PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N 2 SALATIGA
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh SUSI ANDARININGSIH NIM 5101411023 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO “I don’t believe in the kind of magic in my books. But I do believe something very magical can happen when you read a good book.”(JK Rowling)
PERSEMBAHAN 1. Bapak dan Ibu, terimakasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi, dan semuanya. 2. Maya, Rindu, Ana, Hartik, Ardhi yang sudah membantu selama penyusunan skripsi ini. 3. Teman-teman seperjuangan PTB 2011. 4. Guru-guru SMK Negeri 2 salatiga atas kerjasamanya. 5. Siswa-siswi kelas X TGB 2014/2015 yang telah membantu. 6. Mbak Emi, Mbak Vika, Mbak Lia, Prista, Utit, Dian terimakasih atas do’a dan motivasinya. 7. Teman-teman kost Wanodyatama atas dukungannya. 8. Mas Nurul Wahyudi yang telah memberi motivasi dan dukungan. 9. Almamater.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Pemanfaatan
Sarana
Prasarana
Ruang
Praktik
Dengan
Metode
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat Gambar Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES, 2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik UNNES, 3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil, 4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T., Ketua Prodi Pedidikan Teknik Bangunan, 5. Aris Widodo, S.Pd, M.T., dosen pembimbing yang telah sabar membimbing dan memberi petunjuk serta pengarahan selama penulisan skripsi ini. 6. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuannya selama pembuatan skripsi ini sampai selesai.
vi
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Semarang,
2015
Susi Andariningsih
vii
ABSTRAK
Susi Andariningsih. 2015. “Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Diklat Gambar Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga”. Pembimbing :. Aris Widodo ,S.Pd.,M.T Skripsi : Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Project based Learning (PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan PjBL melalui pendekatan scientific dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pemanfaatan sarana prasarana pada proses pembelajaran gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 2. Apakah dengan menggunakan metode PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga ; 3. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana subjek pada penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X TGB B(kelas ekperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai akhir yang terdiri dari nilai kognitif, afektif dan psikomotorik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata nilai akhir kelas kontrol adalah 69,61 dan pada kelas eksperimen 79,92, dengan persentase ketuntasan kelas kontrol 52,78% dan kelas eksperimen 91,67%. Hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) didapatkan nilai t hitung sebesar 5,49.Nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel 1,99. Peningkatan hasil belajar dari pre tes ke post tes adalah 88,40% untuk kelas eksperimen dan 66,67% untuk kelas kontrol.Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir kelas eksperimen lebih baik dari nilai akhir kelas kontrol. Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan nilai afektif untuk kelas eksperimen yaitu 3,26 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 3,01, sedangkan untuk nilai psikomotorik untuk kelas eksperimen yaitu 84,31 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84,2. Peningkatan aktivitas siswa secara tidak langsung memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik selam proses pembelajaran.
viii
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan memaksimalkan pemanfaatan sarana prasaran ruang prakti, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii PERNYATAAN ............................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I - PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................
8
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................
9
1.4. Batasan Masalah .....................................................................................
9
1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian ......................................................... 10 1.6. Penegasan Istilah .................................................................................... 10 1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 13
x
BAB II - LANDASAN TEORI ...................................................................... 15 2.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 15 2.1.1. Hakikat Belajar Mengajar .................................................................... 15 2.1.2. Hasil Belajar ......................................................................................... 18 2.1.3. Metode Pembelajaran ........................................................................... 20 2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)........................ 21 2.1.5. Pendekatan Scientific ........................................................................... 27 2.1.6. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ......................................................... 29 2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan ........................................................ 30 2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 tahun 2008 ........................................... 30 2.1.9
Penelitian-Penelitian yang Relevan...................................................... 34
2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35 2.3. Rumusan Hipotesis ................................................................................. 38 BAB III - METODE PENELITIAN ............................................................... 39 3.1. Rancangan Penelitian.............................................................................. 39 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 41 3.3. Variabel Penelitian.................................................................................. 42 3.4. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 43 3.5. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 45 3.6. Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 46 3.7. Uji Coba Instrumen................................................................................. 47 3.8. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 52 3.9. Metode Analisis Data ............................................................................. 52
xi
BAB IV - HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59 4.1. Analisis Data Awal ................................................................................. 59 4.2. Analisis Data Akhir ................................................................................ 64 4.3. Alur Penelitian ........................................................................................ 67 4.4. Hasil Penelitian ....................................................................................... 67 4.5. Pembahasan ............................................................................................ 68
BAB V - PENUTUP ....................................................................................... 82 5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 82 5.2. Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 37 Gambar 4.1. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................................. 72 Gambar 4.2. Hasil belajar kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 77 .
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Progam
Keahlian Teknik Gambar Bangunan ................................................................ 31 Tabel 2.2.
Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal .................................................................................................... 32
Tabel 2.3.
Standar Sarana pada Ruang Praktik gambar Komputer.............. 32
Tabel 3.1.
Kegiatan Pembelajaran pada Saat penelitian .............................. 44
Tabel 3.2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian.................................................... 47
Tabel 3.3.
Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba.............................. 48
Tabel 3.4.
Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba .................... 51
Tabel 3.5.
Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba ................. 52
Tabel 4.1.
Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 60
Tabel 4.2.
Uji Normalitas............................................................................. 61
Tabel 4.3.
Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians)................................ 62
Tabel 4.4.
Uji Perbedaan Rata-rata Pre-Test (Uji t) .................................... 63
Tabel 4.5.
Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 64
Tabel 4.6.
Uji Normalitas............................................................................. 64
Tabel 4.7.
Uji Homogenitas (Kesamaan Dua Varians)................................ 65
Tabel 4.8.
Uji Perbedaan Rata-rata Post-Test (Uji t) ................................... 66
Tabel 4.9.
Hasil Belajar Afektif ................................................................... 74
Tabel 4.10. Hasil Belajar Psikomotorik ......................................................... 75 Tabel 4.11. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Silabus Gambar Teknik 1 ...........................................................86
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............98
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...................110
Lampiran 4
Materi Proyeksi Orthogonal .......................................................122
Lampiran 5
Daftar Nilai Ujian Gambar Teknik 1 Semester Gasal .................130
Lampiran 6
Daftar Siswa Kelas Uji Coba .......................................................132
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Ujicoba.................................................................133
Lampiran 8
Soal Uji Coba ..............................................................................134
Lampiran 9
Kunci Jawaban Soal Uji Coba .....................................................141
Lampiran 10 Analisis Soal ................................................................................142 Lampiran 11 Realibilitas Soal ...........................................................................145 Lampiran 12 Rekapitulasi Data Soal yang Digunakan .....................................146 Lampiran 13 Soal Tes Kognitif .........................................................................147 Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Tes Kognitif ...............................................153 Lampiran 15 Pedoman Penilaian Afektif .........................................................154 Lampiran 16 Pedoman Penilaian Psikomotorik ................................................159 Lampiran 17 Proyek Gambar Kelas Eksperimen .............................................163 Lampiran 18 Tugas Gambar Kelas Kontrol......................................................164 Lampiran 19 Daftar Siswa Kelas Kontrol .........................................................165 Lampiran 20 Daftar Siswa Kelas Eksperimen ..................................................166 Lampiran 21 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Kontrol ....................................167 Lampiran 22 Data Nilai Pre Tes dan Post Tes Eksperimen..............................168
xv
Lampiran 23 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Kontrol..........................169 Lampiran 24 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Eksperimen ...................170 Lampiran 25 Uji Normalitas Pre Tes ( Eksperimen dan Kontrol) ...................171 Lampiran 26 Uji Homogenitas Pre Tes.............................................................173 Lampiran 27 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pre Tes.........................................174 Lampiran 28 Uji Normalitas Post Tes ( Eksperimen dan Kontrol)..................175 Lampiran 29 Uji Homogenitas Post Tes ...........................................................176 Lampiran 30 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Post Tes .......................................177 Lampiran 31 Nilai Afektif Kelas Kontrol .........................................................178 Lampiran 32 Nilai Afektif Kelas Eksperimen ..................................................180 Lampiran 33 Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol ...............................................181 Lampiran 34 Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen ........................................182 Lampiran 35
Surat Ijin penelitian SMK Negeri 2 Salatiga .............................183
Lampiran 36 Surat Keterangan Selesai penelitian ............................................184
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Menurut Sardiman A.M. (2008:20) belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya, sedangkan mengajar adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk proses belajar. Kegiatan beajar mengajar tidak dapat berjalan tanpa adanya guru dan siswa. Unsur-unsur yang ada dalam kegiatan belajar mengajar selain guru dan siswa juga diperlukan adanya kurikulum dan sarana prasarana yang memadai. Kurikulum dan kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan dua hal yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan lainnya. Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar, dengan kata lain semua proses KBM senantiasa berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan atau sekolah dan kebutuhan masyarakat serta faktor-faktor lainnya. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan
1
2
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan
pengetahuan
dan
ketrampilan
berfikir
sehingga
dapat
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya. Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M. Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba, dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai, kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung (Soetjipto dan
3
Raflis Kosasi,2009). Contoh dari sarana pendidikan adalah meja dan kursi, papan tulis, alat peraga, almari, buku-buku, dan media pendidikan, sedangkan yang termasuk prasarana pendidikan antara lain gedung sekolah dan tata tertib sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Adanya sarana pendidikan tanpa adanya prasarana yang memadai akan menganggu kegiatan belajar mengajar, begitu pula sebaliknya. Sarana dan prasana pendidikan akan mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan yang dimanfaatkan secara optimal akan membuat kegiatan belajar mengajar akan berjalan secara maksimal dan akan berpengaruh pada hasil kegiatan belajar mengajar itu sendiri. SMK Negeri 2 Salatiga adalah salah satu SMK Negeri di kota Salatiga. Sarana dan prasarana penunjang cukup memadai diantaranya ruang kelas dan ruang praktik. Ruang kelas biasanya digunakan untuk mata pelajaran normatif dan beberapa mata pelajaran produktif, sedangkan untuk ruang praktik digunakan untuk mata pelajaran produktif saja. Jurusan Bangunan mempunyai ruang praktik yang memadai, diantaranya ruang praktik batu beton, ruang praktik kayu, ruang praktik gambar manual dan gambar autocad. Penggunaan ruang praktik pada jurusan Bangunan digunakan untuk mata pelajaran produktif yang mempunyai kaitan materi terhadap fungsi ruang praktik itu sendiri, seperti penggunaan ruang praktik gambar bangunan untuk mata pelajaran gambar teknik. Observasi awal yang didapatkam serta pendapat dari beberapa guru dan laboran, penggunaan ruang praktik di SMK N 2 Salatiga masih kurang maksimal
4
dibeberapa mata pelajaran. Salah satunya penggunaan ruang praktik pada saat mata pelajaran Gambar Teknik. Penggunaan ruang praktik secara maksimal dimaksudkan agar siswa/siswi SMK N 2 Salatiga dapat memanfaatkan alat-alat gambar yang tersedia untuk mengerjakan tugas-tugas gambar teknik, sehingga guru dapat membimbing langsung siswa dalam proses pengerjaan tugas dan dapat diperoleh hasil yang maksimal, namun dalam pelaksanaannya ruang praktik hanya digunakan dalam penyampaian mater ajar dan pengerjaan tugas dilakukan dirumah, sehingga guru tidak dapat membimbing langsung pada saat proses pengerjaan tugas, dan hasil yang diperoleh tidak bisa maksimal. Masih kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik menjadi kendala dalam proses pembelajaran Gambar Teknik 1, dalam penyampaian materi pembelajaran, diharapkan guru sebagai fasilitator mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di ruang praktik gambar bangunan secara maksimal agar siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat digunakan agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan secara maksimal adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran PjBL adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai hasil belajar. PjBL atau pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
5
berbagai bentuk belajar. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa (student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya. Kelebihan dari metode PjBL adalah penggerak yang unggul untuk membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas otentik dan multidisipliner, menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan orang lain. Guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek berperan sebagai fasilitator. Fasilitator yang dimaksud dalam metode pembelajaran ini adalah, guru berperan sebagai narasumber atau sumber pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran bahan cetak atau eletronik, memantau atau memonitoring proses berjalannya dan berkembangnya proyek yang diberikan, lalu mengevaluasi hasil proyek tersebut. Modifikasi dengan metode pembelajaran PjBL dengan pendekatan ilmiah ini akan menghasilkan kompetensi peserta didik yang diharapkan pada kurikulum 2013. Kompetensi yang diharapkan pada kurikulum 2013 ini mencakup tiga ranah yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Salah satu materi gambar teknik SMK kelas X semester 2 menurut kurikulum 2013 adalah materi identifikasi proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi. Pada materi identifkasi proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi, siswa dituntut mampu memahami pengertian dan jenis gambar proyeksi orthogonal, serta mampu menyajikan gambar proyeksi orthogonal sesuai persyaratan gambar proyeksi orthogonal.
6
Melalui metode pembelajaran PjBL dan pendekatan scientific sebagai alat evaluasi, maka pada penelitian ini akan diterapkan suatu metode pembelajaran berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada pokok bahasan identifikasi proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi. Peserta didik diharapkan akan lebih aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran yang menyenangkan. Metode PjBL telah diteliti oleh beberapa penelti sebelumnya diantaranya “Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok” oleh Warsito (2008), dalam penelitiannya dikatakan bahwa penggunaan metode PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sebesar 35,42% dalam kategori rendah menjadi 71,88%. Didi Kurniadi (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan PjBL (Project Based Learning) Berbasis Bahan Sekitar mengatakan bahwa ketuntasan hasil belajar ranah kognitif sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM, ranah afektif sebanyak 25 dari 30 siswa tuntas KKM, dan ranah psikomotorik sebanyak 26 dari 30 siswa tuntas KKM. Peneliti mengatakan bahwa menerapkan pendekatan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Marinda Ditya Putriatri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Progam Linier” menyimpulkan bahwa model PjBL efektif
7
terhadap pencapaian kemampuan masalah peserta didik kelas X SMK Negeri 9 Semarang. Penelitan-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran PJBL dapat menigkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik. Metode pembelajaran PjBL diharapkan dapat memaksimalkan sarana dan prasarana pembelajaran serta dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa mudah menerima dan mengingat materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan nilai kriteria ketuntasan minimal. Berlatar belakang dari uraian diatas, dan untuk mengetahui pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan, keaktifan siswa, dan peningkatan hasil belajar maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian “Pemanfaatan Sarana Prasarana Ruang Praktik dengan Metode Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Diklat Gambar Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga”.
1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah tentang Perbedaan hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga. Selanjutnya rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian seperti berikut:
8
1. Apakah dengan menggunakan metode PjBL pendekatan scientific dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga? 2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas adalah: untuk mengetahui perbedaan hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga. Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan dalam beberapa tujuan penelitian seperti berikut: 1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan dengan menggunakan metode PjBL dengan pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
9
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode PjBL dengan pendekatan scientfic pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
1.4. Batasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian pada mata pelajaran menggambar teknik 1 kompetensi dasar menggambar proyeksi orthogonal untuk indikatornya gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika pada siswa kelas X TGB A dan X TGB B semester genap tahun ajaran 2014/2015.
1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1.5.1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun pendidik, peserta didik dan masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh antara minat dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar yang dicapai, dimana semua itu termasuk keseriusan, kemauan, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis.
10
1.5.2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a) Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya penerapan metode mengajar guru terhadap tingkat pemahaman siswa pada semua mata pelajaran kejuruan SMK Negeri 2 Salatiga. b) Memberikan masukan bagi para pendidik, peserta didik dan masyarakat luas tentang arti pentingnya pemahaman seorang siswa dalam menjalani proses belajar di sekolah. c) Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.
1.6. Penegasan Istilah Untuk menghindari
terjadinya perbedaan penafsiran dan untuk
mewujudkan kesatuan berfikir pembaca, pada penelitian ini perlu ditegaskan istilah-istilah yang ada, khususnya yang berhubungan dengan judul penelitian. a)
Pemanfaatan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemanfaatan artinya cara atau proses memanfaatkan. Mengacu pada pengertian tersebut, pengaruh adalah cara atau proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik gambar bangunan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning.
11
b) Sarana Prasarana Sarana dan Prasarana adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak untuk menunjang penyelenggaraan suatu proses, baik secara langsung maupun tidak langsung. c)
Ruang Praktik Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor
5
tahun
1980
tentang
Pokok-Pokok
Organisasi
Universitas/Institut Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7). Pasal 27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan. d) Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk. e)
Mata Diklat Gambar Teknik 1 Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu mata pelajaran produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam struktur Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga.
12
f)
Hasil Belajar siswa Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3).
g) Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Salatiga Siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang dimaksud dalam penelitian adalah siswa kelas X jurusan teknik gambar bangunan yang terdaftar sebagai siswa di SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015. Jadi yang dimaksud dengan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik dengan metode pembelajaran project based learning pada mata diklat gambar teknik 1 terhadap hasil belajar siswa kelas X teknik gambar bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Salatiga adalah proses memanfaatkan sarana prasarana ruang praktik dalam mata diklat gambar teknik 1 dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning sehingga menghasilkan hasil belajar yang maksimal pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga.
13
1.7. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi proposal ini, maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini. Bab I
Pendahuluan Mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan peneliti untuk mengadakan penelitian, kerangka berfikir dan Hipotesis.
Bab III Metode Penelitian Berisi tentang model penelitian; Proses pelaksanaan Penelitian; Populasi, Sampel, Sampling; Variabel-Variabel Penelitian; Metode dan Teknik Pengumpulan Data; Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen; Teknik Analisis Data. Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi tentang deskripsi data yang mencakup data hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen berserta analisisnya maupun data hasil penelitian, pengujian persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil analisis data.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
14
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan berdasarkan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka 3.1. 1. Hakikat Belajar Mengajar Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadarai atau tidak disadari. Kegiatan belajar mengajar ini akan menghasilkan tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Jika terjadi suatu proses/saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja, masing-masing piihak berada dalam suasana belajar. Menurut Sardiman A.M. (2008: 20) belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih maksimal, jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Menurut Oemar Hamalik (2003: 77) komponen-komponen kegiatan belajar-mengajar antara lain: 1. Tujuan pendidikan dan pengajaran 2. Peserta didik atau siswa 3. Tenaga kependidikan khususnya guru 4. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum 5. Strategi pembelajaran 6. Media pengajaran
15
16
7. Evaluasi pengajaran Setiap kegiatan belajar mengajar akan menghasilkan tujuan belajar. Pencapaian tujuan belajar dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini terdiri dari berbagai komponen yang saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Tujuan pembelajaran menurut Sardiman A.M. (2008: 26-28) ada tiga jenis, yaitu: 1.
Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan beprikir. Kemampuan berpikir
tanpa bahan pengetahuan tidak dapat dikembangkan, begitu pula sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan pembelajaran. Peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol dalam hal ini. Jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir pada umumnya adalah model kuliah (presentasi), pemberian tugas-tugas bacaan. Cara ini akan menambah pengetahuan siswa sehingga dapat menambah pengetahuannya dan mengembangkan kemampuan berpikirnya.
17
2.
Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
ketrampilan. Ketrampilan ini terdiri dari ketrampilan jasmani dan rohani. Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitiberatkan pada ketrampilan gerak, termasuk di dalamnya adalah masalah “teknik” dan “pengulangan”. Ketrampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berhubungan dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat dilihat, tetapi
lebih
abstrak,
menyangkut
persoalan-persoalan
penghayatan,
dan
ketrampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat dididik atau dilatih yaitu dengan cara melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian ketrampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata menghafal atau meniru, misalnya dengan metode role playing. 3.
Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak akan terlepas dari
soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Peran guru dalam pembentukann sikap ini, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Berlandaskan nilai-nilai tersebut, siswa akan tumbuh kesadarannya dan kemauannya, untuk mempraktikan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Cara berinteraksi atau metode-metode yang dapat digunakan misalnya dengan diskusi, demonstrasi, sosiodrama, role playing.
18
Pencapaian tujuan belajar akan menghasilkan hasil belajar. Relevan dengan tujuan belajar tersebut, hasil belajar meliputi: a.
Keilmuwan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
b.
Personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c.
Kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik). Ketiga hasil belajar ini akan tercapai jika komponen-komponen dalam
kegiaan belajar mengajar terpenuhi. Komponen belajar akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan akan menenentukan hasil belajar siswa, selain itu keaktifan dan minat siswa juga akan menentukan hasil belajarnya. 2.1.2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku debagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3) Bloom dalam Sardiman A.M. (2008:23) membagi hasil belajar menjadi 3 ranah yaitu: 1.
Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.
2.
Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.
3.
Ranah psikomotorik, berkenaan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak. Tingkat penguasaan pelajaraan yang diberikan selama proses belajar
mengajar dapat diukur melalui suatu proses evaluasi yang biasanya berupa tes. Tes ini dapat bersifat tertulis atau lisan.
19
Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar siswa terhadap pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku) sesuai dengan 3 ranah Bloom. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuantujuan pengajaran. Penilaian hasil belajar harus mencakup 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar (PHB) pada ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. PHB pada ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdir dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. PHB pada ranah ini dapat menggunakan tes terulis yang dapat mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa. PHB pada ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdir dari lima aspek,yakni
penerimaan,
jawaban
atau
reaksi,penilaian,
organisasi,
dan
internalisasi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. PHB pada ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, kertrampilan dasar, kemampuan perspetual, keharmonisan
20
atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. PHB pada ranah afektif dan psikomotorik dapat menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek yang ada pada kedua ranah tersebut, penilaian dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan melihat tingkah laku yang ditunjukkan siswa dikelas. 2.1.3. Metode Pembelajaran Joyce (1992: 4) dalam Trianto (2014: 23) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorialdan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Selanjutnya joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Metode pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Metode pembelajaran inovatif menurut Trianto (2014) antara lain pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelaran berbasis proyek, ikuiri, direct instruction, kooperatif, dan konstekstual. Setiap mata pelajaran mempunyai sifat materi yang berbeda-beda. Guru hendaknya dapat memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan sifat
21
materi yang disajikan di depan siswa sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran Gambar Teknik 1 yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar berfikir, memecahkan masalah, belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep, dan ketrampilannya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. 2.1.4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Menurut Cord et al., dalam Trianto (2014: 42) Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah model atau pendekatan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks
seperti
memberi
kebebasan
pada
siswa
untuk
bereksplorasi
merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secaa kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan
suatu
hasil
produk.
PjBL
membantu
siswa
mengembangkan berbagai kemampuan seperti intelektual, sosial, emosional, dan moral. PjBL merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa(student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya Buck Institute for Education (1999) dalam Trianto (2014: 43) menyebutkan bahwa PjBL memiliki karakteristik, yaitu: (a) siswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja; (b) terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya; (c) siswa sebagai perancang proses untuk mencapai hasil; (d) siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan
22
mengelola informasi yang dikumpulkan; (e) melakukan evaluasi secara kontinu; (f) siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; (g) hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya; dan (h) kelas memiliki atsmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan. PjBL memilik karakteristik yang membedakannya dengan model pembelajaran lainnya. BIE (1999) dalam Trianto (2014: 49) menyebutkan ciri-ciri PjBL, diantaranya: Pertama, isi. Isi pada PjBL difokuskan pada ide-ide siswa, yaitu dalam bentuk gambaran sendir bekerja atas topik-topik yang relevan dan minat siswa yang seibang dengan pengalaman siswa sehari-hari. Kedua, kondisi. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi untuk mendorong siswa mandiri, yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar, sehingga dalam belajar materi pelajaran yang sedang dibahas, siswa mencari sumber informasi secara mandiri dari berbagai referensi seperti buku, jurnal, maupun internet. Ketiga, aktivitas. Aktivitas adalah suatu strategi yang efektif dan menarik,
yaitu
dalam
mencari
jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaandan
memecahkan masalah menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan bangunan dalam menggagas pengetahuan siswa dalam mentransfer dan menyimpan informasi dengan mudah. Keempat, hasil. Hasil dalam PjBL adalah penerapan hasil yang produktif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan mengintegrasikan dalam belajar yang sempurna, termasuk strategi dan kemampuan untuk menggunakan kognitif strategi pemecahan masalah. Juga
23
termasuk kecakapan tertent, disposisi, sikap, dan kepercayaan yang dihubungkan dengan pekerjaan produktif, sehingga secara efektif dapat menyempurnakan tujuan yang sulit untuk dicapai dengan model pengajaran yang lain. Hal yang terpenting yang perlu diperhatkan oleh guru pada saat mengimplementasikan PjBL, bahwa guru harus memperhatikan komponenkomponen penting yang mendukung pelaksanaan PjBL (Trianto, 2014: 51). Komponen-komponen itu meliputi beberapa hal: Pertama, isi kurikulum. Guru dan siswa bertanggung jawab atas dasar dan tujuan yang jelas serta mendukung proses belajar. Kedua, komponen multimedia. Bahwa siswa diberi kesempatan untuk menggunakan teknologi secara efektif sebagai alat dalam perencanaan, perkembangan, atau penyajian proyek. Ketiga, komponen petunjuk siswa. Bahwa petunjuk siswa harus dirancang oleh siswadalam membuat keputusan, berinisiatif, dan memberi materi untuk mengembangkan dan menilai pekerjaan. Keempat, kerjasama. Bahwa PjBL memberi siswa kesempatan bekerja sama diantara siswa maupun dengan guru serta anggota kelompok yang lain. PjBL dihubungkan dengan dunia nyata menuju persoalan yang relevan untuk kehidupan siswa atau kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar kelas melalui internet, serta bekerja sama dengan anggota kelompok. Keenam, kerangka waktu, yang mana dalam pembelajaran harus memberi siswa kesempatan merencanakan, merevisi, membeyangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu untuk materi dan waktu yang mendukung pembelajaran tersebut. Ketujuh, penalaian. Proses penilaian dilakukan secara terus-menerus dalam setiap pembelajaran, seperti menilai guru, teman, menilai dan merefleksi diri.
24
Guru berperan hanya memberikan bantuan secukupnya, dengan tujuan agar sedemikian rupa siswa dapat menyelesaikan tugas/proyeknya. Kreativitas siswa dan gaya/cara berpikir siswa dalam menyelesaikan suatu proyek yang diberikan oleh guru akan sangat memantu perkembangan intelektual siswa sendiri. Tujuan paling akhir dari kegiatan pembelajaran menggunakan PjBL, diharapkan denganbelajar mandiri, siswa dapat mengasah kemampuannya dan belajar dengan multi intellegence untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Langkah-langkah dalam PjBL sebagaimana dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (George Lucas, 2005) dalam Trianto (2014: 52) terdiri dari: a.
Dimulai dengan pertanyaan yang esensial
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik, dan ide siswa mengenai tema proyek yang diangkat, b.
Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai sujek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
25
c.
Membuat jadwal aktivitas
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama dalam pengerjaan proyek. d.
Me-monitoring perkembangan proyek siswa
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitor dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. e.
Penilaian hasil kerja siswa
Penilaian dilakukan untuk membantu siswa dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f.
Evaluasi pengalaman belajar siswa
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. PjBL adalah penggerak yang unggul dalam membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas autentik dan multidisipliner, menggunakan sumber yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan orang lain. Pengalaman di lapangan baik dari guru maupun siswa bahwa PjBL menguntungkan dan efektif sebagai pembelajaran, selain itu memiliki nilai tinggi dalam peningkatan kualitas
26
belajar siswa. Susanti (2008) dalam Trianto (2014) menyebutkan beberapa kelebihan dari PjBL, di antaranya: a.
Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenagkan daripada komponen kurikulum lainnya.
b.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
c.
Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber, bila diimplementasikan secara baik maka siswa akan belajar dan praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat
alokasi
waktu
san sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. Meski demikian, menurut Susanti (2008) dalam Trianto (2014) berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lapangan, PjBL memiliki beberapa kekurangan di antaranya: 1.
kondisi kelas agak sulit dikontrol dan mudah menjadi ribut saat pelaksanaan proyek karena adanya kebebasan siswa sehingga memberi peluang untuk ribut dan untuk itu diperlukan kecakapan guru dalam penguasaan dan pengelolaan kelas,
2.
Alokasi waktu yang selalu kurang walaupun sudah mengatur alokasi waktu yang cukup sehingga pencapaian hasil belajarnya kurang maksimal.
27
2.1.5. Pendekatan Scientific Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan pendekatan ilmiah tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan
pengetahuan
dan
ketrampilan
berfikir
sehingga
dapat
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya. Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses KBM, sehingga pada pelaksanaannya digunakan pendekatan 5M. Pendekatan 5M ini meliputi mengamati, menanya, mengolah informasi, mencoba, dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan 5M ini diharapkan dapat memenuhi tujuan dari kurikulum 2013 yaitu menciptakan pembelajaran yang aktif dan mencakup 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil belajar dari pelaksanaan pembelajaraan dengan pendekatan 5M ini akan menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Kegiatan pertama pada pelaksanaan kurikulum 2013 adalah mengamati. Siswa mengamati objek yang akan dipelajari. Kegiatan belajarnya adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Langkah kedua adalah menanya. Kegiatan belajarnya adalah
28
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau petanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yag kritis yang perlu untuk hidup cerdas. Langkah ketiga adalah mengolah informasi. Kegiatannya adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi, selanjutnya pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Langkah yang keempat adalah mencoba. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi atau eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan belajar sepanjang hayat. Langkah pembelajaraan yang terakhir adalah mengkomunikasikan. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
29
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan
pendapat
dengan
singkat
dan
jelas,
dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Penerapan metode ilmiah merupakan proses berfikir logis berdasarkan fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai, karena itu kemampuan bertanya merupakan dasar dalam mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan. 2.1.6. Mata Pelajaran Gambar Teknik 1 Mata pelajaran Gambar Teknik 1 merupakan salah satu ata pelajaran produktif pada progam keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) dalam struktur Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 adalah mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan siswa tentang dasar-dasar mengambar teknik dan cara menggambar gambar teknik dengan benar. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ini di berikan kepada siswa SMK kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan semester 1 dan 2. Mata pelajaran Gambar Teknik 1 ini adalah mata pelajaran pokok yang mempunyai beberapa kompetensi dasar (KD) diantaranya dasar-dasar dan etiket menggambar teknik, pengenalan alat-alat gambar, simbol-simbol bahan bangunan, pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar, pengenalan aturan kelengkapan gambar teknik, gambar konstruksi geometris, pengenalan jenis gambar proyeksi, dan pengenalan gambar perspektif.
30
2.1.7. Ruang Praktik Gambar Bangunan Ruang praktik adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktik yang dapat mengasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Pengertian ruang praktik dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 5 tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi Universita/Institu Negeri pasal 27 dan pasal 28 (Undang-Undang, 1980:7). Pasal 27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan. Pasal 28 menjelaskan ruang praktik/studio dpimpin oleh seorang guru atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan. 2.1.8. PERMENDIKNAS nomor 40 Tahun 2008 Pada peraturan ini termuat berbagai aturan mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan yang ada pada setiap lembaga pendidikan SMK/MAK secara umum. Peraturan ini memuat standar minimal Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan yaitu: (1) Luas Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (2) Rasio per-siswa; (3) Daya tampung ruang; (4) Luas ruang penyimpanan dan instruktur; (5) Perabot Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (6) Media pendidikan di
31
Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan; (7) Perlengkapan Ruang Praktik Teknik Gambar Bangunan. Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik Teknik Gambar Bangunan menurut PERMENDIKNAS no. 40 tahun 2008: a.
Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan berfunsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: menggambar teknik dengan mesin gambar, menggambar teknik, menghitung bahan dan biaya dengan progam komputer. b.
Luas minimum ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan
adalah 176 m² untuk menampung 32 siswa, yang meliputi: ruang praktik gambar masinal 64 m², ruang praktik gambar komputer 64 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c.
Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi
prasarana sebagaiman tercantum pada tabel 1. Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan deksripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Progam keahlian Teknik Gambar Bangunan No. Jenis
Rasio
Deskripsi
1
4 m²/siswa
Kapasitas untuk 16 siswa. Luas minimum adalah 64 m².
Ruang praktik gambar manual dan masinal
Lebar minimum adalah 8 m. 2
Ruang praktik gambar komputer
4 m²/siswa
Kapasitas untuk 16 siswa. Luas minimum adalah 64 m².
32
Lebar minimum adalah 8 m. 3
Ruang penyimpanan dan instruktur
4 m²/instruktur
Luas minimum adalah 48 m². Lebar minimum adalah 6 m.
Ruang praktik Progam Keahlian Teknik Gambar Bangunan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel 2 sampai dengan tebel 4 Tabel 2.2 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Manual dan Masinal No. 1 1.1 1.2 1.3
Jenis Perabot Meja gambar Kursi gambar/stool Lemari simpan alat dan bahan 2 Peralatan 2.1 Peralatan untuk pekerjaan menggambar manual dan masinal 3 Media Pendidikan 3.1 Papan tulis
4 Perlengkapan lain 4.1 Kotak kontak
Rasio
Deskripsi
1 set/ruang
Untuk minimum 16 siswa pada pekerjaan menggambar teknik.
1 set/ruang
Untuk minimum 16 siswa untuk menggambar teknik.
1 set/ruang
Untuk mendukung minimum 16 siswa pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis
Minimum 2 buah/ruang
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
4.2 Tempat sampah
Minimum 1 buah/ruang Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Gambar Komputer No. Jenis Ruang 1 Perabot 1.1 Meja komputer
Rasio 1 set/ruang
Deskripsi Untuk minimum 16
33
1.2 1.3
Kursi kerja Lemari simpan alat dan bahan
2 2.1
Peralatan Komputer untuk pekerjaan menggambar
3 3.1
Media pendidikan Papan tulis
4 4.1
Perlengkapan lain kotak kontak
4.2
Tempat sampah
siswa pada pekerjaan menggambar teknik, perhitungan bahan dan menghitung anggaran biaya dengan komputer 1 set/ruang
Untuk minimun 16 siswa untuk menggambar teknik, perhitungan bahan dan menghitung anggaran biaya dengan komputer.
1 set/ruang
Untuk mendukung minimum 16 siswa pada pelaksanaa kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis.
Minimum 8 buah/ruang
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.
Minimum 1 buah/ruang.
Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur No 1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 2.1
3 3.1
Jenis Perabot Meja kerja Kursi kerja Rak alat dan bahan Lemari simpan alat dan bahan Peralatan Peralatan untuk ruang penyimpanan dan instruktur Media pendidikan Papan data
Rasio
Deskripsi
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur.
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur
I buah/ruang
Untuk pendataan kemajuan siswa dan ruang praktik.
34
4 4.1
Perlengkapan lain Kotak kontak
4.2
Tempat sampah
Minimun 2 buah/ruang.
Untuk mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
Minimum 1 buah/ruang
2.1.9. Penelitian-Penelitian yang Relevan 2.1.9.1.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Proses KBM oleh Warsito (2008) Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah kurangnya keaktifan siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Depok saat kegiatan belajar mengajar (KBM) pada mata pelajaran fisika. Peneliti menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan keaktfan siswa pada KBM. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan keaktifan dan academic skill siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok dalam proses pembelajaran fisika. 2.1.9.2.Penerapan PjBL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa oleh Didi Kurniadi (2013) Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kimia di SMA N 1 Bawang Banjarnegara yang disebabkan oleh proses pembelajaran yang tidak memberikan kesempatan bagi siswa dalam memperoleh pengalaman belajar yang memadai, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Peneliti menggunakan metode pembelajaran
Project Based Learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara berbasis bahan sekitar.Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan metode
35
pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara 2.1.9.3.Keefektifan PjBL pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta Didik oleh Marinda Ditya Putri (2013) Pendidikan SMK membutuhkan suatu pembelajaran yang tidak hanya dapat meningkatkan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif tetapi juga dapat memberikan kecakapan hidup sebagai bekal memasuki dunia kerja. Berlatar belakang hal tersebut, peneliti melakukan penelitian tentang keefektifan metode pembelajaran Project Based Learning pada pencapaian pemecahan masalah peserta didik kelas X SMK materi progam linier. Hasil penelitian didapatkan bahwa model PjBL efektif pada pencapaian kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas X SMK materi progam linier. 2.2. Kerangka Berpikir Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada, aktivitas belajar dan mengajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Aktivitas belajar sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu dapat menetukan penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar, serta menentukan ketekunan belajar. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk mempelajari pokok bahasan proyeksi orhogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning melalui pendekatan Scientific. Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar terhadap suatu materi, seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik dan sesuai
36
dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu ditandai dengan hasil belajar yang tinggi dan tercapainya ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal. Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah adanya sarana prasarana yang memadai. Semakin lengkap sarana prasarana pembelajaran yang tersedia maka proses belajar mengajar akan berjalan secara optimal. Penggunaan sarana prasarana pembelajaran yang diterapkan secara optimal akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Data yang diperlukan dalam penelitian antara lain pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik gambar bangunan di Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal menggunakan metode Project Based Learning. Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning melalui pendekatan Scientific dalam pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik gambar bangunan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari Gambar Teknik 1 sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal khususnya pada pokok bahasan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.
37
Skema alur kerangka berfikir dijelaskan sebagai berikut:
AKTIVITAS SISWA BERPENGARUH PADA PROSES PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK BERPENGARUH PADA HASIL BELAJAR
PENELITIAN
KELAS KONTROL
KELAS EKSPERIMEN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PjBL
PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PEMBELAJARAN PjBL
EVALUASI PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
EVALUASI PEMBELAJARAN PjBL
AKTIVITAS SISWA TETAP, HASIL BELAJAR KURANG OPTIMAL
AKTIVITAS SISWA I MENINGKAT, HASIL BELAJAR MENINGKAT
Gambar 2.1. skema kerangka berpikir
38
2.3. Rumusan Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvesional.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitan eksperimental. Metode penelitian eksperimental adalah suatu penyelidikan ilmiah yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai dengan
manipulasi
variabel-variabel
bebas
tersebut
(Arief
Furchan,
2007:39).Metode penelitian eksperimen dibedakan menjadi 2 yaitu, desain eksperimen
sejati
(true
experimental)
dan
eksperimental
semu
(quasi
experimental). Pada penelitian ini akan digunakan penelitian Eksperimental-Semu (Quasi Experimental Designs). Menurut Arief Furchan (2007:394) penelitian ekperimental-semu adalah disain penelitian yang dapat memberikan pengendalian sebanyak mungkin dalam situasi yang ada.Peneliti menggunakan disain penelitian ini karena mengingat situasi tempat penelitian yang tidak memungkinkan untuk dikendalikan secara penuh selama peneltian.Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK Negeri 2 Salatiga. Adapun rancangan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
39
40
a. Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan adalah meliputi apa penyebab masalah yang ada pada siswa kelas X kemudian menganalisis penyebab munculnya masalah dan menetapkan tindakan (intervensi) yang akan dilakukan terhadap subjek. Beberapa hal tersebut digunakan untuk kepentingan studi awal yang diperoleh dari observasi dan wawancara terhadap responden (guru dan siswa). b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan tindakan dilaksanakan untuk memperbaiki permasalahan yang ada pada subjek penelitian. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas X TGB A dan X TGB B. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan penelitian eksperimen dimana akan ada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada subjek penelitian. Langkah-langkah pada proses ini telah dijabarkan dalam Progam Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. c. Pengamatan (Observing) Observing adalah kegiatan pengamatan dan pengambilan data untuk memantau sejauh mana efek tindakan yang dilakukan terhadap siswa dapat berjalan secara efektif dan mencapai tujuan yang dikehendaki serta menunjang pembelajaran yang berlangsung kondusif.Data-data yang dikumpulkan adalah berupa data primer maupun data sekunder.Instrumen serta data yang dikumpulkan diharapkan dapat menigkatkan validitas dan reabilitas data.
41
d. Evaluasi (Evaluating) Evaluasi adalah suatu kegiatan yang mengulas secara kritis terhadap perubahan yang terjadi pada siswa, suasana pembelajaran yang berlangsung di kelas. Kegiatan ini memerlukan adanya analisis dan refleksi terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk didiskusikan bersama dengan kolaborator untuk mengetahui sejauh mana action (intervensi) yang dilakukan telah menghasilkan suatu yang berarti dengan adanya pemanfaatan PjBL melalui pendekatan scientific pada pembelajaran Gambar Teknik 1 pokok bahasan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto, Prof Dr.;(Arikunto 2010,174) Dalam bukunya Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek,mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36 siswa kelas X TGB B. Berdasarkan analisis populasi maka sampel yang dipilih pada penelitian adalah seluruh siswa kelas X TGB semester 2 yang berjumlah 72
42
siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36 siswa kelas X TGB B. Dari sampel tersebut, maka akan dipilih salah satu sampel sebagai kelompok eksperimen dan lainnya sebagai kelompok kontrol. Penentuan kelompok ini dengan menggunakan data nilai hasil belajar Gambar Teknik 1 semester ganjil. Data ini akan di uji homogenitas, apabila data dinyatakan homogen, maka pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilakukan secara acak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling.
3.3 Variabel Penelitian Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dielajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012:2). Jadi dikatakan variabel ada variasinya atau terdapat beberapa variasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, Hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil tes pada mata diklat Gambar Teknik 1 pada kompetensi dasar Proyeksi Orthogonal pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan X Teknik Gambar BangunanB semester genap tahun ajaran 2014-2015. Sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah satu variabel yaitu hasil belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan di kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga pada mata pelajaran gambar teknik 1.
43
3.4 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengambil data nilai akhir semester Gambar Teknik 1 semester 1 kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015
2.
Berdasarkan data (a) dapat ditentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Total Sampling
3.
Menganalisis data nilai tes awal pada sampel penelitian untuk di uji normalitas dan homogenitas.
4.
Menyusun kisi-kisi yang telah dibuat
5.
Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
6.
Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yaitu kelas XI TKBB (sebelumnya sudah mendapatkan materi menggambar proyeksi orthogonal dengan metode ceramah)
7.
Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas.
8.
Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan pola.
9.
Melaksanakan tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
10. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PjBLuntuk kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah pada kelas X TGB A SMK Negeri 2 Salatiga. 11. Melaksanakan tes hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
44
12. Menganalisis data hasil tes 13. Menyususn hasil penelitian. Berikut ini adalah rancangan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran PjBL serta metode konvensional Tabel. 3.1.Kegiatan Pembelajaran Pada Saat Penelitian Tanggal
Kegiatan dengan Metode Konvensional
Tanggal
Kegiatan dengan Metode PjBL
2-3-2015
Pelaksanaan tes uji coba ini, uji coba instrumen dilakukan pada kelas XITKBB sebagai uji coba instrument Memberikan pre-test di kelas kontrol X TGB A dilanjutkan memberikan materi awal tentang Gambar Teknik 1 pada materi Proyeksi Orthogonal.
9-3-2015
Pelaksanaan Pre-test pada kelas eksperimen di kelas X TGB B
9-3-2015
17-3-2015
Melanjutkan penjelasan materi lalu memberikan latihan gambar kepada siswa untuk dikerjakan.
16-3-2015
24-3-2015
Meminta siswa mengumpulkan tugas yang telah diberikan lalu mengevaluasi tugas siswa untuk diberikan kembali.
23-3-2015
Pengenalan tentang metode PjBL pada siswa pada kelas eksperimen XI TGB B dilanjutkan dengan pemberian materi awal tentang Gambar Teknik 1 pada materi Proyeksi Orthogonal. Melanjutkan penjelasan materi lalu memberikan proyek yang harus dikerjakan siswa beserta dengan jadwal pengumpulan proyek. Memonitor proyek yang sudah diberikan serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki tugasnya.
7-4-2015
Post-test.
6-4-2015
10-3-2015
Evaluasi proyek dlanjutkan dengan post-test.
45
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1
Metode Dokumentasi Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah metode yang
digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa datadata masing kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga. Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran perilaku siwa ketika pembelajaran berlangsung.Dokumentasi dapat berupa foto. Pengambilan data dalam bentuk dokumentasi foto dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dan merupakan tanda yang penting sebagai tanda bukti sudah terjadi suatu penelitian. 3.5.2 Metode Observasi Observasi atau pengamatan yaitu mengamati perhatian dan sikap siswa, keaktifan siswa dalam menggunakan sarana prasarana ruang praktik Gambar Bangunan. Metode ini digunakan untuk mengetahui penerapan metode PjBL melalui pendekatan Scientificyang terlihat pada siswa. Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data perhatian dan sikap siswa selama proses pembelajaran, sehingga akan didapatkan data berupa nilai psikomotorik dan afektif. Observasi dilakukan oleh pengamat pada setiap pembelajaran. Pada penelitian ini akan digunakan kisi-kisi pada lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang meliputi kisikisi pada lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi afektif. Kisi-kisi yang akan digunakan dalam mengamati aktivitas siswa dalam pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik meliputii:
46
1. Visual activities, meliputi membaca dan memperhatikan. 2. Oral activities, meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan endapat, diskusi, interupsi. 3. Motor activities, meliputi melakukan percobaan, 4. Mental activities, meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mengambil keputusan. 5. Emotional activities, meliputi menaruh minat, bosan, bergembira, tenang, gugup.
3.5.3
Metode Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan
penelitian. Tes yang diberikan pada siswa ada dua macam yaitu pre-test sebelum penerapan metode pembelajaran PjBL dan post-test yang dilakukan setelah penerapan metode pembelajaran PjBL. Pada kelompok eksperimen menerapkan pembelajaran PjBL, sedangkan pada kelompok kontrol menerapkan metode ceramah. Sedangkan post test adalahdigunakan untuk mengetahui hasil belajar sesudah diadakan pembelajaran baik pembelajaran PjBL dan pembelajaran konvesional.
3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27-8-2014 s/d 7-4-2015 seperti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
47
Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tanggal
Kegiatan
Sasaran
27-8-2014
Observasi awal
Guru mata diklat Gambar Teknik 1
3-2-2015
Pengambilan data nilai ulangan semester
Guru mata diklat Gambar Teknik 1
2-3-2015
Proses mengurus berkas surat ijin penelitian
Bagian TU dan Kepala Sekolah
24-2-2012
Konsultasi Instrumen
Guru mata diklat Gambar Teknik 1
9-3-2015
Uji coba instrumen
Kelas XI TKBB
9-3-2015 s/d 74-2015
Penelitian
Kelas X TGB
3.7 Uji Coba Instrumen Sebelum tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes diuji coba terlebih dahulu.Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.Uji coba soal dikenakan pada siswa kelas XI TKBB SMK Negeri 2Salatiga. Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. 3.7.1. Validitas Tes Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:
48
Mp Mt p √ St q
r phis
( rikunto, 2006:283 284)
Keterangan: rphis
= koefisien korelasi point biserial
Mp
= mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item soal yang dicari korelasinya dengan tes
Mt
= men skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
p
= proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut
St
= standar deviasi skor total
q
=1-p Selanjutnya nilai r phis yang diperolah dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Soal dikatakan valid apabila r
phis
mempunyai korelasi lebih besar dari
nilai r table dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika r phis< r tabel
maka soal dikatakan tidak valid. Hasil analisis validitas butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 di
bawah ini: Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba Kriteria
Nomor Soal
Jumlah
Valid
1, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35
27
Tidak Valid
2, 4, 6, 10, 12, 13, 14, 23
8
Dari tabel diatas dapat dilihat soal yang valid dan akan dipakai untuk soal pre test dan post test adalah 27 soal, dan yang tidak valid ada 8 soal dan tidak
49
digunakan dalam soal pre test dan post test. Kemudian soal yang digunakan sebagai soal pre test dan post test adalah 25 soal. 3.7.2. Reliabilitas Realiabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengkuran yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K-R21: r 11 (
k M(k M) ) (1 ) k1 kV1
( rikunto, 2006:189)
Keterangan: k
= banyaknya butir soal
M
= rata-rata soal
V1
= varians soal Harga r
moment.Apabila r
11
yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
11>
r
tabel
dengan taraf signifikan 5% maka tes dinyatakan
reliabel (Arikunto, 2007).Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga r11 diperoleh nilai r11 = 0,7285. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan n = 34 adalah 0,339. Karena nilai r11> rtabel (0,7285> 0,339) maka dapat disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabel yaitu bahwa soal instrumen ini cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. 3.7.3. Daya Pembeda Butir Soal Tes Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal utnuk membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai.Dalam penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua. Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut.
50
D
B A BB PA PB JA JB
(Arikunto, 1999: 213-214)
Keterangan: D : daya pembeda. JA : banyaknya peserta kelompok atas. JB : banyaknya peserta kelompok bawah. BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar. BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar. PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut. DP ≤ 0,00
:daya pembedanya sangat jelek
0,00< D 0,20 :daya pembedanya jelek. 0,20< D 0,40
:daya pembedanya cukup.
0,40< D 0,70
:daya pembedanya baik.
0,70< D 1,00
:daya pembedanya baik sekali.
DP= negatif, soal tidak baik, sebaiknya dibuang Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini:
51
Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Kriteria Jelek Cukup Baik Sangat baik
Nomor Soal 1,24,6,7,8,9,10,11,12,1314,17,18,20,21,22,23,24,25,26,27,2 8 3,5,16,19,30,32,34 15,29,31,35
Jumlah
33
1
23 7 4
3.7.4. Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah dan sukar.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.
P
B JS
(Arikunto: 1999: 208)
Keterangan: P : tingkat kesukaran soal. B : banyaknya siswa yang menjawabbenar. JS : jumlah peserta tes. Adapun klasifikasi soal untuk tingkat kesukaran sebagai berikut. 0,00< P 0,30 adalah soal sukar. 0,30< P 0,70 adalah soal sedang. 0,70< P 1,00 adalah soal mudah. Hasil analisis taraf kesukaran butir soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:
52
Tabel 3.5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba Kriteria Mudah Sedang
3.8
Nomor Soal 2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,17,20,22,26,28,32,35 1,11,12,14,15,16,18,19,21,23,24,25,27,29,30,31,33,34
Jumlah 17 18
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode tes.Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa yang diberi metode pembelajaran PjBL. Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006: 151).Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode tes yang digunakan adalah pre test dan post test. Perangkat tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.
3.9
Metode Analisis Data Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian,
karena dalam analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang sudah diajukan. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil post tes dan pre tes pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut.
53
1. Menentukan hipotesis : Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2. Menentukan 3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Ho diterima jika :X2hitung < X2(1- );(k-3), dengan k = banyak kelompok 4. Menghitung X2hitung X
2
hirung
k
Oi Ei 2
i 1
Ei
(Sudjana, 1996: 273)
Keterangan:
X 2 hitung : harga chi kuadrat Oi
: frekuensi hasil pengamatan
Ei k
: frekuensi yang diharapkan : banyaknya kelompok 5. Menentukan simpulan.
3.9.2. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang homogen atau tidak. Langkah-langkah 1. Menentukan hipotesis Ho : m1 m2 (varians homogen) Ha : m1 m2 (varians tidak homogen) 2. Menentukan 3. Menentukan kriteria penerimaan Ho
54
Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1) 4. Menghitung F
F
Varians terbesar var iansterkecil
(Sudjana, 1996: 250)
3.9.3. Uji Rata-Rata Kelas Untuk menghitung rata-rata kelas pada evaluasi penelitian digunakan rumus: X= Keterangan: X
: nilai rerata : jumlah nilai seluruh siswa
N
: banyaknya siswa yang ikut tes
3.9.4. Ketuntasan Belajar Individu Untuk menghitung ketuntasan belajar secara individu digunakan rumus: Ketuntasan individu =
x 100 %
3.9.5. Ketuntasan Belajar Klasikal Nilai evaluasi diperoleh setelah dilakukan penelitian, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung menggunakan rumus: Ketuntasan klasikal =
x 100 %
55
Penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil apabila terjadi ketuntasan hasil belajar yaitu sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada dikelas.Tuntas belajar yaitu memperoleh nilai ≥70%.
dapun alat ukurnya
adalah dengan hasil tes evaluasi pada akhir eksperimen 3.9.6. Peningkatan Hasil Belajar Setelah didapatkan data post tes dan pre tes pada kelompok eksperimen maupun kontrol, maka peningkatan hasil belajar dapat dicari dengan rumus: Peningkatan hasil belajar = Keterangan: = Post tes = Pre tes 3.9.6. Statistik Deskriptif Aktivitas Siswa dalam Pemanfaatan Sarana Prasarana Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu statistik
yang
mendeskripsikan
digunakan atau
untuk
menganalisa
menggambarkan
data
data
yang
dengan
telah
cara
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Jadi, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikan dan taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi. Analisis data yang akan menghasilkan presentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai yang diperoleh.
56
Proses perhitungan presentase dilakukan dengan cara mengkalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen, dengan rumus sebagai berikut: Pencapaian = Sangat baik
: 76%-100%
Baik
: 51%-75%
Tidak baik
: 26%-50%
Sangat tidak baik: 0%-25% 3.9.7. Uji T Uji perbedaan rata-rata (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang akan diberi perlakuan sama atau tidak, dalam perhitungan data awal yang diambil dari nilai pre test, digunakan untuk mengetahui apakah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata yang sama. Sedangkan dalam perhitungan data akhir yang diambil dari nilai post test, digunakan untuk mengetahui apakah pada kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih baik daripada kelas kontrol. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis. Ho : m1 m2 Ha : m1 m2 Keterangan: m1 = rata-rata data kelompok eksperimen. m2 = rata-rata data kelompok kontrol.
2. Menentukan
57
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini digunakan rumus:
t
2 2 X1 X 2 n1 1 s1 n2 1s2 2 dengan s (Sudjana, 1975: 239) 1 1 n1 n2 2 s n1 n2
Keterangan: X1
: rata-rata kelompok eksperimen
X2
: rata-rata kelompok kontrol
n1
: banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2
: banyaknya anggota kelompok kontrol
s2 1
: varians kelompok eksperimen
s2 2
: varians kelompok kontrol
1 Hoditerima jika –t(1- 2
)(n1+n2-2)<
1 t < t(1- 2
)(n1+n2-2)
Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian hipotesis digunakan rumus sebagai berikut. t'
X1 X 2 2
2
(Sudjana, 1975: 241)
s1 s2 n1 n2
Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika:
t'
W1 t1 W2t2 dengan W1 W2
58
2
W1
s1 n1
t1 t1 n1 1
2
W1
s2 n2
t2 t1 n2 1
Keterangan: X1
: rata-rata kelompok eksperimen
X2
: rata-rata kelompok kontrol
n1
: banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2
: banyaknya anggota kelompok kontrol
s1 2
: varaians kelompok eksperimen
s2 2
: varaians kelompok kontrol
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu : a)
Hasil belajar yang menerapkan metode pembelajaran Project Based Learning lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode pembelajaran konvensional, hal ini dapat dilihat pada nilai
= 5,49>
= 1,99. b) Penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik. Pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik dikatakan meningkat ditandai dengan nilai afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen. Nilai afektif pada kelas eksperimen adalah 3,26 dan nilai psikomotoriknya sebesar 84,31, sedangkan pada kelompok kontrol nilai afektifnya adalah 3,01 dan nilai psikomotoriknya 84,2. Karena nilai afektif dan psikomotorik pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, maka dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana prasarana ruang praktik dibandingkan pada kelompok kontrol. c)
Rata-rata hasil belajar pre test pada kelompok kontrol adalah 42 sedangkan pada kelompok eksperimen adalah 42,42. Rata-rata hasil belajar post tes pada kelompok kontrol adalah 70 sedangkan pada kelompok eksperimen adalah 79,92, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran
82
83
pada kedua kelompok. Setelah dilakukan perhitungan, peningkatan pada kelas kontrol sebesar 66,67%, sedangkan pada kelompok eksperimen adalah 88,40%.
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah : a)
Guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning
pada mata
diklat Gambar Teknik 1 atau pada mata diklat lain yang memiliki karakteristik sama. b) Penerapan metode pembelajaran inovatif memerlukan kemampuan guru dalam mengontrol kelas dan mengatur waktu pembelajaran, karena penggunaan metode pembelajaran inovatif dalam pembelajaran, salah satunya metode Project Based Learning, keadaan kelas cenderung ramai dan waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran inovatif cenderung tidak cukup. c)
Guru hendaknya dapat mendayagunakan lingkungan sekitar seperti sarana prasarana yang ada di dalam ruang kelas sehingga pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna bagi peserta didik.
84
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Faiq, Muhammad. 2013. Pendekatan scientific dalam implementasi kurikulum 2013. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatanscientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. Diunduh 20 Januari 2015 pukul 05 : 13 Furchan, Arief.2005.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Kurniadi, Didi.2013.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI IPA 1 dengan Pendekatan PjBL (Project Based Learning) berbasis Bahan Sekitar. Jurnal Skripsi UNNES.. Mardiyani, Anif Dwi.2012.Penagruh Penerapan Metode Jigsaw Terhadap Tingkat Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Rangka Atap Di SMK NEGERI 5 Semarang Tahun Ajaran 20122013.Jurnal Skripsi UNNES. Peraturan Menteri.2008.Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bo. 40 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Putri, Marinda Ditya.2013.Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Progam Linier. Jurnal Skripsi UNNES. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soetjipto, Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
85
Trianto.2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.Jakarta:Pranemedia Group. Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek (Project Based Learning) sebagai Usaha untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Jurnal Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
86
Lampiran 1
SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan garis-garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk menggambarkan benda 1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
87
Kompetensi Dasar pembuatan gambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi untuk menggambarkan benda 2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan garis gambar dalam tugas menggambar konstruksi garis dan gambar proyeksi 2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara menggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi. 2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
88
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dalam melakukan tugas menggambar konstruksi geometris dan gambar proyeksi 3.1 Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik berdasarkan fungsi dan cara penggunaan 4.1 Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur penggunaan
Pengenalan dan penggunanaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik:
Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang peralatan dan kelengkapan gambar teknik.
Penggaris Jangka Pensil Mal Penghapus Kertas
Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan dan kelengkapan gambar serta fungsinya.
Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang jenis peralatan dan kelengkapan gambar serta fungsi dan cara penggunanannya. Mengasosiasi
Observasi Proses bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik. Tes Tes lisan/tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan gambar teknik.
10 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK
89
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Buku referensi dan artikel yang sesuai
Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungan jenis dan fungsi peralatan gambar, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, atau media lainnya. 3.2 Membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis 4.2 Menyajikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
Pengenalan bentuk Mengamati dan fungsi garis Mengamati dan/atau membaca gambar: informasi tentang bentuk-bentuk Garis gambar garis gambar. (garis kontinyu tebal) Garis sumbu (garis bertitik tipis) Garis ukuran (garis kontinyu tipis) Garis potongan
Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang bentuk dan fungsi garis serta cara membuat garis.
Tugas Hasil pekerjaan membuat garis gambar. Observasi Proses pelaksanaan tugas membuat garis gambar. Portofolio Terkait kemampuan
8 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita,
90
Kompetensi Dasar
Materi Pokok (garis bertitik tipis, ujung tebal atau garis tipis bebas) Garis bantu (garis kontinyu tipis) Garis arsiran (garis kontinyu tipis) Garis benda yang tertutup (garis putus-putus sedang)
3.3 Mengklarifikasi huruf, angka dan etiket gambar
Pengenalan aturan kelengkapan
Pembelajaran Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang bentuk dan fungsi garis serta cara membuat garis.
Penilaian
Alokasi Waktu
Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK Dokumen gambar kerja Buku referensi dan artikel yang sesuai
dalam membuat garis gambar (jika ada). Tes Tes lisan/tertulis yang terkait dengan membuat garis gambar.
Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan bentuk dan fungsi garis serta membuat garis. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang bentuk dan fungsi garis-garis gambar serta pembuatannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya. Mengamati Mengamati dan/atau membaca
Tugas Hasil pekerjaan
Sumber Belajar
6 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H
91
Kompetensi Dasar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan 4.3 Merancang huruf, angka dan etiket gambar teknik sesuai prosedur dan aturan penerapan
Materi Pokok informasi gambar teknik:
Huruf gambar Angka gambar Skala gambar Etiket gambar
Pembelajaran informasi tentang huruf, angka, skala, dan etiket gambar. Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang aturan dan penerapan huruf, angka, skala, dan etiket gambar. Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang aturan dan penerapan huruf, angka, skala, dan etiket gambar. Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan aturan dan penerapan huruf,
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
membuat huruf, angka, dan etiket gambar. Observasi Proses pelaksanaan tugas membuat huruf, angka, dan etiket gambar. Portofolio Terkait kemampuan dalam membuat huruf, angka, dan etiket gambar (jika ada). Tes Tes lisan/tertulis yang terkait dengan membuat huruf, angka, dan etiket gambar
(1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK Dokumen gambar kerja Buku referensi dan artikel yang sesuai
92
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
angka, skala, dan etiket gambar.
3.4 Mengelompokkan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur 4.4 Menyajikan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruksi sesuai prosedur
Gambar konstruksi geometris:
Konstruksi garis Konstruksi sudut Konstruksi lingkaran Konstruksi garis singgung Konstruksi gambar bidang
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa penerapan prosedur dan aturan tentang huruf, angka, dan etiket gambar dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya. Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang bentuk-bentuk gambar konstruksi geometris. Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris. Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab
Tugas Hasil pekerjaan menggambar konstruksi geometris Observasi Proses pelaksanaan tugas menggambar konstruksi geometris Portofolio Terkait kemampuan dalam menggambar konstruksi geometris (jika ada). Tes Tes lisan/tertulis yang terkait dengan
16 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany
93
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran pertanyaan yang diajukan tentang bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris.
Penilaian
Alokasi Waktu
Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK Buku referensi dan artikel yang sesuai
menggambar konstruksi geometris
Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan bentuk dan fungsi serta cara membuat gambar konstruksi geometris.
3.5 Mengintegrasikan persyaratan gambar proyeksi piktorial (3D) berdasarkan aturan gambar proyeksi
Pengenalan jenis gambar proyeksi:
Gambar piktorial
Cara dan penyajian gambar
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi berupa pembuatan bentuk-bentuk gambar konstruksi geometris sesuai fungsi dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya. Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang gambar proyeksi piktorial. Menanya
Tugas Hasil pekerjaan menggambar proyeksi piktorial
Sumber Belajar
16 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya
94
Kompetensi Dasar 4.5 Menyajikan gambar benda 3D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi piktorial
Materi Pokok proyeksi piktorial:
Isometric Dimetri Oblique/miring Perspektif
Pembuatan gambar proyeksi: Sketsa Menggunakan alat
Pembelajaran Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang aturan gambar proyeksi piktorial dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik (gambar rapi dengan menggunakan alat). Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang gambar proyeksi piktorial dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik. Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait aturan
Penilaian Observasi Proses pelaksanaan tugas menggambar proyeksi piktorial Portofolio Terkait kemampuan dalam gambar teknik proyeksi piktorial (jika ada). Tes Tes lisan/tertulis yang terkait dengan gambar proyeksi piktorial
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany Suparno (2008), “Teknik Gambar Bangunan untuk SMK Jilid 1”, Direktorat PSMK Buku referensi dan artikel yang sesuai
95
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dan cara menggambar proyeksi piktorial dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik.
3.6 Mengintegrasikan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi
Pengenalan jenis gambar proyeksi: Gambar orthogonal
Cara dan 4.6 Menyajikan gambar benda penyajian gambar proyeksi 2D secara gambar sketsa orthogonal: dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang persyaratan gambar proyeksi piktorial yang diterapkan pada gambar sketsa dan gambar teknik benda 3D secara proyeksi piktrorial dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar atau media lainnya. Mengamati Mengamati dan/atau membaca informasi tentang gambar proyeksi orthogonal.
Menanya Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan Sudut mandiri tentang aturan gambar pertama/Proyeksi proyeksi orthogonal dan cara Eropa menggambarnya dalam bentuk Sudut gambar sketsa dan gambar ketiga/Proyeksi teknik (gambar rapi dengan Amerika menggunakan alat). Pembuatan
Tugas Hasil pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal Observasi Proses pelaksanaan tugas menggambar proyeksi orthogonal Portofolio Terkait kemampuan dalam gambar teknik proyeksi orthogonal (jika ada).
20 JP
Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn
96
Kompetensi Dasar
Materi Pokok gambar proyeksi: Sketsa Menggunakan alat
Pembelajaran Mengeksplorasi Mengumpulkan data/informasi yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang gambar proyeksi orthogonal dan cara menggambarnya dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik. Mengasosiasi Mengkatagorikan data/informasi dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait aturan dan cara menggambar proyeksi orthogonal dalam bentuk gambar sketsa dan gambar teknik. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang persyaratan gambar proyeksi orthogonal yang diterapkan pada gambar sketsa dan gambar
Penilaian Tes Tes lisan/tertulis yang terkait dengan gambar proyeksi orthogonal
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Federal Republic of Germany Buku referensi dan artikel yang sesuai
97
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran teknik benda 2D secara proyeksi orthogonal dalam bentuk lisan, tulisan, bagan, dan gambar atau media lainnya.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
98
Lampiran 2 TEACHING PLAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK
I.
Kelas
: Kelas X
Semester
: Semester Genap
Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Alokasi Waktu
: 4 minggu x 2 jam pelajaran
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI 1. Menghayati
KOMPETENSI DASAR dan
mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan pro aktif
dan
menunjukkan
sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan
dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam peegaulan dunia. 3. Memahami,
dan 3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif, menganalisis pengetahuan faktual, dan berinteraksi secara efektif dengan konseptual, berdasarkan tentang
menerapkan
dan rasa
prosedural lingkungan sosial sebagai bagian dari ingin tahunya solusi atas berbagai permasalahan dalam
ilmu
pengetahuan, memahami proyeksi orthografi. teknologi, seni, humaniora dalam Mengintegrasikan persyaratan gambar wawasan kemanusiaan, kebangsaan, proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan kenegaraan, dan peradaban terkait aturan gambar proyeksi.
99
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah,
menggambar,
dan 4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif, menyaji dalam ranah konkret terkait teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam dengan pengembangan dari yang menyajikan gambar proyeksi orthografi, dipelajari di sekolah secara mandiri, proyeksi normal berupa proyeksi titik garis, dan mempu melaksanakan tugas bidang, dan benda dengan prinsip kotak spesifik di bawah pengawasan proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar langsung.
benda 2D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.
II.
Indikator a. Sikap Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: 1. Syukur 2. Jujur 3. Aktif 4. Responsif 5. Kreatif 6. Inovatif 7. Teliti 8. Tanggung Jawab b. Pengetahuan 1. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika. 2. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi. c. Ketrampilan 1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak orthografi. 2. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi: a) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.
100
b) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan materi yang sedang dipelajari.
III.
Tujuan Pembelajaran a. Sikap 1. Religi Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. 2. Karakter Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter. 3. Keterampilan Sosial Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif), menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB 5: Keterampilan Sosial. b. Pengetahuan 1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1: Produk sesuai kunci jawaban. c. Keterampilan 1. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.
IV.
Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan a. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika. b. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.
V.
Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran
: Student Center Learning
101
Metode pembelajaran VI.
: Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 a. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
15 menit
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi. b. Inti Kegiatan
Waktu
1. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah 60 menit gambar teknik
mengenai
proyeksi
orthogonal
dan
jenisnya. 2. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan. 3. Membimbing siswa mengidentifikasi
gambar-gambar
yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek apakah ia menjadi pendengar yang baik. 4. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap siswa aktif berpendapat.
102
5. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik. 6. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi orthogonal
sudut
ketiga/proyeksi
Amerika
dengan
menggunakan alat peraga berupa benda 3D. 7. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu peserta
didik
orthogonal
di
mengulang depan
prinsip-prinsip
kelas,
sambil
proyeksi
memberikan
kesempatan siswa lain untuk bertanya. 8. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. c. Penutup Kegiatan
Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja 15 menit hari ini 2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
2. Pertemuan ke 2 a. Pendahuluan Kegiatan 1. Berdo’a, Mengabsen. 2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
Waktu 15 menit
103
dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi. d. Inti Kegiatan
Waktu
1. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan 60 menit meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain belajar menjadi pendengar yang baik. 2. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta didik mengulang materi yang telah di komunikasikan temannya. 3. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. 4. Bersama-sama siswa membuat jadwal penyelesaian tugas yang harus dibuat dan diingatkan agar mengerjakan tugas sesuai waktu yang telah disepakati untuk melatih siswa agar terbiasa disiplin. 5. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak mudah menyerah dan bersemangat. 6. Membimbing siswa agar menyelesaikan tugasnya selama KBM sambil memberikan motivasi kepada siswa agar tetap bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya. e. Penutup Kegiatan 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja hari ini 2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta
Waktu 15 enit
104
siswa untuk menyimpulkan.
3. Pertemuan ke 3 a. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
15 enit
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid
terkesan
dan
memiliki
semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi.
b. Inti Kegiatan 1. Memonitor
perkembangan
Waktu tugas
yang
telah
diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki tugasnya selama KBM berlangsung. Guru mengingatkan agar siswa mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. 3. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan
dalam
mengerjakan
tugas
sambil
memotivasi siswa agar pantang menyerah dan bersemangat.
60 menit
105
4. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
c. Penutup Kegiatan
Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari
15 menit
hasil kerja hari ini 2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
4. Pertemuan ke 4 a. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
1. Berdo’a, Mengabsen.
5
menit
2. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan
mengkaitkannya
dengan
mata
pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 3. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
dibahas
dengan
menjabarkan
matei
pendahuluan mengenai materi. b. Inti Kegiatan 1.
Waktu
Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja 60 menit yang telah diperbaiki.
2. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu
106
memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika sepenuhnya. 3. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
c. Penutup Kegiatan
Waktu
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
15 enit
kerja hari ini 2. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
VII.
Penilaian Hasil Belajar a. PHB 1 : Assesment Sikap b. PHB 2 : Assesment Pengetahuan c. PHB 3 : Assesment Ketrampilan Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
Pengamatan proses diskusi Penugasan Hasil Kerja Waktu
Penilaian Sikap Perilaku yang
Sesuai
diharapkan
(3)
Kemampuan siswa dalam
Kurang sesuai
Tidak sesuai
(2)
(1)
107
memahami materi Jumlah Penilaian Ketrampilan No
Nomor soal Maksimal
1
Kecepatan mengerjakan
5
4
3
1
soal, mengamati dan menalar 2
Tes Praktek Jumlah
Pedoman Penilaian a) Penilaian Pengetahuan No
Hasil Kerja
Score Bobot
I.
II.
III.
Nilai
Nilai
Pelengkap a. Kelengkapan catatan
2
4
8
b. Keaktifan dan perilaku
2
4
8
a. Alur pengerjaan
4
5
20
b. Ketelitian
4
4
16
c. Hasil Diskusi
4
4
16
d. Waktu pengerjaan tugas
3
3
9
3
2
6
2
2
4
4
3
12
Utama
Penunjang a. Kelengkapan catatan b. Proses pengerjaan c. Kerapihan Jumlah
100
108
Keterangan : a) Nilai akhir : 10-95 b) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal c) >75 = Lulus kompetensi mininal Rubrik Penilaian a) Penilaian Sikap Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung jawab, kreatif) Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung jawab) Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin) b) Penilaian Keterampilan Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak konsekuen Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar Skor 2 : Siswa sedikit aktif Skor 1 : Siswa tidak aktif VIII. Sumber Pembelajaran Alat dan Bahan 1. Ruang kelas 2. Laptop dan LCD 3. White Board Sumber 1. Modul 2. BSE SMK 3. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan IX.
Daftar Pustaka 1. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud. 2. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK. 3. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995. 4. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur
109
Menyetujui. Guru Pengampu
Praktikan
Diah Mochammad Dina, S.Pd. NIP. 197602042006042026
Susi Andariningsih NIM. 5101411023
110
Lampiran 3 TEACHING PLAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK
X.
Kelas
: Kelas X
Semester
: Semester Genap
Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Alokasi Waktu
: 4 minggu x 2 jam pelajaran
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI 5. Menghayati
KOMPETENSI DASAR dan
mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya. 6. Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan pro aktif
dan
menunjukkan
sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan
dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam peegaulan dunia. 7. Memahami,
dan 3.7. Menunjukka sikap responsif, proaktif, menganalisis pengetahuan faktual, dan berinteraksi secara efektif dengan konseptual, berdasarkan tentang
menerapkan
dan rasa
prosedural lingkungan sosial sebagai bagian dari ingin tahunya solusi atas berbagai permasalahan dalam
ilmu
pengetahuan, memahami proyeksi orthografi. teknologi, seni, humaniora dalam Mengintegrasikan persyaratan gambar wawasan kemanusiaan, kebangsaan, proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan kenegaraan, dan peradaban terkait aturan gambar proyeksi.
111
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 8. Mengolah,
menggambar,
dan 4.9. mengamalkan perilaku jujur, kraetif, menyaji dalam ranah konkret terkait teliti, inovatif dan tanggung jawab, dalam dengan pengembangan dari yang menyajikan gambar proyeksi orthografi, dipelajari di sekolah secara mandiri, proyeksi normal berupa proyeksi titik garis, dan mempu melaksanakan tugas bidang, dan benda dengan prinsip kotak spesifik di bawah pengawasan proyeksi orthografi. Menyajikan gmbar langsung.
benda 2D secara gambar sketsa dan gambar rapi, sesuai aturan proyeksi orthogonal.
XI.
Indikator d. Sikap Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: 9. Syukur 10. Jujur 11. Aktif 12. Responsif 13. Kreatif 14. Inovatif 15. Teliti 16. Tanggung Jawab e. Pengetahuan 3. Menjelaskan gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika. 4. Menjelaskan persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) sudut ketiga/proyeksi Amerika berdasarkan aturan gambar proyeksi. f. Ketrampilan 3. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi, proyeksi normal berupa proyeksi titik garis, bidang, dan benda dengan prinsip proyeksi kotak orthografi. 4. Mengembangkan ketrampilan sosial, meliputi: c) Mampu bertanya mengenai jenis gambar proyeksi orthogonal dan persyaratannya berdasarkan aturan gambar proyeksi.
112
d) Mampu menjadi pendengar yang baik disaat pendidik menjelaskan materi yang sedang dipelajari.
XII.
Tujuan Pembelajaran d. Sikap 4. Religi Dengan datang tepat waktu dan berdoa secara seksama dalam memulai pelajaran siswa mampu mensyukuri karunia Tuhan karena masih diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. 5. Karakter Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: jujur, aktif, teliti, dan tanggung jawab sesuai PHB 4: Pengamatan Perilaku Berkarakter. 6. Keterampilan Sosial Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan berkerja sama (proaktif), menyumbangkan ide (inovatif), menjadi pendengar yang baik dan berkomunikasi (responsif) sesuai PHB 5: Keterampilan Sosial. e. Pengetahuan 2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar siswa mampu menjelaskan jenis gambar proyeksi orthografi dengan mengerjakan soal terkait PHB 1: Produk sesuai kunci jawaban. f. Keterampilan 2. Mampu membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan persyaratan proyeksi orthografi. PHB 3: Psikomotor.
XIII.
Materi Pembelajaran : Konstruksi Bangunan c. Gambar orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika. d. Persyaratan gambar proyeksi orthogonal (2D) berdasarkan aturan gambar proyeksi.
XIV. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran Metode pembelajaran
: Student Center Learning : Ceramah, diskusi, penugasan
113
XV.
Kegiatan Pembelajaran 3. Pertemuan 1 f. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
4. Berdo’a, Mengabsen.
15 menit
5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi. g. Inti Kegiatan
Waktu
9. Menyampaikan informasi berupa rumusan masalah 60 menit gambar teknik
mengenai
proyeksi
orthogonal
dan
jenisnya. 10. Membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas rumusan masalah yang telah diberikan sambil memberi kesempatan siswa dengan jujur melakukan evaluasi-diri sesuai dengan PHB 2: Proses yang dibagikan. 11. Membimbing siswa mengidentifikasi
gambar-gambar
yang berkaitan dengan proyeksi orthogonal dengan cara menunjuk satu-dua siswa untuk berpendapat dan meminta siswa lain mengulang pendapat temannya untuk mengecek apakah ia menjadi pendengar yang baik. 12. Membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang prinsip-prinsip proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika, diingatkan agar setiap siswa aktif berpendapat. 13. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara kreatif, untuk memberi
114
kemudahan guru melakukan evaluasi formatif dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik. 14. Guru melakukan apersepsi tentang prinsip proyeksi orthogonal
sudut
ketiga/proyeksi
Amerika
dengan
menggunakan alat peraga berupa benda 3D. 15. Guru melakukan evaluasi dengan cara meminta salah satu peserta
didik
orthogonal
di
mengulang depan
prinsip-prinsip
kelas,
sambil
proyeksi
memberikan
kesempatan siswa lain untuk bertanya. 16. Memberikan penghargaan kepada anak yang berkinerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. h. Penutup Kegiatan
Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja 15 menit hari ini 4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
4. Pertemuan ke 2 b. Pendahuluan Kegiatan 4. Berdo’a, Mengabsen. 5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi.
Waktu 15 menit
115
i. Inti Kegiatan
Waktu
7. Mengulas kembali materi pertemuan yang lalu dengan 60 menit meminta salah satu peserta didik mengkomunikasikan materi prinsip gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga di depan kelas, dan memberikan kesempatan siswa lain belajar menjadi pendengar yang baik. 8. Melakukan evaluasi dengan cara meminta satu dua peserta didik mengulang materi yang telah di komunikasikan temannya. 9. Memberikan sketsa gambar 3D kepada siswa lalu membimbing siswa membuat gambar proyeksi orthogonal sudut ketiga/ proyeksi Amerika dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. 10. Mempersilahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mememcahkan permasalahan yang diberikan. 11. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan dalam mengerjakan tugas sambil diingatkan agar tidak mudah menyerah dan bersemangat.
j. Penutup Kegiatan 4. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja hari ini 5. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
Waktu 16 enit
116
6. Pertemuan ke 3 d. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
5. Berdo’a, Mengabsen.
16 enit
6. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran sehingga
murid-murid
terkesan
dan
memiliki
semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 7. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan menjabarkan matei pendahuluan mengenai materi.
e. Inti Kegiatan 5. Memonitor
perkembangan
Waktu tugas
yang
telah
diberikan dengan cara meminta siswa satu persatu mengajukan hasil kerjanya. Guru memberikan evaluasi apakah hasil kerja tersebut sudah sesuai dengan gambar sketsa 3D yang dibagikan. 6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki tugasnya. Guru mengingatkan agar siswa mengerjakan tugas dengan bersungguhsungguh dan penuh tanggung jawab. 7. Memberikan petunjuk kepada siswa yang terlihat kesulitan
dalam
mengerjakan
tugas
sambil
memotivasi siswa agar pantang menyerah dan bersemangat. 8. Memberikan apresiasi kepada siswa yang bekerja baik dan amat baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
61 menit
117
f. Penutup Kegiatan
Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari
16 menit
hasil kerja hari ini 4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
8. Pertemuan ke 4 d. Pendahuluan Kegiatan
Waktu
4. Berdo’a, Mengabsen.
6
menit
5. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar motivasi
dan
mengkaitkannya
dengan
mata
pelajaran sehingga murid-murid terkesan dan memiliki semangat untuk dapat mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Menarik perhatian siswa. 6. Memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan
dibahas
dengan
menjabarkan
matei
pendahuluan mengenai materi. e. Inti Kegiatan 4.
Waktu
Meminta siswa satu per satu mengumpulkan hasil kerja 60 menit yang telah diperbaiki.
5. Mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penilaian akhir atas hasil kerja siswa. Mengintegrasikan hasil kerja siswa dengan kehidupan nyata agar siswa mampu memahami proyeksi orthogonal sudut ketiga/proyeksi Amerika sepenuhnya. 6. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik secara
118
keseluruhan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
f. Penutup Kegiatan
Waktu
3. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari hasil
16 enit
kerja hari ini 4. Guru memberikan umpan baik dengan mengulas kembali pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk menyimpulkan.
XVI. Penilaian Hasil Belajar d. PHB 1 : Assesment Sikap e. PHB 2 : Assesment Pengetahuan f. PHB 3 : Assesment Ketrampilan Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengamatan proses diskusi Penugasan Hasil Kerja Waktu
Bentuk Instrumen
Instrumen
119
Penilaian Sikap Perilaku yang
Sesuai
diharapkan
(3)
Kurang sesuai
Tidak sesuai
(2)
(1)
Kemampuan siswa dalam memahami materi Jumlah
Penilaian Ketrampilan No
Nomor soal Maksimal
1
Kecepatan mengerjakan
5
4
3
1
soal, mengamati dan menalar 2
Tes Praktek Jumlah
Pedoman Penilaian b) Penilaian Pengetahuan No
Hasil Kerja
Score Bobot
I.
II.
Nilai
Nilai
Pelengkap c. Kelengkapan catatan
2
4
8
d. Keaktifan dan perilaku
2
4
8
e. Alur pengerjaan
4
5
20
f. Ketelitian
4
4
16
Utama
120
III.
g. Hasil Diskusi
4
4
16
h. Waktu pengerjaan tugas
3
3
9
3
2
6
2
2
4
4
3
12
Penunjang d. Kelengkapan catatan e. Proses pengerjaan f. Kerapihan Jumlah
100
Keterangan : d) Nilai akhir : 10-95 e) <75 = Tidak lulus kompetensi minimal f) >75 = Lulus kompetensi mininal Rubrik Penilaian c) Penilaian Sikap Skor 3 : Sesuai dengan yang diharapka (Kerjasama, Disiplin, Tanggung jawab, kreatif) Skor 2 : Hampir sesuai yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin, Tanggung jawab) Skor 2 : Tidak sesuai dengan yang diharapkan (Kerjasama, Disiplin) d) Penilaian Keterampilan Skor 5 : Siswa aktif, mengamati, konekuen, dan bertanggung jawab Skor 4 : Siswa aktif, mengamati, dan bertanggung jawab tetapi tidak konsekuen Skor 3 : Siswa kurang aktif mengamati dan menalar Skor 2 : Siswa sedikit aktif Skor 1 : Siswa tidak aktif XVII. Sumber Pembelajaran Alat dan Bahan 4. Ruang kelas 5. Laptop dan LCD 6. White Board Sumber 4. Modul 5. BSE SMK
121
6. Evaluasi assesment Sikap, Pengetahuan, Keterampilan XVIII. Daftar Pustaka 5. Soetarman, Drs, Menggambar Teknik Bangunan 1, 1997, Depdikbud. 6. Suparno,BSE,Taknik Gambar Bangunan Jilid I, 2008,DPSMK. 7. Bahan Ajar Teknik,PPPGT,Malang,1995. 8. Ahmad Hadiyanto,Drs,Gambar Dasar Teknik,2005,Dikmenjur
Praktikan
Susi Andariningsih NIM. 5101411023
122
Lampiran 4
A. PENGERTIAN a.
Proyeksi
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan. suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar. Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau dipandang sesuai dengan penglihatan mata kita. b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut
tegak
lurus
terhadap
proyektornya.
Garis-garis
yang
memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini. a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
A
Proyektor Bidang proyeksi Proyeksi
Gambar 2.1. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
123
Gambar 2.2. proyeksi titik dengan cara proyeksi eropa A
b. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis B A’ B’
Gambar 2.2. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis c. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
A B C D
A’ B’ D’ C’
Gambar 2.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
124
d. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda E F
A H
B G
C D
A’E’ B’F’ D’H’ C’G’
Gambar 2.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda B. JENIS – JENIS PROYEKSI ORTOGONAL a. Proyeksi Eropa Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Bidang-bidang yang paling banyak dipergunakan untuk memproyeksikan suatu gambar benda adalah bidang horizontal dan bidang vertikal, oleh karena itulah maka kedua bidang tersebut dinamakan sebagai bidang utama. Bidang -bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam empat kwadran : Kwadran pertama adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di depan bidang vertikal. Kwadran kedua adalah Bagian ruang di atas bidang horizontal dan di belakang bidang vertikal. Kwadran ketiga adalah Bagian ruang di bawah bidang horizontal dan di depan bidang vertikal.
125
Kwadran keempat adalah Bagian ruang bawah bidang horizontal dan di belakang bidang vertikal. Berdasarkan bentangan bidang -bidang proyeksi tersebut : Pandangan depan tetap berada didepan. Pandangan atas berada di sebelah bawah pandangan depan. Pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan depan. Pandangan samping kiri berada di sebelah kanan pandangan depan. Proyeksi eropa cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara tegak lurus sehingga bayangannya diterima oleh bidang gambar. Proyeksi Amerika Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi amerika cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik ke mata kita secara tegak lurus hingga memotong bidang gambar transparan (kaca). Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 3.2). P.A
Keterangan : P.Be
P.A
= Pandangan Atas
P.Ki
= Pandangan Kiri
P.Ka
= Pandangan Kanan
P.Ba
= Pandangan Bawah
P.Be
= Pandangan Belakang
P.Ka
P.Ki
P.D P.Ba
(P. atas)
(P. kiri)
(P. depan) (P. kanan) (P. Belakang)
126
(P. bawah) Gambar 3.2. Proyeksi Amerika
C. PERBANDINGAN ANTARA PROYEKSI EROPA DAN PROYEKSI AMERIKA Proyeksi Eropa a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah pandangannya. Proyeksi Amerika a.
Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
b.
Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.
Keuntungan Proyeksi Amerika Diawal proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO. Negara Amerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini dibanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut: 1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya. 2. Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.
127
3. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi (operator mesin) lebih sederhana. 4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat. Untuk lebih jelas tentang perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Cara Eropa
Cara Amerika
Gambar 4.1. Perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika D. CARA MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL 1.
Proyeksi Eropa dan Contoh
Umpamakan benda yang tampak pada gambar a diletakkan didepan bidang -bidang proyeksi seperti pada gambar b, gambar tersebut diproyeksikan pada bidang belakang menurut garis penglihatan A , gambarnya adalah gambar pandangan depan. Proyeksikan benda tersebut pada bidang bawah menurut garis penglihatan B, gambarnya adalah gambar pandangan atas. Proyeksikan benda tersebut pada bidang kanan menurut garis penglihatan C, gambarnya adalah gambar pandangan kiri.
128
Proyeksikan benda tersebut pada bidang kiri menurut garis penglihatan D, gambarnya adalah gambar pandangan kanan Proyeksikan benda tersebut pada bidang atas menurut garis penglihatan E , gambarnya adalah gambar pandangan bawah. Proyeksikan benda tersebut pada bidang depan menurut garis penglihatan F, gambarnya adalah gambar pandangan belakang.
2. Proyeksi Amerika dan Contoh
Umpamakan benda yang akan diproyeksi
diletakkan dalam peti
atau bidang proyeksi dengan sisi-sisi yang tembus pandang, maka akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan , yang ditentukan oleh anak panah (gambar a ). Pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang -bidang proyeksi lainnya menurut arah panah penglihatan. Sisi-sisi proyeksi dibuka menjadi satu bida ng proyeksi menurut anak panah (gambar b). Pandangan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan dalam arah B dipilih sebagai pandangan atas. Pandangan dalam arah C dipilih sebagai pandangan kiri.
129
Pandangan dalam arah D dipilih sebagai pandangan kanan. Pandangan dalam arah E dipilih sebagai pandangan bawah. Pandangan dalam arah F dipilih sebagai pandangan belakang. Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar c.
130
Lampiran 5
DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa Ardien Bahtiar Rofiq Farida Ayu Kartika Adi Tri Ariyanto Aditya Yuda Purnama Adrian Dwi Anggoro Aji Gagas Prakoso Alfhi Asyhari Murtadlo Anang Nur Fitriyanto Andi Tri Budi Arto Berti Dhany Nugraheni Daniel Setiawan Dhidha Setya Pratama Diana Meirani Doni Prahmana Doni Sutrisno Eny Yuliana Hapsari Evanty Devinta Sari Fachri Amirullah Raihan Failussufi Ardhian Aferusina Fatmawati Heru Rahma Dhani Jean Friska Rubianto Muhammad Erix Ade H. Muhammad Saerozi Nova Rosyida Nafiul'ula Paristiawang Nugraha Randy Janiandho Randy Setia Fajar Risma Ratih Anggraini Rossi Ilham Setiaji Siska Anggraeni Safitri Suryanti Novita Anggraini Syahreza Raya Atmaja Tri Putri
Kode UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32 UC-33 UC-34
131
Kisi-kisi Soal Uji Coba Kompetensi Dasar Menggambar Proyeksi Orthogonal
Indikator
Ingatan
Pemahaman
Jumlah Soal
No Item Soala
a) Memahami Pengertian Proyeksi Orthogonal
10
4
14
1,2,3,4,5,6,7,
b) Memahami Perbedaan Metode Eropa dan Amerika
7
9,10,11,12, 13,14 6
13
15,16,17,18, 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27
c) Mampu menyajikan gambar dengan benar dan tepat
8
8
28,29,30,31, 32,33,34,35
132
Lampiran 6 SOAL UJI COBA Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Materi Pelajaran
: Proyeksi Orthogonal
Kelas/Semester
: X/11
Waktu
: 2 x 45 menit
1. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban. 2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab. 3. Jumah soal 35 pilihan ganda. 4. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah. 5. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan!
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
Yang dimaksud dengan proyeksi adalah.... a. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang gambar. b. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. c. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap suatu bidang gambar. d. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. e. Memindahkan suatu bentuk dari gambar 3 dimensi ke dalam 2 dimensi dalam suatu bidang gambar. 1. Cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap bidang proyektornya merupakan definisi dari... a. Piktorial
d. Proyektor
b. Ortoghonal
e. Dimetri
c. Perspektif
2. Prinsip dari proyeksi orthogonal adalah...
133
a. Menggambarkan benda dalam bentuk 3 dimensi kedalam suatu bidang gambar. b. Menggambarkan suatu konstruksi geometris dari suatu benda. c. Menggambarkan ketiga sisi dari suatu benda dalam suatu bidang gambar. d. Menggambarkan suatu gambar 3 dimensi dalam bentuk 2 dimensi dalam suatu bidang gambar. e. Menghasilkan gambar yang tampak oleh mata. 3. Proyeksi dibedakan menjadi beberapa macam, kecuali... a. Orthogonal b. Piktorial c. Isometri d. Dimetri e. Konstruksi Geometris 4. Benda yang akan dibuat gambar proyeksinya atau diproyeksikan disebut juga... a. Bidang Gambar b. Garis Bantu c. Objek Gambar d. Proyektor e. Proyeksi 5. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut... a. Proyektor b. Bidang Proyeksi c. Proyeksi d. Bayangan e. Titik Hilang 6. Proyeksi orthogonal dapat digunakan untuk memproyeksikan berbagai bentuk, kecuali... a. Titik
d. Bidang
b. Garis
e. Benda
c. Bayangan 7. Apabila kita memproyeksikan sebuah bidang, maka hasil proyeksinya berupa... a. Titik
d. Bayangan
b. Garis
e. Bidang
134
A B 8. Benda
C D
Gambar diatas merupakan proyeksi orthogonal.... a. Dalam sebuah titik b. Dalam sebuah bidang c. Dalam sebuah garis d. Dalam sebuah bayangan e. Dalam sebuah benda 9. Pada soal nomer 6 yang ditunjukkan oleh huruf A adalah.. a. Proyektor b. Bidang Proyeksi c. Proyeksi d. Titik Hilang e. Bidang yang Diproyeksikan 10. Pada soal nomer 6, yang ditujukkan oleh huruf B adalah... a. Proyektor b. Bidang Proyeksi c. Proyeksi d. Titik Hilang e. Bidang yang Diproyeksikan 11. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf C adalah... a. Proyektor b. Bidang Proyeksi c. Proyeksi d. Titik Hilang
135
e. Bidang yang Diproyeksikan 12. Pada soal nomer 6, yang ditunjukkan oleh huruf D adalah.. a. Proyektor b. Bidang Proyeksi c. Proyeksi d. Titik Hilang e. Bidang yang Diproyeksikan 13.
Gambar diatas adalah proyeksi orthogonal sebuah... a. Titik d. Bayangan b. Bidang
e. Garis
c. Benda 14. Dibawah ini hal yang benar menurut metode Eropa, kecuali... a. Metode Eropa disebut juga proyeksi kuadran III. b. Merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya. c. Proyeksi yang sering disebut proyeksi kuadran I. d. Cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara tegak lurus. e. Pandangan atas berada disebelah bawah pandangan depan. 15. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kuadran pertama adalah... a. Proyeksi Orthogonal b. Proyeksi Amerika c. Piktorial d. Perspektif e. Proyeksi Eropa 16. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran III adalah... a. Proyeksi Amerika b. Piktorial c. Orthogonal d. Perspektif e. Proyeksi Eropa 17. Proyeksi yang arah pandangannya sama dengan letak bidangnya disebut juga...
136
a. Piktorial b. Proyeksi titik c. Perspektif satu titik hilang d. Proyeksi amerika e. Proyeksi eropa 18. Dibawah ini prinsip yang benar dari proyeksi Amerika, kecuali... a. Letak bidangnya terbalik dengan arah pandangnya. b. Proyeksi kuadran III. c. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya. d. Pandangan atas tetap berada diatas. e. Cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik ke mata secara tegak lurus hingga memotong bidang gmbar transparan. 19. Simbol proyeksi amerika ditunjukkan oleh gambar... a. b. c.
d.
e. Semua jawaban salah
20. Gambar diatas adalah simbol dari... a. Proyeksi Eropa b. Piktorial c. Orthogonal d. Proyeksi Amerika e. Perspektif 21. Proyeksi yang perletakannya berada pada kuadran III disebut proyeksi.. a. Proyeksi Eropa b. Piktorial
137
c. Orthogonal d. Proyeksi Amerika e. Perspektif 22. Proyeksi yang disebut juga dengan proyeksi kudran I disebut... a. Proyeksi Eropa b. Piktorial c. Orthogonal d. Proyeksi Amerika e. Perspektif 23. Gambar pandangan atas dari proyeksi Amerika berada di.. a. Samping kanan pandangan depan b. Samping kiri pandangan depan c. Bawah pandangan depan d. Atas pandangan depan e. Atas pandangan samping kanan. 24. Gambar pandangan samping kanan dari proyeksi Eropa berada di... a. Samping kanan pandangan depan b. Samping kiri pandangan depan c. Bawah pandangan depan d. Atas pandangan depan e. Atas pandangan samping kanan 25. Dibawah ini merupakan keuntungan menggunakan proyeksi Amerika, kecuali... a. Dari gambar bentuk benda dapat langsung dibayangkan. b. Gambar agak sulit untuk dibaca. c. Gambarnya mudah dibaca. d. Pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. e. Mudah memberikan pandangan tambahan atau pandangan setempat. 26. Persamaan dari Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa adalah... a. Keduanya disebut proyeksi Piktorial. b. Perletakannya berada pada kuadran I. c. Digunakan untuk menggambarkan tampak dari suatu benda agar lebih detail. d. Hasil gambarnya berupa gambar 3D. e. Letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.
138
Depan
Gambar diatas untuk menjawab soal nomer 26-28! 27. Tampak depan dari gambar tersebut adalah.. a.
b. c. d. e. 28. Tampak atas dari gambar tersebut adalah.. a. b. c. d. e. 29. Tampak samping kanan dari gambar tersebut adalah... a. b. c. d. e. 30. Perhatikan gambar hasil Proyeksi Eropa dibawah ini
139
Gambar bendanya adalah...
a.
b.
c.
d.
e. 31. Perhatikan gambar dibawah ini!
Jika menggunakan proyeksi Amerika, maka gambar yang ditunjukkan dengan anak paha A menjadi...
a.
b.
c.
d.
140
e. 32. Pada gambar nomer 32, yang ditujukkan oleh anak panah C menurut proyeksi Amerika adalah...
a.
b.
c.
d. 33. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak panah D menurut proyeksi Amerika adalah...
a.
b.
c.
d.
e. 34. Pada gambar nomer 32, yang ditunjukkan oleh anak pang F menurut proyeksi Amerika adalah...
a.
141
b.
c.
d. Kunci Jawaban Soal Uji Coba Gambar Teknik 1 1. A 2. B 3. D 4. E 5. C 6. A 7. C 8. E 9. B 10. E 11. B 12. B 13. A 14. A 15. A 16. B 17. A 18. D 19. A 20. A 21. A 22. D 23. A 24. D 25. B 26. B 27. C 28. B 29. C 30. A 31. A
142 ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
UC-1 UC-2 UC-9 UC-23 UC-33 UC-16 UC-20 UC-28 UC-5 UC-21 UC-22 UC-25 UC-4 UC-6 UC-8 UC-10 UC-12 UC-13 UC-14 UC-19 UC-30 UC-3 UC-18 UC-34 UC-11 UC-26 UC-32 UC-29 UC-31 UC-15 UC-24 UC-17 UC-27 UC-7
Validitas
No
Jawaban Soal Uji Coba 6 7 8
1
2
3
4
5
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Jumlah Mp Mt p q pq St
16 25,81 24,12 0,47 0,53 0,25 4,89
32 24,28 24,12 0,94 0,06 0,06 4,89
26 25,00 24,12 0,76 0,24 0,18 4,89
32 24,41 24,12 0,94 0,06 0,06 4,89
26 25,38 24,12 0,76 0,24 0,18 4,89
33 24,12 24,12 0,97 0,03 0,03 4,89
pbis
Kriteria JBA JBB JSA JSB DP
0,33 1,955 1,694 Valid 9 7 17 17 0,118
0,13 0,764 1,694 Tidak 17 15 17 17 0,118
0,33 1,945 1,694 Valid 15 11 17 17 0,235
0,24 1,374 1,694 Tidak 17 15 17 17 0,118
0,47 2,987 1,694 Valid 16 10 17 17 0,353
Kriteria
Jelek
Jelek
Cukup
Jelek
Cukup
r
t hitung t
TingkatKesukara n
Da Pembed ya a
tabel
9
10
11
12
13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
32 24,53 24,12 0,94 0,06 0,06 4,89
32 24,50 24,12 0,94 0,06 0,06 4,89
32 24,53 24,12 0,94 0,06 0,06 4,89
31 24,39 24,12 0,91 0,09 0,08 4,89
16 25,81 24,12 0,47 0,53 0,25 4,89
16 23,94 24,12 0,47 0,53 0,25 4,89
25 23,76 24,12 0,74 0,26 0,19 4,89
0,00 0,024 1,694 Tidak 17 16 17 17 0,059
0,34 2,033 1,694 Valid 17 15 17 17 0,118
0,31 1,862 1,694 Valid 17 15 17 17 0,118
0,34 2,033 1,694 Valid 17 15 17 17 0,118
0,18 1,018 1,694 Tidak 16 15 17 17 0,059
0,33 1,955 1,694 Valid 8 8 17 17 0,000
-0,03 -0,197 1,694 Tidak 9 7 17 17 0,118
-0,12 -0,695 1,694 Tidak 12 13 17 17 -0,059
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
JBA + JBB 16 32 26 32 26 33 32 32 32 31 16 16 25 JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 IK 0,471 0,941 0,765 0,941 0,765 0,971 0,941 0,941 0,941 0,912 0,471 0,471 0,735 Kriteria Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Kriteria Soal Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang
143
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
UC-1 UC-2 UC-9 UC-23 UC-33 UC-16 UC-20 UC-28 UC-5 UC-21 UC-22 UC-25 UC-4 UC-6 UC-8 UC-10 UC-12 UC-13 UC-14 UC-19 UC-30 UC-3 UC-18 UC-34 UC-11 UC-26 UC-32 UC-29 UC-31 UC-15 UC-24 UC-17 UC-27 UC-7
Validitas
No
Jawaban Soal Uji Coba 19 20 21
14
15
16
17
18
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
Jumlah Mp Mt p q pq St
22 25,14 24,12 0,65 0,35 0,23 4,89
17 26,29 24,12 0,50 0,50 0,25 4,89
21 25,43 24,12 0,62 0,38 0,24 4,89
26 24,92 24,12 0,76 0,24 0,18 4,89
19 25,68 24,12 0,56 0,44 0,25 4,89
15 25,93 24,12 0,44 0,56 0,25 4,89
pbis
Kriteria JBA JBB JSA JSB DP
0,28 1,663 1,694 Tidak 12 10 17 17 0,118
0,44 2,811 1,694 Valid 12 5 17 17 0,412
0,34 2,049 1,694 Valid 13 8 17 17 0,294
0,30 1,758 1,694 Valid 14 12 17 17 0,118
0,36 2,186 1,694 Valid 10 9 17 17 0,059
Kriteria
Jelek
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
r
t hitung t
TingkatKesukara n
Da Pembed ya a
tabel
22
23
24
25
26
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
27 25,22 24,12 0,79 0,21 0,16 4,89
23 25,70 24,12 0,68 0,32 0,22 4,89
31 24,77 24,12 0,91 0,09 0,08 4,89
12 25,67 24,12 0,35 0,65 0,23 4,89
20 25,40 24,12 0,59 0,41 0,24 4,89
20 25,70 24,12 0,59 0,41 0,24 4,89
28 25,18 24,12 0,82 0,18 0,15 4,89
0,33 1,976 1,694 Valid 10 5 17 17 0,294
0,44 2,799 1,694 Valid 15 12 17 17 0,176
0,47 2,983 1,694 Valid 13 10 17 17 0,176
0,43 2,705 1,694 Valid 17 14 17 17 0,176
0,23 1,361 1,694 Tidak 7 5 17 17 0,118
0,31 1,866 1,694 Valid 11 9 17 17 0,118
0,39 2,372 1,694 Valid 11 9 17 17 0,118
0,47 3,000 1,694 Valid 15 13 17 17 0,118
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
JBA + JBB 22 17 21 26 19 15 27 23 31 12 20 20 28 JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 IK 0,647 0,500 0,618 0,765 0,559 0,441 0,794 0,676 0,912 0,353 0,588 0,588 0,824 Kriteria Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Kriteria Soal Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
UC-1 UC-2 UC-9 UC-23 UC-33 UC-16 UC-20 UC-28 UC-5 UC-21 UC-22 UC-25 UC-4 UC-6 UC-8 UC-10 UC-12 UC-13 UC-14 UC-19 UC-30 UC-3 UC-18 UC-34 UC-11 UC-26 UC-32 UC-29 UC-31 UC-15 UC-24 UC-17 UC-27 UC-7
Validitas
No
Jawaban Soal Uji Coba 30 31 32
27
28
29
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
Jumlah Mp Mt p q pq St
13 26,23 24,12 0,38 0,62 0,24 4,89
24 25,21 24,12 0,71 0,29 0,21 4,89
20 25,55 24,12 0,59 0,41 0,24 4,89
16 26,19 24,12 0,47 0,53 0,25 4,89
pbis
0,34 2,044 1,694 Valid 7 6 17 17 0,059
0,35 2,082 1,694 Valid 13 11 17 17 0,118
0,35 2,114 1,694 Valid 14 6 17 17 0,471
0,40 2,461 1,694 Valid 10 6 17 17 0,235
r
t hitung t
Da Pembed ya a
tabel
Kriteria JBA JBB JSA JSB DP
Y
Y2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
33 31 31 30 29 28 28 28 27 27 26 26 25 25 25 25 25 24 24 24 24 24 24 24 23 22 22 21 21 19 17 15 12 11
1089 961 961 900 841 784 784 784 729 729 676 676 625 625 625 625 625 576 576 576 576 576 576 576 529 484 484 441 441 361 289 225 144 121
20 26,00 24,12 0,59 0,41 0,24 4,89
25 25,16 24,12 0,74 0,26 0,19 4,89
820
20590
0,46 2,930 1,694 Valid 13 7 17 17 0,353
0,36 2,149 1,694 Valid 16 9 17 17 0,412
k= M= Vt =
34 24,1176 23,9273 0,7285
33
34
35
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
21 26,00 24,12 0,62 0,38 0,24 4,89
29 25,28 24,12 0,85 0,15 0,13 4,89
22 26,14 24,12 0,65 0,35 0,23 4,89
0,49 3,172 1,694 Valid 15 6 17 17 0,529
0,57 3,927 1,694 Valid 17 12 17 17 0,294
0,56 3,812 1,694 Valid 17 5 17 17 0,706 Sangat Baik 22 34 0,647 Sedang Dipakai
TingkatKesukara n
Kriteria Jelek Jelek Baik Cukup Baik Cukup JBA + JBB 13 24 20 16 21 29 JSA + JSB 34 34 34 34 34 34 IK 0,382 0,706 0,588 0,471 0,618 0,853 Kriteria Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Kriteria Soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
147
Cukup Baik 20 25 34 34 0,588 0,735 Sedang Mudah Dipakai Dipakai
r = 11
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus yang Digunakan: k M(k M) r 11 ( ) (1 ) k1 kV1
Keterangan: k
= banyaknya butir soal
M
= rata-rata soal
V1
= varians soal
Kriteria: Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan: Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh: k
= 34
M
= 24,1176
(
r 11
(
)
23,9273
k M(k M) ) (1 ) k1 kV1
(
34 24,1176 (34 24,1176) ) (1 ) 0,7285 34 1 34 . 23,9273
Nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% serta n = 34 adalah 0,339 Karena r11 > r tabel (0,7285 > 0,339), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
148
REKAPITULASI SOAL YANG DIGUNAKAN No.
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
valid tidak valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Daya Pembeda Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek baik cukup baik Cukup sangat baik Cukup baik
Tingkat Kesukaran Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang mudah Sedang Sedang sedang Mudah Sedang Sedang Mudah
149
Keterangan Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SOAL TEST Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Materi Pelajaran
: Proyeksi Orthogonal
Kelas/Semester
: X/11
Waktu
: 2 x 45 menit
6. Tulislah terlebih dahulu identitas pda lembar jawaban. 7. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab. 8. Jumah soal 25 pilihan ganda. 9. Dahulukan mengerjakan soal-soal yang dianggap mudah. 10. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpulkan! 11. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!
35. Yang dimaksud dengan proyeksi adalah.... f. Memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang gambar. g. Alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. h. Cara pemproyeksian yang
f. Menggambarkan benda dalam
bidang proyeksinya
bentuk 3 dimensi kedalam
mempunyai sudut tegak lurus
suatu bidang gambar.
terhadap suatu bidang gambar.
g. Menggambarkan suatu
i. Garis-garis yang
konstruksi geometris dari suatu
memproyeksikan benda
benda.
terhadap bidang proyeksi.
h. Menggambarkan ketiga sisi
j. Memindahkan suatu bentuk
dari suatu benda dalam suatu
dari gambar 3 dimensi ke
bidang gambar.
dalam 2 dimensi dalam suatu
i. Menggambarkan suatu gambar
bidang gambar.
3 dimensi dalam bentuk 2
36. Prinsip dari proyeksi orthogonal
dimensi dalam suatu bidang
adalah...
gambar. 147
j. Menghasilkan gambar yang tampak oleh mata.
Gambar diatas merupakan proyeksi orthogonal.... f. Dalam sebuah titik
37. Benda yang akan dibuat gambar
g. Dalam sebuah bidang
proyeksinya atau diproyeksikan
h. Dalam sebuah garis
disebut juga...
i. Dalam sebuah bayangan
f. Bidang Gambar
j. Dalam sebuah benda
g. Garis Bantu
41. Pada soal nomer 6, yang
h. Objek Gambar
ditujukkan oleh huruf B adalah...
i. Proyektor
f. Proyektor
j. Proyeksi
g. Bidang Proyeksi
38. Proyeksi orthogonal dapat
h. Proyeksi
digunakan untuk memproyeksikan
i. Titik Hilang
berbagai bentuk, kecuali... d. Titik
d. Bidang
e. Garis
e. Benda
j. Bidang yang Diproyeksikan 42. Dibawah ini hal yang benar menurut metode Eropa, kecuali...
f. Bayangan
f. Metode Eropa disebut juga
39. Apabila kita memproyeksikan
proyeksi kuadran III.
sebuah bidang, maka hasil
g. Merupakan proyeksi yang letak
proyeksinya berupa... c. Titik
d. Bayangan
d. Garis
e. Bidang
bidangnya terbalik dengan arah pandangannya. h. Proyeksi yang sering disebut
e. Benda
proyeksi kuadran I. i. Cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara
A
tegak lurus. j. Pandangan atas berada disebelah bawah pandangan
B
depan. 43. Proyeksi yang disebut juga dengan
40.
C
proyeksi kuadran pertama adalah... f. Proyeksi Orthogonal
D 148
g. Proyeksi Amerika
Gambar diatas adalah simbol dari... f. Proyeksi Eropa
h. Piktorial i. Perspektif
g. Piktorial
j. Proyeksi Eropa
h. Orthogonal i. Proyeksi Amerika
44. Proyeksi yang disebut juga dengan
j. Perspektif
proyeksi kudran III adalah...
48. Proyeksi yang perletakannya
f. Proyeksi Amerika g. Piktorial
berada pada kuadran III disebut
h. Orthogonal
proyeksi..
i. Perspektif
f. Proyeksi Eropa
j. Proyeksi Eropa
g. Piktorial h. Orthogonal
45. Proyeksi yang arah pandangannya sama dengan letak bidangnya
i. Proyeksi Amerika
disebut juga...
j. Perspektif 49. Gambar pandangan atas dari
f. Piktorial
proyeksi Amerika berada di..
g. Proyeksi titik
f. Samping kanan pandangan
h. Perspektif satu titik hilang
depan
i. Proyeksi amerika
g. Samping kiri pandangan depan
j. Proyeksi eropa
h. Bawah pandangan depan
46. Simbol proyeksi amerika
i. Atas pandangan depan
ditunjukkan oleh gambar...
j. Atas pandangan samping
f.
kanan. 50. Gambar pandangan samping kanan
g. h.
dari proyeksi Eropa berada di... f. Samping kanan pandangan depan
i.
g. Samping kiri pandangan depan h. Bawah pandangan depan i. Atas pandangan depan
j. Semua jawaban salah
j. Atas pandangan samping kanan
47. 149
51. Dibawah ini merupakan
53. Tampak depan dari gambar
keuntungan menggunakan proyeksi
tersebut adalah..
Amerika, kecuali...
f.
f. Dari gambar bentuk benda dapat langsung dibayangkan.
g. h.
g. Gambar agak sulit untuk dibaca.
i.
h. Gambarnya mudah dibaca. i. Pandangan yang berhubungan
j. 54. Tampak atas dari gambar tersebut
diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk
adalah..
memberi ukuran-ukurannya. j. Mudah memberikan
f.
pandangan tambahan atau g.
pandangan setempat. 52. Persamaan dari Proyeksi Amerika
h.
dan Proyeksi Eropa adalah... i.
f. Keduanya disebut proyeksi Piktorial.
j. 55. Tampak samping kanan dari
g. Perletakannya berada pada kuadran I.
gambar tersebut adalah...
h. Digunakan untuk f.
menggambarkan tampak dari suatu benda agar lebih detail.
g.
i. Hasil gambarnya berupa h.
gambar 3D. j. Letak bidangnya sama dengan
i.
arah pandangnya. j. 56. Perhatikan gambar hasil Proyeksi Eropa dibawah ini
Depan
Gambar diatas untuk menjawab soal nomer 26-28!
150
h.
Gambar bendanya adalah...
i.
f. j. 58. Pada gambar nomer 23, yang g.
ditujukkan oleh anak panah C menurut proyeksi Amerika adalah...
h.
i.
e.
j. 57. Perhatikan gambar dibawah ini!
f.
g.
h.
i. 59. Pada gambar nomer 23, yang ditunjukkan oleh anak panah D
Jika menggunakan proyeksi Amerika, maka gambar yang ditunjukkan dengan anak paha A menjadi...
menurut proyeksi Amerika adalah...
f.
f.
g.
g.
151
h.
i.
j.
152
Kunci Jawaban Post Test Gambar Teknik 1 1. A 2. D 3. C 4. C 5. E 6. B 7. C 8. A 9. E 10. A 11. D 12. A 13. A 14. D 15. D 16. B 17. B 18. C 19. B 20. C 21. A 22. A 23. A 24. D 25. C
153
PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF Jenis Penilaian
: Afektif
Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Kelas/ Semester
: X/2
Materi Pokok
: Proyeksi Orthogonal
TUJUAN : Mengamati dan menilai sikap serta keterampilan siswa dalam pembelajaran kimia menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL) ASPEK YANG DINILAI : 1. Penerimaan (receiving) a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran 2. Penanggapan (Responding) a. Bertanya b. Memberikan tanggapan 3. Penilaian (Valuing) a. Kehadiran b. Disiplin tugas c. Bertanggung jawab 4. Pengorganisasian (Organization) a. Kecermatan b. Bekerja sama 5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex) a. Kesopanan b. Kemandirian
154
PANDUAN PENILAIAN 1. Penerimaan (Receiving) Aspek yang dinilai
Kriteria
a. Aktivitas siswa dalam Siswa memperhatikan dan pembelajaran mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi proyek proyeksi orthogonal. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dan jarang mencatat materi proyek proyeksi orthogonal. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dan tidak mencatat materi proyek proyeksi orthogonal. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mencatat materi proyek proyeksi orthogonal.
Nilai
4
3
2
1
2. Penanggapan (Responding) Aspek yang dinilai
Kriteria
Bertanya
Siswa selalu bertanya tentang perkembangan proyekt proyeksi orthogonal pada guru tiap pertemuan. Siswa sering bertanya tentang perkembangan proyekt proyeksi orthogonal pada guru tiap pertemuan Siswa pernah bertanya tentang perkembangan proyekt proyeksi orthogonal pada guru tiap pertemuan Siswa tidak pernah bertanya tentang perkembangan proyekt proyeksi orthogonal pada guru tiap pertemuan Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi proyek proyeksi orthogonal dalam setiap materi pokok tiga atau lebih tanggapan.
a. Memberikan tanggapan
155
Nilai 4
3
2
1
4
Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi proyek proyeksi orthogonal dalam setiap materi pokok satu atau dua lebih tanggapan. Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap materi proyek proyeksi orthogonal dalam setiap materi pokok. Siswa tidak pernah memberikan tanggapan.
3
2
1
3. Penilaian (Valuing) Aspek yang dinilai a. Kehadiran
b. Disiplin tugas
c. Bertanggung jawab
Kriteria
Nilai
Siswa selalu hadir dalam kegiatan pembelajaran tepat pada waktunya. Siswa selalu hadir dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi tidak tepat waktu. Siswa tidak hadir satu sampai dua hari dengan ijin yang jelas. Siswa tidak hadir satu sampai dua hari tanpa ijin yang jelas. Siswa mengumpulkan hasil proyek dengan benar dan tepat pada waktunya. Siswa mengumpulkan hasil proyek tepat pada waktuya tetapi masih ada kekeliruan. Siswa mengumpulkan hasil proyek tidak tepat pada waktunya dan masih ada kesalahan. Siswa tidak mengumpulkan tugas.
4
Siswa mampu berdiskusi, mengikuti pembelajaran, dan mengerjakan tugas di kelas dengan baik. Siswa melakukan 2 dari 3 kegiatan tersebut.
156
3 2 1 4
3
2 1 4 3
Siswa melakukan 1 dari kegiatan tersebut. Siswa tidak melakukan perbuatan tersebut.
2 1
4. Pengorganisasian (Organization) Aspek yang dinilai
a.
Kecermatan Aspek yang dinilai
a. Kesopanan
b. Kemandirian
Kriteria
Siswa menyelesai Kriteria Nilai kan semua tugas Siswa bersikap sopan dan santun terhadap guru dan siswa yang lainnyaproyek4 baik dalam kelas maupun luar kelas. dengan tepat sesuai Siswa bersikap sopan dan santun terhadap guru dan siswa yang lainnyadengan3 perintah. baik tetapi hanya dalam kelas. Siswa2 Siswa bersikap sopan dan santun hanya terhadap guru di dalam kelas. menyelesai kan semua Siswa tidak bersikap sopan dan tugas 1 santun terhadap guru dan siswa lainnya baik dalam kelas maupun luarproyek namun kelas. Siswa mampu menyelesaikan tugas kurang4 individu tanpa bantuan orang lain. sesuai Siswa menyelesaikan tugas namun dengan3 pernah meminta bantuan orang lain. perintah. Siswa menyelesaikan tugas individu Siswa 2 namun sering meminta bantuan orangmenyelesai kan tugas lain. Siswa tidak mampu menyelesaikan proyek1 namun tugas individu oleh diri sendiri. tidak sesuai dengan perintah. Siswa tidak lengkapa menyelesai
157
Nil ai
4
3
2
1
kan tugas proyek serta tidak sesuai perintah. b.
5. Pembentukan Pola Hidup (Organization by value complex)
Menyetujui,
Semarang, 9 Februari 2015
Guru Pengampu
Peneliti,
Diah Mochammad Dina, S. Pd.
Susi Andariningsih
NIP. 197602042006042026
NIM. 5101411023
158
PEDOMAN PENILAIAN PSIKOMOTORIK Jenis Penilaian
: Psikomotorik
Mata Pelajaran
: Gambar Teknik 1
Kelas/ Semester
: X/2
Materi Pokok
: Proyeksi Orthogonal
JUDUL PROYEK
: Membuat Gambar Proyeksi Orthografi
TUJUAN
: Membuat gambar proyeksi orthografi sesuai dengan pesyaratan proyeksi orthografi.
ASPEK YANG DINILAI
:
1. Kegiatan Persiapan a. Ketrampilan dalam mempersiapkan alat proyek pembuatan gambar orthogonal 2. Ketrampilan Proses Dasar a. Ketrampilan dalam menggunakan alat-alat gambar pada proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal. b. Penguasaan prosedur pembuatan gambar orthogonal. c. Ketrampilan mengajukan pertanyaan. 3. Kegiatan Akhir a. Kebersihan alat dan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal. PANDUAN PENILAIAN 1. Kegiatan Persiapan Aspek yang dinilai a. Ketrampilan dalam mempersiapkan alat proyek pembuatan
Kriteria Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan gambar orthogonal lengkap tanpa bantuan guru. Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan gambar orthogonal lengkap dengan 159
Nilai 4 3
gambar proyeksi orthogonal. (Alat : meja gambar, penggaris segitiga, pensil, penghapus, kertas gambar)
bantuan guru. Dapat menyiapkan alat proyek pembuatan gambar orthogonal tetapi kurang lengkap. Tidak dapat menyiapkan alat proyek pembuatan gambar orthogonal.
2
1
2. Ketrampilan Proses Dasar Aspek yang dinilai
Kriteria
Nilai
a. Ketrampilan dalam menggunakan alat-alat gambar pada proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal. (Alat : meja gambar, penggaris segitiga, pensil, penghapus, kertas gambar)
Mengetahui alat, fungsi dan penggunaannya.
4
Mengetahui alat, fungsi tetapi tidak dapat menggunakanya.
3
Mengetahui alat, tetapi tidak mengetahui fungsi dan cara penggunaannya.
2
Tidak mengetahui alat, fungsi, dan penggunaanya.
1
b. Penguasaan prosedur pembuatan gambar orthogonal.
Mampu melakukan proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal tanpa membuka buku petunjuk dan tanpa bantuan guru. Mampu melakukan proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal dengan sesekali membuka buku petunjuk dan tanpa bantuan guru. Mampu melakukan proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal dengan membuka buku petunjuk dan tanpa bantuan guru. Mampu melakukan proyek pembuatan gambar proyeksi orthogonal tanpa membuka buku petunjuk dan dengan
160
4
3
2
1
c. Ketrampilan mengajukan pertanyaan.
bantuan guru. Mampu bertanya apa, mengapa, dan bagaimana untuk meminta penjelasan tentang hasil proyek dengan jelas dan sistematis. Mampu bertanya 2 kali untuk meminta penjelasan tentang hasil proyek dengan jelas dan sistematis. Mampu bertanya 1 kali untuk meminta penjelasan tentang hasil proyek dengan jelas dan sistematis. Tidak bertanya untuk meminta penjelasan tentang hasil pengamatan.
4
3
2 1
3. Kegiatan Akhir Aspek yang dinilai a. Kebersihan alat dan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal.
Kriteria Mampu membersihkan alat dan merapikan tempat proyek pembuatan gambar orthogronal dengan baik. Mampu membersihkan alat namun kurang merapikan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal dengan baik. kurang mampu membersihkan alat dan merapikan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal dengan baik. tidak membersihkan alat dan merapikan tempat proyek pembuatan gambar orthogonal.
Menyetujui,
Semarang, 9 Februari 2015
Guru Pengampu
Peneliti,
Diah Mochammad Dina, S. Pd.
Susi Andariningsih
NIP. 197602042006042026
NIM. 5101411023 161
Nilai 4
3
2
1
PROYEK GAMBAR KELAS EKSPERIMEN Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.
A3 SHEET OF PAPER
135
A ELEVATION
NAME
CLASS
DRAWING TITLE
TASK
1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas. 2. Gunakan skala 1:2
162
DATE
Kerjakan gambar berikut dalam kertas A3 menggunakan Proyeksi system Amerika.
A3 SHEET OF PAPER
135
A ELEVATION
NAME
CLASS
DRAWING TITLE
TASK
1. Gambar tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan atas. 2. Gunakan skala 1:2
163
DATE
DAFTAR SISWA KELAS KONTROL
No
Induk
Nama
Kode
1
1415028
Agus Firhan Ali
K-1
2
1415029
Ahmad Hendri Susilo
K-2
3
1415030
Ajeng Ardhia Saputri
K-3
4
1415031
Akbar Syaiful Jihad
K-4
5
1415032
Anita Venda Sari
K-5
6
1415033
Arman Rivai
K-6
7
1415034
Audinda Hersa V.D
K-7
8
1415035
Bunga Nur S
K-8
9
1415036
Deny Adi Saputro
K-9
10
1415037
Dewi Anggreni S
K-10
11
1415038
Eko Supriyanto
K-11
12
1415039
Evi Diniaryani
K-12
13
1415040
Fakhri Fatkhur Rizal
K-13
14
1415041
Febrining Pinuji
K-14
15
1415042
Firyal Amalya Salsabila
K-15
16
1415043
Hanna Meiherawati
K-16
17
1415044
Ika Widyaningsih
K-17
18
1415045
Jihan Labana Kaulika
K-18
19
1415046
Kristina Budi Setiati
K-19
20
1415047
Kurnia Hannyda U
K-20
164
21
1415048
Liani
K-21
22
1415049
Muhamad Ikhsan
K-22
23
1415050
Muhammad Choiril A
K-23
24
1415051
Muhammad Fannany H
K-24
25
1415052
Muhammad Nur F
K-25
26
1415053
Nina
K-26
27
1415054
Okita Kumala Restu
K-27
28
1415055
Otniel Edward W
K-28
29
1415056
Raka Fernando
K-29
30
1415057
Rendi Laksono
K-30
31
1415058
Riyan Febriyanto
K-31
32
1415059
Sella Wardhani
K-32
33
1415060
Syiva Alya Faeruzi
K-33
34
1415061
Yudi Gautama
K-34
35
1415062
Yudis Trianto
K-35
36
1415063
Yulia Putri Lestari
K-36
DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN No
Induk
Nama
Kode
1
1415064 Abimanyu Setya Wibowo
E-1
2
1415065 Agung Setya Budi
E-2
3
1415066 Ainaya Febriyani
E-3
4
1415067 Aprilia Tirtasari
E-4
5
1415068 Bagas Adi Saputro
E-5
165
6
1415069 Cahyo Aji Prasetyo
E-6
7
1415070 Ceria Nur Fajrulloh
E-7
8
1415071 Desty Aviani Saputri
E-8
9
1415072 Dewi Setya Putri
E-9
10
1415073 Dhela Wahyu Ristanty
E-10
11
1415074 Dicki Wahyu Adi Laksono
E-11
12
1415075 Ditha Malasari
E-12
13
1415076 Fira Fitriana
E-13
14
1415077 Fitria Febriani
E-14
15
1415078 Hafid Abbas
E-15
16
1415079 Indah Novita Sari
E-16
17
1415080 Intan Vidiastatik
E-17
18
1415081 Joko Mulyanto
E-18
19
1415082 Larasati Devi Kumala
E-19
20
1415083 Leonardo Calisto Magno
E-20
21
1415084 Mahardika Aji Wibisono
E-21
22
1415085 Martinus Ivanka Nova A
E-22
23
1415086 Miftachul Chusna Annisa
E-23
24
1415087 Muhamad Alvin Cahyo N
E-24
25
1415088 Muhammad Aji Saputro
E-25
26
1415089 Muhammad Imron Hidayat
E-26
27
1415090 Natasha Jessica Putri
E-27
166
28
1415091 Ratnasari Dewi
E-28
29
1415092 Riana Isna Dewi
E-29
30
1415093 Rizki Ayu Lestari
E-30
31
1415094 Rudi Hermawan
E-31
32
1415095 Senli Arnantia Sevira P
E-32
33
1415096 Umaila Musfarina
E-33
34
1415097 Wahyu Agung Saputra
E-34
35
1415098 Widya Emilia
E-35
36
1415099 Yordan Aulia Hidayat
E-36
167
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 S n1
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 = =
x1
=
s1
2
=
s1 = Belum Tuntas Tuntas
Pre Test Nilai 28 28 36 52 32 40 28 44 48 52 32 32 56 72 58 58 32 32 28 40 40 44 48 36 28 40 60 52 36 40 44 56 64 28 32 36 1512 33
Kriteria Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
Post Test Nilai 82 56 68 82 72 64 68 56 86 68 74 72 76 82 64 52 68 60 72 72 78 68 60 72 60 56 78 76 56 72 78 76 76 78 68 60 2506 33
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 S n2
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 = =
42.00
x2
=
69.61
141.03
s 22
=
77.90
11.88 35 1
s2 = Belum Tuntas Tuntas
97.22% 2.78%
168
8.83 17 19
Kriteria Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
47.22% 52.78%
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TES EKSPERIMEN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 S n1
Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 = =
x1
=
s1
2
=
s1 = Belum Tuntas Tuntas
Pre Test Nilai 28 48 32 36 32 79 52 72 48 56 60 48 44 56 36 28 40 32 36 28 44 52 48 48 36 36 40 32 28 36 48 68 28 32 24 36 1527 33
Kriteria Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
Post Test Nilai 88 92 80 80 76 88 84 76 68 68 80 84 76 76 88 76 80 84 84 72 80 88 80 84 76 88 72 76 92 76 96 80 68 76 73 72 2877 33
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 S n2
Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 = =
42.42
x2
=
79.92
175.51
s 22
=
50.31
13.25 34 2
s2 = Belum Tuntas Tuntas
94.44% 5.56%
169
7.09 3 33
Kriteria Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
8.33% 91.67%
PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar = Keterangan: = Rata-Rata Post tes = Rata- Rata Pre tes Setelah dilakukan penelitan didapatkan data
= 70 dan untuk X = 42, maka cara
perhitungannya adalah: Peningkatan hasil belajar
= =66,67%
Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 66,67%
170
PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
Perhitungan hasil belajar pada kelas control dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar = Keterangan: = Rata-Rata Post tes = Rata- Rata Pre tes Setelah dilakukan penelitan didapatkan data
= 70 dan untuk X = 42, maka cara
perhitungannya adalah: Peningkatan hasil belajar
= =88,40%
Maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 88,40%
171
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai = maksimal Nilai minimal =
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Z untuk Peluang batas kls. untuk Z
Rentang = Banyak kelas = Kelas Batas Interval Kelas Ei 24.00 33.00 34.00 43.00
23.50 33.50
-1.43 -0.67
=
79.00
9.17
=
24.00
42.42
= = Luas Kls. Untuk Z
55.00 6
13.25 36 (Oi-Ei)²
0.4233 0.2495
Ei
0.1738 0.2821
Oi
6.2566 10.156 8 0.2660 9.5763 0.1457 5.2434 0.0463 1.6659 0.0085 0.3066 0.4990 6.3418
11 9
3.5963 0.1317
44.00 53.00 43.50 0.08 0.0326 10 0.0187 54.00 63.00 53.50 0.84 0.2986 3 0.9599 64.00 73.00 63.50 1.59 0.4442 2 0.0670 74.00 83.00 73.50 2.35 0.4905 1 1.5681 83.50 3.10 c² = Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 7.81 c² tabel = 6.3418 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho
172
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22 Ha : = s12 s22 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1) F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 1527 1512 n 36 36 x 42.42 42.00 Varians (s2) 175.5071 141.0286 Standart deviasi (s) 13.25 11.88 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.2445 F = 175.51 141.03 Pada a = 5% dengan: dk = 36 1 = 35 pembilan g = nb - 1 dk = 36 1 = 35 penyebut = nk -1 F (0.05)(35:35) = 1.76 1.2445 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelom pok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho
173
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2 Ha : > m1 m2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 42. 151 = 152 = 42. 00 2 7 416 7 N1 N2 36 36 SX22 ( Sx2 Sx22 = Sx12 = SX12 ( SX )2 1)2 N2 N1 = 1512 68440 1527 = 70913 36 36 = 68440 63504 64770.3 = 70913 = = 6142.75 4936 42.42 42.00 t = + 1 1 + 4936.00 6142.75 + 36 2 36 36 36 = 0.42 11078.8 2 36 70 = 0.42 8.79266 = 0.42 2.97 = 0.14052 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 1.99 diperoleh t(0.95)(60) = 1.99 -1.99 0.141 Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol 2 2 Daerah penerimaan Ho
174
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai = maksimal Nilai minimal =
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Z untuk Peluang batas kls. untuk Z
=
96.00
4.67
=
68.00
79.92
Rentang = = 28.00 7.09 Banyak kelas = = 6 36 Kelas Batas Luas Kls. Ei Oi (Oi-Ei)² Interval Kelas Untuk Z Ei 68.00 72.00 67.50 -1.75 0.4600 0.1079 3.8826 6 1.1547 73.00 77.00 72.50 -1.05 0.3521 0.2188 7.8768 10 0.5723 78.00 82.00 77.50 -0.34 0.1333 0.2755 9.9179 7 0.8585 83.00 87.00 82.50 0.36 0.1422 0.2153 7.7526 5 0.9773 88.00 92.00 87.50 1.07 0.3575 0.1045 3.7611 7 2.7892 93.00 97.00 92.50 1.77 0.4620 0.0314 1.1317 1 0.0153 97.50 2.48 0.4934 c² = 6.3673 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 7.81 c² tabel = 6.3673 7.81 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho
175
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST TEST) ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : = s12 s22 Ha : = s12 s22 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1) F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah 2877 2506 n 36 36 x 79.92 69.61 Varians (s2) 50.3071 77.9016 Standart deviasi (s) 7.09 8.83 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: = 1.5485 F = 77.90 50.31 Pada a = 5% dengan: dk = 36 1 = 35 pembilan g = nb - 1 dk = 36 1 = 35 penyebut = nk -1 F (0.05)(35:35) = 1.76 1.5485 1.76 KarenaFberadapadadaerahpenerimaanHo,makadapatdisimpulkanbahwakeduakelom pok mempunyai varians yang tidak berbeda. Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho
176
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : < m1 m2 Ha : > m1 m2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: Dimana, X1 X2 = SX2 = SX1 = = 69. 250 = 287 = 79. 61 6 7 916 7 N1 N2 36 36 SX22 ( Sx2 Sx22 = Sx12 = SX12 ( SX )2 1)2 N2 N1 = 2506 177172 2877 = 231681 36 36 = 177172 174445 229920 = 231681 = = 1760.75 2726.56 79.92 69.61 t = + 1 1 + 2726.56 1760.75 + 36 2 36 36 36 = 10.31 4487.3 2 36 70 = 10.31 3.56135 = 10.31 1.89 = 5.4609 Pada a = 5% dengan dk = 36 + 36 - 2 = 60 1.99 diperoleh t(0.95)(60) = 5.46 1.99 -1.99 KarenatberadapadadaerahpenolakanHo,makadapatdisimpulkanbahwakelompokeksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol 2 2 Daerah penerimaan Ho
177
NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Siswa aspek yg dinilai K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20
1a 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4
2a 2b 2 1 1 1 2 2 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
3a 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PERTE MUAN 1 PERTE MUAN 2 PERTE MUAN 3 PERTE MUAN 3 Rata-rata % Kategori 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 3b 3c 4a 4b 5a 5b 5c 5d 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3.10 78% Sangat Baik 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3.29 82% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.96 74% Baik 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.90 72% Baik 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 2.83 71% Baik 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3.17 79% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2.98 74% Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2.92 73% Baik 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.06 77% Sangat Baik 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.15 79% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3.08 77% Sangat Baik 3 3 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2.83 71% Baik 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2.96 74% Baik 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 1 1 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2.94 73% Baik 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3.25 81% Sangat Baik 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3.31 83% Sangat Baik
178
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36
3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
179
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
2.75 2.52 2.98 3.04 3.04 3.31 3.06 3.00 2.67 2.94 3.19 2.90 3.06 3.06 3.00 2.96
69% 63% 74% 76% 76% 83% 77% 75% 67% 73% 80% 72% 77% 77% 75% 74%
Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
no
kode siswa aspek yg dinila
1a 2a 2b 2c 3a
1 K-01
4
3
3
2
4 16
80
2 K-02
4
4
3
3
4 18
90
3 K-03
4
4
3
3
4 18
90
4 K-04
4
4
3
3
4 18
90
5 K-05
4
3
2
3
4 16
80
6 K-06
4
3
2
4
4 17
85
7 K-07
4
3
3
2
4 16
80
8 K-08
4
3
2
4
4 17
85
9 K-09
4
4
4
2
4 18
90
10 K-10
4
3
3
2
4 16
80
11 K-11
4
3
2
4
4 17
85
12 K-12
4
4
3
3
4 18
90
13 K-13
4
3
3
2
4 16
80
14 K-14
4
3
3
2
4 16
80
15 K-15
4
3
2
3
4 16
80
16 K-16
4
3
2
3
4 16
80
17 K-17
4
3
2
3
4 16
80
18 K-18
4
3
3
3
4 17
85
19 K-19
4
4
4
2
4 18
90
20 K-20
4
4
3
2
4 17
85
21 K-21
4
3
2
4
4 17
85
180
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
22 K-22
4
3
3
3
4 17
85
23 K-23
4
3
3
4
4 18
90
24 K-24
4
4
3
4
4 19
95
25 K-25
4
3
3
4
4 18
90
26 K-26
4
4
2
4
4 18
90
27 K-27
4
4
3
2
4 17
85
28 K-28
4
3
3
2
4 16
80
29 K-29
4
3
3
2
4 16
80
30 K-30
4
3
3
2
4 16
80
31 K-31
4
3
2
2
4 15
75
32 K-32
4
3
3
2
4 16
80
33 K-33
4
4
3
2
4 17
85
34 K-34
4
3
2
3
4 16
80
35 K-35
4
3
2
4
4 17
85
36 K-36
4
3
2
3
4 16
80
181
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL
NILAI POST-TEST KELAS KONTROL
28 28 36 52 32 40 28 44 48 52 32 32 56 72 58 58 32 32 28 40 40 44 48 36 28 40 60 52 36 40 44 56 64 28 32 36
82 56 68 82 72 64 68 56 86 68 74 72 76 82 64 52 68 60 72 72 78 68 60 72 60 56 78 76 56 72 78 76 76 78 68 60
182
Nilai Afektif Kelas Eksperimen no kode siswa aspek yang dinilai 1 E-01 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-08 9 E-09 10 E-10 11 E-11 12 E-12 13 E-13 14 E-14 15 E-15 16 E-16 17 E-17 18 E-18 19 E-19 20 E-20
1a 2a 2b 3a 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 1 1 4 4 1 1 4 4 1 1 4
PERTE MUAN 1 3b 3c 4a 4b 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 1 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 1 1 4
PERTE MUAN 2 3b 3c 4a 4b 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 4 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 1 1 4
183
PERTE MUAN 3 3b 3c 4a 4b 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5a 5b 5c 5d 1a 2a 2b 3a 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 1 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 3 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 1 1 4
PERTE MUAN 4 3b 3c 4a 4b 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5a 5b 5c 5d 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
Rata-rata 3.35 3.19 3.48 3.58 3.02 3.35 3.92 3.19 3.15 3.17 3.73 3.13 3.06 3.13 3.25 3.29 3.15 3.35 3.06 3.00
%
Kategori
84% 80% 87% 90% 76% 84% 98% 80% 79% 79% 93% 78% 77% 78% 81% 82% 79% 84% 77% 75%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1
3 4 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 2 4 1 2 2 2 3 2 3 2 1 1
3 3 2 1 4 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3
3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
184
2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1
3 3 3 2 1 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3
3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 1 3 2 4 2 2 2 2 1 1 4 2 1 1
3 3 2 3 1 3 2 3 3 1 1 1 2 2 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3
3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3.38 3.35 3.19 3.38 3.38 3.48 2.98 3.25 3.35 3.19 3.17 3.33 3.25 3.25 3.10 3.04
84% 84% 80% 84% 84% 87% 74% 81% 84% 80% 79% 83% 81% 81% 78% 76%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Lampiran 34
no
Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen kode siswa 1 2 2 2 3 aspek yang dinilai a a b c a 1 E-01
4
4
3
2
4
17
85
2 E-02
4
4
4
2
4
18
90
3 E-03
4
4
3
2
4
17
85
4 E-04
4
4
3
3
4
18
90
5 E-05
4
4
3
2
4
17
85
6 E-06
4
4
3
2
4
17
85
7 E-07
4
3
3
2
4
16
80
8 E-08
4
3
2
3
4
16
80
9 E-09
4
4
2
3
4
17
85
10 E-10
4
4
2
3
4
17
85
11 E-11
4
3
4
2
4
17
85
12 E-12
4
3
3
2
4
16
80
13 E-13
4
4
2
2
4
16
80
14 E-14
4
4
3
2
4
17
85
15 E-15
4
4
3
2
4
17
85
16 E-16
4
4
3
2
4
17
85
17 E-17
4
4
3
2
4
17
85
18 E-18
4
4
3
2
4
17
85
19 E-19
4
4
2
3
4
17
85
20 E-20 21 E-21
4 4
4 3
2 3
3 2
4 4
17 16
85 80
182
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat
22 E-22
4
4
3
2
4
17
85
23 E-23
4
4
3
2
4
17
85
24 E-24
4
4
4
2
4
18
90
25 E-25
4
4
4
2
4
18
90
26 E-26
4
4
4
2
4
18
90
27 E-27
4
3
2
3
4
16
80
28 E-28
4
3
2
4
4
17
85
29 E-29
4
4
2
3
4
17
85
30 E-30
4
3
2
2
4
15
75
31 E-31
4
3
3
3
4
17
85
32 E-32
4
4
3
2
4
17
85
33 E-33
4
3
3
2
4
16
80
34 E-34
4
3
3
2
4
16
80
35 E-35
4
3
3
2
4
16
80
36 E-36
4
3
3
2
4
16
80
182
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
nilai pos nilai pretes kelas eksperimen
tes
28
88
48
92
32
80
36
80
32
76
79
88
52
84
72
76
48
68
56
68
60
80
48
84
44
76
56
76
36
88
28
76
40
80
32
84
36
84
28
72
44
80
52
88
48
80
48
84
36
76
36
88
40
72
182
32
76
28
92
36
76
48
96
68
80
28
68
32
76
24
73
36
72
182
Lampiran 35
183
Lampiran 36
184