PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh RINDU NINGATI NIM5101411026
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pada : Hari
: Senin
Tanggal
: 31 Agustus 2015
Semarang, Agustus 2015
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dra. Sri Handayani, M.Pd. NIP. 196711081991032001
Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T NIP. 197207021999031002
ii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pada tanggal 09 September 2015. Panitia Ujian, Ketua
Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T.
Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196301011991021001
NIP. 197207021999031002
Penguji I
Penguji II
Dr. Nur Qudus, M.T. Dra. Sri Handayani, M.Pd. M.T.
Penguji III
Eko Nugroho Julianto, S.Pd.,
NIP. 196911301994031001 NIP. 196711081991032001 NIP. 197207021999031002 Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik UNNES Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd. NIP. 196602151991021001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” benar–benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain yang telah diterbitkan dan disebutkan dalam teks serta dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2015 Penulis
Rindu Ningati NIM. 5101411026
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Don’t say you can’t but still trying and praying until you can.”
PERSEMBAHAN Allah SWT atas kesempatan dan karunia yang luar biasa Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendidik anak-anaknya. Adik saya Cinta Ningtiyas yang selalu memberikan semangat dan keceriaan selama ini. Sahabat-sahabat Markutil yang selalu memberikan motivasi dan keceriaan. Sahabat saya Nabella Faradilla dan Nora Febriani yang selalu memberikan semangat. Teman-teman yang telah membantu penelitian. Teman-teman jurusan PTB 2011 dan teman-teman kos yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
v
ABSTRAK Rindu Ningati. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.Fakulkas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing:Dra. Sri Handayani, M.Pd.,Eko Nugroho Julianto, S. Pd, M.T. Kata kunci :Hasil belajar; Konstruksi Bangunan; Numbered Heads Together. Penerapan model pembelajaran konvensional masih dilakukan pada mata pelajaran konstruksi bangunan. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk menjadi subyek aktif dan mandiri. Sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran konstruksi bangunan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Numbered Heads Together (NHT). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga?” Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana subjek penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X TGB B (kelas eksperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Untuk mengukur tingkat keaktifan siswa maka digunakan angket keaktifan siswa yang berisi pernyataan-pernyataan positif dan negatif dan diisi oleh responden secara tertutup. Hasil penelitian ini adalah ratarata keaktifan siswa kelas ekperimen sebesar 90,67% dan keaktifan siswa dalam kelas kontrol sebesar 78,78%. Rata-rata nilai kognitif untuk kelas eksperimen sebesar 90,50 dan kelas kontrol sebesar 84,50. Sedangkan dari aspek psikomotorik, kelas eksperimen mencapai rata-rata sebesar 89,84 dan kelas kontrol sebesar 86,87. Untuk rata-rata nilai akhir kelas eksperimen sebesar 90,45 dan kelas kontrol sebesar 82,99, dengan persentase ketuntasan 100% pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika dilihat dari masing-masing aspek, ada beberapa siswa dalam kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan minimal dari aspek afektif yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,88% dari keseluruhan jumlah siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dilihat dari berbagai aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas berkat serta hidayah Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Di SMK
Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015”. Keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
2.
Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik, Universtas Negeri Semarang
3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang. 4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T., Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri Semarang, serta sebagai dosen pembimbing yang telah sabar memberi bimbingan,semangat, petunjuk serta pengarahan yang luar biasa selama penulisan skripsi ini. 5. Dra. Sri Handayani M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan semangat dan pengarahan yang luar biasa selama penulisan skripsi.
vii
6. Dr. Nur Qudus, MT. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan pengarahan. 7. Drs. Kamaruddin, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Salatiga. 8. Bapak Susilo, S. Pd, Ketua Jurusan Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga. 9. Drs. Mahsun, M.T., selaku guru pengampu mata pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.
Semarang, Agustus 2015
Rindu Ningati NIM. 5101411026
viii
DAFTAR ISI
Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .........................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
ABSTRAK ........................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang ............................................................................
1
1.2.
Perumusan Masalah .....................................................................
4
1.3.
Tujuan Penelitian ........................................................................
4
1.4.
Batasan Masalah ..........................................................................
4
1.5.
Manfaat dan Kegunaan Penelitian ...............................................
5
1.5.1 Manfaat atau Kegunaan Teoritis ................................................
5
1.5.2 Manfaat atau Kegunaan Praktis ..................................................
5
1.6.
Penegasan Istilah .........................................................................
5
1.7.
Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1.
Hasil Belajar ................................................................................
9
2.1.1 Pengertian Belajar ......................................................................
9
2.1.2 Tujuan Belajar ............................................................................ 10 2.1.3 Konsep Perencanaan Pembelajaran ............................................ 11 2.1.4 Strategi Belajar Mengajar ........................................................... 12
ix
2.1.5 Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran ............................ 12 2.1.6 Hasil Belajar ............................................................................... 13 2.1.7 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ......................................... 14 2.2
Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan ........................................ 15
2.3
Model Pembelajaran ................................................................... 16
2.4
Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ........... 17
2.5
Kerangka Berpikir ...................................................................... 20
2.6
Hipotesis ..................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian ................................................................. 23 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 24 Variabel Penelitian ...................................................................... 25 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 26 Instrumen Penelitian .................................................................... 28 3.5.1 Instrumen Hasil Belajar .............................................................. 28 3.5.2 Instrumen Keaktifan Siswa......................................................... 35 Analisis Data................................................................................ 40 3.6.1
Uji Normalitas ............................................................................ 40
3.6.2
Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) ......................... 41
3.6.3
Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) ................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa .............................. 43 Uji t Keaktifan dan Hasil Belajar ................................................ 45 4.2.1
Keaktifan Siswa ......................................................................... 45
4.2.1.1 Uji Normalitas ............................................................................ 45 4.2.1.2 Uji Homogentitas ....................................................................... 46 4.2.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (uji t) .................................................. 47 4.2.2
Hasil Belajar Siswa .................................................................... 48
4.2.2.1 Uji Normalitas ............................................................................ 48
x
4.2.1.2 Uji Homogentitas ....................................................................... 49 4.2.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (uji t) .................................................. 50 4.3
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)......................................... 51
4.4
Pembahasan ................................................................................ 60
BAB V PENUTUP 5.1.
Keimpulan .................................................................................. 64
5.2.
Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66 LAMPIRAN ...................................................................................................... 68
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian ............................................................. 24 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Uji Coba Instrument Penelitian Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ......................................................................................... 29 Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba........................................... 31 Tabel 3.4. Daya Pembeda Butir Soal ............................................................... 33 Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................. 33 Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 34 Tabel 3.7. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ............................. 35 Tabel 3.8. Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa ..................................... 36 Tabel 3.9. Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa................................................. 37 Tabel 3.10. Rincian Skor Angket Keaktifan Siswa ........................................... 37 Tabel 3.11. Hasil Analisis Validitas Butir Angket ............................................ 38 Tabel 4.1. Uji Normalitas Keaktifan Siswa ...................................................... 46 Tabel 4.2. Uji Homogenitas ( Kesamaan Dua Varians) Keaktifan Siswa ....... 47 Tabel 4.3. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji t) Keaktifan Siswa............................ 48 Tabel 4.4. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa ................................................ 49 Tabel 4.5. Uji Homogenitas ( Kesamaan Dua Varians) Hasil Belajar Siswa .. 50 Tabel 4.6. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji t) Hasil Belajar Siswa ...................... 51 Tabel 4.7. Nilai Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 53 Tabel 4.8. Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 55 Tabel 4.9. Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 56 Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 58 Tabel 4.11 Kategori Penilaian .......................................................................... 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Flow Chart Kerangka Berpikir .................................................... 21 Gambar 4.1. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Eksperimen ............................. 44 Gambar 4.2. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Kontrol ................................... 44
xiii
DAFTAR GRAFIK
Halaman Gambar 4.1. Perbedaan Nilai Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol........... 53 Gambar 4.2. Perbedaan Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas ................ 55 Gambar 4.3. Perbedaan Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kontrol... 57 Gambar 4.4. Perbedaan Nilai Rata-rata Akhir Kelas Eksperimen dan Kontrol 59
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ............................................ 68
Lampiran 2
Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ........................................ 69
Lampiran 3
Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .............................................. 70
Lampiran 4
Silabus Mata Pelajaran ................................................................ 71
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............. 73
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................... 80
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen .............................................. 86
Lampiran 8
Soal Uji Coba Instrumen ............................................................. 87
Lampiran 9
Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen .................................... 94
Lampiran 10 Soal Kelompok ............................................................................ 95 Lampiran 11 Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Realibilitas Butir Soal Instrumen ............................................... 96 Lampiran 12 Rekapitulasi Uji Instrument yang Digunakan ............................. 98 Lampiran 13 Materi........................................................................................... 99 Lampiran 14 Analisis Data Akhir Prestasi Belajar ........................................... 106 Lampiran 15 Data Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .................................... 107 Lampiran 16 Uji Homogenitas Hasil Belajar Antara Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................................................ 109 Lampiran 17 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) Hasil Belajar Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................... 110 Lampiran 18 Angket Keaktifan Siswa .............................................................. 111 Lampiran 19 Analisis Validitas Angket Keaktifan Siswa................................. 113 Lampiran 20 Uji Homogenitas Keaktifan Siswa .............................................. 115 Lampiran 21 Uji Normalitas Keaktifan Siswa .................................................. 116 Lampiran 22 Daftar Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) Keaktifan Siswa Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................... 117 Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 118 Lampiran 24 Surat Selesai Penelitian SMK Negeri 2 Salatiga ......................... 119
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi informasi dan teknologi dalam pembelajaran
merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di depan mata. Berbagai perangkat komputer beserta koneksinya dapat menghantarkan peserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang tanggap teknologi dan peserta belajar yang aktif serta mandiri dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang menekankan guru sebagai tokoh sentral dalam proses pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan Teacher Centered Learning(TCL) masih menjadi fenomena dalam dunia pendidikan di Indonesia. Melalui metode pembelajaran tersebut, yang terjadi adalah siswa hanya duduk mendengarkan dengan aktifitas yang minimal. Metode tersebut dianggap tidak sesuai dengan tuntutan globalisasi yang mengharuskan siswa mempunyai kompetensi tertentu seperti penguasaan pengetahuan dan teknologi terbaru. Dengan kondisi tersebut tentunya juga mendorong pengajar untuk terus mengembangkan dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Sehingga dengan alasan tersebut maka perubahan paradigma dari Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL) sangat tepat dilakukan untuk mengakomodasi semua
1
2
kebutuhan tersebut. Karena Student Centered Learning (SCL) merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan peseta didik sebagai subyek aktif dan mandiri yang bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang dilakukan. Sehingga pengajar beralih fungsi sebagai mitra belajar/fasilitator. Proses pembelajaran ideal akan tercipta jika didukung oleh beberapa komponen seperti strategi, metode dan teknik pengajaran. Dengan berbagai komponen pendukung tersebut diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Perencanaan pembelajaran perlu disiapkan oleh seorang guru agar proses pembelajaran yang akan dilakukan menjadi terarah. Perencanaan pembelajaran dapat dilakukan mulai dari strategi, metode dan teknik pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan media teori maka diperlukan suatu evaluasi yang menggunakan media ketuntasan minimal. Dimana siswa harus mencapai kompetensi untuk menguasai pengetahuan tentang materi yang diberikan serta mencapai aspek psikomotorik dimana siswa harus mampu mengaitkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam lingkungan sekitarnya. Salah satu kegiatan pembelajaran dengan karakteristik teori adalah materi pekerjaan utilitas dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa kelas X Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga. Sistem pembelajaran yang dilakukan dalam mata pelajaran ini adalah memberikan materi teori terhadap siswa dengan cara penyampaian materi yang terpusat oleh guru.
3
Sebuah kegiatan pembelajaran ideal memerlukan sebuah model pembelajaran sebagai sarana untuk menyampaikan materi kepada siswa. Model pembelajaran ini harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan yang akan dicapai. Model yang dapat digunakan untuk mengakomodasi semua kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif jenis model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan berdasarkan karakteristik materi konstruksi bangunan dengan kompetensi dasar mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas bangunan adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran ini melibatkan para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat keterampilan. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015”.
4
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: “Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Konstruksi Bangunan kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga?”
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran konstruksi bangunan kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga.
1.4.
Batasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian pada mata
pelajaran konstruksi bangunan menalar
macam-macam
kompetensi dasar
pekerjaan
utilitas
pada
mengklasifikasikan dan bangunan
berdasarkan
karakteristiknya pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan semester genap tahun ajaran 2014/2015.
5
1.5.
Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1.5.1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga terhadap hasil belajar siswa. 1.5.2 1.
Manfaat atau Kegunaan Praktis
Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya penerapan metode mengajar guru terhadap tingkat pemahaman siswa pada semua mata pelajaran kejuruan SMK Negeri 2 Salatiga.
2. Memberikan masukan bagi para pendidik, peserta didik dan masyarakat luas tentang arti pentingnya pemahaman seorang siswa dalam menjalani proses belajar di sekolah. 3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.
1.6.
Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dan untuk
mewujudkan kesatuan berfikir pembaca, pada penelitian ini perlu ditegaskan istilah-istilah yang ada, khususnya yang berhubungan dengan judul penelitian.
6
a)
Model Numbered Heads Together Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Heads Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. b)
Keaktifan Siswa Keaktifan siswa adalah siswa aktif mengolah informasi yang diterima
dan berusaha dengan seluruh anggota badannya untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menentukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan. c)
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek–aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada yang dipelajari. Jika pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. d)
Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran yang diajarkan
kepada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga.
7
e)
Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Salatiga Siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang dimaksud dalam penelitian
adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terdaftar sebagai peserta didik di SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014/2015. Jadi yang dimaksud dengan penerapan model Numbered Heads Togetherterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X SMK Negeri 2 Salatiga
adalah hasil penerapan suatu model
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa terhadap pemahaman siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga.
1.7.
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini,
maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini. Bab I
Pendahuluan
Mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
tujuan
penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II
Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis.
8
Bab III Metode Penelitian Berisi tentang model penelitian; Proses pelaksanaan penelitian; populasi, sampel; variabel-variabel penelitian; Metode dan teknik pengumpulan data; Uji validitas dan reliabilitas instrumen; teknik analisis data. Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi data yang mencakup data hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen berserta analisisnya maupun data hasil penelitian, pengujian persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil analisis data. Bab V
Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan berdasarkan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Hasil Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar Setiap kehidupan manusia dari berbagai jenjang pasti akan mengalami sebuah proses pembelajaran. Setiap individu mulai dari kanak-kanak hingga dewasa pasti akan terus belajar mengenai berbagai hal yang berguna bagi kehidupannya. Hal ini dikarenakan belajar merupakan sebuah kebutuhan makhluk hidup untuk dapat terus beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Oemar Hamalik, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan perilaku. Sedangkan menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
9
10
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya. Secara garis besar, belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar adalah kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
2.1.2. Tujuan Belajar Sistem lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif sangat diperlukan dalam usaha pencapaian tujuan belajar. Seorang guru harus mampu menciptakan sistem
lingkungan
(kondisi)
yang
kondusif
dalam
melakukan
proses
pembelajaran. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing saling memengaruhi. Komponenkomponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia. Guru dalam mengajar harus sudah memiliki rencana dan menetapkan strategi belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Secara garis besar tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a. Untuk mendapatkan pengetahuan b. Penanaman konsep dan keterampilan
11
c. Pembentukan sikap Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar akan bermuara kepada anak didik, maka setelah terjadi proses internalisasi terbentuklah suatu kepribadian yang utuh. Untuk pencapaian semua itu, dibutuhkan sistem lingkungan (kondisi) yang mendukung.
2.1.3. Konsep Perencanaan Pembelajaran Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upayaupaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkahlangkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis. Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam pembelajaran., atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen
pembelajaran.
Dalam
menyusun
perencanaan
pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan faktorfaktor yang lain.
12
2.1.4. Strategi Belajar Mengajar Strategi belajar mengajar menunjukkan karakteristik tentang rentetan perbuatan antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Strategi belajar mengajar merupakan perencanaan yang berisi mengenai rangkaian aktivitas yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan murid supaya tujuan pembelajaran bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Strategi mengajar adalah sebuah cara yang dipakai guru dalam menjalankan proses belajar mengajar agar bisa mempengaruhi peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran dengan lebih efektif dan efisien. Jadi strategi belajar mengajar ada pada proses pelaksanaan yang menjadi tindakan nyata guru pada saat mengajar berdasarkan pada aturan dalam pengajaran. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan mengenai prosedur dan teknik yang dipakai pada proses pembelajaran.
2.1.5. Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktifitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
13
dipisahkan (Sardiman, 2001:98). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Nana Sudjana (2004 : 61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal : (1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) Terlibat dalam pemecahan masalah; (3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; (5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; (7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis; (8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
2.1.6. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
14
maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. a.
Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
b.
Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c.
Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
2.1.7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Proses pembelajaran berbasis kompetensi adalah proses pembelajaran ketuntasan, yakni ketuntasan pencapaian kompetensi dasar melalui ketuntasan kompetensi indikator, setelah diadakan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran melalui penilaian hasil belajar. Tuntas tidaknya suatu penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal yang harus dicapai oleh seorang siswa. Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan KKM, yakni
15
kriteria ketuntasan minimal, dari setiap mata pelajaran. Jadi tuntas tidaknya, hasil belajar ketika pencapaian hasilnya mencapai minimal. Nilai minimal (KKM) ditentukan/dirumuskan oleh tingkat satuan pendidikan. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi sebagai pedoman guru untuk melakukan evaluasi bagi peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang diikuti. Sedangkan bagi peserta didik, berfungsi sebagai acuan dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
2.2.Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Mata pelajaran konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran yang termasuk ke dalam kurikulum 2013 kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga. Konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh semua siswa kelas X jurusan teknik bangunan. Jurusan teknik bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga mempunyai tiga program studi yang terdiri dari Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB), dan Teknik Konstruksi Kayu (TKK). Konstruksi bangunan merupakan salah satu mata pelajaran kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang mempelajari tentang berbagai macam bentuk dan fungsi dari konstruksi bangunan. Salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran konstruksi bangunan adalah mengklasifikasi dan menalar macam-macam
16
pekerjaan utilitas pada bangunan yang mempunyai materi pokok perancangan sistem plumbing dan jaringan distribusi, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pekerjaan penyambungan pipa, pekerjaan pemasangan pompa dan drainase serta pekerjaan pemasangan tangki air.
2.3. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan sebuah cara yang dilakukan seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penentuan model pembelajaran ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik, dan alokasi waktu yang tersedia. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang guru diharapkan mampu memodifikasi model pembelajaran yang dipilih agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning), pembelajaran langsung (Direct Instruction), pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Instruction), pembelajaran kontekstual (Contextual Learning), dan sebagainya. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata pembelajaran konstruksi bangunan pada materi pekerjaan utilitas bangunan adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran ini adalah salah satu model dari model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
17
mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran NHT melatih siswa untuk bekerja sama, melatih siswa untuk menjadi tutor sebaya, melatih siswa untuk terbiasa tampil di depan kelas serta melatih siswa untuk menemukan informasi secara mandiri dengan cara berdiskusi.
2.4. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktifitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali diperkenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang
untuk
mempengaruhi
pola
interaksi
siswa.
Struktur
Kagan
menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompokkelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dan struktur kelas tradisional seperti mengacungkan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling bertukar informasi, mendengarkan dengan
18
cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Tipe ini dikembangkan dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : a.
Hasil belajar akademik struktural
b.
Pengakuan adanya keberagaman
c.
Pengembangan keterampilan sosial Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan
struktur empat fase sebagai sintaks NHT: a.
Penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5.
b.
Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat sangat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya.
c.
Berpikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota timnya.
19
d.
Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yag hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000 : 18), antara lain adalah : a.
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b.
Memperbaiki kehadiran
c.
Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d.
Perilaku menganggu menjadi lebih kecil
e.
Konflik antara pribadi berkurang
f.
Pemahaman yang lebih mendalam
g.
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
h.
Hasil belajar lebih tinggi Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajran kooperatif tipe
NHT juga memiliki kekurangan diantaranya: a.
Siswa yang terbiasa dengan metode konvensional sedikit kewalahan.
b.
Guru harus bisa memfasilitasi siswa
c.
Tidak semua siswa mendapat giliran
20
2.5. Kerangka Berpikir Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, proses pembelajaran metode konvensional dengan guru sebagai pusat pembelajaran (TCL) menyebabkan siswa pasif. Sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (SCL). Penelitian ini akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan perlakuan. Proses pembelajaran pada kelas ini menggunakan metode konvensional yang biasa digunakan oleh guru pengampu. Pada kelas ini guru sebagai pusat pembelajaran, sehingga siswa hanya bertugas mendengarkan tanpa melakukan aktifitas apapun. Proses pembelajaran ini mengakibatkan siswa pasif, bosan, dan daya serapnya cepat hilang dikarenakan menghapal. Dengan proses pembelajaran yang demikian, maka hasil belajar siswa pun menjadi tidak optimal. Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan. Proses pembelajaran pada kelas ini dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Proses pembelajaran dengan
metode pembelajaran NHT
diharapkan dapat meningkatkan keantusiasan siswa karena dirasa menarik dan menegangkan. Model NHT menuntut siswa untuk bertanggung jawab terhadap soal yang diberikan, sehingga memicu siswa menjadi lebih aktif dan mandiri. Ditambah dengan adanya pengembangan media pembelajaran audiovisual yang digunakan, diharapkan mampu mendorong minat siswa. Dengan proses pembelajaran tersebut, diharapkan mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
21
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa lebih dari 85% dalam mempelajari konstruksi bangunan khusunya pada pokok bahasan mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Sehingga diperlukan beberapa data yang berkaitan dengan keaktifan dan hasil belajar siswa. Berikut skema/gambaran dari jalan pemikiran diatas : Kesulitan menerima materi baru Perlakuan Hipotesis
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pre test
Pre test
Pembelajaran dengan model Numbered Heads Together
Pembelajaran tanpa model Numbered Heads Together(m2)
Diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar
Diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar
Post test (m1)
Post test (m2) Dibandingkan
m1 ≥ m2 Gambar 2.1. Flow Chart Kerangka Berpikir
22
2.6. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji. Berdasarkan permasalahan dan teori yang dikumpulkan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Siswa akan lebih aktif dan hasil belajar meningkat lebih dari 85% dengan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran konstruksi bangunan kelas X teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga”.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen merupakan suatu penyelidikan ilmiah yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai dengan manipulasi variabelvariabel bebas tersebut (Arief Furchan, 2007:39). Metode penelitian eksperimen dibedakan menjadi 2 yaitu, desain eksperimen sejati (true experimental) dan eksperimental semu (quasi experimental). Pada penelitian ini akan digunakan penelitian Eksperimental-Semu (Quasi Experimental Designs). Menurut Arief Furchan (2007:394) penelitian ekperimental-semu adalah disain penelitian yang dapat memberikan pengendalian sebanyak mungkin dalam situasi yang ada. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimental/coba dan kelompok pengendali/kontrol. Kelompok pengendali/kontrol merupakan kelompok dengan perlakuan seperti biasa (umum). Sedangkan kelompok eksperimental/coba adalah kelompok dengan perlakuan berbeda dari biasanya. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan keaktifan dan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
23
24
Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian Kelompok
Pre Test
Perlakuan Post Test
Eksperimen
KE1
m1
KE2
Kontrol
KK1
m2
KK2
Keterangan ; KE 1 : simbol tes awal untuk kelompok eksperimen KE 2 : simbol tes akhir untuk kelompok eksperimen KK 1 : simbol tes awal untuk kelompok kontrol KK 2 : simbol tes akhir untuk kelompok kontrol m1
: simbol untuk keaktifan dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran NHT
m2
: simbol untuk keaktifan dan hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran NHT
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
25
itu. Sedangkan sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2013:118). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan B. Berdasarkan uraian diatas maka sampel yang dipilih pada penelitian adalah seluruh siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan B. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling.
3.3. Variabel Penelitian Seorang peneliti akan selalu berhubungan dengan variabel penelitian karena variabel inilah yang mengungkapkan penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2013:60) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam buku yang sama menurut Hatch dan Farhady (1981) yang dikutip oleh Sugiyono (2013:60) menyebutkan bahwa variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah hasil belajar siswa.Hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil tes pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kompetensi dasar mengklasifikasikan dan menalar
26
macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Berdasar karakteristiknya pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan X Teknik Gambar Bangunan B semester genap tahun ajaran 2014/2015. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan.
3.4. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan subyek penelitian. 2) Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3) Menyeimbangkan
kedua
kelompok untuk memastikan bahwa kedua
kelompok memulai pembelajaran dari titik awal yang sama yaitu dengan cara mencari homogenitasnya. 4) Menyusun kisi-kisi untuk tes 5) Dalam pembelajaran kelas, kelas kontrol diberi pembelajaran ceramah dan tugas-tugas seperti biasa, untuk pembelajaran kelas eksperimen diberi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads
Together. 6) Kedua kelompok diberi tes yang sama pada akhir pembelajaran kelas. Langkah-Langkah Penelitian: 1) Penelitian menggunakan teknik random sampling, dengan menentukan sampel penelitian yaitu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A sebagai
27
kelas kontrol dan kelas X Teknik Gambar Bangunan B sebagai kelas eksperimen. 2) Membuat instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. 3) Menyusun kisi-kisi tes. 4) Penyusunan instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi tes yang ada. 5) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang nantinya tes tersebut digunakan sebagai tes penentuan hasil belajar siswa terhadap materi kompetensi dasar yang diberikan. 6) Menganalisis hasil data uji coba tes untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reabilitas. 7) Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat dalam
poin “6” untuk
selanjutnya digunakan untuk soal pre test dan post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 8) Melaksanakan tes awal yaitu pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 9) Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran kelas menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together pada kelas eksperimen. 10) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol diberi pembelajaran ceramah dan tugas-tugas seperti biasa, untuk pembelajaran kelas eksperimen diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together. 11) Melaksanakan pos test yang merupakan tes hasil belajar pada kelas kontrol dan eksperimen.
28
12) Menganalisis data yang terkumpul dengan metode yang telah ditentukan. 13) Menyusun hasil penelitian.
3.5.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Di dalam penyusunan instrumen penelitian diperlukan sebuah kisi-kisi instrumen yang sesuai dengan indikator yang harus dicapai. Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen penelitian tes hasil belajar dan instrumen penelitian keaktifan siswa. 3.5.1. Instrumen Hasil Belajar Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,2013:67). Metode tes yang digunakan adalah pre test dan post test, pre test diberikan sebelum penerapan pembelajaran dengan metode Numbered Heads Togetherpada kelas eksperimen serta sebelum penerapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Sedangkan post test diberikan sesudah penerapan pembelajaran dengan metode Numbered Heads Togetherpada kelas eksperimen serta sesudah penerapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Untuk penyusunan instrumen hasil belajar yang lebih sistematis, diperlukan penyusunan item-item sesuai dengan indikator yang dibentuk dalam
29
sebuah kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen soal uji coba yang akan digunakan untuk pre test dan post test dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini. Tabel 3.2. Kisi-kisi uji coba instrumen penelitian hasil belajar konstruksi bangunan Pokok bahasan
Sub pokok bahasan
No. item soal
Jumlah soal
1, 2
2
Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih dan jaringan distribusi
a. Pengertian sistem plumbing b. Perencanaan sistem air bersih c. macam- macam sistem dan peralatan penyediaan air bersih
3, 4, 5
3
6, 7, 8
3
Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
a. Pengertian air buangan
9, 10
2
b. macam- macam sistem dan peralatan penyediaan air kotor
11, 12, 13, 14
4
c. Perencanaan sistem air kotor
15, 16, 17, 18
4
a. Perencanaan sistem air hujan
19, 20, 21
Pekerjaan pemasangan pompa
a. Klasifikasi dan pemasangan pompa air
22, 23, 24, 25
4
Pekerjaan pemasangan tangki air
a. Klasifikasi tangki air
26, 27
2
28, 29, 30
3
Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan
a. Klasifikasi dan perencanaan fire protection
Jumlah soal
3
30
Setelah dilakukan penyusunan kisi-kisi instrumen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba instrumen penelitian hasil belajar siswa. Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Uji coba instrumen dilaksanakan sebelum pre test dan post
30
test pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, uji coba instrumen diberikan pada kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga, kelas tersebut menjadi uji coba instrumen dikarenakan kelas ini telah mendapatkan materi pelajaran mata pelajaran konstruksi bangunan dengan kompetensi dasar mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Setelah diketahui hasil uji instrumennya maka akan dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Berikut beberapa cara pengujian instrumen hasil belajar yang dilakukan dalam penelitian ini : a.
Validitas Tes Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus: ( √*
(
)(
) +*
) (
) +
Keterangan: rxy
= nilai korelasi skor butir soal dengan skor total
X
= jumlah skor butir soal
Y
= jumlah skor total soal
N
= jumlah subjek atau siswa
XY
= jumlah perkalian antara skor butir soal dan skor total soal
X2
= jumlah kuadrat skor butir soal
Y2
= jumlah kuadrat skor total soal
(1)
31
Selanjutnya nilai rphis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Soal dikatakan valid apabila rphis mempunyai korelasi lebih besar dari nilai rtable dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika rphis< rtabel maka soal dikatakan tidak valid. Berdasarkan uji coba dari 30 butir soal, hasil analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3. di bawah ini: Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Kriteria
Nomor Soal
Jumlah Soal
Valid
2, 4, 5, 6, 7, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30
25
Tidak Valid
1, 3, 8, 21, 24
5
Sumber : Analisis Data Penelitian Memperhatikan hasil uji validitas dari tabel 3.3. diatas, soal tes menunjukkan bahwa 5 soal tidak valid dan 25 soal valid yang dapat digunakan dalam pre test dan post test.
b. Reliabilitas Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan sebagai berikut: k
r11 (k-1) (1-
M(k-M) k
t
)
(Arikunto 2010:232)
(2)
32
dimana, M
Jumlah skor total Banyaknya siswa ( )
∑
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir soal
M
= Rata-rata soal
Vt
= Varians soal Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga r11 diperoleh nilai r11
= 0,882. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan n = 30 adalah 0,361. Karena nilai r11> rtabel (0,882 > 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabel.
c.
Daya Pembeda Butir Soal Tes Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai. Dalam penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua. Untuk mengukur daya beda digunakan rumus daya beda belah dua sebagai berikut : DP = Keterangan :
(3)
33
DP
= daya beda soal (indeks diskriminasi)
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas Kriteria soal-soal yang dapat yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.4. Daya Pembeda Butir Soal DP
Kualifikasi
0,00
Jelek
0,20
Cukup Baik Baik Sekali Tidak Baik,harus dibuang
Negatif
Berdasarkan hasil soal uji coba diperoleh daya pembeda butir soal dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Kriteria
Nomor Soal
Jelek
12, 21 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 23, 24, 27, 28, 29, 30 2, 4, 11, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 25, 26
Cukup Baik Baik Sekali
Sumber : Analisis Data Penelitian
d. Tingkat Kesukaran
6, 16
Jumlah Soal 2 14 12 2
34
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul (Arikunto, 2009:176). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: IK =
(4)
Keterangan: IK = indeks kesukaran JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas JSB = banyaknya siswa pada kelompok bawah Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval IK
Kriteria
IK = 0,00
Terlalu sukar
0,00
Sukar
0,30< IK ≤ 0,70
Sedang
0,70< IK ≤ 1,00
Mudah
IK = 1
Terlalu mudah
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 3.7. di bawah ini:
35
Tabel 3.7. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Kriteria
Nomor Soal
Sukar
3, 8, 11, 14, 18, 21, 25, 28 1, 4, 5, 6, 9, 15, 17, 20, 22, 24, 27, 29 2, 7, 10, 12, 13, 16, 19, 23, 26, 30
Sedang Mudah
Jumlah Soal 8 12 10
Sumber : Analisis Data Penelitian
Berdasarkan tabel rekapitulasi (lampiran 12) perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini didapat 25 butir soal yang dapat digunakan untuk mengambil data pada penelitian ini 25 butir soal tersebut adalah 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Selanjutnya soal ini digunakan untuk soal pre test dan post test pada kegiatan penelitian di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
3.5.2. Instrumen Keaktifan Siswa Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner/angket. Kuesioner/angket dibuat untuk mendapatkan informasi atau data dengan mengajukan daftar yang berisi pernyataan-pernyataan yang sudah disiapkan sebelumnya dan kemudian masingmasing responden mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner diajukan bersifat tertutup, dimana responden telah diberikan jawaban dan responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai. Kisi-kisi instrumen angket keaktifan siswa yang di gunakan dapat di lihat pada tabel 3.8. di bawah ini. Tabel 3.8. Kisi-kisi angket keaktifan belajar siswa
36
No.
Variabel
1
Aspek Kegiatan Visual
2
Kegiatan Lisan
Kegiatan Mendengarkan
3
Indikator Membaca materi Bertanya Mengemukakan ide/pemikiran Diskusi Mendengarkan materi pelajaran Mendengarkan presentasi
Pernyataan Positif 1, 15
Pernyataan Negatif 8, 22
2, 16, 29
9, 23, 34
6
3, 17, 30
10, 24
5
4, 18, 31
11, 25
5
5, 19, 33
12, 26
5
6, 20
13, 27
4
7, 21
14, 28, 32
5
18
16
34
Jumlah 4
Membuat ringkasan Kegiatan Menulis
4 Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran 5
Kegiatan Motorik
Mengerjakan latihan Aktif mengumpulkan ide dan mencatat hasil penelitian Ikut dalam kegiatan mengamati diluar kelas Mengamati berbagai pekerjaan utilitas di sekitar sekolah Memecahkan masalah
6
Kegiatan Mental
Menganalisis soal Mengambil keputusan Bersemangat
7
Kegiatan Emosional
Berani Bosan Gugup
Takut Jumlah item yang valid
Dalam menentukan skor angket keaktifan siswa di gunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS) dan
37
Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif 1, 2, 3, dan 4. Tabel 3.9. Kriteria penilaian keaktifan siswa Pilihan Jawaban SS S TS STS
Skor untuk item positif 4 3 2 1
Skor untuk item negatif 1 2 3 4
Berdasarkan kriteria penilaian angket keaktifan siswa, maka di dapat skor tertinggi dengan jumlah skor 124 dan skor terendah adalah 78. Adapun rincian skor yang di peroleh dapat di lihat dalam tabel 3.10. di bawah ini. Tabel 3.10. Rincian Skor Angket Keaktifan Siswa Skor
4 3 2 1 Skor total
Skor Tertinggi Frekuensi Jumlah (Skor x Frekuensi) 22 88 12 36 -
Skor Terendah Frekuensi Jumlah (Skor x Frekuensi) 6 24 8 24 10 20 10 10
124
78
Sumber : Analisis Data Penelitian Berikut beberapa cara pengujian instrumen keaktifan siswa yang dilakukan dalam penelitian ini : a.
Validitas Butir Validitas butir adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu butir kuesioner/angket. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus: ( √*
(
) +*
)(
) (
) +
(5)
38
Keterangan: rxy
= nilai korelasi skor butir angket dengan skor total
X
= jumlah skor butir angket
Y
= jumlah skor total angket
N
= jumlah subjek atau siswa
XY
= jumlah perkalian antara skor butir soal dan skor total soal
X2
= jumlah kuadrat skor butir soal
Y2
= jumlah kuadrat skor total soal Selanjutnya nilai rphis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Butir dikatakan valid apabila rphis mempunyai korelasi lebih besar dari nilai rtable dengan taraf signifikasi 5% maka butir dikatakan valid dan jika rphis< rtabel maka butir dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji coba dari 34 butir angket dapat dilihat pada tabel 3.11. di bawah ini: Tabel 3.11. Hasil Analisis Validitas Butir Angket Kriteria
Nomor Butir Angket
Jumlah Butir
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34
34
Tidak Valid
-
0
Sumber : Analisis Data Penelitian Memperhatikan hasil uji validitas butir angket dari tabel 3.11. diatas, soal tes menunjukkan bahwa 34 butir angket yang dapat digunakan untuk mengungkap keaktifan siswa dalam mengikuti proses pebelajaran Konstruksi Bangunan. b. Reliabilitas
39
Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan sebagai berikut: k
r11 (k-1) (1-
M(k-M) k
t
)
(Arikunto 2010:232)
(6)
dimana, M
Jumlah skor total Banyaknya siswa ( )
∑
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir soal
M
= Rata-rata soal
Vt
= Varians soal Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga r11 diperoleh nilai r11
= 2,002. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan n = 34 adalah 0,329. Karena nilai r11> rtabel (2,002 > 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa butir angket tersebut reliabel. 3.6. Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t-. Teknik uji t- digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok pada penelitian
40
ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu analisis data untuk hasil belajar siswa dan analisis data untuk keaktifan siswa. 3.6.1 Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis : Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2. Menentukan 3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Ho diterima jika : χ2hitung < χ2(1- );(k-3), dengan k = banyak kelompok 4. Menghitung X2hitung k
Oi Ei 2
i 1
Ei
X 2 hirung
Keterangan:
X 2 hitung : harga chi kuadrat Oi
: frekuensi hasil pengamatan
(Sudjana,2005 : 273)
(7)
41
Ei
: frekuensi yang diharapkan
k
: banyaknya kelompok 5. Menentukan simpulan.
3.6.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang homogen atau tidak. Langkah-langkah 1.
Menentukan hipotesis Ho : m1 m2 (varians homogen) Ha : m1 m2 (varians tidak homogen)
2.
Menentukan
3.
Menentukan kriteria penerimaan Ho Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1)
4.
Menghitung F
F
Varians terbesar var iansterkecil
(Sudjana, 2005: 250)
(8)
3.6.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) Uji hipotesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan keaktifan dan perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Uji yang digunakan adalah uji satu pihak dengan hipotesis sebagai berikut:
42
H0 (Hipotesa null)
= Peningkatan keaktifan dan hasil belajar kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelompok kontrol
Ha (Hipotesa Alternatif)
= Peningkatan keaktifan dan hasil belajar kelompok eksperimen
lebih
tingi
daripada
kelompok
kontrol. Karena jumlah sampel n1 = n2 dan varians homogen
=
maka
digunakan uji t dengan rumus: ̅̅̅̅
̅
dengan s = √
(
)
(
)
√
keterangan: t = uji t ̅̅̅ = rata-rata kelompok eksperimen ̅̅̅ = rata-rata kelompok kontrol = simpangan baku = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol n1 = banyaknya sampel kelompok eksperimen n2 = banyaknya sampel kelompok control
Sudjana (2005:239)
(9)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu : 1.
Penerapan
model
pembelajaran
Numbered
Heads
Together
dapat
memaksimalkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dilihat dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2.
Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model pembelajaranNumbered Heads Together dan penggunaan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan pada kompetensi dasar mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan diSMK Negeri 2 Salatiga pada Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Kelas X dengan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Together lebih tinggi yaitu 90,45 dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar
peserta didik yang diajar
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata yaitu 83,01. Ketuntasan belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mencapai 100%. Namun jika ditinjau dari tiap kriteria penilaian, ada 14 siswa atau sebesar 38,88% dari kelas kontrol memiliki nilai afektif dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together lebih efektif meningkatkan
64
65
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Konstruksi Bangunan.
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah : 1.
Guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menerapkan model pembelajaranNumbered Heads Together pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan atau pada mata diklat lain yang memiliki karakteristik materi yang sama.
2.
Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran sangat diperlukan untuk memaksimalkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata diklat Konstruksi Bangunan khususnya kompetensi dasarmengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik. Jurnal Edukasi@Elektro. 5(1): 12-14. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Baskoro, Febri. 2013. Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas Xi Ipa-3 Sma Negeri 6 Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 2(2) :85-91 Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa. Furchan, Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Ibnu, Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Dan Kontekstual. Jakarta : Prenadamedia Group. Ibrahim. 2000. Kelebihan Numbered heads together. http://blogibrahim.html. 20 Mei 2015 (12 : 17). Karyadi., Widodo, Joko., Dan Muhsin. 2012. Keefektifan Metode Pmebelajran Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan. Jurnal UNNES EEAJ. 1(1): 2-5 Khasanah, Arifatun. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan Kekatifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MA Ali Maksum. Skripsi. Universita Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
66
67
Mayasari, Retno, 2015. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton Di SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Pratama, Yudika. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajr Melalui Metode Pemecahan Masalah Tentang Soal Cerita Pada Pengerjaan Operasi Hitung Campuran Pada Siswa Kelas Iii Sdn I Kapencar Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga. Rahayu.
2006. Numbered Heads Together. http://rahayu_numberedheadstogether(NHT)blogulum.html. 20 Mei 2015 (11:49).
Sardiman A.M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2005. Metoda statistika. Bandung : PT. Tarsito. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Ulum, Bakhrul. 2013. Keaktifan Belajar Siswa. http://blogulum.html. 7 Maret 2015 (04:03).
68
Lampiran 1 :
DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA No.
Nama
Kode
No.
Nama
Kode
1
ADEN WAHRUL MUBAROH
UC1
14
HAYI PRASTYO UTOMO
UC14
2
ADI RIYANTO
UC2
15
LINTANG TIMUR
UC15
3
AGUS AGUNG PRIHANTORO
UC3
16
LUKMAN ARIF BUDIYANTO
UC16
4
AHMAD FAHAM
UC4
17
MUHAMAD KAMUD WIBISONO
UC17
5
ANDI AHMAD SAPUTRA
UC5
18
MUHAMAD URIP SUBRON J
UC18
6
ANGGA MAULANA SANTOSA
UC6
19
MULYA ABADI SATYAWAN
UC19
7
ARI KRISTIAWAN
UC7
20
NAZILA MAULIDA
UC20
8
ARIES EKO ROBIYANTO
UC8
21
NUR HIDAYAH
UC21
9
ARIYA FERDIAN NALENDRA
UC9
22
PRADIPTA BAMBANG M
UC22
10
ARUNG SAMODRA
UC10
23
RAMLI AHMAD
UC23
11
BUSAERI
UC11
24
SUSIWI TYAS SAPUTRI
UC24
12
DWI SULISTYO
UC12
25
SYATILA DANIS FARZANA
UC25
13
FAHRIZAL JOKO KURNIANTO
UC13
26
WAHYU TRI PRABOWO
UC26
69
Lampiran 2 : DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama ABIMANYU SETYA WIBOWO AGUNG SETYA BUDI AINAYA FEBRIYANI APRILLIA TIRTASARI BAGAS ADI SAPUTRO CAHYO AJI PRASETYO CERIA NUR FAJRULLOH DESTY AVIANI SAPUTRI DEWI SETYA PUTRI DHELA WAHYU RISTANTY DICKI WAHYU ADI LAKSONO DITHA MALASARI FIRA FITRIANA FITRIA FEBRIANI HAFID ABBAS INDAH NOVITA SARI INTAN VIDIASTATIK JOKO MULYANTO
Kode
No.
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama LARASATI DEVI KUMALA LEONARDO CALISTRO MAGNO MAHARDIKA AJI WIBISONO MARTINUS IVANKA NOVA K MIFTACHUL CHUSNA ANNISA MUHAMAD ALVIN CAHYO N MUHAMMAD AJI SAPUTRO MUHAMMAD IMRON HIDAYAT NATASHA JESSICA PUTRI RATNASARI DEWI RIANA ISNA DEWI RIZKI AYU LESTARI RUDI HERMAWAN SENLI ARNANTIA SEVIRA P UMAILA MUSFARINA WAHYU AGUNG SAPUTRA WIDYA EMILIA YORDAN AULIA HIDAYAT
Kode
E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28 E29 E30 E31 E32 E33 E34 E35 E36
70
Lampiran 3 : DAFTAR SISWA KELAS KONTROL No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama AGUS FIRHAN ALI AHMAD HENDRI SUSILO AJENG ARDHIA SAPUTRI AKBAR SYAIFUL JIHAD ANITA VENDA SARI ARMAN RIVAI AUDINDA HERSA VINAKA DANELA BUNGA NUR SETIYANINGSIH DENY ADI SAPUTRO DEWI ANGGRENI SETIORINI (P) EKO SUPRIYANTO EVI DINIARYANI FACHRI FATKHUR RIZAL FEBRINING PINUJI FIRYAL AMALYA SALSABILA HANNA MEIHERAWATI IKA WIDYANINGSIH JIHAN LABANA KAULIKA
Kode
No.
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama KRISTINA BUDI SETIATI KURNIA HANNYDA UMAMY LIANI MUHAMAD IKHSAN MUHAMMAD CHOIRIL AZIZ MUHAMMAD FANNANY HAMID MUHAMMAD NUR FAKHRIZAL NINA OKITA KUMALA RESTU OTNIEL EDWARD WIBISONO RAKA FERNANDO RENDI LAKSONO RIYAN FEBRIYANTO SELLA WARDHANI SYIVA ALYA FAERUZI YUDI GAUTAMA YUDIS TRIANTO YULIA PUTRI LESTARI
Kode
K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 K30 K31 K32 K33 K34 K35 K36
71
Lampiran 4 :
SILABUS MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan
:SMK
Mata Pelajaran
: Konstruksi Bangunan
Kelas /Semester
:X/1 dan 2
Kompetensi Inti KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
:Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
72
Kompetensi Dasar 3.11 Mengklasifikasi macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan 4.11 Menalar macam pekerjaan utilitas pada bangunan
Materi Pokok Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih dan jaringan distribusi Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan Listrik Untuk Bangunan dan lingkungan kerumahan Sistem pengolahan sampah lingkungan Pengkondisian Udara Pekerjaan Penyambungan Pipa Pekerjaan pemasangan pompa dan drainase Pekerjaan pemasangan tangki air
Pembelajaran Mengamati : Membaca bahan bacaan terkait dengan utilitas pada bangunan Mengamati berbagai utilitas pada bangunan Menanya : Mengkondisikan siswa untuk secara aktif bertanya tentang topik yang berkaitan dengan utilitas pada bangunan Mengeksplorasi : Melakukan pengumpulan data tentang utilitas pada bangunan Mengasosiasi : Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan utilitas pada bangunan Mengkomunikasikan : Mempresentasikan hasil pengamatan tentang berbagai utilitas pada bangunan
73
Lampiran 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Konstruksi Bangunan
Kompetensi Dasar pada bangunan
: 3.11. Mengklasifikasi macam-macam pekerjaan utilitas
4.11. Menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan Kelas/Semester
: X TGB / 2
Prog.Studi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Alokasi Waktu
A.
: 14 x 45 menit (2 pertemuan @ 7 x 45 menit)
Kompetensi Inti : A. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. B. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. C. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
66
74
D. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B.
Kompetensi Dasar dan Indikator 3.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan perancangan sistem plumbing. 3.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam perencanaan dan perancangan sistem plumbing dalam bangunan.
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan sistem plumbing dalam bangunan. 2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara merancang serta merencanakan sistem plumbing pada bangunan. 2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas merancang serta merencanakan sistem plumbing pada bangunan. 3.11 Mengklasifikasikan macam-macam pekerjaan : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air . 4.11 Menalar gambar dalam pekerjaan : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
75
C.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari peserta didik dapat mengklasifikasikan dan menalar berbagai macam pekerjaan : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
D.
Materi Pembelajaran a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
E.
F.
Metode Pembelajaran 1.
Pendekatan
: Scientific (ilmiah)
2.
Metode
: NHT (Numbered Heads Together)
3.
Model
: Student Center Learning
Media, Alat, Sumber Pembelajaran 1.
Media
: Lectora, LCD
2.
Alat
: Papan Tulis, Spidol, Penghapus, Meja Gambar,
Komputer/laptop 3.
Sumber Belajar
: Internet, Buku ajar
76
G.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Pendahuluan (10 menit) 1.
Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap mengikuti pelajaran.
2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
3.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran rencana belajar.
4.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan memberikan nomor kepala kepada setiap siswa.
b. Inti (295 menit) 1.
Guru membagikan buku panduan dan lembar kerja siswa
2.
Guru menyampaikan apersepsi tentang materi yang akan dibahas
3.
Guru mengajak siswa untuk mengamati beberapa macam pekerjaan utilitas yang ada di sekitar sekolah
4.
Guru membahas bersama siswa mengenai hasil pengamatan mengenai macam-macam pekerjaan utilitas yang ada di sekitar sekolah
5.
Guru
menyampaikan
materi
ajar
dengan
menggunakan
pengembangan media Lectora 6.
Guru membagikan soal yang harus di diskusikan oleh siswa
7.
Siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan dan menuliskan hasil diskusinya pada lembar kerja
c.
Penutup (10 menit) 1.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil kerja hari ini
2.
Guru memberikan umpan balik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan secara singkat
77
Pertemuan Kedua a. Pendahuluan ( 10 menit ) 1.
Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap mengikuti pelajaran.
2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
3.
Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran rencana belajar.
b.
Inti (295 menit ) 1.
Siswa meneruskan diskusi kelompok
2.
Siswa dapat menanyakan materi atau istilah yang tidak dimengerti
3.
Siswa mengkomunikasikan jawaban yang didapat kepada sesama anggota kelompoknya
4.
Guru menampilkan pertanyaan dan memanggil salah satu nomor kepala siswa
5.
Siswa menjawab pertanyaan yang ditampilkan guru di depan kelas
6.
Siswa lain dengan nomor kepala yang sama dapat menyanggah atau memberikan masukan atas jawaban yang diberikan
c.
Penutup ( 10 menit ) 1.
Siswa bersama guru menghitung skor kelompok
2.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dibahas
3.
Siswa mengerjakan evaluasi mandiri
78
H.
Penilaian a.
Penilaian Kognitif
Prosedur Penilaian Kognitif Keterangan : N1 : Pre Test N2 : Observasi N3 : Post Test Nilai Akhir = (N1 + N2 + N3)/3 b. Penilaian Afektif Prosedur penilaian afektif menggunakan angket/kuesioner (terlampir).
c.
Penilaian Psikomotorik
No
Aspek yang dinilai
1.
Mengamati
2.
Menganalisis
3.
Berkomunikasi
4.
Menjawab dan menyanggah pertanyaan
Keterangan Skor: Kategori Kurang
:3-5
Kategori Cukup
:6-7
Kategori Baik
:8-9
Nilai =
Skor
79
Penilaian Observasi
Nilai =
Menyetujui. Guru Pengampu
Praktikan
Drs. Mahsun, MT. NIP. 196402251995121002
Rindu Ningati NIM. 5101411026
80
Lampiran 6 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Konstruksi Bangunan
Kompetensi Dasar
: 3.11 dan 4.11
Kelas/Semester
: X TGB / 2
Prog.Studi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Materi Pokok
: a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air Alokasi Waktu
: 14 x 45 menit (2 pertemuan @ 7 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
81
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan pemotongan gambar benda teknik dan penempatan ukuran pada gambar teknik. 1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan gambar potongan dan penempatan ukuran benda pada gambar teknik. 2.1
Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan pemotongan dan penempatan ukuran dalam gambar teknik.
2.2
Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara melakukan pemotongan dan penempatan ukuran dalam gambar teknik.
2.3
Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas menggambar potongan dan penempatan ukuran pada gambar teknik.
3.1
Menjelaskan : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air Menyajikan gambar :
4.1
a. b. c. d. e.
Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi Pekerjaan Pemasangan Pompa Air Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
82
C.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari peserta didik dapat menjelaskan : a. b. c. d. e.
Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi Pekerjaan Pemasangan Pompa Air Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
D.
Materi Pembelajaran a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi, b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
E.
Metode Pembelajaran 1. Metode : Ceramah dan tugas
F.
Media, Alat, Sumber Pembelajaran 1. Media : Power point, LCD, Job Sheet 2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus, Meja Gambar, Pensil, Penggaris SegitigaKomputer/laptop 3. Sumber Belajar : Internet, Buku ajar
G.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Pendahuluan (10 menit) 1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap mengikuti pelajaran 2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran. 4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran dan rencana kegiatan pembelajaran b. Inti (295 menit) 1. Peserta didik mengamati : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
83
2.
3.
4.
c.
Peserta didik mengeksplorasi : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi Peserta didik menyimpulkan dengan membuat rangkuman tentang: a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi Peserta didik menyampaikan hasil simpulannya di depan kelas tentang : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
Penutup (10 menit) 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas 2. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap simpulan yang disampaikan guru 3. Guru memberikan evaluasi secara lisan kepada peserta didik.
Pertemuan Kedua a. Pendahuluan (10 menit) 1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap mengikuti pelajaran 2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran. 4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran dan rencana kegiatan pembelajaran b. Inti (295 menit) 1. Peserta didik mengamati : a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air 2. Peserta didik mengeksplorasi : a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
84
3.
Peserta didik menyimpulkan dengan membuat rangkuman tentang: a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
4.
Peserta didik menyampaikan hasil simpulannya di depan kelas tentang : a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
c.
Penutup (10 menit) 1.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas
2.
Peserta didik memberikan umpan balik terhadap simpulan yang disampaikan guru
3.
Peserta didik mengerjakan evaluasi
H. Penilaian (waktu menyesuaikan dengan JP)
a.
Penilaian Kognitif Prosedur Penilaian Kognitif Keterangan : N1 : Pre Test N2 : Observasi N3 : Post Test Nilai Akhir = (N1 + N2 + N3)/3
b. Penilaian Afektif Prosedur penilaian afektif menggunakan angket/kuesioner (terlampir).
85
c.
Penilaian Psikomotorik
No
Aspek yang dinilai
Skor
1.
Mengamati
2.
Menganalisis
3.
Berkomunikasi
4.
Menjawab dan menyanggah pertanyaan
Keterangan Skor: Kategori Kurang
:3-5
Kategori Cukup
:6-7
Kategori Baik
:8-9
Nilai =
Menyetujui. Guru Pengampu
Drs. Mahsun, MT. NIP. 196402251995121002
Praktikan
Rindu Ningati NIM. 5101411026
86
Lampiran 7 KISI-KISI SOAL UJI COBA DAN INSTRUMEN
Pokok bahasan
Sub pokok bahasan
a. Pengertian sistem Perancangan Sistem Plumbing plumbing Air Bersih dan b. Perencanaan sistem air jaringan bersih distribusi c. macam- macam sistem dan peralatan penyediaan air bersih Perancangan a. Pengertian air buangan Sistem plumbing b. macam- macam sistem dan Air Kotor dan peralatan penyediaan air jaringan kotor distribusi c. Perencanaan sistem air kotor Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi Pekerjaan pemasangan pompa Pekerjaan pemasangan tangki air Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan
No. item soal
Jumlah soal
1, 2
2
3, 4, 5
3
6, 7, 8
3
9, 10
2
11, 12, 13, 14
4
15, 16, 17, 18
4
b. Perencanaan sistem air hujan
19, 20, 21
b. Klasifikasi dan pemasangan pompa air
22, 23, 24, 25
4
26, 27
2
28, 29, 30
3
b. Klasifikasi tangki air
a. Klasifikasi dan perencanaan fire protection
Jumlah soal
3
30
87
Lampiran 8 SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENGANTAR SOAL UJI COBA INSTRUMEN 1. Soal ini merupakan soal uji coba instrumen yang digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi. 2. Penelitian skripsi sendiri akan dilaksanakan di kelas X TGB A dan X TGB B. 3. Soal uji coba instrumen ini diberikan kepada siswa kelas XI TKBB . 4. Materi pada soal uji coba instrumen ini meliputi perencanaan sistem plumbing air bersih dan jaringan distribusi, perencanaan sistem plumbing air kotor dan distribusi, perencanaan sistem plumbing air hujan dan distribusi, pekerjaan pemasangan pompa dan tangki air serta pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan. Materi tersebut merupakan materi yang pernah Anda dapatkan saat Anda duduk di kelas X TKBB. 5. Hasil dari soal uji coba instrumen ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda siswa kelas XI TKBB pada mata pelajaran apapun. Hasil dari soal uji coba instrumen ini 100% digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi. 6. Oleh karena itu, sangat diharapkan Anda untuk mengerjakan soal uji coba instrumen ini dengan maksimal dan bersungguh-sungguh karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penelitian skripsi pemberi soal.
88
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
1. Isikan identitas Anda ke dalam lembar jawab yang telah tersedia dengan menggunakan pulpen, sesuai petunjuk. 2. Silanglah jawaban pada huruf yang Anda anggap benar pada lembar jawab. 3. Waktu mengerjakan 30 menit. 4. Jumlah soal uji coba 25 butir. 5. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya. 6. Periksalah lembar jawab dengan seksama sebelum Anda kumpulkan.
dalam suatu bangunan dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya Jawablah soal-soal dibawah ini dengan tepat ! 1.
Suatu
kelengkapan
fasilitas
bangunan yang digunakan untuk menunjang
tercapainya
mobilitas
dalam
a. Instalasi
d. Utilitas
b. Plumbing
e. Drainase
c. Sanitasi
unsur
kenyamanan, kesehatan, komunikasi serta
dalam masalah air dinamakan …
bangunan
3. Diketahui : Kecepatan rata-rata aliran (v) = 2 m/detik
disebut … a. Instalasi
d. Utilitas
b. Drainase
e. Plumbing
Volume roof tank (Vrt) m3
Waktu pemompaan = 30 menit
c. Sanitasi
Nilai 2.
Sistem perpipaan sebagai sistem penyediaan atau pengeluaran air ke tempat-tempat
= 60
yang
dikehendaki
debit
aliran
direncanakan adalah …
yang
89
a. 33,3 l/detik
d.
40,2 7.
l/detik
Mengurangi kemungkinan terjadinya
pencemaran air minum merupakan salah
b. 18,0 l/detik
10,5 satu fungsi dari …
e.
l/detik
a. Sistem tangki atap
c. 90,0 l/detik
b. Sistem tangki bawah c. Sistem sambungan langsung
4. Jarak minimal ruang bebas untuk pemeriksaan
dan
d. Sistem tangki tekan
perawatan
e. Sistem tanpa tangki
tangki adalah … a. 100 cm
d. 2 m
8.
b. 5 m
e. 80 cm
penggunaan sistem tangki atap dilihat
satu
keuntungan
dari
dari segi utilitas adalah …
c. 60 cm 5.
Salah
Hal yang tidak diperlukan dalam a. harganya mahal
merancang
konsep
sistem
plumbing b. perubahan tekanan besar
penyediaan air bersih adalah … a. Jenis gedung
c. perawatan tangki sederhana dan mudah d. sistem kerja kompleks e. tidak mempunyai cadangan air
b. Denah bangunan c. Konstruksi gedung
9. Dibawah ini yang tidak termasuk kedalam zat buangan adalah …
d. Komposisi warna gedung a. Air hujan e. Penggunaan gedung 6.
Dibawah ini yang tidak termasuk
dalam sistem penyediaan air bersih adalah … a. Sistem sambungan langsung b. Sistem sambungan menerus c. Sistem tanpa tangki d. Sinstem tangki atap e. Sistem tangki tekan
b. Air tinja c. Air minum d. Air buangan dari dapur e. Air bekas pakai 10. Definisi dari air kotor adalah … a. Air yang berasal dari bathtub, wastafel, dan sink dapur b. Air yang berwarna hitam
90
c. Air yang berasal dari riol kota d.
Air
buangan
yang
b. Kedalaman
mengandung
c. Ada bagian perangkap yang
e. Air buangan limbah pabrik
bergerak dan bersudut
11. Solusi untuk pembuangan pada
d. Bahan perangkap terbuat dari
perumahan yang tidak ada riol kota
bahan mudah karat
adalah …
e. Konstruksi perangkap sulit
a. Dikumpulkan
dalam
b. Disambungkan
ke
instalasi
pengolahan air kotor dahulu c. Dibuang
langsung
di
septictank d. Diteruskan ke bak penampung e. Dibuang
langsung
melalui
pompa otomatik
satu
sistem
dijangkau
satu
tangki terlebih dahulu
Salah
penyekat
berkisar 50-100 mm
kotoran manusia
12.
air
14. Untuk mencegah masuknya gas berbau
atau
perangkap
serangga,
yang
biasanya
digunakan
adalah
berbentuk … a. Perangkap P b. Perangkap S c. Perangkap drum d. Perangkat genta
pembuangan
berdasarkan letaknya adalah …
e. Perangkap U
15. Ukuran pipa minimal yang ditanam
a. Sistem bertekanan
dibawah tanah adalah …
b. Sistem campuran
a. 100 mm
d. 100 cm
c. Sistem gravitasi
b. 50 mm
e. 5 m
d. Sistem terpisah
c. 50 cm
e. Sistem
pembuangan
dalam
bangunan
16. Manfaat pipa ven dalam sistem perpipaan air kotor adalah …
13. Salah satu syarat perangkap adalah … a.
Konstruksi kompleks
perangkap
a. Menghindari
terjadinya
cyclone effect b. Menghindari kebakaran
terjadiya
91
c. Menghindari
terjadinya d. jumlah pipa
pencemaran air
e. ukuran pipa
d. Menghindari terjadinya karat e. Menghindari
terjadinya 19. Salah satu konstruksi bangunan yang
kebocoran pipa
berfungsi untuk mengurangi kelebihan air
17. Contoh gambar jenis perangkap S dari suatu kawasan disebut … dibawah ini adalah … a.
a.
Plumbing
d. Sanitasi
b.
Drainase
e. Instalasi
c.
Utilitas
20. Kemiringan minimal pipa air hujan adalah … b.
c.
a. 6%
d. 3%
b. 5%
e. 2%
c. 4%
21. Salah satu hal yang tidak menjadi pertimbangan dalam perhitungan ukuran d.
talang air hujan adalah … a. Debit air hujan b. Tekanan yang diberikan air hujan
e.
c. Luas atap yang dilayani d. Jumlah penghuni e. Kemiringan atap
18. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada sistem pengaliran air kotor dengan sistem gravitasi adalah … a. jenis pipa b. kemiringan pipa c. warna pipa
22. Penggunaan pompa tangan/pompa hisap tekan biasanya digunakan pada kedalaman … a. > 10m
d. >7m
92
b. < 10m
e. > 15m
c. < 7m 23. Klasifikasi suatu pompa dibedakan
c.
Memiliki tiga lapisan
d.
Harganya mahal
e.
Mudah didapat
berdasarkan kecuali … a. Power
d.
27.
Totalhead b. Kapasitas
e. Warna
c. Panjang pipa hisap 24. Langkah pertama yang dilakukan saat akan
memasang pompa di bangunan
bertingkat adalah …
Gambar diatas merupakan jenis tangki air yang terbuat dari ...
a. Memasang pondasi
a. Beton
d. Stainless steel
b. Menempatkan lokasi pompa b. Fiberglass e. Polyethylene
sesuai denah c. Sambung instalasi daya
c. Semen
d. Lakukan running e. Atur pressure switch pompa
28. Hal yang tidak termasuk dalam perencanaan fire protection adalah …
25. Bagian pompa yang berfungsi sebagai a. Mengurangi seminimal mungkin bahan pengatur aliran air adalah …
yang mudah terbakar
a. Katup
d. Manometer
b. Memilih bahan struktur yang tahan api
b. Pipa tekan
e. Saringan
c. Meletakkan instalasi listrik secara berantakan dan sembarangan
c. Fleksible joint
d. menggunakan bahan pengisi tabung 26. Salah satu keunggulan dari tangki pemadam yang non combustible polyethylene adalah … a.
Mempunyai
e. Menggunakan bahan penangkal petir warna-warna
yang cerah b.
Mempunyai kapasitas yang besar
93
29. Gambar dibawah ini merupakan jenis alarm terhadap …
a. smoke detcctor b. heat protector c. fire protection d. water protection e. sprinkler protection
30. Sistem sarana deteksi kebakaran sekaligus
dengan
upaya
pegatasan
disebut … a. Automatic Sprinkler System (Ass) b. Simple Sprinkler System (Sss) c. Booster System d. Manual Sprinkler System (Mss) e. Fire Hydrant
94
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN 1. D
16. E
2. B
17. B
3. B
18. C
4. E
19. B
5. A
20. C
6. C
21. A
7. C
22. A
8. B
23. D
9. E
24. B
10. B
25. E
11. A
26. C
12. B
27. A
13. B
28. C
14. E
29. A
15. C
30. B
Distribusi Jawaban: A
= 6 Jawaban
B
= 10 Jawaban
C
= 7 Jawaban
D
= 2 Jawaban
E
= 5 Jawaban
95
Lampiran 10 Soal Kelompok Petunjuk Pengerjaan 1. Tulis identitas Anda dan kelompok ke dalam laporan yang anda buat dengan menggunakan pulpen 2. Beri nomor disetiap nama yang anda tuliskan 3. Jawab soal sesuai nomor soal yang anda dapat 4. Diskusikan jawaban yang anda dapat dengan teman sekelompok anda Soal Kelompok 1. Jelaskan macam-macam sistem penyediaan air bersih ! 2. Jelaskan tentang sistem perpipaan air kotor ! 3. Sebutkan dan jelaskan peralatan yang harus ada di sekitar pompa ! 4. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan penyaluran air hujan ! 5. Jelaskan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jenis tangki air ! 6. Jelaskan cara pemasangan pompa yang anda ketahui !
96
Lampiran 11
Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Realibilitas Butir Soal Instrumen No.
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
2
3
4
5
6
7
8
No Soal 9
10
11
12
13
14
15
16
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
15 15 433 275 15 8499
16 16 433 314 16 8499
7 7 433 133 7 8499
15 15 433 319 15 8499
17 17 433 323 17 8499
14 14 433 299 14 8499
19 19 433 347 19 8499
11 11 187 211 11 8499
16 16 433 314 16 8499
13 13 433 263 13 8499
13 13 433 262 13 8499
24 24 433 418 24 8499
19 19 433 356 19 8499
9 9 433 204 9 8499
13 13 433 291 13 8499
17 17 433 339 17 8499
rxy rtabel
0.279
0.534
0.202
0.765
0.458
0.722
0.377
0.308
0.534
0.508
0.497
0.375
0.488
0.622
0.814
0.642
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Kriteria
tidak
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
JBA JBB JSA
9 6
11 5
5 2
12 3
10 7
12 2
11 8
7 4
10 6
9 4
10 3
13 11
12 7
8 1
11 2
12 2
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
DP
13 0.23
13 0.46
13 0.23
13 0.69
13 0.23
13 0.23
13 0.23
13 0.31
13 0.38
13 0.54
13 0.15
13 0.38
13 0.54
13 0.69
Kriteria
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
13 0.77 Baik sekali
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
Baik
Baik
13 0.77 Baik sekali
JBA JBB JSA
9 6
11 5
9 6
12 3
10 7
12 2
11 8
7 4
10 6
9 4
10 3
13 11
12 7
8 1
11 2
12 2
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13 0.58 Sedang
13 0.74 Mudah
13 0.28 Sukar
13 0.58 Sedang
13 0.73 Mudah
13 0.27 Sukar
13 0.62 Sedang
13 0.81 Mudah
13 0.28 Sukar
13 0.92 Mudah
13 0.73 Mudah
13 0.25 Sukar
13 0.50 Sedang
13 0.76 Mudah
Kode
UC16 UC1 UC4 UC12 UC23 UC3 UC5 UC7 UC17 UC21 UC9 UC26 UC11 UC13 UC14 UC25 UC8 UC15 UC20 UC24 UC2 UC10 UC18 UC22 UC6 UC19 Jumlah ∑X ∑Y ∑XY ∑X² ∑Y²
JSB
JSB IK Kriteria
13 13 0.65 0.54 Sedang Sedang
97
Lanjutan
Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Realibilitas Butir Soal Instrumen No.
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kode
No Soal 17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
15 15 433 294 15 8499
11 11 433 238 11 8499
14 14 433 289 14 8499
14 14 433 294 14 8499
18 18 433 329 18 8499
14 14 433 275 14 8499
21 21 433 379 21 8499
15 15 433 273 15 8499
8 8 433 187 8 8499
16 16 8 302 16 8499
15 15 8499 289 15 8499
11 11 433 223 11 8499
14 14 0 274 14 8499
9 9 Jumlah 185 9 8499
rxy rtabel
0.489
0.606
0.612
0.667
0.346
0.459
0.406
0.257
0.637
0.399
0.434
0.440
0.448
0.403
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Kriteria
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
valid
JBA JBB JSA
11 4
9 2
11 3
11 3
10 8
10 4
12 9
8 6
8 0
11 5
10 5
7 4
9 5
6 3
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
JSB DP
13 0.54
13 0.54
13 0.62
13 0.62
13 0.15
13 0.46
13 0.23
13 0.15
13 0.62
13 0.46
13 0.38
13 0.23
13 0.31
13 0.23
Kriteria
Baik
Baik
Baik
Baik
Jelek
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
JBA JBB JSA
11 4
9 2
11 3
11 3
10 8
10 4
12 9
8 6
8 0
11 5
10 5
7 4
9 5
6 3
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
JSB
13 0.58 Sedang
13 0.22 Sukar
13 0.87 Mudah
13 0.54 Sedang
13 0.27 Sukar
13 0.54 Sedang
13 0.81 Mudah
13 0.54 Sedang
13 0.21 Sukar
13 0.72 Mudah
13 0.58 Sedang
13 0.22 Sukar
13 0.54 Sedang
UC16 UC1 UC4 UC12 UC23 UC3 UC5 UC7 UC17 UC21 UC9 UC26 UC11 UC13 UC14 UC25 UC8 UC15 UC20 UC24 UC2 UC10 UC18 UC22 UC6 UC19 Jumlah ∑X ∑Y ∑XY ∑X² ∑Y²
IK Kriteria
Y
Y²
29 28 28 25 24 24 23 21 21 19 19 18 17 16 15 15 12 11 11 10 9 9 8 8 7 6 433
841 784 784 625 576 576 529 441 441 361 361 324 289 256 225 225 144 121 121 100 81 81 64 64 49 36 8499
K = 30
13 M = 16,615 0.25 Vt = 50,313 Mudah r11 = 0,882
98
Lampiran 12 REKAPITULASI UJI INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN No.
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
tidak valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid
Daya Pembeda Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik sekali Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Baik Baik Baik sekali Baik Baik Baik Baik Jelek Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
Tingkat Kesukaran Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah
Keterangan Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
99
Lampiran 13 MATERI 1.1 Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih Dan Jaringan Distribusi Perancangan atau perencanaan sistem air bersih didasarkan pada : a. Kebutuhan air bersih b. Ketentuan umum c. Sistem dan peralatan penyediaan air bersih d. Jaringan pipa air bersih Ketentuan sistem penyediaan air bersih harus memenuhi kriteria dibawah ini : a. Tekanan air pada alat plambing sesuai dengan ketentuan b. Kecepatan aliran dalam pipa minimal 0,9 dan maksimal 2 m/detik c. Kapasitas tangki air bawah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan air per hari d. Kapasitas tangki air atas diperhitungkan berdasarkan fluktuasi pemakaian per hari
Adapun pembagian sistem penyediaan air bersih adalah sebagai berikut : a. Sistem sambungan langsung Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan langsung dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah air yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
100
b. Sistem tangki tekan Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan, pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa berhenti bekeria kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antara 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
c. Sistem tangki atap Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap. Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
101
1.2 Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan Jaringan Distribusi Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet dan air buangan yang mengandung kotoran manusia (black water). Sedangkan yang dimaksud dengan air bekas adalah air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Sistem plumbing air kotor dalam sebuah bangunan harus dipisahkan dari sistem plumbing air bersih. Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu:
Sistem individu
Sistem terpusat
Sistem individu atau disebut juga "on site system" adalah system pembuangan air kotor. rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung atau beberapa rumah/bangunan gedung. Sistem terpusat atau disebut juga "off site system” adalah system pembuangan air kotor. Dari tiaptiap rumah/bangunan gedung. Di alirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan system pemipaan menggunakan sistem pemipaan (disebut sistem rioolening) ke unit pengolahan air kotor untuk suatu kawasan atau kota. Bagian-bagian yang penting dalam sistem plumbing air kotor diantaranya adalah sebagai berikut :
Pemipaan (sistem perpipaan)
Perangkap
Pipa ven
Lubang pembersih
Bak penampung dan pompa
1.3 Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan Jaringan Distribusi Bangunan yang dilengkapi dengan system plambing harus dilengkapi degan system drainase untuk pembuangan air hujan yang berasal dari atap maupun jalur terbuka yang mengalirkan air. Air hujan yang dibawa dalam system plambing ini harus disalurkan ke dalam lokasi pembuangan untuk air hujan. Hal ini
102
karena tidak boleh air hujan disalurkan ke dalam system plambing air buangan yang hanya bertujuan untuk menyalurkan air buangan saja atau disalurkan ke suatu tempat sehingga air hujan tersebut akan mengalir ke jalan umum, menyebabkan erosi atau genangan air. Bila terdapat system plambing air buangan dan air hujan dalam satu gedung maka tidak dianjurkan untuk digabungkan kecuali hanya pada lantai paling bawah saja. Sistem plambing air hujan yang digabung dengan air buangan pada lantai terbawah harus dilengkapi dengan perangkap untuk mencegah keluarnya gas dan bau tidak enak dari system tersebut. Perangkap yang terpasang harus berukuran minimal sama dengan pipa mendatar yang terpasang bersama. Dan harus dilengkapi dengan pembersih di tiap ujungnya yang terletak di dalam gedung. Pada ujung dimana air masuk, harus dilengkapi dengan penahan kotoran agar system plambing air hujan tidak terganggu. Gutter (talang atap) dan leader (talang tegak) air hujan digunakan untuk menangkap air hujan yang jatuh ke atas atap atau bidang tangkap lainnya di atas tanah. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran, umumnya ke permukaan tanah atau system drainase bawah tanah (underground drain). Tidak diperkenankan menghubungkannya dengan system saluran saniter. Talang tegak dapat ditempatkan di dalam ruangan (conductor) maupun di luar bangunan (leader).
1.4 Pekerjaan Pemasangan Pompa Air Pompa air digunakan untuk mendapatkan air dari sumbernya (sumur, PDAM, mata air) dan mendistribusikannya agar bisa dikonsumsi. Jenis pompa air dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Pompa tangan/pompa hisap tekan Pengoperasiannya dengan cara mengayun tuasnaik-turun menggunakan tenaga manusia (bukan tenaga listrik). Biasa digunakan untuk sumur dangkal, kurang dari 7 m. b. Pompa listrik Pompa bekerja menggunakan daya listrik, pompa berfungsi untuk menyedot dan mendistribusikan air. Pompa listrik tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan klasifikasi. Klasifikasi suatu pompa dibedakan menurut kapasitas, panjang pipa hisap, power, dan totalhead. Berikut langkah-langkah cara pemasangan pompa air :
103
a. Marking lokasi penempatan pompa, terutama jika pemasangan pompa pada lokasi bangunan yang butuh keakuratan ukuran misalnya gedung bertingkat tinggi sehingga letak pompa air sesuai dengan lokasi yang direncanakan dan tidak mengganggu ruangan lainya. b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi. Buat pondasi dari beton agar pompa yang kebanyakan dibuat dari besi tidak cepat berkarat. c. Sebelum pompa dipasang, terlebih dulu pasang dengan benar instalasi pemipaan ruang pompa dan instalasi pendukung seperti pipa plumbing dan kabel listrik. d. Pasang Pompa dan valve-valvenya, baca buku petunjuk pemasangan sesuai merk pompa. e. Sambung instalasi daya ke pompa. Gunakan kabel, saklar, klem dan peralatan listrik yang standar. f. Atur pressure switch pompa. g. Lakukan running test pompa. h. Jika ada kesulitan dapat bekerjasama dengan tukang plumbing atau kontraktor mekanikal elektrikal.
1.5 Pekerjaan Pemasangan Tangki Air Tangki air atau elevated water tank atau recevoir, tersedia dengan berbagai kapasitas/ukuran, besar dan kecil tergantung kebutuhan air per harinya. Kebutuhan air per hari dipakai sebagai acuan menghitung. Tangki air tersedia dengan beberapa material diantaranya adalah polyethylene, stainless steel, fiber glass, dan beton bertulang. Diantara bahan-bahan tersebut, bahan yang dianggap paling bagus untuk tangki air adalah tangki berbahan dasar polyethylene. Keunggulan tangki air polyethylene : • Tangki ini terdiri dari 3 lapisan • Lapisan paling dalam (lapisan putih deluxe) untuk memproteksi jamur dan lumut; • lapisan kedua (fleksible foam) untuk memproteksi bentur, bantingan, dan panas; • Lapisan terluar (kulit berwarna) untuk memproteksi radiasi sinar ultra violet.
104
Lampiran 14
Kel No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kode
1 E1 2 E2 3 E3 4 E4 5 E5 6 E6 7 E7 8 E8 9 E9 10 E10 11 E11 12 E12 13 E13 14 E14 15 E15 16 E16 17 E17 18 E18 19 E19 20 E20 21 E21 22 E22 23 E23 24 E24 25 E25 26 E26 27 E27 28 E28 29 E29 30 E30 31 E31 32 E32 33 E33 34 E34 35 E35 36 E36 JUMLAH n Mean Median Modus Varian SD Max Min Rentang
ANALISIS DATA AKHIR PRESTASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL Kognitif Afektif Psikomotorik Kognitif Afektif Psikomotorik Nilai Akhir Kel No Kode Nilai Akhir Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai 91.00 92.64 87.64 90.99 1 K1 78.00 91.03 85.72 83.63 88.00 89.42 89.42 88.71 2 K2 88.00 80.44 86.11 85.17 1 93.00 90.28 90.28 91.64 3 K3 87.00 82.21 83.33 84.79 86.00 92.15 92.15 89.08 4 K4 79.00 96.18 88.56 86.32 90.00 93.28 93.28 91.64 5 K5 76.00 68.97 86.11 75.34 94.00 85.67 85.67 89.84 6 K6 84.00 74.12 80.56 80.13 2 85.00 88.32 83.32 85.83 7 K7 88.00 85.15 83.33 86.27 87.00 91.64 91.64 89.32 8 K8 87.00 81.47 88.89 85.47 91.00 91.64 91.64 91.32 9 K9 87.00 66.03 86.11 79.86 88.00 91.64 91.64 89.82 10 K10 82.00 74.85 88.89 80.77 3 92.00 86.33 83.33 88.67 11 K11 92.00 90.29 86.11 90.45 86.00 86.14 86.14 86.07 12 K12 88.00 74.85 83.33 82.84 90.00 94.32 94.32 92.16 13 K13 88.00 78.53 91.67 85.45 93.00 97.26 97.26 95.13 14 K14 87.00 83.68 83.33 85.28 4 93.00 89.73 82.73 90.20 15 K15 79.00 65.29 86.11 75.62 87.00 94.44 94.44 90.72 16 K16 86.00 83.36 80.56 84.21 96.00 87.33 83.33 91.00 17 K17 83.00 80.00 83.33 82.06 90.00 97.22 97.22 93.61 18 K18 79.00 88.01 90.11 83.85 5 87.00 86.44 83.44 86.22 19 K19 79.00 73.38 91.67 79.24 97.00 83.44 83.44 90.22 20 K20 85.00 88.09 83.33 85.75 88.00 94.53 94.53 91.27 21 K21 77.00 74.85 94.44 79.19 91.00 91.83 91.83 91.42 22 K22 83.00 68.24 95.00 80.08 6 94.00 85.72 85.72 89.86 23 K23 83.00 83.68 95.00 85.23 90.00 88.87 88.87 89.44 24 K24 79.00 85.15 91.67 83.16 92.00 90.54 90.54 91.27 25 K25 79.00 72.65 86.11 78.07 100.00 86.22 86.22 93.11 26 K26 87.00 80.74 83.33 84.30 7 91.00 98.24 98.24 94.62 27 K27 87.00 85.15 86.11 86.23 90.00 92.63 92.63 91.32 28 K28 83.00 60.15 91.33 76.77 90.00 85.11 82.11 87.06 29 K29 87.00 78.53 83.33 83.56 96.00 86.64 86.64 91.32 30 K30 91.00 73.38 88.89 84.78 8 85.00 95.44 95.44 90.22 31 K31 78.00 72.65 83.33 77.10 95.00 93.22 93.22 94.11 32 K32 87.00 78.53 83.33 83.56 88.00 93.22 93.22 90.61 33 K33 89.00 74.85 88.24 84.16 85.00 87.74 87.74 86.37 34 K34 90.00 87.42 86.11 88.49 9 87.00 88.24 88.24 87.62 35 K35 92.00 77.79 88.24 86.64 92.00 96.63 96.63 94.32 36 K36 88.00 76.32 85.64 83.71 3258.00 3264.15 3234.15 3256.08 JUMLAH 3042.00 2835.98 3127.26 2987.54 36 36 36 36 n 36 36 36 36 90.50 90.67 89.84 90.45 Mean 84.50 78.78 86.87 82.99 90.00 91.09 90.41 90.85 Median 86.50 78.53 86.11 83.78 90.00 91.64 91.64 91.64 Modus 87.00 74.85 83.33 83.56 13.46 15.46 22.48 5.23 Varian 20.83 62.08 14.86 12.89 3.67 3.93 4.74 2.29 SD 4.56 7.88 3.86 3.59 100.00 98.24 98.24 95.13 Maks 92.00 96.18 95.00 90.45 85.00 83.44 82.11 85.83 Min 76.00 60.15 80.56 75.34 (85 - 100) (83.44 - 98.24) (82,11 - 98,24) (85,83 - 95,13) Rentang (76,00 - 92,00) (60,15 - 96,18) (80,56 - 95.00) (75,34 - 90,45)
105
Lampiran 15
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika 2 < 2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 86 89 92 95 98 101
88 91 94 97 100 103
tabel
= = = =
95 86 9 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
85.5 88.5 91.5 94.5 97.5 100.5 103.5
-2.16 -0.85 0.46 1.77 3.08 4.40 5.71
= = = =
Peluang Luas Kls. untuk Z Untuk Z 0.4847 0.3027 0.1775 0.4618 0.4990 0.5000 0.5000
0.1821 0.4801 0.2844 0.0371 0.0010 0.0000
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7.81 Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
1.55 90.45 2.29 36 (Oi-Ei)²
Ei
Oi
6.5547 17.2844 10.2372 1.3372 0.0365 0.0002
5 15 11 4 0 0
Ei 0.3687 0.3019 0.0568 5.3029 0.0365 0.0002
²
=
6.0671
106
Lanjutan
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika 2 < 2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 75 80 85 90 95 100
79 84 89 94 99 104
tabel
= = = =
90 75 15 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 99.5 104.5
-2.36 -0.97 0.42 1.81 3.21 4.60 5.99
= = = =
Peluang Luas Kls. untuk Z Untuk Z 0.4910 0.3343 0.1633 0.4652 0.4993 0.5000 0.5000
0.1566 0.4976 0.3019 0.0341 0.0007 0.0000
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = 7.81 Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Ei
2.52 82.99 3.59 36
Oi
(Oi-Ei)²
5.6390 17.9140 10.8684 1.2293 0.0241 0.0001
5 14 16 1 0 0
Ei 0.0724 0.8552 2.4229 0.0428 0.0241 0.0001
²
=
3.4174
107
Lampiran 16 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Hipotesis Ho :
s12
=
s22
Ha :
s12
=
s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2 (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
3256 36 90.45 5.23 2.29
2988 36 82.99 12.89 3.59
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
12.8864 5.2303
= 2.464
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(35:36) = 1.96
36 36 -
1 = 1 =
35 35
Daerah penerimaan Ho 2.464
1.96
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
108
Lampiran 17 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Hipotesis Ho : m1
≤
m2
m1
>
m2
Ha :
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
1
x
2
1 1 + n1 n 2
s Dimana,
s
n 1
1s12 + n 2 1s 22 n1 + n 2 2
Ho diterima apabila -t (1-1/2)(n1+n2-2) < t < t (1-1/2)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
3256 36 90.45 5.2303 2.29
2988 36 82.99 12.8864 3.59
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
t
=
36
5.2303
1
36 90.45 3.00972
82.99 1 36
+
36
+
+
1
1 2
36 =
12.8864
= 3.00972
10.515
36
Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t (tabel) =
1.99
Daerah penerimaan Ho -1.99
1.99
10.515
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
disimpulkan
bahwa
109
Lampiran 18 ANGKET KEAKTIFAN SISWA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pernyataan Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan segera membaca materi tersebut Saya akan bertanya bila tidak mengerti Saya mendengarkan bila guru sedang menerangkan materi pelajaran Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan tentang materi yang saya dapatkan Saya hadir dalam setiap pengamatan kelompok di sekolah Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan guru kepada siswa Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran Konstruksi Bangunan Saya tidak membaca materi bila tidak diminta guru Saya tidak akan mengemukakan ide/pemikiran saya bila tidak diminta oleh guru Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran, saya lebih memilih untuk berbicara dengan teman lain Saya akan mencatat bila diminta oleh guru Saya tidak hadir dalam setiap pengamatan kelompok di sekolah
13
Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat keputusan dalam kelompok
14
Saya merasa bosan ketika teman menerangkan materi pelajaran melalui presentasi kelompok Saya membaca materi pelajaran sebelum pelajaran dimulai Saya mampu menuangkan ide/pemikiran saya di kelas
15 16 17 18 19 20 21
Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih cepat menangkap materi Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih mengerti materi pelajaran yang saya dapat Saya berantusias saat melakukan pengamatan diluar kelas Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh guru kepada siswa Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil didepan kelas
22
Saya lebih memilih mencontek teman dari pada harus membaca materi yang akan di ujikan
23
Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti materi yang diterangkan oleh guru
SS
S
TS STS
110
24
Saya lebih memilih bercanda dengan teman sebangku saya dari pada mendengarkan presentasi
25
Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman daripada saya harus mencatat sendiri
26
Menurut saya kegiatan pengamatan kelompok di sekolah tidak penting Menganalisis soal yang diberikan guru hanya membuang waktu
27 28
Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya untuk mengemukakan ide pemikiran saya di depan kelas
29
Menurut saya diskusi merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar
30
Saya sangat antusias saat mendengarkan perdebatan tentang masalah pelajaran
31
Saya aktif mngumpulkan informasi, data, dan mencatat hasil pengamatan
32
Saya merasa takut mengemukakan ide/pemikiran di depan kelas Saya senang ketika mengikuti kegiatan pengamatan diluar kelas
33 34
Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu topik pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No.
Validitas
Jumlah
Kriteria
rxy rtabel
∑X ∑Y ∑XY ∑X² ∑Y²
UMAILA MUSFARINA
RUDI HERMAWAN
SENLI ARNANTIA SEVIRA P
DITHA MALASARI
WAHYU AGUNG SAPUTRA
MUHAMMAD IMRON HIDAYAT
RIZKI AYU LESTARI
MAHARDIKA AJI WIBISONO
APRILLIA TIRTASARI
NATASHA JESSICA PUTRI
MUHAMAD ALVIN CAHYO N
LEONARDO CALISTRO MAGNO
WIDYA EMILIA
MIFTACHUL CHUSNA ANNISA
AINAYA FEBRIYANI
MARTINUS IVANKA NOVA K
INTAN VIDIASTATIK
YORDAN AULIA HIDAYAT
MUHAMMAD AJI SAPUTRO
HAFID ABBAS
ABIMANYU SETYA WIBOWO
DICKI WAHYU ADI LAKSONO
CAHYO AJI PRASETYO
CERIA NUR FAJRULLOH
RIANA ISNA DEWI
AGUNG SETYA BUDI
INDAH NOVITA SARI
LARASATI DEVI KUMALA
FIRA FITRIANA
BAGAS ADI SAPUTRO
JOKO MULYANTO
DHELA WAHYU RISTANTY
RATNASARI DEWI
DEWI SETYA PUTRI
DESTY AVIANI SAPUTRI
FITRIA FEBRIANI
NAMA
4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 3 4 2 3
valid
0.329
0.373
116 116 3660 11938 394 379526
1
3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4
valid
0.329
0.350
116 116 3660 11907 388 333782
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
valid
0.329
0.632
132 132 3660 13574 492 333782
3
3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2
valid
0.329
0.322
106 106 3660 10880 326 333782
4
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2
valid
0.329
0.593
119 119 3660 12287 407 333782
5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3
valid
0.329
0.521
118 118 3660 12172 402 333782
6
3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4
valid
0.329
0.387
103 103 3660 10629 317 333782
7
3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
valid
0.329
0.435
108 108 3660 11110 336 333782
8
4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1
0.527 valid
0.329
10
4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 2 1 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 1
valid
0.329
0.586
102 102 3660 10660 322 333782
No Soal
90 90 3660 9368 248 333782
9
3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 1 2
valid
0.329
0.682
107 107 3660 10442 349 333782
11
ANALISIS VALIDITAS ANGKET KEAKTIFAN SISWA 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 1
valid
0.329
0.644
119 119 3660 11570 419 333782
12
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 2 1
valid
0.329
0.729
112 112 3660 10917 374 333782
13
4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1
valid
0.329
0.468
97 97 3660 9414 285 333782
14
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2
valid
0.329
0.479
107 107 3660 10355 333 333782
15
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1
valid
0.329
0.668
106 106 3660 10345 344 333782
16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3
valid
0.329
0.413
117 117 3660 11324 405 333782
17
4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1
valid
0.329
0.689
101 101 3660 9875 317 333782
18
3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2
valid
0.329
0.524
101 101 3660 9810 307 333782
19
111
Lampiran 19
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No.
Jumlah
Kriteria
rxy rtabel
∑X ∑Y ∑XY ∑X² ∑Y²
UMAILA MUSFARINA
RUDI HERMAWAN
SENLI ARNANTIA SEVIRA P
DITHA MALASARI
WAHYU AGUNG SAPUTRA
MUHAMMAD IMRON HIDAYAT
RIZKI AYU LESTARI
MAHARDIKA AJI WIBISONO
APRILLIA TIRTASARI
NATASHA JESSICA PUTRI
MUHAMAD ALVIN CAHYO N
LEONARDO CALISTRO MAGNO
WIDYA EMILIA
MIFTACHUL CHUSNA ANNISA
AINAYA FEBRIYANI
MARTINUS IVANKA NOVA K
INTAN VIDIASTATIK
YORDAN AULIA HIDAYAT
MUHAMMAD AJI SAPUTRO
HAFID ABBAS
ABIMANYU SETYA WIBOWO
DICKI WAHYU ADI LAKSONO
CAHYO AJI PRASETYO
CERIA NUR FAJRULLOH
RIANA ISNA DEWI
AGUNG SETYA BUDI
INDAH NOVITA SARI
LARASATI DEVI KUMALA
FIRA FITRIANA
BAGAS ADI SAPUTRO
JOKO MULYANTO
DHELA WAHYU RISTANTY
RATNASARI DEWI
DEWI SETYA PUTRI
DESTY AVIANI SAPUTRI
FITRIA FEBRIANI
NAMA
3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2
valid
0.329
0.524
101 101 3660 9810 307 333782
19
4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 1 4
valid
0.329
0.448
106 106 3660 10278 338 333782
20
4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 4 2
valid
0.329
0.385
106 106 3660 10267 340 333782
21
4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 3
valid
0.329
0.440
88 88 3660 8529 232 333782
22
4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 1 1 4
valid
0.329
0.426
93 93 3660 9015 261 333782
23
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 2 1
valid
0.329
0.582
115 115 3660 11172 393 333782
24
3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3
valid
0.329
0.348
101 101 3660 9765 303 333782
25
4 3 3 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 4 2 2 4 4 1 3 1 2 1 4 2 2 2 1
valid
0.329
0.401
100 100 3660 9714 318 333782
26
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 4 1 4 3 2 1 1 4
valid
0.329
0.492
116 116 3660 11265 408 333782
27
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 4 2
valid
0.329
0.554
109 109 3660 10602 361 333782
28
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 1 3 2 1 4 1 3 4 1 3 4 2
valid
0.329
0.451
118 118 3660 11448 422 333782
29
4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 1 3 2 1 4 3 1 2 4
valid
0.329
0.378
111 111 3660 10753 375 333782
30
3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 1 4 3 4 4 3 1 1 2 3
valid
0.329
0.418
113 113 3660 10951 385 333782
31
ANALISIS VALIDITAS ANGKET KEAKTIFAN SISWA 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 1 1 1 1 4 2 3
valid
0.329
0.453
106 106 3660 10287 342 333782
32
4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 4 2 4 1 3 3 3 2 2 3 2
valid
0.329
0.440
111 111 3660 10754 367 333782
33
4 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 1 1 3 3 2 2 4 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1
15376 14884 14641 14641 14400 14400 13924 13689 13225 12996 12544 12544 12100 11881 11881 11236 11236 10816 9801 9604 9604 9409 9025 9025 8464 8281 8281 7744 7569 7396 7056 6724 6561 6400 6084 6084
valid
Vt = 213,583 r11 = 2,002
0.511 M = 101,5 0.329
379526
Y²
Y 124 122 121 121 120 120 118 117 115 114 112 112 110 109 109 106 106 104 99 98 98 97 95 95 92 91 91 88 87 86 84 82 81 80 78 78
90 3660 90 3660 8790 268 333782 K = 34
34
112
Lanjutan
113
Lampiran 20
UJI KESAMAAN KESAMAAN DUA DUA VARIANS PRE TEST ANTARA KELOMPOK UJI VARIANS DATA (HOMOGENITAS) KEAKTIFAN SISWA EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Hipotesis Ho :
s12
=
s22
Ha :
s12
=
s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2 (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
3264 36 90.67 15.46 3.93
2836 36 78.78 62.08 7.88
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
62.0751 15.4642
= 4.014
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(35:36) = 1.96
36 36 -
1 = 1 =
35 35
Daerah penerimaan Ho 4.014
1.96
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
114
Lampiran 21 UJI NORMALITAS DATA KEAKTIFAN SISWA KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika 2 < 2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 60 65 70 75 80 85 90 95
64 69 74 79 84 89 94 99
tabel
= = = =
96 60 36 8
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 98.5
-2.45 -1.81 -1.18 -0.54 0.09 0.73 1.36 2.00 2.52
= = = =
Peluang Luas Kls. untuk Z Untuk Z 0.4928 0.4650 0.3805 0.2064 0.0365 0.2662 0.4132 0.4770 0.4941
0.0278 0.0845 0.1741 0.2429 0.2296 0.1470 0.0638 0.0171
4.50 78.78 7.88 36 (Oi-Ei)²
Ei
Oi
1.0000 3.0425 6.2679 8.7458 8.2671 5.2938 2.2958 0.6147
1 4 4 10 8 6 2 1
Ei 0.0000 0.3013 0.8206 0.1798 0.0086 0.0942 0.0381 0.2415
=
1.6842
² Untuk = 5%, dengan dk = 8 - 3 = 5 diperoleh ² tabel = 11.07 Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
115
Lampiran 22 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL (KEAKTIFAN SISWA) Hipotesis Ho : m1 ≤ m2 m1
Ha :
m2
>
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
1
x
2
1 1 + n1 n2
s Dimana,
s
n 1
1s12 + n 2 1s 22 n1 + n 2 2
Ho diterima apabila -t (1-1/2)(n1+n2-2) < t < t (1-1/2)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
3264 36 90.67 15.4642 3.93
2836 36 78.78 62.0751 7.88
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
t
=
36
1
15.4642
36 90.67 6.22653
78.78 1 36
+
36
+
+
1
1 2
36 =
62.0751
= 6.22653
8.104
36
Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t (tabel) =
1.99
Daerah penerimaan Ho -1.99
1.99
8.104
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih aktif daripada kelompok kontrol.
116
Lampiran 23
117
Lampiran 24
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
128
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh RINDU NINGATI NIM5101411026
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
129
PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pada tanggal 09 September 2015. Panitia Ujian, Ketua
Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T.
Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196301011991021001
NIP. 197207021999031002
Penguji I
Dr. Nur Qudus, M.T.
Penguji II
Dra. Sri Handayani, M.Pd.
NIP. 196911301994031001
Penguji III
Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196711081991032001
NIP. 197207021999031002
Mengesahkan, Dekan Fakultas Teknik UNNES Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd. NIP. 196602151991021001
130
ABSTRAK
Rindu Ningati. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.Fakulkas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing:Dra. Sri Handayani, M.Pd.,Eko Nugroho Julianto, S. Pd, M.T. Kata kunci :Hasil belajar; Konstruksi Bangunan; Numbered Heads Together. Penerapan model pembelajaran konvensional masih dilakukan pada mata pelajaran konstruksi bangunan. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk menjadi subyek aktif dan mandiri. Sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran konstruksi bangunan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Numbered Heads Together (NHT). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga?” Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana subjek penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X TGB B (kelas eksperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Untuk mengukur tingkat keaktifan siswa maka digunakan angket keaktifan siswa yang berisi pernyataan-pernyataan positif dan negatif dan diisi oleh responden secara tertutup. Hasil penelitian ini adalah rata-rata keaktifan siswa kelas ekperimen sebesar 90,67% dan keaktifan siswa dalam kelas kontrol sebesar 78,78%. Rata-rata nilai kognitif untuk kelas eksperimen sebesar 90,50 dan kelas kontrol sebesar 84,50. Sedangkan dari aspek psikomotorik, kelas eksperimen mencapai rata-rata sebesar 89,84 dan kelas kontrol sebesar 86,87. Untuk rata-rata nilai akhir kelas eksperimen sebesar 90,45 dan kelas kontrol sebesar 82,99, dengan persentase ketuntasan 100% pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika dilihat dari masing-masing aspek, ada beberapa siswa dalam kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan minimal dari aspek afektif yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,88% dari keseluruhan jumlah siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dilihat dari berbagai aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
131