SKRIPSI “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ADPOINT DETIKCOM DALAM MENARIK MINAT PEMASANG IKLAN PADA TAHUN 2008
Disususn Oleh : Hilda Wiarugenti 04303-090
Disusun Untuk Memenuhi Prasyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Marketing Communication And Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
ABSTRAKSI HILDA WIARUGENTI (04303-090) STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ADPOINT DETIKCOM DALAM MENARIK MINAT PEMASANG IKLAN PADA TAHUN 2008 xi + 74 halaman ; 11 lampiran ; 27 Bibliografi (1970–2007) Perkembangan teknologi yang modern menjadikan media massa tumbuh sebagai sarana bisnis yang mengarah pada komersialisme dan sumber informasi. Beragam media informasi bermunculan dan masing-masing saling berpacu menampilkan informasi terbaru. Dalam memasarkan ruang iklan yang ada di dalam sebuah website, perusahaan berusaha memasarkan produk dan jasanya dengan berbagai cara untuk dapat menarik minat pemasang iklan. Begitu juga dengan Adpoint Detikcom yang masih membutuhkan strategi komunikasi pemasaran dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008. Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori dari Chris Fill yang terdapat dalam buku Marketing Communications: framework, theories, and applications. Dimana di dalam buku tersebut tedapat lima alat komunikasi pemasaran yang mencakup periklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), dan pemasaran langsung (direct marketing), dimana alat-alat tersebut dapat mendukung kegiatan pemasaran. Penelitian ini besifat deskriptif yang hanya mengumpulkan informasi dan memaparkan mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. Pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber yang berkompeten.
Hasil penelitian pada strategi komunikasi pemasaran Adpoint detikcom dalam menarik minat pemasang iklan menunjukkan bahwa menggunakan alat komunikasi pemasaran melalui periklanan, publisitas, dan promosi penjualan, karena merupakan unsur penting dan dianggap strategi pelaksanaan yang efektif dalam menjangkau semua khalayak luas. Selain itu strategi yang lebih mengarahkan kepada klien secara langsung agar para konsumen tertarik dengan produk dan jasa yang ditawarkan merupakan suatu strategi yang digunakan oleh Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan. Sehingga dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa pelaksanaan pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom berusaha untuk menghadapi persaingan yang ada.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Hilda Wiarugenti
NIM
: 04303-090
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
: Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom Dalam Menarik Minat Pemasang Iklan Pada Tahun 2008
Jakarta, November 2008
Mengetahui
Pembimbing I
Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si
Pembimbing II
Drs. Akhmad Mulyana, M.Si
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Hilda Wiarugenti
NIM
: 04303-090
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
: Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom Dalam Menarik Minat Pemasang Iklan Pada Tahun 2008
Jakarta, 20 November 2008
1. Ketua Sidang ( Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si )
(...............................)
2. Penguji Ahli ( S. Margaretha Niken Restaty, S.Sos, M.Si )
(...............................)
3. Pembimbing I ( Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si )
(...............................)
4. Pembimbing II ( Drs. Akhmad Mulyana, M.Si )
(...............................)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Hilda Wiarugenti
NIM
: 04303-090
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marketing Communication and Advertising
Judul Skripsi
: Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom Dalam Menarik Minat Pemasang Iklan Pada Tahun 2008
Jakarta, 1 Desember 2008 Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si
Drs. Akhmad Mulyana, M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Dra. Diah Wardhani, M.Si
Ketua Bidang Studi
Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmannirahim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang penulis haturkan yang telah memberikan banyak nikmat dan telah menghantarkan penulis pada tahap akhir perkuliahan, semata-mata karena Ridho-Nya penulis dapat melalui semua ujian ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan hal yang pertama bagi penulis, sehingga masih ada kekurangan dalam penulisan ini. Menyadari akan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, maka dengan rasa suka cita penulis akan menerima saran-saran perbaikan sebagai bekal penulis untuk masa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Ibu Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si, selaku Dosen pembimbing I dan pembimbing Akademik, terima kasih banyak atas kesabaran, support dan nasihat-nasihat serta bimbingannya terhadap penulis yang begitu besar dan sangat bermanfaat sekali.
2.
Bapak Drs. Akhmad Mulyana, M.Si, selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas pengertian dan bimbingan bapak terhadap penulis.
3.
Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
4.
Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si, Ketua Bidang Studi Marketing Communication & Advertising, terima kasih atas pengarahannya.
5.
Ibu Miranti Komariah selaku HRD Detikcom, terima kasih atas segala bantuannya dan telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6.
Ibu Widya Dewi Suharsi selaku Supervisor Adpoint Detikcom, terima kasih atas kesediaannya meluangkan waktu dan memberikan bantuan sehingga penulis dapat mengerjakan skripsi dengan baik.
7.
Ibu Khazna Eka selaku Staff Adpoint, terima kasih atas bantuannya.
8.
Kedua Orang Tuaku Tersayang, Abi dan Umi terima kasih atas do’a, dukungan, pengertian dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat mencapai semua ini dengan baik.
9.
Kak Nurul, Kak Lia, Bang Tams, Kak Opiek, Bang Imam, Fara, Ziky serta keponakanku yang lucu-lucu kakak Sarah, Bang Suja, Ade Azra, Syifa, Ade Nabiel, Ade Syahnaz terima kasih atas do’a dan dukungannya selama ini kepada penulis.
10.
Teman-teman baikku di sekolah,,,Ririe, Ade, Yuli, Pita, Debor, Indri ’teng-teng’, Amel, Boecet, Andika, Daniel, Bheler, Uwi,, terima kasih atas dukungan dan motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11.
Sahabat-sahabat baikku Kak Dian, Kak Dia, Dini, Uwe, Nina ’chiko’, Arum, Kak Lina, Windi, Kak Vonny yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
12.
Teman teman di Marcomm..Rani, Citra, Nurul, Linda, Farhan, Gudil, Sandi, Ando, Idham, Agung, Ria, Retno, Santi, Tantri, Firdaus, Om Heru, Hilmi, Mahdi, Andi ’cumi’, dan semua anak-anak angkatan 2003 yang tidak bisa penulis sebutkan 1 per 1 !!! Thanx Yupz.
13.
Temen-temen di Amoeba,,Ka Abie, Ka Latif, Bang Ekal, Ka Dany, Ka Wimpy, Ka Sarah, Bang Ricky, Ka Elqi, Pepeng, Aries, Iwang, Bajaj,
Agus, Aldi, Tia, Chubby, Arfen ’raker’, dan buat semua anak-anak amoeba. 14.
Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu terima kasih atas do’a, dukungan dan bantuan serta pengertiannya, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian semua. Amien.
Jakarta, November 2008
Hilda Wiarugenti
DAFTAR ISI Halaman
ABSTRAKSI ...................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .........................................
ii
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ............................................
iii
PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI ...........................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................
viii
DAFTAR BAGAN ..........................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...........................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang .........................................................
1
1.2.
Perumusan Masalah ..................................................
6
1.3.
Tujuan Penelitian ......................................................
6
1.4.
Signifikansi Penelitian ..............................................
7
1.4.1. Signifikansi Akademis ..................................
7
1.4.2. Signifikansi Praktis .......................................
7
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.
KomunikasiPemasaran ..............................................
8
2.1.1
8
Model Komunikasi Pemasaran ......................
2.2.
Pengertian Strategi .....................................................
10
2.3.
Pengertian Pemasaran ................................................
11
2.4.
Strategi Komunikasi Pemasaran ................................
13
2.4.1. Analisa Situasi Lingkungan ...........................
14
2.4.2. Tujuan Komunikasi Pemasaran ....................
16
2.4.3. Segmentasi Pasar ............................................
17
2.4.4. Target Pasar ....................................................
19
2.4.5
Positioning ......................................................
20
2.4.6
Riset dan Evaluasi ……………………………
21
2.5
Alat alat Komunikasi Pemasaran ................................
22
2.6
Website Sebagai Sarana Beriklan ...............................
27
2.6.1
Pemasaran Melalui Website ............................
28
2.6.2
Bentuk-Bentuk Periklanan dalam Website .....
29
2.6.3
Keunggulan Website .......................................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Sifat Penelitian .............................................................
32
3.2.
Metode Penelitian .........................................................
33
3.4.
Teknik Pengumpulan Data ...........................................
34
3.5.
Penentuan Nara Sumber ...............................................
35
3.6.
Definisi Konsep ............................................................
35
3.7.
Fokus Penelitian ...........................................................
36
3.8.
Teknik Analisa ..............................................................
37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian .............................
38
4.1.1. Lokasi Penelitian ..............................................
38
4.1.2. Objek Penelitian ………………………………
38
4.1.3. Visi dan Misi Detikcom ………………………
38
4.1.4. Sejarah Detikcom ……………………………..
39
4.1.5. Layanan dari Detikcom .....................................
41
4.1.6. Detikcom Semakin Beragam ............................
43
4.1.7. Sekilas Tentang Adpoint ……………………..
45
4.1.8. Visi Misi Adpoint Detikcom …………………
46
4.1.9. Format Adpoint Detikcom ................................
46
4.1.10. Lokasi Pemasangan Banner ...............................
46
Hasil Penelitian ..............................................................
47
4.2.1
Analisis Situasi (SWOT) Adpoint Detikcom ....
47
4.2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran ………………
52
4.2.3. Tujuan Komunikasi Pemasaran ……………….
55
4.2.4. Segmentasi Targeting Positioning (STP) ..........
56
4.2.5. Riset dan Evaluasi Adpoint Detikcom ..............
58
4.2.6. Alat-alat Komunikasi Pemasaran .......................
58
4.3. Pembahasan ……………………………………………
63
4.2.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan …………………………………………..
72
5.2. Saran ……………………………………………….....
73
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN
BAGAN I
Model Komunikasi Pemasaran .................................
10
DAFTAR TABEL
TABEL I
Jenis Media Periklanan Adpoint Detikcom .................
59
TABEL II
Kegiatan Seminar Adpoint Detikcom ...........................
61
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring
dengan
perkembangan
teknologi
yang
modern,
menjadikan
masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan segala aktivitasnya. Ini terbukti dengan hadirnya beragam media massa dalam kehidupan. Perkembangan teknologi yang modern menjadikan media massa tumbuh sebagai sarana bisnis yang mengarah pada komersialisme dan sumber informasi. Beragam media informasi bermunculan dan masing-masing saling berpacu menampilkan
informasi
terbaru.
Sedangkan
media
yang
mengarah
pada
komersialisasi, tumbuh sebagai sarana bisnis dan mendapatkan keuntungan. Kita menyadari banyak media yang bermunculan dengan beraneka ragam baik itu media cetak ataupun media elektronik, semua bersaing agar bisa diterima oleh masyarakat luas. Saat ini kebanyakan dari masyarakat lebih menginginkan sarana dalam mencari informasi, menyampaikan pesan, serta memperkenalkan produk atau jasa mereka dengan cara yang lebih cepat dalam proses penyampaiannya. Iklan merupakan salah satu sarana informasi bagi konsumen atau khalayak dalam upaya memperoleh informasi tentang suatu produk atau jasa. Iklan juga merupakan sarana yang telah banyak digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada khalayak. Salah satu media iklan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah pada media internet yang merupakan media elektronik. Hadirnya internet ditengah-tengah khalayak merupakan suatu media untuk berkomunikasi. Seperti kita ketahui sekarang ini internet menjadi bagian yang penting bagi kita
untuk menyampaikan informasi. Internet adalah
jaringan komputer yang saling
berhubungan yang terdapat diseluruh dunia yang memungkinkan transfer informasi secara elektronik.1 Internet juga dirujuk sebagai ruang maya. Namun kadang kala internet juga suka salah digunakan oleh khalayak dalam penyampaian informasi yang menyimpang mengingat internet dirujuk sebagai ruang maya. Walaupun demikian banyaknya informasi yang kita peroleh dari internet merupakan sebuah kebanggaan dan kepuasan yang didapat dalam memperoleh informasi tersebut lebih dulu. Sejak tahun 1994 , awal ledakan munculnya minat masyarakat dalam penggunaan internet.2 Banyak para pemasar telah beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan melakukan transaksi penjualan. Melihat banyaknya minat masyarakat dalam menggunakan internet untuk memperoleh sebuah informasi, maka sekarang ini banyak juga perusahaan-perusahaan membuat website baik itu untuk secara komersil ataupun hanya sekedar untuk memberitahukan informasi mengenai perusahaannya kepada khalayak. Tujuan didirikannya website yang bersifat komersial yaitu agar datangnya para pengiklan. Website yang bersifat komersial biasanya selain menghadirkan informasi, juga menawarkan beragam hiburan dan berita. Semua website atau situs baik itu komersial ataupun non komersial biasanya juga ditampilkan dengan tampilan yang menarik. Kebanyakan sebuah website atau situs mengandalkan hidup dari datangnya para pengiklan, dimana suatu perusahaan yang menginginkan produk atau jasa mereka dapat diketahui oleh orang banyak, maka perusahaan tersebut
1
Terence A.Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 541 2 Ward Hanson, Pemasaran Internet, Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2000, hal 4
akan beriklan disalah satu website atau situs tertentu dengan membayarnya. Karena adanya pengiklan merupakan masukan utama dalam menjalankan aktivitas sebagai media yang profesional dengan mencari keuntungan (laba). Tetapi karena persaingan antar media sangat ketat, hal ini bisa berpengaruh pada penjualan ruang iklan. Oleh sebab itu, penting dan dibutuhkannya suatu strategi komunikasi pemasaran dilakukan dalam sebuah situs atau web. Hal ini dilakukan agar semua orang bisa mengetahui mengenai produk atau jasa yang kita tawarkan. Karena di sejumlah perusahaan besar telah mengembangkan pemasaran produk berbasis web, sehingga pada proses transaksi bisa secara online. Sebab strategi komunikasi untuk sebuah web dapat menjelaskan jaringan web sebagai sarana pemasaran dan kontak terhadap konsumen. Detikcom merupakan salah satu situs website terbesar yang ada di Indonesia yang memiliki kompetitor seperti okezone.com yang baru-baru ini mulai berkembang. Kedua situs website ini sama-sama ingin memberikan yang terbaik bagi khalayak. Salah satu website yang akan diteliti adalah website Detikcom Jakarta, khususnya pada ruang iklan yaitu Adpoint. Adpoint merupakan ruang (space) untuk beriklan yang memberikan kesempatan kepada khalayak untuk beriklan di Detikcom. Detikcom sendiri untuk pertama kalinya didirikan pada tanggal 9 Juli 1998, dan sekarang ini bertempat di Jl.Warung Buncit Raya no.75, Jakarta dalam naungan PT. Agranet Multicitra Siberkom. Detikcom dapat dikatakan sebagai destinasi utama pengguna internet di Indonesia untuk mendapatkan informasi dan berita yang real time. Banyaknya pengguna internet yang mengakses situs detikcom dibuktikan dengan diperolehnya Yudistira Award yang diberikan oleh IDC (Internet Data Center) Indonesia pada tahun 2003 untuk kategori penyumbang traffic IIX terbesar.3
3
Sumber : Media Kit Detikcom
Seperti kita ketahui pada umumnya sebuah situs menitik beratkan pada informasi ataupun isi dan penjualan ruang (space) iklannya. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan bagian terpenting didalam sebuah website. Detikcom juga merupakan media yang sangat tepat untuk memperoleh informasi yang real time sekaligus media yang pantas untuk mengkomunikasikan produk dan jasa klien-klien detikcom dalam aktivitas beriklan yaitu disediakannya ruang (space) yaitu Adpoint. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus pembahasan utama ialah mengenai strategi komunikasi pemasaran ruang beriklan khususnya Adpoint yang ada di Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada Tahun 2008. Ditengah persaingan media massa yang semakin ketat dan banyak bermunculan, Detikcom sebagai salah satu situs internet yang mampu bertahan sampai sekarang karena tidak lepas dari kerja sama yang baik dan solid. Hasil kerja sama ini menghasilkan inovasi terbaru yaitu hadirnya Adpoint. Seperti telah diungkapkan, Adpoint merupakan inovasi baru yang dihadirkan oleh Detikcom sebagai sarana untuk beriklan. Faktor yang mendukung keberhasilan atau tidaknya website Detikcom khususnya Adpoint tidak lepas dari kinerja dan kerja sama yang baik bagi pemasar. Dalam hal ini, Adpoint merupakan sarana untuk beriklan di Detikcom yang masih memerlukan strategi komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mengatasi persaingan tersebut. Namun dengan demikian, walaupun belum lama Adpoint dihadirkan, banyak pemasang iklan yang ingin mengiklankan produk dan jasa nya melalui Adpoint, karena pada dasarnya Adpoint Detikcom memiliki sasaran yang ditujukan bagi siapapun dan perusahaan apapun. Baik itu korporasi besar yang memerlukan sistem pembayaran lebih fair, atau yang ingin mendapatkan kebebasan memasang banner atau iklannya. Atau usaha kecil menengah ( UKM ) dan perorangan yang
membutuhkan promosi produknya.Data-data pemasang iklan atau klien dari Adpoint antara lain Obuku.com, kadounik.com, anjingkita.com, tanah abang.com, raja cincin kawin.com. Upaya untuk mempertahankan dan mendapatkan klien untuk memasang iklan di Adpoint Detikcom peranan pemasar sangat dibutuhkan dan penting. Mengingat dengan adanya seorang pemasar, mereka bisa menginformasikan kepada khalayak atau klien. Dalam hal ini peranan Supervisor Adpoint penting dalam bertanggung jawab terhadap pengembangan Adpoint. Selain adanya Supervisor, Staff juga berperan aktif dalam menarik minat pemasang iklan. Alasan peneliti tertarik untuk meneliti “Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom dalam Menarik Minat Pemasang Iklan Pada Tahun 2008”, karena melihat persaingan antar media yang merupakan sarana untuk beriklan yang semakin ketat dalam hal ini Adpoint Detikcom tidak bisa hanya tinggal diam, walaupun Adpoint merupakan ruang beriklan yang baru dihadirkan di Detikcom tetapi bagaimana Adpoint Detikcom mengkomunikasikan nya kepada khalayak mengenai penjualan produk dan jasanya yaitu berupa ruang ( space ) iklan, dan alasan untuk memilih tahun 2008 karena pada tahun tersebut terjadi perubahan struktur organisasi jadi dalam hal ini tetap diperlukannya strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan efektif untuk mengatasi persaingan yang ada. Fokus terpenting adalah harus memiliki strategi komunikasi yang efektif dalam hal mendapatkan minat pemasang iklan dari klien agar memanfaatkan Adpoint sebagai media untuk beriklan.
1.2 Perumusan Masalah Seperti diketahui, komunikasi pemasaran sangat berperan penting dalam menentukan sebuah perusahaan. dimana perusahaan menginginkan produk mereka bisa diterima oleh masyarakat luas. Maka melihat pada permasalahan tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian yang mengangkat permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008 ? ”.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yaitu : Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008.
1.4 Signifikasi Penelitian 1.4.1 Signifikasi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu yang bermanfaat terhadap pengembangan studi ilmu komunikasi, khususnya di bidang marketing communication yaitu mengenai strategi pemasaran.
1.4.2 Signifikasi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Detikcom khususnya Adpoint sehingga dapat terwujudnya strategi komunikasi pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan secara efektif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi perusahaan Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.
2.1.1 Model Komunikasi Pemasaran Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga disebut sumber (source). Didalam penyampaian pesan, pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspons oleh penerima pesan. Pada proses ini, ditentukan pula jenis komunikasi yang digunakan. Apakah pesan yang disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, public relation atau dengan direct marketing juga harus ditentukan. Karena dengan proses perancangan dan penentuan jenis promosi merupakan proses encoding, dimana proses menerjemahkan tujuan komunikasi kedalam bentuk pesan yang dikirimkan kepada penerima. Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail, sedangkan pesan melalui media elektronik seperti radio dan televisi tidak
boleh secara detail menerangkan produk. Proses penyampaian pesan melalui media disebut sebagai proses transmisi. Setelah pesan disampaikan dan diterima oleh penerima, selanjutnya penerima akan memberikan respons terhadap pesan tersebut. Respons yang dihasilkan bisa bersifat positif, negatif, atau netral. Kesesuaian antara harapan pengirim dan dengan tanggapan penerima sangat diharapkan, karena hal ini akan mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam proses memberikan respons ini, biasa disebut dengan proses decoding, dimana penerima memberi interpretasi atas pesan yang diterima. Pada proses decoding ini, selanjutnya akan menciptakan tindakan konsumen sebagai penerima pesan. Jika pesan yang disampaikan diterima secara positif, maka akan memberikan pengaruh positif baik pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Proses yang terakhir yaitu adanya umpan balik (feedback) atas pesan yang telah disampaikan, apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan. Artinya apakah mendapatkan respond dan tindakan yang positif atau sebaliknya pesan tidak sampai secara efektif. Secara keseluruhan tahapan proses komunikasi pemasaran terdapat pada gambar berikut ini:4
4
Sutisna, SE,ME, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 270
Bagan I
Model Komunikasi Pemasaran Umpan balik
Sumber
Pemasaran
Encoding
Agency iklan, tenaga penjual, iklan, personal selling, sales promotion, public relation, direct marketing
Transmisi
radio, Tv, surat kabar, majalah brosur
Decoding
Respons dan interpretasi oleh penerima
Tindakan
Perilaku konsumen
2.2 Pengertian Strategi Pada dasar nya strategi adalah sebuah perencanaan yang akan dilakukan guna mencapai suatu tujuan. Strategi sangat penting dalam hidup pribadi dan hidup perusahaan. Jelas diungkapkan bahwa strategi itu adalah segala-galanya. Karena tanpa adanya suatu strategi, kita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Lawrence R. Jauch & William F. Gueck juga mendefinisikan, bahwa strategi itu adalah sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan yang ada, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.5 Adapun pendapat strategi menurut McDonald “How the company intend to go about achieving it’s objective”6 yang berarti bahwa bagaimana sebuah perusahaan bisa melaksanakannya agar tujuan itu bisa dicapai. Dari berbagai pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa strategi mencakup pencapaian melalui pelaksanaan sejumlah kegiatan secara tepat.
2.3 Pengertian Pemasaran Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.7 Di dalam pelaksanaannya, komunikasi memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk dipasar.8 Tugas dari pemasaran adalah melayani kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya, dan mengkomunikasikan produk perusahaan. Inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak dengan pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya
5
Lawrence R. Jauch & William F. Gueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996, hal 12 6 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Penerbit Amara Books, Yogyakarta, 2003, hal 23 7 Terence A Shimp, Periklanan Promosi aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid pertama, Edisi kelima, Erlangga, 2003, hal 4 8 Sutisna, Op cit, hal 268
luas dan kompleks.9 Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.10 Adanya suatu proses pertukaran dalam suatu kegiatan pemasaran disebabkan oleh adanya dua konsep yang sangat mendasar, yang antara lain sebagai berikut : a) Kebutuhan Kebutuhan adalah hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya. b) Keinginan Keinginan adalah pernyataan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhannya yang dipertajam oleh budaya dan kepribadiannya. Perbedaan dengan kebutuhan adalah
terletak
pada
barang-barang
yang
dipilih
seseorang
untuk
melangsungkan hidupnya.11 Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses komunikasi pemasaran, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai terciptanya hubungan pertukaran yang memuaskan.
2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi komunikasi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Dimana dengan adanya strategi suatu perusahaan dapat membuat suatu komunikasi pemasaran yang baik dalam mendistribusikan produk atau jasa,
9
Sutisna, ibid, hal 264 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol), Jilid pertama, Edisi Revisi, PT Prenhalindo, Jakarta, 1997, hal 10 11 Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia (segmentasi, targeting, dan positioning) , PT Gramedia, Jakarta,2001, hal 60 10
karena dengan adanya strategi komunikasi pemasaran, perusahaan dapat menentukan perencanaan di dalam perusahaan. Definisi komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chris Fill dalam Marketing Communications: framework, theories, and applications sebagai berikut: “ The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intend evoking a desired set of responses within the market set and setting up the purposes of the modifying present company message and identifying new communication opportunities”12 Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa komunikasi pemasaran merupakan suatu proses dimana pihak perusahaan harus mempunyai suatu rencana pemasaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga pencapaian akan kontribusi pada strategi korporasi dan dapat dilaksanakan melalui penggunaan sumber daya perusahaan efektif. Inti dari komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.13 Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien, dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang bersifat membujuk dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang di sebar
12
Chris Fill, Marketing Communication: Framework, theories and application, Prentice Hall, 1995, hal. 5 13 Chris Fill, Ibid, hal 267
luaskan kepada pelanggan atau kliennya.14 Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Karena dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.15 Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran adalah perencanaan secara cermat mengenai kegiatan yang dilakukan dalam menyampaikan pesan kepada konsumen sasaran mengenai keberadaan produk.
2.4.1 Analisa Situasi Lingkungan Analisa situasi lingkungan merupakan awal proses dari perumusan strategi. Selain itu, analisa situasi juga mengharuskan perusahaan untuk menemukan kesesuaian antara peluang-peluang dan kekuatan. Analisa Faktor Kunci adalah sesuatu yang berguna untuk melakukan penekanan dan mengeluarkan hal-hal yang penting yang bersangkutan kepada komunikasi pemasaran efektif.16 Analisa faktor kunci merupakan bagian yang penting dalam membuat strategi komunikasi pemasaran pada sebuah perusahaan. Agar komunikasi pemasaran sukses perlu dilakukannya sebuah pengawasan, diantaranya yaitu pengawasan lingkungan (environmental monitoring) atau biasa disebut dengan analisis situasi (situation analysis). Analisis situasi melibatkan dua kegiatan umum, yang pertama analisis internal (internal analysis) yang dilakukan terhadap kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Kegiatan ini dilakukan pada manajemen atau
14
Terence A. Shimp, Op cit, hal 4 Sutisna SE.ME, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003 , hal 268 16 Chris Fill, Ibid, hal 66 15
konsultan dari luar mengkaji kemampuan pemasaran, keuangan, produksi, dan organisasi. Setiap faktor dinilai untuk mengetahui apakah faktor tersebut merupakan kekuatan utama (major strength), kekuatan kecil (minor strength), faktor netral (netral factor) kelemahan kecil (minor weakness) atau kelemahan utama (major weakness)17 Analisis situasi yang kedua yaitu analisis eksternal (external analysis) yang dilakukan terhadap peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Perusahaan harus memantau faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi. Perusahaan harus memiliki system intelijen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan dan perkembangan penting yang terjadi. Untuk masing-masing kecenderungan dan perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkannya. Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang pemasaran baru. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan, sedangkan ancaman lingkungan adalah
tantangan
akibat
kecenderungan
atau
perkembangan
yang
kurang
menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif.18
Analisis situasi menggunakan analisis SWOT, yaitu: a. Kekuatan / Strength b. Kelemahan / Weakness c. Peluang / Opportunities
17
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal 89 18 Philip Kotler, Ibid, hal 88
d. Ancaman / Threats19 Berdasarkan penjelasan-penjelasan dalam mengembangkan komunikasi yang efektif, ada baiknya perusahaan memiliki segmen dan target yang dituju. Ini lebih memungkinkan terciptanya tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Karena dengan adanya segmentasi, targeting, positioning pelaksanaan pemasaran bisa berjalan sesuai rencana.
2.4.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran Menentukan tujuan yang mau dicapai adalah langkah paling penting bagi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap organisasi. Didalam menentukan tujuan komunikasi pemasaran berbeda-beda, karena disesuaikan dengan sasaran yang perusahaan tuju. Didalam tujuan komunikasi pemasaran terdapat beberapa point penting yang harus dianalisis agar tujuan komunikasi pemasaran itu bisa dicapai. Point-point yang harus diperhatikan dalam tujuan komunikasi pemasaran itu antara lain bagaimana produk dan pasar perusahaan, bagaimana mengalokasikan anggaran biaya pemasaran untuk berbagai alat dalam bauran pemasaran. Perusahaan harus memutuskan alokasi biaya pemasaran dalam mendukung strategi pemasaran. Dengan alokasi biaya pemasaran, kebutuhan akan perubahan strategi untuk menghadapi pasar dapat diatasi melalui pembuatan strategi-strategi baru.20
19
Freddy Rangkuti, Flexible Marketing, teknik agar tetap tumbuh dalam situasi bisnis yang bergejolak dan analisis kasus, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal 132 20 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996, hal 93
2.4.3 Segmentasi Pasar Segmentasi pasar (market segmentation) merupakan proses membagi pasar kedalam
segmen
atau
kelompok
yang
bermakna,
relatif
serupa
dapat
diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyesuaikan bauran pemasaran (marketing mix) untuk memenuhi satu atau segmen tertentu.21 Segmentasi yang dilakukan harus mengacu pada kekuatan dan kelebihan dari perusahaan, mengingat pasar sangat luas dan setiap pembeli mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik dan berbeda. Segmentasi pasar adalah upaya untuk memilah-milah pasar yang yang heterogen menjadi lapisan yang homogen. Pemasaran segmentasi menawarkan beberapa manfaat dibandingkan pemasaran masal. Perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih selaras dan mengenakan harga yang pantas bagi pemirsa sasaran. Pilihan saluran distribusi dan komunikasi menjadi jauh lebih mudah. Dan perusahaan mungkin menghadapi lebih sedikit pesaing jika lebih sedikit pesaing yang memusatkan perhatian pada segmentasi pasar ini.22 Adapun variable-variabel utama yang dapat digunakan dalam mengsegmentasi pasar konsumsi :23 a. Segmentasi goegrafis, yaitu membagi pasar kedalam unit goegrafis yang berbeda-beda seperti Negara regional, Negara bagian, kota, atau lingkungan. b. Segmentasi demografis, yaitu membagi pasar menjadi grup-grup berdasarkan variabel seperti usia, gender, siklus keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
21
Lamb Hair, Mc Daniel, Pemasaran, Jilid 1, PT. Salemba Empat Patria, 2000, hal 280-281 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,Analisis,Perencanaan,Implementasi,dan Pengendalian Edisi kedelapan Erlangga, Jakarta, 1992 hal. 222 23 Kotler & Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, 8th Edition, Penerbit Erlangga, 2001, hal. 294 22
Faktor demografis adalah dasar paling popular untuk segmentasi grup konsumen, terutama karena kebutuhan, keinginan, dan tingkat penggunaan konsumen sering beragam sejalan dengan variabel demografisnya. c. Segmentasi Psikografis, yaitu membagi pasar menjadi grup yang berbeda-beda, yang didasarkan pada kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang dalam grup demografis yang sama dapat memiliki tampilan psikografis yang berbeda. d. Segmentasi Perilaku, yaitu memilah suatu pasar menjadi beberapa grup berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. Sebagian pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah titik terbaik untuk membangun segmentasi pasar.
Agar dapat berguna, segmen-segmen pasar haruslah :24
Dapat diukur : Ukuran, daya beli, dan profit segmen dapat diukur
Besar : Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus untuk mereka.
Dapat diakses : Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
Dapat dibedakan : Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
Dapat diambil tindakan : Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.
24
Philip Kotler, Ibid, hal. 238
2.4.4 Target Pasar Setelah perusahaan menetapkan segmen pasar mereka, selanjutnya perusahaan memutuskan siapa yang akan menjadi target pasar mereka. Target pasar adalah sekelompok orang yang dijadikan sasaran pemasaran produk karena memiliki kebutuhan yang (diasumsikan) sama terhadap suatu produk. Perumusan pasar sasaran dalam segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar kriteria wilayah pasar sasaran (kriteria geografis), kriteria kependudukan (kriteria demografis), kriteria kejiwaan (kriteria psikografis), dan berdasarkan kriteria perilaku (kriteria behavioral). Pasar sasaran bisa berupa beberapa kelompok segmen yang dimasuki, tergantung dari definisi pasar sasaran yang dikembangkan. Pasar sasaran inilah yang akan menjadi bidikan strategi pemasaran yang dikembangkan oleh perusahaan.25
2.4.5 Positioning Positioning harus sudah dipikirkan ketika perusahaan menentukan target sasarannya. Didalam penentuan posisi produk di pasar, merupakan langkah strategi yang tidak boleh dilupakan. Dalam buku Membidik Pasar Indonesia, segmentasi, Targeting, dan Positioning, Positioning di artikan “Positioning is not what you do to a product. Is is what you do to the mind of the prospect” (Ries & Trout, 1986). artinya, positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Positioning bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi. Ia berhubungan dengan bagaimana konsumen
25
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003 , hal. 8
mendapatkan sebuah produk di dalam otaknya, didalam khayalnya, sehingga konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu.26 Konsep positioning muncul karena dirasakan perlu mengantisipasi persaingan ketat antar produk sejenis. Ada beberapa hal yang perlu dikaji dalam penentuan positioning : 1) Identifikasi karakteristik konsumen sasaran 2) Identifikasi tentang produk pesaing termasuk positioningnya 3) Pengkajian persepsi konsumen sasaran tentang berbagai produk yang ada (pesaing) 4) Pengkajian tentang persepsi konsumen tentang karakteristik produk yang akan dipasarkan Positioning berhubungan erat dengan strategi komunikasi. Positioning harus bisa mewakili citra yang akan ditanamkan dibenak konsumen. Positioning dilakukan agar konsumen mampu mengingat merek atau produk atau nama tertentu dalam benaknya, sehingga menjadikan produk itu mempunyai citra yang kuat dimata konsumen.27
2.4.6 Riset dan Evaluasi ( Research and Evaluation ) Terlepas dari situasi yang dihadapi, adalah penting untuk melakukan evaluasi hasil dari upaya komunikasi pemasaran. Pelaksanaan riset dan pengumpulan data menjadi lebih penting untuk menentukan apakah upaya komunikasi pemasaran telah
26
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Posotioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998, hal. 506 27 Rhenald Kasali, Ibid, hal. 259
mencapai tujuan yang diharapkan atau belum. Hasil-hasil kemudian dapat diukur dengan melihat volume penjualan. Mengukur hasil dari semua program komunikasi pemasaran penting dilakukan. Kegagalan dalam mencapai target mengidentifikasikan diperlukan tindakan korektif. Tindakan korektif mungkin akan memerlukan investasi yang lebih besar, kombinasi elemen-elemen komunikasi yang berbeda, strategi kreatif yang perlu direvisi, alokasi media yang berbeda, atau berbagai kemungkinan lain. Hanya dengan penetapan tujuan dan pengukuran hasil yang sistematis, kemudian dapat diketahui apakah program komunikasi pemasaran telah berjalan seperti yang diharapkan.28
2.5 Alat alat Komunikasi Pemasaran Chriss Fill dalam bukunya Marketing Communications: framework, theories, and applications, membuat Summary of the key characteristics of tool marketing communication, membagi beberapa alat-alat komunikasi pemasaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses komunikasi dapat berjalan efektif hingga sampai pada target market atau masyarakat29, yaitu:
a. Periklanan (Advertising) Periklanan (advertising) adalah salah satu bentuk promosi yang berdampak (efek)
tertunda. Ini dikarenakan iklan selalu menggunakan media, tidak
menggunakan komunikasi langsung. menurut Sutisna didalam buku nya, definisi
28
Terence A Shimp, Periklanan Promosi aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid pertama, Edisi kelima, Erlangga, 2003, hal 60 29 Chris Fill, Marketing Communications: framework, theories and applications, prencise hall international limited, hal.12
periklanan biasanya mengandung enam elemen.30 Elemen pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruangan khusus yang gratis, atau walaupun harus membayar tapi dengan jumlah yang sedikit. Kedua, selain pesan yang harus disampaikan dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor.
Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tetapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan itu. Elemen ketiga, upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen. Elemen keempat, periklanan memerlukan eleman media massa sebagai media penyampaian pesan. Kelima, periklanan dikategorikan sebagai komunikasi masal, sehingga periklanan mempunyai sifat bukan pribadi (nonpersonal). Elemen terakhir, yaitu audiens. Dalam perencanaan iklan, harus jelas ditentukan kelompok konsumen yang menjadi sasaran pesan.
b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Adalah bentuk penjualan yang dilakukan oleh orang secara langsung dan pribadi kepada calon konsumen. Penjualan tatap muka merupakan cara yang paling efektif dalam proses pemasaran, karena melibatkan dua orang atau lebih dalam interaksi dua arah. Personal selling mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa, karena : 1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting.
30
Sutisna, Op cit, hal. 275-276
2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin. 3. Orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat penjualan tatap muka ( personal selling) dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian ditempat pada saat itu juga.31
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan merupakan salah satu upaya promosi yang menitik beratkan pada peningkatan penjualan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan mengharapkan konsumen untuk membeli. Menurut Nikels32, Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan tatap muka, periklanan, dan publisitas, yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan perdagangan dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Alat promosi penjualan berupa kupon, kontes, premium, dan sejenisnya. Promosi penjualan memberikan tiga manfaat, antara lain : 33
Komunikasi : Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk.
Insentif : Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
31
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal. 109 32 Nikels William G, Marketing Principles, Englewood Cliffs : Prentice-Hall, Inc., 1970 33 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid kedua, PT. Prenhallindo, Jakarta, 1997, hal. 224
Ajakan : Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.
Adapun keterbatasan Promosi Penjualan : 1) Karena sifatnya jangka pendek, sales promotion tidak dapat membangun atau membentuk kesetiaan konsumen. 2) Karena bersifat sementara, sales promotion tidak dapat mengembalikan trend penjualan yang diakibatkan penurunan Product Life Cycle. 3) Sales Promotion tidak dapat memaksa konsumen menerima produk yang tidak memenuhi kepuasan konsumen.
d. Pubisitas (Publicity) Publisitas adalah merupakan suatu stimuli nonpersonal terhadap suatu permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebar-sebarkan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu diradio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.34 Sedangkan menurut Tom Duncan adalah : ”Publicity the use of nonpaid media message to deliver brand information designed to positively influence customers and prospects.”35 Definisi diatas adalah pesan yang tidak mengeluarkan biaya media untuk menyampaikan informasi positif mengenai merek dalam menawarkan produk kepada konsumen dan pasar yang dituju.
34 35
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000, hl.50 Duncan. Tom, (2005) Advertising & IMC, 2nd Ed, McGraw-Hill, Page 573
Kegiatan publisitas pada umumnya dilakukan pada saat peluncuran produk baru (launching product). Perusahaan menggunakan alat komunikasi ini guna mempublikasikan kepada konsumen tentang keberadaan produk di pasar. Tiga elemen penting dalam publisitas yaitu : a) Nilai kepercayaan yang tinggi b) Dorongan untuk keluar c)
Dramatisasi Publisitas dalam mengkomunikasikan produk ataupun programnya harus
menggambarkan realitas yang sebenarnya, karena apabila tidak sesuai dengan realita atau kenyataan maka citra produk tersebut akan berdampak kurang baik dan menimbulkan persepsi yang tidak baik terhadap konsumen.36
e. Penjualan Langsung (Direct Marketing) Menurut Asosiasi pemasaran langsung (The Direct Marketing Association) mendefinisikan pemasaran langsung sebagai “sebuah sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih guna mendapatkan respon dan atau transaksi yang bisa diukur di suatu lokasi”.37 Mengartikan bahwa pemasaran langsung merupakan salah satu alat pemasaran yang menggunakan media-media secara efektif agar dapat menimbulkan respon secara langsung. Adapun sifat dari pemasaran langsung, yaitu :38
36
Non publik : Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu
Disesuaikan : Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju
Philip Kotler. Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Principle Of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall, 1996, hal 134-136 37 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta, 1992, hal. 206 38 Philip Kotler, Opcit, , Jilid kedua, Jakarta, 1997 hal. 225
Terbaru : Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang
Interaksi : Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.
Seperti telah dibahas, bahwa pemasaran dan bauran promosi adalah bagian yang saling berhubungan. Dimana dengan adanya bauran promosi, perusahaan dapat menginformasikan kepada masyarakat untuk mempengaruhinya. Dalam bukunya, Chris Fill juga menggambarkan efektifitas dari alat-alat promosi bahwa setiap alat-alat promosi memiliki kapasitas dan efektifitas dalam mengkomunikasikan serta untuk mencapai tujuan yang berbeda dalam menjangkau khalayak sasarannya yang dilihat dari segi komunikasi, biaya, dan pengendalian.
2.6 Website Sebagai Sarana Beriklan Internet telah mengalami pertumbuhan yang pesat sejak 1995 sebagian besar karena Word Wide Web atau Website mudah digunakan dan lebih aplikatif.39 Salah satu bentuk komunikasi yang paling popular dan banyak memberikan informasi selengkap mungkin di internet adalah dengan membuka suatu situs web. Website merupakan jaringan atau system independent yang menawarkan beragam informasi, hiburan, komersial, dan sumber-sumber lainnya. Banyak para pemasar yang beralih dalam kegiatan penawarannya melalui situs website, karena website sebagai media untuk konsumen, baik untuk berinteraksi dengan pemasar maupun untuk transaksi bursa perdagangan.40
39
Ward Hanson, Pemasaran Internet, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003, hal.104 Terence A Shimp, Periklanan Promosi aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid pertama, Edisi kelima, Erlangga, 2003, hal 543
40
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan website sebagai sarana untuk beriklan dapat menciptakan suatu cara yang baru dan lebih efektif dan efisian dalam melakukan pemasaran ataupun penawaran.
2.6.1 Pemasaran Melalui Website Website adalah salah satu sarana yang diciptakan atau dihasilkan dari internet untuk mempromosikan atau memasarkan produk atau jasa perusahaan.41 Dan adanya teknologi ini, menciptakan bisnis baru bagi perusahaan dengan langkah meluncurkan atau memperkenalkan produk baru di dalam pasar, dan bagaimana sebuah perusahaan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Pertumbuhan yang cepat pada penggunaan website dalam pemasaran merupakan teknologi yang popular dan bisa menghasilkan banyak keuntungan, mengingat sebuah website bisa memasarkan produk dari perusahaan tertentu. Pemasaran melalui website akan meningkatkan peluang penjualan perusahaan, karena website dapat membuat kita berkomunikasi dengan semua orang di dunia. Produk atau jasa dapat dijelaskan dengan lengkap kepada pengunjung, sehingga mereka merasakan benefit atau manfaat dari produk atau jasa perusahaan.
2.6.2 Bentuk-Bentuk Periklanan dalam Website Pada umumnya para pengiklan menggunakan dua bentuk umum periklanan, antara lain iklan spanduk (banner advertising) dan sponsor (Sponsorship). Iklan spanduk merupakan bentuk periklanan yang lebih umum. Iklan-iklan spanduk ini merupakan iklan berukuran kecil, yang statis dipasang dalam konteks yang sering dikunjungi. Spanduk periklanan adalah sebuah bentuk model penyedia yang paling 41
Elias M. Awad, Electronic Commerce From Vision to FulFillment, Third Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007, hal. 44
mencolok. Spanduk iklan web adalah aliran besar pendapatan yang dibangun oleh jalur. Spanduk iklan pada umumnya dihargai untuk setiap pengeluaran.42 Sedangkan bentuk periklanan lainnya adalah periklanan sponsor, dimana seorang pengiklan merupakan sponsor perusal atau ekslusif dari suatu situs dan diuntungkan dari beberapa kunjungan kesitus tersebut.43 Kandungan periklanan sponsor adalah upaya suatu situs untuk memperoleh cara terbaik untuk membayar isi situs yang popular dan berkualitas tinggi. Kandungan sponsor dapat bekerja dengan baik dalam hal penerbitan situs, sehingga dapat memperluas penawarannya. Terdapat beberapa jenis iklan yang ada, antara lain : a. Iklan banner adalah citra grafik yang kadang beranimasi dan kadang mengikuti sertakan potongan kecil kode piranti lunak yang memungkinkan interaksi lebih lanjut. Iklan banner umumnya berada pada ujung atas dan bawah sebuah halaman, tetapi mereka dapat diletakkan dimana saja.44 b. Iklan button merupakan istilah yang digunakan untuk iklan di internet yang lebih kecil dari banner. Button berbentuk persegi dan umumnya terletak di bagian bawah sebelah kanan atau kiri dalam situs. c. Iklan classified, adalah iklan yang bentuknya serupa dengan iklan disurat kabar ( iklan baris / iklan mini ) jika ingin mencari rumah, mobil, tanah, alat elektronik, dan sebagainya.45 d. Iklan layer, iklan yang menggunakan layer sehingga selalu tampak di setiap halaman. e. Iklan advertorial, adalah iklan yang merupakan informasi dari pengiklan yang seolah-olah iklan tersebut merupakan berita dari media massa 42
Ward Hanson, Opcit, hal 137 Terence A Shimp, Opcit, hal. 542 44 Ward Hanson, Ibid, hal 281 45 M. Suyanto, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Tangerang: Penerbit Ramdina Prakarsa, 2007, hal. 194 43
f. Iklan interstitial, merupakan iklan yang dinamis pada internet. Interstitial berbentuk bermacam-macam iklan animasi yang muncul di layer ketika computer men-download situs web.46 g. E-mail communication. Email merupakan cara lain untuk beriklan di internet dengan membeli alamat-alamat email dan mengirimkan informasi perusahaan kepada orang-orang yang ada dalam list.47
2.6.3 Keunggulan Website Berkenaan dengan banyaknya perusahaan yang melakukan pemasaran melalui website, terdapat keunggulan dari website antara lain: 1. Website merupakan media promosi yang terus berjalan sepanjang waktu, 24 jam 7 hari seminggu. 2. Website merupakan media promosi yang dapat menjangkau seluruh dunia. 3. Website membantu calon konsumen mengetahui produk dan layanan perusahaan dengan lebih jelas dibandingkan dengan media lainnya, karena website dapat menampilkan banyak informasi yang dibutuhkan dengan jelas. 4. Biaya membuat website lebih rendah dari pada biaya promosi lainnya seperti televisi, radio, dan surat kabar. 5. Website dapat meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan yang memiliki website lebih bergengsi daripada perusahaan yang tidak memiliki website. 6. website dapat meningkatkan loyalitas konsumen, jika pada website tersebut memiliki konten yang baik dan terupdate.48
46
M. Suyanto, Ibid, hal. 192 M. Suyanto, Ibid, hal. 196 48 SolusiWebIndo.com, a member of Glorindo.com) 47
Ini terbukti bagaimana manfaat pemasaran melalui Website, disamping sebagai tempat untuk beriklan, dengan hadirnya website juga akan membantu masyarakat dalam proses pencarian informasi tentang apa yang sedang dibutuhkan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian Dari judul yang telah dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.49
Adapun penelitian deskriptif digunakan, untuk50: 1) Mengumpulkan informasi yang aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2) Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3) Membuat perbandingan atau evaluasi. Dimana peneliti ingin memaparkan fakta-fakta yang ada dari gejala yang diamati, mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008. Sifat penelitian ini berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan penjelasan mengenai masalah yang di teliti. Penelitian ini menggunakan variabel data kualitatif yang tidak menggunakan angka, tetapi dalam bentuk kategorikal. Penelitian kualitataif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh objek penelitian. Pendekatan kualitatif dipilih karena data yang dikumpulkan berupa uraian kata-kata yang dilakukan dengan berbagai cara ( 49 50
Kountur, Rony, Metodologi Penelitian, Jakarta: Penerbit PPM, 2003 Jallaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal. 25
observasi, wawancara, dokumen ). Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan nara sumber yang berkompeten dalan menjawab.
3.2 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian yang membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang berhubungan dalam menarik minat pemasang iklan di Adpoint Detikcom adalah dengan menggunakan metode Studi Kasus (case study). Metode penelitian studi kasus adalah metode yang mempelajari permasalahan suatu objek yang diteliti secara intensif, terperinci, dan mendalam. terhadap suatu organisasi tertentu, dan desain studi kasus yang sesuai dengan penelitian ini adalah studi kasus tunggal holistik, dimana dalam penelitian ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan keterangan yang menjelaskan “Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008 ?”. Alasan peneliti memilih metode studi kasus karena secara umum studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How dan Why, bagaimana dan kenapa.51 Oleh karena itu, dengan menggunakan metode studi kasus ini diharapkan peneliti dapat menjawab sesuai dengan perumusan masalah yaitu mengenai bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan.
51
Prof.Dr. Robert K.Yim, Studi Kasus Desain dan Metode, Cetakan ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal 1
3.3 Teknik Pengumpulan Data Melakukan pengumpulan data melalui Adpoint Detikcom yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan, merupakan metode pengumpulan data yang sangat diperlukan untuk penelitian, karena merupakan prosedur dalam pengumpulan atau pencarian data. Teknik pengumpulan data di klasifikasikan menjadi Data Primer dan Data Sekunder, yaitu:
3.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama yang berkaitan langsung dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Disini peneliti melakukan wawancara (indepth interview) yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak Adpoint Detikcom.
3.3.2 Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumbersimber yang kita butuhkan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu peneliti melakukan pengumpulan data dengan riset perpustakaan (Library Recearch), yaitu dengan membaca dan mempelajari dari sumber referensi sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Selain itu, peneliti melakukan pengamatan terhadap situs Detikcom sendiri.
3.4 Nara Sumber Nara sumber dipilih untuk mewawancarai dalam mengumpulkan data serta informasi yang berkaitan dengan judul penelitian ”Strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008” adalah: 1. Ibu Widya Dewi Suharsi, selaku Supervisor Adpoint Detikcom. Alasan peneliti memilih ibu Widya karena beliau merupakan nara sumber yang berkompeten dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian, selain itu Supervisor Adpoint juga bertanggung jawab dalam mengembangkan Adpoint, dimana ibu Widya Dewi Suharsi juga melakukan perencanaan dalam pemasaran Adpoint. 2. Ibu Khazna Eka, selaku Staff Adpoint Detikcom. Alasannya karena Ibu Khazna Eka bertugas dalam menginformasikan mengenai Adpoint kepada khalayak dan target dari Adpoint. Karena Staff juga berperan aktif dalam menarik minat pemasang iklan.
3.5 Definisi Konsep a. Komunikasi Pemasaran Aktifitas pemasaran yang berusaha untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran terhadap produk yang ditawarkan b. Strategi Komunikasi Pemasaran Proses perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran untuk menyampaikan pesan, informasi kepada khalayak, khususnya khalayak sasaran agar terciptanya suatu tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.
c. Strategi Komunikasi Pemasaran di Website Proses perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran dalam menyampaikan informasi kepada khalayak melalui suatu media website.
3.6 Fokus Penelitian Strategi komunikasi pemasaran merupakan proses perencanaan suatu perusahaan dalam kegiatan pemasaran untuk menyampaikan pesan kepada khalayak agar terciptanya suatu tujuan yang diharapkan. Adapun fokus penelitian dilakukan agar lebih terarah yang sesuai dengan maksud penelitian adalah sebagai berikut: 1. Analisa Situasi Lingkungan Adpoint Detikcom Membahas mengenai kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threaths). 2. Strategi Komunikasi Pemasaran Membahas mengenai proses perencanaan yang dilakukan oleh Adpoint dalam kegiatan pemasaran. 3. Tujuan Komunikasi Pemasaran Membahas mengenai tujuan komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. 4. S T P (Segmentasi, Targeting, Positioning) Mengetahui segmen, target, dan positioning dari Adpoint 5. Alat-alat Komunikasi Pemasaran Membahas mengenai alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang digunakan oleh Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan.
3.7 Teknik Analisa Data Setelah memperoleh data dan fakta melalui pengumpulan informasi dengan cara melakukan pengamatan terhadap cara atau strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan, serta melakukan wawancara mendalam dengan nara sumber, maka penelitian ini akan di deskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan pada tahun 2008. Data ini di analisa dan di kembangkan sesuai dengan hasil pembahasan pada hasil penelitian yang mengacu pada fokus penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penelitian dilakukan di kantor PT Agranet Multi Citra Siberkom ( Detikcom ) yang berlokasi di Gedung Aldevco Octagon, Jl. Warung Buncit Raya No. 75 Jakarta Selatan.
4.1.2 Objek Penelitian Di dalam melakukan pengumpulan data ini, peneliti berhadapan dengan objek yang di teliti secara langsung yang di peroleh dari kontor Detikcom yang membahas mengenai Adpoint.
4.1.3 Visi dan Misi Detikcom
Visi Detikcom Detikcom sebagai media online terkini yang up to date 24 jam. Dikenal dan
terpercaya dalam menyajikan berita dan informasi berupa fakta yang disampaikan secara aktual dan kritis serta lengkap dan beragam.
Misi Detikcom Dengan jangkauan luas, Detikcom dapat menjadi media solusi integrasi online
campaign produk atau jasa klien secara luas pula langsung ke segmen target.
4.1.4 Sejarah Detikcom Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel online di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya mempunyai edisi online dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, Detikcom merupakan yang terdepan dalam berita-berita baru (breaking news). Detikcom online untuk pertama kali didirikan pada tanggal 9 Juli 1998, yang merupakan gerbang informasi pertama di Indonesia. Server Detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada tanggal 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Oleh karena itu tanggal 9 Juli 1998 ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom. Situs ini awalnya didirikan dan dikembangkan oleh Budi Darsono (mantan wartawan Detik), Yayan Sopyan (mantan wartawan Detik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha. Semula peliputan informasi utama mereka fokuskan pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Namun setelah situsi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, Detikcom memutuskan untuk menambahkan informasi lainnya, seperti keuangan, kesehatan, hiburan, olah raga, dan lainnya. Pada tahun 1999, kanal di Detikcom mulai hadir investor pun mulai tertarik dan persaingan mulai tumbuh. Pada tahun 2000, situs dotcom mulai melanda dunia, kemudia kanal-kanal di Detikcom mulai hadir dan di design dengan menarik. Dengan mengeklik www.detikcom, apa saja bisa ditemui. Pada awalnya di tahun 2000, kantor Detikcom berlokasi di daerah perkantoran Lebak Bulus, mengalami perpindahan dan menempati kantor baru di wisma Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Di tahun 2001, bendera dotcom pecah, sementara Detikcom berusaha untuk tetap eksis. Tahun 2002, setelah lepas dari masa sulit bisnis dotcom, Detikcom berinovasi dengan membentuk divisi mobile. Proyek pertama adalah menyediakan STK Indosat sehingga Detikcom bisa dinikmati lewat SMS. Di tahun 2003 sampai 2004, Detikcom bisa dipantau melalui WAP. Tahun 2006 kantor Detikcom mengalami perpindahan, kali ini Detikcom menempati kantor terbarunya yang terletak di Jalan Warung Buncit no.75 Jakarta Selatan, sampai detik ini. Dan sebagai salah satu sarana promosi Detikcom kepada pembaca secara real, akhirnya Detikcom mengeluarkan free magazine di tahun 2007. Seiring dengan perkembangannya, hingga saat ini Server Detikcom merekam sebanyak rata-rata 500.000 IP (Internet Protocol). sebagaimana media cetak yang mempunyai asumsi jumlah yang digunakan oleh 10 orang perakses. Dari gambaran tersebut dapat dihitung total perakses rata-rata perhari Detikcom adalah 5.000.000 orang. Selama perjalanannya, Detikcom mengembangkan diri dari news portal menjadi information portal yang beragam sesuai dengan segmentasi pengakses selain berita, Detikcom juga memproduksi informasi lainnya seperti ekonomi-bisniskeuangan, life style-entertaiment, olah raga, internet-komoutasi, kesehatan bahkan informasi mengenai makanan, dunia boga, publikasi media online dan ecommerce. Dari awal kemunculannya, Detikcom hadir sebagai penggagas penyampaian berita dan informasi terkini 24 jam. Berusaha untuk selalu menghadirkan berita dengan hitungan waktu yang sangat cepat dan tanpa mengenal kata “basi!”. Ibarat waktu, hitungan detik sangat pas menggambarkan profil Detikcom tersebut. Sehingga pembaca pun bisa jadi yang pertama tahu berita hangat apa yang sedang menjadi
pembicaraan terkini tanpa perlu takut ketinggalan informasi, tanpa harus menunggu besok. Berbeda dengan media tradisional yang terbatas ruang dan waktu, sebagai bagian dari kemajuan teknologi dunia, Detikcom hadir sebagai media informasi dan berita yang tidak terpaku pada waktu kapan pun dan keberadaan pengaksesnya. Sehingga informasi dan berita dapat diterima olek pengakses Detikcom tanpa terbatas. Karena jangkauannya sangat luas hingga ke berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.
4.1.5 Layanan dari Detikcom Bervariasinya produk Detikcom menjadikan sebagai media online real time lengkap dari segi informasi dan segmentasinya. Sehingga menjadikannya sebagai media online advertaising yang tepat untuk mengkomunikasikan pruduk dan jasa klien Detikcom. Tepat sasaran terhadap konten berita dan profil pengakses sesuai segmentasi yang dituju. Baik secara umum maupun khusus dari masing-masing kanal yang tersedia. Agar mampu menyampaikan pesan secara tepat, cepat, dan professional sebagai fungsi integrasi antar media dan konvergensi content, Detikcom menyediakan layanan yang lebih beragam dari strategi hingga implementasi demi menunjang suksesnya program komunikasi melalui media online.
Layanan Detikcom meliputi : A. Strategi dan Konsultasi Tahap ini memfokuskan pada perencanaan dan penetapan strategi terhadap komunikasi yang akan digunakan. B. Online Media Placement Melakukan online media buying untuk klien guna mengimplementasikan program komunikasi yang akan dijalankan. Bentuk online media placement terbagi menjadi : 1. Banner Ad-placement : Melakukan online media buying dengan implementasi program komunikasi produk atau jasa klien dalam bentuk space banner berdasarkan waktu atau durasi pemakaian space banner. 2. Banner Ad-Point
:
Melakukan online media buying dengan implementasi program komunikasi produk atau jasa klien dalam bentuk space banner berdasarkan point. Lebih efisien dan mudah karena dengan system penggunaan user name dan password dalam uploading banner, klien dapat mengontrol budget promosi sesuai kemampuan budget pembelian point banner. 3. Text-Link Advertasing: Melakukan online buying dengan implementasi program komunikasi produk atau jasa klien dalam bentuk teks yang akan tersambung ke url tertentu berdasarkan point.
C. Online Presence Development Layanan memproduksi design dan aplikasi sebagai bagian dari materi komunikasi media online yang diperlukan. Design dan aplikasi tersebut bisa berupa banner, advertgame, advertorial, webtorial, website, ataupun bentuk kreatif lainnya sesuai kebutuhan strategi klien. D. Online Publishing Service Mengusung situs bernama detikPublishing (www.detikpublishing.com) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi korporasi perusahaan, organisasi
atau
instansi
untuk
menyampaikan
berita,
informasi,
pengumuman, serta hal-hal lain yang prlu diketahui masyarakat. E. Online Content Maintence Mengelola dan mengembangkan isi dari suatu situs web, baik berupa corporate site, wbtorial, maupun halaman-halaman lain yang diperlukan dalam komunikasi media online. F. Online Activities Reporting Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan sehubungan dengan program komunikasi yang berjalan.
4.1.6 Detikcom Semakin Beragam Berita dan informasi tersebut ditampilkan dalam suatu jaringan portal utama menggunakan domain www.detik.com . portal tersebut berkembang menjadi kanalkanal yang pada akhirnya menjadi segmented-portal, yaitu :
Detik News (www.detiknews.com): merupakan portal sumber berita dan informasi utama. Menyajikan berita seputar politik dan peristiwa
Detik Finance (www.detikfinance.com): referensi berbagai informasi ekonomi dan keuangan.
Detik Sport (www.detiksport.com): Ulasan, reportase hingga gossip seputar dunia olahraga.
Detik Hot (www.detikhot.com): Berita dan informasi seputar dunia hiburan dan gaya hidup masa kini.
Detik Inet (www.detikinet.com): Berbagai informasi seputar teknologi mencakup informasi seperti perkembangan internet, gadget, computer dan aplikasinya.
Detik Food (www.detikfood.com): Informasi lengkap dunia tata boga dan kuliner.
Detik Portal (www.detikportal.com): Pengguna internet dapat mengakses berita dan informasi dari berbagai media diseluruh penjuru bahkan hingga berita-berita daerah sekalipun dengan system berlangganan.
WAP : Konsep berlangganan berita melalui handphone agar tetap up to date akan berita-berita terkini di detikcom.
Forum Ponsel (www.forumponsel.com): Wadah pengguna teknologi seluler di Indonesia dengan berbagai sarana dan informasi lengkap seputar gadget tersebut.
4.1.7
Sekilas Tentang Adpoint Adpoint Detikcom pertama kali dihadirkan pada awal tahun 2007, ini
merupakan inovasi baru yang dihadirkan Detikcom untuk masyarakat yang ingin beriklan di Detikcom. Adpoint merupakan layanan yang ada di Detikcom, yaitu Online Media Placement, yang melakukan online media buying untuk klien guna mengimplementasikan program komunikasi yang akan dijalankan. Adpoint Detikcom dihadirkan senantiasa untuk memberi manfaat bagi perusahaan kecil, perorangan, atau UKM karena memfasilitasi harga yang lebih murah dan terjangkau. Sebab Adpoint adalah cara beriklan dengan system prabayar, dan pembayaran iklan didasarkan pada jumlah page view atau halaman yang di akses. Selama Adpoint berjalan, program ini dipimpin oleh A. Sapto Anggoro yang merupakan Direktur Marketing Detikcom, dan di bantu oleh Product Support Manager yang dijabat oleh Christian Partogi dan Widiandita sebagai Staff di Adpoint. Seiring dengan perjalanannya Adpoint mengalami perubahan, baik itu struktur organisasi ataupun system kinerja dari Adpoint. Tetapi dalam hal ini Adpoint tetap memberikan kesempatan untuk perusahaan kecil, perorangan, atau ukm untuk beriklan. Perubahan ini terjadi diawal tahun 2008. Perubahan system kinerja Adpoint hanya terdapat system lelang (bidding). Dengan Adpoint, klien bisa memutuskan dimana banner iklan advertiser akan tampil. Advertiser bisa memilih bentuk banner dan lokasi yang telah disediakan. Sampai saat ini, adapun penanggung jawab dari Adpoint Detikcom ialah Widya Dewi Suharsi sebagai Supervisor Adpoint, dan Khazna Eka sebagai Staff Adpoint Detikcom. Adpoint detikcom juga dapat diakses melalui http://adpoint.detik.com
4.1.8
Visi Misi Adpoint Detikcom Adapun visi dan misi dari Adpoint Detikcom yaitu “ became Indonesia
internet advertiser getaway “. Menjadikan Bangsa Indonesia gerbang portal internet untuk pengiklan.
4.1.9 Format Adpoint Detikcom Adpoint Detikcom mempunyai ketentuan dan ukuran untuk setiap iklan yang akan tampil. Materi banner Adpoint yang dapat diterima adalah file dalam bentuk GIF ( Graphics Interchange Format ) dan JPG / JPEG ( Join Photographic Experts Group ). Sedangkan untuk besar ukuran file materi banner maksimum 10 (sepuluh) kilo byte, dengan ukuran 300 x 60 pxl. Ada beberapa ketentuan khusus dari Adpoint Detikcom, yaitu :
Banner iklan tidak boleh mengandung SARA (suku, agama, dan ras)
Banner iklan tidak boleh mengandung unsur judi dan sejenisnya.
4.1.10 Lokasi Pemasangan Banner Lokasi
atau
publisher
yang
dapat
dipilih
oleh
advertiser
untuk
mempromosikan iklannya. Untuk zona nya dapat dipilih antara lain detiknews, detikhot, detiksport, detikfood, detikfinance, atau detikinet. Dengan demikian advertiser atau klien bisa dengan bebas mempromosikan banner mereka di Adpoint Detikcom.
4.2
Hasil Penelitian Pada bab IV ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berupa strategi
komunikasi pemasaran adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan dengan berdasarkan teori-teori yang ada pada bab II ( Kerangka Pemikiran ) dan pada bab I yaitu rumusan masalah. Penjelasan mengenai hasil penelitian berupa “Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom dalam Menarik Minat Pemasang Iklan ” di peroleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Indepth Interview atau wawancara mendalam. Wawancara mendalam ini ditujukan kepada narasumber Adpoint Detikcom yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran dalam mempromosikan ruang (space) untuk beriklan yaitu antara lain: Ibu Widya Dewi Suharsi sebagai Supervisor Adpoint Detikcom dan Ibu Khazna Eka sebagai Staff dari Adpoint Detikcom.
4.2.1 Analisa Situasi lingkungan Adpoint Detikcom Analisa situasi lingkungan yaitu berupa analisa SWOT yang di peroleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan nara sumber Adpoint Detikcom antara lain sebagai berikut:
a) Strength (Kekuatan) Adpoint Detikcom merupakan ruang (space) iklan yang belum lama di hadirkan. Untuk itu perlu adanya dilakukan analisis dalam memasarkan produknya agar dapat menarik masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan Ibu Widya, selaku Supervisor Adpoint Detikcom dapat dikatakan kekuatan dari Adpoint Detikcom adalah sebagai berikut : “…kekuatan dari Adpoint itu sendiri yaa..iklan dengan menggunakan Adpoint lebih mudah, trus lebih fleksibel, dan yang pasti harganya lebih terjangkau. Selain itu semua tentunya dibantu dengan nama besar dari Detikcom itu sendiri. Jadi setidaknya orang-orang tahu bahwa Adpoint itu yang ada di Detik. Karena Detik sendiri kan juga sudah punya nama dan image di kalangan masyarakat”.
Sedangkan menurut Ibu Khazna Eka, selaku Staff Adpoint Detikcom mengatakan: “Yang menjadi kekuatan dari Adpoint itu selain harga yang terjangkau, kita juga memberikan keleluasaan kepada klien kami untuk menentukan lokasi atau posisi banner yang mereka inginkan, karena klien bisa mengontrol iklan mereka sendiri sebab kita memberikan sepenuh nya kepada klien”.
Berdasarkan kutipan dari hasil wawancara di atas, produk dan jasa Adpoint memiliki berbagai keunggulan yang menjadi kekuatan bagi produk itu sendiri. Keunggulan tersebut diantaranya yaitu Kekuatan utama Adpoint Detikcom terletak pada ruang ( space ) iklan yang mudah, fleksibel, dan harga terjangkau. Mudah dan fleksibel dalam arti pemasang iklan dapat melakukan pemasangan iklan sendiri sesuai dengan posisi yang diinginkan. Kekuatan lainnya yaitu Adpoint memberikan keleluasaan kepada klien, karena semua dipegang oleh pemasang iklan. Sealin itu kekuatan yang lainnya adalah dengan di dukung nama besar dari Detikcom itu sendiri yang sudah dikenal banyak orang dan sudah mempunyai image yang baik dari masyarakat.
b) Weakness (Kelemahan) Menurut Ibu Widya yang mengungkapkan apa yang menjadi kelemahan dari Adpoint Detikcom yaitu : “…kelemahannya itu sendiri kita ada di format iklannya. Jadi seandainya kita ingin memasang iklan kita di Adpoint, ukuran banner (ukuran iklan) sudah harus menyesuaikan dengan format Adpoint”.
Menurut Ibu Khazna Eka, yang menjadi kelemahan Adpoint Detikcom adalah : “Kelemahannya dalam jangka waktu. Karena lama nya iklan terpasang tidak bisa di tentukan. Sebab Adpoint ini memakai system pay per view. Dimana advertiser yang membayar lebih besar kemungkinan akan tayang lebih lama…”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, Adpoint Detikcom memiliki kelemahan yaitu terdapat pada format ( ukuran ) banner/ iklan yang sudah ditentukan, dimana untuk pengiklan yang menginginkan iklannya terpasang di situs Detikcom melalui ruang iklan Adpoint, maka iklan tersebut harus mengikuti ukuran iklan yang sudah ada sebab untuk ukuran iklan yang disediakan memiliki ukuran yang terbatas. Terdapat kelemahan lain yang ada di Adpoint selain pada format ukuran, yaitu pada durasi waktu. Lama nya iklan yang sudah tayang tidak dapat di ketahui juga masa tayang iklan tersebut akan berakhir, karena durasi lama nya iklan tayang berdasarkan sistem pay per view ( halaman yang dibuka ) dan berdasarkan jumlah pembayaran, dimana pembayaran yang lebih besar kemungkinan untuk tayang lebih lama. Ibu Widya juga menjelaskan yang menjadi kendala dari Adpoint Detikcom adalah: “ …Kendalanya pasti kepada pengenalan produk baru. Dimana semua masyarakat atau perusahaan terkadang lebih mementingkan image untuk perusahaan mereka…” Sebagai seorang Staff di Adpoint Detikcom, Ibu Khazna Eka juga menjelaskan yang menjadi kendala bagi Adpoint yaitu : “Biasa nya kendala yang sering dihadapi seperti dalam melakukan penawaran. Karena kita melalui telephone jadi sering kali ada penolakan. Selain itu kendala nya ada di advertiser atau klien yang tidak mau iklan nya di publisher tersebut. Dan untuk mengatasinya biasa nya kami memberikan pilihan kepada advertiser untuk memilih posisi banner adpoint di publisher lainnya”.
Berdasarkan kutipan hasil wawancara dari nara sumber dapat dikatakan bahwa yang menjadi kendala dari Adpoint Detikcom adalah pada pengenalan produk baru,
karena Adpoint belum lama ada di Detik, sehingga masyarakat tidak langsung menggunakan layanan Adpoint walaupun Adpoint itu sendiri di dukung oleh nama besar dari Detikcom. Selain kendala pada pengenalan produk baru, terdapat kendala lainnya dalam memasarkan Adpoint, dimana sering nya terjadi penolakan-penolakan karena banyak perusahaan menganggap lebih mementingkan citra perusahaan mereka.
c)
Opportunities (Peluang)
Disamping adanya kekurangan yang terdapat pada ruang iklan Adpoint Detikcom, tentunya memiliki peluang yang sangat tinggi dalam mengenalkan ruang iklan Adpoint. Menurut hasil wawancara yang diperoleh dari Ibu Widya, ada nya peluang Adpoint dijelaskan sebagai berikut : “…peluang Adpoint itu salah satu nya harga yang ditawarkan lebih terjangkau, yaa.. tidak terlalu mahal sekali kan, minimal aja harga nya hanya Rp 250.000 Jadi karena dengan harga yang terjangkau itu maka peluang Adpoint pasti menjadi sasaran golongan ekonomi menengah (UKM) yang ingin beriklan di Detikcom…” Dan menurut Ibu Kazna Eka, peluang dari Adpoint adalah : “Karena banyaknya perusahaan menengah yang belum melakukan pemasaran, Adpoint berpeluang untuk menjadi tempat pemasangan iklan dengan harga terjangkau atau relatif murah, dan kami memiliki system yang belum ada di situs lainnya yaitu system lelang dimana penawar tertinggi mendapatkan posisi banner yang di inginkan klien”.
Banyak nya perusahaan-perusahaan menengah yang belum melakukan pemasaran mengenai produk/jasanya, menjadikan Adpoint Detikcom sebagai pemanfaatan ruang pemasangan iklan di situs Detikcom melalui online media. Karena pemanfaatan produk dan jasa Adpoint ini ditujukan bagi perusahaan ataupun perorangan yang menginginkan pemasaran mengenai produknya dan ingin ditampilkan di situs Detikcom. Selain itu adanya sistem lelang yang ada di Adpoint, karena dengan adanya sistem ini menjadikan klien sebagai penawar tertinggi untuk
mendapatkan posisi banner yang di inginkan. Dan sistem ini belum ada di situs para pesaing. Dengan di tujukan kepada perusahaan atau perorangan yang belum melakukan pemasaran menjadikan peluang bagi Adpoint Detikcom dalam meraih minat pemasang iklan.
d) Threats (Ancaman) Di setiap produk pastinya memiliki ancaman yang berupa pesaing.Dalam kutipan wawancara ini, Ibu Widya menjelaskan apa yang menjadi ancaman bagi Adpoint Detikcom : “Ancamannya ya,, kita melihat dari pesaing ya. Sekarangkan banyak sekali website-website seperti Detik ini, Ancamannya itu dari kompetitornya yaitu google adtext ataupun adsearch dan situs-situs lainnya seperti Okezone.com, trus astaga.com yaa semacam itulah. Dan pasti mereka juga memiliki strategi-strategi dimana pasti mereka juga memberikan space iklan yang mungkin dengan harga yang masih terjangkau juga untuk masyarakat. Tapi kalau pesaing yang seperti Adpoint yang menggunakan system lelang (bidding),,belum ada ya…” Di dalam memasarkan ruang iklan Adpoint, perusahaan menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar di anataranya dari segi pesaing atau kompetitor sejenis. Karena saat ini banyaknya situs-situs komersil yang juga memiliki keunggulan-keunggulan dalm meraih target pemasang iklan. Dengan adanya keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing merupakan ancaman yang dirasa cukup mempengaruhi konsumen dalam memilih pemanfaatan ruang (space ) iklan.
4.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Adpoint Detikcom merupakan inovasi terbaru yang dihadirkan Detikcom. Dalam memasarkan produk untuk ruang beriklannya, Adpoint menggunakan strategi komunikasi pemasaran agar hasil nya sesuai dengan yang di harapkan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan ibu Widya, memaparkan mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint sebagai berikut : “Strategi komunikasi pemasarannya yaa..pertama-tama kita cari prospek di google adsearch, setelah itu dalam memasarkan produk dan jasa Adpoint kita menggunakan dengan strategi pemasaran internet... dengan strategi pemasaran internet kita melakukan penawaran dengan melalui pengiriman email kapada calon klien kita, sedangkan yang sudah menjadi klien kita yang sudah pasang iklan di Adpoint, kita tetap mempertahankan pelanggan yang sudah ada... dilihat dari keseluruhannya strategi komunikasi pemasaran yang kita gunakan lebih mengarahkan penawaran langsung kepada calon klien, yang pasti seh tujuannya agar mereka tertarik membeli produk kita”.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, maka dapat di jelaskan bahwa Adpoint Detikcom dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran nya dalam mempromosikan produk dan jasanya untuk menarik minat pemasang iklan adalah dengan membuat suatu strategi yaitu melakukan pemasaran melalui media internet. Karena dengan pemasaran melalui media internet ini, sasaran yang menjadi target dapat tertuju secara langsung, yaitu Adpoint juga dapat lebih mengarahkan kepada klien langsung di dalam penawarannya. Strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengiriman enail penawaran kepada target. Sebab dengan melakukan pengiriman email penawaran ini, Adpoint bisa menjelaskan mengenai keuntungankeuntungan yang ada di Adpoint. Alasan Adpoint memilih strategi pemasaran melalui media internet adalah merupakan suatu strategi untuk mendapatkan klien serta untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom, Ibu Widya juga mengungkapkan bahwa: “Pelaksanaan dalam strategi komunikasi pemasarannya yaa..kita bekerja sama dengan forum UKM yang kita cari melalui google. kita biasa nya mengadakan suatu kegiatan seperti adanya workshop atau pun seminar, selain itu kita juga melakukan beriklan”.
Sedangkan pelaksanaan strategi komunikasi pemasarannya ruang iklan Adpoint Detikcom, menurut Ibu Kazna eka adalah : “Sejauh ini selama Adpoint berdiri untuk pelaksanaan dan memasarkan Adpoint, kami melalui beriklan dan melakukan kegiatan dalam bentuk road show dan workshop”.
Dari kutipan wawancara di atas, dapat dikatakan bahwa proses pelaksanaan dari strategi komunikai pemasaran Adpoint Detikcom dalam memasarkan produk dan jasanya untuk menarik minat pemasang iklan adalah dengan melakukan kerja sama dengan Forum UKM yaitu diadakan nya suatu kegiatan seperti adanya workshop atau seminar. Diadakan nya kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk dan jasa Adpoint kepada klien-klien, karena dengan melakukan kegiatan seperti seminar Adpoint Detikcom dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan ruang iklan yang ada di Detikcom untuk para perusahaan yang ingin melakukan pamasaran agar klien tertarik untuk menggunakan layanan dari Adpoint Detikcom. Ibu Widya juga menambahkan mengenai penjelasan yang menjadi faktor dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom, adalah: “Faktor yang harus diperhatikan pertama-tama yang paling mendasar kita selalu melihat kebutuhan pasar. Dimana kita tidak bisa seenaknya menghadirkan program seperti Adpoint ini. Apa saja sih yang di inginkan masyarakat khusus nya bagi perusahaan-perusahaan sekarang, kalau bukan untuk memperkenalkan produknya. Selain itu bagaimana cara penyampaian pesan kepada pasar agar komunikasi kita efektif, kapan harus disampaikannya, melalui media apa?”. Berdasarkan pada kutipan wawancara di atas, maka dapat dikatakan bahwa di dalam penyusunan sebuah strategi, Adpoint Detikcom harus memikirkannya sebaik mungkin agar strategi yang telah dibuat dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan yang diharapkannya. Selain itu faktor kebutuhan pasar dan penentuan sebuah media juga menjadi faktor yang sangat di perhatikan. Karena ke dua faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan mengenai kehadiran suatu produk, sehingga dalam
hal ini Adpoint Detikcom tidak menginginkan adanya kerugian dalam menyusun atau pun dalam pelaksanaan strategi komuniikasi pemasaran tersebut. Dibalik adanya suatu strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruang iklan agar dapat menarik minat pemasang iklan, tentunya memiliki tujuan dilakukannya suatu strategi. Oleh karena itu berdasarkan wawancara dengan Ibu Widya, menjelaskan bahwa tujuan dari strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom itu : “ Tujuannya sebisa mungkin kita memberikan informasi yang jelas mengenai apa itu Adpoint kepada masyarakat, dimana masyarakat bisa mengetahui cara untuk beriklan melalui online media tetapi masih bisa terjangkau. Oleh sebab itu, bagi perusahaan menengah ataupun perorangan yang ingin memasarkan atau mempromosikan produknya bisa melalui Adpoint yang ada di Detikcom”. Berdasarkan kutipan tersebut bahwa yang menjadi tujuan strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom yaitu ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwa adanya cara beriklan melalui online media dengan harga masih bisa terjangkau yang selama ini beriklan melalui suatu media memerlukan biaya yang cukup banyak, sebab sekarang ini banyaknya perusahaan atau perorangan yang memerlukan promosi tentang produknya. Jadi dengan adanya pemanfaatan ruang iklan Adpoint ini konsumen merasa terbantu.
4.2.3 Tujuan Komunikasi Pemasaran Hasil dari wawancara yang telah dilakukan peneliti mengenai tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dapat dipaparkan sebagai berikut : Tujuan komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom, menurut Ibu Widya selaku Supervisor Adpoint adalah : “Tujuan utama dari komunikasi pemasaran Adpoint tentunya pasti untuk membuat Adpoint bisa lebih dikenal, terutama untuk golongan UKM tadi, kan selama
ini asumsi-asumsi atau anggapan masyarakat untuk beriklan di Detikcom mahal. Untuk itu, akhirnya Detik berinisiatif bagaimana penilaian masyarakat untuk pasang iklan di Detik itu tidak sesuai dengan yang mereka pikirkan, makanya kita hadirkan Adpoint. Jadi UKM atau perusahaan menengah bisa beriklan di Detik melalui Adpoint. Tapi sebenarnya tujuan yang paling utama itu membentuk sebuah image yang ada di fikiran masyarakat”. Dan menurut Ibu Khazna Eka selaku Staff Adpoint, beliau menjelaskan tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruamg iklan Adpoint adalah : “Tujuan nya untuk menarik beberapa perusahaan khususnya yang kelas menengah agar mereka mempunyai kesempatan untuk memasang iklan lewat online media. Salah satu nya melalui Adpoint Detikcom”. Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pemasaran Adpoint dalam memasarkan ruang iklan Adpoint adalah membuat Adpoint lebih dikenal oleh banyak orang atau membangun image dan kepercayaan untuk masyarakat, selain memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk beriklan. Karena dengan adanya tujuan ini dapat meningkatkan pemasukan bagi Adpoint maupun Detikcom itu sendiri.
4.2.4 Segmentasi Targeting Positioning (STP) Untuk memasarkan suatu produk, perusahaan harus mengetahui bagaimana kondisi pasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Widya Dewi Suharsi mengenai segmentasi target dan positioning dari Adpoint Detikcom, beliau memaparkan bahwa segmentasi dari Adpoint Detikcom adalah sebagai berikut : “Kalau kita membicarakan segmentasi,, kita juga melihat dari segmen situs Detikcom sendiri yaa.. kalau di lihat dari usia, pengunjung detik itu antara usia 15-40 tahun ke atas, sedangkan untuk wilayahnya lebih banyak di Jakarta. Lalu untuk kelas sosialnya semuanya menjadi segmen dari detik, mulai dari kelas atas sampai kelas bawah, sedangkan untuk profesi.. kayanya semua jenis profesi ya. Nah kalau untuk segmentasi dari Adpoint itu sendiri untuk jenis kelamin pria dan wanita, usia sekitar antara 20 tahun keatas.Untuk wilayah kebanyakan di Jakarta, tapi itu tidak selalu. Dan kelas sosial tergolong kelas sosial B, sedangkan untuk jenis pekerjaannya lebih kepada entrepreneur, tapi siapa saja bisa seh yang jelas perusahaan nya itu
menginginkan pemasaran mengenai produknya. Biasanya dari segi psikografissnya mereka yang mempunyai kepercayaan tinggi dan lebih mengutamakan gaya hidup”.
Dari kutipan tersebut, dapat dikatakan bahwa segmentasi yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom dapat dilihat dari segi demografisnya yang terdiri dari pria dan wanita dengan tingkat usia antara 20 tahun ke atas, dimana pemilihan pada usia tersebut seseorang telah memikirkan jenis pekerjaan yang akan mereka lakukan. Untuk jenis pekerjaan lebih kepada entrepreneur atau wirausaha yang membutuhkan pemasaran produknya. Sedangkan dari segi psikografinya dapat dilihat bahwa mereka yang memiliki kepercayaan yang tinggi dengan mengutamakan gaya hidup dari seseorang atau perusahaan, karena dengan adanya kepercayaan yang tinggi akan timbul sebuah image mengenai orang atau perusahaan tersebut. Sedangkan yang menjadi target dari Adpoint Detikcom menurut Ibu Widya adalah : “ Kalau untuk target kita lebih kepada golongan entrepreneur dan UKM, tapi sebetulnya seh siapa saja, perusahaan apapun”.
Dan menurut Ibu Kazna Eka target dari Adpint yaitu : “Yang menjadi target dari Adpoint disini kita lebih fokuskan kepada UKM (usaha kecil menengah) dan pribadi. Kita mencoba untuk membuka kesempatan agar bisa beriklan di situs Detik”. Berdasarkan kutipan diatas, bahwa yang menjadi target market atau sasaran promosi ruang iklan Adpoint Detikcom lebih di tujukan kepada perusahaan menengah dan pribadi yang memiliki produk atau jasa yang ingin di iklankan. Hal ini yang menjadi target market untuk sasaran promosi adpoint, karena target market ini dirasa memiliki kemampuan yang cukup sebagai pengguna pemanfaatan ruang iklan yang ada di Adpoint. Untuk positioning dari Adpoint Detikcom, Ibu Widya menjelaskan yaitu :
“ Kalau berbicara tentang positioning,, positioning Adpoint disini belum terlalu kuat ya, lagi pula kan kita (Adpoint) juga masih baru, yaa.. paling sebagai tempat beriklan di Detik dengan harga yang terjangkau”.
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, dapat di jelaskan bahwa yang menjadi positioning dari Adpoint Detikcom adalah sebagai ruang iklan yang ada di Detikcom. Mengingat Adpoint dihadirkan dengan harga terjangkau agar semua yang menjadi target dari Adpoint bisa beriklan di situs Detikcom melalui media online. Dan itu selalu dikedepankan oleh Adpoint Detikcom sampai saat ini.
4.2.5 Riset dan Evaluasi Adpoint Detikcom Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti mengenai riset dan evaluasi dari Adpoint Detikcom adalah sebagai berikut : Riset dan evaluasi yang dilakukan oleh Adpoint Detikcom menurut Ibu Widya adalah : “Sebelum kita menginginkan hadirnya Adpoint, kita selalu melakukan riset walaupun riset yang kita lakukan ini riset kecil dan hanya berdasarkan pengamatan saja. Namun dari hasil pengamatan itulah akhirnya kita bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pasar. Hasil evaluasi yang dilakukan biasanya berdasarkan tingkat minat masyarakat setelah kita melakukan komunikasi pemasaran. Jadi disini kita bisa melihat perkembangan yang terjadi, apakah strategi yang kita gunakan berhasil atau tidak. Selain itu juga kita melihat dari pemasukan yang di peroleh, apakah meningkat atau sebaliknya…”
Berdasarkan kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa Adpoint Detikcom selalu melakukan riset sebelum membuat program-programnya, dan melakukan evaluasi setelah menjalankan programnya. Riset yang dilakukan tentu saja dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan pasar. Dimana riset dan evaluasi tersebut sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, walaupun riset yang dilakukan merupakan riset kecil dan dari hasil pengamatan.
4.2.6 Alat-alat Komunikasi Pemasaran Berdasarkan hasil wawancara mengenai alat-alat komunikasi pemasaran dalam melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruang iklan adalah sebagai berikut :
Periklanan Alat-alat komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Adpoint Detikcom
dalam memasarkan ruang iklan agar dapat menarik minat pemasang iklan menurut Ibu Widya Dewi adalah : “Saat ini Adpoint baru menggunakan iklan dimajalah seperti majalah Marketing dan majalah Franchise. Selain memasang iklan di majalah kita juga pasang iklan di situs Detik itu sendiri, yaa.. tujuan nya agar ketika orang membuka situs Detik, mereka juga bisa lihat iklan Adpoint ”. Berdasarkan kutipan wawancara di atas, maka di dalam memasarkan ruang iklan agar dapat menarik minat pemasang iklan, Adpoint menggunakan alat komunikasi pemasaran berupa periklanan (advertising). Dimana periklanan ini menggunakan media cetak dan media elektronik. Untuk media cetaknya Adpoint menggunakan majalah Marketing dan majalah Franchise, sedangkan pada media elektroniknya Adpoint beriklan melalui situs Detikcom itu sendiri. Terdapat alasan dalam pemilihan alat komunikasi pemasaran tersebut. Dengan menggunakan majalah marketing dan Franchise di rasa memiliki sasaran yang tepat, dimana target bisa di tuju untuk para pengembang bisnis. Sedangkan alasan dalam beriklan di situs Detikcom karena dirasa memiliki jangkauan yang luas. Pemilihan alat komunikasi pemasaran ini juga bertujuan untuk memberi informasi dan membujuk konsumen untuk menggunakan ruang iklan Adpoint Detikcom.
Tabel I Jenis media periklanan yang digunakan Adpoint Detikcom dalam beriklan No
Majalah / Internet
Periode/ Edisi
1.
Majalah Marketing
Edisi bulan Mei – Oktober 2008
2.
Majalah Franchise
Edisi bulan Mei- Oktober 2008
3
Situs www.detik.com ( http://adpoint.detik.com )
Majalah cukup dikenal oleh masyarakat luas dan merupakan salah satu media promosi yang saat ini lebih digunakan oleh perusahaan dalam memperkenalkan produk dan jasanya. Promosi menggunakan majalah banyak diminati, karena iklan tersebut ditampilkan dengan warna yang menarik. Selain itu majalah memiliki jangka yang panjang dimana sewaktu-waktu konsumen atau masyarakat dapat membaca nya kembali. Internet juga merupakan salah satu jenis media periklanan yang banyak diminati, karena jangkauan pada internet juga cukup luas, sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat.
Publisitas Selain menggunakan alat pemasaran melalui periklanan, Adpoint Detikcom
juga menggunakan alat komunikasi pemasaran lainnya berupa publikasi (publicity) dalam memasarkan ruang iklan Adpoint. Menurut Ibu Widya, adalah : “ Untuk publisitas yang dilakukan Adpoint dengan melalui telephone dimana tujuannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam melakukan penawaran Adpoint. Selain itu juga kita menyediakan personal contact yang apabila klien ingin bertanya mengenai Adpoint”.
Sedangkan menurut Ibu Kazna Eka, adalah :
“Untuk publisitas kita hanya melakukan event seminar, mempublikasikan tentang Adpoint melalui email, telepon. Mungkin hanya sebatas itu, dan kita juga belum pernah melakukan event-event besar”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan nara sumber, alat komunikasi pemasaran yang di gunakan Adpoint selain menggunakan periklanan yaitu dengan adanya publisitas (publicity) dalam memasarkan ruang iklan Adpoint. Publisitas yang dilakukan guna untuk membantu pemberitahuan kepada konsumen mengenai ruang iklan Adpoint. Penggunaan alat komunikasi pemasaran berupa publisitas yang dilakukan melalui event seminar dan personal contact, karena dinilai dapat memberikan pengaruh yang sangat besar untuk mendukung kegiatan pemasaran Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruang iklan. Tabel II Jenis kegiatan seminar pada Adpoint Detikcom No
Tema Seminar
Pelaksanaan
1.
Detikcom Hari/Tanggal: Dukung Jum’at, 25 Mei 2008 UKM TDA ( Tangan Di Atas ) Tempat : Hotel Cikini, Jakarta Pusat
2.
Memanfaatkan Hari/Tanggal: Internet untuk Kamis, 14 Agustus 2008 Pengembangan Bisnis Tempat : Ballroom The Ritz Carlton Pacific PlaceJakarta Waktu: 08.30 wib-selesai
Pembicara
Tujuan Menjalin kerja sama dengan UKM TDA dalam pemanfaatan produk Adpoint
- Derek Callow (Marketing Lead Southeast Asia, Google Inc. ). - Budi Darsono (FounderDetikcom) - Eva Yusuf, Ph.D ( Associate Director Synovate Indonesia)
Mengingat para pengusaha UKM yang kini juga menggunakan Internet untuk pengembangan bisnis para pengusaha
Promosi Penjualan Alat komunikasi pemasaran promosi penjualan juga digunakan Adpoint
Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan nara sumber, Ibu Widya menjelaskan mengenai promosi penjualan yang dilakukan, yaitu : “Kalau untuk promosi penjualan biasanya kita adakan pemberian bonus, karena kita (Adpoint) pakai point mungkin bonusnya itu berupa point-point yang akan diberikan kepada pengiklan pengguna Adpoint…”
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa promosi penjualan yang diberikan dari Adpoint Detikcom adalah berupa bonus point, dimana point yang diberikan atas dasar system yang ada di Adpoint. Pemberian bonus point ini dimaksudkan agar dapat menarik minat pemasang iklan, dan yang telah menjadi pengguna Adpoint agar mereka beriklan lagi di Adpoint. Adapun umpan balik atau feedback yang didapatkan Adpoint setelah dilakukannya strategi komunikasi pemasaran dan alat-alat komunikasi pemasaran yang digunakan dalam menarik minat pemasang iklan. Menurut Ibu Khazna Eka selaku staff Adpoint Detikcom umpan balik atau feedback yang diperoleh setelah dilakukan nya strategi komunikasi pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan adalah : “Umpan balik yang di dapat setelah dilakukan komunikasi pemasaran setidaknya sekarang masyarakat tahu jika ingin beriklan di Detik tetapi memiliki dana yang terbatas tidak perlu takut untuk memperkenalkan produknya. Dan hasilnya juga terlihat yaa..kalau sampai saat ini Adpoint masih bisa hadir, jadi setelah melakukan pemasaran itu sampai saat ini juga masih banyak minat dari Adpoint”.
Berdasarkan dari kutipan wawancara di atas, dapat dijelaskan mengenai umpan balik yang diperoleh Adpoint Detikcom setelah melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan sangat terlihat baik dari
segi kesadaran masyarakatnya tentang Adpoint dan juga dari segi minat pemasang iklan yang sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat khususnya para perusahaan menengah.
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan para nara sumber yaitu Ibu Widya Dewi Suharsi, sebagai Supervisor Adpoint Detikcom dan Ibu Khazna Eka, sebagai Staff Adpoint Detikcom serta dengan pengumpulan dokumen perusahaan yang menjelaskan secara terperinci permasalahan dan menganalisa data penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. Dengan mengacu pada kerangka kerja dalam komunikasi pemasaran yang di jelaskan Chris Fill, maka dapat dikatakan proses strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom memiliki kesamaan dengan kerangka kerja Chris Fill, dimana di dalam adpoint Detik.com terlibat dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran yang akan dilakukan ataupun menentukan alat-alat komunikasi pemasaran yang akan digunakan untuk menjalankan setiap program-program promosi yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pembuatan strategi komunikasi yang baik perlu dilakukan sehingga pada akhirnya perusahaan mendapatkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Pentingnya suatu strategi dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Adanya suatu strategi merupakan perencanaan bagi setiap perusahaan mengenai pelaksanaan yang akan dilakukan. Oleh karena itu perlunya perusahaan menganalisa agar komunikasi pemasaran berjalan sukses yaitu berupa Analisa situasi lingkungan atau biasa disebut dengan analisa SWOT. Agar komunikasi pemasaran
dapat berjalan, perlu dilakukannya suatu pengawasan terhadap lingkungan atau biasa disebut dengan analisa situasi. Analisa situasi melibatkan dua kegiatan, pertama analisa internal yang meliputi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness) serta kendala yang dimiliki perusahaan. Dan analisa yang ke dua adalah analisa eksternal yang meliputi peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang melihat peluang dan ancaman yang miliki oleh perusahaan. Dari analisa yang telah dilakukan, kekuatan (Strength) yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom adalah karena dengan adanya nama besar Detikcom yang telah dipercaya oleh masyarakat dan telah memiliki image atau citra yang baik, sehingga Adpoint Detikcom bisa diterima juga oleh masyarakat dalam memasarkan ruang iklan. Kekuatan lain yang juga ada pada Adpoint Detikcom terletak pada space iklan yang mudah, fleksibel, dan harga yang terjangkau. Mudah dan fleksibel karena pemasang iklan dapat melakukan pemasangan iklan sendiri. Selain itu Adpoint memberikan keleluasaan kepada klien karena semua dipegang oleh pemasang iklan. Adapun kelemahan (Weakness) yang dimiliki Adpoint Detikcom ialah ukuran iklan (banner) yang boleh tayang sudah di tentukan, sehingga apabila ada perusahaan yang menginginkan iklan produk atau jasa nya tampil di Adpoint memiliki ukuran yang tidak sesuai maka iklan tersebut tidak dapat tayang. Lalu kelemahan lainnya terdapat pada durasi iklan yang sudah tayang, sebab durasi iklan yang tayang tidak bisa ditentukan masa akhirnya, namun dengan demikian Adpoint Detikcom akan terus menciptakan dan mengembangkan strategi-strategi lainnya yang akan diberikan untuk pengguna Adpoint. Selain adanya kekuatan dan kelemahan yang ada di Adpoint Detikcom yang merupakan analisa internal, terdapat pula peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threaths) yang merupakan analisa eksternal, sehingga perlu kira nya perusahaan melihat apa yang ada di luar perusahaan. Peluang (Opportunities) Adpoint Detikcom adalah melihat kebutuhan khalayak atau perusahaan yang menginginkan adanya media untuk beriklan, sebab saat ini banyak dari perusahaan-perusahaan menengah yang belum melakukan promosi, oleh karena itu perusahaan tersebut dapat melakukan promosi melalui online media Detikcom. Karena Adpoint mempunyai kesempatan untuk memberikan layanan yang ada di Detik untuk beriklan, selain harga yang di tawarkan relatif terjangkau akan menjadikan Adpoint sebagai sasaran untuk space iklan. Hal ini yang menjadi peluang bagi Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruang iklan. Dalam memasarkan ruang iklan Adpoint Detikcom, ancaman-ancaman yang muncul dari luar perusahaan ketika saat ini banyak situs-situs komersil yang hadir seperti situs Detikcom, dengan adanya keunggulan-keunggulan yang dihadirkan dari situs pesaing yang juga memberikan ruang untuk beriklan. Karena dengan adanya keunggulan dari pesaing dirasa dapat membrikan ancaman yang cukup mempengaruhi konsumen atau masyarakat dalam memilih ruang iklan untuk memasarkan produknya. Sebab pada kondisi sekarang ini, banyak perusahaan dalam melakukan beriklan, perusahaan tersebut menginginkan biaya yang terjangkau. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom melalui penawaran ruang iklan dalam menarik minat pemasang iklan, yaitu dengan pemasaran melalui media Internet. Karena melalui strategi tersebut dapat menjelaskan keuntungan yang ada di Adpoint dan strategi ini merupakan suatu usaha dalam mewujudkan tujuan perusahaan itu sendiri, yaitu ingin mengenalkan Adpoint Detikcom kepada seluruh masyarakat atau konsumen dalam hal ruang iklan yang ada di Detik. Sehingga konsumen itu sadar akan keberadaan Adpoint .
Demikian pula halnya dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan, pasalnya pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui Periklanan, Publisitas dan Promosi Penjualan dari pelaksanaan strategi komunikasi ini akan menghasilkan tujuan strategi komunikasi pemasaran yaitu Adpoint Detikcom memberikan informasi kepada masyarakat mengenai adanya cara beriklan di media online tetapi dengan tidak membutuhkan biaya yang besar. Dengan adanya strategi dan pelaksanaan komunikasi pemasaran, akan menghasilkan suatu tujuan komunikasi pemasaran yang merupakan tujuan dari suatu kegiatan pemasaran terhadap produk dan jasa yang akan ditawarkan dengan berdasarkan peluang-peluang tersebut. Mengacu pada uraian tersebut maka yang menjadi tujuan komunikasi pemasaran adpoint Detikcom adalah membentuk sebuah image dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat khususnya kepada perusahaan menengah atau golongan UKM dan masyarakat luas pada umumnya mengenai hadirnya Adpoint. Karena dengan membentuk sebuah image dan membangun kepercayaan akan memberikan kesempatan kepada perusahaan menengah tersebut dalam penggunaan Adpoint, sehingga dalam hal ini dapat menjadikan revenue untuk Adpoint dan Detikcom itu sendiri. Karena dengan adanya revenue, akan menjadikan Adpoint tetap hadir untuk konsumen sebagai ruang beriklan. Dalam mengembangkan
strategi komunikasi pemasaran, perusahaan juga
harus dapat mengetahui dan memiliki pasar sasaran yang tepat yang akan dituju oleh Adpoint Detikcom. Pasar sasaran ini terdiri dari segmentasi pasar, targeting, dan positioning. Adpoint Detikcom menetapkan segmentasi berdasarkan demografi yang terdiri dari laki-laki dan wanita, dimana usia berkisar antara 20 tahun keatas, dengan
kelas social tergolong kelas sosial B. Sedangkan dari segi psikografi yaitu konsumen yang mempunyai rasa percaya diri dengan mengutamakan gaya hidup, karena mereka merasa dengan melakukan pemasaran melalui online media terhadap produk atau jasanya semua masyarakat dapat mengetahuinya. Dan untuk segmentasi geografinya Adpoint Detikcom memiliki kesempatan untuk memasarkan produknya keseluruh wilayah Indonesia. Pemilihan target Adpoint dalam menetapkan usia sama seperti pada segmentasi, dimana usia antara 20 tahun keatas, dengan kelas sosial B. Dari pekerjaannya, Adpoint memfokuskan kepada golongan entrepreneur, UKM (Usaha Kecil Menengah), dan pribadi.Berdasarkan target yang ada di Adpoint, menurut peneliti pemilihan target sudah tepat dan sudah cukup memenuhi kriteria Adpoint itu sendiri, sebab Adpoint merupakan space iklan yang dihadirkan untuk memberikan kesempatan kepada semua khalayak yang ingin beriklan tetapi dengan mempunyai dana terbatas. Oleh sebab itu Adpoint menjadi solusinya. Didalam memposisikan dirinya, Adpoint Detikcom menyebutkan bahwa Adpoint Detikcom adalah sebagai ruang iklan yang memberikan harga terjangkau untuk semua masyarakat yang menginginkan pemasaran produk atau jasanya melalui media online. Menurut Adpoint Detikcom memposisikan dirinya sebagai tempat beriklan dianggap paling cocok karena melihat dari visi dan misi adpoint yaitu Menjadikan Bangsa Indonesia gerbang portal internet untuk pengiklan. Karena saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan bisnis atau usahanya melalui Internet. Mengenai riset dan evaluasi, adalah penting dilakukannya evaluasi hasil dari upaya komunikasi pemasaran. Riset dan evaluasi Adpoint Detikcom adalah hal sangat penting dilakukan karena digunakan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat yang ada dipasar. Jadi sebelum menjalankan program-program, Adpoint selalu melakukan
riset agar program tersebut tidak sia-sia. Hasil evaluasi Adpoint Detikcom dilakukan berdasarkan program-program yang sudah dijalankan, tujuannya yaitu melihat perkembangan yang terjadi apakah setelah dilakukannya riset strategi-strategi yang telah dilakukan berhasil atau mengalami kemunduran. Mengenai hasil dari riset dan evaluasi yang dilakukan Adpoint Detikcom, menurut peneliti bahwa hasil dari kegiatan riset dan evaluasi ini hasilnya akan digunakan untuk memperbaiki dalam penggunaan strategi, sehingga adpoint detikcom semakin baik dimasa akan datang dalam memasarkan ruang iklannya dalam menarik minat pemasang iklan. Demikian pula dengan alat-alat komunikasi pemasaran yang digunakan. Alatalat komunikasi dirancang sedemikian rupa sehingga pada saat proses komunikasi bisa berjalan dan sampai pada masyarakat. Terdapat beberapa alat komunikasi pemasaran yang dikemukankan oleh Chris Fill antara lain Advertising, personal selling, sales promotion, publicity, dan direct marketing. Dari kelima alat-alat komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chris Fill, Adpoint Detikcom hanya menggunakan periklanan (advertising), publisitas (publicity), dan promosi penjualan (sales promotion) dalam memasarkan ruang iklannya untuk menarik minat pemasang iklan. Didalam pelaksanaan untuk memasarkan ruang iklan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan menggunakan alat komunikasi pemasaran melalui periklanan (advertising), karena merupakan unsur penting dan dianggap komunikasi yang efektif dalam menjangkau semua khalayak luas. Adpoint Detikcom beriklan melalui media terbatas yaitu dengan media cetak melalui majalah dan dengan media elektronik melalui situs internet (www.detik.com) Pemilihan pada kedua media tersebut memiliki alasan tersendiri. Alasan beriklan dengan menggunakan media cetak yaitu majalah dalam memasarkan produk dan
jasanya dalam menarik minat pemasang iklan dirasa cukup mengenai sasaran karena pencapaian audiensnya yang cukup luas. Salah satu contoh majalah dimana Adpoint Detikcom beriklan adalah melalui majalah Marketing dan majalah Franchise. Begitu juga dengan menggunaan media melalui internet, alasannya karena internet dapat memberikan informasi yang cukup jelas mengenai profil dari perusahaan, yaitu Adpoint Detikcom itu sendiri. Alasan lain menggunakan media internet karena internet memiliki jangkauan yang luas sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat. Dimana ketika seseorang membuka situs Detikcom, orang tersebut dapat melihat iklan dari Adpoint itu juga. Menggunakan media periklanan bukan hanya sekedar menampilkan pesan mengenai produk tersebut, tetapi menyampaikan pesan agar konsumen atau khalayak sadar mengenai perusahaan tersebut. Alat komunikasi pemasaran lainnya yaitu publisitas (publicity). Publisitas yang juga merupakan alat terpenting dalam komunikasi pemasaran, selain menyampaikan pesan publisitas juga sebagai pendukung kegiatan pemasaran seperti dengan adanya roadshow, seminar atau workshop yang merupakan cara untuk dapat menjalin hubungan baik dengan klien ataupun dengan calon klien. Sehingga dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran melalui seminar atau workshop dan beriklan ini dapat membantu memberikan informasi mengenai ruang iklan Adpoint. Penggunaan strategi tersebut dilakukan untuk mengundang target dari Adpoint agar mereka tertarik untuk menggunakan jasa dari Adpoint tersebut. Dengan adanya publisitas dapat membantu pihak Adpoint bisa menjalin hubungan baik dengan konsumen. Hubungan tersebut bisa terjalin karena dalam publisitas Adpoint Detikcom mengadakan beberapa kegiatan berupa seminar untuk melakukan penawaran. Dengan adanya kegiatan seminar, Adpoint memberikan kepada masyarakat untuk bertanya
mengenai Adpoint dan memanfaatkan ruang iklan Adpoint. Selain dengan adanya seminar dalam mempublikasikan tentang ruang iklan, Adpoint juga melakukan penawaran melalui pengiriman email. Email penawaran dikirimkan kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi prospek dari Adpoint. Karena dengan mengirimkan email penawaran, sasaran atau target dapat dituju. Dalam hal ini email penawaran yang dilakukan adalah untuk membujuk konsumen untuk menggunakan Adpoint. Alat komunikasi pemasaran lainnya yang digunakan Adpoint Detikcom dalam memasarkan ruang iklannya untuk menarik minat pemasang iklan yaitu dengan promosi penjualan (sales promotion). Alasan perusahaan melakukan promosi penjualan dilakukan karena dapat mendorong atau membujuk konsumen dalam melakukan tindakan, yaitu tindakan pembelian. Bentuk promosi penjualan yang dilakukan Adpoint adalah dengan memberikan bonus-bonus (bonus point), alasan diberikannya bonus oleh pihak Adpoint adalah dalam upaya menciptakan dan menarik minat konsumen agar mau menggunakan ruang iklan Adpoint Detikcom. Dari keseluruhan kegiatan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan, dapat dikatakan bahwa kegiatan dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran saling berkaitan. Dan apabila seluruh kegiatan komunikasi pemasaran terus dilakukan secara berkelanjutan, maka hasil nya dapat terlihat dari pemasaran ruang iklan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. Oleh karena itu, di dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan harus melihat dan memahami besar atau kecilnya biaya yang dikeluarkan, agar suatu kegiatan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dan hasil yang diperoleh mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Adpoint Detikcom ialah bahwa strategi yang dilakukan oleh Adpoint untuk menarik minat konsumen dalam memasangkan iklannya di Adpoint Detikcom, lebih mengarahkan langsung kepada konsumen atau klien dengan cara pemasaran melalui media internet. Kegiatan tersebut berupa mengirimkan penawaran melalui email dimana untuk menciptakan kesadaran masyarakat mengenai Adpoint serta menciptakan image yang baik tentang Adpoint.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap narasumber dengan melakukan wawancara mendalam dan mengumpulkan data-data tertulis dari Adpoint Detikcom maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Analisa SWOT (strength, weakness, opportunities, dan threats) menjadi bagian terpenting dalam membuat strategi komunikasi pemasaran adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan. 2. Dalam mempromosikan produk dan jasa Adpoint detikcom dalam menarik minat pemasang iklan, Adpoint menggunakan alat-alat komunikasi pemasaran yaitu periklanan (advertising), publisitas (publicity), dan promosi penjualan (sales promotion). Penggunaan alat komunikasi pemasaran ini dipilih dan disesuaikan sebagai alat komunikasi pemasaran yang efektif. Strategi komunikasi pemasaran yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom bertujuan untuk menciptakan kesadaran mengenai Adpoint dan membentuk sebuah image terhadap produk dan jasa yang dipasarkan dengan cara pemasaran melalui media internet, dimana pelaksanaannya berupa pengiriman email penawaran. Selain pelaksanaan berupa pengiriman email penawaran, pelaksanaan lainnya yaitu berupa adanya kegiatan seminar atau workshop. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan informasi tentang pemanfaatan ruang iklan Adpoint kepada konsumen.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum, maka peneliti dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan, yaitu :
5.2.1 Saran Akademis Semoga dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dari hasil penelitian dalam bidang ilmu komunikasi khususnya marketing communication & advertising di Universitas Mercu Buana.
5.2.2 Saran Praktis Dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan situs komersil lainnya yang memiliki bidang usaha yang sejenis, Adpoint Detikcom harus melakukan terobosanterobosan baru dalam upaya menginformasikan prouk dan jasa nya dalam melakukan pemasaran guna menarik minat pemasang iklan. Ada baiknya strategi komunikasi pemasaran yang digunakan tidak hanya dengan pemasaran melalui internet saja, tetapi setidaknya diadakan sebuah event tertentu selain seminar, sebagai contoh di adakan nya acara Gathering atau perkumpulan antar perusahaan yang telah menjadi klien Adpoint. Tujuan diadakannya event ini agar memberikan suatu hubungan yang terus berlanjut sehingga klien tersebut tetap ingin beriklan di Adpoint. Selain itu serta meningkatkan alat komunikasi pemasaran yang di gunakan seperti dengan menggunakan brosur dalam mengiklankan produk dan jasa Adpoint, tujuannya agar dapat memberikan ingatan kepada konsumen mengenai Adpoint.
DAFTAR PUSTAKA
Awad M. Elias, Electronic Commerce From Vision to Fulfillment, Third Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007
Duncan. Tom, (2005) Advertising & IMC, 2nd Ed, McGraw-Hill
Fill, Chris, Marketing Communication: Framework, theories, and application, Prentice Hall, 1995
Hair Lamb, Mc Daniel, Pemasaran, Jilid 1, PT. Salemba Empat Patria, 2000
Hanson Ward, Pemasaran Internet, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003
Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Posotioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998
Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia:segmentasi, targeting, positioning, PT Gramedia, Jakarta, 2001
Kotler Philip, Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Principle Of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall, 1996
Kotler Philip, Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 8th Edition, Penerbit Erlangga, 2001
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol), Jilid pertama, Edisi Revisi, PT Prenhallindo, Jakarta, 1997
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid kedua, PT Prenhallindo, Jakarta, 1997 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian,Edisi keenam, Erlangga, Jakarta, 1992 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Buku I, Jakarta, 2000
Kountur, Rony, Metodologi Penelitian, Jakarta, Penerbit PPM, 2003
Lawrence R. Jauch & William F. Gueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996 Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Rakhmat, Djalaludin. Dr., M.Sc, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Rangkuti, Freddy, Flexible Marketing, teknik agar tetap tumbuh dalam situasi bisnis yang bergejolak dan analisis kasus, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 Shimp A. Terence, Periklanan Promosi aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid I, Edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003
Sutisna, SE. ME, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003 Suyanto. M, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Tangerang: Penerbit Ramdina Prakarsa, 2007 Usmara, A., Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Penerbit Amara Books, Yogyakarta, 2003 William G. Nikels, Marketing Principles. Englewood Cliff : Prentice Hall, Inc., 1970
Yin K. Roberts, Studi Kasus: Desain dan Metode, Cetakan ketiga, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2004
Sumber lainnya :
Media Kit Detikcom Solusi WebIndo.com, member of Glorindo.com
DRAF WAWANCARA
Narasumber
: Ibu Widya Suharsi
Jabatan
: Supervisor Adpoint Detikcom
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Dengan melihat fenomena pemasaran melalui website yang berkembang pesat tentunya memusatkan kepada strategi komunikasi pemasaran, dimana Adpoint harus bekerja keras dalam menghadapi persaingan yang ketat. Untuk itu apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ( SWOT ) pada Adpoint? Bagaimana dengan peluang Adpoint Detikcom ? Ancaman apa yang dimiliki Adpoint Detikcom ? Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam mempromosikan ruang iklan agar bisa menarik minat pemasang iklan ? Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Adpoint ? Faktor-faktor apa yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom ? Menurut anda seberapa penting peran strategi dalam menjual ruang iklan Adpoint agar dapat menarik minat pemasang iklan ? Lalu bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menghadapi pesaing yang ada ? Apa tujuan dari strategi komunikasi pemasaran terhadap ada nya ruang iklan Adpoint di Detik ? Apa tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan ? Kendala apa saja yang sering dihadapi oleh Adpoint Detikcom ? Bagaimana dengan segmentasi Adpoint Detikcom ? Siapakah yang menjadi target Adpoint Detikcom ? Bagaimana positioning Adpoint Detikcom ? Apakah setiap strategi dalam menjual ruang iklan Adpoint Detikcom selalu terjadi perubahan baik itu dalam pemasukan biaya ataupun minat klien untuk melakukan pemasangan iklan ? Bagaimana menentukan pemilihan media untuk komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom ? Menggunakan media komunikasi pemasaran apa untuk memasarkan Adpoint Detikcom ? Bagaimana dengan publisitas Adpoint Detikcom ? Bagaimanakah dengan promosi penjualan ? Bagaimanakah cara Adpoint menjaga hubungan baik dengan kliennya ? Apakah ada ketentuan yang diberikan Adpoint dalam melakukan pemasaran ? Bagaimana riset dan hasil evaluasi yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan ?
DRAF WAWANCARA
Narasumber Jabatan
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
: Ibu Khazna Eka : Staff Adpoint Detikcom
Apa tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom melakukan kegiatan pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan? Bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan agar mereka tertarik untuk memasangkan iklan nya di Adpoint Detikcom ? Siapakah yang menjadi target market dari Adpoint Detikcom ? Bagaimana dengan segmentasi dari Adpoint Detikcom ? Bagaimana positioning dari Adpoint Detikcom? Apa yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menjual ruang iklan untuk menarik minat pemasang iklan? Apa yang menjadi kekuatan dari Adpoint Detikcom ? Kelemahan apa yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom ? Bagaimana dengan peluang Adpoint Detikcom ? Ancaman apa yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom ? Kendala apa saja yang dimiliki Adpoint Detikcom ? Dalam melakukan komunikasi pemasaran, alat komunikasi pemasaran apa yang digunakan dalam menarik minat pemasang iklan ? Bagaimana dengan publisitas Adpoint ? Bagaimana umpan balik atau feedback yang diperoleh dari Adpoint Detikcom setelah melakukan komunikasi pemasaran ? Siapa saja yang menjadi klien dari Adpoint ? Bagaimana hasil evaluasi yang dilakukan Adpoint Detikcom ?
HASIL WAWANCARA
Narasumber
: Ibu Widya Suharsi
Jabatan
: Supervisor Adpoint Detikcom
1. Dengan melihat fenomena pemasaran melalui website
yang berkembang
pesat tentunya memusatkan kepada strategi komunikasi pemasaran, dimana Adpoint harus bekerja keras dalam menghadapi persaingan yang ketat. Untuk itu apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ( SWOT ) pada Adpoint? “memang seh kalau kita melihat perkembangan website sekarang pastinya kita harus punya strategi komunikasi pemasaran yang baik. Jadi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya pasti ada.. kita membahas mengenai kekuatannya dulu ya. Yaa..kalau kekuatan dari Adpoint itu sendiri yaa..iklan dengan menggunakan Adpoint lebih mudah, trus lebih fleksibel, dan yang pasti harganya lebih terjangkau. Selain itu semua tentunya dibantu dengan nama besar dari Detikcom itu sendiri. Jadi setidaknya orang-orang tahu bahwa Adpoint itu yang ada di Detik. Karena Detik sendiri kan juga sudah punya nama dan image di kalangan masyarakat”. Kalau untuk kelemahannya yaa…namanya ada kekuatan pasti juga ada
kelemahannya kan. Yaa.. untuk kelemahannya itu sendiri kita
ada di format iklannya. Jadi seandainya kita ingin memasang iklan kita di Adpoint, ukuran banner (ukuran iklan) sudah ditentukan oleh Adpoint, jadi tidak bisa ditentukan sendiri oleh pemasang iklan. Harus menyesuaikan dengan format Adpoint”.
2. Bagaimana dengan peluang Adpoint Detikcom ? “Sedangkan peluangnya yaa.. seperti yang sudah dijelaskan tadi, peluang Adpoint itu salah satu nya harga yang ditawarkan lebih terjangkau, yaa.. tidak terlalu mahal sekali kan, minimal aja harga nya hanya Rp 250.000 Jadi karena dengan harga yang terjangkau itu maka peluang Adpoint pasti
menjadi sasaran golongan ekonomi menengah (UKM) yang ingin beriklan di Detikcom Maksud dari golongan ekonomi menengah itu seperti ini lho,, misalkan kita memiliki perusahaan atau suatu usaha, tapi perusahaan kita bukan tergolong perusahaan yang besar, yaa..contohnya kita punya usaha butik, dan kita ingin butik kita bisa iklan di website dan bisa dilihat oleh orang banyak, usaha seperti itu yang termasuk usaha kecil menengah ( UKM )”.
3. Ancaman apa yang dimiliki Adpoint Detikcom ? “Ancamannya ya,, kita melihat dari pesaing ya. Sekarangkan banyak sekali website-website seperti Detik ini, Ancamannya itu dari kompetitornya yaitu google adtext ataupun adsearch dan situs-situs lainnya seperti Okezone.com, trus astaga.com yaa semacam itulah. Dan pasti mereka juga memiliki strategi-strategi dimana pasti mereka juga memberikan space iklan yang mungkin dengan harga yang masih terjangkau juga untuk masyarakat. Tapi kalau pesaing yang seperti Adpoint yang menggunakan system lelang (bidding),,belum ada ya,,. Kalau pesaingnya google adtext atau adsearch cara menghadapi nya dengan bekerja sama dengan mereka”.
4. Bagaimana
strategi komunikasi pemasaran
Adpoint Detikcom dalam
memasarkan ruang iklan agar bisa menarik minat pemasang iklan ? “Strategi komunikasi pemasarannya yaa..pertama-tama
kita cari
prospek di google adsearch, setelah itu dalam memasarkan produk dan jasa Adpoint kita menggunakan dengan strategi pemasaran internet, jadi maksudnya gini.. misalnya dengan strategi pemasaran internet kita melakukan penawaran dengan melalui pengiriman email kapada calon klien kita, sedangkan yang sudah menjadi klien kita yang sudah pasang iklan di Adpoint, kita tetap mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Jadi kalau dilihat dari keseluruhannya strategi komunikasi pemasaran yang kita gunakan lebih mengarahkan penawaran langsung kepada calon klien, yang pasti seh tujuannya agar mereka tertarik membeli produk kita.”
5. Bagaimana dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Adpoint ? “Pelaksanaan dalam strategi komunikasi pemasarannya yaa..kita bekerja sama dengan forum UKM yang kita cari melalui google. kita biasa nya mengadakan suatu kegiatan seperti adanya workshop atau pun seminar, selain itu kita juga melakukan beriklan”.
6. Faktor-faktor apa yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom ? “Faktor yang harus diperhatikan pertama-tama yang paling mendasar kita selalu melihat kebutuhan pasar. Dimana kita tidak bisa seenaknya menghadirkan program seperti Adpoint ini. Apa saja sih yang di inginkan masyarakat khusus nya bagi perusahaan-perusahaan sekarang, kalau bukan untuk memperkenalkan produknya. Selain itu bagaimana cara penyampaian pesan
kepada
pasar
agar
komunikasi
kita
efektif,
kapan
harus
disampaikannya, melalui media apa?”.
7. Menurut anda seberapa penting peran strategi dalam menjual ruang iklan Adpoint agar dapat menarik minat pemasang iklan ? “Yaa pasti penting sekali ya. Karena
itu kan salah satu sumber
revenue dari Adpoint. Yaa.. kalau ngga ada strategi komunikasi bagaimana masyarakat bisa tau tentang Adpoint. Sebab kan semakin banyak pesaing, jadi kita harus punya strategi komunikasi yang baik”.
8. Lalu bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menghadapi pesaing yang ada ? “Untuk menghadapi competitor itu sendiri kita juga punya strategi nya. Adpoint sekarang kan pakai system bidding (lelang) yaa..menurut saya system ini kan belum ada di situs-situs lain hanya ada di Detik, jadi salah satu strategi untuk menghadapi pesaing kita mencari system apa yang tidak ada di situs pesaing”
9. Apa tujuan dari strategi komunikasi pemasaran terhadap ada nya ruang iklan Adpoint di Detik ?
“ Tujuannya sebisa mungkin kita memberikan informasi yang jelas mengenai apa itu Adpoint kepada masyarakat, dimana masyarakat bisa mengetahui cara untuk beriklan melalui online media tetapi masih bisa terjangkau. Oleh sebab itu, bagi perusahaan menengah ataupun perorangan yang ingin memasarkan atau mempromosikan produknya bisa melalui Adpoint yang ada di Detikcom”.
10. Apa tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan ? “Tujuan utama dari komunikasi pemasaran Adpoint tentunya pasti untuk membuat Adpoint bisa lebih dikenal, terutama untuk golongan UKM tadi, kan selama ini asumsi-asumsi atau anggapan masyarakat untuk beriklan di Detikcom mahal. Untuk itu, akhirnya Detik berinisiatif bagaimana penilaian masyarakat untuk pasang iklan di Detik itu tidak sesuai dengan yang mereka pikirkan, makanya kita hadirkan Adpoint. Jadi UKM atau perusahaan menengah bisa beriklan di Detik melalui Adpoint.Tapi sebenarnya tujuan yang paling utama itu membentuk sebuah image yang ada di fikiran masyarakat”.
11. Kendala apa saja yang sering dihadapi oleh Adpoint Detikcom ? “ Walaupun Adpoint sudah dikenal melalui Detikcom, tentu saja kita memiliki kendala yang harus tetap dijalani. Kendalanya pasti kepada pengenalan produk baru. Dimana semua masyarakat atau perusahaan terkadang lebih mementingkan image untuk perusahaan mereka, seperti yang sudah dijelaskan mengenai kelemahan yang dimiliki Adpoint bahwa ukuran iklan yang boleh tayang kan harus disesuaikan dan lagi ukuran itu tidak terlalu besar, jadi dalam melakukan penawaran perusahaan pastinya akan memikirkan lagi”.
12. Bagaimana dengan segmentasi Adpoint Detikcom ? “Kalau kita membicarakan segmentasi,, kita juga melihat dari segmen situs Detikcom sendiri yaa.. kalau di lihat dari usia, pengunjung detik itu antara usia 15-40 tahun ke atas, sedangkan untuk wilayahnya lebih banyak di Jakarta. Lalu untuk kelas sosialnya semuanya menjadi segmen dari detik,
mulai dari kelas atas sampai kelas bawah, sedangkan untuk profesi.. kayanya semua jenis profesi ya. Nah kalau untuk segmentasi dari Adpoint itu sendiri untuk jenis kelamin pria dan wanita, usia sekitar antara 20 tahun keatas.Untuk wilayah kebanyakan di Jakarta, tapi itu tidak selalu. Dan kelas sosial tergolong kelas sosial B, sedangkan untuk jenis pekerjaannya lebih kepada entrepreneur, tapi siapa saja bisa she yang jelas perusahaan nya itu menginginkan
pemasaran
mengenai
produknya.
Biasanya
dari
segi
psikografissnya mereka yang mempunyai kepercayaan tinggi dan lebih mengutamakan gaya hidup”.
13. Siapakah yang menjadi target Adpoint Detikcom ? “ kalau untuk target kita lebih kepada golongan entrepreneur dan UKM, tapi sebetulnya seh siapa saja, perusahaan apapun”.
14. Bagaimana positioning Adpoint Detikcom ? “ Kalau berbicara tentang positioning,, positioning Adpoint disini belum terlalu kuat ya, lagi pula kan kita (Adpoint) juga masih baru, yaa.. paling sebagai tempat beriklan di Detik dengan harga yang terjangkau”.
15. Apakah setiap strategi dalam menjual ruang iklan Adpoint Detikcom selalu terjadi perubahan baik itu dalam pemasukan biaya ataupun minat klien untuk melakukan pemasangan iklan ? “ Sejauh ini tidak ada perubahan baik itu pemasukan atau minat masyarakat. Sekarang kan masyarakat sudah bisa membedakan mengenai strategi yang dihadirkan dari perusahaan kita, jadi selama ini baik-baik saja”.
16. Bagaimana menentukan pemilihan media untuk komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom ? “ Dalam menentukan media untuk pemasarannya, kita lebih menggunakan media yang bisa dilihat banyak orang. Jadi penggunaan media itu tidak sia-sia”.
17. Menggunakan media komunikasi pemasaran apa untuk memasarkan Adpoint Detikcom ? “ Saat ini Adpoint menggunakan iklan dimajalah seperti majalah Marketing dan majalah Franchise. Selain memasang iklan di majalah kita juga pasang iklan di situs Detik itu sendiri, yaa.. tujuan nya agar ketika orang membuka situs Detik, mereka juga bisa lihat iklan Adpoint ”.
18. Bagaimana dengan publisitas Adpoint Detikcom ? “ Untuk publisitas yang dilakukan Adpoint dengan melalui telephone dimana tujuannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam melakukan penawaran Adpoint. Selain itu juga kita menyediakan personal contact yang apabila klien ingin bertanya mengenai Adpoint”.
19. Bagaimanakah dengan promosi penjualan ? “Kalau untuk promosi penjualan biasanya kita adakan pemberian bonus, karena kita (Adpoint) pakai point mungkin bonusnya itu berupa pointpoint yang akan diberikan kepada pengiklan pengguna Adpoint tetapi pastinya dengan ketentuan yang sudah ada”.
20. Bagaimanakah cara Adpoint menjaga hubungan baik dengan kliennya ? “ Dalam hal ini kita selalu menjaga hubungan baik itu dengan klien yang sudah beriklan di Adpoint atau pun yang menjadi target kita. Cara menjaganya dengan melakukan komunikasi yang baik dan continue”.
21. Apakah ada ketentuan yang diberikan Adpoint dalam melakukan pemasaran ? “ Tentunya ada, setiap banner yang mau iklan di Adpint diseleksi dulu oleh staff Adpoint,sebetulnya bukan Staff saja seh yang menyeleksi, saya juga.Jadi banner nya diliat dulu apakah sesuai dengan ukuran dan ketentuan yang diberikan dari Adpoint. Intinya banner atau iklan yang akan di pasang di Adpoint itu tidak boleh mengandung SARA, pornografi, judu. Kalau ternyata ada iklan yang seperti itu, yaa..otomatis akan di reject”.
22. Bagaimana riset dan hasil evaluasi yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menarik minat pemasang iklan ?
“Sebelum kita menginginkan hadirnya Adpoint, kita selalu melakukan riset walaupun riset yang kita lakukan ini riset kecil dan hanya berdasarkan pengamatan saja. Namun dari hasil pengamatan itulah akhirnya kita bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pasar. Hasil evaluasi yang dilakukan biasanya berdasarkan tingkat minat masyarakat setelah kita melakukan
komunikasi
pemasaran.
Jadi
disini kita bisa melihat
perkembangan yang terjadi, apakah strategi yang kita gunakan berhasil atau tidak. Selain itu juga kita melihat dari pemasukan yang di peroleh, apakah meningkat atau sebaliknya. Evaluasi nya kita lakukan biasanya setiap 1 bulan sekali kadang juga lebih dari satu bulan”.
HASIL WAWANCARA
Narasumber
: Ibu Khazna Eka
Jabatan
: Staff Adpoint Detikcom
1. Apa tujuan komunikasi pemasaran Adpoint Detikcom melakukan kegiatan pemasaran dalam menarik minat pemasang iklan? “Tujuan nya untuk menarik beberapa perusahaan khususnya yang kelas menengah agar mereka mempunyai kesempatan untuk memasang iklan lewat online media. Salah satu nya melalui Adpoint Detikcom”.
2. Bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Adpoint dalam menarik minat pemasang iklan agar mereka tertarik untuk memasangkan iklan nya di Adpoint Detikcom ? “Sejauh ini selama Adpoint berdiri untuk pelaksanaan dan memasarkan Adpoint, kami melalui beriklan dan melakukan kegiatan dalam bentuk road show dan workshop”.
3. Siapakah yang menjadi target market dari Adpoint Detikcom ? “Yang menjadi target dari Adpoint disini kita lebih fokuskan kepada UKM (usaha kecil menengah) dan pribadi. Kita mencoba untuk membuka kesempatan agar bisa beriklan di situs Detik”.
4. Bagaimana dengan segmentasi dari Adpoint Detikcom ? “Untuk segmentasi Adpoint yaitu kalau melihat dari jenis kelamin nya pria dan wanita dengan usia rata-rata 25 tahun keatas. Tingkat penghasilan nya mungkin sekitar 1 juta atau lebih. Selain itu segmen dari Adpoint lebih kepada perusahaan yang menginginkan mengenalan produk mereka. Jadi untuk kelas sosial nya mungkin lebih kepada kelas menengah (B)”.
5. Bagaimana positioning dari Adpoint Detikcom?
“Sampai saat ini Adpoint di Detikcom itu memposisikan dirinya sebagai ruang iklan yang memberikan harga yang terjangkau untuk klien (masyarakat) yang ingin beriklan tetapi hanya mempunyai dana terbatas”.
6. Apa yang dilakukan Adpoint Detikcom dalam menjual ruang iklan untuk menarik minat pemasang iklan? “Yang kita lakukan dalam menjual ruang iklan ialah lebih memperhatikan klien Adpoint mengenai harga. Dimana kami sebisa mungkin mengerti dan memahami yang di inginkan oleh klien dalam masalah pemasangan iklan”.
7. Apa yang menjadi kekuatan dari Adpoint Detikcom ? “Yang menjadi kekuatan dari Adpoint itu selain harga yang terjangkau, kita juga memberikan keleluasaan kepada klien kami untuk menentukan lokasi atau posisi banner yang mereka inginkan, karena klien bisa mengontrol iklan mereka sendiri sebab kita memberikan sepenuh nya kepada klien”.
8. Kelemahan apa yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom ? “Kelemahannya dalam jangka waktu. Karena lama nya iklan terpasang tidak bisa di tentukan.Sebab Adpoint ini memakai system pay per view. Dimana advertiser yang membayar lebih besar kemungkinan akan tayang lebih lama. Selain dalam jangka waktu, kelemahan lainnya yaitu pada segi ukuran iklan (banner), ukuran banner juga tidak bisa ditentukan sendiri oleh klien, tetapi harus mengikuti ukuran yang sudah ada di Adpoint”.
9. Bagaimana dengan peluang Adpoint Detikcom ? “Karena
banyaknya
perusahaan
menengah
yang
belum
melakukan
pemasaran, Adpoint berpeluang untuk menjadi tempat pemasangan iklan dengan harga terjangkau atau relatif murah, dan kami memiliki system yang belum ada di situs lainnya yaitu system lelang dimana penawar tertinggi mendapatkan posisi banner yang di inginkan klien”.
10. Ancaman apa yang dimiliki oleh Adpoint Detikcom ?
“Kalau untuk persaingan dengan competitor yang lain dengan system lelang belum ada. Tetapi banyak situs website yang juga memberikan tempat beriklan dengan harga yang terjangkau juga”.
11. Kendala apa saja yang dimiliki Adpoint Detikcom ? “Biasa nya kendala yang sering dihadapi seperti dalam melakukan penawaran. Karena kita melalui telephone jadi sering kali ada penolakan. Selain itu kendala nya ada di advertiser atau klien yang tidak mau iklan nya di publisher tersebut. Dan untuk mengatasinya biasa nya kami memberikan pilihan kepada advertiser untuk memilih posisi banner adpoint di publisher lainnya”.
12. Dalam melakukan komunikasi pemasaran, alat komunikasi pemasaran apa yang digunakan dalam menarik minat pemasang iklan ? “Untuk alat komunikasi pemasaran biasanya kita lebih kepada penjualan secara langsung, karena dalam melakukan penawaran lebih sering melalui via telephone atau kita kirim email penawaran, selain itu juga melalui media iklan di media cetak. Dan pemasangan di situs Detik itu sendiri. Tujuannya untuk memberitahukan kepada masyarakat untuk beriklan di Adpoint”.
13. Bagaimana dengan publisitas Adpoint ? “Untuk publisitas kita hanya melakukan event seminar, mempublikasikan tentang Adpoint melalui email, telepon. Mungkin hanya sebatas itu, dan kita juga belum pernah melakukan event-event besar”.
14. Bagaimana umpan balik atau feedback yang diperoleh dari Adpoint Detikcom setelah melakukan komunikasi pemasaran ? “Umpan balik yang di dapat setelah dilakukan komunikasi pemasaran setidaknya sekarang masyarakat tahu jika ingin beriklan di Detik tetapi memiliki dana yang terbatas tidak perlu takut untuk memperkenalkan produknya. Dan hasilnya juga terlihat yaa..kalau sampai saat ini Adpoint masih bisa hadir, jadi setelah melakukan pemasaran itu sampai saat ini juga masih banyak minat dari Adpoint”.
15. Siapa saja yang menjadi klien dari Adpoint ? “Klien dari adpoint itu lumayan banyak, karena kan kebanyakan dari perusahaan-perusahaan menengah yang ingin melakukan branding. Salah satu contoh klien nya seperti solusi sehat, kado unik, semanggi.net, perumahan telaga jambu,dan lain-lain”.
16. Bagaimana hasil evaluasi yang dilakukan Adpoint Detikcom ? “Evaluasinya kita menyerahkan data ke atasan mengenai klien-klien yang sudah
menggunakan
Adpoint.
Dari
situ
akan
terlihat
bagaimana
perkembanagan yang sudah dijalankan. Yaa..setelah itu kita tetap lanjutkan program Adpoint seperti biasanya. Kita cari-cari lagi prospek Adpoint”.
Curriculum Vitae Data Pribadi Nama
: Hilda Wiarugenti
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 April 1985
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Single
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Jl. Chery I no.7 Rt 001/04 Rengas Ciputat 15412
Telepon
: ( 021 ) 740 8625 / 0857 104 98 526
E-mail
:
[email protected]
Latar Belakang Pendidikan 1. SD N Kartika Putra I
1991-1997
2. SLTP N 4 Ciputat
1997-2000
3. SMK N 30 Jakarta
2000-2003
4. Universitas Mercu Buana
2003- 2008
( Fakultas Ilmu Komunikasi)
Pengalaman kerja / Magang 1.
Server Pizza Hut Pondok Indah Mall (November 2002-Januari 2002)
2.
Trainee Departement F&B RS International Bintaro (September 2002November 2002)
3.
Marketing Detikcom (Januari 2007-Maret 2007)