tengah) dengan menggunakan analisis bauran pemasaran, analisis IFE dan EFE serta a.nalisis SWOT.
2. 7. Kerangka Pemikiran Konseptual
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi sistem informasi pemasaran yang digunakan oleh KTO Sekar Peni, mengindentifikasi kelemahan dan kelebihan dalam penerapan sistem informasi pemasaran di KTO Sekar Peni serta merumusakan alternatif strategi sistem informasi pemasaran yang dapat diterapkan oleh KTO Sekar Peni. Tahapan pertama dalam penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi visi dan misi KTO Sekar Peni. Tahapan kedua dilaknkan tinjauan manajemen
24
pemasaran serta identifikasi komponen-komponen sistem informasi pemasaran yang ada di KTO Sekar Peni. Adapun teknik analisis dan penjabaran hasil identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Setelah komponen-komponen sistem informasi pemasaran yang digunakan oleh KTO Sekar Peni teridentifikasi, maka komponen-komponen tersebut dianalisis menggunakan EFE dan IFE. Analisis EFE dan IFE bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang serta ancaman yang dimiliki oleh komponenkomponen sistem informasi pernasaran yang ada di KTO Sekar Peni. Kornponen-komponen internal dan eksternal yang dihasilkan oleh EFE dan IFE tersebut dibobot serta dibuat rating. Skor akhir dari pembobotan serta rating tersebut dirnasukan kedalarn rnatriks 1-E untuk mengetahui posisi strategi sistem inforrnasi yang diterapkan oleh KTO Sekar Peni. Tahapan terakhir dari penelitian ini yaitu setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kornponen-kornponen sistem inforrnasi pemasaran KTO Sekar Peni serta posisi matriks 1-E
maka
dirumuskan
alternatif strategi sistern inforrnasi pemasaran dengan menggunakan metode analisis SWOT. Alur kerangka pernikiran konseptual ini dapat dilihat pada garnbar I.
25
Visi dan Mi si Perusahaan
J, Manajemen Pemasaran
I
•
Sisten1111forn1asi Pc1nasaran
I
----------------------------- --------------------------------
+
Sistem Pcncatatan Internal
I
•
Sistem Intelijen Pc1nasaran
•
Sistem Riset Pc1nasaran
•
Sistem Penduk11n1 Keputusan Pe1nasarar
'' '' '' I ''' ----------------- -------------- ------''
Analisis Deskriptif EFEdan JFE Matriks 1-E
..
-----------------------------
Analisis SWOT
1 Alternatif Strategi
Gambar I. Kerangka Pemikiran Konseptual
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktn Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KTO Sekar Peni. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara pwposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan dalam tahap pengembangan penerapan sistem informasi pemasaran, sehingga penelitian dianggap cukup relevan untuk melakukan evaluasi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2005 s.d Juli 2005.
3.2. Jenis Dan Sumber Data
Jenis
data yang digunakan berupa data kuantitatif maupun kualitatif
yang bersumber dari data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang telah diolah
oleh
pihak/lembaga
lain
yang
relevan
dengan
penelitian
m1.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey ma.upun wawancara.
3.3. Metode Pengolahan Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Analisis deskriptif Analisis deskripisi bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian.
Analisis ini
menggunakan data kualitatif maupun kuantitatif baik data primer maupun data
sekunder.
Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi data,
matriks, garnbar sesuai dengan konteks perrnasalahan yang dibahas.
3.3.2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Matriks IFE meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari suatu usaha. Menurut Fred David Iangkah-Iangkah dalam pengembangan matriks IFE adalah sebagai berikut: l. Buat daftar critical succes factors (faktor-faktor utama yang mempunyai
dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek internal
yang mencakup
perihal strenght (kekuatan)
dan
Wea/mes
(kelemahan) bagi perusahaan. 2. Tentukan bobot untuk masing-masing faktor internal dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 3 (sangat penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor internal terhadap pos1s1 strategis perusahaan. Keseluruhan bobot faktor eksternal jumlahnya tidak boleh melebihi 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya. Penentuan bobot dalam matriks !FE dilakukan dengan jalan mengajukan faktor strategis internal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar dengan menggunakan metode paired comparison (Kinnear, 1991 ). Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal.
Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala
1,2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
28
1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal. 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikaL 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikaL
Tabel 1. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Pernsahaan Faktor Penentu A
Total
B
c D
Total Sumber: Kinnear. 1991 Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keselurnhan variabel dengan menggunakan rnmus : Xi Ai= n
l: Xi 1=1
Keterangan : Ai = Bobot variabel ke-i Xi = Total ni lai variabel A. B, C, D, . . N
n
Jumlah variabel
3. Beri rating pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan yang tengah dijalankan terhadap faktor pada kolom 3. Skala rating mulai dari 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, dan 1 = sangat lemah. Rating didasarkan pada keadaan perusahaan. 4. Kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk menentukan skor bobot.
29
5. Jumlahkan skor bobot untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang dinilai. Nilai total ini menunjukkan bagaimana organisasi bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.. Tabel 2. Matriks Evaluasi Faktor Internal No
Faktor Penentu KEKUA TAN
Bo bot (Ai)
Ratin2 (Bi)
Skor Bobot (Ai x Bi)
1---·
I 2
KELE MAHAN I 2
Ai= 1,0
TOTAL
(Ai x Bi)
Sumber : David, 2002
3.3.3. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan mengevaluasi informasi
ekonomi,
pemerintahan,
hukum,
sosial, dan
budaya,
demografi.
teknologi.
Terdapat
lingkungan,
politik,
lima langkah dalam
pengembangan matriks EFE (David, 2004): I. Buatlah daftar critical s11ccesfactors (faktor-faktor utama yang mempunyai
darnpak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal
yang rnencakup perihal opportunities (peluang) dan threats
(ancaman) bagi perusahaan. 2. Tentukan bobot untuk masing-masing faktor eksternal dengan skala mulai
dari 0,0 sampai dengan 3, berdasarkan pengaruh faktor-faktor eksternal 30
terhadap posisi strategis perusahaan Keseluruhan bobot faktor eksternal jumlahnya tidak boleh melebihi 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industri.
Penentuan bobot dalam matriks EFE
dilakukan dengan jalan rnengajukan faktor strategis eksternal tersebut pada pihak
manajemen
atau
pakar.
Metode tersebut digunakan untuk
memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu eksternal. Untuk menentukan bobot setiap vari ab el digunakan skala I, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : I
=
2=
j ika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal. jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal.
3 = j ika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan Total
Faktor Penentu A B
c D Total Sumber : Kinnear, 1991 Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
Xi Ai= n
31
Keterangan : Ai Bobot variabel ke-i Xi Total nilai variabel = A, B, C, D, .... N n = Jumlah variabel 3. Tentukan rating pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan yang tengah dijalankan terhadap faktorfaktor pada kolom 3. Skala rating mulai dari 4 = respon sangat besar, 3 = respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata, I
= respon sangat kecil. Nilai
rating didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk menentukan skor bobot. 5. Jurnlahkan skor bobot untuk memperoleh total skor pernbobotan. Nilai total
ini menunjukkan bagaimana organ1sas1 bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Tabel 4. lvlatriks Evaluasi Faktor Eksternal
Faktor Penentu PELUANG
No
Bo bot (Ai)
Rating (Bi)
Skor Bobot (Ai x Bi)
'
I 2
ANCAMAN I 2
TOTAL
Ai= 1,0
(Ai x Bi)
Sumbcr : David, 2002
32
3.3.4. Analisis TE (Internal-Eksternal) Matrik ini mernpakan pemetaan dari hasil skor matiks IFE dan EFE yang dihasilkan pada tahap input. IE Matriks terdiri atas dua dimensi, yaitu: pada sumbu X (horizontal) menunjukan skor total IFE. Sedangkan pada sumbu Y (vertikal) rnenunjukan skor total EFE. Skor 1,0 - 1,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0 - 2,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah rata-rata, dan skor 3,0 - 4,0 adalah posisi internal yang kuat. Pada sumbu Y (vertikal) yang dipakai untuk EFE matriks, skor I,O -· I ,99 menunjukan posisi eksternal adalah rendah, skor 2,0 - 2,99 menunjukan posisi eksternal adalah seclang, dan skor 3, 0 - 4, 0 aclalah posisi eksternal yang tinggi. Matriks IE dapat clilihat pacla tabel 5 berikut. Tabel 5. Matriks Evaluasi Faktor Internal Eksternal Skor Total !FE Ku at
Rata-Rata
3' 00
Tinggi
2 ' 00
I
u.l
0 [-<
I 00
II
III
IV
v
Vl
Vll
VIII
IX
~
"@
Lem ah
3,00
'0
-"' f/J Rata-Rata
2,00 Rend ah
1,00
.
Sumber · Davrd. 2002
33
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyat dampak strategi berbeda. Pe1tama, divisi yang masuk dalam sel !,II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan bina (Grow and Built). Strategistrategi bagi kelompok ini adalah stategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Kelompok ini juga dapat menerapkan strategi integratif yang terdiri dari integrasi ke belakang, integrasi kedepan, dan integrasi horisontal. Untuk divisi yang berada pada sel Ill, V, dan VII paling baik dapat rnenggunakan strategi pertahankan dan pclihara (Hold
and Maintain). Strategi yang dapat digunkan oleh kelompok ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Untuk divisi yang berada pada sel VI, VIII, dan IX dapat dikelompokan kedalam tipe pan en dan divestasi (har1•est and divestiture).
3.3.5. Analisis SWOT Penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
Penentuan tersebut dilakukan
dengan identifikasi faktor yaitu dengan matrik !FE dan EFE. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and T71reat) digunakan untuk melihat situasi lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri atas dua bagian (Rangkuti, 2002), yaitu: I. Lingkungan internal terdiri dari struktur perusahaan, budaya perusahaan dan
sumberdaya perusahaan,
yang
rneliputi
aspek
pemasaran,
produksi,
keuangan, personalia serta penelitian dan pengembangan. Lingkungan 34
eksternal terdiri dari lingkungan mikro yang meliputi: pemasok, perantara pasar, pelanggan, pesaing dan masyarakat. Sedangkan lingkungan makro meliputi: demografi, ekonomi, teknologi, politik, alam dan budaya. 2. Analisis terhadap lingkungan internal akan megidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Sedangkan analisis lingkungan
eksternal akan dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada pada sekitar perusahaan.
Setelah mempelajari basil ic1entifikasi SWOT, maka
akan dianalisis lebih lanjut dengan rnemasukkan profil perusahaan ke dalam proses pembentukan strategi untuk rnendapatkan berbagai formula strategi yang sesuai dengan kondisi identifikasi tersebut.
Bentuk dari matriks
SWOT dapat dilihat pada label 6. Secara umum, forrnulasi strategi dalam analisis SWOT dapat dibagi menjadi ernpat bagian, yaitu (Rangkuti, 2002) : I. Strategi S-0, Strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk rnernanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan di luar perusahaan. 2. Strategi W-0, Strategi yang merninirnalkan kelemahan yang dirniliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang berada di luar lingkungan perusahaan. 3. Strategi S-T, Strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk rnengatasi kelemahan. 4. Strategi W-T, Strategi yang digunakan untuk merninimalkan kelemahan perusahaan untuk rnenghindari ancarnan. 35
Tabel 6. Matriks SWOT
~
STRENGTHS (S)
V"EAKNESSES (W)
)
I.
I
R EKSTERJ'
I.
STRATEGI S-0 I.
L
STRATEGI S-T
S THREATS (1) I.
STRATEGI W-0
\.
STRATEGI W-T \.
36
BAB JV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan Kebun Tanaman Obat Sekar Peni didirikan oleh Hj. Haii.ini Kuntjoro, SE. Pada awalnya, beliau lebih senang dengan tanaman hias. Namun, penyakit
hipertensi yang dideritanya membuat ia tertarik dengan tanaman obat. Pada waktu itu ia minum ramuan pegagan, lidah buaya, dan daun dewa. Ramuan tersebut setidaknya menunjukkan kalau dirinya yakin dan cocok dengan khasiat tanaman tersebut.
Dari pengalaman itulah beliau merasa ada begitu banyak
tanaman di sekeliling rurnah dan lingkungannya yang berkhasiat obat dan rnerniliki potensi untuk dikernbangkan. Dengan luas kebun sekitar 8.000 rneter2, yang berlokasi di JI. Siliwangi No. 14 Pancoran Mas Depok, Tanaman Obat Sekar Peni.
Hj. Hartini Kuntjoro, SE mendirikan Kebun
Sekar Peni berasal dari bahasa Jawa yaitu sekar
yang berarti bunga dan peni yang bermakna serba bisa menyelesaikan masalah. Saat ini kebun tanarnan obat Sekar Peni merniliki koleksi 450 jenis tanarnan yang berkhasiat obat.
Koleksi ini didapat dari berbagai daerah yang ada di
Indonesia. Sebagai salah satu pelopor yang mernpopulerkan tanaman obat di wilayah kota Depok, Sekar Peni rnemiliki mitra kerja baik instasi pemerintah maupun swasta dalarn mengernbangkan usahanya. Diantarai1ya Pemda Depok,
Departemen Pariwisata Kota Depok, Departemen Pendidikan Nasional, dan Departemen Pe11anian.
Hasil kerjasama dengan mitra kerja ini diantaranya
mengadakan seminar-seminar yang berhubungan dengan tanaman herbal, pameran dagang, pengembangan agribisnis tanaman herbal, serta perluasan j aringan pemasaran.
4.2. Visi Dan Misi Perusahaan Perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 ini bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang manfaat dan kegunaan tanaman obat ke masyarakat, menunjang semua kegiatan usaha
dengan mengadakan produk
yang berkualitas tinggi, membina mitra usaha untuk memasarkan produk yang dihasilkan dan juga membina para mitra produksi untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang telah ditetapkan.
Visi Selrnr Peni Mensosialisasikan Tanaman Obat Kepada Masyarakat
Misi Sekar Peni Meberikan layanan yang optimal di bidang pengobatan alternatif yang
tnenggunakan tana1nan obat.
4.3. Struktur Organisasi Perusahaau KTO Sekar Peni merupakan badan usaha yang berbentuk perusahaan perseorangan.
Dipimpin oleh Hj Hai1ini Kuntjoro, SE
yang dibantu oleh
38
sekretaris, bendahara, staf herbalis dan staf pemasaran. Staf herbalis memiliki kegiatan yaitu meramu obat, mempersiapkan bahan bahu, penetapan standar. mutu serta pengolahan.
Staf herbalis dibantu oleh dua orang pekerja.
Sedangkan staf pemasaran memiliki tugas memasarkan produk-produk Sekar Peni, baik jasa maupun ramuan jamu. Saal ini bentuk struktur organisasi KTO Sekar Peni masih menerapkan prinsip manajemen tradisionaL
Pengambilan kebijakan dalam perusahaan
masih bersifat sentralisasi.
Pimpinan Hj Hartini Kuntjoro, SE
Sekretaris Midawati
Bendahara Adihtya CK
[
Staf Herbalis
Pekerja
Pekerja
I
PekSa
J
Staf Pemasaran
J
Pekerja
Gambar 2. Struktur Organisasi KTO Sekar Peni
39
4.4. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Sekar Peni dibagi atas Agrowisata, Depo Herbal serta .IJ!/np/icia dan Ramuan. Untuk jenis usaha depo herbal dan ramuan, sekar peni
membagi kedalam tahapan tahapan produksi diantaranya:
Pengumpulan Bahan Balm
Pengeringan/ Penj emu ran
Peramuan
I 11>1
Pengemasan
I
Garn bar 3. Tahapan Produksi
Pada tahap pengurnpulan bahan bairn KTO Sekar Peni tidak melakukan sendiri, melainkan dikerjakan oleh pengumpul-pengumpul yang ada di kota Depok dan sekitarnya.
Tahapan yang dikerjakan di KTO Sekar Peni yaitu
pengeringan/penjemuran, peramuan, dan pengemasan. Untuk bahan balm Sekar Peni rnendapatkan pemasok dari kota depok dan sekitarnya. Sedangkan penentuan standar mutu ditetapkan sendiri oleh Sekar Peni dan ditangani langsung oleh herbalis Sekar Peni.
4.5. Sumber Daya Manusia Latar belakang pendidikan karyawan serta staf di Sekar Peni terdiri dari 2 orang SI, 3 orang 03, dan 4 orang SMU. Untuk staf Hebalis hams sudah menguasai dan mengikuti pendidikan Herbalis. Perekrutan karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan KTO Sekar Peni.
40
4.6. Budaya Perusahaan
Dalam pengambilan keputusan yang bersifat manajerial dilakukan langsung oleh Ibu Hj Hartini Kuntjoro, SE selaku pimpin Sekar Peni. Sedang keputusan menyangkut hal-hal teknis diambil langsung oleh staf Hubungan antara karywan, staf dengan pimpinan bersifat kekelnargaan. Meskipun demikian aturan-aturan yang ada serta kebijakan yang telah ditetapkan harus tetap dijalankan dengan profesional.
41
BABV HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
5.1.1. Sistem Pencatatan Internal
Sistem pencatatan internal, paling tidak memuat informasi tentang siklus pesanan ke pembayaran.
lnformasi tentang siklus pesanan ke pembayaran
merupakan inti dari sistem pencatatan internal. Sistem pencatatan internal juga memuat informasi tentang sistem informasi penjualan, yang memuat tentang laporan mengenai penjualan terakhir.
5.1.2. Sistem lntelijen Pemasaran
Sistern intelijen pernasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh para manajer untuk memperoleh informasi harian 111engena1
perkembangan di
lingkungan
pemasaran.
Informasi-informasi
pemasaran dapat bersumber dari membaca baik buku, surat kabar, dan publikasi perdagangan; pembicaraan baik dengan pelanggan, pemasok, dan distributor; serta bertemu dengan manajer perusahaan lain
5.1.3. Sistem Riset Pemasaran
Riset pernasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data yang sistematis se11a temuan-ternuan yang relevan clengan situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Riset pemasaran yang efektif
melibatkan lima langkah yang terdiri dari (Kotler, 2002.): I. Mendefinisikan masalah dan tujuan riset 2. Mengembangkan rencana riset 3. Mengumpulkan informasi 4. Menganalisis informasi, dan 5. Menyajikan basil temuan
5.1.4. Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Sistem pendukung keputusan pemasaran adalah pengumpulan data, sistem peralatan, dan teknik yang terkoordinasi dan yang didukung oleh perangkat lunak dan perangkat keras, yang dimanfaatkan suatu organisasi untuk mengumpulkan dan menginterprestasikan informasi relevan yang diperoleh dari bisnis dan lingkungan serta mengubahnya menjadi dasar bagi tindakan pemasaran (Kotler, 2000).
5.2. ldentifikasi
Komponen
Strategi Sistem lnformasi Pemasaran KTO
Sekar Peni
Dalam penerapan strategi sistem informasi pemasaran, Sekar Peni belum melakukan otomatisasi atau komputerisasi.
Dari empat komponen
sistem informasi yang disebutkan di atas, hanya terdapat dua komponen sistem informasi pemasaran yang diterapkan di Sekar Peni.
Komponen-komponen
tersebut diantaranya:
43
5.2.1. Sistem Pencatatan Internal Sebagai komponen pertama dalam sistem informasi pemasaran, sistem pencatatan internal menjadi andalan mana3er pemasaran dalam membuat kebijakan-kebijakan dan strategi pemasaran. Dalam komponen ini Sekar Peni menerapkan siklus pencatatan sebagai berikut:
Pendaftaran
.
Pendaftaran Pesanan
-
~
Pembayaran
Gambar 4. Siklus Pencatatan di KTO Sekar Peni. Pada tahap pendaftaran, Sekar Peni menerapkan sistem basis data pelanggan.
Ini digunakan sebagai panduan pengobatan yang akan diberikan,
ramuan yang diberikan, serta lamanya pengobatan. Namun yang disayangkan sistem basis data pelanggan ini belum termanfaatkan secara maksimal. Hal ini terlihat tidak adanya tindak Ian.jut dari hasil proses pengobatan. Pada tahap Pendaftaran Pesanan terdapat pencatatan yang memuat informasi tentang
seberapa banyak pesanan produk Sekar Peni, banyaknya
penjualan produk dalam satu periode, serta berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan. Pada tahap Pembayaran memuat informasi mengenai nilai dari pesanan yang ada, serta keuntungan yang diperoleh.
Pada tahap ini pula laporan
keuangan dibuat.
44
5.2.2. Sistem Intelijen Pemasaran Sekar Perri rnenerapkan sistern intelijen pernasaran dengan rnengikuti parneran-parneran dagang yang diselenggarakan oleh instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta. Dalarn kegiatarr pemasaranrrya Sekar Perri menjalin kemitraan dengarr Dinas Pariwisata Kota Depok, Pemda Kota Depok, Diknas, serta Departemen Pertarriarr. Kerjasama ini berbentuk pargelararr pamerarr dagang, serta usaha-usaha urrtuk memasyarakatkan tanaman obat. l
5.3. ldentifikasi Faktor Internal dan Eksternal KTO Sekar Peni ldentifikasi faktor internal dan eksternal yang dilakukan terhadap strategi sistem informasi pemasaran KTO Sekar Peni
berdasarkan empat
komponen sistem informasi. Hal ini dilakukan sesuai dengan tujuan penelitiarr yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelehihan sistem informasi pemasaran yang diterapkan KTO Sekar Peni.
Adapun faktor-faktor eksternal yang
diidentifikasi terdiri dari peluang dan ancaman. internal yang diidentifikasi
Sedangkan
faktor- faktor
adalah kekuatan dan kelemahan.
Setelah faktor
internal dan eksternal tersusun maka faktor-faktor tersebut digunakan untuk menyusun rnatriks EFE dan !FE.
5.3.1. Identifikasi Faktor Internal KTO Sekar Peni
Identifikasi faktor internal terdiri dari identifikasi variabel kekuatan dan variabel kelemahan. ldentifikasi faktor internal sistem informasi pemasaran yang diterapkan oleh KTO Sekar Peni dihuat berdasarkan basil wawancara serta 45
studi pustaka yang dilakukan terhadap manajemen KTO Sekar Peni. Variabelvariabel tersebut ditunjukan pada tab el 7. Tabel 7 Identifikasi Faktor Internal KTO Sekar Peni FAKTOR PENENTU
I 2
Kekua tan Sistem Pembukuan keuangan Yang Baik Penggunaan basis data pelangan
0
J
Interaksi langsung dengan konsumen
4
Adanya R&D dalam Pengembangan Produk Keikutsertaan dalam Pameran-pameran Kelemahan Belum adanya otomatisasi dalam pembukuan keuangan Kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran
5 I 2 3 4
5
Riset pemasaran yang belum optimal Kurang responsifnya karyawan terhadap sega!_embahan Pengambi_lan keputusan yang bersifat sentralisasi
5.3.2. Identifikasi Faktor Eksternal Sistem lnformasi Pemasaran KTO Sekar Peni Dari hasil wawancara dan studi pustaka dapat diidentifiksikan beberapa variabel pemasaran
yang dapat menggambarkan kondisi strategi sistem informasi KTO Sekar Peni.
Variabel-variabel tersebut ditunjukan pada
tabel 8.
46
B.
Tabel 8. Identifikasi Faktor Eksternal KTO Sekar Peni FAKTOR PENENTU Peluang
J
Perkembangan penggunaan internet
2
Hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan
'
·-
3
Kerj as am a yang baik dengan para stakeholder
4
Perkembangan SIM
5
Perkembangan trend pasar An ca man
1
Laju percepatan perubahan teknologi
2
Adanya kompetitor yang lebih
3
Perubahan pola pengeluaran konsumen
4
Peluang munculnya pesaing barn cukup besar
5
Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah
I
5.3.3. Matriks !FE dan EFE KTO Sekar Peni Dari hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan matriks IFE dan EFE.
Pada tahapan ini, faktor-faktor internal dan ekstenal sistem informasi
pemasaran di KTO Sekar Peni diberi rating dan pembobotan.
Rating dan
pembobotan ini dilakukan oleh internal KTO Seakar Peni yang terdiri dari , Pimpinan Perusahaan,
Sekretaris, Bendahara, Staf Pemasaran, dan Staf
47
Herbalis.
.Jika bobot clan rating telah cliperoleh, maka clilakukan perkalian
antarn keclua jenis penilaian tersebut sehingga cliperoleh skor masing-masing foktor. Total Skor untuk rnatriks !FE clidapal 1,553 sedangkan untuk total skor matriks EFE clidapat total skor sebesar 1, 194. label 9. Total Skor !FE Matriks IFE Faktor Penentu
Rating
Bo bot
Total Score
I Sistem
-
"'" "' """ Q)
r"---j
Pembukuan Keuangan Yang Baik
lJl.......
v
Penoounaan Basis Data Pelanggan lnteraksi Langsung Dengan Konsumen Adanya R&D Dalam Penaembangan Produk Keikutsertaan Dalam PameranPameran Belum Adanya Olomatisasi dalam Pembukuan Keuanaan
Q
0,058
0, 173 -
3,25
0,059
0,192
3,5
0,061
0,212
2,25
0,059
0,132
4
0,066
0,264
2,25
0,044
0,098
Kurangnya Pemanfaatan IT dalam Promosi Pemasaran
3
0,039
0,118
h
Rise! Pemasaran Yang Belum Optimal
3
0,039
0, 118
i
Kurang Responsifnya Karyawan Terhadao Seaala Perubahan
2,75
0,042
0, 116
i
Pengambilan Keputusan Yang Bersifat Sentralisasi
2,5
0,051
0,128
c
~
d e
""' -"' "' E Q)
Qi ~
3
..
1,553
48
Tabel I 0 Total Skor EFE KTO Sekar Peni Faktor Penentu k Cl
"'::i
Sabot
Total Score
2,5
0,058
0,144
4
0,060
0,239
3
0,062
0,185
2,75
0,049
0, 134
m
Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan Yang Baik Dengan Lembaga Pemerintahan Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stake Holder
n
Perkembangan SIM
0
Perkembanaan Trend Pasar
3
0,045
0,135
p
2
0,045
0,089
q
Laju Percepatan Perubahan Teknologi Adanya Kompetitor Yang Lebih Oulu Memanfaatkan IT Dalam Memasarkan Produknya
1,5
0,045
0,067
r
Perubahan Pola Penaeluaran Konsumen
1,75
0,041
0,071
s
Peluang Munculnya Pesaing Baru Cukup Besar
1,75
0,040
0,071
t
Adanya Beberapa Pemasok Yang Berada Di Luar Daerah
1,5
0,038
0,058
I
c:
Qi
Rating
a..
f--
c: E
"' u "'c:
<(
I
I
1,194
Dari basil penjumlahan skor seluruh variabel pada matriks IFE di peroleh 1,662 sedangkan total skor EFE sebesar 1,275.
Total skor yang
ditunjukan oleh
matriks IFE dan EFE menunjukan posisi pada matriks IE.
5.3.4. Matriks IE KTO Sekar Peni Tahap selanjutnya, yaitu penentuan posisi pada matriks IE. Penentuan posisi pada matriks IE ditentukan oleh total skor pada matriks IFE dan EFE. Matriks IE dapat di Iihat pad a tab el I l .
49
Tabel 11. Matriks IE KTO Sekar Peni
Skor Total IFE Ku at 4,
Rata-Rata 30
Tinggi
I
20
" 0
II
' I I I I
...
[j')
''
Rata-
E-< 0 ~
10
'' ' '' lffI '' '' ''
3,0
"""" "".....
Lem ah 1 553
IV
v
VII
VIII
' '\11
'' ''' i' '' J!x ''I
Rat a 2,0
Rend ah
I
~------------------- ~-------------------
--------·
Pada matriks IE diatas terlihat bahwa posisi KTO Sekar Peni berada pada kuadran IX
Posisi ini dapat menggunakan strategi harvest atau divestiture
(Fred David, 2004).
Pada posisi ini juga dapat clisimpulkan bahwa strategi
sistem informasi pemasaran yang dijalankan oleh KTO Sekar Peni Jemah serta renclah dalam memanfaatkan kekuatan serta peluang ya.ng dimiliki. Begitu pula dengan menghadapi ancaman serta kelemahan yang dimiliki. Menurut konsep Fred David, harvest dan divestiture memiliki arti KTO Sekar Peni dapat
melakukan divestasi ulang dalam pengembangan serta
penerapan strategi sistem informasi pemasaran.
Divestasi ulang ini dapat
so
dilakukan
dengan
berbagai
macam
alternatif
pilihan
diantaranya
mengembangkan strategi sistem informasi yang sudah ada dengan menerapkan alternatif-alernatif strategi yang dihasilkan oleh matrik SWOT. Divestasi ulang juga dapat diterapkan dengan merancang kembali strategi sistem informasi pemasaran yang akan diterapkan oleh KTO Sekar Peni. Merancang kembali strategi sistem informasi pemasaran ini dapat berdasarkan alternatif strategi yang dihasilkan oleh matrik SWOT.
5.4. Analisis SWOT Berbagai alternatif strategi dapat dirnmuskan berdasarkan hasil kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dibandingkan secara sistematis dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal secara terstrnktur untuk menghasilkan strategi pernsahaan yang sesuai.
Empat strategi utama yang
disarankan dalam matriks SWOT, yaitu strategi S-0, strategi S-T, strategi W-0, strategi W-T. Analisis ini menggunakan data faktor-faktor strategi internal dan eksternal yang telah diperoleh matrik IFE dan EFE. Hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada label 12.
SI
Tabel 12. Matriks SWOT STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
2.
Sistein Pe1nbukuan Keuangan Yang Baik. Penggunann Basis Data
3.
I nteraksi Langsung Dengan
Beltun Adanya Oton1atisasi Dala1n Pe111bukuan Keuangan. 2. Kurangnya Pe1nanfaatan lT dala1n Pro1nosi Pe111asaran. 3. Riset Pe1nasaran Y::u1g Behun Optimal. 4. Kurnng Responsifnya Kmyawan Terhadap Segala Pen1bahan. 5. Pengambilan Keputusan Yang Bersifat Sentrnlisasi. STRATEGI W-0 I. Me1nanfaatkan perken1bangan teknologi SIM untuk n1eningkatkan ke111an1puan pe111sahaan dalan1 ine1nperluas pasar serta 1neraih pasar. (Wl,W2,W4,W3,01,04) 2. Meningkatkan kerjasa1na dengan para stake holder serta 1nenjadikan trend pasar sebagai salah satu faktor dala1n 1ncnentukan kebijakan pen1sahaan. (W5,W4,02,03,05) STRATEGIW-T I. Me1naksilnalknn pe1nanfaat TT dala1111nelakukan oton1atisasi pe1nbukuan keuangan serta promosi. (Wl,W2,Tl.T2.T) 2. Mengoptin1alkan riset pemasaran. (W3.W4,Tl,T3,)
STRATEGI FAKTOR INTERNAL (JFE) I. !
Pc1anggan. 4. STRATEGI FAKTOR EKSTERNAL (EFE)
5.
OPPORTUNI11ES (0)
STRATEGI S-0 l.
Perke1nbangan Penggunaan Internet. I-Iubungan Yang Baik Dengan Le111baga Pe1ne1intahan. J(c1:jasa1na Yang Baik Dengan Para Stake Holder. Perkembangan SIM Perken1bangan Trend Pasar.
Konsu1ncn. Adanya R & D dalan1 Penge1nbangan Produk. Ke ikutsertaan Dalan1 Pa1neran~ pan1eran.
tvle1nanfaatkan perken1bangan Tcknologi SIM untuk
n1e1naksin1alkan siste1n pcn1bukuan, basis data pelanggan, serla pengf:,ll_lllaan jaringan internet. (S l.S2.S3.0l.04.05) 2.
kerjasa1na Meningkatkan dengan para stake holder dan lebih rnengefekti num pa1neran yang dagang diilmti. (S5.S3.S4,02,03)
THREATS(T) I
STRA TEGI S-T 1.
Laju Percepatan Perubahan Teknologi.
Adanya Ko1npetitor Yang Lebih Dahulu Mc1nanfaatkan IT clalan1 n1e111asarkan Produknya. Pc111bahan Pola Pcngcluaran J(onsu111en. Peluang Munculnya Pesaing
2.
Mc1naksin1alkan basis data pelanggan untuk 1nengantisipasi peluang 1nunculnya pesaing barn. (S2.S3,Tl.T4) Memaksirnalkan R&D untuk
1nengantisipasi peluang n1unculnya pesaing ban1, perubahan pola pengeluaran
I.
konsumen. (S4.T3.T4,)
Barn Cukup Besar. Adanya Beberapa Pemasok
Me1nanfaatkan perke1nbangan IT untuk 111e1lingkatkan daya saing pen1sahaan.
Yang Berada Di Luar Daerah
(S l .S2.S3,S4.TI,T2.T3,T4,T5)
3.
52
Beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh KTO Sekar Peni dalam membangun serta rnengembangkan strategi sistem informasi pemasaran berdasarkan analisis SWOT adalah:
5.4.1. Strategi Strengths - Opportunities (S-0) Strategi S-0 adalah strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan di luar perusahaan. Strategi S-0 didapat dari perbandingan antara kekuatan yang dimiliki KTO Sekar Peni dengan peluang yang dimiliki oleh KTO Sekar Peni.
Variabel-
variabel kekuatan yang dimiliki Sekar Peni adalah sistem pembuknan keuangan yang baik, penggunaan basis data pelanggan, interaksi langsung dengan konsumen, adanya R&D dalam pengembangan produk, serta keikutsertaan dalam pameran-pameran.
Sedangkan variabel-variabel peluang yang dimiliki
oleh KTO Sekar Peni adalah perkembangan penggunaan internet, hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan, kerjasama yang baik dengan para stake holder, perkembangan teknologi SIM, serta perkembangan trend pasar. Dari variabel-variabel kekuatan serta peluang yang didapat, maka KTO Sekar Peni dapat mengambil alternatif strategi dalam pengembangan strategi sistem informasi pemasaran sebagai berikut: I. Memanfaatkan perkembangan Teknologi SIM untuk memaksimalkan sistem
pembukuan, basis data pelanggan, serta penggunaan jaringan internet.
53
2. Meningkatkan
kerjasama
dengan
para
stake
holder
dan
lebih
mengefektifkan pameran dagang yang diikuti.
5.4.2. Strategi Strengths - Threats (S- T) Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki KTO Sekar Peni. Variabel-variabel kekuatan tersebut adalah sistem pembukuan keuangan yang baik, penggunaan basis data pelanggan, interaksi langsung dengan konsumen, adanya R&D dalam mengembangkan produk, keikutse11aan dalam pamernn-pameran.
Sedangkan
untuk variabel ancaman yaitu laju percepatan perubahan teknologi, adanya kompetitor yang lebih dahulu memanfaatkan IT dalam memasarkan produknya, perubahan pola pengeluaran konsumen, peluang munculnya pesaing baru cukup besar, dan adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah.
Alternatif
strategi yang dapat diambil yaitu: 1.
Memaksimalkan basis data pelanggan untuk mengantisipasi peluang munculnya pesaing bani.
2.
Mernaksirnalkan R&D untuk mengantisipasi peluang munculnya pesaing baru, perubahan pola pengeluaran konsumen, serta perkembangan pasar.
3.
Mernanfaatkan perkembangan IT untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
54
5.4.3. Strategi Weaknesses-Opportunity (WO) Strategi W-0, Strategi yang meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang berada di luar lingkungan yang dimiliki oleh KTO Sekar Peni. Strategi ini berdasarkan perbandingan variabel peluang yang terdiri perkembangan pengt,>i.maan internet, hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan, ke1jasama yang baik dengan para stake holder, perkembangan teknologi SIM dan perkembangan trend pasar. Sedangkan variabel-variabel kelemahan yang dimiliki oleh KTO Sekar Peni adalah belum adanya otomatisasi dalam pembukuan keuangan, kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran, riset pemasaran yang belum optimal, kurang responsifoya karyawan terhadap segala perubahan, dan pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi.
Adapun alternatif strategi yang dapat diterapkan
KTO Sekar Peni dalam membangun strategi sistem informasi pemasaran adalah sebagai berikut: I. Memanfaatkan perkembangan
teknologi
SIM untuk
meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam memperluas pasar serta meraih pasar. 2. Meningkatkan ke1jasama dengan para stake holder serta menjadikan trend pasar sebagai salah satu faktor dalam menentukan kebijakan perusahaan
5.4.4. Strategi Weaknesses- Threats (WT) Strategi W-T adalah strategi yang digunakan untuk meminimalkan kelemahan perusahaan untuk menghindari ancaman. Strategi W-T di dapat dari
SS
membandingkan variabel kelemahan dengan ancaman. Variabel kelemahan terdiri dari belum adanya otomatisasi dalam pembukuan keuangan, kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran, riset pemasaran yang belum optimal, kurang responsifnya karyawan terhadap segala perubahan, dan pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi. Sedangkan variabel ancaman diantaranya laj u percepatan perubahan teknologi, adanya kompetitor yang lebih dahulu memanfaatkan IT dalam memasarkan produknya, perubahan pola pengeluaran konsumen, peluang munculnya pesaing baru cukup besar, serta adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah. Adapun alternatif strategi yang dapat diambil adalah sebagai berikut: I. Memaksimalkan pemanfaatan IT dalam melakukan otomatisasi pembukuan
keuangan serta promosi. 2. Mengoptimalkan riset pemasaran. Dari alternatif -alternatif strategi yang di hasilkan oleh matrik SWOT, dapat dibuat dibuat implikasi manajerial seperti yang telihat pada tabel 13 sebagai berikut :
56
Tabel 13. lmplikasi Manajerial
Alternatif Staretgi
I.
Me1nanfaatkan perken1bangan Teknologi untuk SIM n1en1aksin1alkan siste1n pe1nbukuan_ basis data pelanggan, sertl:l pcnggunaan jatingan internet. (S LS2,S3,0l.04.05)
2. Meningkatkan ke1jasan1a dcngan para stake holder dan lebih
mengefektiikan pameran dagang yang diikuti. (S5,S3,S4,02.03)
perke1nbangan teknologi SIM untuk n1eningkatkan ke1nan1puan pen1sahaan dalam 111e1nperluas scrta 1neraih pasar. pasl:1r (Wl .W2,W4.W3,0l,04)
3. Me1nanfaatkan
-
Implikasi Manajerial • Alternatif strategi ini dapat berupa pembuatan home page perusahaan agar dapat memberikan informasi tentang perusahaan kepada stake holder maupun konsumen. • Untuk memaksimalkan sistem pembukuan yang acla serta penggunaan basis data, KTO Sekar peni dapat membangun sebuah sistem yang terintegrasi yang efoktif dan efisi en. • Alternatif strategi ini bertujuan untuk dapat memantau perkembangan trend pasar serta pengembangan pasar serta produk yang akan dihasilkan. • Alternatif strategi ini dapat meningkatkan kemampuan manajemen pemasaran dalam merespon kondisi pasar.
-
Alternatif strategi 1!11 dapat berupa melakukan otomatisasi dalam proses pembukuan, basis data pelanggan, serta pemasaran (membangun sebuah home pages perusahaan).
-
4. Meningkatkan ke1jasan1a clengan
scrla stake holder para 1nenjadikan trend pasar sebagai satu dahun salah fa ktor 1nenent11kan kebijakan perusahaan. (W5,W4,02,03,05)
Alternatif strategi llll dapat berupa pemberian otonomi kepada karyawan/staf untuk dapat mengambil kebijakan yang sifatnya teknis dengan lebih dulu berkonsultasi dengan pimpinan.
basis data pelanggan uutuk 1nengantisipasi peluang 111unculnya pcsaing bant (S2,S3,Tl.T4)
Pemaksimalan basis data pelanggan dapat bempa menjalin hubungan dengan konsumen dengan memanfaatkan basis data.
5. Me1naksi1nalkan
-
57
6. Men1aksiina1kan
7.
untuk R&D 1nengantisipasi peluang barn, 1nunculnya pesaing pen1bahan pengcluaran pol a konsumcn. (S-l.T3.T4.)
Alternatif strategi In! dapat berupa melakukan riset produk si dan pemasaran.
Me1nanfaatkan perke1nbangan IT untuk tneningkatkan daya sa1ng perusahaa11.
Alternatif ini dapat berupa pemanfaatan j aringan telekomunikasi yang ada untuk memperluas pasar.
(S !,S2.S3.S4,T1 ,T2,T3,T4. TS)
8. Men1aksi1nalkan pe1nanfaat IT dalatn 1nelakukan otonu_itisasi
serla pembukuan keuangan promosi. (WI .W2.Tl,T2.T)
9. Mengopti1nalkan riset pe1nasaran.
(W3,W-l.TI.T3.)
-
-
Strategi 1111 bertujuan mengeJar ketertinggal an kompetitor yang lebih IT memanfaatkan dahulu untuk menunjang pernsahaannya. Strategi In! pula untuk mengantisipasi peluang munculnya pesaing baru. Sehingga akan meningkatkan kemampuan pernsahaan untuk merespon pernbahan serta anca1nan munculnya pesamg barn dan kendala pemasok yang berada di luar daerah.
-
58
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Muhammad. 1999. Ana/isis Strategi Pemasaran Obat-obatan Tradisional, "Studi Ka.ms Pada PT lndovarma Jakarta". Skripsi, Jurusan Sosek Pertanian, Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Assauri, Sofyan. 1984. Manajemen Pemasaran: Konsep, Dasar dan Strategi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Badan Pusat Statistik, 2004. Laporan Perekonomian l!Jdonesia. BPS. Jakarta. David, Fred R. 2004. Manaje111en Strategi (Konsep),Ed 7. Jakarta: Prehallindo. Departemen Pertanian. 2002. Statistik Pertanian Indonesia. Jakarta. Dyan Setiawan, Adriyawan. 2002. Analisis Perilaku Konsumen Kapsul Herbal Kwyasari (Studi Kasus Klinik Kwyasari Jakarta). Bogor: Jurusan Ilmuilmu Sosial Pertanian . Fakultas Pertanian IPB. Fatimah. 2002. Analisis Ba11ra11 Pemasaran Te!ur Asin Brebes 'Studi Kasus di Kelurahan Brebes dan Ke!urahan Limbangan FfCgtan, Kabupaten Brebes , Jawa Tengah '. Bogor: Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Pertanian. Fakultas Pertanian IPB Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 200 I. A1anajemen Strategis. Andi. Yogyakai1a. Hartyasning. 200 l. A nalisis Stralef;i Pengemhangan Bisnis Produk Bihun Instan pada PT Kuala Pangan, Citereup Bogor Bogor Jurusan Jlmu Sosial Pertanian, Fakultas Pe11ania11 JPB, Kinnear, Thomas C. dan, James R Taylor. 1991. Marketing Research : An Applied Approach. McGraw Hill, Inc .. New York. 1988. Rise! Pemasaran Pendekatan Te1padu,
Ed ke-3. Jakarta:
Erlangga. Kotler, Philips & Armstrong, Gray. Prenhallindo,
1997. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta:
62
Lampiran I. Kuesioner Rating JFE Dan EFE
KUESJONER UNTUK MA TRIKS IFE & EFE I. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Responden :
Hi. Hartini Koentjoro, SE
Jabatan : -~P~i1=n~p=in=a=n~_
•:• Petunjuk pengisian Pemberian nilai rating didasarkan pada kekuatan komponen sistem informasi yang diterapkan Sekar Peni dengan earn memberikan tanda ('1) pada pilihan bapak/ibu. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :
,,.
Nilai 4
: Jika faktor tersebut sangat baik.
';»
Nilai 3
: Jika Faktor tersebut baik.
Nilai 2
: Jika faktor tesebut cukup baik.
Nilai 1
: Jika faktor tersebut tidak lebih baik.
,,,
.,.
Menumt bapak/ibu faktor kekuatan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran : No
FAKTOR PENENTU
-
4
3
2
~
'
1 2 3 4 5
Sistem Pembukuan keuangan Yang Baik Penggunaan Basis Data Pelangan Interaksi langsung dengan konsumen Adanya R&D dalam Pengembangan Prociuk Keikutse1iaan dalam Pameran-pamernn
'1 '1 '1 '1 '1
2. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan
Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :
>
Nilai 4
: Jika faktor tersebut sangat tidak lemah dibandingkan dengan pemsahaan pesaing.
>
Nilai 3
Jika Faktor tersebut sedang bila dibandingkan dengan pemsabaan pesaing.
r
Nilai 2
: Jika faktor tesebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan pemsahaan lain.
>-
Nilai I
Jika faktor tersebut lebih lernah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
Menurut bapak/ibu faktor Kelemahan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasarnn
FAKTOR PENENTU
No
3
4
Belum ad anya otomatisasi dalam pembukuan keuangan Kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasarnn Riset pemasaran yang belum optimal Kurang responsifnya karyawan terhadap segala perubahan Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
I
2
3 4
5
2
""
I
"
" "
3. Pemberian Nilai Rating Terhadap Pelnang
Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :
>-
Nilai 4
yang sangat baik
Jika perusahaan mempunyai kemampuan dalam meraih peluang tersebut.
>-
Nilai 3
yang baik
Jika perusahaan mempunyai kemampuan
dalam
meraih peluang tersebut.
>-
Nilai 2
Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih peluang tersebut.
>-
Nilai I
: Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang tersebut.
Menurut bapak/ibu faktor Peluang apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistern inforrnasi pemasaran . .. .
No
.. .. ·-
FAKTOR PENENTU
4 .
I
2 3 4 5
Perkernbangan Pengi,'1.maan Internet Hubungan yang baik dengan lembaga pernerintahan Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stakeholder Perkembangan Teknologi SIM Perkernbangan Trend Pasar
""
3
""
2
"
1
4. Pemberian Nilai Rating Terhadap Ancamau
Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :
.,,
,, ,.. ., \-,
Nilai 4
: Jika faktor ancaman sangat lrnat mempengarubi perusahaan .
Nilai 3
: Jika faktor ancaman lmat mempengaruhi perusahaan.
Nilai 2
: Jika faktor ancaman pengaruh biasa terhadap perusahaan.
Nilai I
Jika faktor ancaman tidak memberi1kan pengamh apa-apa terhadap perusahaan.
Menurut bapak/ibu faktor Ancaman apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran: ..
.
No]_ I
2 3 4
5
FAKTOR PENENTU
Laju percepatan perubahan teknologi Adanya kompetitor yang lebih dulu memanfaatkan IT dalam memasarkan produknya Perubahan pola pengeluaran konsumen Peluang munculnya pesaing barn culmp besar Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah
4
3
2
1 ,/ ,/
,/ ,/ ,/
KUESIONER UNTUK MA TRIKS lFE & EFE 1. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Responden
··-~M~id=a~w~a=t~i_ __
Jabatan :
Sekretaris
-~~==~--
•:• Petunjuk pengisian Pemberian nilai rating didasarkan pada kekuatan komponen sistern informasi yang diterapkan Sekar Peni dengan earn mernberikan tanda
CY)
pada pilihan
bapak/ibu. Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut : y
Nilai 4
: Jika faktor tersebut sangat baik.
y
Nilai 3
: Jika Faktor tersebut baik
\--
Nilai 2
: Jika faktor tesebut cu Imp baik
Nilai l
: Jika faktor tersebut tidak lebih baik.
y
,,
Menurut bapak/ibu faktor kekuatan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistern informasi pemasaran : FAKTOR PENENTU
No
·--
I 2 3 4
5
Sistern Pembukuan keuangan Yang Baik Penggunaan Basis Data Pelangan lnteraksi langsung dengan konsumen Adanya R&D dalam Pengernbangan Produk Keikutsertaan dalam Pameran-pameran
4
[3
2
l
;/ ;/ ;/ ;/ ;/
2. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut :
>
Nilai 4
: Jika faktor tersebut sangat tidak Hemah dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
r
Nilai 3
Jika Faktor tersebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
>
Nilai 2
: Jika faktor tesebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
>
Nilai I
Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
Menurut bapak/ibu faktor Kelernahan apa yang dirniliki oleh Sekar Peni dalarn rnenerapkan strategi sistern informasi pemasaran No
FAKTOR PENENTU
4
3
2
1
-··-
Belum ad an ya o/omalisasi dalam pembukuan keuangan Kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran Riset pemasaran yang belum optimal Kurang responsifnya karyawan terhadap segala perubahan Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
I
2 0
j
4
5
,/ ,/
,/ ,/ ,/
3. Pemberian Nilai Rating Terhadap Peluang Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut : 'r Nilai 4
yang sangat baik
Jika perusahaan mempunyai kemampuan dalam meraih peluang tersebut.
'r Nilai 3
yang baik
Jika perusahaan rnempunyai kemampuan
dalam
rneraih peluang tersebut. 'r Nilai 2
Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih peluang tersebut.
'r Nilai 1
: Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang tersebut.
Menurut bapak/ibu faktor Peluang apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran . .·
········-
No l 2 0
j
4 5
""'"·-
FAKTOR PENENTU Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stakeholder Perkembangan Teknologi SIM Perkembangan Trend Pasar
4
3
2
1 ,/
,/ ,/ ,/ ,/
4. Pemberian Nilai Rating Terhadap Ancaman Pemberian nilai Rating didasarkan pada keterangan berikut :
,.
Nilai 4
: Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan.
y
Nilai 3
: Jika faktor ancaman lmat mempengaruhi perusahaan.
y
Nilai 2
: Jika faktor ancaman pengarnh biasa terhadap perusahaan.
.,,
Nilai l
Jika faktor ancaman tidak memberikau pengaruh apa-apa terhadap perusahaan.
Menurut bapak/ibu faktor Ancarnan apa yang dirniliki oleh Sekar Peni dalarn menerapkan strategi sistem informasi pemasaran:
~-0 1 2 '
.)
4 5
FAKTOR PENENTU Laju percepatan perubahan teknologi Adanya kompetitor yang lebih dulu memanfaatk an IT dalarn memasarkan llroduknya Perubahan pola pengeluaran konsurnen Peluang munculnya pesaing baru cukup besar Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daeral l
4
3
2
l
~ ~ ~
~ ~
I
KUESIONER UNTUK MA TRIKS IFE & EFE 1. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kekuatan
Responden •--~A=d~i,.ty'-"a'-'C=I~(~-
1abatan • Staff Acounting
•!• Petunjuk pengisian Pernberian nilai rating didasarkan pada kekuatan kornponen sistern inforrnasi yang diterapkan Sekar Peni dengan earn rnemberikan tanda ('1) pada pilihan bapak/ibu. Pernberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut •
r Nilai 4 • Jika faktor tersebut sangat baik
,.
Nilai 3
• Jika Faktor tersebut baik.
r
Nilai 2
• Jika faktor tesebut cukup baik
,
Nilai 1
• Jika faktor tersebut tidak lebih baik
Menurut bapak/ibu faktor kekuatan apa yang dirniliki oleh Sekar Peni dalarn rnenerapkan strategi sistern inforrnasi pernasaran .
-·
·-
FAKTOR PENENTU
No
4
3
.
l 2 3
4 5
Sistern Pernbukuan keuangan Yang Baik Penggunaan Basis Data Pelangan Interaksi langsung dengan konsumen Adanya R&D dalam Pengembangan Produk Keikutsertaan dalam Pameran-pameran
2
1
i
'1 '1 '1 '1 '1
2. Pemberian Nilai Rating Terhadap Kelemahan
Pemberian nilai Rating didasarkan pada keterangan berikut • .,_ Nilai 4
• Jika faktor tersebut sangat tidak lemah dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
.,_ Nilai 3
Jika Faktor tersebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
'r Nilai 2
• Jika faktor tesebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
r
Nilai I
Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
Menurut bapak/ibu faktor Kelemahan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem inforrnasi pemasaran -
FAKTOR PENENTU
No
4
3
1
2
--
~
Belurn adanya otomati.1·asi dalam pembukuan keuangan Kurangn)'a pernanfaatan IT clalam promosi pemasaran Rise! pemasaran yang belum optimal Kurang responsifnya karyawan terhadap segala perubahan Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
1
2 3 4
5
"" " " "
3. Pemberian Nilai Rating Terhadap Peluang Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut : ';- Nilai 4
yang sangat baik
Jika perusahaan mempunyai kemampuan dalam meraih peluang tersebut.
';- Nilai 3
yang baik
Jika perusahaan mempunyai kemampuan
dalam
meraih peluang tersebut. ';- Nilai 2
Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih peluang tersebut.
';- Nilai I
: Jika perusahaan rnempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang tersebut.
Menurut bapak/ibu faktor Peluang apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem inforrnasi pemasaran. --
!No
FAKTOR PENENTU ·-
1
2 0
0
4
5
4
3
-
Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan Kerjasarna Yang Baik Dengan Para Stakeholder Perkernbangan Teknologi SIM Perkembangan Trend Pasar
""
2
"I ""
1
4. Pemberian Nilai Rating Terhadap Ancaman Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut : r
Nilai 4
: Jika faktor ancaman sangat lrnat mempengaruhi perusahaan.
)"'
Nilai 3
: Jika faktor ancaman lrnat mempengaruhi perusahaan.
r Nilai 2 ..r
Nilai I
: Jika faktor ancaman pengaruh biasa terhadap perusahaan. Jika faktor ancaman tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap perusahaan.
Menurut bapak/ibu faktor Ancaman apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistern informasi pemasaran: -
No I
2 "0 4 5
FAKTOR PENENTU
.
TI
Laju percepatan perubahan teknologi Adanya kompetitor yang lebih dulu memanfaatkan IT dalam mernasarkan riroduknya Perubahan pola pengeluaran konsurnen Peluang munculnya pesaing baru cukup besar Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah
3
,/ ,/ ,/ ,/ ,/
Menurut bapak/ibu faktor Kelemahan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran No
FAKTOR PENENTU ..
4
-
~
Bel um ad an ya otoma/1sasi dalam pembukuan keuangan Kurangnya pemanfaatan IT dalam promosi pemasaran Riset pemasaran yang belum optimal Ku rang responsifnya karyawan terhadap segala perubahan Pengambi Ian keputusan yang bersifat sentralisasi
1
2 0
J
4
5
3
2
1
.
'1 '1 '1 '1 '1
3. Pemberian Nilai Rating Terhadap Peluang
Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut : 'Ji>-
Jika perusahaan mempunyai kemampuan
Nilai 4
yang sangat baik
dalam meraih peluang tersebut
r Nilai 3
Jika perusahaan mempunyai kemampuan
yang baik
dalam
meraih peluang tersebut 'Ji>-
Nilai 2
Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih peluang tersebut.
r Nilai I
: Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang tersebut
Menurut bapak/ibu faktor Peluang apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran. .. ·-
No
·----
..
FAKTOR PENENTU
4
3
.
1 2 0
J
4 5
Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan yang baik dengan lembaga pemerintahan Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stakeholder Perkembangan Teknologi SIM Perkembangan Trend Pasar
'1 '1 '1 '1 '1
2]
l
4. Pemberian Nilai Rating Terhadap Ancaman Pemberian nilai rating didasarkan pada keterangan berikut:
,,
Nilai 4
: Jika faktor ancaman sangat lmat mempengaruhi perusahaan.
-,,
Nilai 3
: Jika faktor ancarnan Imat mempengaruhi perusahaan.
r
Nilai 2
: 1ika faktor ancarnan pengaruh biasa terhadap perusahaan.
);;-
Nilai I
Jika faktor ancaman tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap perusahaan.
Menurut bapak/ibu faktor Ancarnan apa yang dimiliki oleh Sekar Peni dalam menerapkan strategi sistem informasi pemasaran: No
FAKTOR PENENTU
4
3
2
1
~
1
2
3 4 5
Laju percepatan perubahan teknologi Adanya kompetitor yang lebih
'1 '1 '1 '1 '1
lampiran 2 Kuesioner Bobot IFE dan EFE KTO Sekar Peni
,_ "'
Weight matriks IFE dan EFE Nama: Hj. Hartini Kuntjoro, SE
Jabatan: Pimpinan
Kekuatan
Faktor Penentu a Sistem Pembukuan Keuangan Yang
c
b
a
2
Peluana
Kelemahan
d
e
f
g
m
I
k
j
i
h
Ancaman
n
q
p
0
r
t
5
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
1
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Baik b Penggunaan Basis Data Pe!anggan
I~,m ~
2
c lnteraksi Langsung Dengan Konsumen 2
2
d Adanya R&O Da!am Pengembangan
1
1
2
Prociuk e Keikutsertaan Dalam Pameran~
2
2
3
3
Pameran Be!um Adanya Otomatisasi dalam Pembukuan Keuanaan
1
1
1
1
1
g Kurangnya Pemanfaatan IT da!am
1
1
1
1
1
2
Promosi Pemasaran h Riset Pemasaran Yang Belum Optimal
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
Pengambilan Keputusan Yang Bersifat 2 j Sentralisasi k Perkembangan Penggunaan Internet 2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
I Hubungan Yang Baik Oengan
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
o Perkembangan Trend Pasar
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
p Laju Percepatan Perubahan Tekno!ogi
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
q Adanya Kompetitor Yang Lebih Oulu Memanfaatkan IT Da1am Memasarkan r Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen c m s Peluang Muncu!nya Pesaing Baru E Cukuo Besar m u t Adanya Beberapa Pemasok Yang c Berada Di Luar Daerah
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
•
"'
f
c
m .
~· E
"'"*
,mc"'
.
Kurang Responsifnya Karyawan Terhadao Seaala Perubahan
Lembaaa Pemerintahan m Ke~asama Yang Baik Dengan Para Stake Holder n Perkembangan T ekno!ogi SIM
a.
"'
28
2 2
28 34 32 26 44 46 46 44 37 37 27 28 39 40 45 42 45 46 46
z:
z:
48
0.063
48
0.063
42
0.055
44
0.058
50
0.066
32
0.042
30
0.039
30
0.039
32
0.042
39
0.051
39
0.051
49
0.064
48
0.063
37
0.049
36
0.047
31
0.041
34
0.045
31
0.041
30
0.039
30
O.D39
760
1.000
.... ....
Weight matriks IFE dan EFE Nama: Midawat1
Faktor Penentu
c
~,
~
•
"'
I
Kelemahan
Kekuatan
a
b
Jabatan: Sekretaris Peluang Ancaman p s I m n 0 q
2'
3
2
3
; g h j 3 3 3 2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
1
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
1
3
3
3
3
2
2
I'
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
I'
2
2
2
2
2
1
I'
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
d
I•
f
k
a
Sistem Pembukuan Keuangan Yang Baik
b
Penggunaan Basis Data Pe!anggan
2
'
lnteraksi langsung Dengan Konsumen
2
2
d
Adanya R&D Dalam Pengembangan Prociuk Ke1kutsertaan Dalam Pameran-Pameran
1
2
1
2
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
I'
2
k
Ku rang Responsifnya Karyawan T erhadap 1 Seoala Perubahan Pengamb1!an Keputusan Yang Sersifal 2 Sentralisas1 Perkembangan Penggunaan Internet 2
2
2
3
3
3
2
2
I
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
' f
g h
Belum Adanya Otoma/isasi dalam Pembukuan Kcu<:ll'l"On Kurangnya Pemanfaatan IT dalam Promosi Pemasaran Riset Pemasaran Yang Belum Optimal
2
'
t
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
I'
2
2
2
2
2
2
2
I'3
2 3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
c
• •
~
~
•"' Q
c
,•
""-
; j
Hubungan Yang Baik Oengan lembaga Pemerintahan m Kerpsama Yang Baik Oengan Para Stake Holder n Perkembangan Teknologi SIM 0
Perkembangan Trend Pasar
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
p
Laju Percepatan Perubahan Teknologi
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
q
Adanya Kompetitor Yang Lebih Oulu Memanfaatkan IT Dalam Memasarkan Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
Peluang Munculnya Pesaing Baru Cukup Besar Adanya Beberapa Pemasok Yang Berada Di Luar Oaerah
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
' 0
• •c "
s
E
"
2
t
28 34 29 31
26 46 46 46 44
3 1
37 28 34 28 39 44 41 42 45 45 47
I
I
48
0.063
42
0.055
47
0 062
45
0 059
50
0_066
30
0_039
30
0.039
30
0.039
32
0 042
39
0.051
48
0063
42
0.055
48
0 063
37
0.049
32
0.042
35
0 046
34
0045
31
0_041
31
0.041
29
0038
760
1 000
Weight matriks IFE dan EFE Nama. Ad1thya CK Kekuatan
Faktor Penentu a
c
b
Kelemahan
e
d
f
h
g
t-
i
I
k
j
n
m
p
0
q
2
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
I'
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
c lnteraksi Langsung Oengan Konsumen
2
2
c d Adanya R&O Oalam Pengernbangan 2 Prociuk ~ e Keikutsertaan Dalam Pameran-Pameran 3
;'!,
1
1
•
2
2
3
1
1
1
1
I' I'
1
1
I'
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
"'
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
~
Hubungan Yang Baik Oengan Lembaga 2 Pemenntahan m Kerjasama Yang Baik Dengan Para 2 Stake Holder 2 n Perkembangan Teknofogi SIM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
o Perkembangan Trend Pasar
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
p Laju Percepatan Perubahan Teknofogi
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
q Adanya Kompetitor Yang Lebih Oulu Memanfaatkan IT Oalam Mernasarkan Perubahan Pola Penge!uaran Konsurr.en c 0 s Peluang Munculnya Pesaing Baru E Cukun Besar n t Adanya Beberapa Pemasok Yang Berada 01 luar Oaerah
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
2
Belum Adanya Otomat1sas1 dalam Pembukuan Keuanaan g 1Kurangnya Pemanfaatan lT dalam Promos1 Pemasaran h Rise! Pemasaran Yang Belum Optima!
f
1 1 2
t
2
2
"'
s
' 2
a Sistem Pembukuan Keuangan Yang Baik b Penggunaan Basis Data Pelanggan
2
°"
Jabatan. Acount1ng Peluang Ancaman
2
12
3
3
c
n
.
-a
Kurang Responsifnya Karyawan Terhadan Seaa!a Perubahan E - Pengamb1lan Keputusan Yang Bersifat Oil Sentralisas1 k Perkernbangan Penggunaan Internet j
I
c
,n
•..
'
g
"
34
2
3 1
28 28 32 26 46 46 46 44 37 35 27 28 39 44 41 42 45 45 47
I
1:
z:
42
0.055
48
0063
48
0003
44
0.058
50
0.066
30
0 039
;~
0.039
30
0039
32
0042
39
0 051
41
0054
49
0064
48
0063
37
0.049
32
0042
35
0_046
34
0.045
31
0.041
31
0.041
29
0038
760
1.000
"'
Weight matriks !FE dan EFE
r-
.Na ma· Sn W1dowati, BA ·~
Faktor Penentu
Kekuatan blc d
I
a
c
"=•• ~
"
I
c
""
.."=
h
j
i
2
3
2
2
2
2
k 1 1
2
2
1
3
3
2
2
2
2
3
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
b
Penggunaan Basis Data Pe!anggan
2
c
lnteraksi langsung Dengan Konsumen
2
2
d
Adanya R&D Dalam Pengembangan Prociuk Keikutsertaan Oalam Pameran-Pameran
1
2
1
2
3
3
2
Belum Adanya Otomatisas1 dalam Pembukuan Keuannan Kur;mgny;:i P'"m
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
e f
h
i j
k
Kurang Responsifnya Karyawan Terhadan Senala Perubahan Pengambilan Keputusan Yang Bersifat Sentralisas1 Perkembangan Penggunaan Internet
I
~
g
f
3
Sistem Pembukuan Keuangan Yang Baik
E
•
e
2
a
g
;;•
Kelemahan
Jabatan_ Herbalis Theraph1s Anc:aman Pelua na s t I m n 0 p q
Hubungan Yang Baik Oengan lembaga Pernerintahan m Kerjasarna Yang Baik Dengan Para Stake Holder n Perkernbangan Teknolog1 SIM
2
'
•uc
"
0.054
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
1
2
2
2
2
2
2
2
30
0.039
1
1
2
2
2
2
2
2
2
30
0.039
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
32
0.042
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
39
0.051
2
2
2
3
3
3
3
3
3
47
0062
2
2
2
2
2
2
2
2
42
0.055
2
3
2
2
2
2
2
43
0.057
2
2
2
2
2
2
37
0_049
3
3
3
3
3
37
0.049
3
3
3
3
35
0.046
2
2
2
34
0_045
31
0.041
31
0_041
29
0.038
760
1.000
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
p
Laju Percepatan Perubahan Teknologi
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
q
Adanya Kompetitor Yang lebih Oulu Memanfaatkan !T Oalam Memasarkan Perubahan Pola Pengeluaran Konsurnen
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
41
3
2
2
0.067
3
2
1
2
51
2
3
1
1
0.059
3
2
1
t
45
3
2
2
0.062
3
2
2
47
3
2
1
2
0055
2
2
2
1
42
3
2
2
s
0.049
3
2
Perkernbangan Trend Pasar
Peluang Munculnya Pesaing Baru Cukup 2 Besar Adanya Beberapa Pemasok Yang 2 Berada Di luar Oaerah
37
2
2
0
'
I
2
2
"-
c • E
I
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3 1
39 34 29 31 25 35 46 46 44 37 29 34 33 39 39 41 42 45 45 47
Lampiran 3. Rekapitulasi Nilai Rating IFE Dan EFE KTO Sekar Peni
Faktor Penentu a
Sistem Pembukuan Keuangan Yang Baik
b
Penggunaan Basis Data Pelanggan
c
lnteraksi Langsung Dengan Konsumen
"'::>
d
Adanya R&D Dalam Pengembangan Prociuk
"' >:::
e v
Keikutsertaan Dalam Pameran-Pameran Belum Adanya Otomatisasi dalam Pembukuan Keuangan
g
Kurangnya Pemanfaatan IT dalam Promosi Pemasaran
-"' i::
-"'
i::
"' E "'
J::
"'
Qi
>:::
h i
j k
01 i::
"'::>
Qi
a.
I
Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan Yang Baik Dengan Lembaga Pemerintahan
m
Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stake Holder
n
Perkembangan Teknologi SIM
0
Perkembangan Trend Pasar
p
q
Laju Percepatan Perubahan Teknologi Adanya Kompetitor Yang Lebih Dulu Memanfaatkan IT Dalam Memasarkan Produknya
r
Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen
i::
"' E
"'u ....i::
Riset Pemasaran Yang Belum Optimal Kurang Responsifnya Karyawan Terhadap Segala Perubahan Pengambilan Keputusan Yang Bersifat Sentralisasi
s t
Peluang Munculnya Pesaing Baru Cukup Besar Adanya Beberapa Pemasok Yang Berada Di Luar Daerah
Hartini Kuntjoro
Midawati
Adithya
Sriwidowati
2
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
2
2
2
3
4
4
4
4
1
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
2
3
2
3
4
2
1
3
4
4
4
4
3
4
2
3
3
3
2
3
2
3
4
3
1
2
3
2
1
2
1
2
'i. I 4 3 3.25 3.5 2.25 4 2.25 3 3 2.75 2.5 2.5
4 3 2.75 3 2
1.5 1
2
2
2
1
2
3
1
1
1
3
1
1.75 1.75 1.5
80
Lampiran 4. Rekapitulasi Nilai Bobot IFE Dan EFE KTO Sekar Peni Faktor Penentu a b c d e f g
h i j
k I m n 0
p q
r s t
Sistem Pembukuan Keuangan Yang Baik Penggunaan Basis Data Pelanggan lnteraksi Langsung Dengan Konsumen Adanya R&D Dalam Pengembangan Produk
Hartini Kuncoro
Midawati
Adithya
0.063
O.Ol33
0.055
0.063
0.055
0.063
O.Ol32
0.063
0.059
0.058
0.0136
0.066
0.039
0.039
0.039
0.039
0.039
0.039
0.042
0.042
0.051
0.05'1
0.0133
0.054
0.0:55
0.064
0.0133
0.063
0.049
0.049
0.042
0.042
0.046
0.0413
0.045
0.045
0.055 0.058
Keikutsertaan Dalam Pameran-Pameran Belum Adanya Otomatisasi dalam Pembukuan Keuangan Kurangnya Pemanfaatan IT dalam Promosi Pemasaran
0.066
Riset Pemasaran Yang Belum Optimal Kurang Responsifnya Karyawan Terhadap Segala Perubahan Pengambilan Keputusan Yang Bersifat Sentralisasi
0.039
Perkembangan Penggunaan Internet Hubungan Yang Baik Dengan Lembaga Pemerintahan Kerjasama Yang Baik Dengan Para Stake Holder
0.051
Perkembangan Teknologi SIM
0.049
Perkembangan Trend Pasar
0.047
Laju Percepatan Perubahan Teknologi Adanya Kompetitor Yang Lebih Dulu Memanfaatkan IT Dalam Memasarkan Produknya
0.041
Perubahan Pola Pengeluaran Konsumen Peluang Munculnya Pesaing Baru Cukup Besar Adanya Beberapa Pemasok Yang Berada Di Luar Daerah
0.041
0.042 0.039
0.042 0.051
0.064 0.063
0.045
0.039 0.039
0.041
0.041
0.041
0.041
0.038
0.038
Sri Widowati
l: 14
0.049
0.058
0.055
0.059
0.062
0.061
0.059
0.059
0.067
0.066
0.054
0.044
0.039
0.039
0.039
0.039
0.042
0.042
0.051
0.051
0.062
0.058
0.055
0.060
0.057
0.062
0.049
0.049
0.049
0.045
0.046
0.045
0.045
0.045
0.041
0.041
0.041
0.040
0.038
0.038 1.000
81