HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG (STUDI ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)
SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Disusun Oleh : MUNIROTUL HASANAH 61I11022
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 5 (lima) eksemplar Hal
: Persetujuan Naskah Skripsi Kepada : Yth. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i : Nama
: Munirotul Hasanah
NIM
: 61111022
Fak./Jur.
: Dakwah/BPI
Judul
: Hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Terhadap Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi Analisis Bimbingan dan Konseling Islam) Dengan ini saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Atas perhatiannya
diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Semarang, 30 Desember 2010 Pembimbing, Bidang Substansi Materi
Bidang Metodologi & Tatatulis
Prof. Dr. Hj. Ismawati, M.Ag NIP. 19480705196705 2001
Wening Wihartati, S.Psi, M.Si NIP.197711022006042004
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI TRAINING EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG (STUDI ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)
Disusun oleh Munirotul Hasanah 061111022
telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal 04 Januari 2011 dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji
Sekretaris Dewan Penguji
Drs. H. Nurbini, M.S.I NIP. 19680918 199303 1 004
Wening Wihartati, S.Psi, M.Si NIP. 19771102 200604 2 004
Anggota Penguji I
Penguji II
Baidi Bukhori, S.Ag, M.Psi NIP. 19730427 199603 1 001
Safrodin, M.Ag NIP. 19751203 200312 1 002
iii
MOTTO
(
)
” Kerjakanlah duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan kerjakanlah kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok” (Riwayat Ibnu Asakir).
Suatu pekerjaan tidak akan terselesaikan, jika hanya difikirkan Suatu pekerjaan akan terselesaikan, jika mau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh..
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1) Ibunda tercinta Hj. Siti Masfiyah serta Ayahanda H. Darori yang senantiasa selalu mencurahkan cinta dan kasihnya tiada henti 2) Kakak-kakak dan Mbak-mbak saya yang senantiasa memberikan spirit dalam setiap langkahku 3) Keponakan-keponakan saya yang selalu memberikan keceriaan dalam hidupku
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil peneribitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 30 Desember 2010
Munirotul Hasanah NIM. 061111022
vi
ABSTRAKSI Dunia pekerjaan penuh dengan interaksi sosial, dimana karyawan harus cakap dalam menagani diri sendiri maupun orang lain agar tercipta suasana sehat, aman, dan nyaman dalam perusahaan. Sehingga dibutuhkan adanya kecerdasan emosi-spiritual bagi karyawan. Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang memberikan pelatihan-pelatihan emosi-spiritual bagi karyawan untuk meningkatkan etos kerja, salahsatunya PT. Karya Toha Putra Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang membahas tentang Hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Terhadap Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala intensitas mengikuti Training Emotinal Spiritual Quotient dan etos kerja dengan analisis Korelasi Product Moment dari Person. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang, yang kemudian dianalisis dalam Bimbingan Konseling Islam. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Sementara itu dalam kerangka deskripsinya terdapat peran bimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosispiritual dan etos kerja karyawan. Hasil utama dalam penelitian ini : 1). Menunjukkan ada hubungan positif antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan maka semakin tinggi pula etos kerja karyawan. 2). Terdapat peran penting dalam bimbingan dan konseling Islam, yang berfokus pada bimbingan konseling karir untuk mengembangkan kecerdasan emosispiritual dan etos kerja karyawan.
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Atas izin-Nya, hamba masih diberi kesempatan sebagai penghuni dunia yang fana ini. Semoga Engkau selalu membimbing sisa perjalanan hidup hamba ke jalan yang selalu Engkau ridhoi. Amin. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang diutus untuk menyebarkan Islam di dunia ini. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya serta diakui menjadi umatnya kelaku di yaumil akhir. Penulis yakin, tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait, skripsi dengan judul intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi Analisis Bimbingan dan Konseling Islam), tidak mungkin akan selesai. Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, secara pribadi ucapan terima kasih penulis ucapkan
atas
segala
bantuan
baik
moril
maupun
spiritual
sehingga
terselesaikannya skripsi ini. Penulis meminta maaf sekiranya tidak dapat menyebut satu persatu semua pihak yang telah membantu dalam proses penggarapan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih, utamanya kepada : 1. Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Komaruddin, M.Ag dan Safrodin, M.Ag, selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 4. Prof. Dr. Hj. Ismawati, M.Ag dan Wening Wihartati, S.Psi, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan II, atas waktu yang disediakan selama proses kuliah dan skripsi; yang telah memberi bimbingan, arahan, dan nasehat sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. 5. Abdul Sattar M.Ag, selaku dosen wali, atas bimbingannya selama masa
viii
perkuliahan 6. Segenap dosen di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, atas ilmu dan pengalamannya selama masa perkuliahan 7. Bapak Joko Utomo, Selaku Pemimpin Staf Personalia di PT. Karya Toha Putra Semarang, atas kerjasamanya dalam penelitian. Serta Para karyawan PT. Toha Putra yang membantu jalannya penelitian. 8. Segenap keluarga besar H. Darori, atas cinta dan kasih sayang yang selalu menyatu dalam jiwa dan raga 9. Sahabat-sahabat saya : Esta, Faid, dan Nafis, atas kebersamaan dan semangat tiada henti yang kalian berikan. Serta sahabat-sahabat saya yang ada di kampung halaman. 10. Teman-teman kos sahids : Umi, Vika, Ana, Fatim, Ella, Zizah, Hima, Amel, Niza, Ozy, Riska, atas kebersamaan dalam suka dan duka 11. Teman-teman BPI angkatan 2006 : Vivi, Evin, Mbak Har, Mbak Is, galuh, Titi, Ana, Trya, Wahid, Faris, Mustofa, Hery, Masykuri, Komari, Sidiq, Imam, Zaky, dan Nikmah. Serta teman-teman kampus yang tidak bisa saya sebutkan disini. 12. Teman-teman Majelis Permusyawaratan Mahasiswa 2010 dan Temanteman Missi 13. Mas Sokhi dan Mbak Zulfa, atas bimbingannya.
Semarang, 30 Desember 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..........................................................................
i
NOTA PEMBIMBING ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................
iv
HALAMAN MOTTO .........................................................................
v
PERSEMBAHAN ...............................................................................
vi
ABSTRAKSI ......................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ........................................................................
viii
DAFTAR ISI ......................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
1.2. Perumusan Masalah ..........................................................
6
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................
7
1.4. Tinjauan Pustaka ...............................................................
8
1.5. Sistematika Penulisan .......................................................
11
BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK 2.1. Intensitas Mengikuti Training ESQ ...................................
14
2.1.1. Pengertian Intensitas Mengikuti Training ESQ..............
14
2.1.2. Dasar dan Tujuan ESQ..................................................
16
2.1.2.1. Dasar ESQ ...............................................................
16
2.1.2.2. Tujuan ESQ .............................................................
17
2.2. Etos Kerja .........................................................................
19
2.2.1. Pengertian Etos Kerja....................................................
19
2.2.2. Dasar dan Tujuan Etos Kerja.........................................
21
2.2.2.1. Dasar Etos Kerja ......................................................
21
2.2.2.2. Tujuan Etos Kerja ....................................................
22
2.2.3. Faktor Faktor Etos Kerja ...............................................
25
x
2.2.3.1. Faktor Internal..........................................................
25
2.2.3.2. Faktor Eksternal .......................................................
28
2.2.4. Aspek Aspek Etos Kerja ...............................................
31
2.2.4.1. Motivasi Kerja .........................................................
31
2.2.4.2. Kedisiplinan Kerja ...................................................
34
2.2.4.3. Produktivitas Kerja ..................................................
36
2.3. Hubungan BKI dan ESQ ...................................................
37
2.4. Hubungan Intensitas Mengikuti Training ESQ dengan Etos Kerja ...........................................................
40
2.5. Hipotesis ...........................................................................
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian...............................................
45
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................
46
3.3. Definisi Konseptual dan Operasional .................................
46
3.3.1. Definisi Konseptual ......................................................
46
3.3.2. Definisi Operasinal .......................................................
47
3.4. Sumber dan Jenis Data.......................................................
50
3.5. Populasi dan Sampel..........................................................
51
3.6. Metode Pengumpulan Data ................................................
52
3.7. Teknik Analisis Data .........................................................
56
3.7.1. Uji Validitas..................................................................
56
3.7.2. Uji Reliabilitas ..............................................................
59
BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG 4.1. Kondisi Umum PT. Karya Toha Putra Semarang ..............
60
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Karya Toha Putra Semarang .....................................................................
60
4.1.2. Visi dan Misi PT. Karya Toha Putra Semarang .............
63
4.1.2.1. Visi PT. Karya Toha Putra Semarang .......................
63
4.1.2.1. Misi PT. Karya Toha Putra Semarang ......................
63
4.1.3. Tujuan Pendirian PT. Karya Toha Putra........................
63
4.1.4. Bidang Usaha PT. Karya Toha Putra.............................
65
xi
4.1.5. Lokasi PT. Karya Toha Putra........................................
66
4.2. Pelaksanaan Training ESQ di PT. Karya Toha Putra ..........
67
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Hasil Penelitian..................................................
70
5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas ..................................
70
5.1.2. Data Hasil Angket Tentang ESQ dan Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang ..................
73
5.2. Pengujian Hipotesis ...........................................................
75
5.2.1. Analisis Pendahuluan....................................................
75
5.2.2. Analisis Uji Hipotesis ...................................................
81
5.2.3. Analisis Lanjut..............................................................
85
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................
86
5.4. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam...........................
89
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan .......................................................................
94
6.2. Saran ................................................................................
95
6.3. Penutup .............................................................................
96
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
97
LAMPIRAN BIODATA PENULIS
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rancangan Item Sebaran Angket Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient ..................................
54
Tabel 2. Rancangan Item Sebaran Angket Etos Kerja .........................
55
Tabel 3. Uji Validitas Instrumen .........................................................
58
Tabel 4. Perwakilan atau Cabang PT. Karya Toha Putra......................
62
Tabel 5. Uji Normalitas Data...............................................................
71
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ..........................................
71
Tabel 7. Uji Homogenitas ...................................................................
72
Tabel 8. Hasil Angket Tentang Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient di PT. Karya Toha Putra ..........
73
Tabel 9. Hasil Angket Tentang Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra............................................................................
74
Tabel 10. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................
75
Tabel 11. Interval Intensitas Mengikuti Training ESQ .........................
77
Tabel 12. Kualitas Variabel Intensitas Mengikuti Training ESQ...........
78
Tabel 13. Interval Etos Kerja Karyawan...............................................
80
Tabel 14. Kualitas Variabel Etos Kerja ................................................
80
Tabel 15. Tabel Kerja Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Training ESQ dengan Etos Kerja ........................................................
82
Tabel 16. Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Training ESQ dengan Etos Kerja...........................................................................
xiii
84
Tabel 17. Hasil Ringkasan Analisis Uji Hipotesis.................................
85
Tabel 18. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi..............................................................................
xiv
86
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Diagram Histogram Intensitas Mengikuti Training ESQ .....
79
Gambar 2. Diagram Histogram Etos Kerja ...........................................
81
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia kerja tidak jarang menyebabkan timbulnya persoalan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang menghambat tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal. Masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan salah satunya yaitu etos kerja yang tidak dimiliki oleh para karyawan. Berbagai persoalan muncul, seperti : karyawan pasif (menunggu setelah ada orang lain yang membantu melakukan pekerjaannya), adanya hubungan kurang baik antar rekan kerja, adanya sikap mengeluh terhadap pekerjaan, yang kadang dipengaruhi oleh pekerjaan mereka yang monoton. Kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa karyawan tersebut tidak atau belum mempunyai etos kerja yang baik. Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu tetapi adanya keterbatasan yang dimiliki oleh manusia menjadi masalah dalam mencapai tujuan tersebut. Individu memiliki kemampuan untuk berpikir, memandang sesuatu dan bertingkah laku dengan cara tertentu dan unik yang merupakan kepribadian individu yang membedakannya dengan individu yang lain. Sikap karyawan dalam pekerjaannya yang dapat menumbuhkan etos kerja tinggi tidak sama. Ada karyawan yang tanpa disuruh atau diperingatkan langsung mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa bantuan orang lain, aktif dan mempunyai inisiatif
1
sehingga menghasilkan ide-ide bagi perusahaan. Karyawan yang bersikap demikian dikatakan memiliki etos kerja yang baik. Etos
kerja
merupakan totalitas
kepribadian
diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (Tasmara, 2002:20). Ada tiga tahapan yang harus dilakukan seseorang agar etos kerja terbentuk, yaitu : Pertama, kerja keras. Ukuran kerja keras adalah kesempatan berbuat tanpa pamrih. Kedua, kerja cerdas. Profesionalisme biasanya dijadikan ukuran dalam peningkatan prestasi di setiap pekerjaan. Ketiga, ikhlas. Ikhlas dalam berkarya adalah kunci kejujuran. PT. Karya Toha putra Semarang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha percetakan dan penerbitan buku-buku agama Islam. Produk yang dihasilkan dibagi dalam empat jenis yaitu al- Qur’an, sarah kitab kuning, buku agama, buku pelajaran. Untuk dapat meningkatkan etos kerja karyawan, para karyawan di PT. Karya Toha Putra tidak hanya melakukan tugas-tugasnya (bekerja
sebagai karyawan), tetapi di sana
diwajibkan untuk melakukan serangkaian kegiatan keagamaan. Salah satu contoh kegiatannya adalah adanya Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang diikuti oleh seluruh karyawan, kemudian pelatihannya ditindaklanjuti dalam bentuk pengajian yang dilakukan sebulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan kepada karyawan dalam hal keagamaan, guna mempertebal keimanan dan ketakwaan karyawan pada
2
Allah, sehingga menjadi manusia yang unggul disektor emosi-spiritual dan dapat mengamalkan ajaran agama Islam, dalam membentuk etos kerja karyawan. Adapun materi yang disampaikan terkait dengan masalah Akidah, Syari’ah dan Akhlak. Materi tersebut disampaikan oleh Ustad Yahya Mutamakin, L.Sc dan KHA Hadlor Ihsan. Model dari kegiatannya dilakukan secara langsung dengan ceramah dan dilanjutkan dengan dialog mengenai materi yang telah disampaikan. Adanya kegiatan keagamaan diatas inilah, penulis ingin mengadakan penelitian di PT. Karya Toha Putra Semarang. Selain itu juga, PT. Karya Toha Putra memiliki kelebihan dibanding perusahaan lain, yakni memiliki beberapa anak cabang perusahaan diantaranya: Rezi Putra, Ar-ridho, Bina Utama, Setia Budi dan lain-lain. Emotional Spiritual Quotient (ESQ) sendiri memiliki arti seperangkat spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya akan menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002 :Iiv). Dengan adanya kecerdasan spiritual, mengajak dan membimbing individu menjadi the genuine self, diri yang genuine, yang asli (origin) dan autentik ( Sukidi, 2002 : 27).
3
Kegiatan keagamaan tersebut di atas juga mampu memberikan motivasi tersendiri terhadap etos kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Qashsas :77, yang berbunyi:
Artinya :”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. Ayat tersebut memerintahkan kepada manusia agar selalu berbuat baik dan tidak merusak atau membuat kerusuhan dimuka bumi, dan mau mengajarkan kebaikan untuk mentaati dan menuruti segala perintah serta menjauhi apa yang dilarang agama agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sehingga karyawan berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencapai usaha atau pekerjaan yang maksimal. Dalam rangka mengembangkan potensi fitrah, maka Bimbingan dan Konseling Islam memegang peranan penting untuk dapat membantu, mengetahui, mengenal dan mengevaluasi dirinya sendiri. Konseling dalam Islam sendiri memiliki arti suatu aktivitas memberikan bimbingan, pelajaran dan pedoman kepada individu yang meminta bimbingan (klien) dalam hal ini bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan potensi akal pikirannya,
kejiwaannya,
keimanan
4
dan
keyakinannya
serta
dapat
menagnggulangi problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang berparadigma pada al-Qur’an dan as-Sunnah (Adz-Dzaky, 2006 : 189). Dengan memahami dirinya sendiri, mengenal fitrahnya, maka karyawan akan lebih mudah mencegah timbulnya masalah. Dalam dunia kerja juga dibutuhkan adanya bimbingan dan konseling untuk memecahkan masalahmasalah yang berkaitan dengan pekerjaan yakni dengan Bimbingan Konseling dan Karir. Hal ini sejalan dengan kegiatan dakwah, yang berarti mengajak manusia untuk kembali kepada fitrah, sebagaimana definisi dakwah menurut Quraish Shihab yakni seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik dalam diri maupun masyarakat (Amin, 2009: 4). Dalam firman Allah Surat alImron: 110, berbunyi:
Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. Dari ayat diatas menunjukkan perintah kepada umat Islam untuk melakukan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Perwujudan dakwah bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah
5
laku dan pandangan hidup, tetapi juga sasaran yang lebih luas, yakni berperan menuju kepada Pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek ( Amin, 2009: 4). Dari latar belakang pemikiran diatas, penulis terdorong untuk mengkaji lebih mendalam dalam bentuk skripsi yang berjudul “Hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Terhadap Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi Analisis Bimbingan Konseling Islam)”.
1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan dan penegasan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis menarik suatu pokok permasalahan adalah: 1. Adakah hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang? 2. Bagaimanakah perspektif Bimbingan dan Konseling Islam terhadap hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dengan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang?
6
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah : a.
Untuk mengetahui secara empirik hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang
b.
Untuk mengetahui studi analisis Bimbimgan Konseling Islam tehadap hubungan intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dengan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang Selain tujuan tentunya juga ada manfaat yang ingin diperoleh dari
penelitian ini. Adapun manfaat tersebut antara lain adalah: 1. Manfaat Teoritis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
keilmuan
dakwah
khususnya
Jurusan
Bimbingan
dan
Penyuluhan Islam (BPI) dalam memberikan pemahaman terhadap diri pribadi yang kaitannya dalam perilaku menurut kadar etika atau nilai moral dengan pola islam. Serta dapat memadukan antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos kerja. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi karyawan dalam meningkatkan motivasi diri dalam bekerja, sehingga
7
dapat mengaktualisasikan potensi yang dimiliki sebagai makhluk Tuhan yang beragama.
1.4. Tinjauan Pustaka Dalam penyusunan sebuah skripsi, perlu untuk mengetahui apakah yang akan diteliti nanti sudah ada yang meneliti atau belum. Sehingga apa-apa yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan suatu hal yang baru dan dapat dikembangkan untuk mendukung pemecahan masalah yang ada. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan sumber yang membahas tentang apa yang ingin dicapai, dibahas, dan diteliti pada sumber tersebut dapat berupa skripsi orang lain yang sama dengan permasalahan yang dibahas. Judul skripsi yang dijadikan sumber rujukan adalah : 1. Skripsi Abdul Shomad dengan judul, “Urgensi Konsep ESQ Ary Ginanjar Agustian bagi Profesionalisme Da’i”, NIM 1100036, lulus tahun 2005. Dalam penelitiannya, Shomad menggunkan metode Library Riseach, interview dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan metode kualitatif dan hermeneutic serta berfikir secara induktif. Adapun hasil penelitiannya bahwa ESQ yang dikembangkan oleh Ary Ginanjar merupakan konsep pengembangan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, sehingga terjadi perpaduan yang dahsyat untuk membangun karakter yang sempurna. Dengan penguasaan dan pemahaman konsep ESQ tersebut, diharapkan da’i dapat melaksanakan tugasnya
8
sebagai penyampai risalah nabi secara efektif, efesien dan professional sehingga tujuan dakwah dapat tercapai secara optimal. 2. Skripsi Ning Afidhatun Khayati dengan judul, “Hubungan religiusitas dengan etos kerja karyawan muslim pada Pabrik di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap (Studi analisis BKI)”, NIM 1101054, lulus tahun 2005. Pada penelitian ini mengungkap hubungan antara religiusitas dengan etos kerja karyawan muslim yang objeknya di Pabrik Kecamatan Kroya. Subjek penelitiannya berjumlah 72 orang yaitu karyawan PD. Mujur Jaya dan UD Barokah. Pengambilan
data dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode kepustakaan dan lapangan. Adapun hasil penelitiannya adalah dengan berbekal religiusitas yang dimiliki dan etos kerja yang melekat pada diri, maka individu (karyawan) mampu memahami keadaan dalam kondisi yang dihadapi. Sehingga mudah merasakan kesulitan yang dialami dan mampu membantu menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah yang berhubungan dengan diri atau lingkungan kerja yang pada akhirnya dapat dengan mudah mengatasi persoalan yang dihadapi. 3. Skripsi Fatimatuzzahra dengan judul, “PT. Karya Toha Putra Semarang (Studi tentang aktivitas dakwah)”, NIM 1101146, lulus tahun 2006. Dalam penelitiannya, Zahra menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan manajemen. Serta menjelaskan tentang aktivitas dakwah di PT. Karya Toha Putra, melalui tiga hal yaitu: Pertama, dakwah bil lisan yang berupa pembinaan, meliputi pengajian rutin karyawan. Kedua, dakwah lewat
9
tulisan, yaitu dakwah untuk masyarakat luas dengan produk-produk PT. Karya Toha Putra yang berupa al-Qur’an dan buku-buku Agama. Ketiga, dakwah bilhal. Termasuk didalamnya pendirian lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. 4. Skripsi Masfaah dengan judul, ”Pengaruh Intensitas Mengikuti Pengajian Jum’at Pagi Terhadap Peningkatan Etos Kerja Karyawan Matahari Dept. Store Simpang Lima Semarang”, NIM 1199168, lulus tahun 2004. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Tujuannya adalah menggambarkan pengaruh intensitas mengikuti pengajian Jum’at pagi terhadap peningkatan etos kerja karyawan Matahari Dept. Store Simpang Lima Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 15 % dari 266 karyawan yang masuk shift pagi yaitu sebanyak 40 responden. Hasil penghitungan tersebut diperoleh hasil bahwa etos kerja karyawan menunjukkan bahwa 5% responden memiliki etos kerja rendah, 30% cukup dan 60% tinggi. Dengan demikian secara umum etos kerja karyawan Matahari adalah tinggi. Intensitas mengikuti pengaiian Jum’at pagi oleh karyawan Matahari Departemen Store Simpang Lima Semarang berpengaruh positif terhadap etos kerja mereka yang dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan hasil signifikan. Dari penelitian yang diteliti Ning dan Masfa’ah, tentunya berbeda dengan yang penulis kaji, yaitu dalam hal objek penelitiannya. Karena pada penelitian Ning objek penelitian dilakukan di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap dan Masfa’ah objek penelitian dilakukan di Matahari
10
Dept. Store. Sedangkan yang penulis kaji objek penelitiannya di PT. Karya Toha Putra Semarang. Namun dalam penelitian ini memiliki persamaan yang diteliti oleh Zahra yaitu dalam objek penelitiannya. Dan perbedaannya, terdapat dalam metodologi. Dalam penelitian Zahra menggunakan
metode
deskriptif
dengan
pendekatan
manajemen.
Sedangkan yang penulis kaji menggunakan metode kuantitatif .
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam rangka menguraikan rumusan masalah di atas, maka peneliti berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami, sehingga tercapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum memasuki bab pertama dan bab-bab berikutnya yang merupakan satu pokok pikiran yang utuh, maka penulisan ini diawali dengan bagian muka, yang memuat halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, pernyataan, abstraksi, kata pengantar, dan daftar isi serta daftar tabel. Bab I
: Pendahuluan Bab ini merupakan gambaran secara global mengenai keseluruhan isi yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.
11
Bab II
: Kerangka Dasar Pemikiran Teoritik Dalam bab ini dibagi menjadi empat sub bab: Pertama, membahas
tentang
Training
Emotional
Spiritual
Quotient, yang meliputi, pengertian Training Emotional Spiritual Quotient, dasar dan tujuan Training Emotional Spiritual Quotient. Kedua, membahas tentang etos kerja, pengertian etos kerja, dasar dan tujuan etos kerja, faktorfaktor yang mempengaruhi etos kerja, aspek-aspek etos kerja meliputi : motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan produktivitas kerja . Ketiga, Hubungan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Emotional Spiritual Quotient. Keempat, Hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja. Hipotesis penelitian. Bab III
: Metode Penelitian Dalam bab ini memuat tentang jenis dan metode penelitian,
waktu
dan
tempat
penelitian,
definisi
konseptual dan operasional, sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV
: Gambaran Umum Tentang PT. Karya Toha Putra Bab ini dibagi dalam
dua sub bab. Pertama,
menguraikan tentang kondisi umum PT. Karya Toha
12
Putra Semarang, meliputi: sejarah, visi dan misi, tujuan pendirian, bidang usaha, dan lokasi PT. Karya Toha Putra Semarang. Kedua, pelaksanaan Training Emotional Spiritual Quotient di PT. Karya Toha Putra Semarang. Bab V
: Analisis hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini mencakup tentang penyajian data hasil penelitian yang meliputi: deskripsi data, analisis data yang termasuk di dalamnya uji prasyarat dan uji hipotesis serta penjelasan mengenai hasil akhir penelitian tersebut.
Bab VI
: Penutup Memuat tentang: Pertama, kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Kedua, saran dan penutup dilengkapi daftar pustaka, riwayat hidup dan lampiran-lampiran.
13
BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1.Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient 2.1.1. Pengertian Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “intens” yang mempunyai makna “kuatnya, bergeloranya, semangatnya” yang kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia berupa intensitas yang berarti “keadaan”. Intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran intensitasnya (Depdikbud, 1994 : 383). Hal ini sejalan dengan pengertian intensitas menurut Endarmoko menyebutkan bahwa intensitas adalah kesungguhan, keseriusan, ketekunan, dan semangat (Endarmoko, 2007: 252). Training berasal dari bahasa Inggris yaitu train yang berarti “latihan” dan mendapat imbuhan –ing yang menyatakan hal atau tindakan, sehingga kata training bermakna “pelatihan”(Martinus, 2008: 635). Sebagaimana tersirat dalam al-Qur’an, kecerdasan intelektual dapat dihubungkan dengan kecerdasan akal-pikiran (’aql), kecerdasan ini lebih mengacu pada intellectual happiness (kebahagiaan material), sementara kecerdasan emosional lebih dihubungkan dengan emosi diri (nafs), kecerdasan ini lebih mengacu pada
14
emotional happiness (kebahagiaan secara instink-emosional), dan kecerdasan spiritual mengacu pada kecerdasan hati (qalb) yang akan menghasilkan spiritual happiness (kebahagiaan spiritual). Dalam kitab suci al-Qur’an, Allah SWT berfirman,”Ketahuilah, dengan berzikir kehadirat Allah, hati kalian menjadi tenang”(Q.S. arRa’d/13:28). Inilah hati dan jiwa yang tenang dan damai, yang bisa menajalin harmoni spiritual dengan Tuhan (Sukidi, 2002: 62). Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal (1975: 4) dalam SQ, Spiritual Intelligence, The Ultimate Intelligence, mengungkapkan SQ adalah kecerdasan untuk menyelesaikan masalah makna dan nilai, kecerdasan untuk memposisikan prilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk menaksir bahwa suatu tindakan atau jalan hidup tertentu lebih bermakna dibanding yang lain. Sementara itu, menurut Ary Ginanjar, Emotional Spiritual Quotient (ESQ) memiliki arti seperangkat spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilainilai Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya akan menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002: iiv). Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dalam penelitian ini
15
adalah keseriusan, ketekunan, semangat seseorang atau kelompok dalam mengikuti pelatihan agar menjadi manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah dalam hidupnya. Dalam teori psikologi, pengukuran kekuatan motivasi menurut Makmun (1996: 30) dapat di indikasikan sebagai berikut: durasi
kegiatan,
frekuensi
kegiatan,
persistensi,
keuletan
(kesungguhan), devosi (pengabdian), tingkat aspirasi, tingkat kualifikasi, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Dari indikasi tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil tiga indikasi dari Makmun (1996:30) untuk dijadikan sebagai indikator penelitian dalam intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah frekuensi kegiatan, kesungguhan, dan aspirasi. Sebab dari ketiga indikator tersebut sudah dapat mewakili atau menggambarkan keadaan karyawan yang terjadi di PT. Karya Toha Putra Semarang.
2.1.2. Dasar Dan Tujuan Emotional Spiritual Quotient 2.1.2.1. Dasar Emotional Spiritual Quotient Segala usaha apapun yang dilakukan manusia tentu memiliki landasan atau dasar. Dasar merupakan pijakan untuk melangkah ke suatu tujuan. Adapun dasar dari
16
kecerdasan emosi dan spiritual adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Hajj ayat 46, berbunyi :
Artinya :”Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. Dalam surat asy-Syams ayat 9-10, juga disebutkan :
Artinya:”Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya dan sungguh merugi orang yang mengotorinya”. Kedua ayat di atas menyebutkan bahwa hati menjadi pusat semua kecerdasan manusia, sedangkan akal hanyalah
berkedudukan
sebagai
”pusat
sementara”.
Sehingga sesungguhnya kecerdasan emosi dan spiritual merupakan kecerdasan akal sekaligus kecedasan hati. Akal dan hati yang cerdas akan melahirkan perbuatan yang cerdas pula (Muhyidin, 2007: 87). 2.1.2.2. Tujuan Training Emotional Spiritual Quotient Berbagai macam pelatihan atau training kerap dilakukan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan kinerja
17
para
karyawannya.
Salah
satunya
adalah
training
Emotional Spiritual Quotient. Menurut pakar Sumber Daya Manusia dari Dwidaya Consultant, Lidwina Lestari Ningsih, untuk dapat meraih kesuksesan ataupun kebahagiaan, manusia dibekali tiga modal, yakni fisik, emosi, dan spiritual. Modal fisik lebih berupa potensi Sumber Daya Alam. Berbeda dengan modal emosi yang cenderung pada rasa kebersamaan dan keterikatan emosi. Sedangkan modal spiritual adalah kemampuan mengenal diri sebagai hamba Tuhan. Untuk mengelola ketiga modal diatas, diperlukan tiga jenis kecerdasan. Fungsi IQ adalah ‘What I think’ (apa yang saya pikirkan) untuk mengelola kekayaan fisik atau materi, fungsi EQ adalah ‘What I feel’ (apa yang saya rasakan) untuk mengelola kekayaan sosial, sedangkan fungsi SQ adalah ‘Who am I’ (siapa saya) untuk mengelola kekayaan spiritual” (http://www.koran-jakarta.com). Kepuasan secara emosi dan spiritual, cenderung sulit untuk dipenuhi karena sifat manusia yang selalu merasa tidak pernah puas. Ketidakpuasan tersebut tidak sedikit yang berujung pada kekecewaan yang pada akhirnya menimbulkan stres. Tentunya stres ini akan berpengaruh
18
pada kinerja seseorang dalam pekerjaannya. Di sinilah peran emosi dan spiritual sangat diperlukan bagi karyawan. Senada dengan Wina, pendiri ESQ 165, Ary Ginanjar, mengungkapkan dalam bukunya Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, tujuan adanya training ESQ adalah untuk membangkitkan nilainilai dasar yang ada dalam diri individu. Nilai-nilai ini antara
lain
yakni
konsisten,
memiliki
komitmen,
berintegritas tinggi, bersikap jujur, memiliki visi, adil, bijaksana dan lain-lain (2001: xlviii). Sehingga dapat mengerahkan seluruh potensi diri dan bisa menjadi Sumber Daya Manusia yang produktif.
2.2. Etos Kerja 2.2.1. Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani yakni ethos, yang maknanya ”watak atau karakter” (Hasan, 2004: 236). Menurut Tasmara, etos adalah norma, cara mempersepsi, memandang dan meyakini sesuatu (1995: 26). Dari kata etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk (moral), sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang kuat untuk mengerjakan
19
sesuatu secara optimal, berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin (Tasmara, 2004: 15). Selanjutnya, kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu (Departemen Pendidikan dan kebudayaan, 1994: 488). Kerja dapat berarti suatu aktivitas yang dilakukan karena adanya dorongan tanggung jawab (Tasmara, 1995 : 27). Sementara itu, definisi dari etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (Tasmara, 2002: 20). Raharjo (1999: 251) juga mengungkapkan bahwa etos kerja adalah suatu pola sikap yang mendasar dan mendarah daging yang mempengaruhi perilaku secara konsisten dan terus menerus. Dalam kajian-kajian ilmu manajemen modern etos kerja ini menyangkut masalah sikap dan motivasi disamping lingkungan. Artinya, bagaimana orang atau kelompok mensikapi atau memandang masalah kerja, apakah kerja itu dipandang sebagai sesuatu yang luhur atau sebaliknya, apakah kerja itu dipandang sebagai kewajiban atau beban. Selain itu, apakah motivasinya hanya untuk memenuhi kebutuhan materi atau ada motivasi lain yang lebih luhur seperti motivasi ibadah, karena bekerja yang baik dipandang sebagai penunaian perintah Tuhan (Hasan, 2005: 237).
20
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud etos kerja dalam penelitian ini adalah sikap atau perilaku dan cara pandang seseorang terhadap pekerjaan yang memberikan makna pada sesuatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal.
2.2.2. Dasar Dan Tujuan Etos Kerja 2.2.2.1. Dasar Etos Kerja Banyak sekali firman Allah yang menjadi dasar dari etos kerja, surat al-Jumu’ah:10, berbunyi:
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebarlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
Dalam surat at-Taubah: 105 juga disebutkan:
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan (Allah) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. Kedua ayat di atas tercermin adanya keselarasan dan keseimbangan antara ibadah dan kerja. Bekerja pada waktunya
21
dan mengerjakan shalat pada waktunya pula. Kemudian dalam bekerja, hendaklah selalu ingat kepada Allah SWT. Dalam hadist disebutkan :
(
) Artinya:” Kerjakanlah duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, tetapi kerjakanlah kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok (Riwayat Ibnu Asakir). Dari hadits di atas, sejalan pula diisyaratkan perlunya
keharmonisan kerja ukhrawi tanpa melupakan kerja duniawi untuk kebutuhan hidup.
Dalam keadaan bekerja diisyaratkan
untuk tetap mengingat Allah, berzikir kepada-Nya, ingat perintah-perintah-Nya supaya dalam bekerja dan berusaha tidak menyimpang dari hukum-hukumnya. Ada tiga unsur yang menjadikan hidup manusia positif dan berguna :Pertama, mengimplementasikan potensi kerja yang dianugrahkan oleh Allah. Kedua, bertawakal kepada Allah, dan mencari pertolongannya ketika melaksanakan pekerjaan. Ketiga, beriman kepada Allah untuk menolak bahaya, kediktatoran dan kesombongan atas prestasi yang dicapai (Mursi, 1999: 118). 2.2.2.2. Tujuan Etos Kerja Pekerjaan yang dicintai Allah SWT adalah yang berkualitas. Agama Islam memuliakan setiap pekerjaan yang baik tanpa mendiskriminasikannya, baik itu pekerjaan otak atau
22
otot, yang penting dapat dipertanggungjawabkan secara moral dihadapan Allah. Al-Qur’an menanamkan kesadaran bahwa dengan bekerja berarti kita merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada
Allah, dan menempuh jalan menuju ridha-Nya,
mengangkat harga diri, meningkatkan taraf hidup, dan memberi manfaat kepada sesama, bahkan kepada makhluk lain. Dengan tertanamnya kesadaran ini, seorang muslim akan berusaha mengisi setiap ruang dan waktunya hanya dengan aktivitas yang berguna. Agar nilai ibadahnya tidak luntur, maka perangkat kualitas
etos
kerja
yang
Islami
harus
diperhatikan
(http:beranda.blogsome.com). Adapun tujuan etos kerja (Ya’qub :1990) adalah sebagai berikut: 1) Memenuhi kebutuhan hidup. Hidup di dunia ini mempunyai sejumlah kebutuhan yang bermacam-macam dibagi dalam tiga tingkatan: a. Kebutuhan
pokok
(primer)
seperti
kebutuhan
makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. b. Kebutuhan sekunder seperti keperluan terhadap kendaraan, radio. c. Kebutuhan mewah, seperti untuk memiliki perabotan. Dari urutan-urutan kebutuhan manusia, kebutuhan
23
primer wajib dipenuhi sedangkan kebutuhan kedua dan ketiga masih bisa ditangguhkan. 2) Memenuhi nafkah keluarga Islam memerintahkan makan yang halal dan pakain yang sopan, kesemuanya itu dapat diwujudkan melalui kerja. Tanggung jawab setiap suami terhadap keluarga. Kewajiban dan tanggung jawab tersebut menimbulkan konsekuensi bagi kepala keluarga, karena tanggung jawab itu maka para kepala rumah tangga harus bangkit dan bergerak untuk bekerja. 3) Kepentingan Amal Sosial Ajaran Islam yang luhur dan indah senantiasa menggalakkan manusia agar terus berbuat ihsan di manapun dan kapanpun dengan berbuat amal sosial kepada sesama manusia. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari pertolongan orang lain yang membutuhkan. 4) Kepentingan Ibadah Disamping hubungan yang jelas antara kegiatan mencari nafkah dengan amal sosial, maka dalam bidang ibadah juga mempunyai hubungan yang jelas, karena kegiatan mencari nafkah menunjang kelancaran ibadah kepada Allah SWT.
24
5) Menolak Kemungkaran Diantara tujuan ideal bekerja dalam menolak sejumlah kemungkaran yang mungkin dapat terjadi pada diri orang yang menganggur. Dengan bekerja berarti menghilangkan salah satu sifat dan sikap yang buruk berupa kemalasan dan pengangguran. Sebab adanya kesempatan kerja yang terbuka dapat menutupi keadaan-keadaan yang negatif tersebut.
2.2.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Menurut Raharjo, dalam bukunya Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi seperti yang dikutip oleh Masfa’ah membaginya dalam 2 faktor, yaitu: 2.2.3.1. Faktor Internal 1. Tujuan-tujuan (goals) Tujuan ini tidak jauh dari motivasi seseorang itu sendiri dalam bekerja. Motivasi kerja menempati posisi sangat penting dalam psikologi kerja. Dan juga menjawab
persoalan
membangkitkan merealisasikan
etos
tantangan kerja
produktivitas
dan
karyawan yang
ideal
metode untuk (Mursi,
1999:89). Motivasi dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong prilaku atau
25
keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bentuk usaha (Hariandja, 2002: 321). Dalam pegertian lain, motivasi merupakan istilah yang dipergunakan untuk menunjuk sejumlah dorongan, keinginan, kebutuhan dan kekuatan (Mursi, 1999: 91). Maka ketika para direktur sedang membangkitkan motivasi para pekerja, berarti mereka sedang melakukan sesuatu untuk memberi kepuasan pada motif, kebutuhan dan keinginan para pekerja sehingga mereka melakukan sesuatu yang menjadi tujuan dan keinginan para direktur. Sehingga dapat dipahami bahwa motivasi mengandung rangsangan suatu pihak kepada individu sehingga ia melakukan sesuatu yang menjadi tujuan pihak lain itu dan pada gilirannya juga dapat merealisasikan keinginan-keinginan individu. 2. Kebutuhan-kebutuhan (needs) Pada
hakekatnya
manusia
bekerja
untuk
memenuhi kebutuhan. Karena manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Sebagaimana
dalam
teori
kebutuhan
yang
dipopulerkan oleh Maslow, dalam teorinya manusia di motivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat
26
sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber naluriah. Teori ini terdiri dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan kebutuhan, yakni : kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan pengakuan (esteem needs) dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) (Hariandja, 2002: 325). 3. Sikap (attitude) Sikap merupakan keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif sama, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berprilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya (Walgito, 2003:127) . Sikap yang ada pada karyawan akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan karyawan tersebut. Karyawan akan merasakan adanya kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan, jika dalam perusahaan tersebut terciptanya lingkungan
kerja
yang
sehat,
yakni
dengan
menempatkan karyawan pada posisi yang tepat dan pemberian gaji yang sesuai dengan hasil kerjanya.
27
4. Kemampuan-kemampuan (abilities) Kemampuan adalah sifat yang dibawa sejak lahir atau
dipelajari
yang
memungkinkan
seseorang
menyelesaikan tugasnya. Sehingga kemampuan kerja berarti sifat yang dibawa sejak lahir atau dipelajari yang memungkinkan
seseorang
dapat
menyelesaikan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Kemampuan kerja terdiri dari kemampuan fisik dan kemampuan mental. Kemampuan fisik adalah keadaan fisik, keadaan kesehatan, tingkat kekuatan, dan baik buruknya fungsi biologis dari bagian tubuh tertentu,
sedangkan
kemampuan
kemampuan
mekanik,
kemampuan
kemampuan
intelektual
serta
mental sosial,
menyangkut
adalah dan bakat,
ketrampilan dan pengetahuan. 2.2.3.2. Faktor Eksternal 1. Lingkungan Lingkungan adalah meliputi semua kondisikondisi dalam dunia yang dalam cara-cara tertentu dapat
mempengaruhi tingkah
laku,
pertumbuhan,
perkembangan atau life processes seseorang (Purwanto, 2006: 28). Sedangkan lingkungan kerja memiliki arti segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
28
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang diembankan. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksnakan kegiatan secara
optimal,
aman
dan
nyaman.
Sebaliknya
lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. Pada akhirnya akan dapat menurunkan kinerja dan
menurunkan
motivasi
kerja
karyawan
(http://intanghina.wordpress.com). 2. Pendidikan Pendidikan merupakan bagian integral sebagai peningkatan kualitas manusia. Dalam mengahadapi era globalisasi
dimana
perkembangan
teknologi
dan
informasi yang begitu cepat, maka peningkatan kualitas sumber
daya
manusia
sangat
dibutuhan
bagi
perusahaan. 3. Informasi Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran,
pengalaman,
atau
instruksi.
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Sumber
29
dari informasi adalah data. Data adalah kumpulan angka maupun karakter yang mempunyai arti tertentu dan diambil dari realita atau kenyataan yang terjadi pada suatu lokasi. 4. Komunikasi Komunikasi bagi manusia memiliki arti penting, karena manusia sebagai makhluk sosial. Demikian pula interaksi yang terjadi dalam sebuah dunia kerja pada organisasi perusahaan memiliki arti yang penting dalam memaksimal Sumber Daya dalam perusahaan. Komunikasi
adalah
proses
berbagi
makna
melalui prilaku verbal dan nonverbal (Mulyana, 2005: 3). Komunikasi verbal, akan berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan
yaitu
dengan
cara
merumuskan
komunikasi sebagai tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
pengoperan
lambang-lambang
yang
mengandung makna. Begitu pula komunikasi Non Verbal merupakan hal yang juga penting dalam interaksi kerja. Seorang karyawan bekerja dengan penuh semangat atau tidak terlihat dari ekspresi wajahnya.
30
Gerak tubuh juga mampu menggambarkan emosi seseorang, gerak tubuh yang sigap menunjukkan semangat dan keseriusan dalam bekerja, gerak yang lamban mengindikasikan bahwa seorang karyawan sedang tidak bersemangat. Dalam hal ini pimpinan terutama pengawas langsung dapat memberikan teguran atau saran pada karyawan.
2.2.4. Aspek-Aspek Etos Kerja Etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau satu umat terhadap kerja (Anoraga, 2009: 29). Untuk menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai sesuatu yang luhur, maka diperlukan adanya aspek-aspek dalam etos kerja. Adapun aspek-aspek tersebut adalah : 2.2.4.1. Motivasi Kerja Motif adalah yang melatarbelakangi individu untuk berbuat mencapai tujuan tertentu (Anoraga, 2009: 35). Motif juga dapat diartikan semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu ( Gerungan, 2004:151). Moif-motif ini memberikan tujuan dan arah kepada tingkah laku. Karena semua tingkah laku manusia pada hakikatnya memiliki motif.
31
Motivasi adalah keadaan internal individu yang melahirkan kekuatan, kegairahan dan dinamika, serta mengarahkan tingkah laku pada tujuan (Mursi, 1999: 91). Sementara itu, motivasi menurut G.R. Terry (dalam Hasibuan, 2006: 145) dapat diartikan keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi ini tampak dalam dua segi yang berbeda. Pertama, jika dilihat dari segi aktif/dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha yang positif
dalam
menggerakkan,
mengerahkan,
dan
mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kedua, jika dilihat dari segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut kearah yang diinginkan. Selanjutnya motivasi kerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja (Anoraga, 2009: 35). Dorongan di sini adalah untuk dapat meraih sesuatu keberhasilan yang didukung oleh semangat untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Selama dorongan
32
kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih konsisten pada tujuan kerja. Aspek-aspek terpenting motivasi kerja adalah bagaimana membuat orang cenderung untuk tetap giat bekerja, sehingga bersedia mendayagunakan kelebihan waktunya dengan menambah volume kerja apabila kondisi memungkinkan. Salah satu penggerak motivasi adalah perasaan senang saat melihat hasil kerja yang berkualitas. Sehinggga
menjadikan pekerjaan
sebagai
tujuannya.
Pekerja yang bermotivasi lemah selalu mengharapkan imbalan atas setiap tenaga yang dikeluarkannya. Sedangkan pekerja yang bermotivasi tinggi, tidak mengharapkan dan tidak selalu mengorientasikan setiap tenaganya untuk memperoleh imbalan, baginya imbalan tidak mempunyai nilai validitas. Ia memperoleh kepuasan dan kebahagiaan dalam mencari posisi kerja yang menantang dan menikmati pekerjaan yang tinggi tingkat kesulitannya. Pekerja semacam ini tidak membutuhkan orang lain untuk membangkitkan motivasinya (Mursi, 1999: 104). Disamping itu, iklim kerja yang sehat dapat mendorong sikap keterbukaan baik dari pihak karyawan maupun pihak pegusaha sehingga mampu menumbuhkan
33
motivasi kerja yang searah antara karyawan dan pihak pimpinan ( Sinungan, 2005: 138). 2.2.4.2. Kedisiplinan kerja Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib (Anoraga, 2009: 46). Menurut Sinungan (2005 : 135), Disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan
karyawan
terhadap
peraturan
menurut
Anoraga
(2009:46)
perusahaan. Sementara
itu,
kedisiplinan kerja adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib atau peraturan dalam bekerja. Sikap dan prilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk mentaati peraturan. Artinya, orang yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan diri dengan peraturan organisasi atau perusahaan.
34
Berdasarkan uraian di atas kedisiplinan kerja memiliki arti suatu sikap dan prilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan yang perusahaan yang didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan perusahaan. Para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan yang meliputi: 1) Disiplin preventif Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendorong karyawan untuk mentaati standar
dan
peraturan
sehingga
tidak
terjadi
pelanggaran, atau bersifat mencegah tanpa ada yang memaksakan yang pada akhirnya akan menciptakan disiplin diri. 2) Disiplin korektif Disiplin korektif yaitu tindakan yang dilakukan untuk
mencegah supaya tidak terulang kembali
sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari selanjutnya, yang tujuannya adalah untuk memperbaiki perilaku yang melanggar aturan dan mencegah orang lain melakukan tindakan serupa.
35
3) Disiplin Progresif Disiplin progresif yaitu pengulangan kesalahan yang sama akan mengakibatkan hukuman yang lebih berat. Tindakan ini bisa dilakukan melalui teguran lisan, teguran tertulis, dan skorsing (Hariandja, 2002: 302). 2.2.4.3. Produktivitas kerja Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku. Produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses dari berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya (Anoraga, 2009: 50). Produktivitas juga dapat diartikan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang, sebagai tingkatan efesiensi dalam
memproduksi
barang-barang
atau
jasa-jasa
(Sinungan, 2005: 12). Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Produktivitas bukanlah karyawan bekerja lebih lama atau lebih keras. Peningkatan produktivitas
lebih
banyak
merupakan
hasil
dari
perencanaan yang tepat, investasi yang bijaksana, teknologi
36
baru, teknik yang lebih baik dan efesiensi yang lebih tinggi (Anoraga, 2009: 53). Menurut hasil pengamatan (Anoraga, 2009: 56), faktor-faktor keinginan para pekerja bukan hanya imbalan yang besar saja, tetapi ada faktor-faktor yang lebih penting untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yaitu: 1) pekerjaan yang menarik 2) upah yang baik 3) keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan 4) penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan 5) lingkungan atau suasana kerja yang baik 6) promosi dan perkembangan diri sejalan dengan perkembangan perusahaan (tempat kerja) 7) dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan 8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi 9) kesetiaan pimpinan pada diri karyawan 10) disiplin kerja yang keras.
2.3. Hubungan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Emotional Spiritual Quotient Manusia dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalanpersoalan yang silih berganti. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup
37
mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Sehingga manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal diri sendiri ini manusia akan bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Namun demikian tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka ini memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sehingga bimbingan konseling sangat dibutuhkan bagi manusia yang belum bisa mengenal dirinya (Walgito, 2005:10). Bimbingan dan Konseling Islam sendiri memiliki arti suatu proses dalam bimbingan dan konseling yang dilaksanakan mendasarkan pada ajaran Islam, untuk membantu individu yang mempunyai masalah guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat ( Sutoyo, 2007: 19). Adapun tujuan dari Bimbingan dan Konseling Islam adalah: agar orang yakin bahwa Allah adalah penolong utama dalam segala kesulitan, agar orang sadar bahwa manusia tidak ada yang bebas dari masalah dan agar orang sadar bahwa akal dan budi serta seluruh yang di anugrahkan oleh Tuhan itu harus difungsikan sesuai ajaran Islam (Sutoyo, 2007:21). Bagi pribadi muslim yang berpijak pada pondasi tauhid, nilai bekerja baginya adalah untuk melaksanakan tugas suci yang telah Allah berikan dan percayakan kepadanya, ini baginya adalah ibadah. Sehingga
38
pada pelaksanaan bimbingan konseling, pribadi muslim tersebut memiliki ketangguhan pribadi dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Selalu memiliki prinsip landasan dan prinsip dasar yaitu beriman kepada Allah SWT 2. Memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada Malaikat 3. Memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan Rasulnya 4. Selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip kepada alQur’an al-Karim 5. Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “hari kemudian” 6. Memiliki prinsip keteraturan,
yaitu beriman kepada “ketentuan
Allah” Jika konselor memiliki prinsip tersebut (Rukun Iman) maka pelaksanaan bimbingan dan konseling tentu akan mengarahkan counselee kearah kebenaran. Selanjutnya dalam pelaksanaannya konselor perlu memiliki tiga langkah untuk menuju pada kesuksesan bimbingan dan konseling. Pertama, memiliki mission statement yang jelas yaitu “dua kalimat syahadat”. Kedua, memiliki sebuah metode pembangunan karakter sekaligus simbol kehidupan yaitu “shalat lima waktu”. Ketiga, memiliki kemampuan pengendalian diri yang dilatih dan disimbolkan dengan “puasa”. Prinsip dan langkah tersebut penting bagi pembimbing dan konselor muslim, karena akan menghasilkan kecerdasan emosi dan
39
spiritual (ESQ) yang sangat tinggi (Akhlakul Karimah). Dengan mengamalkan hal tersebut akan memberi keyakinan dan kepercayaan bagi counselee yang melakukan bimbingan dan konseling. Dalam firman Allah SWT, surat al-Imron ayat :104, berbunyi:
Artinya:” Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang menyeru berbuat kebaikan, dan menyuruh orang melakukan yang benar, serta melarang yang mungkar. Merekalah orang yang mencapai kejayaan.” Pada ayat tersebut memberi kejelasan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling akan mengarahkan seseorang pada kesuksesan dan kebijakan, dan bagi konselor sendiri akan mendapat nilai tersendiri dari Allah SWT. Sehingga tujuan dakwah dalam bimbingan dan konseling akan tercapai. Menurut Endang Saifuddin Ansari, dalam Wawasan Islam yang dikutip Samsul Munir Amin, mengungkapkan bahwa tujuan dakwah dibedakan dalam dua tujuan, yaitu: Pertama, tujuan vertikal yang kaitannya lansung kepada Allah, atau untuk mendapatkan keridhaan Allah. Kedua, tujuan horizontal yakni untuk memperoleh rahmat bagi semesta alam (Amin, 2009: 66).
40
2.4. Hubungan Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Dengan Etos Kerja Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus. Manusia dibekali tiga modal, yaitu modal materiil/fisik (Physical Capital), modal emosional (Emotional Capital), dan modal spiritual (Spiritual Capital). Untuk mengelola ketiga modal tadi, diperlukan tiga jenis kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Fungsi dari kecerdasan intelektual, untuk mengelola kekayaan fisik atau materi; fungsi dari kecerdasan emosi adalah untuk mengelola kekayaan sosial; dan fungsi dari kecerdasan spiritual adalah untuk mengelola kekayaan spiritual, mengenal diri sejati sebagai makluk Tuhan. Untuk meraih kehidupan hakiki dan bermakna, diperlukan adanya penggabungan tiga kecerdasan yang dikenal dengan kecerdasan emosi dan spiritual (http:// alamovic.wordpress.com). Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dapat diartikan sebagai keseriusan, ketekunan, semangat seseorang atau kelompok agar menjadi manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu
41
mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002 : iiv). Kecerdasan emosi-spiritual yang senantiasa berpusat pada prinsip atau kebenaran yang hakiki yang bersifat universal dan abadi. Ginanjar (2001) mengungkapkan beberapa tahapan yang digunakan membangun kecerdasan emosi-spiritual, yaitu: 1.Penjernihan emosi (Zero Mind Process); tahap ini merupakan titik tolak dari kecerdasan emosi, yaitu kembali pada hati dan pikiran yang bersifat merdeka serta bebas dari segala belenggu. Ada tujuh hal yang dapat membelenggu dan menutupi fitrah (God-Spot), yaitu: prasangka, prinsipprinsip hidup, pengalaman, kepentingan dan prioritas, sudut pandang, pembanding literatur. 2.Membangun mental (Mental Building); berkenaan dengan pembentuk-kan alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman. Pada bagian ini diharapkan akan tercipta format berpikir dan emosi berdasarkan kesadaran diri, serta sesuai dengan hati nurani terdalam dari diri manusia. 3.Ketangguhan pribadi (Personal Strength); merupakan langkah pengasahan hati yang telah terbentuk, yang dilakukan secara berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam, salah satunya adalah Mission Statement; penetapan misi melalui syahadat yakni membangun misi kehidupan, membulatkan tekad, membangun visi, menciptakan wawasan, transformasi visi, dan komitmen total.
42
4.Ketangguhan sosial (Social Strength); merupakan suatu pembentukan dan pelatihan untuk melakukan aliansi, atau sinergi dengan orang lain, serta lingkungan sosialnya (http://saturindu.multipl.com). Berangkat dari penjelasan di atas, maka konsep kecerdasan emosi dan spritual ialah berlandaskan pada fungsi hati yang mampu menjadi pembimbing manusia pada jalan yang fitrah, yaitu jalan menuju kepada kebahagiaan dan kebenaran hakiki. Sehingga manusia akan mampu memaknai kehidupannya secara lebih bermakna. Bekerja merupakan fitrah manusia untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal yang prestatif.
Maka diperlukan etos kerja untuk
mewujudkannya. Etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (Tasmara, 2002:20). Etos kerja ini akan lahir, jika semua tindakan dilakukan dengan ikhlas dan jernih. Sebagaimana dalam pemikiran Ary Ginanjar, seseorang harus bisa pada titik Zero Mind Proses (ZMP). Titik Zero Mind Proses (ZMP) adalah upaya untuk menjernihkan hati dengan tujuan memunculkan kemampuan mendengar suara hati terpendam yang merupakan sumber kebijaksanaan (wisdom) dan motivasi (energy) atau dengan kata lain pembentukan hati dan pikiran yang jernih dan suci (Agustian, 2002 : 47). Seseorang akan siap menghadapi berbagai rintangan karena mampu
43
bersifat positif dan akan tanggap terhadap suatu peluang serta bisa menerima pemikiran baru tanpa dipengaruhi fikiran yang negatif. Beberapa simpulan tersebut dapatlah diamati timbulnya suatu teori motivasi dalam diri seseorang, dalam hal ini karyawan. Motivasi merupakan proses keterikatan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu (Siagian, 1989: 138). Teori motivasi ini timbul dari kekuatan, semangat dan kesungguhan yang berasal dari faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yaitu dari pelaksanan peraturan kerja di PT. Karya Toha Putra. Faktor internal yaitu dari diri sendiri karena agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan bekerja bukan hanya diartikan untuk mencari materi, tetapi juga sebagai ibadah.
2.5. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006 : 71). Jawaban sementara ini di uji secara empiris di lapangan. Hipotesis akan diterima jika fakta di lapangan membuktikannya dan akan ditolak jika fakta di lapangan tidak dapat membuktikan (Hadi, 1982: 63). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang.
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (sekor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain (Saerozy : 2008,62). Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode korelasi product moment dari Pearson guna mengetahui hubungan antara Intensitas intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan etos kerja karyawan.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) sebagai variabel bebas (Independen variabel atau variabel X) dan Etos kerja karyawan sebagai variabel terikat (dependen variabel atau variabel Y). Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian, penulis mempergunakan angket atau instrumen yang disusun berdasarkan variabel yang akan diteliti.
45
3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2010. Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan di PT. Karya Toha Putra Semarang.
3.3. Definisi Konseptual dan Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yang masing-masing terbagi dalam definisi konseptual dan operasional. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut : 3.3.1. Definisi Konseptual a. Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “intens” yang mempunyai makna “kuatnya, bergeloranya, semangatnya” yang kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia berupa intensitas yang berarti
“keadaan”. Intensitas merupakan keadaan
tingkatan atau ukuran intensitasnya (Depdikbud, 1994 : 383). Training berasal dari bahasa Inggris yaitu train yang berarti “latihan” dan mendapat imbuhan –ing yang menyatakan hal atau tindakan,
sehingga
kata
training
bermakna
“pelatihan”
(Martinus, 2008: 635). Emotional Spiritual Quotient (ESQ) memiliki arti seperangkat spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai Rukun Iman, Islam, dan Ihsan yang pada akhirnya akan
46
menghasilkan manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya (Agustian, 2002 : iiv). b. Etos Kerja Etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara meng-ekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan makna pada sesuatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal atau high performance (Tasmara, 2002: 20). 3.3.2. Definisi Operasional a. Intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Intensitas
mengikuti Training
Emotional
Spiritual
Quotient yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kesungguhan, keseriusan, semangat karyawan dalam mengikuti pelatihan agar menjadi manusia yang unggul di sektor emosi dan spiritual, yang mampu mengeksplorasi kekayaan ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah dalam hidupnya. Dalam hal ini, pelatihannya ditindaklanjuti dalam bentuk pengajian bulanan yang dilakukan oleh para karyawan. Dalam teori psikologi, pengukuran kekuatan motivasi menurut Makmun
(1996: 30) dapat di indikasikan sebagai
berikut: durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi, keuletan
47
(kesungguhan), devosi (pengabdian), tingkat aspirasi, tingkat kualifikasi, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Dari indikasi tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil tiga indikasi dari Makmun (1996:30) untuk dijadikan
sebagai
indikator
penelitian
dalam
intensitas
mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah : 1.
Frekuensi karyawan dalam mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
2.
Kesungguhan
karyawan
dalam
mengikuti
training
Emotional Spiritual Quotient (ESQ) 3.
Tingkat aspirasi, yakni maksud, rencana, cita-cita, target yang hendak dicapai dengan mengikuti training ESQ.
b. Etos Kerja Etos kerja merupakan suatu pola sikap yang mendasar yang mempengaruhi perilaku karyawan PT. Karya Toha Putra secara konsisten dan terus-menerus. Sedangkan etos kerja yang dibahas dalam penelitian ini adalah dalam ruang lingkup PT. Karya Toha Putra. Guna mewujudkan etos kerja karyawan, menurut Anoraga (2009 : 34) diperlukan indikator-indikator diantaranya:
48
1. Motivasi kerja Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Dalam hal ini, semangat dan kesungguhan karyawan dalam bekerja. 2. Disiplin kerja Disiplin kerja adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu menta’ati tata tertib atau peraturan dalam bekerja. 3. Produktivitas kerja Produktivitas
kerja
adalah
efesiensi
proses
menghasilkan dari sumber daya yang dipergunakan. Dengan kata lain, pelaksanaan manajemen yang lebih baik . Untuk menganalisis hasil akhir dari penelitian maka dirumuskan pula tentang definisi Bimbingan dan Konseling Islam yaitu sebagai proses pemberian bantuan kepada individu baik yang mengalami permasalahan ataupun tidak dengan cara mengembangkan
potensi
fitrah
yang
dimiliki-nya,
agar
senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah. Dengan cara
yang
memecahkan
mandiri masalah
inilah, yang
individu
(karyawan)
dihadapinya
terutama
dapat yang
berkaitan dengan masalah dalam pekerjaan, sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
49
3.4. Sumber dan Jenis Data Sumber data adalah semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa atau gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif (Sukandarrumidi, 2006 : 44). Menurut sumbernya, data penelitian dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data yang langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2001:91). Data ini digunakan untuk mengetahui hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan. Data primer dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Karya Toha Putra dan Narasumber Training. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval, data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (Hasan, 2004 : 15). 2. Data sekunder Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh dari orang lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitian (Azwar, 2001: 91). Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku yang terkait dengan pembahasan penelitian, untuk mengetahui hubungan Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja secara teoritik. Data sekunder sifatnya melengkapi dan menguatkan dari sumber pokok yang ada.
50
3.5. Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Dalam hal ini populasi yang dimaksud adalah seluruh karyawan PT. Karya Toha Putra yang berjumlah 155 orang, yang terdiri dari 67 laki-laki dan 88 perempuan. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data (Sukandarrumidi, 2006:50). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Untuk menentukan subjek penelitian agar representatif digunakan teknik simple random sampling, yakni pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu (Sugiyono, 2008:82). Dengan kriteria karyawan tetap yang bekerja di PT. Karya Toha Putra minimal 2 tahun. Alasannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau efek yang telah di ikuti oleh karyawan. Sampel dalam penelitian ini akan diambil 32% dari jumlah populasi, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ada 50 karyawan. Pengambilan Sampel didasarkan pada pertimbangan dan acuan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa apabila dalam subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2006:134).
51
3.6. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sehubungan dalam masalah penelitian penulis mengumpulkan data dari dua sumber yaitu : a. Data kepustakaan Data kepustakaan adalah data yang diperoleh dari buku-buku yang ada relevansinya dengan penelitian. Hal ini dilakukan untuk menelaah pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan masalah dan pembahasan dalam penelitian. b. Data Lapangan Untuk mengumpulkan data lapangan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain : 1) Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2006: 69). Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi umum subjek penelitian yang
meliputi aktivitas
keseharian karyawan serta kondisi lingkungan karyawan di PT. Karya Toha Putra. 2) Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 2006:158). Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
52
seseorang.
Metode
dokumentasi
penulis
gunakan
untuk
memperoleh data tentang PT. Karya Toha Putra Semarang dan untuk menganalisis data dalam perspektif
Bimbingan dan
Konseling Islam. 3) Angket Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono,2008: 142). Data yang diperoleh dari angket adalah untuk mengukur hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Angket yang digunakan adalah termasuk jenis angket tertutup berbentuk rating scale. Pengukuran skala ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008: 93). Skala Likert dalam penelitian ini penulis menggunakan dua skala, yaitu: 1. Skala intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient yang tersusun dalam tiga aspek yaitu frekuensi kegiatan, kesungguhan, serta tingkat aspirasi. Ketiga aspek ini dijabarkan dalam pernyataan yang mengikuti pola favorable dan unfavorable. Untuk mengukur ketiga aspek
53
diatas, disusun skala intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient yang terdiri dari 30 item. Ketiga aspek tersebut dijabarkan dalam item-item sebagaimana dalam rancangan berikut: Tabel 1 Rangcangan Item Sebaran Angket Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient
No 1 2 3
Indikator
No. Item Favorabel
No. Item Unfavorabel
Aspirasi Kegiatan Frekuensi kegiatan Tingkat kesungguhan Jumlah
4, 9, 15, 20, 30 2, 6, 16, 22, 27 3, 11, 19, 23, 26 15
5, 7, 13, 14,17 8, 12, 18, 25, 29 1, 10 , 21, 24, 28 15
Jmlh Item 10 10 10 30
Bentuk dan nilai dari pernyataan yang diberikan pada masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut: untuk item favorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memperoleh nilai 5, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 4, “Netral” (N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 2, dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) memperoleh nilai 1. Sedangkan untuk jawaban item unfavorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memperoleh nilai 1, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 2, “Netral” (N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 4, dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) memperoleh nilai 5.
54
2. Skala etos kerja yang tersusun menjadi tiga aspek, yaitu motivasi, kedisiplinan, dan produktifitas. Ketiga aspek ini dijabarkan dalam pernyataan yang mengikuti pola favorable dan unfavorable. Untuk mengukur ketiga aspek di atas, disusun skala etos kerja yang terdiri dari 30 item. Ketiga aspek tersebut dijabarkan dalam item-item sebagaimana dalam rancangan berikut: Tabel 2 Rancangan Item Sebaran Angket Etos Kerja
No 1 2 3
No. Item Favorabel
Indikator Produktivitas kerja Kedisiplinan kerja Motivasi kerja Jumlah
1, 2,7,19, 29 6, 9, 12, 14, 21 11, 15, 17, 25, 30 15
No. Item Unfavorabel 8, 13, 23, 26,28 3, 18, 22, 24, 30 4, 5,10,16, 27 15
Jmlh Item 10 10 10 30
Bentuk dan nilai dari pernyataan yang diberikan pada masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut: untuk item favorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memperoleh nilai 5, “Sesuai” (S) memperoleh nilai 4, “Netral” (N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 2, dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) memperoleh nilai 1. Sedangkan untuk jawaban item unfavorable jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memperoleh nilai 1, “Sesuai” (S) memperoleh
55
nilai 2, “Netral” (N) memperoleh nilai 3, “Tidak Sesuai” (TS) memperoleh nilai 4, dan “Sangat Tidak Sesuai” (STS) memperoleh nilai 5. Daftar pertanyaan tersebut akan disebarkan terhadap 50 orang karyawan dari 155 karyawan yang ada di PT. Karya Toha Putra Semarang.
3.7. Teknik Analisis Data Angket yang telah selesai disusun kemudian dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reabilitasnya. Hal ini dilakukan karena angket yang dapat melakukan penelitian adalah angket yang memenuhi validitas dan reabilitas. 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006: 168).
Sebuah
instrumen
dikatakan
valid
apabila
dapat
mengungkapakn data dari variabel yang diteliti secara tepat. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas logis apabila secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan. Uji validitas instrumen ini menggunakan Uji Validitas Konstruksi (Konstruk Validity) dan Uji Validitas isi (Content Validity). Untuk menguji validitas konstuksi, maka digunakan
56
pendapat dari ahli dalam hal ini pembimbing skripsi. Setelah pengujian konstruksi selesai, maka diteruskan uji validitas isi yaitu menggunakan analisis statistik yaitu mengkorelasikan skor yang diperoleh dari setiap butir item dari responden dengan skor item instrumen. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan menggunakan formulasi korelasi product moment dari Pearson, dan perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS versi 11.5 terhadap 30 item pernyataan. Menurut Cronbach, koefesien validitas dianggap memuaskan berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 (Azwar, 2001:158). Dan penulis menggunakan 0,374 sebagai acuan uji validitasnya. Dalam pengujian item soal variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient ini menghasilkan koefesien validitas item bergerak antara 0,5048 – 0,6421 dengan alpha 0,9247. Sedangkan dalam item soal variabel etos kerja menghasilkan koefesien validitas item bergerak antara 0,4970 – 0,6866 dengan alpha 0,9260 (lihat pada lampiran). Dari uji validitas instrumen intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja, diperoleh data dalam tabel di bawah ini:
57
Tabel 3 Uji Validitas Instrumen
Instrumen ESQ
Hasil Uji Validitas Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
Jumlah 24
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30 Tidak Valid
Etos
Valid
Kerja
4,7, 18, 22, 23, 28
6
Jumlah
30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,
24
13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30 Tidak Valid
7, 12, 16, 18, 23, 25
6
Jumlah
30
Dari hasil validitas instrumen, maka instrumen yang tidak valid dibuang, sedangkan yang valid disebarkan kembali kepada karyawan PT. Karya Toha Putra untuk mencari hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan dengan analisis product moment. 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan ( Arikunto, 2006: 178). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunkan bantuan program SPSS versi 11 dengan uji satistik Cronbach Alpha.
58
Sebagaimana yang dikutip Ghozali dalam bukunya Nunnaly (1960) menyebutkan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,06 (Ghozali, 2009:46). Pengujian item soal variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient menghasilkan koefisien reabilitas item bergerak antara 0,9204 – 0,9298 dengan alpha 0,9247. Sedangkan dalam item soal variabel etos kerja menghasilkan koefisien reabilitas item bergerak antara 0,9212 – 0,9288 dengan alpha 0,9260 (Lihat pada Lampiran ). Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja dikatakan reliabel karena Cronbach Alphanya lebih besar dari 0,06.
59
BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KARYA TOHA PUTRA SEMARANG
4.1. Kondisi Umum PT. Karya Toha Putra Semarang 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Karya Toha Putra Semarang PT. Karya Toha putra Semarang adalah perusahaan percetakan dan penerbitan yang didirikan pada tahun 1956 oleh Haji Toha. Upaya pendiriannya telah dilakukan sejak tahun 1940. Kondisi yang mendorong Haji Toha untuk mendirikan perusahaan percetakan adalah untuk meneruskan usaha yang telah dilakukan pamannya. Pada awalnya percetakan dengan nama al-Munir ini hanya mempunyai satu mesin cetak manual (hand press) untuk mencetak buku-buku kecil. Pada saat itu terjadi krisis kertas namun al-Munir mendapat dukungan dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia). Pada tahun 1962 IKAPI menyarankan al-Munir supaya menggunakan badan usaha CV dengan kepemilikan atas nama H. Toha yang selanjutnya bernama CV.Toha Putra. Melihat jatah kertas yang semakin meningkat dari IKAPI maka CV. Toha Putra Semarang memperbanyak cetakannya dengan mencetak bukunya di beberapa percetakan yang ada di Semarang seperti percetakan milik Suara Merdeka, Vandorp De Brand. Kondisi ini dilakukan bertahun-tahun hingga akhirnya CV.Toha Putra membeli 4 mesin cetak bekas dari rekanannya.
60
Pada mulanya daerah pemasaran CV. Toha Putra Semarang terbatas di daerah Semarang. Dengan perkembangan perusahaan yang cukup pesat terbukti dengan banyaknya permintaan dari konsumen maka CV. Toha Putra Semarang memperluas daerah pemasarannya dipasar nasional. Perkembangan ini juga dapat diketahui dari adanya terobosan-terobosan produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Adanya buku-buku bernafaskan Islam dan buku-buku pelajaran. Semakin ketatnya persaingan pasar dibidang percetakan buku- buku Agama Islam membuat H. Toha sebagai pemilik percetakan CV. Toha Putra Semarang menerapkan strategi penetrasi pasar, melalui sistem Direct Selling yaitu penjualan langsung ke toko-toko yang ditunjuk. Selain melakukan kerja sama dengan beberapa pesantren, CV. Toha Putra juga melakukan pendekatan dengan lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. Pada tanggal 27 Februari 1996 CV.Toha Putra yang berbentuk CV berubah menjadi PT. Karya Toha Putra dengan Akta no.9 oleh Notaris Mustawi Sawilin Semarang dan telah memasuki pasar nasional. Perubahan badan hukum CV. menjadi PT. disebabkan karena PT. bersifat lebih terbuka dan pemilik modal bersifat aktif. Sedangkan dalam CV. Pemilik modal bersifat pasif. Pada saat ini terdapat 20 kantor cabang yang telah dikembangkan di beberapa kota di Indonesia. Untuk lebih jelasnya penulis cantumkan data daerah cabang PT. Karya Toha Putra sebagai berikut:
61
Tabel 4 Perwakilan atau cabang PT. Karya Toha Putra No.
Kota
Alamat
1.
Semarang
Jl. Kauman No. 1 dan Jl. Raya Jrakah
2.
Pekalongan
Jl. Dr. Sutomo No. 17A
3.
Purwokerto/Jateng Jl. Pasar Ajibarang No. 26
4.
Purwokerto
Jl. Jendral Sudirman No. 218
5.
Yogyakarta
Jl. Kh. Ahmad Dahlan No. 83 dan Jl. Kates Komplek Bayeman Permai Blok A No. 21
6.
Surabaya
Jl. Sasak No. 26
7.
Malang
Jl. Hasyim Asy’ari No. 1A-1B
8.
Jember
Jl. S. Parman No. 4
9.
Jombang
Jl. Merdeka Kompleks Simpang Tiga B3
10.
Purwakarta/Jabar
Jl. Ibrahim Singadilaga No. 94 Koncara
11.
Bandung
Jl. Mekar Agung No. 34 Komplek Mekar Wangi Estate
12.
Jakarta
Jl. Kramat Raya No. 31 Komplek Maya Indah
13.
Cirebon
Jl. Panjunan/Basalamah No. 59 A
14.
Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 8 B
15.
Bukit Tinggi
Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 4A/3
16.
Makassar
Jl. Sultan Alaudin Komplek Permatasari No. 18-19
17.
Pekanbaru
Jl. Sam Ratulangi No. 64 B samping Polres Pekanbaru
18.
Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 81/18 Ilir Palembang
19.
Banjarmasin
Jl. Dahlia Gg. Budaya No.3
20.
Bandar Lampung
Jl. Pulau Batan No. 25 Jagatdaya II
21.
Pontianak
Jl. Pahlawan Komplek Pasar Plamboyan Blok B No. 4
62
4.1.2. Visi dan Misi PT. Karya Toha Putra Semarang 4.1.2.1. Visi PT. Karya Toha Putra Semarang: 1. Menyiarkan dan mendakwahkan ajaran Islam melalui percetakan al-Qur’an dan penerbitan buku-buku agama Islam 2. Memperluas cakrawala pandangan hidup 4.1.2.2. Misi PT. Karya Toha Putra Semarang: 1. Menunjang pemikiran akhlak masyarakat dan karyawan beserta keluarga 2. Meningkatkan minat baca masyarakat dan operasinya terhadap buku-buku agama 3. Menyediakan buku-buku agama Islam yang bermutu tinggi dengan harga bersaing dengan penerbit lain. 4. Memberikan kontribusi secara aktif terhadap pembangunan ekonomi nasional, khususnya ekonomi perusahaan dan seluruh pihak terkait, yaitu pemilik, manajer, dan karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang.
4.1.3. Tujuan Pendirian PT. Karya Toha Putra Semarang Suatu perusahaan didirikan pasti memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dengan adanya suatu tujuan perusahaan akan lebih memfokuskan proses berfikir untuk mencapainya dengan usaha yang maksimal dengan berorientasi kepada pencapaian suatu tujuan.
63
Adapun tujuan pendirian PT. Karya Toha Putra Semarang adalah sebagai berikut : a. Tujuan umum 1. Untuk memperoleh laba. Sebagaimana perusahaan swasta, keuntungan merupakan tujuan utama didirikannya suatu perusahaan. Modal yang ditanam dalam perusahaan diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. 2. Menciptakan hasil produksi yang berkualitas, baik yang menyangkut fisik maupun isi dari buku itu sendiri agar tetap diminati oleh konsumen. b. Tujuan khusus 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini dibuktikan dengan hasil produksi perusahaan yang berupa buku-buku pelajaran, buku-buku agama maupun buku-buku ilmiah. 2. Menambah minat baca para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat melalui buku-buku yang diterbitkan. 3. Mencetak dan menerbitkan buku-buku keislaman dan disebarluaskan pada masyarakat. 4. Untuk pendidikan 5. Untuk berdakwah.
64
4.1.4. Bidang Usaha PT. Karya Toha Putra Semarang PT. Karya Toha Putra Semarang bergerak dalam bidang usaha Percetakan dan Penerbitan buku-buku agama Islam. Produk yang dihasilkan dibagi dalam empat jenis yaitu al- Qur’an, sarah kitab kuning, buku agama, buku pelajaran. PT. Karya Toha Putra Semarang adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan menjual produknya langsung ke toko-toko yang ditunjuk (Direct Selling). Daerah pemasarannya meliputi Medan, Pekan baru, Bandar lampung, Jakarta, Semarang, Bandung, Cirebon, Purwokerto,( Jateng ), Yogyakarta, Jombang, Jember, Malang, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Bukit Tinggi, Palembang, Purwakarta (Jabar), Pekalongan, Surabaya dan lain-lain. Adapun produk yang dijual oleh PT. Karya Toha Putra Semarang adalah: 1. Al Qur'an a. Al Qur'an 30 juz b. A1 Qur'an 30 juz dan terjemahannya 2. Sarah Kitab Kuning a. Sarah edisi lux (di jilid) b. Sarah edisi biasa 3. Buku Agama a. Pedoman Haji b. Kisah para Wali
65
c. Tata cara sholat d. Pedoman zakat e. Terjemahan juz Amma, dan lain – lain. 4. Buku Pelajaran a. Matematika b. IPS c. IPA d. Bahasa Arab e. Seputar soal EBTANAS, dan lain – lain.
4.1.5. Lokasi PT. Karya Toha Putra Semarang Lokasi atau tempat kediaman perusahaan adalah tempat dimana perusahaan itu didirikan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Lokasi juga dapat diartikan sebagai tempat kedudukan perusahaan, yaitu tempat kantor perusahaan. Karena itu pemilihan lokasi perusahaan tidak lepas dari tindakan-tindakan yang didasarkan atas motif ekonomi, artinya orang akan selalu berusaha memilih tempat atau lokasi perusahaan yang memberikan kemungkinan keuangan sebesar-besarnya. Perusahaan akan dapat meningkatkan hasil produksinya dan dapat memberikan pengaruh baik bagi Pemerintah maupun masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, PT. Karya Toha Putra memilih Jl. Gotong Royong Mangkang Km 16 Semarang dan Jl. Raya Jrakah Semarang sebagai tempat lokasi perusahaan.
66
Adapun faktor - faktor yang menjadi pertimbangan PT. Karya Toha Putra Semarang dalam pemilihan lokasi adalah: a. Harga tanah didaerah tersebut masih tergolong sangat murah b. Dekat dengan jalan besar sehingga sangat bermanfaat dalam distribusi produk c. Sarana transportasi mudah d. Lokasi didirikannya perusahaan tidak jauh dari kantor pusat e. Kebutuhan akan tenaga kerja sangat mudah
Melihat faktor - faktor tersebut di atas maka dapat di simpulkan bahwa PT Karya Toha Putra Semarang di dalam memilih dan menentukan lokasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor ekonomi.
4.2. Pelaksanaan Training Emotional Spiritual Quotient di PT. Karya Toha Putra Kegiatan Training Emotional Spiritual Quotient untuk karyawan di PT. Karya Toha Putra Semarang diadakan rutin tiap satu bulan sekali yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengajian, yaitu pada minggu pertama di awal bulan setelah shalat dhzuhur berjamaah. Adapun materi yang disampaikan terkait dengan masalah akidah, syari’ah dan akhlak. Pada kesempatan bulan november kemarin materi yang disampaikan terkait dengan akhlak. Didalam Islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual
67
adalah kerendahan hati (tawadhu’), berusaha dan berserah diri (tawakal), keikhlasan, optimis, bersyukur, kejujuran dan lain-lain, semua itu termasuk dalam akhlakul karimah. Akhlakul karimah sendiri memiliki arti perilaku yang senantiasa berada dalam kontrol Illahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahan umat. Seseorang yang memiliki sifat akhlakul karimah, maka kecerdasan emosi-spiritual akan bekerja secara optimal. Seperti halnya dalam datangnya penyambutan hari idul qurban, para karyawan diharapkan mampu memaknai peristiwa-peristiwa nabi terdahulu, yang mencerminkan adanya keikhlasan dan ketulusan. Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Ismail, karena perintah dari Allah. Akibat ketulusan dari Nabi Ismail dan ayahnya, maka Allah mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba. Sifat dari Nabi Ismail dan ayahnya patut dijadikan sebagai uswatun hasanah bagi umatnya. Seyogyanya pembinaan akhlak dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus menerus, karena akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, interuksi dan larangan, tetapi harus disertai dengan pemberian contoh yang baik dan nyata (uswatun hasanah). Apabila sifat-sifat terpuji dilakukan secara berulang-ulang , ini akan menjadi sebuah doktrin yang akan mengisi jiwa baik sadar atau tanpa disadari yang nantinya berujung pada pemilikan tingkat kecerdasan emosi-spiritual yang tinggi atau seseorang yang berakhlak mulia yang merupakan pengasahan got-spot di dalam hati manusia.
68
Model dari kegiatan di atas dilakukan secara langsung dengan ceramah dan dilanjutkan dengan dialog mengenai materi yang telah disampaikan. Sehingga para karyawan dapat bertanya langsung jika kurang faham dengan materi yang disampaikan. Selain kegiatan diatas, para karyawan juga diwajibkan melakukan serangkaian kegiatan keagamaan yang lain seperti: shalat sunah dhuha yang dilakukan karyawan sebelum memulai pekerjaan, shalat jama’ah dzuhur dilanjutkan dengah membaca Asmaul Husna sebagai pujian dan do’a untuk Allah SWT, shalat jamaah Ashar, kemudian pada saat bulan ramadhan tiba juga ada kajian kitab kuning serta sima’an al-Qur’an. Adanya kegiatan diatas dapat memberikan pengaruh dan manfaat terhadap perkembangan PT. Karya Toha Putra yakni
karyawan
dan
pimpiman
akan
sering
bertemu
dan
berkomunikasi, berdo’a bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu kejayaan perusahaan.
69
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis data tentang hubungan intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan dengan menggunakan product moment, maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah penyebaran skor Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient masing-masing kelompok normal atau tidak. Sebaran skor dikatakan normal jika hasil uji menunjukkan P > 0,05. Uji normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan
Kolmogorov
Smirnov Z. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:
70
Tabel 5 Uji normalitas data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
INTN_ESQ 50 102,7400 8,13611 ,103 ,100 -,103 ,727 ,665
ETOS_KER 50 105,1800 6,81741 ,094 ,092 -,094 ,667 ,765
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebaran skor intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja pada seluruh kelompok memiliki sebaran normal, lebih jelasnya lihat rangkuman tabel berikut: Tabel 6 Rangkuman hasil uji normalitas Variabel
Asymp.Sig (p)
Kriteria
Ket.
Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient
0,665
Normal
P> 0,05
Etos kerja
0,765
Normal
P> 0,05
Dari tabel di atas, diketahui bahwa probabilitas (p) varians kelompok nilainya lebih besar dari signifikansi 0,05. Ini berarti semua kelompok berdistribusi normal.
71
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah masing-masing kesalahan pengganggu (residual) untuk variabel-variabel bebas yang diketahui mempunyai varians yang sama. Karena jika berbeda akan menyebabkan persamaan linear yang dihasilkan tidak lagi efektif untuk membuat suatu prediksi. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji statistik di bawah ini: Tabel 7 Tabel Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances ETOS_KER Levene Statistic 1,462
df1
df2 11
31
Sig. ,196
ANOVA ETOS_KER
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 918,013 1359,367 2277,380
df 18 31 49
Mean Square 51,001 43,851
F 1,163
Sig. ,346
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan Etos Kerja memiliki nilai levene test 1,462 pada Signifikan (Sig.) 0,196, maka dapat dikatakan bahwa varians antar kelompok yang diperbandingkan adalah homogen. Hal tersebut karena nilai levene test (p) > 0,05 atau 0, 196 > 0,05.
72
5.1.2. Data Hasil Angket tentang Emotional Spiritual Quotient dan Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, angket yang valid sebanyak 48 soal dan disebarkan kepada 50 responden. Adapun hasil angket tentang intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan adalah sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Angket tentang Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang Responden R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24 R_25
Skor 103 111 92 100 99 105 95 105 95 105 111 95 117 99 107 83 96 117 102 117 96 107 100 83 106
73
Responden R_26 R_27 R_28 R_29 R_30 R_31 R_32 R_33 R_34 R_35 R_36 R_37 R_38 R_39 R_40 R_41 R_42 R_43 R_44 R_45 R_46 R_47 R_48 R_49 R_50
Skor 102 100 107 99 97 100 83 109 101 115 114 111 92 102 99 116 105 107 103 105 102 105 107 105 105
Data hasil angket tentang etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 9 Hasil Angket tentang Etos Kerja Karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang Responden R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24 R_25
Skor 103 114 93 106 102 102 98 116 95 109 114 100 98 117 113 95 99 95 104 114 110 95 107 103 109
Responden R_26 R_27 R_28 R_29 R_30 R_31 R_32 R_33 R_34 R_35 R_36 R_37 R_38 R_39 R_40 R_41 R_42 R_43 R_44 R_45 R_46 R_47 R_48 R_49 R_50
Skor 96 105 105 95 101 102 103 106 106 113 112 109 95 104 103 109 116 103 115 104 115 106 116 103 106
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient memiliki skor tertinggi 117 dan terendah adalah 83, sedangkan variabel etos kerja memiliki skor tertinggi 117 dan terendah 93. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
74
Tabel 10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Variabel
Skor Maksimal
Skor Minimal
Intensitas mengikuti training ESQ Etos Kerja
117
83
117
93
5.2. Pengujian Hipotesis 5.2.1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tingkat intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan analisis pendahuluan adalah sebagai berikut: a. Membuat atau mencantumkan standar kualifikasi b. Mentabulasikan data ke dalam tabel kualifikasi yang ada c. Mengadakan perhitungan-perhitungan, sehingga ditemukan skor angka nilai tingkat kualifikasi masing-masing variabel yang diteliti. Untuk membuat standar kualifikasi, maka terlebih dulu dicari range atau jarak pengukuran dengan rumus sturges (Saerozy, 2008:103) adalah : R=H–L Ket: R = Range H = Skor tertinggi
75
L = Skor terendah Maka range untuk variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient adalah: R =H–L = 117 – 83 = 34 Setelah itu untuk mencari nilai interval terlebih dahulu dicari kelas interval dengan rumus: K = 1 + 3,3 log N Ket. : K = Kelas interval N = Jumlah responden K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 50 = 1 + 5,606 = 6,6 atau = 7 Setelah diketahui kelas interval kemudian dicari nilai interval dengan rumus: R K 34 = 7 = 4,85714286 =5
i=
Dari perhitungan di atas dapat diketahui, bahwa interval kelas variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient
76
adalah 7 dan jumlah intervalnya adalah 5. Hasil ini kemudian digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi skor mean intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient sebagai berikut: Tabel 11 Interval Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Karyawan Interval
F
x
fx
83-87 88-92 93-97 98-102 103-107 108-112 113-117 Jumlah
3 2 6 13 16 4 6 50
85 90 95 100 105 110 115
255 180 570 1300 1680 440 690 5115
Mean ∑ fx N 5115 = 50 = 102,3
M =
Sebelum mengkaji lebih lanjut tentang pengujian hipotesis dengan pengolahan data-data tersebut di atas secara prinsip product moment, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai kualitas masing-masing variabel, apakah telah memenuhi standar atau belum. Adapun standar yang penulis gunakan adalah sebagaimana terdapat dalam tabel di bawah ini:
77
Tabel 12 Kualitas Variabel Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Karyawan Interval
Kriteria
83-87
Sangat rendah sekali
88-92
Sangat rendah
93-97
Rendah
98-102
Sedang/cukup
103-107
Baik
108-112
Sangat baik
113-117
Sangat baik sekali
Kualitas
Sedang/Cukup
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient adalah 102,3. Bila dicocokkan dengan tabel kualitas, maka nilai 102,3 terletak pada interval 98-102. Dengan demikian intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan PT. Karya Toha Putra termasuk dalam kategori “sedang/cukup”. Setelah data tentang intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diketahui kualitasnya, maka data tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
78
INTN_ESQ 20
Frequency
10
Std. Dev = 8,14 Mean = 102,7 N = 50,00
0 85,0
95,0 90,0
105,0 100,0
115,0 110,0
INTN_ESQ
Gambar 1: Diagram Histogram Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Selanjutnya menentukan range untuk variabel etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra adalah: R=H–L = 117 – 93 = 24 Setelah itu dibagi 7 untuk menentukan jumlah intervalnya diperoleh 3,43, kemudian dibulatkan menjadi 4, maka jumlah intervalnya adalah 4.
79
Tabel 13 Interval Etos Kerja Karyawan Interval
F
X
fx
Mean
93-96 97-100 101-104 105-108 109-112 113-116 117-120 Jumlah
8 4 13 8 6 10 1 50
94,5 98,5 102,5 106,5 110,5 114,5 118,5
756 394 1332,5 852 663 1145 118,5 5261
∑ fx N 5261 = 50 = 105, 22
M =
Adapun untuk mengetahui kualitas etos kerja, maka perlu dibuat tabel kualitas etos kerja sebagai berikut: Tabel 14 Kualitas Variabel Etos Kerja Interval
Kriteria
93-96
Sangat rendah sekali
97-100
Sangat rendah
101-104
Rendah
105-108
Sedang/cukup
109-112
Baik
113-116
Sangat baik
117-120
Sangat baik sekali
Kualitas
Sedang/cukup
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata etos kerja karyawan adalah 105,22. Hasil ini dicocokkan dengan tabel kualitas variabel Y, maka nilai 105,22 terletak pada interval 105-108. Sehingga etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra memiliki kualitas “sedang/cukup”.
80
Setelah data tentang etos kerja disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diketahui kualitasnya, maka data tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: ETOS_KER 12
10
8
6
Frequency
4
Std. Dev = 6,82
2
Mean = 105,2 N = 50,00
0 92,5
97,5
95,0
102,5 107,5 112,5 117,5
100,0 105,0 110,0 115,0
ETOS_KER
Gambar 2: Diagram Histogram Etos Kerja 5.2.2. Analisis Uji Hipotesis Setelah diadakan analisis pendahuluan seperti di atas, perlu adanya analisis uji hipotesis guna membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan penulis. Untuk itu perlu dibuktikan dengan mencari nilai koefisien korelasi antara variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan variabel etos kerja dengan menggunakan rumus “Korelasi Product Moment”. Adapun langkah-langkah operasional dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut: a.
Membuat tabel kerja korelasi antara Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja
81
karyawan yang berisi: jumlah variabel X dan variabel Y, jumlah kuadrat variabel X dan Y dan jumlah perkalian variabel X dan Y. b. Setelah diketahui masing-masing jumlah variabel X, Y, X2, Y2 dan XY, langkah selanjutnya adalah memasukkan ke dalam rumus korelasi product moment. Tabel 15 Tabel Kerja Korelasi antara Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan Etos Kerja Rsp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
X 103 111 92 100 99 105 95 105 95 105 111 95 117 99 107 83 96 117 102 117 96 107 100 83 106 102 100 107 99
Y 103 114 93 106 102 102 98 116 95 109 114 100 98 117 113 95 99 95 104 114 110 95 107 103 109 96 105 105 95
82
X2 10609 12321 8464 10000 9801 11025 9025 11025 9025 11025 12321 9025 13689 9801 11449 6889 9216 13689 10404 13689 9216 11449 10000 6889 11236 10404 10000 11449 9801
Y2 10609 12996 8649 11236 10404 10404 9604 13456 9025 11881 12996 10000 9604 13689 12769 9025 9801 9025 10816 12996 12100 9025 11449 10609 11881 9216 11025 11025 9025
XY 10609 12654 8556 10600 10098 10710 9310 12180 9025 11445 12654 9500 11466 11583 12091 7885 9504 11115 10608 13338 10560 10165 10700 8549 11554 9792 10500 11235 9405
30 97 101 31 100 102 32 83 103 33 109 106 34 101 106 35 115 113 36 114 112 37 111 109 38 92 95 39 102 104 40 99 103 41 116 109 42 105 116 43 107 103 44 103 115 45 105 104 46 102 115 47 105 106 48 107 116 49 105 103 50 105 106 Jmlh 5137 5259
9409 10000 6889 11881 10201 13225 12996 12321 8464 10404 9801 13456 11025 11449 10609 11025 10404 11025 11449 11025 11025 531019
10201 10404 10609 11236 11236 12769 12544 11881 9025 10816 10609 11881 13456 10609 13225 10816 13225 11236 13456 10609 11236 555419
9797 10200 8549 11554 10706 12995 12768 12099 8740 10608 10197 12644 12180 11021 11845 10920 11730 11130 12412 10815 11130 541431
Dari data di atas dapat di ketahui bahwa: X2 = 531019 Y2 = 555419
X = 5137 Y = 5259
X.Y = 541431
Setelah itu di masukkan dalam rumus korelasi product moment : rxy =
= =
N (∑ xy ) − (∑ x)(∑ y ) {( N . ∑ x ) − (∑ x )2 }{( N . ∑ y 2 ) − (∑ y )2 } 2
50(541431) − (5137)(5259) {(50.531019) − (5137)2}{(50.555419)- (5259)2} 27071550- 27015483 (26550950- 26388769)(27770950- 27657081)
83
=
56067 (162181)(113869)
56067 18467388289 56067 = 135894,76917453 = 0,4125765865792 = 0,413 =
Dari hasil uji hipotesis korelasi antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra, maka dapat diketahui nilai korelasinya adalah 0,413. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 11.5 diperoleh hasil seperti tabel berikut: Tabel 16 Korelasi antara Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan Etos Kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Correlations INTN_ESQ
ETOS_KER
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N
INTN_ESQ 1 . 3243,620
ETOS_KER ,413** ,003 1121,340
66,196 50 ,413** ,003
22,884 50 1 .
1121,340
2277,380
22,884 50
46,477 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
5.2.3. Analisis Lanjut Setelah diadakan pengujian hipotesis, maka hasil yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan nilai pada tabel (rt), baik pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %, dengan ketentuan jika rxy > rt, maka signifikan, dan jika rxy < rt, maka non signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rxy = 0,413 dengan demikian rxy = 0,413 > r0,05 (50) = 0,279 signifikan dan hipotesis diterima, sedangkan rxy = 0,413 < r0,01
(50)
= 0,361 signifikan dan
hipotesis diterima. Tabel 17 Hasil Ringkasan Analisis Uji Hipotesis N
50
rt50
rxy
0,413
5%
1%
0,279
0,361
Keterangan
Hipotesis
Signifikan
Diterima
Jadi, hubungan variabel X (intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient) dengan variabel Y (etos kerja) adalah signifikan. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan maka semakin tinggi pula etos kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi tersebut dapat dicocokkan tabel interpretrasi sebagai berikut:
85
Tabel 18 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi Interval Koefesien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat Rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat Kuat
(Sugiyono, 2008:184). Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa koefisien hasil (rxy) adalah 0,413, dan terletak pada interval 0,40-0,599. Jadi, korelasi intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra adalah sedang pada pada interval 0,40-0,599. 5.3. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dengan etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Setelah diadakan analisis uji hipotesis kemudian dilanjutkan pada analisis lanjut, dan setelah melalui proses perhitungan, dapat diketahui hasil dari intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Untuk variabel intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient didapatkan nilai rata-rata 102,3 , nilai ini terletak pada interval 98-102 termasuk kategori “sedang/cukup”. Sedangkan
86
untuk variabel etos kerja didapatkan nilai rata-rata 105,22 terletak pada interval 105-108, termasuk kategori “sedang/cukup”. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (x) adalah “sedang/cukup” dan etos kerja (y) adalah “sedang/cukup”. Hasil yang diperoleh ini kemudian dikonsultasikan nilai pada tabel (rt), pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %, dengan ketentuan jika rxy >rt, maka signifikan, dan jika rxy < rt, maka non signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rxy= 0,413 dengan demikian: rxy= 0,413 > r0,05 (50) = 0,279 signifikan dan hipotesis diterima, sedangkan rxy = 0,413 < r0,01 (50) = 0,361 signifikan dan hipotesis diterima. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan maka semakin tinggi pula etos kerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra, antara lain sebagai berikut: 1. Faktor internal, meliputi: a. Kesadaran dalam diri karyawan PT. Karya Toha Putra untuk mengikuti serangakain kegiatan keagamaan yang ada di perusahaan b. Adanya motivasi karyawan PT. Karya Toha Putra untuk selalu memperbaiki diri menjadi manusia yang berkualitas c. Adanya kesadaran dari karyawan PT. Karya Toha Putra untuk mengamalkan ajaran agama Islam, dalam membentuk etos kerja karyawan.
87
2. Faktor eksternal, meliputi: a. Adanya motivasi (penggerakan) dari pimpinan perusahaan dengan sistem perangsang untuk meningkatkan semangat karyawan, yakni adanya training-training dan beasiswa pendidikan. b. Pimpinan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, yaitu dengan adanya tunjangan, bonus kerja dan penghargaan. c. Fasilitas yang memadai dilingkungan pabrik yang berupa masjid yang digunakan untuk kegiatan keagamaan misalnya: shalat berjama’ah, shalat dhuha, shalat jum’at dan kegiatan keagamaan yang lain. Dari hasil penelitian yang diperoleh, berkaitan dengan upaya meningkatkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan di PT. Karya Toha Putra dapat dilakukan dengan dakwah. Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan (Amin, 2009: 5) . Dalam lingkungan perusahaan tugas da’i tidak hanya memberikan bekal tentang akhirat atau aspek kerohanian saja, tetapi harus menunjukkan efektivitas ajaran Islam dengan menyesuaikan pada kondisi yang ada. Penerapan strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi mad’u sebagai objek
88
dakwah, akan menghasilkan objek dakwah yang tepat. Dimana nantinya akan mudah diterima oleh karyawan sebagai objek dakwah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya:” Bebicaralah dengan manusia sesuai dengan kadar pemikirannya”. Hadis di atas menekankan kepada da’i agar dalam berdakwah harus mengetahui tentang latar belakang dan kondisi mad’u yang dihadapinya. Sebagaimana kegiatan keagamaan yang dilakukan di PT. Karya Toha Putra, adalah sesuai dengan kondisi karyawan yang berasal dari latar belakang pendidikan menengah kebawah. Dengan adanya serangkaian kegiatan keagamaan di PT. Karya Toha Putra, khususnya Training Emotinal Spiritual Quotient diharapkan mampu memberikan tambahan nilai-nilai spiritual yang berbasis agama kepada karyawan. Sehingga diharapkan mampu menuntun karyawan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. 5.4. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam Di era globalisasi yang mewarnai kehidupan manusia saat ini, persoalan hidup menjadi kompleks dan beragam baik yang berasal dalam diri seseorang ataupun yang datang dari luar. Sebagai khalifah Allah SWT di bumi, seoarang muslim dituntut untuk berusaha sekuat tenaga mengatasi masalah hidup dan persoalannya. Untuk itulah, diperlukan suatu upaya yang dapat mengarahkan manusia kepada perkembangan hidup yang serasi dan seimbang. Salah satu usaha tersebut dapat berupa layanan atau bimbingan
89
yang dapat membentengi diri dari semua hal yang merugikan, yakni dengan Bimbingan dan Konseling Islam. Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk dari Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Faqih, 2001: 4). Bimbingan dan Konseling Islam dilakukan tidak hanya kepada individu yang terkena masalah, melainkan juga terhadap individu yang masih dalam tataran sehat sebagai bentuk usaha preventif
dalam
menghadapi masalah. Karena hakekat dari Bimbingan dan Konseling Islam ini adalah upaya membantu individu untuk mengembangkan fitrah dan atau kembali pada fitrah dengan cara memberdayakan iman, akal dan kemauan yang dikaruniakan Allah SWT agar fitrah pada individu itu berkembang dan benar dan kokoh sesuai tuntunan Allah SWT. Bimbingan dan konseling juga di butuhkan bagi karyawan, karena dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari kadang karyawan mengalami masalah dalam pekerjaannya, bukan tidak mungkin masalah tersebut mengakibatkan stress bagi karyawan. Stres ini berpotensi menurunkan etos kerja dari karyawan, sehingga berakibat buruk pada perusahaan. Lebih khusus lagi bimbingan ini disebut sebagai Bimbingan dan Konseling Karir. Bimbingan dan Konseling Karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya untuk masa depannya ( Gani, 1987: 10). Berupaya membantu individu
90
memahami, mengerti, mengetahui, mengenal, dan mengevaluasi dirinya sendiri. Orientasi ini sangat sesuai dengan upaya pemupukan kecerdasan emosi-spiritual pada karyawan. Dengan memahami dirinya sendiri, mengenal fitrahnya, maka karyawan akan lebih mudah mencegah timbulnya masalah yang disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan mengenal dirinya sendiri. Dengan adanya bimbingan ini diharapkan dapat membantu kayawan menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah dalam bekerja senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dalam proses konseling, pihak utama adalah konselor yaitu seorang mukmin yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang tuntutan Allah dan mentaati perintah Allah. Bantuan itu terutama berbentuk pemberian dan dorongan dan pendampingan dalam memahami dan melaksanakan syari’at Islam. Dengan memahami syari’at Islam diharapkan segala potensi yang dikaruniakan Allah kepada individu dapat berkembang secara optimal, dan pada akhirnya diharapkan agar individu menjadi hamba Allah yang muttaqin, mukhlasin, muhsinin, dan mutawakkilin yang jauh dari godaan setan serta ikhlas dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Selain itu juga, konselor tersebut mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang memadai tentang kerja dan mengetahui seluk beluk dalam dunia kerja. Berkaitan dengan kecerdasan emosi-spiritual, kecerdasan ini senantiasa berpusat pada prinsip atau kebenaran yang hakiki yang bersifat
91
universal dan abadi. Ginanjar (2001) mengungkapkan beberapa tahapan yang digunakan membangun kecerdasan emosi-spiritual, yaitu: 5. Penjernihan emosi (Zero Mind Process); tahap ini merupakan titik tolak dari kecerdasan emosi, yaitu kembali pada hati dan pikiran yang bersifat merdeka serta bebas dari segala belenggu. Ada tujuh hal yang dapat membelenggu dan menutupi fitrah (God-Spot), yaitu: prasangka, prinsipprinsip hidup, pengalaman, kepentingan dan prioritas, sudut pandang, pembanding literatur. 6. Membangun mental (Mental Building); berkenaan dengan pembentukkan alam berpikir dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman. Pada bagian ini diharapkan akan tercipta format berpikir dan emosi berdasarkan kesadaran diri, serta sesuai dengan hati nurani terdalam dari diri manusia. 7. Ketangguhan pribadi (Personal Strength); merupakan langkah pengasahan hati yang telah terbentuk, yang dilakukan secara berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam, salah satunya adalah Mission Statement; penetapan misi melalui syahadat yakni membangun misi kehidupan, membulatkan tekad, membangun visi, menciptakan wawasan, transformasi visi, dan komitmen total. 8. Ketangguhan sosial (Social Strength); merupakan suatu pembentukan dan pelatihan untuk melakukan aliansi, atau sinergi dengan orang lain, serta lingkungan sosialnya (http://saturindu.multipl.com).
92
Dengan demikian individu (karyawan) dapat mengaktualisasikan potensinya sesuai dengan fitrah. Sehingga mampu mengenali dan memahami bagian terdalam dari suara hati diri sendiri serta suara hati orang lain, di mana suara hati adalah dasar kecerdasan emosi-spiritual dalam membangun ketangguhan pribadi sekaligus membangun ketangguhan sosial, sehingga dengan sendirinya etos kerja akan terbentuk dalam diri karyawan.
93
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, ada beberapa kesimpulan yang penulis kemukakan, antara lain : 1) Dari hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient karyawan PT. Karya Toha Putra tergolong “Sedang/cukup” menurut kualitas variabel pada interval 98-102 dengan rata-rata 102,3. Sedangkan, data mengenai etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang tergolong “sedang/cukup” menurut kualitas variabel pada interval 105-108 dengan rata-rata 105,22. 2) Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient terhadap etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. Dengan kata lain, semakin tinggi intensitas mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient, semakin tinggi pula etos kerja karyawan PT. Karya Toha Putra Semarang. 3) Bimbingan dan Konseling Islam yang berfokus pada bimbingan dan konseling karir Islam mempunyai peran penting dalam upaya menumbuh kembangkan dan meningkatkan kecerdasan emosi-spiritual dan etos kerja karyawan. Peran bimbingan dan konseling adalah membantu individu mengetahui, memahami, mengenal dan melihat dirinya sendiri, sesuai dengan hakekat dan fitrahnya, sehingga dapat mengembangkan potensi
94
dan fitrah yang dimiliki secara optimal dengan memahami eksistensi diri sebagai mahluk Allah. Sebagai wujud dari pengembangan potensi tersebut diwujudkan dengan bekerja.
6.2. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi subjek penelitian Para karyawan hendaknya lebih melatih kecerdasan emosi dan spiritualnya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat merelisasikan sebagai upaya meningkatkan etos kerja. 2. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan diharapkan lebih menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan religius. Sehingga tercipta suasana perusahaan yang benar-benar islami. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik Emotional Spiritual Quotient dan etos kerja karyawan disarankan agar mempertimbangkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi etos kerja.
95
6.3. Penutup Puji syukur alhamdulillahirabbil ‘alamin, dengan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan, baik dalam segi bahasa, penulisan, penyajian, sistematika, pembahasan maupun analisisnya. Akhirnya dengan memanjatkan doa, semoga skripsi ini membawa bagi pembaca dan penulis. Selain itu, juga mampu memberikan khasanah ilmu pengetahuan yang positif bagi keilmuan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).
96
BIODATA PENULIS Nama
: Munirotul Hasanah
NIM
: 61111022
Fak/ Jurusan : Dakwah/ BPI Tempat Lahir : Demak Tanggal Lahir : 03 Juli 1987 Alamat
: Jungpasir RT:01/RW:02 No. 28 Kec. Wedung Kab. Demak
Jenjang Pendidikan
:
1) MIN Al-Ittihad
Lulus tahun 1999
2) MTs Bandar Alim
Lulus tahun 2002
3) MAN 2 Semarang
Lulus tahun 2005
4) IAIN Walisongo Fakultas Dakwah Jurusan BPI
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS 1. Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Etos Kerja Sebelum Uji Coba PETUNJUK UMUM 1. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui keseriusan mengikuti aktivitas dan kemampuan mengaktualisasikan potensi karyawan. 2. Dalam lembar ini disajikan sejumlah pernyataan yang menggambarkan keadaan diri Anda. 3. Bacalah semua pernyataan dengan cermat. 4. Tentukan pilihan Anda tersebut berdasarkan pertimbangan pertama yang muncul di pikiran Anda. 5. Setelah selesai, koreksilah sekali lagi semua jawaban untuk memastikan semua pernyataan yang telah Anda tanggapi. 6. Ini bukanlah suatu tes, sehingga semua jawaban adalah benar. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : ........................................................ 2. Agama : ........................................................ 3. Profesi : ........................................................ 4. Alamat : ........................................................ PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan keadaan Anda selama ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom disamping kana pernyataan. SS
: Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S
: Menunjukkan pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda
N
: Menunjukkan pernyataan tersebut Netral dengan keadaan Anda
TS
: Menunjukkan pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda SELAMAT MENGERJAKAN
98
Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) No. 1.
Pernyataan Saya tidak
memiliki
Jawaban minat
untuk
mengikuti pengajian di PT. Karya Toha
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Putra 2.
Saya senang mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
3.
Saya sangat antusias dan sungguhsungguh dalam mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
4.
Dengan mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra, Saya mendapat pencerahan jiwa
5.
Saya mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra agar terlihat kehidupan saya yang agamis di mata orang lain
6.
Saya selalu datang tepat waktu ketika mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
7.
Saya selalu membawa buku khusus, guna
mencatat
materi
yang
disampaikan oleh Narasumber 8.
Saya tidak pernah mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra, karena kondisi tubuh saya capek bekerja
9.
Saya selalu berusaha memperbaiki diri, setelah
mendapatkan
materi
yang
disampaikan oleh Narasumber 10.
Saya materi
kadang yang
tidak
memperhatikan
disampaikan
oleh
99
Narasumber 11.
Ketika saya terlambat, saya tidak malu untuk bertanya kepada teman tentang
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
materi yang sudah disampaikan 12
Saya
sering
merasa
bosan dalam
mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra 13.
Saya bersikap acuh tak acuh setelah mendapatkan materi yang disampaikan oleh Narasumber
14.
Saya mengikuti pengajian hanya untuk menta’ati peraturan yang ada di PT. Karya Toha Putra
15.
Materi pengajian di PT. Karya Toha Putra
yang
disampaikan
selalu
menambah pemahaman saya tentang agama Islam 16.
Saya selalu rutin mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra setiap bulan
17.
Saya tidak melaksanakan materi-materi yang
telah
disampaikan
oleh
Narasumber 18.
Ketika saya merasa capek karena bekerja, saya meninggalkan pengajian di PT. Karya Toha Putra tanpa ijin
19.
Saya selalu memperhatikan materi yang disampaikan oleh Narasumber
20.
Bagi saya mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra sebagai
wadah
sangat
penting
silaturrahmi
dan
100
bertukar pikiran 21.
Saya lebih senang ngobrol dengan teman, daripada mendengarkan materi
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
dalam pengajian di PT. Karya Toha Putra 22.
Walaupun kondisi tubuh saya capek, saya tetap mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
23.
Dengan mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra membuat pekerjaan saya terbengkalai
24.
Saya kadang tertidur saat mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
25.
Saya akan meninggalkan pengajian di PT. Karya Toha Putra dikarenakan ada acara lain yang lebih penting
26.
Ketika saya kurang faham tentang materi yang disampaikan, saya bertanya kepada
Narasumber dalam season
tanya jawab 27.
Saya tetap mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra walaupun saya sakit
28.
Saya tidak perlu
membawa
buku
khusus untuk mencatat materi yang disampaikan oleh Narasumber 29.
Saya sering meninggalkan pengajian di PT. Karya Toha Putra tanpa ijin
30.
Saya selalu berusaha melaksanakan materi-materi yang telah disampaikan oleh Narasumber
101
Etos Kerja No. 1.
Pernyataan
Jawaban
Saya menginginkan hasil kerja saya selalu lebih baik
2.
Saya selalu berusaha menjadi manusia yang produktif
3.
Saya
selalu
terlambat
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
dalam
menyelesaikan pekerjaan yang saya lakukan 4.
Dalam bekerja saya tidak memiliki gairah
5.
Mendapat pujian adalah tujuan saya dalam bekerja
6.
Saya berusaha mentaati tata tertib yang ada di Pabrik
7.
Meskipun banyak mendapat rintangan dan
kesulitan
saya
selalu
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 8.
Jika ada kesempatan saya berkeinginan untuk korupsi
9.
Saya selalu datang ke tempat kerja tepat waktu
10.
Dengan
bekerja
saya
merasa
keberadaan saya diakui dan tidak diremehkan orang lain 11.
Saya
tidak
akan
menyerah
untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan 12.
Saya
selalu
berusaha
menjalankan
perintah dari atasan 13.
Saya kurang ulet dalam menghadapi
102
pekerjaan 14.
Saya selalu berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab
15.
Saya ingin meraih prestasi yang baik dalam bekerja
16.
Saya senang menunda pekerjaan
17.
Selain untuk
memenuhi kebutuhan
hidup, saya bekerja untuk ibadah 18.
Saya
tidak
pernah
memperhatikan
penampilan diri dalam bekerja 19.
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Saya merasa mendapat ketenangan dengan hasil kerja kerja keras yang saya lakukan
20.
Saya bekerja sebagai bukti pengabdian dan rasa syukur kepada Allah
21.
Saya mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya dalam bekerja
22.
Dalam bekerja saya merasa malas
23.
Saya tidak yakin dengan usaha yang saya lakukan bermanfaat bagi orang lain
24.
Saya tidak terbiasa dengan hidup disiplin
25.
Saya tetap rajin bekerja meskipun cuaca buruk
26.
Saya merasa tertekan dalam melakukan pekerjaan
27.
Saya merasa minder dengan pekerjaan saya sekarang
28.
Dalam bekerja saya tidak memiliki
103
target 29.
Saya
akan
melaksanakan
amanat
dengan sebaik-baiknya 30.
Saya selalu datang terlambat ke tempat kerja
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Data uji validitas dan reliabilitas skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Etos Kerja Variabel Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) No. Rspdn R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25
1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4
3 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
6 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 2 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4
7 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
8 3 4 3 4 2 4 4 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4
9 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
10 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4
12 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
13 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5
Item Pernyataan 14 15 16 17 18 2 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 3 2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
104
19 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3
20 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
21 3 4 3 4 2 4 4 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4
22 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
23 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
24 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
25 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
27 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
28 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
29 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4
30 3 4 3 4 2 4 4 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 3 3 4
Variabel Etos Kerja No. Rspdn R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25
1 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
8 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
9 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
10 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
11 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4
13 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
Item Pernyataan 14 15 16 17 18 4 2 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4
19 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
20 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
21 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
22 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4
24 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
25 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
26 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
27 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
28 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
29 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2. Analisis Data Uji Coba
Reliability Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) ******Method 1 (space saver) will be used for this analysis****** R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
4,2000 3,4400 4,3200 4,3600 3,9600 4,2400 4,2400 3,5600 4,2800 4,1200 4,4000 4,3200 4,0400 3,4400 3,5600 4,2000 4,1200
,6455 ,6506 ,6272 ,7572 ,6758 ,7234 ,4359 ,8206 ,6782 ,7257 ,5774 ,6272 ,7895 ,6506 ,8206 ,6455 ,7257
25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
105
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
Statistics for SCALE
4,2400 3,1600 4,2800 3,5600 4,2000 3,5600 4,2800 4,0400 4,2000 4,2000 4,2000 4,2800 3,5600
Mean 120,5600
R E L I A B I L I T Y
Variance 127,6733
A N A L Y S I S
,4359 ,6245 ,6782 ,8206 ,4082 ,5831 ,6782 ,7895 ,6455 ,7071 ,4082 ,6782 ,8206
Std Dev 11,2993
-
25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 N of Variables 30
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
116,3600 117,1200 116,2400 116,2000 116,6000 116,3200 116,3200 117,0000 116,2800 116,4400 116,1600 116,2400 116,5200 117,1200 117,0000 116,3600 116,4400 116,3200 117,4000 116,2800 117,0000 116,3600 117,0000 116,2800 116,5200
119,7400 119,6100 118,8567 120,9167 119,7500 117,9767 124,1433 115,6667 118,8767 117,2567 119,8067 118,8567 118,0933 119,6100 115,6667 119,7400 117,2567 124,1433 119,0000 118,8767 115,6667 125,3233 129,1667 118,8767 118,0933
,5321 ,5368 ,6160 ,3713 ,5048 ,5837 ,3439 ,6421 ,5637 ,6293 ,5960 ,6160 ,5220 ,5368 ,6421 ,5321 ,6293 ,3439 ,6080 ,5637 ,6421 ,2389 -,1383 ,5637 ,5220
,9221 ,9221 ,9211 ,9246 ,9225 ,9214 ,9243 ,9204 ,9217 ,9207 ,9215 ,9211 ,9224 ,9221 ,9204 ,9221 ,9207 ,9243 ,9212 ,9217 ,9204 ,9251 ,9298 ,9217 ,9224
106
SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
116,3600 116,3600 116,3600 116,2800 117,0000
119,7400 117,8233 125,3233 118,8767 115,6667
,5321 ,6091 ,2389 ,5637 ,6421
,9221 ,9210 ,9251 ,9217 ,9204
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
25,0
N of Items = 30
,9247
Reliability Etos Kerja ******Method 1 (space saver) will be used for this analysis****** R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A N A L Y S I S
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
Statistics for SCALE
Mean 119,1200
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
4,2800 3,4800 3,4800 4,3600 4,2000 4,1600 4,0800 3,4800 4,2000 3,4800 4,2000 4,2800 4,2000 4,2000 3,4800 4,2800 3,4800 4,2000 3,4800 3,4800 4,3600 4,2800 4,2800 4,2800 3,7200 3,4800 4,3600 3,5200 4,2000 4,1600
,5416 ,5859 ,7703 ,4899 ,5000 ,5538 ,2769 ,5859 ,5000 ,5859 ,5000 ,4583 ,5000 ,5000 ,7703 ,4583 ,5859 ,5000 ,5859 ,5859 ,4899 ,5416 ,4583 ,5416 ,4583 ,5859 ,4899 ,6532 ,5000 ,5538
25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0
Variance 84,8600
107
Std Dev 9,2119
N of Variables 30
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
114,8400 115,6400 115,6400 114,7600 114,9200 114,9600 115,0400 115,6400 114,9200 115,6400 114,9200 114,8400 114,9200 114,9200 115,6400 114,8400 115,6400 114,9200 115,6400 115,6400 114,7600 114,8400 114,8400 114,8400 115,4000 115,6400 114,7600 115,6000 114,9200 114,9600
78,7233 78,0733 76,1567 79,3567 80,1600 78,0400 83,2900 78,0733 80,1600 78,0733 80,1600 82,8067 80,1600 80,1600 76,1567 82,8067 78,0733 83,7433 78,0733 78,0733 79,3567 78,7233 82,8067 78,7233 82,8333 78,0733 79,3567 76,5833 80,1600 78,0400
Corrected ItemTotal Correlation ,6080 ,6223 ,6032 ,6030 ,4970 ,6657 ,2955 ,6223 ,4970 ,6223 ,4970 ,2210 ,4970 ,4970 ,6032 ,2210 ,6223 ,0947 ,6223 ,6223 ,6030 ,6080 ,2210 ,6080 ,2178 ,6223 ,6030 ,6866 ,4970 ,6657
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
25,0
N of Items = 30
,9260
108
Alpha if Item Deleted ,9225 ,9222 ,9228 ,9227 ,9240 ,9217 ,9260 ,9222 ,9240 ,9222 ,9240 ,9271 ,9240 ,9240 ,9228 ,9271 ,9222 ,9288 ,9222 ,9222 ,9227 ,9225 ,9271 ,9225 ,9271 ,9222 ,9227 ,9212 ,9240 ,9217
Rancangan Sebaran Item Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) No
Indikator
1
Aspirasi kegiatan
4, 9, 15, 20, 30
5,13, 14,17, 23
10
2
Frekuensi kegiatan
2, 6, 16, 22, 27
8, 12, 18, 25, 29
10
3
Tingkat kesungguhan
3, 7, 11, 19, 26
1,10 , 21, 24, 28
10
15
15
30
Jumlah
No. Item Unfavorable
Jumlah
No. Item Favorable
Item
Rancangan Sebaran Item Skala Etos Kerja
Produktivitas kerja
No. Item Favorable 1, 2,7,19, 29
No. Item Unfavorable 8, 13, 23, 26,28
Jumlah Item 10
2
Kedisiplinan kerja
6, 9, 12, 14, 21
3, 18, 22, 24, 30
10
3
Motivasi kerja
11, 15, 17, 25, 30
4, 5,10,16, 27
10
15
15
30
No.
Indikator
1
Jumlah
109
LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS 1. Skala Intensitas mengikuti training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Etos Kerja Setelah Uji Coba PETUNJUK UMUM 1. Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui keseriusan mengikuti aktivitas dan kemampuan mengaktualisasikan potensi karyawan. 2. Dalam lembar ini disajikan sejumlah pernyataan yang menggambarkan keadaan diri Anda. 3. Bacalah semua pernyataan dengan cermat. 4. Tentukan pilihan Anda tersebut berdasarkan pertimbangan pertama yang muncul di pikiran Anda. 5. Setelah selesai, koreksilah sekali lagi semua jawaban untuk memastikan semua pernyataan yang telah Anda tanggapi. 6. Ini bukanlah suatu tes, sehingga semua jawaban adalah benar. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : ........................................................ 2. Agama : ........................................................ 3. Profesi : ........................................................ 4. Alamat: ........................................................ PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan keadaan Anda selama ini, dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom disamping kana pernyataan. SS
: Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S
: Menunjukkan pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda
N
: Menunjukkan pernyataan tersebut Netral dengan keadaan Anda
TS
: Menunjukkan pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS : Menunjukkan pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
SELAMAT MENGERJAKAN
110
Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) No. 1.
Pernyataan Saya
tidak
memiliki
Jawaban minat
untuk
mengikuti pengajian di PT. Karya Toha
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Putra 2.
Saya senang mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
3.
Saya
sangat
antusias
dan
sungguh-
sungguh dalam mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra 4.
Saya mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra agar terlihat kehidupan saya yang agamis di mata orang lain
5.
Saya selalu datang tepat waktu ketika mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
6.
Saya tidak pernah mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra, karena kondisi tubuh saya capek bekerja
7.
Saya selalu berusaha memperbaiki diri, setelah
mendapatkan
materi
yang
disampaikan oleh Narasumber 8.
Saya kadang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh Narasumber
9.
Ketika saya terlambat, saya tidak malu untuk bertanya kepada teman tentang materi yang sudah disampaikan
10.
Saya
sering
merasa
bosan
dalam
mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
111
11.
Saya bersikap acuh tak acuh setelah mendapatkan materi yang disampaikan
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
oleh Narasumber 12.
Saya mengikuti pengajian hanya untuk menta’ati peraturan yang ada di PT. Karya Toha Putra
13.
Materi pengajian di PT. Karya Toha Putra yang
disampaikan
selalu
menambah
pemahaman saya tentang agama Islam 14.
Saya selalu rutin mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra setiap bulan
15.
Saya tidak melaksanakan materi-materi yang telah disampaikan oleh Narasumber
16.
Saya selalu memperhatikan materi yang disampaikan oleh Narasumber
17.
Bagi saya mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra sangat penting sebagai wadah silaturrahmi dan bertukar pikiran
18.
Saya lebih senang ngobrol dengan teman, daripada mendengarkan materi dalam pengajian di PT. Karya Toha Putra
19.
Saya kadang tertidur saat mengikuti pengajian di PT. Karya Toha Putra
20.
Saya akan meninggalkan pengajian di PT. Karya Toha Putra dikarenakan ada acara lain yang lebih penting
21.
Ketika saya kurang faham tentang materi yang disampaikan, saya bertanya kepada Narasumber dalam season tanya jawab
22.
Saya tetap mengikuti pengajian di PT.
112
Karya Toha Putra walaupun saya sakit 23.
Saya sering meninggalkan pengajian di
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
PT. Karya Toha Putra tanpa ijin 24.
Saya
selalu
berusaha
melaksanakan
materi-materi yang telah disampaikan oleh Narasumber
Etso Kerja No. 1.
Pernyataan
Jawaban
Saya menginginkan hasil kerja saya selalu lebih baik
2.
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Saya selalu berusaha menjadi manusia yang produktif
3.
SS
Saya
selalu
menyelesaikan
terlambat pekerjaan
dalam
yang
saya
lakukan 4.
Dalam bekerja saya tidak memiliki gairah
SS
S
N
TS
STS
5.
Mendapat pujian adalah tujuan saya dalam
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
bekerja 6.
Saya berusaha mentaati tata tertib yang ada di Pabrik
7.
Jika ada kesempatan saya berkeinginan untuk korupsi
8.
Saya selalu datang ke tempat kerja tepat waktu
9.
Dengan bekerja saya merasa keberadaan saya diakui dan tidak diremehkan orang lain
10.
Saya
tidak
akan
menyerah
mendapatkan hasil yang memuaskan
113
untuk
11.
Saya kurang ulet dalam menghadapi pekerjaan
12.
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Saya bekerja sebagai bukti pengabdian dan rasa syukur kepada Allah
17.
STS
Saya merasa mendapat ketenangan dengan hasil kerja keras yang saya lakukan
16.
TS
Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, saya bekerja untuk ibadah
15.
N
Saya ingin meraih prestasi yang baik dalam bekerja
14.
S
Saya selalu berusaha menjadi orang yang bertanggung jawab
13.
SS
Saya
mempergunakan
waktu
dengan
sebaik-baiknya dalam bekerja 18.
Dalam bekerja saya merasa malas
SS
S
N
TS
STS
19.
Saya tidak terbiasa dengan hidup disiplin
SS
S
N
TS
STS
20.
Saya merasa tertekan dalam melakukan SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
pekerjaan 21.
Saya merasa minder dengan pekerjaan saya sekarang
22.
Dalam bekerja saya tidak memiliki target
23.
Saya akan melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya
24.
Saya selalu datang terlambat ke tempat kerja
114
Daftar penyebaran responden Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan Etos Kerja No. 1.
Nama Candra Bagus Saputra
Alamat Perum Sumber Indah 1 Blok B No. 49 Kudus
2.
Slamet Suyono
Srondol Kulon, Banyumanik
3.
Gatot
Semarang
4.
Didik Suharsono
Mangunharjon RT:01 RW:02 Smg
5.
A. Fadhy
Semarang
6.
Sofatun
PKS Blok B no. 348
7.
Sidqon
Mangkang Kulon
8.
Nur Dhuha
Kaliwungu
9.
Muslihun
PT. Karya Toha Putra
10.
Muharto
Mangunharjo RT:08 RW:06
11.
Kholidah
Mangkang Kulon
12.
Zaenuri
Mangunharjo
13.
Royani
Kauman, Mangkang Wetan
14.
Machmudi
Pesanggrahan Paten Kendal
15.
Maesaroh
Wonosari RT:03 RW:03 Ngaliyan
16.
Defi
Semarang
17.
Ismail
Mangkang Kulon
18.
Bambang
-
19.
Istirokhah
Mangkang Wetan
20.
Abdussalam
-
21.
Suprihati
Mangunharjo RT:08 RW:03
22.
Luwiyah
Jangli Krajan RT:01 RW:03
23.
Juwaini
Kaliwungu
24.
Tri Hariani
Mangunharjo RT:03 RW:01
25.
Samini
Perum PKS Kaliwungu
26.
Kaspeni
Kendal
115
27.
Nur Wachid
Mangkang Kulon RT:04 RW:05
28.
Marsudi
Mangkang
29.
Mariyati
Plumbon Wonosari Ngaliyan
30.
Supadi
Gondoriyo Ngaliyan
31.
Safawi
Mangkang
32.
Dewi
Mangunharjo, Tugu
33.
Zani Komari
Wonorejo Kaliwungu
34.
M. Farid
Bukit Jatisari Lestari, Mijen- Semarang
35.
Masrokhah
Tambakrejo, Semarang Barat
36.
Sunariyo
Mangunharjo, Tugu
37.
Khoiriyah
-
38.
Fadli Kamil
Jl. Pesek Semarang
39.
Rubiyatun
Mangunharjo RT:05 RW:03
40.
Ritu Juarina
Brangsong, Kendal
41.
Sulastri
Mangkang Kulon
42.
Mustaqim
Mororejo Kaliwungu
43.
Sidik
Mangkang
44.
Suniyah
Mangunharjo RT: 05 RW:IV
45.
Ahmad Chusaini
Rejosari Kaliwungu
46.
Nur hayati
Mangkang Wetan
47.
Safuah
Mangunharjo
48.
Gatot
Mankang Kulon
49.
Quraisy
Jl. Petek Semarang
50.
A. Rozi
Mangkang Kulon
116
2. Data Penelitian No Resp. R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
1 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 3 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
Variabel Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient Item Pernyataan JUMLAH 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 103 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 111 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 92 3 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 100 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 99 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 105 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 95 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 105 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 95 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 105 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 99 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 107 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 102 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 117 4 5 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 107 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 5 100 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 106 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 2 5 4 4 4 102 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 100 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 107 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 3 4 4 4 4 99 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 97 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 100 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 83 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 5 109 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 101 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 115 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 114 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 92 5 5 4 3 3 4 4 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 4 5 4 102 2 5 4 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 99 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 116 4 5 5 5 2 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 105 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4 103 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 2 4 4 5 105 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4 102 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 105 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 5 4 107 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 105 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 105
X
117
5137
No. Resp. R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50
1 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5
5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
6 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 2 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
7 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
9 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 5 2 2 3 4 5 4 2 4 4 3 5 2 4 4 2 3 2 2 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4
Variabel Etos Kerja Item Pernyataan JUMLAH 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 114 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 93 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 106 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 102 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 102 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 116 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 95 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 109 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 114 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 100 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 117 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 99 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 5 4 95 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 4 4 104 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 114 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 110 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 95 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 107 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 109 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 96 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 105 4 2 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 105 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 95 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 101 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 102 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 103 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 106 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 106 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 113 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 112 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 104 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 103 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 109 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 116 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 103 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 115 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 104 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 115 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 106 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 116 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 103 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 106
Y
118
5259
3. Analisis Data Statistics N
INTN_ESQ 50 0 102,7400 1,15062 103,0000 105,00 8,13611 66,19633 34,00 83,00 117,00 5137,00
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
ETOS_KER 50 0 105,1800 ,96413 104,5000 95,00a 6,81741 46,47714 24,00 93,00 117,00 5259,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table INTN_ESQ
Valid
83,00 92,00 95,00 96,00 97,00 99,00 100,00 101,00 102,00 103,00 105,00 106,00 107,00 109,00 111,00 114,00 115,00 116,00 117,00 Total
Frequency 3 2 3 2 1 4 4 1 4 2 8 1 5 1 3 1 1 1 3 50
Percent 6,0 4,0 6,0 4,0 2,0 8,0 8,0 2,0 8,0 4,0 16,0 2,0 10,0 2,0 6,0 2,0 2,0 2,0 6,0 100,0
119
Valid Percent 6,0 4,0 6,0 4,0 2,0 8,0 8,0 2,0 8,0 4,0 16,0 2,0 10,0 2,0 6,0 2,0 2,0 2,0 6,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 10,0 16,0 20,0 22,0 30,0 38,0 40,0 48,0 52,0 68,0 70,0 80,0 82,0 88,0 90,0 92,0 94,0 100,0
ETOS_KER
Valid
93,00 95,00 96,00 98,00 99,00 100,00 101,00 102,00 103,00 104,00 105,00 106,00 107,00 109,00 110,00 112,00 113,00 114,00 115,00 116,00 117,00 Total
Frequency 1 6 1 2 1 1 1 3 6 3 2 5 1 4 1 1 2 3 2 3 1 50
Percent 2,0 12,0 2,0 4,0 2,0 2,0 2,0 6,0 12,0 6,0 4,0 10,0 2,0 8,0 2,0 2,0 4,0 6,0 4,0 6,0 2,0 100,0
Valid Percent 2,0 12,0 2,0 4,0 2,0 2,0 2,0 6,0 12,0 6,0 4,0 10,0 2,0 8,0 2,0 2,0 4,0 6,0 4,0 6,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 14,0 16,0 20,0 22,0 24,0 26,0 32,0 44,0 50,0 54,0 64,0 66,0 74,0 76,0 78,0 82,0 88,0 92,0 98,0 100,0
UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
120
INTN_ESQ 50 102,7400 8,13611 ,103 ,100 -,103 ,727 ,665
ETOS_KER 50 105,1800 6,81741 ,094 ,092 -,094 ,667 ,765
UJI HOMOGENITAS Test of Homogeneity of Variances ETOS_KER Levene Statistic 1,462
df1
df2 11
Sig. ,196
31
ANOVA ETOS_KER
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 918,013 1359,367 2277,380
df 18 31 49
Mean Square 51,001 43,851
F 1,163
Sig. ,346
Sebaran Item Skala Intensitas Mengikuti Training Emotional Spiritual Quotient dan Etos Kerja Jumlah
No
Indikator
No. Item Favorable
No. Item Unfavorable
1
Aspirasi kegiatan
9, 15, 20, 30
5,13, 14,17
8
2
Frekuensi kegiatan
2, 6, 16, 27
8, 12, 25, 29
8
3
Tingkat kesungguhan Jumlah
3, 11, 19, 26 12
1,10, 21, 24 12
8
Item
24
Sebaran Item Skala dan Etos Kerja No. 1 2 3
Indikator Produktivitas kerja Kedisiplinan kerja Motivasi kerja Jumlah
No. Item Favorable
No. Item Jumlah Item Unfavorable
1, 2, 19, 29
8, 13, 26,28
8
6, 9, 14, 21
3, 22, 24, 30
8
11, 15, 17, 30
4, 5, 10, 27
8
12
12
24
121