HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi
Oleh
SITI ANNISA RIZKI 041301005
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2008/2009
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
SKRIPSI
HUBUNGAN PROKRASTINASI AKADEMIS DAN KECURANGAN AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dipersiapkan dan disusun oleh :
SITI ANNISA RIZKI 041301004
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal
Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi
Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) NIP. 140 080 762
Tim Penguji 1. Zulkarnain S.Psi, Psi NIP : 132 285 918
(
)
(
)
(
)
2. Ferry Novliadi, M.Si NIP : 132 316 960 3. Lili Garliah, M.Si NIP : 131 626 693
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidan dan etika penulisan. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan didalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksisanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Maret 2009
SITI ANNISA RIZKI NIM: 041301005
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Siti Annisa Rizki dan Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog
ABSTRAK
Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu secara tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugas namun kemampuan mengatur waktu ini tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan tepat kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Kecenderungan untuk tidak segera memulai menghadapi suatu tugas merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986) dan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas akademis digolongkan kedalam bentuk prokrastinasi akademis. Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif, salah satunya adalah kecurangan akademis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini melibatkan 205 orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan uji Pearson Correlation. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun sendiri oleh peneliti. Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dengan nilai p= .00 dan nilai korelasi sebesar 0.46. Hasil analisa tambahan penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin dan tidak ada perbedaan signifikan kecurangan akademis ditinjau dari usia dan IPK. Kata kunci: Prokrastinasi Akademis, Kecurangan Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”. Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) selaku Dekan Psikologi Universitas Sumatera Utara 2. Ibu Rr. Lita Hadiati, S.Psi, Psikolog selaku dosen pembimbing penulis yang selalu penuh kesabaran dalam membimbing saya serta menyediakan waktu ditengah kesibukannya. Terima kasih Ibu Lita, segala sesuatu yang Ibu berikan sangat berarti bagi saya. 3. Orangtua tercinta, kepada Ayah Makmur Syahputra dan Mama Nurhalifah. Terima kasih atas dukungan dan doa. Semoga Ayah dan Mama selalu dalam lindungan-Nya dan cepat diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. 4. Ibu Eka Ervika, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 5. Untuk teman-teman Psikologi USU angkatan 2004, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang telah kita jalani bersama. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tanpa bantuan mereka semua mungkin skripsi ini tidak akan pernah selesai dan semoga pengorbanan dan jasa baik yang diberikan kepada peneliti mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Walaupun demikian, semua kekurangan dan kesalahan pada penulisan skripsi ini adalah karena kelalaian peneliti sendiri. Sekali lagi peneliti mohon maaf. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Medan, Maret 2009 Penulis.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK.................................................................................................. i KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii DAFTAR ISI……………………………………………………….......... iv DAFTAR TABEL……………………………………………………..... vii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ BAB I
ix
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………
1
B. Identifikasi Permasalahan………………………….
6
C. Tujuan Penelitian…………………………………..
7
D. Manfaat Penelitian…………………………………
7
1. Manfaat teoritis…………………………………
7
2. Manfaat praktis………………………………….
7
E. Sistematika Penulisan…………………………………. 8 BAB II
LANDASAN TEORI A. Prokrastinasi Akademis………………………………. 10 1. Pengertian prokrastinasi akademis……………….. 10 2. Faktor-faktor prokrastinasi akademis…………….. 12 3. Ciri-ciri prokrastinasi akademis………………….. 12 4. Jenis-jenis tugas pada prokrastinasi akademis…… 14
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
5. Akibat prokrastinasi………………………………. 15
B. Kecurangan Akademis……………………………... 1. Pengertian kecurangan akademis………………...
16 16
2. Faktor-faktor kecurangan akademis……………… 17 3. Bentuk-bentuk kecurangan akademis……………… 21 C. Mahasiswa 1. Pengertian mahasiswa……………………………... 22 2. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………………. 23 D. Hubungan Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU…………………
24
E. Hipotesis……………………………………………... 26 BAB III
METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian……………………..
28
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian……………
28
1. Prokrastinasi akademis………………………….
28
2. Kecurangan akademis…………………………..
29
C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel.... 30 1. Populasi dan sampel.................................................. 30 2. Metode pengambilan sampel...................................... 31 3. Jumlah sampel penelitian............................................32 D. Alat Ukur Yang Digunakan……....................……….... ..32 1. Skala prokrastinasi akademis………………………..32 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2. Skala kecurangan akademis………………………....34 E. Validitas dan Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem…... 35 1. Validitas alat ukur…………………….…………… 35 2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem……………. 36 F. Hasil Uji Coba………………………………………… 37 1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis……. 38 2. Hasil Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 39 G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................
42
1. Tahap persiapan.....................................................
42
2. Tahap pelaksanaan.................................................
44
3. Tahap pengolahan data..........................................
45
H. Metode Analisa Data………………...........................
45
1. Analisa Hasil Utama Penelitian.............................. 45 2. Analisa Hasil Tambahan Penelitian....................... BAB IV
46
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian............................
48
1. Penggolongan subjek berdasarkan jenis kelamin... 48 2. Penggolongan subjek berdasarkan usia..................... 49 3. Penggolongan subjek berdasarkan IPK.................... 49 B. Hasil Penelitian............................................................... 50 1. Hasil uji asumsi penelitian........................................ 50 2. Hasil utama penelitian.............................................. 52 3. Hasil tambahan penelitian........................................ 58 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
C. Pembahasan................................................................... 60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................... 64 B. Saran................................................................................ 65 1. Saran metodologis..................................................
65
2. Saran praktis..........................................................
66
DAFTAR PUSTAKA .........................…………………........................
68
LAMPIRAN
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi USU………..……
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba.............................................................................
Tabel 3
39
Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah Uji Coba...........................................................................
Tabel 7
38
Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk Penelitian..........................................................................
Tabel 6
35
Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah Uji Coba.............................................................................
Tabel 5
33
Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Sebelum Uji Coba.............................................................................
Tabel 4
24
40
Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Untuk Penelitian...............................................................
41
Tabel 8
Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin...............
48
Tabel 9
Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia..............................
49
Tabel 10
Penyebaran Subjek Berdasarkan IPK................................
50
Tabel 11
Hasil Uji Normalitas..........................................................
51
Tabel 12
Hasil Uji Linearitas Hubungan............................................ 52
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 13
Korelasi Antara Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU............................ 53
Tabel 14
Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prokrastinasi Akademis......................................................... 54
Tabel 15
Kategorisasi Data Pada Variabel Prokrastinasi Akademis..... 55
Tabel 16
Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kecurangan Akademis.......................................................... 56
Tabel 17
Kategorisasi Data Pada Variabel Kecurangan Akademis..... 57
Tabel 18
Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis dan Prokrastinasi Akademis........................................................... 57
Tabel 19
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 59
Tabel 20
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan usia.............................................. 59
Tabel 21
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan IPK........................................... 60
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A………………………………………………………………. 71 1.
Data Mentah Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis........
2.
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Prokrastinasi Akademis………………………………………………….
72
92
3.
Data mentah Uji Coba Skala Kecurangan Akademis……... 98
4.
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Kecurangan Akademis…………………………………………………... 118
Lampiran B…………………………………………………………..…… 127 1.
Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Prokrastinasi Akademis……………………………………………….….. 128
2.
Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Kecurangan Akademis………………………………………………….. 140
3.
Data Subjek Penelitian dan Ketegorisasi Subjek Penelitian.............................................................................. 155
Lampiran C……………………………………………………………… 160 1. Uji Normalitas Sebaran………………………………………. 161 2. Uji Linearitas Hubungan……………………………………… 162 3. Uji Hipotesa…………………………………………………... 163
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Lampiran D……………………………………………………………..
164
1. Deskriptif Statistik Dari Skala Prokrastinasi Akademis…..…
165
2. Deskriptif Statistik Dari Skala Kecurangan Akademis………
165
3. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis kelamin…………………………………………………. 166 4. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia………… 167 5. Gambaran kecurangan Akademis berdasarkan IPK…………. 168 Lampiran E……………………………………………………………...
169
1. Contoh Aitem Skala Prokrastinasi Akademis…………………....
170
2. Contoh Skala Kecurangan Akademis…………………………....
171
3. Surat Izin Pengambilan Data…………………………………….. 172
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan menuntun manusia untuk memperoleh pembelajaran dari segala usia baik melalui pendidikan formal, non formal maupun informal. Salah satu tempat dimana pendidikan diberikan secara formal adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan dengan bekal ilmu dan kemampuan yang dimilikinya (Sidjabat, 2008). Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu yang tepat dan memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan tugasnya (Martin & Osborne dalam Yulistia, 2008). Kemampuan mengatur waktu secara tepat ini tidak dimiliki oleh semua mahasiswa, Djamarah (2002) menemukan banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktu kapan harus memulai dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan indikasi dari prokrastinasi (Knaus, 1986). Menurut Ziesat, Rosenthal & White (dalam Holmes, 2000) penundaan dalam mengerjakan tugastugas yang diberikan oleh fakultas digolongkan ke dalam bentuk prokrastinasi akademis. Bentuk dari prokrastinasi akademis dapat berupa penundaan mengerjakan tugas mengarang, penundaan belajar menghadapi ujian, penundaan tugas membaca, penundaan kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri pertemuan dan penundaan kinerja akademis secara keseluruhan (Solomon & Rothblum, 1984). Prokrastinasi akademis yang dilakukan oleh mahasiswa banyak terjadi di perguruan tinggi (Solomon & Rothblum dalam Holmes, 2000). Beberapa penelitian yang mendukung hal tersebut diantaranya penelitian Ellis dan Knaus (dalam Holmes, 2000) yang melaporkan 70% mahasiswa Amerika melakukan prokrastinasi. Solomon dan Rothblum juga meneliti hal yang sama terhadap 291 mahasiswa Amerika dengan mendapatkan hasil yang lebih spesifik yaitu lebih dari 40% partisipan selalu melakukan prokrastinasi dalam tugas menulis (dalam Young & Fritzsche, 2002). Prokrastinasi akademis juga diteliti oleh Sari, Putri, Syahputri, Pohan, Atrizka, Arida, Garunia dan Ryantika (2008) kepada 66 mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Hasil penelitian tersebut menunjukkan sebesar 48.5% atau sebanyak 32 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas mengarang, 78.8% atau sebanyak 52 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, 65.2% atau sebanyak 43 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas membaca, 51.5% atau 34 mahasiswa Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
melakukan prokrastinasi dalam menghadiri pertemuan/diskusi, 40.9% atau sebanyak 27 mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam tugas administratif dan sebanyak 63.6% atau 42 mahasiswa melakukan prokrastinasi secara keseluruhan. Prokrastinasi akademis dihubungkan dengan berbagai konsekuensi negatif (Boice, Ferrari, Hewitt, Mittelstead, Woellert, Kennedy, McKean, Roig & deTommaso, Solomon & Rothblum, Burka & Yuen dalam Young & Fritzsche, 2002). Salah satu bentuk konsekuensi negatif dari prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi akademis pada umumnya mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat mereka merasa panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat (Westphal, 2004). Penn (2007) juga menambahkan bahwa pelaku plagiarisme menganggap bahwa dengan melakukan tindak plagiat walaupun ia melakukan penundaan pada pengerjaannya, maka tugasnya akan dapat diselesaikan dengan mudah. Selain tindak plagiat, menurut Cizek (2008) perilaku mencontek juga ditemukan sebagai hasil dari penundaan kegiatan belajar. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU sebagai salah satu subjek dalam institusi pendidikan dituntut untuk senantiasa mengatur waktu secara tepat dan harus menerapkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab nilai-nilai kejujuran dan integritas pengetahuan. Berdasarkan penelitian Sari dkk (2008), prokrastinasi akademis diketahui Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dialami oleh mahasiswa di Fakultas ini. Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pengamatan yang tidak terstruktur terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi USU, kecurangan akademis juga ditemui di Fakultas ini. Berikut ini adalah pemaparan seorang mahasiswa mengenai prokrastinasi dan perilaku curang yang dilakukannya: “Seringnya aku menunda tugas translit kak. Aku memang nggak suka ngerjainnya, mungkin karena aku nggak pintar bahasa Inggris, jadi kalau ada tugas ngetranslit kalau bisa nanti-nanti ajalah aku kerjakan, trus waktunya kan masih lama kak, ada 2 mingguan gitu kan biasanya...atau kalo udah dekat kali waktunya, cari ajalah translitan kakak kelas yang dulu. Kan biasanya udah ada yang dikerjakan sama kakak kelas yang dulu, kalau memang bahan dari kakak kelas itu udah dapat, aku tinggal copy paste aja atau diketik ulang lagi, paling di edit dikit-dikit biar nggak ketahuan. Ngapain lah kak ngerjain susah-susah kalo ada cara yang lebih gampang? Toh yang ditranslit dari bahan yang sama” (Komunikasi personal; Selasa, 12 Agustus 2008) Berdasarkan hasil wawancara diatas, mahasiswa berpikir kemampuan berbahasa Inggris yang dimilikinya rendah sehingga mahasiswa tersebut merasa lebih baik untuk menunda menyelesaikan tugasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Knaus (dalam Young, 2004) yang mengemukakan prokrastinasi dapat disebabkan oleh kurang dimilikinya pengetahuan dalam mengerjakan tugas. Pada pemaparan diatas juga diketahui perkiraan mengenai waktu pengumpulan tugas juga berpengaruh terhadap perilaku penundaan yang dilakukan mahasiswa tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Ferrari (dalam Raboinowitz, 2001) yang mengemukakan perkiraan yang berlebihan mengenai waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas merupakan salah satu bentuk distorsi kognitif yang mendukung seseorang melakukan prokrastinasi. Pada wawancara diatas juga diketahui penundaan yang dilakukan mahasiswa tersebut berhubungan dengan perilaku curang yang dilakukannya yakni tindak plagiat.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Perilaku curang secara akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU diperkuat oleh pemaparan salah satu pengajar di Fakultas tersebut yang pernah menangani masalah kecurangan akademis yang berbentuk tindak plagiat dikalangan mahasiswa. Berikut ini adalah pemaparan pengajar tersebut: “Membicarakan kecurangan akademis, yang sering saya perhatikan di kampus ini adalah tindak plagiat. Beberapa waktu yang lalu saya pernah memberikan tugas kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang saya bawakan. Sebenarnya tugas tersebut tidak sulit, hanya meminta penjelasan mengenai pengalaman hidup, berhubung saya suka memperhatikan tugas mahasiswa satu persatu saya bisa melihat ada beberapa mahasiswa yang memiliki jawaban yang sama. Tugas yang saya minta hanyalah menjelaskan tentang kehidupan sendiri-sendiri, bila ada jawabannya yang sama itu kan sudah tidak benar. Kemudian saya meminta beberapa mahasiswa tersebut untuk mengakui kesalahannya dan memperbaiki apa yang telah mereka kerjakan..” (Komunikasi personal; Rabu, 13 Agustus 2008)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, pengajar mengakui adanya perilaku curang yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi USU yaitu tindak plagiat. Pada hasil wawancara diatas juga dapat dilihat bahwa mahasiswa yang ditemukan melakukan kecurangan akademis diberikan konsekuensi mengakui perbuatannya dan memperbaiki tugas yang mereka kerjakan. Kecurangan akademis dapat dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, diantaranya adalah (1) beberapa mahasiswa memiliki tujuan untuk lulus tanpa ingin menyelesaikan tugas ataupun pelajarannya dengan nilai baik, (2) mahasiswa mencontoh orang yang pernah melakukan kecurangan, (3) mahasiswa adalah orang yang menginginkan cara singkat untuk mencapai keberhasilan, (4) tugas yang harus diselesaikan tidak menarik, (5) memiliki manajemen waktu yang buruk dan tidak memiliki perencanaan, (6) beberapa mahasiswa mengaku bahwa ia tidak memiliki waktu yang lebih banyak untuk Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mengerjakan tugas-tugasnya dan belajar, (7) beberapa mahasiswa mengaku tidak percaya diri akan kemampuannya dalam menulis tugas menulis makalah, sehingga ia melakukan tindak plagiat, (8) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan untuk kesenangan hati, (9) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan ketika mendaftar dalam program pendidikan yang sulit seperti teknik, hukum dan kedokteran, (10) beberapa mahasiswa melakukan kecurangan karena tekanan dari orang tua (Walker, 2008). Berdasarkan hasil komunikasi interpersonal dengan mahasiswa dan pengajar diketahui terdapat permasalahan di Fakultas Psikologi USU yang berkaitan dengan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Kedua perilaku tersebut diharapkan tidak dilakukan oleh mahasiswa karena dapat menghalangi tujuan pendidikan dalam membentuk sikap serta akhlak mahasiswa,
sehingga peneliti menganggap perlu
melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Identifikasi permasalahan yang didasarkan oleh latar belakang permasalahan diatas adalah: Apakah ada hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan apakah terdapat hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian ilmu Psikologi, khususnya di bidang Psikologi Pendidikan karena menyangkut permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mahasiswa terutama mengenai perilaku penundaan yang dilakukan mahasiswa terhadap tugas-tugas studi dan hubungannya dengan kecurangan yang terjadi di perguruan tinggi khususnya di Fakultas Psikologi USU. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya yang menaruh perhatian yang sama yaitu mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis.
2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak Fakultas Psikologi USU mengenai hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis, gambaran tentang tingkat prokrastinasi akademis, gambaran tentang tingkat kecurangan akademis dan perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. b. Bagi mahasiswa, diharapkan mendapatkan informasi mengenai hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menghindari perilaku penundaan terhadap tugas-tugas studi Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sehingga
dapat
mencegah
terjadinya
kecenderungan
untuk
melakukan
penyimpangan terhadap tanggung jawab, nilai-nilai kejujuran dan integritas pengetahuan yang dapat terwujud dalam perilaku curang secara akademis.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan Bab I akan menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, identifikasi permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab II akan memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori yang menjabarkan prokrastinasi akademis, kecurangan akademis, hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dan hipotesis penelitian. Bab III : Metodologi Penelitian Bab III akan menjelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen atau alat ukur yang digunakan, validitas dan reliabilitas alat ukur, uji daya beda aitem, prosedur pelaksanaan penelitian serta metode analisis data. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan Pada bab ini dipaparkan mengenai gambaran umum dan karakteristik dari subjek penelitian serta bagaimana analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik. Kemudian pada bab ini juga dibahas mengenai interpretasi data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yang kemudian data-data tersebut akan diuraikan didalam pembahasan Bab V
Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas mengenai kesimpulan peneliti mengenai hasil penelitian dilengkapi dengan saran-saran bagi pihak lain berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.
BAB II LANDASAN TEORI
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
A. PROKRASTINASI AKADEMIS 1. Pengertian Prokrastinasi Akademis Milgram, Mey tal dan Levison mengungkapkan prokrastinasi akademis adalah salah satu tipe prokrastinasi dari lima tipe prokrastinasi yang ada, empat prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi umum atau prokrastinasi rutinitas kehidupan, prokrastinasi dalam membuat
keputusan,
prokrastinasi
neurotis,
dan prokrastinasi kompulsif
atau
disfungsional. Karakteristik prokrastinasi akademis yang membuat prokrastinasi ini berbeda dari prokrastinasi lainnya adalah prokrastinasi ini khusus terjadi pada konteks tugas-tugas akademis (dalam Charlebois, 2007). Noran (dalam Akinsola, Tella & Tella, 2007) mendefinisikan prokrastinasi akademis sebagai bentuk penghindaran dalam mengerjakan tugas yang seharusnya diselesaikan oleh individu. Individu yang melakukan prokrastinasi lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman atau pekerjaan lain yang sebenarnya tidak begitu penting daripada mengerjakan tugas yang harus diselesaikan dengan cepat. Selain itu, individu yang melakukan prokrastinasi juga lebih memilih menonton film atau televisi daripada belajar untuk kuis atau ujian. Gufron (2003) menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai batas waktu yang telah ditentukan, sering mengalami keterlambatan, mempersiapkan sesuatu dengan sangat berlebihan dan gagal dalam menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan dikatakan sebagai seseorang yang melakukan prokrastinasi sehingga prokrastinasi dapat dikatakan sebagai salah satu perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai pekerjaan ketika menghadapi suatu tugas. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Burka dan Yuen (1983) mengemukakan penundaan yang di kategorikan sebagai prokrastinasi adalah apabila penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola menetap yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi tugas dan penundaan tersebut disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irasional dalam memandang tugas. Rothblum, Beswick, dan Mann (dalam Larson, 1991) mendefinisikan prokrastinasi akademis sebagai kecenderungan melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademis dan kecenderungan individu mengalami kecemasan yang berhubungan dengan penundaan yang dilakukannya. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Solomon dan Rothblum (dalam Gufron, 2003) prokrastinasi akademis diartikan sebagai suatu penundaan yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademis yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya. Ferrari (dalam Gufron, 2003) mengemukakan bahwa prokrastinasi akademis adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prokrastinasi akademis, maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan yang khusus terjadi didalam konteks tugas-tugas akademis dimana pelakunya lebih memilih mengerjakan aktivitas-aktivitas yang kurang berguna dan menyenangkan untuk menghindari kecemasan dan perasaan tidak menyenangkan lainnya yang berkaitan dengan pengerjaan tugas akademis.
2. Faktor-faktor Prokrastinasi Akademis Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Briody (dalam Larson, 1991) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademis dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang menyenangkan atau membosankan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda penyelesaian tugas. Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya membuat mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas. 2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan lebih cenderung melakukan prokrastinasi. 3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan mempengaruhi seseorang untuk menunda pekerjaannya.
3. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademis Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) mengemukakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademis dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu berupa: 1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakannya sebelumnya. 2. Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dibutuhkan individu lain pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai. 3. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas. Prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi batas waktu (deadline) yang telah ditentukan baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah di tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah dia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukannya sesuatu dengan apa yang telah direncanakan, sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai. 4. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah atau buku cerita lainnya), menonton, mengobrol, berjalan-jalan, mendengarkan musik dan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sebagainya sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
4. Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademis Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan prokrastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: 1. Tugas mengarang Tugas mengarang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis misalnya menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya.
2. Belajar menghadapi ujian Tugas belajar menghadapi ujian mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian misalnya ujian tengah semester, akhir semester atau ulangan mingguan. 3. Membaca Tugas membaca meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademis yang diwajibkan. 4. Kinerja tugas administratif Berupa penundaan untuk menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, daftar peserta praktikum dan sebagainya. 5. Menghadiri pertemuan Berupa penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum dan pertemuan-pertemuan lainnya. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
6. Kinerja akademis secara keseluruhan Yaitu penundaan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademis secara keseluruhan.
5. Akibat Prokrastinasi Prokrastinasi menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang yang melakukannya. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) beberapa kerugian akibat kemunculan prokrastinasi adalah tugas tidak terselesaikan, terselesaikan tetapi hasilnya tidak memuaskan disebabkan karena individu terburu-buru dalam menyelesaikan tugas tersebut untuk mengejar batas waktu (deadline), menimbulkan kecemasan sepanjang waktu sampai terselesaikan bahkan kemunculan depresi, tingkat kesalahan yang tinggi karena individu merasa tertekan dengan batas waktu yang semakin sempit disertai dengan peningkatan rasa cemas sehingga individu sulit berkonsentrasi secara maksimal, waktu yang terbuang lebih banyak dibandingkan dengan orang lain yang mengerjakan tugas yang sama dan pada pelajar dapat merusak kinerja akademik seperti kebiasaan buruk dalam belajar, motivasi belajar yang rendah serta rasa percaya diri yang rendah.
B. KECURANGAN AKADEMIS 1. Pengertian Kecurangan Akademis Kecurangan akademis dapat diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja meliputi: (1) pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas, (2) memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, (3) pengurangan keakuratan yang Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
diharapkan pada performansi mahasiswa (Cizek, 2003). Sementara menurut Hendricks (2004) kecurangan akademis didefinisikan sebagai berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk didalamnya mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis. Von Dran, Callahan dan Taylor (dalam Money, 2008) memandang kecurangan akademis sebagai perilaku tidak etis yang dilakukan dengan sengaja. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai kecurangan akademis maka dapat disimpulkan bahwa kecurangan akademis adalah perilaku tidak etis yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas, memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur, pengurangan keakuratan yang diharapkan dari performansi mahasiswa dengan penekanan terhadap tindak mencontek, plagiarisme, mencuri serta memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis
2. Faktor-faktor Kecurangan Akademis Kecurangan akademis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Hendricks (2004) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecurangan akademis. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Faktor individual Terdapat
berbagai
variabel-variabel
yang
mampu
mengidentifikasikan
karakteristik personal yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku curang. Variabel-variabel tersebut adalah: a. Usia Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang lebih tua. b. Jenis kelamin Mahasiswa lebih
banyak
melakukan kecurangan akademis daripada
mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat dijelaskan oleh teori sosialisasi peran jenis gender yakni wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria. c. Prestasi akademis Hubungan antara kecurangan akademis dan prestasi akademis tidak seperti hubungan kecurangan akademis dengan usia ataupun jenis kelamin, hubungan antara kecurangan akademis dengan prestasi akademis bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang rendah berusaha memperoleh prestasi akademis yang lebih tinggi dengan cara berperilaku curang dan lebih mau mengambil resiko daripada mahasiswa yang memiliki prestasi akademis yang tinggi. d. Pendidikan orangtua Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih baik dalam mempersiapkan diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh fakultas. Selain itu, mahasiswa tersebut juga akan memiliki komitmen yang cenderung tinggi didalam pendidikan yang dijalaninya.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Komitmen yang tinggi ini dapat menjadi faktor pencegah kecurangan akademis. e. Aktivitas ekstrakulikuler Banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kecurangan akademis yang tinggi dilaporkan terlibat didalam aktivitas ekstrakurikuler. Mahasiswa yang tergabung didalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki komitmen yang lebih rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas yang telah di teliti secara ekstensif adalah mahasiswa yang tergabung di dalam perkumpulan mahasiswa dan kegiatan olahraga. 2. Variabel kepribadian mahasiswa a. Moralitas Mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang, namun penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perkembangan moral dengan menggunakan tahapan moral Kohlberg menunjukkan hanya ada sedikit hubungan diantara keduanya. Selain itu, mahasiswa yang memiliki tingkat religiusitas yang rendah cenderung lebih banyak melakukan kecurangan akademis b. Variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis Variabel yang berkaitan dengan kecurangan akademis adalah motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan. Motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan perilaku curang. Selain itu, pola kepribadian tipe A dan pengharapan terhadap kesuksesan memiliki hubungan negatif dengan perilaku curang Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
c. Impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain Terdapat hubungan antara perilaku curang dengan impulsivitas dan kekuatan ego. Selain itu mahasiswa yang memiliki level tinggi dari tes kecemasan lebih cenderung melakukan perilaku curang. 3. Faktor konstektual a. Keanggotaan perkumpulan mahasiswa Mahasiswa yang tergabung dalam suatu perkumpulan mahasiswa akan lebih sering melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Pada suatu perkumpulan, penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan. b. Perilaku teman sebaya Perilaku teman sebaya memiliki pengaruh yang penting terhadap kecurangan akademis. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory) dari Bandura dan teori hubungan perbedaan (Differential Association Theory) dari Edwin Sutherland. Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku manusia dipelajari dengan mencontoh perilaku orang lain dan individu yang memiliki hubungan dekat dengan individu lain yang memiliki perilaku menyimpang akan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku individu yang menirunya. c. Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada mahasiswa. 4. Faktor situasional a. Belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperilaku curang jika berada di dalam ruangan kelas yang besar. b. Lingkungan ujian Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan di dalam ruangan ujian jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan.
3. Bentuk-bentuk Kecurangan Akademis Kecurangan akademis memiliki beberapa bentuk. Menurut Hendricks (2004) bentuk-bentuk kecurangan akademis yang terjadi pada mahasiswa adalah: 1. Penggunaan catatan pada saat ujian 2. Menyalin jawaban orang lain ketika ujian 3. Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan 4. Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
5. Membantu orang lain untuk berlaku curang 6. Berlaku curang dengan berbagai cara 7. Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan sendiri 8. Memalsukan daftar pustaka 9. Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu 10. Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka 11. Membeli karya ilmiah dari orang lain 12. Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas.
C. MAHASISWA 1. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008). Masa mahasiwa meliputi rentang umur 18/19 tahun sampai 24/25 tahun. Rentang umur mahasiswa ini masih dapat dibagi atas periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai dengan semester IV, dan periode 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V sampai dengan semester VIII (Winkel, 1997).
2. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku manusia sepanjang rentang kehidupannya mulai dari masa anak-anak hingga lanjut usia, dan juga dalam berbagai bidang kehidupan. Kompetensi lulusan Sarjana Psikologi Universitas Sumatera Utara yang diharapkan adalah:
1. Mampu menguasai konsep-konsep umum, perspektif umum, hasil-hasil penelitian empiris, dan sebagainya dalam bidang psikologi 2. Mampu menguasai penelitian dasar, memiliki keterampilan wawancara, observasi, desain penelitian mengenal skala, alat ukur psikologi dan sejenisnya, dan mampu melakukan analisis baik dalam bentuk metode kuantitatif dan kualitatif 3. Mampu menguasai prinsip psikodiagnostik dasar serta mampu melakukan pengamatan secara obyektif dan sistematis mengenai bakat, minat dan kepribadian 4. Mampu melakukan intervensi dalam bidang non klinis dan training 5. Mampu membangun hubungan yang konstruktif supaya memiliki keterampilan dan menjaga hubungan interpersonal dan mengkomunikasikan apa yang dimiliki 6. Mampu beretika dalam memberikan pelayanan kepada individu dan kelompok, memahami perbedaan dan tidak membeda-bedakan
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
7. Mampu berpikir kritis, berkomunikasi lisan dan tulis, kepemimpinan, percaya diri,
penelurusan
informasi
berdasarkan
perubahan
yg
terjadi
serta
mengembangkan diri sebagai penyelesai masalah. Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dari angkatan 2003 sampai dengan angkatan 2008 kini mencapai 517 orang. Perincian mengenai jumlah angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi USU akan digambarkan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Jenis Kelamin Angkatan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 N Perempuan 5 36 102 105 100 108 456 Laki-laki 3 11 9 8 16 16 61 Jumlah 8 47 111 111 116 124 517 (Sumber data Pendidikan Fakultas Psikologi USU, 2008)
D. HUBUNGAN PROKRASTINASI DAN KECURANGAN AKADEMIS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI USU Selama menuntut ilmu diperguruan tinggi mahasiswa tidak akan pernah terlepas dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi. Salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah mahasiswa yang memiliki pengaturan waktu yang tepat, namun tidak semua mahasiswa memilikinya. Menurut Djamarah (2002) banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan baik, kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu akibatnya waktu yang seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma (Djamarah, 2002). Perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai suatu pekerjaan ketika menghadapi tugas disebut sebagai Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
prokrastinasi (Gufron, 2003). Prokrastinasi yang dilakukan pada konteks tugas akademis digolongkan kedalam prokrastinasi akademis (Milgram, Mey tal dan Levison dalam Charlebois, 2007). Suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan tersebut dilakukan pada tugas yang dianggap penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman secara subyektif yang dirasakan oleh individu yang melakukannya (Solomon dan Rothblum dalam Gufron, 2003). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugasnya yaitu (1) karakteristik tugas yang dianggap membosankan, (2) faktor kepribadian seperti tingkat kepercayaan diri yang rendah, (3) faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan. Prokrastinasi pada dunia pendidikan terdiri dari enam bentuk yaitu penundaan dalam mengerjakan tugas mengarang, penundaan belajar dalam menghadapi ujian, penundaan membaca, penundaan kinerja tugas administratif, penundaan menghadiri pertemuan dan penundaan kinerja akademis secara keseluruhan (Solomon dan Rothblum, 1984). Prokrastinasi dapat menyebabkan berbagai hal yang dapat merugikan bagi orang yang melakukannya. Salah satu konsekuensi negatif prokrastinasi akademis adalah kecurangan akademis (Roig & deTommaso dalam Hendricks, 2004). Pelaku prokrastinasi sering memulai mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat menimbulkan perasaan panik pada mahasiswa. Perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti melakukan berbagai perilaku curang. Westhpal (2004) mengemukakan prokrastinasi akademis menjadi penyebab timbulnya tindak plagiat dikarenakan perasaan panik dalam menghadapi batas waktu. Selain itu Cizek (2008) berpendapat prokrastinasi dalam belajar menghadapi ujian Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga mereka melakukan perilaku mencontek. Prokrastinasi menjadi salah satu penyebab kecurangan akademis ketika mendekati batas waktu (deadline). Pada saat-saat terakhir batas pengumpulan tugas mahasiswa akan tergoda untuk mengambil ide serta jawaban dari mahasiswa lain (Davis, 2002). Kecurangan akademis ditemukan sebagai konsekuensi dari prokrastinasi akademis dan banyak terjadi di Perguruan tinggi (Walker, 2008). Sejalan dengan hal tersebut, prokrastinasi dan kecurangan akademis juga diketahui terjadi pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Kecurangan akademis merupakan perilaku yang merugikan mahasiswa dan dapat menghalangi tujuan pendidikan untuk membentuk sikap serta akhlak mahasiswa serta mewujudkan integritas pengetahuan.
E. HIPOTESIS Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi juga kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara prokrastinasi akademis dan Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
kecurangan akademis pada mahasiswa psikologi USU. Menurut Hadjar (1996) penelitian korelasional bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut (Hadjar, 1996)
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel X
: Prokrastinasi akademis
b. Variabel Y
: Kecurangan akademis
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Prokrastinasi Akademis Prokrastinasi akademis adalah perilaku penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademis. Prokrastinasi akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi menurut Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yaitu (1) adanya penundaan dalam memulai dan menyelesaikan tugas, (2) adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, (3) adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas, (4) adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Tingkat prokrastinasi akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula prokrastinasi akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula prokrastinasi akademisnya.
2. Kecurangan Akademis Kecurangan akademis adalah berbagai bentuk perilaku yang mendatangkan keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur termasuk di dalamnya mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan akademis. Kecurangan akademis dapat diketahui dengan menggunakan Skala Kecurangan Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang dikemukakan oleh Hendricks (2004) yaitu penggunaan catatan pada saat ujian, menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas. Tingkat kecurangan akademis dilihat dari besarnya skor yang diperoleh dari skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dan diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, semakin tinggi pula Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
kecurangan akademisnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, menunjukkan semakin rendah pula kecurangan akademisnya.
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian hendak di generalisasikan (Hadi, 2004). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Mengingat keterbatasan untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian individu dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yang disebut sampel. Adapun karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2003 s/d 2008 2. Masih aktif dalam perkuliahan/tidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan Akademik (PKA)
2. Metode Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik pemilihan sebagian individu dari populasi sebagai wakil yang representatif dari populasi tersebut (Hadjar, 1996). Sampel di katakan representatif dari populasi bila subjek yang terpilih mempunyai karakter yang mencerminkan semua karakter yang dimiliki oleh populasi (Arikunto dalam Hadjar, 1996). Untuk mendapatkan sampel penelitian yang dapat mewakili kelompok individu Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
yang menjadi anggota populasi, peneliti menggunakan cara-cara/teknik tertentu untuk memilihnya (Hadjar, 1996). Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dianggap homogen dan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode undian, dimana setiap anggota populasi diberi nomor dari 1 sampai 517, kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel sesuai dengan jumlah yang diinginkan (Santoso dan Tjiptono, 2002).
3. Jumlah Sampel Penelitian Pada penelitian ini akan diambil sampel sebanyak 205 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King yang melakukan perhitungan ukuran sampel yang didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% (Sugiyono, 2007).
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi adalah suatu prosedur pengambilan data yang mengungkapkan konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 2004). Skala psikologi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis. 1. Skala Prokrastinasi Akademis Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) yang terdiri dari penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi tugas, adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas, adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas dan adanya kecenderungan untuk melakukan aktifitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi prokrastinasi akademis.
Tabel 2. Distribusi Aitem-Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Sebelum Uji Coba Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penundaan dalam memulai 1, 8, 16, 26, 30, 46, 5, 11, 19, 23, 37, 15 maupun menyelesaikan kerja 55, 58 48, 53 pada tugas yang dihadapi. Keterlambatan dalam 7, 10, 12, 20, 25, 4, 27, 40, 43, 49, 15 mengerjakan tugas 33, 36, 45 52, 59 Kesenjangan waktu antara 2, 13, 18, 29, 38, 9, 15, 21, 32, 34, 15 rencana dengan kinerja aktual 42, 50, 54 47, 56 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dalam mengerjakan tugas Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan Total
6, 14, 17, 22, 35, 39, 44, 60
3, 24, 28, 31, 41, 51, 57
15
32
28
60
2. Skala Kecurangan Akademis Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecurangan Akademis yang disusun berdasarkan bentuk-bentuk kecurangan akademis yang dikemukakan oleh Hendricks (2004) yang terdiri dari penggunaan catatan pada saat ujian, menyalin jawaban orang lain ketika ujian, menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan, menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut, membantu orang lain untuk berlaku curang, berlaku curang dengan berbagai cara, menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri, memalsukan daftar pustaka, melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu, menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka, membeli karya ilmiah dari orang lain dan menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
(KD) dan Tidak Pernah (TP). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SL akan mendapatkan skor empat, pilihan SR akan mendapatkan skor tiga, pilihan KD akan mendapatkan skor dua, dan pilihan TP akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SL akan mendapatkan skor satu, pilihan SR mendapatkan skor dua, pilihan KD akan mendapatkan skor tiga dan pilihan TP akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi kecurangan akademis. Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Sebelum Uji Coba Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penggunaan catatan pada saat 1, 25, 50 13, 38 5 ujian Menyalin jawaban orang lain 14, 39, 51 2, 26 5 ketika ujian Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk 3, 27, 40 15, 28 5 mengetahui apa yang akan diujiankan Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa 16, 29, 41 4, 52 5 sepengetahuan orang tersebut Membantu orang lain untuk 5, 42, 53 17, 30 5 berlaku curang Berlaku curang dengan 18, 31, 54 6, 43 5 berbagai cara Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku 7, 44, 55 19, 32 5 sebagai pekerjaan sendiri Memalsukan daftar pustaka 20, 33, 56 8, 45 5 Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan 9, 46, 57 21, 34 5 tugas individu Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa 7, 44, 55 19, 32 5 memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka Membeli karya ilmiah dari 11, 36, 59 23, 48 5 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
orang lain Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas. Total
24, 37, 49
12, 60
5
36
24
60
E. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA AITEM 1. Validitas Alat Ukur Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar 2004). Validitas skala prokrastinasi dan kecurangan akademis dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi digunakan untuk melihat sejauhmana aitem-aitem dalam skala mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2004). Pengujian validitas ini tidak melalui analisa statistika melainkan menggunakan analisis rasional yang dalam penelitian ini peneliti meminta pendapat profesional (profesional judgement). Pendapat profesional yang dimaksud adalah dosen pembimbing dalam penelitian ini.
2. Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem Reliabilitas alat ukur menunjuk pada sejauhmana inkonsistensi hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang sama pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2004). Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan Single trial administration, yaitu tes akan disajikan hanya satu kali pada sekelompok individu sebagai subjek, pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi (Azwar, 2004). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach yang akan menghasilkan reliabilitas dari skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis. Pada umumnya, reliabilitas telah dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal rxx = 0.900 (Azwar, 2004). Pengolahan data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows. Selain melihat reliabilitas alat ukur, pada penelitian ini juga dilakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes (Azwar,2004). Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang dikenal dengan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0.30 (Azwar, 2004). Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
F. HASIL UJI COBA Uji coba skala prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dilakukan terhadap 247 mahasiswa USU.
1. Hasil Uji Coba Skala Prokrastinasi Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas memiliki harga kritik rix≥ 0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem diperoleh 42 aitem yang sahih dan 18 yang gugur. Kemudian 42 aitem tersebut di analisa kembali dan hasilnya 42 aitem tersebut memiliki harga kritik rix≥ 0.275 dengan kisaran koefisien korelasi rix = 0.294 sampai dengan rix = 0.639 dan koefisien reliabilitas rxx sebesar 0.920. Distribusi aitem yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Setelah Uji Coba Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penundaan dalam memulai maupun 30, 46, 55, 58 5, 11, 19, 23, 37, 48, 11 menyelesaikan kerja. 53 Keterlambatan dalam 20, 25, 36, 45 27 5 mengerjakan tugas Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja 2, 13, 18, 29, 38, 15, 21, 34, 47, 56 13 aktual dalam mengerjakan 42, 50, 54 tugas Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain 6, 14, 17, 22, 35, 24, 28, 41, 51, 57 13 yang dipandang lebih 39, 44, 60 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mendatangkan dan kesenangan Total
hiburan 24
18
42
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.
Tabel 5. Distribusi Aitem Skala Prokrastinasi Akademis Untuk Penelitian Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penundaan dalam 20, 31, 38, 41 2, 4, 10, 14, 24, 33, 36 11 memulai maupun menyelesaikan tugas Keterlambatan dalam mengerjakan tugas Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual dalam mengerjakan tugas Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan Total
11, 16, 23, 30
17
5
1, 5, 9, 19, 25, 28, 34, 37
7, 12, 21, 32, 39
13
3, 6, 8, 13, 22, 26, 29, 42
15, 18, 27, 35, 40
13
24
18
42
2. Hasil uji coba skala kecurangan akademis Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dari analisis reliabilitas yang memiliki harga kritik rix≥ 0.275. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 60 aitem dan dari 60 aitem diperoleh 49 aitem yang sahih dan 11 aitem yang gugur. Dari 49 aitem yang sahih tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 48 yang sahih dan 1 yang gugur. Kemudian 48 aitem yang sahih Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 48 aitem tersebut memiliki harga kritik rix diatas 0.275. Selanjutnya 48 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi rix = 0.277 sampai dengan rix = 0.665 dan koefisien reliabilitas rxx sebesar 0.924. Distribusi aitem yang sahih dari skala prokrastinasi akademis dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Setelah Uji Coba Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penggunaan catatan pada 1, 50 13, 38 4 saat ujian Menyalin jawaban orang 14, 39, 51 2 4 lain ketika ujian Menggunakan metode 3, 40 15 3 tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujiankan Menyalin jawaban ujian 16, 41 4, 52 5 dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut Membantu orang lain 17 1 untuk berlaku curang Berlaku curang dengan 18, 31, 54 6, 43 5 berbagai cara Menyalin tugas karya 7, 44, 55 19, 32 5 ilmiah orang lain dan mengaku sebagai pekerjaan sendiri Memalsukan daftar 20, 33, 56 8, 45 5 pustaka Melakukan kerja sama 9, 46, 57 34 4 dengan pengajar Menyalin beberapa 22, 35, 57 10, 58 5 kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Membeli karya ilmiah Menggunakan alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas. Total
11, 36, 59 24, 37, 49
23, 48 -
5 3
30
18
48
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali.
Tabel 7. Distribusi Aitem Skala Kecurangan Akademis Untuk Penelitian Indikator Pernyataan yang Pernyataan yang Total mendukung tidak mendukung Penggunaan catatan pada 1, 40 11, 29 4 saat ujian Menyalin jawaban orang 12, 17, 41 2 4 lain ketika ujian Menggunakan metode yang tidak jujur untuk 3, 31 13 3 mengetahui apa yang akan diujiankan Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa 14, 32 4, 42 5 sepengetahuan orang tersebut Membantu orang lain 15 1 berlaku curang Berlaku curang dengan 16, 22, 43 5, 33 5 berbagai cara Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengaku 6, 34, 44 23, 30 5 sebagai pekerjaan sendiri Memalsukan daftar pustaka 18, 24, 25 7, 35 5 Melakukan kerja sama dengan pengajar dalam 8, 36, 46 25 4 menyelesaikan tugas Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) 19, 26, 37 9, 47 5 tanpa memasukkan keterangannya kedalam daftar pustaka Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Membeli karya ilmiah Menggunakan alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan tugas. Total
10, 27, 48
20, 38
5
21, 28, 39
-
3
30
18
48
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti memiliki langkah-langkah yang dilakukan, yaitu: a. Proses melengkapi latar belakang permasalahan penelitian Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan salah satu pengajar dan salah satu mahasiswa di Fakultas Psikologi USU untuk mendapatkan informasi tentang prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis yang terjadi di Fakultas Psikologi USU. Wawancara dengan salah satu mahasiswa dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2008 dan wawancara dengan salah satu pengajar dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2008 b. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat alat ukur yang terdiri dari Skala Prokrastinasi Akademis yang disusun berdasarkan teori Ferrari, Johnson dan McCown (dalam Gufron, 2003) dan Skala Kecurangan Akademis yang dibuat berdasarkan teori Hendricks (2004)
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2) Untuk skala prokrastinasi akademis peneliti membuat 60 aitem dan skala kecurangan akademis sebanyak 60 aitem 3) Setelah kedua skala selesai dibuat, maka aitem-aitem yang telah dibuat akan ditelaah dengan analisis rasional oleh profesional judgement 4) Setelah aitem-aitem ditelaah oleh profesional judgement, Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari empat alternatif jawaban, disamping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. c. Mencari informasi 1) Pada tahap ini peneliti mencari informasi tentang jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU di bagian administrasi pendidikan Fakultas Psikologi USU untuk penentuan sampel. Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi yang masih aktif dalam perkuliahan adalah sebanyak 517 orang. Dari jumlah mahasiswa tersebut kemudian ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 205 orang mahasiswa 2) Setelah mengetahui jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi USU dan menentukan sampel penelitian, peneliti mencari informasi tentang peluang untuk melakukan penelitian pada mahasiswa Psikologi d. Uji coba alat ukur Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya, maka peneliti melakukan uji coba alat ukur yang sudah disusun. Pada tahap uji coba alat ukur ini, peneliti tidak mendatangi satu fakultas tetapi membagikan alat ukur kepada mahasiswa dari Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
beberapa fakultas di USU yang meliputi: Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Uji coba alat ukur dilakukan dari tanggal 16 Januari sampai 24 Januari 2009 kepada 260 orang, namun yang diisi lengkap hanya 247 orang. e. Revisi alat ukur Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dari program SPSS versi 16.0 for windows. Pengujian reliabilitas ini dilakukan pada tanggal 25 Januari 2009. 2) Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang disusun dalam bentuk buku. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah peneliti melakukan uji coba, merevisi alat ukur dan telah menyusun kembali aitem-aitem yang diterima pada saat uji coba, maka peneliti mengambil data penelitian dengan menyebarkan Skala Prokrastinasi Akademis dan Skala Kecurangan Akademis yang telah direvisi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang sudah dipilih untuk menjadi sampel penelitian, yaitu sebanyak 205 orang. Tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Januari-10 Februari 2009. Pada tahap penyebaran skala ini peneliti mendapatkan bantuan dari beberapa mahasiswa untuk menyebarkan skala kepada mahasiswa yang menjadi sampel penelitian. Pada tahap Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
pelaksanaan ini peneliti juga meminta izin dari Fakultas Psikologi USU untuk pengambilan data. 3. Tahap pengolahan data Setelah diperoleh data dari masing-masing subjek penelitian, maka untuk pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan paket SPSS versi 16 for windows.
H. METODE ANALISA DATA 1. Analisa Hasil Utama Penelitian Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Alasan yang mendasari dipakainya analisa statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan (generalisasi) penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah karena analisis statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat objektif karena kerja statistik menutup kemungkinan masuknya unsur-unsur subjektif yang dapat merubah keinginan menjadi kenyataan atau kebenaran, serta bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir dalam semua bidang penyelidikan (Hadi, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, maka analisa data yang dipakai adalah dengan korelasi pearson product moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah korelasi pearson product moment dipakai untuk melukiskan hubungan antara dua gejala dengan skala interval atau rasio (Sugiyono, 2007). Keseluruhan analisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 16.0 for Windows. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi: 1. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah penelitian kedua variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p>.05. 2. Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel x (prokrastinasi akademis) dan variabel y (kecurangan akademis) memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena ini efektif dalam hal waktu dan tenaga. Data dapat dikatakan linear apabila p<.05.
2. Analisa Hasil Tambahan Penelitian Selain melihat hubungan prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, pada penelitian ini juga melihat perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. Maka analisa data yang digunakan adalah One-Way Anova atau Analisis Varians Satu Arah. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah Analisis Varians Satu Arah merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk dependent variable (kecurangan akademis) dengan data kuantitatif dengan independent variables (jenis kelamin, usia dan IPK) sebagai variabel faktor.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pengujian ini termasuk kedalam pengujian hipotesis komparatif (Sugiyono, 2007). Data dapat dikatakan memiliki perbedaan apabila p<.05. Seluruh proses pengolahan data penelitian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 for Windows.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian di lanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil penelitian.
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian berjumlah 205
mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
Berdasarkan hal tersebut di dapatkan gambaran umum subjek penelitian menurut jenis kelamin, usia dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 1. Penggolongan Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:
Tabel 8. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah (N) Persentase Perempuan 182 88.78% Laki-laki 23 11.21% Jumlah 205 100%
Pada tabel 8 menunjukkan bahwa ternyata subjek terbanyak adalah subjek yang berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 182 orang (88.78%), sedangkan yang paling sedikit adalah subjek berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 23 orang (11.21%). 2. Penggolongan Subjek Berdasarkan Usia
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan usia, subjek penelitian dapat dikelompokkan menjadi tujuh kategori yaitu: 18 tahun, 19 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 22 tahun, 23 tahun, 24 tahun dan 25 tahun. Penyebaran subjek dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Usia 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun Jumlah
Tabel 9. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia Jumlah (N) Persentase 23 11.21% 46 22.44% 35 17.07% 50 24.39% 32 15.60% 16 7.80% 3 1.46% 205 100%
Dapat dilihat dari tabel 9 bahwa ternyata sebagian besar subjek penelitian yaitu berusia 21 tahun yaitu sebanyak 50 orang (24.39%) kemudian sebanyak 46 orang (22.44%) berusia 19 tahun, 35 orang (17.07%) berusia 20 tahun, 32 orang (15.60%) berusia 22 tahun, 23 orang (11.21%) berusia 18 tahun, 16 orang (7.80%) berusia 23 tahun dan yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang (1.46%) berusia 24 tahun.
3. Penggolongan Subjek Berdasarkan IPK Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), subjek penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu: 2.00–2.75, 2.76–3.50 dan diatas 3.50. Penyebaran subjek dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10. Penyebaran Subjek Berdasarkan IPK IPK Jumlah (N) Persentase 2.00 – 2.75 75 36.58% Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
2.76 – 3.50 > 3.50 Jumlah
118 12 205
57.56% 5.85% 100%
Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa ternyata sebagian besar subjek penelitian memiliki rentang indeks prestasi kumulatif sebesar 2.76-3.50 yaitu sebanyak 118 orang (57.56%), kemudian sebanyak 75 orang (36.58%) adalah subjek yang memiliki indeks prestasi kumulatif 2.00–2.75, dan yang paling sedikit adalah subjek yang memiliki indeks prestasi akademis diatas 3.50 yakni 12 orang (5.85%).
B. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Uji Asumsi Penelitian Hipotesa dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Oleh karena itu, sebelum analisa dilakukan ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada dua variabel penelitian. Selain itu juga dilakukan uji linearitas untuk mengetahui bentuk hubungan antara masing-masing variabel.
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas sebaran menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Normalitas variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dapat dilihat pada tabel 11. Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Variabel Z P Keterangan Prokrastinasi akademis 1.17 .13 Sebaran normal Kecurangan akademis .97 .30 Sebaran normal
Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p>.05. Dari hasil tes KolmogorovSmirnov pada tabel 11 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
Variabel prokrastinasi akademis menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z = 1.17 dengan p =.13 atau p>.05
2)
Variabel kecurangan akademis menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z= .97 dengan p =.30 atau p>.05
b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova). Variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dikatakan memiliki hubungan linear jika nilai p<.05. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Hubungan Prokrastinasi akademis* F P Keterangan Kecurangan akademis 55.44 .00 Linear
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa variabel prokrastinasi akademis dan variabel kecurangan akademis memiliki hubungan linear. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji Anova yang memperoleh nilai F= 55.44 dengan nilai signifikansi (p) yaitu .00 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut linear karena nilai signifikansi P<.05.
2. Hasil Utama Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan positif antara prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU”. Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu: 1. Ha (Hipotesa Alternatif): p<.05, artinya ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. 2. Ho (Hipotesa Nihil): p>.05, artinya tidak ada hubungan antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Korelasi Antara Prokrastinasi dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Analisis Pearson Correlation Signifikansi (p) Korelasi .46 .00
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Jika dilihat dari hasil perhitungan maka korelasi antara variabel prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis menunjukkan angka sebesar .46. Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat dan searah. Artinya, jika variabel prokrastinasi akademis tinggi maka variabel kecurangan akademis akan semakin tinggi pula. Kemudian, kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p<.05. berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel diatas, didapat p= .00. Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya hubungan positif antara prokrastinasi dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU.
a. Kategorisasi Skor Prokrastinasi Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Kategorisasi skor prokrastinasi akademis dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala prokrastinasi akademis terdiri dari 42 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. dari skala prokrastinasi akademis yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 105 dengan standar deviasi sebesar 21. Sementara mean empirik yang diperoleh adalah 96.11 dengan standar deviasi 17.75
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Prokrastinasi Akademis Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Prokrastinasi 52 130 96.11 17.75 42 168 105 21 akademis
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel prokrastinasi akademis yang menunjukkan µE<µH yaitu 96.11<105 sehingga dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademis pada subjek penelitian lebih rendah daripada prokrastinasi akademis pada populasi umumnya. Selanjutnya, subjek akan digolongkan dalam 3 kategori prokrastinasi akademis yaitu prokrastinasi akademis rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian prokrastinasi akademis dengan membagi distribusi normal atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar. Untuk menggolongkan subjek kedalam 3 kategori diagnosis tingkatan prokrastinasi akademis, maka keenam satuan deviasi standar itu dibagi kedalam 3 bagian menjadi: X ≤ (µ - 1.0 σ)
Rendah
(µ - 1.0 σ) < X ≤ (µ + 1.0 σ)
Sedang
(µ + 1.0 σ) ≤ X
Tinggi
Skala prokrastinasi akademis yang terdiri atas 42 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4 diperoleh rentang minimum maksimumnya adalah 42 x 1 = 42 sampai dengan 42 x 4 = 168, sehingga luas jarak sebarannya adalah 168 – 42 = 126 dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 126 / 6 = 21 dan mean hipotetiknya adalah µ = 105. dari perhitungan diatas, dapat dibuat kategorisasi kecurangan akademis seperti pada tabel 15 berikut: Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 15. Kategorisasi Data Pada Variabel Prokrastinasi Akademis Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah (N) Persentase Prokrastinasi x < 84 Rendah 43 20.97% akademis 84 ≤ x < 126 Sedang 144 70.24% 126 ≤ x Tinggi 18 8.78% Total 205 100%
Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki prokrastinasi akademis rendah sebanyak 43 orang (20,97%), subjek yang memiliki prokrastinasi akademis sedang sebanyak 144 orang (70.24%) dan subjek yang memiliki prokrastinasi akademis yang tinggi sebanyak 18 orang (8.78).
b. Kategorisasi Skor Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Kategorisasi skor kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU terdiri dari 48 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala kecurangan akademis yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetiknya sebesar 120 dengan standar deviasi sebesar 24. Sementara mean empirik yang diperoleh adalah 77.20 dengan standar deviasi 15.40.
Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kecurangan Akademis Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kecurangan akademis 48 119 77.20 15.40 48 192 120 24 Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel kecurangan akademis yang menunjukkan µE<µH yaitu 77.20<120 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecurangan akademis pada subjek penelitian lebih rendah daripada kecurangan akademis pada populasi umumnya. Skala kecurangan akademis yang terdiri atas 48 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4 diperoleh rentang minimum maksimumnya adalah 48 x 1 = 48 sampai dengan 48 x 4 = 192, sehingga luas jarak sebarannya adalah 192-48= 144. dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 144 / 6 = 24 dan mean hipotetiknya adalah µ = 120. Dari perhitungan diatas, dapat dibuat kategorisasi kecurangan akademis seperti pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Kategorisasi Data Pada Variabel Kecurangan Akademis Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase Kecurangan x < 96 Rendah 172 83.90% akademis 96 ≤ x < 144 Sedang 33 16.09% 144 ≤ x Tinggi 0% Total 205 100%
Dari tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kecurangan akademis rendah sebanyak 172 orang (83,90%), subjek yang memiliki kecurangan akademis sedang sebanyak 33 orang (16.09%) dan tidak ada subjek yang memiliki kecurangan akademis yang tinggi.
c. Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis Dan Prokrastinasi Akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Dari hasil kategorisasi kecurangan akademis dan prokrastinasi akademis, maka dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori antara variabel kecurangan akademis dan prokrastinasi akademis pada tabel 18 berikut.
Tabel 18. Matriks Hubungan Variabel Kecurangan Akademis dan Prokrastinasi Akademis Variabel Prokrastinasi akademis Tinggi Sedang Rendah Kecurangan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase akademis (N) (N) (N) Tinggi 0% 0% 0% Sedang 12 5.85% 17 8.29% 5 2.44% Rendah 7 3.41% 126 61.46% 38 18.53% Total 205 (100%) Dari tabel 18 diatas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori prokrastinasi akademis sedang dan kecurangan akademis rendah yaitu sebanyak 126 orang (61.46%) kemudian subjek yang memiliki prokrastinasi akademis rendah dan kecurangan akademis rendah sebanyak 38 orang (18.53%). Selanjutnya subjek yang memiliki prokrastinasi akademis sedang dan kecurangan akademis sedang sebanyak 17 orang (8.29%). Subjek yang memiliki prokrastinasi akademis tinggi dan kecurangan akademis sedang sebanyak 12 orang (5,85%), subjek yang memiliki prokrastinasi tinggi dan kecurangan akademis rendah sebanyak 7 orang (3.41%), sebanyak 5 orang (2.44%) subjek yang memiliki prokrastinasi akademis rendah dan kecurangan akademis sedang. Selebihnya tidak terdapat subjek penelitian didalam kategori prokrastinasi akademis tinggi dan kecurangan akademis tinggi, prokrastinasi akademis sedang dan kecurangan akademis tinggi dan prokrastinasi akademis rendah dan kecurangan akademis tinggi.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
3. Hasil Tambahan Penelitian Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. a. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk melihat gambaran kecurangan akademis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Gambaran Kecurangan Akademis Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Jenis Kelamin Variabel Jenis Jumlah Mean SD F P Kelamin (N) Kecurangan Perempuan 182 76.21 15.34 akademis 6.89 .00 Laki-laki 23 85.04 13.81 Jumlah 205 77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 19 diatas, maka diperoleh nilai F= 6.89 dengan nilai signifikansi (p) yaitu .00. Hasil tersebut signifikan karena p<.05, dengan demikian terdapat perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU ditinjau dari jenis kelamin dimana dilihat dari mean, laki-laki memiliki kecurangan akademis lebih tinggi yaitu 85.04 daripada perempuan yaitu 76.21.
b. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 20. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Usia Variabel Usia Jumlah Mean SD F P (N) 18 tahun 23 78.21 15.63 19 tahun 46 78.43 16.18 Kecurangan 20 tahun 35 75.45 17.07 akademis 1.18 .31 21 tahun 50 74.12 13.18 22 tahun 32 77.78 16.56 23 tahun 16 85.00 12.77 24 tahun 3 75.00 8.71 Jumlah 205 77.20 15.40
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 20 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.18 dengan nilai signifikansi (p) yaitu .31. Hasil tersebut tidak signifikan karena p>.05, dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan usia.
c. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan IPK Untuk melihat gambaran kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan IPK dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan IPK Variabel IPK Jumlah Mean SD F P (N) Kecurangan 2.00-2.75 75 79.19 15.40 akademis 2.76-3.50 118 75.73 15.32 1.27 .28 >3.50 12 79.33 15.74 Jumlah 205 77.20 15.40 Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 21 diatas, maka diperoleh nilai F= 1.27 dengan nilai signifikansi (p) yaitu .28. Hasil tersebut tidak signifikan karena p>.05, Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
dengan demikian tidak ada perbedaan kecurangan akademis pada mahasiswa berdasarkan IPK yang dimilikinya.
C. PEMBAHASAN Hasil penelitian pada 205 sampel mahasiswa Fakultas Psikologi USU menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis dimana semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademisnya, demikian sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademisnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Roig & deTommaso (dalam Hendricks, 2004) dimana prokrastinasi akademis menyebabkan berbagai konsekuensi negatif dan salah satunya adalah kecurangan akademis. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa pendapat ahli, diantaranya pendapat Westhpal (2004) yang mengemukakan prokrastinasi akademis dapat menyebabkan kecurangan akademis. Prokrastinasi dapat membuat seseorang mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat orang tersebut merasakan panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindak plagiat atau tindakan menyalin tugas menulis mahasiswa lain ataupun dari internet. Tindak plagiat tersebut menjadi salah satu cara yang mudah dalam mengerjakan tugas ketika menghadapi batas waktu yang semakin dekat. Selain Westphal, Cizek (2008) juga berpendapat bahwa prokrastinasi dalam belajar untuk menghadapi ujian menyebabkan ketidaksiapan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran sehingga Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
mereka melakukan perilaku mencontek yang merupakan salah satu bentuk kecurangan akademis. Pada penelitian ini juga diteliti perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin, usia dan IPK. Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa terdapat perbedaan kecurangan akademis dimana mahasiswa memiliki kecurangan akademis yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Hendricks (2004) yaitu mahasiswa lebih banyak melakukan kecurangan akademis daripada mahasiswi. Penjelasan utama dari pernyataan ini dapat di jelaskan oleh teori sosialisasi peran gender dimana wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan daripada pria. Berbeda dengan jenis kelamin, kecurangan akademis yang ditinjau dari usia dan IPK menunjukkan tidak terdapat perbedaan kecurangan akademis. Hasil ini tidak sejalan dengan pendapat Hendricks (2004) yang mengungkapkan usia dan prestasi akademis berkorelasi secara negatif dengan kecurangan akademis yang dilakukan oleh mahasiswa. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor variabel kepribadian mahasiswa yang mencakup: (1) moralitas mahasiswa dimana mahasiswa yang memiliki level kejujuran yang rendah akan lebih sering melakukan perilaku curang.; (2) variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademis seperti motivasi, pola kepribadian dan pengharapan terhadap kesuksesan; (3) impulsivitas, afektivitas dan variabel kepribadian yang lain. Selain faktor variabel kepribadian mahasiswa, faktor lain yang dapat menyebabkan kecurangan akademis menurut Hendricks (2004) adalah faktor konstektual yang mencakup: (1) keanggotaan perkumpulan mahasiswa dapat membuat mahasiswa yang tergabung didalamnya melakukan perilaku curang. Pada perkumpulan mahasiswa Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
diajarkan norma, nilai dan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan mudahnya perpindahan perilaku curang. Penyediaan catatan ujian yang lama, tugas-tugas, tugas laboratorium, dan tugas akademis lain mudah untuk dicari dan didapatkan; (2) perilaku teman sebaya; (3) penolakan teman sebaya terhadap perilaku curang yang merupakan salah satu faktor penentu yang penting dan dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku curang pada siswa dan mahasiswa. Faktor lain yang berhubungan dengan kecurangan akademis yaitu faktor situasional, yang mencakup (1) belajar terlalu banyak, kompetisi dan ukuran kelas. Mahasiswa yang belajar terlalu banyak dan menganggap dirinya berkompetisi dengan mahasiswa lain lebih cenderung melakukan kecurangan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak belajar terlalu banyak. Ukuran kelas juga menentukan kecenderungan perilaku curang mahasiswa dimana mahasiswa akan lebih berperlaku curang jika berada didalam ruangan kelas yang besar; (2) Lingkungan ujian dimana mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan jika mahasiswa tersebut berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa: 1. Ada hubungan positif antara prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU, artinya semakin tinggi prokrastinasi akademis maka semakin tinggi pula kecurangan akademis, dan sebaliknya semakin rendah prokrastinasi akademis maka semakin rendah pula kecurangan akademis. 2. Mean dari skor prokrastinasi akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa prokrastinasi akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata prokrastinasi akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori sedang yaitu sebanyak
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
144 orang (70.24%), kemudian kategori rendah sebanyak 43 orang (20.97%) dan yang paling sedikit berada dikategori tinggi yaitu sebanyak 18 orang (8.78%). 3. Mean dari skor kecurangan akademis secara keseluruhan menunjukkan bahwa kecurangan akademis yang dimiliki subjek penelitian berada dibawah rata-rata kecurangan akademis pada umumnya. Berdasarkan kategorisasi, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori rendah yaitu sebanyak 83,90% selebihnya 16.09% memiliki kecurangan akademis sedang. Pada penelitian ini, tidak ada subjek penelitian yang termasuk kedalam kategori tinggi. 4. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh bahwa ada perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari jenis kelamin. Dimana dilihat dari mean, mahasiswa memiliki skor yang lebih tinggi daripada mahasiswi. 5. Berdasarkan hasil analisa tambahan diperoleh tidak ada perbedaan kecurangan akademis ditinjau dari usia dan IPK.
B. SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran-saran ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan kelanjutan studi ilmiah prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis, serta berguna bagi mahasiswa dan pihak fakultas, antara lain: 1. Saran Metodologis a. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian mengenai kecurangan akademis dan prokrastinasi akademis yang selanjutnya
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
sebaiknya meneliti seberapa besar pengaruh prokrastinasi akademis terhadap kecurangan akademis. b. Berdasarkan koefisien korelasi aitem total yang digunakan sebagai parameter daya beda aitem yang digunakan didalam penelitian ini yakni rix≥ 0.275, bagi peneliti lain yang tertarik terhadap prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis sebaiknya agar lebih teliti dalam membuat aitem-aitem skala sehingga didapatkan koefiesien korelasi aitem total yang lebih tinggi dan sebaiknya digunakan batasan rix ≥ 0.30, karena aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. 2. Saran Praktis a. Penelitian ini menemukan bahwa prokrastinasi akademis dan kecurangan akademis memiliki hubungan positif. Kedua perilaku ini seharusnya dihindari karena akan menghalangi tujuan pendidikan dalam membentuk sikap serta akhlak mahasiswa, dalam menghadapi hal ini pihak Fakultas Psikologi USU dapat membuat seminar atau pelatihan manajemen waktu dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas sehingga mahasiswa dapat menghindari
prokrastinasi
yang
berhubungan
dengan
kecurangan
akademis. b. Penelitian ini menemukan bahwa kecurangan akademis sebagian besar berada dalam kategori rendah dan sedang, pihak Fakultas Psikologi USU dapat melakukan strategi-strategi yang dapat membuat mahasiswa semakin sadar akan pentingnya menghindari kecurangan akademis dengan Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
cara penyampaian yang jelas mengenai kebijakan serta hukuman pada mahasiswa yang berbuat curang. Penyampaian mengenai kebijakan serta hukum pada mahasiswa ini dapat diberikan pada saat pekan orientasi mahasiswa
baru
sehingga
mahasiswa
Fakultas
Psikologi
USU
mendapatkan pemahaman untuk tidak melakukan kecurangan akademis pada awal mahasiswa memasuki perguruan tinggi. c. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kecurangan akademis adalah faktor situasional berupa lingkungan ujian. Mahasiswa lebih cenderung melakukan kecurangan didalam ruangan ujian jika mahasiswa berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko ketahuan ketika melakukan kecurangan. Faktor situasional tersebut dapat ditangani oleh Fakultas Psikologi USU dengan
cara
meningkatkan
pengawasan
didalam
ruangan
ujian.
Pengawasan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak pengawas dalam ruang ujian.
DAFTAR PUSTAKA Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Akinsola, Tella & Tella (2007). Correlates of academic procrastination and mathematics achievement of university undergraduate student. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2007, 3(4), 363-367 Azwar. S (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar ________(2004). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Burka & Yuen (1983). Why you do it, what to do about it. New York. Perseus Books Groups Charlebois, K. J (2007). Doing tomorrow what could be done today: an investigation of academic procrastination. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal 23 Agustus 2008. Cizek (2003). Preventing, detecting, and addressing academic dishonesty. Handbook of The Teaching of Psychology. Davis, James (2002) The rowman & littlefield guide to writing with sources. Third Adition. Rowman and Littlefield Publisher, Inc Djamarah, S.B (2002). Bahasa sukses belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Gufron (2003). Hubungan prokrastinasi dan kontrol diri. Diambil dari http://www.damandiri.or.id/file/mnurgufronugmbab1.pdf. Tanggal akses 20 Agustus 2008. Hadjar, Ibnu (1996). Dasar-dasar metodologi penelitian kwantitatif dalam pendidikan. PT RajaGrafindo Persada Hadi (2004). Metodologi research (Jilid 1, 2 dan 4). Yogyakarta: Andi Offset Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty: A Study in The Magnitude of and Justification for Academic Dishonesty among College Undergraduate and Graduate Students. Journal of College Student Development. 35 (March), 212-260. Holmes, R.A. (2000). The effect of task structure and task order on subjective distress and dilatory behavior in academic procrastinators. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal: 23 Agustus 2008.
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Knaus, E (1986). Procrastination. New York: Institute for Rational-Emotive Therapy. Diambil dari http://www.utulsa.edu/cpsc/procrastination. pada tanggal 12 Agustus 2008 Larson, C.C (1991). The effects of a cognitive-behavioral education program on academic procrastination. Diambil dari www.proquest.com [On-line].diambil dari 21 Agustus 2008. Money, B.S. (2008). Academic dishonesty in higher education: the impact of a student development approach. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Diambil dari 21 Agustus 2008. Penn, Student (2007). Researching with The Web: How to Avoid Internet Plagiarism. Diambil dari http://www.vpul.upenn.edu/lrc/lr/PDF/plagiarism%20(W).pdf. Tanggal akses 12 Agustus 2008 Raboinowitz (2001). Are You A procrastinator?. Diambil dari: http://httpserver.carleton.ca/~tpychyl/tips.html). Tanggal akses 23 September 2008. Santoso, S. & Tjiptono, F. (2002). Riset pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Gramedia Sari, dkk (2008). Gambaran Prokrastinasi Pada Mahasiswa Psikologi USU ditinjau Dari Jenis Tugas. Laporan Praktikum Laboratorium Sosial. Universitas Sumatera Utara. Sidjabat, B.S (2008). Prinsip paedagogi dan andragogi dalam pembelajaran. diambil dari: http://misikonomika.multiply.com/journal/item/19/MenggalikreativitasMahasiswa. Pada tanggal: 11 Agustus 2008 Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984). Academic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychologyl. Vol 31 No.4 Sugiyono (2007). Statistika untuk penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Suryabrata, S (2004). Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta: Andi Takwin (2008). Menjadi Mahasiswa. Dikutip pada http://bagustakwin.multiply.com/journal/item/18. Tanggal akses 24 Agustus 2008
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Walker, J. P. (2008). High school student perceptions and attitudes toward academic dishonesty. Diambil dari: www.proquest.com [On-line]. Pada tanggal 21 Agustus 2008 Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada http://leo.stcloudstate.edu/research/plagiarism.html. Tanggal akses 23 Agustus 2008. Winkel, W.S (1997). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: PT Grasindo Young, E (2004). Procrastination is a Thief of Time. Diambil dari http://sas.calpoly.edu/asc/ssl/procrastination.html. Pada tanggal: 12 Agustus 2008 Young & Fritzsche (2002). The relationship between individual differences in procrastination, peer feedback and student writing success. The writing Center Journal. Volume 23. Yulistia (2008). Panduan Bagi Fasilitator PDPT OBM 2008. http://www.clr.ui.edu/wpcontent/uploads/2008/07/panduan-bagi-fasilitator.pdf. Tanggal akses 23 Agustus 2008
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN A 1. Data Mentah Uji Coba Prokrastinasi Akademis 2. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Prokrastinasi Akademis 3. Data Mentah Uji Coba Kecurangan Akademis 4. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Kecurangan Akademis Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis Pengolahan ke-1
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 247
100.0
0
.0
247
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .910
60
Item-Total Statistics
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
132.8138
322.372
.137
.911
VAR00002
133.7611
315.353
.388
.908
VAR00003
133.2713
321.703
.189
.910
VAR00004
133.1822
324.865
.097
.910
VAR00005
133.2753
318.404
.325
.909
VAR00006
133.2713
314.198
.378
.908
VAR00007
133.4372
322.865
.154
.910
VAR00008
132.9595
325.063
.064
.911
VAR00009
133.6518
320.016
.244
.910
VAR00010
133.4696
320.795
.213
.910
VAR00011
133.6073
317.695
.363
.909
VAR00012
133.4251
320.741
.254
.909
VAR00013
133.6397
311.638
.591
.907
VAR00014
133.4858
315.787
.351
.909
VAR00015
133.3725
318.072
.360
.909
VAR00016
133.4332
318.661
.270
.909
VAR00017
133.6316
309.217
.535
.907
VAR00018
133.8138
312.900
.461
.908
VAR00019
133.8340
311.302
.633
.906
VAR00020
133.5749
314.961
.420
.908
VAR00021
133.9231
313.933
.478
.907
VAR00022
133.5749
313.026
.455
.908
VAR00023
133.8907
315.651
.414
.908
VAR00024
133.9838
316.683
.328
.909
VAR00025
133.5506
318.281
.313
.909
VAR00026
132.9514
325.526
.039
.912
VAR00027
133.7045
318.136
.365
.909
VAR00028
133.8704
313.601
.486
.907
VAR00029
133.8057
312.783
.559
.907
VAR00030
133.7004
316.138
.363
.909
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00031
133.4737
322.055
.163
.910
VAR00032
133.1174
320.706
.245
.910
VAR00033
133.3320
320.719
.230
.910
VAR00034
133.8259
315.193
.459
.908
VAR00035
133.6680
311.580
.554
.907
VAR00036
133.5344
315.437
.469
.908
VAR00037
133.3927
315.329
.436
.908
VAR00038
133.3563
316.759
.346
.909
VAR00039
133.5020
313.178
.476
.907
VAR00040
133.3725
322.349
.201
.910
VAR00041
133.7166
314.578
.370
.909
VAR00042
133.8826
314.006
.571
.907
VAR00043
133.1619
321.470
.249
.909
VAR00044
134.1579
313.231
.554
.907
VAR00045
133.5304
319.323
.320
.909
VAR00046
133.6113
315.027
.421
.908
VAR00047
133.7733
318.648
.365
.909
VAR00048
133.6073
316.174
.400
.908
VAR00049
133.4980
322.048
.173
.910
VAR00050
133.4170
318.545
.293
.909
VAR00051
134.0162
316.845
.332
.909
VAR00052
133.3563
323.214
.156
.910
VAR00053
133.8057
313.824
.481
.907
VAR00054
133.8947
313.273
.546
.907
VAR00055
133.7733
313.485
.498
.907
VAR00056
133.8988
315.408
.493
.908
VAR00057
133.7571
314.022
.448
.908
VAR00058
133.7004
310.577
.604
.906
VAR00059
133.3806
321.619
.203
.910
VAR00060
133.5870
310.528
.515
.907
Scale Statistics Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Mean
Variance
1.3583E2
Std. Deviation
327.329
N of Items
18.09223
60
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Prokrastinasi Akademis Pengolahan ke-2
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 247
100.0
0
.0
247
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .920
42
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00002
88.1093
231.236
.410
.918
VAR00005
87.6235
234.911
.303
.919
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00006
87.6194
230.204
.399
.918
VAR00011
87.9555
233.205
.392
.918
VAR00013
87.9879
229.126
.568
.916
VAR00014
87.8340
231.846
.363
.919
VAR00015
87.7206
235.040
.317
.919
VAR00017
87.9798
225.955
.557
.916
VAR00018
88.1619
229.161
.483
.917
VAR00019
88.1822
228.247
.639
.916
VAR00020
87.9231
231.421
.422
.918
VAR00021
88.2713
230.426
.486
.917
VAR00022
87.9231
229.502
.467
.917
VAR00023
88.2389
231.809
.425
.918
VAR00024
88.3320
232.019
.363
.919
VAR00025
87.8988
234.612
.300
.919
VAR00027
88.0526
234.392
.355
.919
VAR00028
88.2186
229.806
.508
.917
VAR00029
88.1538
229.261
.577
.916
VAR00030
88.0486
232.616
.356
.919
VAR00034
88.1741
231.738
.457
.918
VAR00035
88.0162
228.471
.559
.916
VAR00036
87.8826
232.933
.419
.918
VAR00037
87.7409
232.632
.398
.918
VAR00038
87.7045
233.242
.336
.919
VAR00039
87.8502
229.502
.494
.917
VAR00041
88.0648
230.784
.382
.919
VAR00042
88.2308
230.268
.592
.916
VAR00044
88.5061
229.072
.600
.916
VAR00045
87.8785
235.132
.324
.919
VAR00046
87.9595
230.941
.446
.918
VAR00047
88.1215
234.774
.359
.919
VAR00048
87.9555
233.132
.372
.918
VAR00050
87.7652
234.522
.294
.919
VAR00051
88.3644
232.265
.364
.919
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00053
88.1538
230.635
.474
.917
VAR00054
88.2429
229.916
.552
.917
VAR00055
88.1215
229.904
.512
.917
VAR00056
88.2470
231.886
.493
.917
VAR00057
88.1053
230.184
.468
.917
VAR00058
88.0486
227.258
.625
.916
VAR00060
87.9352
227.012
.540
.917
Scale Statistics Mean
Variance
90.1781
242.155
Std. Deviation
N of Items
15.56133
42
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis Pengolahan ke-1
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 247
100.0
0
.0
247
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Cronbach's Alpha
N of Items .884
60
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
118.4534
369.509
.415
.881
VAR00002
117.8745
374.192
.277
.883
VAR00003
119.2753
370.981
.552
.880
VAR00004
117.9231
371.153
.301
.883
VAR00005
118.6437
380.051
.145
.884
VAR00006
118.6113
370.076
.441
.881
VAR00007
118.7530
372.406
.405
.881
VAR00008
118.7368
363.813
.555
.879
VAR00009
119.0607
369.350
.460
.881
VAR00010
118.7935
370.376
.396
.881
VAR00011
119.1457
366.605
.579
.879
VAR00012
118.0486
372.689
.260
.883
VAR00013
118.2308
367.568
.393
.881
VAR00014
118.5466
369.086
.470
.881
VAR00015
118.1296
367.845
.289
.884
VAR00016
118.7085
368.232
.515
.880
VAR00017
117.7692
372.333
.311
.883
VAR00018
118.7935
370.425
.472
.881
VAR00019
118.1619
367.527
.387
.881
VAR00020
118.8785
371.977
.418
.881
VAR00021
117.8947
377.501
.200
.884
VAR00022
118.8907
370.415
.425
.881
VAR00023
118.5061
370.649
.388
.881
VAR00024
119.0162
368.544
.542
.880
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00025
117.2308
404.788
-.615
.892
VAR00026
117.9555
404.278
-.509
.893
VAR00027
116.9028
399.023
-.528
.890
VAR00028
117.8543
405.727
-.419
.895
VAR00029
117.2874
404.872
-.597
.893
VAR00030
118.7490
380.156
.106
.885
VAR00031
118.9190
366.709
.552
.880
VAR00032
118.0283
373.629
.305
.883
VAR00033
118.7652
373.254
.306
.883
VAR00034
118.2389
370.101
.294
.883
VAR00035
118.7571
369.794
.495
.881
VAR00036
119.1619
368.559
.567
.880
VAR00037
119.2024
369.723
.540
.880
VAR00038
117.9150
369.176
.355
.882
VAR00039
118.7206
368.064
.553
.880
VAR00040
119.2429
369.429
.554
.880
VAR00041
118.9960
364.963
.648
.879
VAR00042
118.8340
378.944
.201
.884
VAR00043
118.3725
367.649
.368
.882
VAR00044
118.8502
368.315
.558
.880
VAR00045
118.4696
366.583
.476
.880
VAR00046
119.2389
370.776
.556
.880
VAR00047
118.8259
371.144
.445
.881
VAR00048
118.4575
367.623
.338
.882
VAR00049
118.9838
372.910
.386
.882
VAR00050
118.8219
367.204
.541
.880
VAR00051
118.7530
368.731
.528
.880
VAR00052
117.9312
369.869
.360
.882
VAR00053
118.5385
377.128
.283
.883
VAR00054
118.5668
368.401
.496
.880
VAR00055
119.0729
368.165
.554
.880
VAR00056
118.8219
370.846
.352
.882
VAR00057
119.2874
374.035
.420
.882
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00058
118.5020
370.666
.346
.882
VAR00059
119.1538
371.749
.457
.881
VAR00060
118.4696
375.022
.236
.884
Scale Statistics Mean
Variance
1.2055E2
Std. Deviation
385.362
N of Items
19.63064
60
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis Pengolahan ke-2
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 247
100.0
0
.0
247
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .924
49
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
90.2227
410.865
.446
.923
VAR00002
89.6437
417.003
.276
.924
VAR00003
91.0445
413.612
.550
.922
VAR00004
89.6923
413.141
.315
.924
VAR00006
90.3806
412.456
.445
.923
VAR00007
90.5223
415.112
.403
.923
VAR00008
90.5061
406.641
.538
.922
VAR00009
90.8300
411.516
.469
.923
VAR00010
90.5628
412.776
.401
.923
VAR00011
90.9150
408.948
.579
.922
VAR00013
90.0000
409.732
.399
.923
VAR00014
90.3158
411.062
.485
.923
VAR00015
89.8988
409.774
.299
.925
VAR00016
90.4777
409.722
.543
.922
VAR00017
89.5385
414.624
.320
.924
VAR00018
90.5628
412.402
.490
.923
VAR00019
89.9312
409.780
.391
.924
VAR00020
90.6478
414.587
.419
.923
VAR00022
90.6599
412.445
.440
.923
VAR00023
90.2753
413.656
.376
.923
VAR00024
90.7854
410.584
.555
.922
VAR00031
90.6883
409.077
.551
.922
VAR00032
89.7976
417.008
.288
.924
VAR00033
90.5344
415.673
.314
.924
VAR00034
90.0081
412.447
.298
.925
VAR00035
90.5263
411.950
.506
.922
VAR00036
90.9312
410.723
.576
.922
VAR00037
90.9717
411.800
.554
.922
VAR00038
89.6842
411.046
.369
.924
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00039
90.4899
409.706
.577
.922
VAR00040
91.0121
411.329
.574
.922
VAR00041
90.7652
406.603
.667
.921
VAR00043
90.1417
409.829
.373
.924
VAR00044
90.6194
410.903
.552
.922
VAR00045
90.2389
410.093
.446
.923
VAR00046
91.0081
413.415
.553
.922
VAR00047
90.5951
413.453
.453
.923
VAR00048
90.2267
409.900
.341
.924
VAR00049
90.7530
415.203
.399
.923
VAR00050
90.5911
408.283
.579
.922
VAR00051
90.5223
410.511
.549
.922
VAR00052
89.7004
412.016
.370
.924
VAR00053
90.3077
420.458
.269
.924
VAR00054
90.3360
410.094
.518
.922
VAR00055
90.8421
410.459
.558
.922
VAR00056
90.5911
413.161
.359
.924
VAR00057
91.0567
417.037
.410
.923
VAR00058
90.2713
413.011
.352
.924
VAR00059
90.9231
414.104
.466
.923
Scale Statistics Mean 92.3239
Variance 428.708
Std. Deviation 20.70526
N of Items 49
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Uji Coba Skala Kecurangan Akademis Pengolahan ke-3
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 247
100.0
0
.0
247
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .924
48
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
88.2065
402.839
.445
.923
VAR00002
87.6275
408.820
.277
.924
VAR00003
89.0283
405.662
.544
.922
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00004
87.6761
404.651
.324
.924
VAR00006
88.3644
404.298
.447
.923
VAR00007
88.5061
407.105
.400
.923
VAR00008
88.4899
398.657
.537
.922
VAR00009
88.8138
403.502
.467
.922
VAR00010
88.5466
404.509
.405
.923
VAR00011
88.8988
400.969
.576
.922
VAR00013
87.9838
401.577
.400
.923
VAR00014
88.2996
402.967
.485
.922
VAR00015
87.8826
401.462
.303
.925
VAR00016
88.4615
401.721
.541
.922
VAR00017
87.5223
406.494
.320
.924
VAR00018
88.5466
404.444
.485
.922
VAR00019
87.9150
401.704
.391
.923
VAR00020
88.6316
406.486
.418
.923
VAR00022
88.6437
404.368
.440
.923
VAR00023
88.2591
405.429
.380
.923
VAR00024
88.7692
402.609
.551
.922
VAR00031
88.6721
401.067
.549
.922
VAR00032
87.7814
408.757
.291
.924
VAR00033
88.5182
407.438
.317
.924
VAR00034
87.9919
404.358
.298
.924
VAR00035
88.5101
403.950
.503
.922
VAR00036
88.9150
402.794
.571
.922
VAR00037
88.9555
403.913
.547
.922
VAR00038
87.6680
402.881
.371
.923
VAR00039
88.4737
401.608
.578
.922
VAR00040
88.9960
403.337
.571
.922
VAR00041
88.7490
398.612
.665
.921
VAR00043
88.1255
401.679
.375
.923
VAR00044
88.6032
402.923
.549
.922
VAR00045
88.2227
401.881
.449
.923
VAR00046
88.9919
405.390
.550
.922
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
VAR00047
88.5789
405.326
.454
.923
VAR00048
88.2105
401.728
.343
.924
VAR00049
88.7368
407.048
.400
.923
VAR00050
88.5749
400.115
.583
.921
VAR00051
88.5061
402.462
.549
.922
VAR00052
87.6842
403.835
.372
.923
VAR00054
88.3198
402.349
.508
.922
VAR00055
88.8259
402.551
.553
.922
VAR00056
88.5749
404.823
.365
.923
VAR00057
89.0405
409.039
.405
.923
VAR00058
88.2551
404.809
.354
.924
VAR00059
88.9069
406.085
.462
.923
Scale Statistics Mean 90.3077
Variance 420.458
Std. Deviation 20.50507
N of Items 48
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN B 1.
Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Prokrastinasi Akademis
2.
Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Kecurangan Akademis
3.
Data Subjek Penelitian dan Kategorisasi Subjek Penelitian
DATA SUBJEK PENELITIAN DAN KATEGORISASI SUBJEK PENELITIAN
Subjek 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki
Usia
IPK
20 tahun 19 tahun 23 tahun 20 tahun 18 tahun 20 tahun 23 tahun 18 tahun
2.3 2. 3.02 2.58 2.3 2.5 2.7 2.8
Prokrastinasi Akademis Skor Kategori 134 Tinggi 137 Tinggi 113 Sedang 90 Sedang 108 Sedang 82 Rendah 100 Sedang 97 Sedang
Kecurangan Akademis Skor Kategori 100 Sedang 101 Sedang 82 Rendah 70 Rendah 99 Sedang 78 Rendah 92 Rendah 99 Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
18 tahun 18 tahun 21 tahun 19 tahun 21 tahun 22 tahun 21 tahun 18 tahun 23 tahun 21 tahun 21 tahun 19 tahun 22 tahun 21 tahun 19 tahun 21 tahun 21 tahun 20 tahun 18 tahun 18 tahun 18 tahun 18 tahun 18 tahun 19 tahun 23 tahun 21 tahun 19 tahun 23 tahun 21 tahun 20 tahun 22 tahun 22 tahun 23 tahun 21 tahun 18 tahun 21 tahun 22 tahun 19 tahun 18 tahun 21 tahun 21 tahun 20 tahun 21 tahun
3.1 2.98 3.2 2.79 3.4 3.2 3.08 3.32 3.29 2.42 2.3 2.95 2.68 3.2 3.25 2.79 3.09 2.80 2.5 3.25 3.7 2.92 2.40 3.28 2.8 3.0 3.55 2.8 2.7 2.71 2.7 2.8 2.8 3.23 3.23 3.5 2.7 3.25 3.15 3.62 2.95 2.7 2.91
110 104 88 94 81 78 103 86 120 82 86 119 93 98 101 91 99 107 110 82 86 100 107 116 99 92 101 90 100 92 116 87 109 73 86 84 121 90 90 100 74 79 81
Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah
91 88 68 75 62 58 60 87 93 79 73 79 70 71 72 83 63 100 83 61 70 81 102 90 86 72 76 66 82 80 101 65 86 52 77 61 79 70 54 84 61 77 77
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94.
Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
21 tahun 21 tahun 22 tahun 20 tahun 22 tahun 23 tahun 23 tahun 19 tahun 21 tahun 19 tahun 18 tahun 18 tahun 21 tahun 19 tahun 18 tahun 24 tahun 18 tahun 21 tahun 18 tahun 21 tahun 18 tahun 23 tahun 19 tahun 19 tahun 20 tahun 22 tahun 19 tahun 22 tahun 22 tahun 19 tahun 19 tahun 21 tahun 22 tahun 22 tahun 22 tahun 21 tahun 20 tahun 21 tahun 21 tahun 20 tahun 21 tahun 18 tahun 19 tahun
2.7 3.5 3.23 2.3 2.95 2.8 2.75 2.5 3.6 2.99 3.6 2.65 2.95 3.2 2.98 3.1 2.18 3.5 2.6 2.7 2.89 2.5 2.43 3.62 2.68 2.84 2.54 2.55 2.91 2.2 2.7 2.64 2.7 2.91 2.31 2.4 2.79 2.54 2.87 2.91 2.6 3.1 2.64
119 100 110 96 95 132 92 86 97 67 93 78 65 70 90 96 120 90 88 80 112 98 108 91 121 117 87 92 92 94 79 87 92 99 88 78 74 100 90 85 89 84 92
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
70 76 74 91 86 101 73 52 70 56 78 52 66 61 85 81 78 72 82 78 104 106 85 118 119 78 51 75 80 79 57 79 76 72 69 52 62 72 61 68 61 75 54
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137.
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki
19 tahun 19 tahun 23 tahun 22 tahun 19 tahun 19 tahun 21 tahun 21 tahun 19 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 20 tahun 19 tahun 20 tahun 24 tahun 23 tahun 19 tahun 21 tahun 21 tahun 20 tahun 23 tahun 20 tahun 20 tahun 19 tahun 20 tahun 20 tahun 19 tahun 21 tahun 23 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 21 tahun 21 tahun 22 tahun 22 tahun 21 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 19 tahun 19 tahun
2.8 2.7 2.97 2.9 2.7 3.5 3.2 2.57 3.27 3.7 2.7 3.3 2.55 2.8 2.67 2.8 3.1 2.9 2.8 3.1 3.0 2.72 2.75 2.9 3.05 3.15 2.9 2.9 2.98 2.84 2.8 2.96 2.8 2.85 2.7 3.11 2.63 3.20 3.0 2.5 3.19 2.1 3.1
65 103 89 70 94 91 89 100 93 107 96 52 86 87 103 101 79 97 81 95 59 102 106 88 85 86 77 88 98 87 105 93 117 94 91 93 90 102 82 56 78 94 86
Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang
65 82 83 52 57 85 58 99 75 74 73 63 68 71 87 79 66 86 52 76 53 86 68 68 63 53 54 65 85 64 81 98 85 84 74 73 63 70 71 65 73 91 68
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.
Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
22 tahun 20 tahun 19 tahun 21 tahun 20 tahun 20 tahun 19 tahun 19 tahun 23 tahun 19 tahun 22 tahun 21 tahun 19 tahun 19 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 23 tahun 19 tahun 19 tahun 22 tahun 22 tahun 22 tahun 20 tahun 20 tahun 18 tahun 20 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 22 tahun 19 tahun 21 tahun 22 tahun 20 tahun 22 tahun 22 tahun 21 tahun 18 tahun 21 tahun 18 tahun 21 tahun 22 tahun
2.2 2.6 2.9 3.1 2.7 2.9 3.2 3.2 3.21 3.52 3.1 2.7 2.5 3.20 2.98 2.79 2.9 3.29 2.5 2.1 2.71 2.9 2.95 2.2 2.71 3.32 3.15 2.9 2.9 2.91 2.72 2.1 2.74 3.1 2.9 2.95 2.8 3.2 3.3 3.54 2.4 3.2 3.1
142 99 138 127 120 77 119 96 103 101 121 56 92 127 56 96 110 120 121 127 139 99 94 132 138 81 86 77 120 94 99 112 92 60 77 132 94 98 86 67 116 98 66
Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah
100 72 97 90 100 54 86 81 82 78 119 71 80 101 65 81 72 100 89 98 100 72 70 89 72 77 64 54 76 81 79 72 73 80 48 54 109 57 55 64 56 104 55
Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
22 tahun 20 tahun 19 tahun 18 tahun 21 tahun 19 tahun 23 tahun 21 tahun 21 tahun 19 tahun 20 tahun 22 tahun 20 tahun 20 tahun 22 tahun 19 tahun 21 tahun 22 tahun 20 tahun 19 tahun 21 tahun 20 tahun 19 tahun 19 tahun 24 tahun
2.9 2.2 2.6 2.4 3.23 3.7 3.29 2.9 3.2 2.1 2.2 2.9 2.71 2.7 2.9 2.6 2.9 3.1 2.2 2.6 3.6 2.71 2.5 2.6 2.9
94 97 65 116 86 121 69 120 98 130 120 94 116 81 132 127 120 70 133 127 67 116 130 70 70
Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Rendah
48 79 100 65 102 77 94 77 93 55 101 81 79 101 92 100 91 93 76 100 99 56 101 99 65
Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN C 1. Uji Normalitas Sebaran 2. Uji Linearitas Hubungan 3. Uji Hipotesa
Normalitas Prokrastinasi Akademis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
prokrastinasi akademis N
205
Normal Parametersa
Mean
96.1171
Std. Deviation
17.75475
Absolute
.082
Positive
.082
Negative
-.073
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
1.170
Asymp. Sig. (2-tailed)
.129
a. Test distribution is Normal.
Normalitas Kecurangan Akademis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kecurangan akademis N Normal Parametersa
205 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
77.2098 15.40021
Absolute
.068
Positive
.056
Negative
-.068
Kolmogorov-Smirnov Z
.971
Asymp. Sig. (2-tailed)
.303
a. Test distribution is Normal.
Linearitas Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
10379.821
1
10379.821
Residual
38002.159
203
187.203
Total
48381.980
204
F 55.447
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), prokrastinasi akademis b. Dependent Variable: kecurangan akademis
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU
Correlations
prokrastinasi akademis
Pearson Correlation
prokrastinasi
kecurangan
akademis
akademis
1.000
Sig. (1-tailed) N kecurangan akademis
Pearson Correlation
.463** .000
205.000
205
**
1.000
.463
Sig. (1-tailed)
.000
N
205
205.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN D 1. Deskriptif Statistik dari Skala Prokrastinasi Akademis 2. Deskriptif Statistik dari Skala Kecurangan Akademis 3. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Jenis Kelamin 4. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan Usia 5. Gambaran Kecurangan Akademis Berdasarkan IPK
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Deskriptif Statistik dari Skala Prokrastinasi Akademis
Descriptive Statistics N
Minimum
prokrastinasi akademis
205
Valid N (listwise)
205
52.00
Maximum 130.00
Mean 96.1171
Std. Deviation 17.75475
Deskriptif Statistik dari Skala Kecurangan Akademis Descriptive Statistics N
Minimum
kecurangan akademis
205
Valid N (listwise)
205
48.00
Maximum 119.00
Mean 77.2098
Std. Deviation 15.40021
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan Jenis Kelamin
Descriptives KECURANGAN_AKADEMIS 95% Confidence Interval for Mean N Perempuan Laki-laki Total
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
182
76.2198
15.34128
1.13717
73.9760
78.4636
48.00
119.00
23
85.0435
13.80540
2.87862
79.0736
91.0134
68.00
119.00
205
77.2098
15.40021
1.07560
75.0890
79.3305
48.00
119.00
ANOVA KECURANGAN_AKADEMIS Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
1589.815
1
1589.815
Within Groups
46792.165
203
230.503
Total
48381.980
204
F 6.897
Sig. .009
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU Berdasarkan Usia
Descriptives Kecurangan Akademis 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
18 tahun
23
78.2174
15.63782
3.26071
71.4551
84.9797
52.00
104.00
19 tahun
46
78.4348
16.18868
2.38689
73.6273
83.2422
51.00
118.00
20 tahun
35
75.4571
17.07138
2.88559
69.5929
81.3214
48.00
119.00
21 tahun
50
74.1200
13.18416
1.86452
70.3731
77.8669
52.00
104.00
22 tahun
32
77.7812
16.56801
2.92884
71.8078
83.7547
48.00
119.00
23 tahun
16
85.0000
12.77498
3.19374
78.1927
91.8073
64.00
106.00
24 tahun
3
75.0000
8.71780
5.03322
53.3438
96.6562
65.00
81.00
205
77.2098
15.40021
1.07560
75.0890
79.3305
48.00
119.00
Total
ANOVA Kecurangan Akademis Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
1673.329
6
278.888
Within Groups
46708.652
198
235.902
Total
48381.980
204
F 1.182
Sig. .317
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Gambaran Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi USU berdasarkan IPK
Descriptives kecurangan akademis 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
2.00-2.75
75
79.1867
15.40682
1.77903
75.6419
82.7315
51.00
119.00
2.76-3.50
118
75.7373
15.32800
1.41106
72.9428
78.5318
48.00
119.00
>3.50
12
79.3333
15.73839
4.54328
69.3336
89.3330
56.00
118.00
Total
205
77.2098
15.40021
1.07560
75.0890
79.3305
48.00
119.00
ANOVA kecurangan akademis Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
603.071
2
301.536
Within Groups
47778.909
202
236.529
Total
48381.980
204
F 1.275
Sig. .282
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN E 1. Contoh Aitem Skala Prokrastinasi Akademis 2. Contoh Aitem Skala Kecurangan Akademis 3. Surat Izin Pengambilan Data
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
CONTOH AITEM SKALA PROKRASTINASI AKADEMIS
NO
PERNYATAAN
1
Saya lebih suka mendengarkan mp3 atau radio dengan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
menggunakan headset daripada mendengarkan dosen berceramah 2
Saya merasa kesulitan untuk mengumpulkan makalah sesuai batas waktu
3
Bagian tugas kelompok yang diberikan kepada saya akan saya selesaikan secepatnya
4
Saya lebih memilih bermain game di komputer daripada mengetik makalah
5
Saya memilih menonton acara televisi yang saya sukai daripada membaca materi untuk kuis
6
Saya membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan rangkuman dibandingkan teman-teman saya
7
Saya menyicil dalam mempelajari materi perkuliahan
SS
S
TS
STS
8
Saya akan mencari materi perkuliahan terlebih dahulu
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Saya menerima tawaran teman saya untuk berjalan-jalan SS
S
TS
STS
sebelum membuka situs-situs yang menarik 9
Saya mengerjakan makalah pada saat-saat terakhir pengumpulannya
10
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
daripada mengerjakan makalah
CONTOH AITEM SKALA KECURANGAN AKADEMIS
NO 1
PERNYATAAN Saya meminta teman saya untuk memberikan jawabannya
SL
SR
KD
TP
tanpa
SL
SR
KD
TP
Saya mengaku sakit kepada pengajar ketika saya tidak bias
SL
SR
KD
TP
kepada saya pada saat ujian 2
saya
menyalin
beberapa
kalimat
dari
buku
memasukkan keterangannya didalam daftar pustaka 3
mengumpulkan tugas tepat waktu 4
Saya melirik lembar jawaban teman saya ketika ujian
SL
SR
KD
TP
5
Saya menghindari tugas kelompok dan membiarkan anggota
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
SL
SR
KD
TP
kelompok lain mengerjakannya 6
Saya memasukkan beberapa bagian dari makalah teman saya kedalam makalah yang saya akui sebagai pekerjaan saya sendiri
7
Saya membuat catatan kecil dan menempatkannya ditempat alat tulis atau tempat lain yang tersembunyi pada saat ujian
8
Saya
menolak
permintaan
teman
saya
untuk
menandatangani daftar kehadirannya pada kelas yang tidak ia hadiri 9
Saya membayar orang lain untuk mencaritahu soal apa yang akan diujiankan nanti
10
Saya membeli karya ilmiah yang dijual di internet dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya sendiri
11
Saya mencantumkan nama tokoh fiktif yang sebenarnya
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
tidak mengemukakan teori yang saya gunakan 12
Saya meminta pengajar untuk tidak memberikan tugas khusus kepada saya
Siti Annisa Rizki : Hubungan Prokrastinasi Akademis Dan Kecurangan Akademis Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009