i
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEMPET TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Nurul Basyariyah NIM 7101409170
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Partono Thomas, M.S. NIP 195212191982031002
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. NIP 197912082006042002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal : Penguji
Drs. Subkhan NIP 195003271978031002 Anggota I
Anggota II
Dr. Partono Thomas, M.S. NIP 195212191982031002
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. NIP 197912082006042002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
iii
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Agustus 2013
Nurul Basyariyah NIM 7101409170
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Siapa yang memiliki ilmu lalu memanfaatkannya dan memberi manfaat kepada orang lain samalah ia dengan menerangi dirinya dan orang lain dalam keadaan ia bercahaya. (Al-Ghozali)
Persembahan Skripsi ini ku persembahkan untuk: 1. Ayah, Ibu, kekasihku, adik-adikku dan keluarga besarku,
terimakasih
untuk doa,
dukungan
dan
limpahan kasih sayangnya. 2. Guru dan Dosenku, terimakasih atas dedikasinya. 3. Pak Herman Rahardja dan Bu Christine Rahardja serta teman-temanku di Lind’s Ice Cream & Resto Papandayan terima kasih atas motivasinya. 4. Sahabat-sahabatku terimakasih semangatnya. 5. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooeratif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Strata I (satu) guna meraih gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi. Atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan untuk penyusunan skripsi ini, maka penyusun menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk memperoleh pendidikan di UNNES.
2.
Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
3.
Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk melakukan penelitian.
4.
Dr. Partono Thomas, M.S, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
vi
vii
5.
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
6.
Drs. Subkhan, dosen penguji yang telah menguji serta memberikan masukan, kritik dan saran.
7.
Sholikhin, S.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Dempet yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8.
Maskanah, S.Pd, Guru Akuntansi SMA Negeri 1 Dempet yang telah membantu dan membimbing selama proses penelitian.
9.
Siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Dempet yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan akuntansi pada khususnya.
Semarang,
Penyusun
vii
Agustus 2013
viii
SARI Basyariyah, Nurul. 2013. “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Siswa Kelas XI SMA Negeri I Dempet Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonimi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Partono Thomas, M.S. Pembimbing II. Rediana Setiyani. S.Pd, M.Si. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions), Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Harapannya dalam proses KBM siswa berperan aktif, memahami materi yang diajarkan dan saat evaluasi siswa memperoleh hasil belajar di atas standart nilai KKM. Data nilai siswa kelas XI IPS pada pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik menunjukkan masih banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa materi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik perlu inovatif model pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) menjadi salah satu model pembelajaran yang diharapkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi dan hasil belajar akuntansi lebih tinggi dibandingkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 4 kelas sebanyak 126 siswa. Sampel penelitian diambil dengan metode pengundian yang kemudian didapat kelas XI IPS 3 kelas eksperimen dan XI IPS 4 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yaitu dengan tes dan observasi. Pengujian H1 yaitu menggunakan uji paired sample t-tets dan uji H2 menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dilihat dari rata-rata nilai pre-test yaitu 60 dan post-test sebesar 81,9 pada kelas eksperimen. Selain itu menunjukkan bahwa hasil rata-rata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 81,9 lebih tinggi dibandingkan post-test kelas kontrol sebesar 77,7. Saran dari penelitian ini diharapkan agar guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) karena terbukti efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pada pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik. Siswa diharapkan lebih memperdalam materi yang belum dikuasai.
viii
ix
ABSTRACT Basyariyah, Nurul. 2013. The Effectiveness of Aplication Cooperative Studying Model Type Student Team Achievement Divisions (STAD) to The Learning Outcomes of Eleven Grade of Social Senior High School 1 Dempet Student The Explanation Point of Closed Journal and Reversing Journal Year 2012/2013. Final Project. Education Of Economics Departement. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor I. Dr. Partono Thomas, M.S. Co. Advisor. Rediana Setiyani, S.Pd, M,Si. Keywords: Learning Outcomes, Cooperative Studying Model Type Student Team Achievement Divisions (STAD), The Explanation Point of Closed Journal and Reversing Journal. The success of a learning process in school can be seen from the result of learning which obtained by students. The expectations in learning and teaching process are the students can be active, understand the materials or lessons given, and student get the result above KKM standart in evaluation. Data of the value of a student XI of Social closed journal and reversing journal subject shows that there are many of whom have not reached KKM yet. It becomes an indication that the closed journal and reversing journal subject needs innovative model of learning in order students get more easily understanding the subject. A model of Student Team Achievement Divisions (STAD) becomes one of a learning model which is expected to be an effective in increasing the result of the study to students. The purpose in this research is to find out: the application of Student Team Achievement Divisions (STAD) be able increasing result of the study in accounting and increasing is more effective result of the study in accounting than using conventional classroom lectures. This research uses quasi eksperiment method. The population in this research is the whole grade XI Social class in SMA N 1 Dempet year 2012/2013, which consisted of four classes of as much as 126 students. Research samples taken with the draw method which later acquired class XI IPS 3 as experimental class and XI IPS 4 as the class control. The method of data collection is by testing and observing. H1 testing i.e. using paired samples t-test tets and test H2 using independent sample t-test. The results showed that there is an increasing learning results after treating with a Student Team Achievement Divisions (STAD) as seen from the average value of pre-test i.e. 60 and post-test of 81,9 on the experimental class. In addition it showed that the average value of the results of the post-test experiment class of 81,9 is higher than post-test of control class 7,77.
ix
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
PENGESAHAN .............................................................................................
iii
PERNYATAAN .............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
v
PRAKATA .....................................................................................................
vi
SARI ..............................................................................................................
viii
ABSTRACT ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................
10
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
11
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Hasil Belajar ..............................................................................
13
2.1.1 Definisi Belajar ....................................................................................
13
2.1.2 Teori Belajar ........................................................................................
14
x
xi
2.1.3 Prinsip Belajar ......................................................................................
17
2.1.4 Hasil Belajar .........................................................................................
18
2.2 Pembelajaran .............................................................................................
21
2.2.1 Definisi Pembelajaran .........................................................................
21
2.2.2 Efektifitas Pembelajaran .....................................................................
22
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ...............................................................
23
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran ..........................................................
23
2.3.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................................
24
2.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ......................................
31
2.4 Model Pembelajaran Konvensional ...........................................................
33
2.5 Kajian Pembelajaran Akuntansi ................................................................
34
2.5.1 Pembelajaran Akuntansi ......................................................................
34
2.5.2 Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Pembalik .....................................
36
2.5.2.1 Jurnal Penutup ................................................................................
36
2.5.2.2 Jurnal Pembalik ..............................................................................
38
2.6 Kerangka Berfikir ......................................................................................
40
2.7 Hipotesis ....................................................................................................
46
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian .......................................................................
47
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................
48
3.2.1 Populasi ...............................................................................................
48
3.2.2 Sampel .................................................................................................
50
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................
51
xi
xii
3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................................
52
3.5 Metode Pengumpulan Data .......................................................................
61
3.6 Analisis Instrumen Penelitian ...................................................................
61
3.6.1 Uji Validitas ........................................................................................
61
3.6.2 Uji Reliabilitas .....................................................................................
63
3.6.3 Uji Daya Pembeda ...............................................................................
63
3.6.4 Uji Tingkat Kesukaran Soal .................................................................
65
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................
66
3.7.1 Analisis Data Deskriptif .......................................................................
66
3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre test) ..................
69
3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post test) ...................
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ..........................................................................................
72
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................
72
4.1.2 Tahap pelaksanaan Penelitian ...............................................................
72
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................................
74
1) Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ..............................
74
2) Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol .....................................
77
4.1.4 Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa .........................................
78
4.1.5 Deskripsi Hasil Pre-Test dan Post-Test ................................................
80
1) Hasil Pre Test.........................................................................................
80
2) Hasil Post Test .......................................................................................
81
4.1.6 Deskripsi Hasil Desain Eksperimen ....................................................
82
xii
xiii
4.1.7 Deskripsi Hasil Pembelajaran Eksperimen ...........................................
83
4.1.8 Analisis Data .......................................................................................
84
1) Analisis Data Pre Test ...........................................................................
84
2) Analisis Data Post Test ..........................................................................
86
3) Uji Hipotesis ..........................................................................................
88
4.2 Pembahasan ................................................................................................
92
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ....................................................................................................
100
5.2 Saran ..........................................................................................................
101
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
102
LAMPIRAN ...................................................................................................
105
xiii
xiv
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1.1 Data Nilai Siswa SMA Negeri 1 Dempet Kelas XI IPS Tahun 2011/2012 Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik……………………………………………. .........
4
Tabel 2.1 Fase Pembelajaran Kooperatif ......................................................
26
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif STAD .......................
32
Tabel 2.3 Fase Pembelajaran Kooperatif tipe STAD .....................................
33
Tabel 2.4 Kolom Jurnal Penutup Akun Pendapatan ......................................
37
Tabel 2.5 Kolom Jurnal Penutup Akun Beban...............................................
37
Tabel 2.6 Kolom Jurnal Penutup Akun Laba .................................................
38
Tabel 2.7 Kolom Jurnal Penutup Akun Rugi .................................................
38
Tabel 2.8 Kolom Jurnal Penutup Akun Prive ................................................
38
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Desain ..........................................
48
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet ................
49
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data Populasi ..............................................
49
Tabel 3.4 Hasil Uji Homogenitas Data Populasi ..........................................
50
Tabel 3.5 Pembelajaran Kelas Eksperimen ....................................................
55
Tabel 3.6 Pembelajaran Kelas Kontrol ..........................................................
58
Tabel 3.7 Distribusi Validitas Item Soal ........................................................
62
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal .............................................................
63
Tabel 3.9 Distribusi Daya Pembeda Soal ......................................................
64
Tabel 3.10 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal .............................................
66
xiv
xv
Tabel 3.11 Kriteria Keaktifan Siswa ..............................................................
68
Tabel 4.1 Tahapan Pembelajaran Kelas Eksperimen ....................................
74
Tabel 4.2 Tahapan Pertemuan Kelas Kontrol ...............................................
77
Tabel 4.3 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa ..................................................
79
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa ....................................................
79
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Pre Test ...............................................................
80
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Post Test ..............................................................
81
Tabel 4.7 Hasil Desain Nonequivalent Control Group Design......................
82
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dilihat dari Rata-rata Nilai Pre Test dan Nilai Post Test ...........................................................
82
Tabel 4.9 Deskripsi Peningkatan Hasil Pembelajaran di Kelas Eksperimen
83
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pre Test ...................................................
84
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pre Test ......................................................
85
Tabel 4.12 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ..............................................
86
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Post Test ..................................................
86
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Post Test ......................................................
87
Tabel 4.15 Hasil Uji Paired Sample t test .......................................................
89
Tabel 4.16 Hasil Uji Independent Sample t test ..............................................
91
Tabel 4.17 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................
xv
92
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................
xvi
45
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 DAFTAR NILAI ULANGAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS I ....
106
Lampiran 2 DAFTAR NILAI ULANGAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 2 ...
107
Lampiran 3 DAFTAR NILAI ULANGAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 3 ...
108
Lampiran 4 DAFTAR NILAI ULANGAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 4 ...
109
Lampiran 5 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS 1 TAHUN 2012/2013 ......................................................................
110
Lampiran 6 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS 2 TAHUN 2012/2013 ......................................................................
111
Lampiran 7 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS 3 TAHUN 2012/2013 ......................................................................
112
Lampiran 8 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS 4 TAHUN 2012/2013 ......................................................................
113
Lampiran 9 DAFTAR KELAS UJI COBA .....................................................
114
xvii
xviii
Lampiran 10 DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN ................
115
Lampiran 11 DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL ......................
116
Lampiran 12 HASIL ANALISIS DATA POPULASI ....................................
117
Lampiran 13 SILABUS PEMBELAJARAN ...................................................
118
Lampiran 14 RPP KELAS EKSPERIMEN .....................................................
124
Lampiran 15 RPP KELAS KONTROL ..........................................................
139
Lampiran 16 KISI-KISI INSTRUMENT.........................................................
144
Lampiran 17 INSTRUMENT ..........................................................................
145
Lampiran 18 KUNCI JAWABAN ...................................................................
157
Lampiran 19 VALIDITAS BUTIR SOAL ......................................................
158
Lampiran 20 RELIABILITAS BUTIR SOAL.................................................
161
Lampiran 21 CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL (P) ...........................................................
162
Lampiran 22 CONTOH PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL (D) ............
163
Lampiran 23 HASIL ANALISIS TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA SOAL ................................................
164
Lampiran 24 NILAI PRE TEST KELAS KONTROL ...................................
168
Lampiran 25 NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN ...............................
169
Lampiran 26 NILAI POST TEST KELAS KONTROL ................................
170
Lampiran 27 NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN .............................
171
Lampiran 28 HASIL PENINGKATAN PEMBELAJARAN PADA KELAS EKSPERIMEN ..................................................
172
Lampiran 29 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA ...................
173
xviii
xix
Lampiran 30 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN (Pertemuan ke-2) ..................
174
Lampiran 31 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN (Pertemuan ke-3) ..................
176
Lampiran 32 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL (Pertemuan ke-2) ........................
178
Lampiran 33 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL (Pertemuan ke-3) ........................
180
Lampiran 34 HASIL UJI NORMALITAS PRE TEST KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN .............
182
Lampiran 35 HASIL UJI HOMOGENITAS PRE TEST KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN .............
183
Lampiran 36 UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN ..................................................................
184
Lampiran 37 HASIL UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS POST TEST KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN...........
185
Lampiran 38 UJI HIPOTESIS 1 ......................................................................
187
Lampiran 39 UJI HIPOTESIS 2 ......................................................................
188
Lampiran 40 DOKUMENTASI PENELITIAN...............................................
189
Lampiran 41 DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN ........
195
Lampiran 42 POINT KEMAJUAN .................................................................
196
Lampiran 43 LEMBAR RANGKUMAN TIM ................................................
197
Lampiran 44 TABULASI NILAI KELAS EKSPERIMEN.............................
199
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi yang utama untuk kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional
berfungsi
untuk
mengembangkan
kemampuan
serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan anak bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut maka setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses panjang yang salah satu unsur pokoknya adalah kegiatan belajar. Menurut Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Sedangkan menurut Rusman (2012:1) belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar mengandung dua pokok pengertian, yaitu proses dan hasil belajar. Proses disini dimaknai sebagai suatu kegiatan untuk mencapai perubahan tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar.
1
2
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang diperoleh akibat proses pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2006:3) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2008:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Berbeda dengan Hamalik, menurut Suprijono (2012:5) hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Berdasarkan teori taksonomi Bloom (dalam Suprijono, 2012:06), hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah, pertama ranah kognitif yaitu yang berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Kedua, ranah afektif yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai/komplek nilai. Ketiga, ranah psikomotorik yang meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, kooordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa sekolah tingkat SMA/MA atau sederajat. Tujuannya untuk membekali siswa dengan berbagai kompetensi dasar akuntansi agar dapat digunakan sebagai bekal melanjutkan studi ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat.
3
Pembelajaran akuntansi di SMA/MA atau sederajat mengkaji materi yang paling dasar, yaitu akuntansi sebagai suatu sistem informasi sampai dengan akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang. Pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik sebenarnya bukan merupakan materi yang sulit, namun dituntut keketelitian dan kecermatan dalam penyelesaian kasus-kasusnya. Jurnal penutup merupakan jurnal untuk memindahbukukan/menutup akun-akun nominal ke akun riil. Sedangkan jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik akun-akun yang ada di jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru. Jurnal pembalik tidak wajib dibuat, meskipun tercantum dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik dibuat dengan tujuan agar pencatatan pada periode selanjutnya dapat dilakukan secara wajar sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai perusahaan. Hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar, karena hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena ditemukan keragaman masalah dalam pembelajaran. Keragaman masalah yang dimaksud diantaranya, siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Siswa jarang bertanya ataupun mengutarakan ide, walaupun guru seringkali meminta siswa menanyakan hal-hal yang belum difahami. Keaktifan untuk mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga kurang dan biasanya siswa hanya menulis jawaban setelah soal selesai dikerjakan oleh guru.
4
Permasalahan lain yang sering ditemukan pada saat ini adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada pembelajaran akuntansi, dominasi guru masih sangat tinggi, pengorganisasian siswa cenderung searah serta klasikal dan guru jarang memperhatikan aktivitas siswa. Hasil belajar yang kurang optimal juga dialami oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan khususnya pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada tahun ajaran sebelumnya, ditemukan masih banyak siswa yang nilainya kurang dan dibawah batas tuntas atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah sebesar 70 hal ini didukung oleh data yang diperoleh peneliti dari guru mata pelajaran akuntansi Drs. Rusmin pada tanggal 14 Februari 2013 sebagai berikut, Tabel 1.1. Data Ketuntasan Belajar Siswa dari Nilai Ulangan Harian Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Semester Genap Tahun 2011/2012 Kelas KKM
No 1 2 3 4
XI.IS.1 XI.IS.2 XI.IS.3 XI.IS.4
70 70 70 70 Jumlah
Rata - rata kelas 68,33 68,39 68,28 67,82
Siswa Tuntas 16 15 15 15 71
Siswa Belum Jumlah Siswa Tuntas Per Kelas 20 36 21 36 20 35 19 34 80 151
Sumber: Guru mapel ekonomi (akuntansi) kelas XI SMA Negeri 1 Dempet (lampiran 1-4)
Berdasarkan data diatas, diketahui Kriteria Ketuntansan Minimal (KKM) adalah 70 untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS. Dari data tersebut,
5
diketahui ada sebanyak 71 siswa (41%) yang mendapatkan nilai ≥70 , sedangkan 80 siswa (59%) masih mendapatkan nilai dibawah 70 atau dibawah KKM, rata-rata kelasnya pun tergolong rendah yakni antara 67-68 dan masih dibawah KKM. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Purwanto (2010:107) mendefinisikan hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Faktor dari dalam (intern) diantaranya: kondisi fisik, kondisi panca indera, bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor dari luar (ekstern) meliputi: kondisi alam, kondisi sosial, kurikulum, bahan pelajaran, guru/pengajar, metode dan media pembelajaran, sarana dan fasilitas, serta administrasi/manajemen sekolah. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan metode ceramah, karena bagaimanapun bagusnya sebuah model pembelajaran didalamnya pasti mengandung ceramah/penjelasan dari guru.
Dalam metode
ceramah sistem pembelajaran biasanya berpusat pada guru (teacher center) sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran menjadi kurang.
Guru ekonomi
(akuntansi) di SMA Negeri 1 Dempet juga sudah menerapkan metode ceramah dengan sangat baik. Guru mempunyai kemampuan menerangkan pelajaran dan mentransformasikan ilmu dengan baik, namun karena metode ceramah yang digunakan cenderung terus menerus digunakan, akibatnya siswa menjadi bosan dalam mengikuti pembelajaran.
6
Menurut Djamarah dan Zain (2006:158) penggunaan metode mengajar yang bervariasi dapat menggairahkan belajar anak didik. Pada suatu kondisi tertentu anak didik akan merasa bosan dengan model pembelajaran yang terus menerus digunakan tanpa diadakan variasi. Sebagai hasil dari proses pembelajaran, hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran itu sendiri. Proses pembelajaran yang baik akan memberikan hasil yang maksimal, begitu juga sebaliknya. Komponen yang terdapat dalam proses pembelajaran seperti model pembelajaran yang digunakan oleh guru juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Menciptakan kondisi belajar yang efektif, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tidak monoton sehingga memunculkan minat siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu alternatif model pembelajaran yang terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).
Menurut Slavin (2010:9) yang melatar
belakangi pembelajaran kooperatif adalah apabila siswa ingin timnya berhasil, mereka akan mendorong anggota timnya untuk lebih baik dan akan membantu mereka melakukannya. Seringkali siswa mampu menjelaskan gagasan yang sulit satu sama lain dengan menerjemahkan bahasa yang digunakan guru ke dalam bahasa anak-anak. Model
pembelajaran
diantaranya: model
kooperatif
STAD, model
sebenarnya
ada
jigsaw, investigasi
berbagai
macam,
kelompok (group
investigation), membuat pasangan (make a match), TGT (teams games tournaments), model structural, TPS (think pair share), NHT (number heads
7
together), two stay two stray, bamboo dancing, dan sebagainya. Kesemua model pembelajaran kooperatif tersebut intinya sama, dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerja sama untuk memahami suatu bahan pelajaran. Menurut Slavin (2010:143) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Fase pertama dalam model ini adalah penyajian kelas oleh guru, tim, pemberian kuis, skor kemajuan individual dan yang terakhir adalah rekognisi tim. Namun dalam prakteknya, fase-fase model pembelajaran ini dapat dimodifikasikan atau ditambah juga dengan penyampaian tujuan dan motivasi kepada siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai kriteria yang tepat dan sama dengan materi yang diajarkan. Dimana materi jurnal penutup dan jurnal pembalik menuntut siswa agar tidak hanya menghitung, tetapi juga menganalisis akun-akun apa saja yang perlu dimasukkan dalam jurnal penutup dan jurnal pembalik. Bertanya kepada teman sebaya dan berdiskusi kelompok untuk mendapat kejelasan terhadap apa yang disampaikan guru bagi siswa tentu akan lebih mudah untuk dipahami. Diskusi dalam kelompok kecil ini akan efektif bagi siswa dalam memahami materi dan memecahkan permasalahan. Model pembelajaran tipe STAD juga mempunyai banyak keunggulan diantaranya, dalam model pembelajaran ini siswa memiliki dua tanggung jawab belajar, yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan belajar untuk membantu
8
kelompoknya (Rusman, 2012:203). Adanya penghargaan dari guru akan memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran serta persaingan dikelas menjadi lebih hidup. Mengurangi individualisme siswa, karena semua siswa harus bekerja sama dengan kelompok mereka. Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan dalam pembelajaran ekonomi (akuntansi) di SMA Negeri 1 Dempet, sehingga dapat dijadikan sebagai alternative bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada khususnya. Berbagai tinjauan empiris telah membuktikan bahwa STAD menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar, Majoka (2010) dengan penelitiannya yang berjudul “Student Team Achievement Division (STAD) as an active learning strategy: Empirical Evidence from Mathematics Classroom
”
diketahui metode STAD diindikasikan lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Senada dengan penelitian diatas, penelitian Wyk (2012) dengan judul “The Effects of STADCooperative Learning Methode on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education” dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode STAD hasil, sikap dan motivasi belajar siswa menjadi lebih baik. Kusmuriyanto dan Burhan (2009) dengan judul penelitian “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD ) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang” didapatkan hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil
9
belajar kognitif siswa yaitu terbukti dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Selain penelitian diatas, Ilmi (2010) dengan skripsi berjudul “Penerapaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Jurnal Umum Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Demak” yang hasilnya menunjukkan bahwa hasil pre-test presentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 36,84% dan pada akhir siklus I ketuntasan belajar siswa 74%, pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat 80% dan pada siklus III mengalami peningkatan lagi 95%. Sedangkan hasil post test presentase ketuntasannya mencapai 100%. Hal ini berarti pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bahasan pokok jurnal umum. Kurniati (2011) dalam penelitiannya “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 2011/2012” dihasilkan kesimpulan terdapat perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata kelas eksperimen 86,70 sedangkan kelas kontrol 80,36. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti sekarang ini adalah pada lokasi penelitian dan materi atau pokok bahasan yang akan diteliti. Penelitian Ilmi (2010) dilakukan di SMK Negeri 1 Demak, kelas X Akuntansi dengan pokok bahasan Jurnal Umum Sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Dempet, kelas XI IPS sebagai objek penelitiannya dengan pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik. Kurniati (2011) melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Batang kelas XII IPS, pokok
10
bahasan jurnal khusus sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Dempet, kelas XI IPS dengan pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik. Berdasarkan uraian diatas dan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik yang masih rendah atau dibawah KKM peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2012/2013”.
2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional?
11
2.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013? 2. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional?
2.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). 2. Manfaat Praktis
12
Bagi siswa, diharapkan dapat memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran agar tidak jenuh dan tidak bosan sehingga hasil belajar yang dicapai dapat lebih optimal. Bagi guru, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, juga diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih dan mengaplikasikan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Sedangkan bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan masukan terkait dengan model pembelajaran yang lebih bervariatif dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
13
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Hasil Belajar 2.1.1 Definisi Belajar Belajar mempunyai banyak definisi, jika terdapat sekian ahli maka terdapat juga sekian definisi belajar yang dikemukakan. Hal ini terjadi karena apa yang disebut perbuatan belajar itu bermacam-macam, ada beberapa aktivitas yang menurut sebagian orang disebut perbuatan belajar namun menurut orang lain bukan. Menurut Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman.
Sedangkan menurut Rusman
(2012:1) belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar mengandung dua pokok pengertian, yaitu proses dan hasil belajar. Proses disini dimaknai sebagai suatu kegiatan untuk mencapai perubahan tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar. Rifa’i dan Anni (2009:82) menyatakan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Beberapa tokoh pendidikan juga mempunyai pandangan yang berbeda mengenai belajar. Gage dan Berliner dalam Rifa’i dan Anni (2009:82) menyatakan bahwa merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Morgan et. Al dalam Rifa’i dan Anni
13
14
(2009:82) belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik dan pengalaman. Dari penjelasan diatas, tampak bahwa belajar mengandung tiga unsur utama yaitu, adanya perubahan perilaku, perubahan perilaku itu karena didahului oleh proses pengalaman, serta perubahan tersebut sifatnya permanen (Rifa’i dan Anni, 2009:82-83). Harold Spears dalam Suprijono (2012:2) menyatakan “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Yang berarti belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Sedangkan Cronbach dalam Suprijono (2012:3) mengemukakan “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience” yang artinya, belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan seseorang untuk mengubah perilaku yang semula tidak bisa menjadi bisa, melalui pengalaman yang dapat diterapkan dalam kehidupannya dimana perubahan tersebut bersifat permanen.
2.1.2 Teori Belajar Teori belajar merupakan seperangkat prinsip-prinsip dan pandangan para ahli yang terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan pendidikan. Menurut Suprijono (2012:15) fungsi teori dalam belajar adalah sebagai kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi belajar, rujukan dalam menyususn RPP, mendiagnosis masalah dalam kegiatan belajar, mengkaji kejadian belajar
15
dalam diri seseorang, serta untuk mengkaji faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar. Rifa’i dan Anni (2009:105-155) mengemukakan beberapa pendapat terkait dengan teori belajar yaitu, teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif, dan teori belajar humanistik. a. Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristik berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang sifatnya permanen. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berupa perilaku yang tampak dan tidak tampak (Rifa’i dan Anni 2009:105). Perilaku yang tampak misalnya kemampuan membaca, menulis, menghitung dan sebagainya. Perilaku yang tidak nampak seperti, menghayal, berfikir, dan menganalisis. Aspek penting yang dikemukakan dalam aliran behavioristik adalah hasil belajar itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respon (Rifa’i dan Anni 2009:106). Skinner dalam Rifa’i dan Anni (2009:106) menyatakan bahwa perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang disebabkan oleh faktor kematangan bukan dinyatakan sebagai hasil belajar. Jadi yang ditekankan dalam teori behavioristik adalah aspek stimulus, bukan aspek internal seperti kecerdasan atau kematangan anak. Dalam pandangan behavioristik tidak ada anak yang pandai atau tidak pandai karena proses belajar dipengaruhi oleh stimulus.
16
Teori belajar yang merupakan bagian dari teori belajar behavioristik adalah kondisioning klasik, operant conditioning, modelling and observartional learning. koneksionisme, modifikasi perilaku kognitif dan teori belajar kondisioning. b. Teori Belajar Kognitif Teori belajar kognitif lebih memandang bahwa perubahan perilaku manusia tidak ditentukan oleh faktor stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan lebih ditentukan oleh faktor yang ada dalam dirinya. Pada teori belajar ini, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan informasi (Rifa’i dan Anni, 2009:128). Teori belajar yang merupakan bagian dari teori belajar kognitif adalah teori belajar konstruktivistik. Dalam teori ini pendidik tidak dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebaliknya peserta didiklah yang harus mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri (Rifa’i dan Anni, 2009:128). Teori konstruktivistik mengasumsikan bahwa siswa dapat berfikir sendiri untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, siswa yang terlibat langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama konsep yang telah dipelajari. Berdasarkan teori belajar yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini didasarkan kepada teori belajar konstuktivistik yang bersumber dari teori belajar kognitif. Karena dalam penelitian ini siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah, mencari jawaban dan membuat keputusan, sehingga siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
17
c. Teori Belajar Humanistik Fokus utama dalam teori belajar humanistik adalah hasil pendidikan yang bersifat afektif, belajar tentang cara-cara belajar (learning how to learn), dan meningkatkan kreativitas dan semua potensi peserta didik (Rifa’i dan Anni, 2009:143). Teori
belajar
humanistik
mengkombinasikan
metode
pembelajaran
individual dan kelompok kecil. Namun, pendekatan ini juga mengharuskan perubahan status guru yang mempunyai pengetahuan lebih menjadi sama statusnya dengan siswa. Oleh karena itu, pendekatan humanistik kurang menekankan pada kurikulum standar,
perencanaan pembelajaran, ujian dan segala hal yang ada
diterapkan di sekolah formal, termasuk kewajiban hadir di sekolah. Pendekatan humanistik ini cocok untuk diterapkan pada sistem pendidikan informal.
2.1.3 Prinsip Belajar Seorang guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar didalam melaksanakan proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip belajar menurut Suprijiono (2012:4) dibagi kedalam tiga macam, yaitu prinsip pertama adalah perubahan perilaku, prinsip kedua adalah belajar merupakan proses dan prinsip ketiga adalah belajar merupakan bentuk pengalaman. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.
18
2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidupnya. 4. Positif atau berakumulasi. 5. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan. 6. Permanen atau tetap. 7. Bertujuan dan terarah. 8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Prinsip kedua, belajar merupakan proses. Belajar merupakan proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Prinsip ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Proses belajar mengajar yang terjadi pada diri siswa dapat dilihat dari perbedaan perilaku sebelum dan setelah berada di dalam kegiatan belajar mengajar. Belajar akan terlaksana dengan baik apabila dilandasi dengan prinsip-prinsip belajar, karena dengan berpedoman pada prinsip belajar akan menjadi terarah sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari belajar. 2.1.4 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang diperoleh akibat proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar (Rifa’i dan Anni, 2009:85). Pendapat diatas menunjukkan perubahan perilaku yang diperoleh
19
siswa tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan tentang konsep. Dimyati dan Mudjiono (2006:3) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2008:155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Berbeda dengan Hamalik, menurut Suprijono (2012:5) hasil belajar merupakan polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2012:5-6), hasil belajar berupa: a. Informasi verbal Didefinisikan sebagai kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan. b. Kemahiran intelektual Didefinisikan sebagai kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan. c. Strategi kognitif
20
Didefinisikan sebagai kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik Didefinisikan sebagai kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap Didefinisikan sebagai kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tertentu.
Benyamin S. Bloom dalam Rifa’i dan Anni (2009:86-91) menyampaikan bahwa hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah psikomotorik (psycomotoric domain). 1) Ranah Kognitif meliputi, a. Pengetahuan, didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Pemahaman, didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi peserta didikan. c. Penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan materi peserta didikan yang telah dipelajari didalam situasi baru yang kongkret. d. Analisis, mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur konkretnya. e. Sintesis, kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. f. Penilaian, mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi peserta didikan untuk tujuan tertentu. 2) Ranah Afektif meliputi, a. Penerimaan mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu. b. Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif peserta didik.
21
c. Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri peserta didik. d. Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan konflik antar nilai, dan mulai menciptakn sistem nilai yang konsisten secara internal. e. Pembentukan pola hidup mengacu pada individu peserta didik memiliki sitem nilai yang mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya. 3) Ranah Psikomotorik meliputi, a. Persepsi, berkaitan dengan penggunaan organ pebginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik. b. Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu. c. Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan kompleks. d. Gerakan terbiasa, tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir. e. Gerakan kompleks, berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. f. Penyesuaian g. Kreativitas
2.2 Pembelajaran 2.2.1 Definisi Pembelajaran Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari (Suprijono, 2012:13). Sementara itu Briggs dalam Sugandi (2006:9) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedimikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Beberapa teori belajar juga mendeskripsikan definisi pembelajaran, diantaranya:
22
a. Menurut teori belajar behavioristik pembelajaran merupakan usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku si belajar. b. Menurut teori belajar kognitif pembelajaran merupakan cara guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berfikir agar memahami apa yang dipelajari. c. Menurut teori belajar humanistik pembelajaran merupakan usaha memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (Sugandi, 2006:9)
2.2.2 Efektifitas Pembelajaran Kata efektif merujuk pada kegiatan yang dapat membawa hasil, berhasil guna dalam tindakan maupun usaha. Sedangkan menurut Said dalam Muhli (2011) Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau berusahan melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan menurut Mulyasa (2007) efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam Muhli (2011) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan. Dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan. Sebuah model pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan instruksional khusus yang dicanangkan lebih banyak tercapai.
23
Menurut Firman dalam Muhli (2011) keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri, a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.
Efektifitas model pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada ketuntasan belajar, dimana menurut Djamarah dan Zain (2006:107) terdapat tiga tingkatan keefektifan suatu proses pembelajaran yaitu, a. Istimewa atau maksimal yaitu apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. b. Baik sekali atau optimal apabila sebagian besar (76% sampai dengan 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai oleh siswa. c. Baik atau minimal yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% sampai dengan 75% saja yang dikuasai siswa.
Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran. Selain itu model pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang mendapatkan perlakuan (kelas eksperimen) dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan (kelas kontrol).
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif 2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran
24
Joyce dan Weil dalam Sugandi (2006:103) mengemukakan “A model of teaching is a plan or pattern that can be used to shape curriculums (long term cource of studies) to design instructional materials, and to guide instruction in the classroom and other setting” yang berarti model pembelajaran merupakan rencana pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan member petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pembelajaran atau setting yang lainnya. Rusman (2012:136) mengemukakan beberapa ciri-ciri model pembelajaran, diantaranya: a. Model pembelajaran itu berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. b. Mempunyai misi atau tujuan tertentu. c. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, system social dan system pendukung. e. Memiliki dampak sebagai terapan model pembelajaran. f. Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Menurut kajian terhadap berbagai model mengajar dalam berbagai bidang studi, Joyce dan Weil dalam Sugandi (2006:104-105) mengklasifikasikan model pembelajaran menjadi empat rumpun, yaitu: a. Model Pemrosesan Informasi, model ini menekankan proses pembentukan tingkah laku dalam hal cara-cara memperoleh dan mengorganisir data, memikirkan dan memecahkan masalah, serta penggunaan simbol verbal/bahasa. b. Model Pembelajaran Personel, model ini menekankan proses pengembangan pribadi dan berusaha menggalakkan kemandirian yang bersifat produktif sehingga menjadi sadar dan bertanggung jawab terhadap dirinya.
25
c. Model Interaksi Sosial, model ini menekankan pada hubungan individu dan lingkungan sosialnya. d. Model Modifikasi Tingkah Laku, model ini menekankan pada perilaku yang terobservasi metode bagaimana memanipulasi penguatan.
2.3.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa lainnya. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan yang positif antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Menurut Rusman (2012:202) pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelmpok yang bersifat heterogen. Dalam model ini guru lebih berperan sebagai fasilitator karena yang harus berperan aktif dalam pembelajaran adalah siswa. Senada dengan pendapat diatas, Slavin (2010:4-5) mengemukakan bahwa, Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Ada banyak alasan yang melatar belakangi pentingnya implementasi model pembelajaran kooperatif, diantaranya: Model pembelajaran kooperatif
26
mampu meningkatkan prestasi siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berfikir kritis, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman.
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok biasa. Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2012:58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap sebagai pembelajaran kooperatif. Ada lima unsur yang harus diterapkan yaitu, saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif, komunikasi antar anggota, dan pemrosesan kelompok. Menurut Suprijono (2012:65), ada 6 fase model pembelajaran kooperatif: Tabel 2.1 Fase pembelajaran kooperatif FASE-FASE Fase 1: Present goals and set
PERILAKU GURU Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
Menyampaikan tujuan dan menyiapkan mempersiapkan peserta didik siap peserta didik. Fase 2: Present Information Menyajikan Informasi
belajar. Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal.
Fase 3: Organize students into learning Memberikan penjelasan kepada peserta teams
didik tentang tata cara pembentukan
27
Mengorganisir peserta didik ke dalam tim- tim belajar dan membantu kelompok tim belajar
melakukan transisi yang efisien
Fase 4:Assist team work and study
Membantu
tim-tim
belajar
selama
peserta didik mengerjakan tugasnya Membantu kerja tim dan belajar Fase 5: Test on the materials
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai
Mengevaluasi
berbagai
pembelajaran
atau
materi kelompok-
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide recognition
Mempersiapkan cara untuk mengakui untuk mengakui usaha dan prestasi
Memberikan pengakuan atau penghargaan
individu maupun kelompok
Sumber: Suprijono (2012:65) Slavin (2010:9-17) menyebutkan beberapa macam model pembelajaran yang tergolong dalam model pembelajaran kooperatif yaitu, Model Student team Achievement Divisions (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw II, Team Accelerated Instruction (TAI), dan Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC). STAD (Student pembelajaran kooperatif
Team Achievement Divisions) dengan lima
merupakan model
komponen utama
dalam
kegiatan
pembelajarannya yakni penyajian kelas, kegiatan kelompok, kuis, skor kemajuan dan penghargaan kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
28
salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan kemampuan untuk membantu teman. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat sampai lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan turnamen, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw
merupakan
model
pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa (student centered) dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk berdiskusi (antar ahli), saling membantu satu dengan yang lainnya untuk mempelajari topik yang diberikan (ditugaskan pada mereka). Siswa tersebut kemudian kembali pada kelompok masing-masing (kelompok asal) untuk menjelaskan kepada teman-teman satu kelompok tentang apa yang telah dipelajarinya. Guru mengawasi pekerjaan masingmasing kelompok. Dan jika diperlukan membantu kelompok yang mengalamai
29
kesulitan dan memberikan penekanan terhadap topik yang sedang dibahas. Pada akhir pembelajaran diberikan kuis dengan materi yang telah dibahas. Sedikit berbeda dengan Jigsaw II dalam TAI setidaknya terdapat beberapa langkah, diantaranya: pembagian kelompok, siswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang. Pembentukan kelompok sebaiknya dilakukan oleh guru agar kemampuan siswa dalam kelompok merata. Langkah selanjutnya yakni pembagian tugas struktur, pembagian tugas untuk masing-masing siswa perlu dilakukan oleh guru agar tidak terjadi pengelakan tugas. Tanggung jawab bersama, dengan pemberian tugas kepada masing-masing siswa secara langsung, diharapkan siswa akan lebih merasa bertanggung jawab bukan hanya atas dirinya sendiri tetapi juga pada kelompoknya karena keberhasilan kelompok terletak pada keberhasilan masing-masing individu.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu model pembelajaran koperatif yang terdiri atas delapan komponen yaitu: Teams, merupakan pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
30
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Salah satu pertimbangan mengapa peneliti akan meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikarenakan model pembelajaran ini mempunyai banyak kelebihan, salah satunya adalah sederhana dan paling mudah dilaksanakan. Selain kelebihan tersebut kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD diantaranya: a. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang substansial kepada kelompoknya dan posisi semua anggota kelompok adalah setara (Allport dalam Slavin, 2010:103). b. Menggalakkan interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama anggota kelompok menjadi lebih baik (Slavin, 2010:105). c. Membantu siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan lintas rasial yang lebih banyak (Slavin, 2010:105). d. Siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar. Yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar (Rusman, 2012: 203).
31
e. Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru (Rusman, 2012: 204). f. Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup. g. Prestasi dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok. h. Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi. i. Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Walaupun model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai banyak kelebihan, tetap saja didalamnya terkandung beberapa kelemahan diantaranya, a. Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (yang hanya penyajian materi dari guru), pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan waktu yang relatif lama, dengan memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru, kerja kelompok dan tes individual/kuis. b. Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator. Dengan asumsi tidak semua guru mampu menjadi fasilitator, mediator, motivator dan evaluator dengan baik.
32
c. Mengubah kebiasaan belajar siswa dari mendengarkan/ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu nilai tambah untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sedangkan kelemahannya merupakan tugas bagi guru untuk mengatasi kelemahan tersebut.
2.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student
Team
Achievement
Divisions
(STAD)
merupakan
model
pembelajaran yang paling sederhana dan paling baik bagi guru yang baru menggunakan model pembelajran kooperatif. Dalam model pembelajaran STAD menurut Slavin (2010:143) terdapat lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu dan rekognisi tim. a.
Presentasi Kelas, dalam tahap ini pertama-tama materi yang akan diajarkan disampaikan atau diperkenalkan dalam presentasi kelas. Fase ini hampir sama dengan diskusi atau pengajaran langsung yang dipimpin oleh guru, bedanya presentasi kelas yang dilakukan harus benar-benar berfokus pada unit STAD.
b.
Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang heterogen. Fungsi utama pembentukan tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar serta mempersiapkan anggota tim agar mampu mengerjakan kuis dengan baik.
c.
Kuis. Setelah guru selesai memaparkan materi melalui presentasi, siswa akan mengerjakan kuis secara individual.
33
d.
Skor Kemajuan Individual, tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin kepada tim mereka melalui sistem skor ini.
e.
Rekognisi Tim. Tim akan mendapatkan penghargaan apabila skor mereka mencapai kriteria tertentu. Sedangkan Rusman (2012:215-216) berpendapat bahwa pembelajaran
kooperatif model STAD terbagi atas enam langkah, yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis (evaluasi) dan penghargaan presentasi tim. Langkah-langkah pembelajaran STAD selengkapnya seperti yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran STAD Langkah
Kegiatan Guru
Langkah 1
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
Penyampaian tujuan dan motivasi
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Langkah 2
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
Pembagian kelompok
siswa.
Langkah 3
Guru menyampaikan pelajaran.
Presentasi dari guru Langkah 4
Siswa belajar dalam kelompok, guru menyiapkan lembaran kerja
Kegiatan belajar dalam tim
sebagai pedoman bagi kerja kelompok. Selama tim bekeja guru mengamati, membimbing, dan membantu bila dibutuhkan.
Langkah 5
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
Kuis (Evaluasi)
materi yang dipelajari juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
Langkah 6
Guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing
Penghargaan presentasi tim
tim sesuai dengan prestasinya.
Sumber: Rusman (2012:215-216) Fase model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan antara teori Slavin dengan teori yang diungkapkan
34
oleh Rusman, Fase pembelajaran tersebut selengkapnya seperti yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.3 Fase Pembelajaran STAD Fase
1
Penyampaian Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
tujuan dan motivasi
memotivasi siswa.
Fase 2 Kelompok
Siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 56 siswa.
Fase 3 Presentasi
Guru menyampaikan pelajaran
Fase 4 Kuis
Siswa mengerjakan kuis secara individual
Fase 5 Skor Kemajuan Skor pertama diambil dari nilai kuis siswa yang Individual
dibandingkan dengan nilai pre-test. Skor kedua diambil dari nilai kuis pertama yang dibandingkan dengan nilai kuis kedua.
Fase 6 Rekognisi Tim
Dalam tahap ini tim yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan.
2.4 Model Pembelajaran Konvensional (Metode Ceramah) Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang disampaikan seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Metode ceramah menurut Djamarah
dan Zain (2006:97) merupakan metode
tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Hal senada diungkapkan oleh Sanjaya (2006:147) yang menjelaskan metode ceramah dapat diartikan sebagai cara
35
menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
Metode
ceramah
dalam
pelaksanaannya
mempunyai
beberapa
kelebihan dan kekurangan, Sanjaya (2006:148) menyebutkan sebagai berikut: 1. Kelebihan Metode Ceramah a. Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas. e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi sederhana. 2. Kelemahan Metode Ceramah a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. b. Melalui ceramah, sangat sulit mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan apa belum.
Penelitian ini akan membandingkan model pembelajaran konvensional (metode ceramah) dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan efektifitas dari pembelajaran tersebut. 2.5 Kajian Pembelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurna Penutup dan Jurnal Pembalik 2.5.1 Pembelajaran Akuntansi Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa sekolah tingkat SMA/MA atau sederajat. Tujuannya untuk membekali siswa
36
dengan berbagai kompetensi dasar akuntansi agar dapat digunakan sebagai bekal melanjutkan studi ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat. Pembelajaran akuntansi di SMA/MA atau sederajat mengkaji materi yang paling dasar, yaitu akuntansi sebagai suatu sistem informasi sampai dengan akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang. Banyak tokoh yang mendefinisikan akuntansi, misalnya American Institute of Certified Public Accountant menyebutkan bahwa akuntansi merupakan seni mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas transakasi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang, atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginterpretasikan hasilnya (AICPA dalam Ghozali dan Chariri, 2007:51). Berbeda dengan definisi yang dikemukanan oleh AICPA American
Accounting
Association
(AAA)
akuntansi
merupakan
menurut proses
mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pemakai dalam membuat keputusan yang benar atau pertimbangan yang benar (AAA dalam Ghozali dan Chariri 2007:52). Akuntansi merupakan sebuah siklus yang didalamnya terdapat banyak tahap mulai pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran sampai tahap pelaporan dan pengambilan keputusan. Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa sekolah tingkat SMA/MA atau sederajat. Tujuannya untuk membekali siswa dengan berbagai kompetensi dasar akuntansi agar dapat digunakan sebagai bekal
37
melanjutkan studi ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat. Pembelajaran akuntansi di SMA/MA atau sederajat mengkaji materi yang paling dasar, yaitu akuntansi sebagai suatu system informasi sampai dengan akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan dagang.
2.5.2 Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik 2.5.2.1 Jurnal Penutup Jurnal penutup merupakan jurnal yang digunakan untuk memindahkan saldo akun nominal ke saldo akun ikhtisar laba rugi dan memindahkan saldo ikhtisar laba rugi ke saldo akun modal. Sedangkan menurut Soemarso (2004:134) jurnal penutup merupakan ayat jurnal untuk menolkan saldo akun sementara apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya Pendapatan akan menambah modal pemilik sedangkan beban dan pengambilan pribadi (prive) akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar laba rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi
tersebut akan
dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
38
1. Penutupan akun pendapatan Semua akun pendapatan didebet sebesar saldo akhirnya. Akun ikhtisar laba rugi dikredit dengan jumlah saldo akhor akun-akun tersebut. Dengan pendebetan ini akun-akun pendapatan akan menjadi nol (saldo normal pendapatan adalah kredit). Jurnalnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Kolom Jurnal Penutup Akun Pendapatan
Tgl No bukti 31
Keterangan
Ref
Pendapatan
D
K
Xx
Ikhtisar laba rugi
xx
2. Penutupan akun beban Semua akun beban dikredit sebesar saldo akhirnya. Akun ikhtisar laba rugi didebet dengan jumlah saldo akhir akun-akun tersebut. Dengan pengkreditan ini akun-akun beban akan menjadi nol (saldo normal beban adalah debet). Tabel 2.5 Kolom Jurnal Penutup Akun Beban Tgl No bukti 31
Keterangan Ikhtisar laba rugi Beban-beban
Ref
D
K
Xx xx
3. Penutupan akun ikhtisar laba/rugi Selisih antara jumlah sisi kredit dan debet pada akun ikhtisar laba rugi selanjutnya dipindahkan ke akun modal. Apabila memperolah laba, sisi kredit akun
39
ikhtisar laba rugi akan lebih besar dibandingkan sisi debitnya. Untuk memindahkan laba ke akun modal akun ini didebet sebesar selisih antara jumlah sisi kredit dan sisi debet, akun modal dikredit dengan jumlah yang sama. Apabila perusahaan rugi, pemindahan berlaku sebaliknya. Tabel 2.6 Kolom Jurnal Penutup Akun Laba Tgl No bukti 31
Keterangan
Ref
Ikhtisar laba rugi
D
K
Xx
Modal
xx
Jika perusahan laba
Tabel 2.7 Kolom Jurnal Penutup Akun Rugi Tgl No bukti 31
Keterangan
Ref
Modal
D
K
Xx
Ikhtisar rugi
xx
Jika perusahan rugi
4. Penutupan akun prive Akun prive dikredit sebesar saldo akhirnya dan akun modal didebet dengan jumlah yang sama. Tabel 2.8 Kolom Jurnal Penutup Akun Prive Tgl No bukti 31
Keterangan Modal Prive
Ref
D
K
Xx xx
40
2.5.2.2 Jurnal Pembalik Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya
untuk
membalik
jurnal
penyesuaian
yang
tujuannya
adalah
mengembalikan atau menyesuaikan kebijakan terkait sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Pembuatan ayat jurnal pembalik ini bukan suatu keharusan tergantung sistem pencatatan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan harta atau beban dan utang atau pendapatan, atau dengan kata lain yang dibuatkan jurnal pembalik hanya beban akrual (beban yang ditangguhkan pembayarannya) sehingga muncul utang dan pendapatan akrual (pendapatan yang masih harus diterima) muncul piutang. Dasar penyusunan ayat jurnal pembalik adalah dari jurnal penyesuaian, indikator suatu ayat jurnal penyesuaian memerlukan jurnal pembalik adalah jika suatu ayat jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru (belum muncul di neraca saldonya). Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah: 1.
Untuk menyederhanakan pembuatan jurnal pada periode berikutnya. Pembuatan jurnal balik ini akan bermanfat jika perusahan membuat jurnal yang banyak jumlahnya.
2.
Meminimalkan kekeliruan yang mungkin terjadi (untuk menghindari pengakuan pendapatan dan beban berganda karena penyusunan AJP). Jadi dapat diuraikan bahwa jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal
pembalik, antara lain: 1.
Beban-beban yang masih harus dibayar.
2.
Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban).
41
3.
Pendapatan yang masih harus diterima.
4.
Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
5.
Perlengkapan (bila dicatat sebagai beban perlengkapan).
2.6 Kerangka Berfikir Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang diperoleh akibat proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar, karena hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan proses belajar mengajar. Kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar akuntansi ini juga dialami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Dempet. Permasalahan yang sering terjadi pada siswa dalam pembelajaran akuntansi diantaranya dikarenakan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang jarang sekali bertanya ataupun mengutarakan ide, walaupun guru seringkali meminta siswa menanyakan hal-hal yang belum faham. Keaktifan untuk mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga kurang dan biasanya siswa hanya menulis jawaban setelah soal selesai dikerjakan oleh guru. Permasalahan lain yang sering ditemukan pada saat ini adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada pembelajaran akuntansi, dominasi guru masih sangat tinggi, pengorganisasian siswa cenderung searah serta klasikal dan guru jarang memperhatikan aktivitas siswa. Permasalahan tersebut pastinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar juga dipengaruhi faktor-faktor yang salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Masih banyak guru yang memakai metode konvensional akibatnya hasil belajar
42
akuntansi masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih banyak mendapatkan nilai kurang dari ketuntasan minimal. Akuntansi merupakan pelajaran yang memadukan dua hal yaitu teori dan praktik. Seorang siswa diharuskan terlebih dahulu paham dan menguasai teori akuntansi, setelah itu siswa dituntut untuk mempraktikkan teori yang telah dikuasainya sebagai tindakan nyata penerapan akuntansi. Jurnal penutup dan jurnal pembalik merupakan materi yang cukup sulit dipahami oleh siswa. Hal ini karena, apabila terjadi keteledoran dalam pencatatan tersebut akan menimbulkan pencatatan ganda pada pencatatan berikutnya sehingga siswa diharuskan untuk paham dan teliti dalam penentuan jurnal yang akan ditutup dan jurnal yang harus dibalik. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar akuntansi, yang sifat pembelajarannya guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered), sehingga dalam proses pembelajaran akuntansi menjadi monoton dan siswa cenderung jenuh yang berakibat tingkat pemahaman akuntansi kurang dan hasil belajar juga rendah. Oleh karena itu pembelajaran akuntansi perlu inovasi yang membuat siswa lebih aktif dan lebih mudah dalam memahami pelajaran akuntansi serta lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar akuntansi lebih baik. Penerapan model pembelajaran di SMA Negeri 1 Dempet didominasi oleh metode konvensional (ceramah, tanya jawab, dan mengerjakan soal), penggunaan model pembelajaran yang monoton tanpa diselingi dengan penggunaan model pembelajaran yang lain akan menyebabkan siswa menjadi bosan. Kebosanan siswa
43
inilah yang akan menurunkan motivasi siswa dalam belajar sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang lebih bervariasi salah satunya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa lainnya. Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran dimana siswa menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam kelas. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatan hasil belajar siswa Karena siswa dapat lebih aktif dan berinteraksi didalam kelas membuat pembelajaran lebif efektif sehingga dari hal ini hasil belajar siswa meningkat. Selain efektif meningkatkan hasil belajar siswa model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan bagi guru. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Wyk (2012) dengan judul “The Effects of STAD-Cooperative Learning Methode on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education” yang didapatkan hasil berdasarkan hasil pretest dan post test yang dilakukan sebelum dan sesudah treatment diketahui dengan diterapakannya STAD sikap siswa menjadi lebih positif, hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran ekonomi lebih baik.
44
Majoka (2010) dengan judul penelitiannya “Student Team Achievement Division (STAD) as an active learning strategy: Empirical Evidence from Mathematics Classroom” diindikasikan bahwa model pembelajaran STAD lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode tradisional. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Kusmuriyanto dan Burhan (2009) dengan penelitian yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD ) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang” didapatkan hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu terbukti dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Penelitian senada juga dilakukan oleh Lestari (2011) dengan judul “Pengembangan perangkat pembelajaran IPA SMP Berbasis Kooperatif Tipe STAD pada tema Fotosisntesis di SMP GIKI Surabaya” juga menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan aktivitas, respon dan hasil belajar siswa. Nugroho dan Hartono (2009) dengan judul penelitiannya “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses” diketahui bahwa dengan menggunakan STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata dan aktivitas. Ilmi (2010) dengan skripsinya yang berjudul “Penerapaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Jurnal Umum Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
45
Demak” yang hasilnya menunjukkan bahwa hasil pre-test presentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 36,84% dan pada akhir siklus I ketuntasan belajar siswa 74%, pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat 80% dan pada siklus III mengalami peningkatan lagi 95%. Sedangkan hasil post test presentase ketuntasannya mencapai 100%. Hal ini berarti pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bahasan pokok jurnal umum. Kurniati (2011) dalam penelitiannya “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 2011/2012” dihasilkan kesimpulan terdapat perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata kelas eksperimen 86,70 sedangkan kelas control 80,36. Khoiriyah (2012) dengan skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Menghitung Pajak PPh dan PPnBM dengan STAD pada Siswa Kelas XI IPS 3 MAN Brebes” didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan STAD terjadi peningkatan aktivitas belajar ditiap siklusnya, pada siklus I prosentasenya sebesar 78% dan meningkat menjadi 85% pada siklus kedua. Untuk nilai siswa juga terjadi peningkatan dalam tiap siklusnya, nilai awal yang rataratanya 61,30 pada siklus I meningkat menjadi 70,22 dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 75,65.
46
Mekanisme berpikir diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik.
H1
Pre test
Pre test
Model STAD
Model Konvensional
Post test
Post test
Hasil Belajar
Hasil Belajar
: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal Gambar penutup 2.1 Kerangka dan jurnal berfikir pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013.
H2
: Penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan
dengan
Gambarkonvensional. 2.1 Kerangka Berfikir
yang
menggunakan
model
pembelajaran
47
2.7 Hipotesis Berdasarkan pada kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1
: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013.
H2
:
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Penelitian eksperimen menurut Suharsimi (2010:9) adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu. Pada penelitian ini, digunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2010:79) menyatakan desain ini hampir sama dengan Pre test – Post test Control Group yaitu proses pembelajaran diawali dengan pre-test kemudian perlakuan atau treatment dan di akhir pembelajaran dilakukan post-test. Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih untuk diberi perlakuan, yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasa diterapkan oleh guru yaitu ceramah. Berikut ini adalah gambaran mengenai penelitian ini :
48
49
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Desain Perlakuan Kelas
Pretest
Postest (treatmen)
Eksperimen
O1
Kontrol
O3
X
O2 O4
Sumber : Sugiyono (2010:79) Keterangan :
O1
: Nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen
O2
: Nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen
X
: Perlakuan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
O3
: Nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol
O4
: Nilai rata-rata post-test kelompok kontrol Efek dari eksperimen ini menurut Sugiyono (2010:79) adalah (O2 – O1) – (O4 – O3) atau (O2 – O4) – (O3 – O1). Proses eksperimen dilakukan dengan memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada grup treatment (kelompok eksperimen) tetapi tidak pada grup kontrol.
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi Penentuan subyek penelitian ini diawali dengan uji normalitas dan
homogenitas data populasi. Data yang digunakan diperoleh dari nilai ulangan harian akuntansi pada materi atau pokok bahasan laporan keuangan perusahaan jasa kelas XI semester genap tahun 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Dempet tahun pelajaran 2012/2013
50
sebanyak 126 siswa, yang terdiri dari kelas XI IPS I, kelas XI IPS 2, kelas XI IPS 3 dan kelas XI IPS 4. Lebih rinci dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Jumlah Populasi kelas XI IPS SMA Negeri Dempet Kelas
Jumlah Siswa
XI IPS 1
33
XI IPS 2
31
XI IPS 3
31
XI IPS 4
31
Jumlah Populasi
126
Sumber: Data dari SMA Negeri 1 Dempet tahun 2013 (lampiran 5-8)
Uji normalitas dan homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal dan homogen sehingga dapat ditentukan kelas mana yang dapat dijadikan sampel. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dipakai adalah dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Perolehan uji normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test disajikan dalam Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data Populasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test IPS1 N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
IPS2
IPS3
IPS4
33
31
31
31
Mean
73.6970
77.0000
76.0968
75.5484
Std. Deviation
5.79054
4.97326
5.39354
5.65001
Absolute
.206
.114
.120
.156
Positive
.206
.064
.120
.156
51
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.110
-.114
-.097
-.099
1.186
.634
.668
.871
.120
.816
.763
.435
Sumber : data nilai UH siswa kelas XI IPS diolah tahun 2013 (lampiran 12) Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada tabel 3.3, dapat diketahui nilai signifikansi untuk kelas XI IPS 1 sebesar 0,120. Kelas XI IPS 2 sebesar 0,816 dan kelas XI IPS 3 sebesar 0,763 serta kelas XI IPS 4 sebesar 0,435. Signifikansi dari keempat kelas lebih besar dari nilai α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat kelas berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa populasi mempunyai varians yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas dapat dilihat dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji Homogenitas Data Populasi
Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic
df1
.239
df2
3
Sig.
122
.869
Sumber : data nilai UH siswa kelas XI IPS tahun 2013 (lampiran 12) Hasil uji Levene Statistic pada Tabel 3.4, diperoleh signifikansi sebesar 0,869 melebihi α = 0,05. Hal ini berarti data nilai UH siswa memiliki variansi yang sama (homogen).
3.2.2
Sampel
52
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2010:174). Sebelum menentukan sampel, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dan uji homogenitas untuk mengetahui kondisi sampel yang sama atau homogen. Karena populasi yang akan diteliti terdapat empat kelas, maka jumlah sampel yang diambil hanya dua kelas. Setelah ditentukan kelas yang akan menjadi sampel, selanjutnya sampel dibagi menjadi dua kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen. Penentuan kelas ekperimen dan kelas kontrol pada penelitian ini dikondisikan dengan pertimbangan bahwa populasi bersifat homogen setelah diuji normalitas dan homogenitas, berada pada tingkat kelas yang sama, tidak ada pembagian kelas berdasarkan rangking, dan kurikulum yang diajarkan sama. Namun karena guru yang mengampu berbeda, kelas XI IPS 1 dan 2 diampu oleh Drs. Rusmin sedangkan kelas XI IPS 3 dan IPS 4 diampu oleh Maskanah, S.Pd dan berdasarkan permintaan guru bahwa penelitian ini diharapkan mengambil sampel kelas yang diampu oleh guru yang sama maka diambilah kelas XI IPS 3 dan kelas IPS 4 yang menjadi sampelnya. Berdasarkan hasil pengundian yang telah dilakukan, maka terpilih kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol yang dikenai model pembelajaran konvensional.
3.3
Variabel Penelitian
53
Variabel menurut Ghozali (2008:8) merupakan sesuatu hal yang dapat berubah dan menunjukkan tingkatan (level) dari sesuatu hal yang bebas untuk bervariasi. Variabel merupakan suatu hal yang saling berhubungan dimana jika satu variabel berubah maka ada variabel lain yang terpengaruh. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diteliti yaitu : 1. Variabel bebas / independent (X). Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas dibagi menjadi 2, yaitu:
X1
= Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions)
X2
= Model pembelajaran konvensional
2. Variabel terikat / dependent (Y)
Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat diberi simbol Y. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu: Y1
= Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang mendapatkan treatment
Y2
= Hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak mendapatkan treatment
3.4
Prosedur Penelitian
54
Prosedur penelitian eksperimen ini melalui tiga tahap, yakni : tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap evaluasi. Berikut prosedur penelitiannya :
1. Tahap Persiapan
a. Memilih populasi dan mengumpulkan data nama siswa dan nilai ulangan harian siswa pokok bahasan laporan keuangan jasa kelas XI IPS semester genap tahun 2012/2013. b. Setelah diperoleh data nama dan nilai siswa populasi yaitu kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet, langkah selanjutnya yaitu penentuan sampel penelitian dengan tahap-tahap meliputi: 1) Dari jumlah seluruh populasi dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Data yang digunakan adalah data nilai ulangan harian siswa semester genap pada pokok bahasan laporan keuangan pada siswa XI IPS tahun pelajaran 2012/2013. 2) Setelah diketahui populasi berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilakukan pengambilan sampel secara undian. Hasil pengundian terpilih kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol. c. Menyusun instrumen penelitian berupa soal yang digunakan untuk pre-test dan post test, dengan langkah-langkah: 1) Menentukan materi, materi yang diajukan dalam penelitian ini adalah pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik.
55
2) Menentukan bentuk soal tes, bentuk soal tes yang digunakan adalah tes berbentuk objektif berupa pilihan ganda yang terdapat lima alternatif jawaban dan satu jawaban yang benar. 3) Menentukan alokasi waktu, jumlah waktu yang dialokasikan untuk mengerjakan tes adalah 45 menit. 4) Menyusun kisi-kisi soal tes, kisi-kisi tes disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku disekolah. 5) Menyusun butir-butir soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. d. Setelah instrumen sudah disusun, kemudian dilakukan uji coba instrumen pada kelas uji coba di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI IPS 1. e. Analisis uji coba perangkat tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Jika ada soal yang tidak valid, maka soal akan diperbaiki dan diuji cobakan lagi sampai didapatkan semua instrumen valid. 2. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran dilakukan selama 3 (tiga) kali pertemuan termasuk pre-test dan post-test. Alokasi waktu pembelajaran adalah 90 menit di setiap pertemuan, sedangkan alokasi waktu untuk pre-test dan post-test masingmasing selama 45 menit. Pre-test diberikan sebelum pelaksanaan treatment (perlakuan) dan post-test dilakukan setelah treatment (perlakuan). Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan dibantu menggunakan metode ceramah dan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Tahap pelaksanaan dibagi menjadi dua, yaitu pelaksanaan pada kelas eksperimen dan pelaksanaan pada kelas kontrol. Berikut penjelasannya:
56
a. Pelaksanaan Kelas Eksperimen
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disajikan dalam tabel 3.5, Tabel 3.5 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan 1
1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber belajar
(2x45 menit) yang akan digunakan, antara lain menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar pembelajaran, soal latihan yang akan digunakan serta soal Pre test yang akan dikerjakan. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (15 menit): 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius. 2. Mengabsen siswa dan mengkondisikan siswa untuk melakukan pre-test sebagai wujud kedisiplinan. 3. Penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan pre-test. 4. Guru menjelaskan mekanisme model pembelajaran STAD dan membentuk kelompok. 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 6. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. b. Kegiatan Inti (68 menit) Eksplorasi: 1. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. 2. Guru menjelaskan materi jurnal penutup dan jurnal pembalik secara urut sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri dan kreatif. Elaborasi: 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. 2. Melakukan pre-test Konfirmasi:
menggunakan
57
1. Guru memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi dan menunjuk secara acak siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 2. Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan memberikan pujian bagi siswa yang dapat menjawab dengan tepat. 3. Kegiatan Penutup (7 menit) Menutup pelajaran dan memberi tahu materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya. Pertemuan 2
1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber belajar yang
(2x45 menit) akan
digunakan,
antara
lain
menyusun
perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar pembelajaran, menyiapkan soal. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (5 menit): 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 3. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. b. Kegiatan Inti (75 menit) Eksplorasi 1. Siswa duduk sesuai dengan materinya. 2. Guru menjelaskan secara singkat materi jurnal penutup dan pembalik sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD), tentang materi jurnal penutup dan jurnal pembalik. 2. Siswa dalam kelompok mengerjakan tugas diskusi yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa dalam bekerja sama dengan siswa lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. 3. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
58
diskusi siswa. 4. Guru memberikan kuis kepada siswa dan memastikan siswa mengerjakan kuis tersebut secara individu. Konfirmasi 1. Guru menunjuk kelompok mana yang siap untuk mempresentasikan jawabannya dan kelompok yang lain menanggapi. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 2. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran dan menyampaikan materi pertemuan selanjutnya. 2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.
Pertemuan 3
1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber belajar yang
(2x45 menit) akan
digunakan,
antara
lain
menyusun
perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar pembelajaran, menyiapkan soal post-test. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 2. Guru mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya mengenai materi jurnal penutup dan jurnal pembalik. 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 4. Guru menyuruh siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya 5. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. b. Kegiatan Inti (70 menit) Eksplorasi Guru menjelaskan kembali materi jurnal penutup dan
59
pembalik secara singkat. Elaborasi 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. 2. Siswa secara kelompok mengerjakan tugas diskusi yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa dalam bekerja sama dengan siswa lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. 3. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas diskusi siswa. 4. Guru memberikan kuis kepada siswa. 5. Guru memastikan siswa tidak bekerja sama dalam mengerjakan kuis. 6. Melakukan post-test. Konfirmasi 1. Guru menunjuk kelompok mana yang siap untuk mempresentasikan jawabannya dan kelompok yang lain menanggapi. 2. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam. Sumber: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (lampiran 14) b. Pelaksanaan Kelas Kontrol
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional akan disajikan dalam tabel 3.6, Tabel 3.6 Tahap Pembelajaran Kelas kontrol Pertemuan 1 (2x45 menit)
1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber belajar yang akan digunakan antara lain menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
60
Pembelajaran (RPP) dan soal pre test yang akan dikerjakan. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (10 menit): 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius. 2. Mengabsen siswa dan mengkondisikan siswa untuk melakukan pre-test sebagai wujud kedisiplinan. 3. Penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan pre-test. b. Kegiatan Inti (70 menit) Melakukan pre-test. Eksplorasi: Guru menjelaskan materi jurnal penutup dan jurnal pembalik
pada perusahaan jasa sehingga dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi: Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi jurnal penutup dan jurnal pembalik Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. Konfirmasi: Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan memberikan pujian bagi siswa yang dapat menjawab dengan tepat.. c. Kegiatan Penutup (10 menit) Menutup dan memberi tahu materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya.
61
Pertemuan 2 (2x45
1. Persiapan Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber
menit) belajar yang akan digunakan antara lain menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal latihan yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 3. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. b. Kegiatan Inti (70 menit) Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat materi tentang jurnal penutup
dan
jurnal
pembalik
sehingga
dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 1. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang diajarkan. 2. Guru memberikan latihan soal pada siswa. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab. Konfirmasi 1. Guru menyuruh beberapa siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 3. Kegiatan Penutup (10 menit)
62
1. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 2. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. Pertemuan 3 (2x45
1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan sumber menit) belajar yang akan digunakan antara lain menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),soal
post-test
yang
akan
digunakan. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti (75 menit) Eksplorasi Guru menjelaskan kembali materi jurnal penutup dan jurnal pembalik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 1. Guru memberikan latihan soal pada siswa. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab. 2. Post-test Konfirmasi 1. Guru meminta beberapa siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 2. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 3. Penutup (5 menit)
63
Guru
mengajak
semua
siswa
berdoa
untuk
mengakhiri pelajaran. Sumber: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Lampiran 14) 3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi yaitu
mengevaluasi hasil belajar siswa, baik
pembelajaran di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pelaksanaan pre test dan post test pada kedua kelas dengan soal yang sama. Kemudian, hasil dari evaluasi tersebut dibandingkan dengan uji parametrik, antara lain uji paired sample t tes untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet Tahun Pelajaran 2012/2013. Selain itu, dilakukan pula uji independent sample t tes untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional ceramah pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun pelajaran 2012/2013. 3.5
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dengan mengadakan tes pada materi jurnal penutup dan jurnal pembalik sebelum (Pre test) dan sesudah perlakuan (treatment) (Post test). Data hasil
64
post test yang diperoleh untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. 2. Metode Observasi
Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui dan menilai aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) pada kelas eksperimen dan pelaksanaan pembelajaran konvensional ceramah pada kelas kontrol. Lembar observasi berisi indikatorindikator
yang
menunjukkan
keaktifan
siswa
selama
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dan konvensional ceramah.
3.6
Analisis Instrumen Penelitian
3.6.1
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel secara tepat (Suharsimi, 2010:211). Jadi, soal dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas butir soal menggunakan SPSS 16 Pearson Bivariate. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf kepercayaan 95% dan α 5% dengan kriteria jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dikatakan valid). Hasil perhitungan validitas soal ditunjukkan pada Tabel 3.7.
65
Tabel 3.7 Distribusi Validitas Item Soal Aspek Yang
Nomor Item Soal
Diukur
Yang Valid
Jumlah Item
Nomor Item Soal
Jumlah Item
Soal
Yang Tidak
Soal
Yang
Valid
Yang
Valid
Tidak Valid
Pengetahuan
1, 2, 21, 22, 30
5 Soal
-
0 Soal
4, 14, 3, 7, 5, 6, 8,
18 soal
-
0 Soal
17 Soal
-
0 soal
(C1) Pemahaman (C2)
9, 19, 20, 23, 24, 26, 28, 25, 39, 27, 40
Penerapan (C3)
10, 15, 12, 17, 11, 16, 13, 18, 33, 37, 32, 35, 36, 31, 34, 38, 29
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2013 (lampiran 19) Tabel 3.5 diketahui bahwa dari 40 item soal yang diuji cobakan, sebanyak 40 dinyatakan valid. Sebenarnya pada uji coba soal pertama ada 5 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 5, 22, 29, 32 dan 35. Soal yang tidak valid dalam penelitian ini tidak langsung tidak dipergunakan dalam penelitian, karena kemungkinan penyebab ketidakvalidan instrumen tersebut adalah kesalahan dalam penyusunan soal. Soal yang tidak valid diperbaiki dengan menyempurnakan bahasa atau dengan mengganti alternatif jawaban kemudian
66
diuji cobakan lagi sampai didapatkan semua soal valid. Soal yang sudah valid kemudian dijadikan pre test dan post test.
3.6.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan
suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Suharsimi, 2010:221). Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan data. Untuk menentukan reabilitas suatu soal dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 Scale Reliability Analyze. Soal dikatakan memilki reliabel yang baik jika nilai lebih besar dari 0,60. Hasil perhitungan reliabilitas soal dengan SPSS 16 Cronbach’s Alpha diperoleh hasil 0,743>0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 3.8, Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .743
N of Items .930
41
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2013 (lampiran 20)
3.6.3
Uji Daya Pembeda Uji daya beda soal bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal
tersebut dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Artinya, jika soal dikerjakan siswa yang pandai maka hasilnya akan
67
menunjukkan prestasi yang tinggi dan apabila soal dikerjakan pada siswa yang berkemampuan rendah maka hasilnya akan rendah (Suharsimi, 2009:211). Rumus untuk mencari D menurut Suharsimi (2009:213) adalah: BA JA
D
BB JB
PA
PB
Keterangan: J
= Jumlah peserta tes
J A = Banyaknya peserta kelompok atas
J B = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar Klasifikasi daya pembeda soal menurut Suharsimi (2009:218) sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 = Jelek (Poor) D : 0,21 – 0,40 = Cukup (Satisfactory) D : 0,41 – 0,70 = Baik (Good) D : 0,71 – 1,00 = Baik Sekali (Exellent)
Hasil uji coba soal yang telah dilakukan yaitu dari 40 item soal yang dinyatakan valid terdapat 9 soal dengan kriteria daya beda baik, dan 31 soal dengan kriteria cukup. Rincian distribusi soal berdasarkan daya pembedanya disajikan pada tabel 3.9,
68
Tabel 3.9 Distribusi Daya Pembeda Soal Daya Pembeda Soal Baik Cukup
Nomor Item Soal 3, 8, 13, 16, 19, 23, 26, 28, 30 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2013 (lampiran 23)
3.6.4
Uji Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik menurut Suharsimi (2009:207) adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Rumus untuk mencari P menurut Suharsimi (2009:209) adalah :
P
B JS
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran
B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran soal menurut Suharsimi (2009:210), adalah: a.
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
b.
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
c.
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
69
Klasifikasi yang ditetapkan oleh Suharsimi menimbulkan kerancuan, sehingga diklasifikasikan indeks kesukaran soal sebagai berikut: a.
Soal dengan 0,00
b.
Soal dengan 0,30
c.
Soal dengan 0,70
Hasil dari uji tingkat kesukaran soal menyatakan bahwa dari 40 soal yang dinyatakan valid, sebanyak 17 soal dengan kategori mudah, 14 soal dengan kategori sedang, dan 10 soal dengan kategori sukar. Rincian distribusi soal berdasarkan tingkat kesukarannya disajikan pada Tabel 3.10, Tabel 3.10 Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar
Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 20, 21 , 24, 25 5, 7, 13, 17, 18, 19, 23, 25, 30, 31, 33, 36, 38, 39 22, 26, 27, 28, 29, 32, 34, 35, 37, 40
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2013 (lampiran 23)
3.7
Metode Analisis Data
3.7.1
Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data non tes yaitu hasil pengamatan aktivitas siswa. Data hasil observasi disajikan untuk melihat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah diterapkan dengan baik apa belum pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan, dengan pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian diklasifikasi dan
70
diskoring. Menurut Sudjana (2002:47) menyatakan bahwa dalam menentukan banyak kelas interval yang sering diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Dalam kriteria keaktivan kelas pada penelitian diambil 5 kelas. Adapun klasifikasi dan skoring sebagai berikut: 1 = Tidak aktif 2 = Kurang aktif 3 = Cukup aktif 4 = Aktif 5 = Sangat aktif
Skor yang telah diperoleh kemudian dihitung untuk mendapatkan nilai persentase yang akan menunjukkan kriteria keaktifan siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: Persentase
= tingkat persentase yang dicapai
n
= nilai yang diperoleh
N
= jumlah seluruh nilai
Deskripsi persentase yang diperoleh digunakan untuk menentukan kriteria keaktifan siswa, sehingga dibuat tabel kriteria yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Menentukan persentase skor maksimal dengan rumus sebagai berikut:
71
Nilai = Nilai =
x 100% x 100% = 100 %
2. Menentukan persentase skor minimal Nilai = Nilai =
x 100% x 100% = 20 %
3. Menentukan rentang persentase yang diperoleh dengan cara mengurangi persen tertinggi dengan persen terendah, yaitu 100% - 20% = 80%. 4. Menetapkan interval kelas persentase. Interval dapat diperoleh dengan membagi rentang dengan jumlah jenjang skor yang telah ditetapkan. sehingga dapat diperoleh: 80% : 5 = 16
Pada penelitian ini, skor maksimal 100%, interval 16 dan skor minimal 20%. Jika dibuat kriteria keaktifan siswa dengan menggunakan interval presentase lima kelas skor maksimalnya tidak bisa mencapai 100%, yaitu hanya mencapai 99%. Sehingga dalam penentuan skor tertinggi agar bisa mencapai 100% harus ditambah 1 angka. Intervalnya juga ditambah 1 menjadi 17, sehingga skor minimalnya menjadi 16%, bukan 20%. Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa
No. 1. 2. 3. 4.
Interval Persentase 16% - 32 % 33% - 49% 50% - 66% 67% - 83%
Kriteria Tidak Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif
5.
84% - 100%
Sangat Aktif
Sumber : data penelitian diolah tahun 2013(Sudjana, 2002:51)
72
Mulyasa (2007:256) menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat aktif baik fisik, mental maupun sosial serta menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar dan rasa percaya diri. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa diharapakan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran siswa akan menarik.
3.7.2
Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test)
Analisis data sebelum perlakuan digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mmempunyai kemampuan awal yang sama, adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, uji statistik yang dilakukan adalah uji parametrik. namun, jika data tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji non parametrik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 yaitu One Sample K-S dengan taraf kepercayaan 95 % dan α 5% atau 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika taraf signifikansi lebih dari 5% atau 0,05. 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians data sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample T Test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS 16
73
Levene Test dengan taraf kepercayaan 95% dan α 5% atau 0,05. Jika diperoleh taraf signifikansi lebih dari 5% maka dapat dikatakan bahwa varian sama atau homogen. 3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan awal yang signifikan terhadap dua kelas maka diadakan uji kesamaan dua rata-rata. Uji ini menggunakan program SPSS 16 Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α 5% dengan kriteria pengujian diterima jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 pada Equal varians assumed untuk data homogen, dan terima jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05.
3.7.3
Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post Test) Data hasil belajar setelah perlakuan yang dimaksud adalah data hasil
post test yang dilakukan pada siswa setelah treatment (perlakuan). Analisis yang digunakan adalah: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas data post test dilakukan dengan cara yang sama seperti pada uji normalitas data pre test, yaitu menggunakan program SPSS 16. 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data post test dilakukan dengan cara yang sama seperti pada uji normalitas data pre test, yaitu menggunakan program SPSS 16. 3. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1
74
Hipotesis 1 menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan akhir siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Cara menguji hipotesis ini yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan awal (Pre test) dengan kemampuan akhir (Post test) siswa kelas eksperimen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan program SPSS 16 paired sample t-test pada skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dengan taraf kepercayaan α= 5%, H 1 diterima apabila Sig. (2-tailed) < 0,05 pada Equal varians assumed.
b. Uji Hipotesis 2 Hipotesis 2 menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis ini menggunakan program SPSS 16 Independent Sample T Test dengan taraf kepercayaan α= 5%. Hasilnya H2 diterima apabila Sig. (2-tailed) < 0,05 pada Equal varians assumed untuk data homogen dan H2 diterima jika Sig. (2-tailed) < 0,05 pada Equal varians not assumed untuk data tidak homogen.
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk menguji efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet. Penelitian ini, dilaksanakan dengan bekerjasama dengan guru mata pelajaran di sekolah tersebut, yaitu Maskanah, S.Pd dan observer yang bertugas untuk mencatat hasil keaktifan siswa selama penerapan pembelajaran dilaksanakan. Untuk mengetahui keefektivitasan metode pembelajaran yang dilaksanakan, maka kelas eksperimen akan diuji untuk mendapatkan hasil akhir dan penentuan keefektivitasan penerapan metode pembelajan tersebut.
76
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Dempet kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperiman dengan jumlah siswa 31 dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 31. Dimana dalam penelitian ini masing-masing kelas berawal dari kondisi yang normal dan homogen tanpa adanya kelas unggulan. 4.1.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengetahui hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan model pembelajaran konvensional. Pelaksanaan eksperimen dilakukan selama 3 (tiga) kali pertemuan tatap muka, dengan rincian: 1 (satu) kali pre test, 2 (dua) kali pembelajaran dan 1 (satu) kali post test. Guna menguji penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD), maka digunakan kelas pembanding (kelas kontrol). Pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran tanpa penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Pelaksanaan perlakuan (treatment) baik dikelas eksperimen maupun di kelas kontrol dilakukan dengan didampingi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dan seorang observer untuk membantu mengamati aktivitas siswa sekaligus memberi penilaian pada lembar aktivitas siswa yang telah disediakan.
77
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran 1.
Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Proses yang dilakukan di kelompok eksperimen kelas XI IS 3 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari 3 pertemuan. Pertemuan pertama melakukan pre test, pembagian kelompok dan penjelasan terkait materi jurnal penutup dengan alokasi 2x45 menit. Pertemuan ke 2 berupa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan alokasi waktu 2x45 menit, dan pertemuan terakhir yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilanjutkan post test dengan alokasi waktu 2x45 menit dan penghargaan tim. Tahapan pembelajaran pada kelas eksperimen ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Tahapan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Pertemun Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama Selasa, 4 Juli 2013 Waktu : 90 Menit
2. Pertemuan Kedua Rabu, 5 Juli 2013 Waktu : 90 menit
Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen a. Perkenalan dengan siswa. b. Melakukan pre tes. c. Pengenalan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). d. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok. e. Guru memberikan materi tentang Junal Penutup dan Jurnal Pembalik. f. Menutup dan menjelaskan pertemuan berikutnya. a. Mengkondisikan siswa untuk menyiapkan pembelajaran dan mengingatkan kembali prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). b. Guru menjelaskan ulasan singkat materi tentang Junal Penutup dan Jurnal Pembalik. c. Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk memahami materi dengan cara diskusi dan memberi soal kepada siswa. d. Guru memberikan kuis kepada siswa terkait materi Jurnal
78
Penutup dan Pembalik. e. Guru menutup pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Pertemuan Ketiga a. Mengkondisikan siswa untuk menyiapkan pembelajaran. Kamis, 6 Juli 2013 b. Guru sedikit memberikan ulasan materi sebelumnya. Guru Waktu : 90 Menit memberikan soal kepada siswa terkait materi jurnal pembalik dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. c. Guru memberikan kuis kepada siswa. d. Guru melaksanakan post-test e. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memperoleh skor tertinggi f. Menutup pembelajaran yang telah dilakukan. Sumber : Data diolah tahun 2013 (lampiran 14) Dari tabel diatas, pada tahap pertama pembelajaran peneliti memberikan salam kepada siswa, dan tidak lupa untuk memperkenalkan diri serta maksud berada dikelas tersebut lalu mengatur kelas agar siap untuk melakukan kegiatan pre test. Setelah semua siswa siap selanjutnya pemberian soal-soal pre test untuk dikerjakan siswa dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal setiap siswa. Kegiatan pre test ini dilakukan dengan alokasi waktu selama 45. Kegiatan selanjutnya adalah membagi kelas menjadi kelompok-kelompok belajar, setelah itu guru menjelaskan materi jurnal penutup dan pembalik. Kegiatan terakhir dalam tahap ini adalah guru menutup pelajaran. Tahap selanjutnya yaitu pada pertemuan 2 guru melakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Pada pertemuan kedua guru (peneliti) memberikan salam, mengabsen siswa sebelum pembelajaran dimulai lalu mengatur kelas agar siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Selanjutnya guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Kemudian guru melanjutkan penjelasan terkait pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik kepada siswa
79
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan oleh guru sebelumnya. Bagian berikutnya siswa diberikan soal berhubungan dengan materi yang sudah diajarkan dan dikerjakan secara kelompok. Masing-masing kelompok bertanggung jawab atas pemahaman semua anggotanya, setelah atugas tersebut selesai guru meminta beberapa siswa maju untuk memaparkan jawaban mereka dan menunjuk beberapa siswa untuk member pendapat atas jawaban temannya. Tahapan selanjutnya adalah diadakan kuis yang dilaksanakan secara individu. Tahap terakhir dalam pertemuan ini adalah guru menutup kegiatan belajar mengajar. Pertemuan ketiga diawali dengan guru membuka pelajaran, kemudian guru mengulas kembali materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas pemahaman semua anggotanya. Setelah siswa mengerjakan soal guru meminta beberapa siswa untuk maju menuliskan jawaban mereka atas soal tersebut dan meminta beberapa siswa untuk berpendapat terkait jawaban temannya itu, tahap selanjutnya adalah guru memberikan kuis terkait materi jurnal pembalik yang harus dikerjakan secara individu. Setelah pemberian kuis, tahap selanjutnya pada pertemuan ini adalah posttest dengan alokasi waktu 45 menit. Selagi siswa mengerjakan soal post-test guru mengoreksi kuis siswa dan mentotal skor kemajuan individu yang didapatkan masing-masing kelompok dari kuis pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan (reward), pemberian penghargaan ini dilaksanakan setelah siswa menjalani posttest.
80
2.
Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol Pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol XI IPS 4 adalah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Tahapan pembelajaran pada kelas kontrol ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Tahapan Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemun PembelajaranKegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol 1. Pertemuan Pertama a. Perkenalan dengan siswa Selasa, 4 Juni 2013 b. Pelaksaan Pre tes Waktu : 90 menit c. Menjelaskan materi jurnal penutup dan pembalik. d. Menutup pelajaran. 2. Pertemuan Kedua a. Mengkondisikan siswa untuk menyiapkan Rabu, 5 Juni 2013 pembelajaran. Waktu : 90 Menit b. Pembelajaran materi jurnal penutup dan jurnal pembalik dengan metode ceramah. c. Memberikan soal latihan kepada siswa dan mengklarifikasi jawaban siswa. d. Menutup pembelajaran dan memberi tahu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya. 3. Pertemuan Ketiga a. Mengkondisikan siswa untuk menyiapkan Kamis, 6 Juni 2013 pembelajaran. Waktu : 90 menit b. Pembelajaran materi lanjutan jurnal penutup dan jurnal pembalik dengan metode ceramah. c. Memberikan latihan soal kepada siswa. d. Membahas soal dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam materi. e. Melaksanakan post-test. f. Menutup pembelajaran yang telah dilakukan. Sumber : Data diolah tahun 2013 (lampiran 15) Dilihat dari tabel diatas, pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan pada pertemuan 1, 2 dan 3. Pada pertemuan pertama guru memberikan pre test
81
guna mengetahui kemampuan awal siswa pada pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran yang diawali dengan membuka pelajaran oleh guru melalui pemberian apresepsi dan motivasi, serta penyampaian tujuan pembelajaran dan menyampaikan materi jurnal penutup dan pembalik. Tahap selanjutnya yakni guru menjelaskan materi jurnal penutup dan pembalik menggunakan metode ceramah. Pertemuan ke 2 guru mengulas kembali materi jurnal penutup dan jurnal pembalik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, memberikan latihan soal kepada siswa dan meminta siswa untuk maju mengerjakan soal latihan. Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan memberikan pujian kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Tahap terakhir dalam pertemuan ini adalah guru menutup pelajaran dan menjelaskan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan ke-3 tahap pertama yang dilakukan adalah guru membuka pelajaran, mengulas kembali materi jurnal penutup dan pembalik kepada siswa, siswa diberikan latihan soal yerkait materi jurnal penutup dan pembalik. Langkah selanjutnya adalah guru memeriksa siswa dan mengklarifikasi jawaban siswa serta member kesempatan kepada siswa memperdalam materi dengan bertanya kepada guru materi yang belum mereka pahami. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan post test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik setelah dilakukannya proses pembelajaran dan tahap terakhir adalah guru menutup dan mengakhiri pembelajaran.
82
4.1.4
Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi kegiatan
pembelajaran di kelas XI IPS 3 (Kelas eksperimen) dan XI IPS 4 (Kelas kontrol) yang dilakukan selama 3 kali pertemuan pada pembelajaran akuntansi pokok bahasa jurnal penutup dan jurnal pembalik. Pengamatan dilakukan pada pertemuan ke 2 dan pertemuan ke 3 pada masing-masing kelas. Ada 5 aspek penilaian aktivitas siswa yang dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa Aspek yang dinilai
No 1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan teman.
4.
Siswa berani menjelaskan materi dan mengajukan pertanyaan di dalam kelas.
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Sumber: Instrumen pengamatan aktivitas siswa (lampiran 29) Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan
Kelas Eksperimen % Kriteria 68 % Aktif 88 % Sangat Aktif 20 %
Kelas Kontrol % Kriteria 56 % Cukup Aktif 72 % Aktif 16 %
Pertemuan 2 Pertemuan 3 Peningkatan aktivitas Sumber : Hasil pengamatan aktivitas siswa diolah tahun 2013 (lampiran 30-33)
83
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa berdasarkan kategori tingkat aktivitas, siswa kelas eksperimen memiliki aktivitas yang lebih baik dibanding kelas kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa.
4.1.5
Deskripsi Hasil Pre test dan Post test
1.
Hasil Pre Test Hasil analisis pre test kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet diperoleh dari nilai pre test
siswa yang dilaksanakan di kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Deskripsi hasil pre test siswa kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Pre test No
Komponen
Pre test Eksperimen
Kontrol
1 Banyak Siswa
31
31
2 Rerata
60
59,5
3 Nilai tertinggi
80
75
4 Nilai terendah
50
50
5. Jumlah siswa tuntas
3
4
6. Jumlah siswa tidak tuntas
28
27
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 24-25) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk kompetensi dasar menyusun laporan keuangan adalah 70 dengan prosentase ketuntasan klasikal minimal sebesar ≥ 75%. Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kedua kelas
84
penelitian yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah ada yang tuntas masing-masing kelas kontrol 4 siswa, dan kelas eksperimen 3 siswa. Nilai tertinggi untuk kelas
kontrol mencapai 75 dan untuk kelas eksperimen
mencapai 80. Dan untuk nilai terenda kelas kontrol adalah 50 sedangkan eksperimen 50. 2.
Hasil Post test Hasil analisis post test diperoleh dari nilai post test yang dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Deskripsi hasil post test kelas kontrol dan eksperimen disajikan pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Post Test
No
Komponen
Post test Eksperimen
Kontrol
31
31
81,9
77,7
3. Nilai tertinggi
95
90
4. Nilai terendah
70
70
5. Jumlah siswa tuntas
31
31
6. Jumlah siswa tidak tuntas
0
0
1. Banyak Siswa 2. Rerata
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 26-27) Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil kelas kontrol dan eksperimen terjadi perbedaan hasil yang signifikan, rata-rata kelas kontrol dan Eksperimen masing untuk kelas kontrol yaitu 77,7 dan untuk kelas eksperimen yaitu 81,9. Nilai tertingi untuk kelas kontrol adalah 90 dan eksperimen mencapai 95. Secara klasikal masing-masing kelas setelah melakukan post test memiliki hasil belajar diatas KKM. Hal ini terjadi karena adanya perlakuan yang berbeda.
85
Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. 4.1.6
Deskripsi Hasil Desain Eksperimen
Deskripsi efek penggunaan treatment dengan desain Nonequivalent control group design ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Desain Nonequivalent Control Group Desain Kelas
Pre-test
Perlakuan di kelas kontrol
Post-test
& eksperimen Eksperimen
60
Pembelajaran menggunakan
81,9
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Kontrol
59,5
Pembelajaran dengan model
77,7
konvensional Sumber: data penelitian diolah tahun 2013 Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar jika di lihat dari rata-rata nilai pre test dan post test untuk kelas eksperimen adalah 21,9 dan kelas kontrol adalah 18,2. Efek dari adanya treatment pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yaitu (81,9 – 60) – (77,7 – 59,5) = 3,7. Deskripsinya dapat dilihat dalam tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Rata-rata Nilai Pre Test dan Post Test Kelas
Pre test
Post test
Selisih
86
Eksperimen
60
81,9
21,9
Kontrol
59,5
77,7
18,2
Efektivitas
3,7
Sumber: data penelitian diolah tahun 2013 4.1.7
Deskripsi Hasil Pembelajaran Kelas Eksperimen Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai deskripsinya dapat dilihat dalam pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik di Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen
KKM
Keterangan Pertemuan 2
Pertemuan 3
Nilai rata-rata
69,71
80,21
Siswa Tuntas
14
30
Siswa tidak Tuntas
17
1
Prosentase Siswa tuntas
45,16 %
96,77%
Prosentase Siswa tidak tuntas
54,84 %
3,33%
Jumlah siswa
≥ 70
31 (100%)
Sumber : Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013 (lampiran 28) Analisa deskriptif pada tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dari pertemuan kedua sampai pertemuan ketiga. Selisih nilai rata-rata pada pertemuan kedua dan ketiga sebesar 10,5. Dilihat dari prosentase KKM yaitu ≥ 70 pada pertemuan kedua di
87
kelas eksperimen hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM, sedangkan pada pertemuan ketiga hasil belajar siswa sudah mencapai KKM. Simpulan secara umum dari hasil analisis di atas bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa pada pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik.
4.1.8 Analisis Data 1.
Analisis Data Pre test
a.
Uji Homogenitas Hasil analisis homogenitas dengan SPSS 16 Levene-Statistic diperoleh nilai signifikansi 0,401 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre test kelas kontrol dan eksperimen homogen. Hal ini terlihat pada tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pre test Test of Homogeneity of Variances
Nilai Levene Statistic
df1 .715
df2 1
Sig. 60
.401
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 35)
b.
Uji Normalitas Hasil analisis normalitas dengan SPSS 16 Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi untuk kelas eksperimen 0,657 dan kelas kontrol 0,518. Nilai signifikansi kedua kelas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
88
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pre test disajikan berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Pre test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen N
Kontrol
31
31
Mean
60.0000
59.5968
Std. Deviation
7.61030
6.52229
Absolute
.132
.147
Positive
.132
.147
Negative
-.128
-.079
Kolmogorov-Smirnov Z
.732
.816
Asymp. Sig. (2-tailed)
.657
.518
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 34)
c.
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pengujian kesamaan dua rata-rata dilakukan pada data pre test kelas eksperimen dan kontrol menggunakan SPSS 16 Independet Sample t test dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria pengujian rata-rata nilai pre test kedua kelas tidak ada perbedaan (sama) jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 pada Equal varians assumed untuk data yang homogen. Hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi 0,824 pada Equal variances assumed karena data nilai homogen. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol
89
tidak ada perbedaan (sama). Hasil uji Independet Sample t test dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence
Sig. (2tai F Nilai
Sig.
t
df
Interval of the
Mean
le
Differ
d)
ence
Std. Error
Difference
Difference Lower
Upper
Equal variance s
.715
.401
.224
60
.824
.40323
1.80015 -3.19761
4.00407
.224 58.626
.824
.40323
1.80015 -3.19935
4.00580
assumed Equal variance s
not
assumed
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 36)
2.
Analisis Data Post test
a.
Uji Homogenitas Hasil analisis homogenitas dengan SPSS 16 Levene-Statistic disajikan dalam tabel berikut:
90
Tabel 4.13
Hasil Uji Homogenitas Post test
Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic
df1 .399
df2 1
Sig. 60
.530
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 37) Hasil uji levene statistic pada table 4.13 diperoleh nilai signifikansi 0,530 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data post test kelas kontrol dan eksperimen homogen.
b.
Uji Normalitas Hasil analisis normalitas dengan SPSS 16 Kolmogorov-Smirnov disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Post test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen N
Kontrol 31
31
Mean
81.7742
77.7419
Std. Deviation
6.06196
6.20332
Absolute
.128
.124
Positive
.104
.124
Negative
-.128
-.106
Kolmogorov-Smirnov Z
.714
.688
Asymp. Sig. (2-tailed)
.687
.731
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 37)
91
Hasil uji kolmogorov- smirnov pada tabel 4.14 diperoleh nilai signifikansi untuk kelas eksperimen 0,687 dan kelas kontrol 0,731. Nilai signifikansi kedua kelas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
3.
Uji Hipotesis
a.
Uji Hipotesis 1 Hipotesis 1 berbunyi “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013”. Data yang digunakan pada hipotesis 1 adalah nilai pre test dan post test kelas eksperimen. Hipotesis 1 ini diuji dengan menggunakan program SPSS 16 paired sample ttest dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Uji hipotesis yang digunakan: Ho :
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) tidak efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013.
H1 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013
92
H1 diterima apabila nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dan Ho di terima jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini :
Tabel 4.15
Hasil Uji Paired Sample T-Test Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Std. Error
Interval of the Difference
Mea Mean Pair 1
Posttest
-
Pretest
21.11290
Std. Deviation 7.8219
n 1.4049
Lower
Upper
18.2599
23.9981
t 15.040
df 30
Sig. (2-tailed) .000
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 38) Hasil pengujian diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 yang menyatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013, diterima.
b.
Uji Hipotesis 2 Hipotesis 2 berbunyi “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih
93
tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional”. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan independent sample t-test dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Data yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah data nilai post test kelas eksperimen dan data nilai post test kelas kontrol. Uji hipotesis yang digunakan: Ho :
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) tidak efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
H2 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. H2 diterima apabila nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 dan Ho di terima jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian independent sample t-test dapat dilihat pada tabel berikut:
94
Tabel 4.16
Hasil Uji Independent Sample Test Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F Nilai
Sig.
t
df
Mean
Std. Error
tail
Diffe
Diffe
ed)
rence
rence
Interval of the Difference Lower
Upper
Equal variances
.399
.530 2.588
60
.012
4.0323
1.5578
.9162
7.1483
2.588
59.968
.012
4.0323
1.5578
.9162
7.1483
assumed Equal variances not assumed
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 39) Hasil pengujian diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H2 yang berbunyi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional diterima. Perbandingan antara rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas
95
eksperimen yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Hal ini ditunjukkan dalam tabel nilai rata-rata pos test kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut ini : Tabel 4.17 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Deviation
Std. Error
Statistic
Eksperimen
31
70.00
95.00
81.774
1.0888
6.0620
Kontrol
31
70.00
90.00
77.742
1.1141
6.2033
Valid N (listwise)
31
Sumber : Data penelitian diolah 2013 (lampiran 45) Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar pos test kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata nilai hasil belajar pos test kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan bahwa Penerapan model model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional, diterima.
96
4.2
Pembahasan Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai hasil belajar (pre test dan post test) dan hasil pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut dianalisis dan diuji untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun kemudian dikaitkan dengan teori serta penelitian terdahulu sehingga dapat memberikan kesimpulan hasil penelitian. Sebelum adanya perlakuan pembelajaran perlu diketahui terlebih dahulu apakah ada perbedaan kemampuan awal siswa pada kedua kelas. Dalam hal ini digunakan data pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk diuji dengan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan independent samples t-test. Hasil temuan ini sesuai dengan hasil analisis awal sampel penelitian menggunakan uji homogenitas bahwa sampel bervarian homogen. Pada saat pelaksanaan pre test, kedua kelas penelitian belum mendapatkan materi jurnal penutup dan jurnal pembalik sehingga hasil pre test kelas eksperimen hanya 3 siswa yang mencapai KKM dan di kelas kontrol hanya 4 yang berhasil mencapai KKM. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan awal siswa tentang materi jurnal penutup dan pembalik adalah sama dan siap untuk mendapatkan perlakuan. Setelah pemberian treatment kepada kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan pengujian hipotesis untuk mendapatkan kesimpulan.
97
Hipotesis yang pertama (H1) berbunyi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013. Hasil pengujian hipotesis ini diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar sebelum (pre test) dan sesudah perlakuan (post test) pada kelas yang mendapatkan treatment (kelas eksperimen). Adanya peningkatan rata-rata nilai pre test dan post test kelas eksperimen dikarenakan adanya perlakuan (treatment) yaitu penyampaian materi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dibantu dengan ceramah yang menitik beratkan pada proses pembelajaran berbasis siswa, artinya siswa lebih banyak terlibat aktif dalam pembelajaran. Efektivitas pembelajaran pada kelas eksperimen terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar siswa terhadap materi semakin meningkat, hal ini terlihat dari hasil evaluasi soal yang dikerjakan siswa. Pembelajaran pada kelas eksperimen ini menuntut siswa dapat mengembangkan kemauan belajar mandiri dan kelompok, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri, dapat saling mengajari teman-temannya dan saling memotivasi. Konsep pembelajaran seperti ini membuat siswa tertarik dan tidak mudah bosan mengikuti pembelajaran di kelas. Adanya proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bervariasi mendorong motivasi lebih bagi siswa untuk belajar
98
sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif berpikir dan mampu memecahkan soal latihan baik secara individu maupun diskusi bersama teman-temannya. Oleh karena itu, rata-rata hasil belajar yang diperoleh juga mengalami peningkatan dan ketercapaian KKM juga meningkat. Berdasarkan uraian tersebut,
membuktikan
bahwa
H1 diterima,
yaitu
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013. Hasil temuan di atas sejalan dengan pendapat Slavin (2010:4-5) bahwa pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan memenuhi kebutuhan
siswa
dalam
berfikir
kritis,
memecahkan
masalah
dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Penelitian terdahulu yang mendukung temuan di atas adalah penelitian oleh Ilmi (2010) yang menunjukkan bahwa dengan penerapan STAD dapat mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan. Penelitian lain oleh Kusmuriyanto dan Burhan (2009) dengan judul penelitian “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD ) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang” didapatkan hasil bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
99
kognitif siswa yaitu terbukti dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Hipotesis kedua (H2) berbunyi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Uji hipotesis menggunakan data nilai post test yang diuji dengan menggunakan independent samples t-test. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar (post test) yang signifikan antar kedua kelas, rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai hasil belajar kelas kontrol. Perbedaan nilai posttest antara kelas kontrol dan eksperimen dikarenakan perbedaan perlakuan. Nilai rata-rata post test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol terjadi karena pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)
sedangkan
pada
kelas
kontrol
hanya
menggunakan
model
pembelajaran konvensional. Penggunaan model pembelajaran yang variatif dan tidak monoton akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar yang berakibat pada makin meningkatnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Model pembelajaran konvensional yang digunakan terus menerus oleh guru tanpa diselingi oleh model pembelajaran lain akan membuat siswa menjadi bosan dan
100
tidak bergairah dalam mengikuti pembelajaran, dan yang perlu diingat bahwa pemilihan model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakteristik materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai. Hasil temuan ini sejalan dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:158) bahwa penggunaan model atau metode mengajar yang bervariasi dapat meningkatkan gairah belajar anak. Hasil temuan yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniati (2011) yang menyatakan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada siswa kelas XII IPS SMA 1 Batang dalam mata pelajaran akuntansi memperoleh hasil positif terdapat perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata kelas eksperimen 86,70 sedangkan kelas kontrol 80,36. Hasil peningkatan rata-rata post test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, menunjukkan bahwa penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dan jika dilihat secara keseluruhan nilai post test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah melebihi KKM 75%. Efektivitas penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) juga dinilai berdasarkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil analisis aktivitas siswa pada kedua kelas menunjukkan bahwa, pada pertemuan kedua besarnya persentase adalah 56% berkategori cukup aktif untuk kelas kontrol dan 68 % berkategori cukup aktif untuk
101
kelas eksperimen. Pada pertemuan ketiga 72 % berkategori aktif untuk kelas kontrol dan 88% berkategori sangat aktif untuk kelas eksperimen. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas menurut Mulyasa (2007:256) bila aktivitas siswa ≥ 75%, ini berarti pembelajaran pada pertemuan ketiga kelas eksperimen sudah berkualitas, sedangkan untuk kelas kontrol masih perlu peningkatan aktivitas belajar siswa. Penerapan model menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh guru, fleksibel dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru. Guru hanya perlu menyediakan materi dan latihan soal untuk dipelajari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman dalam mempelajari materi dan mengerjakan soal dari guru, dan akhirnya nanti siswa menjalani kuis secara individu untuk memastikan bahwa semua siswa telah memahami materi yang diajarkan. Proses pembelajaran ini berpusat pada siswa sehingga siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar. Beberapa kendala yang muncul dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yaitu pengkondisian siswa yang sedikit sulit. Kendala lain yang muncul adalah masih banyak siswa yang belum menguasai sub pokok bahasan yang diajarkan. Dari pokok bahasan jurnal penutup terdapat 5 sub pokok bahasan, yang diwakili oleh 20 butir soal, masing masing soal nomor 13, nomor 16 dan soal nomor 17 yang paling banyak dijawab salah oleh siswa. Dimana soal no 13 dijawab salah oleh 9 siswa, soal nomor 16 dijawab salah oleh 7 siswa dan soal nomor 17 dijawab
102
salah oleh 5 siswa. Soal no 13 merupakan indikator dari sub pokok bahasan menutup akun ikhtisar laba/rugi. Soal nomor 16 merupakan indikator dari sub pokok bahasan menutup akun prive dan nomor 17 merupakan indikator dari sub pokok bahasan menutup akun beban pada perusahaan jasa. Siswa juga masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal jurnal pembalik, dari 5 sub pokok bahasan, sub pokok bahasan yang paling lemah dikuasai oleh siswa adalah sub pokok bahasan membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka dan sub pokok bahasan membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima. Simpulan dari hasil analisis dan pengujian data yang telah dilakukan serta dengan melihat hasil penelitian terdahulu maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri Dempet tahun ajaran 2012/2013. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat digunakan oleh para guru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
hasil
belajar
siswa,
namun
dalam
penerapannya
harus
memperhatikan keterbatasan dari model ini agar dapat berfungsi secara maksimal.
103
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Simpulan dari hasil dan pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Penerapan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum perlakuan sebesar 60,0 menjadi 81,9 setelah perlakuan.
2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang ditunjukkan dengan nilai rata-rat post test kelas eksperimen 81,9 lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 77,7
103
104
5.2
Saran Saran yang dapat diajukan terkait dengan penelitian ini adalah:
1.
Guru SMA Negeri 1 Dempet diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik sebagai alternatif model pembelajaran di kelas karena telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Siswa diharapkan mempelajari lebih dalam lagi sub pokok bahasan: a. Menutup akun beban pada perusahaan jasa. b. Menutup akun ikhtisar laba rugi pada perusahaan jasa. c.
Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima.
d. Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka.
105
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Febriawan, Ekki. 2012. “Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Jurnal Penutup Dan Jurnal Pembalik Pada Siswa Kelas XI Sma Negeri 3 Pekalongan Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam dan Chariri, Anis. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
105
106
Ilmi, Umi Aqidatul. 2010. “Penerapaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Jurnal Umum Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Demak”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Khoiriyah, Ummamatul. 2012. “ Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Menghitung Pajak PPh dan PPnBM dengan STAD pada Siswa Kelas XI IPS 3 MAN Brebes”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Kurniati, Afni. 2011. “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran AKuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Batang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Kusmuriyanto dan Burhan. 2009. “Implementasi Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD ) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Produktif Kompetensi Mengelola Kartu Piutang.
Jurnal
Pendidikan
Ekonomi”
.https://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=jurnal+pendidikan+STAD &gbv=2&oq=jurnal+pendidikan+STAD&gs_l=heirloomhp.3...3765.22897.0.23695.22.17.0.5.5.0.308.2942.3j5j7j1.16.0...0.0...1c.1.PkIe6W ZShQY (19 Januari 2013).
107
Lestari, Anita Wahyu. 2011. “Pengembangan perangkat pembelajaran IPA SMP Berbasis Kooperatif Tipe STAD pada tema Fotosintesis di SMP GIKI Surabaya”.PensaE-Jurnal. https://www.google.co.id/url?q=://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/dow nload/222/158&sa=U&ei=0RT6UOHmI8bnrAfZ3IHIAQ&ved=0CCQQFjAF&us g=AFQjCNGVjTHDsx0nA9i6jJmPOpdEW6TZVg. (19 Januari 2013)
Majoka, Muhammad Iqbal. 2010. “Student Team Achievement Division (STAD) as an active learning strategy: Empirical Evidence from Mathematics Classroom”.
Journal
of
Education
and
Sociologi.
http://cuin561su12.wikispaces.com. (19 Januari 2013)
Muhli.
2011.
Pengertian
Efektivitas.
http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/ (09 Maret 2013). Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: suatu panduan praktis. Bandung: Remaja Rosda karya Nugroho dan Hartono. 2009. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI (19 Januari 2013).
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
108
Rifa’I, Achmad dan Anni, Chatharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sandjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slavin., Robert E. 2010. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: Tarsito
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES PRESS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
109
-----------. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Wyk, Micheal Van. 2012. The Effects of STAD-Cooperative Learning Methode on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education. Journal Social Science http://www.krepublishers.com/02-Journals/JSS/JSS-33-0000-12-Web/JSS-33-2-000-12-Abst-PDF/JSS-33-2-261-12-1195-van-Wyk-MM/JSS-33-2-261-12-1195-van_Wyk-M-M-Tx%5B12%5D.pdf (19 Januari 2013).
110
LAMPIRAN
111
Lampiran 1 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 1 No NIS Nama Nilai KKM Keterangan 1 Adi Jamari A.M 62 70 Tidak Tuntas 2 Agung Prasetyo 72 70 Tuntas 3 Ahmad Fuji M. 70 70 Tuntas 4 Ahmad Ria M.M 68 70 Tidak Tuntas 5 Aldino H. K 68 70 Tidak Tuntas 6 Anharul Hidayah 72 70 Tuntas 7 Astri Anggraeni 72 70 Tuntas 8 Bambang Hermansyah 66 70 Tidak Tuntas 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Biatul Khasanah Budi Santoso Dian Sari Eko Adi Sucipto Guntoro Habibus Sholah Heri Kiswanto Hertik Wulandari Ketut Junaidi M. Mifdhotul Aziz Mahfudz Syafi’i Minati Khomsatun Moh. Fadzil Afief Muhammad Sumanto Muhammad Nur R. Mustaqim Ni’matul Cholidah Nur Wakhid Rian Hidayat Saiful Anwar Siswo Siti Bidayatul K.
62 64 78 78 68 78 66 62 64 72 66 70 58 66 64 72 80 62 60 66 60 74
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
31 32 33 34 35
Solikati Sutrisno Umi Muniroh Yuliana Nur Azizah
70 62 76 70 74
70 70 70 70 70
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
36
Himawan Santoso
68
70
Tidak Tuntas
112
Lampiran 2 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 2 No NIS Nama Nilai KKM Keterangan 1 2 3 4 5 6
Adang Rudiat Adi Suyatno Afif Nur Mualim Afifatur Rohman Agus Wibowo Ahmad Muzahidin
70 62 72 68 64 60
70 70 70 70 70 70
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Ahmad Ulul Azmi Ajeng Dyah Ayu W. Al Ma’ruf Ashif Mahdum Ibrahim Asroriyah Ayu Mandasari Bayu Surya Urisna Dhika Ulan Sari Dicky Rahman Eva Toniati Frido Anargie Hendro Prasojo Idatul Nafidh Joko Susanto M. Choerun Niam Moh. Abdul Wahab Muhammad Zaelani Muhammad Hamdani Muh Taufik Nur R. Nekhi Rofa Nur Hidayati Nur Rokhim Reza Wahyu Anggoro Risti Amalia Rona MAulana Yusuf Rudi Ardiansyah Sigit Sulistiono Sutrisno Ulil Nur Bashoriyah Wywik Nuryani
76 66 62 64 78 78 82 78 66 62 64 72 80 60 66 66 64 72 76 70 60 66 60 74 70 62 60 62 82 68
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
113
Lampiran 3 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 3 No NIS Nama Nilai KKM Keterangan 1 Abdul Rouf 62 70 Tidak Tuntas 2 Adi Yusuf Bayu Aji 64 70 Tidak Tuntas 3 Aeni Nur Kholifah 70 70 Tuntas 4 Agus Kuswanto 68 70 Tidak Tuntas 5 Ahmad Irfan 68 70 Tidak Tuntas 6 Ahmad Safi’i 60 70 Tuntas 7 Alex Bagus Sujarwadi 72 70 Tuntas 8 Anggun Riyadi 60 70 Tidak Tuntas 9 Ari Dwi Budi Ati 80 70 Tuntas 10 Ath’illah Alkumala 88 70 Tuntas 11 Dani Prasetyo 78 70 Tuntas 12 Dewi Kholifah 76 70 Tuntas 13 Dewi Sartini 76 70 Tuntas 14 Eko Rafianto 60 70 Tidak Tuntas 15 Hadi Winoto 66 70 Tidak Tuntas 16 Hidayatur Rohmah 84 70 Tuntas 17 Imam Syafi’i 64 70 Tidak Tuntas 18 Irma Qorida 72 70 Tuntas 19 Khoerul Anam 70 70 Tuntas 20 Mandhopir 60 70 Tidak Tuntas 21 Mohammad Agus R 62 70 Tidak Tuntas 22 Muhammad Abdul Rokhim 66 70 Tidak Tuntas 23 Muhammad Nur K 64 70 Tidak Tuntas 24 Muhlisin 60 70 Tidak Tuntas 25 Murni Rahmayati 68 70 Tidak Tuntas 26 Nanang Widiyanto 62 70 Tidak Tuntas 27 Nur Asiyah Zuliani 72 70 Tuntas 28 Nur Kholis 66 70 Tidak Tuntas 29 Rois Mustofa 60 70 Tidak Tuntas 30 Saiful Anwar 66 70 Tidak Tuntas 31 Slamet Raharjo T.S 70 70 Tuntas 32 Sohibul Ihsan 62 70 Tidak Tuntas 33 Ulil Albab 76 70 Tuntas 34 Vera Damayanti 70 70 Tuntas 35 Yuniati 68 70 Tidak Tuntas
114 Lampiran 4 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK TAHUN 2011/2012 KELAS XI IPS 4 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NIS
Nama Abdullah Munir Afif Putra Sayogo Agus Supriyanto Ahmad Miqdar Asnawi Ahmad Sohadah Ainur Rohmah Ali Mahfudhon Ari Syah Rokhim Asmorowati Ayu Dyah Utari Bayu Budi Saputra Dewi Murtiningsih Dhono Surojo Erni Rusrini Fahrur Hidayat Faisal Ro’if Hendra Riki Nuryanto Ida Fariyani Irfan Maulana Kholifa Tur Roshidah M. Abdul Japar Masrokhan Moh Shobirin Muhammad Fauzan Muhammad Rifaul Nailil Muna Nur Rokhim Nurul Mutaqin Patmawati Rudiyanto Saputro Sang Aji Soeryadi Sri Vinda S. Vitsya Fitna N.
Nilai 62 64 64 70 66 78 70 66 70 70 62 78 60 72 60 68 64 72 82 80 58 64 66 60 76 70 60 66 70 68 70 62 70 68
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
115
Lampiran 5
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS 1 2012/2013 Nilai Ulangan Siswa Pokok Bahasan Laporan Keuangan No Nama Nilai 1 Abdul Latif 70 2 Akhmad Riyanto 78 3 Akhmad Sugianto 84 4 Aksanul 86 5 Angga R 82 6 Bambang I 82 7 Deny I 72 8 Dyah Wahyu MS 76 9 Ervina S 70 10 Etik Dina 86 11 Hana H 82 12 Huda LM 66 13 Imam K 74 14 Ira M 72 15 Yulia AP 74 16 Hansan M 70 17 Kirono 68 18 Latiful B 74 19 Moh Koirul A 74 20 M Agung S 66 21 M Zaenal A 74 22 Ngatripah 66 23 Nugroho M 70 24 Nurul M 70 25 Rika A 70 26 Rofiq S 74 27 Setiawan 72 28 Siti Masroyah 78 29 Siti Solekah 72 30 Teguh Gatot 70 31 Uswatun Khasanah 72 32 Zulaikah 74 33 Zaenal Abidin 64
116
Lampiran 6
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS II 2012/2013 Nilai Ulangan Siswa Pokok Bahasan Laporan Keuangan No Nama Nilai 1 Abdul R 76 2 Agung S 80 3 A Wahyu S 76 4 Aldo F 76 5 Ardi H 72 6 Ari PU 82 7 Deni E 78 8 Dwi SD 74 9 Eni S 74 10 Eni Zulaini 86 11 Galih R 80 12 Hendri M 78 13 Hengki W 72 14 Indana L 76 15 Ivan P 73 16 Kumaidi A 78 17 Risdianto KN 74 18 M Ali M 70 19 Maria U 72 20 M Adi A 76 21 M Khoirul A 66 22 Muzakaria 84 23 Nurul Badriyah 82 24 Rani H 78 25 Rani W S 84 26 Samsul F 80 27 Siti Nur Aini 80 28 Suko D 66 29 Tri M D 82 30 Wahyu S F 82 31 Wulandari 80
117
Lampiran 7 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS III 2012/2013
Nilai Ulangan Siswa Pokok Bahasan Laporan Keuangan No Nama Nilai 1 Abdul Rokhim 70 2 Adib Asnawi 72 3 Ahmad Syafi'i 76 4 Ahsolul Muzaki 74 5 Anis Faidhoni 72 6 Dani Wahyu Tri W 76 7 Dian Efendi 80 8 Eni Rahmawati 86 9 Fatah Yasin 78 10 Fatna Fatmanah 82 11 Indah Wulansari 84 12 Iqbal Maulana A. 75 13 Ita Soliningsih 80 14 Khoirul Na'im 70 15 Kresnu Wahyudho 74 16 Latiful Khakim 80 17 Lilis Maulidya 82 18 Mukhammad Afifudin 78 19 Muh. Edi Gunawan 70 20 Mukti Anas 70 21 Nur Aini 82 22 Nur Muchlisin 74 23 Okky Handayani 76 24 Rika Febriani 84 25 Sa'ari Amri 70 26 Sriyana 86 27 Suhirman 76 28 Tina Ariana Wati 74 29 Ulil Hamam 66 30 Wilda Lutfitasari 70 31 Zuliyanto 72
118
Lampiran 8 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA POKOK BAHASAN LAPORAN KEUANGAN KELAS XI IPS IV 2012/2013 Nilai Ulangan Harian Siswa Pokok Bahasan Laporan Keuangan No Nama Nilai 1 Abdul Rochkim 72 2 Ahlun Naja 70 3 Andri Prasetyan 72 4 Ari Kurniawan 78 5 Denny Trianto 72 6 Dian Mekarsari 74 7 Eko Febrianto 70 8 Erma Windi Astutik 70 9 Firasty Dwi P 74 10 Hany Putri Ani 74 11 Heru Tri Cahyo 78 12 Intan Maharani Dewi 80 13 Juharoh Ana Listiana 82 14 Jumika 84 15 Khusnul Yaqin 66 16 Kristanto 80 17 Miftakhul Khasanah 78 18 Moh Zanuar 76 19 Muhammad Syaifudin 88 20 Nanang Zulianto 72 21 Nurul Faizah 74 22 Retno Indah Rianti 78 23 Rizky Wahyu Ramadhan 64 24 Rizqy Pambudi Adhi 82 25 Salsa Fani D 84 26 Sandi Eko S. 84 27 Siti Solekah 70 28 Supriyanto 72 29 Unikmatul Ayillah 72 30 Wisnu Sariul Umam 74 31 Yuli Isania 78
119
Lampiran 9 DAFTAR KELAS UJI COBA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Abdul Latif Akhmad Riyanto Akhmad Sugianto Aksanul Angga R Bambang I Deny I Dyah Wahyu MS Ervina S Etik Dina Hana H Huda LM Imam K Ira M Yulia AP Hansan M Kirono Latiful B Moh Koirul A M Agung S M Zaenal A Ngatripah Nugroho M Nurul M Rika A Rofiq S Setiawan Siti Masroyah Siti Solekah Teguh Gatot Uswatun Khasanah Zulaikah Zaenal Abidin
Kode UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32 UC-33
120
Lampiran 10
DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN KELAS XI IPS 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Abdul Rokhim Adib Asnawi Ahmad Syafi'i Ahsolul Muzaki Anis Faidhoni Dani Wahyu Tri W Dian Efendi Eni Rahmawati Fatah Yasin Fatna Fatmanah Indah Wulansari Iqbal Maulana A. Ita Soliningsih Khoirul Na'im Kresnu Wahyudho Latiful Khakim Lilis Maulidya Mukhammad Afifudin Muh. Edi Gunawan Mukti Anas Nur Aini Nur Muchlisin Okky Handayani Rika Febriani Sa'ari Amri Sriyana Suhirman Tina Ariana Wati Ulil Hamam Wilda Lutfitasari Zuliyanto
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31
121
Lampiran 11
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL XI IPS 4
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Abdul Rochkim Ahlun Naja Andri Prasetyan Ari Kurniawan Denny Trianto Dian Mekarsari Eko Febrianto Erma Windi Astutik Firasty Dwi P Hany Putri Ani Heru Tri Cahyo Intan Maharani Dewi Juharoh Ana Listiana Jumika Khusnul Yaqin Kristanto Miftakhul Khasanah Moh Zanuar Muhammad Syaifudin Nanang Zulianto Nurul Faizah Retno Indah Rianti Rizky Wahyu Ramadhan Rizqy Pambudi Adhi Salsa Fani D Sandi Eko S. Siti Solekah Supriyanto Unikmatul Ayillah Wisnu Sariul Umam Yuli Isania
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31
122
Lampiran 12 HASIL ANALISIS DATA POPULASI 1.
Hasil Uji Normalitas Populasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test IPS1
N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
IPS2
IPS3
IPS4
33
31
31
31
Mean
73.6970
77.0000
76.0968
75.5484
Std. Deviation
5.79054
4.97326
5.39354
5.65001
Absolute
.206
.114
.120
.156
Positive
.206
.064
.120
.156
Negative
-.110
-.114
-.097
-.099
1.186
.634
.668
.871
.120
.816
.763
.435
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
2.
Hasil Uji Homogenitas Populasi
Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic .239
df1
df2 3
Sig. 122
.869
123 Lampiran 13
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu
: SMA Negeri 1 Dempet : Ekonomi Akuntansi : XI : 1 dan 2 : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa : 56 x 45 menit Alokasi W Sumber/
Nilai Budaya Dan
akt Kewirausahaan/
Kompetensi Dasar
Materi
Karakter Ekonomi Kreatif
Bah
Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Penilaian
u
Kompetensi
an/
Bangsa
(m Alat eni t)
5.1 Mendeskripsik an akuntansi sebagai sistem informasi
Kerja keras Jujur saling menghargai
Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
Akuntansi sebagai sistem nformasi Kualitas informasi akuntansi Pemakai informasi akuntansi Bidang akuntansi Bidang profesi akuntansi
Mengkaji referensi tentang akuntansi sebagai sistem informasi. Mengkaji referensi tentang syarat-syarat kualitas sistem informasi. Mencari informasi tentang pemakai
Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi. Menjelaskan syaratsyarat kualitas sistem informasi. Membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal.
Jenis
4 x 45
Buku
tagih
me
Eko
an:
nit
nomi
kuis
dan
dan
sum
124 Etika profesi akuntan Standar Akuntansi Keuangan
informasi akuntansi internal dan eksternal. Mencari informasi tentang bidang dalam akuntansi. Mencari informasi tentang bidang pofesi dalam akuntansi. Mencari informasi tentang etika profesi akuntan. Mengkaji referensi tentang SAK.
Menjelaskan bidangbidang dalam akuntansi. Menjelaskan bidang bidang profesi dalam akuntansi. Menghubungkan prinsip etika profesi akuntan dengan kenyataan pelanggaran etika yang nyata terjadi. Menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan.
perta
ber
nyaa
lain
n
yang
lisan
relev
mela
an
lui UPM , ulan gan, lapor
Mengkaji referensi tentang penggolongan transaksi keuangan. Mengkaji referensi tentang persamaan akuntansi. Mengkaji referensi tentang penyusunan laporan keuangan. Penggolongan transaksi keuangan Persamaan akuntansi Laporan keuangan Kerja keras
Kerja keras.
Menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan transaksi tersebut. Membedakan antara transaksi modal dan usaha. Memahami persamaan akuntansi. Menghitung besarnya modal akhir. Menyusun laporan labarugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
an kerja prakt ik, tugas indiv idu dan
125
5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi
Jujur saling menghargai
Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
Menyusun laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung.
kelo mpo k (disk 4 x 45 usi). Bentuk
Menjelaskan ciri-ciri perusahaan jasa. Membedakan antara bukti transaksi keuangan internal dan eksternal.
tagih an: pilih an gand a,
Mencari informasi tenatng perusahaan jasa. Mengkaji referensi tentang transaksi keuangan.
uraia n Menjelaskan fungsi jurnal Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi.
obye ktif, uraia
Definisi dan ciriciri perusahaan jasa Transaksi keuangan
n beba
me nit
126
Kerja keras Jujur saling menghargai
Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
Mengkaji referensi tentang pengertian dan fungsi jurnal. Menunjukkan bentuk jurnal. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal.
5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit
5.4 Mencatat transaksi/doku men ke dalam jurnal umum
Kerja keras Jujur saling menghargai
Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
Pengertian dan fungsi jurnal Bentuk jurnal Langkah-langkah dalam membuat jurnal
Buku besar Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif, Kerja keras
s, skala sikap Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.
4 x 45 Mengkaji referensi untuk melakukan posting dari jurnal ke buku besar.
Mengkaji referensi untuk membuat neraca saldo. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal penyesuaian. Mengkaji referensi untuk menyusun kertas kerja.
me nit Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo. Membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal. Membuat jurnal penyesuaian untuk akun akrual. Menyusun kertas kerja.
127
5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku
Jujur saling menghargai Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
besar
Neraca saldo Jurnal penyesuaian Kertas kerja Mengkaji referensi untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal penutup. Mengkaji referensi untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan. Mengkaji referensi untuk membuat jurnal pembalik.
Kerja keras Jujur saling menghargai 5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Kerja keras. Jujur. saling menghargai orang lain inovatif,
Kerja keras Jujur
Pembuatan laporan keuangan Jurnal penutup Neraca saldo setelah penutupan Jurnal pembalik
Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. Membuat jurnal penutup. Menyusun neraca saldo setelah penutupan. Membuat jurnal pembalik. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa
8 x 45 me nit
8 x 45 me nit
128 saling menghargai 20 x 45 5.7 Menyusun laporan keuangan
me nit
perusahaan jasa
20 x 45 me
129 nit
Demak, Juli 2012 Guru Mata Pelajaran
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
130
Lampiran 14 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SMA N 1 Dempet Mata Pelajaran
: Ekonomi Akuntansi
Kelas Semester
: X/ Genap
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit (3 x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. POKOK BAHASAN Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik C. INDIKATOR Jurnal Penutup - Menyebutkan akun-akun yang harus ditutup dan menjelaskan pengertian jurnal penutup. Perusahaan Jasa - Menutup akun pendapatan: pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa. - Menutup akun beban: beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan. - Menutup akun prive.
Jurnal
- Menutup akun ikhtisar laba rugi, dalam kondisi perusahaan laba maupun rugi. - Menjelaskan pengertian jurnal pembalik dan menyebutkan akun-akun yang perlu dibalik.
Pembalik Perusahaan Jasa - Membuat jurnal pembalik dari akun beban yang masih harus dibayar. - Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima.
131
- Membuat jurnal pembalik dari akun beban dibayar dimuka. - Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan akun-akun yang harus ditutup dan menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Siswa dapat menutup akun pendapatan: pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa. 3. Siswa dapat menutup akun beban: beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan. 4. Siswa dapat menutup akun prive. 5. Siswa dapat menutup akun ikhtisar laba rugi, dalam kondisi perusahaan laba maupun rugi. 6. Siswa dapat menjelaskan pengertian jurnal pembalik dan menyebutkan akun-akun yang perlu dibalik. 7. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun beban yang masih harus dibayar. 8. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima. 9. Membuat jurnal pembalik dari akun beban dibayar dimuka. 10. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka. E. MATERI POKOK 1. Pengertian Jurnal Penutup dan akun-akun yang harus ditutup 2. Jurnal penutup untuk masing-masing akun yang perlu penutupan 3. Pengertian Jurrrnal pembalik dan akun yang perlu dibalik 4. Jurnal Pembalik untuk masing-masing akun yang perlu pembalikan
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran
: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2. Metode pembelajaran : Ceramah, latihan soal, diskusi, dan kuis
132
G. MEDIA PEMBELAJARAN White board, Spidol, Penghapus Kegiatan Pembelajaran
Alokasi wak
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
133
tu A. Kegiatan Awal: 7. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan 15 menit keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius. 8. Mengabsen siswa dan mengkondisikan siswa untuk melakukan pre-test sebagai wujud kedisiplinan. 9. Penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan pre-test. 10. Guru menjelaskan mekanisme model pembelajaran STAD dan membentuk kelompok. 11. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 12. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. B. Kegiatan Inti: 20 menit Eksplorasi: 3. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. 4. Guru menjelaskan materi jurnal penutup dan jurnal pembalik secara urut sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri dan kreatif. Elaborasi: 3. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. 4. Melakukan pre-test 48 menit Konfirmasi: 3. Guru memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi dan menunjuk secara acak siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 4. Guru mengklarifikasi jawaban siswa dan memberikan pujian bagi siswa yang dapat menjawab dengan tepat. C. Kegiatan Akhir: 1. Menutup pelajaran dan memberi tahu materi yang akan 7 menit dibahas pertemuan berikutnya. Pertemuan 1 (04 Juli 2013)
134
Pertemuan ke-2 (05 Juli 2013) Kegiatan Pembelajaran
Alokasi wak tu
A. Kegiatan Awal: 4. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan 5 menit keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 6. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. B. Kegiatan Inti: Eksplorasi 3. Siswa duduk sesuai dengan materinya. 75 menit 4. Guru menjelaskan secara singkat materi jurnal penutup dan pembalik sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 5. Pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD),tentang materi jurnal penutup dan jurnal pembalik. 6. Siswa dalam kelompok mengerjakan tugas diskusi yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa dalam bekerja sama dengan siswa lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. 7. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas diskusi siswa. 8. Guru memberikan kuis kepada siswa dan memastikan siswa mengerjakan kuis tersebut secara individu. Konfirmasi 3. Guru menunjuk kelompok mana yang siap untuk mempresentasikan jawabannya dan kelompok yang lain menanggapi. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 4. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. C. Kegiatan Akhir: 3. Guru melakukan refleksi terkait pembelajaran dan 10 menit menyampaikan materi pertemuan selanjutnya. 4. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.
135
Pertemuan ke-3 (06 Juli 2013) Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal: 6. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 7. Guru mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya mengenai materi jurnal penutup dan jurnal pembalik. 8. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 9. Guru menyuruh siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya 10. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. B. Kegiatan Inti: Eksplorasi Guru menjelaskan kembali materi jurnal penutup dan pembalik secara singkat. Elaborasi 7. Pelaksanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. 8. Siswa secara kelompok mengerjakan tugas diskusi yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa dalam bekerja sama dengan siswa lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. 9. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas diskusi siswa. 10. Guru memberikan kuis kepada siswa. 11. Guru memastikan siswa tidak bekerja sama dalam mengerjakan kuis. 12. Melakukan post-test. Konfirmasi 3. Guru menunjuk kelompok mana yang siap untuk mempresentasikan jawabannya dan kelompok yang lain menanggapi. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 4. Guru mengklarifikasi jawaban siswa.
C. Kegiatan Akhir:
Alokasi wak tu 10 menit
70 menit
136
1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi. 2. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam
I. SUMBER BELAJAR 3.
Buku Akuntansi untuk SMA Kelas XI IPS
4.
Lembar Kerja Siswa
5.
Dan buku lain yang relevan
J. PENILAIAN 1. Teknik
: Tes tertulis
2. Bentuk instrumen •
Pilihan ganda : Pre test, post test.
•
Uraian
: tes formatif (latihan soal)
Semarang, Juli 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Nurul Basyariyah NIM. 7101409170
10 menit
137
MATERI Jurnal penutup merupakan ayat jurnal untuk memindahkan saldo akun nominal ke sado akun laba rugi dan memindahkan saldo akun laba rugi ke saldo akun modal. Akun-akun pendapatan, beban dan prive adalah akun-akun sementara yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan yang terjadi pada akun modal selama satu periode akuntansi. Pada akhir periode, efek akhir dari akun-akun tersebut harus dipindah ke akun tetap. Dengan demikian, akun-akun tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data periode berikutnya. Pendapatan akan menambah modal pemilik sedangkan beban dan pengambilan pribadi (prive) akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar laba rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 5. Penutupan akun pendapatan Semua akun pendapatan didebet sebesar saldo akhirnya. Akun ikhtisar laba rugi dikredit dengan jumlah saldo akhor akun-akun tersebut. Dengan
138
pendebetan ini akun-akun pendapatan akan menjadi nol (saldo normal pendapatan adalah kredit). Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Tgl No bukti Keterangan 31
Ref D
Pendapatan
K
Xx
Ikhtisar laba rugi
xx
6. Penutupan akun beban Semua akun beban dikredit sebesar saldo akhirnya. Akun ikhtisar laba rugi didebet dengan jumlah saldo akhir akun-akun tersebut. Dengan pengkreditan ini akun-akun beban akan menjadi nol (saldo normal beban adalah debet).
Tgl No bukti Keterangan 31
Ref D
Ikhtisar laba rugi
K
Xx
Beban-beban
xx
7. Penutupan akun ikhtisar laba/rugi Selisih antara jumlah sisi kredit dan debet pada akun ikhtisar laba rugi selanjutnya dipindahkan ke akun modal. Apabila memperolah laba, sisi kredit akun ikhtisar laba rugi akan lebih besar dibandingkan sisi debitnya. Untuk memindahkan laba ke akun modal akun ini didebet sebesar selisih antara jumlah sisi kredit dan sisi debet, akun modal dikredit dengan jumlah yang sama. Apabila perusahaan rugi, pemindahan berlaku sebaliknya. Tgl No bukti Keterangan 31
Ikhtisar laba rugi
Ref D Xx
K
139
Modal
xx
Jika perusahan laba
Tgl No bukti Keterangan 31
Ref D
Modal
K
Xx Ikhtisar rugi
xx
Jika perusahan rugi
8. Penutupan akun prive Akun prive dikredit sebesar saldo akhirnya dan akun modal didebet dengan jumlah yang sama. Tgl No bukti Keterangan 31
Modal
Ref D
K
Xx Prive
xx
Jurnal Pembalik Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang tujuannya adalah mengembalikan atau menyesuaikan kebijakan terkait sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Pembuatan ayat jurnal pembalik ini bukan suatu keharusan tergantung sistem pencatatan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan harta atau beban dan utang atau pendapatan, atau dengan kata lain yang dibuatkan jurnal pembalik hanya beban akrual (beban yang ditangguhkan pembayarannya) sehingga muncul
140
utang dan pendapatan akrual (pendapatan yang masih harus diterima) muncul piutang. Dasar penyusunan ayat jurnal pembalik adalah dari jurnal penyesuaian, indikator suatu ayat jurnal penyesuaian memerlukan jurnal pembalik adalah jika suatu ayat jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru (belum muncul di neraca saldonya). Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah: 3.
Untuk menyederhanakan pembuatan jurnal pada periode berikutnya. Pembuatan jurnal balik ini akan bermanfat jika perusahan membuat jurnal yang banyak jumlahnya.
4.
Meminimalkan kekeliruan yang mungkin terjadi (untuk menghindari pengakuan pendapatan dan beban berganda karena penyusunan AJP). Jadi dapat diuraikan bahwa jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal
pembalik, antara lain: 6.
Beban-beban yang masih harus dibayar.
7.
Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban).
8.
Pendapatan yang masih harus diterima.
9.
Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
10. Perlengkapan (bila dicatat sebagai beban perlengkapan).
141
Soal diskusi pertemuan II 1. Bengkel Aan pada akhir Juni 2013 mempunyai ikhtisar transaksi pendapatan dan beban seperti dibawah ini: Pendapatan Jasa
Rp. 5500.000,00
Beban Gaji
Rp. 2500.000,00
Beban Sewa
Rp. 500.000,00
Beban Perlengkapan
Rp. 250.000,00
Beban Penyusutan Peralatan
Rp. 50.000,00
Prive
Rp. 1000.000,00
Dari ikhtisar transaksi diatas buatlah jurnal penutupnya.
Jawaban soal 1
Pendapatan Jasa
Rp. 5500.000,00
Ikhtisar Laba Rugi
Ikhtisar Laba/Rugi
Rp. 5500.000,00
Rp. 3300.000,00
Beban Gaji
Rp. 2500.000,00
Beban Sewa
Rp. 500.000,00
Beban Perlengkapan
Rp. 250.000,00
Beban Penyusutan Peralatan
Ikhtisar Laba Modal Aan
Modal Aan Prive Aan
Rp.
50.000,00
Rp. 2300.000,00 Rp. 2300.000,00
Rp. 1000.000,00 Rp. 1000.000,00
142
2. Perhatikan Jurnal penyesuaian dibawah ini:
Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2012
Tgl 31/12
Keterangan
Ref
Beban Gaji
Debet
Kredit
Rp 250.000,00
Utang Gaji
Rp 250.000,00
Beban Penyusutan Peralatan
Rp 100.000,00
Akum. Peny. Peralatan
Rp 100.000,00
Sewa dibayar dimuka
Rp 600.000,00
Beban Sewa
Rp 600.000,00
Pendapatan Sewa
Rp 150.000,00
Piutang Sewa
Rp 150.000,00
Beban Perlengkapan
Rp 400.000,00
Perlengkapan Bengkel
Rp 400.000,00
Identifikasi transaksi manakah yang pada awal periode membutuhkan jurnal pembalik! Jawaban soal 2 Transaksi 1 Transaksi 3 Transaksi 4
143
Soal kuis pertemuan II 1.
Jelaskan pengertian jurnal penutup!
2.
Jurnal penutup yang tepat untuk menutup akun pendapatan jasa adalah?
3.
Jika diketahui saldo Prive pada “Salon Enwie” adalah sebesar Rp. 1500.000,00. Jurnal yang perlu dibuat adalah….?
4.
Jika diketahui pada akhir periode saldo pendapatan dan beban pada “Bengkel Aan” adalah sebesar Rp. 5000.000,00 dan Rp. 1500.000,00. Dari kasus tersebut diketahui bahwa bengkel dalam keadaan…. Dan jurnal penutup yang tepat adalah….
5.
Jelaskan pengertian jurnal pembalik!
6.
Sebutkan akun-akun yang perlu dibalik dalam jurnal pembalik!
7.
Apakah semua akun yang ada dalam jurnal penyesuaian perlu dibalik? Jelaskan! Jawab:
1.
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menutup akun-akun nominal ke akun riil.
2.
Pendapatan Jasa (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K).
3.
Modal (Rp. 1500.000,00) Prive (Rp1500.000,00).
4.
Bengkel dalam keadaan laba. Jurnal penutupnya Ikhtisar laba/rugi (Rp. 3500.000,00) Modal (Rp. 3500.000,00).
5.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode untuk membalik akun-akun jurnal pada jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun riil baru.
6.
Beban dibayar dimuka (diakui sebagai beban), pendapatan diterima dimuka (diakui sebagai pendapatan), beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima.
7.
Tidak. Hanya akun-akun yang menimbulkan perkiraan riil baru yang perlu dibalik. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kekeliruan yang mungkin terjadi.
144
Soal Diskusi Pertemuan 3 1. Soal pertama: “Bengkel Aan” Data Keuangan Untuk periode yang berakhir Desember 2012 Beban Gaji
Rp 400.000,00
Beban Sewa
Rp 800.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Bengkel
Rp 600.000,00
Pendapatan Jasa Bengkel
Rp 1.000.000,00
Pendapatan Sewa
Rp 950.000,00
Pendapatan Bunga
Rp 350.000,00
Prive Aan
Rp 200.000,00
Dari data keuangan diatas buatlah jurnal penutupnya. Jawab: Pendapatan Jasa Bengkel
Rp. 1000
Pendapatan Sewa
Rp. 950
Pendapatan Bunga
Rp. 350 Ikhtisar Laba Rugi
Ikhtisar Laba Rugi
Rp. 2300 Rp. 1800
Beban Gaji
Rp. 400
Beban Sewa
Rp. 800
Beban Penyusutan
Rp. 600
Ikhtisar Laba Rugi
Rp. 500 Modal
Modal Aan
Rp. 500 Rp. 200
Prive Aan
Rp. 200
2. Soal kedua: Pada tanggal 02 Juni 2013 Bengkel Aan menyewa memperpanjang sewa ruko untuk tempat usaha. Harga sewa ruko tersebut adalah sebesar Rp.
145
2400.000 untuk jangka waktu satu tahun dan diakui sebagai beban. Buatlah jurnal umum pada saat mencatat transakasi tersebut, jurnal penyesuaian pada akhir periode (31 Desember 2013) dan jurnal pembaliknya pada awal periode (01 Januari 2014) serta diskusikan dengan kelompok kalian perbedaan masing-masing jurnal!
Jawab: Jurnal Umumnya: Beban Sewa
Rp. 2400.000 Kas
Rp. 2400.000,00
Jurnal Penyesuaiannya: Sewa dibayar dimuka
Rp.1000.000,00 Beban Sewa
Rp. 1000.000,00
Jurnal Pembaliknya Beban Sewa
Rp.1000.000,00 Sewa dibyr dmk
Rp. 1000.000,00
Soal Kuis Pertemuan III: Lembar Kerja Siswa Simpati Halaman 48 dan 50 sebanyak 10 soal
146
Lampiran 15 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SMA N 1 Dempet Mata Pelajaran
: Ekonomi Akuntansi
Kelas Semester
: X/ Genap
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit (3 x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa B. POKOK BAHASAN Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik C. INDIKATOR Jurnal Penutup - Menyebutkan akun-akun yang harus ditutup dan menjelaskan pengertian jurnal penutup. Perusahaan Jasa - Menutup akun pendapatan: pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa. - Menutup akun beban: beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan. - Menutup akun prive.
Jurnal
- Menutup akun ikhtisar laba rugi, dalam kondisi perusahaan laba maupun rugi. - Menjelaskan pengertian jurnal pembalik dan menyebutkan akun-akun yang perlu dibalik.
Pembalik Perusahaan Jasa - Membuat jurnal pembalik dari akun beban yang masih harus dibayar. - Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima. - Membuat jurnal pembalik dari akun beban dibayar dimuka.
147
- Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan akun-akun yang harus ditutup dan menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Siswa dapat menutup akun pendapatan: pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa. 3. Siswa dapat menutup akun beban: beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan. 4. Siswa dapat menutup akun prive. 5. Siswa dapat menutup akun ikhtisar laba rugi, dalam kondisi perusahaan laba maupun rugi. 6. Siswa dapat menjelaskan pengertian jurnal pembalik dan menyebutkan akun-akun yang perlu dibalik. 7. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun beban yang masih harus dibayar. 8. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus diterima. 9. Membuat jurnal pembalik dari akun beban dibayar dimuka. 10. Siswa dapat membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka. E. MATERI POKOK 1. Pengertian Jurnal Penutup dan akun-akun yang harus ditutup 2. Jurnal penutup untuk masing-masing akun yang perlu penutupan 3. Pengertian Jurrrnal pembalik dan akun yang perlu dibalik 4. Jurnal Pembalik untuk masing-masing akun yang perlu pembalikan
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran
: Model pembelajaran konvensional
2. Metode pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan latihan soal.
G. MEDIA PEMBELAJARAN White board, Spidol, Penghapus
148
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi wak tu
A. Kegiatan Awal: 4. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan 10 menit keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius. 5. Mengabsen siswa dan mengkondisikan siswa untuk melakukan pre-test sebagai wujud kedisiplinan. 6. Penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan pre-test. B. Kegiatan Inti:
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
149
Melakukan pre-test.
45 menit
Eksplorasi: Guru menjelaskan materi jurnal penutup dan jurnal pembalik pada 25 menit perusahaan jasa sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi: Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi jurnal penutup dan jurnal pembalik. Konfirmasi: Guru mengklarifikasi jawaban siswa. C. Kegiatan Akhir: Menutup dan memberi tahu materi yang akan dibahas pertemuan 10 menit berikutnya. Pertemuan 1 (04 Juli 2013) Pertemuan ke 2 (05 Juli 2013) Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal: 4. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 6. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. B. Kegiatan Inti: Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat materi tentang jurnal penutup dan jurnal pembalik sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 3. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang diajarkan. 4. Guru memberikan latihan soal pada siswa. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab. Konfirmasi 2. Guru menyuruh beberapa siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 3. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. C. Kegiatan Akhir:
Alokasi wak tu 10 menit
70 menit
150
3. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 4. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. Pertemuan ke 3 (06 Juli 2013) Kegiatan Pembelajaran
10 menit
Alokasi wak tu
A. Kegiatan Awal: 3. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan 10 menit keyakinan masing-masing untuk menumbuhkan jiwa religius dilanjutkan dengan mengabsen siswa sebagai wujud kedisiplinan. 4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 5. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. B. Kegiatan Inti: 35 menit Eksplorasi Guru menjelaskan kembali materi jurnal penutup dan jurnal pembalik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif. Elaborasi 3. Guru memberikan latihan soal pada siswa. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab. 4. Post-test 45 menit Konfirmasi 4. Guru menyuruh beberapa siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dalam sebuah forum. 5. Guru mengklarifikasi jawaban siswa.
C. Kegiatan Akhir: 1. Guru mengajak semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.
I. SUMBER BELAJAR 1.
Buku Akuntansi untuk SMA Kelas XI IPS
2.
Lembar Kerja Siswa
3.
Dan buku lain yang relevan
5 menit
151
J. PENILAIAN 3. Teknik
: Tes tertulis
4. Bentuk instrumen •
Pilihan ganda : Pre test, post test.
•
Uraian
: tes formatif (latihan soal sama dengan latihan soal
pada kelas eksperimen)
Semarang, Juli 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Nurul Basyariyah NIM. 7101409170
152
Lampiran 16 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran : Ekonomi Akuntansi Tahun Pelajaran : 2012/2013 Kelas / Semester : XI / II Pokok Bahasan : Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Alokasi Waktu : 45 menit Jumlah Soal : 40 soal No
Pokok Bahasan
Indikator
Aspek yang diukur C1
1.
C2
Jumlah
C3
Penutup - Menyebutkan akun-akun yang 1, 2 harus ditutup dan menjelaskan Perusahaan pengertian jurnal penutup.
Jurnal
2
Jasa
2.
Jurnal Pembalik Perusahaan Jasa
- Menutup akun pendapatan: pendapatan jasa, pendapatan bunga, pendapatan sewa. - Menutup akun beban: beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan. - Menutup akun prive.
4,14
10,15
4
3,7
12,17
4
5,6
11,16
4
- Menutup akun ikhtisar laba rugi, dalam kondisi perusahaan laba maupun rugi.
8,9,
13, 18
6
19,20
- Menjelaskan pengertian jurnal 21, pembalik dan menyebutkan akunakun yang perlu dibalik. 22
3
,3 0 - Membuat jurnal pembalik dari akun beban yang masih harus dibayar. - Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan yang masih harus
23,24,
33,37
4
26, 28 32,35,
5
153
diterima.
3 6
- Membuat jurnal pembalik dari akun beban dibayar dimuka. - Membuat jurnal pembalik dari akun pendapatan diterima dimuka. Jumlah
Keterangan: C1: Pengetahuan/ingatan C2: Analisis C3: Aplikasi
5
Penskoran: Benar: skor 1
25, 39 31, 34
4
27, 40 38, 29
4
18
17
Salah: skor 0
40
154
Lampiran 17 SOAL ULANGAN POKOK BAHASAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK Mata Pelajaran
: Ekonomi Akuntansi
Kelas/Semester
: XI/II
Waktu
: 45 menit
PETUNJUK: 1. Isikan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Periksa dan bacalah dengan teliti soal-soal sebelum anda menjawabnya. 3. Tanyakan kepada pengawas apabila ada soal yang kurang jelas atau tidak lengkap. 4. Boleh menggunakan alat hitung seperti kalkulator, tetapi tidak diperbolehkan memakai HP. 5. Periksalah jawaban sebelum dikumpulkan pada pengawas. 6. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cermat dan seksama.
SELAMAT MENGERJAKAN
1. Jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening akun nominal dan akun prive ke akun modal melalui ikhtisar laba rugi pada akhir periode disebut…. a. Jurnal Khusus d. Jurnal Umum b. Jurnal Penyesuaian e. Jurnal Pembalik c. Jurnal Penutup
2. Berikut ini yang bukan merupakan akun-akun yang perlu ditutup pada jurnal penutup ialah…..
155
a. Akun Beban b. Akun Prive Pemilik c. Akun Pendapatan
d. Akun Harta e. Akun Laba/rugi
3. Ayat Jurnal Penutup untuk akun beban iklan adalah….. a. Kas (D) Beban Iklan (K) b. Beban Iklan (D) Kas (K) c. Ikhtisar Laba/rugi (D) Beban Iklan (K) d. Ikhtisar Laba/rugi (D) Kas (K) e. Beban Iklan (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K)
4. Jurnal Penutup untuk menutup akun pendapatan bunga adalah… a. Pendapatan Bunga (D) Beban Bunga (K) b. Beban Bunga (D) Pendapatan Bunga (K) c. Ikhtisar Laba/Rugi (D) Pendapatan Bunga (K) d. Pendapatan Bunga (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K) e. Beban Bunga (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K)
5. Langkah menutup akun prive adalah dengan mengkredit akun prive dan mendebit akun….. a. Modal Pemilik d. Laba bersih b. Kas e. Pendapatan Jasa c. Ikhtisar Laba/Rugi
6. Jurnal penutup untuk akun prive yang benar dibawah ini adalah… a. Prive (D) Modal (K) b. Modal (D) Prive (K) c. Prive (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K) d. Ikhtisar Laba/Rugi (D) Prive (K) e. Modal (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K)
7. Jurnal penutup yang tepat untuk menutup akun Beban Bunga yang benar adalah…. a. Pendapatan Bunga (D) Beban Bunga (K) b. Beban Bunga (D) Pendapatan Bunga (K)
156
c. Ikhtisar Laba/Rugi (D) Beban Bunga (K) d. Beban Bunga (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K) e. Beban Bunga (D) Ikhtisar Laba/Rugi (K)
8. Jika dalam laporan keuangan perusahaan dalam keadaan laba, maka jurnal penutup yang dibuat untuk menutup akun laba yang tepat adalah…. a. Modal (D) dan Ikhtisar Laba/Rugi (K) b. Ikhtisar Laba/Rugi (D) dan Modal (K) c. Ikhtisar Laba/Rugi (D) dan Pendapatan (K) d. Pendapatan (K) dan Ikhtisar Laba/Rugi (K) e. Modal (D) dan Pendapatan (K)
9. Sedangkan jika perusahaan dalam posisi rugi, jurnal penutup yang harus dibuat adalah…. a. Modal (D) dan Pendapatan (K) b. Pendapatan (D) dan Ikhtisar Laba Rugi (K) c. Ikhtisar Laba/Rugi (D) dan Pendapatan (K) d. Ikhtisar Laba/Rugi (D) dan Modal (K) e. Modal (D) dan Ikhtisar Laba/Rugi (K)
10. Perhatikan data keuangan “Bengkel Aan” dibawah ini (Soal no 10-13):
“Bengkel Aan” Data Keuangan Untuk periode yang berakhir Desember 2012 Beban Gaji
Rp 400.000,00
Beban Sewa
Rp 800.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Bengkel
Rp 600.000,00
Pendapatan Jasa Bengkel
Rp 1.000.000,00
Pendapatan Sewa
Rp 950.000,00
Pendapatan Bunga
Rp 350.000,00
157
Prive Aan
Rp 200.000,00
Jurnal Penutup untuk menutup akun pendapatan jasa bengkel adalah…. a. Kas Pendapatan Jasa
Rp 1000.000,00 Rp 1.000.000,00
b. Pendapatan Jasa Modal
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
c. Pendapatan Jasa Ikhtisar Laba/Rugi
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
d. Ikhtisar Laba/Rugi Pendapatan Jasa
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
e. Pendapatan Jasa Kas
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
11. Ayat Jurnal Penutup untuk menutup akun Prive Aan adalah… a. Prive Aan Rp 200.000,00 Kas
Rp 200.000,00
b. Kas
Rp 200.000,00 Prive Aan
Rp 200.000,00
c. Prive Aan Modal Aan
Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
d. Modal Aan Prive Aan
Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
e. Prive Aan Ikhtisar Laba/Rugi
Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
12. Ayat Jurnal Penutup dibawah ini yang tepat untuk menutup akun beban adalah…
158
a. Beban Kas
Rp 1.800.000,00 Rp. 1.800.000,00
b. Kas Beban-beban
Rp 1.800.000,00 Rp 1.800.000,00
c. Beban Gaji Beban Sewa
Rp 400.000,00 Rp 800.000,00
Beban Penyusutan peralatan
Rp 600.000,00
Ikhtisar Laba/Rugi
Rp 1.800.000,00
d. Ikhtisar Laba/Rugi Beban Gaji
Rp 1.800.000,00 Rp 400.000,00
Beban Sewa
Rp 800.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Rp 600.000,00 e. Beban Gaji Beban Sewa
Rp 400.000,00 Rp 800.000,00
Beban Penyusutan peralatan
Rp 600.000,00
Prive
Rp 1.800.000,00
13. Berdasarkan data keuangan diatas jurnal penutup untuk menutup akun Laba/Rugi yang benar adalah…. a. Modal Rp 500.000,00 Ikhtisar Laba/Rugi Rp 500.000,00 b. Ikhtisar Laba/Rugi Modal
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
c. Modal Pendapatan
Rp 2.300.000,00 Rp 2.300.000,00
d. Ikhtisar Laba/Rugi Prive
Rp 2.300.000,00 Rp 2.300.000,00
e. Ikhtisar Laba/Rugi
Rp 500.000,00
159
Laba ditahan
Rp 500.000,00
14. Jurnal Penutup yang tepat untuk menutup akun pendapatan sewa adalah….. a. Pendapatan sewa xx Kas xx b. Ikhtisar laba/rugi Pendapatan sewa
xx xx
c. Pendapatan sewa Ikhtisar laba/rugi
xx xx
d. Modal Pendapatan sewa
xx xx
e. Pendapatan sewa Modal
xx xx
15. Diketahui akun pendapatan Jasa “Rental Mobil Dewa” adalah sebesar Rp 800.000,00. Jurnal penutup yang perlu dibuat adalah….. a. Ikhtisar laba/rugi Rp 800.000,000 Pendapatan Jasa Rp 800.000,00 b. Pendapatan Jasa Ikhtisar laba/rugi
Rp 800.000,00 Rp 800.000,00
c. Pendapatan Jasa Modal
Rp 800.000,00 Rp 800.000,00
d. Modal Pendapatan Jasa
Rp 800.000,00
e. Prive Pendapatan Jasa
Rp 800.000,00
Rp 800.000,00
Rp 800.000,00
16. Diketahui pengambilan pribadi Tn. Agus pada perusahaan “Rental Mobil Dewa” pada bulan Desember 2012 adalah sebesar Rp 500.000,00. Jurnal penutup yang harus dibuat adalah….
160
a. Prive Modal
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
b. Prive Kas
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
c. Modal Prive
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
d. Prive Ikhtisar laba/rugi
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
e. Ikhtisar laba/rugi Prive
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
17. Pada bulan Desember 2012 diketahui akun beban perlengkapan “Foto copy Lancar” adalah sebesar Rp 650.000,00. Jurnal penutup yang tepat adalah…. a. Beban Perlengkapan Rp 650.000,00 Kas Rp 650.000,00 b. Beban Perlengkapan Perlengkapan
Rp 650.000,00
c. Beban Perlengkapan Ikhtisar laba/rugi
Rp 650.000,00 Rp 650.000,00
d. Ikhtisar laba/rugi Beban Perlengkapan
Rp 650.000,00 Rp 650.000,00
e. Beban Perlengkapan Modal
Rp 650.000,00 Rp 650.000,00
Rp 650.000,00
18. Pada kertas kerja “Foto Copy Lancar” diketahui saldo rugi adalah Rp 1.500.000,00. Jurnal penutup untuk saldo rugi tersebut adalah….. a. Modal Rp 1.500.000,00 Ikhtisar laba/rugi Rp 1.500.000,00 b. Ikhtisar laba/rugi Modal
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
161
c. Ikhtisar laba/rugi Kas
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
d. Kas Ikhtisar laba/rugi
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
e. Pendapatan Jasa Ikhtisar laba/rugi
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
19. Ketika perusahaan dalam keadaan rugi langkah menutup akun rugi adalah dengan mendebit akun modal dan mengkredit akun…. a. Ikhtisar laba/rugi b. Prive c. Pendapatan d. Beban e. Kas
20. Langkah menutup akun laba adalah dengan mendebit akun…. Dan mengkredit akun…. Pasangan akun yang tepat untuk melengkapi pernyataan tersebut adalah… a. Modal dan Ikhtisar Laba/Rugi b. Kas dan Modal c. Ikhtisar Laba/Rugi dan Pendapatan Jasa d. Pendapatan Jasa dan Modal e. Ikhtisar laba/rugi dan Modal
21. Jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan kembali jurnal penyesuaian yang dibuat pada periode akuntansi sebelumnya disebut…. a. Jurnal Umum d. Jurnal Khusus b. Jurnal Penyesuaian e. Jurnal Pembalik c. Jurnal Penutup
22. Dalam penyusunan jurnal pembalik untuk menghindari pencatatan ganda dalam perusahaan ada empat akun yang membutuhkan pembalikan, kecuali….. a. Beban yang masih harus dibayar. b. Beban yang masih harus diterima.
162
c. Beban dibayar dimuka. d. Pendapatan diterima dimuka. e. Pendapatan yang masih harus diterima.
23. Untuk menghindari pencatatan ganda dalam perusahaan ketika ditemukan ada akun bunga pinjaman bank yang masih harus dibayar (utang bunga) maka jurnal pembalik yang harus dibuat oleh perusahaan adalah…. a. Beban Bunga (D) Utang Bunga (K) b. Utang Bunga (D) Kas (K) c. Beban Bunga (D) Utang Bunga (K) d. Utang Bunga (D) Beban Bunga (K) e. Utang Bunga (D) Ikhtisar laba/rugi (K)
24. Jurnal Pembalik yang tepat untuk akun gaji yang masih harus dibayar (utang gaji) adalah… a. Utang Gaji xx Beban Gaji xx b. Beban Gaji Utang Gaji
xx xx
c. Utang Gaji Kas
xx xx
d. Utang Gaji Ikhtisar Laba/rugi
xx xx
e. Beban Gaji Kas
xx xx
25. Perusahaan akan memerlukan jurnal pembalik apabila akun beban dibayar dimuka dicatat dengan metode… a. Harta b. Beban c. Perpectual d. Fisik e. Tetap
163
26. Jurnal Pembalik yang tepat untuk akun piutang bunga adalah…. a. Piutang Bunga (D) Pendapatan Bunga (K) b. Pendapatan Bunga (D) Piutang Bunga (K) c. Kas (D) Piutang Bunga (K) d. Kas (D) Pendapatan Bunga (K) e. Salah semua
27. Jika perusahaan mengakui pendapatan diterima dimuka sebagai utang, bagaimanakah perlakuannya…. a. Perlu dibalik b. Tidak perlu dibalik c. Perlu ditutup d. Dibiarkan saja e. Terserah akuntannya
28. Untuk mengindari pencatatan ganda, pencatatan jurnal pembalik yang benar apabila perusahaan terdapat akun pendapatan yang masih harus diterima adalah….. a. Pendapatan…. xx Piutang…. xx b. Piutang…. Pendapatan…
xx xx
c. Kas Piutang…
xx xx
d. Kas Pendapatan…
xx xx
e. Utang Usaha Kas
xx xx
29. Pada tanggal 05 Mei 2012 disewakan sebagian bangunan “Bengkel Aan” sebesar Rp 2.400.000,00 untuk 1 tahun dan dicatat sebagai pendapatan sewa. Jurnal pembalik yang harus dibuat “Bengkael Aan” pada awal perioede (01 Januari 2013) adalah…. a. Sewa diterima dimuka Rp 800.000,00
164
Pendapatan Sewa
Rp 800.000,00
b. Pendapatan Sewa Rp 800.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 800.000,00 c. Kas
Rp 2.400.000,00 Pendapatan Sewa Rp 2.400.000,00
d. Pendapatan Sewa Rp 2.400.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000,00 e. Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000,00 Pendapatan Sewa Rp 2.400.000,00
30. Berikut ini adalah jurnal penyesuaian “Bengkel Aan” pada akhir periode: Bengkel Aan Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2012
Tgl 31/12
Keterangan
Ref
Beban Gaji Utang Gaji
Debet
Kredit
Rp 250.000,00 (1)
Rp 250.000,00
Beban Penyusutan Peralatan
Rp 100.000,00
Akum. Peny. Peralatan (2) Sewa dibayar dimuka Beban Sewa
Rp 100.000,00 Rp 600.000,00
(3)
Piutang Sewa
Rp 600.000,00 Rp 150.000,00
Pendapatan Sewa (4) Beban Perlengkapan
Rp 150.000,00 Rp 400.000,00
165
Perlengkapan Bengkel
(5)
Rp 400.000,00
Dari data diatas manakah transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik….. a. 1, 2 dan 3 b. 2, 3 dan 4 c. 3, 4 dan 5
d. 1, 3 dan 4 e. 1, 4 dan 5
31. Jurnal pembalik yang tepat untuk akun beban sewa berdasarkan jurnal penyesuaian “Bengkel Aan” pada awal periode (01 Januari 2013) diatas adalah… a. Sewa dibayar dimuka Rp 600.000,00 Beban Sewa Rp 600.000,00 b. Beban Sewa Rp 600.000,00 Sewa dibayar dimuka Rp 600.000,00 c. Beban Sewa Kas
Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
d. Sewa dibayar dimuka Rp 600.000 Kas Rp 600.000,00 e. Beban Sewa Utang Sewa
Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
32. Jurnal Pembalik yang tepat untuk akun Piutang Sewa berdasarkan jurnal penyesuaian “Bengkel Aan”(01 Januari 2013) diatas adalah… a. Piutang Sewa Rp 150.000,00 Pendapatan Sewa Rp 150.000,00 b. Piutang Sewa Kas
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
c. Kas Piutang Sewa
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
166
d. Pendapatan Sewa Piutang Sewa
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
e. Tidak perlu dijurnal
33. Pada akhir periode diketahui bahwa “Salon Enwie” mempunyai Utang gaji sebesar Rp 300.000,00. Jurnal pembalik yang harus dibuat oleh “Salon Enwie” adalah…. a. Beban Gaji Rp 300.000,00 Utang Gaji Rp 300.000,00 b. Utang Gaji Beban Gaji
Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
c. Utang Gaji Kas
Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
d. Beban Gaji Kas
Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
e. Kas Piutang Gaji
Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
34. Saldo iklan dibayar dimuka “Salon Enwie” menunjukkan saldo Rp 6.000.000. Jurnal pembalik yang perlu dibuat adalah … a. Iklan dibayar dimuka Rp 6.000.000 Beban iklan Rp 6.000.000 b. Beban iklan Rp 6.000.000 Ikhtisar laba-rugi Rp 6.000.000 c. Ikhtisar laba-rugi Iklan dibayar dimuka
Rp 6.000.000
d. Beban iklan Rp 6.000.000 Iklan dibayar dimuka e. tidak dibuat jurnal pembalik
Rp 6.000.000
Rp 6.000.000
167
35. Pada tanggal 02 Mei 2012 seorang klien menyewa sebuah gedung milik “Salon Enwie” dengan harga Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun kedepan dan pada saat transaksi “Salon Enwie” mencatatnya sebagai pendapatan. Jurnal pembalik yang perlu dibuat oleh “Salon Enwie” pada awal periode (01 Januari 2013) adalah… a. Kas Rp 2.400.000,00 Pendapatan Rp 2.400.000,00 b. Sewa diterima dimukaRp 2.400.000,00 Kas Rp 2.400.000,00 c. Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka
Rp 1.600.000,00 Rp 1.600.000,00
d. Sewa diterima dimukaRp 800.000,00 Pendapatan Sewa Rp 800.000,00 e. Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka
Rp 800.000,00 Rp 800.000,00
36. Diketahui pada akhir peride pendapatan sewa yang masih akan diterima oleh “Salon Enwie” adalah sebesar Rp150.000,00. Jurnal pembalik yang harus dibuat adalah…… a. Pendapatan Sewa Rp 150.000,00 Piutang sewa Rp 150.000,00 b. Piutang Sewa Pendapatan Sewa
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
c. Kas Pendapatan Sewa
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
d. Kas Piutang Sewa
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
e. Tidak usah dijurnal
37. Pada akhir periode diketahui “Salon Enwie” masih mempunyai beban gaji yang belum dibayarkan kepada para karyawannya sebesar Rp 1.200.000,00.
168
Jurnal pembalik yang harus dibuat oleh “Salon Enwie” pada awal periode adalah…. a. Tidak perlu dibalik b. Beban Gaji Rp 1.200.000,00 Kas Rp 1.200.000,00 c. Beban Gaji Utang Gaji
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
d. Utang Gaji Beban Gaji
Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
e. Utang Gaji Kas
Rp 1.200.000 Rp 1.200.000,00
38. Pada tanggal 03 November 2012 Tuan Roni menyewa sebuah peralatan bengkel kepada “Bengkel Aan” dengan harga Rp 450.000,00 untuk tiga bulan kedepan dan pada saat transaksi “Bengkel Aan” mencatatnya sebagai pendapatan sewa. Jurnal pembalik yang perlu dibuat oleh “Bengkel Aan” pada awal periode (1 Januari 2013) terkait dengan transaksi tersebut adalah…. a. Kas Rp 450.000,00 Pendapatan sewa Rp 450.000,00 b. Sewa diterima dimuka Pendapatan Sewa
Rp 450.000,00
c. Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka
Rp 450.000,00
d. Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka
Rp 150.000,00
Rp 450.000,00
Rp 450.000,00
Rp 150.000,00
e. Tidak perlu dijurnal
39. Jurnal pembalik yang tepat untuk akun Iklan dibayar dimuka jika pada saat transaksi perusahaan mencatatnya sebagai beban adalah adalah….. a. Beban Iklan (D) Kas (K) b. Iklan dibayar dimuka (D) Beban Iklan (K) c. Beban Iklan (D) Iklan dibayar dimuka (K) d. Iklan dibayar dimuka (D) Kas (K)
169
e. Iklan dibayar dimuka (D) Modal (K)
40. Jurnal pembalik yang tepat untuk akun sewa diterima dimuka jika pada saat transaksi perusahaan mencatatnya sebagai pendapatan adalah…. a. Kas (D) Pendapatan Sewa (K) b. Kas (D) Sewa Diterima dimuka (K) c. Pendapatan Sewa (D) Sewa diterima dimuka (K) d. Sewa diterima dimuka (D) Pendapatan Sewa (D) e. Sewa diterima dimuka (D) Modal (K)
170
Lampiran 18
KUNCI JAWABAN SOAL ULANGAN POKOK BAHASAN JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PEMBALIK
1. C 2. D 3. C 4. D 5. A 6. B 7. C 8. B 9. E 10. C 11. D 12. D 13. B 14. C 15. B 16. C 17. D 18. A 19. A 20. E
21. E 22. B 23. D 24. A 25. B 26. B 27. B 28. A 29. A 30. D 31. B 32. D 33. B 34. E 35. D 36. A 37. D 38. D 39. C 40. D
171
Lampiran 19
JUMLAH Var00001
Var00002
Var00003
Var00004
Var00005
Var00006
Var00007
Var00008
Var00009
Var00010
Var00011
Var00012
Var00013
Var00014
Var00015
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N
KETERANGAN .456’ .015 28 .595’’ .001 28 .604" .001 28 .396’ .037 28 .531’’ .004 28 .496" .007 28 .422’ .025 28 .666" .000 28 .634’’ .000 28 .501’’ .007 28 405’ 033 28 .516’’ .005 28 .512” .005 28 .502" .006 28 .621" .000 35
VALIDITAS BUTIR SOAL
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
172
JUMLAH Var00016
Var00017
Var00018
Var00019
Var00020
Var00021
Var00022
Var00023
Var00024
Var00025
Var00027
Var00028
Var00029
Var00030
Var00031
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N
KETERANGAN .512’’ .005 28 .440’ .019 28 .417’ .027 28 .473’ .011 28 .456’ .015 28 .731" .000 28 .433’ .021 28 .410’ .030 28 .531’’ .004 28 .502’’ .006 28 411’ 030 28 .530’’ .006 28 .463` .013 28 .611" .001 28 .502" .006 28
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
173
Var00032
Var00033
Var00034
Var00035
Var00036
Var00037 Var00038
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed)
.529’’ .004 28 .473’ .011 28 .436’ .020 28 .411’ .030 28 .468’ .012 28 .453" .007 28 .436’ .025
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai Dipakai
174
Var00039
Var00040
N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N
28 .501" .007 28 .502’’ .006 28
Dipakai
Dipakai
175
Lampiran 20 RELIABILITAS BUTIR SOAL Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .743
N of Items
.930
41
Soal dikatakan memilki reliabel yang baik jika nilai lebih besar dari 0,60. Hasil perhitungan reliabilitas soal dengan SPSS 16 Cronbach’s Alpha diperoleh hasil 0,867> 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel.
176
Lampiran 21
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL (P) Rumus Keterangan: P B JS
= Indeks Kesukaran = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Pada soal nomor 1 B
= 25
JS
= 28
P
= = 0,8
dengan kriteria Indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 Jika P = 0,00 sampai 0,30 adalah sukar Jika P = 0,31 sampai 0,70 adalah sedang Jika P = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Soal nomor 1 P = 0,8 sehingga dapat dikategorikan soal yang mudah. Soal nomor 2-40 dihitung dengan rumus yang sama.
177
Lampiran 22 CONTOH PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL (D) Rumus Keterangan: JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Perhitungan Daya Beda soal no 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BA = 14 JA = 14
JB
Kelompok Atas Kode Skor R-12 1 R-28 1 R-3 1 R-14 1 R-26 1 R-24 1 R-4 1 R-8 1 R-15 1 R-18 1 R-27 1 R-22 1 R-10 1 R-5 1
BB = 14
No 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kelompok Bawah Kode Skor R-19 1 R-7 1 R-20 1 R-21 1 R-6 1 R-23 1 R-11 1 R-2 0 R-13 1 R-17 0 R-9 1 R-1 1 R-16 1 R-25 0
= 11
Klafisikasi daya pembeda: D = 0,00 - 0,20 = jelek D = 0,21 - 0,40 = cukup D = 0,41 - 0,70 = baik D = 0,71 - 1,00 = baik sekali D = negatif,soalnya tidak baik,sebaiknya dibuang Soal nomor 1 D = 0,215, sehingga daya pembeda soal cukup. Untuk soal nomor 2-30 dihitung dengan rumus yang sama.
178
Lampiran 23
HASIL ANALISIS TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
R-12 R-28 R-3 R-14 R-26 R-24 R-4 R-8 R-15 R-18 R-27 R-22 R-10 R-5 R-19 R-7 R-20 R-21 R-6 R-23 R-11 R-2 R-13 R-17 R-9 R-1 R-16 R-25 Ba Bb Ja Jb D Kriteria Ba + Bb N IK Kriteria
Daya Beda
Nomer
Inde ks Ke sukaran Soal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 14 11
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 14 10
14 7
14 14 14 14 14 14 0.21429 0.28571 0.5 C C B 25 24 21 28 28 28 0.89286 0.85714 0.75 Mudah Mudah Mudah
Butir Soal 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 14 14 13 12 11 11 9 9 14 14 14 14 14 14 14 14 0.21429 0.21429 0.28571 0.21429 C C C C 25 25 22 21 28 28 28 28 0.89286 0.89286 0.78571 0.75 Mudah Mudah Mudah Mudah
179
Butir Soal
Nomer Kode Responden 8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
R-12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
R-28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
R-3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
4
R-14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
R-26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
R-24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
R-4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
8
R-8
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
R-15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
R-18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
R-27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
R-22
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
R-10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
R-5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
15
R-19
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
16
R-7
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
17
R-20
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
18
R-21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
19
R-6
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
20
R-23
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
21
R-11
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
22
R-2
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
23
R-13
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
24
R-17
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
25
R-9
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
26
R-1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
27
R-16
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
28
R-25
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Daya Beda
9 10
Ba
14
14
14
14
14
13
14
14
13
11
14
Bb
6
9
11
9
11
5
10
10
7
6
9
Ja
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Jb
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
D
0.5714
Kriteria
B
Ba + Bb
0.357 C
20
0.2143 C
23
0.357 C
25
C 23
Inde ks
N
28
28
28
28
Ke sukaran
IK
0.7143
0.821
0.8929
0.821
Soal
Kriteria
Mudah
Mudah Mudah
0.214 0.5714 B
0.286 C
0.286 C
24
0.429 B
24
0.357 0.357 C
25
18
20
28
28
28
28
28
0.893 0.6429
0.857
0.857
0.714
C 17
23
28
28
0.607 0.821
Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah
180
Nomer
Butir Soal
Kode Responden 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
R-12
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
2
R-28
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
3
R-3
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
4
R-14
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
5
R-26
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
6
R-24
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
7
R-4
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
8
R-8
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
R-15
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
R-18
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
11
R-27
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
12
R-22
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
13
R-10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
14
R-5
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
15
R-19
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
16
R-7
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
17
R-20
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
18
R-21
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
19
R-6
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
20
R-23
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
21
R-11
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
22
R-2
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
23
R-13
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
24
R-17
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
25
R-9
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
26
R-1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
27
R-16
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28
R-25
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
Daya Beda
9 10
Ba
14
14
14
6
13
14
14
6
3
6
4
Bb
8
11
9
1
7
11
10
0
0
0
0
Ja
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Jb
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
D
0.4286
0.429
0.214
0.286
0.429
0.286
Kriteria
B
B
C
C
B
C
Ba + Bb
0.214 0.357 0.3571 C
22
Inde ks
N
28
Ke sukaran
IK
0.7857
Soal
Kriteria
C
C 7
25
B
25
23
28
28
28
28
28
28
0.893 0.821
0.25
0.714
0.893
0.857
Mudah Mudah Mudah Sukar
20
0.43 0.214
24
C 6
3
28
28
28
28
0.21 0.107
0.214
0.143
Mudah Mudah Mudah Sukar Sukar
6
Sukar
4
Sukar
181
Nomer
B utir S o a l
Ko de R e s po nde n
Y
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
R-12
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
36
2
R-28
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
35
3
R-3
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
34
4
R-14
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
33
5
R-26
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
33
6
R-24
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
32
7
R-4
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
31
8
R-8
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
31
9
R-15
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
30
10
R-18
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
29
11
R-27
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
29
12
R-22
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
29
13
R-10
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
28
14
R-5
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
26
15
R-19
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
26
16
R-7
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
24
17
R-20
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
21
18
R-21
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
21
19
R-6
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
21
20
R-23
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
21
21
R-11
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
21
22
R-2
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
17
23
R-13
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
16
24
R-17
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
16
25
R-9
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
13
26
R-1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
27
R-16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
28
R-25
0
Daya Beda
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
10
Ba
13
14
6
4
3
10
5
4
14
4
Bb
4
10
1
0
0
5
0
0
9
0
Ja
14
14
Jb
14
D
0.6429
Kriteria
B
Ba + Bb
14
14
14
0.286 C
17
14 14
0.357 C
24
14 14
0.2857 C
7
14 14
0.2143 C
0.357 C
4
3
14
14
14
14
14 14
0.3571 0.2857 C
C
15
14 14
0.357 C
5
4
0.2857 C
23
4
Indeks
N
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Kesukaran
IK
0.6071
0.857
0.25
0.1429
0.1071
0.536
0.1786
0.1429
0.821
0.1429
Soal
Kriteria
Sedang M udah Sukar
Sukar
Sukar
Sedang Sukar
Sukar
M udah Sukar
182
Lampiran 24
NILAI PRE TEST KELAS KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Daftar Nilai Pre Test Kelas XI IPS VI (Kontrol) Kode Nama Pre Test K-1 Abdul Rochkim 55 K-2 Ahlun Naja 57.5 K-3 Andri Prasetyan 55 K-4 Ari Kurniawan 62.5 K-5 Denny Trianto 65 K-6 Dian Mekarsari 60 K-7 Eko Febrianto 57.5 K-8 Erma Windi Astutik 50 K-9 Firasty Dwi P 55 K-10 Hany Putri Ani 50 K-11 Heru Tri Cahyo 60 K-12 Intan Maharani Dewi 62.5 K-13 Juharoh Ana Listiana 70 K-14 Jumika 52.5 K-15 Khusnul Yaqin 55 K-16 Kristanto 55 K-17 Miftakhul Khasanah 55 K-18 Moh Zanuar 60 K-19 Muhammad Syaifudin 65 K-20 Nanang Zulianto 57.5 K-21 Nurul Faizah 75 K-22 Retno Indah Rianti 70 K-23 Rizky Wahyu Ramadhan 52.5 K-24 Rizqy Pambudi Adhi 67.5 K-25 Salsa Fani D 55 K-26 Sandi Eko S. 60 K-27 Siti Solekah 70 K-28 Supriyanto 60 K-29 Unikmatul Ayillah 65 K-30 Wisnu Sariul Umam 50 K-31 Yuli Isania 62.5
Kriteria Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
183
Lampiran 25
NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Daftar Nilai Pre test Kelas XI IPS III (Eksperimen) Kode Nama Pre Test Post Test E-1 Abdul Rokhim 60 Tidak Tuntas E-2 Adib Asnawi 67.5 Tidak Tuntas E-3 Ahmad Syafi'i 60 Tidak Tuntas E-4 Ahsolul Muzaki 67.5 Tidak Tuntas E-5 Anis Faidhoni 67.5 Tidak Tuntas E-6 Dani Wahyu Tri W 60 Tidak Tuntas E-7 Dian Efendi 67.5 Tidak Tuntas E-8 Eni Rahmawati 55 Tidak Tuntas E-9 Fatah Yasin 57.5 Tidak Tuntas E-10 Fatna Fatmanah 55 Tidak Tuntas E-11 Indah Wulansari 57.5 Tidak Tuntas E-12 Iqbal Maulana A. 60 Tidak Tuntas E-13 Ita Soliningsih 70 Tuntas E-14 Khoirul Na'im 67.5 Tidak Tuntas E-15 Kresnu Wahyudho 55 Tidak Tuntas E-16 Latiful Khakim 65 Tidak Tuntas E-17 Lilis Maulidya 60 Tidak Tuntas E-18 Mukhammad Afifudin 50 Tidak Tuntas E-19 Muh. Edi Gunawan 55 Tidak Tuntas E-20 Mukti Anas 55 Tidak Tuntas E-21 Nur Aini 62.5 Tidak Tuntas E-22 Nur Muchlisin 50 Tidak Tuntas E-23 Okky Handayani 50 Tidak Tuntas E-24 Rika Febriani 55 Tidak Tuntas E-25 Sa'ari Amri 70 Tuntas E-26 Sriyana 80 Tuntas E-27 Suhirman 50 Tidak Tuntas E-28 Tina Ariana Wati 50 Tidak Tuntas E-29 Ulil Hamam 67.5 Tidak Tuntas E-30 Wilda Lutfitasari 62.5 Tidak Tuntas E-31 Zuliyanto 50 Tidak Tuntas
184
Lampiran 26
NILAI POST TEST KELAS KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Daftar Nilai Post Test Kelas XI IPS VI (Kontrol) Kode Nama Post Test K-1 Abdul Rochkim 72.5 K-2 Ahlun Naja 85 K-3 Andri Prasetyan 70 K-4 Ari Kurniawan 70 K-5 Denny Trianto 72.5 K-6 Dian Mekarsari 87.5 K-7 Eko Febrianto 82.5 K-8 Erma Windi Astutik 80 K-9 Firasty Dwi P 70 K-10 Hany Putri Ani 75 K-11 Heru Tri Cahyo 80 K-12 Intan Maharani Dewi 80 K-13 Juharoh Ana Listiana 85 K-14 Jumika 85 K-15 Khusnul Yaqin 77.5 K-16 Kristanto 72.5 K-17 Miftakhul Khasanah 70 K-18 Moh Zanuar 77.5 K-19 Muhammad Syaifudin 90 K-20 Nanang Zulianto 85 K-21 Nurul Faizah 87.5 K-22 Retno Indah Rianti 75 K-23 Rizky Wahyu Ramadhan 70 K-24 Rizqy Pambudi Adhi 70 K-25 Salsa Fani D 77.5 K-26 Sandi Eko S. 75 K-27 Siti Solekah 80 K-28 Supriyanto 80 K-29 Unikmatul Ayillah 75 K-30 Wisnu Sariul Umam 82.5 K-31 Yuli Isania 70
Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
185
Lampiran 27
NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Daftar Nilai Post Test Kelas XI IPS III (Eksperimen) Kode Nama Post Test E-1 Abdul Rokhim 70 E-2 Adib Asnawi 85 E-3 Ahmad Syafi'i 80 E-4 Ahsolul Muzaki 70 E-5 Anis Faidhoni 87.5 E-6 Dani Wahyu Tri W 70 E-7 Dian Efendi 77.5 E-8 Eni Rahmawati 80 E-9 Fatah Yasin 85 E-10 Fatna Fatmanah 72.5 E-11 Indah Wulansari 75 E-12 Iqbal Maulana A. 77.5 E-13 Ita Soliningsih 87.5 E-14 Khoirul Na'im 82.5 E-15 Kresnu Wahyudho 82.5 E-16 Latiful Khakim 85 E-17 Lilis Maulidya 85 E-18 Mukhammad Afifudin 82.5 E-19 Muh. Edi Gunawan 82.5 E-20 Mukti Anas 85 E-21 Nur Aini 80 E-22 Nur Muchlisin 80 E-23 Okky Handayani 80 E-24 Rika Febriani 87.5 E-25 Sa'ari Amri 90 E-26 Sriyana 95 E-27 Suhirman 77.5 E-28 Tina Ariana Wati 85 E-29 Ulil Hamam 82.5 E-30 Wilda Lutfitasari 90 E-31 Zuliyanto 85
Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
186
Lampiran 28
HASIL PENINGKATAN PEMBELAJARAN PADA KELAS EKSPERIMEN No Absen Pertemuan 2 1 64 2 68 3 75 4 72 5 68 6 80 7 72 8 48 9 60 10 75 11 64 12 75 13 64 14 76 15 75 16 72 17 76 18 75 19 56 20 56 21 75 22 68 23 75 24 60 25 88 26 80 27 64 28 60 29 68 30 86 31 66
Pertemuan 3 88 84 88 80 84 84 88 76 70 76 75 80 74 84 82 86 82 88 70 75 78 70 88 66 90 90 75 78 70 90 78
Dari nilai pekerjaan siswa dalam mengerjakan kuis diperoleh hasil bahwa pada pertemuan kedua rata-rata nilai siswa sebesar 69,71, dan pada
187
pertemuan ketiga rata-rata nilai siswa sebesar 80,22. Hal ini menunjukkan bahwa setiap dilakukan pembelajaran nilai siswa mengalami peningkatan.
188
Lampiran 29
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal
:
Sekolah
: SMA Negeri 1 Dempet
Kelas
: XI IPS
Pertemuan
:
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom yang sesuai!
No
Aktivitas Siswa
Penilaian 5
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan
4
teman. 4.
Siswa mencari tahu pada teman/guru tentang hal-hal yang kurang dimengerti.
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Pengamat,
( ttd )
3
2
1
189
Lampiran 30
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) Hari/Tanggal
: Rabu, 05 Juni 2013
Sekolah
: SMA Negeri 1 Dempet
Kelas
: XI IPS 3
Pertemuan
: ke 2
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom yang sesuai! No
Aktivitas Siswa
Penilaian 5
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan
4
3
2
V V V
teman. 4.
V
Siswa berani menjelaskan materi dan mengajukan pertanyaan di dalam kelas..
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Ketentuan pemberian skor : 1 = Tidak aktif 2 = Kurang aktif 3 = Cukup aktif 4 = Aktif
V
1
190
5 = Sangat aktif
Kriteria keaktifan siswa No.
Interval Persentase
Kriteria
1.
16% - 32 %
Tidak Aktif
2.
33% - 49%
Kurang Aktif
3.
50% - 66%
Cukup Aktif
4.
67% - 83%
Aktif
5.
84% - 100%
Sangat Aktif
Hasil pengamatan : Skor hasil observasi
: (3+2+4+3+2+3)= 17
Skor seluruhnnya
: 25
Rata-rata skor ke 5 aspek
: 3.4
Persentase Pengamatan
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Observer
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Ahmad Fatkhan
191
Lampiran 31
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) Hari/Tanggal
: Kamis, 06 Juni 2013
Sekolah
: SMA Negeri 1 Dempet
Kelas
: XI IPS 3
Pertemuan
: ke 3
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom yang sesuai! No
Aktivitas Siswa
Penilaian 5
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan
4
3
V V V
teman. 4.
V
Siswa berani menjelaskan materi dan mengajukan pertanyaan di dalam kelas.
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Ketentuan pemberian skor : 1 = Tidak aktif 2 = Kurang aktif 3 = Cukup aktif 4 = Aktif
V
2
1
192
5 = Sangat aktif
Kriteria keaktifan siswa No.
Interval Persentase
Kriteria
1.
16% - 32 %
Tidak Aktif
2.
33% - 49%
Kurang Aktif
3.
50% - 66%
Cukup Aktif
4.
67% - 83%
Aktif
5.
84% - 100%
Sangat Aktif
Hasil pengamatan : Skor hasil observasi
: (5+4+5+3+5)=22
Skor seluruhnnya
: 25
Rata-rata skor ke 5 aspek
: 4,4
Persentase Pengamatan
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Observer
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Ahmad Fatkhan
193 Lampiran 32
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional (Ceramah) Hari/Tanggal
: Rabu, 05 Juni 2013
Sekolah
: SMA Negeri 1 Dempet
Kelas
: XI IPS 4
Pertemuan
: 2 (dua)
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom yang sesuai! No
Aktivitas Siswa
Penilaian 5
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan
4
3
2
V V V
teman. 4.
V
Siswa berani menjelaskan materi dan mengajukan pertanyaan di dalam kelas.
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Ketentuan pemberian skor : 1 = Tidak aktif 2 = Kurang aktif 3 = Cukup aktif 4 = Aktif 5 = Sangat aktif
V
1
194
Kriteria keaktifan siswa No.
Interval Persentase
Kriteria
1.
16% - 32 %
Tidak Aktif
2.
33% - 49%
Kurang Aktif
3.
50% - 66%
Cukup Aktif
4.
67% - 83%
Aktif
5.
84% - 100%
Sangat Aktif
Hasil pengamatan : Skor hasil observasi
: (4+2+3+2+3) = 14
Skor seluruhnnya
: 25
Rata-rata skor ke 5 aspek
: 2,8
Persentase Pengamatan
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Observer
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Ahmad Fatkhan
195
Lampiran 33
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional (Ceramah) Hari/Tanggal
: Kamis, 06 Juni 2013
Sekolah
: SMA Negeri 1 Dempet
Kelas
: XI IPS 4
Pertemuan
: 3 (tiga)
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom yang sesuai! No
Aktivitas Siswa
Penilaian 5
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa mampu memecahkan soal secara individu.
3.
Siswa menyelesaikan masalahnya dengan bantuan
4
3
V V V
teman. 4.
V
Siswa berani menjelaskan materi dan mengajukan pertanyaan di dalam kelas.
5.
Siswa saling memberikan bantuan kepada temannya yang belum mengerti.
Ketentuan pemberian skor : 1 = Tidak aktif 2 = Kurang aktif 3 = Cukup aktif 4 = Aktif 5 = Sangat aktif
V
2
1
196
Kriteria keaktifan siswa No.
Interval Persentase
Kriteria
1.
16% - 32 %
Tidak Aktif
2.
33% - 49%
Kurang Aktif
3.
50% - 66%
Cukup Aktif
4.
67% - 83%
Aktif
5.
84% - 100%
Sangat Aktif
Hasil pengamatan : Skor hasil observasi
: (4+3+4+3+4)=18
Skor seluruhnnya
:25
Rata-rata skor ke 5 aspek
: 3,6
Persentase Pengamatan
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Observer
Maskanah, S.Pd NIP. 197403132009012009
Ahmad Fatkhan
197
Lampiran 34
HASIL UJI NORMALITAS PRE TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
1.
Uji Normalitas Pre Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen N
Kontrol
31
31
Mean
60.000
59.597
Std. Deviation
7.6103
6.5223
Absolute
.132
.147
Positive
.132
.147
Negative
-.128
-.079
Kolmogorov-Smirnov Z
.732
.816
Asymp. Sig. (2-tailed)
.657
.518
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada tabel diatas dapat diketahui nilai signifikansi untuk kelas Eksperimen sebesar 0,657. Kelas Kontrol sebesar 0,518. Signifikansi dari kedua kelas lebih besar dari nilai α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal
198
Lampiran 35
2. UJI Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic .715
df1
df2 1
Sig. 60
.401
HOMOGENITAS
Hasil uji Levene Statistic pada tabel diatas, diperoleh signifikansi sebesar 0,715 melebihi α = 0,05. Hal ini berarti data nilai pre tes memiliki variansi yang sama (homogen).
199
Lampiran 36
HASIL UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means Sig. (2-
Nilai Equal
F
Sig.
t
df
.715
.401
.224
60
tailed
Differen
)
ce
.824
95% Confidence Interval of the
Mean
.4032
Difference
Std. Error Difference 1.8002
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Lower
Upper
-3.1976
4.0041
200
Varia nce Assu med Nilai Equal Varia
.224 58.626
.824
.4032
1.8002
-3.1994
nce not Assu med
Pengujian kesamaan dua rata-rata dilakukan pada data pre test kelas eksperimen dan kontrol menggunakan SPSS 16 Independet Sample t test dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria pengujian rata-rata nilai pre test kedua kelas tidak ada perbedaan (sama) jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 pada Equal varians assumed untuk data yang homogen. Hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi 0,824 pada Equal variances assumed karena data nilai homogen. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan (sama).
4.0058
201 Lampiran 37
HASIL UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS POST TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
1.
Uji Normalitas Post Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Eksperimen
N
Kontrol 31
31
Mean
81.7742
77.7419
Std. Deviation
6.06196
6.20332
Absolute
.128
.124
Positive
.104
.124
Negative
-.128
-.106
Kolmogorov-Smirnov Z
.714
.688
Asymp. Sig. (2-tailed)
.687
.731
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada tabel diatas dapat diketahui nilai signifikansi untuk kelas Eksperimen sebesar 0,687. Kelas Kontrol sebesar 0,731. Signifikansi dari kedua kelas lebih besar dari nilai α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal 2.
Uji Homogenitas Post Test Test of Homogeneity of Variances
Nilai Levene Statistic
df1 .399
df2 1
Sig. 60
.530
202
Hasil uji levene statistic pada table 4.13 diperoleh nilai signifikansi 0,530 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data post test kelas kontrol dan eksperimen homogen.
203
Lampiran 38 UJI HIPOTESIS I
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Posttest
81.129
31
5.9805
1.0741
Pretest
60.000
31
7.6103
1.3669
Paired Samples Correlations N Pair 1
Posttest & Pretest
Correlation 31
Sig.
.357
.049
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Std. Error
Interval of the Difference
Mea Mean Pair 1
Posttest
-
Pretest
H1 :
21.1290
Std. Deviation 7.8219
n 1.4049
Lower
Upper
18.2599
23.9981
t 15.040
df
Sig. (2-tailed)
30
.000
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013.
Terima H1 jika Sig. (2-tailed) < 0,05
204
Pada tabel analisis nilai pretest dan postest kelas Eksperimen menggunakan Paired Samples Test angka Sig.(2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H1 diterima.
205
Lampiran 39 UJI HIPOTESIS II
Group Statistics Kelas Nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
31
81.774
6.0620
1.0888
Kontrol
31
77.742
6.2033
1.1141
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. (2-
F Nilai
Sig.
t
df
Mean
Std. Error
tail
Diffe
Diffe
ed)
rence
rence
Interval of the Difference Lower
Upper
Equal variances
.399
.530 2.588
60
.012
4.0323
1.5578
.9162
7.1483
2.588
59.968
.012
4.0323
1.5578
.9162
7.1483
assumed Equal variances not assumed
H2 :
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penutup dan jurnal pembalik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Dempet tahun ajaran 2012/2013 menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Terima H2 jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05
206
Dalam penelitian ini diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05, sehingga H2 diterima.
207
Lampiran 40 DOKUMENTASI PENELITIAN
208
209
210
211
212
213
Lampiran 41 DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Tina Ariana
Rika Febriani
Dany Wahyu
Ulil Hamam
Eni Rahmawa ti
Dian Efendi
Fatna Fatmanah
Kresnu
Muh Edi G.
Sriyana
Suhirman
Ahmad
Wahyudh o
Nur Muchlisin
Mukti Anas
Wilda Lutfita
Syafi’i Adib Asnawi
Iqbal Maulana
Indah Wulan Sari
Nur Aini
Fatah Yasin
Khoirul Naim
Lilis
Zulianto
Maulidya Okky Handayan
Latiful Khakim
i Sa’ari Amri
Ahsolul M
Abdul Rokhim
Ita Soliningsih
Anis Faidhoni
Muhammad Afifuddin
214
Siswa
Tanggal: 05 Juli 2013
Tanggal: 06 Juli 2013
Skor Awal
Kuis
Kemajuan
Skor Awal
Kuis
Kemajuan
Abdul Rokhim
60
64
20
64
88
30
Adib Asnawi
67,5
68
20
68
84
30
Ahmad Syafi’i
60
75
30
75
88
30
Ahsolul Muzaki
67,5
72
20
72
80
20
Anis Faidhoni
67,5
68
20
68
84
30
Dani Wahyu Tri
60
80
20
80
84
20
Dian Efendi
67,5
72
20
72
88
30
Eni Rahmawati
55
48
10
48
76
30
Fatah Yasin
57,5
60
20
60
70
20
Fatna Fatmanah
55
75
30
75
76
20
Indah Wulansari
57,5
64
20
64
75
30
Iqbal Maulana
60
75
30
75
80
20
Ita Soliningsih
70
64
10
64
74
20
Khoirul Na’im
67,5
76
20
76
84
20
Kresnu Wahyudho
55
75
30
75
82
20
Latiful Khakim
65
72
20
72
86
30
Lilis Maulidya
60
76
30
76
82
20
Mukhammad A
50
75
30
75
88
30
Muh Edi G
55
56
30
56
70
30
Mukti Anas
55
56
30
56
75
30
Nur Aini
62,5
75
30
75
78
20
215
Lampiran 42 Nur Muchlisin
50
68
30
68
70
20
Okky Handayani
50
75
30
75
88
30
Rika Febriani
55
60
20
60
66
20
Sa’ari Amri
70
88
30
88
90
20
Sriyana
80
80
20
80
90
20
Suhirman
50
64
30
64
75
30
Tina Ariana Wati
50
60
20
60
78
30
Ulil Hamam
67,5
68
20
68
70
20
Wilda Lutfitasari
62,5
86
30
86
90
20
Zuliyanto
50
66
30
66
78
30
POINT KEMAJUAN
216 Lampiran 43 LEMBAR RANGKUMAN TIM Kelompok Ha (1)
Kemajuan
Kemajuan
I
II
Tina Ariana
20
30
Dian Efendi
20
30
Nur Muchlisin
30
20
Adib Asnawi
20
30
Nur Aini
30
20
Sa’ari Amri
30
20
Ita Soliningsih
10
20
Total Skor Tim
160
170
Rata-Rata Skor Tim
23
25
Penghargaan Tim
Tim SB
Tim SB
Kelompok Hi (2)
Kemajuan
Kemajuan
I
II
Rika Febriani
20
20
Fatna Fatmanah
30
20
Mukti Anas
30
30
Iqbal Maulana
30
20
Fatah Yasin
20
20
Ahsolul Muzaki
20
20
217
Total Skor Tim
150
170
Rata-Rata Skor Tim
25
28
Penghargaan Tim
Tim SB
Tim Super
Kelompok Hu (3)
Kemajuan
Kemajuan
I
II
Dany Wahyu
20
30
Kresnu Wahyudho
20
30
Wilda Lutfita
30
20
Indah Wulan Sari
20
30
Khoirul Naim
30
20
Abdul Rokhim
20
30
Total Skor Tim
140
160
Rata-Rata Skor Tim
23
27
Penghargaan Tim
Tim SB
Tim Super
Kelompok He (4)
Kemajuan
Kemajuan
I
II
Ulil Hamam
20
20
Muh Edi G.
30
30
Suhirman
30
30
Lilis Maulidya
30
20
218
Okky Handayani
30
30
Anis Faidhoni
20
30
Total Skor Tim
140
140
Rata-Rata Skor Tim
23
23
Penghargaan Tim
Tim SB
Tim SB
Kelompok Ho (5)
Kemajuan
Kemajuan
I
II
Eni Rahmawati
10
30
Sriyana
20
20
Ahmad Syafi’i
30
30
Zulianto
30
30
Latiful Khakim
20
30
Muhammad Afifuddin
30
30
Total Skor Tim
140
170
Rata-Rata Skor Tim
23
28
Penghargaan Tim
Tim SB
Tim Super
Peringkat Tim: Peringkat 1: Kelompok Hi (2) Peringkat 2: Kelompok Ho (5) Peringkat 3: Kelompok Hu (3)
219 Lampiran 44
No
Kodse
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
TABULASI NILAI KELAS EKSPERIMEN
Butir Soal 13 14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
17 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 24
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 30
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
220
26
27
28
29
30
31
Butir Soal 32 33 34
35
36
37
38
39
40
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
Y
Nilai
28 34 32 28 35 28 31 32 34 29 30 31 35 33 33 34 33 33 34 34 32 32 32 35
70 85 80 70 87.5 70 77.5 80 85 72.5 75 77.5 87.5 82.5 82.5 85 85 82.5 82.5 85 80 80 80 87.5
221
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
24
21
22
6
30
30
23
16
18
9
22
19
7
26
20
36 38 31 34 33 36 34
90 95 77.5 85 82.5 90 85
1